FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH...

138
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Sarniati Dapaole NIM : 121324030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH

PERIODE 1986-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Sarniati Dapaole

NIM : 121324030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

iv

PERSEMBAHAN

Segala pujian dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

berkat, anugerah, dan penyertaan-Nya yang sempurna selama penulis

menyelesaikan skripsi.

Karya ini kupersembahkan untuk :

Ayahanda Alm. Daniel Dapaole yang selalu memberikan kasih sayang,

motivasi, dan dukungan kepada penulis dalam menjalani proses

pendidikan selama masa hidupnya.

Ibunda Agustina Pihu yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi,

serta doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus bagi

penulis.

Kakak-kakakku Yacob Dapaole, Marlince Dapaole, Amelia Dapaole, dan

Kurniawati Dapaole yang selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

Oktavia Hani Dina Sinaga dan Erlin Purumbawa, serta seluruh tim GKKI

International Blessing Community Yogyakarta yang selalu mendoakan

penulis selama penulis menjalani kuliah di Yogyakarta.

Sahabat-sahabtku Hilaria Mitri, Harini Triana Silalahi, dan Olivia yang

selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis selama

kuliah dan menyelesaiakn skripsi.

Seluruh temana-teman angkatan Pendidikan Ekonomi angakatan 2012.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku :

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

v

MOTTO

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi

orang bodoh menghina hikmat dan didikan

(Amsal 1:7)

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah

keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu

berarti bagiku bekerja memberi buah

(Filipi 1:21-22a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2016

Penulis

Sarniati Dapaole

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sarniati Dapaole

Nomor Mahasiswa : 121324030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 25 Juli 2016

Yang menyatakan

Sarniati Dapaole

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

viii

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH

PERIODE 1986-2015

Sarniati Dapaole

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah periode 1986-2015. Penelitian ini merupakan penelitan eksplanatif. Data diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan berupa data runtut waktu (time series) dengan rentang waktu 30 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) cadangan devisa berpengaruh negatif terhadap kurs rupiah periode 1986-2015; (2) suku bunga tidak berpengaruh terhadap kurs rupiah periode 1986-2015; (3) inflasi tidak berpengaruh terhadap kurs rupiah periode 1986-2015; (4) neraca pembayaran berpengaruh positif terhadap kurs rupiah periode 1986-2015; (5) rasio ekspor terhadap impor berpengaruh negatif terhadap kurs rupiah periode 1986-2015; dan (6) cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor secara bersama-sama berpengaruh sebesar 84,1% terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Kata kunci: kurs rupiah, cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

ix

ABSTRACT

FACTORS WHICH AFFECT EXCHANGE RATE OF RUPIAH

IN THE PERIOD OF 1986-2015

Sarniati Dapaole

Sanata Dharma University

2016

The research aims to examine and analyze the factors which affect

exchange rate of rupiah in the period of 1986-2015. This research is an

explanatory research. Data obtained from Indonesia Bank and central Bureau of

Statistics of Yogyakarta province. The type of data is secondary data in the format

time series in 30 years span of time. Multiple linear regression analysis was used

as a technique of data analysis.

The result shows that: (1) foreign exchange reserves has negative

influence on the exchange rate of rupiah in the period of 1986-2015; (2) interest

rate does not influence to the exchange rate of rupiah in the period of 1986-2015;

(3) inflation does not influence to the exchange rate of rupiah in the period of

1986-2015; (4) balance of payments has positive influence on the exchange rate of

rupiah in the period of 1986-2015; (5) ratio of exports to imports has negative

influence on the exchange rate of rupiah in the period of 1986-2015; and (6)

foreign exchange reserves, interest rate, inflation, balance of payments, and ratio

of exports to imports are simultaneously affecting 84,1% to the exchange rate of

rupiah in the period of 1986-2015.

Keywords: exchange rate of rupiah, foreign exchange reserves, interest rate,

inflation, balance of payments, and ratio of exports to imports.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

kasih, anugerah, dan penyertaan-Nya yang sempurna sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan hikmat, kekuatan, dan

anugerah-Nya bagi penulis, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan dukungan dan pengarahan

kepada penulis selama kuliah.

4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, memberikan dukungan, dan meluangkan banyak waktu untuk

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

5. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

membimbing penulis selama proses revisi untuk penyempurnaan skripsi.

6. Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Sc. selaku dosen penguji dan juga dosen

pengampu mata kuliah selama penulis menempuh pendidikan di Universitas

Sanata Dharma.

7. Kedua orang tuaku, Alm. Daniel Dapaole dan Ibu Agustina Pihu yang selalu

mendoakan, memberikan dukungan, dan kasih sayang kepada penulis selama

kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xi

8. Saudara-saudaraku, Yacob Dapaole, Marlince Dapaole, Amelia Dapaole, dan

Kurniawati Dapaole yang selalu memberikan motivasi dan nasehat kepada

penulis selama kuliah.

9. Bapak Lukas Edy Srihastomo, Bapak Andrew Hendro, dan Ibu Great selaku

bapak dan ibu rohani penulis yang telah mendoakan dan membimbing penulis

selama kuliah.

10. Erlin Mbitu Atadjawa, Oktavia Hani Dina Sinaga, dan Susan Purumbawa

yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis selama

kuliah.

11. Seluruh team GKKI International Blessing Community dan rekan-rekan

pelayanan yang telah membimbing, mendukung, dan mendoakan penulis

selama kuliah.

12. Hilaria Mitri, Harini Triana Silalahi, Olivia, Riwan Sigalingging, dan Albertus

Bima Sulistya yang telah mendukung dan membantu penulis, baik secara

langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan skripsi.

13. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 yang selalu kompak dan

saling memberikan dukungan satu sama lain.

Penulis berharap, skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, dengan rendah hati, penulis memohon kritik

dan saran untuk karya yang lebih baik.

Yogyakarta, 25 Juli 2016

Sarniati Dapaole

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. Ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… iii

PERSEMBAHAN………………………………………………………………... iv

MOTTO………………………………………………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………… vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………………………….. vii

ABSTRAK……………………………………………………………………….. viii

ABSTRACT……………………………………………………………………… ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… x

DAFTAR ISI……………………………………………………………………... xii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xvi

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….. xviii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah………………………………………... 8

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………………………... 10

D. Tujuan penelitian…………………………………………………………... 11

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………............ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 13

A. Kurs………………………………………………………………………... 13

1. Pengertian Kurs………………………………………………………... 13

2. Penentuan Nilai Tukar…………………………………………............. 14

3. Sistem Nilai Tukar Mata Uang………………………………………… 14

4. Perkembangan Sistem Nilai Tukar Mata Uang Di Indonesia……......... 17

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah………………….. 19

1. Cadangan Devisa………………………………………………………. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xiii

2. Suku Bunga………………………………………………………......... 20

3. Inflasi…………………………………………………………………... 21

4. Neraca Pembayaran…………………………………………………..... 23

5. Rasio Ekspor Terhadap Impor…………………………………………. 23

C. Cadangan Devisa…………………………………………………………... 31

1. Pengertian Cadangan Devisa…………………………………………... 31

2. Fungsi Cadangan Devisa…………………………………………......... 31

3. Sumber Cadangan Devisa……………………………………………... 32

D. Suku Bunga………………………………………………………………... 33

1. Pengertian Suku Bunga………………………………………………... 33

2. Jenis suku Bunga…………………………………………………......... 33

3. Unsur-Unsur Dalam Tingkat Suku Bunga…………………………….. 34

4. Fungsi Suku Bunga………………………………………………......... 36

E. Inflasi…………………………………………………………………......... 37

1. Pengertian Inflasi………………………………………………………. 37

2. Cara menghitung Laju Inflasi…………………………………….......... 38

3. Penggolongan Inflasi…………………………………………………... 39

4. Dampak Inflasi………………………………………………………… 41

5. Kebijakan Mengatasi Inflasi………………………………………........ 42

F. Neraca Pembayaran………………………………………………………... 43

1. Pengertian Neraca Pembayaran………………………………………... 43

2. Fungsi Neraca Pembayaran………………………………………......... 43

3. Komponen Neraca Pembayaran……………………………………….. 44

G. Rasio Ekspor Terhadap Impor……………………………………………... 46

1. Pengertian Ekspor-Impor……………………………………………… 46

2. Penentu Ekspor-Impor…………………………………………………. 47

3. Teori Ekspor-Impor……………………………………………………. 47

H. Hasil Penelitian Sebelumnya…………………………………………......... 48

I. Kerangka Berpikir dan Hipotesis………………………………………...... 49

1. Kerangka Berpikir……………………………………………………... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xiv

2. Hipotesis………………………………………………………….......... 51

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………... 53

A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….. 53

B. Jenis Data dan Sumber Data………………………………………….......... 53

1. Jenis Data…………………………………………………………......... 53

2. Sumber Data………………………………………………………........ 54

C. Variabel Penelitian dan Pengukuran………………………………….......... 54

1. Cadangan Devisa…………………………………………………......... 54

2. Suku Bunga…………………………………………………….............. 55

3. Inflasi…………………………………………………………………... 55

4. Neraca Pembayaran………………………………………………......... 55

5. Rasio Ekspor Terhadap Impor…………………………………………. 56

6. Kurs Rupiah…………………………………………............................. 56

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………… 56

E. Teknik Analisis Data…………………………………………………......... 57

1. Uji Prasyarat…………………………………………………………… 58

a. Uji Normalitas……………………………………………………... 58

b. Uji Linieritas………………………………………………….......... 58

2. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………....... 59

a. Uji Multikolinieritas……………………………………………….. 59

b. Uji Heteroskedastisitas…………………………………………….. 60

c. Uji Autokorelasi…………………………………………………… 61

3. Pengujian Hipotesis………………………………………………......... 62

a. Uji Hipotesis Simultan ………………………………….................. 62

b. Uji Hipotesis Parsial …………………………………..................... 63

c. Koefisien Determinasi……………………………………………... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………...... 67

A. Deskripsi Data…………………………………………………………….. 67

B. Analisis Data……………………………………………………………… 78

1. Uji Prasyarat…………………………………………………………… 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xv

a. Uji Normalitas……………………………………………………... 78

b. Uji Linieritas……………………………………………………….. 79

2. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………... 80

a. Uji Multikolinieritas……………………………………………….. 80

b. Uji Heteroskedastisitas…………………………………………….. 83

c. Uji Autokorelasi…………………………………………………… 84

3. Pengujian Hipotesis……………………………………………………. 85

a. Uji Hipotesis Simultan……………………………………………... 85

b. Uji Hipotesis Parsial……………………………………………….. 86

c. Koefisien Determinasi……………………………………………... 90

C. Pembahasan……………………………………………………………….. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………. 101

A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 101

B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………………… 103

C. Saran………………………………………………………………………. 104

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 105

LAMPIRAN……………………………………………………………………… 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Deskripsi Data Penelitian……………………………………….. 67

Tabel IV.2 Hasil Pengujian Normalitas…………………………………….. 79

Tabel IV.3 Hasil Pengujian Linieritas………………………………………. 80

Tabel IV.4 Hasil Pengujian Multikolinieritas………………………………. 81

Tabel IV.5 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas……………………………. 83

Tabel IV.6 Hasil Pengujian Autokorelasi…………………………………... 84

Tabel IV.7 Pengujian Hipotesis Simultan…………………………............... 85

Tabel IV.8 Hasil Regresi Berganda………………………………………… 86

Tabel IV.9 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi………………………… 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.1 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Periode

1986-2015………………………………………………………

68

Grafik IV.2 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Periode 1986-

2015……………………………………………………………

70

Garfik IV.3 Perkembangan Suku Bunga Periode 1986-2015……………. 72

Grafik IV.4 Perkembangan Inflasi Indonesia Periode 1986-2015………….. 73

Grafik IV.5 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia Periode 1986-

2015…………………………………………………………….

75

Grafik IV.6 Rasio Ekspor Terhadap Impor…………………………………. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Data Penelitian……………………………………………………………….. 109

Hasil Uji Prasyarat Regresi…………………………………………………... 110

Uji Normalitas dan Linieritas………………………………………….. 110

Hasil Uji Asumsi Klasik……………………………………………………... 112

1. Uji Multikolinieritas………………………………………………….... 112

2. Uji Heteroskedastisitas………………………………………………… 114

3. Uji Autokorelasi……………………………………………………….. 116

Pengujian Hipotesis………………………………………………………….. 118

1. Uji Hipotesis Simultan………………………………………………..... 118

2. Uji Hipotesis Parsial…………………………………………………… 119

3. Koefisien Determinasi…………………………………………………. 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini, setiap negara semakin tidak bisa

mengabaikan interaksi ekonominya dengan luar negeri. Sekalipun proses

globalisasi seringkali menimbulkan korban dan memunculkan dampak

sampingan yang merugikan, sementara proses liberalisasi perdagangan dunia

sering berubah menjadi kancah pertarungan kepentingan negara besar saja,

namun kesadaran akan pentingnya perdagangan lintas negara yang bebas terus

merebak di segenap penjuru dunia (Basri, 2010:1).

Secara teoritis, perdagangan internasional terjadi karena dua alasan

utama. Pertama, negara-negara berdagang karena pada dasarnya mereka

berbeda satu sama lain. Setiap negara dapat memperoleh keuntungan dengan

melakukan sesuatu yang relatif lebih baik. Kedua, negara-negara melakukan

perdagangan dengan tujuan untuk mencapai skala ekonomi (economies of

scale) dalam produksi (Basri, 2010:33).

Negara-negara berkembang seringkali menggantungkan

perekonomiannya melalui perdagangan lintas negara tersebut. Ketergantungan

negara-negara berkembang terutama terhadap negara-negara yang memiliki

kondisi perekonomian yang cenderung kuat dan stabil dapat disebabkan oleh

beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah keterbatasan

faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh negara tersebut, seperti sumber daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

2

alam, sumber daya manusia, maupun teknologi yang kurang memadai untuk

mengelola sumber daya alam yang ada, seperti yang dialami oleh Indonesia.

Untuk mempermudah transaksi yang dilakukan dalam perdagangan

internasional tersebut, penggunaan uang dalam perekonomian terbuka

ditetapkan dengan menggunakan mata uang yang telah disepakati. Hal ini

dikarenakan setiap negara mempunyai mata uang atau valutanya sendiri yang

berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di dalam batas-batas negara itu

sendiri, tetapi belum tentu mau diterima di negara lain. Oleh karena itu,

diperlukan valuta asing atau devisa (foreign exchange), yaitu valuta (mata

uang) yang mau diterima oleh dunia internasional (Gilarso, 2004:298).

Mata uang yang seringkali digunakan sebagai standar dalam

pembayaran internasional adalah Dollar Amerika Serikat (US$ Dollar). Hal ini

dikarenakan Amerika merupakan negara yang memiliki kondisi perekonomian

yang cenderung kuat dan stabil. Selain itu, selama beratus tahun Amerika

Serikat tidak begitu bergantung kepada perdagangan luar negeri karena ia

praktis memiliki semua sumber daya, faktor produksi, dan komoditas sehingga

perekonomiannya cukup mengandalkan pasar domestik (Basri, 2010:1). Di

Indonesia sendiri, Amerika Serikat menjadi partner dagang dominan,

sehingga ketika rupiah terhadap dollar AS tidak stabil, maka akan

mengganggu perdagangan yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi karena

perdagangan dinilai dengan dollar (Ulfia dan Aliasaddin dalam

Puspitaningrum, dkk, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

3

Penetapan mata uang tersebut dapat menyebabkan terjadinya risiko

perubahan nilai tukar mata uang yang timbul karena adanya ketidakpastian

nilai tukar itu sendiri. Perubahan nilai tukar ini berpengaruh langsung terhadap

perkembangan harga barang dan jasa di dalam negeri (Puspitaningrum,

Suhadak dan Zahroh, 2014). Ketidakstabilan nilai tukar ini akan

mempengaruhi arus modal atau investasi dan perdagangan internasional

(Triyono, 2008:156). Selain itu, dampak krisis nilai tukar terhadap

perekonomian Indonesia yang terjadi pada tahun 1997/1998 tidak saja telah

merusak kegiatan ekonomi, tetapi juga telah merusak kehidupan sosial

masyarakat. Depresiasi nilai tukar yang sangat tinggi pada saat terjadi krisis

nilai tukar mengakibatkan harga-harga barang impor meningkat tajam.

Dengan melemahnya rupiah menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi

goyah dan dilanda krisis ekonomi dan krisis kepercayaan terhadap mata uang

dalam negeri (Triyono, 2008).

Pada tahun 1997, Indonesia menerapkan sistem nilai tukar

mengambang bebas. Penerapan sistem nilai tukar mengambang ini membawa

dampak yang signifikan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika, di mana nilai tukar rupiah terus mengalami kemerosotan. Pada bulan

Agustus 1997, nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar Rp 3.035/US$ dan

pada bulan Desember 1997, nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar Rp 4.650/

US$. Memasuki tahun 1998, nilai tukar rupiah kembali melemah sebesar Rp

10.375/US$ dan bahkan pada bulan Juni 1998, nilai tukar rupiah terus

mengalami tekanan, hingga mencapai Rp 14.900/US$. Tahun 1999, nilai tukar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

4

rupiah terhadap US$ melakukan recovery menjadi sebesar Rp 7.810/US$.

