EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN ATLET BULUTANGKIS PB …

14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 122 Mei 2019 109 EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN ATLET BULUTANGKIS PB MALAKA ACEH BESAR TAHUN 2018 Fitri Addyanti, Alfian Rinaldy, Yeni Marlina Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Corresponding Email: fitriaddyanti19gmail.com ABSTRAK Bulutangkis merupakan permainan yang menuntut beberapa kemampuan fisik. Kemampuan fisik ada yang bersifat umum dan khusus. Kemampuan fisik yang bersifat khusus disebut juga dengan kemampuan fisik dominan. Kemampuan kondisi fisik dominan sangat berperan dalam bermain bulutangkis. Penelitian ini berupaya mengungkapkan kemampuan kondisi fisik dominan atlet PB Malaka Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kondisi fisik dominan atlet PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 18 orang atlet PB Malaka Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini 11 orang atlet putra PB Malaka Aceh Besar. Pengambilan sampel penelitian berdasarkan usia atlet yaitu berkisar antara 12-16 tahun. Beberapa orang atlet yang usianya masih di bawah 11 tahun tidak dijadikan sebagai sampel dikarenakan masih tergolong atlet pemula. pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: tes power otot lengan (medicine ball push), tes power otot tungkai (vertical jump), tes kelincahan ( agility t-test), tes daya tahan jantungparu (lari 15 menit). Analisis data penelitian ini menggunakan tabulasi persentase. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata power otot lengan atlet sebesar 4,68 meter (katagori sedang), dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 5 orang atlet (45,45%) berada pada katagori sedang, (2) sebanyak 1 orang atlet (9,09%) berada pada katagori baik sekali, (3) sebanyak 3 orang atlet (27,27%) berada pada katagori baik, dan (4) sebanyak 2 orang atlet (18,18%) berada pada katagori kurang. Rata-rata power otot tungkai atlet sebesar 53,72 centi meter (katagori baik), dengan rincian sebagai berikut: sebanyak 5 orang atlet (45,45%) berada pada katagori baik, (2) sebanyak 2 orang atlet (18,18%) berada pada katagori baik sekali, dan (3) sebanyak 4 orang atlet (36,36) berada pada katagori cukup. Rata-rata kelincahan atlet sebesar 9,83 detik (katagori baik) dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 6 orang atlet (54,54%) berada pada katagori baik, (2) sebanyak 4 orang atlet (36,36) berada pada katagori baik sekali, dan (3) sebanyak 1 orang atlet (9,09%) berada pada katagori cukup. Rata-rata daya tahan jantungparu sebesar 46,37 m.l/kg.bb/menit (katagori kurang sekali), dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 4 orang atlet (36,36%) berada pada katagori kurang sekali, (2) sebanyak 3 orang atlet (27,27%) berada pada katagori sedang, (3) sebanyak 3 orang atlet (27,27%) berada pada katagori sedang, dan (4) sebayak 1 orang atlet (9,09%) berada pada katagori baik. Kesimpulan penelitian ini adalah: kemampuan power otot tungkai dan kemampuan kelincahan berada pada kategori baik, kemampuan power otot lengan berada pada kategori sedang, dan kemampuan daya tahan jantungparu berada pada kategori kurang sekali. Kata kunci: evaluasi, kondisi fisik dominan, bulutangkis

Transcript of EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN ATLET BULUTANGKIS PB …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

109

EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN ATLET BULUTANGKIS PB

MALAKA ACEH BESAR TAHUN 2018

Fitri Addyanti, Alfian Rinaldy, Yeni Marlina

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Corresponding Email: fitriaddyanti19gmail.com

