FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri...

65
1 FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH DALAM PERBAIKAN GIZI KELUARGA DI GAMPONG BLANG BARO KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH: MERI HANDAYANI NIM: 08C10104052 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT TAHUN 2013

Transcript of FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

1

FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN

RUMAH DALAM PERBAIKAN GIZI KELUARGA

DI GAMPONG BLANG BARO KECAMATAN

KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH:

MERI HANDAYANI

NIM: 08C10104052

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

TAHUN 2013

Page 2: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

2

FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN

RUMAH DALAM PERBAIKAN GIZI KELUARGA

DI GAMPONG BLANG BARO KECAMATAN

KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH:

MERI HANDAYANI

NIM: 08C10104052

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

TAHUN 2013

Page 3: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

3

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul skripsi : FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN

RUMAH DALAM PERBAIKAN GIZI KELUARGA DI

GAMPONG BLANG BARO KECAMATAN KUALA

KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2013

Nama Mahasiswa(i) : MERI HANDAYANI

NIM : 08C10104052

Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing I

Firdaus, SKM, MKM

Pembimbing II

Zahari, SKM, MARS

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat

Sufyan Anwar, MARS

NIDN: 0121067602

Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat

Citra Ovalisa Rahmi S, SKM

Tanggal lulus: 25 September 2013

Page 4: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

4

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi / tugas akhir dengan judul:

FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN

RUMAH DALAM PERBAIKAN GIZI KELUARGA

DI GAMPONG BLANG BARO KECAMATAN

KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

TAHUN 2013

Yang di susun oleh

Nama : Meri Handayani

Nim : 08C10104052

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Program Study : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Telah dipertahankan didepat dewan penguji pada tanggal 25 September 2013 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Firdaus, SKM, MKM

( Dosen Pembimbing Ketua) .............................................

2. Zahari, SKM, MARS

( Dosen Pembimbing Anggota ) .............................................

3.T. Abdullah, SKM, M. P. H.

( Dosen Penguji I ) .............................................

4. Hasrah Junaidi, SKM

( Dosen Penguji II ) .............................................

Alue Peunyareng 26 September 2013

Ketua Program Studi

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Citra Ovalisa Rahmi S, SKM

Page 5: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

5

ABSTRAK

Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan

gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

Dibawah bimbingan Firdaus,SKM, MKM dan Zahari, SKM, MARS

Pekarangan adalah tempat atau lahan di sekitar halaman rumah, bisa luas atau

sempit. Namun seluas apapun pekarangan, dapat dimanfaatkan untuk tanaman

pangan bagi keperluan keluarga, khususnya sayur-sayuran, yang bisa ditanam di

pot atau drum bekas. Sedangkan bila lahan cukup luas, bisa ditanami bermacam-

macam buah-buahan, bahkan memelihara ternak kecil dan ikan, yang diperlukan

keluarga sebagai sumber pangan dan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

Jenis penelitian bersifat analitik dan rancangan penelitian cross sectional. Sampel

dalam penelitian sebanyak 150 Responden. Hasil penelitian diperoleh tidak ada

hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan pekarangan rumah dalam

perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten

Nagan Raya dengan nilai p =0,705. Ada hubungan antara pengetahuan dengan

pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang

Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya dengan nilai p =0,012. Tidak ada

hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan pemanfaatan pekarangan rumah

dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Rayadengan nilai p =0,968. Ada hubungan antara pendapatan

dengan pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya dengan nilai p

=0,024. Diharapkan kepada kepala keluarga dan masyarakat Gampong Blang

Baro agar menanam sayur-sayuran di pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga.

Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Jumlah anggota keluarga, Pendapatan,

Pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

6

RIWAYAT HIDUP

Nama : Meri Handayani

Tempat/ Tgl. Lahir : Blang Baro, 10 September 1989

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Status : Belum Kawin

Alamat : Jln. Nasional Meulaboh- T. Tuan, Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

Nama Orang Tua

Ayah : Adnan D

Pekerjaan : Tani

Ibu : Saudah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jln. Nasional Meulaboh- T. Tuan, Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

Pendidikan Formal

1. SD Alue Beuriyeung : Tamat Tahun 2002

2. SMP Negeri 3 Kuala : Tamat Tahun 2005

3. SMA Negeri 2 Kuala : Tamat Tahun 2008

4. FKM UTU : 2008 – 2013

Pendidikan Non Formal

1. Pelatihan Komputer : Tahun 2007

Pengalaman

1. Panitia Mahasiswa Tanggap Bencana ( MATAPENA) (2010)

2. Guru dan Tenaga Pengetikan di Lembaga Pendidikan Computer ANGKASA

SKILL ( 2007-2012)

Page 7: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : “Faktor-Faktor

Pemanfaatkan Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

”Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.

Selama penyusunan skripsi. Penulis tidak luput dari kendala. Kendala

tersebut dapat di atasi penulis berkat adanya bantuan. Bimbingan dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Alfian Ibrahim, M.Si, selaku Rektor Universitas Teuku

Umar Meulaboh.

2. Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh.

3. Bapak Firdaus, SKM, MKM, selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dalam membimbing penulis dalam menyusun

skripsi ini.

4. Bapak Zahari, SKM, MARS, selaku pembimbing II yang telah

membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Kepada Ibu Citra Ovalisa Rahmi S, SKM, selaku Ketua Program Prodi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

8

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Civitas Akademika Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah

memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini.

7. Ayahanda, Ibunda dan Kakak serta Adik tercinta yang selalu

mendo‟akan dan memberi dukungan kepada penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berusaha agar penulisan skripsi ini seoptimal mungkin, jika

terjadi kesalahan dikemudian hari, penulis sangat mengharapkan saran dan

kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini

di masa mendatang.

Meulaboh, 25 September 2013

Penulis

MERI HANDAYANI

Page 9: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL LUAR

HALAMAN JUDUL DALAM..................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian.................................................................. 6

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................. 6

1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................ 6

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

1.4.1. Manfaat Teoritis.......................................................... 7

1.4.2. Manfaat Praktis .......................................................... 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN............................................... 8

2.1. Pengertian Gizi (Nutrition) ................................................... 8

2.2.Status Gizi............................................................................. 8

2.2.1.Menilai Kesehatan Gizi Masyarakat ............................ 9

2.2.2.Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) ..................................... 11

2.2.3. Pengembangan Pelaksanaan Kegiatan UPGK ............. 12

2.2.4. PelaksanaanUsaha Perbaikan Gizi Keluarga(UPGK) .. 14

2.2.5. Pemanfaatan Pekarangan dalam Perbaikan Gizi ....... 17

2.3. Faktor-Faktor Pemanfaatan Pekarangan Rumah dalm perbai

Kan Gizi keluarga ................................................................ 20

2.3.1. Pendidikan .................................................................. 20

2.3.2. Pengetahuan ............................................................... 21

2.3.3. Jumlah Anggota Keluarga ........................................... 23

2.3.4. Pendapatan ................................................................. 25

2.4. Kerangka Konsep ................................................................. 26

2.5. Hipotesis Penelitian .............................................................. 27

BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................... 28

3.1.Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 28

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 28

Page 10: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

10

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................ 28

3.3.1. Populasi ...................................................................... 28

3.3.2. Sampel ....................................................................... 28

3.4. Pengumpulan Data ............................................................... 29

3.4.1. Data Primer ................................................................ 29

3.4.2. Data Sekunder ............................................................ 29

3.5. Definisi Operasional Variabel ............................................... 29

2.6. Aspek Pengukuran ............................................................... 30

3.7. Teknik Analisis Data ............................................................ 31

3.7.1. Analisis Univariat ....................................................... 31

3.7.2. Analisis Bivariat ......................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................... 33

4.1. Hasil Penelitian .................................................................... 33

4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian........................... 33

4.1.2. Penduduk.................................................................... 33

4.2. Analisis Univariat ................................................................. 34

4.2.1. Pendidikan .................................................................. 34

4.2.2. Pengetahuan ............................................................... 34

4.2.3. Jumlah Aggota Keluarga ............................................. 35

4.2.4. Pendapatan ................................................................. 35

4.2.5. Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................................ 36

4.3. Analisis Bivariat ................................................................... 36

4.3.1. Hubungan Pendidikan dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah .................................................... 36

4.3.2. Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah .................................................... 37

4.3.3. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan

Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................................ 38

4.3.4. Hubungan Pendapatan dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah .................................................... 39

4.4. Pembahasan ......................................................................... 39

4.4.1. Hubungan Pendidikan dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah .................................................... 39

4.4.2. Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah .................................................... 40

4.4.3. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan

Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................................ 41

4.4.4. Hubungan Pendapatan dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah .................................................... 42

Page 11: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 47

5.1. Kesimpulan .......................................................................... 47

5.2. Saran .................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

12

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Variabel Penelitian .................................................................. 29

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................................ 34

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................................ 34

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota

Keluarga dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................. 35

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan

dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah ................................ 35

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah ................................................................. 36

Tabel 4.6. Hubungan Pendidikan dengan Pemanfaatan Pekarangan

Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga .................................. 36

Tabel 4.7. Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan Pekarangan

Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga .................................. 37

Tabel 4.8. Hubungan Jumlah Aggota Keluarga dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga ............... 38

Tabel 4.9. Hubungan Pendapatan dengan Pemanfaatan Pekarangan

Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga .................................. 38

Page 13: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian ............................................... 27

Page 14: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembaran Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Tabel Skor

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik Dengan Komputerisasi

Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Awal FKM Universitas Teuku Umar

Lampiran 7 : Surat Keterangan Sudah Mengambil Data Awal Dinas Kesehatan

Suka Makmue

Lampiran 8 : Surat Keterangan Penerimaan Mahasiswa Pengambilan Data Awal

UPTD Puskesmas Ujong Fatihah Kecamatan Kuala

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian FKM Universitas Teuku Umar

Lampiran 10: Surat Selesai Penelitian dari Gampong Blang Baro Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya

Lampiran 11: Peta

Lampiran 12: Foto Kegiatan Penelitian

Lampiran 13: Foto manfaat dari hasil pekarangan

Page 15: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan sangat dibutuhkan dengan sehat jasmani, rohani, sosial, mental,

dan ekonomi, maka mendorong kemandirian untuk hidup sehat memelihara dan

meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungan. Oleh

karena itu sehat adalah karunia tuhan yang perlu disyukuri, sebab sehat

merupakan hak asasi manusia yang perlu dihargai,dijaga, dipelihara, dan

ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga (Depkes RI, 2007).Dari uraian

disimpulkan bahwa sehat itu hak asasi manusia yang perlu dihargai, dijaga,

dipelihara dan perlu ditingkatkan di setiap anggota rumah tangga, masyarakat dan

negara.

