F4 BGM

download F4 BGM

of 9

Transcript of F4 BGM

  • 7/27/2019 F4 BGM

    1/9

  • 7/27/2019 F4 BGM

    2/9

    Kesehatan, menunjukkan pada tahun 2010 tercatat 43.616 anak balita gizi buruk

    yang ditemukan dan telah dirawat. Daerah sebagai penyumbang terbanyak yaitu

    14.000 kasus adalah propinsi Jawa Timur (gizinet, 2010). Berdasarkan data Dinas

    Kesehatan kabupaten Mojokerto mulai tahun 2007 hingga Maret 2008, jumlah

    balita penderita gizi buruk yang ada di kabupaten Mojokerto mencapai 938 orang

    dan 636 balita di antaranya berasal dari keluarga tidak mampu. Kabupaten

    Mojokerto sendiri menempati peringkat ketiga di Jawa Timur dengan jumlah 386

    kasus gizi buruk menginjak angka 3 besar gizi buruk terbanyak di Jawa Timur

    Tahun 2010, setelah kabupaten Pamekasan dan Bojonegoro. Hal ini tentunya

    perlu mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah dan tenaga kesehatan,

    dalam hal ini khususnya pemerintah daerah Kabupaten Mojokerto. Pemerintah

    daerah telah berupaya menanggulangi masalah gizi buruk tersebut, antara lain

    dengan bantuan sosial pemerintah dalam program gizi di tiap puskesmas setiap

    tahunnya. Namun upaya tersebut tentunya tidak akan menunjukkan hasil yang

    signifikan bila tidak dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala

    Berdasarkan data dari Puskesmas kemlagi pada tahun 2011 didapatkan 8

    balita dengan status gizi buruk dan didapatkan 46 balita BGM. Hal ini

    menggambarkan masih adanya permasalahan gizi terutama gizi kurang sampai

    gizi buruk.

    Penanganan kasus gizi ini sangatlah kompleks karena melibatkan berbagai

    faktor. Hal ini yang menyebabkan penanganan kasus gizi tidak mudah dan

    melibatkan berbagai bidang. Penanganan yang tepat diharapkan memberikan hasil

    yang optimal. Berikut merupakan salah satu laporan kasus gizi yang ada di

    puskesmas kemlagi.

  • 7/27/2019 F4 BGM

    3/9

    B. KASUSDATA PRIBADI PASIEN

    Nama : An. T

    Umur : 35 bulan

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Anak ke : 1

    BB/PB Lahir : 3.400 gram/ 48 cm

    DATA KELUARGA

    Nama Ayah : Tn. S

    Usia : 38 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Pendidikan : SMU

    Pekerjaan : Swasta (pegawai pabrik)

    Alamat Rumah : Dsn. Pandan waduk, Ds. Pandan krajan

    Nama Ibu : Ny. IUsia : 21 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Pendidikan : Akademi

    Pekerjaan : Guru honorer

    Alamat Rumah : Dsn. Pandan waduk, Ds. Pandan krajan

    ANAMNESIS :

    Keluhan utama : Tidak ada keluhan

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    ibu pasien mengeluhkan anaknya kurus dan berat badannya sulit naik.

    Pasien berat badannya turun mulai usia 4 bulan, dan sulit naik kembali sampai

    saat ini.

  • 7/27/2019 F4 BGM

    4/9

    Riwayat Penyakit Sebelumnya

    Pasien gampang sakit terutama setelah minum es pasien langsung batuk

    pilek dan panas, dalam satu bulan pasien sakit batuk pilek panas 1-2 kali.

    Riwayat diare tidak pernah didapatkan, penyakit lain disangkal.

    Riwayat Penyakit Keluarga-Tetangga

    Dari heteroanamnesis, tidak didapatkan keluarga maupun tetangga yang

    mempunyai keluhan yang sama, tidak didapatkan riwayat penyakit keturunan,

    penyakit kronis maupun penyakit menular baik pada keluarga maupun pada

    tetangga

    Riwayat kebiasaan

    Pasien adalah anak yang aktif, sehari-hari dia senang bermain dengan

    teman-teman sebayanya. Pasien susah diajak tidur siang karena lebih suka

    bermain. Sehari-hari pasien dirawat oleh neneknya saat ibunya mengajar. Pasien

    tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau jajan.

    Riwayat kehamilan dan persalinan

    Saat hamil pasien ibu sehat, kontrol rutin ke bidan tiap bulan, ibu tidak

    sakit atau minum obat selain dari bidan atau dokter. Pasien lahir spontan dibidan,

    cukup bulan dengan BBL 3400 gram.

    Status Nutrisi

    Sejak lahir sampai usia 2 hari pasien diberi minum susu formula

    dikarenakan AS tidak keluar, setelah itu diberi ASI dicampur susu formula

    karena ibu bekerja.

    Menginjak usia 6 bulan Pasien diberi makan bubur sun, lalu bertahap

    diberi nasi tim. Umur 1 tahun sampai sekarang pasien diberi makanan

    keluarga, makan teratur dengan frekuensi 3 kali perhari namun jumlahnya sedikit

    hanya beberapa sendok dan anak pilih-pilih makanan, anak tidak suka makan

    sayur dan hanya makan nasi dan ayam atau tahu tempe. Anak suka jajan

    diwarung, jajanan yang biasa dibeli adaah ciki dan es. Sudah dilarang ibu pasien,

    namun anak bandel dan tetap jajan saat ibu bekerja.

    Sosio Ekonomi

  • 7/27/2019 F4 BGM

    5/9

    Ayah pasien seorang karyawan pabrik swasta dan ibu pasien seorang guru SD

    honorer, penghasilan orang tua tiap bulan kira-kira 1.700.000,00

    PEMERIKSAAN FISIK

    BB = 10,2 kg

    Lain-lain dalam batas normal

    Berdasarkan KMS diatas dapat dilihat bahwa anak lahir dengan berat badan

    normal (3400 gram) dan dua bulan pertama berat badan naik sesuai dengan

    kenaikan berat badan miimal (KBM) , namun pada bulan-bulan berikutnya berat

    badan turun terus atau kadang naik namun tidak sesuai dengan KBM kemudian

    turun lagi, sampai akhirnya pada usia 18 bulan berat badan berada di Bawah Garis

    Merah (BGM) sampai saat ini (usia 35 bulan)

    C. PERMASALAHAN KASUS1. Host

    a. Pasien gampang sakit, dalam satu bulan pasien sakit batuk pilek panas1-2 kali.

    b. Makan 3 kali perhari namun jumlahnya sedikit hanya beberapa sendokdan anak pilih-pilih makanan ( anak tidak suka makan sayur dan

    hanya makan nasi dan ayam atau tahu tempe)

    c. Pasien tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau jajan.d. Anak suka jajan ciki dan es diwarunge. Pasien adalah anak yang aktif (suka bermain dengan teman sebayanya)f. Pasien susah diajak tidur siang karena lebih suka bermain.

  • 7/27/2019 F4 BGM

    6/9

    2. AgenPasien sering terkena infeksi saluran pernafasan (batuk, pilek dan panas)

    dengan frekuensi 1-2x perbulan

    3. EnvironmentSehari-hari pasien dirawat oleh neneknya saat ibunya mengajar, nenek

    pasien cenderung menuruti keinginan pasien misalnya lebih memilih jajan

    dari pada makan dan pengawasan nenek pasien kurang terbukti dengan

    pasien tetap membeli es dan ciki saat ibunya mengajar padahal

    sudahdilarang.

    Kurang Gizi

    Makan Tidak Seimbang Penyakit Infeksi

    Pola Asuh Anak

    Tidak Memadai

    Tidak Cukup

    Persediaan

    Pangan

    Sanitasi dan Air

    Bersih/Pelayanan

    Kesehatan Dasar Tidak

    Kurang Pendidikan, Pengetahuan, dan Ketrampilan

    Kurang Pemberdayaan Wanita dan Keluarga

    Kurang Pemanfaatan Sumber Daya Masyarakat

    Pengangguran, Inflasi, Kurang Pangan, dan Kemiskinan

    Krisis Ekonomi, Politik, dan SosialAkar MAsalah

    Pokok

    Masalah

    Penyebab

    Tidak

    Langsung

    Penyebab

    Langsung

    Dampak

  • 7/27/2019 F4 BGM

    7/9

    Dari hubungan host-agen-environment di atas, maka terlihat bahwa faktor

    host agent dan environment dari pasien ini cukup berpengaruh untuk bisa memicu

    munculnya gizi buruk tersebut.

    D. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSIa. HEALTH EDUCATION KEPADA IBU PASIEN

    Program ini merupakan upaya untuk memberikan edukasi kepada ibu

    maupun pengasuh anak, edukasi yang diberikan antara lain :

    1.

    Menjelaskan kondisi anak saat ini berada di bawah garis merah danmenjelaskan kemungkinan penyebabnya dan akibat jike terus berada

    dibawah garis merah

    2. Edukasi dan motivasi tentang pemberian makanan yang bergizi3. Memotivasi orang tua agar tidak membiarkan anak jajan sembarangan4. Memotivasi ibu untuk memasak dengan resep sederhana yang

    bervariasi serta bahannya mudah didapat, dan praktis untuk dilakukan

    seharihari

    5. Edukasi tentang pentingnya hidup bersih sehat, yaitu mencuci tangandengan sabun sebelum dan sesudah makan, memakai alas kaki bila

    bermain, mencuci tangan sehabis bermain di halaman, buang air besar

    tidak di kali, dan sehabis buang air besar menggunakan sabun.

    6. Edukasi cara menjaga anak agar tidak gampang sakit salah satunyadengan tidak membiarkan anak jaja sembarangan (es dan ciki) serta

    memberikan asupan makanan yang bergizi

    b. TUJUAN DAN TARGET KEGIATANTujuan : Meningkatkan pengetahuan ibu tentang status gizi anak (balita

    BGM), kemungkinan penyebabnya dan penanganan terhadap balita BGM

    tersebut

  • 7/27/2019 F4 BGM

    8/9

    Target Kegiatan : Ibu mengetahui bahwa status gizi anaknya saat ini

    tidak normal (balita BGM) dan mengetahui kemungkinan penyebabnya

    serta mengetahui cara untuk mengatasi permasalahan tersebut

    c. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAANHari / Tanggal : Sabtu / 11 Mei 2013

    Tempat : Rumah kepala dusun Pandan Waduk desa Pandan Krajan

    d. SASARAN HEALTH EDUCATIONIbu dari balita BGM di dusun Pandan Waduk Desa Pandan Krajan

    e. MEDIA YANG DIGUNAKANKMS

    f. METODE YANG DIGUNAKANMetode yang digunakan adalah diskusi interaktif

    E. PELAKSANAAN INTERVENSIIntervensi dilaksanakan pada saat posyandu selesai yaitu sekitar pukul 10.00 -

    10.30 di rumah kepala dusun pandan waduk desa pandan krajan. Ibu balita BGM

    dipanggil secara langsung oleh dokter dan di ajak diskusi mengenai kondisi

    anaknya saat ini dengan menjelaskan KMS anak, dizi okter juga menjelaskan

    kemungkinan penyebab terjadinya BGM pada anak serta diberikan edukasi seperti

    yang disebutkan diatas, dalam diskusi tersebut ibu balita BGM sangat antusias dan

    aktif serta menerima saran-saran yang diberikan oleh dokter.

  • 7/27/2019 F4 BGM

    9/9

    F. MONITORING DAN EVALUASIMonitoring dan evaluasi dilakukan pada saat penimbangan balita (posyandu)

    berikutnya, dilihat apakah berat badan anak naik atau tidak dan wawancara

    kepada ibu untuk mengetahui apakah edukasi yang kita berikan dilakukan atau

    tidak serta mengetahui kendala yang dihadapi ibu saat melaksanakan edukasi.