ABSTRAK

Bulutangkis merupakan permainan yang menuntut beberapa kemampuan fisik. Kemampuan fisik ada yang bersifat umum dan khusus. Kemampuan fisik yang bersifat khusus disebut juga dengan kemampuan fisik dominan. Kemampuan kondisi fisik dominan sangat berperan dalam bermain bulutangkis. Penelitian ini berupaya mengungkapkan kemampuan kondisi fisik dominan atlet PB Malaka Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kondisi fisik dominan atlet PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 18 orang atlet PB Malaka Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini 11 orang atlet putra PB Malaka Aceh Besar. Pengambilan sampel penelitian berdasarkan usia atlet yaitu berkisar antara 12-16 tahun. Beberapa orang atlet yang usianya masih di bawah 11 tahun tidak dijadikan sebagai sampel dikarenakan masih tergolong atlet pemula. pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara: tes power otot lengan (medicine ball push), tes power otot tungkai (vertical jump), tes kelincahan ( agility t-test), tes daya tahan jantungparu (lari 15 menit). Analisis data penelitian ini menggunakan tabulasi persentase.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata power otot lengan atlet sebesar 4,68 meter (katagori sedang), dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 5 orang atlet (45,45%) berada pada katagori sedang, (2) sebanyak 1 orang atlet (9,09%) berada pada katagori baik sekali, (3) sebanyak 3 orang atlet (27,27%) berada pada katagori baik, dan (4) sebanyak 2 orang atlet (18,18%) berada pada katagori kurang. Rata-rata power otot tungkai atlet sebesar 53,72 centi meter (katagori baik), dengan rincian sebagai berikut: sebanyak 5 orang atlet (45,45%) berada pada katagori baik, (2) sebanyak 2 orang atlet (18,18%) berada pada katagori baik sekali, dan (3) sebanyak 4 orang atlet (36,36) berada pada katagori cukup. Rata-rata kelincahan atlet sebesar 9,83 detik (katagori baik) dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 6 orang atlet (54,54%) berada pada katagori baik, (2) sebanyak 4 orang atlet (36,36) berada pada katagori baik sekali, dan (3) sebanyak 1 orang atlet (9,09%) berada pada katagori cukup. Rata-rata daya tahan jantungparu sebesar 46,37 m.l/kg.bb/menit (katagori kurang sekali), dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 4 orang atlet (36,36%) berada pada katagori kurang sekali, (2) sebanyak 3 orang atlet (27,27%) berada pada katagori sedang, (3) sebanyak 3 orang atlet (27,27%) berada pada katagori sedang, dan (4) sebayak 1 orang atlet (9,09%) berada pada katagori baik.

Kesimpulan penelitian ini adalah: kemampuan power otot tungkai dan kemampuan kelincahan berada pada kategori baik, kemampuan power otot lengan berada pada kategori sedang, dan kemampuan daya tahan jantungparu berada pada kategori kurang sekali.

Kata kunci: evaluasi, kondisi fisik dominan, bulutangkis

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

110

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik menyenangkan yang dapat dilakukan oleh

semua orang. Dikatakan aktivitas menyenangkan karena setiap orang bisa memilih

olahraga jenis apa yang mau dilakukan. Bahkan saat ini kegiatan olahraga tidak hanya

dijadikan sebagai aktivitas fisik saja namun juga menjadi ajang untuk bersosialisasi dan

bersilaturrahmi. Selain itu masyarakat yang sangat peduli dengan kesehatannya sudah

menjadikan kegiatan olahraga sebagai agenda rutin yang wajib dilakukan. Seiring dengan

perkembangannya masyarakat semakin sadar dengan manfaat berolahraga yang mampu

memberikan kesehatan dan menyehatkan jiwa raga, membentuk kepribadian yang sehat

sehingga dapat menghadapi persaingan dan perubahan serta semakin kreatif dalam

berbagai bidang.

Perkembangan olahraga di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup

baik tiap tahunnya yang ditandai dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang

pentingnya melakukan aktivitas olahraga. Masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga

tersebut memiliki tujuan yang beragam diantaranya meningkatkan kebugaran jasmani,

untuk bersosialisasi, maupun untuk mendapatkan prestasi di cabang olahraga tertentu.

Prestasi dibidang olahraga tidak hanya mampu memberikan dampak positif bagi pelaku

olahraga namun juga memberikan pengaruh besar bagi suatu negara. Giriwijoyo (1992:48)

menyatakan bahwa, “sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan, yakni jasmani, rohani

dan sosial”.

Aspek-aspek yang saling berkaitan antar satu sama lain tersebut menjadi tolak ukur

bagi suatu aktivitas fisik sudah berjalan dengan baik. Sebagaimana pernyataan di atas

bahwa seseorang dapat dikatakan sehat tidak hanya dilihat dari kemampuan dia melakukan

aktivitas fisik saja, akan tetapi seseorang dapat dinyatakan sehat apabila dia mampu

bersosialisasi dengan baik atau memiliki hubungan kekerabatan yang selalu dijaga, dan

yang paling penting seseorang yang dinyatakan sehat itu mampu melakukan aktivitas tanpa

mengalami lelah yang berlebihan.

Kondisi fisik berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi dua katagori, yang

pertama adalah komponen fisik dasar dan kedua komponen fisik dominan. Komponen fisik

dasar adalah komponen kondisi fisik yang berperan sebagai landasan utama dari suatu

cabang olahraga. Sedangkan komponen fisik dominan adalah unsur kondisi fisik yang

memberikan pengaruh besar terhadap pencapaian prestasi dalam suatu cabang olahraga.