Sehat batin dan sehat lahir adalah dambaan setiap pribadi untuk memiliki

badan sehat, hanya pribadi yang mampu mengkondisikan. Tetapi tentu saja setiap

pribadi atau masyarakat setuju dengan ungkapan itu, karena kenyataan tidak setiap

pribadi mampu memelihara kesehatannya sendiri, sehingga terkadang muncul

kondisi sakit. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,

Bab XA yang membahas masalah Hak Asasi Manusia, Pasal 28H Ayat (1)

Menyatakan bahwa: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta

berhak memperoleh pelayanan kesehatan.Dari penjelasan tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa setiap orang berhak untuk hidup sehat lahir dan

batin,lingkungan dan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

16

DalamUndang-Undang Republik IndonesianNomor 36Tahun 2009 tentang

kesehatan. Bab VIII yang membahas masalah gizi, Pasal 141, Ayat(2) Menyatakan

bahwa:Peningkatan mutu gizi dilakukan melalui: a. Perbaikan pola konsumsi

makanan yang sesuai dengan gizi seimbang, b. Perbaikan perilaku sadar gizi,

aktivitas fisikdan kesehatan, c. Peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang

sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, dand.peningkatan sistem

kewaspadaan pangan dan gizi. Ayat (3)Pemerintah daerah dan atau masyarakat

bersama- sama menjamin tersedianya bahan makanan yang mempunyai nilai gizi

yang tinggi secara merata dan terjangkau. Dan pada Pasal 142.Ayat (1)

Menyatakan bahwa: Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus

kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas

kepada kelompok rawan: bayi dan balita,remaja perempuan; danibu hamil dan

menyusui. Berdasarkan referensi diatas dapat disimpulkan bahwa upaya perbaikan

gizi dilakukan pada seluruh siklus hidup manusia, perbaikan gizi dapat dilakukan

dengan peningkatan mutu pelayanan gizi, prilaku untuk tercapainya gizi

seimbang,dan pemerintah beserta masyarakat menjamin tersedianya bahan

makanan yang mempunyai nilai yang tinggi, merata dan terjangkau, seperti

masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk kewaspadaan pangan

dan gizi masyarakat.

Masalah gizi seimbang di Indonesia masihmerupakan masalah yang cukup

berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan

terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dan makanan yang ada ( Irianto,

2004).Bayi atau anak balita yang kekurangan gizisangat rentan terhadap penyakit

Page 17: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

17

infeksi, termasuk diare dan infeksi saluran akut,utamanya pneumonia.Oleh sebab

itu perbaikan gizi masyarakat yang difokuskan pada perbaikan gizi bayi dan anak

balita merupakan awal dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.Sebaliknya kekurangan gizi pada bayi akan berakibat terhadap

munculnya masalah kesehatan yang lain,dan akhirnya akan berdampak terhadap

menurunnya derajat kesehatan masyarakat(Notoatmodjo,2007). Dari Referensi

diatas dapat disimpulkan bahwa gizi yang baikdapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat,dan kekurangan gizi dapat menjadi masalah dan

menurunkan derajat kesehatan masyarakat.

Indonesia saat ini memiliki beban ganda masalah gizi. Menurut data Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, jumlah penderita kurang gizi di kalangan anak

balita mencapai 17,9% yang terdiri dari 4,9 % gizi buruk dan 13,0% gizi kurang,

sementara prevalensi kegemukan pada anak balita secara nasional berdasarkan

indikator berat badan menurut tinggi badan mencapai14% ( WHO, 2012 ).

Dalam Profil Kesehatan Provinsi Aceh tahun 2011, status gizi di Aceh

balita dengan status gizi kurang 2,8 %, gizi buruk 0,1 %, terdapat jumlah lahir

hidup 103,206 orang dan ditemukan BBLR sebanyak 567 atau 0,6 % merupakan

salah satu penyebab terbanyak kematian pada bayi terutama periode neonatal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa di Provinsi Aceh terjadi perbaikan

gizi, dibandingkan dengan kasus Idonesia ( Dinkes Povinsi Aceh, 2011 ).

Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Nagan Raya tahun 2011. Di

Kabupaten Nagan Rayaterdapat bayi 0 sampai 1 tahun yang ditimbang sebanyak

4.775 bayi, yang menderita gizi lebih 13 jiwa ( 0,27 % ), yang mengalami gizi

Page 18: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

18

baik 4.024 jiwa ( 84,27 % ), yang menderita gizi kurang 667 jiwa ( 13,97 % ), dan

yang menderita gizi buruk 71 jiwa ( 1,49 % ), 58 jiwa.Selanjutnya pada tahun

2012 status gizi balita yaitu Balita yang ditimbang 6,411 jiwa, yang menderita gizi

lebih 0 jiwa ( 0,00 % ), yang mengalami gizi baik 5.713 jiwa ( 89,11 % ), gizi

kurang 235 jiwa ( 63,52 % ), gizi buruk 74 jiwa ( 1,15 % ), kematian bayi 17 jiwa.

Menurut Data di atas dapat disimpulkan bahwa tahun 2012,Kabupaten Nagan

Raya mengalami, Peningkatan kasus gizi buruk.

Berdasarkan Profil Puskesmas UPTD Ujong Fatihah, Kecamatan Kuala

Tahun 2011.terdapat balita yang di timbang 534 jiwa, gizi lebih 0 jiwa ( 0,00 % ),

gizi baik 505 jiwa ( 94,57 % ), gizi kurang 15 jiwa ( 2,81 % ),gizi buruk 14 jiwa (

2,62 % ), kematian bayi 3 jiwa. Selanjutnya pada tahun 2012 diwilayah kerja

puskesmas Ujong Fatihah terdapat jumlah balita yang ditimbang 778 jiwa, gizi

lebih 0 jiwa ( 0,00 % ), gizi baik 755 jiwa ( 94,04 % ), gizi kurang 17 jiwa ( 2,19

% ),gizi buruk 12 jiwa ( 1,54 % ), kematian bayi 1 jiwa.Berdasarkan data diatas

dapat ditarik kesimpulan status gizi di Kecamatan Kuala lebih rendah

dibandingkan dengan Negara Indonesia maupun Provinsi Aceh dan Kabupaten

Nagan Raya.

Di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya,

Dalam laporan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita tahun 2011terdapat balita

yang di timbang 164 jiwa, gizi normal 162 jiwa (95,5 %), gizi sedang 2 jiwa (4,5

% ), gizi kurang 0 jiwa (0,00%), gizi buruk 0 jiwa (0,00%), Selanjutnya pada

tahun 2012 terdapat jumlah balita yang ditimbang 420 jiwa, gizi normal 280 jiwa

(89,44 %), gizi sedang 24 jiwa (7,36 %), gizi kurang 4 jiwa (2,14 % ), gizi buruk

Page 19: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

19

3jiwa (1,06 % ). Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan status gizi di

Gampong Blang Baro tahun 2012 terjadi peningkatan status gizi buruk.

Selanjutnya Penduduk Gampong Blang Baro tahun 2011 jumlah penduduk

721 jiwa, jumlah KK 178, jumlah penduduk miskin 182 jiwa, jumlah KK miskin

151. Selanjutnya pada tahun 2012, dengan jumlah penduduk 704 Jiwa, jumlah KK

150 , jumlah penduduk miskin 680 jiwa, jumlah KK miskin 127. Diantara 2011

dengan 2012 dapat dibandingkan data 2012 mengalami penurunan KK Miskin.

Berdasarkan pengamatan sementara, keadaan lingkungan di

GampongBlang BaroKecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya umumnya

pekarangan rumah luas, jarak antara rumah belum terlalu padat.Hal tersebut

memungkinkan banyak tanah yang kosong yang sebenarnya bisa dimanfaatkan

dalam perbaikan gizi keluarga.Keadaan lingkungan di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya sekitarnya memang kurang mendukung

dimana ternak-tenak masyarakat yang masih bebas sehingga keingnginan

masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah menjadi kurang berminat

selain itu juga disebabkan oleh pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi dalam

perbaikan gizi keluarga.

