EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN...

248
EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: TRIS RENANDA 1113093000027 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

Transcript of EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN...

Page 1: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

1

EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM

INSTITUTIONAL REPOSITORY DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

TRIS RENANDA

1113093000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

2

Page 3: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

3

EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM

INSTITUTIONAL REPOSITORY DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

TRIS RENANDA

1113093000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

ii

Page 4: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

4

EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM

INSTITUTIONAL REPOSITORY DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

TRIS RENANDA

1113093000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 5: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

5

Page 6: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

6

Page 7: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

i

iv

Page 8: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

ii

ABSTRAK

TRIS RENANDA – 1113093000027 Evaluasi Kualitatif Keberhasilan Sistem

Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dibawah bimbingan

Syopiansyah Jaya Putra dan Rinda Hesti Kusumaningtyas.

Keberhasilan sistem informasi menjadi faktor penting dalam menyediakan layanan karya

ilmiah, termasuk pada sistem Institutional Repository. Sesuai dengan cita-cita UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu menjadi universitas riset dan universitas kelas dunia. Dalam

penerapan sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pengguna

masih menemukan data yang kurang update sehingga menimbulkan permasalahan seperti

pengguna kesulitan dalam mengakses sistem serta kebutuhan informasi menjadi tidak

terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi

dan menentukan sejauh mana status keberhasilan sistem Institutional Repository

diimplementasikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan

kualitatif dengan menggunakan teori HOT-fit (Human, Organization, and Technlology).

Penelitian ini terdiri dari 15 tema penelitian wawancara dan 8 faktor yaitu kualitas sistem

(system quality), kualitas informasi (information quality), kualitas pelayanan (service

quality), penggunaan sistem (system use), kepuasan pengguna (user satisfaction), struktur

organisasi (structure), lingkungan organisasi (environment), dan manfaat (net benefit).

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data open

coding, axial coding, dan selective coding melalui narasumber yang berasal dari kepala

beserta staff Pusat Perpustakaan, staff pustipanda, dosen dan mahasiswa di lingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari penelitian ini, sistem Institutional Repository UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sudah berhasil dalam implementasinya. Sebanyak 15 tema

penelitian yang diajukan dapat diterima dan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan

sistem. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem ialah (system quality),

kualitas informasi (information quality), kualitas pelayanan (service quality), penggunaan

sistem (system use), kepuasan pengguna (user satisfaction), struktur organisasi (structure),

lingkungan organisasi (environment) dan manfaat (net benefit). Sehingga tema yang

memiliki pengaruh paling besar ialah kualitas sistem (system quality) terhadap penggunaan

sistem (system use). Penelitian ini memberikan hasil kepada Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta berdasarkan eksplorasi faktor-faktor yang berpengaruh bahwa sistem

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah berhasil diimplementasi

serta untuk pengembangan dapat diperhatikan terkait kelengkapan data, kualitas sistem,

sosialisasi maupun pemberdayaan SDM yang terlibat.

Kata Kunci: Keberhasilan Sistem Informasi, Institutional Repository, Human

Organization and Technology-fit factors (HOT-fit)

Bab I-V + 164 Halaman + xxi Halaman + 12 Gambar + 5 Tabel + Daftar Pustaka

+ Lampiran

v

Page 9: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga

shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan.

Dalam skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan. Namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat memenuhi

prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam jurusan Sistem Informasi di

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Evaluasi Kualitatif Keberhasilan Sistem

Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” akhirnya dapat

diselesaikan sesuai dengan harapan penulis. Selama penyusunan skripsi ini

tentunya penulis menghadapi banyak kesulitan dan tantangan. Semua kesulitan

dapat penulis lalui tak lepas dari kebesaran hati dari berbagai pihak dalam

membantu penulis.

Pada kesempatan ini penulis juga hendak mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu memberikan dukungan baik berupa materi

maupun imateri, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima

kasih secara khusus penulis berikan kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag., M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

vi

Page 10: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

iv

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Meinarini Catur Utami, MT, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dosen Pembimbing I yang

secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan ilmu dan bimbingan

dengan sabar serta membantu, dan memberi dukungan moral maupun teknis

selama penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI selaku Dosen Pembimbing II yang

telah banyak membantu, memberikan ilmu, bimbingan dan dukungan moral

maupun teknis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

yang sangat bermanfaat kepada penulis selama perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian

8. Ibu dan Bapak yang selalu berjuang sekuat tenaga agar penulis dapat

menjadi orang yang sukses dan berpendidikan tinggi. Tendi, Tesha, Abel

terima kasih atas segala doa, nasehat, motivasi, dan waktumu yang sangat

berarti, berharap agar penulis dapat menjadi seseorang yang lebih baik lagi,

dan kuat dalam menjalani kehidupan serta dapat menjadi anak yang dapat

vii

Page 11: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

v

dibanggakan. Serta yang selalu memberikan doa dan dukungan bagi penulis.

Terima kasih untuk semua.

9. Rekan seperjuangan Aditia Angga, Richardy Affan S. Siregar, Risyad

Abdala Ramadhan, Ramadana Arbi, Faizal Ardyanto, Fauzan Arifin, Ariful

Hikami, Gregoryo Gusti, Gema Sanjaya, Luqman Isyraqi, Hersy Ayu

Qadrya, Bella Marisela, Atthiya Prima, Kamal Sani Firdaus dan rekan-rekan

SI-13 lainnya.

10. Reza Fahlevi, Fajar Pangestu, Zaki Fauzan, Aditya Rachman, Marsya Fitria,

Aisyah Fajrya, Audina Aisharachmi, Sandi Yudha, Hanif Farrasz, Andri

Setiawan, Sismania Desytha, Vixie Sandra dan rekan-rekan lainnya yang

telah memberi dukungan moril kepada peneliti.

11. Serta orang-orang yang terlibat dalam membantu dalam penyusunan

laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penulisan materi

maupun dalam susunan bahasanya. Untuk itu kiranya, pembaca dapat memaklumi

atas kekurangan dalam laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 7 Januari 2018

TRIS RENANDA

viii

Page 12: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

lLEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................................iv

ABSTRAK ......................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................................vi

DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan ............................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8

1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8

1.7 Metodologi Penelitian ......................................................................................... 9

1.8 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 13

2.1 Deskripsi Teori .................................................................................................. 13

2.2 Konsep Dasar Evaluasi ..................................................................................... 13

2.2.1 Pengertian Evaluasi ................................................................................... 13

2.3 Konsep Dasar Sistem ........................................................................................ 16

2.3.1 Pengertian Sistem ...................................................................................... 16

2.3.2 Karakteristik Sistem .................................................................................. 16

2.3.3 Klasifikasi sistem ..................................................................................... 19

2.4 Konsep Dasar Informasi.................................................................................... 20

ix

Page 13: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

vii

2.5 Pengertian Sistem Informasi ............................................................................ 21

2.5.1 Definisi Sistem Informasi ......................................................................... 21

2.5.2 Komponen Sistem Informasi .................................................................... 22

2.5.3 Sumber Sistem Informasi .......................................................................... 25

2.6 Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................................ 25

2.6.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi .............................................. 25

2.6.2 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 26

2.7 Konsep Dasar Institutional Repository ............................................................. 27

2.7.1 Pengertian Institutional Repository ........................................................... 27

2.7.2 Fungsi Institutional Repository ................................................................ 28

2.7.3 Tujuan dan Manfaat Institutional Repository ........................................... 29

2.7.4 Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ....................... 30

2.8 Konsep Dasar Keberhasilan Sistem Informasi .................................................. 32

2.8.1 Model Delone dan McLean (1992) ........................................................... 33

2.8.2 Model Delone & McLean (2003) .............................................................. 35

2.8.1 IT-Organization Fit ................................................................................... 38

2.9 Konsep Human, Organization and Technology-fit factors (HOT-fit) .............. 40

2.9.1 System Quality (Kualitas Sistem) .............................................................. 45

2.9.2 Information Quality (Kualitas Informasi) ................................................. 45

2.9.3 Service Quality (Kualitas Layanan) .......................................................... 46

2.9.4 System Use ( Penggunaan Sistem) ............................................................ 46

2.9.5 User Satisfaction (Kepuasan Pengguna) ................................................... 47

2.9.6 Structure (Struktur Organisasi) ................................................................. 48

2.9.6 Environment (Lingkungan Organisasi) .................................................... 48

2.9.4 Net Benefit ................................................................................................. 49

2.10 Metode Kualitatif dan Kuantitatif ..................................................................... 49

2.11 Metode Kualitatif .............................................................................................. 52

2.12 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 59

2.13 Metode Analisis Data ........................................................................................ 62

2.13.1 Data Coding ................................................................................................... 64

2.14 Penelitian Sejenis .................................................................................................. 65

2.15 Ringkasan Penelitian Sejenis ............................................................................ 73

2.16 Model Tema Penelitian ..................................................................................... 76

x

Page 14: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

viii

BAB III METODOLOGI PENELITAN ....................................................................... 80

3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................................... 80

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian ............................................................................. 81

3.3 Penentuan Narasumber ..................................................................................... 81

3.4 Kerangka Penelitian .......................................................................................... 83

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 84

3.5.1 Studi Literatur ........................................................................................... 84

3.5.2 Observasi ................................................................................................... 85

3.5.3 Wawancara ................................................................................................ 87

3.5.4 Instrumen penelitian .................................................................................. 92

3.6 Metode Analisis Data ........................................................................................ 92

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 98

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................... 98

4.1.1 Sejarah Universitas Islam Negeri Jakarta ........................................................ 98

4.1.2 Visi dan Misi Universitas Islam Negeri Jakarta ........................................ 99

4.1.3 Moto ........................................................................................................ 100

4.1.4 Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ....................................... 102

4.1.5 Struktur Organisasi ................................................................................. 106

4.2 Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .............................. 107

4.2.1 Ruang Lingkup Pengelolaan Institutional Repository ............................ 108

4.3 Profil Narasumber ........................................................................................... 109

4.4 Hasil Analisis dan Interpretasi Data Coding .................................................. 111

4.4.1 Open Coding ........................................................................................... 111

4.4.2 Axial Coding .......................................................................................... 111

4.4.3 Selective Coding ...................................................................................... 112

4.5 Hasil Analisis dan Interpretasi Wawancara .................................................... 117

4.5.1 Tema 1: Hubungan System Quality (SQ) terhadap System Use (SU) ..... 117

4.5.2 Tema 2: Hubungan System Quality (SQ) terhadap User Satisfaction (US)

................................................................................................................. 120

4.5.3 Tema 3: Hubungan System Quality (SQ) terhadap Structure Organization

(STR) ....................................................................................................... 122

4.5.4 Tema 4: Hubungan Information Quality (IQ) terhadap System Use (SU)

................................................................................................................. 124

xi

Page 15: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

ix

4.5.5 Tema 5: Hubungan Information Quality (IQ) terhadap User Satisfaction

(US) ......................................................................................................... 127

4.5.6 Tema 6: Hubungan Information Quality (IQ) terhadap Structure

Organization (STR) ................................................................................ 129

4.5.7 Tema 7: Hubungan Service Quality (SEQ) terhadap System Use (SU) ........

................................................................................................................. 131

4.5.8 Tema 8: Hubungan Service Quality (SEQ) terhadap User Satisfaction (US)

................................................................................................................. 134

4.5.9 Tema 9: Hubungan Service Quality (SEQ) terhadap Structure

Organization (STR) ................................................................................ 135

4.5.10 Tema 10: Hubungan User Satisfaction (US) terhadap System Use (SU) ......

................................................................................................................. 138

4.5.11 Tema 11: Hubungan Structure Organization (STR) terhadap Environment

Organization (EO) .................................................................................. 139

4.5.12 Tema 12: Hubungan System Use (SU) terhadap Net Benefit (NB) ......... 142

4.5.13 Tema 13: Hubungan User Satisfaction (US) terhadap Ne t Benefit (NB) .....

................................................................................................................. 144

4.5.14 Tema 14: Hubungan Structure Organization (SO) terhadap Net Benefit

(NB) ........................................................................................................ 145

4.5.15 Tema 15: Hubungan Environment Organization (EO) terhadap Net Benefit

(NB) ........................................................................................................ 147

4.5.16 Keberhasilan Sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ..................................................................................................... 150

4.6 Pembahasan ..................................................................................................... 155

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 163

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 163

5.2 Saran ............................................................................................................... 164

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 165

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 174

xii

Page 16: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Sutabri, 2012)............................................... 18

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (O’Brien, 2005) ...............................22

Gambar 2.3 Model Keberhasilan SI (Delone dan McLean, 1992) ......................34

Gambar 2.4 Model Keberhasilan SI (Delone dan McLean, 2003) ......................37

Gambar 2.5 IT-Organization Fit (Morton, 1991) ................................................38

Gambar 2.6 HOT FIT Model (Yusof et al., 2008) ..............................................40

Gambar 2.7 Tema Penelitian................................................................................77

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .........................................................................84

Gambar 3.2 Tahapan Observasi ...........................................................................87

Gambar 3.3 Tahapan Wawancara ........................................................................91

Gambar 3.4 Tahapan Data Coding .....................................................................95

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

..............................................................................................................................106

xiii

Page 17: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Aksioma antara Kualitatif dan Kuantitatif......................... 49

Tabel 2.2 Perbedaan Karakteristik Metode Kualitatif dan Kuantitatif................ 51

Tabel 2.3 Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif dilihat dari Proses Penelitian.... 51

Tabel 4.1 Profil Narasumber ............................................................................. 109

Tabel 4.2 Data Coding .......................................................................................114

xiv

Page 18: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkrip Wawancara................................................................... xvi

Lampiran 2 Foto Penelitian.............................................................................. xvii

Lampiran 3 Visi Misi Pusat Perpustakaan....................................................... xviii

Lampiran 4 Tampilan Institutional Repository ................................................. xix

Lampiran 5 Surat-surat Pendukung Penelitian ................................................... xx

Lampiran 6 Tabel Data Coding.......................................................................... xxi

xv

Page 19: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

xi

Page 20: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini teknologi informasi sudah semakin berkembang dan menjadi

pilihan utama dalam menyajikan informasi pada suatu badan atau organisasi

sehingga mampu menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Teknologi

informasi dalam suatu organisasi pada umumnya dimaksudkan untuk

mempermudah serta meningkatkan kontribusi terhadap kinerja setiap individual

anggota organisasi maupun setiap bidang pada organisasi tersebut. Penerapan TI

dapat dikatakan sukses ketika organisasi yang mengadopsi inovasi TI tersebut telah

mendapatkan manfaat dari penerapan TI pada organisasinya (Huda & Hussin,

2016). Efek positif yang timbul berdasarkan implementasi sistem yang baru,

setidaknya berdampak pada kinerja sistem yang maksimal serta mencapai tujuan

yang diharapkan (Putra et al., 2017).

Keberhasilan sistem mempunyai tiga komponen (tolak ukur), yaitu kualitas

sistem, manfaat sistem, dan kepuasan pengguna. (Guimaraes et al., 2003). Sehingga

akan diketahui sejauh mana status keberhasilan pada penerapan suatu sistem.

Keberhasilan sistem informasi diukur dari kualitas pelayanan (service quality),

kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi (information quality)

dampak individual (individual impact), dampak organisasional (organizational

impact), manfaat (net benefit), intensitas penggunaan (intention to use), penggunaan

(use), dan kepuasan pengguna (user satisfaction) (Delone & Mclean, 2003). Sistem

Page 21: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

2

informasi telah diindikasikan sebagai senjata dalam persaingan bisnis. Bahkan

tanpa bersaing sekalipun, pemanfaatanya sudah menentukan siklus hidup

organisasi karena tuntutan era ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini (Subiyakto

et al., 2014). Untuk mengembangkan suatu sistem yang ada, maka diperlukan

evaluasi sejauh mana keberhasilan sistem ini diterapkan. Sesuai dengan model

evaluasi HOT (Human, Organization and Technology) fit factors yang

dikemukakan oleh Yusof et al. (2008). Model ini melibatkan 3 faktor utama yakni

Human, yang terdiri dari system use (penggunaan sistem), user satisfaction

(kepuasan pengguna), lalu Organization, yang meliputi structure (struktur

organisasi) dan environment (lingkungan organisasi). Serta Technology yang

ditopang oleh faktor kunci kesuksesan sistem informasi yang terdiri dari system

quality (kualitas sistem), information quality (kualitas informasi), service quality

(kualitas layanan) yang seluruhnya berdampak pada Net Benefit (Manfaat).

Hubungan antara Human, Organization, dan Technology mempunyai hubungan

yang cukup kuat dan positif yang ketiganya mempunyai hubungan yang kuat dan

searah terhadap Net Benefit dari suatu sistem (Yusof et al., 2008). Skema dalam

pengembangan model merepresentasikan kelengkapan prosesi dan model kausal

model kesuksesan proyek sistem informasi (Putra et al., 2016).

Sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terbesar di Indonesia, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan yang mengemban amanat

umat Islam Indonesia untuk menjadi salah satu perguruan tinggi unggulan. Sesuai

dengan salah satu misinya yaitu menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan

integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan. Untuk mendukung hal tersebut,

Page 22: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen mengembangkan diri menjadi

research university and World Class University. Sehingga sarana dan infrastruktur

TI memiliki peranan yang penting untuk mendukung komitmen tersebut, tanpa

terkecuali Institutional Repository.

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri dikelola

oleh Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berkomitmen untuk

memudahkan para pengguna untuk mengakses koleksi digital sivitas akademika.

Secara umum tujuan dari adanya Pusat Perpustakaan UIN Jakarta berdasarkan

website resmi Pusat Perpustakaan UIN Jakarta adalah mendukung keberhasilan

semua aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi yang berlangsung di UIN Jakarta baik

dalam bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada

masyarakat. Menurut dilansir dari http://repository.uinjkt.ac.id sampai Oktober

2017, data yang di kelola oleh Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

telah mencapai 28.331 dokumen. Hal ini menunjukkan bahwa Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki potensi untuk berkembang

lebih maksimal. Koleksi digital yang tersedia meliputi skripsi, tesis, disertasi,

jurnal, laporan penelitian, laporan praktek kerja lapangan, laporan kuliah kerja

nyata dan lainnya. Pada Oktober 2017, Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menduduki peringkat 10 besar di Indonesia, 56 Asia dan

peringkat 552 Dunia (Webometrics, 2017).

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diakses

secara terbuka (open access) yaitu dapat diakses oleh masyarakat umum. Dengan

open access maka bagi pengguna dapat langsung mencari file penelitian-penelitian

Page 23: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

4

pada Institutional Repository dan men-download file tersebut. Walaupun open

access, tentunya khusus pegawai yang mengelola Institutional Repository harus

melakukan registrasi serta login sebagai member staff terlebih dahulu. Hal ini

bertujuan agar setiap pegawai atau staff Institutional Repository dapat melakukan

pengelolaan seperti mulai dari upload dokumen, deskripsi dokumen, hingga

verifikasi dokumen secara khusus dan sistematis. Pada fakta penerapan sistem

Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih terdapat hal,

beberapa fungsi belum berjalan maksimal dengan adanya bug, server yang down

mengakibatkan sistem tidak dapat diakses, informasi yang kurang up to date serta

beberapa Mahasiswa juga belum merasakan dampak maksimal keberadaan

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan masih terdapat

kendala-kendala dalam pengaksesan sistem terkait dengan dokumentasi jumlah

informasi yang dibutuhkan. Jumlah koleksi karya ilmiah yang perlu terdokumentasi

secara menyeluruh. Masalah-masalah tersebut tentu saja dapat mengurangi

keefektifan sistem yang digunakan serta dapat menghambat pengguna dalam

mengakses sistem. Tidak adanya file yang tersedia pada penelitian-penelitian yang

tertera di dalam institutional repository UIN Syarif Hidayatullah akan

menimbulkan persoalan dalam penyebaran serta pengaksesan informasi terkait

dengan karya ilmiah tersebut. Sehingga permasalahan tersebut dapat mengganggu

kinerja operasional dari sistem Institutional Repository, serta berdampak pada

pengguna yang tidak dapat mengakses sistem dan kebutuhan informasi yang tidak

terpenuhi.

Page 24: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

5

Pada penelitian sebelumnya, Institutional Repository telah menjadi objek

pada penelitian pengukuran ekspektasi penggunaan berdasarkan 50 responden yang

berasal dari dosen secara kuantitatif. Hal ini dapat memiliki manfaat dari sudut

pandang user, karena melibatkan dosen dalam risetnya (Rifai, 2015). Dalam

mengukur keberhasilan suatu sistem diperlukannya peninjauan lebih jauh tidak

hanya pada aspek manusia atau penggunanya saja, juga melibatkan aspek organisasi

dan teknologi secara kualitatif. Dengan adanya suatu analisa evaluasi penilaian

dalam tingkat keberhasilan pengimplementasian suatu teknologi maka akan

meminimalisir tingkat kesalahan, kesulitan dan resiko yang ada. Karena faktor

Human (manusia), Organization (organisasi) dan Technology (teknologi) sangat

penting dan berpengaruh dalam keberhasilan menjalankan suatu sistem yang ada

(Yusof et al., 2008). Pada penelitian-penelitian sebelumnya, model ini telah

digunakan peneliti lain untuk menganalisa sejauh mana tingkat keberhasilan sistem

diimplementasikan berdasarkan aspek manusia, organisasi dan teknologinya

(Poluan et al., 2014; Erlirianto et al., 2015; Tammubua et al., 2015; Krisbiantoro et

al., 2015; Asnawi, 2016; Thenu et al., 2016). Hubungan antara tiga faktor antara

manusia, organisasi dan teknologi mempengaruhi korelasinya terhadap net benefit.

Semakin baik dan tepat hubungan ketiga faktor tersebut, maka semakin tinggi

manfaat yang didapatkan dari penerapan keberhasilan sistem (Yusof, 2008; Poluan

et al., 2014). Penelitian sebelumnya didominasi menggunakan metode pendekatan

kuantitatif, yang tidak mengeksplorasi secara mendalam faktor-faktor yang

berpengaruh. Oleh sebab itu, penting untuk diketahui apakah sistem informasi yang

diterapkan sudah berhasil diterapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna atau

Page 25: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

6

belum, sehingga akan terlihat keberhasilan penerapan suatu sistem informasi pada

sebuah perguruan tinggi. Hal ini yang dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi

secara kualitatif keberhasilan sistem dengan tujuan menggali serta mengeksplorasi

lebih mendalam faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya. Maka, metode

kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap

dan menyeluruh (Rahmat, 2009).

Berdasarkan dengan apa yang dijelaskan sebelumnya, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kualitatif Keberhasilan

Sistem Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pengguna sistem Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta kesulitan dalam mengakses sistem.

2. Kebutuhan informasi pengguna sistem Institutional Repository di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi tidak terpenuhi.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat

dirumuskan bahwa permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana

mengevaluasi keberhasilan sistem Institutional Repository di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan pendekatan kualitatif.

Page 26: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

7

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan

Ruang lingkup dan batasan penelitian ini dibatasi pada :

1. Penelitian ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melibatkan

narasumber dari pegawai yang terkait dengan sistem Institutional

Repository di lingkungan Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Dosen Fakultas Adab & Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, NOC Pustipanda dan Mahasiswa Fakultas Sains & Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Secara teori penelitian ini menggunakan model keberhasilan sistem

Human Organization and Technology-fit factors (HOT-fit), melalui 15

tema penelitian yang terdiri dari faktor system use (penggunaan sistem),

user satisfaction (kepuasan pengguna), structure (struktur organisasi),

environment (lingkungan organisasi), system quality (kualitas sistem),

information quality (kualitas informasi), dan service quality (kualitas

layanan).

3. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, pengumpulan

data utama dengan wawancara dengan teknik purposive sampling.

4. Untuk pengelolaan data terbagi pada tiga tahapan data coding, yaitu open

coding, axial coding dan selective coding yang didapat peneliti dengan

menggunakan MS. Excel 2013.

Page 27: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

8

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitin ini adalah melakukan evaluasi keberhasilan

sistem Institutional Repository yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan pendekatan kualitatif.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menggali pengaruh antar faktor pada keberhasilan sistem Institutional

Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan sudut

pandang dari narasumber yang telah ditetapkan oleh peneliti.

2. Menentukan sejauh mana status keberhasilan sistem Institutional

Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan berdasarkan

sudut pandang dari narasumber yang telah ditetapkan oleh peneliti.

3. Memberikan hasil evaluasi berupa rekomendasi dan bahan

pertimbangan kepada perusahaan/institusi terkait untuk

mengembangkan Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat mengeksplorasi model keberhasilan

sistem sehingga menghasilkan data-data yang mungkin belum

dipaparkan pada penelitian sebelumnya serta sebagai alternatif dalam

memahami keberhasilan sistem.

Page 28: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

9

2. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan metode

kualitatif untuk penyusunan skripsi khususnya di Program Studi Sistem

Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

para pengambil kebijakan terkait, dalam memahami status keberhasilan

sistem khususnya pihak Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam rencana pengembangan terkait dengan aspek human

(manusia), organization (organisasi), maupun technology (teknologi)

sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mendatang.

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini mengadopsi tema Human

Organization and Technology-fit factors (HOT-fit) yang terdiri dari 15 tema

penelitian meliputi faktor Human yang terdiri dari System Use (SU) dan User

Satisfaction (US), Organization terdiri dari structure (STR) dan Environment (EO),

Technology terdiri dari System Quality (SQ), Information Quality (IQ) dan Service

Quality (SEQ).

Penelitian ini dilakukan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

narasumber terdiri dari 9 orang, yang terdiri 4 orang dari pegawai Pusat

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2 Dosen Fakultas Adab &

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1 NOC Pustipanda dan 2 Mahasiswa

Page 29: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

10

Fakultas Sains & Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengumpulan data

dimulai dengan melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku dan

bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini.

Setelah melakukan studi literatur, pengumpulan data dilanjutkan dengan observasi.

Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Setelah melakukan observasi, selanjutnya peneliti melakukan wawancara.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan

oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dari yang

narasumber yang memberikan atas itu.

Selanjutnya dalam analisis data yang dilakukan oleh peneliti, pengkodean

meliputi open coding yaitu identifikasi data awal, lalu topik-topik dan subtopik-

subtopik dalam data kasar diklasifikasikan. Selanjutnya, tema dan subtema tersebut

ditelaah dalam axial coding dan dalam selective coding, tema dan subtema tersebut

dibandingkan dan dijustifikasi. Sedangkan untuk menjaga reliabilitas, temuan-

temuan dalam ketiga tahap coding tersebut ditelaah beberapa kali dengan mengolah

data menggunakan Ms. Excel 2013.

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan penelitian, pembahasan terbagi dalam lima bab

yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

Page 30: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

11

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori evaluasi, konsep dasar

sistem, konsep dasar informasi, pengertian sistem informasi,

perpustakaan perguruan tinggi, konsep dasar institutional repository,

konsep dasar keberhasilan sistem informasi, konsep HOT-fit, metode

kualitatif dan kuantitatif, metode analisis data, penelititan sejenis, dan

model tema penelitian yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu pendekatan penelitian, lokasi dan objek penelitian,

penentuan narasumber, prosedur penelitian, metode pengumpulan data

dan metode analisis data yang digunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan gambaran umum institusi, institutional repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, profil narasumber, hasil analisis data

coding, hasil analisis wawancara, serta interpretasi hasil dan

pembahasan yang diperoleh dari hasil evaluasi keberhasilan sistem

Institutional Repositoy UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 31: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

12

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan

masalah serta beberapa saran untuk pengembangan sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

12

Page 33: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori terkait landasan pelaksanaan

penelitian meliputi, konsep dasar evaluasi, konsep dasar sistem, konsep dasar

informasi, pengertian sistem informasi, evaluasi sistem informasi, perpustakaan

perguruan tinggi, konsep dasar Institutional Repository, konsep dasar keberhasilan

sistem, konsep Human Organizational and Technology fit factors (HOT-fit) model,

metode pengumpulan data, metode analisis data, metode kualitatif dan kuantitatif,

metode kualitatif, metode pengumpulan data, metode analisis data, penelitian

sejenis, ringkasan penelitian sejenis dan model tema penelitian.

2.2 Konsep Dasar Evaluasi

2.2.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah sebuah riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan

menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi, kemudian

menilainya dengan membandingkan dengan indikator evauasi dan hasilnya di

pergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi tersebut

(Wirawan, 2012). Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan

informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan

kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Maka

evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga

Page 34: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

14

tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif

prosedur tertentu. Karenanya evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan

manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang

manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang

dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula. Evaluasi adalah

suatu proses untuk menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas

permasalahan yang di temukan (Hendarti et al., 2010).

Pendapat mengenai evaluasi diungkapkan Dunn dalam (Agustino, 2008) yang

mengemukakan bahwa evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai

nilai-nilai atau manfaat-manfaat hasil kebijakan. Ketika ia bernilai dan bermanfaat

bagi penilaian atas penyelesaian masalah, maka hasil tersebut memberi sumbangan

pada tujuan dan sasaran bagi evaluator, secara khusus, dan penggunaan lainnya

secara umum. Ada tiga fungsi dari evaluasi: Pertama, evaluasi harus memberi

informasi yang valid dan dipercaya mengenai kinerja kebijakan yang meliputi

seberapa jauh tujuan tertentu telah dicapai; apakah tindakan yang ditempuh oleh

implementing agencies sudah benar-benar efektif, responsif, akuntabel, dan adil;

serta bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Kedua, evaluasi

berfungsi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang

mendasari pemilihan tujuan dan target tanpa didasari oleh kepentingan nilai dari

suatu kelompok/golongan tertentu. Ketiga, evaluasi berfungsi juga untuk memberi

sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk bagi

perumusan masalah maupun pada rekomendasi kebijakan.

Page 35: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

15

Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi

tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi

kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa

Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan menurut

istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan

tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Menurut Arikunto (2010), evaluasi sebagai

sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang

direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Menurut Husni (2010), evaluasi

adalah suatu proses untuk menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas

permasalahan yang ditemukan. Menurut Arifin (2010), menyatakan evaluasi adalah

suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi

adalah kualitas ,sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan

kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.

Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa

ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan yakni evaluasi merupakan sebuah proses yang

dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah sistem.

Keberhasilan sistem itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasilyang dicapai oleh

program tersebut. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat

didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan perbandingan antara

output dan inputnya sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk

menghasilkan output lewat suatu proses. Jadi evaluasi bukan merupakan hal baru dalam

kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang.

Page 36: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

16

Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang

dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.

2.3 Konsep Dasar Sistem

2.3.1 Pengertian Sistem

Menurut Sutarman (2012) sistem dapat diartikan kumpulan elemen yang

saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu

proses pencapaian suatu tujuan yang sama. Sistem sangatlah di perlukan dalam

suatu perusahaan atau instansi pemerintah sebab sistem sangatlah menunjang

terhadap kinerja perusahaan atau instansi, baik yang berskala kecil maupun besar.

Oleh karena itu, agar dapat berjalan dengan baik sangat lah dibutuhkan kerjasama

di antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Sistem adalah serangkaian

komponen yang saling berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu (Shelly &

Rosenblatt, 2012).

2.3.2 Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012), suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu:

1. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut

dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling

bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem

Page 37: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

17

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem memungkinkan suau sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu

sendiri.

a. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan bagi sistem tersebut.

b. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung yang dimaksud adalah media yang dapat

menghubungkan antara subsistem dengan subsistem lainnya.

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu sistem ke subsistem yang lain.

c. Masukan sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana

dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukkan

perawatan adalah energi yang diinputkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang

diproses untuk mendapatkan keluaran.

Page 38: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

18

d. Keluaran sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pem buangan.

e. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah input menjadi output.

f. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective).

Karakteristik sistem ini dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Sutabri, 2012)

Page 39: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

19

2.3.3 Klasifikasi sistem

Menurut Jogiyanto (2005) sistem dapat di kasifikasikan dari beberapa

sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract

system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem

yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya

sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya

sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan

sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem

perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang

oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang

disebut dengan human-machine system atau man-machine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)

dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi

dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara

bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari

sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak

tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan

sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak

Page 40: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

20

berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem

ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak

luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya

tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah

relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan

luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem

pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian

rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara

otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.4 Konsep Dasar Informasi

Menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau

diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan

keputusan. Menurut Gordon (2004) informasi adalah data yang telah diolah menjadi

bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami

di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Sedangkan menurut Jogiyanto dalam Gusti (2017) informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Serta menurut Mulyanto dalam Gusti (2017) informasi yaitu sesuatu

Page 41: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

21

yang menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada

orang yang menerimanya.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data

yang telah menempuh proses pengolahan untuk penambahan nilai yang berguna

bagi penggunanya dan dapat digunakan untuk hal – hal yang penting. Karakteristik

dari informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi (state)

belum mengetahui. Informasi yang benar dan baru dapat mengoreksi dan

mengkonfirmasi informasi sebelumnya. Informasi juga dapat dikatakan sebagai

data yang telah diproses, yang mempunyai nilai yang berguna untuk mengambil

kesimpulan dan tindakan atau keputusan.

2.5 Pengertian Sistem Informasi

2.5.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2010) Sistem informasi

dapat didefinisikan secara teknis sebagai suatu komponen yang saling berhubungan

yang mengumpulkan (mendapatkan-kembali), memproses, menyimpan, dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi

dan pengawasan dalam organisasi menurut Laudon & Laudon dalam (Gusti, 2017).

Menurut Kristanto dalam Gusti (2017) sebuah sistem informasi merupakan

kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat

Page 42: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

22

manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat

lunak tersebut.

2.5.2 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (O’Brien, 2005)

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai

komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,

hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan

peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam

kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut.

Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi

Mulyanto dalam (Gusti, 2017). Berikut merupakan penjelasan komponen dari

sistem informasi:

Page 43: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

23

1. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi.

Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber

daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna

akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang

yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi,

sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan

dan mengoperasikan sistem informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer

saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk

magnetik atau optikal.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi)

yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak

hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukkan

sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber

daya organisasi.

Page 44: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

24

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang

menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan

lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya

ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit, dan dukungan

jaringan seperti modem, software, pengendalian, serta prosesor antar

jaringan.

Selain itu, menurut Kadir (2014) dalam suatu sistem informasi terdapat

beberapa komponen yaitu hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan

komputer dan komunikasi data.

1. Perangkat Keras (Hardware)

Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software)

Kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu

untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

3. Prosedur

Menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan

rancangan dan penggunaan sistem informasi

4. Manusia

Orang-orang yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi

5. Data

Komponen dasar sistem informasi yang akan diproses lebih lanjut

untuk menghasilkan informasi

Page 45: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

25

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber dipakai secara

bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.5.3 Sumber Sistem Informasi

Sedangkan menurut La Midjan dan Susanto (2001), sumber dari sistem

informasi di dalam perusahaan yang bersumber dari alat-alat pemroses/pengolah

data adalah:

1. Otak, otak manusia memiliki dua macam memori yaitu memori jangka

panjang dan memori jangka pendek.

2. Manual, alat pengolah manual ditandai dengan penggunaan pena dan

tinta.

3. Mekanik, mekanik memberikan hasil pengolahan yang lebih cepat,

lebih rapih dan sama/standar.

4. Elektrik, dan Elektronik, elektronik memberikan kecepatan dan

efisiensi pengolahan.

2.6 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.6.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Mustafa dalam Kusmayadi (2017) Perpustakaan tidak dapat

dipisahkan dengan dunia pendidikan, perpustakaan berperan sangat penting dalam

menunjang pengetahuan dan prestasi para penggunanya. Perpustakaan Perguruan

Tinggi merupakan suatu perpustakaan yang berada pada naungan suatu Universitas.

Page 46: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

26

Karena peran perpustakaan sebagai unsur penunjang Tri Dharma perguruan tinggi

atau sering disebut juga sebagai jantungnya perguruan tinggi. Perguruan tinggi

dalam hal ini berupa institut, universitas, akademi, atau sekolah tinggi berikut

berbagai unit dan lembaga yang berada di bawahnya. Perguruan tinggi ada yang

dikelola pemerintah yang disebut sebagai universitas atau institut dan adapula yang

dikelola oleh pihak swasta yang disebut sebagai universitas atau institut swasta.

Menurut Maroatmojo dalam Kusmayadi (2017) mengatakan bahwa

“Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sub-sistem dari suatu perguruan tinggi.

Artinya perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang bagi suatu

perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

2.6.2 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Didirikannya sebuah perpustakaan tentunya memiliki maksud dan tujuan,

serta fungsi dan tugas yang ada dan harus dijalankan sesuai dengan tujuan

perpustakaan. Menurut Noerhayati dalam Kusmayadi (2017) tugas perpustakaan

secara garis besar ada tiga, yaitu menghimpun, mengelola, dan memberdayakan

informasi. Tugas-tugas itu kemudian diuraikan dalam:

1. Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi,

mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/lengkap

baik dalam arti jumlah jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan

kebijakan.

2. Tugas mengelola meliputi proses pengolahan, penyusunan,

penyimpanan, pengemasan, agar tersusun rapih, mudah ditelusuri dan

Page 47: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

27

ditemukan kembali oleh pengguna. Pekerjaan pengolahan mencakup

pemeliharaan, perawatan, agar seluruh koleksi perpustakaan tetap

dalam keadaan bersih, utuh, dan baik. Sedangkan kegiatan pelestarian

adalah dalam rangka preservasi dan konservasi karena untuk menjaga

nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.

3. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya

masyarakat di sekitarnya. Termasuk didalam tugas ini adalah upaya

promosi dan publikasi serta sosialisasi agar masyarakat di sekitar.

Sementara itu menurut Rimbarawa dalam Kusmayadi (2017) perpustakaan

perguruan tinggi pada tiap lembaga pendidikan tinggi berfungsi:

1. Pusat kegiatan belajar mengajar

2. Pusat penelitian

3. Untuk pengabdian masyarakat dalam rangka pelaksanaan tridharma

perguruan tinggi.

2.7 Konsep Dasar Institutional Repository

2.7.1 Pengertian Institutional Repository

Repository Institusi (Institutional Repository) merupakan suatu wadah secara

online untuk mengelola secara online yang mengelola dan melestarikan akses

intelektual civitas akademik di sebuah institusi (Fatmawati, 2013). Local content

atau Institutional Repository atau simpanan kelembagaan merujuk ke sebuah

kegiatan menghimpun dan melestarikan koleksi digital yang merupakan hasil karya

Page 48: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

28

intelektual dari sebuah komunitas tertentu (Pendit, 2008). Penekanan dalam local

content yaitu menghimpun simpanan kelembagaan hasil karya yang akan alih

mediakan. Dan materi digital yang dihimpun mempunyai keterkaitan erat sekali

dengan lembaga penciptanya. Local content merupakan materi utama dari sebuah

perpustakaan digital yang mempunyai kesamaan antara satu lembaga dengan

lembaga yang lain. Pendit menjelaskan, bahwa istilah Institutional Repository atau

simpanan kelembagaan merujuk ke sebuah kegiatan menghimpun dan melestarikan

koleksi digital yang merupakan hasil karya intelektual dari sebuah komunitas

tertentu.

2.7.2 Fungsi Institutional Repository

Menurut Fatmawati (2013) Institutional Repository berfungsi sebagai

indikator nyata dari kualitas sebuah perguruantinggi, sehingga meningkatkan

visibilitas (visibility), prestise (prestige), dan nilai publik (public value). Kehadiran

open acces repository juga dipandang dapat menjadi solusi bagi perguruan tinggi

yang memiliki keterbatasan anggaran dalam mengatasi minimnya ketersediaan

jurnal-jurnal elektronik ilmiah yang memiliki harga sangat tinggi, dan juga sulitnya

mendapatkan akses terhadap hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah. Dengan open

acces repository hasil-hasil penelitian karya-karya ilmiah yang berasal dari para

sivitas akademika universitas tersebut kemudian dapat diakses secara online untuk

digunakan untuk keperluan ilmiah.

Page 49: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

29

2.7.3 Tujuan dan Manfaat Institutional Repository

Tujuan dari adanya Institutional Repository menurut.Suwardi (dikutip

dalam Kusmayadi, 2017) mempunyai dua sasaran pokok, yaitu:

1. Menyediakan akses terbuka ke hasil penelitianinstitusional dengan

pengarsipan sendiri hasil penelitian tersebut.

2. Menyimpan dan melestarikan aset digital institusional lainnya, meliputi

literatur yang tidak diterbitkan atau yang mudah hilang (misal thesis atau

laporan teknis)

Sementara itu menurut Sutedjo (2014) manfaat Repositori Institusi adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengumpulkan karya ilmiah-intelektual sivitas akademika

dalam satu lokasi agar mudah ditemukan kembali baik melalui Google

maupun mesin pencari lainnya.

2. Untuk menyediakan akses terbuka terhadap karya ilmiahintelektual

yang dihasilkan sivitas akademika dan menjangkau khalayak lebih luas

lagi dengan tempat dan waktu yang tak terbatas.

3. Untuk meningkatkan dampak dari karya ilmiah-intelektual yang

dihasilkan sivitas akademika.

4. Untuk mempromosikan karya ilmiah-intelektual yang dihasilkan sivitas

akdemika.

5. Sebagai etalase dan tempat penyimpan yang aman untuk hasil

penelitian sivitas akademika.

Page 50: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

30

6. Untuk menyediakan URL jangka panjang bagi karya ilmiah intelektual

hasil penelitian sivitas akademika.

7. Apabila terjadi plagiasi terhadap karya ilmiah-intelektual yang

dipublish di Repositori Institusi akan mudah diketahui dan ditemukan.

8. Untuk menghubungkan publikasi sivitas akademika/peneliti dari

halaman web mereka.

2.7.4 Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Institutional Repository UIN Syarf Hidayatullah Jakarta berbasis Dspace,

yaitu merupakan software open source untuk pengelolaan karya ilmiah akademik

meliputi artikel jurnal, tugas akhir, tesis, disertasi, hasil penelitian dan lain-lain.

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah menerapkan Institutional Repository mulai

tahun 2012, melalui kerjasama antar lembaga yaitu LPM, Pustipanda, dan Pusat

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahun 2012 Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berkerjasama dengan Pustipanda migrasi database ± 20.000 data, dan 6.962 file

PDF. Pada tahun 2013 Pusat Perpustakan Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta memindahkan dan melengkapi data bibliografi yang ada di

ruas perpustakaan utama ke ruas fakultas-fakultas dan mengunggah file PDF. Pada

tahun yang sama kapasitas hard disk server ditambah menjadi 500 GB. Sementara

itu pada tahun 2014 beberapa perpustakaan fakultas memulai input data, unggah

file PDF (self upload) kemudian diverifikasi oleh Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 51: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

31

Adapun ruang lingkup pengelolaan institutional repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta meliputi:

1. Sistem

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Pusat Komputer telah

mengembangkan sistem untuk pengelolaan Institutional Repository

yang bersifat open access, dengan menggunakan aplikasi Dspace.

2. Konten

Konten merupakan sumber-sumber informasi atau dokumen yang

dihasilkan oleh para sivitas akademika yang dikelola. Yaitu mencakup

bahan-bahan skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku, chaapter

buku, artikel jurnal, bahan ajar, makalah seminar, proceeding, dan

terbitan-terbitan lainnya.

