EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi...

52
i EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI DENGAN PNEUMONIA MENGGUNAKAN METODE GYSSENS DI RSUD KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Patricia Nathania Widyastuti NIM : 158114003 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi...

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

i

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI

DENGAN PNEUMONIA MENGGUNAKAN METODE GYSSENS

DI RSUD KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Patricia Nathania Widyastuti

NIM : 158114003

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

ii

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI

DENGAN PNEUMONIA MENGGUNAKAN METODE GYSSENS

DI RSUD KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Patricia Nathania Widyastuti

NIM : 158114003

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bapak dan Ibu, serta keluarga besar terkasih

sebagai penyemangat terbesarku

Sahabat dan teman-teman tercinta

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

viii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas segala berkat, penyertaan dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri

dengan Pneumonia menggunakan Metode Gyssens di RSUD Kota Yogyakarta

Periode 2017” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada penyusunan tugas akhir ini, penulis sungguh menyadari bahwa

apabila tidak mendapat bimbingan, bantuan, doa, kritik dan saran, serta dukungan

dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terimakasih.

Ungkapan terimakasih ini disampaikan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat, penyertaan, dan

pertolongan-Nya yang luar biasa sehingga penulis diberikan kelancaran

dalam penyusunan tugas akhir ini.

2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing Akademik.

3. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah membimbing dengan sangat sabar dan senantiasa

memberikan arahan, waktu, kritik dan saran, motivasi serta doa dari awal

proses penyusunan tugas akhir ini hingga pada akhirnya dapat diselesaikan

dengan baik.

4. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Ibu Yunita Linawati M.Sc., Apt.

selaku dosen penguji yang telah memberi waktu, dukungan, dan masukan

berupa kritik dan saran yang membangun selama penyusunan hingga

penyelesaian tugas akhir ini.

5. Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membantu dalam hal perjiinan dan keperluan surat-menyurat sehingga

proses penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

ix

6. Direktur, Staf Diklat, Staf Rekam Medis dan Apoteker di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Yogyakarta yang telah bersedia memberikan izin dan

berbagai informasi, serta membantu penulis untuk melakukan penelitian.

7. Tim Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana

yang telah memberikan izin dan arahan terkait pembuatan Ethical

Clearance kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Kedua orang tuaku, Bapak Julius Hasta Widagdo dan Ibu Catharina

Wahyu Warsini yang senantiasa mendoakan, memberikan semangat dan

kasih sayang yang luar biasa, mendengarkan keluh kesah, dan sebagai

donatur terbesar dalam hidupku terutama selama proses studi dan

penyusunan tugas akhir ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

9. Keluarga besar Solo dan Bogor yang senantiasa memberikan dukungan,

dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan tugas akhir ini.

10. Partner dalam banyak hal. Teruntuk kekasihku YB. Abraham, terimakasih

untuk segala doa, dukungan, semangat, masukan dan telah bersedia untuk

menjadi tempat berkeluh kesah yang selalu menemani dalam suka dan

duka. Terimakasih juga karena sudah berjuang bersama dengan jarak.

11. Partner segalanya selama di Jogja, Mas Heribertus Wijiraharjo, Mbak

Fransisca Putri Wulandari, Maria Tri Nidi Astuti dan Kezia Triyono.

Terimakasih untuk segala cerita dan kenangan saat menempuh studi di

Jogja hingga penulis dapat menyelesaikan studi dan tugas akhir ini.

12. Sahabat “D’Geng”, Maria Tri Nidi Astuti, Charitas Widyastuti, dan Nora

Tisa Sitanggang yang berada di Yogyakarta, dan Riska Handayani Wau

yang berada di Bogor. Terimakasih telah senantiasa menghibur,

memberikan semangat, dukungan, doa dan bantuan selama proses

perkuliahan, terutama dalam penyusunan proposal hingga tugas akhir ini.

13. Sahabat ‘Aak Burjo’ Nadia, Tika, Graciella, Indian, dan Tia yang

senantiasa memberikan hiburan, bantuan, dukungan, dan doa selama

perkuliahan hingga penyelesaian tugas akhir ini. Untuk Cikgu Tommy,

terimakasih banyak karena telah senantiasa memberi bantuan dan

dukungan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

x

14. Rekan-rekan skripsi ‘Skripsweet Pak Wawan’, Tika, Graciella, Indian,

Marju, Berta, dan Misty yang selalu memberikan dukungan dan semangat

yang tiada henti satu sama lain mulai dari proses penyusunan proposal

hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

15. Sahabat PKM “Beta Punya 2017”, Arini Safti Sandrapitaloka, Karmelia

Intany Doko, Maria Tri Nidi Astuti, dan Maria Magdalena Indriati Kartika

yang tiada henti memberikan wejangan dan hiburan disaat jenuh dalam

menghadapi segala hal. Tanpa kalian, hidupku pasti hampa.

16. Teman-teman meja 1 (Brysinihecipiti - Bryant, Siska, Henny, Cindy,

Pipin, Tika Menyeng) yang menjadi partner praktikum, mengerjakan tugas

kelompok dan tugas perkuliahan selama 4 tahun.

17. Keluarga PSM Cantus Firmus yang senantiasa menjadi rumah kedua

selama di Jogja dan memberikan kerinduan untuk selalu pulang.

18. Teman-teman FSM A 2015 dan Farmasi dari angkatan 2013-2018 yang

telah senantiasa berdinamika bersama, memberikan banyak kenangan

selama masa perkuliahan, serta semangat kepada penulis.

19. Kota Yogyakarta dan segala isinya yang istimewa dan selalu dirindukan.

20. Semua pihak yang memberikan dukungan doa dan semangat yang luar

biasa dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih belum sempurna

dan meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar tugas akhir ini

menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat berguna

dan bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di

bidang ilmu kefarmasian.

Yogyakarta, 31 Mei 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

xi

ABSTRAK

Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran

pernapasan yaitu pada jaringan paru dan biasanya disebabkan oleh bakteri

Streptococcus pneumonia. Pneumonia berada pada peringkat ke-8 dalam 10 besar

penyakit rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta tahun 2014

sejumlah 61 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien pediatri dengan pneumonia

menggunakan metode/kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota

Yogyakarta periode 2017.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang menggunakan

desain metode deskriptif evaluatif dengan pengambilan data yang bersifat

retrospektif. Data yang diambil berasal dari data rekam medis pasien pneumonia

kelompok pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode 2017.

Data rekam medis yang diperoleh kemudian dievaluasi menggunakan diagram

alur Gyssens yang memuat kriteria untuk evaluasi penggunaan antibiotik.

Hasil evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan metode Gyssens yaitu

diperoleh penggunaan antibiotik tepat/rasional (kategori 0) sebesar 21,1% dan

penggunaan antibiotik yang tidak rasional sebesar 78,9% yang terbagi dalam

penggunaan antibiotik tidak tepat dosis (kategori IIa) sebesar 36,8%, penggunaan

antibiotik tidak tepat interval pemberian (kategori IIb) sebesar 7,9%, penggunaan

antibiotik terlalu singkat (kategori IIIb) sebesar 23,7%, dan ada antibiotik lain

yang lebih efektif (kategori IVa) sebesar 10,5%.

Kata kunci: Pneumonia, antibiotik, Gyssens

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

xii

ABSTRACT

Pneumonia is an infectious disease that attacks the respiratory tract in the

lung tissue and usually caused by Streptococcus pneumonia. Pneumonia is ranked

8th in the top 10 inpatient diseases at RSUD Kota Yogyakarta in 2014, amounting

to 61 cases. The purpose of this study was to determine the rationality of

antibiotic use in pediatric patients with pneumonia using the Gyssens method /

criteria in the Inpatient Installation of RSUD Kota Yogyakarta in 2017.

This study is a non-experimental research that uses descriptive evaluative

method design with retrospective data collection. The data taken comes from the

medical record data of pneumonia patients in the pediatric group at the Inpatient

Installation of RSUD Kota Yogyakarta in 2017. The medical record data were

obtained then evaluated using the Gyssens flow diagram which contained criteria

for evaluating antibiotic use.

The results of evaluating antibiotic use based on Gyssens method / criteria

are obtained the use of rational antibiotics (category 0) of 21,1% and irrational

use of antibiotics of 78,9% which are divided into inappropriate dose of

antibiotics (category IIa) of 36,8%, antibiotic use was not the right interval

(category IIb) of 7,9%, antibiotic use was too short (category IIIb) of 23,7%, and

there were other effective alternatives of antibiotics (category IVa) of 10,5% .