Tetapi dengan informasi yang tepat kepada masyarakat tanah pekarangan

rumahnya dapat digunakan atau dimanfaatkan.Peranan dan tanggung jawab

Puskesmas dalam usaha perbaikan gizi meliputi baik yang berupa pelayanan,

maupun dalam pembinaan dan pengembangan usaha perbaikan gizi masyarakat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,maka peneliti

ingin meneliti lebih jauh tentang faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah

Page 20: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

20

dalam perbaikan gizi keluarga Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten

Nagan Raya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat penulis simpulkan bahwa masyarakat

diGampongBlang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya belum

memanfaatkan pekarangan rumah mereka dalam usaha perbaikan gizi keluarga.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah

dalam perbaikan gizi keluarga di GampongBlang BaroKecamatan

KualaKabupaten Nagan Raya tahun 2013.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan responden dengan

pemanfaatan pekarangan rumah di GampongBlang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

2. Untuk mengetahui hubungan antarapengetahuan responden dengan

pemanfaatan pekarangan rumah di GampongBlang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

3. Untukmengetahui hubungan antara jumlah anggota keluarga responden

dengan pemanfaatan pekarangan rumah di GampongBlang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

21

4. Untuk mengetahui hubungan antaraPendapatan responden

denganpemanfaatan pekarangan rumah di GampongBlang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Upaya peningkatan keadaan gizi masyarakat dengan pendekatan

pemanfaatan pekarangan rumah.

2. Masukan bagi Puskesmas yang menangani program UPGK dalam

mengaplikasi di Lapangan serta Penelitian ini akan merupakan sumbangan

pemikiran, semoga dapat berguna bagi profesi kesehatan .

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi masyarakat dapat mengetahui manfaat apa saja yang dapat dilakukan

dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk perbaikan gizi keluarga.

2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh

merupakan bahan kepustakaan dapat menambah khasanah tentang

pemanfaaan pekarangan rumah.

3. Bagi penulis untuk dapat mengembangkan diri dalam disiplin ilmu

kesehatan masyarakat khususnya yang menyangkut dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK).

Page 22: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PengertianGizi (Nutrition)

Kata “gizi” Berasal dari Bahasa Arab, “gizzah” yang artinya zat makanan

sehat. Untuk jadi sehat, setiap orang mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda-

beda tergantung pada usia dan kondisitubuhnya. Jadi, anak balita berbeda

kebutuhan gizinya dengan anak 7-6 tahun. Orang yang kurus tidak sama

kebutuhan gizinya dengan orang yang gemuk (Irianto, 2004).

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme danpengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi (Bakri, 2008).

2.2. Status Gizi

Eksperimen keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau

perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Contoh Gondok

endemik merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran

yodium dalam tubuh.Keadaan Gizi, Keadaan akibat dari keseimbangan antara

konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau

keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.

Gizi Salah, Malnutrisi. Keadaan patologis akibat kekurangan atau

kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk

malnutrisi:

Page 23: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

23

1. Under Nutrition:kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolut

untuk periode tertentu.

2. Specific Defisiency: Kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan

vitamin A, yodium, Fe, dan lain-lain.

3. Over Nutrition: Kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.

4. Imbalance: karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol karena tidak

seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein).

Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang

disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-

hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila berat

badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur (BB/U). KEP

merupakan definisi gizi ( energi dan protein) yang paling berat dan meluas

terutama pada balita. Pada umumnya penderita KEP berasal dari keluarga yang

berpenghasilan rendah (Bakri, 2008).

2.2.1. Menilai kesehatan gizi masyarakat

Untuk menilai keadaan kesehatan gizi masyarakat ialah:

a. Angka Sakit (Morbiditas)

Angka ini menunjukkan jumlah orang sakit pada suatu saat tertentu, untuk

setiap 1000 penduduk. Terutama bayi dan balita yang merupakan kelompok

sensitif, gizi yang rendah menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh dan

mudah terserang penyakit. Dengan memantau grafik mortabilitas maka

dapat melihat naik turunnya kondisi gizi masyarakat di suatu daerah.

b. Angka Kematian (Mortalitas)

Page 24: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

24

Pada bayi atau balita yang sehat, penyakit yang biasa diderita anak-anak

seperti mobilli, pada umumnya tidak sampai menyebabkan kematian. Tetapi

bila kondisi gizi buruk, penyakit anak yang dianggap „biasa‟ ini dapat

menjadi berat dan menyebabkan kematian. Pada kondisi gizi yang tidak

baik, penyakit seperi morbilli, bentuk rejan (pertusis), bahkan influenza

biasa, akan cepat menjadi berat dan menuju ke kematian.

c. Berat lahir bayi yang rendah

Berat bayi ketika dilahirkan dalam keadaan normal sebesar 2500 gram, dan

bila lahir berat kurang dari 2500 gram, termasuk lahir dengan berat badan

rendah dan prematur. Bayi-bayi dengan berat lahir yang rendah demikian

mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi

yang yang lahir berat badan normal (Djaeni, 2009).

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan

sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi terjadi

disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak,

dewasa, dan usia lanjut ( Dinkes Aceh, 2009 ). Dari referensi diatas dapat

disimpulkan bahwa gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalm mewujutkan

SDM yang berkualitas, masalah gizi terjadi dari siklus kehidupan sejak mulai dari

kandungan sampai lansia.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

25

2.2.2.Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

Suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah

gizi setiap anggotanya, suatu keluarga sadar gizi (kadarzi) adalah apabila telah

berperilaku gizi baik yang dapat dicirikan minimal dengan:

5. Menimbang berat badan secara teratur,

6. Memberikan air susus (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan

(ASI Eklusif).

7. Makan beraneka ragam,

8. Menggunakan garam beryodium,

9. Meminum suplemen gizi (tablet tambah darah),

10. Untuk mewujudkan perilaku kadarzi, sejumlah aspek perlu dicermati. Aspek

ini berada di semua tingkatan yang mencakup:

1. Tingkat keluarga, pada umumnya keluarga telah memiliki pengetahuan

dasar mengenai gizi. Namun demikian, sikap dan keterampilan serta

kemauan untuk bertindak memperbaiki gizi keluarga masih rendah.

2. Tingkat masyarakat, Penanggulangan masalah kesehatan dan gizi di

tingkat keluarga perlu keterlibatan masyarakat. Dari berbagai studi di

Indonesia, ditemukan bahwa masalah kesehatan dan gizi cenderung di

anggap sebagai masalah individu keluarga, sehingga kepedulian

masyarakat dalam penanggulangan masalah kesehatan dan gizi masih

rendah.

3. Tingkat pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan yang mencakup

pelayanan preventif dan promotif sangat diperlukan dalam mewujutkan

Page 26: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

26

KADARZI. Namun demikian kajian saat ini menunjukkan bahwa

pelayanan kesehatan masih menitikberatkan pada upaya kuratif dan

rehabilitatif .

4. Tingkat pemerintahan, di tingkat pemerintahan perlu adanya kebijakan

pemerintah yang mendukung terlaksananya perubahan perilaku Kadarzi.

Pemerintah daerah juga diwajibkan untuk merealisasikan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun

2000, dimana perilaku Kadarzi juga merupakan bagian dari SPM (Dinkes

Aceh, 2009).

2.2.3.Pengembangan Pelaksanaan Kegiatan UPGK

Pengembangan pelaksanaan masing-masing kegaiatan UPGK yang ada

pada berbagai Kementrianatau Instansi adalah sebagai berikut : (Suharjo,2006)

a. Kegiatan UPGK Kementrian Kesehatan

Puskesmas mempunyai peranan yang penting sekali dalam mengusahakan

terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi di meja keempat

kelompok penimbangan UPGK.Dalam hal ini peranan Puskesmas dalam

pembinaan dan pengembangan Usaha Perbaikan Gizi Masyarakat

memegang peranan penting dan perlu ditingkatkan.

b. Kegiatan UPGK

Kegiatan UPGK yang dilaksanakan dekenal dengan sebutan program

integrasi Gizi Kegiatan ini pada Hakikatnya adalah kegiatan UPGK paket

dasar yang telah dilaksanakan dan dalam tahap persiapan di desa-desa.

c. Kegiatan UPGK Kementrian Pertanian

Page 27: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

27

Intensifikasi pekarangan dengan bantuan Bank dunia, bantuan UNICEF,

proyek enek ternak dan aneka ikan merupakan pelaksanaa kegiatan yang

dilaksanakan oleh departemen pertanian. Kegiatan lain yang dilaksanakan

adalah kegiatan demonstrasi pengolahan bahan makanan hasil pekarangan

yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan

sikappositif masyarakat dalam upaya peningkatan gizi keluarga. Dalam

pemanfaatan dan mengolah hasil pekarangan untuk dapat dihidangkan

sebagai makanan sehat dan seimbang bagi keluarga.

d. Kegiatan UPGK Kementrian Agama

Sesuai denganfungsi dan peranan kementrian agama, dalam meberikan

motivasi masyarakat mulai pemuka-pemuda agama dengan dua jenis

kegiatan yang mendung serta menerbitkan bahan-bahan penyuluhan.

e. Kegiatan UPGK lain-lain

Kegiatan lain UPGK juga telah banyak dilaksanakan dengan swadaya

masayarakat terutama oleh berbagai organisasi swadaya bergerak di bidang

sosial serta organisasi wanita.

Usaha pebaikan gizi keluarga dikembangkan dengan strategi : peranan

jangkauan, peningkatan mutu pelayanan, dan pemanfaatan upaya perbaikan gizi.