Akan tetapi, tahun 2000, nilai tukar rupiah kembali melemah menjadi Rp

8.530/US$ dan tahun 2001, nilai tukar rupiah terhadap US$ terus melemah Rp

10.265/US$. Pada tahun 2002, nilai tukar rupiah terhadap US$ menguat

sebesar Rp 9.260/US$ dan tahun 2003 kembali menguat menjadi Rp 8.570/

US$. Tahun 2004 nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar Rp 8.985/US$. Pada

tahun 2005, melambungnya harga minyak dunia sebesar US$ 70/barel

membawa dampak yang cukup signifikan terhadap permintaan valuta asing.

Kondisi ini menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap US$ melemah dan

berada di kisaran Rp 9.200 sampai Rp 10.200/ US$ (Wibowo dan Amir,

2005).

UU No.24 Tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan sistem nilai

tukar memperbolehkan Indonesia untuk menggunakan tiga sistem nilai tukar,

yang meliputi sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar mengambang, dan

sistem nilai tukar mengambang terkendali. Saat ini, Bank Indonesia sebagai

pemegang otoritas moneter memilih untuk menggunakan sistem nilai tukar

mengambang terkendali (managed floating exchange rate system), di mana

penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi di pasar valuta. Dalam pasar ini,

masih ada campur tangan pemerintah yang mempengaruhi permintaan dan

penawaran valas melalui berbagai kebijakannya di bidang moneter, fiskal, dan

perdagangan luar negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

5

Perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara (kurs) pada prinsipnya

ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut (Levi,

1996:129). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar, tidak terlepas

dari pengaruh ekonomi global, namun dapat juga dipengaruhi oleh faktor dari

dalam negeri, diantaranya cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca

pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor. Berdasarkan sudut pandang

teori makro ekonomi, ada empat faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar,

yaitu tingkat suku bunga, tingkat inflasi, peredaran uang, dan neraca

pembayaran.

Cadangan devisa menunjukkan pada sejumlah valas yang

dicadangkan oleh Bank Sentral. Berdasarkan Statistik Ekonomi Keuangan

Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, posisi cadangan devisa

Indonesia (dalam juta USD) pada tahun tahun 2010 sebesar 96.207. Pada

tahun 2011, posisi cadangan devisa Indonesia sebesar 110.123. Pada tahun

2012, posisi cadangan devisa Indonesia sebesar 112.781. Pada tahun 2013,

posisi cadangan devisa Indonesia sebesar 99.387. Pada tahun 2014, posisi

cadangan devisa Indonesia sebesar 111.862. Pada tahun 2015, posisi cadangan

devisa Indonesia sebesar 100.240 (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia,

Bank Indonesia. 2015).

Faktor lain yang mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah suku bunga

(BI rate). Menaikkan atau menurunkan suku bunga (BI rate) merupakan salah

satu kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengatur

jumlah uang beredar dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

6

suku bunga (BI rate) akan mempengaruhi investasi pada surat berharga luar

negeri. Investor yang berinteraksi secara global akan mencari negara dengan

tingkat suku bunga yang menguntungkan (Situmeang, 2010:51). Menurut

Imamudin dalam Oktavia (2013), peningkatan suku bunga domestik, maka

akan menyebabkan mata uang domestik mengalami apresiasi. Sebaliknya, jika

tingkat suku bunga domestik turun, maka mata uang domestik atau kurs

mengalami depresiasi. Berdasarkan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia

yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, BI Rate Indonesia pada tahun 2010

sebesar 6,50%, 2011 sebesar 6,00%, 2012 sebesar 5,75%, 2013 sebesar

7,50%, 2014 sebesar 7,75%, dan 2015 sebesar 7,50% (Statistik Ekonomi

Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. 2015).

Faktor berikutnya yang mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah

inflasi. Inflasi merupakan kondisi meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus menerus sehingga dapat menurunkan nilai mata uang suatu negara

(Purnomo dkk, 2013:98). Adapun salah satu penyebab inflasi adalah karena

adanya kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan ini akan mengakibatkan

harga-harga naik karena penawaran tetap, yang mana faktor lain dianggap

tetap (ceteris paribus). Tingkat inflasi yang tinggi dapat melemahkan nilai

tukar mata uang suatu negara. Selain itu, tingkat inflasi yang tinggi dapat

memicu bertambahnya nilai impor. Berdasarkan Statistik Ekonomi Keuangan

Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, tingkat inflasi Indonesia

pada tahun 2010 sebesar 6,96%, 2011 sebesar 3,80%, 2012 sebesar 4,30%,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

7

2013 sebesar 8,40%, 2014 sebesar 8,40%, dan 2015 sebesar 6,80% (Statistik

Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. 2015).

Faktor selanjutnya yang turut mempengaruhi nilai tukar rupiah

adalah neraca pembayaran. Neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang

nasional dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo

pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar

mata uang nasional. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai tukar

ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Berdasarkan Statistik Ekonomi

Keuangan Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, neraca

pembayaran Indonesia (dalam juta USD) pada tahun 2010 sebesar 31.670.

Tahun 2011 sebesar 15.321. Tahun 2012 sebesar 491. Tahun 2013 sebesar

4.356. Tahun 2014 sebesar 3.663. Tahun 2015 sebesar -2.857 (Statistik

Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. 2015).

Selain cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran,

faktor berikutnya yang turut mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah rasio

ekspor terhadap impor. Rasio ekspor terhadap impor menunjukkan

perbandingan nilai ekspor terhadap impor. Jika nilai ekspor meningkat lebih

cepat dibandingkan dengan nilai impor, maka nilai tukar rupiah akan menguat

atau apresiasi, sedangkan apabila nilai impor meningkat lebih cepat

dibandingkan dengan nilai ekspor, maka nilai tukar rupiah akan melemah atau

terdepresiasi. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik

dan Bank Indonesia, rasio ekspor terhadap impor pada tahun 2010 adalah

1,16, tahun 2011 adalah 1,15, tahun 2012 adalah 1,00, tahun 2013 adalah 1,03,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

8

tahun 2014 adalah 1,06, dan tahun 2015 adalah 1,13 (Badan Pusat Statistik.

2014 dan Bank Indonesia. 2015).

Gejolak nilai tukar yang berlebihan tidak sesuai dengan sasaran

kepentingan jangka panjang karena kestabilan nilai tukar dapat mendistorsi

tingkat daya saing ekonomi, mengurangi efisiensi alokasi sumber daya dan

meningkatkan ketidakpastian bagi para pelaku ekonomi.

Penelitian ini perlu dilakukan karena melihat kondisi nilai tukar

rupiah terhadap US dollar yang cenderung tidak stabil dari tahun ke tahun

yang pada akhirnya turut mengganggu kestabilan perekonomian dalam negeri.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, penulis memilih

judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Periode 1986-

2015”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Stabilitas mata uang merupakan persoalan yang penting untuk

mendorong kegiatan ekonomi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu

negara. Peranan kurs baik bagi negara maju maupun negara berkembang

mendorong untuk menjaga posisi kurs mata uang dalam keadaan yang relatif

stabil. Menurut Salvator dalam Triyono (2008:156), nilai mata uang yang

stabil menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang

relatif baik atau stabil. Semakin tinggi nilai tukar mata uang suatu negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

9

terhadap negara lain menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki

perekonomian yang lebih baik daripada negara lain.

Permasalahan timbul ketika nilai tukar mata uang suatu negara

cenderung tidak stabil sehingga menyebabkan stabilitas ekonomi nasional

akan terganggu, di mana ketidakstabilan nilai tukar ini mempengaruhi arus

modal atau investasi dan perdagangan internasional (Triyono, 2008:156).

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah seperti yang

sudah dijelaskan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah cadangan devisa berpengaruh terhadap kurs rupiah periode 1986-

2015?

2. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap kurs rupiah periode 1986-2015?

3. Apakah inflasi berpengaruh terhadap kurs rupiah periode 1986-2015?

4. Apakah neraca pembayaran berpengaruh terhadap kurs rupiah periode

1986-2015?

5. Apakah rasio ekspor terhadap impor berpengaruh terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

10

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38).

Variabel-variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Cadangan Devisa (X1) adalah total aktiva luar negeri yang dimiliki dan

disimpan oleh Bank Indonesia yang digunakan untuk stabilitas moneter

maupun transaksi internasional dalam kurun waktu satu tahun yang

dinyatakan dalam juta dollar Amerika Serikat.

2. Suku Bunga (X2) adalah tingkat suku bunga jangka pendek yang ditetapkan

dan diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik guna menjaga

stabilitas nilai mata uang rupiah yang dinyatakan dalam persen dalam kurun

waktu satu tahun.

3. Inflasi (X3) adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah jumlah uang beredar

(JUB), demand pull inflation atau adanya kenaikan permintaan masyarakat

dan cost pull inflation atau adanya kenaikan biaya produksi. Dengan kata

lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara

continue dalam kurun waktu satu tahun yang dinyatakan dalam persen.

4. Neraca Pembayaran (X4) adalah nilai keseluruhan dari transaksi berjalan,

transaksi modal dan finansial, dan selisih perhitungan bersih dalam kurun

waktu satu tahun yang dinyatakan dalam juta dollar Amerika Serikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

11

5. Rasio Ekspor Terhadap Impor (X5) adalah perbandingan antara nilai ekspor

dan impor Indonesia dalam kurun waktu satu tahun.

6. Kurs rupiah (Y) adalah nilai mata uang negara Indonesia yaitu Rupiah yang

dibandingkan dengan mata uang negara Amerika Serikat yaitu Dollar AS

atau US$ Dollar.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka yang menjadi

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh cadangan devisa terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh suku bunga terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh inflasi terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh neraca pembayaran terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh rasio ekspor terhadap impor

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

12

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Output atau hasil dari penelitian ini diharapkan mampu mengungkap

faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah. Penelitian ini diharapkan

juga dapat digunakan sebagai bahan kajian ilmiah sehingga dapat

menambah pengetahuan dan referensi peneliti selanjutnya.

2. Bagi Lembaga BI dan Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi tambahan

dalam pengambilan kebijakan ekonomi yang tepat guna mempertahankan

kestabilan nilai tukar.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan sikap kritis peneliti

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah dan dapat dijadikan

sebagai wadah untuk mengaplikasikan teori tentang nilai tukar valuta asing

yang telah dipelajari selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kurs (Foreign Exchange Rate)

1. Pengertian Kurs

Menurut Salvatore (1994:140), kurs adalah jumlah atau harga mata

uang domestik dari mata uang luar negeri (asing). Menurut Samuelson dan

Nordhaus (1994:450), kurs atau nilai tukar valuta asing adalah harga mata

uang negara asing dalam satuan mata uang domestik. Menurut Krugman

dan Obstfeld (2005), kurs atau nilai tukar (exchange rate) adalah harga

sebuah mata uang dari suatu negara, yang diukur atau dinyatakan dalam

mata uang lainnya.

Mata uang suatu negara dapat ditukarkan atau diperjualbelikan

dengan mata uang negara lainnya sesuai dengan nilai tukar mata uang

yang berlaku di pasar mata uang atau yang sering disebut dengan pasar

valuta asing. Pasar valuta asing adalah suatu jaringan organisasional yang

di dalamnya terdapat individu-individu, perusahaan-perusahaan dan bank-

bank yang melakukan pembelian dan penjualan valuta asing atau devisa

(Salvatore, 1994:140).

Nilai tukar biasanya berubah-ubah, dapat berupa apresiasi maupun

depresiasi. Suatu kenaikan dalam kurs disebut depresiasi atau penurunan

nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Suatu penurunan

dalam kurs disebut apresiasi atau kenaikan nilai mata uang dalam negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

14

2. Penentuan Nilai Tukar

Menurut Madura (1993), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu:

a) Faktor Fundamental

Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator

ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar

negara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.

b) Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan

permintaan devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan

permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik

dan sebaliknya.

c) Sentimen Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau

berita-berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong

harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila

rumor atau berita-berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali

normal.

3. Sistem Nilai Tukar Mata Uang

Sistem nilai tukar dapat diklasifikasikan menurut seberapa jauh

nilai tukar dikendalikan oleh pemerintah. Menurut Madura (1997:156-

160), sistem nilai tukar dibagi menjadi empat, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

15

a) Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate System)

Dalam sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate system),

nilai tukar dibuat konstan atau hanya dibiarkan berfluktuasi dalam

batas-batas yang sangat sempit. Jika nilai tukar bergerak terlalu tajam,

pemerintah dapat melakukan intervensi untuk mempertahankannya

dalam batas-batas yang dimaksud.

b) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Managed Floating

Exchange Rate System)

Sistem nilai tukar sejumlah valuta yang ada sekarang berada di

antara sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar mengambang

bebas. Sistem tersebut menyerupai sistem mengambang bebas, karena

nilai tukar dibiarkan berfluktuasi setiap hari dan tidak ada batasan

resmi. Tetapi, menyerupai sistem nilai tukar tetap dalam hal

pemerintah dapat dan kadang-kadang melakukan intervensi untuk

mencegah valuta mereka berfluktuasi terlalu tajam ke satu arah.

c) Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas (Free Floating Exchange Rate

System)

Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar valuta

akan ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.

Dalam sistem ini, perusahaan-perusahaan multinasional perlu

mencurahkan sumber daya yang substansial untuk mengukur dan

mengelola valuta asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

16

d) Sistem Nilai Tukar Terpatok

Sistem nilai tukar terpatok adalah sistem nilai tukar di mana

valuta suatu negara dipatokkan (dikaitkan) ke suatu valuta lain, atau ke

suatu unit perhitungan. Walaupun nilai valuta lokal tetap dalam

hubungannya dengan valuta asing yang menjadi patokan, valuta

tersebut bergerak relatif mengikuti valuta-valuta lain.

Dalam hal pemilihan sistem nilai tukar mata uang yang sesuai

dengan perekonomian suatu negara, Goeltom dan Zulferdi (1998)

menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dipertimbangkan dalam

pemilihan sistem nilai tukar mata uang suatu negara, antara lain:

a) Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, apakah

suatu negara lebih cenderung menerapkan kebijakan ekonomi yang

terbuka atau tertutup. Apabila suatu negara lebih cenderung

menerapkan sistem ekonomi yang tertutup dan mengisolasikan gejala

keuangan dari negara lain, maka sistem nilai tukar mata uang tetap

dapat menjadi pilihan utama. Sebaliknya, apabila suatu negara lebih

cenderung menerapkan sistem ekonomi yang terbuka, maka sistem

nilai tukar mata uang yang lebih fleksibel menjadi pilihan utama.

b) Tingkat kemandirian suatu negara dalam melaksanakan kebijakan

ekonomi. Misalnya, dalam pelaksanaan kebijakan moneter yang

independen, suatu negara lebih baik memilih sistem nilai tukar yang

fleksibel sebagai pilihan utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

17

c) Kegiatan perekonomian suatu negara. Jika kegiatan perekonomian

suatu negara semakin besar maka volume transaksi ekonomi

meningkat sehingga permintaan uang akan bertambah. Dalam hal ini,

sistem yang tepat digunakan adalah sistem nilai tukar fleksibel, karena

jika negara tersebut memiliki sistem nilai tukar tetap akan dibutuhkan

cadangan devisa yang sangat besar untuk menjaga kredibilitas sistem

nilai tukar.

4. Perkembangan Sistem Nilai Tukar Mata Uang di Indonesia

Sejak tahun 1966 hingga sekarang, Indonesia telah menerapkan

empat sistem nilai tukar mata uang yang berbeda. Sistem nilai tukar mata

uang yang berlaku di Indonesia, diantaranya:

a) Sistem Nilai Tukar Mata Uang Berganda (Multiple Exchange Rate

System)

Sistem nilai tukar mata uang ini diterapkan sejak Oktober 1966

sampai dengan Juli 1971. Penggunaan sistem nilai tukar ini dilakukan

dalam rangka untuk menghadapi fluktuasi nilai rupiah serta untuk

mempertahankan dan meningkatkan daya saing yang hilang karena

adanya inflasi dua digit selama periode tersebut.

b) Sistem Nilai Tukar Mata Uang Tetap (Fixed Exchange Rate System)

Sistem nilai tukar mata uang ini berlaku sejak Agustus 1971

sampai dengan Oktober 1978. Dengan sistem ini, nilai rupiah

ditetapkan dalam suatu nilai tetap terhadap dollar Amerika serikat,

yaitu US$1 = Rp.415,00. Pemberlakuan sistem ini dilandasi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

18

kuatnya posisi neraca pembayaran dalam kurun waktu tersebut. Neraca

pembayaran tersebut kuat karena sektor migas mempunyai peran besar

dalam penerimaan devisa ekspor yang didukung oleh peningkatan

harga minyak mentah.

c) Sistem Nilai Tukar Mata Uang Mengambang Terkendali (Managed

Floating Exchange Rate System)

Sistem nilai tukar mata uang ini diterapkan sejak November

1978 sampai dengan Agustus 1997. Pada periode ini nilai rupiah tidak

hanya dikaitkan dengan dollar Amerika Serikat, tetapi juga beberapa

mata uang asing lainnya. Pada masa ini telah terjadi tiga kali devaluasi,

yaitu pada bulan November 1978, Maret 1983 dan September 1986.

