Fakta korupsi sda di indonesia

21
FAKTA KORUPSI SDA DI INDONESIA Iwan Nurdin Sekjend Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)

description

IDentifikasi beberapa kasus korupsi di SDA.

Transcript of Fakta korupsi sda di indonesia

Page 1: Fakta korupsi sda di indonesia

FAKTA KORUPSI SDA DI INDONESIA

Iwan NurdinSekjend Konsorsium Pembaruan Agraria

(KPA)

Page 2: Fakta korupsi sda di indonesia

Latar BelakangJika dasar penerimaan negara dan investasi

bersandarkan SDA tidak mengherankan jika episentrum korupsi ada di SDA.

Penyuapan Bupati Buol dalam penerbitan HGU, terungkapnya kasus penerbitan sertifikat HGB oleh BPN di Hambalang, penyuapan Kepala SKK-Migas, korupsi kehutanan Gub. Riau, penggelapan pajak oleh Asian Agri dll.

Pendek kata, menyuap izin, merampas tanah secara brutal dan menggelapkan pajak dalam proses operasinya adalah wajah buruk industri di bidang agraria dan kekayaan alam nasional.

Page 3: Fakta korupsi sda di indonesia

Mengapa? Politik hukum SDA kita pro pemodal besar. Terdapat 632 peraturan agraria yang tumpang tindih. Di sisi lain, masalah

utama secara teknis implementatif adalah terjadinya tumpang tindih hukum dan peraturan. Sedikitnya terdapat 17 Undang-Undang yang tumpang tindih; 48 Peraturan Presiden; 22 Keputusan Presiden, 4 Instruksi Presiden, dan 496 Peraturan/Keputusan/Surat Edaran dan Instruksi Menteri Negara/Kepala BPN yang mengatur soal agraria.

Tumpang tindih tersebut dapat dikelompokkan: Tidak singkronnya peraturan hukum yang mengatur sumber agraria atau SDA dimana hukum yang lebih tinggi. Dan Disharmoni peraturan sejajar. Akibatnya, terdapat berbagai macam kementerian/lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengatur pengelolaan SDA tanpa saling koordinasi bisa mengeluarkan kebijakan yang tumpang tindih terhadap sebuah lokasi. Hal ini diperburuk dengan perilaku aparat birokrasi kita yang dominan berwatak sebagai pemburu rente ekonomi.

 Sesungguhnya tumpang tindih hukum ini telah disadari dalam Tap MPR No.IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Kesimpulan: Tidak ada land governance system di Indonesia

Page 4: Fakta korupsi sda di indonesia

Pembangunan dan SDAPembangunan selama ini telah membuat sebagian besar

masyarakat khususnya petani semakin miskin dan kehilangan assetnya, sementara akses mereka terhadap SDA juga semakin kecil

Apakah ada pencuri dalam pembangunan tersebut? Apakah pencurian tersebut berkaitan dengan sebuah perilaku korupsi? Selanjutnya, apakah pemberantasan korupsi selama ini, atau sekurang-kurangnya jika korupsi diberantas habis maka keadilan sosial akan tegak? Alm Ong Hok Ham yang mengatakan bahwa Pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya adalah pemerintahan yang bersih dari korupsi.

Page 5: Fakta korupsi sda di indonesia

Kejahatan dan Dugaan Korupsi SDAEkspansi perusahaan perkebunan khususnya sawit

memperlihatkan bahwa arealnya berasal dari konversi kawasan hutan.

Secara normatif, proses awalnya membutuhkan izin prinsip dari kementerian kehutanan dan izin lokasi dari pemda. Khusus yang terakhir ini membutuhkan perubahan perubahan perda tata ruang. Mengapa hal tersebut begitu mudah ketika untuk perusahaan, sementara begitu sulit untuk masyarakat.

Padahal, banyak areal HPK (Hutan Produksi Konversi) bukanlah areal kosong. Sebagian besar di lapangan telah digarap masyarakat.

Page 6: Fakta korupsi sda di indonesia

Lanjt Pembiaran perkebunan dan bahkan Pabrik Kelapa Sawit

(PKS) di dalam kawasan hutan bahkan hutan lindung. contoh: PT Sawita Ledong Jaya di Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara adalah salah satu contoh perusahaan sawit yang berada di dalam kawasan hutan lindung dan belum ditindak hingga sekarang dan dinyatakan oleh Baplan.

Menurut Kemenhut dan BPN, setidaknya terdapat 1.5 juta hektar perkebunan sawit semacam Sawita ini di dalam kawasan hutan. Bisa dibayangkan berapa kerugian Negara yang terjadi akibat pembiaran ini. Anehnya, perusahaan tersebut terus saja bisa beroperasi. Bahkan pemerintah melakukan upaya pemutihan areal tersebut dengan mencoba memasukkan peraturan bahwa Sawit adalah jenis tanaman kehutanan.