3. User

Pemakai adalah pengguna Institutional Repository yang terdiri dari

pengelola Institutional Repository dan masyarakat yang mengakses

untuk berbagai kepentingan. Pengelola Institutional Repository terdiri

dari pihak-pihak yang terlibat dari unsur pimpinan atau administrator

sebagai penentu kebijakan umum, sistem maintenance (Pustipanda),

pustakawan bibliographic analyst dan pengguna sisstem yang berasal

dari para dosen dan peneliti serta pustakawan.

Page 52: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

32

2.8 Konsep Dasar Keberhasilan Sistem Informasi

Penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah

perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem,

(Montazemi, 1988). Sementara itu Myers et al. (1997) menyatakan bahwa

pengukuran keberhasilan sistem informasi sangat penting bagi organisasi. Konsep

keberhasilan sistem informasi merupakan suatu konsep yang digunakan dalam

berbagai riset sebagai kriteria dasar untuk mengevaluasi sistem informasi (Rai et al

., 2002).

Sementara itu, Doll dan Torkzadeh (1988) menyatakan bahwa kepuasan

pengguna akhir sistem informasi dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan

suatu sistem informasi. Kepuasan pengguna akhir ini kemudian menjadi bagian

dalam pengembangan model keberhasilan sistem informasi selanjutnya.

DeLone dan McLean (1992) menyampaikan taksonomi mengenai enam

faktor yang menjadi dasar pengukuran keberhasilan sistem informasi. Keenam

kategori tersebut adalah kualitas informasi (information quality), kualitas sistem

informasi (system quality), intensitas penggunaan sistem informasi (system use),

kepuasan pengguna akhir sistem informasi (end user satisfaction), dampak

individual (individual impact), dan dampak organisasional (organizational impact)

dari sistem informasi.

Penelitian tentang sistem informasi pada umumnya ditujukan untuk

mengevaluasi keberhasilan sistem informasi dalam suatu organisasi (Myers, 2007).

Disisi lain terdapat model yang dikembangkan serta digunakan sebagai metode

untuk mengevaluasi penerapan sistem informasi yang digunakan oleh sebuah

Page 53: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

33

organisasi atau instansi publik diantaranya seperti End User Computing Satisfaction

(EUCS) yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1998), Task Technology Fit

(TTF) yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995), Technology of

Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989), selanjutnya IS

Success Model dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992, 2003), dan Human

Organization and Technology-fit factors (HOT-fit) Model di kembangkan oleh

Yusof et al. (2008).

Maka dapat diartikan bahwa keberhasilan sistem informasi adalah suatu

usaha nyata untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu penyelenggaraan sistem

informasi. Dengan evaluasi tersebut, capaian kegiatan penyelenggaraan suatu

sistem informasi dapat diketahui dan tindakan lebih lanjut dapat direncanakan

untuk memperbaiki kinerja penerapannya.

2.8.1 Model Delone dan McLean (1992)

DeLone dan McLean (1992) melakukan studi yang mendalam terhadap

literatur mengenai kesuksesan sistem informasi. Mereka menemukan bahwa

kesuksesan sebuah sistem informasi dapat direpresentasikan oleh karakteristik

kualitatif dari sistem informasi itu sendiri (system quality), kualitas output dari

sistem informasi (information quality), konsumsi terhadap output (use), respon

pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem informasi

terhadap kebiasaan pengguna (individual impact), dan pengaruhnya terhadap

kinerja organisasi (organizational impact).

Page 54: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

34

Model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana. Model

semacam ini disebut dengan model yang parsimoni (Jogiyanto, 2007). Berdasarkan

teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah dikaji, DeLone dan

McLean kemudian mengembangkan suatu model parsimoni dengan nama Model

Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (D&M IS Success Model)

(DeLone dan McLean, 1992), yang ilustrasinya dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.3 Model Keberhasilan SI (Delone dan McLean, 1992)

Model kesuksesan Delone dan McLean Tahun 1992 didasarkan pada proses

dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi model. Model ini tidak mengukur ke

enam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi

mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya.

McLean ini tidak mengukur ke enam dimensi pengukuran kesuksesan

system informasi secara terpisah tetapi mengukurnya secara keseluruhan dengan

variable yang satu mempengaruhi variabel yang lainnya. Pembuatan dari model

kesuksesan sistem informasi D&M (D&M Information System Success Model)

dipicu oleh suatu proses pembuatan informasi dan dampak dari penggunaan sistem

Page 55: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

35

informasinya. DeLone & McLean mendasarkan modelnya pada model proses yang

terdiri dari tiga komponen proses, yaitu pembuatan dari suatu sistem informasi,

penggunaan sistem informasi tersebut dan konsekuensi atau dampak dari

penggunaan sistem.

2.8.2 Model Delone & McLean (2003)

Pada tahun 2003, DeLone dan McLean memperbaharui Model Kesuksesan

Sistem Informasi. Hal-hal yang yang diperbaharui ini adalah sebagai berikut:

1) Menambahkan dimensi kualitas pelayanan (service quality) sebagai

tambahan dari dimensi-dimensi kualitas yang sudah ada, yaitu kualitas

sistem (system quality) dan kualitas informasi (information quality)

2) Menggabungkan dampak individual (individual impact) dan dampak

organisasional (organizational impact) menjadi satu variabel yaitu

menjadi manfaat-manfaat bersih (net benefits). Tujuan penggabungan

ini adalah untuk menjaga model tetap sederhana (parsimory)

3) Menambahkan dimensi minta memakai (intention to use) sebagai

alternatif dari dimensi pemakaian (use). Pengukuran dari pemakaian

(use) mempunyai banyak dimensi, seperti misalnya pemakaian sukarela

atau wajib, mendapat informasi (informed) atau tidak mendapat

informasi (uninformed), dan lainnya. De Lone dan McLean (2003)

mengusulkan pengukuran alternatif, yaitu minat memakai (intention to

use). Minat memakai adalah suatu sikap (attitude). Sedang pemakaian

(use) adalah suatu perilaku (behaviour)

Page 56: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

36

4) Pemakaiaan (use) dan kepuasan pemakaian (user satifaction) sangat

erat berhubungan. Pemakaian (use) harus mendahului kepuasan

pemakai (user satisfaction) sebagai suatu proses, tetapi pengalaman

yang positif karena menggunakan (use) akan mengakibatkan kepuasan

pemakaian yang lebih tinggi sebagai suatu kausal. Secara sama,

peningkatan kepuasan pemakai akan mengakibatkan peningkatan minat

menggunakan (intention to use) dan kemudian menggunakan (use).

5) Dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya

dampaknya pada pemakai individual dan organisasi saja, tetapi dampak

sudah ke grup pemakai, ke antar organisasi, konsumen, kontraktor,

sosial bahkan negara. DeLone dan McLean (2003) mengusulkan untuk

menamakannya semua manfaat mejadi suatu manfaat tungal yang

disebut dengan nama manfaat-manfaat bersih (net benefits) Jika

manfaat-manfaat bersih (net benefits) positif akan menguatkan minat

memakai, dan menggunakan serta tingkat kepuasan pemakai. Umpan

balik ini masih valid bahkan untuk manfaat-manfaat bersih yang

negatif.

Dari hasil analisis tersebut, maka Delone dan McLean (2003) mengusulkan

suatu model yang diperbarui yang nampak pada gambar berikut ini.

Page 57: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

37

Gambar 2.4 Model Keberhasilan SI (Delone dan McLean, 2003)

Berdasarkan hasil penelitian DeLone dan McLean (2003),

kesuksesan/efektivitas sistem informasi dapat dievaluasi dari dimensi :

1) Kualitas sistem (System quality),

Mengukur karakteristik yang diinginkan dari sistem informasi yaitu

dari kemudahan penggunaan, ketersediaan, keandalan dan kemampuan

beradaptasi

2) Kualitas informasi (Information quality),

Harus akurat, lengkap, relevan, mudah dimengerti dan tepat waktu

3) Kualitas pelayanan (Service quality),

Dukungan menyeluruh yang disampaikan oleh penyedia layanan.

4) Intensitas penggunaan (Intention to use) dan penggunaan (use),

Mengukur segala sesuatu dari kunjungan ke sebuah situs Web, untuk

navigasi dalam situs, pencarian informasi dan pelaksanaan transaksi.

Page 58: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

38

5) Kepuasan pengguna (User satisfaction),

Mengukur pendapat pelanggan/pengguna secara menyeluruh terhadap

kualitas sistem, informasi dan pelayanan terkait pengalamannya dengan

system informasi.

6) Keuntungan/Manfaat bersih (Net benefit),.

Merupakan ukuran keberhasilan yang paling penting karena merupakan

dampak positif dan negatif dari sistem informasi terhadap individu, organisasi

bahkan masyarakat.

2.8.1 IT-Organization Fit

Gambar 2.5 IT-Organization Fit (Morton, 1991)

Manajemen pada 1990-an (MIT90s) adalah Model Fit IT Organization yang

terkenal, yang mencakup elemen internal dan eksternal yang sesuai.

mengilustrasikan konsep kesesuaian antara elemen organisasi utama. Kesesuaian

internal dilakukan dengan keseimbangan komponen organisasi yang dinamis

termasuk strategi bisnis, struktur organisasi, proses manajemen, dan peran dan

keterampilan. Kesesuaian eksternal dicapai dengan merumuskan strategi organisasi

berdasarkan tren lingkungan dan perubahan seperti pasar, industri dan teknologi.

Page 59: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

39

Dalam kondisi internal dan eksternal ini sebagai enabler, TI diharapkan dapat

mempengaruhi proses manajemen, sehingga berdampak pada kinerja organisasi

dan sampai tingkat tertentu, strateginya.

Untuk mewujudkan manfaat TI, diperlukan tiga prasyarat untuk

transformasi TI yang berhasil. Pertama, visi organisasi dan alasan di baliknya harus

jelas bagi anggota organisasi agar mereka siap menghadapi perubahan organisasi

dan karenanya mengurangi tantangan dalam mengelola transformasi. Kedua,

strategi organisasi perusahaan (bisnis dan TI), teknologi informasi dan dimensi

organisasi harus selaras satu sama lain. Ketiga, infrastruktur TI yang kuat seperti

jaringan elektronik dan standar yang dipahami harus dilengkapi dalam organisasi.

Ketiga prasyarat ini serta kecocokan internal dan eksternal dapat digunakan untuk

mengidentifikasi masalah dalam implementasi TI. Model ini relatif baru dan belum

banyak digunakan dalam perawatan kesehatan. Model ini juga diidentifikasi

sebagai mampu mengidentifikasi elemen organisasi utama yang dapat

mempengaruhi IS dan juga menekankan keselarasan penting atau kesesuaian di

antara keduanya. Selain itu, model ini komprehensif karena mencakup faktor-faktor

berikut: teknologi (TI), manusia (peran dan keterampilan) dan organisasi (strategi,

struktur dan proses manajemen). Namun, faktor-faktor ini dapat dikategorikan

menjadi dimensi yang lebih rinci untuk memberikan dimensi evaluasi yang lebih

spesifik. Misalnya, TI dapat dikelompokkan lebih jauh ke dalam kualitas sistem dan

kualitas informasi, seperti yang diusulkan oleh DeLone dan McLean. Demikian

pula, peran dan keterampilan dapat dikaitkan dengan penggunaan dan kepuasan

pengguna.

Page 60: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

40

Berdasarkan kekuatan dan keterbatasan yang ditunjukkan pada kedua model,

IT-Organization Fit dan IS Success Model saling melengkapi dalam menghadirkan

kerangka evaluasi yang komprehensif. Faktor organisasi, yang kurang dalam IS

Success Model, ditampilkan dalam kesesuaian Organisasi-TI. Demikian pula,

dimensi dan ukuran evaluasi spesifik yang kurang sesuai dengan Organisasi IT,

ditampilkan dalam IS Success Model. Berdasarkan dua model yang dijelaskan di

atas, kerangka evaluasi baru disajikan pada konsep model Human, Organization

and Technology.

2.9 Konsep Human, Organization and Technology-fit factors (HOT-fit)

Yusof et al. (2008) memberikan suatu kerangka baru yang dapat diguakan

untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut Human-Organization-

Technology (HOT) Fit Model. Model ini mendapatkan komponen penting dalam

sistem informasi yakni Manusia, Organisasi dan Teknologi.

Gambar 2.6 HOT-fit Model (Yusof et al., 2008)

Page 61: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

41

Model keberhasilan sistem ini diadopsi berdasarkan kategori evaluasi

spesifik yang komprehensif, validasi yang luas dan penerapannya terhadap evaluasi

HIS (Health Information Systems). Selain itu, Model Fit Organisasi-IT juga

digunakan untuk menggabungkan konsep kesesuaian antara faktor evaluasi:

manusia, organisasi dan teknologi. Pada awalnya model ini dikembangkan untuk

untuk sistem informasi yang berada di Fundus Imaging System (FIS) dari sebuah

organisasi perawatan primer di Inggris seiring perkembangannya tidak hanya untuk

evaluasi menyeluruh terhadap sistem FIS yang diteliti, namun juga berpotensi untuk

Sistem informasi pada umumnya (Yusof et al., 2008). Subbagian berikut

menjelaskan faktor evaluasi, dimensi dan ukuran secara rinci. Komponen manusia

(Human) menilai sistem informasi dari sisi pengguna sistem (system use) pada

frekuensi dan luasnya fungsi dan penylidikan sistem informasi. System use juga

berhubung siapa yang menggunakan (who use it), tingkat pengguna (level of user),

pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance) atau menolak

(resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan

pengguna (user satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari

pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial

dari sistem informasi. User Satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi

manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem terhadap sistem informasi

yang dipengaruhi oleh karakteristik personal.

Komponen Organisasi menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan

lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari tipe, kultur, politik, hierarki.

Teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi

Page 62: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

42

(information quality), serta kualitas pelayanan (service quality) yang digunakan di

untuk menilai teknologi dari aspek kualitasnya. Evaluasi sistem itu tekait dengan

penyelidikan sistem. Penyelidikan sistem adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

memperbaiki segi tertentu dari sistem infromasi yang mana esensinya adalah untuk

memperbaiki kinerja orang-orang yang terlibat didalamnya. Penyelidikan sistem

sering kali disebut dengan usaha pengembangan sistem yang dilakukan dengan

mengandalkan pada metodologi dan seperangkat alat serta teknik untuk analisis,

serta desain dan penerapannya pada sebagian atau keseluruhan sistem informasi.

Manusia, organisasi dan teknologi merupakan komponen penting dari IS;

dampak HIS dinilai dalam manfaat bersih. Ketiga faktor dan dampak HIS ini sesuai

dengan delapan dimensi saling terkait keberhasilan HIS yaitu Kualitas Sistem,

Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Penggunaan Sistem, Kepuasan Pengguna,

Struktur Organisasi, Lingkungan Organisasi dan Manfaat Bersih. Masing-masing

dimensi ini dikaitkan dengan sejumlah ukuran evaluasi. Contoh langkah-langkah

evaluasi sesuai dengan dimensi dan faktornya yang sesuai tercantum.

Dimensi evaluasi ini saling mempengaruhi satu sama lain secara temporal

dan kausal:

1. Kualitas Sistem, Mutu Informasi dan Kualitas Pelayanan secara tunggal

dan bersama-sama mempengaruhi Penggunaan Sistem dan Kepuasan

Pengguna.

2. Struktur Organisasi dan Lingkungan Organisasi mempengaruhi

Penggunaan Sistem.

Page 63: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

43

Beberapa hubungan ini adalah dua cara:

1. Penggunaan Sistem, yang mengandalkan pengetahuan dan pelatihan

pengguna, dapat mempengaruhi Kualitas Informasi, karena

pengetahuan pengguna dalam menggunakan sistem dapat

mempengaruhi laporan, gambar dan resep yang dihasilkan oleh sistem.

2. Tingkat Penggunaan Sistem dapat mempengaruhi tingkat Kepuasan

Pengguna dan sebaliknya, baik untuk kasus positif maupun negatif.

Penggunaan Sistem yang Efektif menghasilkan Kepuasan Pengguna

yang lebih tinggi karena pengguna dapat mengeksplorasi dan

memanfaatkan sepenuhnya fitur dan fungsi sistem; Kepuasan Pengguna

yang lebih tinggi kemudian memotivasi pengguna utama untuk

meningkatkan penggunaan system.

3. Demikian pula, faktor Lingkungan Organisasi seperti kebijakan

pemerintah dan politik dapat mempengaruhi Struktur Organisasi

sementara faktor-faktor dalam Struktur Organisasi akan mempengaruhi

populasi yang berada di Lingkungan Organisasi.

4. Penggunaan Sistem dan Kepuasan Pengguna merupakan

pendahulunya langsung dari Manfaat Bersih. Manfaat Bersih kemudian

mempengaruhi Penggunaan Sistem dan Kepuasan Pengguna. Demikian

pula, Struktur Organisasi dan Lingkungan merupakan anteseden

langsung dari Manfaat Bersih. Manfaat Bersih kemudian berdampak

pada Struktur Organisasi dan Lingkungan.

Page 64: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

44

Konsep fit dianggap kompleks, abstrak dan subyektif. Hal ini dapat dilihat

dari segi perencanaan strategis (perumusan rencana IS sesuai dengan rencana

organisasi) dan keselarasan strategis (mengelola TI secara erat dengan kebutuhan

organisasi) perspektif. Dalam konteks HOT-fit, sesuai dengan kemampuan HIS,

manusia (pemangku kepentingan HIS dan praktik klinisnya) dan pengaturan untuk

menyesuaikan diri satu sama lain. Dengan demikian, fit dapat diukur dan dianalisis

dari beberapa kompatibilitas antara manusia, organisasi dan teknologi (human-

organization, human-technology, organization-technology) dengan menggunakan

sejumlah ukuran yang didefinisikan dalam tiga faktor termasuk fleksibilitas sistem,

kemudahan penggunaan sistem, sistem kegunaan, relevansi informasi, sikap

pengguna, pelatihan pengguna, kepuasan pengguna, budaya organisasi,

perencanaan, strategi, manajemen dan komunikasi. Misalnya, penggunaan HIS

yang efektif dapat dikaitkan dengan kesesuaian antara fleksibilitas sistem dan

proses klinis (sistem manusia) (Yusof et al., 2008).

Berdasarkan ukuran dan ukuran outcome yang komprehensif, kerangka kerja

ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja, efektivitas dan dampak HIS atau

TI di rangkaian layanan kesehatan. Efektivitas mengacu pada pemenuhan tujuan

spesifik dengan akurasi dan kelengkapan, serta pemanfaatan yang tepat dari sumber

daya yang tepat. Dalam penelitian ini, efektivitas didefinisikan sebagai kemampuan

organisasi kesehatan untuk terus mencapai tujuan dengan menggunakan sumber

daya optimal dalam waktu yang ditentukan. Ketiga faktor evaluasi tersebut dapat

dievaluasi melalui keseluruhan siklus pengembangan sistem yaitu perencanaan,

analisis, perancangan, implementasi, operasi dan pemeliharaan. Sementara itu,

Page 65: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

45

manfaat bersih dapat diantisipasi sebelum implementasi dan tampaknya dievaluasi

setelah implementasi. Seperti disebutkan di atas, setiap fase berfokus pada isu yang

berbeda. Kerangka ini bisa diterapkan dengan menggunakan kualitatif, kuantitatif

atau kombinasi kedua pendekatan tersebut. Selanjutnya, setiap metode

pengumpulan data dari kedua pendekatan dapat digunakan saat melakukan

evaluasi.

2.9.1 System Quality (Kualitas Sistem)

Studi tentang System Quality (Kualitas Sistem) sering dikaitkan dengan

kinerja sistem. Kualitas Sistem dalam pengaturan kesehatan mengukur fitur inheren

dari sistem termasuk kinerja sistem dan user interface. Contoh langkah-langkah

kualitas sistem adalah kemudahan penggunaan, kemudahan belajar, waktu respon,

kegunaan, ketersediaan, keandalan, kelengkapan, fleksibilitas sistem, dan

keamanan (Yusof et al., 2008). Menurut Davis et al. dalam Yunita (2014), kualitas

sistem informasi sebagai perceived ease of use yang merupakan tingkat seberapa

besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan.

2.9.2 Information Quality (Kualitas Informasi)

Menurut Dwirandra & Dewi dalam Yunita (2017), kualitas informasi adalah

suatu karakteristik dari suatu informasi demi memenuhi kebutuhan individu saat

dibutuhkan. Ukuran Information Quality (Kualitas Informasi) bisa subjektif, karena

berasal dari perspektif pengguna. Kriteria yang dapat digunakan untuk kualitas

informasi dalam sistem adalah kelengkapan informasi, kesesuaian data yang masuk,

Page 66: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

46

akurasi, format informasi, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi dan

reliabilitas (Yusof et al., 2008). Menurut Subiyakto & Ahlan (2014), kualitas

informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten memenuhi persyaratan

dan harapan para pengguna dalam melakukan pekerjaan mereka.

2.9.3 Service Quality (Kualitas Layanan)

Menurut Parasuraman et al. dalam Yunita (2017), kualitas layanan sebagai

suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima

(perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service).

Service Quality (Kualitas Layanan) berkaitan dengan keseluruhan dukungan yang

diberikan oleh penyedia layanan sistem atau teknologi. Kualitas layanan dapat

diukur melalui dukungan teknis, respon cepat, jaminan, empati dan layanan tindak

lanjut (Yusof et al., 2008). Menurut Subiyakto & Ahlan (2014), kualitas layanan

adalah keunggulan layanan sistem kepada pengguna.

2.9.4 System Use ( Penggunaan Sistem)

System Use (Penggunaan Sistem) berkaitan dengan frekuensi dan keluasan

pertanyaan dan fungsi sistem. Penggunaan keluaran informasi seperti laporan

tampaknya merupakan salah satu tindakan yang paling sering dilakukan untuk

menilai keberhasilan IS. Penggunaan sistem yang sebenarnya sebagai ukuran

keberhasilan IS mengacu pada penggunaan sukarela dan bukan wajib. Penggunaan

Sistem juga berhubungan dengan orang yang menggunakannya, tingkat

penggunaannya, pelatihan, pengetahuan, kepercayaan, harapan dan penerimaan

Page 67: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

47

atau penolakan (Lippeveld, 2001). Teori yang berorientasi sistem menunjukkan

bahwa hasil resistansi dari faktor desain sistem atau teknologi yang relevan

termasuk antarmuka pengguna dan karakteristik sistem. Dengan demikian,

penilaian terhadap sistem bervariasi di seluruh pengaturan dan pengguna.

Ketidakamanan dan ketakutan kerja adalah beberapa contoh resistensi interaksi

(Yusof et al., 2008).

2.9.5 User Satisfaction (Kepuasan Pengguna)

Menurut Seddon dan Kiew dalam Dwirandra & Dewi (2013), kepuasan

pengguna adalah hal-hal yang meliputi penilaian mencakup pengalaman pemakai

sistem ketika menggunakan sistem informasi tersebut nantinya berdampak

potensial dari sistem informasi itu sendiri. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna)

sering digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem. Hal ini bersifat subyektif

karena bergantung pada kepuasan yang diukur. Kepuasan pengguna didefinisikan

sebagai keseluruhan evaluasi pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem

dan potensi dampak sistem. Kepuasan Pengguna dapat dikaitkan dengan kepuasan

secara keseluruhan, kenyamanan dan sikap pengguna terhadap sistem yang

dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya (Yusof et al., 2008). Menurut Subiyakto

& Ahlan (2014), kepuasan pengguna adalah tingkat pengguna puas ketika

memanfaatkan TI sebagai hasil proyek.

Page 68: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

48

2.9.6 Structure (Struktur Organisasi)

Sifat organisasi dapat diperiksa dari Structure (Struktur Organisasi). Struktur

organisasi terdiri dari kebijakan, tujuan keberadaan sistem, budaya, sistem

perencanaan dan pengendalian, strategi, manajemen dan kerjasama tim.

Kepemimpinan dan dukungan manajemen dapat juga terlibat dalam faktor

organisasi (Yusof et al., 2008).

2.9.6 Environment (Lingkungan Organisasi)

Environment (Lingkungan Organisasi) dapat mempengaaruhi kinerja suatu

organisasi itu sendiri. Lingkungan organisasi terdiri dari komunikasi dari sebuah

organisasi dapat dianalisis melalui sumber Lingkungan organisasi terdiri dari

komunikasi dari sebuah organisasi dapat dianalisis melalui sumber pembiayaan,

politik organisasi, keberadaan pengelola, hubungan antar-organisasi, populasi yang

dilayani dan komunikasi dengan pihak luar organisasi (Yusof et al., 2008).

Selain itu, faktor organisasi yang terdiri dimensi (struktur dan lingkungan)

juga dapat meliputi:

1. Fit antara faktor teknologi, manusia dan organisasi.

2. Hubungan dua arah antara dimensi-dimensi ini: Kualitas Informasi dan

Penggunaan Sistem, Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna,

Struktur Organisasi dan Lingkungan, Struktur Organisasi dan Manfaat

Bersih, Lingkungan Organisasi dan Manfaat Bersih.

3. Hubungan satu arah antara dimensi ini: Penggunaan Struktur dan

Sistem (Yusof et al., 2008).

Page 69: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

49

2.9.4 Net Benefit

Sistem bisa menguntungkan satu pengguna, sekelompok pengguna,

organisasi atau keseluruhan industri. Manfaat Bersih menangkap keseimbangan

dampak positif dan negatif pada pengguna, yang meliputi manajer dan TI, staf,

pengembang sistem. Dampak individu adalah efek informasi terhadap perilaku

penerima. Hal ini terkait dengan kinerja serta perubahan dalam tugas pengguna

seperti kinerja kerja, perubahan aktivitas kerja dan peningkatan produktivitas

(Coiera, 2003). Dengan demikian, Manfaat Bersih individu dapat dinilai dengan

menggunakan efek kerja, efisiensi, efektivitas, kualitas keputusan, dan

pengurangan kesalahan (Yusof et al., 2008).

2.10 Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Kebutuhan akan pemahaman yang benar dalam menggunakan pendekatan,

metode ataupun teknik melakukan penelitian merupakan hal yang penting agar

dapat dicapai hasil yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah

ditentukan sebelumnya. Dalam bab ini akan memberikan ulasan singkat mengenai

pengertian dasar dari kedua pendekatan tersebut.

1. Perbedaan aksioma antara kualitatif dan kuantitatif (Sugiyono, 2008).

Tabel 2.1 Perbedaan Aksioma antara Kualitatif dan Kuantitatif

Aksioma Dasar Kualitatif Kuantitatif

Sifat realitas Ganda, holistik, dinamis, hasil

konstruksi dan pemahaman.

Dapat diklasifikasi,

konkrit, teramati, terukur.

Hubungan peneliti

dengan yang diteliti

Interaktif dengan sumber data supata

memperoleh makna.

Independen, supaya

terbangun obyektivitas.

Hubungan variabel Timbal balik/interaktif. Sebab-akibat (kausal).

Page 70: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

50

Kemungkinan

generalisasi

Transferability (hanya mungkin

dalam ikatan konteks dan waktu).

Cenderung membuat

generalisasi.

Peranan nilai Terikat nilai-nilai yang dibawa

peneliti dan sumber data. Cenderung bebas nilai.

2. Perbedaan karakteristik metode kualitatif dan kuantitatif (Sugiyono,

2008).

Tabel 2.2 Perbedaan Karakteristik Metode Kualitatif dan Kuantitatif

No. Karakteristik Kualitatif Kuantiatif

1. Desain

a. Umum

b. Fleksibel

c. Berkembang dan muncul

dalam proses penelitian.

a. Spesifik, jelas, rinci.

b. Ditentukan secara mantap

sejak awal.

c. Menjadi pegangan

langkah demi langkah.

2. Tujuan

a. Menemukan pola hubungan

yang bersifat interaktif.

b. Menemukan teori.

c. Menggambarkan realitas

yang kompleks.

d. Memperoleh pemahaman

makna.

a. Menunjukkan hubungan

antar variabel.

b. Menguji teori.

c. Mencari generalisasi

yang mempunyai nilai

prediktif.

3.

Teknik

Pengumpulan

Data

a. Participant observation.

b. In depth interview.

c. Dokumentasi.

d. Triangulasi.

a. Kuesioner.

b. Observasi dan wawancara

terstruktur.

4. Instrumen

Penelitian

a. Peneliti sebagai instrumen

(human instrument).

b. Buku catatan, tape recorder,

kamera, handycam, dll

a. Test, angket, wawancara

terstruktur.

b. Instrumen yang telah

terstandar.

5. Data

a. Deskriptif kualitatif.

b. Dokumen pribadi, catatan

lapangan, ucapan dan

tindakan partisipan,

dokumen, dll.

a. Kuantitatif.

b. Hasil pengukuran variabel

yang dioperasikan dengan

menggunakan instrumen.

6. Sampel

a. Kecil.

b. Tidak representatif.

c. Purposive, snowball.

d. Berkembang selama

penelitian.

e. Besar.

f. Representatif.

g. Sedapat mungkin random.

h. Ditentukan sejak awal.

7. Analisis

a. Terus-menerus sejak awal

penelitian sampai akhir

penelitian.

b. Induktif.

c. Mencari pola, model, tema,

teori.

a. Setelah selesai

pengumpulan data.

b. Deduktif.

c. Menggunakan statistik

untuk menguji hipotesis.

8. Hubungan dengan

Responden

a. Empati, akrab, supaya

memperoleh pemahaman

yang mendalam.

a. Dibuat berjarak, bahkan

sering tanpa kontak

supaya obyektif.

Page 71: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

51

b. Kedudukan sama bahkan

sebagai guru, konsultan.

c. Jangka lama, sampai datanya

jenuh dan dapat ditemukan

hipotesis atau teori.

b. Kedudukan peneliti lebih

tinggi dari responden.

c. Jangka pendek sampai

hipotesis dapat

dibuktikan.

9. Usulan Desain

a. Singkat, umum dan bersifat

sementara.

b. Literatur yang digunakan

bersifat sementara, tidak

menjadi pegangan utama.

c. Prosedur bersifat umum.

d. Masalah bersifat sementara

dan akan ditemukan setelah

studi pendahuluan.

e. Tidak dirumuskan hipotesis

karena justru akan

menemukan hipotesis.

f. Fokus penelitian ditetapkan

setelah diperoleh data awal

dari lapangan.

a. Luas dan rinci.

b. Literatur yang

berhubungan dengan

masalah, dan variabel

yang diteliti.

c. Prosedur yang spesifik

dan rinci langkah-

langkahnya.

d. Masalah dirumuskan

dengan spesifik dan jelas.

e. Hipotesis dirumuskan

dengan jelas.

f. Ditulis secara rinci dan

jelas sebelum terjun ke

lapangan.

10. Kapan penelitian

dianggap selesai?

Setelah tidak ada data yang

dianggap baru.

Setelah semua kegiatan yang

direncanakan dapat

diselesaikan.

11.

Kepercayaan

terhadap Hasil

Penelitian

Pengujian kredibilitas,

dependabilitas, proses dan hasil

penelitian

Pengujian validitas dan

reabilitas instrumen.

3. Perbedaan kualitatif dan kuantitatif dilihat dari proses penelitian

(Sugiyono, 2008).

Tabel 2.3 Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif dilihat dari Proses Penelitian

Kualitatif Kuantiatif

Sirkuler, prosesnya adalah:

d. Tahap orientasi/deskripsi (apa yang dilihat, didengar,

dirasakan, dan ditanyakan).

e. Tahap reduksi/fokus (mereduksi informasi yang

diperoleh pada tahap pertama).

f. Tahap seleksi (menguraikan fokus yang telah ditetapkan

menjadi lebih rinci).

Linear, langkah-langkahnya

jelas, yaitu:

a. Rumusan masalah.

b. Berteori.

c. Berhipotesis.

d. Mengumpukan data.

e. Analisis data.

f. Kesimpulan dan saran.

Page 72: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

52

2.11 Metode Kualitatif

Obyek dan masalah penelitian mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan

mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan.

Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan

tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu

obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu

pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin

menggabungkannya.

Sebagaimana diungkapkan diatas bahwa secara umum pendekatan

penelitian atau sering juga disebut paradigma penelitian yang cukup dominan

adalah paradigma penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,

pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi

digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada

penarikan kesimpulan. metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Strauss dan Corbin

(dikutip dalam Tresiana, 2013) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai

dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara pengukuran. Bungin dan

Creswell (dikutip dalam Tresiana, 2013) metode kualitatif deskriptif merupakan

jenis metode kualitatif yang paling banyak dipengaruhi oleh pandangan kuantitatif.

Sugiyono (2010) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dimana

Page 73: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

53

cara ilmiah tersebut memiliki arti bahwa kegiatan penelitian tersebut didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,empiris dan sistematis.Menurut Sukmadinata

(2007) Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan permasalahan-

permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data

dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks

yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil

analisis dokumen dan catatan-catatan. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan

utama, yaitu:

1. Menggambarkan dan mengungkapkan.

2. Menggambarkan dan menjelaskan.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai itulah maka penelitian kualitatif

menggunakan instrumen pengumpulan data yang sesuai dengan tujuannya. Dengan

orientasi yang memiliki tujuan diatas, maka penelitian kualitatif memiliki

paradigma sebagaimana yang diungkapkan Lincoln dan Guba (1985) yang dikutip

Alwasilah (2008) yakni:

1. Natural setting (latar tempat dan waktu penelitian yang alamiah).

2. Humans as primary data-gathering instrumens (manusia atau peneliti

sendiri sebagai instrumen pengumpul data primer).

3. Use of tacit knowledge (penggunaan pengetahuan yang tidak eksplisit)

4. Qualitative methods (metode kualitatif).

5. Purposive sampling (pemilihan sampel secara purposif).

6. Inductive data analysis (analisis data secara induktif atau bottom-up).

Page 74: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

54

7. Grounded theory (teori dari dasar yang dilandaskan pada data secara

terus menerus).

8. Emergent design (cetakbiru penelitian yang mencuat dengan

sendirinya).

9. Negotiated outcomes (hasil penelitian yang disepakati oleh peneliti

dan responden).

10. Case-study reporting modes (cara pelaporan penelitian gaya studi

kasus).

11. Idiographic interpretation (tafsir idiografik atau kontekstual).

12. Tentative application of findings (penerapan tentatif dari hasil

penelitian).

13. Focus determined boundaries (batas dan cakupan penelitian

ditentukan oleh fokus penelitian).

14. Special criteria for trustwortginess (mengikuti kriteria khusus untuk

menentukan keterpercayaan dan mutu penelitian).

Berdasarkan karakteristik yang merupakan paradigma tersebut maka

penelitian kualitatif memiliki “jalan” tersendiri dalam menemukan jawaban atas

masalah penelitiannya. Jawab yang diberikanpun bersifat unik dan spesifik pada

subjek tertentu. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian kualitatif justru menemukan

teori dan bukan sekedar verifikasi dari teori yang sudah ditemukan, sehingga

penarikan kesimpulan hanya diberlakukan pada subjek tersebut dan tidak

digeneralisasikan.

Page 75: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

55

Dibalik sifatnya yang spesifik dan sangat terbatas pada subyek tertentu saja,

penelitian kualitatif memiliki kegunaan. Menurut Sukmadinata (2007) kegunaan itu

adalah:

1. Bagi pengembang teori, penelitian kualitatif dengan teknik studi

kasusnya sangat cocok untuk melakukan pengungkapan (exploratory)

dan penemuan (discovery).

2. Sumbangan bagi penyempurnaan praktik. Hal ini dikarenakan

penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi dan analisis tentang

kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.

3. Sumbangan bagi penentuan kebijakan. Hasil penelitian kualitatif juga

dapat memberikan sumbangan bagi perumusan, implementasi dan

perubahan kebijakan.

4. Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan sosial. Studi kasus

dapat difokuskan pada pengalaman-pengalaman dalam kehidupan antar

ras dan kelompok etnik, kelas sosial, peranan jender.

5. Sumbangan bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan

penelitian biasa.

Penelitian kualitatif mempunyai karakteristik tersendiri. Ciri atau karakter

penelitian kualitatif meliputi:

1. Ciri pertama adalah latar alamiah, peneIitian kualitataif dilaksanakan

pada latar alamiah, atau seting asli, atau pada konteks suatu keutuhan.

Karena dalam seting asli terdapat kenyataan-kenyataan sebagai suatu

Page 76: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

56

keutuhan yang tidak dapat dipahami bila dipisahkan dari konteksnya.

Hal ini didasarkan dan beberapa asusmsi bahwa:

a. Tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, maka dari

itu peneliti harus mengambil tempat pada keutuhan dalam

konteks agar dapat memahami yang diteliti.

b. Konteks sangat menentukan dan menetapkan apakah suatu

penemuan mempunyai arti bagi konteks Iainnya, yang berarti

bahwa suatu fenomena harus ditehti dalam keseluruhan pengaruh

lapangan.

c. Sebagai struktur nilai kontekstual bersifat detenninatif terhadap

apa yang akan dicari. Sehublmgan dengan itu peneliti harus dapat

menyatu dengan subjek yang diteliti dalam seting aslinya. Jangan

sampai peneliti masih merupakan orang asing bagi subjek.

2. Ciri kedua adalah peneliti sebagai alat (instrumen). Dalam penelitian

kualitatif peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan

alat pengumpul data utama. Karena hanya manusia yang dapat

mengadakan penyesuaian dengan responden yang merupakan satu

kesatuan dengan lingkungannya. Hanya manusialah yang mampu

memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Dan hanya

manlisialah yang dapat merasakan dan menilai apakah kehadirannya

menjadi faktor pengganggu, dan bila terjadi hal yang demikian dapat

segera mengatasinya.

Page 77: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

57

3. Ciri ketiga adalah metode kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan

karena beberapa pertimbangan, yaitu:

a. Bahwa penyesuaian metode kualitatif lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan-kenyataan ganda.

b. Metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dengan responden.

c. Metode kualitatif Iebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri

dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-

pola nilai yang dihadapi.

4. Ciri keempat adalah analisis data secara induktif Analisis data secara

induktif digunakan dengan pertimbangan:

a. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan

ganda sebagai yang terdapat dalam data.

b. Analisis induktif Iebih dapat membuat hubungan peneliti-

responden menjadi eksplisit dan dapat dikenal.

c. Analisis induktif dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat

membuat keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada

latar lainnya.

d. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang

mempertajam hubungan

e. Analisis induktif dapat memperhitungkan niIai- nilai secara

eksplisit sebagai bagiam dari struktur analitik.

Page 78: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

58

5. Ciri kelima adalah teori dari dasar (grounded theory). Peneliti berangkat

ke lapangan dalam keadaan kosong, tidak menduga-duga Iebih dulu

keadaan di lapangan. Setelah sampai di lapangan, peneliti mempercayai

apa yang dilihat sehingga ia harus berusaha benar-benar menjadi netral

Dalam hal ini peneliti tidak berasumsi bahwa sudah cukup yang

diketahui untuk memahami bagian - bagian penting sebelum

mengadakan penelitian.

6. Ciri keenam adalah deskriptif Data yang dikumpulkan berupa kata-

kata, tingkah laku perbuatan, gambar, dan bukan angka-angka. Maka

dari itu laporan penelitian akan berisi deskripi dari data. Hal ini

hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga tiap bagian

ditelaah satu-persatu. Pertanyaan dengan kata mengapa, alasan apa, dan

bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti.

7. Ciri ke tujuh, lebih rnementingkan proses daripada basil. Hali ini

disebabkan oleh hubungan bagian- bagian yang sedang diteliti akan

lebih jelas bila diamati dalam proses. Peran proses dalam penelitian

kualitatif besar sekali.

8. Ciri ke delapan, adanya "batas" yang ditentukan oleh "fokus".

Bagaimanapun, penetapan fokus sebagai masalah penelitian penting

artinya dalam usaha menemukan batas penelitian. Bila tidak ada

pembatasan berdasarkan fokus, rnaka penelitian akan dapat ngelantur

tidak ada batas berhentinya.

Page 79: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

59

9. Ciri kesembilan, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data. Peneliti

harus Iebih dulu meredefinisikan validitas, objektivitas, dan keabsahan

data. Bila tidak objektivitas akan gagal karena penelitian kualitatif

memberi kesempatan interaksi antara peneliti dengan responden, dan

peranan nilai.

10. Ciri kesepuluh, desain yang bersifat sementara. Penelitian kualitatif

harus menyususll desain penelitian secara terus mellerus disesuaikan

dengan kenyataan di lapangan, jadi tidak dapat mengunakan desain

yang didisusun secara ketat dan kaku.

11. Ciri kesebelas, hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Hasil penelitian kualitatif mengendaki agar pengertian dan hasil

interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia

yang dijadikan sumber data.

2.12 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.

1. Teknik wawancara, menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013)

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna

dalam suatu topik tertentu.

Page 80: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

60

2. Teknik pengamatan / observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013)

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.

3. Teknik dokumentasi, menurut Sugiyono (2013) dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang

berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life

histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa

gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif.

4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Menurut Sugiyono dalam Mayasari et al. (2014) Purposive Sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Peneliti

menggunakan teknik purposive sampling karena sesuai yang dikatakan Corbin dan

Strauss (2008) bahwa purposive sampling, yang sering dianggap lebih tepat

digunakan dalam penelitian kualitatif daripada menggunakan teknik random

Page 81: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

61

sampling. Purposive sampling merujuk pada seleksi acak unit sampel dalam

populasi yang sudah tersegmentasi sesuai kebutuhan peneliti (Guarte dan Barrios,

2006). Sementara menurut Eisenhardt dalam Rahman (2011) pengambilan jumlah

informan yang di anggap cukup adalah sekitar 4-8 orang. Dalam penentuan

narasumber menurut Kajornboon (2005), apabila responden tidak mudah ditemui

dan marah, maka interview dapat dibatalkan atau ditunda.

Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono, 2008). Menurut Sugiyono (2008) peneliti sebagai instrumen

atau alat penelitian karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus

dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi

penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen

berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi

kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan sematadan untuk memahaminya, kita perlu sering

merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

Page 82: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

62

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang

diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera

untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang

timbul seketika.

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan,

perbaikan atau perlakuan.

2.13 Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dikutip dalam Moleong,

2011) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Banyak kasus, setelah

data kualitatif dikumpulkan, peneliti harus menuliskan semua data audio atau

tertulis ke dalam format teks elektronik untuk memudahkan analisis. Sementara ada

pilihan perangkat lunak yang sangat baik tersedia untuk membeli yang dapat

membantu dengan proses analisis itu sendiri (misalnya NVivo oleh QSR

International atau Atlas.ti), pada saat ini iklim ekonomi mungkin tidak layak bagi

banyak institusi Pendidikan Tinggi untuk terus meningkat bidang penelitian.

Menrurut Bree dan Gallagher (2016) proses evaluasi memerlukan

pengumpulan dan analisis data yang valid dan andal prosedur yang harus ditetapkan

Page 83: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

63

Dalam banyak kasus, metode kualitatif seperti wawancara, kelompok fokus dan

tanggapan teks bebas digunakan untuk tujuan ini. Metode ini menghasilkan data

dalam jumlah besar, yang harus diberi kode dan dianalisis secara menyeluruh dan

profesional. Sedangkan software komersial Paket dapat membantu dalam analisis

ini, dalam iklim ekonomi yang sulit, biaya lisensi di seluruh kampus untuk hal

seperti itu bisa sangat mahal. Proses analisis data dapat dilakukan dengan

menggunakan MS. Excel 2013. Excel sering dipandang sebagai penghitung angka

dan itu terkait dengan analaisis data kuantitatif, namun dalam penelitian Meyer dan

Avery (2009) menganggapnya berguna sebagai alat analisis data kualitatif. Excel

dapat menangani sejumlah besar data, menyediakan beberapa atribut, dan

memungkinkan untuk berbagai teknik tampilan (Meyer dan Avery, 2009).

