Evolusi invertebrataa

11
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan- perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan- perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi (Wikipedia, 2012) Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi 1

Transcript of Evolusi invertebrataa

Page 1: Evolusi invertebrataa

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan

suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-

perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan

seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan

kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.

Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.

Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen

antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual,

kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat

meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan

terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi (Wikipedia,

2012)

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan

hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat

terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme

menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan

menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang

menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu

pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah

beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang

terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu,

hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas

yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan

genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu

individu bertahan hidup dan bereproduksi.

1

Page 2: Evolusi invertebrataa

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal-Usul Invertebrata

Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam

Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel

(uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri.

Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa)

sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ

tubuh dan aktivitasnya semakin komplek.

Invertebrata atau sering disebut juga avertebrata diartikan sebagai binatang-

binatang yang tidak bertulang belakang. Binatang-binatang yang masuk dalam

kelompok ini mempunyai variasi yang sangat luas tanpa memperhatikan ukuran,

bentuk, ciri-ciri morfologi dan hubungan phylogenetisnya. Sehingga contoh-contoh

hewan seperti cacing, belalang, sponge, koral, kepiting, bintang laut, satu sama lain

tidak mempunyai kesamaan struktur yang spesifik, tetapi meskipun demikian

semuanya termasuk invertebrata.

Invertebrata mencakup sekitar 95 % dari seluruh hewan yang masih hidup.

Dengan jumlah yang sangat banyak tentunya keragamannya juga sangat tinggi.

Ukurannya mulai dari yang kecil (mikroskopis) contohnya beberapa jenis vermes

sampai yang berukuran besar (makroskopis) contohnya pada Phyllum Mollusca dari

classis Cephalopoda misalnya yang mempunyai ukuran sangat besar yaitu cumi-cumi

raksasa (Architeuthis) terdapat di Atlantik utara dengan panjang total 16,5 meter.

Keragaman invertebrata juga dapat kita temukan pada bentuk tubuh, simetri tubuh

dan tingkatan organisasi tubuh.

Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap tahap tertentu. Secara

embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan

diploblastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya

dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem sistem yang ada pada hewan

2

Page 3: Evolusi invertebrataa

invertebrata berbeda beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan

sistem tubuhnya.

B. Evolusi Prokariota

Bahan dasar pembentuk sel purba adalah protobion atau progenot. Progenot

merupakan cikal bakal universal semua jenis sel yang ada sekarang. Progenot

merupakan cikal bakal universal semmua jenis sel yang ada sekarang. Progenot

berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba, seperti:

1. Archaebacteria. Archaebacteria merupakan bakteri yang beradaptasi terhadap

suhu sekitar 100C, kadar garam tinggi, atau kadar asam tinggi. Bersifat

anaerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari berbagai jenis protein,

memiliki pigmen fotosintetik berupa bakteriorodopsin, dan mampu

menghasilkan ATP sendiri.

2. Eubacteria. Eubacteria merupakan bakteri yang hidup pada kondisi

lingkungan yang tidak seekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada

yang bersifat anaerob dan aerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari

peptidoglikan, memiliki pigmen fotosintetik berupa bekterioklorofil, dna

mampu menghasilkan ATP secara lebih efisien karena sistem transport

elektronnya lebih berkembang.

Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur lebih sederhana

dibandingkan dengan sel eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa

makhluk hidup yang pertama kali muncul merupakan prokariot.

3

Page 4: Evolusi invertebrataa

Kehidupan tidak muncul secara spontan dari materi yang tidak hidup dan

tidak berwujud seperti yang ada sekarang ini. Namun, kondisi bumi sekarang sangat

berbeda dengan kondisi bumi saat baru berusia satu juta tahun. Kondisi atmosfernya

berbeda (misalnya kondisi oksigen yang minimal), banyak petir, aktivitas gunung

berapi, hantaman-hantaman meteor, serta raidasi UV sangat tinggi dibandingkan

dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan pada kondisi dulu

memungkinkan bermulanya kehidupan ini. Namun, masih banyak perdebatan

mengenai asal-usul kehidupan di bumi.

C. Asal-Usul Sel Eukariotik

Sampai dengan sekitar tahun 1970, diyakini bahwa sel-sel eukariotik

berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses evolusi perlahan-lahan, yaitu

organel pada sel prokariotik perlahan-lahan berkembang menjadi lebih kompleks.

Konsep ini berubah setelah penemuan Lynn Margulis dari Universitas Boston.

