EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan...

19
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PESTA 42 CITRALAND MALL SEMARANG Oleh: MERGITA DIAN PERMATASARI B12.2010.01629 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRAKSI Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset perusahaan yang cukup besar, sehingga harus dilakukan pengendalian intern yang baik untuk menjaga persediaan tersebut dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Tinjauan pustaka yang diambil berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian internal yang dilakukan guna mendapat gambaran yang jelas mengenai pengendalian internal atas persediaan barang dagang. Analisis dan evaluasi yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan konsep unsur-unsur pengendalian internal yang dikemukakan oleh AICPA dalam SAS No.78. Objek dalam penelitian ini adalah Pesta 42 Citraland Mall Semarang. Penulis menggunakan alat pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang sudah cukup memadai namun masih ditemukan beberapa kelemahan yang belum mencerminkan sistem pengendalian internal yang baik antara lain masih adanya perangkapan fungsi pencatatan dan penyimpanan kas, pimpinan cabang bertanggung jawab atas keseluruhan aktivitas usaha dan dokumen yang tidak memiliki nomor tercetak. Kata kunci : persediaan, pengendalian internal, sistem informasi ABSTRACT Inventory is one of the most important assets and a company's assets are sufficiently large, so it should be a good internal control to keep them from the bad things that might happen. Literature review based on notions taken from some experts. This research to evaluate the internal controls that Pesta 42 has been done to get the description of activity internal control system of inventory in applied by that company.

Transcript of EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan...

Page 1: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG

PADA PESTA 42 CITRALAND MALL SEMARANG

Oleh:

MERGITA DIAN PERMATASARI

B12.2010.01629

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

ABSTRAKSI

Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset perusahaan

yang cukup besar, sehingga harus dilakukan pengendalian intern yang baik untuk menjaga

persediaan tersebut dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Tinjauan pustaka yang diambil

berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli. Penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi pengendalian internal yang dilakukan guna mendapat gambaran yang jelas

mengenai pengendalian internal atas persediaan barang dagang. Analisis dan evaluasi yang

diterapkan dalam penelitian ini menggunakan konsep unsur-unsur pengendalian internal yang

dikemukakan oleh AICPA dalam SAS No.78.

Objek dalam penelitian ini adalah Pesta 42 Citraland Mall Semarang. Penulis

menggunakan alat pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Dalam

penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengendalian internal atas persediaan barang

dagang pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang sudah cukup memadai namun masih ditemukan

beberapa kelemahan yang belum mencerminkan sistem pengendalian internal yang baik antara

lain masih adanya perangkapan fungsi pencatatan dan penyimpanan kas, pimpinan cabang

bertanggung jawab atas keseluruhan aktivitas usaha dan dokumen yang tidak memiliki nomor

tercetak.

Kata kunci : persediaan, pengendalian internal, sistem informasi

ABSTRACT

Inventory is one of the most important assets and a company's assets are

sufficiently large, so it should be a good internal control to keep them from the bad

things that might happen. Literature review based on notions taken from some experts.

This research to evaluate the internal controls that Pesta 42 has been done to get the

description of activity internal control system of inventory in applied by that company.

Page 2: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

The analysis and evaluation are applied in this study uses the concept of internal control

elementsh proposed by the AICPA in SAS 78.

Objects in this study was 42 Citraland Party Mall Semarang. The writer use the

data collector devices such as interviews, documentation and literature. In this research,

the type of data used is secondary data.

The results of this observation concluded that internal control system of

inventory at Pesta 42 Citraland Mall Semarang is sufficient but still found some

weaknesses that have not been reflected good internal control system, among others,

was that a number of the functions of recording and storing cash, branch chief

responsible for the overall business activities and documents that do not have numbers

printed.

Keyword : internal control, inventory, information system

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, perdagangan semakin bebas dan persaingan antar perusahaan

untuk merebut pangsa pasar semakin kuat. Perusahaan diharapkan mampu mengubah tantangan

globalisasi sebagai peluang menuju kesuksesan, untuk itu perusahaan diharapkan memiliki daya

saing tinggi sehingga mampu bertahan dan dapat memenangkan persaingan global.

Pada setiap perusahaan pengawasan persediaan merupakan masalah yang sangat penting,

karena jumlah persediaan akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses transaksi

serta efektivitas dan efisiensi perusahaan. Untuk itu pengendalian internal atas persediaan sangat

dibutuhkan dalam setiap perusahaan. Dalam perusahaan dagang, persediaanya dinamakan

persediaan barang dagangan, dimana barang dagangan ini dimiliki oleh perusahaan dan sudah

langsung dalam bentuk siap untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan sehari-hari

(Hery, 2011).