Pendekatan banyak digunakan untuk pengorganisasian, pengkodean dan

mengklasifikasikan data secara khusus, menggunakan fitur warna dan pemilahan

dari Microsoft Excel dan yang terpenting, tidak memerlukan pengetahuan lanjutan

tentang perangkat lunak. Laporan menekankan pentingnya langkah analisis data

dalam meningkatkan validitas dan keandalan temuan, dan menguraikan metode

analisis yang dapat diakses peneliti. Dengan cara ini, diharapkan dapat

berkontribusi terhadap analisis data yang ketat, sehingga meningkatkan proses

evaluatif dan akhirnya mengarah ke peer-review yang lebih banyak publikasi untuk

peneliti dan peningkatan lingkungan belajar untuk siswa (Bree & Gallagher, 2016).

Page 84: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

64

2.13.1 Data Coding

Pengkodean merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi

segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya (Rossman dan Rallis, 1998).

Pemrosesan data menggunakan pendekatan kualitatif dengan proses coding.

Terdapat tiga teknik coding antara lain open coding, axial coding dan selective

coding (Strauss & Corbin, 1997).

1. Open Coding

Proses open coding adalah proses identifikasi konsep, dimana fitur dan

dimensi mereka ditemukan dalam data. open coding adalah bagian

analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan

pengkategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti, analisis

data yang awal dikumpulkan. Selama proses pengodean terbuka, data

dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah, diuji secara cermat

dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya dan pertanyaan-

pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam

data (Strauss & Corbin, 1997).

2. Axial coding adalah proses yang merelasikan kategori-kategori kepada

sub-kategori yang disebut “aksial‟ karena penyandian terjadi disekitar

suatu kategori sebagai sumbu, dan demikian menghubungkan kategori

pada tingkat sifat dan dimensi. Tujuan dari Axial coding untuk

pembobotan data serta mengumpulkan kembali data yang telah

dipenggal-penggal selama open coding (Strauss & Corbin, 1997).

Page 85: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

65

3. Selective coding adalah kategori-kategori yang didapat selama open

coding dan axial coding secara sistematis diintegrasi untuk membentuk

skema yang lebih besar, yang merupakan suatu katerori utama. Prosedur

selective coding sangat mirip dengan axial coding, kecuali untuk tingkat

agregasi dimana axial coding kategori-kategori dihubungkan kepada

sub-kategori, sedangkan dalam selective coding terjadi integrasi antara

kategori inti dengan kategori-kategori untuk mencari makna dari setiap

kategori (Strauss & Corbin, 1997).

Dalam proses pengkodean seluruhnya peneliti menggunakan intuisi dari

dirinya. Sesuai dengan apa yang dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif

peneliti merupakan instrumen utamanya (Moleong, 2011). Menurut Miles &

Huberman menyatakan bahwa analisis data kualitatif adalah seni dan menekankan

pada intuisi penelit (Miles & Huberman, 1992).

2.14 Penelitian Sejenis

Berikut adalah kajian literatur penelitian sejenis pada peneltian sebelumnya:

1. Asnawi (2016)

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui kesesuaian

hubungan antara manusia, organisasi, dan teknologi pada manfaat pada

implementasi sistem. Objek pada penelitian ini ialah Senayan Library

Management System (SLIMS). Hasil dari penilitian ini menemukan bahwa

seluruh pengaruh faktor signifikan, kecuali kualitas layanan terhadap

Page 86: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

66

penggunaan sistem dan kepuasan pengguna terhadap net benefit yang

memiliki pengaruh rendah.

2. Erlirianto et al. (2015)

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi Electronic Medical Record. Hasil dari penelitian ini

yaitu kualitas informasi memberikan pengaruh positif yang signifikan

terhadap kepuasan pengguna.Kualitas layanan memberikan pengaruh

positif yang signifikan terhadap kepuasan pengguna.Struktur memberikan

pengaruh positif yang signifikan terhadap lingkungan. lingkungan

memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap struktur.

Lingkungan memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap

manfaat bersih.

3. Thenu et al. (2016)

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kajian secara teoritis

tentang model HOT-fit untuk mengevaluasi Sistem Informasi Manajemen

Puskesmas. Objek dari penelitian ini Sistem Informasi Manajemen Dinas

Kesehatan Kabupaten (SIMPUS DKK) Purworejo. Penelitian ini

dilakukan secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu faktor Manusia,

Penggunaan Sistem masih kurang, karena hanya digunakan Puskesmas

Induk, kurangnya pelatihan dan tidak ada Prosedur penggunaan SIMPUS.

Kepuasan Pengguna hanya dirasakan oleh petugas operator data di

puskesmas induk, sebaliknya pengguna SIMPUS level tengah dan atas

tidak puas. Faktor Organisasi, pada struktur jumlah personil sudah

Page 87: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

67

memadai namun perlu dibentuk TIM SIK/TIK yang berkompetensi,

Lingkungan Organisasi monitoring hanya dilakukan oleh Kepala

Puskesmas dan kurangnya monitoring oleh DKK Purworejo. Faktor

Teknologi, Kualitas Sistem SIMPUS baik karena mudah digunakan dan

cepat., Kualitas informasi yang dihasilkan selalu akurat bila semua data

diisi dengan tepat, namun kenyataannya menjadi tidak akurat dan tidak

lengkap karena tidak memuat keseluruhan pelayanan Puskesmas. Kualitas

layanan untuk perangkat lunak cukup baik, perangkat keras dan jaringan

kurang baik karena berkaitan dengan prosedur pembiayaan.

4. Tammubua et al. (2015)

Pada penelitian ini Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

melakukan evaluasi faktor –faktor keberhasilan aplikasi pemantauan

pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan BPSDMPK-PMP

Kemdikbud RI dari aspek teknologi, pengguna dan organisasi. Evaluasi

keberhasilan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan model HOT-fit,

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini Aspek

teknologi, kualitas sistem (KS), kulitas Informasi (KI) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (KP). Kualitas layanan

(KL) yang ada berpengaruh positif dan tidak signifikan pada kepuasan

kengguna (KP) dan penggunaan sistem (U). Aspek pengguna, kepuasan

pengguna (KP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan

aplikasi (U) Aspek organisasi, faktor struktur organisasi (SO)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (KP).

Page 88: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

68

Kepuasan Pengguna (KP ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

faktor Manfaat (M).

5. Poluan et al. (2014)

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi untuk mengukur tingkat

kelayakan, keberhasilan dari kinerja E-Learning Universitas Sam

Ratulangi. Faktor teknologi yang diterapkan dalam sistem E-Learning

UNSRAT memiliki korelasi yang kuat dengan jenis hubungan yang

searah (positif) yakni 0,621 dan signifikan terhadap manusia sebagai

pengguna akhir sistem. Peningkatan dan perbaikan terhadap sistem dan

stabilitasnya oleh penyedia layanan akan meningkatkan penggunaan

sistem yang berujung pada kepuasan pengguna. Faktor teknologi

memiliki hubungan yang kuat,searah dan signifikan terhadap organisasi

dengan tingkat korelasi yang kuat yakni 0,664. Semakin tepat dan baik

kualitas teknologi yang diterapkan dalam organisasi untuk mendukung

tujuan, visi, dan misi organisasi, serta peningkatan fasilitas terhadap

teknologi, maka akan meningkatkan kinerja organisasi. Faktor organisasi

memiliki korelasi yang kuat, serta searah dan signifikan terhadap

pengguna yakni 0,642. Semakin baik hubungan organisasi dengan

pengguna, maka kinerja organisasi dalam mengembangkan sistem akan

meningkat. Faktor teknologi, manusia, dan organisasi memiliki hubungan

yang kuat, serta searah (positif) dan signifikan terhadap net benefit.

Hubungan antara tiga faktor HOT, mempengaruhi korelasinya terhadap

Page 89: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

69

net benefit. Semakin baik dan tepat hubungan ketiga faktor tersebut, maka

semakin tinggi manfaat yang didapatkan dari penerapan E-Learning.

6. Krisbiantoro et al. (2015)

Penelitan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui tingkat

keberhasilan implementasi sistem informasi perpustakaan di STMIK

AMIKOM Purwokerto. Penelitian ini menghasilkan dari hasil uji untuk

melihat faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi

SLiMS di STMIK AMIKOM Purwokerto adalah faktor Teknologi,

Manusia dan Organisasi berpengaruh terhadap manfaat atau keberhasilan.

Lalu, kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan memiliki

pengaruh terhadap penggunaan sistem dan kepuasan pengguna hal ini

berarti semakin meningkat kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas

layanan maka akan meningkatkan penggunaan sistem dan kepuasan

pengguna.

7. Al-Debei et al. (2013)

Dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran portal web dalam

meningkatkan kinerja kerja pada tingkat individu dari perspektif

karyawan sebagai pengguna. Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan

model yang dikembangkan berpengaruh, semua hipotesis yang

dirumuskan dalma penelitian ini didukung kecuali yang menyatakan

bahwan kualitas layanan lebih tinggi menyebabkan kepuasan pengguna

yang lebih besar. Kualitas sistem ternyata memiliki pengaruh kuat

Page 90: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

70

terhadap kepuasan pengguna dengan portal dan niat menggunakan portal

dibanding kualitas informasi dan kualitas layanan.

8. Sari et al. (2016)

Penelitian dilakukan di rumah sakit khusus tipe C swasta dengan

responden karyawan yang menggunakan SIMRS secara rutin. Hasil

analisis menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian (mis-fit) antara

teknologi dan manusia yang berdampak pada persepsi manfaat yang

kurang bagi pengguna. Faktor penghambat tersebut antara lain SIMRS

tidak sesuai dengan kebutuhan, persepsi bahwa menggunakan pencatatan

manual lebih mudah dan cepat, persepsi bahwa penggunaan SIMRS

menambah beban kerja, dan output SIMRS dianggap belum relevan

dengan kebutuhan user. Namun demikian, faktor organisasi yang kuat,

mendorong penggunaan SIMRS secara berkesinambungan seperti budaya

kerja dan kepemimpinan. Pengembangan SIMRS dapat diarahkan untuk

mendukung manajemen organisasi dan mutu pelayanan medis. Faktor-

faktor yang secara positif mempengaruhi penggunaan SIMRS adalah

kepuasan pengguna, dukungan organisasi, kualitas informasi, kepuasan

pengguna dan adanya manfaat langsung yang dapat dirasakan.

9. Torkestani et al. (2014)

Dalam penelitian ini melakukan survei kuantitatif berdasarkan informasi

dan kinerja perusahaan asuransi Iran dengan peran mediasi pembelajaran

organisasi. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan Data dari industri

asuransi. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation

Page 91: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

71

Modelling. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara keberhasilan sistem yang terdiri informasi dari system

quality, information quality, service quality dan organisasi serta

berdampak pada kinerja organisasi (perusahaan asuransi).

10. Gorla et al. (2010)

Dalam penelitian ini, kami memodelkan hubungan antara kualitas sistem

informasi (IS) dan dampak organisasi. Kami menghipotesiskan dampak

organisasi yang lebih besar dalam situasi di mana kualitas sistem, kualitas

informasi dan kualitas layanan tinggi. Kami juga berhipotesiskan

hubungan positif antara kualitas sistem dan kualitas informasi. Tentukan

hipotesis kami dengan menggunakan data survei. Model persamaan

struktural kami menunjukkan kecocokan yang baik dengan data yang

diamati. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kualitas layanan IS

adalah faktor yang paling berpengaruh dalam model ini (diikuti oleh

kualitas informasi dan kualitas sistem), sehingga menyoroti pentingnya

kualitas layanan IS untuk kinerja organisasi. Makalah ini memberikan

kontribusi secara teoritis kepada model kesuksesan IS melalui kualitas

kualitas dan kualitas IS dan kualitas IS-ke-organisasi. Implikasi hasil

kami untuk latihan dan penelitian dibahas.

11. Prabaningrum & Dewi (2016)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Jaringan Informasi

Kearsipan Statis di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah

berdasarkan evaluasi HOT-fit Model. Adapun fokus penelitian ini adalah

Page 92: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

72

dengan indikator yang ada pada HOT-fit Model yaitu Human,

Organization, Technology, dan Net Benefit. Analisis data yang diperoleh

selama penelitian menunjukan hasil bahwa komponen penting dalam

sistem informasi adalah manusia, organisasi, dan teknologi yang

terhubung dengan delapan dimensi keberhasilan dari sistem informasi.

Delapan dimensi tersebut adalah kualitas sistem, kualitas informasi,

kualitas layanan, penggunaan sistem, kepuasan pengguna, struktur

organisasi, lingkungan organisasi dan Net Benefit. Dalam implementasi

Jaringan Informasi Kearsipan Statis menunjukan bahwa kesesuaian dari

delapan dimensi keberhasilan sistem informasi tersebut saling berkaitan

satu sama lain. Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan

secara bersama-sama mempengaruhi penggunaan sistem dan kepuasan

pengguna. Penggunaan sistem mempengaruhi kualitas informasi. Tingkat

penggunaan sistem mempengaruhi derajat kepuasan pengguna begitu

juga sebaliknya. Struktur organisasi dan lingkungan organisasi

mempengaruhi penggunaan sistem. Lingkungan organisasi

mempengaruhi struktur organisasi. Penggunaan sistem dan kepuasan

pengguna adalah anteseden secara langsung dari Net Benefit. Lingkungan

organisasi dan struktur organisasi juga anteseden secara langsung dari Net

Benefit, meskipun dalam beberapa dimensi masih terdapat kekurangan.

Page 93: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

73

2.15 Ringkasan Penelitian Sejenis

Pada hasil peneltian sejenis terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa menyatakan System Quality memiliki pengaruh positif terhadap System Use.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem yang ada berdampak pada intensitas

terkait penggunaan sistem, sesuai dengan penelitian sejenis yang menggambarkan

hal tersebut (Al-Debei et al., 2013; Krisbiantoro et al., 2015; Asnawi, 2016;

Prabaningrum & Dewi, 2016). Namun dalam penelitian lainnya menghasilkan

bahwa System Quality tidak memiliki pengaruh terhadap System Use (Erlirianto et

al., 2015; Tammubua, 2015, Sari et al., 2016). Selanjutnya System Quality

berpengaruh terhadap User Satisfaction, hal ini serupa dengan hasil penelitian

sebelumnya (Al-Debei et al., 2013; Poluan et al., 2014; Krisbiantoro et al., 2015;

Tammubua et al., 2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum & Dewi, 2016). Sementara

itu walaupun mayoritas penelitian sebelumnya menyatakan berpengaruh, beberapa

penelitian lain justru menunjukkan hasil berbeda (Erlirianto et al, 2015; Sari et al,

2016). Pada System Quality berpengaruh terhadap Structure Organization

(Torkestani et al., 2014). Namun hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

lain yang menyatakan tidak berpengaruh (Erlirianto et al, 2015; Sari et al., 2016).

Penelitian sejenis yang mengatakan bahwa Information Quality

berpengaruh secara signifikan terhadap System Use (Krisbiantoro, 2015; Sari et al.,

2016; Prabaningrum & Dewi., 2016; Asnawi, 2016). Namun beberapa penelitian

menunjukan hasil yang tidak berpengaruh (Poluan et al., 2014; Erlirianto et al,

2015; Tammubua, 2015). Lalu, pada hubungan antara variabel Information Quality

terhadap User Satisfaction ialah berpengaruh, sesuai dengan penelitian sebelumnya

Page 94: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

74

yang menunjukkan antar variabel ini berpengaruh (Al-Debei et al., 2013; Poluan et

al., 2014; Krisbiantoro, 2015; Tammubua, et al., 2015; Erlirianto et al., 2016;

Asnawi, 2016; Prabaningrum & Dewi., 2016). Namun, penelitian menunjukkan

hasil yang berbeda yaitu tidak berpengaruh (Sari et al., 2016). Information Quality

(IQ) berpengaruh signifikan terhadap Structure Organization (STR) (Gorla et al.,

2010; Torkestani, 2014).

Hasil lainnya pada Service Quality terhadap System Use menunjukkan

hubungan antar variabel berpengaruh (Krisbiantoro, 2015; Prabaningrum & Dewi.,

2016) dan hasil yang lain menyatakan tidak berpengaruh (Erlirianto et al., 2016;

Sari et al., 2016). Sementara itu pada penelitan sebelumnya juga menyatakan

Service Quality memiliki pengaruh terhadap User Satisfaction (Krisbiantoro, 2015;

Prabaningrum & Dewi., 2016). Namun, hasil peneliti lain menunjukan hasil yang

berbeda yakni tidak berpengaruh (Erlirianto et al, 2015; Tammubua, 2015; Sari et

al., 2016). Selanjutnya Service Quality mempengaruhi Structure Organizations

sesuai terjadi pada penelitian sebelumnya (Al-Debei et al., 2013; Poluan et al.,

2014; Krisbiantoro, 2015; Erlirianto et al., 2016; Prabaningrum & Dewi, 2016;

Asnawi, 2016). Sementara itu 2 hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hasil

yang tidak berpengaruh (Tammubua et al., 2015; Sari et al., 2016). Lalu, penelitian

sejenis menyatakan Service Quality mempengaruhi Structure Organization (Gorla

et al., 2010; Torkestani, 2014). Hal serupa tidak terjadi pada penelitian lain yang

menyatakan Service Quality tidak mempengaruhi Structure Organization

(Erlirianto et al, 2015; Sari et al., 2016).

Page 95: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

75

Selain itu, pada penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa User

Satisfaction berpengaruh terhadap System Use (Al- Debbei et al, 2013; Poluan et

al., 2014; Tammubua et al., 2015; Krisbiantoro, 2015; Prabaningrum & Dewi, 2016;

Asnawi, 2016; Sari et al., 2016). Namun, hasil salah satu penelitian lain tidak

berpengaruh (Erlirianto et al, 2015). Selanjutnya mayoritas penelitian sejenis

menyatakan Structure Organization memiliki pengaruh terhadap Environment

Organization (Krisbiantoro et al., 2015; Erlirianto et al., 2016; Tammubua et al.,

2015; Asnawi, 2016).

Pada hubungan yang mempengaruhi Net Benefit diperoleh hasil, pada

variabel System Use terhadap Net Benefit penelitian sejenis menyatakan

berpengaruh (Krisbiantoro et al., 2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum & Dewi.,

2016; Sari et al., 2016). Hal ini tidak sesuai dengan penelitian lain yang

menyatakan tidak berpengaruh (Poluan et al., 2014; Tammubua, 2015; Erlirianto et

al., 2016). Selain itu peneliti lain mengemukakan bahwa User Satisfaction (US)

berpengaruh terhadap Net Benefit (NB) (Poluan et al., 2014; Krisbiantoro et al.,

2015; Tammubua, et al., 2015; Prabaningrum & Dewi, 2016; Sari et al., 2016).

Sementara salah satu peneliti menyatakan bahwa User Satisfaction tidak

berpengaruh terhadap Net Benefit (Erlirianto et al., 2016). Pada penelitian sejenis

yang selanjutnya menyatakan bahwa Environment Organization berpengaruh

terhadap Net Benefit (Krisbiantoro et al., 2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum &

Dewi., 2016; Sari et al., 2016). Hal lain tidak sesuai (Tammubua et al., 2015;

Erlirianto et al., 2016). Lalu dalam penelitian lainnya menghasilkan Environment

Organization berpengaruh terhadap Net Benefit (Erlirianto et al., 2016;

Page 96: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

76

Krisbiantoro et al, 2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum & Dewi., 2016). Hal

tersebut bertolak belakang dengan satu hasil penelitian lainnya yang menyatakan

bahwa Environment Organization tidak berpengaruh terhadap Net Benefit

(Tammubua et al., 2015). Hasil yang berbeda dapat memungkinkan terjadi karena

perbedaan objek serta responden atau informan yang terlibat dalam suatu penelitian.

Dari penelitian diatas terdapat faktor penting yang mempengaruhi net benefit, tidak

lepas dari faktor teknologi, manusia, maupun organisasi di dalamnya.

2.16 Model Tema Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan

oleh para peneliti yang dijabarkan pada sub bab sebelumnya, secara garis besar

menjelaskan bahwa faktor-faktor dalam dimensi manusia, organisasi dan teknologi

akan menggambarkan manfaat yang diterima pada keberhasilan sistem.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneltian ini mengadopsi tema HOT

-fit dengan mengembangkan 15 tema penelitan dari keberhasilan sistem informasi

berdasarkan kategori evaluasi spesifik yang komprehensif, validasi yang luas dan

penerapannya terhadap evaluasi sistem (Yusof et al., 2008). Dalam HOT-FIT

Komponen manusia menilai sistem informasi dari sisi pengguna sistem (system use)

pada frekuensi dan luasnya fungsi dan penylidikan sistem informasi. System use

juga berhubung siapa yang menggunakan, tingkat pengguna (level of user),

pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance) atau menolak

(resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan

pengguna (user satisfaction). Komponen Organisasi menilai sistem dari aspek

Page 97: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

77

struktur organisasi dan lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari tipe,

kultur, politik, hierarki. kualitas sistem (system quality), kualitas informasi

(information quality), serta kualitas pelayanan (service quality) yang digunakan di

untuk menilai teknologi dari aspek kualitasnya (Yusof et al., 2008).

System Quality

Information Quality

Service Quality

System Use

User Satisfaction

Structure

Environment

Net Benefits

Human

Organization

Technology T1

T2

T4

T5

T8T7

T9

T10

T3

T6

T11

T12

T13

T14

T15

Gambar 2.7 Tema Penelitian

Pada penelitian ini berfokus pada tujuan mencapai net benefit melalui 15

tema penelitian yang terdiri dari 8 faktor yaitu Human yang terdiri dari System Use

(SU) dan User Satisfaction (US), Organization terdiri dari structure (STR) dan

Environment (EO), Technology terdiri dari System Quality (SQ), Information

Quality (IQ) dan Service Quality (SEQ). Adapun peneliti mengadopsi tema-tema

yang akan digunakan dalam penelitian kali ini, yaitu:

Page 98: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

78

1. Hubungan antara faktor Kualitas Sistem (System Quality) terhadap Penggunaan

Sistem (System Use).

2. Hubungan antara faktor Kualitas Sistem (System Quality) terhadap Kepuasan

Pengguna (User Satisfaction).

3. Hubungan antara faktor Kualitas Sistem (System Quality) terhadap Struktur

Organisasi (Structure).

4. Hubungan antara faktor Kualitas Informasi (Information Quality) terhadap

Pengunaan Sistem (System Use).

5. Hubungan antara faktor Kualitas Informasi (Information Quality) terhadap

Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).

6. Hubungan antara faktor Kualitas Informasi (Information Quality) terhadap

Struktur Organisasi (Structure).

7. Hubungan antara faktor Kualitas Pelayanan (Service Quality) terhadap

Penggunaan Sistem (System Use)

8. Hubungan antara faktor Kualitas Pelayanan (Service Quality) terhadap

Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).

9. Hubungan antara faktor Kualitas Pelayanan (Service Quality) terhadap Struktur

Organisasi (Structure).

10. Hubungan antara faktor Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) terhadap

Pengunaan Sistem (System Use).

11. Hubungan antara faktor Lingkungan (Environment) terhadap Struktur

Organisasi (Structure).

Page 99: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

79

12. Hubungan antara faktor Penggunaan Sistem (System Use) terhadap Manfaat

(Net Benefit).

13. Hubungan antara faktor Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) terhadap

Manfaat (Net Benefit).

14. Hubungan antara faktor Struktur Organisasi (Structure) terhadap Manfaat (Net

Benefit).

15. Hubungan antara faktor Lingkungan Organisasi (Environment) terhadap

Manfaat (Net Benefit).

Page 100: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

13

Page 101: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

80

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. penelitian ini merupakan penelitian yang

bersifat deskriptif dimana dengan permasalahan yang menggambarkan keadaan

sebenarnya pada objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan mempelajari

secara langsung peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam penggunaan Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif yang dimana peneliti langsung terjun untuk mengamati,

mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa itu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini meng-

gunakan penelitian kualitatif karena analisis datanya berupa kata-kata tertulis atau

lisan dan mempertimbangkan pendapat orang lain yang bisa disebut dengan

narasumber atau informan.

Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data-data yang terkait

dengan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dilihat dari hasil

penelitian, jenis penelitian ini menggunakan penelitian terapan yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dapat di gunakan untuk

pemecahan masalah. Oleh sebab itu nantinya penelitian ini akan berisi kutipan-

kutipan data yang didapatkan oleh peneliti dari narasumber untuk memberikan

Page 102: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

81

informasi yang menggambarkan penyajian laporan tersebut. Data tersebut dapat

berasal dari naskah wawancara, catatan-catatan, foto, dokumen pribadi, dan

dokumen resmi lainnya pada penulisan peneliti menganalisis data tersebut dan

sejauh mungkin menggambarkan sebagaimana aslinya. Sehingga dengan demikian

dapat diperoleh penjelasan dan gambaran atas topik penelitian yang sesuai dengan

judul penelitian “Evaluasi Kualitatif Keberhasilan Sistem Institutional Repository

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian kali ini adalah di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.yang beralamat di Jalan Ir Haji Juanda No. 95, Ciputat, Cempaka Putih,

Cemp. Putih, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412. Penelitian ini

dilakukan pada Juli 2017 – November 2017. Adapun objek yang akan diteliti adalah

Institutional Repository yang terdapat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3 Penentuan Narasumber

Pengambilan jumlah narasumber yang di anggap cukup adalah sekitar 4-8

orang sesuai Eisenhardt (dalam Rahman, 2011). Teknik penentuan narasumber

dalam penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling. Purposive sampling

merujuk pada seleksi acak unit sampel dalam populasi yang sudah tersegmentasi

sesuai kebutuhan peneliti. Dalam penelitian ini melibatkan 9 orang narasumber yang

akan memberikan informasi mengenai Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pengambilan narasumber dengan metode purposive sampling

Page 103: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

82

ini diharapkan tujuan dalam penelitian ini akan dapat terpenuhi secara baik.

Narasumber penelitian ini di dapatkan dengan cara sebagai berikut:

1. Peneliti mencari informasi dari Kepala dan Staff Pusat Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah mengenai pengelolaan Institutional Repository UIN

Syarif Hidayatullah.

2. Peneliti melakukan pendekatan dengan membangun hubungan baik

dengan calon narasumber.

Adapun mengenai profil narasumber yang terdapat pada penelitian akan

dijelaskan pada bab selanjutmya.

Peneliti pada hal ini mempertimbangkan narasumber yang berasal dari

pengelola Instituional Repository yakni dari pihak Pusat Perpustakaan serta dari

PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pihak yang melakukan

maintenance terkait layanan sistem. Tidak hanya itu, peneliti juga

mempertimbangkan Dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dan

Mahasiswa Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku pengguna.

Berdasarkan hal tersebut, berikut partisipan narasumber pada penelitian ini:

1. Satu orang Kepala Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dua orang Staff IT dan Otomasi Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Satu orang Sub Koordintor Layanan Teknis Pusat Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dua orang Dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta,

Page 104: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

83

5. Satu orang NOC Pustipanda,

6. Dua orang Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.4 Kerangka Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tahap yang secara prosedural diperlihatkan pada

Gambar 3.1 kerangka penelitian dibawah ini, dimulai dari identifikasi dan rumusan

masalah, landasan teori. Lalu dilanjutkan dengan metode penelitian yang terdiri dari

metode pengumpulan data yang berisi studi literatur, observasi, wawancara dan

instrumen. Setelah itu pada metode penelitian juga terdapat metode analisis data yang

terdiri dari analisis open coding, axial coding, dan selective coding. Pada tahapan

selanjutnya adalah analisis hasil data, yaitu terdiri dari hasil dari data coding dan

hasil wawancara. Dari data-data yang sudah didapatkan maka dilakukan tahapan

interpretasi hasil penelitian, yang terdiri dari interpretasi dan pembahasan hasil data

coding serta interpretasi dan pembahasan data wawancara. Setelah interpretasi hasil

penelitian sudah dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah menentukan hasil

berupa kesimpulan dan saran.

Page 105: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

84

Mulai

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Landasan Teori

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data (Sugiyono, 2013)

Studi Literatur

Observasi

Wawancara

Instrumen

Metode Analisis Data (Corbin & Strauss,

1997)

Open Coding

Axial Coding

Selectiive Coding

Analisis Hasil Data

Hasil Data Coding

Hasil Wawancara

Intepretasi Hasil Penelitian

Interpretasi dan Pembahasan Hasil

Data Coding

Interpretasi dan Pembahasan Hasil Data Wawancara

Kesimpulan dan Saran

Mulai

Penentuan Narasumber

Lokasi dan Objek Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Studi Literatur

Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang diarahkan kepada

pencarian data melalui dokumen, baik dokumen tertulis, maupun dokumen

Page 106: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

85

elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Tujuannya adalah

mendapatkan landasan teori mengenai masalah-masalah yang akan diteliti.

Peneliti membaca dan memahami penelitian-penelitian yang berhubungan

dengan penelitian. Studi literatur adalah studi yang dilakukan dengan menggunakan

literatur sebagai objek kajiannya. Tujuan dilaksanakannya studi literatur adalah

sebagai sumber informasi dan pembanding pada penelitian yang akan dibuat.

Sumber-sumber yang dapat dijadikan studi literatur antara lain buku, jurnal, dan

artikel yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti. Berikut adalah kajian

literatur sejenis pada peneltian sebelumnya:

3.5.2 Observasi

Pada tahap awal, observasi dilakukan secara umum dengan mengumpulkan

data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya dilakukan observasi

yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan

sehingga dapat ditemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus

terjadi untuk menemukan tema-tema yang akan diteliti. Salah satu peranan pokok

dalam melakukan observasi ialah untuk menemukan interaksi yang kompleks

dengan latar belakang sosial yang alami.

Dalam tahap ini dilakukan peninjauan langsung di Pusat Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka untuk mengumpulkan data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, hasil dari observasi yang dilakukan berupa

gambaran umum mengenai Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang meliputi:

1. Peneliti dapat mengetahui Visi dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 107: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

86

2. Peneliti dapat mengetahui profil singkat Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Peneliti dapat mengetahui sistem yang berjalan tentang bagaimana proses

sistem Institutional Repository di Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah.

4. Peneliti dapat mengetahui permasalahan terkait dengan belum ada yang

bisa memberikan hasil evaluasi sejauh mana keberhasilan sistem

Institutional Repository di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah.

Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi non sistematis yaitu

tidak menggunakan pedoman baku akan tetapi pengamatan dilakukan secara spontan

dengan cara mengamati apa adanya dan bagaimana proses kegiatan Institutional

Repository di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta orang-orang

yang kompeten untuk dijadikan sebagai oleh narasumber peneliti di lingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahapan observasi yang peneliti lakukan pada penelitian ini, dapat dilihat pada

gambar 3.2 berikut:

Page 108: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

87

Data Observasi

Mulai

Melakukan Observasi

Selesai

Gambar 3.2 Tahapan Observasi

3.5.3 Wawancara

Dalam wawancara, peneliti mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang

partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana

hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Pada tahap ini yang akan di lakukan

Page 109: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

88

penelitian dengan cara wawancara semi-terstruktur atau tanya jawab langsung atau

dengan menggunakan interactive model berdasarkan tema pertanyaan yang telah

dibuat. Penelitian ini melibatkan 9 orang narasumber yang akan di wawancarai

secara total. Peneliti menggunakan wawancara dengan pedoman umum.

Pedoman wawancara di gunakan untuk mengingat peneliti mengenai aspek-

aspek yang harus di bahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah

aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau di tanyakan. Isi pertanyaan yang di

ajukan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan di arahkan sesuai dengan

kebutuhan data yang ingin di peroleh. Dalam penelitian ini pertanyaan yang di

ajukan adalah pertanyaan yang terkait dengan tema-tema penelitian.

Dalam proses wawancara peneliti sangat memberikan keleluasaan kepada para

narasumber dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti. Wawancara

dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data yang valid. Seluruh proses

wawancara dilakukan peneliti dengan pedoman tema penelitian. Dalam proses

wawancara ini juga, peneliti mengabadikannya dalam bentuk foto dan juga rekaman

suara yang mana dokumentasi foto dan transkrip wawancara dapat dilihat pada

lampiran. Adapun peneliti pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian kali

ini, yaitu:

1. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Sistem (System Quality)

terhadap Penggunaan Sistem (System Use)?

2. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Sistem (System Quality

terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)?

Page 110: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

89

3. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Sistem (System Quality)

terhadap Struktur Organisasi (Structure)?

4. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Informasi (Information

Quality) terhadap Pengunaan Sistem (System Use)?

5. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Informasi (Information

Quality) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).

6. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Informasi (Information

Quality) terhadap Struktur Organisasi (Structure)?

7. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Pelayanan (Service Quality)

terhadap Penggunaan Sistem (System Use)?

8. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Pelayanan (Service Quality)

terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)?

9. Bagaimana hubungan antara faktor Kualitas Pelayanan (Service Quality)

terhadap Struktur Organisasi (Structure)?

10. Bagaimana hubungan antara faktor Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

terhadap Pengunaan Sistem (System Use)?

11. Bagaimana hubungan antara faktor Lingkungan (Environment) terhadap

Struktur Organisasi (Structure)?

12. Bagaimana hubungan antara faktor Penggunaan Sistem (System Use)

terhadap Manfaat (Net Benefit)?

13. Bagaimana hubungan antara faktor Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

terhadap Manfaat (Net Benefit)?

Page 111: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

90

14. Bagaimana hubungan antara faktor Struktur Organisasi (Structure) terhadap

Manfaat (Net Benefit)?

15. Bagaimana hubungan antara faktor Lingkungan Organisasi (Environment)

terhadap Manfaat (Net Benefit)?

Selain pertanyaan tema-tema diatas peneliti juga menanyakan sejauh mana

status keberhasilan sistem Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Tahapan wawancara yang peneliti lakukan pada penelitian ini, dapat dilihat

pada gambar 3.3 di bawah ini.

Page 112: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

91

Mulai

Menetapkan Narasumber

Menetapkan Jadwal Wawancara

Jadwal Wawancara

Melaksanakan Wawancara

Data Hasil Wawancara

Selesai

Gambar 3.3 Tahapan Wawancara

Page 113: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

92

3.5.4 Instrumen penelitian

Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama pengumpul

data yang aktif mengumpulkan data-data lapangan. Selain itu instrumen pendukung

dalam penilitian ini berupa perangkat penunjang lainnya interview guide (pedoman

wawancara berupa pertanyaan penelitian) dan filed note (catatan-catatan lapangan)

dan alat bantu yang lain (laptop, kamera perekam/ recorder yang berupa

handphone, buku, catatan, dan pena). Selain itu peneliti juga menggunakan

software Ms. Word 2013, Ms. Excel 2013, dan Ms. Visio 2013.

3.6 Metode Analisis Data

Untuk mengawali analisis data, pertama yang dilakukan peneliti adalah

menulis kembali hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan di MS. Word 2013.

Setelah itu peneliti melakukan tiga tahap coding dengan MS. Excel 2013, yaitu open

coding, axial coding and selective coding.

1. Open Coding

Proses open coding adalah proses identifikasi konsep, dimana fitur dan

dimensi mereka ditemukan dalam data. open coding adalah bagian

analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan

pengkategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti, analisis

data yang awal dikumpulkan. Selama proses pengodean terbuka, data

dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah, diuji secara cermat

dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya dan pertanyaan-

Page 114: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

93

pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam

data.

2. Axial coding

Axial coding pada penelitian ini proses yang merelasikan kategori-

kategori kepada sub-kategori yang disebut “aksial‟ karena penyandian

terjadi disekitar suatu kategori sebagai sumbu, dan demikian

menghubungkan kategori pada tingkat sifat dan dimensi. Tujuan dari

Axial coding untuk pembobotan data serta mengumpulkan kembali data

yang telah dipenggal-penggal selama open coding.

3. Selective coding

Selective coding adalah kategori-kategori yang didapat selama open

coding dan axial coding secara sistematis diintegrasi untuk membentuk

skema yang lebih besar, yang merupakan suatu katerori utama. Prosedur

selective coding sangat mirip dengan axial coding, kecuali untuk tingkat

agregasi dimana axial coding kategori-kategori dihubungkan kepada

sub-kategori, sedangkan dalam selective coding terjadi integrasi antara

kategori inti dengan kategori-kategori untuk mencari makna dari setiap

kategori.

Dalam open coding topik-topik dan subtopik-subtopik dalam data kasar

diklasifikasikan. Selanjutnya, tema dan subtema tersebut ditelaah dalam axial coding

dan dalam selective coding, tema dan subtema tersebut dibandingkan dan

dijustifikasi. Sedangkan untuk menjaga reliabilitas, temuan-temuan dalam ketiga

tahap coding tersebut ditelaah beberapa kali. Dalam melakukan data coding, peneliti

Page 115: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

94

menelaah dan memeriksa data setiap informan (individual informant basis) seperti

unit kerja, status, jabatan, dan latar belakang narasumber. Selanjutnya peneliti

melakukan content analysis. Content analysis (analisa isi wawancara) adalah cara

yang paling tepat dalam menentukan hubungan antara konsep, data wawancara dan

kerangka teori.

Setelah melakukan data coding, peneliti melakukan interpretasi hasil dengan

cara analisis narasumber dan juga menerjemahkan hasil analisis model secara

kualitatif dengan membandingkan dan mempertimbangkan sejumlah literatur terkait

sebelumnya. Untuk lebih jelas dengan proses analisis data yang dilakukan dapat

dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini.

Page 116: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

95

Mulai

Open Coding

Axial Coding

Data Axial

Selective Coding

Data Hasil

Selesai

Data Open

Gambar 3.4 Tahapan Data Coding

Gambar 3.4 di atas menggambarkan proses analisis dan pengkodean dari data

mentah yang di dapat saat pengumpulan data hingga menghasilkan data valid untuk

penelitian kali ini. Pada proses open coding, peneliti mengumpulkan data-data yang

diperoleh pada saat wawancara. Setelah di kumpulkan, data di transkrip secara

keseluruhan menggunakan MS. Word 2013.

Page 117: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

96

Selanjutnya, peneliti melakukan proses axial coding dan selective coding

menggunakan MS. Excel 2013. Pada proses ini melakukan pengkodean axial, Pada

proses ini, peneliti memilah-milah jawaban narasumber yang dianggap penting dan

mewakili pertanyaan serta memberikan kode yang telah di tentukan. Sesuai dengan

dalam memverifikasi diikuti dengan analisis yang sistematik, kemudian dengan

menguji data untuk menverifikasi validitas dari intuisi peneliti.

Proses terakhir yang dilakukan adalah selective coding, pada proses ini

peneliti menganalisis pola kecenderungan jawaban dari setiap narasumber dan

menjadikannya pola data baru yang dijadikan sebagai data valid dalam penelitian

kali ini.

Tabel analisis dari seluruh data yang di peroleh pada penelitian kali ini baik

dari hasil wawancara. Tabel ini dibuat menggunakan Ms. Excel 2013, tabel ini

berisikan kode-kode dari seluruh data dari 15 tema penelitian kali ini baik dari

jawaban narasumber satu sampai dengan narasumber sembilan. Pada tabel analisis,

bahwa terdapat kode T1 sampai dengan T15 yang menandakan kode dari tema satu

hingga tema lima belas. Sedangkan T16 merupakan pertanyaan kesimpulan yang

ditanyakan peneliti kepada narasumber yaitu keberhasilan sistem Institutional

Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam tabel ada kode P1 hingga P9 yang menandakan kode dari narasumber

satu hingga narasumber sembilan. Di setiap samping dari kode narasumber,

terdapat angka 1-6 yang menandakan segmentasi data yang dibuat oleh peneliti dari

setiap jawaban narasumber berkaitan dengan 15 tema penelitian. Yang terakhir

dapat dilihat dari adalah kolom analisis di bagian akhir dari tabel yang menandakan

Page 118: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

97

kecenderungan jawaban dari setiap narasumber. Tabel analisis digunakan peneliti

sebagai rujukan dalam menyajikan data hasil wawancara, untuk lebih jelas tentang

penggunaan tabel analisis dapat dilihat pada bab selanjutnya.

Page 119: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

80

Page 120: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

98

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Universitas Islam Negeri Jakarta

Menelusuri berdirinya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesungguhnya

mengungkapkan bagian kisah perjuangan umat Islam Indonesia dalam rangka

mewujudkan keinginan untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi yang

berwawasan keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan. Oleh karenanya,

berdirinya UIN pada dasarnya merupakan produk keinginan umat Islam untuk

membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan yang dapat menggembleng

mahasiswanya menjadi kader umat yang handal dalam merespon setiap kebutuhan

masyarakat dan perubahan zaman.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, sejarah perkembangan UIN

Jakarta tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam di

Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan Islam secara modern. Embrio

UIN Jakarta dapat ditelusuri dari pendirian Pesantren Luhur (pada masa menjelang

kemerdekaan), Sekolah Tinggi Islam di Padang dan di Jakarta Tahun 1946,

Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta, serta pendirian Akademi Dinas

Departemen Agama (ADIA) tahun 1957 di Jakarta hingga menjadi UIN Syarif

Hidayatullah sekarang.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dari 9 fakultas yaitu:

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas

Page 121: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

99

Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi, dengan jumlah jurusan/prodi sebanyak

41 dengan bidang studi ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama islam.

4.1.2 Visi dan Misi Universitas Islam Negeri Jakarta

1. Visi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi universitas kelas dunia

dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.

2. Misi

a. Melakukan reintegrasi keilmuan pada tingkat ontologi, epistimologi

dan aksiologi sehingga tidak ada lagi dikhotomi anatar ilmu umum

dan ilmu agama;

b. Memberikan landasan moral terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan melakukan pencerahan dalam

pembinaan iman dan taqwa (Imtaq) sehingga Iptek dan Imtaq dapat

sejalan;

c. Mengartikulasikan ajaran Islam secara ilmiah akademis kedalam

konteks kehidupan masyarakat, sehingga tidak ada lagi jarak antara

nilai dan perspektif agama dengan sofisme masyarakat;

d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan

mengembangkan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan,

kemoderenan, dan keindonesiaan;

Page 122: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

100

e. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang bermanfaat

untuk kepentingan ilmu dan masyarakat;

f. Membangun tata kelola Universitas yang baik dan manajemen yang

profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga

menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan

masyarakat;

g. Membangun kepercayaan dan kerjasama dengan lembaga regional,

nasional, dan internasional;

h. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan

keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktifitas, dan

penerapan praktek bisnis yang sehat.

4.1.3 Moto

Sejak 2007 UIN Syarif Hidayatullah menetapkan Knowledge, Piety,

Integrity sebagai motonya. Moto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dalam pidato Wisuda Sarjana

ke-67 tahun akademik 2006/2007.