Margulis membuktikan teori yang sebelumnya diabaikan, yaitu organel-organel

tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari

prokariotik yang berukuran kecil. Sel prokariotik tersebut menempati sitoplasma sel

inang yang berukuran lebih besar sehingga terbentuk sel eukariotik. Hipotesis ini

disebut sebagai teori endosimbiotik. Teori endosimbiotik bermakna bahwa sel

tunggal yang kompleks berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih sederhana, yang

hidup simbiotik dengan sel inangnya.

4

Page 5: Evolusi invertebrataa

Sel eukariotik sederhana berevolusi menjadi tumbuhan atau hewan.

Tahapannya adalah

Evolusi Tumbuhan

Berdasarkan dugaan bergabungnya endosimbion, terutama Cyanobacteria,

diperkirakan nenek moyang tumbuhan merupakan konversi organism eukariot

heterotrof. Sel eukariotik yang bagian flagelnya menghilang dan membentuk

kloroplas akan membentuk tumbuhan. Dari bentuk ini berkembang menjadi Algae.

Kebanyakan Algae (ganggang) merupakan organism perairan. Beberapa ganggang

bertalus dan berfilamen. Jenis ganggang ini menutupi danau atau rawa. Pada awal

periode Silurian, ganggang secara periodic mengalami genangan dan kekeringan.

Pada saat kering yang panjang, ganggang rawa atau laut dangkal mulai beradaptasi

untuk melangsungkan hidupnya di darat. Cara beradaptasi yang mungkin dilakukan

adalah dengan membentuk organ berkutikula tebal dan bermanterl, untuk melindungi

sel gamet dari kekeringan. Diduga jenis-jenis ganggang ini berevolusi menjadi

tumbuhan lamut dan paku, dan pada evolusi tahap lanjut menjadi tumbuhan

berpembuluh.

Evolusi Hewan

Hewan berevolusi dari Protista (kelompok ganggang) berflagel menjadi

organisme kelompok Protozoa, seperti Trypanosoma dan Protozoa bersilia. Pada

evolusi hewan, yang terjadi selanjutnya adalah perubahan hewan bersel satu menjadi

hewan bersel banyak (multiseluler). Hewan bersel banyak ini diperkirakan pada

mulanya berbentuk bola berongga yang terdiri dari satu lapis sel (blastea).

Beberapa hewan invertebrate laut melakukan adaptasi untuk dapat hidup di

darat. Adaptasi yang dilakukan berupa penyesuaian alat pernapasan untuk menghirup

oksigen dari udara, dan alat gerak agar dapat bergerak di darat.

5

Page 6: Evolusi invertebrataa

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Invertebrata atau sering disebut juga avertebrata diartikan sebagai binatang-

binatang yang tidak bertulang belakang. Binatang-binatang yang masuk dalam

kelompok ini mempunyai variasi yang sangat luas tanpa memperhatikan ukuran,

bentuk, ciri-ciri morfologi dan hubungan phylogenetisnya. Sehingga contoh-contoh

hewan seperti cacing, belalang, sponge, koral, kepiting, bintang laut, satu sama lain

tidak mempunyai kesamaan struktur yang spesifik, tetapi meskipun demikian

semuanya termasuk invertebrata.

Invertebrata mencakup sekitar 95 % dari seluruh hewan yang masih hidup.

Dengan jumlah yang sangat banyak tentunya keragamannya juga sangat tinggi.

Ukurannya mulai dari yang kecil (mikroskopis) contohnya beberapa jenis vermes

sampai yang berukuran besar (makroskopis) contohnya pada Phyllum Mollusca dari

classis Cephalopoda misalnya yang mempunyai ukuran sangat besar yaitu cumi-cumi

raksasa (Architeuthis) terdapat di Atlantik utara dengan panjang total 16,5 meter.

Keragaman invertebrata juga dapat kita temukan pada bentuk tubuh, simetri tubuh

dan tingkatan organisasi tubuh.

Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur lebih sederhana

dibandingkan dengan sel eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa

makhluk hidup yang pertama kali muncul merupakan prokariot.

6

Page 7: Evolusi invertebrataa

DAFTAR PUSTAKA

http://klasifikasibiologi.blogspot.com/2011/05/klasifikasi-invertebrata.html

http://belajarbioyuk.blogspot.com/2011/04/bab-7-evolusi.html

http://izzadpunya.tripod.com/cgi-bin/evolusi.htm

7