Selama sepuluh tahun terakhir ini, pengendalian intern (internal control) merupakan

subyek yang menjadi perhatian luas dan sering diperdebatkan oleh auditor intern, auditor

ekstern, penyusun laporan keuangan, asosiasi profesional, dan badan-badan legislatif pengatur di

Amerika Serikat (Thomas P. Kelly, 1993).

Page 3: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

Pada tahun 1988, AICPA menerbitkan SAS Nomor 55 tentang Consideration of Internal

Control in Financial Statement Audit (AU 319). Standar tersebut mendefinisikan dan

menggambarkan unsur-unsur pengendalian intern yang efektif untuk tujuan audit laporan

keuangan dan menjelaskan bagaimana CPA yang independen ketika melakukan laporan

keuangan.

Setelah beberapa kegagalan audit yang signifikan terjadi selama tahun 1980an di

Amerika Serikat, maka di tahun 1992 The Committee of Sponsoring Organization of The

Treadway Committee (COSO) dibentuk untuk mendefinisikan kembali pengendalian intern dan

kriteria untuk menentukan efektivitas suatu sistem pengendalian intern. COSO menerbitkan

laporan Internal Control-Integrated Framework yang terdiri dari empat jilid laporan berdasarkan

hasil riset, diskusi, perdebatan, pertimbangan, draft, eksposur yang diajukan kepada konstituen.

Laporan COSO menggambarkan pandangan dari banyak partisipan, meliputi lima

anggota organisasi yang mensponsori yakni :

1. The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA),

2. The Institute of Internal Auditors (IIA),

2. The American Accounting Association (AAA),

3. The Institute of Management Accountants (IMA),

4. Anggota direksi,

5. Direktur auditor intern, dan lain-lain.

Laporan COSO 1992 mengubah cara pandang terhadap pengendalian intern. Meskipun

laporan COSO merupakan definisi konsensus, namun isinya dibangun untuk memberikan suatu

kerangka kerja pengendalian intern umum. Laporan COSO didesain untuk mengakomodasi

perspektif berbagai pihak, serta memuaskan kebutuhan semua kelompok yang berhubungan

dengan pengendalian intern.

Maka tak heran jika laporan COSO pun mendapat akseptasi yang luas dari manajemen

entitas, auditor ekstern dan intern, Chief Financial Officer (CFO), akuntan manajemen, dan

otoritas pengatur. Manajemen dan departemen audit intern dari berbagai entitas, baik pencari

laba maupun tidak, menggunakannya untuk menerapkan dan menilai pengendalian intern.

Page 4: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

1. Badan legislatif dan pengatur di Amerika Serikat menyebutkan laporan COSO dalam hukum

dan peraturan.

2. Auditor ekstern mengadopsi laporan COSO dalam standar profesional dengan menerbitkan

SAS Nomor 78 yang menyatukan kriteria COSO. SAS Nomor 78, pengganti SAS Nomor 55,

merupakan standar profesional utama yang menerapkan standar kedua pekerjaan lapangan.

Maka laporan COSO pun otomatis memiliki pengaruh yang besar terhadap standar auditing.

Pengendalian internal atas persediaan mutlak diperlukan mengingat aktiva ini tergolong

cukup lancar. Pengendalian internal diterapkan untuk mengamankan atau mencegah aktiva

perusahaan (persediaan) dari tindakan penyalahgunaan, serta menjamin keakuratan atau

ketepatan penyajian persediaan dalam laporan keuangan. Di dalamnya termasuk pengendalian

atas keabsahan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan (Hery, 2011).

Persediaan juga sangat rentan terhadap pencurian dan kerusakan. Sehingga persediaan

sangat membutuhkan pengendalian internal dengan tujuan selain untuk melindungi harta

perusahaan, pengendalian internal juga bertujuan agar informasi mengenai persediaan lebih

dapat dipercaya. Pengendalian internal persediaan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan

pengamanan yang tersistem guna mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan suatu perusahaan

dengan terjadinya penyelewengan, pencurian, kerusakan maupun tindakan penyimpangan

lainnya.

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi sangat berperan penting didalam pengendalian

internal. Menurut Krismiaji (2002),” salah satu tujuan sebuah sistem informasi akuntansi adalah

membantu manajemen dalam mengendalikan sebuah organisasi bisnis. Akuntan dapat membantu

mencapai tujuan ini dengan merancang pengendalian yang efektif dan dengan cara pengkajian

sistem pengendalian yang sekarang dipakai untuk menjamin bahwa sistem tersebut beroperasi

secara efektif”. Sehingga dengan sistem informasi akuntansi yang baik maka akan menghasilkan

suatu informasi yang berkualitas dan dapat menciptakan suatu pengendalian internal yang

efektif.