1. Knowledge mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah memiliki

komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, dan

inovatif. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memainkan

peranan optimal dalam kegiatan learning, discoveries, and

Page 123: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

101

engagement hasil-hasil riset kepada masyarakat. Komitmen tersebut

merupakan bentuk tanggung jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam membangun sumber daya insani bangsa yang mayoritas Muslim.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber perumusan nilai

keislaman yang sejalan dengan kemodernan dan keindonesiaan. Oleh

karena itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menawarkan studi-studi

keislaman, studi-studi sosial, politik, dan ekonomi serta sains dan

teknologi modern termasuk kedokteran dalam perspektif integrasi ilmu.

2. Piety mengandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memiliki komitmen mengembangkan inner quality dalam bentuk

kesalehan di kalangan sivitas akademika. Kesalehan yang bersifat

individual (yang tercermin dalam terma habl min Allah) dan kesalehan

sosial (yang tercermin dalam terma habl min al-nas) merupakan basis

bagi sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

membangun relasi sosial yang lebih luas.

3. Integrity mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai

etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-

hari. Integrity juga mengandung pengertian bahwa sivitas akademika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan diri sekaligus

menghargai kelompok-kelompok lain. Dalam moto Knowledge, Piety,

Integrity terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan kampus madani,

sebuah kampus yang berkeadaban, dan menghasilan alumni yang

Page 124: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

102

memiliki kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan hati, dan

kepribadian kokoh.

4.1.4 Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Perpustakaan UIN pada awalnya merupakan peralihan nama dari

Perpustakaan IAIN Jakarta, yang didirikan seiring dengan berdirinya IAIN itu

sendiri, yaitu sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) pada tanggal 1

Juni 1957. Pada waktu itu kondisi perpustakaan masih sangat sederhana, hanya

terdiri dari satu ruangan dengan koleksi sebanyak 2000 eksemplar, dan hanya

dikelola oleh seorang pegawai. Pada tahun 1960-1964 Perpustakaan IAIN dipimpin

oleh Drs. A. Syadali (beliau adalah Rektor IAIN tahun 1984-1993). Dibawah

kepemimpinannya perpustakaan sudah mulai dikelola secara lebih sistematis. Pada

periode tersebut, koleksi buku diklasifikasi menurut DDC (Dewey Decimal

Classification). Di samping itu sistem peminjaman juga sudah mulai tertib, dan

jumlah pegawainya ada 4 orang.

Tahun 1964-1971 Perpustakaan IAIN dikepalai oleh Ny. Nabilah Lubis,

beliau adalah sarjana muda ilmu perpustakaan dari Universitas Cairo, Mesir. Pada

masanya Perpustakaan IAIN banyak menerima sumbangan buku dari berbagai

lembaga, khususnya kedutaan Mesir dan Saudi Arabia, sehingga pada Januari 1969

jumlah koleksi menjadi 1.320 judul dan 10.999 eks buku, 23 skripsi, dan 310 eks

majalah. Prof. DR. Nabilah Lubis saat ini adalah guru besar pada Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Jakarta. Selanjutnya, pada tahun 1971-1983 Perpustakaan

IAIN dipimpin oleh Ny. Dra. Hj. Halimah Madjid. Di bawah kepemimpinannya

Page 125: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

103

perpustakaan ditata lebih teratur dan menempati ruang yang lebih luas (gedung

Aula Madya saat ini). Pada masa inilah puncak prestasi perpustakaan berhasil

diraih, tepatnya pada tahun 1980 Perpustakaan IAIN Jakarta tercatat

sebagai perpustakaan perguruan tinggi terbaik se-DKI Jakarta.

Berikutnya pada tahun 1983-1984, perpustakaan IAIN dipimpin oleh Drs.

M. Kailani Eryono, alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan dari Universitas Indonesia

menggantikan posisi Ny. Hj. Halimah Madjid. Pada masanya Perpustakaan IAIN

berkembang dengan cukup pesat. Selanjutnya pada tahun 1984-1998 Drs. Zaenal

Arifin Toy, MLIS. alumni jurusan bahasa Inggris dari IAIN Jakarta dan Master di

bidang Ilmu Perpustakaan dari University of Illinois, Urbana-Champaign, menjadi

kepala Perpustakaan IAIN hingga tahun 1998. Pada masanya perpustakaan sempat

pindah ke gedung baru berlantai tiga di Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat. Saat

ini gedung tersebut menjadi Fakultas Psikologi. Dibawah kepemimpinan beliau

telah dibentuk Sekretariat Kerja Sama Perpustakaan (SKP) yang anggotanya

terdiri dari seluruh perpustakaan IAIN dan STAIN di Indonesia. Selanjutnya SKP

ini diubah namanya menjadi Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam

(JPPTI) yang dideklarasikan di Surabaya pada tahun 2003.

Periode berikutnya (1998 hingga 2000) Perpustakaan IAIN dipimpin oleh

Drs. M. Djuhro S. Beliau juga seorang sarjana ilmu perpustakaan dari Universitas

Indonesia. Pada masa kepemimpinannya perpustakaan kembali pindah ke gedung

yang lebih baru yang dibangun di atas tanah eks gedung Sanggar Pravitasari.

Dengan demikian lokasi perpustakaan dan kampus menjadi lebih dekat. Sejak tahun

2001 hingga akhir tahun 2006, Perpustakaan Utama UIN Jakarta dikepalai oleh Dr.

Page 126: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

104

H. Udjang Tholib, MA. Beliau pernah bekerja di perpustakaan ini pada tahun 1975-

1985, dan pada tahun 1984 mengikuti Program Sertifikat Tenaga Asisten

Perpustakaan selama 8 bulan di Universitas Indonesia. Berbagai upaya perbaikan

telah dilaksanakan, antara lain perbaikan gedung dan perlengkapannya, penerapan

sistem otomasi, penerapan sistem kemanan koleksi dengan sensormatic,

penambahan jenis layanan seperti warnet, audio visual, dan lain sebaginya. Pada

tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, Perpustakaan Utama UIN dipimpin oleh Dr.

Muhammad Zuhdi, dan pada tahun 2011-2013, Perpustakaan Utama dipimpin oleh

Nuryudi, MLIS dan sejak tahun 2013 sampai sekarang (2014) Perpustakaan Utama

yang sekarang berubah namanya menjadi Pusat Perpustakaan dikepalai oleh

seorang pustakawan yaitu Amrullah Hasbana, S.Ag, SS, MA.

Selain Pusat Perpustakaan, ada beberapa perpustakaan Fakultas yang

tersebar dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perpustakaan Fakultas ini

merupakan bagian dari sistem pembelajaran di lingkungan fakultas, dan karenanya

menjadi basis pembelajaran yang berfungsi sebagai Library and Learning

Resources Center (LLRC). LLRC merupakan bentuk implementasi dari kebijakan

universitas dalam rangka menjadikan perpustakaan-perpustakaan fakultas

sebagai working library yang dapat memfungsikan dirinya untuk memberikan

layanan kepada pemakai lingkungan masing-masing Fakultas sehingga kedekatan

koleksi akan lebih dirasakan oleh pengguna disamping kebutuhan akan kedalaman

informasi pengguna pada masing-masing Fakultas akan dapat diakses dan diperoleh

dengan mudah. Pengembangan Perpustakaan Fakultas ini sekali lagi merupakan

kebijakan strategis Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1998 tentang

Page 127: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

105

konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Winder Mandate), yakni

meningkatkan standarisasi fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program kebijakan Rektor tersebut di antaranya

adalah mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di masing-masing fakultas.

Pendirian perpustakaan fakultas ini kemudian disyahkan dengan SK Rektor IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta No. 040 Tahun 1999 tentang Rencana Induk

Pengembangan (RIP) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/2000 -

2003/2004, yang salah satunya dinyatakan bahwa pengembangan perpustakaan di

lingkungan IAIN Jakarta dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: Perpustakaan Utama sebagai

perpustakaan riset, Perpustakaan Fakultas sebagai perpustakaan kerja, dan

Perpustakaan Pasca Sarjana sebagai perpustakaan khusus.

Dalam pengembangannya terdapat beberapa Perpustakaan Fakultas

dilingkungan UIN Jakarta yang berperan sebagai ”working library” (perpustakaan

kerja), dimana fungsinya adalah memberikan layanan kepada masing-masing

sivitas akademika Fakultas. Perpustakaan Fakultas tersebut antara lain adalah :

1. Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2. Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

3. Perpustakaan Fakultas Ushuluddin

4. Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

5. Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

6. Perpustakaan Fakultas Dirasat Islamiyyah

7. Perpustakaan Fakultas Psikologi

8. Perpustakaan Ekonomi dan Bisnis

Page 128: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

106

9. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologid

10. Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

11. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

12. Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana

4.1.5 Struktur Organisasi

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(http://perpus.uinjkt.ac.id/)

Secara organisasi Kepala Pusat Perpustakaan bertanggung jawab langsung

kepada Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik. Dalam pelaksanaan

tugas-tugas operasional, Kepala Pusat Perpustakaan dibantu oleh tiga sub bagian

yaitu Kasub. Bag. Administrasi Perpustakaan, Koordinator Layanan Teknis dan

Pengembangan Kerjasama dan Koordinator Layanan Pemustaka dan Literasi

Page 129: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

107

Informasi dan juga dibantu oleh tiga Sub Koordinator, yaitu Sub. Koordinator

Bidang Pengadaan, Pengolahan, Pemeliharaan dan Koleksi, Sub Koordinator

Bidang Sirkulasi dan Referensi, dan Sub Koordinator TI dan Otomasi.

4.2 Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Institutional Repository UIN Syarf Hidayatullah Jakarta berbasis Dspace,

yaitu merupakan software open source untuk pengelolaan karya ilmiah akademik

meliputi artikel jurnal, tugas akhir, tesis, disertasi, hasil penelitian dan lain-lain.

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah menerapkan Institutional Repository mulai

tahun 2012, melalui kerjasama antar lembaga yaitu LPM, Pustipanda, dan Pusat

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahun 2012 Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berkerjasama dengan Pustipanda migrasi database ± 20.000 data, dan 6.962 file

PDF. Pada tahun 2013 Pusat Perpustakan Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta memindahkan dan melengkapi data bibliografi yang ada di

ruas perpustakaan utama ke ruas fakultas-fakultas dan mengunggah file PDF. Pada

tahun yang sama kapasitas hard disk server ditambah menjadi 500 GB. Sementara

itu pada tahun 2014 beberapa perpustakaan fakultas memulai input data, unggah

file PDF (self upload) kemudian diverifikasi oleh Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 130: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

108

4.2.1 Ruang Lingkup Pengelolaan Institutional Repository

1. Sistem

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Pusat Komputer telah

mengembangkan sistem untuk pengelolaan Institutional Repository

yang bersifat open access, dengan menggunakan aplikasi Dspace.

4. Konten

Konten merupakan sumber-sumber informasi atau dokumen yang

dihasilkan oleh para sivitas akademika yang dikelola. Yaitu mencakup

bahan-bahan skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku, chaapter

buku, artikel jurnal, bahan ajar, makalah seminar, proceeding, dan

terbitan-terbitan lainnya.

5. User

Pemakai adalah pengguna Institutional Repository yang terdiri dari

pengelola Institutional Repository dan masyarakat yang mengakses

untuk berbagai kepentingan. Pengelola Institutional Repository terdiri

dari pihak-pihak yang terlibat dari unsur pimpinan atau administrator

sebagai penentu kebijakan umum, sistem maintenance (Pustipanda),

pustakawan bibliographic analyst dan pengguna sisstem yang berasal

dari para dosen dan peneliti serta pustakawan.

Page 131: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

109

4.3 Profil Narasumber

Berikut merupakan merupakan profil narasumber yang terlibat pada

penelitian ini:

Tabel 4.1 Profil narasumber

Narasumber Unit Kerja Status Jabatan Pendidik

an

Narasumber 1 Staff TI & Otomasi

Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

PNS

Administrasi

Pengadministrasi S1

Narasumber 2 Dosen Ilmu

Perpustakaan FAH UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta

Non PNS Asisten Ahli S2

Narasumber 3 Pustakawan Madya PNS

Fungional

Tertentu

Pustakawan

Madya 400 KP

S2

Narasumber 4 Kepala UPT

Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

PNS

Fungional

Tertentu

Pustakawan

Madya 400 KP

S2

Narasumber 5 Staff TI & Otomasi

Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Non PNS-

Administrasi

Pengadministrasi S2

Narasumber 6 KAUR & Dosen Ilmu

Perpustakaan FAH UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta

Non PNS-

Dosen

Asisten Ahli S2

Narasumber 7 Mahasiswa Sistem

Informasi

- - S1

(on going)

Narasumber 8 NOC Pustipanda Non PNS

Administrasi

Pengadministrasi S1

Narasumber 9 Mahasiswa Sistem

Informasi

- - S1

(on going)

Page 132: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

110

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa narasumber pada penelitian ini sebanyak

9 orang yang memiliki latar belakang yang bervariasi, sesuai dengan penelitian

yang dilakukan. Adapun Unit Kerja yang terlibat ialah dari 2 orang Staff TI &

Otomasi Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berperan dalam

pengembangan serta pengelolaan Institutional Repository. Lalu ada dosen Ilmu

Perpustakan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengajar mata kuliah yang

berkaitan dengan Institutional Repository yaitu etika profesi pustakawan serta tata

ruang perpustakaan. Selain itu, salah satu dosen tersebut juga bertindak sebagai

Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya narasumber yang terlibat dari pustakawan

madya, beliau bisa dikatakan sebagai orang yang terlibat dalam inisiator

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lalu pada penelitian ini

tentunya melibatkan Kepala Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Sub Koordinator Layanan teknis yang juga menjadi pengelola Institutional

Repository. Tidak hanya itu pada penelitian ini juga melibatka satu orang NOC

Pustipanda dan 2 Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 133: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

111

4.4 Hasil Analisis dan Interpretasi Data Coding

4.4.1 Open Coding

Hasil analisis open coding dilakukan untuk mengidentifikasi konsep pada

penentuan kategori-kategori dan sub kategori dapat dilihat pada Tabel 4.2 kolom

biru, serta jawaban narasumber yang dapat dilihat pada lampiran. Pada open coding

peneliti menentukan kategori T, yaitu penentuan jumlah tema sebanyak 15 dan 1

pertanyaan tambahan. Dan 9 kategori P, yaitu mengacu pada person informan atau

narasumber. Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa pada penelitian ini

berjumlah 9 narasumber yang terlibat. Dalam open coding juga menampilkan data

awal transkrip wawancara yang dapat dilihat pada lampiran. 9 narasumber yang

terlibat yaitu terdiri dari 4 orang Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2 Dosen Fakultas Adab & Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1

orang NOC Pustipanda dan 2 Mahasiswa Fakultas Sains & Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4.4.2 Axial Coding

Tahapan axial coding dilakukan dengan cara pembobotan data serta

mengumpulkan melakukan penyesuaian data berdasarkan tema penelitian dan

narasumber yang terlibat. Berdasarkan axial coding pada tabel 4.2 kolom putih

dapat diketahui “T1.1.5” mengacu pada hasil pengkodean “T1 adalah Tema 1, lalu

1 adalah narasumber ke-1, dan 5 mengacu pada pembobotan 5”. Kode keterangan

narasumber dapat dilihat pada tabel 4.1. Pada pembobotan terdiri dari kode 1-5

terdiri dari:1 memiliki arti tidak berpengaruh, 2 kurang berpengaruh, 3 cukup

berpengaruh, 4 berpengaruh, 5 berpengaruh, dan 6 berupa saran atau masukan

Page 134: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

112

terhadap penelitian ini. T16 merupakan kode pertanyaan terkait keberhasilan sistem

dan dapat dilihat pada 4.2 Pengkodean dilakukan hingga tema dan narasumber

terkakhir “T15.9.5” yang memiliki hasil “Tema 15 pada narasumber ke-9

menjawab dengan bobot yaitu sangat berpengaruh”.

4.4.3 Selective Coding

Pada selective coding menggambarkan pengkodean data akhir analisis kode

“T” yang berarti tema, sehingga T1 sampai dengan T15 yang menandakan kode

dari tema satu hingga tema lima belas secara keseluruhan dengan cara melakukan

segmentasi data dari jawaban narasumber. Maka berdasarkan pada tabel akhir Tabel

4.2 juga dapat diperoleh hasil temuan bahwa secara keseluruhan jawaban

narasumber atas tema yang diajukan terdiri dari dari 70 sangat berpengaruh, 35

menyatakan berpengaruh, 15 cukup berpengaruh, 6 kurang berpengaruh, 9

menyatakan tidak berpengaruh serta 4 menyatakan berupa saran pengembangan

untuk Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Faktor yang paling

sangat berpengaruh ialah pada tema 1 yaitu hubungan System Quality (SQ) terhadap

System Use (SU), hal ini dapat dilihat dari pernyatan 8 dari 9 orang narasumber

yang menyatakan sangat berpengaruh yaitu 2 orang Pustakawan Madya 400 KP, 3

orang pengadministrasi, 2 orang Asisten Ahli, dan seorang Mahasiswa. Selain itu

dalam Institutional Repository sendiri harus memiliki tampilan yang informatif,

keamanan, serta mudah dipahami akan berdampak pada intensitas dalam

penggunaan sistem. Fakta dilapangan menunjukkan, bahwa Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah memberikan sajian yang

informatif meskipun berdasarkan hasil temuan lainnya menyatakan bahwa sistem

Page 135: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

113

belum sempurna, contohnya dengan ditemukan beberapa bug-bug yang terjadi

sehingga menyebabkan pengaruh terhadap pemakaian sistem oleh pengguna.

Selanjutnya, diikuti dengan tema 2 yang menunjukkan hasil bahwa System Quality

terhadap User Satisfaction sangat berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan

7 dari 9 narasumber yang menyatakan sangat berpengaruh 2 orang Pustakawan

Madya 400 KP, 3 orang pengadministrasi, 1 orang Asisten Ahli, dan seorang

Mahasiswa. Pada hasil pengamatan bahwa pengguna akan merasa puas jika kualitas

sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diakses

dengan nyaman, sesuai dengan kebutuhan, data yang dicari tersedia serta

keamanannya yang terjaga. Lalu pada urutan ketiga hubungan yang sangat

berpengaruh ialah pada tema 8 yaitu Service Quality (SEQ) sangat berpengaruh

terhadap User Satisfaction (US). Hal ini dapat dilihat dari pernyatan 7 dari 9 orang

narasumber yang menyatakan sangat berpengaruh yaitu 2 orang Pustakawan Madya

400 KP, 3 orang pengadministrasi, dan 2 Mahasiswa. Pada saat ini pihak pengelola

telah meningkatkan kualitas pelayanan demi menghindari permasalahan seperti

yang telah terjadi. Maka kualitas layanan seperti demikian dapat berdampak pada

kepuasan penggunanya.

Page 136: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

114

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 1 2 3 4 5 6

T1 T1.1.5 T1.2.5 T1.3.5 T1.4.5 T1.5.5 T1.6.5 T1.7.5 T1.8.5 T1.9.4 0 0 0 1 8 0

T2 T2.1.5 T2.2.5 T2.3.5 T2.4.5 T2.5.5 T2.6.4 T2.7.5 T2.8.5 T2.9.4 0 0 0 2 7 0

T3 T3.1.1 T3.2.2 T3.3.1 / T3.3.6 T3.4.5 T3.5.4 T3.6.4 T3.7.2 T3.8.3 T3.9.4 2 2 1 3 1 1

T4 T4.1.3 T4.2.4 T4.3.3 T4.4.5 / T4.4.6 T4.5.4 T4.6.4 / T4.6.6 T4.7.4 T4.8.5 T4.9.5 0 0 2 4 3 2

T5 T5.1.5 T5.2.5 T5.3.5 T5.4.5 T5.5.5 T5.6.4 T5.7.4 T5.8.5 T5.9.5 0 0 0 2 7 0

T6 T6.1.1 T6.2.1 T6.3.3 T6.4.3 T6.5.1 T6.6.4 T6.7.3 T6.8.3 T6.9.3 3 0 5 1 0 0

T7 T7.1.1 T7.2.2 T7.3.5 T7.4.5 T7.5.4 T7.6.5 T7.7.4 T7.8.5 T7.9.4 1 1 0 3 4 0

T8 T8.1.5 T8.2.4 T8.3.5 T8.4.5 T8.5.5 T8.6.4 T8.7.5 T8.8.5 T8.9.5 0 2 0 0 7 0

T9 T9.1.1 T9.2.2 T9.3.5 T9.4.5 / T9.4.6 T9.5.1 T9.6.4 T9.7.5 T9.8.3 T9.9.3 2 1 2 1 3 1

T10 T10.1.4 T10.2.5 T10.3.5 T10.4.4 T10.5.5 T10.6.3 T10.7.5 T10.8.5 T10.9.5 0 0 1 2 6 0

T11 T11.1.5 T11.2.4 T11.3.4 T11.4.5 T11.5.5 T11.6.4 T11.7.5 T11.8.5 T11.9.4 0 0 0 4 5 0

T12 T12.1.4 T12.2.5 T12.3.5 T12.4.5 T12.5.4 T12.6.5 T12.7.4 T12.8.5 T12.9.4 0 0 0 4 5 0

T13 T13.1.5 T13.2.5 T13.3.5 T13.4.4 T13.5.3 T13.6.5 T13.7.4 T13.8.5 T13.9.5 0 0 1 2 6 0

T14 T14.1.1 T14.2.5 T14.3.5 T14.4.5 T14.5.3 T14.6.5 T14.7.4 T14.8.4 T14.9.5 1 0 1 2 5 0

T15 T15.1.3 T15.2.4 T15.3.4 T15.4.5 T15.5.3 T15.6.4 T15.7.5 T15.8.4 T15.9.5 0 0 2 4 3 0

9 6 15 35 70 4

Informan Analisis

Tabel 4.2 Data Coding

Page 137: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

115

Pada tabel 4.2 Tabel data coding, dari seluruh data yang di peroleh pada

penelitian kali ini dari hasil wawancara. Tabel ini dibuat menggunakan Ms. Excel

2013, tabel ini pengkodean dari seluruh data dari 15 tema penelitian kali ini baik

dari jawaban narasumber 1 sampai dengan narasumber 9. Pada tabel analisis, bahwa

terdapat kode “T” yang berarti tema, sehingga T1 sampai dengan T15 yang

menandakan kode dari tema satu hingga tema lima belas. Sedangkan T16

merupakan pertanyaan kesimpulan yang ditanyakan peneliti kepada narasumber

yaitu keberhasilan sistem Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Selain itu dalam tabel terdapat kode “P” yang berarti person narasumber

sehingga P1 sampai P9 yang menandakan kode dari narasumber satu hingga

narasumber sembilan. Lalu setelah coding pada tema dan narasumber, terdapat

angka 1-6 yang menandakan segmentasi data yang dibuat oleh peneliti dari setiap

jawaban narasumber berkaitan dengan 15 tema penelitian. Dapat dilihat dari adalah

kolom analisis di bagian ujung dari tabel yang menandakan kecenderungan jawaban

dari setiap narasumber.

Berdasarkan pengkodean data terdapat angka “1-6” dimana maksud dari

angka 1 adalah tidak berpengaruh 0-20%, angka 2 adalah kurang berpengaruh 21-

40%, angka 3 adalah cukup berpengaruh 41-60%,angka 4 adalah berpengaruh 61-

80%, angka 5 adalah sangat berpengaruh 81-100% dan yang terakhir adalah angka

6 adalah jawaban narasumber yang memberi masukan-masukan atau saran. Hasil

pengkodean pada kolom hijau untuk analisis menujukkan tema tertinggi dimulai

dari tema 1, tema 2 dan diikuti oleh tema 8. Pengkodean tersebut bertujuan untuk

memudahkan peneliti untuk memilah segmentasi data dan menilai hasil akhir

Page 138: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

116

keterangan dari tiap narasumber. Sehingga dapat dilihat dari tabel 4.2 bahwa

kecenderungan jawaban dari tiap tema dan narasumber adalah 5 atau sangat

berpengaruh.

Berdasarkah hasil akhir data coding yaitu berupa selective coding dapat

diketahui pada tabel 4.2 bahwa pada Tema 1 kecenderungan jawaban 8 narasumber

adalah sangat berpengaruh dan 1 narasumber menyatakan berpengaruh. Pada Tema

2 kecenderungan jawaban 7 narasumber sangat berpengaruh dan 2 narasumber

menyatakan berpengaruh. Pada Tema 3 kecenderungan jawaban 3 narasumber

menyatakan berpengaruh, 1 sangat berpengaruh, 1 cukup berpengaruh beserta

saran, 2 kurang berpengaruh, 2 tidak berpengaruh. Selanjutnya pada Tema 4

kecenderungan jawaban 4 narasumber berpengaruh, 3 narasumber sangat

berpengaruh, 2 narasumber cukup berpengaruh dan 2 berupa saran. Pada Tema 5

kecenderungan jawaban 7 narasumber menyatakan sangat berpengaruh dan 2

sisanya menyatakan berpengaruh. Pada Tema 6 kecenderungan jawaban 5

narasumber menyatakan cukup berpengaruh, 3 tidak berpengaruh dan 1 narasumber

menyatakan tidak berpengaruh. Pada Tema 7 kecenderungan jawaban 4 narasumber

menyatakan sangat berpengaruh, dan 1 narasumber menyatakan tidak berpengaruh.

Pada Tema 8 kecenderungan jawaban 7 narasumber menyatakan sangat

berpengaruh dan 2 kurang berpengaruh. Lalu, pada Tema 2 kecenderungan jawaban

3 narasumber menyatakan sangat berpengaruh. Pada Tema 10 kecenderungan

jawaban 6 narasumber menyatakan sangat berpengaruh. Pada Tema 11

kecenderungan jawaban 5 narasumber menyatakan sangat berpengaruh, dan 4

narasumber menyatakan berpengaruh. Pada Tema 12 kecenderungan jawaban juga

Page 139: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

117

5 narasumber menyatakan sangat berpengaruh, dan 4 narasumber menyatakan

berpengaruh. Pada Tema 13 kecenderungan jawaban 6 narasumber menyatakan

sangat berpengaruh, 2 narasumber menyatakan berpengaruh dan 1 menyatakan

cukup berpengaruh. Selain itu, pada Tema 14 kecenderungan jawaban 5

narasumber menyatakan sangat berpengaruh, 2 narasumber menyatakan

berpengaruh dan 1 cukup berpengaruh serta 1 narasumber menyatakan tidak

berpengaruh. Setelah itu Pada Tema 15 kecenderungan jawaban 4 narasumber

menyatakan sangat berpengaruh, 3 berpengaruh serta 2 lainnya menyatakan cukup

berpengaruh.

Maka berdasarkan pada tabel akhir Tabel 4.2 juga dapat diperoleh hasil

temuan bahwa secara keseluruhan jawaban narasumber atas tema yang diajukan

terdiri dari dari 70 sangat berpengaruh, 35 menyatakan berpengaruh, 15 cukup

berpengaruh, 6 kurang berpengaruh, 9 menyatakan tidak berpengaruh serta 4

menyatakan berupa saran pengembangan untuk Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4.5 Hasil Analisis dan Interpretasi Wawancara

4.5.1 Tema 1: Hubungan System Quality (SQ) terhadap System Use (SU)

Dari hasil penelitian tema pertama, para narasumber menyatakan bahwa

System Quality sangat berpengaruh signifikan terhadap System Use. Hasil analisis

wawancara menunjukkan bahwa Tema 1 (T1) System Quality (SQ) terhadap System

Use (SU) sangat berpengaruh, Hal ini dapat dilihat dari pernyatan 8 dari 9 orang

narasumber yang menyatakan sangat berpengaruh yaitu 2 orang Pustakawan Madya

Page 140: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

118

400 KP, 3 orang pengadministrasi, 2 orang Asisten Ahli, dan seorang Mahasiswa.

Hal ini dapat dilihat dari keterangan wawancara narasumber, yaitu:

“tentu itu ada kaitannya kualitas menentukan banyak hal ya keberhasilan

seseorang berkat itukan dari oleh kualitas dari sistem juga. Karena sistem

yang berkualitas itu akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada baik

pengelola maupun user dengan sistem yang berkualitas tentu temu kembali

menjadi lebih mudah, temu kembali menjadi lebih cepat kemudian bagi

administrator akan ter-record ya, ter-record dengan baik berapa orang yang

mendownload dan sebagainya. Tetapi sebelum kita menentukan

penggunaan dspace kita yakin dspace sudah teruji dalam hal pengelolaan

repository. Sangat berpengaruh, kalau kita mendevelop sistem sendiri

dengan fasilitas layanan yang kurang pasti orang malas kan pakainya,

berpengaruh terhadap intensitas pemakaiannya, daya tarik orang untuk

menggunakannya juga tinggi sangat berpengaruh 90%” (T1.4.5)

Hal ini diperkuat oleh narasumber lain yang menyatakan bahwa:

“sangat berpengaruh 90% kalau dari interface dspace ini lumayan informatif

ya dia menyajikan data berdasarkan komunitas seperti fakultas, prodi ada

berapa jumlahnya ada pengarang ada data history. Bisa dibatasi berdasarkan

pengarang, judul, subjek. Tapi kalau seperti ini nih (ada bug) ada bug ada

masalah juga ikut mempengaruhi, kadang kalau lagi indexing koding-

koding semua yang keluar ini kan mengganggu user” (T1.6.5)

Page 141: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

119

“Sangat berpengaruh, kalau dia sistemnya bagus misalnya search engine

kan ada simple search, ada advance search misalnya gitu ya. Misalkan dia

menyediakan advance search pasti orang lebih antara recall sama presisinya

bisa lebih banyak presisinya daripada recallnya kalau advance search. Kalau

menyediakan simple search bisa ga selalu spesifik yang kita inginkan, kita

harus filter lagi. 90%” (T1.2.5)

“kualitas sistem kalau menurut saya sangat berpengaruh ya terhadap

penggunaan sistem otomatis kan dari yang saya baca terdapat indikator user

friendly , accessibility dan sebagainya kalau dari kondisi sistem yang seperti

ini pasti dia akan mempengaruhi tingkat penggunaan dari sistem itu sendiri.

Menurut saya pribadi sangat berpengaruhnya 90% lah” (T1.7.5)

Sementara itu salah satu narasumber menyatakan bahwa System Quality

berpengaruh 70% terhadap System Use, dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:

“Ya kalau bagi saya si berpengaruh, karena user interface yang mudah itu

akan menghasilkan kepuasan dari penggunanya. Kalau dari saya si yang

pertama dilihat dari uinya tampilannya, kalau tampilannya mudah terus

enak dilihat terus ease of learning itu kayak sistem mudah dipahami, lalu

sistem memiliki kualitas yang baik terus sistem memiliki dukungan teknis

jika adanya bug, lalu yang terakhir itu apakah sistem itu memiliki keamanan

yang cukup atau yang aman 70%” (T1.9.4).

Hubungan antara System Quality dan System Use terdapat faktor-faktor

yang mempengaruhi terdiri dari kualitas sistem yang memiliki kelengkapan data

Page 142: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

120

yang baik. Selain itu dalam Institutional Repository sendiri harus memiliki tampilan

yang informatif, keamanan, serta mudah dipahami akan berdampak pada intensitas

dalam penggunaan sistem. Fakta dilapangan menunjukkan, bahwa Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah memberikan sajian yang

informatif meskipun berdasarkan hasil temuan lainnya menyatakan bahwa sistem

belum sempurna, contohnya dengan ditemukan beberapa bug-bug yang terjadi

sehingga menyebabkan pengaruh terhadap pemakaian sistem oleh pengguna. Error

atau bug sendiri diakibatkan oleh terjadinya server yang down. Tampilan di

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah memberikan

kemudahan serta dapat mudah dipahami oleh pengguna dan pihak pengelola sistem.

Hal tersebut mempengaruhi kualitas sistem pada terhadap penggunaan sistem

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.5.2 Tema 2: Hubungan System Quality (SQ) terhadap User Satisfaction

(US)

Dari hasil penelitian, para narasumber menyatakan bahwa Tema 2 (T2)

System Quality terhadap User Satisfaction sangat berpengaruh. Hal ini dapat dilihat

dari pernyataan 7 dari 9 narasumber yang menyatakan sangat berpengaruh 2 orang

Pustakawan Madya 400 KP, 3 orang Pengadministrasi, 1 orang Asisten Ahli, dan

seorang Mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap narasumber

berikut:

Page 143: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

121

“Sangat berpengaruh 90%, ketika kualitas sistem mudah digunakan,

interfacenya bagus, kualitasnya bagus, stabil maka user akan sangat puas

dalam temu kembali sistem repository ini” (T2.1.5)

Dari pernyataan diatas, hal ini diperkuat oleh jawaban dari narasumber lain

yang mengatakan bahwa:

“Sangat berpengaruh, pengaruhnya sama bisa sampai 95% kalau saya rasa.

Soalnya kan kalau kualitas sistemnya bagus kan kayak lebih mudah segala

macam itu kan orang pasti akan merasa puas lah yang jelas. Kualitas sistem

kan dari user friendly hingga keamanannya ya, jadi orang kan merasa secure

mudah digunakan” (T2.8.5)

“sangat sangat berpengaruh karena sistem yang tidak berkualitas akan

menghambat dalam proses pemenuhan kebutuhan pengguna. Misalnya

kalau sistem itu tidak user friendly, digunakan gampang tinggal satu

ketukan muncul apa yang dibutuhkan atau sistem itu menyediakan per bab

dengan menyediakan full text. Ada kan sistem yang menyediakan bab per-

bab, karena tergantung kebijakan. Ada yang bab 4 nya harus login dulu tidak

open access. Berpengaruh 90%” (T2.4.5)

“Sangat berpengaruh, kalau sistemnya bagus terus kita dapat apa yang kita

inginkan sangat spesifik lengkap mutakhir pasti kita puas jadi kita akan cari

lagi-cari lagi. 95%” (T2.2.5).

Hubungan antara System Quality dan User Satisfaction dapat berpengaruh

melalui faktor-faktor seperti sistem yang mudah digunakan, tampilan yang menarik,

Page 144: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

122

kualitas sistemnya stabil dan bagus maka pengguna akan puas terhadap sistem

Institutional Repository. Fakta dilapangan kualitas sistem berupa jumlah koleksi

data digital masih memungkinkan mengalami peningkatan dan berdampak pada

kepuasan penggunanya, karena data yang disediakan Institutional Repository UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta berupa full text yaitu penyajian dengan seluruh data.

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga dapat diakses secara

terbuka atau open access, tentu dengan dapat diakses secara terbuka yaitu dapat

dengan mudah di-download serta dengan tidak menggunakan login terlebih dahulu.

Selain itu dari hasil pengamatan bahwa pengguna akan merasa puas jika kualitas

sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diakses

dengan nyaman, sesuai dengan kebutuhan, data yang dicari tersedia serta

keamanannya yang terjaga.

4.5.3 Tema 3: Hubungan System Quality (SQ) terhadap Structure

Organization (STR)

Hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 3 (T3) hubungan

System Quality (SQ) terhadap Structure Organization (STR) berpengaruh. Hal ini

dapat dilihat dari pernyatan mayoritas 3 dari 9 orang narasumber yang menyatakan

berpengaruh, yaitu 1 Mahasiswa, 1 Asisten Ahli, dan 1 orang Pengadministrasi. Hal

ini dapat dilihat dari jawaban narasumber sebagai berikut:

“Mempengaruhi struktur organisasinya karena kan tujuan dari keberadaan

sistem tersebut yang utama kan emang memudahkan mahasiswa dalam

Page 145: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

123

mencari buku kan. Jadi kebijakannya itu mengacu pada kualitas sistem yang

ada seperti kurang lebih begitu ya. 80%” (T3.9.4)

Hal tersebut diperkuat oleh penjelasan narasumber lain yang mengatakan

bahwa:

“berpengaruh 70%, karena kan harus mencapai target sesuai dengan yang

diinginkan pengorganisasiannya kan. Tapi ternyata sistem ada yang

bermasalah sehingga kadang-kadang manajemen organisasinya tidak

sempurna jadi berpengaruh. Atau jika ada masalah dia tinggalkan, malah

muncul masalah baru atau dia lupa masalah itu dia tidak lanjutkan lagi.

Cuman bagus sistemmnya ada status unfinished kayak gini jadi membantu

kita harus memperbaiki lagi, tapi kadang-kadang pengguna tidak paham

dengan itu. Jadi dia ga bakalan diterima-terima datanya, harus dipahami lagi

oleh pengguna” (T3.6.4)

“Secara umum berpengaruh mungkin bisa dengan rapat, hasil rapat

dievaluasi dll 75%” (T3.5.4)

Dan salah satu narasumber menyatakan bahwa System Quality sangat

mempengaruhi Structure Organization, hal ini dapat dilihat dari petikan wawancara

sebagai berikut:

“semakin kompleks suatu sistem diperlukan struktur organisasi yang lebih

luas lagi, semakin simple organisasi semakin sedikit dibutuhkan

pengelolaan dalam konteks repository ini. Katakanlah di repository ini

cukup punya admin, admin verifikator kemudian admin input, submiter

Page 146: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

124

kemudian verifikator udah selesai, tinggal tingkat terkahir ada kataknlah

supervisor yang mengevaluasi. Semakin kualitas sistemnya bagus, struktur

organisasinya semakin bagus pula. Sangat berpengaruh 90%” (T3.4.5).

Berdasarkan hasil analisis penelitian hubungan System Quality terhadap

Structure Organization mengacu pada kualitas sistem yang baik dapat menjadi

cerminan dari struktur organisasi. Faktor-faktor dalam struktur organisasi meliputi

kebijakan dan budaya dalam organisasi dapat dipengaruhi oleh kualitas sitem itu

sendiri. Pada sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah

dilakukannya sosisalisasi, namun hal ini belum dilakukan secara maksimal.

Sosialiasi belum dilakukan secara menyeluruh antara dosen, mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Seperti jika ada sistem yang bermasalah, maka pihak terkait

akan merespons dengan kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem. Contohnya dengan

memiliki admin, admin verifikator, admin input, submiter secara khusus dan fokus

dengan tanggung jawab yang diberikan. Kualitas sistem yang baik tidak lepas

struktur organisasinya. Pada hasil pengamatan oleh peneliti, bahwa Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih dapat dimaksimalkan lagi dalam

aspek pemberdayaan SDM yang terlibat, seperti dilakukannya pelatihan-pelatihan

secara berkala untuk meningkatkan kinerja maupun jumlah SDM yang terlibat.

4.5.4 Tema 4: Hubungan Information Quality (IQ) terhadap System Use (SU)

Dari hasil temuan pada Tema 4 (T4) Information Quality (IQ) terhadap

System Use (SU) berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan mayoritas 4 dari

Page 147: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

125

9 orang narasumber yang menyatakan berpengaruh, yaitu 2 pengadministrasi, 1

orang Asisten Ahli, dan 1 Mahasiswa.

Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:

“itu berpengaruh kalau menurut saya, kalau kualitas informasi sesuai

dengan yang dibutuhkan dan juga kualitas informasi yang ada di repository

baik dalam artian update tadi, trus mudah diakses dan relevan dengan user-

user cari itu menurut saya user itu puas dan cenderung akan kembali

menggunakan. Presentasenya 80% lah” (T4.7.4)

Hal ini diperkuat dengan jawaban narasumber lain yang memberikan

keterangan sebagai berikut:

“Ya berpengaruh 75%, seperti kalau informasi seperti data yang dibutuhkan

tersedia akan berpengaruh terhadap tingkat intensitas penggunaan

sistemnya” (T4.2.4)

“berpengaruh, itu kan kualitas informasi. Kalo informasinya, kebutuhan kita

tentang informasinya ketika semua yang dibutuhkan ada tentu hasilnya dia

bakal balik lagi dong 75% (T4.5.4)

Sebagian narasumber juga menyatakan berpengaruh serta memberikan

masukan sebagai berikut:

“kalau di dispace ini masih kurang masalah akurasi data, kalau di eprints ini

repository juga kalau saya new item... menurut saya pengorganisasian di

dspace masih kurang tidak sedetail eprints kalau dibandingkan. Contoh

kalau kategori buku itu harusnya beda sama kategori jurnal. Kalau di dspace

sama semua, harusnya kan kalau buku ya tabel-tabelnya buku semua kan

Page 148: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

126

kalau jurnal kan nanti ada nama jurnalnya apa volume berapa. Kalau dspace

engga, sama semua. Contohnya kalau eprints kalau kita mengetik nama

pengarang, ada record di kolom searchnya kalau di dspace ga ada,

memudhkan user. Kemudian subjeknya juga rapih, namanya subjek

terkontrol. Ga ada subjek yang double atau sama redundan jadi berpengaruh

70%. Jadi kalau kita cari judul diketik, akan muncul semua ini istilahnya

auto complete sudah bisa memprediksi. Kalau dspace ga ada, jadi bisa

redundan.” (T4.6.4 / T4.6.6)

Hal ini semakin diperkuat kembali oleh keterangan salah satu narasumber

yang menyatakan antara faktor Information Quality (IQ) terhadap System Use (SU)

adalah sangat berpengaruh serta menambahkan beberapa masukan, dapat dilihat

dari hasil wawancara berikut ini:

“ya pasti kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem.

Semakin berkualitas, semakin banyak orang mencari, semakin banyak orang

yang mendownload dan semakin banyak orang yang mensitasi. Masalah

data yang tidak up to date ini juga menjadi PR saya, jadi kan kami ini sejak

2014 menjadi verifikator kita menggalakkan submitter self upload yang

dibantu oleh perpustakaan fakultas yang mnegupload skripsi, tesis, beserta

disertasi alumni itu adalah fakultas. Disini perpustakaan yang jadi

verifikator, ya coba berapa saintek mungkin ga sampe 100 masa dalam 1

semester gada yang terupload gtu loh.. sangat berpengaruh 90%”. (T4.4.5 /

T4.4.6).

Page 149: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

127

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, hubungan antara Information

Quality (IQ) dan System Use (SU) dapat mempengaruhi melalui faktor-faktor

seperti kelengkapan informasi, format informasi yang ditampilkan, kebutuhan

informasi terpenuhi dapat bedampak pada intensitas penggunaan sistem

Institutional Repository. Pada hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,

menemukan bahwa Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara

keseluruhan sudah relevan, informasi yang disajikan memudahkan penggunanya,

selain itu kedepannya kualitas informasi harus diperbaiki dengan memberi kategori-

kategori pada koleksi antar karya akademik. Pada hasil temuan Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta informasi yang disajikan juga sangat

dirasakan dampaknya oleh pengguna. Namun, dilain sisi masih ditemukan beberapa

masalah seperti jumlah koleksi dokumen yang kurang update maupun

permasalahan mengenai keterangan dokumen yang tidak sesuai dengan apa yang

ditampilkan. Tentu, kualitas informasi yang disajikan pada sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan mempengaruhi dalam

penggunaan sistem.

