Real Estate Construction Site Inspect Tourist Spot Hotels ...
Evaluasi Sismtem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.madani Mitra Mandiri Tourist...
-
Upload
raditya-adam -
Category
Documents
-
view
69 -
download
2
description
Transcript of Evaluasi Sismtem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.madani Mitra Mandiri Tourist...
EVALUASi SYSTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
PADA PT. MADANI MITRA MANDIRI TOURS AND TRAVEL
DI MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur Program Studi Akuntansi Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi
Program Sarjana Strata Satu (S1)
OLEH :
YULIANTI STELLA DE GRAVE
10 602 138
UNIVERSiTAS INDONESIA TIMUR FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI
AKUNTANSI YAYASAN INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTARIS1 ........................................................................................ vi
DAFTAR SKEMA ................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A.Latar Belakang Masalah……………………………………… 1
B.Masalah Pokok………………………………………………. 3
C.Tujuan Dan Kegunaan Penulisan…………………………. 4
D.Hipotesis…………………………………………….…………. 5
BAB II TINJAAUAN PUSTAKA…………………………………….…… 6
A.pengertian system akutansi……………………………….…. 6
B.pengertian system dan prosedur……………………..……. 10
C.pengertian pengendalian intern………………………..…… 12
D.elemen-elemen struktur pengendalian intern…………..… 14
E.pemahaman Pengendalian Intern……………………..…… 19
F.Pengertian Kas……………………………………………..…. 20
G.Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas……………….….. 22
H.Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas……………….…. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………. 33
A.Daerah dan Waktu Penelitian……………………………… 33
B.Metode Pengumpulan Data………………………………... 33
C.Jenis dan Sumber Data…………………………….….….. 33
D.Metode Analisis……………………………………….……. 34
E.Sistimatika Pembahasan……………………………….…. 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………….… 36
A.Sejarah Singkat Perusahaan…………………………….. 36
B.Struktur Organisasi………………………………………… 37
C.Job Description…………………………………………….. 40
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 42
A. Analisis Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas Pada Perusahaan PT.Madani Mitra Mandiri Tours and Travel………………………………………………………….. 42
B.Aktivitas Penerimaan dan Pengeluaran Kas…………… 43
C.Pengendalian Pemrosesan Informasi…………………. 51
D.Pemisahan Tugas………………………………………….. 53
E.Pengendalian Fisik………………………………………… 69
F. Evaluasi system dan Prosedur Pengeluaran Kas yang Dilakukan PT.Madani Mitra Mandiri Tours and Travel…. 69
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN-SARAN………………………… 71
A.Simpulan……………………………………………………………….. 71
B.Saran-Saran…………………………………………………………… 72
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 73
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena dengan Rahmat clan Karunia-Nya jualah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi, pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Timur Makassar.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Baso Amang, SE.,M.Si, selaku Rektor Universitas Indonesia
Timur Makassar.
2. Dr. Suharwan, SE.,SU selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia Timur.
3. Abdul Rahman, SE.,MM selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia Timur.
4. Aspar, S.Sos selaku Sekertaris Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia Timur.
5. Sudirman, SE.,MM Selaku pembimbing II
6. Drs. Johannis Padang, MM.,Ak selaku pembimbing I
7. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur yang
dengan penuh kesabaran telah memberikan ilmu kepada penulis, sampai
kapanpun akan tetap menjadi GURU bagi penulis.
8. Pimpinan clan Staf Perusahaan PT.Madani Mitra mandiri Tours and
Travel
9. Akhirnya ucapan terima kasih khususnya penulis persembahkan kepada
Ayahanda, Ibunda clan Saudara penulis yang selalu mendoakan clan
berkorban sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia Timur.
Makassar, Desember 2011
Penulis
DAFTAR SKEMA
SKEMA I Penerimaan Kas………………………………………………. 22
SKEMA II Sistem Pembayaran Gaji…………………………………….. 27
SKEMA III Sistem Pembayaran Utang………………………………….. 30
SKEMA III Struktur Oraganisasi PT.Madani Mitra Mandiri Tours and
Travel……………………………………………………………….. 39
SKEMA IV Fow Chart System dan Prosedur Penerimaan Kas………. 44
SKEMA V Fow Chart System dan Prosedur Pengeluaran Kas……… 56
SKEMA VI Fow Chart System dan Prosedur Pengeluaran Kas Untuk
Perjalan Dinas………………………………………………... 59
SKEMA VII Fow Chart System dan Prosedur Pengeluaran Kas Untuk
Pembayara Utang Kepada Rekan………………………… 62
SKEMA VIII Fow Chart System dan Prosedur Pengeluaran Kas Untuk
Pemberian Pinjaman Pegawai……………………………. 65
SKEMA IX Fow Chart System dan Prosedur Pengeluaran Kas Untuk
Pengeluaran Biaya-Biaya Tak Terduga………………….. 68
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan kecil maupun besar didalam menjalankan
perusahaannya, pasti membutuhkan kas, yang digunakan untuk membiayai
keperluan sehari-hari. Jadi, setiap perusahaan tentulah mempunyai
manajemen tersendiri dalam mengelolah semua hal-hal yang menyangkut
kelancaran perusahaan terutama keuangan.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya, karena semakin besar jumlah kas dalam perusahaannya,
berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin maju suatu
perusahaan, semakin banyak kas yang dimiliki oleh perusahaan maka
semakin kecil resiko perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya,
tetapi tingkat penyimpangan, penyelewengan terhadap harta kekayaan
semakin tinggi pula.
Oleh karena itu, sering dengan kemajuannya, maka peranan akuntansi
dalam perusahaan sangatlah penting sebagai alat mengorganisir,
mengumpulkan, mencatat, menyusun, mengikhtisarkan keterangan-
keterangan yang menyangkut seluruh transaksi-transaksi yang dilakukan
untuk kemudian disajikan dalam bentuk laporan.
1
Dengan laporan tersebut perusahaan dapat melihat perbandingan harta
yang lalu dengan sekarang, seberapa besar laba atau kerugian yang didapat
serta biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam membiayai
operasionalnya.
Disini secara jelas dapat dilihat bahwa aktifitas yang mendominasi dalam
perusahaan adalah penerimaan kas yang berupa aktiva lancar dan dapat
digunakan untuk investasi baru, misalnya dalam aktiva tetap, pembelian,
persediaan, pembayaran gaji,serta pembayaran utang. Pengeluaran kas
yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai kegiatan
operasionalnya mempunyai pengaruh terhadap rencana clan tujuan dari
perusahaan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, pengeluaran kas harus
mempunyai sistem dan prosedur yang baik clan tepat dalam pengertian
system tersebut harus memiliki internal control yang memadai dalam
rangka mengamankan harta kekayaan perusahaan. Penerimaan kas pada
perusahaan diperlukan untuk suatu kegiatan pengeluaran yang bersifat
rutinitas, misalnya untuk pembayaran gaji karyawan tetap clan kontrakan,
pajak, pembayaran angsuran utang dll, sehingga penerimaan kas suatu
perusahan harus bersifat kontinyu (setiap saat).
Persediaan kas yang terlalu besar punya dampak terhadap kecilnya laba,
sebagai akibat dari adanya dana yang menganggur, sementara perusahaan
yang mengejar profibilitas juga akan punya pengaruh, dimana kas yang
kecil akan menyulitkan bila sewaktu-waktu ada tagihan atau mengganggu
tingkat likuiditas perusahaan.
2
Sistem dan prosedur dalam ilmu akuntansi merupakan alat yang dipakai
untuk menyatupadukan semua komponen dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan akuntansi sedemikian rupa guna pencapaian tujuan, maka
keterkaitan kas dengan sistem dan prosedur pengeluaran kas adalah
bagaimana cara mengelola antara penerimaan dan pengeluaran kas
sehingga dapat dimanfaatkan sedemikian rupa agar keberadaan kas tetap
pada aturan-aturan yang dikehendaki menurut akuntansi. Untuk itu sistem
dan prosedus harus menjadi satu kerangka dalam mengaktivitaskan kas
sehingga pengeluaran dapat bersifat stabilitas.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik menyajikan
penelitian dengan judul "Evaluasi Sistem dan Prosedur Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pada PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel di
Makassar."
B. Masalah Pokok
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah
pokok yang dapat dikemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
"Apakah sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang
diterapkan oleh perusahaan telah memifiki internal control yang memadai .
3
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
I. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang dapat dikemukakan dalam penulisan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk menggambarkan secara singkat sistem clan prosedur
penerimaan clan pengeluaran kas pada PT.Madani Mitra Mandiri
Tours and Travel di Makassar.
b. Untuk membandingkan antara sistem clan prosedur penerimaan clan
pengeluaran kas pada PT.Madani Mitra Mandiri Tours and Travel
dengan teori.
c. Untuk menganalisis sistem clan prosedur penerimaan clan pengeluaran
kas PT.Madani Mitra Mandiri Tours and Travel.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang dapat dikemukakan dalam penulisan skripsi
ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu bahan masukan mengenai sistern clan
prosedur pengeluaran kas kepada PT.Madani Mitra Mandiri Tours
and Travel.
b. Sebagai sarana untuk lebih mendalami clan menerapkan ilmu yang
selama ini penulis dapatkan dari bangku kuliah maupun literature
clan tulisan ilmiah.
4
c. Sebagai salah satu bahan literatur yang biasa dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan tentang sistem dan prosedur pengeluaran
kas.
D. Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penulisan skripsi ini adalah :
"Diduga bahwa sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang
diterapkan perusahaan belum memiliki internal control yang memadai.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu. Pendapat Howard tentang sistem akuntansi
yang dikutup Zaki Baridwan (1998 : 4) bahwa : "Sistem akuntansi adalah
formulirformulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang
digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan
ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan-laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usahanya
dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham,
kreditur dan lembagalembaga pemerintah untuk menilai operasi
perusahaan".
Adapun menurut Mulyadi (2001 : 3) bahwa sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari defenisi sistem akuntansi yang dikemukakan diatas, dapatlah
disimpulkan bahwa unsur suatu sistem akuntansi terdiri dari formulir,
catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta
laporan.
6
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai
pengertian masing-masing unsur sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 :
3) yaitu :
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istitah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi didalam organisasi kedalam pencatatan. Dengan
formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama
kalinya sebagai dasar pencatatan jurnal.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data
tainnya. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sumber informasi
pencatatan jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk
pertama kalinya akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Dalam
jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil
peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di
posting ke rekening yang bersangkutan datam buku besar.
7
3. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dari jurnal. Rekening-rekening
dalarn buku besar ini disediakan sesuai dengan unsurunsur informasi yang
disajikan dalarn laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak
dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan,
dipihak lain dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
4. Buku pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalarn buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini
terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang
tercantum dalarn rekening tertentu buku besar. Buku besar clan buku
pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada
catatan akuntansi lain sesudah data akuntansi diringkas clan digolonggkan
dalarn rekening buku besar clan buku pembantu, disebut catatan akhir juga
karena setelah data akuntansi keuangan dicatatat dalarn buku-buku
tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan,
dan pencatatan lagi kedalam catatan akuntansi.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan laba rugi, laporan laba yang ditahan, laporan harga pokok
8
penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar
saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang
merupakan keluaran sistem akuntansi. Lapoan dapat berbentuk hasil
cetakan computer dan tayangan pada layar monitor computer.
Untuk itu sangat penting artinya dalam sistem akuntansi untuk
melakukan hal yang prinsip dengan mempertimbangkan beberapa faktor
yaitu :
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, dalam
arti bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan data yang
diperlukan tepat pada waktunya agar dapat memenuhi kebutuhannya.
b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip membantu
menjaga keamanan harta milik perusahaan.
c. Sistem akuntansi disusun harus memenuhi prinsip murah, dalam arti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus
dapat ditekan, sehingga relatif tidak mahal.
Ketiga prinsip tersebut harus disusun bersama-sama agar pada saat
sistem akuntansi disusun tidak terjadi kesalahan dalam usaha pencapaian
tujuan. Dan apa yang tertera pada bentuk-bentuk formulir harus sejalan
dengan pelaksanaannya.
Berdasarkan pengertian sistem akuntansi yang telah dikemukakan
sebelumnya maka, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan
9
suatu tata cara kerja yang berhubungan dengan masalah pencatatan guna
menghasilkan informasi yang jelas tentang keadaan perusahaan, khususnya
ditinjau dari segi finansialnya yang diperuntukkan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, seperti pemegang saham, kreditur serta pihak bank.
B. Pengertian Sistem dan Prosedur
Defenisi sistem menurut Zaki Baridwan (1998 : 3) adalah suatu
kerangka dari prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai
dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan
atau fungsi utama dari perusahaan.
Lebih lanjut, defenisi prosedur menurut Zaki Baridwan (1998 : 3)
adalah suatu urut-urutan kegiatan pekerjaan kerani (clerical), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk
menjamin adanya perlakuan seragam terhadap transaksi-transaksi
perusahaan yang sering terjadi.
Menururt Mulyadi (2001 : 5) " Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dafam suatu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang."
Dari defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri
dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan
klerikaf.
10
Kegiatan klerikal ( clerical operation), menurut Mulyadi (2001 : 6) terdiri dari
kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku
jurnal, dan buku besar, seperti :
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Memberi kode
e. Mendaftar
f. Memilih
g. Memindahkan
h. Membandingkan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah disimpulkan suatu sistem pada
dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem yang baik adalah suatu yang mempunyai hubungan organik yang
teratur, berurutan, mudah dipahami dan dikenal serta tidak sulit digunakan.
Dengan demikian sistem itu ialah sesuatu yang :
a. Terdiri dari bagian-bagian
b. Bagian-bagian tersebut membentuk suatu urutan-ururtan kegiatan.
c. Proses ini yang intinya menjadi suatu laporan dari keseluruhan
kegiatan.
11
Berdasarkan uraian diatas maka sistem diciptakan karena adanya sebab
akibat dari suatu yang dihasilkan oleh adanya kegiatan yang perlu
penanganan karena selalu terjadi secara berulang-ulang baik itu
diperusahaan maupun non perusahaan.
C. Pengertian Pengendalian Intern
Definisi menurut Krismiaji (2002 : 218) " Pengendalian intern adalah
rencana organisasi dari metode yang digunakan untuk menjaga atau
melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya,
memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen. "
Adapun pengertian pengendalian dikaitkan dengan intern perusahaan
menurut AICPA yang dikutip oleh Zaki Baridwan (1998 : 13) ; Pengendalian
intern meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan
kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi didalam operasi dan
membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Pengertian yang dikemukakan menurut AICPA diatas, tidak hanya
mencakup kegiatan akuntansi dan kegiatan keuangan tetapi meluas
kesegala aspek kegiatan perusahaan.Pengertian sistem pengendalian
12
intern dalam arti luas dibagi menjadi pengendalian administrasi dan
pengendalian akuntansi.
Pengendalian administrasi menurut Zaki Baridwan (1998 : 18) meliputi
struktur organisasi serta prosedur-prosedur clan pencatatn-pencatatn yang
berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang mengarah kepada
tindakan manajemen untuk menyetujui atau memberi wewenang. Pemberian
wewenang merupakan fungsi manajemen yang langsung berhubungan
dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi clan merupakan
titik awal untuk menciptakan pengendalian akuntansi.
Pengendalian akuntansi menurut George H. Bodnar clan William Hopwood
(2000 : 208) meliputi rencana organisasi clan prosedur-prosedur serta
catatan-catatan yang berhubungan dengan pengamanan harta atau aktiva
clan dapat dipercayai catatan keuangan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan pengendalian intern sangat penting
dalam perusahaan, karena dapat diketahui kemajuan yang telah tercapai
suatu organisasi atau perusahaan, baik dari segi pelaksanaan kerja maupun
dari segi keuangan.
D. Elemen-Elemen Struktur Pengendalian Intern
Ada 5 komponen struktur pengendalian intern menurut James A. Hall
( 2001 : 155) yang dapat diuraikan sebagai berikut :
13
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan
mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada
didalam organisasi tersebut. Lingkungan pengendalian menjadi dasar bagi
komponen yang lain clan menyediakan disiplin serta struktur. Beberapa
faktor yang mempengaruhi didalam lingkungan pengendalian antara lain :
a. Integritas clan nilai etika. Efektifitas pengendalian tidak dapat meningkat
melampaui integritas clan nilai etika orang yang menciptakan, mengurus
clan memantaunya yang merupakan unsur pokok lingkungan
pengendalian yang mempengaruhi pendesainan pengurusan clan
pemantauan komponen yang lain.
b. Komitmen terhadap kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan clan
keterampilan yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada individu. Komitmen terhadp kompetensi mencakup
pertimbangan manajemen atas tingkat kompetensi untuk pekerjaan
tertentu clan bagaimana tingkat tersebut diterjemahkan kedalam
persyaratan keterampilan clan pengetahuan.
c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit. Kesadaran pengendalian
entitas sangat dipengaruhi oleh dewan komisaris atau komite audit yang
mencakup independensi dewan komisaris atau komite audit manajemen,
pengalaman dan tingginya pengetahuan anggotanya, luasnya
keterlibatan clan kegiatan pengawasan.
14
d.Filosofi clan gaya operasi manajemen. Filosofi clan gaya operasi
manajemen menjangkau rentang karakteristik yang luas. Karakteristik ini
dapat meliputi pendekatan manajemen dalam mengambil dan memantau
resiko usaha, sikap clan tinclakan manajemen terhadap laporan keuangan
clan upaya manajemen untuk mencapai anggaran, laba serta tujuan
bidang keuangan clan sasaran operasi lainnya.
e.Struktur organisasi. Struktur organisasi suatu entitas memberikan
kerangka kerja menyeluruh bagi perencanaan, pengarahan clan
pengendalian operasi.
f.Pemberian wewenang clan tanggung jawab. Metode ini mempengaruhi
pemahaman terhadap hubungan laporan clan tanggung jawab ditetapkan
dalam entitas.
g.Kebijakan clan karakter sumber daya manusia. Karakter clan kebijakan
karyawan berkaitan dengan pemberian kerja, orientasi, pelatihan,
evaluasi, bimbingan, promosi dan pemberian kompensasi serta tindakan
perbaikan.
Adapun lingkungan pengendalian menerapkan corak suatu organisasi
mempengaruhi kesadaran pengendalian orangorangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern yang lain, menyediakan disiplin dan struktur.
15
2. Penaksiran resiko
Penaksiran resiko adalah identifikasi organisasi, analisis dan manajemen
resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang diterima publik. Manajemen resiko
menganalisis hubungan resiko asersi spesifik laporan keuangan dan aktifitas
seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran dan laporan data-data
keuangan. Taksiran manajemen resiko hendaknya juga mempertimbangkan
resiko-resiko yang muncul dari perubahan lingkungan seperti pembekuan
bisnis baru, penanganan transaksi yang menuntut perlakuan akuntansi yang
khusus, perubahan standar akuntansi, peraturan hokum yang baru,
perubahan penggunaan tehnologi informasi dan perubahan personel.
3. Informasi dan komunikasi
Sistem informasi yang relevan dalam laporan keuangan yang meliputi
sistem akuntasi berisi metode untuk mengidentifikasi, menggabungkan,
menganalisa, mengklasifikasikan, mencatat dan melaporkan transaksi serta
menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan
deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur
pengendalian intern dalam laporan keuangan.
4. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah serangkaian kebijakan dan prosedur yang
diciptakan untuk memberikan jaminan bahwa arahan manajemen dijalankan.
16
Aktivitas pengendalian memiliki beberapa tujuan, diterapkan padaberbagai
organisasi clan dalam berbagai level fungsi. Aktivitas pengendalian dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Pengendalian pemprosesan informasi
Pengendalian pemprosesan informasi berkaitan erat dengan proses
otorisasi, kelengkapan clan keakuratan data keuangan. Pengendalian
pemprosesan digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Pengendalian umum
2. Pengendalian aplikasi
Pengendalian yang ditujukan untuk pemprosesan tipe-tipe transaksi baik
dilingkungan komputer maupun manual dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Otorisasi yang tepat
2. Pencatatan clan clokumentasi
3. Verifikasi independent
b. Pemisahan tugas
Adapun pemisahan tugas untuk tiap bagian sehingga memudahkan dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan. Pemisahan diperlukan untuk mengurangi
kemungkinan lagi seseorang untuk berada dalam posisi melakukan
kekeliruan clan ketidakberesan serta mengkoreksinya sendiri. Pemisahan
tugas diimplementasikan dengan memberikan tanggung jawab otorisasi
transaksi, pencatatan transaksi clan penanganan fisik aktiva kepada orang
yang berbeda.
17
c. Pengendalian fisik
Pengendalian ini dilakukan untuk mengendalikan, mengontrol dan
menjaga fisik atas aktiva serta penggunaan aktiva dan pencatatan.
Pengendalian fisik diarahkan pada pengurangan kemungkinan terjadinya
pencurian dan penggelapan.
d. Telaah kinerja
Pertanggung jawaban tertulis atas aktiva yang harus dibandingkan
dengan aktiva yang ada dalam suatu interval yang memadai dan tindakan
yang tepat diambil sesuai dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi.
5. Pemantauan monitoring
Monitoring adalah suatu proses yang menaksiran kualitas kinerja struktur
pengendalian intern, meliputi desain, apakah operasi sesuai dengan yang
dimaksud dan apakah modifikasi sesuai dengan kondisi yang berubah.
Monitoring dapat dilakukan dengan kegiatan terus-menerus dan evaluasi
periode terpisah.
E. Pemahaman pengendalian intern
Untuk memperoleh pemahaman terhadap pengendalian intern
perusahaan, biasanya didokumentasikan dalam bentuk flowchart, kuisioner
dan deskriftif naratif, Abdul Halim (1999 : 36) menyatakan flowchart
umumnya menyediakan deskripsi sistem pengendalian intern dengan
singkat
18
dan informatif. Flowchart digunakan kalau suatu kegiatan mempunyai
sistem yang kompleks dan volume transaksi yang diproses benar. Kuisioner
di desain untuk mendeteksi ketidak efesienan. Kuisioner diberikan dengan
jawaban ya, tidak dan N/A (not applicable).
F. Pengertian kas
Kas dapat diartikan secara umum yaitu uang, yang mempunyai fungsi
sebagai alat untuk menjalankan kegiatan usaha. Kas adalah merupakan
suatu alat pertukaran yang juga digunakan sebagai ukuran dafam
akuntansi.
Menurut Soemarsono (1999:232) kas adalah segala sesuatu (baik yang
berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan
diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
Beberapa pengertian kas diatas, disimpulkan bahwa kas pada umumnya
mempunyai kriteria yang harus dipenuhi, yaitu :
a. Harus diterima oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran atau
diterima oleh bank sebagai simpanan, sebesar nilai nominalnya.
b. Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan
operasional perusahaan.
Dalam perusahaan atau instansi, uang kas kadang-kadang disebut
sebagai darahnya perusahaan, karena hidupnya perusahaan tergantung
dari uang kas yang ada dalam perusahaan. Di dalam kehidupan sehari-hari
uang kas merupakan alat untuk media pertukaran, lancarnya kegiatan-
kegiatan
19
perusahaan karena didukung dengan kas yang ada. Yang termasuk kas
adalah :
a. Uang kas situ sendiri
b. Rekening giro di bank
c. Travellers check
d. Surat perintah membayar
e. Cek-cek yang telah di tandatangani oleh pimpinan perusahaan.
Dengan demikian uang kas merupakan aktiva yang paling lancar, mudah
dipindahtangankan, diselewengkan, dan digunakan tidak semestinya oleh
karyawan. Oleh sebab itu, penting sekali bahwa uang kas ini dijaga secara
efektif dengan pengendalian khusus.
Salah satu sarana utama untuk melakukan pengendalian kas adalah
perkiraan (rekening) bank. Manfaat yang paling besar dari rekening bank
yaitu menghindari dan membatasi akses langsung terhadap aktiva, kecuali
oleh pejabat yang ditunjuk oleh perusahaan. Jadi, semua penerimaan dan
pengeluaran kas harus melalui bank dan dengan persetujuan. Fungsi bank
disini bertanggung jawab sebagai penerima dan pembayaran kas dari dan
kepada pelanggan.
Adapun fungsi akuntansi dalam pengeluaran kas melalui cek yaitu
bertanggung jawab dalam pengisian cek, otorisasi atas cek, pencairan
serta pembayaran atau pelunasan kewajiban melalui cek. Tetapi tidak
semua transaksi yang dilakukan dapat diatasi dengan menggunakan cek,
apabila
20
transaski yang kita lakukan relatif kecil, maka dapat menggunakan kas kecil
perusahaan atau melalui kesepakatan dari pihak yang akan diberi cek.
G. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas
Untuk menggambarkan penerimaan tunai/kas piutang, banyak variasi
yang dipergunakan dalam proses ini, lembaga yang tidak berkaitan dengan
perdagangan eceran atau pabrikan, seperti perbankan, asuransi dan rumah
sakit mungkin menggunakan metode yang berbeda.
21
SKEMA IPenerimaan Kas
Cek dan dokumen pembayaran ringkasan piutang
Dokumen Pembayaran
cek
Setoran cek Ringkasan pembayaran tunai
22
Rekening Pelanggan
3
Updete Catatan Piutang
4
Posting kebuku besar umum
Rekening Kontrol
2
Updete Catatan
Penerimaan Uang
Jurnal penerimaan kas
1
Pisahkan Surat
Pelanggan
Bank
Rekening Pelanggan
1. Cek dan informasi keuangan pendukung lainnya (nomor rekening
pelanggan, nama pelanggan, nilai cek, dan sebagainya) tersedia pada
pada saat bukti pembayaran diterima pada ruang penerimaan dokumen,
dimana dokumen tersebut dipilah-pilah. Cek dikirimkan ke kasir pada
depertemen penerimaan kas, dan bukti pembayaran dikirimkan ke
departemen piutang.
2. Cek diterima oleh kasir dan dicatat pada jurnal penerimaan kas dan
langsung disetorkan ke bank.
3. Bukti pembayaran yang diterima oleh departemen piutang digunakan
untuk mengurangi saldo rekening pelanggan sebesar nilai pembayaran.
4. Departemen penerimaan tunai/kas dan departemen piutang mengirimkan
ringkasan informasi tersebut ke departemen buku besar umum. Informasi
ini dicocokkan dan digunakan untuk memperbarui control piutang dan
rekening kas
H. Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan
Amir Abadi jusuf dan Rudi M. Tambunan (2000 : 327) Sistem pengeluaran
kas dirancang untuk mengendalikan pengeluaran dengan cek dan
pengeluaran kas. Umumnya cek digunakan untuk pengeluaran besar
sedangkan kas umumnya untuk pembayaran kecil yang biasanya diambil
dari kas kecil.
23
Lebih lanjut, menurut James A. Hall (2001 : 56) "Sistem pengeluaran kas
yaitu ketika kewajiban yang dihasilkan dari sistem pembagian dan
pembayaran jatuh tempo". Sistem pengeluaran kas pengotorisasi
pembayaran tersebut, pengeluaran kepada pemasok clan mencatat
transaksi dengan mengurangi kas dan utang dagang.
Jadi berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
pengeluaran kas adalah alat untuk mengendalikan dan menjamin
dilaksanakannnya pengeluaran yang berhubungan dengan pembayaran
kewajiban clan biaya sebagaimana mestinya atau pembayaran sesuai
dengan kesepakatan.
Sistem dan prosedur pengeluaran kas pada perusahaan antara lain
pembayaran gaji, pembayaran utang dan lain-lain.
1. Sistem clan prosedur pembayaran gaji
Uraian sistem prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran gaji, menurut
James A. Hall (2001 : 320) dapat dilihat sebagai berikut :
a. Sistem pembayaran gaji dapat dilihat dalam flowchart yang merinci
prosedur secara jelas pada skema I
b. Prosedur Pembayaran gaji.
Berdasarkan gambar diatas maka langkah-langkah dalam melakukan
pengeluaran kas untuk pembayaran gaji, adalah sebagai berikut:
24
1. Bagian personalia menyiapkan dan menyerahkan formulir kegiatan
personil ke bagian pembayaran gaji.
2. Bagian akuntansi biaya mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun wip.
Kemudian dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga kerja kemudian
diberikan ke bagian buku besar umum.
3. Bagian pembayaran gaji menerima tarif pembayaran dan data
pemotongan dari bagian personalia serta data dari bagian produksi.
Bagian ini menyiapkan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran kotor,
pengurangan pembayaran lembur dan pembayaran bersih, lalu
memasukkan informasi ke catatan pembayaran gaji pegawai,
menyiapkan cek pembayaran untuk para pegawai, mengirimkan cek
pembayaran ke bagian pengeluaran kas dan salah satu salinan daftar
gaji ke bagian utang dagang, kemudian bagian ini menyiapkan time card,
formulir kegiatan personalia dan daftar salinan gaji.
4. Bagian utang dagang memeriksa register gaji untuk kebenaran dan
menyiapkan rangkap 2 (dua) voucher pengeluaran sejumlah gaji. Satu
rangkap serta daftar gaji dikirim ke pengeluaran kas, rangkap lainnya
dikirim ke bagian buku besar.
5. Manajer bagian pengeluaran kas menerima cek-cek pembayaran gaji dan
menandatanganinya, lalu mengirimnya kepusat pembayaran untuk
didistribusikan kepada pegawai.
25
6. Bagian buku besar umum menerima rangkuman distri busi tenaga kerja
dari bagian akutansi biaya dan voucher pengeluaran kas dari utang
dagang kemudian dilakukan penjurnalan.
26
Skema IISistem Pembayaran Gaji
Produksi Akutansi Biaya Pembayaran Gaji Utang Dagang Pengeluaran Kas Buku Besar Umum
Kartu Waktu
Kartu Pekerjaan
Kartu Pekerjaan
Buku Besar WIP
Diposkan Ke WIP
Rangkuman digt tenaga krj
A
personalia
Kegiatan Personalia
Kegiatan Personalia
Time Tickets
Time Cards
Reg Pmbyran Gaji
Reg Pmbyran Gaji
Cek Pbyran Pegawai
Catatan Pegawai
Merekonsiliasi , Menyiapkan Cek pembayaran < dan memposkan ke catatan pegawai
Regt Pembyran
Cek pmbyran Pegawai
Menyipkan Vocher untk Pmbyran Gaji
Menanda tangani & mengirim ke pmbyran Gaji
untuk didistribusi
Ragkuman dist tenaga krj
Voucher
Voucher
Regt Pembayaran
Voucher
Regt Pembyran
Salinan cek
Pmbyran pegawai
Voucher
Diposkan keakun pmbyran gaji & memprikasi keseimbangan total debit kredit
Pmbyran Gaji Buku Besar
umum
Rangkuman Distribusi tenaga kerja
voucher
Regt Pmbyran
Regt Cek
A
B
B
Memeriksa Dok & Menulis Cek Untk Dana Kas Kecil Di bank
Voucher
voucher
Regt Pmbyran
Cek
2. Sistem dan prosedur dan pembayaran utang
Uraian sistem dan prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran utang
menurut Krismiaji (2002 : 327) dapat dilihat sebagai berikut :
a. Sistem pembayaran utang
Sistem pembayaran utang dapat dilihat dalam flow chart yang merinci
prosedur secara jelas pada skema II
b. Prosedur pembayaran utang
Berdasarkan gambar 2.2 maka langkah-langkah dalam melakukan
pengeluaran kas untuk pembayaran utang adalah sebagai berikut :
1. Bagian utang, mula-mula menerima tembusan permintaan pembelian
barang. Atas dasar dokumen ini, kemudian dibuat catatan utang.
Selanjutnya, bagian ini menerima juga tembusan order pembelian dari
departemen pembelian, untuk sementara kedua dokumen tersebut
diarsipkan. Kemudian bagian ini menerima tembusan laporan
penerimaan barang dan unit permintaan barang, selanjutnya, akan
dilakukan pencocokan dokumen, mengecek perhitungan, menyetujui
pembayaran faktur dan membuat voucher, lalu mencatat voucher dalam
register voucher, kemudian mengarsipkan voucher dan dokumen
pendukungnya kedalam arsip paket voucher urut tanggal jatuh tempo.
Pada tanggal jatuh tempo, bagian ini mengeluarkan paket voucher dari
arsipnya dan menyerahkannya kebagian keuangan (kasir).
28
2. Bagian keuangan menerima paket voucher dari bagian hutang,
kemudian memeriksanya dan mengecap lunas, selanjutnya bagian ini
akan membuat cek dan mencatatnya dalam register cek, kemudian
menandatangani cek dan bukti kas keluar, kemudian mengirimkannya
kepemasok yang bersangkutan. Setelah dicap lunas paket voucher
yang sudah dilunasi dikembalikan kebagian hutang.
29
SKEMA III
Sistem Pembayaran Utang
Pemasok Utang Dagang Keuangan Akutansi
30
Permintaan pembelian
Order pembelian
Faktur embelian
Laporan pembelian barang
Cocoan pp faktur dan lpb,cek,kalkulasi angka bulat
vaucer
Catatan dlm register
Dokumen pendukung
vaucer
TRegiter Voucher
Dokumen pendukung
Voucher
Pemeriksaan paket voucher dan cap lunas
Buat cek,catat di register kas
Dokumen pendukung
Voucher
Cek dan remitan advice
Total voucher
Total kas
Poling ke buku besar
Buku besar
Diringkas tiap bulan Dokumen
pendukungvoucher
Cantumkan nomor cek
dlm RV
Tanda tangani cek & kiriman
Register cek
Diringkas tiap bln
Cek & Rementtance
advice
N
Keteranagan :simbol Bagan alir
Dokumen. Sebuah dokumen atau laporan ; dokumen dapat
dibuat dengan tangan atau dicetak oleh computer.
Dokumen rangkap. Digambarkan dengan menumpuk
symbol dokumen dan pencetakan nomor dokumen
dibagian depan dokumen pada bagian kiri atas.
Input/Output; Jurnal Buku besar . Digunakan untuk
menggambarkan berbagai media input dan output dalam
sebuah alir program,Menggambarkan jurnal dan buku
besar dalam bagan alir dokumen.
Pemrosesan Komputer. Sebuah fungsi pemrosesan yang
dilaksanakan oleh computer biasanya menghasilkan
perubahan terhadap data atau informasi.
Kegiatan Manual. Sebuah kegiatan pemrosesan yang
dilaksanakan secara manual.
Kegiatan Campuran. Sebuah fungsi pemrosesan yang
dilaksanakan denga menggunaka alat selain computer.
31
Arsip. Arsip dokumen disimpan clan diambil secara
manual. Huruf didalamnya menunjukkan cara pengurutan
arsip :
N = Urutan Nomor
A = Urutan Abjad
T = Urutan tanggal
Penghubung dengan sebuah halaman. Menghubungkan
bagan alir pada halaman yang sama. Simbol ini digunakan
untuk menghindari terlalu banyak anak panah yang saling
melintang dan membingungkan.
Arus dokumen atau pemrosesan. Arah arus dokumen atau
pemrosesan; arus normal adalah ke kanan atau ke bawah.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Daerah dan Waktu Penelitian
Perusahaan yang menjadi obyek penelitian penulis adalah peusahaan
yang terletak di kota Makassar yaitu PT.Madani Mitra Mandiri Tours and
Travel di Makassar yang terletak dijalan Perintis Kemerdekaan KM 19
Makassar. Adapun waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
kurang tebih 2 (dua) bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan
menggunakanbeberapa metode antara lain :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian dengan
mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan ruang lingkup
serta dukumen-dokumen perusahaan.
2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengamatan yang
dilakukan secara langsung ke objek penelitian yaitu PT.Madani Mitra
Mandiri Tours and Travel untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
33
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah :
1. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa data
tertulis seperti company profile dan struktur organisasi.
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa
angka-angka yang dapat dihitung seperti pencatatan keluar kas, sistem
dan prosedur pengeluaran kas serta data yang dapat menunjang
pembahasan skripsi.
D. Metode Analisis
Metode yang digunakan untuk mengetahui pokok permasalahan adalah
metode analisis komparatif yaitu membandingkan antara penerapan sistem
clan prosedur penerimaan clan pengeluaran kas pada PT.Madani Mitra
Mandiri Tours and Travel dengan sistem dan prosedur penerimaan clan
pengeluaran kas berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
Adapun alat analisis yang digunakan yaitu analisis flowchart.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan skripsi ini akan diuraikan dalam 6 bab yaitu
sebagai berikut :
34
Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, masalah pokok, tujuaan dan kegunaan penelitian serta
hipotesis.Bab kedua merupakan tinjauan pustaka yang terdiri dari
pengertian system akuntansi, pengertian sistem dan prosedur, pengertian
pengendalian intern, elemen-elemen struktur pengendalian intern,
pengertian kas serta sistem dan prosedur pengeluaran kas. Bab ketiga
marupakan metodologi penelitian yang terdiri dari daerah penelitian,
metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta metode analisis.
Bab keempat merupakan gambaran umum perusahaan yang terdiri dari
sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan.
Bab kelima yaitu merupakan analisis sistem dan prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas, aktivitas pengeluaran kas, pengendalian pemrosesan
informasi, pemisahan tugas, pengendalian fisik serta evaluasi sistem dan
prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.Bab keenam merupakan bab
penutup yang terdiri dari kesimpulan serta saran-saran.
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel Makassar didirikan pada
tanggal 16 Maret 2003 di hadapan Notaris Hans Tantular Trengono SH.
Nomor 58. Yang berkedudukan di Kabupaten dengan adanya pergantian
pemegang saham perusahaan maka telah terjadi perubahan akta sebanyak
dua kali yaitu perubahan tertanggal 5 September 2007 nomor 9 dan akta
perubahan tertanggal 22 Februari 2008 nomor 127.
Pada awal berdirinya PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel ini
hanya merupakan sub agen dari beberapa Travel yang ada disekitarnya,
seiring dengan perjalanan waktu perkembangan bisnis dan pariwisata di
daerah ini PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel mulai mengajukan
keagenan sendiri kepada semua airlines dan mencoba launching untuk
semua airlines yang beroperasi di Indonesia dengan menyediakan semua
ticket domestic.
PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel dalam perjalananya juga
telah dua kali mengalami pergantian director operasional yang bertujuan
meningkatkan kinerja dan penjualan dalan hal ini penjualan ticket domestic,
ini dilakukan untuk mengantisipasi ketatnya persaingan yang ada dalam
usaha travel yang semakin menjamur di makassar.
36
Dengan berbagai tantangan dan dengan adanya perubahan pemegang
saham dalam perusahaan PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel, tidak
mempengaruhi jalannya perusahaan yang kini tetap eksis dalam dunia biro
perjalanan (Taours and Traveling).
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi merupakan factor yang harus diperhatika dalam rangka
mencapai suatu tujuan didalam perusahaan, karena kita tahu organisasi
adalah wadah kerja sama beberapa orang yang mempunyai kepentingan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu organisasi juga merupakan
sarana yang sangat penting dalam rangka menetapkan langkah dimana
suatu kegiatan akan dilaksanakan dan siapa yang melaksanakannya, untuk
itu diperlukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
dapat disimpulkan secara garis besarnya dalam suatu bagan atau skema
dari perusahaan yang bersangkutan. Pengorganisasian yang baik dan
terencana didalam perusahaan akan menghasilkan suatu hasil yang
maksimal.Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang dapat
berbeda antara satu dengan yang lainnya, hal ini disebabkan dari perbedaan
besar clan luasnya usaha, jenis usaha dan jumlah karyawan dan
sebagainya.
37
Hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu perusahaan adalah
menciptakan budaya kerja yang dapat mendorong peningkatan prestasi
melalui sikap disiplin clan bekerja keras untuk mengembangkan kemampuan
dan motivasi.
Adapun struktur organisasi PT. Madani Mitra Mandiri Tours and Travel
Makassar adalah sebagai berikut :
38
STRUKTUR ORGANISASIPT.MADANI MITRA MANDIRI
TOURS AND TRAVELMAKASSAR
Sumber :PT.Madani Mitra Mandiri Tours and Travel
39
DIREKSI
DIREKTORAT
MANEJER OPERASIONAL
RESERVATION & TIKETING
MESSENGERACCOUNTING
C. Job Description
Adapun tugas dari masing-masing job dalam PT. Madani Mitra Mandiri
Tours and Travel Makassar adalah sebagai berikut :
1. Director
1. Memantau dan mengontrol tugas manager operasional
2. Menerima laporan keuangan dari accounting
3. Menerima dan memberhentikan staf dan karyawan
2. Manager Operasional
a. Mengontrol jalannya perusahaan setiap hari
b. Bertanggung jawab penuh dalam operasional perusahaan
c. Menerima laporan dari masing-masing chip sesuai dengan job
d. Menegur dan memberikan surat peringatan kepada semua staf dan
kariawan.
3. Reservation & Ticketing
a. Menerima telepon dari pelanggan perusahaan yang ingin reservasi dan
ticketing.
b. Melakukan reservasi dan ticketing untuk pemesanan tiket dari
pelanggan.
c. Memberikan laporan ticketing kepada accountin
4. Accounting
40
a. Menerima laporan pembukuan ticketing dari karyawan reservation dan
ticketing setiap hari.
b. Membuat laporan penjualan pasasi (LPP) kepada Airlines
c.Bertanggung jawab penuh terhadap keuangan perusahaan
d. Menerima pembayaran dari customer
e. Membuat laporan refund tiket
f. Membuat pembukuan hasil penjualan dari semua Airlines
g. Membuat laporan keuangan kepada Manager Operasional
h. Membuat laporan keuangan kepada Director
5. Messenger
a. Mengantar dan melakukan laporan penjualan pasasi (LPP) ke Airlines.
b. Melakukan deposit ke bank
c. Mengantar tiket kepada customer
d. Melakukan penagihan kepada customer
e. Melakukan refund tiket ke Airlines.
41
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem dan Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Perusahaan PT.Madani Mitra mandiri Tours and Travel di Makassar
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha biro perjalanan
clan tiketing yang dari tahun ke tahun mengalami banyak peningkatan
dalam usahanya. Untuk memudahkan melakukan aktivasi maka perlu
dilakukan pengendalian di lingkungan perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan membuat kebijakan dan prosedurprosedur
untuk mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan yang mana
pengendalian tersebut disusun untuk menjamin dilaksanakannya kegiatan
sesuai fungsi clan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pengendalian intern yang baik harus sesuai dengan
kebijakan clan prosedur serta mampu mengontrof seluruh kegiatan dalam
perusahaan, dimana pengendalian intern mempunyai beberapa elemen-
efemen struktur pengendalian intern yang meliputi: Pengenda(ian
lingkungan, penaksiran resiko, informasi dan komunikasi, aktivitas
pengendalian clan pemantauan monitoring.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa sistem adalah
kerangka yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu
42
skema untuk melaksanakan kegiatan suatu perusahaan sedangkan
prosedur adalah urutan kegiatan yang melibatkan orang-orang dalam
melakukan transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Berdasarkan elemen-elemen struktur pengendalian intern maka penulis
menitik beratkan penulisan pada pengendalian intern pada aktivitas
pengendalian yang dilakukan perusahaan terutama pada sistem prosedur
peneriman dan pengeluaran kas.
B. Aktivitas penerimaan dan Pengeluaran Kas
1. Penerimaan kas
Bagian penerimaan kas dalam skema IV Disusun dengan berbagai
anggapan berikut ini :
1) Penerimaan kas dari penjualan tunai, ditetapkan dalam perusahaan
2) Penerimaan kas dari piutang dilakukan oleh perusahaan melalui
transfer antar rekening, yang setiap pembayaran dari krediturnya
selalu dilampiri dengan surat pemberitahuan (remittance advice).
Adapun sistem penerimaan kas pada PT.Madani Mitra mandiri Tours
and Travel di makassar adalah sebagai berikut :
43
SKEMA IV
FLOW CHART SYSTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS
bgian order penjualan bgian seketariat bgian kasa
diberikan kpd castamer
dikirim ke bank
44
mulai mulai2
3
21
2
N
cekSurat
pemberi tahuan
Daftar surat pemberitahuan
Str pemberitahuan
cek
Dftr surat pemberitahuan
3
Dftr surat pemberitahuan
cek
Dftr surat pemberitahuan
Membuat bukti
setoran
cek
3
2
1
4
Cek & surat pemberi tahuan diterima dari debitur via transfer antara bank
Dikirim kepada kreditur sebagai Tanda terima pembayaran
45
3 4 5
Srt pemberitahuan
Dftr surat pemberitahuan
Bukti setor
Buku setor
Srt pemberitahuan
Daftar sp
Bukti kas masuk 2
Membuat bukti kas masuk
Buku besar
Srt pemberitahuan
Daftar sp 2
Buku kas masuk
Kartu piutang
5
Jurnal penerimaan kas
T
selesai
Bagian Order Penjualan:
1. Membuat faktur penjualan kredit sebanyak 3 lembar
2. Mendistribusikan faktur penjualan tunai sebagai berikut :
Lembar 1: Diserahkan kepada customer, sebagai bukti pembayaran tunai.
Lembar 2: Diserahkan ke kasa untuk mempersiapkan tiket yang akan
dicetak yang kemudian diserahkan kepada customer.
Lembar 3: Arsip Bagian Order Penjualan menurut nomor urut faktur
tersebut.
Bagian Sekretariat
1. Menerima surat dari kreditur via pos yang berisi cek dan surat
pemberitahuan mengenai tujuan pembayaran yang dilakukan oleh
kreditur.
2. Membuat daftar surat pemberitahuan sebanyak 2 lembar.
3. Mendistribusikan daftar surat pemberitahuan tersebut sebagai berikut :
Lembar 1: Diserahkan ke Bagian Piutang dilampiri dengan surat
pemberitahuan dari kreditur
Lembar 2: Diserahkan ke bagian kasa bersama-sama dengan cek dari
kreditur
46
Bagian Kasa
1. Menerima faktur penjualan tunai dan kredit dari Bagian Order Penjualan
via pembeli
2. Menerima uang dari pembeli sebesar jumlah yang tercantum dalam
faktur penjualan tunai
3. Memasukkan data penerima uang ke dalam register kas, yang
menghasilkan pita register kas
4. Membutuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai, dan kemudian
menyerahkan faktur penjualan tunai dan pita register kas ke bagian
pengiriman via pembeli.Faktur penjualan tunai dan pita register kas ini
akan diserahkan oleh bagian pengiriman ke bagian jurnal, buku besar
dan laporan.
5. Menerima daftar surat pemberitahuan dan cek dari bagian sekertariat
6. Menjelang akhir hari kerja membuat bukti setor 3 lembar
7. Mendistribusikan bukti setor sebagai berikut :
Lembar 1: Dikirim ke Bank bersama-sama dengan penyetoran cek dan
uang tunai(dari hasil penjualan tunai) ke bank.
Lembar 2: Diserahkan ke Bagian Piutang, setelah ditandatangani oleh
pejabat bank sebagai tanda setoran uang.
Lembar 3: Arsip Bagian Kasa, setelah ditandatangani oleh pejabat bank
sebagai tanda terima setoran uang.
47
Bagian Piutang
1. Menerima daftar surat pemberitahuan dilampiri dengan surat
pemberitahuan dari bagian penjualan.
2. Menerima bukti setor dari bagian kasa.
3. Membuat bukti kas masuk atas dasar daftar surat pemberitahuan.
4. Mencatat bukti kas masuk ke dalam kartu piutang
5. Mendistribusikan bukti kas sebagai berikut :
Lembar 1 : Dikirimkan kepada kreditur sebagai tanda penerimaan
pembayaran dari Kreditur
Lembar 2 : Diserahkan ke bagian jurnal, buku besar dan laporan dilampiri
dengan daftar surat pemberitahuan,dan bukti setoran.
Bagian Jurnal
1. Menerima faktur penjualan tunai dengan pita register kas dari bagian
penjualan.
2. Mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal
penerimaan kas.
3. Mengarsipkan faktur penjualan dan pita register menurut nomor urut
faktur penjualan tunai
48
4. Menerima bukti kas masuk untuk dilampiri dengan daftar surat
pemberitahuan, surat pemberitahuan clan bukti setor dari bagian piutang.
5. Mencatat penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas
6. Mempersiapkan bukti kas masuk beserta daftar surat pemberitahuan,
surat pemberitahuan clan bukti setor menurut nomor tanggal.
2. Pengeluaran kas
Aktivitas pengeluaran kas merupakan salah satu aktivitas dari transaksi
yang mengakibatkan berkurangnya saldo kas tunai maupun rekening milik
perusahaan. Pengeluaran kas yang dimaksud yaitu biaya operasional
perusahaan yang dilakukan PT.Madani Mitra mandiri Tours and Travel
meliputi :
1. Pembayaran gaji
Pembayaran ini dilakukan oleh perusahaan kepada pegawai tetap
ataupun kontrakan yang dilakukan dengan mengumpulkan catatan waktu
hadir, data yang diperlukan untuk menghitung pendapatan karyawan,
menambahkan tunjangan, memperhitungkan potongan-potongan pada gaji
angsuran pinjaman clan asuransi. Disini pembayaran gaji belum termasuk
lembur untuk para karyawan yang beraktifitas diluar jam kerja. Jadi
otomatis karyawan tersebut mendapat gaji pokok ditambah dengan lembur.
49
2. Pembayaran utang
Pembayaran ini dilakukan berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPB) yang
dilampiri dokumen tagihan beserta lampiran dan bukti transfer atau nota
aplikasi transfer. Dalam pembayaran kewajiban tersebut diperhitungkan
dengan uang muka yang telah dibayarkan. Jadi pembayaran utang dihitung
setelah dikurangi dari uang muka. Biasanya pembayaran utang dilakukan
sebulan sekali tapi disesuaikan juga dengan permintaan.
3. Pembayaran biaya-biaya perjalanan dinas
Dana ini dikeluarkan untuk membiayai perjalanan dinas dan pegawai
yang ditunjuk sesuai kebutuhan, misalnya ada pihak yang diutus untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan atau kursus-kursus.
4. Pengeluaran atas pemberian pinjaman kepada pegawai
pegawaiDana ini dikeluarkan untuk membayar pinjaman pegawai atas
suatu barang yang nantinya akan diangsur dan gaji dengan melakukan
pemotongan. Kegiatan pembayaran piutang pegawai ini sangat terkait
dengan kegiatan pembayaran gaji.
5. Pengeluaran biaya tak terduga
Pengeluaran ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiaya segala
biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan setiap harinya.
Seperti biaya transportasi, biaya perlengkapan dan peralatan kantor, dll.
50
B. Pengendalian Pemrosesan Informasi
Pengendalian pemrosesan informasi ini berkaitan erat dengan setiap
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Langkah-langkah yang diambil
untuk mengontrol aktifitas baik itu dan penerimaan kas maupun
pengeluaran kas yaitu :
a. Proses otorisasi
Proses ini dilakukan untuk membatasi aktivitas transaksi atau kinerja-
kinerja hanya pada orang-orang yang terpilih otorisasi dilakukan untuk
mencegah terjadinya transaksi dan aktivitas-aktivitas yang tidak terotorisasi
khususnya bagian keuangan, otorisasi dilakukan oleh manajer keuangan
atau orang yang ditunjuk oleh pimpinan cabang sebagai penanggung jawab
tugas administrasi keuangan untuk mengurangi akses langsung terhadap
harta kekayaan perusahaan dan menghindari terjadinya penyimpangan.
Disini proses otorisasi sudah berjalan sesuai dengan yang
b. Pencatatan dan dokumentasi
Semua bukti transaksi dicatat dan didokumentasikan oleh bagian
pencatatan jadi semua bukti penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan membutuhkan formulir sebagai bukti-bukti pencatatan dan
pembuatan laporan keuangannya, seperti:
51
1. Daftar Gaji (DG)
2. Dokumen Pendukung (DP)
3. Kas Kredit (KK)4. Jurnal Kas Keluar(JKK)
5. Buku Kas (BK)
6. Sub Buku Besar (SBB)
7. Kuitansi (K)8. Faktur (Fk)
9. Formulir Permintaan Kebutuhan Barang (FPKB)
10. Formulir Pesanan Pembelian (FPP).
Bukti-bukti tersebut diatas sudah mampu dijadikan alat dalam melakukan
pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran kas.
c. Verifikasi independent
Verifikasi dilakukan untuk mengecek dan menilai kebenaran akan data
yang didapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti yang berhubungan dengan
aktivitas transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, seperti adanya
kebutuhan akan pembayaran gaji karyawan, biaya perjalanan dinas,
pembayaran utang pada rekanan dan pembayaran piutang pegawai harus
melalui bagian-bagian yang terkait seperti sub sie gaji dan kesejahteraan,
sie keuangan, kasir. Jadi berdasarkan bukti dan tiap bagian tersebut maka
dilakukan verifikasi untuk menghindari penyimpangan setelah verifikasi
semua bukti dapat dibukukan.
52
D. Pemisahan tugas
Pemisahan tugas dilakukan untuk menjaga kemungkinan adanya
otorisasi transaksi, pencatatan transaksi dan penanganan fisik aktiva
kepada orang yang sama. Ataupun pemisahan tugas pada PT.Madani Mitra
mandiri Tours and Travel yaitu:
1. Prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran gaji yaitu:
a. Sub Sie Gaji dan Kesejahteraan
Pada akhir bulan membuat Daftar Gaji (DG) rangkap 3 dan Dokumen
Pendukung (DP) yang selanjutnya mintakan persetujuan pejabat yang
berwenang. Kemudian DG lembar 1 dan 2 serta DP kepada Sic Keuangan,
DG lembar 3 simpan sebagai arsip.
b. Sie Keuangan
Menerima DG lembar 1, 2 dan DP dan Sub Sic Gaji dan Kesejahteraan.
Kemudian melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti tersebut, berdasarkan
DG buat Kas Kredit (KK) rangkap 2, mintakan persetujuan dan tanda
tangan dari pejabat yang berwenang, lalu menyerahkan KK rangkap 3, DG
lembar 1 dan DP kepada Kasir, DG lembar 2 simpan sebagai arsip.
53
c. Kasir
Menerima KK rangkap 3, DG iembar 1 dan DP Sie Keuangan. Kemudian
melakukan pembayaran gaji kepada pegawai dengan menandatangani DG
lembar 1. Setelah melakukan pembayaran gaji lalu dicatat dalam Buku Kas
(BK). Serahkan KK lembat 1, DG lembar 1 dan DP kepada Sub Sie
Verifikasi dan pembukuan. KK lembar 2, DG lembar 2 dan simpan sebagai
arsip sedangkan lembar 3 kepada Sub Sie Gaji dan Kesejahteraan.
d. Sub Sie Verifikasi dan Pembukuan
Menerima KK lembar 1, DG lembar 1 dan DP dan kasir kemudian
melakukan verifikasi bukti-bukti tersebut dan berdasarkan KK lembar 1, DG
lembar 1 dan Dp lalu dibuat Jurnal Kas Keluar (JKK) dan Sub Buku Besar
Biaya Pegawai Piutang.
Ayat jurnal :
Dr. 512 Biaya Pegawai.
Cr. 115 Piutang Non Usaha
Cr. 111 Kas
54
KK lembar 1, DG lembar 1 dan DP disimpan sebagai arsip dan pada
setiap akhir bulan posting ke Buku Besar Kas dan biaya pegawai. Prosedur
pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dapat dilihat lebih jelas pada skema
IV flowchart system clan prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran gaji
Berikut ini :
55
SKEMA V
FLOW CHART SYSTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS UNTUK PEMBAYARAN GAJI
Subsie gaji sie keuangan kasir subsie verifikasi
Periksa & teliti
Ditanda tangani pjbt berwewenang
56
2. Prosedur pengefuaran kas untuk biaya perjalanan dinas yaitu:
a. Sub Sie Gaji dan Kesejahteraan
DG DG
DG
KK
DG
DG
F
F
F
KKKK
bukukan
catat
JKK
BK
SBB BBS
F
F
KK
Keterangan
DG : Daftar Gaji
KK : Kas Kredit
BK : Buku Kas
JKK :Jurnal kas keluar
SBB :Sub Buku Besar
BBS :Buku Bear
F : File
Byr gaji pegawai & penanda tanganan DG
Pjbt berwewenang
Berdasarkan adanya kebutuhan dana maka Sub Sie Gaji dan
Kesejahteraan menyiapkan Dokumen Pendukung (DP), dengan meminta
persetujuan dari pejabat berwenang. Lalu setelah disetujui kemudian DP
diserahkan kepada Sie Keuangan.
b. Sie Keuangan
Menerima DP dan Sub Sie Gaji dan Kesejahteraan. Kemudian
malakukan pemeriksaan atas bukti-bukti tersebut selanjutnya membuat
Kas Kredit (KK) dalam rangkap 3, kemudian kembali meminta persetujuan
dari pejabat yang berwenang, setelah disetujui Sie Keuangan
menyerahkan KK rangkap 3 dan DP dan Sie Keuangan.
c. Kasir
Menerima KK rangkap3 dan dokumen pendukung (DP) dan Sie
Keuangan kemudian melakukan pembayaran uang perjalanan dinas
kepada pagawai, berdasarkan KK kemudian dicatat dalam Buku Kas (BK).
Kemudian menyerahkan KK lembar 1 dan DP kepada Sub Sie Verifikasi
dan Pembukuan . KK lembar 2 disimpan sebagai arsip, lembar 3 diberikan
kepada pegawai.
57
d. Sub Sie Verifikasi dan Pembukuan
Menerima KK lembar 1 dan DP dari kasir, kemudian mefakukan verifikasi
bukti-bukti tersebut, lalu berdasarkan KK fembar 1 dan DP dibuat Jurnal Kas
Keluar (JKK) dan Sub Buku Besar Biaya Perjalanan Dinas. Ayat Jurnalnya :
Dr. 514 Biaya Umum
Cr. 111 Kas
KK lembar 1 dan DP disimpan sebagai arsip, setiap akhir bulan posting ke
dalam Buku Besar biaya umum dan kas. Prosedur pengeluaran kas untuk
biaya perjalan dinas dapat dilihat lebih jefas pada skema V Flow chart
system dan prosedur pengeluaran kas untuk perjalanan dinas berikut ini :
58
SKEMA VI
FLOW CHART SYSTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KASUNTUK PEJALAN DINAS
59
SUBSIE GAJI SIE KEUANGAN KASIR SUBSIE VERIFIKASI & PEMBUKUAN
DP DP
Pjbt berwewenang
KK KK
KK
Disetujui & ditandatanagani pejabat berwewenang
DG
Ctatan
BK
KK
SBB BBS
JKK
Bukukan
FF
F
Periksa & teliti
KeteranganDP : Dokumen PendukungDG : Daftar GajiKK : Kas KreditBK : Buku KasJKK : Jurnal Kas KeluarSBB : Sub Buku BesarBBS : Buku BesarF : File
3. Prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran utang
a. Sie keuangan.
Menerima kuitansi (K) rangkap 2, Faktur (Fk) dan DP lainnya, misalnya
pengantar barang, bukti penerimaan barang lembar 1 dan rekanan.
Kemudian melakukan pemeriksaan terhadap tagihan dan rekanan tersebut.
Lalu membuat Kas Kredit (KK) dalam rangkap 3, kemudian meminta
persetujuan kepada pejabat berwenang. Setelah mendapat persetujuan
kemudian menyerahkan KK rangkap 3, K rangkap 2, Fk dan DP lembar 1
kepada kasir.
c. Kasir.
Menerima KK rangkap 3, Kuitansi rangkap 2, Faktur (Fk) DP Lembar 1
dan Sie Keuangan. Kemudian melakukan pembayaran kepada rekanan
dengan menyerahkan uang dan kuitansi (K) lembar 2 dan KK fembar 3.
Mencatat pengeluaran uang tersebut kedalam Buku Kas (BK). Lalu
menyerahkan KK lembar 1, kepada Sub Sie Verifikasi dan Pembukuan, KK
lembar 2 simpan sebagai arsip.
c. Sub, Sie Verifikasi dan Pembukuan.
Menerima KK lembar 1, K lembar 1, Fk dan DP (embar 1, kemudian
melakukan verifikasi bukti-bukti tersebut dan bandingkan dengan dokumen-
dokumen yang diterima sebelumnya, misalnya :
60
Formufir Permintaan Kebutuhan Barang (FPKB), Formulir Pesanan
Pembelian (FPP), Penawaran Harga (PH) dan supplier dan sebagainya.
Ayat Jurnalnya :
Dr. 211 Utang Usaha
Cr. 111 Kas.
Setiap akhir bulan posting ke dalam Buku Besar Utang Usaha dan Kas.
Prosedur pengefuaran kas untuk pembayaran utang dapat dilihat lebih jalas
pada skema VI flowchart system dan prosedur pengeluaran kas untuk
prmbayaran utang kepada rekanan sebagai berikut :
61
SKEMA VII
FLOW CHART SYSTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS
UNTUK PEMBAYARAN UTANG KEPADA REKANAN
62
REKANAN SIE KEUANGAN KASIR SUBSIE VERIFIKASI & PEMBUKUAN
Kwitansi
FK
Periksa & teliti
KK
Kwitansi KK
Rupiah
Ditanda tangani Pjbt Berwewenang
KK
Proses Pembyara
n Kas
Catat
BK
KK
F
KK
bukukan
JKK
SBB BBS
F
KeteranganDG : Daftar GajiKK : Kas KreditBk : Buku Kas JKK : Jurnal kas KeluarSBB : Sub Buku BesarBBS : Buku BesarF : File
4. Prosedur pengeluaran kas untuk pemberian pinjaman pegawai
a. Pegawai.
Membuat Formulir Pinjaman pegawai (FP) rangkap 2 bersama dengan
Lampiran (LP) dan minta persetujuan pejabat berwenang. Kemudian
menyerahkan FP rangkap 2 dan LP kepada Sie Keuangan.
b. Sie keuangan.
Menerima FP rangkap 2 dan LP dan pegawai. Kemudian melakukan
pemeriksaan atas bukti-bukti tersebut, berdasarkan FP buatkan Kas Kredit
(KK) dalam rangkap 3, mintakan persetujuan dan tanda tangan pejabat
berwenang, lalu menyerahkan KK rangkap 3, FP rangkap 2 dan LP kepada
kasir.
c. Kasir.
Menerima KK rangkap 3, FP rangkap 2, LP dari Sie Keuangan, kemudian
membuat cek dengan nilai sesuai kebutuhan. Setelah itu melakukan
pembayaran pinjaman uang kepada pegawai dan meyerahkan KK lembar 3.
Lalu berdasarkan KK dicatat dalam Buku Kas (BK). Menyerahkan KK
lembar 1, FP lembar 1, LP kepada Sub Sie Verifikasi dan Pembukuan. KK
fembar 2, FP lembar 2 simpan sebagai arsip.
d. Sub Sie Verifikasi dan Pembukuan.
Menerima KK lembar 1, FP lembar1 dan LP dan kasir, kemudian
melakukan verifikasi bukti-bukti tersebut,
63
berdasarkan KK lembar 1, FP lembar 1 dan LP kemudian membuat jurnal
Kas Keluar (JKK) dan Sub Buku Besar Piutang Pegawai dan aSub Buku
Besar Kas.
Ayat Jurnalnya :
Dr. 115 Piutang Non Usaha
Cr. 111 Kas
KK lembar 1, LP dan FP lembar 1 disimpan sebagai arsip dan setiap
akhir bulan posting kedalam Buku Besar Utang Usaha dan kas. Prosedur
pengeluaran kas untuk pembayaran piutang pegawai dapat dilihat lebih
jelas pada skema VII flowchart sistem dan prosedur pengeluaran kas untuk
pembayaran piutang pegawai berikut ini:
64
SKEMA VIII
FLOW CHART SYSTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS UNTUK
PEMBERIAN PINJAMAN PEGAWAI
65
PERSONALIA SIE KEUANGAN KASIR SUBSIE VERIFIKASI & PEMBUKUAN
FPLP
FP
PERIKSA & TELITI
KK
DITANDA TANGANI PJBT BERWEWENANG
KK
KK KK
BUKUKANBYRKAN
KPD PEGAWAI
JKK
BK
CATAT
F
KK
SBB BBS
F
F
KET;FP : formulir pinjaman pegawaiLP : LampiranKK : Kas KecilBK : Buku KasSBB : Sub Buku BearJKK : Jurnal Kas KecilBBS Buku BesarF : File
5. Prosedur pengeluaran biaya tak terduga
a. Sie Keuangan
Menerima kuitansi (K) sebanyak dua rangkap, kemudian melakukan
pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang ada. Lalu membuat Kas Debit
dalam rangkap 3 (tiga), kemudian meminta persetujuan kepada pejabat
berwenang. Setelah mendapat persetujuan kemudian menyerahkan KD
rangkap 3, KD rangkap 2, dan kuitansi rangkap 2 kepada kasir.
b. Kasir
Menerima KD rangkap 3, KD rangkap 2 dan kuitansi rangkap 2 dari Sie
Keuangan. Kemudian melakukan pencairan, lalu mencatat pengeluaran
uang tersebut kedalam buku kas (BK). Lalu menyerahkan KD rangkap 2
kepada Sub Sie Verifikasi dan Pembukuan, KD rangkap 3 dan KK rangkap
2 disimpan sebagai arsip.
c. Sub Sie Verifikaksi dan Pembukuan
Menerima KD rangkap 2, kemudian melakukan verifikasi bukti-bukti
tersebut dan kemudian melakukan pencatatan dan memasukkannya ke
dalam ayat jurnal:
Dr. 512 biaya perlengkapan kantor
Cr. 111 Kas
Setiap akhir bulan posting ke dalam Buku Besar Biaya-biaya dan Kas.
Prosedur pengeluaran kas untuk pengeluaran biaya-biaya tak terduga
66
dapat dilihat lebih jelas pada skema IX flowchart sistem dan prosedur
pengeluaran kas untuk pengeluaran biaya-biaya tak terduga sebagai berikut:
67
SEKEMA IX
FLOW CHART SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS UNTUK PENGELUARAN BIAYA-BIAYA TAK TERDUGA
68
SIE KEUANGAN KASIR SUBSIE VERIFIKASI & PEMBUKUAN
KWITANSI KD
FB
KD
PERIKSA & TELITI
Tanda tangani pjbt
berwewenang
ProsesPembayaran kas
CATAT
BK
KD
KD
Bukukan
JKK
SBBBBS
F
FKET:KD : Kas DebitFB : Faktur BeliBK : Buku KasJKK : Jurnal Kas keluarSBB : Sub Buku BesarBBS : Buku Besar F : File
E. Pengendalian Fisik
Pengendalian yang dilakukan atas kas, seperti pengendalian terhadap
penerimaan kas dengan menyetorkan kas yang diterima tiap hari ke bank
clan menyimpan sebagian kecil kas sesuai kesepekatan perusahaan di
brankas untuk keperluan tidak terduga, adapun pengeluaran kas dilakukan
setiap hari ada keperluan yang telah diketahui pejabat yang berwenang
clan telah disetujui kas yang dikeluarkan apabila dalam jumlah besar maka
harus menggunakan cek untuk menjamin keamanan sehingga menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan apabila pembayaran dilakukan dengan uang
tunai, sedangkan apabila jumlah yang akan dibayarkan sedikit maka bisa
ambil dari brankas tetapi tiap bulan akan dilakukan pengisian kembali
sesuai dengan biaya yang digunakan.
F. Evaluasi Sistem clan Prosedur Pengeluaran Kas yang dilakukan PT.
Madani Mitra mandiri Tours and Travel
Dalam sistem clan prosedur pengeluaran kas pada perusahaan PT.
Madani Mitra mandiri Tours and Travel belum terdapat pemisahan fungsi
clan tanggung jawab secara jelas dari bagian keuangan. Dimana fungsi
otorisasi harus terpisah dengan fungsi pencatatan clan kasir. Oleh karena
itu, maka perlunya upaya bagi perusahaan di dalam melakukan pemisahan
fungsi tersebut untuk menghindari penyimpangan karena adanya aktifitas
ganda dalam fungsi keuangan.
69
Jadi dengan adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab dari masing-
masing bagian tersebut maka akan tercermin pengendalian intern yang baik
dalam perusahaan. Serta perlunya di bentuk kas kecil yang pengendalian
dan pengawasan yang ketat dan adanya tanggung jawab dari pejabat yang
berwenang, agar tehindar dari penyalahgunaan dan penyelewengan dana.
Dalam sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.
Madani Mitra Mandiri Tours and Travel Makassar sangat di perlukan
pemeriksaan intern terhadap kas fisik dan non fisik. Maka dengan adanya
pengendalian internal control yang baik, dapat mengurangi dan
memperkecil adanya penyelewengan dan penyalagunaan dana.
70
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penulis menarik kesimpulan atas pembahasan sebagai berikut :
1. Pengendalian intern terhadap sistem clan prosedur pengeluaran kas
yang diterapkan pada PT.Madani Mitra mandiri Tours and Travel di
Makassar sudah memadai karena perusahaan dalam membuat kebijakan
clan prosedur-prosedur untuk mengendalikan seluruh aktifitas
perusahaan serta mampu mengontrol seluruh kegiatan dalam
perusahaan.
2. Sistem dan prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran gaji, utang,
piutang pegawai dan biaya perjaianan dinas yang diterapkan oleh
PT.Madani Mitra mandiri Tours and Travel sudah memadai dan telah
sesuai dengan teori clan kebijakan, namun masih ada departemen yang
melakukan tanggung jawab dengan fungsi ganda, dimana bagian
keuangan diberikan wewenang sebagai fiat bayar, otorisasi dan
pencatatan, dengan demikian maka hipotesis yang diajukan sebelumnya
tidak terbukti (ditolak).
71
B. Saran –Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
akan disajikan saran - saran sebagai bahan masukan bagi pihak
perusahaan sebagai berikut :
1. Perlu adanya pemisahan fungsi yang jelas antara bagian keuangan
dengan pihak yang mengotorisasi agar terhindar dari penyimpangan
akibat adanya bagian yang manjalankan beberapa fungsi.
2. Perlunya dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
3. Perlunya dilakukan pemeriksaan kas secara berkala.
4. Diharapkan agar lebih meningkatkan dan mempertahankan sistem dan
prosedur yang telah ada agar lebih baik.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdu1 Halim & Totok Budi Santoso, 1999. Auditing, Edisi Kedua,
Penerbit, AMP YKPN, yogyakarta.
Bodnar, George H dan Hopwood, William S, 2000. Sistem Informas
Akuntansi, Terjemahan : Amir Abadi Yusuf, Buku Kesatu, Edisi Keenam,
Salemba Empat, Jakarta.
Hall, James A, 2001. Sisfem lnformasi Akuntansi, Edisi Kesatu,
Salemba Empat, Jakarta.
Krismiaji, 2002. Sistem lnformasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit
AMP YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Kedua, Cetakan Ketiga, Penerbit
STIE YPKN, Yogyakarta.
Sistem dan Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran
Kas.2007//http.google.com.diakses 2 november 2011
Soemarsono, SR, 1999. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Kesatu, Edisi
Keempat, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Somarso; 2005 Akuntansi Suatu Pengantar. Jilid 1 Edisi Kelima,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Zaki Baridwan, 1998. Intermediate Acounting, Edisi Ketujuh, Penerbit
BPFE, Yogyakarta.
73