Pesta 42 yang berdiri pada tahun 1996 merupakan salah satu usaha milik perseorangan

yang bergerak di bidang perdagangan, khususnya penjualan pakaian atau fashion wanita. Toko

ini terletak di Citraland Mall Semarang tepatnya di lantai dasar kavling 3. Pesta 42 Citraland

Mall Semarang ini merupakan salah satu dari 4 cabang Pesta 42 dengan status perusahaan

Page 5: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

perseorangan. Dari segi tempat Pesta 42 letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh para

pengunjung yang datang ke Citraland Mall. Dengan akses yang terjangkau toko ini ramai

dikunjungi oleh para pelanggan yang mayoritas adalah wanita. selain itu Pesta 42 juga dikenal

toko yang fashionable di kalangan masyarakat.

Permasalahan keamanan persediaan menjadi masalah utama yang dialami oleh Pesta 42

Citraland Mall Semarang saat ini. Karena dengan banyaknya barang yang ada sehingga

dikhawatirkan akan terjadi kehilangan ataupun pencurian stock barang, akibatnya diperlukan

sistem informasi akuntansi yang tepat dan pengendalian internal persediaan yang baik agar tidak

terjadi penyelewengan dalam menjalankan tugas.

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Naibaho (2013),

adapun persamaan dari penelitian ini yaitu evaluasi dan analisisnya menggunakan komponen

pengendalian internal yang dikemukakan AICPA (American Institue of Certified Public

Accountants) dalam SAS (Statement on Auditing Standards) No 78.

Dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Naibaho

(2013), perbedaannya yakni penelitian Naibaho (2013) merupakan penelitian studi kasus yang

dilakukan pada perusahaan manufaktur yaitu di PT. Industri Kapal Indonesia Bitung, sedangkan

pada penelitian ini objek penelitiannya adalah perusahaan dagang yaitu pada Pesta 42 Citraland

Mall Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam

penelitian yaitu :

1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal persedian barang dagang pada Pesta

42 Citraland Mall Semarang?

2. Apakah terdapat mekanisme pengendalian internal persediaan barang dagang pada Pesta

42 Citraland Mall Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin

dicapai adalah :

1. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai aplikasi sistem pengendalian

internal atas persediaan barang dagang yang diterapkan oleh Pesta 42 Citraland Mall

Semarang.

Page 6: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

2. Untuk menganalisis dan mengevaluasisistem pengendalian internal atas persediaan

barang dagangan pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Selain tujuan penulisan skripsi ini juga memiliki manfaat penelitian, antara lain :

1. bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan peneliti

tentang evaluasi sistem pengendalian internal atas barang dagang yang ada dalam

perusahaan dagang,

2. bagi Pesta 42, penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi manajemen yang

berguna untukmemperbaiki kebijakan perusahaan atas pengendalian persediaan barang

dagang,

3. bagi pihak lain, sebagai acuan penulis lainya yang akan melakukan ataupun yang akan

melanjutkan penelitian sesuai dengan judul skripsi ini.

1.5 Metode Penilitian

A. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa

metode. Metode pengumpulan data tersebut yaitu :

1. Metode Dokumentasi

Dalam proses ini peneliti melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan

transkrip, buku, surat kabar dan lain sebagainya.

2. Metode Wawancara

Selain dokumentasi, peneliti juga melakukan tanya jawab kepada pemilik dan juga

orang-orang yang berkepentingan dalam usaha tersebut guna mendapatkan apa yang

peneliti butuhkan dalam penelitian ini.

3. Metode Studi Pustakaan

Penulis menggunakan buku untuk mendapatkan teori-teori yang peneliti gunakan dalam

penelitian maupun penulisan laporan penelitian.

B. Metode Analisis Data

Seperti yang telah diuraikan oleh Sugiono (2009) analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain yang terkumpul. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu

Page 7: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

yang bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai hasil evaluasi pengendalian

internal atas persediaan barang dagang. Adapun analisis tersebut sebagai berikut :

a. Mengevaluasi lingkungan pengendalian yang mencakup seluruh manajemen dan

karyawan pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang.

b. Menganalisis penilian risiko yang dilakukan oleh Pesta 42 Citraland Mall Semarang

dalam mengendalikan suatu risiko yang mungkin terjadi.

c. Menganalisis dan mengevaluasi informasi dan komunikasi pada Pesta 42 Citraland

Mall Semarang dalam mengarahkan operasi dan memenuhi tuntutan-tuntutan

pelaporan.

d. Menganalisis pengawasan yang dilakukan oleh pemilik dalam sistem pengendalian

internal persediaan pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang.

e. Mengevaluasi aktivitas pengendalian internal persediaan pada Pesta 42 Citraland

Semarang.

2. Tinjaun Pustaka

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut George H. Bodnar dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (2003), “Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan

peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi

informasi”. Informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan.