4.5.5 Tema 5: Hubungan Information Quality (IQ) terhadap User Satisfaction

(US)

Hasil temuan menunjukkan bahwa Tema 5 (T5) hubungan Information

Quality (IQ) sangat berpengaruh terhadap User Satisfaction (US). Hal ini dapat

dilihat dari pernyataan mayoritas 7 dari 9 orang narasumber yang menyatakan

sangat berpengaruh, yaitu 2 orang Pustakawan Madya 400 KP, 3 orang

Page 150: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

128

pengadministrasi, 1 orang Asisten Ahli, dan seorang Mahasiswa. Hal ini dapat

dilihat dari jawaban wawancara narasumber berikut ini:

“Ya kalau saya si sangat berpengaruh 90% ini ya karena informasi dari

sistem harus berkualitas harus uptodate dan informasi yang diberikan tepat

dan lengkap ya pasti kalau kualitas informasinya baik pasti kepuasan

penggunanya pasti baik juga. tentang kualitas informasi ya berarti informasi

yang diberikan kaya tadi yang uptodate terus sudah tepat sudah lengkap dan

sesuai dengan yang kita input”( T5.9.5)

Hal ini semakin diperkuat oleh jawaban narasumber lain yang menyatakan

faktor Information Quality (IQ) memiliki pengaruh terhadap User Satisfaction (US)

sebagai berikut:

“pasti, ini sangat berpengaruh banget 90. Berkaitan dengan intensitas

kembali, otomatis orang kan dengan merasa puas akan kembali untuk

menggunakan. Faktor kepuasan sendiri kan kenyamanannya, trus mudah

diakses, bermanfaat gitu kan ya itu berpengaruh” (T5.8.5)

“sama quality nya 90% karena kualitas informasi itu sangat memuaskan

kebutuhan akademik mahasiswa. Ketika informasinya ada, kita kan merasa

nyaman dan puas. Dan anda gak ragu-ragu kan menggunakannya, ketika dia

dibutuhkan pasti akan loyal balik lagi ke sistem” (T5.4.5)

“berpengaruh 80% diperlukan informasi yang detail untuk penggunaan

aplikasinya diperlukan informasi yang lebih tertata dan terstruktur. Jadi tiap

akun itu bisa mengupload file berbeda dengan nama pengarang yang sama

Page 151: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

129

jadi sebagai submiternya. Contoh saya akses repository, total file yang ter-

record sekitar 35 ribu data, nah kalau saya buka google scholar (mengetik

repository UIN) ternyata tidak keluar semua. Ternyata banyak data yang

tidak keambil, inikan contohnya hanya ada 25.900 yang terindeks”. (T5.6.4)

Berdasarkan hasil temuan penelitian, hubungan antara Information Quality

(IQ) terhadap User Satisfaction (US) dapat mempengaruhi melalui faktor-faktor

akurasi informasi yang diberikan, maupun format informasinya tertata dan

tersutruktur. Selain itu ketersediaan serta kelengkapan informasinya juga

mempengaruhi kepuasan pengguna. Fakta dilapangan Institutional Repository UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tiap akun dapat mengupload file dan informasi yang

diberikan sesuai dengan data yang masuk. Lalu pihak pengelola sebagai verifikator

kemudian melakukan verifikasi data yang diberikan, jika data tersebut sudah sesuai

maka data maupun dokumen dapat ditampilkan di sistem Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam praktek penggunaan sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta format informasi yang diberikan sudah

tertata dan tersutruktur dengan baik, informasi yang ditampilkan juga secara

keseluruhan sudah memenuhi kebutuhan para penggunanya, tentunya hal ini akan

berpengaruh pada kepuasan pengguna dalam mengakses sistem.

4.5.6 Tema 6: Hubungan Information Quality (IQ) terhadap Structure

Organization (STR)

Hasil temuan analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 6 (T6)

Information Quality (IQ) cukup berpengaruh terhadap Structure Organization

Page 152: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

130

(STR). Hal ini dapat dilihat dari pernyataan mayoritas 5 dari 9 orang narasumber

yang menyatakan cukup berpengaruh, 2 orang pengadministrasi, 1 orang Asisten

Ahli, dan 2 Mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:

“cukup berpengaruh 60%, kualitas informasi berpengaruh bisa saja ke

autonomy dan komunikasinya di dalam internal organisasinya. Bisa juga ke

kebijakan, kebijakan teknis untuk meningkatkan kualitas informasi ini

contohnnya kayak tadi bagaimana menyusun kaidah-kaidah yang lebih jelas

seperti input data itu dan perumusan file kan bisa dibuatkan kebijakannya.”(

T6.3.3)

Hal ini diperkuat oleh beberapa pernyataan narasumber lain yang

berpendapat bahwa hubungan antara faktor Information Quality (IQ) terhadap

Structure Organization (STR) adalah:

“Bagi saya cukup berpengaruh 60 lah. Sebab kalau kualitas informasi kan

masih kurang ya direpository kaya yang tadi saya sebutkan misalnya skripsi

belum ada file pelengkapnya seperti pdfnya, Yang saya tangkep kan struktur

organisasi tujuan keberadaan sistemnya ya.” (T6.9.3)

“kalau dari indikator struktur organisasi itu berupa budaya organisasi,

budaya kerja, tujuan keberadaan sistem. Kualitas informasi kalau menurut

saya cukup berpengaruh terhadap struktur organisasi. Karena gini misalnya

kan masih ada skripsi yang kurang up date, jadi tidak sesuai dengan apa

yang saya cari itu terakhir saya cari khususnya prodi SI tentang evaluasi

kepuasan itu masih jarang banget padahal dari senior saya ada. Itu kan

kualitas informasinya ya, apakah budaya petugas repository nya yang sibuk

Page 153: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

131

atau dari sistemnya atau seperti apa ya. Jadi kan hal-hal itu bisa berdampak

kepada pemangku kebijakan apakah setiap minggu diupdate atau 3 hari

sekali itu kan mempengaruhi struktur organisasinya untuk meningkatkan

kepuasan dari pengguna repository itu. Jadi menurut saya cukup

berpengaruh 60% lah” (T6.7.3)

Berdasarkan hasil temuan oleh peneliti menyatakan bahwa Information

Quality (IQ) mempengaruhi Structure Organization (STR) melalui kualitas

informasi yang diberikan seperti data yang kurang ter-update dan informasi yang

kurang lengkap pada suatu dokumen dapat berdampak pada kebijakan struktur

organisasi dengan melakukan perbaikan atau update data secara berkala. Hal ini

guna memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna. Pada Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kualitas informasi yang maksimal dapat

berpengaruh pada struktur organisasi di dalamnya, pada konteks ini dapat berupa

kebijakan-kebijakan yang dapat dioptimalkan seperti, melakukan pelatihan,

sosialisasi, melakukan update data secara berkala maupun mengevaluasi SDM serta

penambahan fasilitas-fasilitas yang berdampak pada sistem Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.5.7 Tema 7: Hubungan Service Quality (SEQ) terhadap System Use (SU)

Dari Hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 7 (T7) Service

Quality (SEQ) sangat berpengaruh terhadap System Use (SU). Hal ini dapat dilihat

dari pernyataan mayoritas 4 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat

Page 154: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

132

berpengaruh, orang 2 Pustakawan Madya 400 KP, 1 orang pengadministrasi,

orang 1 Asisten Ahli. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:

“itu sangat berpengaruh menurut saya, karena layanan disini sistem ini

dibuat untuk diakses ya. Nah pelayanan sendiri dalam bisnis itu sangat

penting, good service itu yang terpenting malah. Apabila user dilayani

dengan baik jadi dia itu akan merasa lebih loyal, trus kalau misalkan ada

bug gitu ada yang bantu juga kan. Nah intensitasnya jadi naik karena

pelayanan yang bagus. Menurut saya 95% juga.” (T7.8.5)

Hal ini diperkuat oleh jawaban dari beberapa narasumber lain, yang

menyatakan bahwa:

“ya sangat berpengaruh banget 90%, misalnya orang mau cari langsung

down. Kita nih sebelnya yah sebagai indexer yang menginput data itu kan

tahapannya untuk sampai ke uploadnya lumayan juga waktu prosesnya itu,

sebelum kita upload itu kita submit awal kan kita masukkan data-data awal

bibliografinya kan. Udah rapih data bibliografinya panjang pas diupload nih

down, akhirnya itu kan gak kesave bibliografinya hilang akhirnya input lagi

dari awal. Sangat berpengaruh banget baik dari user maupun pengelola.”

(T7.3.5)

“Sangat berpengaruh 90% karena mereka kan kapok juga membuka

repository kalau error melulu dan itu sangat berpengaruh ke penggunaan

sistem. Ketika kan sekarang ada naik pangkat harus ada repository ketika

orang masuk sistemnya error yang dirugikan dosen yang dinilai, jad kan kita

gatau jadwal rapatnya tim penilai. Saat hari ini kita merapatkan naik pangkat

Page 155: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

133

orang tiba-tiba sistem error berarti orang itu tidak bisa naik pangkat dan

orang akan kecewa. Itu menjadi PR kita menjaga kerjasama dan menjaga

quality dan kita hanya bisa mendorong sebagai inisiator. Kita mendorong,

meyakinkan, mensupport untuk membenahi sistem termasuk ini kan belum

ada genset itu kan problem sekali” (T7.4.5).

Berdasarkan hasil temuan peneliti, menghasilkan bahwa hubungan Service

Quality (SEQ) mempengaruhi System Use (SU) melalui faktor-faktor berupa

dukungan teknis saat sistem bermasalah, kemampuan dalam merespon dan layanan

tindak lanjut ketika penanganan masalah. Masalah yang terjadi terkait dengan

kualitas layanan di Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ialah

terjadinya bug dan ketika server down maka pengguna mengalami kesulitan dalam

mengakses sistem. Pada pelayanan Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta salah satu pengguna mengaku jika pihak pengelola sudah

cepat tanggap jika dilakukan laporan permasalahan terkait sistem. Namun, disisi

lain hasil pengamatan menunjukkan bahwa para pengguna masih kebingunan

terkait pengaduan jika menemukan sistem yang bermasalah. Serta, para pengguna

lainnya masih membutuhkan kecepatan respon dari pihak pengelola ketika sistem

sedang bermasalah. Hal tersebut tentunya berdampak pada penggunaan sistem yang

menjadi sangat terbatas.

Page 156: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

134

4.5.8 Tema 8: Hubungan Service Quality (SEQ) terhadap User Satisfaction

(US)

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa Tema 8 (T8) Service Quality

(SEQ) sangat berpengaruh terhadap User Satisfaction (US). Hal ini dapat dilihat

dari pernyatan 7 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat berpengaruh

yaitu 2 orang Pustakawan Madya 400 KP, 3 orang pengadministrasi, dan 2

Mahasiswa. Dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara sebagai berikut:

“Sangat berpengaruh 90% karena kepuasan pengguna berpengaruh terhadap

kualitas layanannnya, ketika layanannya tidak bagus maka pengguna tidak

akan puas tidak menemukan sumber informasi yang dibutuhkan” (T8.1.5)

Hal ini diperkuat oleh jawaban beberapa narasumber lain yang menyatakan

bahwa:

“sangat berpengaruh sama kayak tadi 90%. Kalau awal-awal dulu itu tidak

sekedar down server, waktu awal-awal publikasi IR itu dia hanya mampu

mengupload file dengan kapasitas terbatas. Jadi kalau dia mengupload file

yang melampaui batas maka langsung crash ga sempurna untuk mengupload

jadi upload ulang lagi. Trus makanya sistemnya terus dievaluasi dan

seterusnya.” (T8.3.5)

“jelas sama lah ya. Otomatis jika orang dilayani, ketika orang itu merasa

puas akan menggunakan kembali gitu. Berarti dia merasa puas dengan

adanya seperti itu dengan adanya layanan yang diberikan, sudah pasti itu.

95% menurut saya sangat berpengaruh” (T8.8.5)

Page 157: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

135

“sangat berpengaruh 90%. Kita kalau mendapat layanan yang baik otomatis

puas, ga mungkin kita kalau mendapat layanan yang baik trus cari-cari

kesalahan. Itu bukan user yang baik menurut saya hehehe.. kalau kita sudah

dapat layanan yang baik, otomatis puas dong dengan sistem itu sendiri”

(T8.7.5).

Berdasarkan pemaparan keterangan narasumber hubungan Service Quality

(SEQ) mempengaruhi User Satisfaction (US) melalui dukungan teknis saat sistem

bermasalah, kemampuan dalam merespon dan layanan tindak lanjut. Pada awal

berdirinya Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak hanya

sekedar server down saja, namun dalam melakukan upload file atau dokumen

terbatas pada kapasitas file yang di-upload. Ketika file atau dokumen melampaui

batas kapasitas, maka terjadi crash. Seiring berjalannya waktu pihak pengelola

telah meningkatkan kualitas pelayanan demi menghindari permasalahan seperti

yang telah terjadi. Maka kualitas layanan seperti demikian dapat berdampak pada

kepuasan penggunanya.

4.5.9 Tema 9: Hubungan Service Quality (SEQ) terhadap Structure

Organization (STR)

Dari hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 9 (T9) Service

Quality (SEQ) terhadap Structure Organization (STR) sangat berpengaruh. Hal ini

dapat dilihat dari pernyatan mayoritas 3 dari 9 orang narasumber yang menyatakan

sangat berpengaruh, yaitu 1 Mahasiswa dan 2 Pustakawan Madya 400 KP. Dapat

dilihat dari keterangan narasumber sebagai berikut:

Page 158: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

136

“pasti pengaruh ya mas, karena sistem layanan ini kan dioperasikan oleh

orang ya pasti ada tim bagian dari perpustakaan itu pasti dia yang

menangani repository ini sendiri dong. Itu kan istilahnya mereka

memberikan layanan terhadap mahasiswa dan siapapun yang mengakses

repository di UIN ini dalam bentuk sebuah sistem ya layanannya. Tapi kan

layanannya ga langsung secara face to face ya, tapi tetap saja ini layanan,

saya pikir ini berpengaruh. Kalau balik lagi tadi ke struktur organisasi ada

budaya kerja, tujuan keberadaan sistem.. kalau budaya kerjanya masih

males-malesan atau sibuk gitu ya saya kurang paham. Mungkin mereka

kekurangan SDM bisa jadi, kalau seperti itu kan bisa ke kebijakan pimpinan

ya. Apakah SDM nya ditambah khusus melayani repository, kerjaannya

ditambah dengan otomatis bayarannya juga ya hehehe ya menurut saya

berpengaruh ke struktur organisasi yaa... 90%” (T9.7.5)

Hal ini semakin diperkuat oleh jawaban dari narasumber lain yang

berpendapat bahwa:

“kualitas layanan itu kan terkait juga dengan ketersediaan fasilitas sarana

dan prasarana kan jadi kalau kita bekerja tanpa dukungan sarana prasarana

yang optimal itu bagaimana kita memiliki budaya kerja yang baik kan gitu.

Jadi sangat berpengaruh, artinya kan dalam hal ini terkait dengan

infrastruktur jaringan, sistem yang akan memperkuat kualitas layanan itu,

itu sangat-sangat penting. Seperti dukungan sistem itu tidak terpenuhi kan

otomatis kultur, budaya kerja itu juga bisa menurun. Artinya dalam

repository, dikit-dikit kerja down dikit-dikit kerja down banyaklah

Page 159: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

137

masalahnnya kayak tadi. Jadi tidak terselesaikan, dari fakultas itu sering sms

“mbak kok sistem error ya?” jadi kan dari sisi customer user kan kendala.

Jadi itu berpengaruh pada kultur, champion tujuan keberadaan sistem itu

juga kan agar supaya lebih mudah. sangat berpengaruh 90%” (T9.3.5)

Salah satu narasumber memberikan penjelasan beserta masukan sebagai

berikut:

“menurut saya struktur organisasi yang mempengaruhi kualitas layanan,

bener juga sih semakin banyak kualitas yang kita tawarkan, semakin

diperluas struktur organisasi itu. Jadi lebih detail, ada yang mengurus

quality control, entah SDM yang diupgrade evaluasi tentang pelayanan jadi

lebih banyak lagi orang yang bertanggung jawab. Tanggung jawabnya juga

jadi lebih besar. Sangat berpengaruh 90%” (T9.4.5 / T9.4.6).

Berdasarkan hasil temuan penelitian hubungan Service Quality (SEQ)

mempengaruhi Structure Organization (STR) terkait dengan SDM-nya yang

terlibat dalam melakukan pelayanan. Kualitas layanan berdampak pada struktur

organisasi didalamnya seperti dukungan pihak manajemen saat merespon

pelayanan terkait sistem Institutional Repository. Dampaknya berupa tanggung

jawab SDM yang terlibat menjadi lebih besar. Pada pengamatan yang peneliti

lakukan, fasilitas-fasilitas infrastruktur Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta masih perlu lebih dioptimalkan untuk meminimalisir

permasalahan-permasalahan seperti server yang down, tentunya kebijakan pada

organisasi dapat menjadi peran penting dalam pengembangan Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 160: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

138

4.5.10 Tema 10: Hubungan User Satisfaction (US) terhadap System Use (SU)

Dari hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 10 (T10) User

Satisfaction (US) terhadap System Use (SU) ialah sangat berpengaruh. Hal ini dapat

dilihat dari pernyatan mayoritas 6 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat

berpengaruh yaitu, 2 Mahasiswa, 2 Pengadministrasi, 1 Pustakawan Madya 400

KP, dan 1 Asisten Ahli. Hal ini dapat dilihat dari jawaban wawancara sebagai

berikut:

“jadi kalau dia puas pasti dia bakal balik lagi, pasti itu iyalah. Kalau dia

merasa puas seperti layanan, informasi yang tepat, kualitas sistem yang

mudah digunakan pasti mereka akan merasa puas lah dan akan

menggunakan kembali. Jadi bisa sampai 90% tergantung kebutuhannya

juga” (T10.8.5)

Hal ini diperkuat oleh narasumber lain yang menyatakan bahwa:

“Karena kan kalau penggunanya puas pasti dia akan terus terusan

menggunakan sistem itu. 90%” (T10.9.5)

“Sangat berpengaruh, kalau kita udah puas pasti kita bakal lebih sering

menggunakan sistemnya 90%” (T10.7.5)

Disamping itu salah satu narasumber lainnya menyatakan bahwa bahwa

hubungan User Satisfaction (US) terhadap System Use (SU) adalah berpengaruh,

dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut:

“pastilah berpengaruh tapi hanya 60%, kan tergantung kebutuhan. Kalau

kita butuh ya kita pasti akses lagi dinilai tingkat kebutuhannya tinggi atau

tidak. Cukup berpengaruh” (T10.6.3).

Page 161: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

139

Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan oleh peneliti, hubungan User

Satisfaction (US) terhadap System Use (SU) meliputi kenyamanan dalam

mengakses sistem, merasakan keberadaan sistem, serta puas terhadap kinerja sistem

secara keseluruhan. Selain itu kepuasan pengguna berasal dari seperti layanan,

informasi yang tepat, kualitas sistem yang mudah digunakan. Namun disisi lain,

penggunaan sistem itu tergantung dari kebutuhannya. Pada hasil pengamatan

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pengguna merasakan

bahwa sistem Institutional Repository sudah dapat diakses nyaman dan sudah dapat

dirasakan keberadaannya secara keseluruhan. Kepuasan pengguna Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdampak pada intensitas

penggunaannya. Jika data-data yang dibutuhkan oleh pengguna tersedia, serta

pengguna merasa puas maka pengguna tersebut akan merasa loyal dan hal ini juga

dapat berdampak pada pengguna menggunakan kembali sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.5.11 Tema 11: Hubungan Structure Organization (STR) terhadap

Environment Organization (EO)

Hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 11 (T11) Structure

Organization (STR) terhadap Environment Organization (EO) sangat

berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari pernyatan mayoritas 5 dari 9 orang

narasumber yang menyatakan sangat berpengaruh yaitu 1 Mahasiswa, 3

Pengadministrasi, 1 Pustakawan 400 KP. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara

berikut:

Page 162: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

140

“jadi gini ya, seperti kalau komunikasinya baik segala macamnya baik juga

itukan pasti sangat berpengaruh komunikasinya antara divisi perdivisi atau

bagian perbagian itu pasti akan berpengaruh lah dan menciptakan suatu

kekompakan lah jadi harmonis. Jadi itu membantu sistem akan lebih baik

juga gitu dengan kekompakan yang harmonis itu. Kalau menurut saya itu

bisa sampai 100% lah. Soalnya yang membuat kan intern juga, otomatis

sistem itu baik atau tidak itu kerukunan dalam organisasi itu penting sekali”

(T11.8.5)

Hal ini diperkuat oleh keterangan dari narasumber lain yang mengatakan bahwa:

“jelas ya kalau struktur organisasi pasti berpengaruh terhadap lingkungan

organisasi. Ya dari struktur yang dibuat kalau sudah bagus pasti bakal

menciptakan lingkungan organisasi yang baik pula. Kalau struktur

organisasinya buruk pastikan lingkungan kerjanya lingkungan

organisasinya jelek dan bakal berimbas ke semuanya termasuk ke

keberhasilan sistemnya sendiri. Berpengaruh 90%” (T11.7.5)

“sangat mempengaruhi 90% lingkungan dalam hal pengelolaan repository,

artinya dengan adanya struktur pengelolaan repository yang jelas maka

lingkungan ritme kerja dilingkungan semakin terangkatlah jadi kan semakin

stabil gitu loh. Yang ada strukturnya kita kurang jelas, karena kerjaannya

gak hanya spesial ngurusin repository. Dia ngurusin repository, dia ngurusin

sistem aplikasi perpustakaan, dia ngurusin website jadi kurang fokus dituntu

multitasking seperti itu karena terbatasnya tenaga SDM” (T11.4.5)

Page 163: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

141

Selain itu, beberapa narasumber mengatakan bahwa hubungan Structure

Organization (STR) terhadap Environment Organization (EO) adalah

berpengaruh, dilihat dari jawaban narasumber sebagai berikut:

“pasti berpengaruh 80% kalau tujuan keberadaan sistem, kebijakan yang

bagus, penempatan SDM yang tepat berpengaruh terhadap lingkungan

berupa komunkasi yang lancar, harmonis maupun culture di dalamnya”.

(T11.6.4)

“iya berpengaruh, kalau komunikasi bagus kan pasti lingkungannya

nyaman. Kalau ada masalah cepat direspon diorganisasinya. Berpengaruh

75%” (T11.3.4)

Berdasarkan hasil analisis temuan penelitian, hubungan Structure

Organization (STR) terhadap Environment Organization (EO) mengacu pada

budaya, kebijakan organisasi, tujuan dari keberadaan sistem, dan komunikasi

menjadi aspek penting pada lingkungan suatu organisasi. Pada sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa kurangnya SDM dapat menjadi

kendala, karena diperlukannya SDM yang hanya fokus untuk melakukan

pekerjaannya seperti dalam Institutional Repository. Dengan adanya SDM yang

fokus melakukan jobdesk-nya masing-masing, maka kinerja dalam pengelolaan

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat menjadi lebih

maksimal. Selain itu jika kebijakan-kebijakan yang dilakukan baik, komunikasi

serta penempatan SDM yang sesuai akan berdampak pada lingkungan organisasi

sendiri. Lalu, diperlukannya koordinasi dari pihak Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Page 164: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

142

Hidayatullah Jakarta dengan bantuan Pustipanda selaku pihak organisasi yang

mengelola.

4.5.12 Tema 12: Hubungan System Use (SU) terhadap Net Benefit (NB)

Dari hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 12 (T12) System

Use (SU) terhadap Net Benefit (NB) berpengaruh signifikan. Hal ini dapat dilihat

dari pernyatan mayoritas 5 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat

berpengaruh, yaitu 1 Pengadministrasi, 2 Asisten Ahli, 2 Pustakawan Madya 400

KP. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:

“pasti sangat berpengaruh signifikan ke keberhasilan sistem. Karena

keberhasilan sistem itu bukan keberhasilan perpustakaan saja namun

keberhasilan universitas, coba dilihat di alexa google pemeringkatan

website sejauh mana itu repository kan ada webometricnya dia

mendapatkan nomor 1. Bisa dibandingkan dengan jogja, kamu bisa lihat

UIN Jakarta tingkat visitasiya, hitnya, bounce nya termassuk perbadingan

repository UIN Jakarta dengan Malang misalkan. Karena UIN Jakarta

kontributor terbesar bisa dilihat ada 4 itu kriterianya visibility, sitasi ...

pokonya ada 4 itu kita diatas 60% jadi pertama orang kalo akses ke UIN itu

ke repository, kedua baru kalau daftar mahasiswa baru akademiknya, ketiga

baru sistem perpustakaan. Jadi tetap saja perpus yang memiliki kontribusi

besar jadi saya berani katakan kita akan semakin terangkat dengan adanya

sistem yang baik. Sangat berpengaruh 90” (T12.4.5)

Page 165: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

143

Dari pernyataan diatas, diperkuat oleh pernyataan narasumber lain yang

menyatakan bahwa:

“ya pasti, salah satu indikatornya sistem itu berhasil dengan semakin banyak

yang menggunakan. Semakin banyak yang menggunakan berarti dia

semakin bagus. Sangat berpengaruh 90%” (T12.2.5)

“sangat berpengaruh 90% berarti sistemnya berhasil kalau aman, orang puas

berarti implementasinya berhasil”(T12.6.5)

Beberapa narasumber menyatakan bahwa System Use (SU) terhadap Net

Benefit (NB) berpengaruh:

“berpengaruh ya, kita kan bikin sistem pasti tujuanya kan ga mungkin

sistem itu didiemin aja dong. Otomatis sistem itu mau digunain dan

bermanfaat bagi penggunanya. Jadi penggunaaan sistem ya berpengaruh

terhadap manfaat yang didapat. Ya skalanya 80% lah, karena kalau

sistemnya itu sudah dinilai bermanfaat bagi pengguna pasti bakalan

digunain terus-terusan dong.”( T12.7.4)

Berdasarkan hasil analisis temuan yang telah peneliti lakukan, hubungan

antara System Use (SU) dengan Net Benefit (NB) mengacu pada intensitas

penggunaannya, kepercayaan pada sistem, pengetahuan terhadap sistem berdampak

pada manfaat yang telah diberikan. Pada sistem Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sendiri telah dirasakan manfaatnya keberadaannya oleh

sebagian besar pengguna. Hal ini dapat dilihat bahwa intensitas penggunaan sistem

Institutional Repository yang dikelola Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menjadi kontributor utama dalam pengaksesan sistem di lingkungan UIN

Page 166: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

144

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini tentu menunjukkan manfaat sistem

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengacu pada

keberhasilan sistem.

4.5.13 Tema 13: Hubungan User Satisfaction (US) terhadap Ne t Benefit (NB)

Hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 13 (T13) User

Satisfaction (US) sangat berpengaruh terhadap Net Benefit (NB). Dapat dilihat dari

pernyatan mayoritas 6 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat

berpengaruh, yaitu 2 Pengadministrasi, 1 Mahasiswa, 1 Asisten Ahli, dan 2

Pustakawan Madya 400 KP. Hal ini dapat dilihat dari jawaban wawancara

narasumber sebagai berikut:

“Semakin puas maka merasa sistem ini semakin bermanfaat gitu buat

mereka nah bisa sampai 100% karena menurut saya user merasa puas dan

sering menggunakan dan merasa sistem itu semakin bermanfaat untuk dia,

jadi suatu kebutuhan” (T13.8.5)

Hal ini diperkuat dengan jawaban narasumber lain, yang mengatakan

bahwa:

“Berarti kalau pengguna udah puas atas sistem repository ini berarti

repository sudah memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa tersebut,

berarti itu kan sangat berpengaruh ya berarti 90 lah” (T13.9.5)

“iya sangat berpengaruh lah kalau dia puas kalau ada manfaat berdampak

pada keberhasilan sistem itu sendiri. Sangat berpengaruh 90%”. (T13.3.5)

Page 167: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

145

Selain itu, narasumber lain juga memberikan pendapat bahwa User

Satisfaction (US) berpengaruh terhadap Net Benefit (NB), dapat dilihat dari hasil

wawancara sebagai berikut:

“berpengaruh 80% informasi yang didapat memuaskan kan berdampak pada

manfaat juga, jadi keberhasilan sistem dipengaruhi oleh kepuasan

pengguna” (T13.4.5).

Berdasarkan hubungan User Satisfaction (US) terhadap Net Benefit (NB),

para narasumber yang terlibat mengemukakan bahwa suatu sistem yanng

memuaskan dan sering digunakan adalah menunjukkan bahwa pengguna

merasakan manfaat keberadaan sistem. Manfaat yang diperoleh dari sistem

Intsttutional Repository berdampak pada keberhasilan sistem yang diterapkan.

Keberhasilan sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dipengaruhi oleh kepuasan pengguna. Pada fakta dilapangan, pengguna sistem

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah mengaku puas dan

merasakan manfaat keberadaan sistem.

4.5.14 Tema 14: Hubungan Structure Organization (SO) terhadap Net Benefit

(NB)

Pada hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 14 (T14)

Structure Organization (SO) terhadap Net Benefit (NB) sangat berpengaruh. Dapat

dilihat dari pernyatan mayoritas 5 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat

berpengaruh, yaitu 1 Mahasiswa, 2 Asisten Ahli, dan Pustakawan Madya 400 KP.

Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap narasumber berikut:

Page 168: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

146

“iya, kalau kebijakannya ada, kalau strukturnya ga benar, komunikasinya ga

terjalin baik internal maupun eksternalnya kan repository itu berhasilnya

tidak bisa dari satu pihak jadi harus ada dukungan dari beberapa pihak jadi

harus bekerja sama dengan beberapa institusi salah satu faktor gagalnya

sistem dari strukturnya itu tadi jadi sangat berpengaruh 90%” (T14.3.5)

Hal ini diperkuat oleh jawaban dari narasumber lain yang menyatakan

bahwa:

“sangat berpengaruh 90% kalau dari organisasinya bagus berdampak juga

terhadap keberhasilan sistem” (T14.6.5)

“Sangat berpengaruh, saya rasa itu yang paling berpengaruh ya. Kalau

kepuasan kan hanya semacam feedback gitu. Struktur kan bisa berupa

kebijakan, inovasi, trus cepat tanggap dengan respon orang luar yang

memakai, kalau dia cepat responnya dia pasti memperbaiki segala

macamnya. Saya rasa ini yang paling berpengaruh 98%” (T14.2.5)

Selain itu, beberapa narasumber juga menyatakan bahwa Structure

Organization (SO) berpengaruh terhadap Net Benefit (NB), hal ini dapat dilihat

dari hasil wawancara berikut:

“berpengaruh 80%, struktur organisasi sendiri kan balik lagi ngomongin

pemangku kebijakan, pemangku kebijakan itu kan yang menentukan

pembuatan sistem pertama. Sistem ini dibuat tujuannya apa, ga mungkin

dong sistem ini dibuat ga ada manfaatnya. Pasti kan sistem ini dibuat

tujuannya bermanfaat seluas-luasnya untuk civitas akademika UIN Syarif

Page 169: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

147

Hidayatullah dong harusnya, gamungkin sistem ini dibuat hanya sekedar

gaya-gayaan” (T14.7.4)

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan, hubungan antara Structure

Organization (STR) terhadap Net Benefit (NB) mengacu pada faktor kebijakan

terkait dengan Institutional Repository berjalan baik, budaya yang terjalin sesuai,

maupun tujuan keberadaan sistemnya dapat bermanfaat berdampak pada

keberhasilan sistem. Tujuan pada Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta adalah kumpulan karya civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat umum, terlebih di ruang lingkup UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri. Pada sistem Institutional Repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta juga struktur organisasi yang telibat masih memungkinkan

melakukan inovasi-inovasi untuk mengembangkan sistem. Kebijakan-kebijakan

yang dinilai dibutuhkan, seperti pelatihan-pelatihan untuk user maupun pengelola,

sosialisasi tentang keberadaan eksistensi Institutional Repository, maupun

penambahan infrastruktur akan bermanfaat kedepannya.

4.5.15 Tema 15: Hubungan Environment Organization (EO) terhadap Net

Benefit (NB)

Pada hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa Tema 15 (T15)

Environment Organization (EO) terhadap Net Benefit (NB) . Hal ini dapat dilihat

dari pernyatan mayoritas 4 dari 9 orang narasumber yang menyatakan sangat

berpengaruh, yaitu 2 Mahasiswa dan 2 Pustakawan Madya 400 KP. Dapat dilihat

dari pernyataan narasumber berikut ini:

Page 170: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

148

Hal ini diperkuat oleh pemaparan narasumber lain yang menyatakan bahwa:

“Ya kalau bagi saya si lingkungan organisasi mempengaruhi net benefitnya

ya karena kan komunkasi dengan pihak luar organisasi juga diperlukan,

semakin baik dari pengembangan sistem ini berarti semakin banyak manfaat

yang didapat pengguna 90%” (T15.9.5)

“kalau menurut saya 85% sangat berpenaruh karena kan kalau tadi struktur

organisasi sebagai koor pengambil kebijakan ya, jadi tujuannya apa dibuat

sistem ini, mereka yang okein sistem ini dari struktur organisasi. Kalau

lingkungan ini pasti mereka yang menjalankan. Kalau mereka menjalankan

tidak sesuai dengan tujuan keberadaan sistem otomatiskan mempengaruhi

dari manfaatnya otomatis tidak tercapa manfaatnya dari tujuan keberadaan

sistem ini sendiri. Bisa dibilang sia-sia kalau mereka menjalankan tidak

sesuai dengan tujuan pembuatan sistem itu sendiri jadi menurut saya sangat

berpengaruh ini lingkungan organisasi terhadap manfaat ini.”(T15.7.5)

“sangat berpengaruh 90% jika di dalam lingkungan sendiri sudah kompak

maka kan akan berdampak pada manfaat keberhasilan sistem itu sendiri.

Harus ada pengembangan sistem, sistemnya tidak hanya sistem teknis saja

namun secara keseluruhan. Lingkungan juga tidak terkait dengan

kerharmonisan dan sebagainya tapi terkait juga dengan ketersedian SDM ,

job desk nya sesuai masing-masing” (T15.4.5)

“iyalah, kan tadi kalau lingkungan organisasi kan termasuk external

communication dan SDM pengelolaan. Kesalahan dari perpus sendiri kan

masih mengandalkan dari mahasiswa. Sangat berpengaruh 90%” (T15.3.5)

Page 171: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

149

Beberapa narasumber juga menyatakan bahwa menyatakan faktor

Environment Organization (EO) terhadap Net Benefit (NB) berpengaruh, dapat

dilihat dari hasil wawancara berikut ini:

“Pasti. Kalau lingkungan itu memberikan masukan saling support, kalau

pihak yang mengelola punya kelemahan trus kita support masukan dengan

cara yang baik, dengan saluran yang benar gitu ya pasti kan itu akan

mempengaruhi keberhasilan sistemnya. Kalau caranya cuman ngeluh yang

sifatnya menjatuhkan kan pasti struktur yang mengelolanya juga males

misalnya ketika mereka bagus juga gak dihargai. Maksudnya harus saling

mendukung, kita sama-sama sukses bareng itu juga pasti mempengaruhi.

Berpengaruh 80%” (T15.2.4)

“berpengaruh 80% kalau lingkungannya kompak, harmonis, saling

melengkapi yang pasti berdampak pada penggunaan repository itu sendiri”

(T15.6.4).

Berdasarkan hasil analisis penelitian, hubungan Environment Organization

(EO) terhadap Net Benefit (NB) mengacu pada keharmonisan di lingkungan

organisasi, kompak, serta tidak kekurangan SDM. Pada temuan fakta dilapangan

pengelola Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih

menggunakan tenaga dari mahasiswa untuk mengelola Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal tersebut dilakukan karena banyaknya jumlah

dokumen yang harus di-upload dan diverifikasi, tentunya hal ini berdampak pada

manfaat serta keberhasilan sistem Institutional Repository.

Page 172: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

150

4.5.16 Keberhasilan Sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Dari keterangan para narasumber menyatakan bahwa, implementasi sistem

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah berhasil. Bisa

dilihat dari petikan wawancara narasumber yang menyatakan bahwa implementasi

sistem Institutional Repository sangat berhasil sebagai berikut:

“kita ini masih bicara administrasi koleksi kita semakin melakukan

intensitas pengayaan koleksi . Itu dia juga proses-proses sistem juga kurang

berjalan, kita ya ingin mempercepat proses upload, memperkaya konten.

Karena orang tidak bisa tahu kualitas tulisan seandainya tidak dapat

diperoleh dari repository. Semakin banyak kita upload, semakin banyak

orang yang masuk ke repository dan semakin besar peluang karya dosen-

dosen kita disitasi oleh pihak luar. Ketika banyak disitasi, citation index kita

naik. Karya dosen yang paling banyak disitasi UI, UGM kalau gak salah,

kemudian UIN dan itu otomatis menaikkan webometric UIN Jakarta. Kalau

saja seluruh sumber daya sudah masuk semua, kita ga ada yang ngalahin.

Karya dosen kita paling banyak, karya mahasiswa kita paling banyak. Di

one search Indonesia itu adalah gabungan katalog perpustakaan se-

Indonesia kemudian gabungan respository seluruh Indonesia full text, trus

OJS tergabung dalam indonesiaonesearcha.co.id dan kita punya onesearch

uinjakarta .ac.id ada dari tarbiyah, fakulta adab, fakultas usuluhudin cuman

saintek dan dirasat saja belum terus OJS-OJS sudah gabung dan kita the

Page 173: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

151

biggest kontributor number 6 se-indonesia. bisa dikatakan sangat berhasil

lah” (T16.4)

Hal ini semakin diperkuat oleh pernyataan beberapa narasumber yang

menyatakan sudah berhasil, namun diperlukannya beberapa aspek di dalam

organisasi perlu yang dikembangkan untuk kedepannya:

“kalau sejauh ini dilihat dari webometricnya 10 besar itu sudah berhasil

namun jangan sekedar ada gitu ya, harus ada yang dibenahi dari beberapa

aspek mungkin berupa SOP nya kemudian sinergi antara perpustakaan-

perpustakaan ini trus tim pengelolanya harus bersinergi artinya harus sering

dievaluasi secara berkala. Ini kita mau diapain ni repository kedepannya,

bukan sekedar ada trus webometricnya bagus tapi itu tadi dari kualitas

informasinya kemudian aksesnya lebih cepat, servernya gimana supaya

tidak sering down. Di FAH sendiri yang ada prodi IPI nya bahkan masih

ada beberapa dosen yang belum memiliki repositorynya, jadi masih perlu

dibantu sosialisasinya. Mungkin ada dosen yang sepuh karyanya banyak

tapi belum dimasukkan ke repository, padahal kalau dimasukin bisa aja

webometricnya tambah naik” (T16.2)

“Sudah berhasil ya tapi, untuk sosialisasi sangat perlu dikembangkan lagi,

tapi kita sudah memberikan pelatihan pertama waktu sistem ini kembangkan

awal itu kita berapa kali melakukan pelatihan baik diinternal unit

perpustakaan dengan mengundang pustakwan-pustakawan untuk TOT jadi

msialnya mereka itu trainers untuk bisa melatih mentoring kembali ke

dosen-dosen gitu kan dan itu kita lakukan di perpstakaan lama itu 3 kali apa

Page 174: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

152

ya nah trus udah gitu kita kerja sama dengan lembaga penjaminan mutu dan

juga pustipanda mengundang kaprodi-kaprodi waktu itu diadakan di luar

UIN waktu itu di UT di wisma UT, berapa kali waktu itu. Untuk

mensosialisasikan sekaligus melatih apa itu IR pentingnya mengupload

mengunggah karya-karya civitas, karya-karya ilmiah, karya dosen disitu.

Selain untuk menaikkan webometric universitas juga untuk sharing

knowledge banyaklah tujuannya gitu kan. Jadi sudah kita lakukan menurut

saya sangat intens, cukup sangat intens utuk sosialisasi.” (T16.3)

“kalau berdasarkan sistemnya harus user friendly, mudah, tidak ada masalah

tidak bugs. Kemudian organisasi informasinya juga lebih tertata dengan

baik trus sistemnya bisa menghindari redundan itu tadi dan juga bisa lebih

familiar dengan google scholar tadi. Sejauh ini masih berhasil tapi dengan

catatan beberapa aspek perlu dibenahi, semua pihak harus bersinergi lah

agar maksimal repositorynya. Sebenarnya sejauh ini sudah berhasil, data

yang masuk sudah banyak. Webometric juga 10 besar artinya bisa dikatakan

berhasil cuma seandainya kalau bisa optimal ini rankingnya bisa lebih

tinggi. Sosialisasinya juga bisa lebih, mungkin bisa naik lagi

webometricnya”(T16.6)

Beberapa narasumber juga menyatakan bahwa keberhasilan sistem ini

sudah dirasakan, namun beberapa narasumber juga berpendapat bahwa kualitas

sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan masih bisa lebih dimaksimalkan.

Dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:

Page 175: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

153

“Saya kira sistem ini cukup berhasil dengan catatan ada yang perlu dibenahi.

Mungkin satu jangan ada lagi sistem tidak bisa diakses, itu dasarnya dulu

kalau menurut saya. Ya pengalaman saya juga kalau sistem gabisa diakses

saya juga harus ngomong kemana, itu mempengaruhi tingkat penggunaan

saya selanjutnya otomatis. Kedua diperbaiki lagi kualitas informasi yang

ada, mungkin ada kebijakan seminggu diupdate jadi biar lebih menarik

minat mahasiswa mengakses repository sendiri jadi lebih sering digunakan

agar terasa manfaatnya” (T16.7)

“perlu ditingkatkan lagi ya, masih suka terjadi bug-bug. Trus mungkin

seperti file yang tidak ada isinya, tidak sesuai. Sudah berhasil namun aspek-

aspek itu perlu ditingkatkan” (T16.8)

“Kalau bagi saya si sudah lumayan berhasil ya, yang perlu dibenahi yaitu

kaya tadi kan pelengkap informasinya masih kurang yang kaya skripsi itu

seharusnya ada pdfnya terus juga jurnal banyak yang belum ada pelengkap

pdfnya” (T16.9)

“sudah berhasil ya karena dengan adanya open access, semakin banyak yang

akses semakin banyak juga karya kita yang dilihat orang dan diawasi untuk

meminimalisir pragiarism juga seperti. Meningkatkan webometric juga.

Yang jadi kelemahan juga ada teman-teman fakultas yang belum sadar

juga.” (T16.1)

“Menurut saya sudah berhasil ya, awalnya dengan adanya banyak diopen

trus diakses orang kemungkinan diduplikatnya makin tinggi. Tapi

pemikirannya itu terbalik, semakin banyak semakin banyak juga yang

Page 176: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

154

mengawasi sehingga orang yang kalo ingin duplikat ya silahkan aja kan bisa

dilihat datanya siapa yang lebih dulu malah semakin banyak yang ngawasin.

Masalah semakin terbuka semakin bagus sebenarnya, jadi itu pemikiran

terbalik, bukan karena diopen trus peluang duplikatnya lebih banyak lebih

tinggi justru engga. Disini pemikirannya begitu, jadi supaya lebih banyak

yang mengawasi dan akhirnya itu memunculkan kesadaran. Jadi kan ada

namanya keterbukaan informasi public ya ya tapi itu tadi berkaitan dengan

hak cipta itu ada. Sampai saat ini kalo semuanya uin mau upload sebenernya

kita bisa paling tinggi minimal webometricnya 5 besar lah. ya kalo semua

bergerak semua fakultas untuk webometricnya pasti akan meningkat.”

(T16.5).

Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah berhasil. Tidak hanya itu,

beberapa narasumber juga memberikan masukan serta saran untuk pengembangan

sistem Institutional Repository kedepannya. Dari hasil keterangan narasumber

dapat dikatakan bahwa sistem Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sudah berhasil diimplementasikan. Hal ini terbukti dengan pemaparan para

narasumber diatas yang menyatakan bahwa sistem sudah berhasil, tidak hanya itu

para narasumber juga memberikan masukan dalam konteks organisasi, kualitas

sistem, kualitas informasi maupun kualitas layanan untuk pengembangan sistem

kedepannya.