Griwijoyo (1992: 233) menyebutkan “lima komponen kondisi fisik dasar dalam cabang

olahraga bulutangkis yaitu daya tahan, kekuatan, power, kecepatan dan fleksibilitas”.

Unsur kondisi fisik dominan dalam cabang olahraga bulutangkis menurut Perdana (tanpa

tahun:1) diantaranya “kelincahan, daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan,

kecepatan,”. Pendapat ini diambil berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada atlet

bulutangkis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan ke

enam unsur kondisi fisik memiliki pengaruh yang besar dalam penetuan prestasi cabang

olahraga bulutangkis.

Olahraga bulutangkis juga tidak terlepas dari sepuluh komponen kondisi fisik

tersebut. Tentunya seluruh komponen kondisi fisik tersebut dapat ditingkat dengan

melakukan latihan rutin peningkatan kondisi fisik. Namun setiap cabang olahraga memiliki

beberapa komponen kondisi fisik yang sangat berpengaruh dan memberikan kontribusi

besar dalam cabang olahraga tertentu yang disebut dengan kondisi fisik dominan.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

111

Seiring dengan perkembangan dalam dunia olahraga, maka setiap cabang olahraga

juga ikut melakukan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam berbagai hal. Salah satu

contohnya ialah cabang olahraga bulutangkis yang semakin berkembang dalam segi teknik

dan taktik bermain, jika dalam pertandingan partai tunggal putra beberapa tahun lalu masih

menggunakan model permainan dengan pukulan-pukulan melambung ke atas atau lob dan

pukulan drop shot namun saat ini permainan lebih cendrung cepat dengan pukulan-pukulan

yang menggunakan power seperti pukulan smash dan drive. Dengan adanya perkembangan

ini maka juga berpengaruh pada bebrapa komponen kondisi fisik yang dominan dalam

cabang olahraga bulutangkis.

Beberapa pakar olahraga mengatakan bahwa komponen kondisi fisik dominan

dalam cabang olahraga bulutangkis saat ini adalah: daya tahan, power, dan kelincahan.

Sedangkan kekuatan dan kecepatan merupakan dua komponen kondisi fisik yang saling

berkaitan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Widiastuti (2011:16) “daya ledak merupakan

kombinasi antara daya otot maksimum (kekuatan) dengan kecepatan maksimum”.

Sehingga secara otomatis kedua komponen kondisi fisik ini dapat diukur kualitasnya

dengan melihat tingkat daya ledak atau power dari seorang atlet bulutangkis.

Komponen kondisi fisik ini menjadi tolak ukur atau dasar seorang atlet dapat

mencapai prestasi. Lebih lanjutnya kelima kondisi fisik dominan dalam cabang olaharag

bulutangkis dapat diukur dengan serangkaian tes sebagai beriku: 1) tes lari 12 menit untuk

mengukur daya tahan umum, 2) push up test untuk mengukur daya tahan otot lengan, 3)

squat jump untuk mengukur daya tahan otot tungkai, 4) hand dynamometer untuk

mengukur kekuatan otot lengan, 5) leg dynamometer untuk mengukur kekuatan otot

tungkai, 6) vertical jump untuk mengukur power otot tungkai, 7) lari 50 meter untuk

mengukur kecepatan, 8) sit and reach test untuk mengukur kelentukan togok.

Persatuan bulutangkis (PB) Malaka sebagai salah satu wadah atau tempat para atlet

melakukan latihan dan pengembangan keterampilan bermain bulutangkis. PB Malaka yang

terletak di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar mulai berdiri sejak 14 Maret 2015 yang

diketuai oleh Januar dan juga dilatih oleh Januar yang merupakan alumni dari Penjaskesrek

Unsyiah. PB Malaka sebagai salah satu PB yang berada di Aceh Besar memiliki tujuan

sebagai tempat refresing para anggotanya melalui olahraga, meningkatkan derajat

kesehatan bagi anggotanya, memasyarakatkan olahraga bulutangkis, sebagai ajang

silaturahmi dan mencari sahabat sebanyak mungkin, mendidik anak-anak mulai usia dini di

bidang bulutangkis.

Prestasi yang dicapai oleh setiap atlet PB Malaka tidak lepas dari program latihan

yang dilakukan. Program latihan yang digunakan di PB Malaka ini meliputi latihan fisik,

teknik, prakompetisi dan kompetisi. Meskipun PB Malaka masih tergolong baru terbentuk

namun atlet hasil binaan dari PB malaka sudah mampu meraih berbagai macam prestasi

diberbagai pertandingan seperti juara umum Sulaiman Cup tahun 2017 dan juara umum

Gala Desa Dispora tahun 2017.