Dalam perataan jangkauan, kegiatan KIE dilancarkan seluas-luasnya hingga

mencakupseluruh desa, agar masyarakat sadar masalah dan berusaha

memperbaiaki gizinya.Dalam pelita III sekitar 40.000 desa jangkauan UPGK yang

berdifat promotif dan preventif. Kegiatan ini pada hakikatnya dapat

diselenggarakan oleh masyarakat, karena memang dirancang semikian Peranan

Page 28: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

28

pemerintahterutama bersifat membantu, mendorong membimbing

mengembangkan (Sajogyo, 2004)

2.2.4. Pelaksanaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

UPGK merupakan usaha keluarga untuk memperbaiki gizi seluruh anggota

keluarga terutama golongan rawan. Usaha ini dilaksanakan oleh Keluarga dan

masyarakat dengan bimbingan dan dukungan dari berbagai sektor secara

terkoordinasi dan merupakan bagian pembangunan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarkat.

Pada hakikatnya UPGK yang bersifat promotif dan preventif dapat

dilakukan sendiri oleh masyarakat.Kegiatan UPGK demikian dekembangkan

sehingga menjadi milik oleh masyarakat sendiri dalam mengatasi masalah gizi

serta meningkatkan status gizi.Puskesmas memberikan bimbingan dan bantuan

teknis dalam hal yang tidak dapat disediakan oleh masyarakat sendiri.Kuasa

kurang gizi yang tidak dapat ditangani oleh masyarakat, dirujuk ke Puskesmas dan

bila perlu ke Rumah Sakit.

Dalam pelaksanaan UPGK dibagi dalam tiga jenis kegiatan yaitu yang

meliputi : (Depkes RI,2000)

a. UPGK dasar : merupakan kegiatan yang bersifat promotif, yaitu penimbangan

bulanan anak balita : penyuluhan gizi yang terarah, pemberian paket

pertolongan gizi, pemanfaatan lahan pekarangan untuk menghasilkan bahan

pangan bernilai gizi baik, pencatatan dan pelaporan, demontrasi menu

memeliharaan kesehatan sederhana dengan cara rujukan ke puskesmas untuk

imunisasi dan pelayanan kesehatan lainya.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

29

b. UPGK lengkap : merupakan kegiatan promotif-preventif-kuratif-rehabilitatif

yang kegiatannya sama dengan UPGK dasar ditambah dengan kegiatan-

kegiatan. Pemberian makanan tembahan, imunisasi kesehatan lingkungan,

pelayanan KB, penyuluhan kesehatan.

c. UPGK Intensif : merupakan kegiatan promotif-kuratif-rehabilitatif inovatif

income generating, lebih sering disebut sebagai Nutrition Intervention Plot

Project (NIPP).

NIPP merupakan suatu kegiatan multidisiplin yang terpadu dan mencoba

untuk mengatasi masalah-masalah Kurang Energi Protein (KEP) dengan

pengkaitnya kegiatan-kegitan gizi dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam

masyarakat misalnya proyek padat karya, Puskesmas, Bantuan Desa dan lain-lain.

Kegiatan UPGK Intensif meliputi pemerangan dan penyuluhan gizi,

pemberian makanan tambahan kepada golongan rawan, penerangan dan

penyuluhan kesehatan.

Lingkungan dan penanggulangan penyakit infeksi, Proyek ini merupakan

suatu pilot proyek yang mendapatkan bantuan dari Bank Dunia.

Tujuan UPGK adalah meningkatkan dan membina keadaan gizi seluruh

anggota masyarakat melalui partisifasi dan pemerataan kegiatan, perubahan

tingkah laku yang mendukung mencapainya perbaikan gizi pada anak balita.

Selain tujuan kagiatan UPGK secara umum seperti tersebut diatas, tiap-

tiap instansi yang terlibat mempunyai tujuan khusus sesuai dengan fungsi masing-

masing sektor.

Sasaran usaha perbaikan gizi adalah seluruh rakyat, dengan prioritas pada :

Page 30: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

30

1. Golongan anak 0-5 tahun, wanita hamil dan wanita menyusui

2. Golongan pekerja terutama yang berpenghasilan rendah

3. Golongan penduduk di daerah rawan pangan

Pada permulaan pengembangan peranan petugas gizi akan lebih besar

daripada peran masyarakat tapi pada akhirnya kegiatan gizi diharapkan dapat

dilaksanakan oleh masyarakat untuk masyarakat dibawah bimbingan petugas

kesehatan puskesmas sehingga pada hakikatnya UPGK merupakan suatu

tehnologi pada masyarakat. Tehnologi dimaskud adalah kegiatan UPGK yang

meliputi : (Depkes RI, 2001)

1. Penimbangan bulanan anak balita

2. Penyuluhan gizi terarah (termasuk PMT pemulihan)

3. Paket pertolongan gizi

4. Rujukan pemulihan

5. Pemanfaatan pekarangan

Di dalam proses alih tehnologi gizi tersebut dilakukan kegitankegiatan

sebagai berikut, antara lain :

1. Mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mengenalyang dihadapi.

2. Mengembangkan keadaan masyarakat anak perlunya masalah gizi diatasi.

3. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengatasi masalah gizi

yang terjadi khususnya pada masing-masing anggota keluarga.

4. Menimbang masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan dasar UPGK di

tingkat rumah tangga.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

31

5. Mengusahakan tumbuhan kegiatan UPGK yang dilaksanakan dengan

swadaya masyarakat.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaskanakan dengan peran serta masyarakat

dan dengan dukungan berbagai instansi secara terkoordinasi dengan kata lain

UPGK dikembangkan atas dasar usaha swadaya masyarakat, dan dilaksanakan

oleh tenaga sukarela desa yang telah mendapat latihan petugas puskesmas yang

tenaga pelaksana gizi Puskesmas.

2.2.5. Pemanfaatan Pekarangan dalam Perbaikan Gizi

Pekarangan adalah tempat atau lahan di sekitar halaman rumah, bisa

luasatau sempit. Namun seluas apa pun pekarangan, dapat dimanfaatkan untuk

tanaman pangan bagi keperluan keluarga, khususnya sayur-sayuran, yang bisa

ditanam di pot atau drum bekas. Sedangkan bila lahan cukup luas, bisa ditanami

bermacam-macam buah-buahan, bahkan memelihara ternak kecil dan ikan, yang

diperlukan keluarga sebagai sumber pangan dan gizi.Padahal pekarangan

memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan, dalam

memperbaiki gizi keluarga sekaligus meningkatkan pendapatan

keluarga.Manfaatnya sangat besar, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi

lemah.Untuk itu Pemerintah telah menganjurkan agar memanfaatkan setiap tanah

kosong yang tidak produktif(Kemenkes RI,2009).

Tujuan dari pemanfaatan pekarangan adalah untuk meningkatkan

pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan gizi keluarga, menumbuhkan kesadaran

keluarga agar mengenali dan mengetahui sumber-sumber pangan yang ada

Page 32: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

32

disekitar kita, menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau dan mampu

memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga.

Kegiatan pemanfaatan pekarangan sudah sejak lama dilaksanakan, bukan

saja sebagai penyedia bahan makanan yang beraneka ragam akan tetapi juga dapat

berfungsi sebagai tambahan penghasilan keluarga/tabungan keluarga Dari hasil

pengamatan selama ini, tenyata belum semua pekarangan dimanfaatkan secara

baik, karena:

a. Lahan pekarangan hanya ditanami dengan beberapa komoditi saja,

sedangkan ternak dan ikan belum dipelihara, padahal potensinya cukup

tinggi.

b. Petani belum dapat merancang pola tanam pekarangan dengan baik sehingga

sering mengalami kekurangan bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan

dan umbi-umbian akibatnya menu keluarga kurang bervariasi, cenderung

tidak seimbang dan hanya memenuhi sumber karbohidrat saja.

c. Petani belum terbiasa membatasi pekarangan dengan pagar hidup yang dapat

berfungsi

d. sebagai sayuran (sumber vitamin A).

e. Setelah panen petani tidak menanam lagi, dengan alasan sulit mencari

bibit/benih sayuran karena mereka belum mampu menghasilkan bibit/benih

yang baik dan bermutu.

Kalau kita dapat melengkapi semua sifat itu, maka kebutuhan sehari-hari

dapat terpenuhi melengkapi persediaan beras. Sering pula kita dapat menganggap

pekarangan sebagai tabungan atau bank hidup, sebab sewaktu-waktu ada suatu

Page 33: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

33

pohon yang panenya dapat dijual dengan harga tinggi, seperti cengkeh, durian,

petai, adpokat dan lain-lain, juga Kelapa sering terus menerus berbuah sehingga

berlebihan untuk dimakan sendiri, dan dapat dijual kepasar, demikian pula pisang.

Kalau pekarangan tersebut diisi dengan kolam ikan atau terbak piaraan

dapat diperoleh bahan makanan yangm istimewa lezatnya untuk selamatnya,

dan bernilai. Gizi tinggi kalau sering dimakan sehari-hari . Kalau dijual, harganya

pun tinggi, dapat digunakan sebagai pembeli beras kalau sedang kekurangan beras

atau kebutuhan lain seperti garam, ikan asin dan sabun atau minyak tanah.

Untuk mencapai pekarangan yang lengkap, perlu persiapan yang baik

dengan rencana sempurna, sebagai contoh disertakan suatu denah pekarangan

yang lengkap.Untuk pekarangan yang lebih sampai dapat dikurangi atau dua

bagian.Pohon-pohon yang telah ada jangan semuanya ditebang.Cukup menganti

pohon yang kurang menghasilkan dan kurang bermanfaat.

