EVALUASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LANJUTAN...

123
EVALUASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) DI WILAYAH KECAMATAN PAMULANG BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN 2011 (SNP 008:2011) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: ANNISA IQOMATUL QISTI NIM: 1113025100097 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2018 M

Transcript of EVALUASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LANJUTAN...

EVALUASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LANJUTAN

TINGKAT PERTAMA (SLTP) DI WILAYAH KECAMATAN

PAMULANG BERDASARKAN STANDAR NASIONAL

PERPUSTAKAAN 2011 (SNP 008:2011)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

ANNISA IQOMATUL QISTI

NIM: 1113025100097

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/2018 M

EVALUAPERTAMA

S

UN

ASI KOLEKA (SLTP) DI

STANDAR N

D Mempe

JURUSAN FA

NIVERSITA

Lem

KSI PERPUSI WILAYAH

NASIONAL P

Diajukan uneroleh Gelar

AnnNIM

ILMU PERAKULTAS AAS ISLAM N

JAKAR

mbar Penges

STAKAAN SH KECAMATPERPUSTAK

Skripsi tuk memenuSarjana Ilm

Oleh: nisa IqomatuM: 11130251

RPUSTAKAADAB DANNEGERI SY

RTA 1439 H

sahan

SEKOLAH LTAN PAMULKAAN 2011

uhi persyaratmu Perpustak

ul Qisti 00097

AAN DAN IN HUMANIOYARIF HID

H/ 2018 M

LANJUTAN LANG BERD(SNP 008:20

tan kaan (S.IP)

INFORMASORA DAYATULL

TINGKAT DASARKAN011)

SI

LAH

N

i

ABSTRAK

Annisa Iqomatul Qisti (1113025100097). Evaluasi Koleksi Perpustakaan

SLTP di Kecamatan Pamulang Berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan 008:2011. Dibawah bimbingan Siti Maryam, M.Hum

(NIP. 19700705 199803 2002) Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi riil koleksi 6

perpustakaan SLTP di Kecamatan Pamulang berdasarkan SNP 008:2011 dan

untuk mengetahui penyebab penyediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan

koleksi pada 6 perpustakaan SLTP di Wilayah Kecamatan Pamulang belum

memenuhi standar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran

dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini adalah observasi, quesioner dan wawancara. Informan dalam

penelitian ini adalah kepala perpustakan dan staf perpustakaan 6 SLTP di Wilayah

Kecamatan Pamulang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi riil

sebagian perpustakaan SLTP Negeri di Kecamatan Pamulang belum memenuhi

SNP 008:2011. Realitas penerapan SNP 008:2011 pada ketersediaan koleksi,

cacah ulang dan penyiangan koleksi pada perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah

Kecamatan Pamulang sebesar 41,5% dari standar yang digunakan, sehingga

belum ada setengahnya SNP 008:2011 di terapkan dalam pengelolaan koleksi

perpustakaan. Hal ini diperoleh berdasarkan penyediaan 50% jenis koleksi dari

yang distandarkan, 65% jumlah koleksi berdasarkan SNP 008:2011, 33,3%

pelaksanaan kegiatan cacah ulang dan 16,6% pelaksanaan kegiatan penyiangan

dari yang terdapat pada standar. Penyebab ketersediaan koleksi, cacah ulang dan

penyiangan koleksi perpustakaan SLTP di Kecamtan Pamulang belum memenuhi

standar, diantaranya adalah: (1) kurangnya jumlah dan kompetensi tenaga

perpustakaan; (2) alokasi dana untuk perpustakaan tidak pasti; dan (3) minimnya

penyediaan fasilitas.

Kata Kunci: Evaluasi Perpustakaan, SNP 008:2011, Perpustakaan SLTP.

ii

KATA PENGANTAR

Bismillah-hirahman-nirahim

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi. Namun, berkat do’a dan dorongan dari berbagai pihak,

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Kepala Jurusan Ilmu Perpustakaan.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan

5. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu dan ilmunya selama proses bimbingan, serta

memberikan saran dan motivasi kepada peneliti selama penyusunan

skripsi.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah

mengalirkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada peneliti.