Page 177: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

155

4.6 Pembahasan

Dari hasil temuan penelitian maka akan dibahas bahwa sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah berhasil diimplementasikan. Hal

ini terbukti dengan pemaparan 15 tema penelitian keberhasilan sistem yang diajukan,

mayoritas faktor yang diajukan sangat berpengaruh. Pada tahapan akhir data coding

dapat diketahui pada Tabel 4.2 data coding bahwa hasil temuan secara keseluruhan

kecenderungan jawaban narasumber terdiri dari 70 sangat berpengaruh, 35

menyatakan berpengaruh, 15 cukup berpengaruh, 6 kurang berpengaruh, 9

menyatakan tidak berpengaruh serta 4 menyatakan berupa saran pengembangan

untuk Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil dari pengujian System Quality berpengaruh signifikan terhadap

System Use, hal ini sesuai dengan asumsi awal penelitian terdahulu (Yusof et al.,

2008) yang menyatakan bahwa System Quality berpengaruh terhadap System Use.

Pada penelitan sebelumnya juga menyatakan kesesuaian antara System Quality

memiliki pengaruh terhadap System Use (Al-Debei et al., 2013; Krisbiantoro et al.,

2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum & Dewi, 2016).

Pada faktor System Quality berpengaruh signifikan terhadap faktor User

Satisfaction. Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan dengan model

HOT-fit (Yusof, et al., 2008). Selain itu penelitian sebelumnya juga mengatakan

bahwa System Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction (Al-Debei et al., 2013;

Poluan et al., 2014; Krisbiantoro et al., 2015; Tammubua et al., 2015; Asnawi, 2016;

Prabaningrum & Dewi, 2016).

Page 178: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

156

Pada pengujian faktor System Quality berpengaruh terhadap Structure

Organization, hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu (Yusof et al., 2008) yang

menyatakan bahwa System Quality bepengaruh terhadap Structure Organization.

Pada penelitan sebelumnya juga menyatakan System Quality berpengaruh terhadap

Structure Organization (Torkestani et al., 2014).

Hasil pengujian faktor Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap System

Use (SU). Hal ini sesuai dengan asumsi penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa Information Quality (IQ) berpengaruh System Use (SU) (Yusof et al., 2008).

Hal itu diperkuat juga oleh penelitian sejenis yang mengatakan bahwa faktor

Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan terhadap System Use (SU)

(Krisbiantoro, 2015; Sari et al., 2016; Prabaningrum & Dewi, 2016; Asnawi, 2016).

Pada hasil pengujian hubungan antara faktor Information Quality (IQ)

terhadap User Satisfaction (US) berpengaruh signifikan, hal ini memiliki kesesuaian

dengan penelitian sebelumnya (Yusof et al., 2008). Hal ini juga sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa faktor Information Quality (IQ)

berpengaruh terhadap User Satisfaction (US) (Al-Debei et al., 2013; Poluan et al.,

2014; Krisbiantoro, 2015; Tammubua et al., 2015; Erlirianto et al., 2016; Asnawi,

2016; Prabaningrum & Dewi, 2016).

Hasil pengujian faktor Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap

Structure Organization (STR) (Yusof et al., 2008). Hal ini diperkuat pada penelitian

sebelumnya bahwa Information Quality (IQ) berpengaruh signifikan terhadap

Structure Organization (STR) (Gorla et al., 2010; Torkestani, 2014).

Page 179: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

157

Pada hasil pengujian hubungan antara faktor Service Quality (SEQ) terhadap

System Use (SU) berpengaruh signifikan sesuai dengan asumsi awal (Yusof et al.,

2008). Hal ini diperkuat pada penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor

Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap System Use (SU) (Krisbiantoro, 2015;

Prabaningrum & Dewi, 2016).

Pada pengujian faktor Service Quality (SEQ) sangat berpengaruh signifikan

terhadap User Satisfaction (US), hal ini sesuai dengan asumsi awal penelitian

terdahulu (Yusof et al., 2008) yang menyatakan bahwa Service Quality (SEQ)

berpengaruh terhadap User Satisfaction (US). Pada penelitan sebelumnya juga

menyatakan Service Quality (SEQ) memiliki pengaruh positif terhadap User

Satisfaction (US) (Al-Debei et al., 2013; Poluan et al., 2014; Krisbiantoro, 2015;

Erlirianto et al., 2016; Prabaningrum & Dewi., 2016; Asnawi, 2016).

Pada pengujian faktor Service Quality (SEQ) berpengaruh signifikan

terhadap Structure Organization (STR), sesuai dengan asumsi awal penelitian awal

yang menyatakan dikatakan Service Quality (SEQ) dapat mempengaruhi Structure

Organization (STR) (Yusof et al., 2008). Pada penelitian sebelumnya juga

menunjukkan Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap Structure Organization

(Gorla et al., 2010; Torkestani, 2014).

Hasil pengujian pada faktor User Satisfaction (US) terhadap System Use (SU)

ialah berpengaruh signifikan. Hal ini sesuai dengan asumsi penelitian awal (Yusof et

al., 2008). Selain itu pada penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa User

Satisfaction (US) memiliki pengaruh positif terhadap System Use (SU) (Al- Debei et

Page 180: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

158

al., 2013; Poluan et al., 2014; Tammubua et al., 2015; Krisbiantoro, 2015;

Prabaningrum & Dewi, 2016; Asnawi, 2016; Sari et al., 2016).

Pada pengujian antara faktor Structure Organization (STR) terhadap

Environment Organization (EO) bepengaruh signifikan, hal ini sesuai dengan asumsi

penelitian terdahulu (Yusof et al., 2008). Selain itu, pada penelitian sejenis juga

menyatakan Structure Organization (STR) memiliki pengaruh positif terhadap

Environment Organization (EO) (Krisbiantoro et al., 2015; Erlirianto et al., 2016;

Tammubua et al., 2015; Asnawi, 2016).

Hasil dari pengujian faktor System Use (SU) berpengaruh signifikan terhadap

Net Benefit (NB), hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu (Yusof et al., 2008).

Didalam penelitian juga menyatakan bahwa System Use (SU) memiliki pengaruh

positif terhadap Net Benefit (Krisbiantoro et al., 2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum

& Dewi, 2016; Sari et al., 2016).

Pada pengujian faktor User Satisfaction (US) berpengaruh signifikan

terhadap Net Benefit (NB), hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya (Yusof

et al., 2008). Selain itu peneliti lain juga mengemukakan bahwa User Satisfaction

(US) berpengaruh terhadap Net Benefit (NB) (Poluan et al., 2014; Krisbiantoro et al.,

2015; Tammubua et al., 2015; Prabaningrum & Dewi, 2016; Sari et al., 2016).

Pada hubungan faktor Structure Organization (STR) terhadap Net Benefit

(NB) berpengaruh signifikan, sesuai dengan asumsi penelitian sebelumnya (Yusof et

al., 2008). Pada penelitian sejenis juga menyatakan bahwa faktor Structure

Organization (STR) berpengaruh terhadap Net Benefit (NB) (Krisbiantoro et al.,

2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum & Dewi, 2016; Sari et al., 2016).

Page 181: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

159

Hasil pengujian pada faktor Environment Organization (EO) berpengaruh

terhadap Net Benefit (NB). Hal ini sesuai dengan asumsi hasil penelitian sebelumnya

yang berpendapat bahwa Environment Organization (EO) berpengaruh terhadap Net

Benefit (NB) (Yusof et al., 2008). Selain itu penelitian sejenis yang juga menyatakan

bahwa Environment Organization (EO) berpengaruh terhadap Net Benefit (NB)

(Erlirianto et al., 2016; Krisbiantoro et al, 2015; Asnawi, 2016; Prabaningrum &

Dewi, 2016).

Maka pada aspek teknologi (technology) yaitu kualitas sistem (system

quality), kualitas informasi (information quality), kualitas layanan (service quality)

berkaitan dengan pada aspek manusia (human) yaitu penggunaan sistem (sistem

use) dan kepuasan pengguna (user satisfaction). Hal ini menunjukkan faktor

kualitas dari sistem, informasi, dan layanan dapat berpengaruh pada penggunaan

sistem dan kepuasan pengguna. Tidak hanya itu aspek teknologi (technology) juga

mempengaruhi salah satu faktor dari organisasi (organization) yaitu struktur

organisasi (structure). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem (system quality),

kualitas informasi (information quality), kualitas layanan (service quality) dapat

berdampak pada struktur organisasi (structure). Sementara itu dalam aspek manusia

(human) kepuasan pengguna (user satisfaction) mempengaruhi faktor penggunaan

sistem (sistem use). Pada aspek organisasi (organization) faktor struktur organisasi

(structure) berpengaruh terhadap faktor lingkungan organisasi (environment).

Selanjutnya faktor manfaat (net benefit) dipengaruhi oleh seluruh faktor yang

berada dalam manusia (human) maupun organisasi (organization). Hal ini dapat

dilihat faktor penggunaan sistem (sistem use) dan kepuasan pengguna (user

Page 182: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

160

satisfaction) berpengaruh pada manfaat (net benefit), serta faktor struktur organisasi

(structure) dan faktor lingkungan organisasi (environment) yang berpengaruh

terhap manfaat (net benefit). Temuan hasil ini memiliki beberapa perbedaan dengan

penelitian sebelumnya (Gorla et al., 2010; Erlirianto et al., 2015; Tammubua et al.,

2015; Sari et al., 2016). Perbedaan hasil temuan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah adanya perbedaan objek,

pendekatan penelitian, dan instrumen penelitian.

Penelitian ini juga memberikan implikasi/rekomendasi berupa

pengembangan aspek kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan maupun

konteks organisasi untuk kedepannya. Pada penelitian Institutional Repository UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ini memberikan hasil rekomendasi pengembangan

sebagai berikut:

1. Koleksi file Institutional Repository yang di update secara berkala

hal ini agar pengguna dapat mencari file yang dibutuhkan.

2. Kualitas sistem yang diperbaiki, agar pengguna dapat mengakses

sistem dengan semakin nyaman.

3. Pihak pengelola berkoordinasi dengan pihak seluruh fakultas terkait

file yang diupload agar terdokumentasi dengan baik.

4. Pihak organisasi melakukan kebijakan dengan melakukan sosialisasi

maupun pelatihan dan melakukan perhatian terhadap infrastruktur

fasilitas penunjang terkait pengembangan Institutional Repository

agar sistem berjalan semakin maksimal dalam penggunaannya.

Page 183: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

161

5. Diperlukannya pemberdayaan maupun penambahan SDM yang

terlibat di dalamnya.

Dalam konteks organisasi diperlukannya keselarasan visi misi guna

tercapainya tujuan keberadaan sistem yang ingin dicapai Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah jakarta. Pihak pengelola perlu mengembangkan sosialisasi

dan perbaikan sistem secara rutin, pada Institutional Repository terdapat masalah

dalam update file, ketersediaan file yang diupload dikarenakan jumlah data dan

sumber daya manusia pengelola sistem yang tidak sebanding. Keberhasilan

penerapan sistem Institutional Repository tidak hanya dibuktikan dengan hasil

keterangan narasumber, namun juga dibuktikan dengan peringkat 10 besar

webometric se-Indonesia. Kebijakan open access berdampak pada pengaksesan

Institutional Repository secara luas, dimana file yang tersedia dapat diakses oleh

pengguna.

Penelitian ini terdapat keterbatasan, yaitu pada penelitian ini tidak

melibatkan narasumber dari pemangku kebijakan langsung atau top level

management sehingga pada penelitian ini terbatas pada cakupan tingkat

narasumbernya. Pada penelitian ini terbatas pada Human Organization and

Technology-fit factors (HOT-fit), melalui 15 tema penelitian dari faktor Human

yang terdiri dari System Use (SU) dan User Satisfaction (US), Organization terdiri

dari Structure (STR) dan Environment (EO), Technology terdiri dari System Quality

(SQ), Information Quality (IQ) dan Service Quality (SEQ) serta menggunakan

metode pendekatan kualitatif. Peneliti hanya menggunakan metode kualitatif,

sehingga peneliti tidak dapat melakukan komparasi hasil kuantitatif dengan objek

Page 184: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

162

dan waktu yang sama. Terkait proses pengumpulan data penelitian ini ialah melalui

wawancara, observasi, penentuan instrumen dan studi literatur. Pada pengolahan

data peneliti terbatas pada penggunaan Ms. Excel 2013 karena sesuai yang

dikemukakan (Meyer & Avery (2009), Ms. Excel sangat berguna sebagai alat

analisis penelitian kualitatif karena dapat menangani sejumlah besar data,

menyediakan beberapa atribut, dan memungkinkan untuk berbagai teknik tampilan.

Namun, jika menggunakan software khusus olah data kualitatif bukan tidak

mungkin akan menambah relevansi hasil pengumpulan data karena dapat

menyisipkan gambar maupun hasil dokumentasi dan transkrip wawancara secara

terstruktur.

Page 185: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

163

Page 186: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

163

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Pada proses 15 tema penelitian keberhasilan sistem yang diajukan,

mayoritas faktor yang diajukan sangat berpengaruh. Faktor yang paling

sangat berpengaruh ialah System Quality terhadap System Use. Hal ini

berkaca pada hasil pemaparan 8 dari 9 narasumber menyatakan sangat

berpengaruh dan 1 narasumber menyatakan berpengaruh.

2. Dari hasil temuan menyatakan bahwa status sistem Institutional

Repository UIN Syarif Hidayatullah sudah berhasil diimplementasikan.

3. Berdasarkan hasil temuan itu juga dapat disimpulkan bahwa penelitian

ini telah memberikan implikasi/rekomendasi pada pengelola

Institutional Repository, yaitu agar koleksi file di-update secara berkala

hal ini agar pengguna dapat mencari file yang dibutuhkan. Perbaikan

kualitas sistem, agar pengguna dapat mengakses sistem dengan semakin

nyaman. Serta pihak organisasi melakukan kebijakan dengan

melakukan sosialisasi maupun pelatihan terkait Institutional Repository

agar sistem berjalan semakin maksimal dalam penggunaannya. Lalu,

diperlukannya pemberdayaan SDM yang terlibat di dalamnya.

Page 187: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

164

5.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, bagian ini berisikan saran yang untuk

penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Melakukan penambahan cakupan narasumber dalam penelitian agar

data yang diperoleh lebih variatif dan relevan.

2. Mengeksplorasi lebih dalam lagi faktor-faktor lain yang tidak ada

dalam tema penelitian.

Page 188: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

165

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, L. (2008). Dasar-dasar kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.

Al-Debei, M. M., Jalal, D., & Al-Lozi, E. (2013). Measuring Web Portals Success:

A Respecification and Validation of the Delone And Mclean Information

Systems Success Model. International Journal of Business Information

Systems, 14(1), 96-133.

Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Asnawi. (2014). Evaluasi Implementasi Sistem Informasi Senayan Library

Management System (Slims) Di Perpustakaan Universitas Syiah Kuala

Dengan Menggunakan Human Organization Technology (Hot) Fit Model.

Bree, R. T., & Gallagher, G. (2016). Using Microsoft Excel to code and

thematically analyse qualitative data: a simple, cost-effective

approach. AISHE-J: The All Ireland Journal of Teaching and Learning in

Higher Education, 8(2).

Coiera, E. (2003). Interaction design theory. International journal of medical

informatics, 69(2-3), 205-222.

Corbin, J., & Strauss, A. (2008). Basics of Qualitative Research : Techniques and

Procedures for Developing Grounded Theory, 1-3.

Corbin, J., & Strauss, A. (1997). Dasar-Dasar Penelitian kualitatif.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user

acceptance of information technology. MIS quarterly, 319-340.

Page 189: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

166

Davis, Gordon B. (2002) Kerangka Dasar: Sistem Informasi Manajemen, Bagian I

Pengantar. Seri Manajemen No. 90-A. Cetakan Kedua Belas, Jakarta: PT.

Pustaka Binawan Pressindo.

DeLone, W.H. and E.R. McLean, 1992. Information systems success: The quest for

the dependent variable. Inform. Syst. Res., 3: 60-95.

Delone, W.H dan McLean, E.R. (2003). The Delone and McLean Model of

Information Systems Success: A ten-year Update. Journal of Management

Information Systems, 19(4), 9-30.

Diana, & Kurniawan. (2014). Evaluasi Penerimaan Kinerja Human Resource

Information System Universitas Bina Darma.

Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1988). The measurement of end-user computing

satisfaction. MIS quarterly, 259-274.

Dwirandra, A. A. N. B., & Dewi, S. A. N. T. (2013). Pengaruh Dukungan

Manajemen Puncak, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Pengguna Aktual

dan Kepuasan Pengguna terhadap Implementasi Sistem Informasi

Keuangan Daerah di Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi, 4(1), 196-214.

Fatmawati, E. (2013). Gerakan Open Access dalam Mendukung Komunikasi

Keilmuan. Visi Pustaka, 15(2), 96-106.

Erlirianto, L. M., Noor Ali, A. H., & Herdiyanti, A. (2015). The Implementation of

the Human, Organization, and Technology - Fit (HOT-Fit) Framework to

Evaluate The EMR System in a Hosiptal, 580-587.

Goodhue, D. L., & Thompson, R. L. (1995). Task-technology fit and individual

performance. MIS quarterly, 213-236.

Page 190: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

167

Gorla, N., Somers, T. M., & Wong, B. (2010). Organizational impact of system

quality, information quality, and service quality. The Journal of Strategic

Information Systems, 19(3), 207-228.

Guimaraes, T., Staples, D. S., & Mckeen, J. D. (2003). Empirically testing some

main user-related factors for systems development quality. The Quality

Management Journal, 10(4), 39.

Gusti, Gregoryo. (2017). Pengukuran Pengaruh Kesiapan Terhadap Keberhasilan

Penerapan Sistem Ubiquitous Computing Di UIN Jakarta.

Hendarti, H., Husni, H. S., Udiono, T., & Anugrah, A. (2010). Evaluasi

pengendalian sistem informasi penjualan. InSeminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi (SNATI).

Huda, M. Q., & Hussin, H. (2016, October). Evaluation model of Information

Technology innovation effectiveness case of higher education institutions

in Indonesia. In Informatics and Computing (ICIC), International

Conference on (pp. 221-226). IEEE.

Husni, H.S. 2010. Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi Penjualan. Jakarta

Jogiyanto. (2005). "Analisis & Desain Sistem". Andi, Yogyakarta.

Jogiyanto, H. M. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan.Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir, Abdul. (2014). Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.

Kajornboorn,A. B. (2005). Using Interviews as research instruments. E-journal for

Research Teachers, 2(1), 1-9

Page 191: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

168

Krisbiantoro, D., Suyanto, M., & Luthfi, E. L. (2015). Evaluasi Keberhasilan

Implementasi Sistem Informasi Dengan Pendekatan Hot-Fit Model, 896-

901.

Kristyanto, D. (2016). Analisis Pengaruh Human Organization Technology (Hot)

Fit Model Terhadap Pemanfaatan Sistem Informasi Di Perpustakaan

Universitas Airlangga Surabaya.

Kulkarni, U., Ravindran, S. and Freeze, R. (2006) ‘A knowledge management

success model:theoretical development and empirical validation’, Journal

of Management Information Systems, Vol. 23, No. 3, pp.309–347.

Kusmayadi, A. E. G. (2017). Kompetensi pengelola institutional repository dalam

pengembangan IR UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Bachelor's thesis, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2017.

Lippeveld, T. (2001). Routine health information systems: the glue of a unified

health system. In Keynote address at the Workshop on Issues and

Innovation in Routine Health Information in Developing Countries,

Potomac, March (pp. 14-16).

Midjan, L., & Susanto, A. (2001). Sistem Informasi Akuntansi: Pendekatan Manual

Penyusunan Metode Dan Prosedur. Edisi Delapan, Bandung: Lingga Jaya.

Mayasari, L. P. R., Sinarwati, N. K., Yuniarta, G. A., & AK, S. (2014). Pengaruh

Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum

terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Pemerintah

Kabupaten Buleleng.JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1), 2(1).

Page 192: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

169

M.S. Scott Morton, The Corporation of the 1990s, Oxford University Press, New

York, 1991.

Meyer, D. Z., & Avery, L. M. (2009). Excel as a qualitative data analysis tool. Field

methods, 21(1), 91-112.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif: Buku sumber

tentang metode-metode baru. Jakarta: UI [Universitas Indonesia] Press,

Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi.

Moleong, J. L (2011). Metode Penelitian Kulalitatif, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya, cet.

Montazemi, A.R. (1988). Factor affecting information satisfaction in the context of

the small business environment. MIS Quarterly, Vol 12 (2): 239 – 256.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Murdick, R. (1993). Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Murdick Robert G, Ros Joel E and Clagget, James R. (1987). Information System

For Modern Management, Tgird Edition, Prentice Hall Inc., New York.

Myers, Barry L., Leon A Kappleman, Victor R. Prybutik. (1997). A Comprehensive

Model For Assesing The Quality And Productivity Of The Information

System Function: Toward Theory For Information System Assesment

Information. Journal. Resources Management Journal”. Vol. 10, No. 1

Page 193: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

170

Nasir, M., & Syaputra, H. (2014). Faktor-Faktor Pendukung Dalam Penerapan

Sistem Paket Aplikasi Sekolah Pada Pendidikan Sma Negeri Di Palembang,

475-482.

O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi Akuntansi : Perspektif Bisnis

dan Manajerial, Terjemahan. 12th edition. Jakarta: Salemba Empat.

O’Brien dan Marakas, 2010. Management System Information. McGraw Hill, New

York.

Pendit, Putu Laxman. (2008). Perpustakaan Digital dari A sampai Z, (Jakarta :Cita

Karyakarsa Mandiri.

Poluan, F., Lumenta, A., & Sinsuw, A. (2014). Evaluasi Implementasi Sistem E-

Learning Menggunakan Model Evaluasi Hot Fit Studi Kasus Universitas

Sam Ratulangi, 1-6.

Prabaningrum, U., & Dewi, A. O. (2016). Evaluasi Jaringan Informasi Kearsipan

Statis di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Tahun

2016. Jurnal Ilmu Perpustakaan,5(2), 170-180.

Putra, S. J., Ahlan, A. R., & Kartiwi, M. (2016). A Coherent Framework for

Understanding the Success of an Information System

Project. TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and

Control), 14(1), 302-308.

Putra, S. J., Gunawan, M. N., Hutomo, Y. T., Kumaladewi, N., & Durachman, Y.

(2017). Factors influencing the user acceptance of integrated service

management information system on local government in Indonesia. In

Page 194: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

171

Computing, Engineering, and Design (ICCED), 2017 International

Conference on (pp. 1-6). IEEE.

Rahman, Arief. (2011). Evaluasi Kesuksesan E-Government : Studi Di Kabupaten

Sleman Dan Kabupaten Tulungagung. JAAI Volume 15 No. 2, 190-203.

Rahmat, P. S. (2009). penelitian kualitatif, 1-8.

Rai, Arun, Sandra S. Lang & Robert B Welker. (2002). Assessing the Validity of

IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis.

Information Systems Research, 13(1), 50-69.

Rallis, S. F., & Rossman, G. B. (1998). Learning in the field: An introduction to

qualitative research. Learning in the field: an introduction to qualitative

research.

Rifai, A. (2015). Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM)

untuk mengukur ekspektasi penggunaan repositori lembaga: Pilot studi di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. al-maktabah, 14(1).

Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi menggunakan End-User

Computing Satisfaction Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sari, M. M., Sanjaya, G. Y., & Meliala, A. (2016). Evaluasi Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit Dengan Kerangka Kerja HOT-FIT

(SIMRS). SESINDO 2016.

Shelly, G. B., & Rosenblatt, H. J. (2012). Analysis and Design for Systems.

Thomson Course Technology.

Page 195: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

172

Subiyakto, A., & Ahlan, A. R. (2014). Implementation of Input-Process-Output

Model for Measuring Information System Project Success. TELEKOMNIKA

Indonesian Journal of Electrical Engineering, 12, 5603-5612.

doi:10.11591/telkomnika.v12i7.5699.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2014). Model Keberhasilan

Proyek Sistem Informasi, 1-12.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Sugiyono, P. D. (2010). Metode penelitian pendidikan.Pendekatan Kuantitatif.

Sugiyono.(2013).Metode Penelitian Pendidikan.Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode penelitian. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sutedjo, M. (2014). Pengelolaan Repositori Perguruan Tinggi dan Pengembangan

Repositori Karya Seni. In Makalah disampaikan pada Seminar Nasional

Digital Local Content, Karya Seni, Yogyakarta: ISI.

Sutabri, Tata. (2012). Analisis Sistem Informasi. Jakarta: CV. Andi Offset.

Sutarman, B. (2012). Pengantar Teknologi Informasi.

Strauss, A., & Corbin, J. M. (1997). Grounded theory in practice. Sage.

Tammubua, Y., Sodjiono, B., & Sofyan, A. F. (2015). Evaluasi Faktor Keberhasilan

Aplikasi Pemantauan Pelaksanaan Program Dan Kegiatan, 349-354.

Tresiana, Novita, 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Bandar Lampung: Lembaga

Penelitian Unila.

Page 196: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

173

Thenu, V. J., Sediyono, E., & Purnami, C. T. (2016). Evaluasi Sistem Informasi

Manajemen Puskesmas Guna Mendukung Penerapan Sikda Generik

Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo, 129-138.

Torkestani, M. S., Mazloomi, N., & Haghighat, F. (2014). The Relationship

between Information Systems Success, Organizational Learning and

Performance of Insurance Companies. International Journal of Business

and Social Science, 5(10).

Whitten, Jeffrey L, et al,. (2004) Metode Desain & Analisis Sistem, Edisi 6, Edisi

International, Mc GrawHill, ANDI, Yogyakarta.

Wirawan. (2012). Evaluasi : Teori, Model, Standard, Aplikasi, dan Profesi.

Yuliasari, E., Winarno, W. W., & Hantono, B. S. (2014). Analisis Faktor

Determinan Penggunaan Sistem Pendukung E-Government Dan

Implikasinya Terhadap Kinerja Pengguna.

Yunita, I. (2017). Pengukuran Kepuasan Pengguna terhadap Tulis (Technology Uin

Library Information System) pada Pusat Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.

Yusof, M. M. R. J. Paul dan L. K. Stergioulas. (2006). “Towards a Framework for

Health Information Systems Evaluation,” Proceedings of the 39th Hawaii

International Conference on System Sciences.

Yusof, M.M., J. Kuljis, A. Papazeripoulou and L. Stergioulas. (2008). An

evaluation framework for health information systems: Incorporating

human, organizational and technology-fit factors (HOT-fit). Int. J. Med.

Inf., 77: 386-398.

Page 197: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

174

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 198: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : M.Azwar

Tanggal : 19 Oktober, 2017

Institusi : Dosen Ilmu Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peneliti: tujuan dari adanya repository itu apa sih pak?

Pak Azwar: repository sebetulnya kan menunjukkan karya publikasi dari suatu lembaga, karya yang dihasilkan

ya. Misalkan ada dosen tetap atau karyawan tetap, civitas termasuk mahasiswanya mereka kan orang UIN ketika

mereka punya karya yang karyanya publikasi kayak buku ada ISBN nya, jurnal ada ISBN nya, kalau makalah

menurut saya tidak, kalau skripsi bisa dikatakan iya. Kalau ada karya dari luar jangan dimasukkan ke repository

sini bukan tempatnya, repository merupaka wadah yang dihasilkan oleh lembaga itu jadi pengarangnya harus

dosen sini karyawan sini jangan dari luar yang dimasukan kesini. Salah kalau dari luar, jadi supaya orang dunia

tau UIN Jakarta sudah berapa banyak publikasinya, seberapa besar, seberapa berkualitas, dilihat dari repository

itu dan satu lagi tujuannya itu agar ilmu itu tersebar merata jadi dari luar juga gitu semacam desiminasilah

menyebarkan.

Peneliti: kendalanya selama bapak mengakses apa aja?

Pak Azwar: mungkin sosialisasinya, belum semua dosen tahu. Tapi mungkin sekedar tahu udah banyak ya tapi

yang peduli ada karyanya dimasukkan kedalam sistem itu belum semua, belum merata contohnya kan kemarin

saya memperkenalkan di fakultas adab itu dosen banyak yang tahu tapi tidak tahu caranya akhirnya saya lewat

pendekatan mata kuliah yang saya ajarkan kemudian saya menugaskan ke mahasiswa saya ajarkan dikelas caranya

dan mereka kemudian mendatangi dosen tersebut untuk membantu dan alhamdulillah responnya dosen banyak

yang senang.

Kalau kita lihat disini (repository) distribusinya masih ada yang 300 (belum merata) berarti ini kan cerminan

bahwa repository bisa dikatakan sosialisasi kurang peduli atau apa lah yang jelas ini pun banyak yang belum terisi

padahal tidak seperti ini kan harusnya. Belum ada dorongan yang kuat untuk itu.

Peneliti: apakah bapak sudah merasakan sosialisasi cara penggunaan repository?

Pak Azwar: sebenarnya ada panduannya ya tapi panduannya yang lama sejak dia upgrade yang ke versi 5 ini kan

belum, masih proses diselesaikan oleh perpustakaan pusat jadi yang terbaru belum tapi yang lama itu ada.

Mungkin masih proses yang baru.

Peneliti: yang mengelola repository siapa aja sih pak?

Pak Azwar: kalau pengelolaan penggunaan itu kalo ga salah dari perpustakaan pusat cuma disupport oleh

pustipanda kemudian kalo gasalah ada konsultannya yang namanya pak firman orang IPB itu konsultan kalau ada

pengembangan dan sebagainya

Peneliti: kelemahan yang bapak rasakan sejak awal pengembangannya apa saja?

Pak Azwar: mungkin satu yang dialami teman-teman itu mungkin panduannya tadi itu belum ada yang spesifik

lengkap cara ngisinya mungkin itu masih kendala juga ya. Lalu yang kedua secara teknis disistem itu juga

seringkali error di dalam kadang itu menyulitkan juga orang yang mau upload

Peneliti: untuk konten-kontennya sendiri apakah sudah sesuai belum sih pak dengan aspek-aspek yang dipenuhi?

Pak Azwar: nah kadang-kadang dari pengguna yang upload tidak terlalu paham caranya seperti tidak adanya

watermark kadang-kadang lupa, kemudian nguploadnya lupa, kemudian kurang teliti ejaan itu ada aja seperti itu

makanya cara mengatasinya ada tim verifikasi dari perpustakaan pusat itu kan ada tim kayak pak luthfi pak priyo

nah itu timnya kan memverifikasi data jadi kalau disini (FAH) kan kita ada staff namanya pak jose ngupload

mungkin ada yang kurang nanti mereka memverifikasi kalau ada yang kurang nanti dikembalikan istilahnya

sistemnya editor. Jadi tugasnya melihat data yang masuk, membetulkan atau mengembalikan untuk diperbaiki

Page 199: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

atau ada yang kurang harus dilengkapi lagi. Kalau sudah lengkap mereka tinggal mempublish, jadi yang

mempublish adalah pihak perpustakaan pusat, melalui memverifikasi terlebih dahulu. Itu cara mengatasi

kesalahan atau yang kurang

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Pak Azwar: sangat berpengaruh 90% kalau dari interface dispace ini lumayan informatif ya dia menyajikan data

berdasarkan komunitas seperti fakultas, prodi ada berapa jumlahnya ada pengarang ada data history. Bisa dibatasi

berdasarkan pengarang, judul, subjek. Tapi kalau seperti ini nih (ada bug) ada bug ada masalah juga ikut

mempengaruhi, kadang kalau lagi indexing koding-koding semua yang keluar ini kan mengganggu user

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Pak Azwar: berpengaruh 70% mungkin salah satu faktornya kan berat kemudian bugs itu kan mengganggu jadi

kita jadil males gitu jadi kurang puas. Nah bagusnya kalau di perpus itu kita bisa melapor ke mereka jadi harusnya

ada helpdesk atau servicedesk tapi kalau pribadi saya sangat puas karena ada pak luthfi disana kalau saya wa itu

mereka cepet respon

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Pak Azwar: berpengaruh 70%, karena kan harus mencapai target sesuai dengan yang diinginkan

pengorganisasiannya kan. Tapi ternyata sistem ada yang bermasalah sehingga kadang-kadang manajemen

organisasinya tidak sempurna jadi berpengaruh. Atau jika ada masalah dia tinggalkan, malah muncul masalah

baru atau dia lupa masalah itu dia tidak lanjutkan lagi. Cuman bagus sistemmnya ada status unfinished kayak gini

jadi membantu kita harus memperbaiki lagi, tapi kadang-kadang pengguna tidak paham dengan itu. Jadi dia ga

bakalan diterima-terima datanya, harus dipahami lagi oleh pengguna

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Pak Azwar: kalau di dispace ini masih kurang masalah akurasi data, kalau di eprints ini repository juga kalau saya

new item... menurut saya pengorganisasian di dspace masih kurang tidak sedetail eprints kalau dibandingkan.

Contoh kalau kategori buku itu harusnya beda sama kategori jurnal. Kalau di dspace sama semua, harusnya kan

kalau buku ya tabel-tabelnya buku semua kan kalau jurnal kan nanti ada nama jurnalnya apa volume berapa. Kalau

dspace engga, sama semua. Contohnya kalau eprints kalau kita mengetik nama pengarang, ada record di kolom

searchnya kalau di dspace ga ada, memudhkan user. Kemudian subjeknya juga rapih, namanya subjek terkontrol.

Ga ada subjek yang double atau sama redundan jadi berpengaruh 70%. Jadi kalau kita cari judul diketik, akan

muncul semua ini istilahnya auto complete sudah bisa memprediksi. Kalau dspace ga ada, jadi bisa redundan.

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Pak Azwar: berpengaruh 80% diperlukan informasi yang detail untuk penggunaan aplikasinya diperlukan

informasi yang lebih tertata dan terstruktur. Jadi tiap akun itu bisa mengupload file berbeda dengan nama

pengarang yang sama jadi sebagai submiternya. Contoh saya akses repository, total file yang ter-record sekitar 35

ribu data, nah kalau saya buka google scholar (mengetik repository UIN) ternyata tidak keluar semua. Ternyata

banyak data yang tidak keambil, inikan contohnya hanya ada 25.900 yang terindeks

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Pak Azwar: ya berpengaruh sama kayak yang tadi berpengaruh 70%, karena kan harus sesuai target tujuan

keberadaan sistem dan kebijakannya. Bisa jadi masalah ketika ada data-data perusahaan yang dishare di dalam

penelitian takut mengganggu data privasi dari perusahaan karena dipublish semua kan. Lalu yang kedua harus di

cek lagi, data-dat yang masuk apakah sudah bebas plagiarism atau tidak.

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Pak Azwar: sangat berpengaruh 80% jika kita lagi butuh mau akses file gak bisa, kiat dirugikan. Salah satu

solusinya juga paling dengan ada servicedesk, dari sana cuma bilang sabar hehe. Sebenarnya masalah umum sih,

mungkin karena kurangnya SDM atau sarana prasarana infrastrukturnya belum memadai

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Page 200: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Pak Azwar: berpengaruh 80% saya rasa layanannya sudah maksimal, tp mungkin itu tadi SDM, infrastruktur atau

kebijakan yang masih kurang tapi menurut saya sudah maksimal mereka. Mereka kan kerjanya bukan cuma ini,

mereka banyak menangani. Menurut saya harusnya ada yang fokus mengurusi repository.

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Pak Azwar: berpengaruh 70% mungkin bisa saja layanan mempengaruhi struktur berupa anggaran maupun

kebijakan dengan berkaca layanan yang sudah tersedia sebelumnya.

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Pak Azwar: pastilah berpengaruh tapi hanya 60%, kan tergantung kebutuhan. Kalau kita butuh ya kita pasti akses

lagi dinilai tingkat kebutuhannya tinggi atau tidak

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap lingkungan organisasi?

Pak Azwar: pasti berpengaruh 80% kalau tujuan beradaan sistem, kebijakan yang bagus, penempatan SDM yang

tepat berpengaruh terhadap lingkungan berupa komunkasi yang lancar, harmonis maupun culture di dalamnya

Peneliti: apakah penggunaan sistem berpengaruh terhadap manfaat?

Pak Azwar: sangat berpengaruh 90% berarti sistemnya berhasil kalau aman, orang puas berarti implementasinya

berhasil

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat?

Pak Azwar: sangat berpengaruh 90% berarti sistemnya berhasil orang puas berarti implementasinya berhasil, sama

kayak yang tadi

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

Pak Azwar: : sangat berpengaruh 90% kalao dari organisasinya bagus berdampak juga terhadap keberhasilan

sistem

Peneliti: apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

Pak Azwar: berpengaruh 80% kalau lingkungannya kompak, harmonis, saling melengkapi yang pasti berdampak

pada penggunaan repository itu sendiri

Peneliti: apa saran bapak untuk repository ini?

Pak Azwar: jadi kayaknya dscpace ini harus dikaji ulang lagi, apakah sudah maksimal atau belum jadi harus ada

penelitian khusus. Terakhir update 2016, masih ada bugs, indexingnya juga bermasalah, belum semua terbaca di

google scholar, kemudian sitasi juga banyak yang tidak terbaca misalnya ada karya dosen yang dikutip oleh siapa

gitu yang terindeks google scholar itu banyak yang gak terbaca. Untu repository harusnya bisa lebih maksimal,

karena masih banyak yang belum peduli yang benar-benar ngerti bagaimana ngupload yang benar cara ngedit.

Peneliti: diperlukan kebijakan khusus ga sih pak terkait sosialisasi?

Pak Azwar: sepertinya harus ada anggaran khusus, semua pihak harus bersinergi lah agar maksimal repositorynya.

Sebenarnya sejauh ini sudah berhasil, data yang masuk sudah banyak. Webometric juga 10 besar artinya bisa

dikatakan berhasil cuma seandainya kalau bisa optimal ini rankingnya bisa lebih tinggi. Sosialisasinya juga bisa

lebih, mungkin bisa naik lagi webometricnya

Peneliti: repository yang baik itu seperti apa sih pak secara umum?

Pak Azwar: kalau berdasarkan sistemnya harus user friendly, mudah, tidak ada masalah tidak bugs. Kemudian

organisasi informasinya juga lebih tertata dengan baik trus sistemnya bisa menghindari redundan itu tadi dan juga

bisa lebih familiar dengan google scholar tadi. Sejauh ini masih berhasil tapi dengan catatan beberapa aspek perlu

dibenahi

Page 201: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Amrullah Hasbana

Tanggal : 30 Oktober, 2017

Institusi : Kepala UPT Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peneliti: sebelum saya masuk ke pertanyaan penelitian inti, jadi repository itu yang mengelola siapa ya pak?

Narasumber: jadi repository UIN jakarta ini dibangun atas dasar kesadaran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk

meningkatkan mutu akademik UIN Jakarta yaitu dengan menyediakan fasilitas-fasilitas layanan informasi terkait

local content UIN Jakarta agar mudah dan gampang sekaligus melestarikan hasil karya-karya dari UIN Jakarta

yang ada dengan adanya repository diharapkan bukan mempermudah orang untuk plagiasi tapi justru menghindari

plagiasi. Karena tuntutannya seluruh karya akademik diupload, sehingga siapa yang diupload terakhir menyamai

uploadan sebelumnya berarti bisa disimpulkan bahwa itu ada unsur kesengajaan untuk menduplikasi karya

sebelumnya

Peneliti: berarti tujuannya open access semakin webometricnya naik, semakin banyak yang mengawasi pula ya

pak?

Narasumber: saya tidak tahu persis ini inisiasi siapa, yang jelas ini kerja cerdas UIN Jakarta termasuk perpustakaan

meningkatkan mutu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam hal ini adalah karya ilmiah, ditahun awal-awal

perintisannya itu kita bekerja sama 3 unit perpustakaan, LPM kemudian pustipanda. Yang dalam hal itu

pustipanda ini puskom menyediakan sistem berbasi dspace yang ada. Tetapi dalam perjalanannya ya sekarang

hampir semuanya dilakukan oleh perpustakaan kemudian pustipanda sekali menginikan sistem, tetapi sekarang

tetap sih menjaga jaringan dan sebagainya, server masih pihak pustipanda kemudian kalau ada kebijakan terkait

dengan repository mungkin dari LPM jika dibutuhkan

Peneliti: repository ini ada tempat untuk mewadahi ga sih pak berupa keluhan-keluhan dari mahasiswa ataupun

dari pihak user sebagai yang akses, itu larinya ke servicedesk pustipanda atau kemana?

Narasumber: kita ada admin dari perpustakaan, yang siap melayani untuk keluhan-keluhan termasuk melayani

ketika mereka memberikan self upload ke repository kemudian meminta kita untuk memverifikasi

Peneliti: saya langsung ke pertanyaan inti saja ya pak, apakah kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap

penggunaan sistem?

Narasumber: tentu itu ada kaitannya kualitas menentukan banyak hal ya keberhasilan seseorang berkat itukan

dari oleh kualitas dari sistem juga. Karena sistem yang berkualitas itu akan memberikan kemudahan-kemudahan

kepada baik pengelola maupun user dengan sistem yang berkualitas tentu temu kembali menjadi lebih mudah,

temu kembali menjadi lebih cepat kemudian bagi administrator akan ter-record ya, ter-record dengan baik berapa

orang yang mendownload dan sebagainya. Tetapi sebelum kita menentukan penggunaan dspace kita yakin dspace

sudah teruji dalam hal pengelolaan repository. Sangat berpengaruh, kalau kita mendevelop sistem sendiri dengan

fasilitas layanan yang kurang pasti orang malas kan pakainya, berpengaruh terhadap intensitas pemakaiannya,

daya tarik orang untuk menggunakannya juga tinggi sangat berpengaruh 90%

Peneliti: lalu apakah kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna?

Narasumber: sangat sangat berpengaruh karena sistem yang tidak berkualitas akan menghambat dalam proses

pemenuhan kebutuhan pengguna. Misalnya kalau sistem itu tidak user friendly, digunakan gampang tinggal satu

ketukan muncul apa yang dibutuhkan atau sistem itu menyediakan per bab dengan menyediakan full text. Ada

kan sistem yang menyediakan bab per-bab, karena tergantung kebijakan. Ada yang bab 4 nya harus login dulu

tidak open access. Berpengaruhh 80%

Peneliti: seberapa berpengaruhkah kualitas sistem terhadap struktur organisasi?

Narasumber: semakin kompleks suatu sistem diperlukan struktur organisasi yang lebih luas lagi, semakin simple

organisasi semakin sedikit dibutuhkan pengelolaan dalam konteks repository ini. Katakanlah di repository ini

cukup punya admin, admin verifikator kemudian admin input, submiter kemudian verifikator udah selesai, tinggal

tingkat terkahir ada kataknlah supervisor yang mengevaluasi. Semakin kualitas sistemnya bagus, struktur

organisasinya semakin bagus pula. Sangat berpengaruh 90%

Page 202: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Narasumber: ya pasti kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem. Semakin berkualitas, semakin

banyak orang mencari, semakin banyak orang yang mendownload dan semakin banyak orang yang mensitasi.