Saat ini ada beberapa atlet yang masih tergolong baru bergabung dengan PB

Malaka, sehingga kondisi fisik dari para atlet yang baru bergabung ini sangat perlu

diperhatikan sebagai pondasi mereka meraih prestasi kedepannya. Dengan demikian

peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian pada seluruh atlet PB Malaka guna

mengetahui tingkat kondisi fisik dominan atlet bulutangkis Aceh Besar sebagai salah satu

upaya peningkatan prestasi atlet daerah khsusunya bulutangkis. Uraian di atas yang melatar

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

112

belakangi judul penelitian “Evaluasi Kondisi Fisik Dominan Atlet Bulutangkis PB Malaka

Aceh Besar Tahun 2018”.

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif. Noor (2011:34) menjelaskan “bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang berusaah menjelaskan dan memaparkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

saat sekarang”. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif, yang mana

penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes fisik dengan berpedoman

pada norma yang sudah ditentukan sehingga hasil penelitian berupa angka-angka yang

sesuai dengan ketentuan dan norma tesnya. Arikunto (2006:12) mengatakan bahwa

“Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya”.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian baik itu manusia, tumbuhan,

data, gejala-gejala, peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu.

Arikunto (2010:173) mengatakan “Populasi adalah keseluruhan subjekp enelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018

berjumlah 18 orang atlet.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik (purposive

sampling) yaitu pegambilan sampel dalam suatu populasi dengan tujuan dan pertimbangan

tertentu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sebelas orang atlet putra yang umurnya

berkisar antara 12-16 tahun dari keseluruhan populasi yang berjumlah 11 orang.

Pengambilan sampel ini dilakukan agar sifat dari sampel lebih homogen sehingga norma tes yang digunakan dalam penelitian tidak ada perbedaan.

Tabel 1. Sampel Penelitian

No Nama Umur Jenis Kelamin

1 Aidirul Shahlan 13 Tahun Laki-Laki

2 Zacky Mubaraq 12 Tahun Laki-Laki

3 M. Ridho Alyasa 13 Tahun Laki-Laki

4 M. Adrian Zulfitra 12 Tahun Laki-Laki

5 M. Ramadhan 12 Tahun Laki-Laki

7 Fairusul Mufid 12 Tahun Laki-Laki

8 Khairul Rijal 13 Tahun Laki-Laki

9 Munadi 15 Tahun Laki-Laki

10 Haikal 16 Tahun Laki-Laki

11 Yaqi Maskur 16 tahun Laki-Laki

(Sumber: Pelatih PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

113

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran

secara langsung, item tes yang digunakan antara lain: (1) medicine ball push test untuk

mengukur power otot lengan, (2) vertical jump untuk mengukur powr otot tungkai, (3)

agility t test untuk mengukur kelincahan, dan (4) lari 15 menit untuk mengukur daya tahan

jantung paru.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu : Maret 2018

b. Tempat: GOR PB Malaka Aceh Besar

HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Data Mentah Hasil Tes Kondisi Fisik Dominan Atlet Bulutangkis PB Malaka

Aceh Besar Tahun 2018

No Nama

Data Mentah Hasil Tes Kondisi Fisik Dominan

Power Otot

Lengan

(meter)

Power Otot

Tungkai

(centi meter)

Kelincahan

(detik)

Daya Tahan

Jantung Paru

(meter)

1 Aidirul Shahlan 4,5 50 10,2 3.230

2 Zacky Mubaraq 4,54 46 10,6 2.250

3 M. Ridho Alyasa 3,65 53 9,4 2.530

4 M. Adrian 5,27 50 9,3 2.740

5 M. Ramadhan 6,01 54 9,1 3.260

6 Fairusul Mufid 4,52 50 9,9 3.534

7 Khairul Rijal 4,36 55 9,3 3.660

8 Munadi 3,66 54 10,2 3.785

9 Haikal 4,35 64 10,4 4.225

10 Yaqi Maskur 5,28 65 10,3 2.263

11 Mujibul Abrar 5,3 50 9,4 3.010

Hasil Tes Power Otot Lengan (Medicine Ball Push)

Data hasil penelitian seperti yang terdapat pada tabel 2, kemudian dianalisa

menggunakan rujukan yang sesuai, sehingga data dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

katagori dengan tingkatan nilai masing-masing.

a. Pengelompokan Data Tes Power Otot Lengan

Tabel 3. Hasil Tes Power Otot Lengan (Medicine Ball Push)