7. Keluarga peneliti yang amat mendukung langkah peneliti dalam

merampungkan skripsi ini dengan penuh kesabaran, kasih sayang, do’a,

iii

nasihat, perhatian dan semangat, terutama dari kedua orangtua peneliti

yaitu AyahandaSupomo Wiryo Sanjoyo dan IbundaSumarni yang telah

mendidik dan membimbing peneliti, serta ketiga adik peneliti yaitu

Muti’ah Tsani Asyfa, Jihan Timur Addini dan Wildan Nursalis Abdillah.

8. Seluruh penanggungjawab perpustakaan yang terlibat dalam skripsi ini

yaitu, Bang Al (Nur Al-Karim, S.IP), Ka Tari, S.IP, Ibu Euis Adillah,

S.Pd, Ibu Yani Dewi Kartika, Bapak Jajang Saepulloh, S.Pd dn Ibu Dr.

Neneng Dinarti.

9. Para “BOYO”, Fudtri Hariyati, Jamilah, Dhiafah Rahmawati, Siti

Humairoh AM, Tisna Novianty, Umi Hani, serta seluruh teman-teman

Jurusan Ilmu Perpustakaan 2013 terutama IPI C, yang sama-sama berjuang

menjadi sarjana.

10. Dan kepada pihak-pihak yang membantu peneliti dalam merampungkan

tugas akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Hanya do’a dan

ucapan terimakasih yang dapat peneliti berikan. Semoga Allah SWT

membalas kebaikan kalian. Amin.

Jakarta, 13 Februari 2018

Annisa Iqomatul Qisti

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vii

DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... viii

LAMPIRAN...................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

D. Definisi Istilah ......................................................................................................... 7

E. Sistematika Penelitian ............................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR ................................................................................ 11

A. Evaluasi ................................................................................................................. 11

1. Definisi Evaluasi ............................................................................................... 11

2. Evaluasi Koleksi Perpustakaan ......................................................................... 13

B. Koleksi ................................................................................................................... 15

1. Definisi Koleksi ................................................................................................ 15

2. Jenis Koleksi ..................................................................................................... 16

3. Cacah Ulang Koleksi ........................................................................................ 17

4. Penyiangan Koleksi .......................................................................................... 18

C. Perpustakaan .......................................................................................................... 19

1. Defini Perpustakaan .......................................................................................... 19

D. Perpustakaan Sekolah ............................................................................................ 21

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ..................................................................... 21

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ........................................................................... 23

3. Manfaat Perpustakaan Sekolah ......................................................................... 23

4. Fungsi Perpustakaan Sekolah............................................................................ 24

E. Standar Perpustakaan Sekolah ............................................................................... 26

1. Definisi Standar ................................................................................................ 26

2. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) .............................................................. 28

v

F. Literatur Terdahulu ................................................................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 35

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................................ 35

B. Sumber Data .......................................................................................................... 38

C. Populasi dan Sampel .............................................................................................. 38

1. Populasi ............................................................................................................. 38

2. Sampel............................................................................................................... 39

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 40

1. Observasi........................................................................................................... 40

2. Quesioner .......................................................................................................... 40

3. Wawancara ........................................................................................................ 40

4. Dokumentasi ..................................................................................................... 41

5. Photo ................................................................................................................. 41

6. Literatur............................................................................................................. 41

E. Teknik Pengolahan ................................................................................................ 41

1. Editing ............................................................................................................... 42

2. Tabulasi ............................................................................................................. 42

F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 43

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif ...................................................................... 43

2. Teknis Analisis Data Kualitatif ......................................................................... 44

1. Reduksi data ...................................................................................................... 44

2. Penyajian data ................................................................................................... 44

3. Penarikan kesimpulan ....................................................................................... 45

G. Jadwal Penelitian ................................................................................................... 45

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................................... 46