Masalah data yang tidak up to date ini juga menjadi PR saya, jadi kan kami ini sejak 2014 menjadi verifikator kita

menggalakkan submitter self upload yang dibantu oleh perpustakaan fakultas yang mnegupload skripsi, tesis,

beserta disertasi alumni itu adalah fakultas. Disini perpustakaan yang jadi verifikator, ya coba berapa saintek

mungkin ga sampe 100 masa dalam 1 semester gada yang terupload gtu loh..

Peneliti: untuk solusinya itu seperti apa pak?

Narasumber: ya kita perlu workshop lagi, perlu ada perhatian dari dekan masing-masing untuk mengingatkan

staffnya disamping saya sudah mengingatkan berkali-kali hehehe... satu lagi, menggalakkan mahasiswa sebagai

volunteer untuk mengupload karena kan tenaga kita sangat terbatas, apalagi kalau dipusatkan semua seribu sekali

wisuda. Kalau dibagi perfakultas kan jauh lebih efektif. Harusnya gini, nanti kita akan menggalakkan self upload

jadi ketika mau bebas pustaka silahkan diupload. Misalnya fakultas ga sempet, kita sudah melakukan. Jadi kualitas

sistem ke penggunaan sistem sangat berpengaruh 90%. Coba tadi itu.. coba penulisnya komaruddin hidayat pasti

banyak yang nyari kan hehehe ketika ada di repository, dengan gampangnya orang masuk ke repository UIN

Jakarta daripada ke google-google. Karena repository kan juga bisa mencari dari berbagai kata kunci seperti

pengarang dsb.

Peneliti: lalu kualitas informasi ke kepuasan pengguna pak?

Narasumber: sama quality nya 90% karena kualitas informasi itu sangat memuaskan kebutuhan akademik

mahasiswa. Ketika informasinya ada, kita kan merasa nyaman dan puas. Dan anda gak ragu-ragu kan

menggunakannya, ketika dia dibutuhkan pasti akan loyal balik lagi ke sistem

Peneliti: lalu, apkah kualitas informasi berpengaruh signifkan terhadap struktur organisasi?

Narasumber: kurang berpengaruh saya rasa 60%, sebab tugas administrator adalah melestarikan informasi tidak

harus memandang quality. Kalau mau quality itu kebijakannya itu dari universitas bahwa yang kita upload adalah

tesis, disertasi yang predikat A atau B gitu kan. Kalau kita engga.

Peneliti: lalu apakah kualitas layanan berpengaruh kepada penggunaan sistem pak?

Narasumber: Sangat berpengaruh 90% karena mereka kan kapok juga membuka repository kalau error melulu

dan itu sangat berpengaruh ke penggunaan sistem. Ketika kan sekarang ada naik pangkat harus ada repository

ketika orang masuk sistemnya error yang dirugikan dosen yang dinilai, jad kan kita gatau jadwal rapatnya tim

penilai. Saat hari ini kita merapatkan naik pangkat orang tiba-tiba sistem error berarti orang itu tidak bisa naik

pangkat dan orang akan kecewa. Itu menjadi pr kita menjaga kerjasama dan menjaga quality dan kita hanya bisa

mendorong sebagai inisiator. Kita mendorong, meyakinkan, mensupport untuk membenahi sistem termasuk ini

kan belum ada genset itu kan problem sekali

Peneliti: Kualitas layanan sendiri apakah berpengaruh ke kepuasan pengguna?

Narasumber: sangat berpengaruh sama seperti yang tadi 90%, kalau kualitas layanannnya buruk akan

mengecewakan

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Narasumber: menurut saya struktur organisasi yang mempengaruhi kualitas layanan, bener juga sih semakin

banyak kualitas yang kita tawarkan, semakin diperluas struktur organisasi itu. Jadi lebih detail, ada yang mengurus

qulity control, entah SDM yang diupgrade evaluasi tentang pelayanan jadi lebih banyak lagi oang yang

bertanggung jawab. Tanggung jawabnya juga jadi lebih besar. Sangat berpengaruh 90%

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem?

Narasumber: ya pasti ya, 80% semakin puas kamu semakin sering dan loyal kamu dalam menggunakan sistem

Peneliti: apakah struktur organisasi mempengaruhi lingkungan organisasi?

Page 203: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber: sangat mempengaruhi 70% lingkungan dalam hal pengelolaan repository, artinya dengan adanya

struktur pengelolaan repository yang jelas maka lingkungan ritme kerja dilingkungan semakin terangkatlah jadi

kan semakin stabil gitu loh. Yang ada strukturnya kita kurang jelas, karena kerjaannya gak hanya spesial ngurusin

repository. Dia ngurusin repository, dia ngurusin sistem aplikasi perpustakaan, dia ngurusin website jadi kurang

fokus dituntu multitasking seperti itu karena terbatasnya tenaga SDM

Peneliti: apakah penggunaan sistem berpengaruh signifikan terhadap manfaat?

Narasumber: pasti sangat berpengaruh signifikan ke keberhasilan sistem. Karena keberhasilan sistem itu bukan

keberhasilan perpustakaan saja namun keberhasilan universitas, coba dilihat di alexa google pemeringkatan

website sejauh mana itu repository kan ada webometricnya dia mendapatkan nomor 1. Bisa dibandingkan dengan

jogja, kamu bisa lihat UIN Jakarta tingkat visitasiya, hitnya, bounce nya termassuk perbadingan repository UIN

Jakarta dengan Malang misalkan. Karena UIN Jakarta kontributor terbesar bisa dilihat ada 4 itu kriterianya

visibility, sitasi ... pokonya ada 4 itu kita diatas 60% jadi pertama orang kalo akses ke UIN itu ke repository, kedua

baru kalau daftar mahasiswa baru akademiknya, ketiga baru sistem perpustakaan. Jadi tetap saja perpus yang

memiliki kontribusi besar jadi saya berani katakan kita akan semakin terangkat dengan adanya sistem yang baik.

Sangat berpenaruh 90%

Peneliti: lalu kepuasan pengguna terhadap manfaat?

Narasumber: berpengaruh 80% informasi yang didapat memuaskan kan berdampak pada manfaat juga, jadi

keberhasilan sistem dipengaruhi oleh kepuasan pengguna

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh kepada manfaat?

Narasumber: sangat berpengaruh 80%. Ketika strukturnya kuat seperti kebijakannya semakin jelas juga tusi nya

tugas pokok dan fungsinya dengan tanggung jawab masing-masing sehingga semakin luas semakin detail, jelas

apa yang akan dilakukan. Jika semakin umum, dipegang hanya 1 orang ya semakin gak concern akan ridak fokus.

Peneliti: apakah lingkungan organisasi mempengaruhi manfaat?

Narasumber: sangat berpengaruh jika di dalam lingkungan sendiri sudah kompak maka kan akan berdampak pada

manfaat keberhasilan sistem itu sendiri. Harus ada pengembangan sistem, sistemnya tidak hanya sistem teknis

saja namun secara keseluruhan. Lingkungan juga tidak terkait dengan kerharmonisan dan sebagainya tapi terkait

juga dengan ketersedian SDM , job desk nya sesuai masing-masing

Peneliti: terakhir pak menurut bapak sendiri repository kedepannya apa yang perlu dibenahi?

Narasumber: ya satu, kita ini masih bicara administrasi koleksi kita semakin melakukan intensitas pengayaan

koleksi. Baik itu mahasiswa, dosen, karyawan karyanya sebanyak mungkin kita himpun dan kita upload di

repository. Kedua, mempercepat proses upload update datanya jangan sampai telat. Karena ketika kamu wisuda

bulan februari harapan saya april, mei sudah bisa diakses secara online dan bukti fisik sudah ada di lantai 5 dan

6. Untuk kedepannya itu segera, cuman itu dia yang ngolah dia juga, yang ngupload dia juga sudah diolah

gada rak nya hehehe. Itu dia juga proses-proses sistem juga kurang berjalan, kita ya ingin mempercepat proses

upload, memperkaya konten. Karena orang tidak bisa tahu kualitas tulisan seandainya tidak dapat diperoleh dari

repository. Semakin banyak kita upload, semakin banyak orang yang masuk ke repository dan semakin besar

peluang karya dosen-dosen kita disitasi oleh pihak luar. Ketika banyak disitasi, citation index kita naik. Karya

dosen yang paling banyak disitasi UI, UGM kalau gak salah, kemudian UIN dan itu otomatis menaikkan

webometric UIN Jakarta. Kalau saja seluruh sumber daya sudah masuk semua, kita ga ada yang ngalahin. Karya

dosen kita paling banyak, karya mahasiswa kita paling banyak. Di one search Indonesia itu adalah gabungan

katalog perpustakaan se-Indonesia kemudian gabungan respository seluruh Indonesia full text, trus OJS tergabung

dalam indonesiaonesearcha.co.id dan kita punya onesearch uinjakarta .ac.id ada dari tarbiyha, fakulta adab,

fakultas usuluhudincuman saintek dan dirasat saja belum terus OJS-OJS sudah gabung dan kita the biggest

kontributor number 6 se-indonesia. Bisa dikatakan sangat berhasil lah. Kalau semua kita potensi sudah masukin

kita bisa, kalau yang lain misalkan sudah masuk 20 lalu pergerakannya kecil karen sumber dayanya gak kaya.

Kalau kita kan kaya, karya A, B, C, dan D kan banyak yang belum terupload semua

Page 204: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Arif Richiawan

Tanggal : 27 September 2017

Institusi : NOC Pustipanda

Peneliti: ya skripsi saya mengenai evaluasi keberhasilan sistem institutional repository UIN Jakarta, jadi yang

dievaluasi termasuk penerapan sistemnya. Ya untuk pertanyaan pertama apakah kualitas sistem berpengaruh

secara signifikan terhadap penggunaan sistem?

Narasumber: ini penggunaan istem yang dimaksud seperti apa ya mas? Kalau kualitas sistem yang dimaksud kan

seperti sistem tidak memerlukan waktu lama, terus mudah dipahami, mudah digunakan. Kalau penggunaan sistem

tuh maksudnya seperti apa ya?

Peneliti: penggunaan sistem tuh seperti intensitas dia menggunakan sistem, tujuan dia dalam mengakses sistem

Narasumber: oh kalau menurut saya ini sangat berpengaruh bahkan 95% ya, soalnya kan tujuan dibuatnya sistem

ini kan untuk mempermudah mahasiswa mencari literatur skripsi ya. Jadi gausah bolak-balik lantai 5-6 jadi lebih

efisien trus menghemat tenaga, jadi kita ga perlu bolak-balik lagi kan. Jadi kita tinggal input cari apa yang mau

dicari

Peneliti: nah apakah kualitas sistem berpengaruh ke kepuasan penggunanya?

Narasumber: Sangat berpengaruh, pengaruhnya sama bisa sampai 95% kalau saya rasa. Soalnya kan kalau kualitas

sistemnya bagus kan kayak lebih mudah segala macam itu kan orang pasti akan merasa puas lah yang jelas.

Kualitas sistem kan dari user friendly hingga keamanannya ya, jadi orang kan merasa secure mudah digunakan

Peneliti: selanjutnya, apakah kualitas sistem berpengaruh ke struktur organisasinya? Struktur organisasi bisa

budaya dalam organisasi itu sendiri, jadi kualitas sistem bisa mempengaruhi.. jadi struktur organisasi bisa berkaca

dari kualitas sistem yang baik pula gak sih?

Narasumber: kalau menurut saya cukup berpengaruh ya. Soalnya ga mesti kalau dari kualitas sistem ini kan berarti

kualitas sistemnyaudah bagus trus organisasinya kan otomatis bagus, ya engga juga. Yaa 50% lah ya

Peneliti: lanjut, apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem? Kualitas informasi sendiri

terkait format yang ditampilkan direpository, lalu ada informasinya yang up to date

Narasumber: kalau saya rasa berpengaruh ya soalnya kan kualitas informasi, tujuan dibuatnya sistem ini kan

untuk memudahkan mahasiswa untuk mencari skripsi-skripsi ya. Seperti mahasiswa mencari data-datanya pas

gitu, misalnya nyari tentang evaluasi apa.. trus apa yang ditampilkan informasi sistem itu sesuai gitu sama yang

diinginkan mahasiswa itu kan akan membuat mahasiswa menggunakan lagi ya, mereasa terbntu gitu. Soalnya

akurasinya tepat, trus informasi yang diberikan juga uptodate, sudah relevan gitu komplit. Pasti sangat

berpengaruh 95%

Peneliti: kalau kualitas informasi mempengaruhi kepuasan penggunanya ga sih?

Narasumber: pasti, ini sangat berpengaruh banget. Berkaitan dengan intensitas kembali, otomatis orang kan

dengan merasa puas akan kembali untuk menggunakan. Faktor kepuasan sendiri kan kenyamanannya, trus mudah

diakses, bermanfaat gitu kan ya itu berpengaruh lah

Peneliti: lalu apakah kualitas informasi berpegaruh terhadap struktur organisasi?

Narasumber: kalau menurutsaya sama kayak yang tadi ya ini 50% juga, misalnya kalau kualitas informasinya

sudah bagus trus organisasinya perlu ditingkatkan lagi tu ga juga ya. Soalnya tergantung dari merekanya juga dari

internalnya juga. Kalau informasinya bagus oh struktur organisasnya juga bagus, ya belum tentu.

Peneliti: lalu, apakah kualitas layanan mempengaruhi penggunaan sistem ga sih?

Narasumber: itu sangat berpengaruh menurut saya, karena layanan disini sistem ini dibuat untuk diakses ya. Nah

pelayanan sendiri dalam bisnis itu sangat penting, good service itu yang terpenting malah. Apabila user dilayani

Page 205: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

dengan baik jadi dia itu akan merasa lebih loyal, trus kalau misalkan ada bug gitu ada yang bantu juga kan. Nah

intensitasnya jadi naik karena pelayanan yang bagus. Menurut saya 95% juga

Peneliti: selanjutanya apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Narasumber: jelas sama lah ya. Otomatis jika orang dilayani, ketika orang itu merasa puas akan menggunakan

kembali gitu. Berarti dia merasa puas dengan adanya seperti itu dengan adanya layanan yang diberikan, sudah

pasti itu. 95% menurut saya sangat berpengaruh

Peneliti:selanjutnya apakah kualitas layanan mempengaruhi struktur organisasinya ga sih?

Narasumber: kalau menurut saya ini cukup berpengaruh ya. Apabila SOP di dalam internal itu berjalan dengan

baik otomatis layanan yang diberikan oleh internal pasti akan baik lah. Menurut saya cukup berpengaruh 70%

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Narasumber: jadi kalau dia puas pasti dia bakal balik lagi, pasti itu iyalah. Kalau dia merasa puas seperti layanan,

informasi yang tepat, kualitas sistem yang mudah digunakan pasti mereka akan merasa puas lah dan akan

menggunakan kembali. Jadi bisa sampai 90% tergantung kebutuhannya juga

Peneliti: selanjutnya apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap lingkungan?

Narasumber: jadi gini ya, seperti kalau komunikasinya baik segala macamnya baik juga itukan pasti sangat

berpengaruh komunikasinya antara divisi perdivisi atau bagian perbagian itu pasti akan berpengaruh lah dan

menciptakan suatu kekompakan lah jadi harmonis. Jadi itu membantu sistem akan lebih baik juga gitu dengan

kekompakan yang harmonis itu. Kalau menurut saya itu bisa sampai 100% lah. Soalnya yang membuat kan intern

juga, otomatis sistem itu baik atau tidak itu kerukunan dalam organisasi itu penting sekali

Peneliti: apakah penggunaan sistem berpengaruh terhadap manfaat? Manfaat sendiri bisa dikatakan sebagai sistem

sudah berhasil diimplementasi

Narasumber: dia intensitas menggunakan dia butuh sistem itu dan merasakan manfaat dan jadi kebutuhan. 95%

Peneliti: menurut anda apakah kepuasan pengguna mempengaruhi manfaat juga?

Narasumber: Semakin puas maka merasa sistem ini semakin bermanfaat gitu buat mereka nah bisa sampai 100%

karena menurut saya user merasa puas dan sering menggunakan dan merasa sistem itu semakin bermanfaat untuk

dia, jadi suatu kebutuhan

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

Narasumber: kalau struktur kan bisa kebijakan ya, 70% lah. Kalau kebijakannya sesuai maka manfaat yang

dirasakan juga besar berdampak pada keberhasilan sistem itu sendiri

Peneliti: apakah lingkungan berpengaruh terhadap manfaat?

Narasumber: berpengaruh, soalnya organisasi yang ada ini yang membuat sistem ini ya. Kalau dia rukun

harmonis, sistem yang mereka develop kembangkan pasti akan semakin bagus gitu karena akan terjalin

komunikasi satu sama lain

Peneliti: kalau menurut mas sendri sistem sudah berhasil diimplementasi?

Narasumber: perlu ditingkatkan lagi ya, masih suka terjadi bug-bug. Trus mungkin seperti file yang tidak ada

isinya, tidak sesuai. Sudah berhasil namun aspek-aspek itu perlu ditingkatkan

Page 206: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Priyo Supriyadi, S.IP

Tanggal : 2 Oktober, 2017

Jabatan : Staff TI & Otomasi Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P: bagaimana cara kerja repository?

N: mereka (pihak fakultas) mengupload ke repository nah kemudian dari perpustakaan yang melakukan verifikasi,

jadi ketika skripsi itu sudah diupload dengan teman-teman fakultas baik dosen maupun pustakawan itu gak

langsung terpublish. Jadi masuknya ke istilahnya ke bank data dulu kalo di kita.

P: Berarti semua intinya istilahnya dari perpus fakultas dulu di tampung semuanya?

N: iya kalo dari dosen, dosen langsung yang mempublish tapi kalo skripsi itu dari perpustakaan fakultas yang

akan mensubmit sih bukan mempublish

P: untuk yang (fitur) login ini, dosen perlu login juga ga sih pak?

N: kalo untuk mempublish itu pasti, untuk mensubmit itu pasti. Karena setiap dosen pasti punya akun. Yang punya

hak register itu dosen, dan juga pustakawan kalo mmahasiswa kan belum dikasih ya. Karena kan kita ga bisa

kroscek kebenarannya kan karena pertama dia harus punya email uin, trus dia harus punya hombasenya dimana

kayak dosen fst berarti fst, dosen ti/si berarti ti/si kemudian dia baru bisa mensubmit

P: sebentar saya kasih liat.. nah inilah daftar-daftar oleh temen-temen sudah diupload skripsi-skripsi ini dari

fakultas ekonomi, adab dan lain-lain gitu ya. Kemudian dari sini belum langsung terpublish. Harus diverifikasi di

kita. Seperti hal contohnya seperti ini FITK mempublish keyword-keyword tidak ditulis dengan huruf latin maka

tidak bisa terbaca, maka harus kita kembalikan. Saya contohin datanya saya kasih lihat juga verfikasinya.

Terkadang temen-temen yang mensubmit ini antara meta data yang diinput sama daftar softcopynya salah bukan

karyanya dia. Nah itu yang harus kita verifikasi

P: Berarti tanggung jawab bapak cukup besar?

N: cukup besar dan kita harus memberikan security lah walaupun masih pakai md 5, lebih baik dikasih daripada

tidak sama sekali, walaupun ya pada prinsipnya temen-temen lebih pintar lah...

P: soalnya kan beberapa itu misalnya ada judulnya ya pak nah untuk download file, namun filenya gak ada..

N: nah itu, itu kasus kejadiannya waktu awal-awal mula mensubmit kemudian temen-temen dari fakultas kita

kasih hak akses untuk mensubmit ya, ternyata mereka tidak melakukan submiter terhadap softcopynya, dulu kan

domainnya mereka bisa langsung mempublish, submit hak verifikator langsung publish. Makanya kita clustering

jadi dari temen-temen fakultas, temen-temen dosen nanti diverifikator pertama, begitu sudah masuk baru nanti

kita mempublish kalau datanya sudah benar. Nah kasusnya nanti kedepannya akan kita lepas lagi sih ketika teme-

temen sudah paham lah begitu ceritanya. Jadi banyak mas kasusnya itu, jadi dulu tu awal-awal sebagian besar

masih ada yang belum ada softcopynya kita harus melakukan scanning terhadap karya akademik yang sudah

tercetak seperti itu. Memang cukup besar sih tanggung jawabnya, terkadang juga temen-temen yang mempublish,

kalau yang diaplikasikan terbaca ya kadang ada simbol-simbol dan simbol-simbol apa itukan ga bisa terindeks

nah makanya kita harus mengcover dulu kita baca dulu untuk meminimalisir kesalahan. Kesalahan kita di

repositrory kenapa tidak bisa langsung diindeks banyak jumlahnya padahal karya kita banyak. Terkadang

kesalahan elementer seperti dia menulis menggunakan arabic, fontnya ya trus kemudian ada simbol-simbol

tertentu dalam penulisan. Kadang-kadang kalau pdf dicopy langsung ke templatenya repository, terkadang ada

simbol-simbolnya yang tidak kelihatan. Temen-temen si/ti pasti ngerti lah seperti itu

P: repsitory sendiri berdiri pada awalnya tahun berapa tu pak?

N: pada awalnya tahun 2009 kurang lebih seperti itu

P: dari staff yang dari sini trus dari dosen untuk submit, selain itu ada lagi gak pak?

N: sebenernya yang tertingginya pasti di pustipanda ya, karena mereka yang mengelola sistemnya. Nah jadi super

adminya ada 2, super admin yang lebih tinggi ada di pustipanda. Kita kalau di perpus domainnya adalah sebagai

Page 207: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

verifikator dan juga mengatur hak akses misalkan dosen yang mendaftar ke repositroy maka kita bisa atur nah kita

sekarang punya hak akses. contohnya temen ada yang mau masuk untuk registrasi liat dari perpus bisa.

P: jadi contohnya dari pihak dosen kalau mau regis, lalu datanya masuk ke bapak (pihak perpus)?

N: iya, nanti hubungin ke kita, tapi kalau ga dihubungin juga ketahuan kok yang daftar lalu baru nanti kita

sesuaikan dengan homebase nya mereka, fakultasnya apa jurusannya apa. Nah baru setelah kita atur hak aksesnya

baru bisa mensubmit.

P: itu masalah untuk cenderung publikasi (sosialisasi) beberapa dosen belum tahu juga tentang repository?

N: Sebenarnya kalau masalah sosialisasi kita sudah banyak ya, beberapa kasus tahun kemarin kita sudah

melakukan sosialisasi yah kalau ga salah di fakultas sains dan teknologi itu ada LPM, sama pustipanda trus sama

perpustakaan. Kita waktu itu sering barengan ya, nah kita ada repository satu lagi kalau ga salah google scholar

nah kita dampingi seperti itu dan itu keliling tiap fakultas dan memang tahun ini belum ada sosialisasi, ya

harapannya nanti sebentar lagi ada lagi lah biar lebih membumikan ini lah hehehe

P: berarti yang mengelola repository dari perpus ini bapak sendiri?

N: Kita ada timnya, hak aksesnya sama untuk verifikator dan juga mengatur untuk usernya ada saya, ada pak lutfi,

ada pak ahmad sama isadea sama satu lahi yang dibawah itu qoti teman baru. Kenapa kita bagi-bagi, karena untuk

verifikasi sekian banyak ini saya kewalahan. Berarti jobdesknya sama, tapi scopenya luas. Ketika temen-temen

sudah mensubmit, wah luar biasa banget. Kita untuk verifikasinya agak lama

P: berarti ini tiap tahun atau tiap bulan pasti ada data masuk (yang sudah submit)?

N: tiap hari ada yang masuk

P: Kemarin baru-baru ini sekitar 2 hari berturut-turut repository tidak bisa diakses, nah itu kenapa ya?

N: itu terjadi kemarin hari jumat mati lampu, ada panel listrik yang mati di depan jadi semua e-campus, ais, lkp,

repository web uin mati semua. Dan bisanya, pas waktu acara... oh bukan, hari senin nah jumatnya baru bisa

P: itu webometric kan sudah masuk 10 besar (di Indonesia) nah, di home nya ada data yang menunjukan orang

dengan karya terbanyak ya?

N: Oh itu biasanya na meliau-beliau masuk karena sebagai pembimbing (skripsi)

P: Kalau di AIS kan misalnya ada jumlah yang akses. Kalau di repository sendiri?

N: Belum ditampilin ya

P: Penelitian saya sendiri kan memakai model ini ya (Yusof 2008) ada aspek teknologinya, menurut sudut pandang

yang berbeda-beda

P: Pertanyaan pertama, apakah kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem?

N: Pasti sangat berpengaruh, bagaimanapun kan user pengguna sistem. Jika kualitas sistemnya tidak bagus, maka

user tidak bisa menggunaka dengan maksimal. 90% sangat berpengaruh.

P: Apakah kualitas sistem berpegaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna?

N: Sangat berpengaruh 90%, ketika kualitas sistem mudah digunakan, interfacenya bagus, kualitasnya bagus,

stabil maka user akan sangat puas dalam temu kembali sistem repository ini

P: Kalau menurut bapak, user membutuhkan kualitas sistem yang seperti apa?

N: interfacenya, datanya mudah dan cepat ditemukan suatu sumber informasi yang dia butuhkan

P: Ketiga, apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Page 208: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

N: Menurut saya tidak ya

P: Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

N: Berpengaruh tapi hanya 50% terkait dengan intensitas, tergantung

P: Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

N: Sangat berpengaruh 100%, ketika sistem tidak dapat maksimal dia tidak dapat menemukan sumber informasi

maka dia tidak puas

P: Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?

N: tidak

P: Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

N: tidakk juga si

P: Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasaan pengguna?

N: Sangat berpengaruh 90% karena kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kualitas layanannnya, ketika

layanannya tidak bagus maka pengguna tidak akan puas tidak menemukasumber informasi yang dibutuhkan

P: lalu kepuasan layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi?

N: tidak

P: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistemnya?

N: Berpengaruh 80% karena bisa terkait promosi, kita harus tingkatkan itu?

P: apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?

N: sangat berpengaruh 90%, terkadang disini lingkungannya kurang nyaman dan jika struktur tidak didukung

maka berpengaruh

P: Apakah penggunaan sistem berpengaruh terhadap manfaat?

N: berpengaruh 80%, kadang temen-temen dari user tidak menggunakan bisa jadi dia tidak menemuka sumber

informasi tapi kalo penggunaan yang intensitas bisa jadi dia memang menemukan sumber informasi

P: Apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat?

N: berpengaruh 100% karena jika dia puas maka otomatis dia merasakan manfaatnya

P: Apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

N: tidak

P: apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

N: berpengaruh 50%, jika dilingkungan sendiri tidak kompak, tidak harmonis mengacu kesitu

P: Kelemahannya apa saja sih pak?

N: Kalau di uin sini kan kendalanya listrik, belum adanya genset sangat prihatin ketika data center tidak ada genset

riskan kalau mati harddisknya back up datanya kemana.. harus ke dell center kan datanya. Untuk sistemnya ini

kan berbasis dispace mungkin jadi agak lama ngeloadnya kan java. Sebenarnya kalau sedikit yang akses juga

cepat sama kayak ais.

P: dengan sifatnya yang open access ini apakah menjadi kendala?

Page 209: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

N: sebenernya tidak, sudah berhasil ya karena dengan adanya open access, semakin banyak yang akses semakin

banyak juga karya kita yang dilihat orang dan diawasi untuk meminimalisir pragiarism juga seperti. Meningkatkan

webometric juga. Yang jadi kelemahan juga ada teman-teman fakultas yang belum sadar juga.

Page 210: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Achmad NS

Tanggal : 2 Oktober, 2017

Institusi : Staff TI & Otomasi Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P: Apa sih yang dimaksud repository itu?

N: Sistem yang menampung sebagai wadah penyimpanan karya akademik dari civitas akademika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Civitas akademika itu kan banyak ada dosen, mahasiswa. Trus karya-karya ilmiahnya

macam-macam lah bisa berupa hasil penelitian, buku ajar, laporan kkn. pokoknya semua slide dosen mau itu

presentasi dosen, pokoknya semua karya akademik masuk.

P: itu yang akses meliputi siapa saja?

N: yang akses itu bisa kita bagi menjadi 2 ya. Yaitu secara umum dan khusus, yang khusus yaitu yang

dilingkungan uin, mahasiswa uin, dosen uin, pegawai uin semuanya di lingkungan uin. Tujuannya untuk umum

itu kita mempublikasikan, memperkenalkan, mempromosikan karya-karya apa saja sih yang ada di uin yang

dihasilkan sifatnya open access. Open access itu artinya kita gak perlu login

P: di repository sendiri kan ada yang regist dan login, itu untuk siapa?

N: registrasi user itu untuk lingkungan khusus yang ada di lingkungan uin. Yang bisa registrasi dosen, pegawai

atau staff, kemudian yang ditugaskan untuk mengelola repository (tiap fakultas), pustakawan termasuk.

N: Yang mengelola di internal pusat perpustakaan untuk verifikasi repository sendiri ada berapa orang?

P: ada5 orang

N: kelemahan yang ada di repository menurut mas sendiri apa saja?

P:kelemahannya ya memang setiap sistem punya kelemahan ya, bisa juga kelemahan dari sisi server. Server

repository itu adanya di pustipanda. Terkadang kita ini masih terkendala dengan listrik, listrik di pustipadnda pun

sering mati. Kemarin belum lama mati, akhirnya ada beberapa server khususnya server website uin jkt gak bisa

di akses. Itu, kendalanya sih sebenernya listrik. Yang kedua ketidakstabilan sistem, mungkin ini kan pengelolaan

server adanya di pustipanda dari sisi internal sistemnya pun kadang masih error. Masih ditemukan kalau kita akses

‘internal sistem error’ di halaman webnya itu

P: itukan dari sisi fasilitasnya, nah kalau dari sisi SDMnya sendiri kewalahan ga si mas, dengan banyaknya koleksi

yang masuk?

N: kalo dilihat dari keluhan temen-temen yang ada di fakultas ya, sampai disini pun (pusat perpustakaan) sih

sebenernya kewalahan. Beban kerjanya over, tapi temen-temen siasatinya dengan cara meminta bantuan

mahasiswa untuk upload. Cuman kembali lagi itu menjadi masalah baru sebenarnya, ketika mahasiswa tidak

memiliki pengetahuan yang cukup atau terkadang dari pihak yang menugaskan mahasiswa tersebut tidak

memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana cara masukan trus kemudian input data, upload file sehingga

ketika saat kita verifikasi disini itu tidak sesuai karena kita disini udah punya SOP- nya. Kalau tidak sesuai kita

reject, itusih masalahnya kurangnya SDM

P: Tujuan awal dari repository itu sebenernya seperti apa?

N: Awalnya terdiri dari 3 unit yaitu perpustakaan, pustipanda sama LPM kalo gasalah. Awalnya melihat tidak

ada wadah untuk menampung karya akademik. Itu dibagi tugas-tugasnya, dari pustipanda masalah sistem, kalo

dari LPM masalah administrasinya, nah kalo dari perpus pengelolaannya atau operasionalnya bagian teknis

P: seiring berjalannya waktu, bagaimana kondisinya sekarang terkait 3 unit tersebut?

N:seiring berjalannya waktu sih yang terasa sudah tidak terkoordinasi. Sebenernya masing-masing menjalankan

tugasnya bukan hanya tinggal pustipanda atau perpus saja, Cuma belum adanya koordinasi lagi

Page 211: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

P: untuk pengembangan sistemnya sendiri dari pihak mana yang terkait?

N: Pustipanda, kita ambil sistem dispace namanya trus dikembangkan oleh tim pustipanda

P: Tahun berapa mas dikembangkan?

N: 2013 kalo gasalah, 2016 itu upgrade terakhir. Awal 2017 tampilan udah baru lah, udah bagus. Dibantu oleh

dari IPB tim teknis untuk upgrade terbaru

P: apakah kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem?

N: Sangat berpengaruh, masalah kebiasaan kalo memang sistemnya gak stabil kan orang bikin orang jadi males,

ini pernah terjadi disini misalnya pas kita buka munculnya internal sistem error. Yah yaudah akhirnya

menghambat pekerjaan yang harusnya hari ini selesai, ditunda lagi sampai sistem itu jalan normal

P: apakah kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna?

N: Jelas, kualitas adalah masalah kemudahan. Masalah interface contoh memang kalo kualitasnya bagus udah

pasti puas. Sangat berpengaruh (13.32)

P: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap struktur organisasi?

N: kalo secara umum harusnya berpengaruh, tapi kalo disini engga. Karena disini bukan modelnya dengan rapat.

Keputusan rapat yang dievaluasi dll

P: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

N: jelas berpengaruh, itu kan kualitas informasi. Kalo informasinya, kebutuhan kita tentang informasinya ketika

didapatkan hasilnya maksimal semua yang dibutuhkan ada tentu hasilnya puas, sangat berpengaruh

P: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?

N: seharusnya berpengaruh, tapi kalo disini engga

P: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaaan sistem?

N: kalo masalah server kan adanya di pustipandam tentang layanan sendiri ada banyak mengenai layanan

perpustakaan, layanan sistemnya. Menurut saya cukup berpengaruh

P: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi?

N: kualitas layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi, kalo disini engga

P: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

N: kalo puas pasti balik lagi dong, sangat berpengaruh

P: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap lingkungan organisasi?

N: sangat berpengaruh, ya kalo budaya organisasinya, komunikasinya lancar ya berpengaruh

P: apakah penggunaan sistem berpengaruh terhadap manfaat?

N: memang tujuan repository dibuat untuk memberikan manfaat buat orang, jadi mhasiswa gampang nyari-nyari

informasi dan referensi

P: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat?

N: untuk disini berpengaruhlah menurut saya, cukup berpengaruh

P: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

N: berpengaruh, cukup berpengaruh ya awalnya kan memang dari organsasi yang membuat kebijakan-kebijakan

itu cuman setelah pelaksanaannya aja kan yang bisa bermasalah

Page 212: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

P: apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap manfaatnya?

N: Cukup berpengaruh, hampir sama sebenarnya. Kalo organisasinya bagus, komunikasinya bagus. Semua hal

yang terpenting komunikasi. Masalah, ga masalah yang penting ada komunikasi lah

P: menurut mas nih yang terakhir, saran untuk pengembangan repository selanjutnya yang harus dibenahi tuh apa

aja sih mas?

N: sebenarnya sih kontennnya dulu, kontennya masih berantakan, konsistensi data yang penting karena ini bagian

dari service untuk kepuasan. Kalo data atau informasi yang dihasilkan katakanlah yang tadi hurufnya kapital

semua ntar adalagi yang hurufnya lain2 semua. Kalo ga ada konsistensi penulisan membuat kurang berkualitas

kemudian kelengkapan data ya itu tadi kembali kepada masalah-masalah abstraknya harus ada, upload filenya

harus ada. Karena dulu sejarahnya begini, repository itu datanya hasil migrasi dari sistem perpustakaan kita dulu

belum melakukan penyesuaian data dengan fisik, ada datanya ada bukunya apa engga ya masalah kelngkapan data

informasi kalo disini bilangnya kelengkapan bibliografi. Kadang separuh-separuh, gak full. Padahal kan ada.

Kembali lagi kepada masalah SDMnya sendiri yang mengelola

P: tentang masalah SDM pada kelengkapan data, menurut pak priyo disini kan harus memverifikasi data yang

masuk. Namun, ada saja dari pihak fakultas seperti judulnya ada, abstraknya ada, tapi filenya ga diupload. Itu

bagaimana menurut mas?

N: itu masalah pelatihan SDMnya. Pertama masalah keterbatasan SDM di tiap fakultas yang mengelola repositroy

fakultas kan ada juga pustakawan di fakultas trus adalagi dosen diberikan user untuk bisa upload sendiri. Kadang

dosen sendiri minta tolong ke pustakawan yang ada di fakultas. Sosialisasi yang kita lakukan ke dosen-dosen

sudah. Tapi mungkin belum merata, ada dosen yang belum tahu. Itu terkait juga masalah kebijakan, ada yang

beberapa pihak yang tidak mengizinkan karya limiahnya dipublikasi yang berkaitan dengan copyright.

P: untuk kebijakan sendiri, kan disini seluruhnya open access, tapi kalo dikampus lain ada yang BAB 1-3 open

accesss namun, BAB 4 nya kita harus login dulu. Nah dulu katanya sempet begitu?

N: Masalah kebijakan, rektor itu pengennya begini. Diopen semua gapapa, jadi tu istilahnya gini awalnya dengan

adanya banyak diopen trus diakses orang kemungkinan diduplikatnya makin tinggi. Tapi pemikirannya itu

terbalik, semakin banyak semakin banyak juga yang mengawasi sehingga orang yang kalo ingin duplikat ya

silahkan aja kan bisa dilihat datanya siapa yang lebih dulu malah semakin banyak yang ngawasin. Masalah

semakin terbuka semakin bagus sebenarnya, jadi itu pemikiran terbalik, bukan karena diopen trus peluang

duplikatnya lebih banyak lebih tinggi justru engga. Disini pemikirannya begitu, jadi supaya lebih banyak yang

mengawasi dan akhirnya itu memunculkan kesadaran. Jadi kan ada namanya keterbukaan informasi public ya ya

tapi itu tadi berkaitan dengan hak cipta itu ada beberapa fakultas yang tidak memperbolehkan. Sampai saat ini

kalo semuanya uin mau upload sebenernya kita bisa paling tinggi minimal webometricnya 5 besar lah. Jadi

kendalanya sendiri masalah kebijakan fakultasm, ini masihbelum ada titik temu disitu. Misalkan katakanlah rektor

mengeluarkan surat, publikasi boleh full mulai dari cover sampai lampiran, semuanya kan kita masukan. Suratnya

katanya sudah dikeluarkan, tapi saya belum lihat. Informasinya sudah ada. Itu tadi sosialisasi, masalah komunikasi

itu jadi kendala ya kalo semua bergerak semua fakultas untuk webometricnya pasti akan meningkat.

Page 213: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Fahma Rianti

Tanggal : 6 Oktober, 2017

Institusi : Dosen Ilmu Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peneliti: Ibu sendiri ada intensitas waktu tersendiri tidak dalam mengakses repository ini?

Bu Fatma: jika dibutuhkan saja

Peneliti: menurut ibu kurangnya dari repository (uin) apa? Berdasarkan pengalaman ibu dalam mengakses?

Bu Fatma: Kalau repository uin kan yang namanya repository local content ya jadi semua yang diterbitkan UIN

bisa kita akses disitu, Klebihannya adalah kalau kita butuh hasil penelitian yang terkait dengan UIN ya kita

langsung dapat gitu dari situ. Kadang-kadang kalau saya lagi googling google scholar kan juga bisa masuk ke

repository ke-link kesana. Kalau saya sih terus terang sering ke google scholar, ketika dapat baru dilink masuk ke

repository. Tapi kalau buka repository UIN nya secara khusus itu engga.

Peneliti: menurut ibu sendiri, apakah kualitas sistem mempengaruhi penggunaan sistem?

Bu Fatma: Sangat berpengaruh, kalau dia sistemnya bagus misalnya search engine kan ada simple

search, ada advance search misalnya gitu ya. Misalkan dia menyediakan advance search pasti orang lebih antara

recall sama pretitionnya bisa lebih banyak pretitionnya daripada recallnya kalau advance search. Kalau

menyediakan simple search bisa ga selalu spesifik yang kita inginkan, kita harus filter lagi. 90%

Peneliti: apakah kualitas sistem mempengaruhi kepuasan pengguna?

Bu Fatma: Sangat berpengaruh, kalau sistemnya bagus terus kita dapat apa yang kita inginkan sangat spesifik

lengkap mutakhir pasti kita puas jadi kita akan cari lagi-cari lagi. 95%

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Bu Fatma: Kurang berpengaruh, pergantian struktur mungkin ga berpengaruh tapi kalau peningkatan, upgrading

atau evaluasi yang harus dilakukan mungkin iya. Jadi lebih ke perbaikan SDM di dalamnya, tapi kalau pergantian

segera diganti kayaknya itu engga deh. Apalagi UIN kan kebanyakan hampir semuanya PNS gitu ya, nah PNS itu

ga mudah berubah-berubah. Jadi paling evaluasi, harus diupgrade. 30%

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Bu Fatma: Ya berpengaruh 75%, seperti kalau informasi seperti data yang dibutuhkan tersedia akan berpengaruh

terhadap tingkat intensitas penggunaan sistemnya

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Bu Fatma: Ya pasti 90%. Kadang-kadang kan contohnya kayak mahasiswa kalau mau tugas akhir harus nyari

skripsi-skripsi literatur yang mirip sama sebelumnya. Ketika dia dapat tapi hasilnya upload filenya kurang bagus

itu juga pasti mempengaruhi kepuasan. Atau seperti hanya dapat abstraknya saja tidak ada full text nya yang bisa

diakses

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Bu Fatma: Tidak berpengaruh, karena kalau menurut saya repository disini kan untuk webometric kan ya, trus

jadi banyak hal yang dibenahi seperti SOP yang belum established, di tiap perpustakaan masih ada kesalahan yang

terjadi jadi harus upload ulang di perpustakaan utama. Kalau ada keluhan sepertinya masih belum segera ditindak

lanjut. Jadi terkait dengan struktur mungkin belum berpengaruh

Page 214: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Bu Fatma: cukup berpengaruh 75% kalau terkait layanan, seperti penanganan semakin responsif kan pasti

berdampak pada intensitas penggunaan sistem. Pengalaman saya selain repository kita sendiri harus aktif juga

kalau mengalami masalah, mungkin via email bisa tapi tetap aja kita harus melakukan laporan atau bertanya

mungkin ke pustipanda

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Bu Fatma: berpengaruh 75%, kurang lebih sama. Kalau ada masalah kita harus peran aktif

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Bu Fatma: kalau kualitas layanannya kurang bagus maka sulit juga ada perubahan di organisasinya, palingan kita

kasih keluhan pasti kan ada saluran-salurannya kan tapi ga banyak merubah signifikan struktur itu. Karenakan di

UIN sistem mutasi ada dibuat secara berkala, perpindahan, pertukaran segala macam. Kurang berpengaruh 30%

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Bu Fatma: pasti, kalau dia gak puas gak akan pakai lagi kan, atau dia pakai saat mentok aja jika gak ada ditempat

lain hehehe 90%

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap lingkungan organisasi?

Bu Fatma: saya rasa sangat berpengaruh 80%, struktur yang bagus memiliki impact terhadap lingkungan itu

sendiri. Seperti komunikasi yang bagus seperti kepala dan jajarannya akan membuat repository itu terangkat

Peneliti: apakah penggunaaan sistem berpengaruh terhadap manfaat?

Bu Fatma: ya pasti, salah satu indikatornya sistem itu berhasil dengan semakin banyak yang menggunakan.

Semakin banyak yang menggunakan berarti dia semakin bagus. Sangat berpengaruh 90%

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat?