Sisitem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini, baik secara manual ataupun

dengan bantuan komputer”.

2.2 Pengertian Persediaan

Menurut Kieso et.al dalam buku Akuntansi Intermediate (2008), “Persediaan adalah pos-

pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan

digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual”. Persediaan

digunakan untuk mengindikasikan barang dagangan yang disimpan untuk kemudian

dijual kembali dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses

produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu (Warren, Reeve, 2008). Jadi

kesimpulannya adalah bahwa persediaan merupakan suatu istilah yang menunjukkan

segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk

Page 8: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya

permintaan atau masalah lain.

2.3 Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2010), “sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen.

COSO mendefiniskan pengendalian intern sebagai berikut :

Internal Control is a process, effected by an entity’s board of directors, management,

and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the

achievement of objectives in the following categories :

Effectiveness and efficiency of operations,

Reliability of financial reporting,

Compliance with applicable laws and regulations.

2.4 Unsur-unsur Pengendalian Internal

Menurut AICPA (American Institue of certified Public Accountants) dalam SAS

(Statement on Auditing Standards) No 78 yang terdapat dalam buku Hall, Singleton

(2007) menyatakan bahwa “ komponen pengendalian internal terdiri dari :

1. Lingkungan Pengendalian

Menurut Hall, Singleton (2007), “Lingkungan pengendalian adalah memiliki beberapa

elemen penting diantaranya yaitu :

a. Nilai Integritas dan Etika Pihak Manajemen

b. Struktur Organisasi

c. Komite Audit.

d. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen

e. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

f. Pengaruh Eksternal

g. Kebijakan dan praktik perusahaan untuk mengelola sumber daya manusianya.

2. Penilaian Risiko

Page 9: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

Menurut Hall, Singleton (2007), “Perusahaan harus melakukan penilaian risiko (risk

assessment) untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang berkaitan

dengan pelaporan keuangan”.

Semua organisasi menghadapi suatu risiko. Contoh-contoh risiko meliputi

perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan,

perubahan-perubahan faktor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran

karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan (Warren et.al, 2008). Manajemen

harus memperhitungkan risiko ini dan mengambil langkah penting untuk

mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian internal dapat tercapai.

3. Informasi dan Komunikasi

Kualitas dari informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak

manajemen untuk melakukan tindakan dan mengambil keputusan sehubungan dengan

operasi perusahaan serta untuk membuat laporan keuangan yang andal (Hall, Singleton,

2007). Sistem informasi akuntansi yang efektif akan dapat melakukan berbagai hal

berikut ini :

a. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi keuangan yang valid.

b. Menyediakan informasi secara tepat waktu mengenai berbagai transaksi dalam

detail yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi dan pelaporan uang yang

benar.

c. Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai transaksi agar pengaruhnya dapat

dicatat ke dalam laporan keuangan.

d. Secara akurat mencatat berbagai transaksi dalam periode waktu terjadinya.

4. Pengawasan

Pihak manajemen harus menentukan bahwa pengendalian internal berfungsi seperti yang

dimaksudkan. Pengawasan (monitoring) adalah proses di mana kualitas dari desain dan

operasi pengendalian internal dapat dinilai. Penilaian ini dapat dicapai dengan prosedur

yang terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan (Hall, Singleton, 2007).

5. Aktivitas Pengendalian

Hall, Singleton (2007), “Aktivitas pengendalian (control activity) adalah berbagai

kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat

Page 10: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

telah dilakukan untuk menangani berbagai risiko yang telah diidentifikasi perusahaan.

Menurut Hall, Singleton (2007), “ Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan dalam

beberapa aktivitas diantaranya :

1. otorisasi transaksi,

2. pemisahan tugas,

3. catatan akuntansi,

4. pengendalian akses,

5. verifikasi independen”.

3. Hasil Penilitian

A. Unsur-unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang Menurut

AICPA SAS NO. 78

Adapun unsur-unsur pengendalian internal yang dikemukakan oleh AICPA dalam SAS

NO.78 adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan pengendalian

2. Penilian risiko

3. Aktivitas pengendalian

4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan

a. Lingkungan Pengendalian Intern persediaan Barang Dagang

Pengendalian intern pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang terhadap persediaan barang

dagang dapat dijelaskan berdasarkan faktor-faktor yang menyusun lingkungan

pengawasan dibawah ini:

1) Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

2) Struktur Organisasi

3) Komite Audit

4) Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

5) Metode Pengendalian Manajemen

Pesta 42 Citraland Mall Semarang menggunakan metode pengendalian manajemen

dengan teknik:

a. Rasio perputaran persediaan.

Page 11: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

b. Pertimbangan manajemen.

c. Analisis nilai dan kualitas terhadap pada masing-masing jenis persediaan.