A. Profil Objek Penelitian .......................................................................................... 46

1. MTsN I Tangerang Selatan ............................................................................... 46

2. SMPN 17 Tangerang Selatan ............................................................................ 50

3. SMPN 9 Tangerang Selatan .............................................................................. 54

4. SMPN 4 Tangerang Selatan .............................................................................. 58

5. SMPN 18 Tangerang Selatan ............................................................................ 62

6. SMPN 21 Tangerang Selatan ............................................................................ 65

vi

B. Hasil penelitian ...................................................................................................... 68

1. Penerapan SNP perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Kecamatan

Pamulang ............................................................................................................... 69

2. Ketersediaan Koleksi Serta Cacah Ulang Dan Penyiangan Koleksi pada

Beberapa Perpustakaan SLTP Di Wilayah Kecamatan Pamulang Belum

Memenuhi SNP ..................................................................................................... 77

C. PEMBAHASAN.................................................................................................... 81

1. Penerapan SNP 008:2011 pada Ketersediaan Koleksi, Pelaksanaan Cacah

Ulang dan Penyiangan Koleksi SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang . 82

2. Ketersediaan Koleksi, Pelaksanaan Cacah Ulang dan Penyiangan Koleksi pada

Beberapa SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang Belum Memenuhi

Standar ................................................................................................................... 84

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 87

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 87

B. Saran ...................................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENELITI

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 45

Tabel 4. 1 SDM Perpustakaan MTsN I Tangerang Selatan .............................................. 49

Tabel 4. 2 Koleksi MTsN 1 Tangerang Selatan ................................................................ 49

Tabel 4.3 Sarana Perpustakaan MTsN 1Tangerang Selatan ............................................. 50

Tabel 4.4 SDM Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan ............................................ 52

Tabel 4.5 Koleksi SMPN 7 Tangerang Selatan ................................................................ 53

Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana SMPN 17 Tangerang Selatan ......................................... 54

Tabel 4.7 Sumber Daya Manusia Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan ................ 56

Tabel 4.8 Koleksi Perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan ......................................... 57

Tabel 4.9 Sarana dan Prasarana SMPN 9 Tangerang Selatan ........................................... 57

Tabel 4.10 Sumber Daya Manusia SMPN 4 Tangerang Selatan ...................................... 60

Tabel 4.11 Koleksi Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan ........................................ 61

Tabel 4.12 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan .................. 61

Tabel 4.13 Smber Daya Manusia Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan ................ 63

Tabel 4.14 Koleksi Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan ...................................... 64

Tabel 4.15 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan ................ 64

Tabel 4.16 SDM Perpustakaan SMPN 2I Tangerang Selatan ........................................... 66

Tabel 4.17 Koleksi Perpustakaan SMPN 21Tangerang Selatan ....................................... 67

Tabel 4.18 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan ................ 67

Tabel 4. 19 Hasil Penelitian .............................................................................................. 69

viii

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 4. 1 Strutur Organisasi Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan ........... 49

2. Bagan 4. 2 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan ...... 53

3. Bagan 4. 3 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan ........ 57

4. Bagan 4. 4 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan ........ 60

5. Bagan 4. 5 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan ...... 64

6. Bagan 4. 6 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan ...... 67

ix

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. Reduksi Data

Lampiran 4. Lembar Kuesioner

Lampiran 5. Lembar Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemekaran Kabupaten Tangerang melahirkan Kota Tangerang Selatan,

dan disinilah Kecamatan Pamulang saat ini terletak. Pemekaran wilayah Kota

Tangerang tersebut dilakukan pada tanggal 29 – oktober -2008 oleh Menteri

Dalam Negeri, Mardiyanto, hal ini berdasarkan pada Undang–undang

Republik Indonesia nomor 51 tahun 2008. Dengan adanya kebijakan-

kebijakan yang baru ini, Kecamatan Pamulang semakin berkembang dan

bertumbuh menjadi wilayah yang lebih terstruktur.Dengan kemajuan tersebut

maka pertumbuhan yang dialami yaitu pertumbuhan penduduk seiring dengan

banyaknya para pendatang yang menetap di Pamulang, begitu pula dengan

pertumbuhan pendidikan yang juga terkena imbasnya.Sedangkan dalam

tingginya perkembangan pemugaran kawasan berpengaruh pada

perkembangan intensitas bangunan, kondisi bangunan, kondisi lingkungan

sebagaimana kondisi fasilitas pendidikan yang semakin baik dengan

pemugaran bangunan serta terdapatnya perhatian yang lebih pada pendidikan

di wilayah Pamulang.1 Selain itu tingginya ragam kemajuan pembangunan, di

Wilayah Kecamatan Pamulang memungkinkan lembaga pendidikan yang

tersedia mengalami kemajuan, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian dan