Keywords: Pneumonia, antibiotics, Gyssens

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii

PRAKATA ....................................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

ABSTRACT ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ................................................................................. 2

Desain dan Subjek Penelitian ................................................................... 2

Pengambilan Data ..................................................................................... 3

Analisis Data............................................................................................. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7

KESIMPULAN ................................................................................................ 16

SARAN ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

LAMPIRAN ..................................................................................................... 19

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kriteria Gyssens ........................................................................... 6

Tabel II. Persentase Jenis Antibiotik yang Digunakan pada Pasien

Pediatri dengan Pneumonia Tahun 2017 di RSUD Kota

Yogyakarta .................................................................................... 8

Tabel III. Distribusi Data Kerasionalan Penggunaan Antibiotik pada

Pasien Pediatri dengan Pneumonia Berdasarkan Kategori

Gyssens di RSUD Kota Yogyakarta Periode 2017 ...................... 8

Tabel IV. Hasil Evaluasi Penggunaan Antibiotik untuk Pneumonia pada

Pediatri Berdasarkan Kategori Gyssens di RSUD Kota

Yogyakarta Periode 2017 ............................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Pediatri dengan Pneumonia

di RSUD Kota Yogyakarta Periode 2017 ..................................... 3

Gambar 2. Diagram Alur Gyssens .................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance ...................................................................... 19

Lampiran 2. Surat Perizinan Penelitian RSUD Kota Yogyakarta .................. 20

Lampiran 3. Definisi Operasional .................................................................. 21

Lampiran 4. Kasus Kategori 0 & IIa .............................................................. 22

Lampiran 5. Kasus Kategori IIb ..................................................................... 27

Lampiran 6. Kasus Kategori IIIb .................................................................... 31

Lampiran 7. Kasus Kategori IVa .................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

1

PENDAHULUAN

Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi

akut atau radang pada jaringan paru dan penularannya dapat melalui udara.

Organisme yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia yaitu jamur, virus, dan,

bakteri. Bakteri yang paling sering menginfeksi yaitu bakteri Streptococcus

pneumonia dan dapat menyerang semua kelompok umur. Pneumonia dapat

ditandai dengan gejala panas tinggi, batuk berdahak dan sesak napas

(Prabaniswari, 2011; PDPI, 2003; Riskesdas, 2013). Menurut World Health

Organization (2014), pneumonia menjadi salah satu penyakit terbanyak di dunia

dan menempati urutan kedua dengan jumlah kasus sebanyak 18% dari jumlah

kematian anak-anak sebanyak 2 juta per tahun. Pada tahun 2014 di Instalasi Rawat

Inap RSUD Kota Yogyakarta, pneumonia masuk dalam 10 besar penyakit

terbanyak dan berada di urutan ke-8 dengan jumlah 61 kasus (Kemenkes, 2015b).

Terapi antibiotik diperlukan untuk menangani penyakit pneumonia

(Banaszak, 2013). Pemberian antibiotik yang kurang tepat dapat menimbulkan

masalah resistensi dan potensi terjadinya kejadian efek samping seperti

perkembangan infeksi yang lebih parah, terjadinya komplikasi, waktu tinggal di

rumah sakit (rawat inap) menjadi lebih lama, dan meningkatnya risiko kematian

(Llor, 2014). Terdapat beberapa penelitian terkait evaluasi penggunaan antibiotik

pada pasien pneumonia menggunakan metode Gyssens, seperti yang dilakukan

oleh Prabaniswari di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2011

menyatakan bahwa dari 45 kasus pneumonia terdapat 11 kasus ketidaktepatan

pemberian antibiotik karena kesalahan dosis atau interval/frekuensi atau rute dan

cara pemberian. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti di RSUD Sultan

Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak tahun 2016 menunjukkan adanya

ketidakrasionalan pemberian antibiotik pada pasien balita dengan pneumonia,

yaitu sebesar 50,01% dari 18 kasus yang ada, termasuk ke dalam kategori IIA

yaitu tidak tepat dosis. Selain itu, dari penelitian Trisnawati di Rumah Sakit Islam

Sultan Agung Semarang tahun 2018 juga ditemukan adanya ketidakrasionalan

penggunaan antibiotik, yaitu dari 41 kasus pneumonia ditemukan 15 kasus

diantaranya (34,88%) tidak rasional yang termasuk ke dalam kategori IIIA, IIIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

2

dan IVC. Hasil dari beberapa penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada

pemberian dan penggunaan antibiotik yang tidak rasional pada pasien pneumonia.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, penelitian ini dilakukan untuk

menentukan ketepatan peresepan antibiotik pada pasien pediatri dengan

pneumonia menggunakan metode Gyssens di RSUD Kota Yogyakarta. Pemilihan

RSUD Kota Yogyakarta sebagai lokasi penelitian dikarenakan belum pernah

dilakukan sebelumnya dan jumlah angka kejadian penyakit pneumonia yang

cukup banyak.

METODE PENELITIAN

Desain dan Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, yaitu subjek tidak

diberikan intervensi atau suatu perlakuan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan

adalah metode deskriptif evaluatif. Pengambilan data dilakukan secara

retrospektif, yaitu melalui pengambilan data rekam medis pasien pediatri dengan

pneumonia di RSUD Kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah pasien pneumonia kelompok pediatri (0-11

tahun) baik laki - laki maupun perempuan yang menjalani rawat inap di RSUD

Kota Yogyakarta dengan periode perawatan Januari - Desember tahun 2017 dan

dinyatakan sembuh, pasien yang terdiagnosis pneumonia dan tidak memiliki

penyakit penyerta lain serta mendapatkan terapi antibiotik selama menjalani rawat

inap. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah pasien dengan data rekam medis yang

hilang atau tidak lengkap, pasien yang pulang secara paksa atau belum sembuh,

dan pasien yang melanjutkan pengobatan di tempat lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

3

Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Pediatri dengan

Pneumonia di RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2017

Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data rekam medis.

Pengambilan data dilakukan dengan mengambil seluruh populasi pasien pediatri

dengan pneumonia yang menjalani rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta periode

tahun 2017 dan memenuhi kriteria inklusi. Data yang diambil terdiri dari nomor

rekam medis, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, inisial pasien, jenis kelamin,

umur, berat badan, tanda vital, keluhan, diagnosa utama, status pasien, status

pulang, hasil tes laboratorium (hematologi), dan pengobatan yang diberikan

selama menjalani rawat inap dan yang dibawa pulang. Penelitian ini telah

mendapatkan izin dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Duta Wacana dengan nomor surat 921/C.16/FK/2019 serta

pihak RSUD Kota Yogyakarta dengan nomor surat 070/1221.

Jumlah pasien pneumonia

periode Januari-

Desember 2017 sebanyak 26

orang

Rekam medis yang masuk

dalam kriteria inklusi

sebanyak 19 data

Eksklusi = 7

- Rekam medis pasien hilang & tidak lengkap

- Pasien memiliki penyakit penyerta lain

- Pasien belum sembuh

Rekam medis yang

digunakan dalam

penelitian sebanyak 19

data dengan 38 peresepan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

4

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan secara deskriptif dalam

bentuk persentase jenis antibiotik yang digunakan dan evaluasi kerasionalan

penggunaan antibiotik pada pasien pediatri dengan pneumonia. Persentase jenis

antibiotik untuk pengobatan pneumonia yang diterima pasien dilakukan dengan

cara menghitung jumlah kasus tiap jenis antibiotik kemudian dibagi jumlah

seluruh kasus dan dikali 100%. Tahap selanjutnya, dilakukan evaluasi ketepatan

penggunaan antibiotik pada pasien pediatri dengan pneumonia berdasarkan

metode Gyssens yang dikategorikan berdasarkan kriteria Gyssens (Kategori 0-VI)

dengan mengacu pada Panduan Praktik Klinis Anak tahun 2015 yang digunakan

di RSUD Kota Yogyakarta sebagai acuan utama dalam praktik klinis, serta British

National Formulary for Children tahun 2011 dan Drug Information Handbook

edisi 11 sebagai acuan pelengkap. Alur evaluasi menggunakan metode Gyssens

dimulai dari kotak yang paling atas, yaitu dengan melihat apakah kelengkapan

data pasien sudah terpenuhi atau belum. Apabila data lengkap, maka dilanjutkan

ke kotak dibawahnya dan mengikuti alur-alur berikutnya, namun apabila data

tidak lengkap maka data yang dievaluasi berhenti pada kategori tersebut dan

dinilai tidak lolos kategori VI. Terapi antibiotik dikatakan rasional apabila lolos

semua kategori pada metode Gyssens. Hasil evaluasi tiap peresepan antibiotik

disajikan dalam bentuk narasi serta tabel. Dalam tahap analisis menggunakan

metode Gyssens juga dilakukan wawancara dengan pihak apoteker RSUD Kota

Yogyakarta dengan tujuan untuk mengetahui alasan pemberian maupun pemilihan

terapi antibiotik untuk pasien pediatri dengan pneumonia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

5

Gambar 2. Diagram Alur Gyssens

(Gyssens, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

6

Tabel I. Kriteria Gyssens

Kategori Gyssens Keterangan

Kategori 0 penggunaan antibiotik tepat/bijak

Kategori I penggunaan antibiotik tidak tepat waktu

Kategori IIa penggunaan antibiotik tidak tepat dosis

Kategori IIb penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian

Kategori IIc penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute pemberian

Kategori IIIa penggunaan antibiotik terlalu lama

Kategori IIIb penggunaan antibiotik terlalu singkat

Kategori IVa ada antibiotik lain yang lebih efektif

Kategori IVb ada antibiotik lain yang kurang toksik/lebih aman

Kategori IVc ada antibiotik lain yang lebih murah

Kategori IVd ada pilihan antibiotik lain dengan spektrum lebih sempit

Kategori V tidak ada indikasi penggunaan antibiotik

Kategori VI data rekam medis tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi

(Gyssens, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan 19 rekam medis dengan 38 peresepan

antibiotik untuk pasien pediatri dengan pneumonia yang menjalani rawat inap

periode 2017 di RSUD Kota Yogyakarta dan sesuai kriteria inklusi. Jenis

antibiotik yang digunakan adalah ampicillin, gentamicin, cefixime, cefspan®

(cefixime), amoxicillin, ceftriaxone, dan azithromycin.