Tempat bermain anak-nak dipilih dihalaman depan, dibawah pohon-

pohonan dan dibuat ayunan dipohon jambu. Anak-anak senang panjat- memanjat

pohon Jambu biji merupakan pohon ideal.Kayunya ulet dan berbuah sepanjang

tahun.Dengan kandungan vitamin C-nya tinggi.Kolam yang dekat daerah itu dapat

merupakan pandangan yang menyenangkan. Memberi makan ternak ikan dapat

merupakan selingan yang menarik untuk anak-anak. Juga menyenangkan kalau

mereka ikut memetik sayuran atau menyaringnya.

Bunga-bunga dapat ditanam di pingiran dengan sayuran. Agar

pemandangan sedap, dapat pula pada pot-pot yang ditaruh di depan rumah, pot,

dapat pula ditanami tanaman yang berguna tetapi menarik pamandangan, karena

Page 34: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

34

indah. Contoh : cabe rawit, tomat, seledri, gelang. Untuk daerah perkotaan dengan

halaman rumah yang tidak terlalu luas penanaman dapat dilakukan pada halaman

tanaman berguna seperti bunga, cabe, tomat, dan lain-lain(Suharjo, 2006).

2.3. Faktor-Faktor Pemanfaatan Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi

Keluarga.

2.3.1. Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang ilmu pengetahuan yang merupakan proses

belajar yang berubah pola tingkah laku baru artinya yang semua orang tersebut

tidak tau dengan adanya pendidikan atau belajar orang tersebut menjadi tau dari

tidak mau melaksanakan menjadi mau melaksanakan pencegahan penyakit

(Nurhayana, 2008).

Pendidikan seseorang meningkatkan kematangan intelektual sehingga

dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam bertindak dan berpengaruh pada

kesiapan seseorang. Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan

masyarakat, tampaknya pendekatan edukasi (Pendidikan kesehatan). Dapat

disimpulkan bahwa pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk

intervensi atau upaya yang ditunjukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut

kondusif untuk sesehatan. Dengan perkataan lain promosi kesehatan

mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai

pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Agar

intervensi atau upaya tersebut efektif, maka sebelum dilakukan intervensi perlu

dilakukan diagnosis atau analisis terhadap masalah perilaku tersebut

(Notoatmodjo, 2007).

Page 35: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

35

Menurut Undang-undang No 20 tahun 2003, yaitu tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan Nasional terbagi atas tiga

tingkat pendidikan formal yaitu pendidikan dasar (SD atau Madrasah Ibtidaiyah

serta SMP atau Madrasah Tsanawiyah), pendidikan menengah SMU atau

Madrasah Aliyah dan sederajat) serta pendidikan tinggi atau tertinggi (Akademi

Perguruan Tinggi) ( Depkes RI, 2003).

2.3.2. Pengetahuan

Menurut kamus bahasa Indonesia pengetahuan adalah segala sesuatu yang

diketahui atau kepandaian. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, yakni

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan tahu. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan/ kognitif

merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang(Notoatmodjo,2007).

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, konsep dan

pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk

manusia dan kehidupannya. Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan

pemahaman manusia tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau

kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum

dibuktikan secara sistematis dan metopis (Muhsana, 2007).

Kurangnya pengetahuan gizi atau kemampuan untuk menerapkan

informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebab penting dari

gangguan gizi. Ketidak tahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak

Page 36: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

36

serta adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak

langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak,

khususnya pada umur dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2000).

Sukmadinata, 2003 dalam skripsi Darrizal 2011, pengetahuan yang

mencakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,

termasduk keadaan pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

diterima.

3. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

dengan benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

4. Aplikasi (applicatian)

Aplikasi adalah sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada kondisi atau keadaan yang riel. Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

5. Analisis (analysis)

Page 37: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

37

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan, menguraikan atau

menganalisis suatu material atau suatu objek ke dalam komponen-komponen

tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain.

6. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang ada.

7. Evaluasi (evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-

kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angka

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

rsponden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas (Notoadmodjo, 2003).

2.3.3. Jumlah Anggota Keluarga

Keinginan para orang tua untuk mempunyai banyak anak merupakan

keadaan yang biasa terjadi di negara-negara miskin. Keluarga yang mempunyai

banyak anak dan jarak kelahiran anak yang dekat akan menimbulkan masalah bagi

keluarga tersebut. Jika pendapatan keluarga tidak mencukupi kebutuhan,

Page 38: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

38

sedangkan banyak anak, maka pemerataan dan kecukupan makanan dalam

keluarga kurang bisa dijamin. Penelitian yang mengenai uang yang tersedia untuk

konsumsi makanan perrorangan, jumlah anak proporsi anak kurang gizi pada

keluarga. Hasilnya menunjukkan bertambahnya jumlah kelahiran anak, sehingga

uang yang tersedia untuk pembelian makanan bagi setiap anak semakin

berkurang, dengan demikian jumlah anak-anak yang mengalami kekurangan gizi

meningkat pula (Azhar, 2006)

Dukungan Keluarga, Umumnya masyarakat pedesaan membuat sendiri

kebiasaan yang dianggap sudah memenuhi standar kesehatan. Pemanfaatan

pekarangan sudah sejak dahulu kala dikenal masyarakat, karena masyarakat

hampir semuanya adalah petani. Namun jika ditinjau dari nilai gizi, karena

masyarakat umumnya menanam macam-macam sayuran yang nantinya akan

dijual bukan untuk dimakan sendiri. Biasanya suatu ungkapan atas tanggung

jawab yang penuh dari seluruh anggota keluarga dan masyarakat untuk

menjunjung tinggi kebutuhan dengan menjual hasil dari pemanfaatan dibeli untuk

bahan makanan lain. Dukungan masyarakat umumnya sama disetiap daerah,nilai

uang yang dihasilkan dengan menjual bahan makanan tersebut akan lebih

berharga dari pada mengkonsumsi bahan makanan yang dihasilkan dari

pekarangan rumah atau kebuh meraka sendiri. Kurangnya informasi yang benar

mengenai nilai gizi makanan itu bukan hanya terhadap pada makanan yang mahal-

mahal, pada sayur-sayuran berwarna, tempe atau tahu yang harganya jauh lebih

murah mengandung nilai gizi yang sama dengan makanan yang mahal (Ayatmo,

2011).

Page 39: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

39

2.3.4. Pendapatan

Peraturan Gubernur Tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2013.

Memutuskan:Pasal 4, Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2013 sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1 berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dan

berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 (satu)

tahun.Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan: yaitu

tanggal 20 November 2012. Menetapkan,UMPAceh2013Naik dari Rp 1,400,000,

menjadi Rp 1,550,000, Naik 10,71%(UMP, 2013).

Tindakan pendapatan juga menentukan pola makan apa yang dibeli dengan

uang tambahan, orang miskin biasanya akan membelanjakan sebagai besar

pendapatan tambahan untuk makanan, sedang yang kaya sudah tentu akan lebih

kurang dari jumlah itu. Bagian makan untuk padi-padian akan menurun dan untuk

yang dibuat dari susu akan bertambah jika keluarga beranjakkependapatan tingkat

menengah.Semakin tinggi pendapatan besar pula persentase pertambahan

pembelanjaannya termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, dan jenis-jenis makanan

lainnya.

Pola pembelanjaan makanan diantara kelompok orang miskin dan kaya

tercermin dalam kebiasaan pengeluaran mereka.Dinegara-negara yang miskin

sebagai besar pembelanjaannya dialokasikan untuk makanan.Dengan

meningkatkan pendapatan perkepala suatu bangsa makanan yang penuh dengan

protein akansemakin meningkatkualitas dan kuantitas makanan. Meski begitu

jelas ada hubungan yang erat antara pendapatan dan gizi. Di dorong oleh pengaruh

yang menguntungkan pendapatan yang meningkat bagi perbaikan kesehatan dan

Page 40: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

40

masalah keluarga lainnya yang berkaitan dengan keadaan gizi hampir berlaku

umum terhadap semua tingkat pertambahan pendapatan. Juga jelas kalau rendanya

peningakatan pendapatan orang-orang miskin dan lemahnya daya beli mereka

tidak memingkinkan untuk mengatasi kebiasaan makan dan cara-cara tertentu

yang menghalangi perbaikan gizi yang efektif (Handjayani, 2007)

Ada sejumlah kekecualian pada peraturan-peraturan yang telah diterima

umum.Sebenarnya, teori yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasioal

bisa membawa perbaikan gizi yang paling baik. Bersandar pada serangkaian

asumsi yang masih bisa dipertanyakan :

1. Peningkatan pada pendapatan perkapita nasional berarti akan mempersebar

dengan meningkatkanpendapatangolongan miskin untuk memperbaiki gizinya.

2. Pendapatan orang-orang miskin yang meningkat akan segera akan otomatis

membawapeningkatan dalam jumlah pembelanjaanmakanan untuk keluarga.

3. Peningkatan pengeluaran makanan oleh keluarga-keluarga miskin akan

membawa perbaikan gizi. Perbaikan gizi keluarga akan sangat berati pada

anggota keluarga yang sangat membutuhkan.

2.4. Kerangka konsep

Berdasarkan teori Suharjo (2006) yang dikutip dariNotoatmodjo

(2010)bahwa kegiatan pemanfaatan pekarangan bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap positif dalam bertujuan peningkatan gizi

keluarga.Maka kerangka konsep pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 41: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

41

Varibel Independen (Bebas) Variabel Dependen ( Terikat)

Gambar 2.1 ( Kerangka Konsep Penelitian)

2.5. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara pendidikan responden dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

2. Ada hubungan antara pengetahuan responden dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

3. Ada hubungan antara jumlah keluarga responden dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

4. Ada hubungan antara pendapatan responden dengan pemanfaatan

pekarangan rumah perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013.