ketertarikan siswa baru yang nantinya akan mendaftar. Seperti halnya mulai

1Lita Sari Barus and Rahmat Agung Catur Rianto, ‘Identifikasi Peranan Faktor - Faktor Yang

Mempengaruhi Harga Lahan Di Kelurahan Pondok Benda Dan Benda Baru Kecamatan

Pamulang’, PLANESATM, 1.2 (2010), p. 100.

2

aktifnya perpustakaan daerah Kota Tangerang Selatan yang bertempat di Jl.

Raya Siliwangi, Ruko Graha Mitra R.3 Pondok Benda, Pamulang

15416.2Perpustakaan tersebut tentunya dibuka untuk umum, dan beroperasi

sesuai jadwal kerja.Dengan ruangan yang tidak terlalu luas tersebut juga tidak

menyurutkan pengunjung untuk datang membaca atau sekedar melihat - lihat.

Terlebih untuk anak sekolah , perustakaan ini sangat digemari karena

koleksinya yang lebih beragam dibandingnya perpustakaan sekolah.

Terdapatnya perkembangan dan pertumbuhan daerah otonom ini bukan

hanya berdasarkan pada kebijakan pemerintahnya, tetapi juga turut melibatkan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak di dalamnya.Begitu halnya

Kecamatan Pamulang memiliki tenaga-tenaga yang bertanggungjawab kepada

berbagai aspek, baik yang bekerja di lapangan maupun para pimpinan yang

memberikan arahan.Begitu pula pada lembaga pendidikan, kini hampir di

setiap sekolah memiliki fasilitas yang semakin lengkap, seperti halnya

perpustakaan sekolah. Sekolah di Wilayah Kecamatan Pamulang sudah

memiliki perpustakaan masing-masing, baik itu pada Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), maupun Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas (SLTA). Adapun jumlah sekolah yang terdapat di Wilayah Kecamatan

Pamulang berjumlah 158 gedung sekolah, yang terdiri dari 80 gedung SD/MI,

49 gedung SLTP/MTsN, 29 gedung SLTA/MA.3

2

‘Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Tangerang Selatan’

<http://jikn.sikn.go.id/index.php/dinas-perpustakaan-dan-arsip-daerah-tangerang-selatan>. 3Kementrian Pendidikan & Kebudayaan, ‘DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH)

PER Kec. Pamulang’, Data Referensi Kementrian Pendidikan &

Kebudayaan<http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?level=3&kode=286303&id=

15>.

3

Lembaga pendidikan atau sekolah dan perpustakaan memiliki relasi

yang kuat. Perpustakaan semestinya dapat berkontribusi secara positif pada

proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Dikarenakan upaya

meningkatkan keberhasilan ini perpustakaan merupakan salah satu sarana

dalam menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga diharapkan akan

mampu meningkatkan prestasi belajar siswa serta kualitas informasi

masyarakat sekolah tersebut. Sehingga standar perpustakaan sekolah pun

harus diterapkan dengan sebaik-baiknya, agar tercipta perpustakaaan yang

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah. Dan dengan penerapan

standar perpustakaan ini juga akan memberikan proses penyebaran informasi

serta pengembangan dan pertumbuhan yang efisien dan efektif.