No Nama Hasil Tes Power Otot Lengan

Medicine Ball Push (M) Katagori

1 Aidirul Shahlan 4,50 Sedang

2 Zacky Mubaraq 4,54 Sedang

3 M. Ridho Alyasa 3,65 Kurang

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

114

No Nama Hasil Tes Power Otot Lengan

Medicine Ball Push (M) Katagori

4 M. Adrian Zulfitra 5,27 Baik

5 M. Ramadhan 6,01 Baik sekali

6 Fairusul Mufid 4,52 Sedang

7 Khairul Rijal 4,36 Sedang

8 Munadi 3,66 Kurang

9 Haikal 4,35 Sedang

10 Yaqi Maskur 5,28 Baik

11 Mujibul Abrar 5,30 Baik

Jumlah 51,44 -

b. Rata-Rata Hasil Tes Power Otot Lengan

Data yang sudah dikelompokkan berdasarkan katagori masing-masing, selanjutnya

akan analisis kembali untuk mendapatkan nilai rata-rata dari tes power otot lengan atlet

bulu tangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018.

n

Xx

11

51,44

4,68

Berdasarkan hasil analisis rata-rata untuk tes power otot lengan atlet bulutangkis

PB Malaka Aceh Besar tahun 2018, maka didapati hasil sebesar 4,68 meter.

c. Persentase Tes Power Otot Lengan

%100XN

FP

Baik Sekali % 9,09%10011

1X

Baik

% 27,27%10011

3X

Sedang % 45,45%10011

5X

Kurang % 18,18%10011

2X

Kurang Sekali % 00,00%10011

0X

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

115

Tabel 4. Hasil Persentase Power Otot Lengan Atlet Bulutangkis PB Malaka Aceh Besar

Tahun 2018

No Katagori Frekuensi Persentase

1 Baik Sekali 1 9,09%

2 Baik 3 27,27 %

3 Sedang 5 45,45%

4 Kurang 2 18,18%

5 Kurang Sekali 0 0,00%

Jumlah 11 100%

Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan bahwa persentase hasil tes power otot lengan

atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar tahun 2018 adalah sebagai berikut: katagori baik

sekali dicapai oleh satu orang atlet dengan persentase sebesar 9,09%, katagori baik dicapai

oleh tiga orang atlet dengan persentase sebesar 27,27%, katagori sedang dicapai oleh lima

orang atlet dengan persentase sebesar 45,45%, katagori kurang dua orang atlet dengan

persentase sebesar 18,18%, dan pada katagori kurang sekali tidak ada yang diraih oleh atlet

bulutangkis PB Malaka pada item tes medicine ball push. Dari hasil analisis data di atas

dapat disimpulkan bahwa katagori sedang untuk power otot lengan di capai oleh lima

orang atlet dengan persentase sebesar 45,45%. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat

pada grafik dibawah ini.

Hasil Tes Power Otot Tungkai (Vertical Jump)

a. Pengelompokan Data Tes Power Otot Lengan

Pengelompokan data penelitian harus menggunakan rujukan dari sumber yang relevan.

Berikut ini adalah rujukan yang digunakan untuk mengkatagorikan hasil penelitian

terhadap power otot tungkai.

Tabel 5. Hasil Tes Power Otot Tungkai

No Nama Hasil Tes Power Otot Tungkai

Vertical Jump(Cm) Katagori

1 Aidirul Shahlan 50 Cukup

2 Zacky Mubaraq 46 Cukup

3 M. Ridho Alyasa 53 Baik

4 M. Adrian Zulfitra 50 Cukup

5 M. Ramadhan 54 Baik

6 Fairusul Mufid 50 Baik

7 Khairul Rijal 55 Baik

8 Munadi 54 Baik

9 Haikal 64 Baik sekali

10 Yaqi Maskur 65 Baik sekali

11 Mujibul Abrar 50 Cukup

Jumlah 591 -

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

116

b. Rata-Rata Hasil Tes Power Otot Tungkai

Data yang sudah dikelompokkan berdasarkan katagori masing-masing, selanjutnya

akan analisis kembali untuk mendapatkan nilai rata-rata dari tes power otot tungkai atlet

bulu tangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018.

n

Xx

11

591

72,53

Berdasarkan hasil analisis rata-rata untu tes power otot tungkai atlet bulutangkis PB

Malaka Aceh Besar tahun 2018, maka didapati hasil sebesar 53,72 centi meter.