6) Fungsi Audit Intern

7) Praktek dan Kebijakan Karyawan

Adapun syarat-syarat reqruitment pegawai adalah sebagai berikut :

a. Wanita usia maksimal 23 tahun.

b. Pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.

c. Belum menikah.

d. Berpenampilan menarik, berkomitmen tinggi, ulet dan komunikatif.

8) Pengaruh Eksternal

b. Penilaian Resiko Persediaan Barang Dagang

Pesta 42 Citraland Mall Semarang memperhatikan kuantitas barang dangangannya,

terutama tempat penyimpanan barang persediaan hal tersebut menjadi perhatian khusus.

Apabila tempat penyimpanannya kurang diperhatikan, dapat mengakibatkan kerusakan

dan juga kehilangan barang persediaan. Hal tersebut akan mengakibatkan resiko

berkurangnya penjualan dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Untuk mengatasi resiko tersebut, perusahaan ini membuat kebijaksanaan stock opname

sekali dalam sebulan. Kegiatan perhitungan fisik ini dilaksanakan oleh Bagian

Persediaan dan Bagian Administrasi dengan dibantu juga oleh Bagian Penjualan yang

turut diperiksa langsung oleh Pimpinan Cabang. Dalam pelaksanaanya biasanya stock

opname dilakukan dalam kurang lebih 3 hari.

c. Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagangan

Aktivitas pengendalian persediaan barang dagangan pada Pesta 42 meliputi kebijakan

dan prosedur yang dibuat oleh toko ini untuk memberikan kemungkinan yang memadai

bahwa sistem pengendalian persediaan barang dagangan yang ditetapkan telah

dilaksanakan dalam beberapa kategori seperti diuraikan dibawah ini:

a) Pemisahan tugas yang cukup

b) Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas

d. Informasi dan Komunikasi Persediaan Barang Dagang

Sistem informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan transaksi pemesanan, penerimaan,

perhitungan dan penjualan barang dagangan melibatkan beberapa fungsi terkait,

prosedur yang harus diikuti, dokumen dan catatan akuntansi harus didasarkan atas

Page 12: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

laporan sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap yang telah

diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Pengendalian terhadap persediaan barang

dagangan biasanya dianggap merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan

kas. Dalam hal ini Pesta 42 Citraland Mall Semarang membuat kebijaksanaan terhadap

sistem penjualan tunai. Berikut ini akan dijelaskan informasi dan komunikasi yang

terkait dengan penjualan tunai dan penerimaan kas.

1. Sistem informasi dan komunikasi penjualan tunai

Penjualan tunai dilakukan dengan cara pelanggan melakukan pembayaran setelah

memilih barang yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Jika pelanggan tersebut

memiliki kartu anggota pelanggan dari Pesta 42 maka pelanggan mendapat potongan

sebesar 10%. Fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan tunai ini adalah fungsi

penjualan dan fungsi keuangan. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai

ini yaitu nota dan dokumen resi bank ( jika pembayaran dilakukan dengan menggunakan

debit card atau credit card). Prosesnya yaitu ketika pelanggan telah selesai menentukan

barang pilihannya, bagian penjualan akan membantu menyerahkan barang ke kasir dan

pelanggan melakukan transaksi pembayaran.

2. Sistem informasi dan komunikasi penerimaan kas

Penerimaan kas terjadi diperoleh melalui penjualan tunai. Dokumen yang dipergunakan

dalam sistem penerimaan kas adalah kas dan penerimaan kas yaitu daftar uang tunai dan

dokumen bank.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi atas persediaan barang

dagang adalah :

1. Jurnal ; penjualan dan penerimaan kas,

2. Buku harian ; penjualan, penerimaan kas, dan memorial,

3. Buku pembentu ; perkiraan persediaan barang dagangan.

e. Pemantauan Persediaan Barang Dagangan

Pemantauan yang dilakukan oleh Pesta 42 Citraland Mall Semarang sehubungan dengan

pelaksanaan transaksi penerimaan dan pengeluaran barang dagangan adalah dengan

memantau dan memeriksa secara rutin pelaksanaan kerja dari fungsi-fungsi yang terkait,

apakah telah sesuai dengan metode dan prosedur. Pemantauan atas persediaan barang

dagangan secara khusus meliputi penilaian dan penganalisaan laporan stock opname

setiap bulan untuk disesuaikan dengan perkembangan permintaan para pelanggan.

Page 13: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

Jika pimpinan cabang menemukan penyimpangan dalam pelaksanaan transaksi yang

berhubungan dengan barang dagangan sehingga dapat menimbulkan keluhan dari para

pelanggan, maka pimpinan cabang bersama manajemen akan melakukan perbaikan

seperlunya yang disesuaikan dengan perubahan kondisi. Hal ini dilakukan untuk

menciptakan pengendalian intern yang memadai dalam perusahaan.