Pamulang sendiri merupakan salah satu kecamatan yang mengalami

perubahan yang cukup signifikan. Terlihat sekitar tahun 2010 saja sudah mulai

nampak pembangunan infrastruktur jalan dan pemugaran gedung-gedung

pemerintahan. Begitu pula terhadap sekolah, perhatian lebih dalam

pembangunan dan pertumbuhannya pun dirasakan pada setiap tingkat

pendidikan, sebagaimana pada SLTP. Pada tingkat SLTP sendiri perpustakaan

sekolah sudah mulai diberikan pengawasan, dan tenaga pustakawan yang

bertugas pun telah diberi arahan dalam mengelola perpustakaan. Kemudian

untuk cakupan koleksi tingkat SLTP juga mendapat tidak sedikit sumbangan

dari pemerintah Kota Tangerang Selatan, baik itu berupa anggaran maupun

sumbangan buku. Pada sekolah tingkat SLTP ini informasi yang dibutuhkan

tidak terlalu umum dan juga belum begitu kompleks, sehinga akan

4

memberikan kesempatan dalam pengadaan koleksi lebih luas lagi. Dan dengan

penerapam standar yang tepat akan memberikan hasil yang optimal.

Maka, dengan tersedianya perpustakaan sekolah akan mampu

memberikan informasi yang mendukung ilmu pengetahuan yang dipelajari di

kelas. Sehingga, mata pelajaran yang di dapat bisa dikembangkan menjadi

bahasan yang lebih luas dalam pemahamannya. Perpustakaan sekolah ini

disediakan sebagai sarana dan prasarana sekolah berlandaskan pada

manisfesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah sebagaimana isi dari

dokumen "The IFLA/UNESCO School Library Manifesto: the School Library

in Teaching and Learning for All" yang terbit pada tahun 2000. Dan

berdasarkan manifesto tersebut, maka IFLA/UNESCO menerbitkan buku

pedoman penyelenggara perpustakaan sekolah pada tahun 2002 yang diberi

judul "The IFLA/UNESCO School Library Guidelines". Dengan adanya

pedoman tersebut maka pemerintah Indonesia melalui UU No. 20 th. 2003

kemudian mengatur secara eksplisit melalui PP No. 19 th. 2005 mengenai

Standar Pendidikan Nasional menyatakan perpustakaan merupakan bagian

dari sistem pendidikan, termasuk perpustakaan sekolah.

Peneliti memilih untuk mengadakan penelitian di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) di Wilayah Kecamatan Pamulang dengan

mempertimbangkan tigkat pendidikan ini merupakan tingkat dimana siswa

mulai tumbuh lebih dewasa dan sudah mulai bisa menyeleksi kebutuhan

informasinya sendiri.Pertimbangan selajutnya ialah koleksi merupakan salah

satu faktor utama sebuah perpustakaan. Oleh karena koleksi perpustakaan

5

menggambarkan jenis perpustakaan, daya tarik bagi pemustaka, memberikan

citra atas performa kinerja perpustakaan. Kondisi perpustakaan sekolah di

wilayah Kecamatan Pamulang masih berbanding terbalik dengan kondisi

bangunan sekolah yang kian rapi. Koleksi yang disediakan oleh perpustakaan

sekolah di wilayah Pamulang masih didominasi buku teks dan masih

kurangnya variasi buku pengayaan. Dan belum tercapainya penerapan Standar

Nasional Perpustakaan dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah di

wilayah Kecamatan Pamulang.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti pun tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut penerapan Standar Nasional Perpustakaan (SNP), di

Perpustakaan Sekolah pada wilayah Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang

Selatan, Banten. Sehinga peneliti mengangkat judul "Evaluasi Koleksi

Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Wilayah

Kecamatan Pamulang Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan 2011

(SNP 008:2011)".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu dibatasi pada ketersediaan

koleksi serta cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang berada di wilayahKecamatan

Pamulang.

Dilihat dari pembatasan masalah yang telah di sampaikan sebelumnya

maka di dapatkan perumusan masalah sebagai berikut:

6

1. Bagaimana realitas penerapan SNP pada ketersediaan koleksi, cacah ulang

dan penyiangan koleksi perpustakaan SLTP di Wilayah Kecamatan

Pamulang?