c. Persentase Tes Power Otot Tungkai

%100XN

FP

Sempurna % 0,00%10011

0X

Baik Sekali

% 18,18%10011

2X

Baik % 45,45%10011

5X

Cukup % 36,36%10011

4X

Kurang % 00,00%10011

0X

Tabel 6. Hasil Persentase Power Otot Tungkai

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Sempurna 0 0,00%

2 Baik Sekali 2 18,18%

3 Baik 5 45,45%

4 Cukup 4 36,36%

5 Kurang 0 00,00%

Jumlah 11 100%

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa persentase kemampuan power otot

tungkai atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018 adalah sebagai berikut; pada

katagori sempurna belum dapat dicapai oleh para atlet dengan pesentase nol, pada

tingkatan kedua untuk katagori baik sekali frekuensi dua orang atlet dengan besar

persentase 18,18%, pada tingkatan ketiga untuk katagori baik dapat dicapai oleh lima

orang atlet dengan besar persentase 45,45%, selanjutnya pada katagori baik sekali dicapai

oleh empat orang atlet dengan persentase sebesar 36,36%, dan yang terakhir pada katagori

kurang dengan persentase 0%.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

117

2.1 Hasil Tes Keincahan (Agility T Test)

a. Pengelompokan Data Tes Kelincahan

Pengelompokan data penelitian harus menggunakan rujukan dari sumber yang

relevan. Berikut ini adalah rujukan yang digunakan untuk mengkatagorikan hasil penelitian

terhadap kelincahan.

Tabel 7. Hasil Tes Kelincahan (Agility T- Test)

No Nama Hasil Tes Kelincahan

T-Test (Detik) Katagori

1 Aidirul Shahlan 10,2 Baik

2 Zacky Mubaraq 10,6 Cukup

3 M. Ridho Alyasa 9,4 Baik sekali

4 M. Adrian Zulfitra 9,3 Baik sekali

5 M. Ramadhan 9,1 Baik

6 Fairusul Mufid 9,9 Baik

7 Khairul Rijal 9,3 Baik sekali

8 Munadi 10,2 Baik

9 Haikal 10,4 Baik

10 Yaqi Maskur 10,3 Baik

11 Mujibul Abrar 9,4 Baik sekali

Jumlah 108,1 -

b. Rata-Rata Hasil Kelincahan

Data yang sudah dikelompokkan berdasarkan katagori masing-masing, selanjutnya

akan analisis kembali untuk mendapatkan nilai rata-rata dari tes kelincahan atlet bulu

tangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018.

n

Xx

11

108,1

83,9

c. Persentase Tes Kelincahan

Data yang sudah dikatagorikan seperti yang terdapat dalam tabel 4.11 selanjutnya

dihitung jumlah frekuensinya guna mempermudah proses perhitungan persentase untuk

setiap katagori.

%100XN

FP

Baik Sekali % 36,36%10011

4X

Baik

% 54,54%10011

6X

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

118

Cukup % 9,09%10011

1X

Kurang % 0,00%10011

0X

Tabel 8. Persentase Kelincahan Hasil Tes Kelincahan

No Katagori Frekuensi Persentase

1 Baik Sekali 4 36,36%

2 Baik 6 54,54%

3 Cukup 1 9,09%

4 Kurang 0 0,00%

Jumlah 11 100%

Sesuai dengan data yang terdapat dalam tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa

kelincahan atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018 adalah sebagai berikut;

untuk katagori baik sekali persentase sebesar 36,36% dengan frekuensi empat orang atlet,

katagori baik dengan persentase sebesar 54,54% frekuensi enam orang atlet, kemudian

untuk katagori cukup dengan besar persentase 9,09% frekuensi satu atlet, dan kategori

kurang dengan persentase 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelincahan atlet

bulutangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018 adalah baik dengan persentase sebesar

45,45%.

2.2 Hasil Tes Daya Tahan Jantungparu (Lari 15 Menit)

Data hasil tes kelincahan seperti yang terdapat pada tabel 4.1, kemudian dianalisa

menggunakan rujukan yang sesuai, sehingga data dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

katagori dengan tingkatan nilai masing-masing.

a. Pengelompokan Data Tes Daya Tahan Jantungparu (Lari 15 Menit) Tabel 9. Hasil Tes Daya Tahan Jantung Paru (Lari 15 Menit)

No Nama

Hasil Tes Daya Tahan Jantung Paru

Lari 15 Menit Katagori

Jarak (M) Vo2max

(M.L/KG.BB/Menit)

1 Aidirul Shahlan 3.230 47,46 Kurang

2 Zacky Mubaraq 2.250 36,22 Kurang Sekali

3 M. Ridho Alyasa 2.530 39,44 Kurang Sekali

4 M. Adrian Zulfitra 2.740 41,84 Kurang Sekali

5 M. Ramadhan 3.260 47,80 Kurang

6 Fairusul Mufid 3.534 50,95 Sedang

7 Khairul Rijal 3.660 52,39 Sedang

8 Munadi 3.785 53,82 Sedang

9 Haikal 4.225 58,87 Baik

10 Yaqi Maskur 2.263 36,37 Kurang Sekali

11 Mujibul Abrar 3.010 44,94 Kurang

Jumlah 34.487 510,10 -

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

119

b. Rata-Rata Hasil Tes Power Otot Tungkai

Data yang sudah dikelompokkan berdasarkan katagori masing-masing, selanjutnya

akan analisis kembali untuk mendapatkan nilai rata-rata dari tes daya tahan jantungparu

atlet bulu tangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018.