Setelah devaluasi tahun 1986, nilai rupiah diperbolehkan terdepresiasi

sebesar 3-5% per tahun untuk mempertahankan nilai tukar riil yang

lebih baik. Sistem nilai tukar mata uang mengambang terkendali di

Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devaluasi rupiah

pada tahun 1978 sebesar 33%.

d) Sistem Nilai Tukar Mata Uang Mengambang Bebas (Free Floating

Exchange Rate System)

Sistem ini diberlakukan sejak 14 Agustus 1997 hingga

sekarang. Pada periode ini, Bank Indonesia melakukan intervensi di

pasar valuta asing karena semata-mata untuk menjaga kestabilan nilai

tukar rupiah yang lebih banyak ditentukan oleh kekuatan pasar. Pada

awal penerapannya, sistem nilai tukar mata uang ini menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

19

gejolak yang berlebihan, di mana nilai tukar rupiah berfluktuasi amat

cepat. Banyak faktor yang akhirnya menyebabkan nilai tukar rupiah

merosot tajam, mulai dari aksi ambil untung oleh para pelaku pasar

uang serta tingginya permintaan dollar Amerika Serikat oleh

perusahaan domestik untuk membayar hutang-hutang luar negeri

mereka yang telah jatuh tempo.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah

1. Cadangan Devisa

Posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman

apabila mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya

tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan

untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan

valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi

negara yang bersangkutan. Bukan saja negara tersebut akan kesulitan

mengimpor barang-barang yang dibutuhkan dari luar negeri, tetapi juga

memerosotkan kredibilitas mata uangnya. Kurs mata uangnya di pasar

valuta asing akan melemah. Apabila posisi cadangan devisa itu terus

menipis dan semakin menipis, maka dapat terjadi “rush” terhadap valuta

asing di dalam negeri. Menghadapi keadaan demikian, sering terjadi

pemerintah negara yang bersangkutan akhirnya terpaksa melakukan

devaluasi (Dumairy, 1996:107). Makin menipisnya cadangan devisa juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

20

merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat kerentanan ekonomi

Indonesia, yaitu makin memperburuk kondisi perekonomian nasional.

2. Suku Bunga

Menurut Krugman (2000:73) dalam Oktavia, dkk (2013:154),

kenaikan suku bunga domestik akan menyebabkan apresiasi kurs suatu

negara, sedangkan kenaikan suku bunga luar negeri akan menyebabkan

kurs domestik mengalami depresiasi terhadap kurs negara lain. Hal ini

sesuai dengan Imamudin dalam Oktavia, dkk (2013:154) yang

mengemukakan bahwa peningkatan suku bunga domestik, maka akan

menyebabkan mata uang domestik akan menguat. Sebaliknya, jika tingkat

suku bunga domestik turun, maka mata uang domestik atau kurs akan

melemah.

Perubahan pada suku bunga relatif mempengaruhi investasi pada

sekuritas asing, yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran mata

uang, sehingga akan mempengaruhi kurs/nilai tukar (Perdana, dkk,

2014:3). Menurut Arifin (1998:4) dalam Triyono (2008:159), pengetatan

moneter yang mendorong peningkatan suku bunga akan mengakibatkan

apresiasi nilai tukar karena adanya pemasukan modal dari luar negeri.

Hubungan antara suku bunga relatif dan nilai tukar antara dua

negara dijelaskan oleh teori dampak fisher internasional (international

fisher effect-IFE). Menurut Berlianta (2005:20) dalam Puspitaningrum,

dkk (2014:4), teori international fisher effect menunjukkan pergerakan

nilai mata uang satu negara dibanding negara lain disebabkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

21

perbedaan suku bunga nominal yang ada di kedua negara tersebut.

Implikasi international fisher effect adalah orang tidak bisa menikmati

keuntungan yang lebih tinggi hanya dengan menanamkan dana ke negara

yang mempunyai suku bunga nominal tinggi, karena nilai mata uang

negara yang suku bunganya tinggi akan terdepresiasi sebesar selisih bunga

nominal dengan negara yang memiki suku bunga nominal lebih rendah.

Perbedaan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan

jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik

maupun dari investor asing, khususnya pada jenis investasi portofolio yang

umumnya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan

berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar

uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran

modal masuk (capital inflows) dari luar negeri, hal ini meyebabkan

terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata

uang asing di pasar valuta asing (Madura, 2000) dalam Murdayanti

(2012:120).

3. Inflasi

Salah satu penyebab inflasi adalah karena jumlah uang yang

beredar meningkat. Jumlah uang beredar mengakibatkan meningkatnya

inflasi domestik dan selanjutnya nilai tukar rupiah menurun, jika kebijakan

moneter bersifat ekspansif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

22

Inflasi yang terjadi di suatu negara dapat menurunkan nilai mata

uangnya. Kenaikan harga-harga (inflasi) menyebabkan penduduk negara

tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain, sehingga permintaan

akan valuta asing bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut

bertambah mahal dan ini akan mengurangi permintaannya, sehingga akan

menurunkan penawaran valuta asing (Sukirno, 1981:295).

Tingkat inflasi yang tinggi dapat melemahkan nilai tukar mata

uang suatu negara. Selain itu, tingkat inflasi yang tinggi dapat memicu

bertambahnya nilai impor. Menurut Madura (2006:299) dalam

Puspitaningrum (2014:3), perubahan dalam laju inflasi dapat

mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional. Jika inflasi suatu

negara meningkat, permintaan atas mata uang negara tersebut menurun,

dikarenakan ekspornya juga turun (disebabkan harga yang lebih tinggi).

Menurut Charles, et al dalam Oktavia, dkk (2013:154), hubungan

inflasi dengan nilai tukar adalah positif. Berdasarkan pendekatan

purchasing power parity, bila terjadi peningkatan inflasi, maka untuk

mempertahankan keseimbangan law of one price, nilai tukar harus

terdepresiasi. Teori purchasing power parity juga mengatakan bahwa

negara yang mata uangnya mengalami tingkat inflasi yang tinggi

seharusnya mengurangi nilai mata uangnya relatif terhadap mata uang

dengan tingkat inflasi yang lebih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

23

4. Neraca Pembayaran

Posisi Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran sangat

berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar mata uang domestik terhadap

mata uang asing. Balance of Payment dan Balance of Trading

mencerminkan arus uang masuk dan keluar dari suatu negara. Neraca

pembayaran yang surplus mencerminkan adanya aliran valuta asing yang

masuk dalam perekonomian negara tersebut, baik melalui transaksi barang

dan jasa maupun aset, sehingga menyebabkan bertambahnya valuta asing

di negara tersebut dan mengakibatkan terjadinya apresiasi mata uang

domestik terhadap mata uang asing.

Neraca pembayaran yang defisit menandakan telah terjadinya

aliran dana keluar neto ke luar negeri sehingga terjadi exess demand

terhadap valuta asing dan ini mengakibatkan melemahnya mata uang

domestik. Neraca pembayaran yang surplus menggambarkan keadaan

ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan impor. Ketika ekspor

meningkat, maka arus uang yang masuk dalam bentuk valuta asing ke

dalam negeri semakin besar (Muchlas, 2015:78).

5. Rasio Ekspor terhadap Impor

Rasio ekspor terhadap impor menunjukkan perbandingan nilai

ekspor terhadap impor. Jika ekspor meningkat lebih cepat dibandingkan

impor, maka nilai tukar mata uang suatu negara cenderung menguat atau

apresiasi. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi nilai ekspor akan berdampak

pada tingginya permintaan terhadap rupiah sehingga nilai tukar rupiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

24

akan menguat atau apresiasi. Sebaliknya, jika impor meningkat lebih cepat

dibandingkan ekspor, maka nilai tukar mata uang suatu negara akan

melemah atau terdepresiasi. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi nilai

impor mengakibatkan permintaan terhadap mata uang asing meningkat,

yang pada akhirnya berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah.

Menurut Sukirno (2013:402), perubahan dalam permintaan dan

penawaran suatu valuta, yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam

kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:

1. Perubahan Dalam Citarasa Masyarakat

Perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi atas

barang-barang yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor.

Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan

mengimpor berkurang dan dapat meningkatkan ekspor. Perbaikan kualitas

barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk

mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan

mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.

2. Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor

Barang-barang dalam negeri yang dijual dengan harga yang relatif murah

akan meningkatkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya

akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah

impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi

impor. Dengan demikian, perubahan harga barang ekspor dan impor akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

25

menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan mata uang

negara tersebut.

3. Kenaikan Harga Umum (Inflasi)

Inflasi sangat besar pengaruhnya terhadap kurs pertukaran valuta asing.

Inflasi cenderung menurunkan nilai suatu valuta asing. Inflasi

menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di

luar negeri, sehingga inflasi akan menambah impor dan meningkatkan

permintaan valuta asing. Selain itu, inflasi menyebabkan harga barang-

barang ekspor menjadi lebih mahal, sehingga inflasi akan mengurangi

ekspor dan penawaran valuta asing akan berkurang.

4. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya

dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian

investasi yang rendah menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar

negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang

tinggi menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara tersebut. Apabila

lebih banyak modal mengalir ke suatu negara maka permintaan atas mata

uangnya bertambah dan nilai mata uang tersebut bertambah. Sebaliknya,

nilai mata suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara

dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian

investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

26

5. Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai

mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang

berlaku. Apabila kemajuan ekonomi tersebut diakibatkan oleh

perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara tersebut

bertambah lebih cepat dari penawarannya dan nilai mata uang negara

tersebut akan naik. Sebaliknya, apabila kemajuan tersebut menyebabkan

impor berkembang lebih cepat dari ekspor, maka penawaran mata uang

negara tersebut lebih cepat bertambah dari permintaannya dan nilai mata

uang negara tersebut akan merosot.

Menurut Murdayanti (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai tukar mata uang adalah:

1. Perbedaan Tingkat Inflasi

Kenaikan tingkat inflasi yang mendadak dan besar di suatu negara

akan menyebabkan meningkatnya impor oleh negara tersebut terhadap

berbagai barang dan jasa dari luar negeri, sehingga diperlukan banyak

valuta asing untuk membayar transaksi impor tersebut. Hal ini akan

mengakibatkan meningkatnya permintaan valuta asing di pasar valuta

asing (Madura, 2000:210).

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga

Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada jumlah investasi

di suatu negara, baik yang berasl dari investor domestik maupun

investor asing, khususnya pada jenis-jenis investasi portofolio yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

27

umumnya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan

berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di

pasar uang domestik. Apabila negara tersebut menganut rezim devisa

bebas, maka dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan aliran modal

masuk (capital flow) dari luar negeri. Hal ini akan menyebabkan

terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap

mata uang asing di pasar valuta asing (Madura, 2000:222).

3. Perbedaan Tingkat Pendapatan Nasional

Dalam pendekatan moneter, perbedaan tingkat pendapatan nasional di

dua negara akan dapat mempengaruhi transaksi ekspor dan impor

barang maupun transaksi aset lintas negara yang bersangkutan. Hal

tersebut dapat mempengaruhi perubahan jumlah permintaan dan

penawaran valuta asing di negara-negara tersebut, yang juga akan

berpengaruh terhadap nilai kurs yang berlaku pada sistem kurs

mengambang bebas. Dengan kata lain, jumlah pertumbuhan output riil

di suatu negara sangat mempengaruhi jumlah permintaan uang

domestik dari luar negeri yang mengakibatkan jumlah penawaran uang

semakin berharga dan menyebabkan apresiasi mata uang domestik.

4. Perbedaan Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar yang berlebihan dalam suatu negara akan

menyebabkan nilai tukar mata uangnya terdepresiasi karena tidak

diimbangi dengan permintaan yang sesuai. Sebaliknya, jika permintaan

akan mata uang lebih besar daripada jumlah kenaikan penawaran uang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

28

maka nilai tukar mata uangnya akan menguat (apresiasi) (Salvatore,

1997:323).

5. Posisi Neraca Pembayaran

Surplus neraca pembayaran menunjukkan adanya aliran valuta asing

yang masuk netto di dalam perekonomian negara tersebut melalui

transaksi financial dan assets, sehingga nilai tukar rupiah akan

menguat. Sebaliknya, neraca pembayaran yang defisit menunjukkan

telah terjadinya aliran dana keluar netto ke luar negeri (Krugman,

2000:23).

Menurut Martin (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

tukar mata uang adalah:

1. Perbedaan Tingkat Inflasi Antara Dua Negara

Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat

nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih

tinggi. Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih

besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan

tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara

Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata

uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami

depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

29

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara

Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan

merubah tingkat suku bunga, Bank Sentral suatu negara bisa

mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang

lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut

meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan

return yang lebih besar. Akan tetapi, jika inflasi kembali tinggi,

investor akan keluar hingga Bank Sentral menaikkan suku bunganya

lagi. Sebaliknya, jika Bank Sentral menurunkan suku bunga maka akan

cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

3. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari

hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara

disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara

partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh

dari negara partner dagang. Dalam hal ini, negara tersebut

membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang

menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara

partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, di mana

nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner

dagang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

30

4. Hutang Publik (Public Debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk

membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan

pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak.

Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit

anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak

uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan

negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya

turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah

nilai tukar mata uang negara tersebut.

5. Rasio Harga Ekspor Dan Harga Impor

Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor, maka nilai

tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan

barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata

uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang

naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan Politik Dan Ekonomi

Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang

bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya

tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat

berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi

dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi

nilai tukar mata uang negara tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

31

C. Cadangan Devisa

1. Pengertian Cadangan Devisa

Devisa merupakan alat pembayaran internasional dan berfungsi

sebagai uang internasional. Pengertian cadangan devisa atau foreign

reserve currencies adalah mata uang asing, misalnya dollar Amerika

Serikat yang dipegang oleh pemerintah atau Bank Sentral setiap negara

yang pada umumnya digunakan sebagai cadangan internasional (Lipsey,

1990:499).

UU No.23 Tahun 1999 mengatakan bahwa Bank Indonesia

mengelola cadangan devisa. Dalam rangka pengelolaan cadangan devisa

tersebut, Bank Indonesia melaksanakan berbagai jenis transaksi devisa serta

dapat menerima pinjaman luar negeri.

2. Fungsi Cadangan Devisa

Menurut Gandhi (2006) Cadangan Devisa memiliki fungsi sebagai

berikut:

a) Sebagai alat kebijakan moneter khususnya untuk meredam gejolak

nilai tukar, misalnya dengan melakukan intervensi apabila diperlukan.

b) Memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar bahwa negara mampu

memenuhi kewajibannya terhadap pihak luar negeri.

c) Membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban

ketika akan melakukan pembayaran utang luar negeri.

d) Membiayai transaksi yang tercatat di dalam neraca pembayaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

32

e) Menunjukkan adanya suatu kekayaan dalam bentuk external asset

untuk mem-backup mata uang dalam negeri (domestic currency).

f) Memelihara suatu cadangan untuk dapat dipergunakan apabila negara

mengalami suatu keadaan darurat.

3. Sumber Cadangan Devisa

Cadangan devisa suatu negara pada umumnya berasal dari sumber

sebagai berikut:

a) Hasil penjualan ekspor barang maupun jasa, seperti hasil ekspor karet,

kopi, timah, tekstil, kayu lapis, ikan, udang, rotan dan sebagainya.

Begitu pula hasil dari sektor jasa, seperti uang tambang (freight),

angkutan, provisi dan konsumsi, premi asuransi, jasa hotel dan lain

sebagainya.

b) Pinjaman yang diperoleh dari negara asing, badan-badan internasional,

serta swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI (Inter Governmental

Group on Indonesia), kredit dari World Bank dan Asia Development

Bank dan lain sebagainya.

c) Hadiah (Grant) dan bantuan dari badan-badan PBB seperti UNDP,

UNESCO dan pemerintah asing, seperti pemerintah Saudi Arabia,

Jepang dan lain-lain.

d) Laba dari penanaman modal di luar negeri, seperti laba yang di transfer

dari perusahaan milik pemerintah dan warga negara Indonesia yang

berdomisili di luar negeri, termasuk transfer dari warga negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

33

Indonesia yang bekerja di luar negeri, seperti Malaysia, Dubai dan lain

sebagainya.

e) Hasil dari kegiatan pariwisata internasional, seperti uang tambang,

angkutan, sewa hotel, penjualan souvenir dan novelties, uang pandu

wisata dan lain-lain.

D. Suku Bunga

1. Pengertian Suku Bunga

Suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan

uang. Suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu.

Dengan kata lain, masyarakat harus membayar peluang untuk meminjam

uang. Biaya untuk meminjam uang diukur dalam dollar per tahun untuk

setiap dollar yang dipinjam, adalah suku bunga (Samuelson dan Nordhaus,

1994:197). Menurut Lipsey, dkk (1995:22), suku bunga merupakan harga

yang harus dibayar untuk meminjam uang selama periode waktu tertentu

dan dinyatakan dalam persentase uang yang dipinjam.