Bu Fatma: kalau orang itu puas berarti kan sistem itu sudah dianggap bagus, sesuai apa yang dibutuhkan. Sangat

berpengaruh 95%

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

Bu Fatma: Sangat berpengaruh, saya rasa itu yang paling berpengaruh ya. Kalau kepuasan kan hanya semacam

feedback gitu. Struktur kan bisa berupa kebijakan, inovasi, trus cepat tanggap dengan respon orang luar yang

memakai, kalau dia cepat responnya dia pasti memperbaiki segala macamnya. Saya rasa ini yang paling

berpengaruh 98%

Peneliti: apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

Bu Fatma: Pasti. Kalau lingkungan itu memberikan masukan saling support, kalau pihak yang mengelola punya

kelemahan trus kita support masukan dengan cara yang baik, dengan saluran yang benar gitu ya pasti kan itu akan

mempengaruhi keberhasilan sistemnya. Kalau caranya cuman ngeluh yang sifatnya menjatuhkan kan pasti

struktur yang mengelolanya juga males misalnya ketika mereka bagus juga gak dihargai. Maksudnya harus saling

mendukung, kita sama-sama sukses bareng itu juga pasti mempengaruhi. Berpengaruh 80%

Peneliti: Menurut ibu sendiri, repository UIN sudah berhasil belum sih? Kalau ada saran untuk pengembangan

Bu Fatma: kalau sejauh ini dilihat dari webometricnya 10 besar itu sudah berhasil namun jangan sekedar ada gitu

ya, harus ada yang dibenahi dari beberapa aspek mungkin berupa SOP nya kemudian sinergi antara perpustakaan-

perpustakaan ini trus tim pengelolanya harus bersinergi artinya harus sering dievaluasi secara berkala. Ini kita

Page 215: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

mau diapain ni repository kedepannya, bukan sekedar ada trus webometricnya bagus tapi itu tadi dari kualitas

informasinya kemudian aksesnya lebih cepat, servernya gimana supaya tidak sering down. Di FAH sendiri yang

ada prodi IPI nya bahkan masih ada beberapa dosen yang belum memiliki repositorynya, jadi masih perlu dibantu

sosialisasinya. Mungkin ada dosen yang sepuh karyanya banyak tapi belum dimasukkan ke repository, padahal

kalau dimasukin bisa aja webometricnya tambah naik

Page 216: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Ulfah Andayani

Tanggal : 10 Oktober, 2017

Institusi : Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bu Ulfa: awalnya itu 2010 kerja sama dengan pustipanda (puskom) dan LPM serta perpustakaan

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Bu Ulfa: Ya sangat berpengaruh, diantara kualitas sistem tadi tu kan kecepatan, kemudahan penggunaan, kalau

sistemnya itu mudah digunakan kemudian mudah di pahami user interface nya mudah digunakan, trus tidak

njelimet gitu loh

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Bu Ulfa: iya pastilah, kayak kamu kalau pakai baju, baranglah hp atau apa kalau berkualitas kan berpengaruh

terhadap kepuasan penggunaan itu. Sangat berpengaruh

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Bu Ulfa: tidak berpengaruh, seharusnya kualitas sistem itu yang harus diperbaiki, performa sistem yang harus

ditingkatkan bukan dengan me-replace SDM. Sistem itu kan semakin qualified dia itu kan semakin baik, kan gitu

maka persoalan SDM itu bisa mengikuti kinerja sistem. Maka SDM itu yang harus ditingkatkan kualitasnya,

sehingga kualitas sistem itu bisa sama dengan kualitas SDMnya. Jadi bukan target yang ada di dalam struktur,

sama aja seperti perkembangan teknologi kita menggunakan komputer merk apa masa malah jadi diturunin

sepsifikasinya supaya SDMnya bisa biasa ngakses contohnya yang tadinya windows 10 trus diturunin

standardnya.

Peneliti: apakah kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem?

Bu Ulfa: pasti berpengaruh, 50% cukup berpengaruh. Artinya tidak membuat orang malas menggunakan

karenakan katakan ada 100 data yang masuk mungkin hanya 30% yang tidak ada itu kan kasuistik ya.

Karena kan jadi harus tahu persoalannya jadi dulu itu kan awal kita mengisi konten repository itu kita kan

mengambil softfile skripsi yang diberikan oleh mahasiswa nah tetapi awal data yang kita masukan itu ada 7000

data kalau gak salah awal-awal, 7000 data itu memang hanya 3000 data saja yang ada softfilenya dalam bentuk

CD selebihnya itu dari data skripsi lama yang waktu itu belum diberlakukan berupa CD jadi mereka kan hardcopy

yang diberikan. Jadi itu kita digitalkan, ribuan data itu didigitalkan discan gitu kan filenya dimasukan gitu.

Mungkin dalam hal ini ada data yang missing, walaupun sudah didigitalkan mungkin belum terambil gitu kan ya

dalam manajemen datanya mungkin ada masalah dan waktu itu kita melakukan transfer data dari aplikasi tulis

lama dikonversi ke aplikasi dspace ini. Jadi mungkin bisa saja pada proses konversi ada data yang missing atau

apa kayak gitu.

Peneliti: itu kan casenya waktu awal-awal IR ya bu, kalau seiring berjalannnya waktu karya tahun sekitar 2015

file di dalam repository pun ada yang tidak tersedia. Itu keterkaitan dengan kesalahan SDM yang tidak menginput

atau seperti apa?

Narasumber: okay, bisa jadi begitu. Jadi kemarin sempat kita sepakati kebijakannya itu skripsi-skripsi tahun 2012

atau 2013 itu menjadi tanggung jawab fakultas-fakultas supaya tidak redundan datanya. Kayak mahasiswa kan

kalau mau bebas pustaka mereka kan menyerahkan skripsi bukan hanya di fakultas tapi di perpustakaan pusat,

softfilenya juga demikian. Jadi kalau perpus mengupload kan datanya redundan, duplicate kerja juga. Maka

disepakati yang tahun-tahun baru itu menjadi tanggung jawab fakultas sedangkan tanggun jawab kita itu yang

lama-lama 2010 kebawah itu kita cari kita upload gitu tapi kalau yang baru-baru itu menjadi tanggung jawab

fakultas. Kalau ada yang missing-missing data begitu bisa jadi di perpus fakultas itu entah kekurangan SDM,

Page 217: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

entah karena skill SDMnya atau ada persoalan lain itu tapi memang belum semua perpustakaan fakultas sudah

memiliki repository.

Untuk sosialisasi sangat perlu dikembangkan lagi, tapi kita sudah memberikan pelatihan pertama waktu sistem ini

kembangkan awal itu kita berapa kali melakukan pelatihan baik diinternal unit perpustakaan dengan mengundang

pustakwan-pustakawan untuk TOT jadi msialnya mereka itu trainers untuk bisa melatih mentoring kembali ke

dosen-dosen gitu kan dan itu kita lakukan di perpstakaan lama itu 3 kali apa ya nah trus udah gitu kita kerja sama

dengan lembaga penjaminan mutu dan juga pustipanda mengundang kaprodi-kaprodi waktu itu diadakan di luar

UIN waktu itu di UT di wisma UT, berapa kali waktu itu. Untuk mensosialisasikan sekaligus melatih apa itu IR

pentingnya mengupload mengunggah karya-karya civitas, karya-karya ilmiah, karya dosen disitu. Selain untuk

menaikkan webometric universitas juga untuk sharing knowledge banyaklah tujuannya gitu kan. Jadi sudah kita

lakukan menurut saya sangat intens, cukup sangat intens utuk sosialisasi.

Jadi kan fakultas itu kan tugasnya memang mengupload data mentah itu ya untuk sementara dia kan diam di pull

system belum online ketika fakultas-fakultas memasukan data itu sesungguhnya data itu belum bisa diakses secara

online, istilahnya masuk ke bank data dulu. Nanti kita pihak perpustakaan yang memvalidasi, jadikan validasi

kalau sudah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh kita baru setelah kita verifikasi kita validasi. Apa

yang kita verifikasi? Ya dari mulai teknik memasukkan data bibliografinya sesuai ga sama kaidah-kaidah

perpustakaan jadi contohnya kayak nama, nama itu kan ada dulu itu kebijakan kayak pembalikkan nama tapi

sekarang sudah tidak kecuali memang yang bermarga itu yang dibalik. Jadi tidak ada gelar akademik, gelar

keagamaan nah itu semua dihilangkan baik advisor maupun author. Kalau magra itu dibalik ada aturannya dari

penentuan tajuk nama-nama itu ada diterbitkaan oleh perpustakaan nasional yang merupakan pakemnya dalam

perumusan penulisan nama nah itu selain gelar akademik dan gelar kerajaan itu tidak dibalik. Trus judul, judul itu

tidak boleh menggunakan capital letter kita itu ada SOP nya. Jadi kita yang merumuskan, jadi bagaimana itu dari

entry data mulai judul pembuatannya.

Peneliti: persoalan SDM sendiri dari mulai pustakawan yang tidak sempurna dalam mengupload seperti ada data

yang tidak keupload dari fakultas tanggapan ibu?

Bu Ulfa: Jadi termasuk itu juga problemnya itu tadi, sudah kaidah-kaidahnya mungkin dia tidak ketahui walaupun

sudah disosialisasikan trus dari perumusan file name juga kan suka gak seragam itu sampai perumusan file

namenya detailnya sudah disediakan. Misalnya ekstensinya apa dibelakang atau dia pake nama orang strip

fakultas, ini kan ada yang pake judul lah pake subjeklah ada yang ngambil dari surat kabar langsung linknya ini

lah pokoknya itu waduh udah banyak kali ininya ketidak seragaman data kan juga berpengaruh ke kualitas sistem.

Jadi data yang harusnya hari ini ada tapi dengan adanya kesalahan itu kan berdampak jadi ketersediaan datanya

gak lengkap ngaruh ke kecepatan data juga kan harusnya tuntas pada saat itu.

Jadi cuman kita terus terang aja karena dosen itu persoalannya, dosen kan ketika mereka upload ke repository itu

bisa digunakan untuk kenaikkan pangkat jadi dosen itu sering banget gak sesuai dengan kaidah-kaidah yang kita

buatkan kadang-kadang itu tadi dari mulai pengetikkan, data, kemudian file name, termasuk tidak di pdf kan

filenya. Itu kan banyak yang tidak di pdf kan, kadang masih dalam format word, masih acak-acakan draft dan

seterusnya. Kadang-kadang salah memasukkan kamar,misalkan kategori tulisan dia itu adalah artikel masuk ke

skripsi. Itu yang jenis-jenis kayak gitu aja banyak yang tidak rapih datanya.

Peneliti: kan sebenernya pihak perpus sudah merangkul para prodi-prodi, mungkin perlu ditingkatkan sosialisasi

secara maksimal lagi?

Bu Ulfa: atau kadang-kadangkan dosen kalau hal teknis seperti itu mereka gak terlalu care entah gatau yah, entah

karena sibuk sehingga kurang aware lah dengan kayak yang gitu-gitu.

Peneliti: lanjut nih bu point 5 apakah kualitas informasi berpengaruh siginifikan ke kepuasan?

Bu Ulfa: Sangat berpengaruhlah misalkan kayak tadi saya nyari nih yakan, pokoknya penting banget untuk

penelitian saya udah dapet, taunya ngga ada full textnya gitu kan. Jadi kan saya kecewa, sangat berpengaruh 85%

Page 218: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Peneliti: point 6 apakah kuallitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Bu Ulfa: cukup berpengaruh 60%, kualitas informasi berpengaruh bisa saja ke autonomy dan komunikasinya di

dalam internal organisasinya. Bisa juga ke kebijakan, kebijakan teknis untuk meningkatkan kualitas informasi ini

contohnnya kayak tadi bagaimana menyusun kaidah-kaidah yang lebih jelas seperti input data itu dan perumusan

file kan bisa dibuatkan kebijakannya.

Trus terkait dengan missing data, file data yang tidak terupload walaupun dibibliografinya sudah ada tidak ada

file datanya. Itu kan banyak persoalan juga, bisa jadi dosen keberatan upload file datanya kan masih ada waktu

penelitian tentang penerimaan terhadap repository yang dilakukan oleh pak agus rivai itu temuannya diantaranya

ada memang dosen itu tidak mau, jadi keengganan memasukkan data itu bisa jadi karena dia itu memang tidak

begitu cukup punya keahlian memasukkan itu. Kemudian dia sendiri gak aware, gak aware karena memang dia

itu keberatan untuk sharing knowledge atau ada ke khawatiran untuk diplagiasi karyanya dia gitu loh

Peneliti: apakah dari rektor sendiri ada peraturan gak sih bu seluruh file harus diupload?

Narasumber: ada, waktu massa pak Komarudin Hidayat itu sudah terbit kayak instruksi rektor, udah kita buatkan.

Waktu itu saya juga yang ikut buatkan draft kebijakannya itu yang kita adopsi dari kebijakan dari universitas

surabaya, ITS waktu itu.

Peneliti: tapi tetap ada follow up lagi tuh bu sampai rektor yang baru pak Dede ini?

Narasumber: ya.. akhirnya kan kenapa sekarang itu jadi banyak itu filenya di dalam dan itu berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan repo kan kontennya bertambah terus walaupun secara quality banyak persoalan tapi dari

segi quantity itu naik ditambah kan kita itu full text kebijakan pengelolaan repositor di perguruan tinggi lain itu

ada yang tidak open full, ada harus login untuk bab 4 nya terus kan ada yang abstraknya tok. Itu pengaruh performa

webometricnya, nah itu Penfollow up dari itu.. kalo dulu kan wajib serah simpan karya untuk diperpustakaan,

berikutnya itu menjadi kewajiban bagi dosen untuk mengupload semua karyanya di repository itu dan berimpact

pada kenaikan pangkat mereka. Sehingga mau gak mau kan, wajib. Keengganan biasanya dari dosen yang berusia

yang gak biasa menggunakan teknologi

Peneliti: Saya lanjut point 7 bu ya, apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Narasumber: ya sangat berpengaruh banget, misalnya orang mau cari langsung down. Kita nih sebelnya yah

sebagai indexer yang menginput data itu kan tahapannya untuk sampai ke uploadnya lumayan juga waktu

prosesnya itu, sebelum kita upload itu kita submit awal kan kita masukkan data-data awal bibliografinya kan.

Udah rapih data bibliografinya panjang pas diupload nih down, akhirnya itu kan gak kesave bibliografinya hilang

akhirnya input lagi dari awal. Sangat berpengaruh banget baik dari user maupun pengelola.

Peneliti: Kalau server sendiri berarti yang megang pustipanda bu ya?

Narasumber: iya

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Narasumber: sangat berpengaruh sama kayak tadi. Kalau awal-awal dulu itu tidak sekedar down server, waktu

awal-awal publikasi IR itu dia hanya mampu mengupload file dengan kapasitas terbatas. Jadi kalau dia

mengupload file yang melampaui batas maka langsung crash ga sempurna untuk mengupload jadi upload ulang

lagi. Trus makanya sistemnya terus dievaluasi dan seterusnya.

Peneliti: itu kan awal-awal, nah seiring berjalannya waktu penganganan terkait layanan entah dari pustipanda itu

semakin sigap?

Narasumber: kalau server sih tetap aja, kalau server untuk repo gak ada server khusus sih kayaknya

Peneliti: lanjut ke point 9 bu, apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap struktur organisasi?

Page 219: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber: kualitas layanan itu kan terkait juga dengan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana kan jadi kalau

kita bekerja tanpa dukungan sarana prasarana yang optimal itu bagaimana kita memiliki budaya kerja yang baik

kan gitu. Jadi sangat berpengaruh, artinya kan dalam hal ini terkait dengan infrastruktur jaringan, sistem yang

akan memperkuat kualitas layanan itu, itu sangat-sangat penting. Seperti dukungan sistem itu tidak terpenuhi kan

otomatis kultur, budaya kerja itu juga bisa menurun. Artinya dalam repository, dikit-dikit kerja down dikit-dikit

kerja down banyaklah masalahnnya kayak tadi. Jadi tidak terselesaikan, dari fakultas itu sering sms “mbak kok

sistem error ya?” jadi kan dari sisi customer user kan kendala. Jadi itu berpengaruh pada kultur, champion tujuan

keberadaan sistem itu juga kan agar supaya lebih mudah.

Peneliti: kalau repository versi mobile bagaimana perkembangannya?

Narasumber: kita itu kan repository ini kan open source ya itu diadopsi kemudian dikembangkan oleh pak firman

dia dosen IPB. Jadi kemarin saya minta dirubah jadi ada pernyataan copyright itu lohh, jadi atas usul user bisa

dikembangkan. Jadi analisa konten dari kita maupun dari LPM. Jadi awalnya perpustakaan bersama LPM

menganalisa sistem, konten-kontennya trus pustipanda yang merumahkannya seperti itu tapi ada konsultan dari

Pak Firman. Kebijakan ada di LPM dan di perpustakaan

Peneliti: poin ke 10 bu, apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Narasumber: Sangat berpengaruh lah, kayak tadi yang saya ceritain

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap lingkungan organisasinya?

Narasumber: iya berpengaruh, kalau komunikasi bagus kan pasti lingkungannya nyaman. Kalau ada masalah cepat

direspon diorganisasinya

Peneliti: yang ke 12 apakah penggunaan sistem berpengaruh terhadap manfaat?

Narasumber: sangat berpengaruh tinggi, dia akan menggunakan dengan intensitas dan merasakan manfaat dari

sistem itu semakin manfaat yang diperoleh

Peneliti: apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat?

Narasumber: iya sangat berpengaruh lah kalau dia puas kalau ada manfaat berdampak pada keberhasilan sistem

itu sendiri

Peneliti: apakah struktur organisasi berpengaruh kepada manfaat?

Narasumber: iya, kalau kebijakannya ada, kalau strukturnya ga benar, komunikasinya ga terjalin baik internal

maupun eksternalnya kan repository itu berhasilnya tidak bisa dari satu pihak jadi harus ada dukungan dari

beberapa pihak jadi harus bekerja sama dengan beberapa institusi salah satu faktor gagalnya sistem dari

strukturnya itu tadi jadi sangat berpengaruh

Peneliti: apakah lingkungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap manfaat?

Narasumber: iyalah, kan tadi kalau lingkungan organisasi kan termasuk external communication dan SDM

pengelolaan. Kesalahan dari perpus sendiri kan masih mnegandalkan dari mahasiswa. Sangat berpengaruh

Page 220: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Ariful Hikami

Tanggal : 31 Oktober, 2017

Institusi : Mahasiswa FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P:Apakah kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem? Penggunaan sistem yang

dimaksud itu ada dari user friendly, kemudahan dalam penggunaan, sedangkan penggunaan sistem seperti tujuan

dari penggunaan tersebut. Jadi, kalau kualitas sistemnya bagus mempengaruhi tingkat intensitas untuk mengakses

sistemnya gak sih?

N:Ya kalau bagi saya si berpengaruh, karena UI yang mudah itu akan menghasilkan kepuasan dari penggunanya.

Jadi, kegunaan dari sistem itu tujuan dari pembuatan sistemnya kan?

P:Iya penggunaan seperti tingkat intensitasnya Jadi, semakin user friendly maka semakin tinggi tingkat intensitas

sistem tersebut digunakan cBerapa persen tuh pak?

N: Bagi saya si, kalau sudah user friendly orang pasti demen, 7

P: Nah kualitas sistem seperti apa sih kak yang menurut kakak itu yang udah bagus? Apakah user friendly ataukah

ada yg lainnya kak?

N: Kalau dari saya si yang pertama dilihat dari uinya tampilannya, kalau tampilannya mudah terus enak dilihat

terus ease of learning itu kayak sistem mudah dipahami, lalu sistem memiliki kualitas yang baik terus sistem

memiliki dukungan teknis jika adanya bugs, lalu yang terakhir itu apakah sistem itu memiliki keamanan yg cukup

atau yang aman

P:Apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?nahkan kalau tadi penggunaan sistemnya,

nah kalau ini berpengaruh gak si sama kepuasan pengguna?

N: Ya kalau bagi saya si berpengaruh ya, karena kalau yang tadi yang sudah disebutin kalau kualitas sistemnya

itu kaya uinya mudah dimengerti uinya mudah untuk dipahami ya pasti tingkat kepuasan penggunanya tinggi,

karena kan pengguna merasakan manfaat dari adanya sistem tersebut merasa puas atas sistem yang sudah dibuat

itu terus merasa nyaman dengan uinya atau tampilan sistemnya

P:Berapa persen tuh?

N:Bagi saya si 8

P:Apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap struktur organisasi?nah kualitas sistem yang ada direpository

sendiri apakah berpengaruh gak si sama contohnya tujuan keberadaan sistem itu sendiri entah itu kebijakannya

mempengaruhi gak si sama kualitas sistem yang ada?

N: Repository ya, kalau tujuan perpuskan memudahkan mahasiswa dalam mengakses atau mencari buku yang

ingin dicari ya, nah dari repository ini kan dah sangat membantu ya dalam mahasiswa mencari buku yang

jumlahnya udah ribuan

Page 221: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

P:Mempengaruhi gak?

N:Jadi pasti mempengaruhi

P:Mempengaruhi struktur kebijakannya?

N:Mempengaruhi struktur organisasinya karena kan tujuan dari keberadaan sistem tersebut yang utama kan emang

memudahkan mahasiswa dalam mencari buku kan

P:Nah itu berapa persen kak?

N:Bagi saya itu 8 Berarti kualitas sistem sendiri berpengaruh tentang kebijakan yang ada?jadi kebijakannya itu

mengacu pada kualitas sistem yang ada seperti Kurang lebih begitu ya

P:Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem? Nah kan kalau tadi kualitas sistem,

sekarang kita ke kualitas informasinya seperti informasi yang uptodate datanya tepat terus kalau kita liat informasi

tentang repository informasinya udah ada semua komplit gitu, terus mempengaruhi penggunaan sistem gak si

menurut anda sendiri? Kalau kualitas informasi ya berpangaruh ya terhadap penggunaan sistem.Berapa persen

tuh?

N: Kalau saya si 90 persen

P:Sebab kenapa menurut anda?

N:Sebab sistem yang informasinya berkualitas pasti mempengaruhi penggunaan sistem tersebut

P: Informasi yang berkualitas menurut anda yang seperti apa ya?

N:Ya kaya informasinya uptodate, informasi yang diberikan tepat misalnya kita kan ngakses repository nih nyari

buku karangan siapa terus yang keluar ya buku dia, nah berarti kan kualitas informasinya tepat

Nah menurut pengalaman anda sendiri kalau direpository itu kualitas informasinya itu udah mengacu

pada itu gak si, atau perlu perbaikan?

Nah kalau bagi saya si sudah lumayan bagus ya, tapi masih ada kekurangan yaitu pas kita nyari skripsi

kakak kelas ada yang tidak ada file pdfnya

1. Apakah kualitas informasi berpangaruh terhadap kepuasan pengguna?

Ya kalau saya si hampir sama dengan pertanyaan diatas ya karena informasi dari sistem harus berkualitas

harus uptodate dan informasi yang diberikan tepat dan lengkap ya pasti kalau kualitas informasinya baik

pasti kepuasan penggunanya pastii baik juga

Nah kalau menurut anda sendiri pengguna itu puas berdasarkan aspek apanya aja si?

Apakah kebutuhan datanya atau bisa dijelaskan?

Ya kalau ini kan membicarakan tentang kualitas informasi ya berarti informasi yang diberikan kaya tadi

yang uptodate terus sudah tepat sudah lengkap dan sesuai dengan yang kita input

2. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasinya? Kualitas informasi yang

diberikan repository berpengaruh gak si sama struktur organisasi yang ada diperpus?

Page 222: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Bagi saya cukup berpengaruh 70 lah

Oh iya yang tadi berapa persen?

Tadi yang kepuasan ya, 90

Nah ini 70 persen sebab kenapa?

Sebab kalau kualitas informasi kan masih kurang ya direpository kaya yang tadi saya sebutkan misalnya

skripsi belum ada file pelengkapnya seperti pdfnya, terus juga buku seharusnya kan info tambahannya

ya misalnya kita nih nyari buku apaan nih terus disesuain apakah sudah ada apa belum, kan ada nih kita

kan udah nyari nih bukunya eh ternyata dipinjem

Itu bukan repository kan, nah itu mempengaruhi struktur organisasi?

Ya kaya yang tadi

70 persen ya

Yang saya tangkep kan struktur organisasi tujuan keberadaan sistemnya ya

3. Apakah kualitas layanan berpengaruh pada penggunaan sistem? Nsh kualitas layanan itu sendiri seperti

supportnya terus follow up misalnya ada masalah masalah kan kaya kemaren tuh repository susah diakses

kan server down, itu mempengaruhi penggunaan sistemnya sendiri gak si?

Ya kalau bagi saya si berpengaruh ya, misal kita lagi butuh banget nih lagi nyari buku diperpus kan gak

mungkin ya kita bulak balik dari lantai 2 ke 6 ya, misalnya kualitas layanannya kurang kaya yang tadi

disebutkan server down pasti mengurangi tingkat penggunaan sistemnya ya

Nah berarti ini berdampak kepada kepuasan penggunanya juga dong?seberapa pengaruh si?

Oh iya yang tadi berapa persen?

Tadi 70

4. Apaka kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Kalau bagi saya si ya berpengaruh

Berapa persen?

90 ya

Sebab?

Sebab ya kualitas layanan yang baik menghasilkan kepuasan pengguna yang tinggi

5. Apakah kualitas layanan berpangaruh terhadap struktur organisasinya menurut anda?

Ya cukup berpengaruh ya

Berapa persen?

70 lah

Bisa dijelaskan?

Kalau bagi saya si tujuan keberadaan sistem repository ya menghasilkan kualitas layanan yang baik juga

ya

Nah ini kan layanan berpengaruh kaya struktur juga seperti komunikasi dia intern sendiri apakah kualita

layanan itu mempengaruhi komunkasi yang ada di struktur perpus sendiri atau seperti apa?

Ya karena kan dari struktur organisasi kan adanya komunikasi yang baik didalam oranisasi ini ya berarti

dari struktur organisasi ini ada yang belum tersampaikan di kualitas layanannya dari repository ini,

karena kan belum memenuhi tujuan dari sistem ini jadi masih cukup berpengaruh ya

6. Apakah kepuasan pengguna berpangaruh terhadap penggunaan sistem?

Page 223: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Kalau itu si bagi saya sangat berpengaruh ya

Berapa persen?

Karena kan kalau penggunanya puas pasti dia akan terus terusan menggunakan sistem itu

Berapa persen ya?

90 persen

Sangat berpengaruh berart?

Ya

7. Apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap struktur organisasi?nah lingkungan organisasi ini

sendiri seperti kondisi internal dalam organisasi tersebut lalu komunikasi dengan pihak luar, contohnya

kan perpustakaan menjalin komunikasi terhadap pustipanda untuk teknis, nah lingkungan ini

berpengaruh gak si sama struktur organisasinya? Eh, apakah struktur organisasi mempengaruhi

lingkungannya gak si?

Ya kalau bagi saya si berpengaruh ya, karena kan struktur organisasi juga dipengaruhi oleh linkungan

organisasi

Berarti strktur organisasi mempengaruhi lingkungan organisasi?

Ya berpengaruh ya struktur organisasi dipengaruhi lingkungan organisasinya, misalnya uin yang tadi

dibilang itu melakukan organisasi dengan pihak luar, berarti kan struktur organisasi juga membutuhkan

lingkungan untuk menunjang proses bisnisnya, lumayan berpengaruh ya

Berapa persen ya?

80

8. Apakah penggunaan sistem ini sendiri mempengaruhi manfaat gak si?manfaat ini bisa dikatakan sebagai

keberhasilan sistem itu sendiri, apakah penggunaan sistem mempengaruhi tingkat keberhasilannya gak

si dengan manfat yang didapat?

Ya kalau bagi saya si kalau semakin intensitas sistem semakin tinggi berari semakin besar manfaat yang

diberikan sistem tersebut

Berapa persen dan mengapa?

Berarti berpengaruh ya, 80 persen lah

9. Apakah kepuasan pengguna mempengaruhi manfaat?

Kalau kepuasan pengguna kemanfaat ya?

Ya benar

Berarti kalau pengguna udah puas atas sistem repository ini berari repository sudah memberikan banyak

manfaat kepada mahasiswa tersebut, berarti itu kan sangat berpengaruh ya berarti 90 lah

10. Apakah struktur organisasi mempengaruhi terhadap manfaat repository ini?

Ya kalau yang saya paham kaya tadi ya struktur organisasi itu kan yang menentukan tujuan keberadaan

sistem repository itu ya, berarti kan tujuan keberadaan sistem itu kan berkesinambungan dengan manfaat

dari adanya repository ini berarti kan berpengaruh dari kedua variabel tersebut ya

Berapa persen tuh?

90 lah

Sangat berpengaruh ya?

Iya sangat berpengaruh

Page 224: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

11. Apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap manfaat itu sendiri?lingkungan organisasi disini ya

seperti tadi seperti contoh kebeadaan sdmnya apakah sudah sesuai terus antara komunikasi internal

organisasi itu sendiri berpengaruh terhadap keberhasilan sistemnya gak si menurut anda?

Ya kalau bagi saya si lingkungan organisasi mempengaruhi net benefitnya ya karena kan komunkasi

dengan pihak luar organisasi juga diperlukan, semakin baik dari pengembangan sistem ini berarti

semakin banyak manfaat yang didapat pengguna

Nah untuk saran sendiri apa si yang perlu dibenahi untuk repository dan sudah berhasilkah kalau menurut

anda?

Kalau bagi saya si sudah lumayan berhasil ya, yang perlu dibenahi yaitu kaya tadi kan pelengkap

informasinya masih kurang yang kaya skripsi itu seharusnya ada pdfnya terus juga jurnal banyak yg

belum ada pelengkap pdfnya

Page 225: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Narasumber : Faizal Ardyanto

Tanggal : 31 Oktober, 2017

Institusi : Mahasiswa FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peneliti: apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem?

Faizal: kualitas sistem kalau menurut saya sangat berpengaruh ya terhadap penggunaan sistem otomatis kan dari

yang saya baca terdapat indikator user friendly , accessibility dan sebagainya kalau dari kondisi sistem yang seperti

ini pasti dia akan mempengaruhi tingkat penggunaan dari sistem itu sendiri. Menurut saya pribadi sangat

berpengaruhnya 90% lah

Peneliti: kualitas sistem yang baik menurut mas sendiri itu seperti apa sih?

Faizal: kalau menurut saya ya dia mudah digunakan pasti, trus yang kedua aman, mudah diakses, tersedia dimana-

mana trus yang jelas dia itu harus up to date ya. Jadi dia harus menyediakan skripsi-skripsi terbaru ya. Pengalaman

saya sendiri masih ada yang belum diupdate koleksi skripsinya

Peneliti: apakah kualitas sistem mempengaruhi kepuasan pengguna tidak?

Faizal: sangat berpengaruh, kalau kualitas sistemnya itu jelek pasti kita akan tidak puas dan cenderung malas

untuk memakainya lagi malah. Jadi kalau ditanya persennya 90% saya bisa bilangm karena kualitas

mempengaruhi kepuasan menurut saya

Peneliti: oke selanjutnya apakah kualitas sistem mempengaruhi struktur organisasi?

Faizal: kalau menurut pandangan saya pribadi kan indikatornya sendiri ada budaya kerjanya komunikasi yang ada

di dalam organisasi saat ini kurang mempengaruhi ya. Sebab kalau menurut saya kualitas sistem itu mencerminkan

budaya kerja organisasi, jadi sistem itu terbentuk dari cerminan organisasi. Bukan kualitas sistemnya yang

mempengaruhi kalau menurut saya pribadi, jadi kalau saya bilang sih kurang berpengaruh ya 50%. Jadi kayak

kita di UIN harusnya budaya yang ada di UIN mempengaruhi kualitas sistem repository itu

Peneliti: apakah kualitas informasi mempengaruhi penggunaan sistem?

Faizal: itu berpengaruh kalau menurut saya, kalau kualitas informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga

kulitas informasi yang ada di repository baik dalam artian update tadi, trus mudah diakses dan relevan dengan

user-user cari itu menurut saya user itu puas dan cenderung akan kembali menggunakan. Presentasenya 80% lah

85% juga bisa

Peneliti: selanjutnya apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna?

Faizal: ya 80% berpengaruh, balik lagi kaya yang saya tadi bilang. Kita user kita akses repository, eh informasi

yang kita dapat berkualitas, relevan sesuai dengan apa yang kita cari. Pasti kita puas dong sebagai user

Peneliti: untuk selanjutnya apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap struktur organisasi? Contohnya

misalkan tadi ada data yang uptodate, itu berpengaruh gak sih sama kebijakan yang dilakukan organisasi

kedepannya?

Faizal: kalau dari indikator struktur organisasi itu berupa budaya organisasi, budaya kerja, tujuan keberadaan

sistem. Kualitas informasi kalau menurut saya cukup berpengaruh terhadap struktur organisasi. Karena gini

misalnya kan masih ada skripsi yang kurang up date, jadi tidak sesuai dengan apa yang saya cari itu terakhir saya

cari khususnya prodi SI tentang evaluasi kepuasan itu masih jarang banget padahal dari senior saya ada. Itu kan

kualitas informasinya ya, apakah budaya petugas repository nya yang sibuk atau dari sistemnya atau seperti apa

ya. Jadi kan hal-hal itu bisa berdampak kepada pemangku kebijakan apakah setiap minggu diupdate atau 3 hari

Page 226: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

sekali itu kan mempengaruhi struktur organisasinya untuk meningkatkan kepuasan dari pengguna repository itu.

Jadi menurut saya cukup berpengaruh 70% lah

Peneliti: apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem? Seperti pelayanan kalau sistem tiba-

tiba masalah, atau sistem sudah responsif, atau ketika buka sistem malah terjadi bug

Faizal: pasti berpengaruh 80%, kita itu kan user pengguna ingin mendapatkan layanan yang baik ya. Kita anggap

saja user itu pembeli, sistemnya itu penjual. Otomatis kan mau dapat layanan yang baik dong biar dia balik lagi

dan loyal kesitu. Layanan yang baik dalam artian sistem itu lancar, gada ngebug sama sekali dan mudah digunakan

gitu loh gak ribet mesti login sana sisni dulu gak didirect kesana-sini dulu, apa yang kita cari otomatis ita sebagai

user sering menggunakan jadi menurut saya berpengaruh sih ini

Peneliti: berkaca pada pengalaman, apakah kejadian yang mas alami ketika mengakses repository?

Faizal: saya pernah waktu itu mau akses sistem gabisa, saya ga ngerti itu kenapa sebagai mahasiswa. Dan saya

juga ga ngerti harus hubungi siapa untuk tau kenapa itu sistem gabisa dipake.

Peneliti: berarti apakah kualitas layanan berpengaruh ke kepuasan pengguna?

Faizal: sangat berpengaruh 90%. Kita kalau mendapat layanan yang baik otomatis puas, ga mungkin kita kalau

mendapat layanan yang baik trus cari-cari kesalahan. Itu bukan user yang baik menurut saya hehehe.. kalau kita

sudah dapat layanan yang baik, otomatis puas dong dengan sistem itu sendiri

Peneliti: apakah kualitas layanan itu sendiri mempengaruhi struktur organisasi?

Faizal: pasti pengaruh ya mas, karena sistem layanan ini kan dioperasikan oleh orang ya pasti ada tim bagian dari

perpustakaan itu pasti dia yang menangani repository ini sendiri dong. Itu kan istilahnya mereka memberikan

layanan terhadap mahasiswa dan siapapun yang mengakses repository di UIN ini dalam bentuk sebuah sistem ya

layanannya. Tapi kan layanannya ga langsung secara face to face ya, tapi tetap saja ini layanan, saya pikir ini

berpengaruh. Kalau balik lagi tadi ke struktur organisasi ada budaya kerja, tujuan keberadaan sistem.. kalau

budaya kerjanya masih males-malesan atau sibuk gitu ya saya kurang paham. Mungkin mereka kekurangan SDM

bisa jadi, kalau seperti itu kan bisa ke kebijakan pimpinan ya. Apakah SDM nya ditambah khusus melayani

repository, kerjaannya ditambah dengan otomatis bayarannya juga ya hehehe ya menurut saya berpengaruh ke

struktur organisasi yaa... 80%

Peneliti: selanjutnya apakah kepuasan penggunan berpengaruh ke penggunaan sistem?

Faizal: Sangat berpengaruh, kalau kita udah puas pasti kita bakal lebih sering menggunakan sistemnya 90%

Peneliti: nah untuk selanjutnya apakah struktur organisasi mempengaruhi terhadap lingkungan organisasi itu

sendiri?

Faizal: jelas ya kalau struktur organisasi pasti berpengaruh terhadap lingkungan organisasi. Ya dari struktur yang

dibuat kalau sudah bagus pasti bakal menciptakan lingkungan organisasi yang baik pula. Kalau struktur

organisasinya buruk pastikan lingkungan kerjanya lingkungan organisasinya jelek dan bakal berimbas ke

semuanya termasuk ke keberhasilan sistemnya sendiri. Berpengaruh 85%

Peneliti: selanjutnya apakah penggunaan sistem berpengaruh ke manfaat atau keberhasilan sistem itu sendiri gak

sih?

Faizal: berpengaruh ya, kita kan bikin sistem pasti tujuanya kan ga mungkin sistem itu didiemin aja dong.

Otomatis sistem itu mau digunain dan bermanfaat bagi penggunanya. Jadi penggunaaan sistem ya berpengaruh

terhadap manfaat yang didapat. Ya skalanya 80% lah, karena kalau sistemnya itu sudah dinilai bermanfaat bagi

pengguna pasti bakalan digunain terus-terusan dong

Peneliti: lalu apakah kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat itu sendiri?

Page 227: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

Faizal: ya pasti berpengaruh ya, kalau orang yang pake sistemnya puas otomatis merasakan manfaat dari sistem

ini dong 85% lah sama kayak penggunaan sistem

Peneliti: selanjutnya apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap manfaat?

Faizal: berpengaruh 80%, struktur organisasi sendiri kan balik lagi ngomongin pemangku kebijakan, pemangku

kebijakan itu kan yang menentukan pembuatas sistem pertama. Sistem ini dibuat tujuannya apa, ga mungkin dong

sistem ini dibuat ga ada manfaatnya. Pasti kan sistem ini dibuat tujuannya bermanfaat seluas-luasnya untuk civitas

akademika UIN Syarif Hidayatullah dong harusnya, gamungkin sistem ini dibuat hanya sekedar gaya-gayaan

Peneliti: kalau lingkungan organisasi sendiri seberapa berpengaruh terhadap manfaat?

Faizal: kalau menurut saya 85% sangat berpenaruh karena kan kalau tadi struktur organisasi sebagai koor

pengambil kebijakan ya, jadi tujuannya apa dibuat sistem ini, mereka yang okein sistem ini dari struktur

organisasi. Kalau lingkungan ini pasti mereka yang menjalankan. Kalau mereka menjalankan tidak sesuai dengan

tujuan keberadaan sistem otomatiskan mempengaruhi dari manfaatnya otomatis tidak tercapa manfaatnya dari

tujuan keberadaan sistem ini sendiri. Bisa dibilang sia-sia kalau mereka menjalankan tidak sesuai dengan tujuan

pembuatan sistem itu sendiri jadi menurut saya sangat berpengaruh ini lingkungan organisasi terhadap manffaat

ini.

Peneliti: apakah sistem ini sudah berhasil atau ada saran yang ingin disampaikan?

Faizal: saya memberikan saran sesuai dengan pengalaman ya, saya jarang mengakses repository karena setiap

saya akses sering tidak bisa. Saya ngga tau itu kenapa, trus terakhir informasi yang saya cari itu ngga ada. Saya

kira sistem ini cuukup berhasil dengan catatan ada yang perlu dibenahi. Mungkin satu jangan ada lagi sistem tidak

bisa diakses, itu dasarnya dulu kalau menurut saya. Ya pengalaman saya juga kalau sistem gabisa diakses saya

juga harus ngomong kemana, itu mempengaruhi tingkat penggunaan saya selanjutnya otomatis. Kedua diperbaiki

lagi kualitas informasi yang ada, mungkin ada kebijakan seminggu diupdate jadi biar lebih menarik minat

mahasiswa mengakses repository sendiri jadi lebih sering digunakan agar terasa manfaatnya

Page 228: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

LAMPIRAN 2 FOTO-FOTO PENELITIAN

Page 229: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 230: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 231: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 232: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 233: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

LAMPIRAN 3 VISI MISI PUSAT PERPUSTAKAAN

Page 234: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

LAMPIRAN 4 TAMPILAN INSTITUTIONAL REPOSITORY

Page 235: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 236: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 237: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 238: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 239: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 240: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 241: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 242: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 243: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 244: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 245: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 1 2 3 4 5 6

T1 T1.1.5 T1.2.5 T1.3.5 T1.4.5 T1.5.5 T1.6.5 T1.7.5 T1.8.5 T1.9.4 0 0 0 1 8 0

T2 T2.1.5 T2.2.5 T2.3.5 T2.4.5 T2.5.5 T2.6.4 T2.7.5 T2.8.5 T2.9.4 0 0 0 2 7 0

T3 T3.1.1 T3.2.2 T3.3.1 / T3.3.6 T3.4.5 T3.5.4 T3.6.4 T3.7.2 T3.8.3 T3.9.4 2 2 1 3 1 1

T4 T4.1.3 T4.2.4 T4.3.3 T4.4.5 / T4.4.6 T4.5.4 T4.6.4 / T4.6.6 T4.7.4 T4.8.5 T4.9.5 0 0 2 4 3 2

T5 T5.1.5 T5.2.5 T5.3.5 T5.4.5 T5.5.5 T5.6.4 T5.7.4 T5.8.5 T5.9.5 0 0 0 2 7 0

T6 T6.1.1 T6.2.1 T6.3.3 T6.4.3 T6.5.1 T6.6.4 T6.7.3 T6.8.3 T6.9.3 3 0 5 1 0 0

T7 T7.1.1 T7.2.2 T7.3.5 T7.4.5 T7.5.4 T7.6.5 T7.7.4 T7.8.5 T7.9.4 1 1 0 3 4 0

T8 T8.1.5 T8.2.4 T8.3.5 T8.4.5 T8.5.5 T8.6.4 T8.7.5 T8.8.5 T8.9.5 0 2 0 0 7 0

T9 T9.1.1 T9.2.2 T9.3.5 T9.4.5 / T9.4.6 T9.5.1 T9.6.4 T9.7.5 T9.8.3 T9.9.3 2 1 2 1 3 1

T10 T10.1.4 T10.2.5 T10.3.5 T10.4.4 T10.5.5 T10.6.3 T10.7.5 T10.8.5 T10.9.5 0 0 1 2 6 0

T11 T11.1.5 T11.2.4 T11.3.4 T11.4.5 T11.5.5 T11.6.4 T11.7.5 T11.8.5 T11.9.4 0 0 0 4 5 0

T12 T12.1.4 T12.2.5 T12.3.5 T12.4.5 T12.5.4 T12.6.5 T12.7.4 T12.8.5 T12.9.4 0 0 0 4 5 0

T13 T13.1.5 T13.2.5 T13.3.5 T13.4.4 T13.5.3 T13.6.5 T13.7.4 T13.8.5 T13.9.5 0 0 1 2 6 0

T14 T14.1.1 T14.2.5 T14.3.5 T14.4.5 T14.5.3 T14.6.5 T14.7.4 T14.8.4 T14.9.5 1 0 1 2 5 0

T15 T15.1.3 T15.2.4 T15.3.4 T15.4.5 T15.5.3 T15.6.4 T15.7.5 T15.8.4 T15.9.5 0 0 2 4 3 0

9 6 15 35 70 4

Informan Analisis

LAMPIRAN 6 TABEL DATA CODING

Page 246: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 247: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY
Page 248: EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48487... · 2019. 11. 25. · EVALUASI KUALITATIF KEBERHASILAN SISTEM INSTITUTIONAL REPOSITORY