n

Xx

11

510,10

46,37 c. Persentase Tes Daya Tahan Jantungparu

%100XN

FP

Baik Sekali % 0,00%10011

0X

Baik

% 9,09%10011

1X

Sedang % 27,27%10011

3X

Kurang % 27,27%10011

3X

Kurang Sekali % 36,36%10011

4X

Tabel 10. Hasil Persentase Daya Tahan Jantungparu

No Katagori Frekuensi Persentase

1 Baik Sekali 0 0,00%

2 Baik 1 9,09%

3 Sedang 3 27,27%

4 Kurang 3 27,27%

5 Kurang Sekali 4 36,36%

Jumlah 11 100%

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel di atas maka dapat dijelaskan bahwa

daya tahan jantung paru atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018 sebagai

berikut; untuk katagori baik sekali nol atau tidak ada atlet yang dapat mencapai, dengan

persentase 0,00%, katagori baik di capai oleh satu orang atlet dengan persentase sebesar

9,09%, untuk katagori sedang dan kurang dicapai oleh tiga orang atlet dengan masing-

masing persentase sebesar 27,27%, sedangkan untuk katagori kurang sekali dengan besar

persentase yaitu 36,36%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa daya tahan jantung

paru atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018 adalah kurang sekali dengan

persentase sebesar 36,36%.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

120

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data, maka kemampuan kondisi fisik

atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar Tahun 2018 adalah sebagai berikut: 1)

kemampuan power otot lengan (medicine ball push) berada pada katagori sedang,

diperoleh oleh 5 orang dari jumlah keseluruhan 11 atlet, dengan persentase sebesar

45,45%, 2) kemampuan power otot tungkai (vertical jump) berada pada katagori baik,

diperoleh oleh 5 orang dari jumlah keseluruhan 11 orang atlet, dengan persentase sebesar

45,45%, 3) tingkat kemampuan kelincahan (T-Test) berada katagori baik, diperoleh oleh 6

orang dari jumlah keseluruhan 11 orang atlet, dengan persentase sebesar 54,54%, 4)

tingkat kemampuan daya tahan jantung paru atau kapasitas vital paru (V02Max) berada

pada katagori kurang sekali, diperoleh oleh 4 orang dari jumlah keseluruhan 11 orang atlet,

dengan persentase sebesar 36,36%.

Unsur kondisi fisik adalah persyaratan utama yang harus dimiliki oleh setiap atlet

dalam usaha pencapaian prestasi, dengan memiliki kondisi fisik yang baik tentunya atlet

dapat lebih mudah mengembangankan kemampuannya. Hal ini sesuai dengan penjelasan

Sajoto (1988:57) “Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan

dalam setiap usaha peningkatan prestasi”. Memiliki kondisi fisik yang bagus bagi atlet

khusunya pada cabang olahraga bulutangkis merupakan suatu keharusan, sebagaimana

yang kita ketahui bersama bahwa bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang

tergolong kedalam olahraga aerobic, maksudnya cabang olahraga ini dilakukan dalam

waktu yang lama membutuhkan banyak energi dan asupan oksigen kedalam tubuh.

Gerakan-gerakan dan setiap pukulan dalam cabang olahraga bulutangkis juga

membutuhkan power dan kecepatan, sehingga dengan adanya kondisi fisik yang mempuni

maka atlet akan dapat mengoptimalkan setiap pukulan dan gerakan yang akan dilakukan.

Selain itu lamanya waktu pertandingan juga menjadi faktor yang sangat perlu diperhatikan,

dalam satu kali bertanding atlet dapat menghabiskan waktu 40 menit bahkan lebih, dengan

kata lain untuk dapat terus prima dan bugar selama bertanding dalam waktu yang cukup

lama sangat dibutuhkan kemampuan daya tahan jantung paru yang baik, sehingga atlet

dapat melaksanakan pertandingan dalam kondisi alat vital yang bagus dan tidak akan

mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti cedera pada saat bertanding.

Kondisi fisik dominan atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar masih harus terus

dilatih terutama pada peningkatan daya tahan jantung paru atau kapasital vital paru yang

belum baik, termasuk juga daya atau power otot lengan harus diperbaiki dengan maksimal.

Sedangkan pada power otot tungkai dan kelincahan sudah baik, namun juga harus terus

dilatihkan untuk mempertahankannya agar tetap bugar kondisi tersebut.

Atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar, belum dapat bersaing dengan atlet dari

klub lainnya, karena diakibatkan dan diyakini kondisi daya tahan jantung paru dan power

otot lengan belum baik. Maka komponen kondisi fisik dominan ini dipriotaskan dan harus

lebih ditingkatkan, sehingga berada pada katagori baik sekali bahkan sempurna, tetapi

dengan tidak meninggalkan latihan teknik dalam bermain. Peningkatan kondisi fisik

tentunya dapat dilakukan dengan meningkatkan kedisiplinan, intensitas latihan, latihan

yang terprogram dengan baik, bahkan secara mandiri atlet juga harus memperhatikan

kebiasaan dan makanan yang mereka konsumsi sendiri. Seperti salah satu contoh kebiasaan

yang sangat tidak baik ialah merokok, kebiasaan merokok pada atlet akan berdampak pada

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

121

kesehatan jantung dan paru-paru mereka, sehingga usaha-usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan kondisi fisik khususnya kemampuan jantung paru tidak akan memberi

pengaruh atau peningkatan yang berarti.

Selain beberapa faktor yang telah disebutkan tadi ada hal penting yang juga harus

dikuasai oleh atlet sebagai yaitu kemahiran dalam penguasaan setiap teknik dan taktik

dalam pertandingan, namun untuk dapat mengoptimalkan setiap teknik pukulan dalam

pertandingan tentunya harus dilandasi terlebih dahulu oleh kemampuan kondisi fisik yang

baik.

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dijelaskan maka harus dipahami bahwa

setiap unsur-unsur kondisi fisik memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya dan tidak

datat dipisah-pisahkan. Selain itu faktor-faktor lain juga memberikan kontribusi yang besar

dalam upaya peningkatan kondisi fisik atlet dan juga dalam upaya pencapaian prestasi

sehingga beberapa faktor tadi juga harus betul-betul dipertimbangkan.

PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kemampuan fisik dominan atlet bulutangkis PB

Malaka Aceh Besar Tahun 2018 sebagai berikut: 1) Kemampuan power otot lengan berada

pada katagori Sedang, 2) Kemampuan power otot tungkai berada pada katagori Baik, 3)

Kemampuan kelincahan berada pada katagori baik, 4) Kemampuan daya tahan jantung

paru berada pada katagori kurang sekali.

2. Saran

Berdasarkan dari simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Bagi pelatih bulutangkis PB Malaka Aceh Besar untuk lebih memperhatikan dan

melatih power otot lengan dengan cara melakukan tolakan bola medicine dan otot

tungkai dengan cara memberikan latihan beban dipundak sambil meloncat, selanjutnya

melatih kelincahan dengan cara memberikan latihan lari bolak-balik atau shuttle run,

illinois agility run. Kemudian melatih daya tahan jantung paru dengan cara

memberikan latihan lari jarak jauh 2,4 kilometer, latihan lari 12 menit, dan latihan lari

15 menit.

2. Bagi para atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar yang memiliki kemampuan fisik

dominan baik dalam bermain bulutangkis agar dapat mempertahankannya dengan

selalu melakukan latihan yang terprogram, sedangkan bagi pemain yang masih kurang

maksimal agar dapat meningkatkannya melalui latihan yang dipanduh oleh pelatih.

3. Bagi pihak pengurus bulutangkis PB Malaka Aceh Besar agar dapat memberikan

dukungan kepada pelatih dalam meningkatkan kemampuan fisik dominan dalam

bermain bulutangkis dengan memberikan fasilitas yang maksimal yang bisa digunakan

dalam melakukan latihan fisik dan latihan ternik dasar bermain bulutangkis.

4. Bagi peneliti berikutnya agar dapat mengadakan penelitian lanjutan yang belum

dijangkau dalam penelitian ini yaitu mengenai kedisiplinan waktu latihan. Sehingga

kedepan atlet bulutangkis PB Malaka Aceh Besar akan lebih berkualitas baik disegi

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 5, Nomor 2 : Hal 109 – 122

Mei 2019

122

fisik, teknik, mental dalam bertanding dan kedisiplinan waktu yang telah ditetapkan

bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

--------------. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

--------------. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Bompa, Tudor, O. 1994. Power Training For Sport. Canada: Mocal e Press.

Dapartemen Pendidikan Nasional. 2002. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda.

Jakarta: Depdiknas.

Giriwijoyo. 1992. Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.