2. Jenis Suku Bunga

Suku bunga dibedakan menjadi empat, yaitu:

a) Suku bunga nominal, yaitu suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga

ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini

menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang

diinvestasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

34

b) Suku bunga riil, yaitu suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat

inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju

inflasi.

c) Suku bunga tetap (fixed rate), yaitu suku bunga yang besarnya selalu

tetap (fixed) selama jangka waktu tertentu atau selama jangka waktu

kredit.

d) Suku bunga mengambang (floating rate), yaitu suku bunga yang

besarnya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan besarnya suku

bunga yang berlaku di pasar (mengikuti mekanisme pasar).

3. Unsur-Unsur Dalam Tingkat Suku Bunga

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1994:198), unsur-unsur dalam

tingkat suku bunga, meliputi:

a) Syarat atau jatuh tempo

Berbagai pinjaman mempunyai syarat atau jatuh tempo.

Pinjaman terpendek adalah pinjaman satu malam. Surat-surat berharga

jangka pendek biasanya mempunyai periode sampai dengan satu tahun.

Surat-surat berharga jangka panjang umumnya memberikan suku

bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jangka pendek, karena

masyarakat ingin mengorbankan lebih cepat dana mereka hanya jika

mereka dapat meningkatkan hasilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

35

b) Risiko

Ada pinjaman yang pada hakikatnya tidak memiliki risiko,

sementara lainnya sangat bersifat spekulatif. Obligasi-obligasi dan

tagihan-tagihan pemerintah didukung dengan penuh kepercayaan oleh

kredit dan kekuatan pajak dari pemerintah. Unsur-unsur ini dapat

dipercaya karena bunga pinjaman pemerintah akan benar-benar

dibayar. Risiko menengah terdapat pada pinjaman atas kredit-kredit

perusahaan, negara bagian, dan pemerintah lokal. Investasi berisiko

yang mempunyai peluang gagal atau tidak dibayar yang sangat tinggi

termasuk investasi pada perusahaan yang hampir bangkrut, kota-kota

dengan pajak yang tinggi, atau negara-negara Amerika Latin dengan

utang luar negeri yang besar dan pendapatan impor yang kecil.

c) Likuiditas

Aktiva akan disebut likuid apabila dapat ditukarkan dengan

kas secara cepat dan hanya menimbulkan kerugian nilai yang sedikit.

Sebagian besar surat berharga, termasuk saham biasa, obligasi

perusahaan dan pemerintah, dapat diukur dengan kas secara cepat

mendekati nilai sekarangnya. Aktiva-aktiva tidak likuid termasuk

aktiva-aktiva unik yang tidak memiliki pasar yang berkembang baik.

Risiko yang lebih tinggi dan kesulitan untuk mendapatkan investasi

dari para pemberi pinjaman, aktiva-aktiva atau pinjaman yang tidak

likuid biasanya mempunyai tingkat bunga lebih tinggi daripada yang

diberikan oleh aktiva likuid, yaitu yang tidak berisiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

36

d) Biaya-biaya administrasi

Waktu dan ketelitian yang diperlukan untuk administrasi

berbagai jenis pinjaman, sangatlah berbeda. Pinjaman dengan biaya

administrasi yang tinggi akan mempunyai bunga 5 sampai 10 persen

per tahun, lebih besar dari tingkat bunga lainnya.

4. Fungsi Suku Bunga

Fungsi suku bunga (interest rate), yaitu:

1) Sebagai daya tarik bagi para penabung baik bagi individu, institusi atau

lembaga yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. Dana

berlebihan yang ada di tangan masyarakat tersebut pada gilirannya

akan mempengaruhi pertumbuhan suatu perekonomian.

2) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah

terhadap investasi pada sektor-sektor ekonomi. Dalam hal pemerintah

memberikan dukungan kepada sektor-sektor ekonomi, pemerintah

membuat suatu kebijakan tingkat bunga yang rendah untuk sektor

ekonomi tersebut dengan tujuan mempercepat pertumbuhan sektor

ekonomi tersebut.

3) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka

mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam

suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan

suatu sektor industri maka perusahaan-perusahaan dari industri

tersebut yang akan meminjam dana diberi fasilitas. Maksudnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

37

pemerintah memberi suku bunga yang lebih rendah dibandingkan

dengan sektor lain.

4) Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk meningkatkan

produksi sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk

mengontrol tingkat inflasi. Ini berarti pemerintah dapat mengukur

sirkulasi uang dalam suatu perekonomian. Misalnya kebijakan politik

menegaskan pemerintah diharuskan mendukung sektor industri dalam

negeri, maka pemerintah memberlakukan kebijakan tingkat suku

bunga yang lebih rendah. Kebijakan ini akan mendorong produksi

menjadi lebih tinggi. Pemerintah dapat mengendalikan permintaan dan

penawaran dengan menetapkan bunga dari bank (melalui BI). Dalam

hal ini bunga dapat disesuaikan oleh pemerintah. Pada saat permintaan

uang terlalu tinggi, sirkulasi uang di masyarakat terlalu besar, maka

pemerintah dapat menaikkan tingkat bunga agar penawaran uang

meningkat dan permintaan uang menurun.

E. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga

secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus menerus. Dengan kata lain, inflasi merupakan proses

menurunnya nilai uang secara kontinu. Inflasi merupakan proses suatu

peristiwa dan bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

38

yang dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi, dianggap inflasi jika

terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan saling

mempengaruhi. Berdasarkan definisi inflasi tersebut, terdapat tiga aspek

penting, yaitu:

1) Adanya kecendrungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti

mungkin saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau

naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan

kecendrungan yang meningkat.

2) Peningkatan harga tersebut berlangsung secara terus menerus

(sustained), yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.

3) Tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga umum, yang

berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan itu bukan hanya pada

satu atau beberapa komoditas saja.

2. Cara Menghitung Laju Inflasi

Secara umum, dikenal tiga cara yang digunakan untuk menghitung

laju inflasi, yaitu:

a) Indeks harga konsumen (consumen price index atau CPI)

Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian

sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja

konsumen. Biasanya kelompok barang yang digunakan untuk

mengukur dapat berubah disesuaikan dengan pola konsumsi aktual

masyarakat. IHK mengukur biaya yang langsung dibayar oleh

konsumen pada tingkat harga eceran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

39

b) Indeks harga produsen (producer price index atau PPI), yaitu suatu

indeks dari harga bahan-bahan baku (raw materials), produk antara

(intermediate products), peralatan, modal dan mesin yang dibeli oleh

sektor bisnis atau perusahaan. Jadi, PPI hanya mencakup bahan baku

dan barang antara atau setengah jadi saja, sementara barang-barang

jadi tidak dimasukkan dalam perhitungan.

c) GNP deflator, yaitu suatu indeks harga yang digunakan untuk

menyesuaikan nilai uang dalam GNP untuk mendapatkan nilai riil

GNP. Nilai riil GNP sangat penting karena menggambarkan output

dari barang dan jasa secara fisik, bukan nilainya. Hal ini penting

karena biasanya suatu perekonomian kelihatannya memproduksi lebih

banyak barang dan jasa karena GNP meningkat, tetapi hal ini dapat

disebabkan adanya inflasi tanpa adanya peningkatan output secara

fisik. GNP deflator digunakan untuk menghilangkan pengaruh

perubahan harga dan mencatat perubahan yang sebenarnya.

3. Penggolongan Inflasi

Berdasarkan sumber timbulnya, inflasi dibedakan menjadi dua,

yaitu:

a) Inflasi yang bersumber dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat

terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara

mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan

makanan menjadi mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

40

b) Inflasi yang bersumber dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat

naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi

barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor.

Berdasarakan cakupan pengaruh kenaikan harga, inflasi dibedakan

menjadi inflasi tertutup dan inflasi terbuka. Inflasi tertutup, yaitu jika

kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang

tertentu secara kontinu. Sedangkan inflasi terbuka, yaitu jika kenaikan

harga terjadi secara keseluruhan.

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi digolongkan menjadi

empat jenis, yaitu:

a) Inflasi ringan, yaitu inflasi yang masih belum begitu mengganggu

keadaan ekonomi. Inflasi ini masih mudah dikendalikan. Inflasi ringan

berada di bawah 10% per tahun.

b) Inflasi sedang, yaitu inflasi yang belum membahayakan kegiatan

ekonomi. Tetapi inflasi ini sudah menurunkan kesejahteraan orang-

orang yang berpenghasilan tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10%-

30% per tahun.

c) Inflasi berat, yaitu inflasi yang sudah mengacaukan kondisi

perekonomian. Inflasi berat berkisar antara 30%-100% per tahun.

d) Inflasi sangat berat (hyperinflation), yaitu jenis inflasi yang sudah

mengacaukan kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun

dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Inflasi sangat berat

berada di atas 100% per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

41

Berdasarkan penyebabnya, inflasi dibedakan menjadi dua, yaitu

inflasi karena kenaikan permintaan dan inflasi karena kenaikan biaya

produksi. Inflasi karena kenaikan permintaan disebabkan karena kenaikan

permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi produsen, sehingga harga-

harga akan cenderung naik. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi “jika

permintaan naik sedangkan penawaran tetap, maka harga cenderung naik”.

Sedangkan inflasi karena kenaikan biaya produksi, yaitu inflasi yang

terjadi karena penurunan agregat. Kenaikan biaya produksi mengakibatkan

harga penawaran barang naik, sehingga dapat menimbulkan inflasi.

4. Dampak Inflasi

Inflasi memiliki dampak terhadap kegiatan perekonomian suatu

negara, diantaranya:

a) Investasi berkurang

Menurunnya nilai uang cenderung mengurangi minat orang untuk

menabung sehingga dana untuk investasi menjadi berkurang, akibatnya

pertumbuhan output nasional menjadi turun.

b) Pada keadaan inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang.

Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor semakin

mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara

mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang

mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh

juga semakin kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

42

c) Menimbulkan defisit neraca pembayaran

Produk nasional tidak dapat bersaing di pasar internasional sebagai

akibat dari barang-barang luar negeri (barang impor) lebih murah

daripada barang di dalam negeri, sehingga impor berkembang lebih

cepat daripada ekspor. Hal ini menyebabkan arus modal ke luar negeri

lebih banyak daripada arus masuk ke dalam negeri. Keadaan tersebut

akan berakibat terjadinya defisit neraca pembayaran dan kemerosotan

mata uang dalam negeri.

5. Kebijakan Mengatasi Inflasi

Untuk mencapai sasaran dalam mengatasi inflasi, ada tiga

kebijakan yang dapat ditempuh, yaitu:

a) Kebijakan moneter, yaitu kebijakan pemerintah di bidang moneter

(keuangan) yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter dilakukan

melalui Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, diantaranya politik

diskonto terhadap Bank Umum, politik pasar terbuka, menaikkan cash

ratio, dan kebijakan kredit.

b) Kebijakan fiskal, di mana kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah

sejalan dengan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal yang dilakukan,

diantaranya mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah,

menaikkan tarif pajak, dan mengadakan pinjaman pemerintah.

c) Kebijakan non moneter (kebijakan riil), yang dapat dilakukan dengan

menaikkan hasil produksi, kebijakan upah, dan pengawasan harga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

43

F. Neraca Pembayaran

1. Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu catatan sistematis yang berisi

hubungan ekonomi atau transaksi antar penduduk dari suatu negara dengan

negara lainnya, yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu,

biasanya satu tahun. Neraca pembayaran menggambarkan hubungan

ekonomi antara suatu negara dengan negara lainnya. Pada neraca

pembayaran, tergambar keadaan ekspor, impor, penanaman modal,

pinjaman, dan hal-hal lain yang menjadi cakupan neraca pembayaran.

Menurut Nopirin (1999:165), neraca pembayaran adalah catatan

yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk

negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Madura (1997:31), neraca pembayaran (balance of payment)

adalah ukuran dari semua transaksi antara penduduk dalam negeri dengan

penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu.

2. Fungsi Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat digunakan sebagai bahan keterangan

atas berbagai hal yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri suatu

negara, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang diperlukan. Oleh

karena itu, neraca pembayaran berfungsi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

44

a) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil

langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi disini termasuk

ekspor dan impor, hubungan utang-piutang, hubungan penanaman

modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.

b) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil

kebijakan di bidang moneter dan fiskal. Dari neraca pembayaran dapat

dilihat jumlah cadangan devisa. Jika cadangan devisa sudah menipis,

pemerintah akan membuat kebijakan untuk menambah devisa atau

menghemat devisa.

c) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui

pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan

nasional. Dari neraca pembayaran, dapat dilihat, misalnya hasil

penanaman modal penduduk negara lain di negara itu. Setelah melihat

hasil tersebut, pemerintah dapat membuat peraturan, misalnya

penanaman modal di negara lain dialihkan ke negara sendiri.

d) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil

kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.

3. Komponen Neraca Pembayaran

Menurut Kuncoro (2001:80), neraca pembayaran terdiri atas

beberapa komponen utama, yaitu:

a) Rekening Transaksi Berjalan (Current Account)

Rekening transaksi berjalan mencatat seluruh transaksi barang

dan jasa, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu neraca perdagangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

45

(balance of trade), neraca jasa (services balance), dan neraca transfer

unilateral (unilateral transfers balance).

1) Neraca perdagangan (balance of trade)

Neraca perdagangan (balance of trade), mencatat selisih

antara ekspor dan impor barang yang diperdagangkan dalam

perdagangan internasional.

2) Neraca jasa (services balance)

Neraca jasa (services balance) mencatat transaksi ekspor

dan impor jasa, termasuk pembayaran bunga dan dividen,

pengeluaran militer dan turis.

3) Neraca transfer unilateral (unilateral transfers balance).

Neraca transfer unilateral (unilateral transfers balance)

mencatat hibah, baik dari perseorangan maupun pemerintah

(misalnya bantuan luar negeri dan bantuan militer).

b) Rekening Modal (Capital Account)

Rekening modal (capital account) menunjukkan aliran

modal finansial, baik yang langsung diperdagangkan (perubahan

portofolio dalam bentuk saham, obligasi dan surat berharga

internasional yang lain) maupun untuk membayar barang dan jasa.

Dengan kata lain, rekening modal mencerminkan perubahan

kepemilikan jangka panjang dari suatu negara (baik berupa investasi

asing langsung maupun pembelian surat-surat berharga dengan jatuh

tempo lebih dari satu tahun), dan kekayaan finansial jangka pendek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

46

(surat-surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun).

Transaksi dalam rekening modal terdiri dari:

1) Investasi portofolio, yang meliputi pembelian aset finansial dengan

masa jatuh tempo lebih dari satu tahun.

2) Investasi jangka pendek, yang meliputi surat berharga dengan jatuh

tempo kurang dari satu tahun.

3) Investasi asing langsung, terdapat kontrol manajemen, baik parsial

maupun penuh.

4) Pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah.

G. Rasio Ekspor Terhadap Impor

1. Pengertian Ekspor-Impor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan

menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas, dan syarat penjualan

lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Impor

adalah proses pembelian barang dan jasa dari negara lain. Menurut UU

No.17 tahun 2006, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari

daerah pabean, sedangkan impor adalah kegiatan memasukkan barang ke

dalam daerah pabean. Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia

yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta

tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen

yang didalamnya berlaku undang-undang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

47

2. Penentu Ekspor-Impor

Menurut Sukirno (2005), faktor utama yang menentukan

kemampuan suatu negara mengekspor ke luar negeri adalah daya saing di

pasaran luar negeri, keadaan ekonomi di negara-negara lain, kebijakan

proteksi di luar negeri, dan kurs valuta asing. Sedangkan faktor yang

menentukan impor suatu negara adalah daya saing negara lain di negara

tersebut, proteksi perdagangan yang dilakukan negara tersebut dan kurs

valuta asing. Faktor utama yang menentukan impor adalah pendapatan

masyarakat suatu negara. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin

banyak impor yang mereka lakukan.

3. Teori Ekspor-Impor

a) Teori Klasik Keunggulan Mutlak Adam Smith

Adam Smith berpandangan bahwa negara akan melakukan spesialisasi

produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki

keunggulan mutlak, dan akan mengimpor barang jika tidak memiliki

keunggulan mutlak (Apridar, 2009:89).

b) Biaya Relatif David Ricardo

David Ricardo berpandangan bahwa negara akan melakukan

spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut

dapat berproduksi relatif lebih efisien, serta akan mengimpor barang di

mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak (Apridar,

2009:95).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

48

c) Teori Heckscher-Ohin atau Teori H-O

Dasar pemikiran teori ini adalah negara-negara yang memiliki faktor

produksi relatif banyak/murah dalam memproduksi akan melakukan

spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-

masing negara akan mengimpor barang tertentu jika faktor produksi

yang relatif langka/mahal dalam memproduksi (Apridar, 2009: 102).

H. Hasil Penelitian Sebelumnya

Muchlas dan Rahman (2015) dengan judul “Faktor-faktor yang

mempengaruhi kurs rupiah terhadap dollar Amerika pasca krisis (2000-

2010)”. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah secara simultan

inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, Balance of Payment (BOP)

berpengaruh terhadap pergerakan kurs IDR/USD dan untuk membuktikan

apakah secara parsial inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar,

Balance of Payment (BOP) berpengaruh terhadap pergerakan kurs IDR/USD.