4. Prosedur Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan

Prosedur untuk penjualan tunai dan perhitungan fisik persediaan barang dagangan pada

Pesta 42 Citraland Mall Semarang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Penjualan Tunai

1. Pelanggan datang ke toko Pesta 42 kemudian memilih barang sesuai dengan yang

diinginkan dengan dibantu oleh bagian penjualan.

2. Jika pelanggan telah selesai menentukan pilihan barang yang akan dibeli, bagian

penjualan menyerahkan barang pada kasir.

3. Selanjutnya pelanggan melakukan transaksi pembayaran di kasir atas barang yang

sudah dibelinya dan pelanggan akan menerima barang serta bukti pembayaran.

4. Bagian keuangan dan administrasi akan membuat laporan guna melaporkan pada

pimpinan cabang setiap hari dan melakukan penyetoran uang tunai ke bank setiap

minggu.

b. Perhitungan Fisik Persediaan Barang Dagangan

1. Bagian persediaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan barang dagangan

dan membuat laporan stock opname lalu menyerahkan pada bagian keuangan dan

administrasi.

2. Bagian keuangan dan administrasi melaporkan terlebih dahulu pada pimpinan

cabang.

3. Pimpinan cabang memerintahkan pada bagian keuangan dan administrasi yang

dibantu oleh bagian penjualan melakukan perhitungan fisik dan sikronisasi

dengan data persediaan barang di komputer.

4. Bagian keuangan dan administrasi menghitung selisih dan membuat laporan stock

opname dan menyerahkan kepada pimpinan cabang. Pimpinan cabang

menandatangani laporan stock opname dan melakukan tindak lanjut pada bagian

persediaan apabila terjadi pengurangan persediaan.

4. Pembahasan

Page 14: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

1. Analisis Dan Evaluasi Unsur-Unsur Pengendalian Internal Barang Dagangan Pada

Pesta 42 Citraland Mall Semarang

A. Lingkungan Pengendalian Persediaan Barang Dagangan

Manajemen Pesta 42 menganggap bahwa lingkungan pengendalian atas persediaan

barang dagangan itu sangat penting. Lingkungan pengendalian barang dagangan pada

Pesta 42 Citraland Mall Semarang akan di analisa dan di evaluasi berdasarkan faktor-

faktor yang menyusun lingkungan pengendalian dari perusahaan.

1) Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

2) Struktur Organisasi

3) Komite Audit

4) Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

5) Metode Pengendalian Manajemen

6) Fungsi Audit Intern

7) Praktek dan Kebijakan Karyawan

8) Pengaruh Ekstern

B. Penilian Risiko

Penilian risiko yang dilakukan oleh manajemen agar penyajian informasi persediaan

barang dagangan adalah wajar dan tepat waktu sudah cukup baik. Manajemen terutama

pimpinan cabang telah mengenali dan mempelajari risiko-risiko yang ada, serta

membentuk aktivitas-aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk menghadapi hal

tersebut.

Penentuan risiko persediaan barang dagangan yang ada pada Pesta 42 Citraland Mall

Semarang dilakukan atas pertimbangan kuantitas barang. Pertimbangan risiko atas

penurunan jumlah barang yang disebabkan pengawasan yang kurang sehingga bisa

terjadi adanya kehilangan atau penyelewengan barang. Hal ini akan mengakibatkan

kerugian secara materi bagi Pesta 42. Oleh karena itu pimpinan cabang menugaskan

anggota karyawan untuk melakukan stock opname yang memeriksa kebenaran dan

kewajaran jumlah fisik barang dengan jumlah barang yang tercatat pada komputer.

Dalam hal ini pimpinan cabang cukup tanggap terhadap risiko-risiko yang telah

ditentukan dan perubahan-perubahan yang harus dilakukan untuk bisa bersaing di era

globalisasi ini, baik dari segi teknologi, sistem informasi, peraturan dan standar baru

Page 15: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

yang harus diikuti. Dari segi teknologi informasi toko ini telah menerapkan sistem

komputerisasi.

C. Aktivitas Pengendalian

1. Otorisasi transaksi

2. Pemisahan tugas

3. Catatan akuntansi

4. Pengendalian akses

5. Pengecekan independen atas pelaksanaan

D. Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh Pesta 42 Citraland Mall

Semarang, hal ini dapat dilihat dari penyusunan prosedur yang jelas di dalam toko

tersebut, hanya saja dokumen dan catatan serta laporan yang dihasilkan menurut kurang

diperhatikan dengan baik oleh pimpinan cabang. Seharusnya hal ini agar menjadi

perhatian juga untuk pimpinan cabang sebagai pihak yang sangat berwenang pada Pesta

42 Citraland Mall Semarang, sehingga tidak hanya sistemnya saja yang baik namun

komunikasinya juga akan baik antara pimpinan cabang dengan pihak bagian terkait.

E. Pemantauan

Pemantauan dilakukan agar dapat membantu manajemen untuk mengetahui

ketidakefektifan pelaksanaan unsur-unsur pengendalian yang lain. Pesta 42 melakukan

pemantauan persediaan barang dagangan dengan melakukan stock opname setiap

bulannya untuk disesuaikan dengan perkembangan permintaan para pelanggan, serta

memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan. Evaluasi agar penyimpangan yang

ditemukan juga merupakan tanggapan yang baik dan mencerminkan adanya kesadaran

akan pentingnya pengendalian yang tertanam dalam diri manajemen.

5. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan mengevaluasi sistem pengendalian intern atas persediaan barang

dagangan pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Lingkungan pengendalian pada Pesta 42 Citraland Mall Semarang jika dilihat dari struktur

organisasinya yaitu berbentuk fungsional, yang terdiri atas fungsi persediaan, fungsi

penjualan dan fungsi administrasi dan keuangan. Pembagian tugas-tugas ke dalam setiap

Page 16: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

bagian didasarkan fungsi-fungsi utama yang dilaksanakan di toko ini. Namun ini belum

mencerminkan adanya prinsip pemisahan fungsi yang baik, karena belum dilaksanakan

secara maksimal. Dan hal ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan pengendalian pada Pesta

42 Citraland Mall Semarang masih belum sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal

yang sudah dikemukan oleh AICPA.

2. Penilaian risiko yang dilakukan atas persediaan barang dagangan yaitu dengan adanya

penaksiran risiko dan kuantitas barang. Manajemen juga telah membuat kebijaksanaan stock

opname secara rutin setiap bulan untuk mengatasi risiko persediaan tersebut. Namun masih

ada beberapa jenis persediaan barang ditemukan adanya penurunan jumlah barang, hal itu

dilihat dari ketidaksesuaian jumlah fisik barang dengan catatan. Hal ini menunjukkan bahwa

sistem pengendalian internal belum terlaksana baik dan tidak sesuai dengan sistem

pengendalian internal pada SAS NO. 78.

3. Aktivitas pengendalian yang dilakukan terhadap pelaksanaan transaksi penerimaan dan

pengeluaran barang dagangan belum mencerminkan sistem pengendalian internal yang baik.

Toko telah melaksanakan pemisahan tugas yang jelas pada fungsi-fungsi terkait. Setiap

transaksi dan aktivitas perusahaan juga telah di otorisasi oleh pegawai yang berwenang,

hanya saja dokumen-dokumen yang digunakan dalam setiap transaksi tersebut tidak

mempunyai nomor urut tercetak sehingga dalam menciptakan aktivitas pengendalian

terhadap persediaan barang dagangan belum maksimal. Pengawasan fisik atas persediaan

dan catatan, serta pengecekan independen atas pelaksanaan kinerja perusahaan juga belum

dilaksanakan denga baik, maka masih membutuhkan banyak perbaikan.

4. Pelaksanaan informasi dan komunikasi atas persediaan barang dagangan secara umum yaitu

dilihat dari fungsi-fungsi yang terlibat, prosedur-prosedur, dokumen dan catatan yang

diperlukan dibentuk dan dikoordinasikan sedemikian rupa agar informasi persediaan barang

dagangan yang wajar dapat dihasilkan dan dikomunikasikan setiap hari. Namun disini

penulis melihat bahwa pelaksanaanya belum dilakukan secara maksimal jadi masih belum

mencerminkan sistem pengendalian internal yang baik sesuai dengan unsur pengendalian

internal pada SAS NO.78.

5. Aktivitas pemantauan terhadap pengendalian intern persediaan barang dagang telah

dilaksanakan oleh pimpinan cabang melalui kegiatan stock opname secara periodik setiap

bulannya. Namun pelaksanaanya masih melibatkan pimpinan cabang dan tidak ada pihak

khusus yang melakukan pengawasannya. Hasil pemantauan nantinya digunakan sebagai

Page 17: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

evaluasi dan melakukan perbaikan agar menciptakan pengendalian internal yang memadai.

Jadi aktivitas pemantauan yang dilaksanakan Pesta 42 Citraland Mall Semarang ini masih

belum maksimal dan hal tersebut juga belum mencerminkan sistem pengendalian internal

yang baik seperti yang diungkapkan AICPA pada SAS NO.78.

6. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berusaha memberikan saran kepada toko Pesta 42

Citraland Mall Semarang yang mungkin akan bermanfaat dalam mengatasi kelemahan yang

terdapat dalam sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang. Adapun saran-

saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Agar tercipta lingkungan pengendalian yang lebih baik ,sebaiknya dilakukan pemisahan

fungsi pencatatan dan penyimpanan kas secara memadai, dimana kasir hanya berfungsi

sebagai penyimpanan kas dan tidak boleh memiliki kewajiban lain seperti melakukan

pencatatan terhadap penjualan barang dagangan.

2. Kebijakan Pesta 42 dalam menentukan risiko persediaan barang dagangan telah memadai

dan harus semakin ditingkatkan dengan lebih tanggap terhadap perubahan-perubahan dunia

mode dan permintaan pasar. Hal ini dilakukan untuk menjaga kredibilitas Pesta 42 Citraland

Mall Semarang yang harus berpacu dengan tingkat persaingan yang semakin ketat di era

globalisasi ini.

3. Aktivitas pengendalian terhadap persediaan barang dagang harus ada perbaikan dalam

pelaksanaannya.Manajemen sebaiknya membuat dokumen-dokumen yang bernomor urut

tercetak agar dapat menghindari risiko penggunaan formulir atau dokumen secara tidak

bertanggung jawab oleh karyawan dan menghindari kemungkinan adanya keselipan dalam

pencatatan transaksi, sehingga mendukung terciptanya pengendalian intern yang lebih baik

lagi dimasa mendatang.

4. Pelaksanaan informasi dan komunikasi atas persediaan barang dagang harus lebih

ditingkatkan dengan lebih mengefektifkan pengkoordinasian fungsi-fungsi yang terkait,

prosedur-prosedur, dokumen-dokumen dan catatan yang diperlukan dalam semua transaksi

persediaan barang dagangan. Disamping itu, manajemen harus lebih memanfaatkan

komputer sebagai sarana baik catatan ataupun pengolahan data agar lebih akurat dan tepat

waktu dalam mengkomunikasikan informasi yang wajar mengenai persediaan barang

dagangan.

Page 18: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

5. Aktivitas pemantauan terhadap pengendalian persediaan barang dagang yang dilakukan oleh

pimpinan cabang melalui stock opname secara periodik sudah dilakukan dengan baik,

namun sebaiknya ditingkatkan lagi dengan pengadaan supervisor atau pengawas agar

pemantauan pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagang pada Pesta 42

Citraland Mall Semarang berjalan lebih baik.

7. Daftar Pustaka

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi

Kedelapan, PT. Indeks Kelompok, Gramedia, Jakarta.

Hall, James A. and Tommie Singleton. 2007. Information Technology Auditing and

Assurance, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Hastoni, Sapto, Sanovi. 2006. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi

Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Operasi Pada PT. Compotec

International”, Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 6 No. 2, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Kesatuan.

Hansen, Don R., Marynne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial, Edisi 8, Buku 1,

Salemba Empat, Jakarta.

Hery. 2011. Aktiva, Utang dan Modal. Cetakan Pertama. Gava Media, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba

Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Wegandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate, Edisi

Keduabelas, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Muanas dan Edison. 2008. “ Evaluasi Atas Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Dalam

Menciptakan Pengendalian Intern yang Efektif Atas Mutaasi Persediaan Barang (Studi

Kasus pada PT. Cahaya Buana Kemala)”, Jurnal Ilmiah Kesatuan, Volume 10 No.1,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan.

Mulyadi. 2010. Sitem Akuntansi, Edisi 4, Cetakan Kelima, Salemba Empat, Jakarta.

.2008. Auditing, Edisi Keenam, Buku Satu dan Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Page 19: EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS …eprints.dinus.ac.id/8899/1/jurnal_14052.pdf · Persediaan adalah salah satu aktiva yang sangat penting dan merupakan aset ... buku, surat kabar

Naibaho, Alex Tarukdatu. 2013.“Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku T

erhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku”, Jurnal EMBA, Volume 1 No.

3, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Rudianto. 2012.Pengantar Akuntansi. Erlangga, Jakarta.

Sampeallo, Yulius Gessong. 2012. “Analisis Pengendalian Persediaan Pada UD. Bintang

Furniture Sangasanga”, Jurnal EKSIS, Volume 8 No. 1,Universitas Politeknik Negeri

Samarinda.

Stice, James D., Earl K. Stice, K. Fred Skousen. 2009. Intermediate Accounting, Edisi 16,

Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain, dan Pemrograman

Komputer. ANDI, Yogyakarta.

Warren S. Carl, James M. Reeve dan Philip E. Fees. 2008. Accounting, Edisi 21, Salemba

Empat, Jakarta.

Dewi, Nurfita. 2011. Internal Control.

http://kampuskeuangan.wordpress.com/2011/07/09/coso-1992-internal-control-

integrated-framework/