Berdasarkan Tabel II, dapat dilihat bahwa penggunaan antibiotik yang

paling banyak diresepkan adalah ampicillin dengan jumlah 15 peresepan (39,5%),

diikuti dengan gentamicin sebanyak 14 peresepan (36,8%), kemudian cefixime

dengan jumlah 3 peresepan (7,9%), ceftriaxone dengan jumlah 3 peresepan

(7,9%), cefspan® (cefixime) dengan jumlah 1 peresepan (2,6%), amoxicillin

dengan jumlah 1 peresepan (2,6%), dan azithromycin dengan jumlah 1 peresepan

(2,6%). Evaluasi peresepan antibiotik dibagi menjadi 13 kategori dengan

menggunakan alur Gyssens (Gyssens, 2005).

Berdasarkan Tabel III, penggunaan antibiotik yang tergolong

tepat/rasional (kategori 0) sebanyak 8 peresepan (21,1%) dan penggunaan

antibiotik yang tergolong tidak tepat (kategori I-VI) sebanyak 30 peresepan

(78,9%). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat meliputi: penggunaan antibiotik

tidak tepat dosis (kategori IIa) sebanyak 14 peresepan (36,8%), penggunaan

antibiotik tidak tepat interval pemberian (kategori IIb) sebanyak 3 peresepan

(7,9%), penggunaan antibiotik terlalu singkat (kategori IIIb) sebanyak 9 peresepan

(23,7%), dan ada antibiotik lain yang lebih efektif (kategori IVa) sebanyak 4

peresepan (10,5%). Tidak ditemukan antibiotik yang termasuk dalam kategori

penggunaan antibiotik tidak tepat waktu (kategori I), penggunaan antibiotik tidak

tepat cara/rute pemberian (kategori IIc), penggunaan antibiotik terlalu lama

(kategori IIIa), ada antibiotik yang kurang toksik/lebih aman (kategori IVb), ada

antibiotik yang lebih murah (kategori IVc), ada pilihan antibiotik lain dengan

spektrum lebih sempit (kategoi IVd), tidak ada indikasi penggunaan antibiotik

(kategori V), dan data rekam medis tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi

(kategori VI).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

8

Tabel II. Persentase Jenis Antibiotik yang digunakan pada Pasien

Pediatri dengan Pneumonia Tahun 2017 di RSUD Kota Yogyakarta

Antibiotik Jumlah Persentase (%)

Ampicillin 15 39,5

Gentamicin 14 36,8

Cefixime 3 7,9

Ceftriaxone 3 7,9

Cefspan® (Cefixime) 1 2,6

Amoxicillin 1 2,6

Azithromycin 1 2,6

Total 38 100

Tabel III. Distribusi Data Kerasionalan Penggunaan Antibiotik pada Pasien

Pediatri dengan Pneumonia Berdasarkan Kategori Gyssens

di RSUD Kota Yogyakarta Periode 2017

Kategori Gyssens Jumlah Persentase (%)

Kategori 0 8 21,1

Kategori I - -

Kategori IIa 14 36,8

Kategori IIb 3 7,9

Kategori IIc - -

Kategori IIIa - -

Kategori IIIb 9 23,7

Kategori IVa 4 10,5

Kategori IVb - -

Kategori IVc - -

Kategori IVd - -

Kategori V - -

Kategori VI - -

Total 38 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

9

Tabel IV. Hasil Evaluasi Penggunaan Antibiotik untuk Pneumonia pada Pediatri

Berdasarkan Kategori Gyssens di RSUD Kota Yogyakarta Periode 2017

No Antibiotik Rute

Pemberian

Kategori Gyssens Total

0 IIa IIb IIIb IVa

1 Ampicillin iv 7 - 3 5 - 15

2 Gentamicin iv - 14 - - - 14

3 Cefixime po - - - - 3 3

4 Ceftriaxone iv - - - 3 - 3

5 Cefspan® (Cefixime) po - - - - 1 1

6 Amoxicillin po - - - 1 - 1

7 Azithromycin po 1 - - - - 1

Jumlah 8 14 3 9 4 38

Keterangan kategori Gyssens:

0 : Penggunaan antibiotik tepat/bijak

IIa : Penggunaan antibiotik tidak tepat dosis

IIb : Penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian

IIIb : Penggunaan antibiotik terlalu singkat

IVa : Ada antibiotik lain yang lebih efektif

Tabel IV menunjukkan hasil evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien

pediatri dengan pneumonia berdasarkan kriteria Gyssens yang meliputi

penggunaan antibiotik yang tepat/bijak (kategori 0) yaitu ampicillin sebanyak 7

peresepan dan azithromycin sebanyak 1 peresepan. Antibiotik yang masuk ke

dalam kategori tidak tepat dosis (kategori IIa) yaitu gentamicin sebanyak 14

peresepan. Antibiotik yang masuk ke dalam kategori tidak tepat interval

pemberian (kategori IIb) yaitu ampicillin sebanyak 3 peresepan. Antibiotik yang

termasuk ke dalam kategori penggunaan antibiotik yang terlalu singkat (kategori

IIIb) yaitu ampicillin sebanyak 5 peresepan, ceftriaxone sebanyak 3 peresepan,

dan amoxicillin sebanyak 1 peresepan. Yang termasuk ke dalam kategori ada

antibiotik lain yang lebih efektif (kategori IVa) yaitu cefixime sebanyak 3

peresepan, dan cefspan® (cefixime) sebanyak 1 peresepan.

Berikut ini disajikan hasil penilaian terkait evaluasi penggunaan antibiotik

pada pasien pediatri dengan pneumonia menggunakan metode Gyssens di RSUD

Kota Yogyakarta periode 2017 secara lebih terperinci:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

10

1. Data rekam medis tidak lengkap untuk dievaluasi (kategori VI)

Data rekam medis yang tidak lengkap ditandai dengan data tanpa

diagnosis kerja (penegakan secara klinis dari anamnesis dan pemeriksaan

fisik), atau ada halaman rekam medis yang hilang sehingga tidak dapat

dievaluasi (Kemenkes, 2011b). Pada penelitian ini, data rekam medis yang

tidak lengkap untuk dievaluasi meliputi tidak adanya berat badan dan umur

pasien, lembar pengobatan tidak tersedia, dan dosis pengobatan tidak

dicantumkan. Data rekam medis yang tidak lengkap dimasukkan dalam

kriteria eksklusi, dan berdasarkan hasil evaluasi menggunakan metode

Gyssens, tidak terdapat peresepan yang masuk dalam kategori ini.

2. Tidak ada indikasi penggunaan antibiotik (kategori V)

Pada kategori ini, apabila ada indikasi penggunaan antibiotik namun

tidak sesuai dengan hasil laboratorium yang menunjukkan adanya infeksi

maka diartikan sebagai antibiotik tanpa indikasi (Kemenkes, 2011b). Selain

itu, pemberian antibiotik juga dilihat dari penegakan diagnosa dan pengalaman

klinis dari dokter. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan metode Gyssens,

tidak ditemukan kasus yang masuk ke dalam kategori ini.

3. Ada alternatif antibiotik lain yang lebih efektif (kategori IVa)

Adanya alternatif antibiotik lain yang lebih efektif apabila terdapat

pilihan antibiotik yang lebih direkomendasikan karena dinilai akan

memberikan terapi yang lebih optimal. Berdasarkan hasil evaluasi dengan

metode Gyssens, terdapat 4 peresepan yang termasuk dalam kategori ini

contohnya yaitu kasus 37 (cefixime) (Lampiran 7).

Pada kasus 37, pasien menerima antibiotik cefixime selama menjalani

rawat inap. Pasien terdiagnosis pneumonia sehingga perlu diberikan terapi

antibiotik. Menurut literatur yang digunakan di Rumah Sakit yaitu Panduan

Praktik Klinis Anak tahun 2015 dan literatur tambahan yang diterbitkan oleh

WHO yaitu Classification and Treatment of Childhood Pneumonia at Health

Facilities serta Drug Information Handboook, cefixime tidak termasuk ke

dalam salah satu pilihan obat untuk pengobatan pneumonia. Antibiotik yang

dinilai lebih efektif yaitu ampicillin yang dikombinasikan dengan gentamicin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

11

karena kombinasi obat ini merupakan obat lini pertama untuk pneumonia

rawat inap (Lacy, 2009; Staf Medis Anak, 2015; WHO, 2014). Berdasarkan

evaluasi menggunakan metode Gyssens, terdapat alternatif antibiotik lain yang

lebih efektif yaitu kombinasi ampicillin dengan gentamicin sehingga

peresepan cefixime masuk dalam kategori ini.

4. Ada alternatif antibiotik lain yang kurang toksik/lebih aman (kategori IVb)

Adanya antibiotik alternatif yang kurang toksik/lebih aman dapat

dilihat dari interaksi obat yang dapat meningkatkan toksisitas maupun

munculnya efek samping yang tidak diharapkan. Selain itu kontraindikasi

terhadap pasien juga perlu diperhatikan. Berdasarkan hasil evaluasi

menggunakan metode Gyssens, tidak ditemukan adanya kasus yang masuk

dalam kategori ini.

5. Ada alternatif antibiotik yang lebih murah (kategori IVc)

Alternatif antibiotik yang lebih murah dilihat berdasarkan daftar harga

obat yang ada di RSUD Kota Yogyakarta dengan acuan tambahan MIMS

sebagai pembanding. Status bayar pasien juga diperhatikan dalam kategori ini

untuk melihat apakah antibiotik yang digunakan masuk ke dalam

Formularium Nasional. Berdasarkan hasil evaluasi mengggunakan metode

Gyssens, tidak ditemukan ada kasus yang masuk dalam kategori ini.

6. Ada pilihan antibiotik lain dengan spektrum lebih sempit (kategori IVd)

Pemilihan jenis antibiotik dengan spektrum yang lebih sempit harus

berdasarkan hasil kultur atau dari pola kepekaan antibiotik. Pada keadaan

tertantu, pemberian antibiotik spektrum luas masih dibenarkan namun setelah

diperoleh hasil kultur bakteri perlu dilakukan penyesuaian dan evaluasi

(Permenkes, 2015). Pada penelitian ini pemilihan antibiotik yang digunakan

untuk penatalaksanaan pneumonia pada pediatri sudah berdasarkan Panduan

Praktik Klinis Anak tahun 2015 yang menjadi acuan RSUD Kota Yogyakarta

sebagai standar terapi sehingga tidak ada kasus yang masuk dalam kategori

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

12

7. Penggunaan antibiotik terlalu lama (kategori IIIa)

Durasi pemberian antibiotik tergantung pada tingkat keparahan suatu

penyakit. Durasi penggunaan antibiotik yang terlalu lama akan meningkatkan

konsentrasi obat dalam darah sehingga beresiko menyebabkan toksisitas

(Ishaque & Aighewi, 2014). Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti pneumonia, lama

pemberian antibiotik berkisar antara 5-7 hari (Kemenkes, 2011b) dan

peresepan maksimal diberikan selama 10 hari (Kemenkes, 2017). Pada semua

kasus yang dievaluasi, durasi pemberian antibiotik tidak ada yang lebih dari

10 hari, sehingga tidak ada kasus yang masuk dalam kategori ini.

8. Penggunaan antibiotik terlalu singkat (kategori IIIb)

Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan protokol terapi untuk

sebagian besar infeksi seperti pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar

antara 5-7 hari (Kemenkes, 2011b) dan peresepan maksimal diberikan selama

10 hari (Kemenkes, 2017). Berdasarkan hasil evaluasi, ditemukan adanya 9

kasus yang masuk ke dalam kategori ini contohnya yaitu kasus 10 (ampicillin)

(lampiran 6).

9. Penggunaan antibiotik tidak tepat dosis (kategori IIa)

Ketepatan dosis sangat penting dalam pemberian suatu terapi

pengobatan. Apabila dosis yang diberikan terlalu tinggi, maka akan

menimbulkan resiko peningkatan toksisitas maupun timbulnya resiko efek

samping yang tidak diharapkan. Sebaliknya, apabila dosis yang diberikan

terlalu rendah, maka tidak akan mencapai outcome terapi (Kemenkes, 2011b).

Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan metode Gyssens, ditemukan

sebanyak 14 kasus ketidaktepatan dosis yaitu pada antibiotik gentamicin.

Contoh kasus yang masuk dalam kategori ini yaitu kasus 2 (gentamicin)

(lampiran 4). Dosis gentamicin yang dianjurkan oleh British National

Formulary for Children adalah 2,5 mg/kg dalam dosis terbagi tiap 8 jam (BMJ

Group, 2011). Dosis yang diberikan pada pasien adalah 2x16 mg. Perhitungan

: 7 kg x 2,5 mg/kg = 17,5 mg/8 jam. Dosis yang diberikan tidak sesuai, karena

seharusnya gentamicin diberikan 3 kali sehari atau tiap 8 jam, namun pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

13

peresepan ini diberikan 2 kali sehari atau tiap 12 jam. Setelah dilakukan

wawancara dengan apoteker, diduga bahwa dokter memberikan pengobatan

gentamicin 2 kali sehari dengan alasan untuk menghindari efek samping yang

cukup besar dari gentamicin yaitu nefrotoksik.

10. Penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian (kategori IIb)

Interval pemberian antibiotik harus tepat, apabila dianjurkan diminum

3 kali sehari, berarti obat diminum setiap 8 jam dengan tujuan untuk menjaga

kadar obat dalam darah agar berada diatas kadar minimal yang dapat

membunuh bakteri penyebab penyakit (Kemenkes, 2011b). Berdasarkan hasil

evaluasi, ditemukan adanya 3 kasus yang masuk dalam kategori IIb, salah

satunya kasus 8 (ampicillin) (lampiran 5). Penggunaan antibiotik ampicillin

yang dianjurkan oleh British National Formulary for Children adalah setiap 6

jam (BMJ Group, 2011), sedangkan interval pemberian antibiotik ampicillin

yang digunakan pasien tidak sama setiap harinya, dan rata-rata hanya

diberikan 3 kali saja, sehingga kasus ini masuk dalam kategori IIb.

11. Penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute pemberian (kategori IIc)

Rute pemberian obat harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

klinis pasien karena merupakan salah satu faktor penting dalam proses

keberhasilan suatu terapi. Macam-macam rute pemberian obat meliputi peroral

(melalui mulut), oromukosal (melalui mukosa di rongga mulut; seperti

sublingual (di bawah lidah) dan bucal (diantara pipi dan gusi)), injeksi

(parenteral dan menembus kulit; seperti intra muscular (i.m) yaitu penyuntikan

ke dalam otot, dan intra vena (i.v) yaitu penyuntikan di dalam pembuluh

darah), rektal (melalui anus/dubur) dan transdermal (melalui permukaan kulit

berupa plester) (Sulanjani, 2013). Untuk pengobatan pneumonia rawat inap,

rute pemberian obat diberikan secara p.o (peroral) maupun i.v (intra vena)

(Staf Medis Anak, 2015). Berdasarkan evaluasi dengan metode Gyssens, tidak

ditemukan adanya antibiotik yang masuk dalam kategori IIc.

12. Penggunaan antibiotik tidak tepat waktu (kategori I)

Penggunaan antibiotik dinilai tidak tepat waktu apabila waktu

pemberiannya tidak tepat setiap harinya. Apabila suatu obat harus diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

14

dalam interval setiap 6 jam, dan yang paling awal diberikan pukul 06.00, maka

pengobatan yang diterima seharusnya pada pukul 06.00, 12.00, 18.00, dan

24.00. Hasil evaluasi dengan metode Gyssens tidak ditemukan adanya

antibiotik yang termasuk dalam kategori I.

13. Penggunaan antibiotik tepat/bijak (kategori 0)

Penggunaan antibiotik dinilai tepat/bijak apabila lolos kategori I-VI

berdasarkan alur Gyssens. Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan sebanyak 8

peresepan yang masuk dalam kategori 0, yaitu kasus 1 (ampicillin), kasus 5,

(azithromycin), kasus kasus 12 (ampicillin), kasus 14 (ampicillin), kasus 19

(ampicillin), kasus 23 (ampicillin), kasus 29 (ampicillin), dan kasus 31

(ampicillin). Salah satu contoh penggunaan antibiotik yang tepat/bijak

(rasional) yaitu ampicillin pada kasus 1 (Lampiran 4).

Pada kasus 1, data rekam medis pasien sudah lengkap sehingga dapat

dievaluasi dan lolos kategori VI. Pasien terdiagnosis pneumonia, sehingga

diberikan terapi antibiotik berupa ampicillin. Oleh karena itu lolos kategori V

karena ada indikasi penggunaan antibiotik. Pasien mendapatkan antibiotik

ampicillin yang merupakan salah satu pilihan obat untuk pneumonia, dan

merupakan pengobatan lini pertama (Staf Medis Anak, 2015). Pemilihan

ampicillin juga mengandalkan penilaian klinis dari pihak rumah sakit karena

tingkat keberhasilan terapi lebih tercapai sehingga lolos kategori IV A (tidak

ada alternatif antibiotik lain yang lebih efektif) dan lolos kategori IV D (tidak

ada alternatif antibiotik lain dengan spektrum sempit). Tidak terdapat interaksi

dengan obat lain yang dikonsumsi oleh pasien (Medscape, 2019) sehingga

lolos kategori IV B (tidak ada antibiotik lain yang kurang toksik). Ampicillin

merupakan antibiotik generik dan harganya lebih murah dibandingkan dengan

brand name lainnya yang ada di Instalasi Farmasi RSUD Kota Yogyakarta.

Status bayar pasien juga diperhatikan, pada pasien ini merupakan pasien

Jamkesda dan ampicillin masuk ke dalam Formularium Nasional sehingga

lolos kategori IV C (tidak ada pilihan antibiotik yang lebih murah).

Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan protokol terapi untuk sebagian

besar infeksi seperti pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

15

hari (Kemenkes, 2011b) dan peresepan maksimal diberikan selama 10 hari

(Kemenkes, 2017). Pasien menerima ampicillin selama 7 hari, sehingga

pemberian antibiotik tidak terlalu lama dan tidak terlalu singkat. Oleh karena

itu lolos kategori III A (pemberian antibiotik tidak terlalu lama) dan lolos

kategori III B (pemberian antibiotik tidak terlalu singkat). Dosis ampicillin

yang dianjurkan (sesuai literatur) adalah 25 mg/kg dalam dosis terbagi tiap 6

jam dengan dosis maksimum 100 mg/kg/hari (BMJ Group, 2011; Staf Medis

Anak, 2015). Dosis yang diberikan pada pasien adalah 4x175 mg. Perhitungan

: 7 kg x 25 mg/kg = 175 mg/6 jam. Dosis sehari : 700mg/hari (dosis

maksimum 700mg/hari). Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan literatur

yang digunakan oleh pihak rumah sakit, sehingga lolos kategori II A

(pemberian antibiotik tepat dosis). Penggunaan antibiotik yang dianjurkan

adalah setiap 6 jam (BMJ Group, 2011). Interval pemberian antibiotik yang

digunakan pasien sudah tepat yaitu setiap 6 jam sehingga lolos kategori II B

(interval pemberian antibiotik tepat). Rute pemberian antibiotik sudah tepat

melalui iv (BMJ Group, 2011; Staf Medis Anak, 2015) sehingga lolos kategori

II C (penggunaan antibiotik tepat rute pemberian). Waktu pemberian

antibiotik tepat, yaitu pada pukul 06.00, 12.00, 18.00, dan 24.00, sehingga

lolos kategori I (penggunaan antibiotik tepat waktu pemberian). Berdasarkan

keseluruhan evaluasi tersebut, penggunaan ampicillin termasuk kategori 0

yang artinya rasional.

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu data yang diperoleh hanya

mengacu pada data yang tertera dalam rekam medis, sehingga tidak bisa

dilakukan monitoring terhadap kondisi pasien; data rekam medis masih disajikan

dalam bentuk tulisan tangan, sehingga cukup sulit untuk dibaca. Data rekam

medis yang tidak lengkap dimasukkan ke dalam kriteria eksklusi, sehingga tidak

bisa dinilai sesuai dengan kategori VI. Selain itu, wawancara hanya bisa dilakukan

dengan pihak apoteker karena keterbatasan waktu dokter untuk diwawancarai,

sehingga alasan dokter dalam memberikan terapi antibiotik untuk pasien tidak

diketahui secara spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

16

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai evaluasi kerasionalan penggunaan

antibiotik pada pasien pediatri dengan pneumonia menggunakan metode Gyssens

di RSUD Kota Yogyakarta periode 2017 dapat disimpulkan bahwa yang termasuk

dalam penggunaan antibiotik tepat/bijak (kategori 0) sebesar 21,1% dan

penggunaan antibiotik yang tidak rasional sebesar 78,9% yang terbagi dalam

penggunaan antibiotik tidak tepat dosis (kategori IIa) sebesar 36,8%, penggunaan

antibiotik tidak tepat interval pemberian (kategori IIb) sebesar 7,9%, penggunaan

antibiotik terlalu singkat (kategori IIIb) sebesar 23,7%, dan ada antibiotik lain

yang lebih efektif (kategori IVa) sebesar 10,5%.

SARAN

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu adanya penelitian dengan

pendekatan prospektif menggunakan metode Gyssens agar bisa dilakukan

monitoring terhadap kondisi pasien. Penulisan peresepan obat dalam sistem

komputer diperlukan untuk mempermudah dan meminimalisir kesalahan dalam

pembacaan. Selain itu, wawancara dengan pihak dokter juga diperlukan dengan

tujuan untuk mengetahui pertimbangan dan alasan terkait terapi antibiotik yang

diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

17

DAFTAR PUSTAKA

Banaszak, I. W., Bręborowicz, A., 2013. Pneumonia in Children. INTECH.

BMJ Group. 2011. British National Formulary for Children 2011-2012. London:

Pharmaceutical Press.

Gyssens, I.C., 2005. Audits for Monitoring the Quality of Antimicrobial

Prescriptions.In: Gould, I.M., Van der Meer, J.W. M., eds. Antibiotic

Policies. Boston: Springer.

Ishaque, A. B., and Aighewi, I, T., 2014. Dose Response. Reference Module in

Earth Systems and Environmental Sciences. 1-11.

Islam, Z., Qodariyah, S. M., dan Nursehah, E., 2017. Penggunaan Antibiotik pada

Terapi Community Acquired Pneumonia di RSUD Pasar Rebo dan RSUD

Tarakan di Jakarta Tahun 2014. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi.

Jakarta: UHAMKA.

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter

Anak Indonesia. Palembang: IDAI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011a. Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011 tentang Pedoman

Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011b. Pedoman Pelayanan

Kefarmasian untuk Terapi Antibiotik. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015a. Panduan Praktik Klinis bagi

Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015b. Profil Kesehatan Tahun 2015

Kota Yogyakarta (Data Tahun 2014). Yogyakarta: Dinas Kesehatan

Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017. Formularium Nasional.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/Menkes/659/2017.

Lacy, C. F., Armstrong, L. L., and Goldman, M. P., 2009. Drug Information

Handbook: A Comprehensive Resource for All Clinicians and Healthcare

Professionals. New York: American Pharmacist Association.

Llor C., Bjerrum L., 2014. Antimicrobial Resistance: Risk Associated with

Antibiotic Overuse and Initiatives to Reduce The Problem. Therapeutic

Advances in Drug Safety. UK: University of British Columbia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

18

Medscape, 2019. Drug Interaction Checker. Medscape (Online).

https://reference.medscape.com/drug-interactionchecker accessed 27

April 2019.

MIMS, 2014. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 14. Jakarta: PT Bhuana Ilmu

Populer.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. Pneumonia Komuniti: Pedoman

Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia.

Permenkes, 2015. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015.

Prabaniswari. C. R., 2011. Evaluasi Penggunaan Antimikroba pada Pasien

Pneumonia di Instalasi Rawat Inap Panti Rapih Yogyakarta Periode 2008-

2010. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Staf Medis Anak, 2015. Panduan Praktik Klinis Anak. Yogyakarta: Pemerintah

Kota Yogyakarta.

Sulanjani, I., Andini, M. D., Halim, M., 2013. Dasar-Dasar Farmakologi 1 Kelas

X Semester 1. Kemendikbud.

Trisnawati, Umi. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pneumonia

dengan Metode Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Sultan

Agung Semarang Tahun 2015-2016. Skripsi. Unissula.

World Health Organization, 2014. Revised WHO Classification and Treatment of

Childhood Pneumonia at Health Facilities. Switzerland: WHO.

Yanti, Y. E., 2016. Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap

Balita Penderita Pneumonia dengan Pendekatan Metode Gyssens di RSUD

Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Naskah Publikasi. Pontianak:

Universitas Tanjungpura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

19

Lampiran 1. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

20

Lampiran 2. Surat Perizinan Penelitian RSUD Kota Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

21

Lampiran 3. Definisi Operasional

1. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data rekam medis

pasien pediatri dengan pneumonia yang menjalani rawat inap di RSUD

Kota Yogyakarta periode 2017 dengan kode ICD 10: J15 dan J18.9

yang memenuhi kriteria inklusi. Data diperoleh dari bagian rekam

medis RSUD Kota Yogyakarta, dengan mencantumkan nomor rekam

medis, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, inisial pasien, jenis

kelamin, umur, berat badan, tanda vital, keluhan, diagnosa utama,

status pasien, status pulang, hasil tes laboratorium (hematologi), dan

pengobatan yang diberikan selama menjalani rawat inap dan yang

dibawa pulang.

2. Kelompok pediatri menurut Departemen Kesehatan Republik

Indonesia adalah prematur (sebelum berumur 37 minggu), neonatus (1

hari – 1 bulan), bayi (1 bulan – 1 tahun) dan anak (1 - 11 tahun).

3. Ketepatan peresepan antibiotik dievaluasi secara kualitatif dengan

menggunakan kriteria Gyssens yang akan dimasukkan ke dalam

kategori 0-VI yang telah ditetapkan oleh Kemenkes pada tahun 2011

yaitu tepat indikasi, tepat dosis, tepat interval waktu pemberian, tepat

lama pemberian, tepat rute pemberian antibiotik, kemudian disesuaikan

dengan Panduan Praktek Klinis Anak tahun 2015 yang digunakan

sebagai acuan utama di RSUD Kota Yogyakarta, serta British National

Formulary for Children tahun 2011 dan Drug Information Handbook

edisi 11 sebagai acuan pelengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

22

Lampiran 4. Kasus 1 & 2 (Kategori 0 & IIa)

No. RM : 698058

Dirawat pada tanggal : 27 Januari 2017 - 3 Februari 2017

Subjektif

Pasien : An. Y; Laki-laki; Umur : 7 bulan; BB : 7 kg; Suhu : 40 ºC;

Napas : 36x/menit; Keluhan utama : demam; Diagnosa utama : pneumonia;

Status pulang : sembuh; Status pasien : Jamkesda.

Objektif

Hasil Tes Laboratorium

Hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan 27/01 31/01

Leukosit 15,0 11,0 4,0-10,6 103/uL

Eritrosit 4,31 4,74 3,50-5,20 106/uL

Hemoglobin 8,8 9,4 9,5-14,0 g/dL

Hematokrit 28,4 31,3 29,0-43,0 %

Mean Corporuscular Volume 65,8 66,1 81-99 fL

Mean Corporuscular Hemoglobin 20,4 19,8 27-31 pg

Mean Corporuscular Hemoglobin Concentration 31,0 30,0 33-37 g/dL

Concentration RDW-CV 15,4 16,0 11-16 %

Trombosit 266 506 150-450 103/uL

Hitung Jenis

Neutrofil% 45,2 34,3 50-70 %

Limfosit% 45,7 60,3 20-40 %

Monosit% 5,9 1,0 3-12 %

Eusinofil% 3,1 3,7 0,5-5,0 %

Basofil% 0,1 0,7 0-1 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

23

Obat Pulang

Nama Obat Dosis Pemberian

Cefixime 2x20 g

Meptin mini 2x1/4 tab

L. Zink 2x10 mg

Pengobatan

Nama Obat &

Dosis Pemberian

Tanggal Rute

Pemberian 27/01 28/01 29/01 30/01 01/02 03/02

Pukul

Inj. Ampicillin

4x175 mg

13.00

17.00

24.00

06.00

12.00

18.00

24.00

06.00

12.00

18.00

24.00

06.00

12.00

18.00

24.00

06.00

12.00

18.00

24.00

06.00

10.00 iv

Inj. Gentamicin

2x16 mg

13.00

24.00

12.00

24.00

12.00

24.00

12.00

24.00 12.00 iv

Meptin mini

2x1/4 tab 17.00

07.00

17.00

06.00

17.00

05.00

17.00

06.00

18.00 06.00 po

Lameson 4 mg

3x1/4 tab 17.00

07.00

12.00

18.00

04.00

12.00

18.00

06.00

12.00

17.00

12.00

18.00

06.00

12.00 po

L-zink

2x10 mg 06.00 po

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

24

Assessment dengan Metode Gyssens (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

No Nama

Antibiotik

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment

(Lolos atau Tidak Lolos Per-Kategori)

1. Ampicillin VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

V

Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotik).

Assessment : Pasien terdiagnosis pneumonia, sehingga perlu

diberikan terapi antibiotik.

IVa

Lolos kategori IVa (tidak ada antibiotik yang lebih efektif).

Assessment : Ampicillin merupakan terapi lini pertama untuk

pneumonia (Staf Medis Anak, 2015), sehingga tidak ada

antibiotik yang lebih efektif.

IVb

Lolos kategori IVb (tidak ada antibiotik lain yang kurang

toksik).

Assessment : Tidak ada interaksi antara ampicillin dengan

obat lain yang dikonsumsi oleh pasien. Selain itu, tidak

terdapat kontraindikasi obat ampicillin terhadap pasien

(Medscape, 2019), sehingga tidak ada antibiotik lain yang

kurang toksik.

IVc

Lolos kategori IVc (tidak ada pilihan antibiotik yang lebih

murah).

Assessment : Ampicillin merupakan antibiotik generik yang

harganya lebih murah dibandingkan dengan brand name

lainnya, dan ampicillin masuk dalam Formularium Nasional.

IVd

Lolos kategori IVd (tidak ada pilihan antibiotik lain dengan

spektrum lebih sempit).

Assessment : Ampicillin merupakan antibiotik lini pertama

yang direkomendasikan oleh Panduan Praktik Klinis Anak

tahun 2015 sebagai acuan utama di RSUD Kota Yogyakarta

untuk tata laksana pneumonia rawat inap.

IIIa

Lolos kategori IIIa (pemberian antibiotik tidak terlalu lama).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b), dan peresepan ampicillin maksimal

diberikan selama 10 hari (Kemenkes, 2017). Pasien

menerima ampicillin selama 7 hari, sehingga pemberian

antibiotik tidak terlalu lama.

IIIb

Lolos kategori IIIb (pemberian antibiotik tidak terlalu

singkat).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b), dan peresepan ampicillin maksimal

diberikan selama 10 hari (Kemenkes, 2017). Pasien

menerima ampicillin selama 7 hari, sehingga pemberian

antibiotik tidak terlalu singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

25

IIa

Lolos kategori IIa (pemberian antibiotik tepat dosis).

Assessment : Dosis ampicillin yang dianjurkan adalah 25

mg/kg dalam dosis terbagi tiap 6 jam dengan dosis

maksimum 100 mg/kg/hari (BMJ Group, 2011; Staf Medis

Anak, 2015).

Dosis yang diberikan pada pasien adalah 4x175 mg.

Perhitungan : 7 kg x 25 mg/kg = 175 mg/6 jam.

Dosis sehari : 700 mg/hari (dosis maksimum 700 mg/hari).

Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan literatur yang

digunakan oleh pihak rumah sakit yaitu Panduan Praktik

Klinis Anak tahun 2015.

IIb

Lolos kategori IIb (interval pemberian antibiotik tepat).

Assessment : Penggunaan antibiotik yang dianjurkan adalah

setiap 6 jam (BMJ Group, 2011). Interval pemberian

antibiotik yang digunakan pasien sudah tepat yaitu setiap 6

jam.

IIc

Lolos kategori IIc (penggunaan antibiotik tepat rute

pemberian).

Assessment : Rute pemberian antibiotik sudah tepat yaitu

melalui intravena (iv) (BMJ Group, 2011; Staf Medis Anak,

2015).

I

Lolos kategori I (penggunaan antibiotik tepat waktu

pemberian).

Assessment : Interval pemberian antibiotik dianjurkan setiap

6 jam, dan pemberian pertama pada pukul 06.00. Waktu

pemberian antibiotik sudah tepat, yaitu pada pukul 06.00,

12.00, 18.00, dan 24.00.

0

Lolos kategori 0

Assessment : Pemberian antibiotik ampicillin dinilai tepat dan

rasional karena lolos pada semua kategori Gyssens.

Kesimpulan Penggunaan antibiotik tepat (kategori 0)

2. Gentamicin VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

V

Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotik).

Assessment : Pasien terdiagnosis pneumonia, sehingga perlu

diberikan terapi antibiotik.

IVa

Lolos kategori IVa (tidak ada antibiotik yang lebih efektif).

Assessment : Gentamicin merupakan terapi lini pertama

untuk pneumonia (Staf Medis Anak, 2015), sehingga tidak

ada antibiotik lain yang lebih efektif.

IVb

Lolos kategori IVb (tidak ada antibiotik lain yang kurang

toksik).

Assessment : Tidak ada interaksi antara gentamicin dengan

obat lain yang dikonsumsi oleh pasien. Selain itu, tidak

terdapat kontraindikasi obat gentamicin terhadap pasien

(Medscape, 2019), sehingga tidak ada antibiotik lain yang

kurang toksik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

26

IVc

Lolos kategori IVc (tidak ada pilihan antibiotik yang lebih

murah).

Assessment : Gentamicin merupakan antibiotik generik yang

harganya lebih murah dibandingkan dengan brand name

lainnya, dan gentamicin masuk dalam Formularium Nasional.

IVd

Lolos kategori IVd (tidak ada pilihan antibiotik lain dengan

spektrum lebih sempit).

Assessment : Gentamicin merupakan antibiotik lini pertama

yang direkomendasikan oleh Panduan Praktik Klinis Anak

tahun 2015 sebagai acuan utama di RSUD Kota Yogyakarta

untuk tata laksana pneumonia rawat inap.

IIIa

Lolos kategori IIIa (pemberian antibiotik tidak terlalu lama).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b). Pasien menerima gentamicin selama

6 hari, sehingga pemberian antibiotik tidak terlalu lama.

IIIb

Lolos kategori IIIb (pemberian antibiotik tidak terlalu

singkat).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b). Pasien menerima gentamicin selama

6 hari, sehingga pemberian antibiotik tidak terlalu singkat.

IIa

Tidak lolos kategori IIa (pemberian antibiotik tepat dosis).

Assessment : Dosis gentamicin yang dianjurkan adalah 2,5

mg/kg dalam dosis terbagi tiap 8 jam (BMJ Group, 2011).

Dosis yang diberikan pada pasien adalah 2x16 mg.

Perhitungan : 7 kg x 2,5 mg/kg = 17,5 mg/8 jam. Dosis yang

diberikan tidak sesuai dengan literatur British Formulary for

Children sebagai acuan tambahan di Rumah Sakit, karena

seharusnya gentamicin diberikan 3 kali sehari atau tiap 8 jam,

namun pada peresepan ini diberikan 2 kali sehari atau tiap 12

jam.

Kesimpulan Penggunaan antibiotik tidak tepat dosis (kategori IIa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

27

Lampiran 5. Kasus 8 (Kategori IIb)

No. RM : 700370

Dirawat pada tanggal : 24 Februari 2017 - 3 Maret 2017

Subjektif

Pasien : An.CL; Perempuan; Umur : 8 bulan; BB : 8,2 kg; Suhu : 37,4 ºC;

Napas : 52x/menit; Keluhan utama : demam, batuk berdahak, sesak napas;

Diagnosa utama : pneumonia berat; Status pulang : membaik;

Status pasien : JKN.

Objektif

Hasil Tes Laboratorium

Hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan 24/02

Leukosit 6,3 4,0-10,6 103/uL

Eritrosit 4,65 3,50-5,20 106/uL

Hemoglobin 10,9 9,5-14,0 g/dL

Hematokrit 35,8 29,0-43,0 %

Mean Corporuscular Volume 76,9 81-99 fL

Mean Corporuscular Hemoglobin 23,4 27-31 pg

Mean Corporuscular Hemoglobin Concentration 30,5 33-37 g/dL

Concentration RDW-CV 13,6 11-16 %

Trombosit 264 150-450 103/uL

Hitung Jenis

Neutrofil% 34,5 50-70 %

Limfosit% 59,8 20-40 %

Monosit% 3,8 3-12 %

Eusinofil% 1,3 0,5-5,0 %

Basofil% 0,6 0-1 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

28

Obat Pulang

Nama Obat Dosis Pemberian

Cefixime 2x20 mg

Meptin Mini 2x1/3 tab

Pengobatan

Nama Obat &

Dosis Pemberian

Tanggal

Rute

Pemberian 24/02 25/02 26/02 28/02 02/03 03/03

Pukul

Inj. Ampicillin

4x200 mg

15.00

22.00

04.00

10.00

16.00

10.00

16.00

24.00

04.00

10.00

22.00

04.00

10.00 06.00 iv

Inj. Gentamicin

2x20 mg 15.00

04.00

16.00 16.00 iv

Nebulizer Ventolin

I R/6-8 jam

04.00

12.00 inhalasi

Nebulizer Ventolin

I R/12 jam 16.00 04.00 inhalasi

Nebulizer selang-seling

Ventolin-turbuler/ 4 jam

08.00

16.00

20.00

08.00

16.00

30.00

24.00

inhalasi

Pamol

08.00

10.00

12.00

po

Lameson 4 mg

3x1/3 tab

08.00

12.00 po

Lameson 4 mg

3x1,5 mg

12.00

18.00 12.00 po

Metilprednisolon

3x3 mg

18.00

22.00

09.00

17.00

09.00

17.00 iv

Metilprednisolon

3x1,5 mg 01.00 iv

Cefixime

2x25 mg 18.00 07.00 po

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

29

Assessment dengan Metode Gyssens (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

No Nama

Antibiotik

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment

(Lolos atau Tidak Lolos Per-Kategori)

1. Ampicillin VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

V

Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotik).

Assessment : Pasien terdiagnosis pneumonia, sehingga perlu

diberikan terapi antibiotik.

IVa

Lolos kategori IVa (tidak ada antibiotik yang lebih efektif).

Assessment : Ampicillin merupakan terapi lini pertama

untuk pneumonia (Staf Medis Anak, 2015), sehingga tidak

ada antibiotik yang lebih efektif.

IVb

Lolos kategori IVb (tidak ada antibiotik lain yang kurang

toksik).

Assessment : Tidak ada interaksi antara ampicillin dengan

obat lain yang dikonsumsi oleh pasien. Selain itu, tidak

terdapat kontraindikasi obat ampicillin terhadap pasien

(Medscape, 2019), sehingga tidak ada antibiotik lain yang

kurang toksik.

IVc

Lolos kategori IVc (tidak ada pilihan antibiotik yang lebih

murah).

Assessment : Ampicillin merupakan antibiotik generik yang

harganya lebih murah dibandingkan dengan brand name

lainnya, dan ampicillin masuk dalam Formularium Nasional.

IVd

Lolos kategori IVd (tidak ada pilihan antibiotik lain dengan

spektrum lebih sempit).

Assessment : Ampicillin merupakan antibiotik lini pertama

yang direkomendasikan oleh Panduan Praktik Klinis Anak

tahun 2015 sebagai acuan utama di RSUD Kota Yogyakarta

untuk tata laksana pneumonia rawat inap.

IIIa

Lolos kategori IIIa (pemberian antibiotik tidak terlalu lama).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b), dan peresepan ampicillin maksimal

diberikan selama 10 hari (Kemenkes, 2017). Pasien

menerima ampicillin selama 10 hari, sehingga pemberian

antibiotik tidak terlalu lama.

IIIb

Lolos kategori IIIb (pemberian antibiotik tidak terlalu

singkat).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b), dan peresepan ampicillin maksimal

diberikan selama 10 hari (Kemenkes, 2017). Pasien

menerima ampicillin selama 10 hari, sehingga pemberian

antibiotik tidak terlalu singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

30

IIa

Lolos kategori IIa (pemberian antibiotik tepat dosis).

Assessment : Dosis ampicillin yang dianjurkan adalah 25

mg/kg dalam dosis terbagi tiap 6 jam dengan dosis

maksimum 100 mg/kg/hari (BMJ Group, 2011; Staf Medis

Anak, 2015).

Dosis yang diberikan pada pasien adalah 4x200 mg.

Perhitungan : 8,2 kg x 25 mg/kg = 205 mg/6 jam (range

±10%)

Dosis sehari : 700 mg/hari (dosis maksimum 700 mg/hari).

Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan literatur yang

digunakan oleh pihak rumah sakit yaitu Panduan Praktik

Klinis Anak tahun 2015.

IIb

Tidak lolos kategori IIb (interval pemberian antibiotik tidak

tepat).

Assessment : Penggunaan antibiotik yang dianjurkan adalah

4 kali sehari dan diberikan setiap 6 jam (BMJ Group, 2011).

Interval pemberian antibiotik yang digunakan pasien tidak

sama setiap harinya dan rata-rata hanya diberikan 3 kali saja.

Kesimpulan Penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian

(kategori IIb)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

31

Lampiran 6. Kasus 10 (Kategori IIIb)

No. RM : 655135

Dirawat pada tanggal : 20 Maret 2017 – 23 Maret 2017

Subjektif

Pasien : An. AB; Perempuan; Umur : 2 tahun, BB : 12 kg; Suhu : 38,9 ºC; Napas :

48x/menit; Keluhan utama : demam, sesak napas; Diagnosa utama : pneumonia;

Status pulang : membaik, Status pasien : Umum.

Objektif

Hasil Tes Laboratorium

Hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan 20/03

Leukosit 6,0 4,0-10,6 103/uL

Eritrosit 4,86 4,00-5,50 106/uL

Hemoglobin 12,5 11,0-16,0 g/dL

Hematokrit 38,4 32,0-44,0 %

Mean Corporuscular Volume 79,1 81-99 fL

Mean Corporuscular Hemoglobin 25,7 27-31 pg

Mean Corporuscular Hemoglobin Concentration 32,5 33-37 g/dL

Concentration RDW-CV 12,8 11-16 %

Trombosit 224 150-450 103/uL

Hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan 21/03 22/03

Hematokrit Manual 36 37 34-37 %

Trombosit Mikroskopis 198 194 150-450 10e3/uL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

32

Pengobatan

Nama Obat &

Dosis Pemberian

Tanggal

Rute

Pemberian 20/03 21/03 22/03 23/03

Pukul

Inj. Ampicillin

4x300 mg

12.00

18.00

24.00

06.00

12.00

18.00

22.00

06.00

12.00

18.00

24.00

06.00

12..00 iv

Inj Gentamicin

2x30 mg

12.00

24.00

12.00

24,00

12.00

24.00 12.00 iv

Nebulin Ventolin

I R/4-6 jam

18.00

24.00

06.00

12.00

18.00

24.00

06.00

12.00 inhalasi

Nebulin Ventolin

I R/8 jam 20.00 04.00 inhalasi

Metilprednisolon

3x2 mg 17.00

06.00

12.00

20.00

06.00

12.00

06.00

12.00 po

Obat Pulang

Nama Obat Dosis Pemberian

Cefixime 2x30 mg

Meptin Mini 2x1/2 tab

Metilprednisolon 3x2 mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

33

Assessment dengan Metode Gyssens (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

No Nama

Antibiotik

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment

(Lolos atau Tidak Lolos Per-Kategori)

1. Ampicillin VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

V

Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotik).

Assessment : Pasien terdiagnosis pneumonia, sehingga

perlu diberikan terapi antibiotik.

IVa

Lolos kategori IVa (tidak ada antibiotik yang lebih efektif).

Assessment : Ampicillin merupakan terapi lini pertama

untuk pneumonia (Staf Medis Anak, 2015), sehingga tidak

ada antibiotik lain yang lebih efektif.

IVb

Lolos kategori IVb (tidak ada antibiotik lain yang kurang

toksik).

Assessment : Tidak ada interaksi antara ampicillin dengan

obat lain yang dikonsumsi oleh pasien. Selain itu, tidak

terdapat kontraindikasi obat ampicillin terhadap pasien

(Medscape, 2019), sehingga tidak ada antibiotik lain yang

kurang toksik.

IVc

Lolos kategori IVc (tidak ada pilihan antibiotik yang lebih

murah).

Assessment : Ampicillin merupakan antibiotik generik

yang harganya lebih murah dibandingkan dengan brand

name lainnya, dan ampicillin masuk dalam Formularium

Nasional.

IVd

Lolos kategori IVd (tidak ada pilihan antibiotik lain dengan

spektrum lebih sempit).

Assessment : Ampicillin merupakan antibiotik lini pertama

yang direkomendasikan oleh Panduan Praktik Klinis Anak

tahun 2015 sebagai acuan utama di RSUD Kota

Yogyakarta untuk tata laksana pneumonia rawat inap.

IIIa

Lolos kategori IIIa (pemberian antibiotik tidak terlalu

lama).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b). Pasien menerima ampicillin

selama 4 hari, sehingga pemberian antibiotik tidak terlalu

lama.

IIIb

Tidak lolos kategori IIIb (pemberian antibiotik terlalu

singkat).

Assessment : Berdasarkan efikasi klinis yang sesuai dengan

protokol terapi untuk sebagian besar infeksi seperti

pneumonia, lama pemberian antibiotik berkisar antara 5-7

hari (Kemenkes 2011b). Pasien menerima ampicillin

selama 4 hari, sehingga pemberian antibiotik terlalu

singkat.

Kesimpulan Penggunaan antibiotik terlalu singkat (kategori IIIb)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

34

Lampiran 7. Kasus 37 (Kategori IVa)

No. RM : 704443

Dirawat pada tanggal : 14 Desember 2017 - 17 Desember 2017

Subjektif

Pasien : An. PU; Laki-laki; Umur : 1 tahun 2 bulan, BB : 7,5 kg; Suhu : 36,8 ºC;

Napas : 24x/menit; Keluhan utama : demam, batuk berdahak, pilek;

Diagnosa utama : pneumonia; Status pulang : sembuh; Status pasien : JKN.

Objektif

Hasil Tes Laboratorium

Hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan 14/12

Leukosit 3,2 6,0-17,0 103/uL

Eritrosit 4,65 3,60-5,20 106/uL

Hemoglobin 11,3 12,3-17,5 g/dL

Hematokrit 34,9 35,0-43,0 %

Mean Corporuscular Volume 75,1 74-106 fL

Mean Corporuscular Hemoglobin 24,3 23-31 pg

Mean Corporuscular Hemoglobin Concentration 32,4 33-36 g/dL

Concentration RDW-CV 16,4 11-16 %

Trombosit 147 150-450 103/uL

Hematologi

Parameter Tanggal

Rujukan 15/12

Hematokrit Manual 34 37-47%

Trombosit Mikroskopis 169 150-450 10e3/uL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

35

Pengobatan

Nama Obat &

Dosis Pemberian

Tanggal

Rute Pemberian 14/12 15/12 16/12 17/12

Pukul

Cefixime syr

2x25 mg 20.00

06.00

18.00

06.00

18..00 06.00 po

Salbutamol

3x0,5 mg

12.00

16,00

06.0

12.000

18.00

12.00 iv

Cetirizine

1x2,5 mg 18.00 18.00 inhalasi

Paracetamol

¾ cth tiap 4-6 jam

jika suhu ≥ 38ºC

22.30 04.00 po

Obat Pulang

Nama Obat Dosis Pemberian

Cefixime 2x25 mg

Salbutamol 3x0,5 mg

Cetirizine 1x2,5 mg

Assessment dengan Metode Gyssens (Lolos atau Tidak Lolos Per Kategori)

No Nama

Antibiotik

Kategori

Gyssens

Hasil Assessment

(Lolos atau Tidak Lolos Per-Kategori)

1. Cefixime VI Lolos kategori VI (data rekam medis pasien lengkap).

Assessment : Data rekam medis pasien lengkap.

V

Lolos kategori V (ada indikasi penggunaan antibiotik).

Assessment : Pasien terdiagnosis pneumonia, sehingga perlu

diberikan terapi antibiotik.

IVa

Tidak lolos kategori IVa (ada antibiotik yang lebih efektif).

Assessment : Tidak diperoleh literatur yang menyatakan

bahwa cefixime merupakan salah satu pilihan terapi untuk

pneumonia. Ada antibiotik yang lebih efektif yaitu

kombinasi ampicillin dan gentamicin dimana merupakan

terapi lini pertama untuk pneumonia rawat inap (Staf Medis

Anak, 2015). Pemilihan kombinasi ampicillin dan

gentamicin juga dipilih berdasarkan tingkat keberhasilan

terapi yang lebih tercapai dan merupakan salah satu pilihan

terapi antibiotik di RSUD Kota Yogyakarta untuk

pneumonia rawat inap.

Kesimpulan Ada antibiotik yang lebih efektif (kategori IVa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI … · tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri ... Staf Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas

36

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik

pada Pasien Pediatri dengan Pneumonia Menggunakan

Metode Gyssens di RSUD Kota Yogyakarta periode 2017”

bernama Patricia Nathania Widyastuti. Penulis lahir di Bogor,

16 Maret 1997 dan merupakan anak pasangan Bapak Julius

Hasta Widagdo dan Ibu Catharina Wahyu Warsini. Penulis

telah menempuh pendidikan di TK Sukapirena Sukabumi

(2001-2003), SD Yuwati Bhakti Sukabumi (2003-2009), SMP Yuwati Bhakti

Sukabumi (2009-2012), SMA Mardi Yuana Sukabumi (2012-2015), hingga

perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(2015-2019). Penulis pernah menjadi asisten dosen praktikum Farmasi Fisika

(2018), Farmasetika Dasar (2018), Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi

(2018), Peracikan Obat (2018-2019), dan Pelayanan Informasi Obat (2019).

Selain itu, penulis pernah terlibat dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan dan

kepanitiaan, antara lain sebagai relawan bakti sosial Rotary tahun 2016, anggota

UKM Paduan Suara Cantus Firmus angkatan 2016, anggota divisi Bandzen Titrasi

(2016), anggota divisi acara Latihan Kepemimpinan I (2016), anggota seksi

perlengkapan Desa Mitra 1&2 (2016-2017), dan anggota divisi P3K Pharmacy

Performance (2017). Penulis juga lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa

yang didanai oleh Dikti dengan judul “Beta Punya (Belajar Tanaman Obat

Pengusir Nyamuk)” pada tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI