Evaluasi Pasien True Emergency
-
Upload
shinji-erudafu -
Category
Documents
-
view
34 -
download
1
description
Transcript of Evaluasi Pasien True Emergency
EVALUASI PASIEN GAWAT DARURAT MURNI (TRUE EMERGENCY) DI UNIT GAWAT DARURAT DESEMBER - MARET 2009I. PENDAHULUAN
Usaha kesehatan mencakup peningkatan (promotif) pencegahan (preventif), penyembuhan kuratif dan pemulihan (rehabilitatif. Dalam upayan penyembuhan tercakup upayan penanggulangn gawat darurat. Tujuan sistem penanggulangan penderita gawat darurat adalah tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat. Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya mencangkup suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi.
Pasien Gawat Darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badanya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan pertama. Sedangkan pasien tidak gawat tidak darurat misalnya pasien dengan TBC kulit, dan sebagainya. Evaluasi ini dibuat sebagai salah satu penilaian terhadap angka kejadian pasien dengan kondisi gawat darurat murni (true emergency) sebagai bentuk penilaian terhadap pelayanan yang dapat diberikan oleh tenaga medis dan keperawatan di unit gawat darurat. Dari hasil evaluasi ini dapat dibuat sebagai masukan kepada pimpinan rumah sakit dalam menentukan kebijakan selanjutnya terutama yang berkaitan dengan pelayanan unit gawat darurat. Untuk mengetahui jumlah kejadian pasien dengan kondisi gawat darurat murni (true emergency) ataupun tidak gawat di Unit Gawat Darurat, maka unit gawat darurat melakukan pencatatan dan pelaporan pada kasus pasien gawat darurat karena kecelakaan di unit gawat darurat. II. KEGIATAN 1. Pencatatan data pasien UGD dengan kasus kecelakaan.2. Pembuatan laporan kejadian kasus pasien gawat darurat karena kecelakaan dii UGD setiap bulannya3. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap kejadian kasus pasien gawat darurat karena kecelakaan dan degan kasus kecelakaan kerja di UGD setiap tiga bulan sekali.III. LAPORANBerikut ini merupakan rekapan jumlah kejadian kasus gawat darurat karena kecelakaan dan dengan kasus kecelakaan kerja di Unit Gawat Darurat selama tahun 2008.
A. Data kasus kecelakaan Lalu Lintas Di Unit Gawat Darurat
1. Bulan Januari 2009
NoTanggalNamaDiagnosa
1MHI Berat
2MHI
3MHI + Multiple VL
4Fraktur Femur Terbuka + Fraktur Felfis
Jumlah 4 orang
2. Bulan Februari 2009
NoTanggalNamaDiagnosa
1Trauma Tumpul Thorax
2Trauma Thorax
3Trauma Tumpul Orbita Sinistra
4Trauma Tumpul Pelvis
5Close Fraktur Clavicula
Jumlah 5 orang
3. Bulan Maret 2009
NoTanggalNamaDiagnosa
1Trauma Tumpul Thorax + MHI
2Trauma Tumpul Sinistra
3Fraktur femur
4 Trauma Tumpul Pelvis
5Fraktur Femur Dextra
6Fraktur Femur Sinistra
7Fraktur Femur terbuka Dextra
8MVL
9MVL
10Trauma Kapitis
Jumlah 10 orang
B. Data kasus kecelakaan kerja pada pasien di Unit Gawat Darurat.1. Bulan Januari 2009
NoTanggalNamaDiagnosa
1Pulnus Puntum
2Fraktura digiti manus
3MHI
4Combustio
Jumlah 4 orang
2. Bulan Februari 2009
NoTanggalNamaDiagnosa
1Fraktur umerus
2MHI
3Fraktur clavicula
Jumlah3 orang
3. Bulan Maret 2009
NoTanggalNamaDiagnosa
1Fraktur Femur
2Fraktur umerus
Jumlah 2 orang
IV. KESIMPULAN Dari data tersebut diatas bahwa dapat diketahui jumlah pasien dengan kasus gawat darurat murni adalah dengan diagnosa Trauma Tumpul Thorax + MHI , Fraktur Femur terbuka Dextra dan MHI Berat, dan kasus kasus tersebut merupakan kasus yang berat dan tidak tidak mudah ditangani, pasien datang ke UGD dengan kondisi yang berat. Sedangkan untuk kasus dengan diagnosa yang lain dapat ditangani dengan baik. Dan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas terbanyak pada periode triwulan pertama tahun 2009 ini ada pada bulan Maret 2009 dengan jumlah pasien 10. sedangkan jumlah kasus kecelakaan kerja terbanyak ada pada bulan jnuari 2009 yaitu sebanyak 4 orang.V. TINDAK LANJUT
Tingkatkan keterampilan perawat dan dokter UGD untuk kasus-kasus yang berat. Misalnya dengan cara melakukan pelatihan secara berkala. Tingkatkan koordinasi dengan dokter spesialis.
Kepala Unit Gawat Darurat