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu berupa

angka. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang

diperoleh dalam bentuk dokumen. Data yang diperoleh berupa data inflasi,

tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, dan Balance of Payment (BOP)

yang diperoleh dari BPS (www.bps.go.id) dan BI (www.bi.go.id). Teknik

pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

dokumenter. Data yang diamati adalah inflasi, tingkat suku bunga, jumlah

uang beredar, dan BOP selama tahun 2000-2010, dikarenakan tahun 2000-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

49

2010 merupakan tahun-tahun pasca krisis di Indonesia sehingga peneliti ingin

meneliti perkembangan IDR/USD. Sampel penelitian ini adalah negara

Indonesia dan Amerika Serikat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama inflasi,

tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, dan Balance of Payment (BOP)

berpengaruh terhadap pergerakan rupiah terhadap dollar Amerika. Hal ini

menegaskan bahwa secara bersama-sama, komponen makro ekonomi yang

antaralain inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, dan Balance of

Payment (BOP) perlu diperhatikan dalam membuat kebijakan yang berkenaan

dengan kurs mata uang.

I. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Pergerakan nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dollar Amerika

Serikat dari tahun ke tahun terus mengalami fluktuasi. Fluktuasi nilai tukar

rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terlihat dengan jelas sejak

Indonesia memutuskan untuk menerapkan sistem nilai tukar mengambang

pada tahun 1997, di mana kurs ditentukan oleh mekanisme permintaan dan

penawaran di pasar valuta asing, tetapi pemerintah dapat mempengaruhi

nilai tukar melalui intervensi pasar, jika kurs naik atu turun melebihi batas

yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

50

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

dipengaruhi oleh variabel cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca

pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor. Dalam penelitian ini,

terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu variabel bebas (variabel

independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat

adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel bebas

(variabel independen) dalam penelitian ini adalah cadangan devisa, suku

bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor.

Sedangkan variabel terikat (variabel dependen) dalam penelitian ini adalah

kurs rupiah. Dengan demikian, akan dilakukan penelitian sejauhmana

pengaruh variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat, yaitu

kurs rupiah.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian sebelumnya,

maka kerangka pemikiran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

51

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

2. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan cadangan devisa terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

b. Terdapat pengaruh positif dan signifikan suku bunga terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

c. Terdapat pengaruh negatif dan signifikan inflasi terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

Cadangan Devisa (X1)

Suku Bunga (X2)

Inflasi (X3)

Neraca Pembayaran (X4)

Rasio Ekspor Terhadap Impor (X5)

Kurs Rupiah (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

52

d. Terdapat pengaruh positif dan signifikan neraca pembayaran terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

e. Terdapat pengaruh positif dan signifikan rasio ekspor terhadap impor

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif.

Penelitian eksplanatif adalah penelitian yang memberikan penjelasan terhadap

permasalahan yang sedang dihadapi dan diamati/diteliti (Werang, 2015:3).

Alasan digunakannya jenis penelitian ini adalah karena dalam penelitian ini,

peneliti ingin meneliti apakah faktor cadangan devisa, suku bunga, inflasi,

neraca pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor berpengaruh terhadap

kurs rupiah atau tidak melalui pengujian hipotesis.

B. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada

(Hasan, 2002:82). Data sekunder yang digunakan berupa data time seris

(data berkala), yaitu data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk

memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan

(Hasan, 2002:82).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

54

2. Sumber Data

Data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian diperoleh dari Badan

Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Data sekunder yang diperlukan oleh peneliti berupa:

a) Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dari tahun 1986-2015

dalam satuan rupiah per tahun.

b) Cadangan devisa Indonesia dari tahun 1986-2015 dalam satuan juta

dollar Amerika Serikat per tahun.

c) Suku bunga Indonesia dari tahun 1986-2015 dalam satuan persen per

tahun.

d) Inflasi nasional dari tahun 1986-2015 dalam satuan persen per tahun.

e) Neraca pembayaran Indonesia dari tahun 1986-2015 dalam satuan juta

dollar Amerika Serikat per tahun.

f) Rasio ekspor terhadap impor dari tahun 1986-2015.

C. Variabel penelitian dan Pengukuran

1. Cadangan Devisa

Cadangan devisa merupakan total aktiva luar negeri yang dimiliki dan

disimpan oleh Bank Indonesia yang digunakan untuk stabilitas moneter

maupun transaksi internasional dalam kurun waktu satu tahun yang

dinyatakan dalam juta dollar Amerika Serikat. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah cadangan devisa tahunan yang dilaporkan oleh Bank

Indonesia periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

55

2. Suku Bunga

Suku bunga merupakan tingkat suku bunga jangka pendek yang ditetapkan

dan diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik guna menjaga

stabilitas nilai mata uang rupiah yang dinyatakan dalam persen dalam

kurun waktu satu tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tingkat suku bunga tahunan yang dilaporkan oleh Bank Indonesia periode

1986-2015.

3. Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah Jumlah Uang Beredar

(JUB), demand pull inflation atau adanya kenaikan permintaan

masyarakat, dan cost pull inflation dalam kurun waktu satu tahun yang

dinyatakan dalam persen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data inflasi tahunan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dan Bank

Indonesia periode 1986-2015.

4. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah nilai keseluruhan dari transaksi berjalan,

transaksi modal dan finansial, dan selisih perhitungan bersih dalam kurun

waktu satu tahun yang dinyatakan dalam juta dollar Amerika Serikat. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca pembayaran tahunan

yang dilaporkan oleh Bank Indonesia periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

56

5. Rasio Ekspor Terhadap Impor

Rasio Ekspor terhadap impor adalah perbandingan antara nilai

ekspor dan impor Indonesia dalam kurun waktu satu tahun. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor-impor tahunan yang

dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) periode 1986-2015.

6. Kurs Rupiah

Kurs rupiah adalah nilai mata uang negara Indonesia yaitu Rupiah

yang dibandingkan dengan mata uang negara Amerika Serikat yaitu Dollar

AS atau US$ Dollar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kurs/nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tahunan periode

1986-2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik dokumenter. Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen

(Hasan, 2002:87). Teknik ini dilakukan dengan melihat data sekunder yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statisik (BPS), yang

meliputi data cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, rasio

ekspor terhadap impor, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

57

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah teknik

analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel

bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent) (Siregar,

2013:405). Model regresi dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan:

Y = Kurs rupiah

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Cadangan Devisa

X2 = Suku Bunga

X3 = Inflasi

X4 = Neraca Pembayaran

X5 = Rasio ekspor terhadap impor

e = standar error

Teknik analisis data regresi linear berganda dapat dilakukan

dengan melakukan uji prasyarat dan uji asumsi klasik, serta pengujian

hipotesis, yang dinyatakan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

58

1. Uji Prasyarat

Dalam analisis regresi linear berganda perlu melakukan uji

persyaratan analisis regresi berganda, sehingga persamaan garis regresi

yang diperoleh benar-benar dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen. Uji persyaratan tersebut harus terpenuhi, apabila tidak maka

akan menghasilkan garis regresi yang tidak cocok untuk memprediksi. Uji

prasyarat tersebut meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi

yang normal (Santoso, 2010:210). Model regresi yang baik adalah

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Pengujian normalitas

yang umum digunakan adalah uji kolmogorov smirnov.

Kriteria pegujian sebagai berikut: Jika nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) > 0,05, berarti data dan residu berdistribusi normal. Sebaliknya,

jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, berarti data dan residu tidak

berdistribusi normal. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) merupakan nilai

perhitungan hasil pengujian normalitas.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji tersebut digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier (Kasmadi

dan Sunariah. 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

59

Kriteria pengujian linieritas: Hubungan variabel cadangan

devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor

terhadap impor dengan kurs rupiah bersifat linier apabila F hitung

lebih besar dari 0,05. Sebaliknya, jika F hitung lebih kecil dari 0,05,

berarti hubungan variabel cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca

pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor dengan kurs rupiah tidak

linier.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa model yang

diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi

linear berganda, yang terdiri dari:

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk melihat ada atau

tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam

suatu model regresi linear berganda (Sunjoyo, dkk, 2013:65). Deteksi

multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa aspek

berikut ini:

1) Jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan

nilai tolerance mendekati 1, maka model dapat dikatakan terbebas

dari multikolinieritas. Jika nilai VIF semain besar, maka diduga

ada multikolinieritas (Widarjono, 2013:107).

2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel

independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

60

dari multikolinieritas. Jika nilai korelasi lebih dari 0,70, berarti

terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen,

sehingga terjadi multikolinieritas.

3) Jika nilai koefisien determinan, baik R² ataupun adjusted R² di atas

0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh

terhadap variabel dependen, maka diasumsikan model terkena

multikolinieritas (Sunjoyo, dkk, 2013:65).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Sunjoyo, dkk, 2013:69). Uji statistik yang

digunakan dalam uji heteroskedastisitas adalah Uji Glejser, dengan

cara meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen

(Gujarati, 2003) dalam Ghozali (2005:108). Untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah heteroskedastisitas, digunakan ketentuan sebagai

berikut: Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai

absolut residualnya > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya, jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai

absolut residualnya < 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas.

Selain menggunakan Uji Glejser, cara lain untuk mendeteksi

ada tidaknya masalah heteroskedastisitas pada suatu model regresi

dapat dilakukan dari model gambar scatterplot. Analisis pada gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

61

scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak

terdapat heteroskedastisitas, jika:

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka

0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar, kemudian menyempit dan melebar

kembali.

4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola (Nugroho,

2005:63)

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat diartikan sebagai adanya korelasi antara

anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu

(Nugroho, 2011:103). Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-

1(sebelumnya) (Santoso, 2010:213).

Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan

Uji Run Test. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi,

digunakan kriteria sebagai berikut: jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di

atas 0,05, berarti tidak terdapat masalah autokorelasi. Sebaliknya, jika

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di bawah 0,05, berarti terdapat masalah

autokorelasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

62

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara adanya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis yang dirumuskan adalah

hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).

Untuk menguji hipotesis, digunakan alat analisis regresi berganda,

yaitu analisis untuk mengetahui adanya pengaruh antara lebih dari satu

variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Pengujian hipotesis meliputi:

a. Uji Hipotesis Simultan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap

variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji

distribusi F, yaitu dengan membandingkan antara nilai F tabel dengan

F hitung (Algifari, 2011:72). Sehingga, dapat dilakukan uji signifikansi

dengan hipotesis:

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel cadangan

devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor

terhadap impor terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel cadangan

devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor

terhadap impor terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Adapun statistik pengujiannya adalah:

Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar

95% atau dengan taraf signifikansi sebesar 5% (α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

63

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya

masing-masing variabel independen secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya

masing-masing variabel independen secara bersama-sama tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menentukan apakah H0 ditolak atau diterima, maka nilai F

hitung dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikansi 5% (α =

0,05), dengan df1= k-1 dan df2= n-k.

Penentuan nilai F hitung dapat dilakukan dengan menggunakan

persamaan berikut:

R²/k

(1-R²) (N-k-1)

Keterangan:

F = Harga F garis regresi

R = Koefisien korelasi berganda

K = Jumlah variabel independen

N = Jumlah anggota sampel

b. Uji Hipotesis Parsial

Uji hipotesis parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

(parsial), dengan pengujian hipotesis sebagai berikut:

F =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

64

a) Cadangan devisa terhadap kurs rupiah periode 1986-2015

H0 : Cadangan devisa tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

Ha : Cadangan devisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

b) Suku bunga terhadap kurs rupiah periode 1986-2015

H0 : Suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

Ha : Suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

c) Inflasi terhadap kurs rupiah periode 1986-2015

H0 : Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode

1986-2015.

Ha : Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

d) Neraca pembayaran terhadap kurs rupiah periode 1986-2015

H0 : Neraca pembayaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

Ha : Neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

65

e) Rasio ekspor terhadap impor terhadap kurs rupiah periode 1986-2015

H0 : Rasio ekspor terhadap impor tidak berpengaruh signifikan

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Ha : Rasio ekspor terhadap impor berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Adapun statistik pengujiannya adalah:

1. Dengan membandingkan nilai T hitung dan T tabel

Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Penentuan nilai t hitung dapat dilakukan dengan menggunakan

persamaan berikut:

ti = βi

Se(βi)

Di mana:

βi = Koefisien regresi variabel Xi

Se(βi) = Standar error variabel Xi

2. Dengan membandingkan angka probabilitas signifikansi

Jika angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima

dan Ha ditolak.

Jika angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan

Ha diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

66

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara

dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase

variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan

regresi yang dihasilkan (Algifari, 2011:45).

Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen

(Nugroho, 2005:50). Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5,

karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

berdasarkan laporan tahunan dari BPS dan BI dari tahun 1986-2015. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kurs rupiah. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah cadangan devisa yang dinyatakan dalam juta dollar

Amerika Serikat, suku bunga yang dinyatakan dalam persen, inflasi yang

dinyatakan dalam persen, neraca pembayaran yang dinyatakan dalam juta

dollar Amerika Serikat, dan rasio ekspor terhadap impor.

Tabel IV.1

Deskripsi Data Penelitian

Tahun Kurs Rupiah

Cadangan Devisa

SukuBunga

Inflasi Neraca Pembayaran

Rasio Eksor

TerhadapImpor

1986 1.641 5.302,0 14,75 8.83 266 1,381987 1.650 6.512,3 15,02 8.90 1.383 1,391988 1.729 6.191,0 15,25 5.47 820 1,451989 1.795 6.561,9 11,33 5.97 1.810 1,351990 1.901 8.661,3 22,39 9.53 1.506 1,181991 1.992 9.867,7 18,70 9.52 1.437 1,131992 2.062 11.610,9 13,17 4.94 3.349 1,251993 2.110 12.352,2 9,50 9.77 3.664 1,301994 2.200 13.157,9 14,38 9.24 1048 1,251995 2.308 14.674 14,75 8.64 3829 1,121996 2.383 19.125 12,88 6.47 3188 1,161997 4.650 17.427 20,00 11.05 -2459 1,281998 8.025 23.762 38,44 77.63 222 1,791999 7.100 27.054 12,51 2.01 1213 2,032000 9.595 29.394 14,53 9.35 1219 1,852001 10.400 28.015,80 17,62 12.55 -2092 1,82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

68

Tahun Kurs Rupiah

Cadangan Devisa

SukuBunga

Inflasi Neraca Pembayaran

Rasio Eksor

TerhadapImpor

2002 8.940 32.037,04 12,93 10.03 6.720 1,832003 8.465 36.295,71 8,31 5.06 7.157 1,882004 9.290 36.320,48 5,92 6.40 3.415 1,542005 9.830 34.723,69 12,75 17.11 623 1,482006 9.020 42.586,00 9,75 6.60 13.885 1,652007 9.419 56.920,00 8,00 6.59 14.083 1,532008 10.950 51.639,00 9,25 11.06 -1.706 1,062009 9.400 66.105,00 6,50 2.78 15.483 1,202010 8.991 96.207 6,50 6.96 31.670 1,162011 9.068 110.123 6,00 3.80 15.321 1,152012 9.670 112.781 5,75 4.30 491 1,002013 12.189 99.387 7,50 8.40 4.356 1,032014 12.440 111.862 7,75 8.40 3.663 1,062015 13.795 100.240 7,50 6.80 -2.857 1,13

Sumber : data sekunder dari BI dan BPS (data diperoleh 2016)

Grafik IV.1

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Periode 1986-2015

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika (Y)

Tahun

Sumber : data sekunder, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

69

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika Serikat periode 1986-2015 cenderung terdepresiasi atau melemah. Nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dari tahun ke tahun terus melemah.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak awal juli 1997 sampai 1998,

menyebabkan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Nilai tukar rupiah tahun 1997 berada pada posisi Rp 4.650 dan pada tahun 1998

terus tertekan dan berada pada posisi Rp 8.025. Sejak tahun 1997 tersebut, nilai

tukar rupiah cenderung fluktuatif sampai tahun 2015. Bahkan tahun 2015 nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mengalami kemerosotan yang sangat

tajam. Nilai tukar rupiah pada tahun 2015 berada pada posisi Rp 13.795. Kondisi

ini diawali dari pemulihan Amerika Serikat pasca krisis 2008 yang menyebabkan

The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat merencanakan pemangkasan

quantitative easing atau melakukan stimulus ekonomi. Rencana yang

dikemukakan oleh gubernur The Fed, yaitu Ben Bemanke sejak Mei 2013 tersebut

menjadi awal melemahnya mata uang global terhadap dollar AS karena suplai

dollar akan berkurang. Hal tersebut berlanjut pada pelemahan mata uang dunia

terhadap dollar AS yang pada akhirnya menyebabkan permintaan barang

komoditas menurun. Hal ini membawa dampak bagi Indonesia, di mana harga

komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia anjlok dan berdampak pada

neraca perdagangan yang pada akhirnya memperburuk pelemahan rupiah.

Nilai tukar rupiah yang terus tertekan pada tahun tersebut menyebabkan

terganggunya perekonomian nasional, di mana harga-harga barang meningkat

secara tajam, sehingga menyebabkan daya beli masyarakat dan kegiatan industri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

70

ikut melemah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi melambat, di mana terjadi

penurunan pertumbuhan ekonomi dari 4,7% pada kuartal I menjadi 4,6% pada

kuartal II.

Grafik IV.2

Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Periode 1986-2015

0.00

20,000.00

40,000.00

60,000.00

80,000.00

100,000.00

120,000.00

Cadangan Devisa (X1)

Tahun

Sumber : data sekunder, diolah 2016

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa cadangan devisa Indonesia

periode 1986-2015 memiliki trend yang cenderung meningkat. Cadangan devisa

Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak memasuki tahun

2010, dari tahun sebelumnya 66.105 juta dollar AS menjadii 96.207 juta dollar

AS. Peningkatan cadangan devisa di tahun 2010 tersebut didukung oleh masih

kuatnya aliran masuk modal asing khususnya investasi langsung (PMA) dan

investasi portofolio. Tahun 2012, cadangan devisa Indonesia juga mengalami

peningkatan, dan ini merupakan cadangan devisa tertinggi yang dimiliki Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

71

periode 1986-2015. Gubernur BI, Darmin Nasution dalam (Kompas.com)

mengatakan bahwa transaksi modal dan finansial mencatat kenaikan surplus yang

cukup besar, terutama didukung oleh investasi langsung (PMA) dan arus masuk

modal portofolio, baik dalam pasar saham maupun pasar obligasi yang lebih

tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cadangan devisa sampai akhir

tahun 2012 mencapai 112.781 juta dollar AS.

Tahun 2013-2015, cadangan devisa Indonesia berfluktuatif. Hal ini terlihat

dari cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia tahun 2013 mengalami

penurunan yang cukup signifikan dan berada pada posisi 99.387 juta dollar AS.

Tahun 2014, cadangan devisa Indonesia kembali meningkat dan berada pada

posisi 111.862 juta dollar AS. Akan tetapi, tahun 2015, cadangan devisa Indonesia

kembali menurun dan berada pada posisi 100.240 juta dollar AS.

Penurunan cadangan devisa tahun 2013 diakibatkan karena adanya

pembayaran utang luar negeri pemerintah, pemenuhan kewajiban BUMN dan

intervensi BI untuk meredam jatuhnya nilai rupiah. Peningkatan cadangan devisa

tahun 2014 dipengaruhi oleh penerimaan devisa hasil ekspor migas, penarikan

pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan pemerintah lainnya dalam

valuta asing yang melebihi pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri

pemerintah dan kebutuhan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah. Di

samping itu, simpanan valuta asing dan swap bank-bank dengan Bank Indonesia

juga meningkat menjelang akhir tahun 2014. Sedangkan penurunan cadangan

devisa tahun 2015 dikarenakan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

72

pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah

untuk mendukung terjaganya stabilisasi makroekonomi dan sistem keuangan.

Grafik IV.3

Perkembangan Suku Bunga Periode 1986-2015

0

10

20

30

40

50

Suku Bunga (X2)

Tahun

Sumber : data sekunder, diolah 2016

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa suku bunga Indonesia periode

1986-1988 cenderung stabil dari 14,75% sampai 15,25%. Akan tetapi, memasuki

tahun 1989-2015, suku bunga cenderung berfluktuatif. Suku bunga mengalami

peningkatan yang sangat tajam memasuki tahun 1998, Peningkatan tersebut

didukung oleh kondisi perekonomian pada tahun tersebut yang sangat anjlok,

dikarenakan krisis ekonomi yang melanda Indonesia, di mana nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS sangat merosot. Hal inilah yang menyebabkan Bank Indonesia

menaikkan suku bunga untuk merespon kenaikan inflasi dan merosotnya nilai

tukar rupiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

73

Tahun 2012, suku bunga Indonesia menyentuh level 5,75% dan

merupakan suku bunga terendah sepanjang sejarah perekonomian Indonesia

periode 1986-2015. Menurut Kepala Ekonom Danareksa Research Institute,

Purbaya Yudhi Sadewa dalam (ViVAnews.com), kebijakan BI Rate ditempuh

karena kemungkinan inflasi akan naik dengan adanya kebijakan subsidi dari

pemerintah. Selain itu, langkah tersebut untuk mendorong perbankan yang sulit

menurunkan suku bunga kreditnya dan kebijakan tersebut diambil untuk

mendorong perekonomian Indonesia di tengah turunnya ekonomi global. BI akan

mewaspadai risiko ekonomi global dan dampak kebijakan pemerintah di bidang

energi, dengan menerapkan bauran kebijakan moneter dan makro dalam

pengelolaan ekonomi makro secara keseluruhan.

Grafik IV. 4

Perkembangan Inflasi Indonesia Periode 1986-2015

0102030405060708090

Inflasi (X3)

Tahun

Sumber : data sekunder, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

74

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa inflasi Indonesia dari tahun

1986-2015 cenderung berfluktuatif. Peningkatan inflasi yang sangat tajam dan

membuat kondisi perekonomian Indonesia sangat mengkhawatirkan terjadi pada

tahun 1998. Dampak dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan

inflasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Inflasi Indonesia pada

tahun tersebut berada pada level 77,63% dan ini merupakan inflasi terparah

dalam sejarah inflasi Indonesia.

Pasca krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998, inflasi

Indonesia kembali mengalami peningkatan yang sangat tajam dan menyentuh

level 17,11% pada tahun 2005. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya

kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan semua kelompok barang dan

jasa, seperti kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok

dan tembakau, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang, kelompok

kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan.

Memasuki tahun 2006, Inflasi mengalami penurunan sebesar 10,51% dari

sebelumnya 17,11% menjadi 6,60% dan terus menurun sampai tahun 2007.

Tahun 2009, inflasi terus menunjukkan trend yang positif dan berada pada level

terendah 2,78%. Penurunan laju inflasi tersebut disebabkan oleh terjadinya

deflasi pada barang-barang yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, seperti

bahan bakar minyak dan listrik. Akan tetapi, tahun 2010, inflasi kembali

meningkat sebesar 4,18% dan berada pada level 6,96% dari sebelumnya berada

pada level 2,78%. Peningkatan tersebut sejalan dengan perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

75

perekonomian dunia yang mendorong kenaikan harga-harga barang dan jasa di

Indonesia. Selain itu, perubahan iklim juga telah berdampak pada menurunnya

produksi barang dan jasa. Memasuki tahun 2013, laju inflasi Indonesia

menembus angka 8,40% dan merupakan inflasi tertinggi sejak 2009. Inflasi ini

timbul sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Grafik IV. 5

Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia Periode 1986-2015

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

Neraca Pembayaran (X4)

Tahun

Sumber : data sekunder, diolah 2016

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa trend neraca pembayaran

Indonesia dari tahun 1986-2015 cenderung berfluktuatif. Tahun 1997, neraca

pembayaran Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat, dikarenakan krisis

ekonomi yang melanda Indonesia dimulai pada awal juli 1997. Defisitnya neraca

pembayaran Indonesia pada tahun tersebut sebagai akibat dari menurunnya ekspor

migas secara tajam dikarenakan melemahnya permintaan dunia dan menurunnya

harga minyak bumi di pasar internasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

76

Pada tahun 2010, kondisi neraca pembayaran mengalami surplus dan

merupakan neraca pembayaran tertinggi sepanjang sejarah perekonomian

Indonesia periode 1986-2015. Surplusnya neraca pembayaran Indonesia pada

tahun tersebut didukung oleh surplusnya transaksi berjalan, di mana tingginya

pertumbuhan ekspor nonmigas, khususnya yang berbasis sumber daya alam. Hal

tersebut sejalan dengan permintaan dunia yang menguat dan harga yang tinggi di

pasar dunia.

Memasuki tahun 2011, neraca pembayaran cenderung menurun dan

bahkan pada tahun 2015 mengalami defisit. Secara keseluruhan, neraca

pembayaran Indonesia mengalamai tekanan yang cukup besar. Defisitnya neraca

pembayaran Indonesia pada tahun tersebut bersumber dari penurunan surplus

transaksi modal dan finansial yang tidak dapat sepenuhnya membiayai defisit

transaksi berjalan. Selain itu, penurunan aliran masuk modal portofolio asing yang

cukup signifikan sebagi akibat dari tingginya ketidakpastian di pasar keuangan

global memicu neraca pembayaran Indonesia pada tahun tersebut mengalami

tekanan yang sangat signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

77

Grafik IV.6

Rasio Ekspor Terhadap Impor

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Rasio Ekspor Terhadap Impor (X5)

Tahun

Sumber : data sekunder, diolah 2016

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa rasio ekspor terhadap impor

tahun 1986-1988 menunjukkan trend yang positif, di mana rasio ekspor terhadap

impor tahun 1986 berada pada level 1,38 ke level 1,45. Tahun 1989-2015, rasio

ekspor terhadap impor cenderung berfluktuatif. Rasio ekspor terhadap impor

mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 1999, di mana rasio

ekspor terhadap impor berada pada level 2,03. Tahun 2012, rasio ekspor terhadap

impor Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,15 dari tahun sebelumnya 1,15

menjadi 1,00. Menurut Kepala Badan Pusat statistik (BPS), Suryamin dalam (

Antaranews.com), secara keseluruhan, selama tahun 2012, baik sektor migas

maupun nonmigas merosot yang mengakibatkan terjadi akumulasi penurunan total

ekspor. Penurunan pada sektor migas disebabkan oleh merosotnya ekspor minyak

mentah sebesar 11% dan diikuti penurunan ekspor gas yang merosot 10,28%.

Selama tahun 2012, dari 10 komoditas nonmigas, tujuh diantaranya mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

78

penurunan ekspor, seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak lemak nabati,

mesin/peralatan listrik, karet dan barang dari karet, komoditi bijih, kerak dan abu

logam, kertas/karton, dan pakaian jadi bukan rajutan. Sedangkan pada tahun 2012,

penurunan ekspor diikuti oleh peningkatan impor. Peningkatan impor didorong

oleh melonjaknya impor migas. Terdapat 10 barang nonmigas yang mengalami

kenaikan impor tertinggi sepanjang 2012, yaitu barang dari besi dan baja sebesar

36,82%, kapal terbang dan bagiannya sebesar 31,39%, kendaraan bermotor dan

bagiannya sebesar 28,29%. Secara keseluruhan, peningkatan impor disebabkan

oleh tingginya permintaan pasar dalam negeri dan meningkatnya barang modal.

Periode 2013-2015, rasio ekspor terhadap impor kembali meningkat jika

pada tahun sebelumnya mengalami penurunan, di mana rasio ekspor terhadap

impor berada pada level 1.03 (2013), 1,06 (2014), dan 1,13 (2015).

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Untuk menentukan data berdistribusi

normal atau tidak, digunakan kriteria sebagai berikut, Jika nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) > 0,05, berarti data dan residu berdistribusi normal.

Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, berarti data dan

residu tidak berdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan Statistical

Package for Social Sciences (SPSS 22.00), yaitu dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

79

rumus Kolmogorov Smirnov. Output pengujian normalitas dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel IV.2

Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1605.17333727

Most Extreme Differences Absolute .119

Positive .085

Negative -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .652

Asymp. Sig. (2-tailed) .789

a. Test distribution is Normal.

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai Asymp.sig.(2-

tailed) adalah 0,789. Dapat dikatakan bahwa nilai Asymp.sig. (2-tailed)

lebih besar dari nilai signifikansi (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa

data dan residu berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji Linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel

bebas dan terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Hasil pengujian

linieritas dapat dilihat pada output di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

80

Tabel IV.3

Uji Linieritas

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 395009132.029 5 79001826.406 25.375 .000a

Residual 74720861.838 24 3113369.243

Total 469729993.867 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Berdasarkan output di atas, diperoleh F hitung sebesar 25,375 dengan

probabilitas sebesar 0,000. Hasil F hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan

F tabel dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05, sehingga diperoleh F tabel

sebesar 2,62. Jadi, F hitung (25,375) > F tabel (2,62) sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan

rasio ekspor terhadap impor memiliki hubungan yang linier dengan variabel kurs

rupiah.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Pengujian Multikolinieritas menggunakan program SPSS dengan

menggunakan analisa collinearity statistics. Berdasarkan hasil analisis yang

digunakan, jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan

nilai tolerance mendekati 1, maka model dapat dikatakan terbebas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

81

multikolinieritas. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada output

di bawah ini:

Tabel IV.4

Hasil Pengujian Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Cadangan_Devisa .382 2.618

Suku_Bunga .161 6.228

Inflasi .230 4.344

Neraca_Pembayaran .764 1.309

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor .788 1.269

a. Dependent Variable: Kurs

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Berdasarkan hasil collinearity statistics di atas, terlihat bahwa

variabel cadangan devisa (X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0,382 dan

nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 2,618. Karena nilai VIF untuk

variabel cadangan devisa di bawah 10 dan nilai tolerance mendekati angka

1, maka dapat disimpulkan bahwa variabel cadangan devisa tidak

mempunyai persoalan dengan variabel bebas lainnya atau dengan kata lain

tidak terjadi multikolinieritas.

Untuk variabel suku bunga (X2), terlihat bahwa nilai tolerance

sebesar 0,161 dan nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 6,228. Karena

nilai VIF untuk variabel suku bunga tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

82

mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga

tidak mempunyai persoalan dengan variabel bebas lainnya atau dengan kata

lain tidak terjadi multikolinieritas.

Variabel inflasi (X3) memiliki nilai tolerance sebesar 0,230 dan

nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 4,344. Karena nilai VIF untuk

variabel inflasi tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance mendekati angka 1,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak mempunyai persoalan

dengan variabel bebas lainnya atau dengan kata lain tidak terjadi

multikolinieritas.

Variabel neraca pembayaran (X4) memiliki nilai tolerance sebesar

0,764 dan nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 1,309. Karena nilai

VIF untuk variabel neraca pembayaran tidak lebih dari 10 dan nilai

tolerance mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

neraca pembayaran tidak mempunyai persoalan dengan variabel bebas

lainnya atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinieritas.

Selanjutnya untuk variabel rasio ekspor terhadap impor (X5)

memiliki nilai tolerance sebesar 0,788 dan nilai variance inflation factor

(VIF) sebesar 1,269. Karena nilai VIF untuk variabel rasio ekspor terhadap

impor tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance mendekati angka 1 , maka dapat

disimpulkan bahwa variabel rasio ekspor terhadap impor tidak mempunyai

persoalan dengan variabel bebas lainnya atau dengan kata lain tidak terjadi

multikolinieritas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

83

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas, digunakan Uji Glejser dengan cara meregresikan nilai

absolut residual terhadap variabel independen. Jika nilai signifikansi antara

variabel independen dengan nilai absolutnya > 0,05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil output untuk pengujian heteroskedastisitas sebagai

berikut:

Tabel IV.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1802.719 1222.120 1.475 .153

Cadangan_Devisa .003 .007 .152 .508 .616

Suku_Bunga -58.451 58.193 -.463 -1.004 .325

Inflasi 14.780 24.485 .232 .604 .552

Neraca_Pembayaran -.048 .024 -.413 -1.953 .063

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 147.636 587.408 .052 .251 .804

a. Dependent Variable: ABS

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Berdasarkan output di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi dari variabel

cadangan devisa sebesar 0,616. Nilai signifikansi dari variabel suku bunga sebesar

0,325. Nilai signifikansi dari variabel inflasi sebesar 0,552. Nilai signifikansi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

84

variabel neraca pembayaran sebesar 0,063 dan nilai signifikansi dari variabel rasio

ekspor terhadap impor sebesar 0,804. Kelima variabel di atas memiliki nilai

signifikansi di atas 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model

regresi tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji statistik yang digunakan untuk

mendeteksi masalah autokorelasi adalah Run Test, dengan kriteria: jika nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 0,05, maka tidak terdapat masalah autokorelasi. Hasil

pengujian autokorelasi dapat dilihat pada output di bawah ini:

Tabel IV.6

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea 291.06612

Cases < Test Value 15

Cases >= Test Value 15

Total Cases 30

Number of Runs 12

Z -1.301

Asymp. Sig. (2-tailed) .193

a. Median

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

85

Berdasarkan output di atas, terlihat bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 0,193 dan lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak mengalami masalah

autokorelasi.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Hipotesis Simultan

Uji hipotesis simultan digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, juga digunakan untuk

mengetahui ketepatan model regresi yang dipilih. Hasil pengujian

hipotesis simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.7

Pengujian Hipotesis Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 395009132.029 5 79001826.406 25.375 .000a

Residual 74720861.838 24 3113369.243

Total 469729993.867 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Berdasarkan hasil output di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 25,375

dengan Ftabel sebesar 2,62. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, apabila Fhitung

lebih kecil daripada Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, jika Fhitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

86

lebih besar daripada Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil pengujian

hipotesis di atas, diperoleh nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel (25,375 > 2,62),

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor

terhadap impor secara bersama-sama dapat menjadi prediktor kurs rupiah. Dengan

kata lain, model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat.

b. Uji Hipotesis Parsial

Uji hipotesis parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian

hipotesis parsial dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.8

Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -4114.804 2599.783 -1.583 .127

Cadangan_Devisa .102 .015 .920 6.984 .000

Suku_Bunga -168.683 123.793 -.277 -1.363 .186

Inflasi 79.933 52.085 .260 1.535 .138

Neraca_Pembayaran -.117 .052 -.210 -2.256 .033

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 6182.456 1249.578 .454 4.948 .000

a. Dependent Variable: Kurs

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

87

Karakteristik data kurs rupiah dalam penelitian ini menunjukkan situasi

terdepresiasi justru ketika angkanya semakin meningkat dan sebaliknya, data kurs

rupiah terapresiasi ketika angkanya menurun. Oleh karena itu, hasil output dari

model regresi berganda dituliskan dalam posisi tanda yang dibalik. Dengan

demikian, hasil persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai

berkut:

Keterangan:

Y = Kurs Rupiah

X1 = Cadangan Devisa

X4 = Neraca Pembayaran

X5 = Rasio Ekspor Terhadap Impor

Adapun penjelasan hasil regresi dari masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

1. Cadangan Devisa

Pengujian Hipotesis dalam variabel cadangan devisa adalah sebagai berikut:

H0 : Cadangan devisa tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

Ha : Cadangan devisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

Y = 4114,804 - 0,102 X1 + 0,117 X4 - 6182,456 X5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

88

Cadangan devisa memiliki koefisien beta sebesar -0,102, artinya jika

cadangan devisa naik satu satuan, maka nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika Serikat akan terdepresiasi sebesar 0,102 satuan. Artinya, nilai rupiah

melemah.

Untuk mengetahui apakah variabel cadangan devisa berpengaruh

signifikan terhadap kurs rupiah, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai

signifikansi variabel cadangan devisa dengan taraf signifikansi 5% (0,05).

Nilai signifikansi variabel cadangan devisa sebesar 0,000, berada di bawah

0.05. Karena Sig. < 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cadangan devisa berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

2. Suku Bunga

Pengujian Hipotesis dalam variabel suku bunga adalah sebagai berikut:

H0 : Suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode

1986-2015.

Ha : Suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

Pada kolom signifikansi menunjukkan bahwa suku bunga memiliki nilai

signifikansi 0,186 dan berada di atas 0,05. Karena Sig. > 0,05 (0,186 > 0,05),

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-

2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

89

3. Inflasi

Pengujian Hipotesis dalam variabel inflasi adalah sebagai berikut:

H0 : Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-

2015.

Ha : Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah periode

1986-2015.

Pada kolom signifikansi menunjukkan bahwa inflasi memiliki nilai

signifikansi 0,138 dan berada di atas 0,05. Karena Sig. > 0,05 (0,138 > 0,05),

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

4. Neraca Pembayaran

Pengujian Hipotesis dalam variabel neraca pembayaran adalah sebagai

berikut:

H0 : Neraca pembayaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015.

Ha : Neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

Neraca pembayaran memiliki koefisien beta sebesar 0,117, artinya jika

neraca pembayaran naik satu satuan, maka nilai tukar rupiah akan terapresiasi

sebesar 0,117 satuan. Artinya, nilai rupiah menguat.

Pada kolom signifikansi menunjukkan bahwa neraca pembayaran

memiliki nilai signifikansi 0,033 dan berada di bawah 0,05. Karena Sig. <

0,05 (0,033 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

90

disimpulkan bahwa neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

5. Rasio Ekspor Terhadap Impor

H0 : Rasio ekspor terhadap impor tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015.

Ha : Rasio ekspor terhadap impor berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

Rasio ekspor terhadap impor memiliki koefisien beta sebesar -6182,456,

artinya jika rasio ekspor terhadap impor naik satu satuan, maka nilai tukar

rupiah terhadap dollar Amerika Serikat akan terdepresiasi sebesar 6182,456

satuan. Artinya, nilai rupiah melemah.

Pada kolom signifikansi menunjukkan bahwa rasio ekspor terhadap impor

memiliki nilai signifikansi 0,000 dan berada di bawah 0,05. Karena Sig. <

0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa rasio ekspor terhadap impor berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil

pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

91

Tabel IV.9

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .917a .841 .808 1764.474

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi, Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

Sumber : data BI dan BPS, diolah 2016

Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS

menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,841. Hal ini berarti bahwa

cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor

terhadap impor secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 84,1%

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015. Sedangkan sisanya 15,9% dijelaskan

oleh variabel lain, misalnya jumlah uang beredar dan pendapatan nasional.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Cadangan Devisa Terhadap Kurs Rupiah Periode 1986-2015

Hasil pengujian hipotesis pertama tentang pengaruh cadangan

devisa terhadap kurs rupiah periode 1986-2015 menunjukkan bahwa

cadangan devisa berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah.

Berdasarkan uji hipotesis parsial yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi

0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima,

yang berarti cadangan devisa berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

92

Cadangan devisa merupakan simpanan mata uang asing yang

dikelola oleh Bank Indonesia untuk memenuhi kewajiban keuangan karena

adanya transaksi internasional (reserve currency). Persoalan yang dihadapi

saat ini adalah bagaimana otoritas moneter bisa mengelola cadangan devisa

dengan baik dan aman. Salah satu tujuan pengelolaan cadangan devisa

adalah untuk memastikan ketersediaan kecukupan devisa untuk memenuhi

berbagai kebutuhan. Sesuai dengan konstitusi, Bank Indonesia mengelola

cadangan devisa dan dalam pengelolaan cadangan devisa, Bank Indonesia

melakukan berbagai jenis transaksi devisa. Banyaknya cadangan devisa

yang dimiliki oleh Bank Indonesia tetapi tidak dapat membuat kurs menguat

secara signifikan dikarenakan adanya mis manajemen pemerintah, artinya

pemerintah punya banyak cadangan devisa, tetapi tidak bisa mengelola

cadangan tersebut, sehingga kurs tidak menguat secara signifikan.

Jika cadangan devisa yang dimiliki oleh Bank Indonesia lebih

banyak digunakan hanya untuk membiayai transaksi internasional, dalam

hal ini digunakan untuk pembiayaan impor dan melakukan pembayaran

utang ke luar negeri, dan tidak banyak digunakan untuk meredam gejolak

nilai tukar rupiah atau menstabilkan nilai tukar rupiah, maka kurs atau nilai

tukar rupiah akan terdepresiasi atau melemah. Hal ini dikarenakan,

banyaknya cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia tidak dapat

dikelola dengan baik dan aman, di mana cadangan devisa tersebut

seharusnya digunakan untuk berbagai transaksi devisa, yang tidak hanya

untuk keperluan pembiayaan impor dan pembayaran utang luar negeri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

93

tetapi juga berbagai transaksi lainnya, salah satunya adalah menstabilkan

nilai tukar rupiah, sehingga tidak hanya mampu membiayai kewajiban luar

negeri, tetapi juga nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dapat

menguat atau lebih stabil.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika cadangan devisa yang

dimiliki oleh Indonesia lebih banyak digunakan untuk pembayaran

kewajiban luar negeri tanpa diimbangi dengan upaya untuk menstabilkan

kurs rupiah, maka cadangan devisa yang banyak tersebut tidak dapat

membuat kurs atau nilai tukar rupiah dapat terapresiasi atau menguat secara

signifikan. Dengan kata lain, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

Serikat akan melemah.

2. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Kurs Rupiah Periode 1986-2015

Hasil pengujian hipotesis kedua tentang pengaruh suku bunga

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015 menunjukkan bahwa suku bunga

tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah. Berdasarkan uji hipotesis

parsial yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,186 lebih besar dari

0,05. Dengan demikian, H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti suku bunga

tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Suku bunga yang tinggi dapat digunakan sebagai daya tarik bagi

para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan dan juga

sebagai kontrol yang dilakukan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia

untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. Akan tetapi, suku bunga

yang tinggi tidak cocok bagi iklim usaha. Hal ini dikarenakan, hampir semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

94

usaha di sektor riil tidak terlepas dari kredit perbankan, di mana para

pengusaha tersebut membutuhkan dana tambahan untuk usahanya. Dengan

demikian, suku bunga yang tinggi mengakibatkan pinjaman menjadi lebih

mahal sehingga memperlambat perkembangan dunia usaha. Suku bunga

yang tinggi juga dapat menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia, di

mana pertumbuhan ekonomi menjadi tidak berkualitas, dikarenakan

investasi dari sektor riil sangat rendah.

Suku bunga yang tinggi tidak cukup menjadi daya tarik bagi

investor asing, dikarenakan adanya berbagai faktor nonekonomi yang

mempengaruhinya, diantaranya iklim usaha yang tidak kondusif, biaya yang

harus dikeluarkan, biaya ijin, dan lain sebagainya. Dengan demikian,

walaupun tingkat suku bunga tinggi tidak cukup menjadi daya tarik bagi

investor asing untuk menginvestasikan dananya ke dalam negeri, sehingga

suku bunga yang tinggi tidak menyebabkan kurs rupiah menguat atau

terapresiasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Noor, 2011 yang

berjudul pengaruh inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap

nilai tukar. Penelitian ini menganalisis pengaruh ketiga faktor ekonomi,

yaitu inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap perubahan nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta untuk mengetahui hubungan

kausalitasnya. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, semua

variabel bebas, yaitu suku bunga, inflasi, dan jumlah uang beredar tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

95

signifikan terhadap variabel tak bebas, dalam hal ini perubahan nilai tukar

rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial atau terpisah.

3. Pengaruh Inflasi Terhadap Kurs Rupiah Periode 1986-2015

Hasil pengujian hipotesis ketiga tentang pengaruh inflasi terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015 menunjukkan bahwa inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah. Berdasarkan uji hipotesis

parsial yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,138 lebih besar dari

0,05. Dengan demikian, H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Inflasi tidak selamanya membawa dampak yang buruk bagi

perekonomian suatu negara. Jika inflasi yang terjadi dalam suatu negara

tergolong dalam jenis inflasi ringan, di mana laju inflasinya tiap tahun di

bawah 10%, justru dapat menggalang perkembangan ekonomi. Hal ini

dikarenakan harga barang-barang lebih mudah mengalami kenaikan

daripada tingkat upah. Keadaan seperti ini menyebabkan di dalam masa

inflasi ringan tersebut, keuntungan para pengusaha menjadi bertambah besar

karena penghasilannya bertambah lebih cepat dari kenaikan ongkos

produksi. Dengan demikian, para pengusaha akan terdorong untuk

meningkatkan kegiatan mereka dan lebih banyak melakukan penanaman

modal. Langkah para pengusaha ini akan mengurangi pengangguran dan

mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang ringan juga

mempunyai pengaruh yang positif untuk mendorong perekonomian

berkembang lebih baik, dengan meningkatkan pendapatan nasional dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

96

membuat orang lebih bergairah untuk bekerja, menabung, maupun

mengadakan investasi.

Data inflasi Indonesia periode 1986-2015 menunjukkan bahwa

80% inflasi nasional berada dalam kategori inflasi ringan, sehingga orang

tidak tertarik untuk membeli barang dari luar negeri. Kenaikan barang di

dalam negeri tidak signifikan untuk membuat orang beralih mengimpor

barang dalam negeri dari negara lain, sehingga nilai nilai tukar rupiah tidak

melemah secara signifikan.

Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode

1986-2015, dikarenakan saat inflasi yang melanda Indonesia tergolong

dalam inflasi yang ringan, maka hal tersebut tidak berdampak buruk bagi

kondisi perekonomian nasional tetapi berdampak positif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Noor, 2011 yang

berjudul pengaruh inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap

nilai tukar. Penelitian ini menganalisis pengaruh ketiga faktor ekonomi,

yaitu inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar terhadap perubahan nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta untuk mengetahui hubungan

kausalitasnya. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, semua

variabel bebas, yaitu suku bunga, inflasi, dan jumlah uang beredar tidak

signifikan terhadap variabel tak bebas, dalam hal ini perubahan nilai tukar

rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial atau terpisah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

97

4. Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Rupiah Periode 1986-

2015

Hasil pengujian hipotesis keempat tentang pengaruh neraca

pembayaran terhadap kurs rupiah periode 1986-2015 menunjukkan bahwa

neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs rupiah.

Berdasarkan uji hipotesis parsial yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi

0,033 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima,

yang berarti neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015.

Neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015, dikarenakan neraca pembayaran yang

surplus menggambarkan keadaan ekspor yang lebih besar daripada impor,

sehingga jika lebih banyak ekspor daripada impor berarti lebih banyak

valuta asing yang masuk dalam negeri, sehingga bertambahnya valuta asing

di dalam negeri mengakibatkan nilai tukar rupiah akan terapresiasi atau

menguat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa

neraca pembayaran yang surplus mencerminkan adanya aliran valuta asing

yang masuk dalam perekonomian negara tersebut, baik melalui transaksi

barang dan jasa maupun aset, sehingga menyebabkan bertambahnya valuta

asing di negara tersebut dan mengakibatkan terjadinya apresiasi mata uang

domestik terhadap mata uang asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

98

5. Pengaruh Rasio Ekspor Terhadap Impor Terhadap Kurs Rupiah

periode 1986-2015

Hasil pengujian hipotesis kelima tentang pengaruh rasio ekspor

terhadap impor terhadap kurs rupiah periode 1986-2015 menunjukkan

bahwa rasio ekspor terhadap impor berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kurs rupiah. Berdasarkan uji hipotesis parsial yang dilakukan,

diperoleh nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, H0

ditolak dan Ha diterima, yang berarti rasio ekspor terhadap impor

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Rasio ekspor terhadap impor berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015, di mana jika rasio ekspor terhadap

impor meningkat, maka kurs akan melemah. Hal ini bertolak belakang atau

tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa jika ekspor meningkat

lebih cepat daripada impor, maka kurs akan menguat dikarenakan ekspor

menyebabkan permintaan mata uang rupiah meningkat sehingga kurs rupiah

akan menguat. Peningkatan ekspor tidak membuat kurs menguat secara

signifikan atau dengan kata lain kurs akan terdepresiasi atau melemah,

dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya

tingginya nilai ekspor juga diikuti dengan tingginya nilai impor. Selain itu,

ekspor yang banyak dilakukan oleh Indonesia merupakan ekspor barang

mentah dan bukan dalam bentuk ekspor barang jadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

99

Tingginya nilai ekspor yang juga diikuti dengan tingginya nilai

impor menyebabkan kurs tidak menguat secara signifikan atau dengan kata

lain nilai tukar rupiah akan terdepresiasi atau melemah. Peningkatan ekspor

menyebabkan permintaan akan mata uang rupiah juga meningkat. Akan

tetapi, jika peningkatan ekspor tersebut juga diikuti dengan peningkatan

impor menyebabkan permintaan akan mata uang asing juga tinggi, sehingga

kurs rupiah akan melemah.

Ekspor barang atau komoditas yang dilakukan oleh Indonesia lebih

banyak pada ekspor barang mentah dan bukan barang jadi, di mana barang

mentah tersebut memiliki nilai yang lebih rendah atau tidak terlalu tinggi

jika dibandingkan dengan ekspor barang jadi, sehingga peningkatan ekspor

tersebut tidak membuat kurs rupiah menguat secara signifikan. Sedangkan di

satu sisi, Indonesia banyak melakukan impor barang jadi, di mana barang

jadi tersebut memiliki nilai yang tinggi dibandingkan barang mentah.

Sehingga walaupun ekspor Indonesia meningkat, kurs rupiah akan melemah,

di mana nilai ekspor barang mentah yang dilakukan oleh Indonesia tersebut

tidak sebanding dengan tingginya nilai impor barang jadi yang dilakukan

oleh Indonesia, sehingga kurs rupiah akan melemah.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa peningkatan ekspor tidak

membuat kurs atau nilai tukar rupiah akan menguat secara signifikan, jika

peningkatan ekspor tersebut juga diikuti dengan peningkatan impor yang

dilakukan oleh Indonesia dan jika barang yang di ekspor tersebut berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

100

barang mentah dan bukan barang jadi, di mana barang tersebut memiliki

nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan barang jadi.

6. Pengaruh Cadangan Devisa, Suku Bunga, Inflasi, Neraca Pembayaran,

dan Rasio Ekspor Terhadap Impor Terhadap Kurs Rupiah Periode

1986-2015

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan pada kelima

variabel, yaitu cadangan devisa, suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, dan

rasio ekspor terhadap impor periode 1986-2015 menunjukkan bahwa

cadangan devisa, neraca pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

Sedangkan suku bunga dan inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015. Hal tersebut didukung oleh hasil

perhitungan F hitung sebsar 25,375 dan F tabel sebesar 2,62. Berdasarkan

kriteria pengujian hipotesis, apabila F hitung lebih besar daripada F tabel,

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya, jika F hitung lebih kecil

daripada F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, terlihat bahwa F hitung lebih

besar dari F tabel (25,375 > 2,62). Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cadangan devisa, suku bunga,

inflasi, neraca pembayaran, dan rasio ekspor terhadap impor secara bersama-

sama berpengaruh terhadap kurs rupiah periode 1986-2015. Walaupun,

variabel suku bunga dan inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kurs rupiah periode 1986-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB IV, maka kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Cadangan Devisa berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah

periode 1986-2015. Hal tersebut terlihat dari koefisien beta -0,102 dan

signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dikarenakan adanya ketidakmampuan

pemerintah dalam mengelola cadangan devisa. Jika cadangan devisa yang

dimiliki oleh Indonesia lebih banyak digunakan untuk pembayaran

kewajiban luar negeri tanpa diimbangi dengan upaya untuk menstabilkan

kurs rupiah, maka cadangan devisa yang banyak tersebut tidak dapat

membuat kurs atau nilai tukar rupiah dapat terapresiasi atau menguat secara

signifikan. Dengan kata lain, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

Serikat akan melemah.

2. Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode

1986-2015. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikansi 0,186 > 0,05. Suku

bunga yang tinggi tidak cukup menjadi daya tarik bagi investor asing,

dikarenakan adanya berbagai faktor nonekonomi yang mempengaruhinya,

diantaranya iklim usaha yang tidak kondusif, biaya yang harus dikeluarkan,

biaya ijin, dan lain sebagainya. Dengan demikian, walaupun tingkat suku

bunga tinggi tidak cukup menjadi daya tarik bagi investor asing untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

102

menginvestasikan dananya ke dalam negeri, sehingga suku bunga yang

tinggi tidak menyebabkan kurs rupiah menguat atau terapresiasi. Suku

bunga yang tinggi juga tidak cocok bagi iklim usaha. Tingginya suku bunga

mengakibatkan pinjaman menjadi lebih mahal sehingga memperlambat

perkembangan usaha. Suku bunga yang tinggi dapat menjadi ancaman bagi

perekonomian Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi menjadi tidak

berkualitas dikarenakan investasi dari sektor riil sangat rendah.

3. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-

2015. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikansi 0,138 > 0,05. Hal ini

dikarenakan inflasi yang ringan justru dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi. Pengusaha akan terdorong untuk meningkatkan kegiatan produksi

dan lebih banyak melakukan penanaman modal, dikarenakan barang-barang

lebih mudah mengalami kenaikan daripada tingkat upah sehingga

keuntungan para pengusaha menjadi bertambah besar. Selain itu, inflasi

yang rendah dapat meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang

lebih bergairah untuk bekerja, menabung maupun mengadakan investasi.

Inflasi yang ringan tidak membuat orang tertarik untuk membeli barang

dari luar negeri. Kenaikan barang di dalam negeri tidak signifikan untuk

membuat orang beralih mengimpor barang dalam negeri dari negara lain,

sehingga nilai nilai tukar rupiah tidak melemah secara signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

103

4. Neraca Pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs

rupiah periode 1986-2015. Hal tersebut terlihat dari koefisien beta 0,117

dan signifikansi 0,033 < 0,05. Karena neraca pembayaran yang surplus

mencerminkan adanya aliran valuta asing yang masuk dalam perekonomian

negara tersebut, baik melalui transaksi barang dan jasa maupun aset,

sehingga menyebabkan bertambahnya valuta asing di negara tersebut dan

mengakibatkan terjadinya apresiasi mata uang domestik terhadap mata

uang asing.

5. Rasio Ekspor Terhadap Impor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kurs rupiah periode 1986-2015. Hal tersebut terlihat dari koefisien beta -

6182,456 dan signifikansi 0,000 < 0,05. Karena ada berbagai faktor yang

mempengaruhinya, diantaranya tingginya nilai ekspor juga diikuti dengan

tingginya nilai impor. Selain itu, ekspor yang banyak dilakukan oleh

Indonesia merupakan ekspor barang mentah dan bukan dalam bentuk

ekspor barang jadi.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data neraca pembayaran

tahun 2015 yang digunakan adalah data sementara. Hal ini dikarenakan,

pada saat peneliti melakukan penelitian, buku Statistika Ekonomi

Keuangan Indonesia untuk tahun 2016 belum diterbitkan oleh Bank

Indonesia dan hanya terbatas pada buku Statistika Ekonomi Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

104

Indonesia tahun 2015, sedangkan pada buku tersebut data neraca

pembayaran tahun 2015 yang dicantumkan masih data sementara.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran yang

dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor ekonomi seperti cadangan devisa, neraca pembayaran, dan

rasio ekspor terhadap impor dapat dijadikan parameter bagi Bank

Indonesia sebagi Bank Sentral pemegang otoritas moneter untuk

menentukan kebijakan yang tepat untuk menstabilkan kurs rupiah. Karena

dalam penelitian ini ketiga variabel tersebut menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap kurs rupiah.

2. Pemerintah dapat mengendalikan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi

melalui peningkatan cadangan devisa, surplus neraca pembayaran,

peningkatan nilai ekspor dan penekanan nilai impor.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat menambah variabel

ekonomi lainnya yang dapat menjelaskan pengaruh variabel tersebut

terhadap kurs rupiah, sehingga dapat membantu pemerintah, terutama

Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dalam pengambilan kebijakan

terkait penstabilan nilai tukar rupiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

105

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2011. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Dua. Yogyakarta: BPFE .

Apridar. 2009. Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep, dan Permasalahan dalam Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. 2014

Basri, Faisal. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Internasional. Edisi Pertama Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Gandhi, Virgoana, Dyah. “Pengelolaan Cadangan Devisa Di Bank Indonesia”. Di unduh pada tanggal 1 Maret 2016. Tersedia:http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/kebanksentralan/Documents/17.PengelolaanCadangan Devisa di bank Indonesia.pdf

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius.

Goeltom, Miranda S & Zulferdi, Doddy. 1998. “Manajemen Nilai Tukar Di Indonesia Dan Permasalahannya". Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan. September 1998.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kasmadi & Sunariah, Siti, Nia. 2013 Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Krugman, Aul & Obstfeld, Laurice. 2005. Ekonomi Internasional: Teori Dan KebijakanI. Edisi Kelima Jilid Kedua. PT Indeks Kelompok Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

106

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Manajemen Keuangan Internasional:Pengantar Ekonomi Dan Bisnis Global. Yogyakarta: BPFE.

Levi, Maurice D. 1996. Keuangan Internasional. Yogyakarta: Andi Offset.

Lipsey, Richard G., Purvis, Douglas D & Steiner, Peter O. 1990. Pengantar Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Lipsey, Richard G., Courant, Paul N., Purvis, Douglas D & Steiner, Peter O. 1995. Pengantar Makroekonomi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Binarupa Aksara.

Madura, Jeff. 1993. Financial Management. Florida University Express.

Madura, Jeff. 1997. Manajemen Keuanagan Internasional. Jilid satu Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Martin. 2013. “6 faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang”. Di unduh pada tanggal 29 Juli 2016. Tersedia:http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=133671&

Muchlas, Zainul dan Alamsyah, Rahman, Agus. 2015. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Pasca Krisis (2000-2010)”. Jurnal JIBEKA. Vol.9 No.1 Februari 2015.

Murdayanti, Yunika. 2012. “Pengaruh Gross Domestic Product , Inflasi, Suku Bunga, Money Supply, Current Account, dan Capital Account Terhadap Nilai Kurs rupiah Indonesia-Dollar Amerika”. Econosains.Vol.X No.1. Maret 2012.

Nopirin. 1999. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE

Noor, Zulkifli, Zulki. 2011. “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Nilai Tukar”. Trikonomika. Vol.10 No.2. Desember 2011.

Nugroho, Agung, Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Nugroho, Anton, yohanes. 2011. It’s Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media Creative.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

107

Oktavia, Laksmi, Adek., Sentosa, Ulfa Sri dan Aimon Hasdi. 2013. “Analisis Kurs dan Money supply Di Indonesia”. Jurnal Kajian Ekonomi. Vol.1 No.02. Januari 2013.

Perdana, Putra, Dio., Yaningwati, Fransisca dan Saifi, Muhammad. “Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Mata Uang Lokal (IDR) Terhadap Nilai Ekspor”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.17 No.2. Desember 2014.

Purnomo, Serfianto D., Serfiyani, Yustisia, Cita & Hariyani, Iswi. 2013. Pasar Uang & Pasar Valas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Purwanto, Didik. “2012, Cadangan Devisa RI 112,78 Dollar AS”. Di unduh pada tanggal 18 April 2016. Tersedia:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/01/10/1754464/2012.Cadangan.Devisa.RI.112.78.Dollar.AS

Puspitaningrum, Roshinta., Suhadak dan Zahroh. 2014. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Studi Pada Bank Indonesia Periode Tahun 2003-2012”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.8 No.1. Februari 2014.

Rahayu, Nina & Ahniar, Farida, Nur. “BI Rate 5,75% Terendah Sepanjang Sejarah”. Di unduh pada tanggal 18 April 2016. Tersedia:http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/286919-bi-rate-5-75--terendah-sepanjang-sejarah

Salvatore, Dominick. 1994. Ekonomi Internasional. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Samuelson, Paul A. & Nordhaus, William D. 1994. Makroekonomi. Edisi Keempatbelas. Jakarta: Erlangga.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Parametrik:Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Bank Indonesia. Berbagai Edisi

Situmeang, Chandra. 2010. Manajemen Keuangan Internasional. Bandung:

Citapustaka Media Perintis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

108

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 1981. Pengantar Teori Makroekonomi. Bina Grafika.

Sukirno, Sadono. 2005. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomi Teori pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunjoyo., et al. 2013. Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset: Program IBM SPSS 21.0. Bandung: Alfabeta.

Syafputri, Ella. “Ekspor Merosot, Impor Membengkak Tahun 2012”. Di unduh pada tanggal 18 April 2016. Tersedia:http://www.antaranews.com/berita/356127/ekspor-merosot-impor-membengkak-tahun-2012

Triyono. 2008. “Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.9 No.2. Desember 2008.

UU No. 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan. Di unduh pada tanggal 1 Maret 2016. Tersedia:http://peraturan.bcperak.net/undang-undang-nomor-17-tahun-2006

UU No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Di unduh pada tanggal 1 Maret 2016. Tersedia: http://lps.go.id/uu_23_1999

Werang, Redan, Basilius. 2015. Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian Sosial. Yogyakarta: Calpulis.

Wibowo, Tri dan Amir, Hidayat. 2005. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah”. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Departemen Keuangan. Vol.9 No.4. Desember 2005.

Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

109

DATA PENELITIAN

Tahun Kurs Rupiah

Cadangan Devisa

SukuBunga

Inflasi Neraca Pembayaran

Rasio Eksor

Terhadap Impor

1986 1.641 5.302,0 14,75 8.83 266 1,381987 1.650 6.512,3 15,02 8.90 1.383 1,391988 1.729 6.191,0 15,25 5.47 820 1,451989 1.795 6.561,9 11,33 5.97 1.810 1,351990 1.901 8.661,3 22,39 9.53 1.506 1,181991 1.992 9.867,7 18,70 9.52 1.437 1,131992 2.062 11.610,9 13,17 4.94 3.349 1,251993 2.110 12.352,2 9,50 9.77 3.664 1,301994 2.200 13.157,9 14,38 9.24 1048 1,251995 2.308 14.674 14,75 8.64 3829 1,121996 2.383 19.125 12,88 6.47 3188 1,161997 4.650 17.427 20,00 11.05 -2459 1,281998 8.025 23.762 38,44 77.63 222 1,791999 7.100 27.054 12,51 2.01 1213 2,032000 9.595 29.394 14,53 9.35 1219 1,852001 10.400 28.015,80 17,62 12.55 -2092 1,822002 8.940 32.037,04 12,93 10.03 6.720 1,832003 8.465 36.295,71 8,31 5.06 7.157 1,882004 9.290 36.320,48 5,92 6.40 3.415 1,542005 9.830 34.723,69 12,75 17.11 623 1,482006 9.020 42.586,00 9,75 6.60 13.885 1,652007 9.419 56.920,00 8,00 6.59 14.083 1,532008 10.950 51.639,00 9,25 11.06 -1.706 1,062009 9.400 66.105,00 6,50 2.78 15.483 1,202010 8.991 96.207 6,50 6.96 31.670 1,162011 9.068 110.123 6,00 3.80 15.321 1,152012 9.670 112.781 5,75 4.30 491 1,002013 12.189 99.387 7,50 8.40 4.356 1,032014 12.440 111.862 7,75 8.40 3.663 1,062015 13.795 100.240 7,50 6.80 -2.857 1,13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

110

HASIL UJI PRASYARAT REGRESI

UJI NORMALITAS DAN LINIERITAS

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kurs

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .917a .841 .808 1764.474

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi, Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 395009132.029 5 79001826.406 25.375 .000a

Residual 74720861.838 24 3113369.243

Total 469729993.867 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

111

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -4114.804 2599.783 -1.583 .127

Cadangan_Devisa .102 .015 .920 6.984 .000

Suku_Bunga -168.683 123.793 -.277 -1.363 .186

Inflasi 79.933 52.085 .260 1.535 .138

Neraca_Pembayaran -.117 .052 -.210 -2.256 .033

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 6182.456 1249.578 .454 4.948 .000

a. Dependent Variable: Kurs

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 875.51 12929.59 6766.93 3690.665 30

Residual -3259.588 3701.145 .000 1605.173 30

Std. Predicted Value -1.596 1.670 .000 1.000 30

Std. Residual -1.847 2.098 .000 .910 30

a. Dependent Variable: Kurs

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1605.17333727

Most Extreme Differences Absolute .119

Positive .085

Negative -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .652

Asymp. Sig. (2-tailed) .789

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

112

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. UJI MULTIKOLINIERITAS

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kurs

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .917a .841 .808 1764.474

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi, Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 395009132.029 5 79001826.406 25.375 .000a

Residual 74720861.838 24 3113369.243

Total 469729993.867 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

113

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) -4114.804 2599.783 -1.583 .127

Cadangan_Devisa .102 .015 .920 6.984 .000 .382 2.618

Suku_Bunga -168.683 123.793 -.277 -1.363 .186 .161 6.228

Inflasi 79.933 52.085 .260 1.535 .138 .230 4.344

Neraca_Pembayaran -.117 .052 -.210 -2.256 .033 .764 1.309

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 6182.456 1249.578 .454 4.948 .000 .788 1.269

a. Dependent Variable: Kurs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

114

2. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ABS

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .425a .181 .010 829.45335

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi, Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: ABS

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3640109.952 5 728021.990 1.058 .408a

Residual 16511828.552 24 687992.856

Total 20151938.504 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: ABS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

115

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1802.719 1222.120 1.475 .153

Cadangan_Devisa .003 .007 .152 .508 .616

Suku_Bunga -58.451 58.193 -.463 -1.004 .325

Inflasi 14.780 24.485 .232 .604 .552

Neraca_Pembayaran -.048 .024 -.413 -1.953 .063

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 147.636 587.408 .052 .251 .804

a. Dependent Variable: ABS

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 521.5713 2118.7588 1348.6898 354.28948 30

Residual -1462.04114 1857.03162 .00000 754.56835 30

Std. Predicted Value -2.335 2.174 .000 1.000 30

Std. Residual -1.763 2.239 .000 .910 30

a. Dependent Variable: ABS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

116

3. UJI AUTOKORELASI

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kurs

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .917a .841 .808 1764.474

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi, Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 395009132.029 5 79001826.406 25.375 .000a

Residual 74720861.838 24 3113369.243

Total 469729993.867 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

117

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -4114.804 2599.783 -1.583 .127

Cadangan_Devisa .102 .015 .920 6.984 .000

Suku_Bunga -168.683 123.793 -.277 -1.363 .186

Inflasi 79.933 52.085 .260 1.535 .138

Neraca_Pembayaran -.117 .052 -.210 -2.256 .033

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 6182.456 1249.578 .454 4.948 .000

a. Dependent Variable: Kurs

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 875.51 12929.59 6766.93 3690.665 30

Residual -3259.588 3701.145 .000 1605.173 30

Std. Predicted Value -1.596 1.670 .000 1.000 30

Std. Residual -1.847 2.098 .000 .910 30

a. Dependent Variable: Kurs

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea 291.06612

Cases < Test Value 15

Cases >= Test Value 15

Total Cases 30

Number of Runs 12

Z -1.301

Asymp. Sig. (2-tailed) .193

a. Median

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

118

PENGUJIAN HIPOTESIS

1. UJI HIPOTESIS SIMULTAN

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kurs

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 395009132.029 5 79001826.406 25.375 .000a

Residual 74720861.838 24 3113369.243

Total 469729993.867 29

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor, Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

b. Dependent Variable: Kurs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

119

2. UJI HIPOTESIS PARSIAL

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kurs

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -4114.804 2599.783 -1.583 .127

Cadangan_Devisa .102 .015 .920 6.984 .000

Suku_Bunga -168.683 123.793 -.277 -1.363 .186

Inflasi 79.933 52.085 .260 1.535 .138

Neraca_Pembayaran -.117 .052 -.210 -2.256 .033

Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor 6182.456 1249.578 .454 4.948 .000

a. Dependent Variable: Kurs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS · PDF filei FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS RUPIAH PERIODE 1986-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

120

3. KOEFISIEN DETERMINASI

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi,

Cadangan_Devisa,

Suku_Bungaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kurs

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .917a .841 .808 1764.474

a. Predictors: (Constant), Rasio_Ekspor_Terhadap_Impor,

Neraca_Pembayaran, Inflasi, Cadangan_Devisa, Suku_Bunga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI