F1 PENYAKIT DEGENERATIF

6
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat PENYULUHAN PENYAKIT DEGENERATIF (PENYAKIT JANTUNG KORONER, DIABETES MELITUS, KOLESTEROL) PADA KADER KELURAHAN KEDUNGLUMBU Disusun oleh: dr. Isti Airlangga

description

penyakit degeneratif

Transcript of F1 PENYAKIT DEGENERATIF

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPENYULUHAN PENYAKIT DEGENERATIF (PENYAKIT JANTUNG KORONER, DIABETES MELITUS, KOLESTEROL) PADA KADER KELURAHAN KEDUNGLUMBU

Disusun oleh:dr. Isti Airlangga

PUSKESMAS SANGKRAHSURAKARTA JAWA TENGAH2013A. LATAR BELAKANGPenyakit degeneratif mulai meningkat karena umur harapan hidup (life expectancy) sudah lebih tinggi. Disebut lanjut usia bila seseorang telah berumur 60 tahun ke atas. Lanjut usia dibagi dalam kelompok lanjut usia muda (young-old) dengan usia dari 60 tahun dan kelompok lanjut usia tua (old-old) dengan usia dari 70 tahun. Manifestasi proses menua antara lain: rambut rontok dan memutih/abu-abu, permukaan kulit keriput, banyak gigi yang tanggal (ompong), daya penglihatan/pendengaran berkurang, perubahan sistem saraf pusat, sistem endokrin, dan lain-lain. Proses penuaan dibagi penuaan endogen dan penuaan eksogen. Perubahan rambut menjadi beruban, osteoporosis, osteoarthritis merupakan contoh dari perubahan endogen. Pengaruh penuaan eksogen biasanya karena cara hidup yang merugikan seperti merokok, makan berlebihan, minuman keras, stres dalam kehidupan,dan sebagainya.Kalau dikategorisasi secara epidemiologis, penyakit degeneratif adalah jenis penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, obesitas, kardiovaskuler, osteoporosis, stroke dan 50 jenis penyakit degeratif lainnya.Perilaku hidup masyarakat yang kian jauh dari hidup sehat seperti, merokok, stres, dan kurang olah raga menjadikan sejumlah penyakit degeneratif naik levelnya sebagai penyebab utama kematian. Penyakit degeneratif yang normalnya mulai terjadi pada usia 40 tahun ke atas, kini dapat juga menyerang pada usia yang lebih muda. Pada 1990 penyebab kematian teratas di dalam negeri masih didominasi penyakit menular. Namun, pada 2010, posisi teratas penyebab kematian diambil alih oleh penyakit stroke. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) RI tahun 2007, pada usia 45-54 tahun kematian akibat stroke sebesar 15,9%, diabetes sebesar 14,7%, penyakit jantung sebesar 15,8%, hipertensi sebesar 7,1%, kecelakaan lalu lintas sebesar 5,2%, dan kanker 4,8%.Sejumlah faktor risiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok. Pada pola makan yang tidak sehat misalnya mengkonsumsi makanan berlemak jenuh sepertijunk foodserta makanan berkolestrol lainnya. Modernisasi pekerjaan yang serba elektronik mendorong banyaknya jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga sehingga berkurang aktifitas fisik. Peningkatan pemasaran dan penjualan produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai faktor risiko penyakit degeneratif.

B. PERMASALAHAN 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala pada penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, kolesterol2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat sebagai pencegahan dari penyakit jantung koroner, diabetes melitus, kolesterol.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI1. METODE PENYULUHANMetode penuluhan dilakukan secara langsung dengan pendekatan kelompok yaitu penyuluh menyampaikan pesannya kepada pendengar dengan jumlah tertentu dalam hal ini melalui ibu-ibu kader Kelurahan Kedung Lumbu dengan mengambil waktu pada kegiatan SKD yang diadakan tiap bulan. Diharapkan melalui ibu-ibu kader ini, dapat menyampaikan juga kepada masyarakat sekitar.2. INTERVENSIIntervensi dilakukan melalui penyuluhan mengenai penyakit degeneratif (Diabetes melitus, Jantung koroner, Kolesterol) kepada ibu-ibu kader Kelurahan Kedung Lumbu.

D. PELAKSANAANPenyuluhan dilakukan di Ruang pertemuan Kelurahan Kedung Lumbu pada hari Kamis, 30 Mei 2013. Penyuluhan dimulai pukul 10.00. Penyuluhan ini dihadiri oleh ibu-ibu kader Kelurahan Kedung Lumbu. Sepanjang penyuluhan diisi dengan tanya jawab seputar penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes melitus, kolesterol. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh pendengar yaitu: 1. Apakah benar jika kita terkena diabetes, maka akan lebih mudah terkena penyakit yang lain?2. Apakah penyakit kencing manis bisa sembuh?3. Sebenarnya berapa nilai normal gula darah?4. Minimal berapa bulan sekali cek gula darah?5. Mengapa jika orang kencing manis, kalau luka sulit sembuh?6. Apakah yang bisa terkena kolesterol tinggi hanya orang gemuk saja?7. Olahraga yang paling bagus untuk orang dengan penyakit jantung, kencing manis apa?Penyuluhan berakhir pada pukul 11.30.

E. MONITORING DAN EVALUASISecara keseluruhan penyuluhan berlangsung dengan lancar. Tidak ada gangguan secara teknis yang terjadi di sepanjang penyuluhan berlangsung. Respon dari ibu-ibu kader juga cukup baik, hal ini dapat dilihat dari adanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada sesi tanya jawab. Untuk mengevaluasi apakah ibu-ibu sudah mengerti tentang isi materi, dilakukan pengulangan (recall) dengan pertanyaan-pertanyaan secara lisan, dan ternyata didapatkan ibu-ibu kader dapat menjawab dengan benar dan baik. Diharapkan para ibu tersebut dapat mengerti isi materi dan diskusi sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan mereka dan dapat menularkan kepada masyarakat sekitar.

Surakarta, 22 Juni 2013

Dokter Internsip Dokter Pendamping

dr. Isti Airlangga dr. Heri Wijanarko