Pendidikan

Pengetahuan Pemanfaatan pekarangan rumah

dalam usaha perbaikan gizi

keluarga

Jumlah anggota keluarga

Pendapatan

Page 42: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

42

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1.Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk analitik

dengan pendekatan cross sectional artinya penelitian ini dilakukan terhadap

beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama. Dalam hal ini untuk

melihat faktor–faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun

2013.

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya yang dimulai pada tanggal 12 sd 23 juni 2013.

3.3.Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah KK ( Kepala keluarga),

yang berada dalam Wilayah kerja Puskesmas UPTD Ujong Fatihah di Gampong

Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya dengan Jumlah KK

( Kepala Keluarga ) 150 kepala keluarga.

3.3.2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu sampel

diambil dari keseluruhan populasi. yaitu semua kepala keluarga di Gampong

Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 dengan jumlah

sampel 150 kepala keluarga.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

43

3.4. Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Pengumpulan data dilakukan peninjauan langsung ke lapangan melalui

wawancara dan observasi dengan memakai kuesioner yang telah dipersiapkan

sebelumnya yang meliputi pendidikan, pengetahuan, jumlah anggota keluarga,

pendapatan keluarga.

3.4.2 Data Sekunder

Untuk memenuhi data sekunder maka diambil dari sumber lain dan data

kependudukan dari Profil Puskesmas UPTD Ujong Fatihah, Laporan Profil

Kesehetan dari Dinas Kesehatan Nagan Raya, literatur dari Perpustakaan.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1. Variabel Penelitian

No Variabel Keterangan

Variabel Independen

1. Pendidikan Definisi

Cara ukur

Alat ukur

Hasil ukur

Skala ukur

Jenjang pendidikan formal yang

ditempuh oleh seseorang

responden dan mendapatkan ijazah

terahir.

Wawancara

Kuesioner

- Tinggi

- Sedang

- Rendah

Ordinal

2. Pengetahuan Definisi

Cara ukur

Alat ukur

Hasil ukur

Skala ukur

Segala sesuatu yang diketahui oleh

responden tentang hal-hal yang

menyangkut usaha pemanfaatan

pekarangan rumah dalam

perbaikan gizi keluarga

Wawancara

Kuesioner

- Baik

- Kurang baik

Ordinal

Page 44: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

44

3. Jumlah anggota

keluarga

Definisi

Cara ukur

Alat ukur

Hasil ukur

Skala ukur

Banyaknya anggota dalam satu

keluarga

Wawancara

Kuesioner

- Besar

- Sedang

- Kecil

Ordinal

4. Pendapatan Definisi

Cara ukur

Alat ukur

Hasil ukur

Skala ukur

Beberapa penghasilan nominal

rata-rata perkeluarga

Wawancara

Kuesioner

- Cukup

- Kurang cukup

Ordinal

Variabel Dependen

1. Pemanfaatan

pekarangan rumah

dalam perbaikan gizi

keluarga

Definisi

Cara ukur

Alat ukur

Hasil ukur

Skala ukur

Pemakaian pekarangan rumah

tidak dimanfaatkan dan

pengolahan hasil pekarangan

untuk dapat dihidangkan sebagai

makanan sehat dan seimbang bagi

keluarga.

Wawancara dan Observasi

Kuesioner

- Sudah dimanfaatkan

- Belum dimanfaatkan

Ordinal

3.6. Aspek pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam mengukur variabel independen

dalam penelitian ini memberikan skor dari nilai tertinggi pada jawaban yang benar

terhadap nilai terendah jawaban yang salah.

1. Pendidikan

- Tinggi : Bila responden menamatkan Akademi/Perguruan Tinggi

- Sedang : Bila responden menamatkan SLTA/SLTP

- Rendah : Bila responden menamatkan SD/tidak sekolah

Page 45: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

45

2. Pengetahuan

- Baik :Bila ≥ 50 % dari total score (dengan poin 11)

- Kurang Baik :Bila <50 % dari total score (dengan poin 10)

3. Jumlah anggota keluarga dikelompokkan atas : (Murtiningsih, 2009)

- Besar : Bila jumlah sebagai anggota keluarga ≥7 Orang

- Sedang : Bila jumlah anak sebagai anggota keluarga antara 3-5 orang

- Kecil :Bilajumlah anak sebagai anggota keluarga 1 orang.

4. Pendapatan dibagi dalam dua katagori (UMPAceh 2013), yaitu:

- Cukup : Bila pendapatan ≥ Rp 1.550.000

- Kurang cukup : Bila pendapatan <Rp 1.550.000

5. Pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga

- Sudah dimanfaatkan : Responden memanfaatkan pekarangan rumah

- Belum dimanfaatkan : Responden belum memanfaatkan pekarangan rumah

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Analisis Univariat

AnalisisUnivariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis univariat hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel ( Notoatmodjo,

2010).

Page 46: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

46

3.7.2. Analisis Bivariat

AnalisisBivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan

antaradua variabel. Untuk melihat hubungan variabel independen (Pendidikan,

Pengetahuan, Jumlah anggota keluarga, Pendapatan) dengan variabel dependen

(Belum memanfaatkan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga) akan

digunakan uji Chi –Square (Uji X2) dengan tingkat kepercayaan 95% (𝛼 : 0,05)

(Notoatmodjo, 2010).

Page 47: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Gampong Blang Baro merupakan salah satu gampong yang berada di

wilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya, dengan batas-batas gampong

sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Muko

- Sebelah Timur berbatasan dengan PT. Sofindo

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Ujong Sikuneng

- Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Suak Puntong

Dari batas-batas di atas di tengah-tengah tersebut terletaknya Gampong Blang

Baro.

4.1.2. Penduduk

Penduduk Gampong Blang Baro berjumlah 704 Jiwa, laki-laki 370 Jiwa

dan perempuan 334 Jiwa.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 12 sd 23 Juni

2013 pada 150 responden dengan judul, Faktor-Faktor Pemanfaatan

Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di Gampong Blang

Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013. Adapun hasil

penelitian adalah sebagai berikut.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

48

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Pendidikan

Tabel4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi

Keluarga Di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Pendidikan Frekuensi %

1 SD 66 44,0

2

3

SLTP

S1

81

3

54,0

2,0

Total 150 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa dari 150 responden,

54,0% yang memiliki Pendidikan SLTP dan 44,0 yang memiliki pendidikan SD

sedangkan yang Perguruan tinggi (S1) 2,0%.

4.2.2. Pengetahuan

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi

Keluarga Di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 20 13,3

2 Kurang Baik 130 86,7

Total 150 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 150 responden,

86,7% yang memiliki Pengetahuan kurang baik terhadap pemanfaatan pekarangan

rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro, sedangkan yang

baik 13,3%

Page 49: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

49

4.2.3. Jumlah anggota keluarga

Tabel4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan jumlah Anggota

Keluarga dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Dalam

Perbaikan Gizi Keluarga Di Gampong Blang Baro Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Jumlah anggota Keluarga Frekuensi %

1 Kecil 5 3.3

2

3

Sedang

Besar

132

13

88,0

8,7

Total 150 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa dari 150 responden,

88,0% yang memiliki jumlah anggota keluarga sedang dan 8,7% yang memiliki

jumlah anggota keluarga besar , sedangkan yang jumlah anggota keluarga kecil

3,3%.

4.2.4. Pendapatan

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan

dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi

Keluarga Di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Pendapatan Frekuensi %

1 Cukup 11 7,3

2 Kurang cukup 139 92.7

Total 150 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 150 responden,

92,7% yang memiliki pendapatan yang kurang cukup terhadap pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro,

sedangkan yang cukup 7,3%

Page 50: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

50

4.2.5. Permanfaatan pekarangan rumah

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2013.

No Pemanfaatan pekarangan

rumah

Frekuensi %

1 Sudah 65 43,3

2 Belum 85 56,7

Total 150 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 150 responden,

56,7% yang belum memanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga, sedangkan yang memanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga di Gampong Blang Baro, seperti menanam sayur-sayuran dan buah-

buahan 43,3%

4.3. Analisis bivariat

4.3.1. Hubungan pendidikan dengan pemanfaatan perkarangan rumah

Tabel 4.6. Hubungan pendidikan dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah

Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan

perkarangan rumah menujukkan nila p value = 0,705 atau p = > 0,05, maka

Pendidikan

Pemanfaatan

pekarangan rumah

Total

p

Belum Sudah

N % N % N %

SD 35 41,2 31 47,7 66 44,0 0,705

SLTP

S1

48

2

56,5

2,4

33

1

50,8

1,5

81

3

54,0

2,0

Jumlah 85 56,7 65 43,3 150 100

Page 51: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

51

artinya bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

4.3.2. Hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pekarangan rumah

Tabel 4.7. Hubungan pengetahuan dengan Pemanfaatan Pekarangan

Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di Gampong Blang

Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan

perkarangan rumah menujukkan nilai p value = 0,012 atau p = < 0,05, maka

artinya bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pekarangan

rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya.

Namun Jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 0,194. Maka artinya

pengetahuan tidak memiliki peluang terhadap pemanfaatan pekarangan rumah di

Gampong Blang Baro.