Page 7: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtLuas konsesi HTI di dalam kawasan hutan tidak sesuai dengan

luasan SK izin. Pemetaan yang dilakukan oleh Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), KPA dan Persatuan Petani Jambi (PPJ) pada lokasi izin HTI PT. WKS di Jambi memperlihatkan bahwa luasan lahan HTI di lima kabupaten di Jambi telah merambah jauh diluar peta lokasi SK yang diberikan oleh Kementerian Kehutanan.

Areal HTI di Tanjung Jabung Barat juga ditemukan dalam areal APL (Areal Peruntukan Lain) dan juga kawasan di luar kawasan hutan yang kemudian dibuat perda untuk dimasukkan kedalam kawasan hutan.

Hampir semua perusahaan HTI tidak membangun tanaman kehidupan bersama masyarakat seluas 5 persen dari arealnya, namun tidak ada penindakan bagi perusahaan yang mengabaikan

Page 8: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtPemberian izin HTI, pertambangan dan bahkan

konversi untuk perusahaan perkebunan berada di atas pulau-pulau kecil yang terlarang untuk investasi skala besar SDA menurut Menurut UU 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang telah direvisi pada tahun 2013.

Contoh PT. RAPP mendapatkan izin pembangunan HTI di Pulau Padang di Kabupaten Meranti Provinsi Kepulauan Riau. Akhirnya masyarakat memprotes dengan melakukan aksi jahit mulut di depan DPR selama sebulan tahun 2011.

Page 9: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtManipulasi ganti kerugian perkebunan

PTPN. Contoh: Di PTPN VII Cinta Manis, dahulu tanah-tanah tersebut adalah tanah perkebunan dan garapan penduduk desa. Salah orang, salah ukuran, dan salah harga adalah modus utama dalam proses ganti kerugian.

Page 10: Fakta korupsi sda di indonesia

Lanjt.HGU tidak sesuai luas kebun. Menurut Izin Lokasi dan Izin Usaha

Perkebunan, PTPN VII Unit Cinta Manis mempunyai luas 20.500 hektar. Anehnya, menurut BPN Sumatera Selatan, perkebunan ini hanya mempunyai sertifikat HGU seluas 6.500 hektar.

Perilaku bahwa luasan HGU perkebunan lebih kecil dari luasan perkebunan yang diusahakan memang lazim dilakukan oleh perusahaan. Dengan iklim korporasi yang buruk, sisa luas tanah yang tidak ber-HGU dengan mudah dapat dipakai dalam proses mempertahankan jabatan, menutupi target produksi yang tidak tercapai dalam kebun yang ber-HGU, dan bancakan pejabat perkebunan guna lobby politik, sumbangan parpol, preman dan lain sebagainya.

Tanah yang tidak ber-HGU bisa juga dijadikan lokasi program-program pemerintah seperti Revitalisasi Kebun, Tebu Rakyat Intensifikasi dll. Mudah saja dilakukan, sebab KTP buruh kebun harian lepas bisa dipakai seolah-olah pemilik lahan tersebut dalam proposal ke pemerintah.

Page 11: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtPenggunaan untuk Tanah KSO. Penerima HGU

wajib mengusahakan tanahnya sendiri, wilayah Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga adalah titik rawan korupsi.

Contoh nyata dari kasus ini misalnya pada Kerjsama Operasi (KSO) antara PTPN II dengan Koperasi NB dan CV BM dalam pengelolaan Kebun Limau Mungkur seluas 922 hektar. Dalam kerjasama pada tahun 2009, pihak Koperasi NB dan CV BM yang dimiliki oleh organisasi kepemudaan tersebut hanya diwajibkan menyetor 120 ton TBS sawit per bulan.

Page 12: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtPenyalahgunaan Wewenang Penerbitan HGU.

Menurut peraturan PP 41/1996 tentang HGU, HGB dan Hak Pakai atas Tanah menyebutkan bahwa setiap proses penerbitan SK hak-hak tersebut haruslah melalui proses yang baik dan tidak ada klaim pihak lain atau konflik di atas tanah yang akan diterbitkan HGU, HGB atau HP. Namun, pada penerbitan HGU di PTPN II di Sei Mencirim Deli Serdang, PTPN IX di Sambirejo Sragen, PTPN VIII di Perkebunan Bunisari Lendra - Garut, dll memperlihatkan bahwa HGU tetap terbit di atas tanah-tanah garapan bahkan beberapa diantaranya terdapat sertifikat hak milik masyarakat di atasnya.

Page 13: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtPemerasan dan penggelapan ganti kerugian BPLS-Lapindo.

Pemerintah membuat Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS)/ Perpres 48/2008.

Pemerintah melalui BPLS menetapkan bahwa harga pembelian adalah; Harga Rumah dan Bangunan  Rp. 1,5 juta per meter, Tanah Kering/Pekarangan dibeli Rp. 1 juta per meter dan Tanah Sawah 120 ribu per meter.

Selisih dari harga yang jauh tersebut yang telah membuat banyak oknum menarik pungutan kepada rakyat.  Pendeknya, ada oknum-oknum dari badan ini, pemerintah desa, dan BPN yang memungut fee dari warga, bahkan disertai ancaman jika tidak memberi fee, maka tanahnya akan ditetapkan sebagai tanah sawah.

Selanjutnya, ditemukan laporan dari warga, tanah-tanah yang dibeli BPLS juga selalu berkurang ukurannya. Dokumen pembelian melampirkan sertifikat/girik yang melampirkan ukuran lama.

Tanah -tanah fasum dan fasos juga dijual kepada BPLS.

Page 14: Fakta korupsi sda di indonesia

LanjtPenyalahgunaan peraturan tanah terlantar,

Menurut PP 11/2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar.

Nampaknya tanah-tanah yang seharusnya mendapatkan SK Penetapan Tanah Terlantar berjalan tersendat-sendat. Bahkan, beberapa perusahaan yang telah dilaporkan oleh Kanwil provinsi untuk ditetapkan sebagai tanah terlantar tidak dilakukan oleh BPN Pusat dan direkomendasikan diperpanjang HGU-nya.

Page 15: Fakta korupsi sda di indonesia

Kerugian NegaraMenurut Kemenhut menyebutkan potensi kerugian

negara akibat izin pelepasan kawasan hutan di 7 Provinsi di Indonesia yaitu (Kalbar, Kaltim, Kalteng, Jambi, Riau dan Sultra) diprediksi merugikan negara hampir Rp 273 triliun. Kerugian negara tersebut timbul akibat pembukaan 727 Unit Perkebunan dan 1722 unit pertambangan yang dinilai bermasalah. Dari jumlah kerugian negara yang terjadi, Kalimantan Tengah merupakan yang terbesar yaitu Rp 158 triliun (Partnership dan KPA 2011).

BPN tahun 2010 pernah melakukan penghitungan tentang potensi kerugian negara akibat penelantaran tanah mencapai 170 T

Page 16: Fakta korupsi sda di indonesia

Konflik AgrariaPada tahun 2013, KPA

mencatat 369 kejadian konflik yang merampas 1.281.660.09 ha, dan korban langsung 139.874 KK.

Terjadi kenaikan 86% dari 2012 yaitu 198 konflik 963.411,2 ha . Korban: 156 petani tertangkap, 55 terluka, 3 3 dies.

died

arre

sted

2130239130

Victims 2013

Page 17: Fakta korupsi sda di indonesia

Potret Konflik Agraria pada Rezim SBY

2009 2010 2011 2012 20130.00

200,000.00

400,000.00

600,000.00

800,000.00

1,000,000.00

1,200,000.00

1,400,000.00

Agrarian Conflicts in Indonesia 2009-2013

areal of conflic in hectaresnumber of victims (house hold)

Page 18: Fakta korupsi sda di indonesia

Konflik Agraria Berdasarkan Sektor 2013

Plan

tatio

n

Mining

Coastal n

Mar

ine

Develop

men

t of I

nfra

stru

ctur

e

Fore

st

othe

r0

20406080

100120140160180200

180 38 9 105 31 6

Number of Conflicts

Number of Conflicts

Page 19: Fakta korupsi sda di indonesia

Luasan Konflik Agraria 2013

Plantation Mining Infrastructure Forest coastal and marine

other0.00

100,000.00

200,000.00

300,000.00

400,000.00

500,000.00

600,000.00

527,939.27

197,365.90

35,466.00

545,258.00

184.00

Luas Areal Konflik

Page 20: Fakta korupsi sda di indonesia

Kelompok yang Terlibat

communities VS private companies

communities VS state own companies

communities VS government

project

communities VS communities

Communities VS Police/Army

0

50

100

150

200

250

199

84

4324 19

Parties in Conflicts

numbers

Page 21: Fakta korupsi sda di indonesia

RekomendasiPelaksanaan Reforma Agraria untuk

menyelesaikan ketimpangan, konflik agraria. Dalam hal terkait KPK, penyelesaian konflik

dan pemberantasan korupsi untuk mengembalikan asset rakyat yang tercuri melalui skema pelaksanaan reforma agraria.