Pengetahuan

Pemanfaatan

Pekarangan Rumah

Total

p

OR Belum Sudah

N % N % N %

Kurang 68 80,0 62 96,3 130 86,7 0,012 0,194

Baik 17 20,0 3 4.6 20 13,3

Jumlah 85 56,7 64 43,3 150 100

Page 52: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

52

4.3.3. Hubungan jumlah anggota keluarga dengan pemanfaatan pekarangan

rumah

Tabel 4.8. Hubungan jumlah anggota keluarga dengan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara tingkat jumlah anggota keluarga dengan

pemanfaatan perkarangan rumah menujukkan nilai p value = 0,968 atau p = >

0,05, maka artinya bahwa tidak ada hubungan antara jumlah anggota keluarga

dengan pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

4.3.4. Hubungan pendapatan dengan pemanfaatan pekarangan rumah

Tabel 4.9. Hubungan pendapatan dengan Pemanfaatan Pekarangan

Rumah Dalam Perbaikan Gizi Keluarga Di Gampong Blang

Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Jumlah

anggota

keluarga

Pemanfaatan

perkarangan rumah

Total

p

Belum Sudah

N % N % N %

Kecil 3 3,5 2 3.1 5 3,3 0,968

Sedang

Besar

75

7

88,2

8.2

57

6

87,7

9,2

132

13

88,0

8,7

Jumlah 85 56,7 65 43,3 150 100

Pendapatan

Pemanfaatan

Pekarangan Rumah

Total

p

OR Belum Sudah

N % N % N %

Kurang cukup 75 88,2 64 98,5 139 92,7 0,024 0,117

Cukup 10 11,8 1 1.5 11 7,3

Jumlah 85 56,7 65 43,3 150 100

Page 53: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

53

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara tingkat pendapatan dengan pemanfaatan

perkarangan rumah menujukkan nilai p value = 0,024 atau p = < 0,05, maka

artinya bahwa ada hubungan antara pendapatan dengan pemanfaatan pekarangan

rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya.

Namun Jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 0,117. Maka artinya

pendapatan tidak memiliki peluang terhadap pemanfaatan pekarangan rumah di

Gampong Blang Baro.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Hubungan pendidikan dengan pemanfaatan pekarangan rumah

Dari hasil analisis tabel silang diketahui tingkat pendidikan dengan

pemanfaatan pekarangan rumah menunjukkan nilai p value = 0,705 atau p = >

0,05, maka artinya bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan

pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang

Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Menurut Notoatmodjo (2003), pendidikan adalah mendidik dan memberi

latihan. Selanjutnya pendidikan merupakan semua perbuatan dan usaha dari

generasi muda dan tua untuk mengalihkan pengetahuan. Beberapa hal yang

mempengaruhi tingginya pengetahuan responden antara lain tingkat pendidikan,

umur, dan lingkungan tempat tinggal. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh,

yaitu: tingkat pendidikan, pekerjaan, dan umur.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

54

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

antara pendidikan dengan pemanfaatan pekarangan rumah, karena walaupun

pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang itu memiliki pengetahuan yang baik

tentang pemanfaatan perkarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

Gampong Blang Baro. Berdasarkan penelitian yang terdapat di lapangan peneliti

melihat bahwa di dalam keluarga ada terdapat yang berpendidikan tinggi tetapi

kurang pengetahuannya tentang pemanfaatan pekarangan rumah, seperti

responden yang berpendidikan sarjana ekonomi saat peneliti datang responden

tersebut menyakan “untuk apa kita memanfaatkan pekarangan rumah, apa

gunanya?” responden tersebut belum mengetahui manfaat pekarangannya.

Disaat peneliti mendatangi pada keluarga responden yang berpendidikan

rendah, sebagian dari responden yang berpendidikan rendah mereka faham

tentang pemanfaatan pekarangan rumah, responden tersebut mengatakan dirinya

mendapatkan pengetahuan tersebut dari pergaulannya dengan keluarga yang

memanfaatkan pekarangan rumah untuk perbaikan gizi keluarga dan responden

tersebut sangat tertarik dengan melihat pekarangan yang telah dimanfaatkan maka

responden tersebut juga ingin memanfaatkannya. Responden tersebut menyatakan

dengan adanya memanfaatkan pekarangan rumah, keluarganya dapat menabung

uang belanja karna tidak terlalu menghabiskan banyak uang untuk belanja, hasil

dari pekarangan lumanyan banyak pendapatan sehari-hari, keluarga nyaman

dengan kehijauan dan betah dirumah tidak harus mencari kenyamanan di luar

sana.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

55

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa petugas kesehatan dapat mengajak

satu atau dua keluarga responden untuk memanfaatkan pekarangan rumah,

selanjudnya kedua keluarga tersebut mengajak semua KK dalam Gampong untuk

memanfaatkan pekarangan rumah, semua KK pasti akan dimanfaatkan

pekarangan rumah, apalagi jika mengajak para ibu-ibu setiap keluarga. Menurut

observasi peneliti ibu-ibu di Gampong Blang Baro semua suka ikut-ikutan, seperti

kenyataan dirumah peneliti, terdapat pohon jeruk nipis di pekarangan yang

pohonnya masih kecil berbuah lebat sampai ke tanah, si peneliti meliat semua ibu-

ibu yang datang melihat semua meminta bibitnya.

Seperti penjelasan diatas keluarga yang ikut-ikutan marilah kita mengajak

untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk perbaikan gizi keluarga dengan

mempraktekkan dan memberi contoh pasti semua akan tertarik untuk

memanfaatkannya, karena selama ini tidak ada yang mengajak responden untuk

memanfaatkan pekarangan rumah bahkan dari puskesmas belum ada penyuluhan

tentang itu, semua keluarga akan ikutan ketika mereka mengetahui apa hasil dari

pemanfaatan pekarangan rumah.

4.4.2. Hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pekarangan rumah

Dari hasil analisis tabel silang diketahui tingkat pengetahuan dengan

pemanfaatan perkarangan rumah menujukkan nilai p value = 0,012 atau p = <

0,05, maka artinya bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

56

Menurut Notoatmodjo (2003), ada keeratan hubungan antara pengetahuan

dalam upaya memperbaiki perilaku. Pengetahuan merupakan dominan yang

sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan perilaku yang didasari

pengetahuan akan bertahan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari

pengetahuan.

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, konsep dan

pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk

manusia dan kehidupannya. Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan

pemahaman manusia tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau

kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum

dibuktikan secara sistematis dan metopis (Notoatmodjo 2003).

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan antara

pengetahuan dangan pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga, karena semakin tinggi pengetahuan tentang gizi dan pemanfaatan

pekarangan rumah maka semakin meningkat pula pemanfaatan pekarangan

rumah. Menurut observasi keluarga yang mendapatkan pengetahuan tentang

pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga, keluarga tersebut

memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk perbaikan gizi keluaga.

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah anak-anak dan seluruh isi

keluarga , dapat makanan yang berfitamin setiap hari terdapat dari pekarangan

rumahnya sendiri tanpa harus mengeluarkan uang, selain itu ibu rumah tangga

juga dapat menabung setiap hari karena tidak mengeluarkan uang banyak lagi

untuk belanja dan berobat anak-anak bahkan dapat dijadikan pendapatan sehari-

Page 57: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

57

hari, penghasilan dari pekarangan dapat dipasarkan. Maka dari itu anak-anak ceria

tidak gampang sakit, ibupun bahagia, jadilah keluarga bahagia, dan betah

dirumah. Pastinya bapak-bapak yang sering keluar rumah juga akan betah dengan

anak istri dirumah , tidak akan sering di luaran tanpa ada keperluan, maka impian

sang ibu rumah tangga akan terwujudkan karena selalu berkumpul dengan

keluarganya.

4.4.3. Hubungan Jumlah anggota keluarga dengan pemanfaatan pekarangan

rumah

Dari hasil analisis tabel silang diketahui tingkat jumlah anggota keluarga

dengan pemanfaatan pekarangan rumah menujukkan nilai p value = 0,968 atau

p = > 0,05, maka artinya bahwa tidak ada hubungan antara jumlah anggota

keluarga dengan pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Menurut Azhar (2006), Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang

yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga merupakan kesatuan

masyarakat yang terkecil, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya (keluarga

inti/batih). Pada umumnya sebuah keluarga tersusun dari orang-orang yang saling

berhubungan darah dan atau perkawinan meskipun tidak selalu. Saling berbagi

atap (rumah), meja makan, makanan, uang, bahkan emosi, dapat menjadi faktor

untuk mendefinisikan sekelompok orang sebagai suatu keluarga. Namun jika

ditinjau dari nilai gizi, karena masyarakat umumnya menanam macam-macam

sayuran yang nantinya akan dijual bukan untuk dimakan sendiri.

Page 58: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

58

Dari referensi di atas dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan

antara jumlah anggota keluarga dengan pemnafaatan pekarangan rumah, karena,

walaupun jumlah angggota keluarga satu orang tetap dapat di manfaatkan

pekarangan rumah. Walaupun satu orang yang memiliki pengetahuan tentang

pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga, maka juga dapat

dimanfaatkan pekarangan rumahnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Gampong Blang

Baro terdapat keluarga kecil yaitu hanya terdapat seorang responden di rumah

tersebut, walaupun responden tersebut cuma sendiri tetapi pekarangan rumahnya

dimanfaatkan, ketika peneliti tiba disana peneliti sempat menanyakan,

“.........Berdasakan interviu dengan responden peneliti

mendapatkan informasi dari salah satu kepala keluarga bahwa

keluarga tersebut senang dengan memanfaatkan pekarangan

rumah, karna hasil di pekarangan selain berfitamin alami, dan

jika sakit cepat mendapatkan obat di pekarangan tampa

mengeluarga biayaya dan juga sebagian hasil pekarangan dapat

pasarkan setiap hari untuk pendapatan sehari- hari.......”

Selanjutnya peneliti menghampiri keluarga yang anggota keluarganya 7 orang

dengan kepala keluarga 1 orang, ibu rumah tangga dan 5 orang anak, peneliti

melihat pekarangan rumah responden tersebut belum dimanfaatkan, dan peneliti

juga mendengar dari seorang anak keluarga tersebut bahwa mereka semua hanya

menunggu ayahnya membawa pulang belanja dan mencari nafkah, ibunya siap

memasak pagi tidak ada kegiatan lain, 2 orang anak dari keluarga tersebut cuma

Page 59: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

59

tamatan SD saja karena tidak ada biaya untuk melanjudkan sekolah, dan adiknya

yang kecil sering sakit-sakitan.

Peneliti dapat menyimpulkan dari kenyataan yang terdapat dilapangan

bahwa tidak ada hubungannya antara sedikit atau banyaknya anggota keluarga

untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk perbaikan gizi keluarga tetapi

walaupun satu orang tetap dapat dimanfaatkan ketika mereka tau guna

pemanfaatan pekarangan.

4.4.4. Hubungan pendapatan dengan pemanfaatan pekarangan rumah

Dari hasil analisis tabel silang diketahui tingkat pendapatan dengan

pemanfaatan pekarangan rumah menujukkan nilai p value = 0,024 atau p = < 0,05,

maka artinya bahwa ada hubungan antara pendapatan dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Menurut Handjayani (2007), Pola pembelanjaan makanan diantara

kelompok orang miskin dan kaya tercermin dalam kebiasaan pengeluaran mereka.

Dinegara-negara yang miskin sebagai besar pembelanjaannya dialokasikan untuk

makanan. Dengan meningkatkan pendapatan perkepala suatu bangsa makanan

yang penuh dengan protein akan semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas

makanan. Meski begitu jelas ada hubungan yang erat antara pendapatan dan gizi.

Di dorong oleh pengaruh yang menguntungkan pendapatan yang meningkat bagi

perbaikan kesehatan dan masalah keluarga lainnya yang berkaitan dengan

keadaan gizi hampir berlaku umum terhadap semua tingkat pertambahan

pendapatan.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

60

Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan

antara pendapatan dengan pemanfaatan pekarangan rumah dalam peraikan gizi

keluarga, karena semakin tingginya pendapatan keluarga maka semakin ada

peluang untuk memanfaatkan pekarangan rumah dikarenakan tampa adanya

modal sedikitpun, maka pekarangan tidak dapat dimanfaatkan. Menurut

pemantauan penelitian, di lapangan terjadinya balita kekurangan gizi adalah

diantaranya keluarga yang berpendapatan rendah.

Peneliti dapat menyimpulkan dengan adanya penyuluhan di masa

mendatang dengan mengajak masyarakat kurang mampu untuk memanfaatkan

pekarangan rumah, maka setelah dimanfaatkan pekarangan rumah akan mendapat

hasil yang lebih baik, walaupun modal sedikit tetapi dapat diusahakan sedikit

demi sedikit, dengan awalnya modal sedikit maka lama-lama bisa menjadi banyak

dengan memasarkan hasil yang didapatkan maka kelak akan berpenghasilan

banyak dengan modal yang banyak untuk pemanfaatan pekarangan rumah, uang

dapat ditabung karena pengeluarannya tidak banyak, kebutuhan keluarga sudah

tersedia di pekarangan sendiri baik berupa tanaman syur-sayuran bergizi dan buah

buahan, unggas, juga obat-obatan untuk gejala penyakit ringan. Dengan

memanfaatkan pekarangan rumah angka gizi buruk dan juga angka kemiskinan

semakin menurun, perlu diingat orang sehat itu kaya dan sempurna tanpa

kesehatan semua manusia tidak dapat berbuat apa-apa.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan analitik seperti yang diuraikan

pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan sebagai berikut :

1. Tidak adanya hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

2. Adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pekarangan

rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

3. Tidak adanya hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan

pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun

2013.

4. Adanya hubungan antara pendapatan dengan pemanfaatan pekarangan

rumah dalam perbaikan gizi keluarga di Gampong Blang Baro Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

5. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di lapangan dapat di

simpulkan bahwa masyarakat di Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya , masih kurang pengetahuan tentang pemanfaatan

pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga dan masih banyak

keluarga yang pendapatannya kurang cukup.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

62

5.2 Saran

1. Diharapkan kepada Puskesmas untuk mengadakan program penyuluhan

tentang pengetahuan untuk pemanfaatan pekarangan rumah dalam

perbaikan gizi keluarga agar mengurangi angka kekurangan gizi dan bisa

terjadi akan tidak ada lagi anak/balita yang kekurangan gizi di Gampong

Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

2. Diharapkan kepada Penyuluh Pertanian, untuk mengadakan dan

melaksanakan program penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan

rumah dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Gampong Blang Baro

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya,

3. Diharapkan kepada kepala keluarga dan masyarakat Gampong Blang Baro

agar menanam sayur-sayuran di pekarangan rumah dalam perbaikan gizi

keluarga, bagi keluarga yang belum memiliki modal untuk pemanfaatan

pekarangan rumah, dapat bergabung atau membuat kelompok usaha untuk

peminjaman modal usaha ke Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri ( PNPM-Mandiri ).

4. Bagi peneliti lain mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-

faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

Gampong Blang Baro Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

63

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, 2006. “Faktor-Faktor Tidak Memanfaatkan Pekarangan Rumah Dalam

Perbaikan Gizi Keluarga Di Desa Mibo Kecamatan Banda Raya Kota

Banda Aceh Tahun 2006”. Universitas Muhammadiyah Aceh. Banda

Aceh.

Bakri, Bachyar, 2008. Status Gizi. Buku Kedokteran. Jakarta.

Darrizal, Ras, 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan

Tambahan Pada Balita Di Desa Pisang Kecamatan Labuhan Haji

Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2010”. Universitas Teuku Umar. Alue

Peunyareng.

Depkes RI, 2000. Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia. Jakart.

, 2001. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Direktorat Bina Gizi

Masyarakat. Jakarta.

, 2007. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta.

, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyaraka. Rajawali Pers. Jakarta.

Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, 2009. UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan yang disahkan pada tanggal 13 Oktober 2009. Sinar Grafika.

Jakarta.

Dinas Kesehatan Aceh, 2009. Pedoman Strategi KIE Keuarga Sadar Gizi

(Kadarzi). Banda Aceh.

,2011. Profil Kesehatan Aceh Tahun 2011. Banda Aceh. Diunduh dari

www.dinkes.acehprov.go.id. ( dikutip 01 juni 2013 )

Dinas Kesehatan Nagan Raya, 2010. Profil Kesehatan tahun 2011. Kabupaten

Nagan Raya.

,2011. Profil Kesehatan Tahun 2012. Kabupaten Nagan Raya

Djaeni, Achmad, 2009. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta.

Irianto, Kus, 2004. Gizi Pola Hidup Sehat. CV. Yrama Widya. Bandung.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

64

Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia, 2004. Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia (UUD’45) Dengan Penjelasan dan

Amandemennya. Bintang Indonesia. Jakarta.

Murtiningsih, Sri, 2009. Pedoman Promosi Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan

Anak Balita. BKKBN. Jakarta.

Muhsana, Dahlia, 2007. “Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Desa Suka Damai Kecamatan

Lueng Bata Kota Banda Aceh Tahun 2006” Universitas Serambi Mekah.

Banda Aceh.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu

Perilaku Kesehatan. Andi Offset. Yogyakarta.

, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

, 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan . Rineka Cipta. Jakarta.

Nurhayana, 2008. “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Terhadap

Pemberian Makanan Tambahan Di Desa Meucat Teubeng Kecamatan

Pidie Tahun 2008”. Universitas Muhammadiyah. Banda Aceh.

Puskesmas UPTD Ujong Fatihah. 2013. Profil Puskesmas UPTD Ujong

Fatihah tahun 2011. Kec.Kuala Kab. Nagan Raya.

,2013. Profil Puskesmas UPTD Ujong Fatihah tahun 2012.

Kec.Kuala.Kab Nagan Raya

, 2013. Laporan Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita tahun 2011

dengan laporan 2012. Kec.Kuala Kab. Nagan Raya.

Sajogyo, 2004. Usaha Perbaikann Gizi Keluarga. Kementrian Kesehatan.

Jakarta.

Suharjo, 2006. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Gramedi Pustaka

Utama. Jakarta

Upah Minimum Proporsi (UMP), 2013. Daftar-Upah-Minimum-Provinsi-ump-

2013. www.berita-ane.com/2012/11/daftar-upah-minimum-provinsi-ump-

2013.html (Diakses 02 Mai 2013.

WHO, 2012. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Nasional,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Diunduh dari

Page 65: FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PEKARANGAN ...repository.utu.ac.id/453/1/BAB I_V.pdf5 ABSTRAK Meri Handayani. Faktor-faktor pemanfaatan pekarangan rumah dalam perbaikan gizi keluarga di

65

www.Indonesian-publichealth.com/2013/03/Pemantauan-status-gizi.html

( Dikutip 6 Mei 2013).