2. Mengapa ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi

perpustakaan pada 6 SLTP di Wilayah Kecamatan Pamulang belum

memenuhi SNP?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Merujuk pada perumusan masalah yang telah dijelaskan di atas dapat

diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk melihat kondisi riil penerapan SNP pada ketersediaan koleksi serta

cacah ulang dan penyiangan koleksiperpustakan SLTP di Wilayah

Kecamatan Pamulang

2. Untuk mencari tahu kendala dalam penerapan SNP pada ketersediaan

koleksi serta cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan SLTP di

Wilayah Kecamatan Pamulang

Dari beberapa uraian tujuan penelitian sebelumnya maka diketahui

dalam penelitian laporan penelitian ini memiliki manfaat untuk berbagai pihak

seperti:

1. Objek Penelitian

Manfaat bagi objek penelitian adalah untuk lebih memperhatikan SNP

pengelolaan koleksi perpustakan SLTP, terlebih pada ketersediaan koleksi

serta cacah ulang dan penyiangan koleksi, sehingga akan mampu

memberikan progress dalam peningkatan dan pengembangan koleksi

7

perpustakaan hingga mencapai SNP. Dan tentunya akan lebih mampu

memenuhi kebutuhan informasi dari pemustaka yang nantinya akan

berdampak pada peningkatan prestasi siswa/siswi di SLTP tersebut.

2. Khasanah Ilmu Perpustakan

Manfaat bagi khasanah ilmu perpustakaan adalah untuk memajukan dan

menambah kekayaan pengetahuan bidang ilmu perpustakaan, terutama

dalam hal perpustakaan sekolah.

3. Peneliti

Manfaat bagi peneliti sendiri adalah untuk peningkatan wawasan dan

pengetahuan mengenai kondisi riil perpustakaan sekolah di wilayah

Pamulang. Serta sebagai pemenuhan tugas akhir dalam masa perkuliahan

untuk menyandang gelar sarjana.

D. Definisi Istilah

1. Evaluasi

Evaluasi merupakan hasil penelitian yang di lakukan terhadap

suatu kegiatan dengan mengacu pada pedoman tertentu sehingga akan

dapat menemukan pencapaian dari sebuah kegiatan tersebut, dan

memungkinkan untuk pengambilan keputusan dan tindakan lebih lanjut

pada suatu kegiatan. Sehingga akan membantu dalam pembuatan rencana

kegiatan kedepannya.

8

2. Koleksi

Koleksi merupakan kumpulan bahan pustaka yang dikelola

berdasarkan sistem klasifikasi sehingga siap dilayankan dan menjadi

sumber informasi bagi pemustaka.

3. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas yang terdapat

di sebuah sekolah, dan menyediakan berbagai informasi terkait dengan

kurikulum sekolah, sehingga akan membentu dalam pencapaian hasil

pendidikan secara optimal.

3. Standar

Standar merupakan patokan atau ukuran dalam menetapkan suatu

kebijakan. Sehingga segala sesuatunya menjadi lebih terstruktur dan

efisien. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan SNP sebagai pedoman

evaluasi perpustakaan sekolah. SNP adalah pedoman yang digunakan

sebagai acuan dalam penyelenggaraan perpustakaan, baik itu secara fisik

maupun non-fisik. SNP sendiri di buat oleh Perpustakaan Nasional RI

pada tahun 2011.Sebagai sebuah pedoman penyelenggaraan perpustakaan,

SNP telah mencanangkan standar-standar yang sudah di sesuaikan dengan

standar yang sudah ada sebelumnya. SNP sendiri mengacu kepada SNI

perpustakaan. Dalam hal ini, SNP memiliki 10 standar perpustakaan, dan 4

diantanya merupakan standar perpustakaan untuk lembaga pendidikan.

9

E. Sistematika Penelitian

Dalam karya ilmiah ini, peneliti menyusun penelitian secara sistematis

mulai dari Bab I hingga Bab V, dan penjabaran dari sistematika penelitian

yang telah dimuat ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Dimulai dengan pendahuluan, bab ini memuat beberapa sub bab

diantaranya latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penelitian.

Bab II Tinjauan Literatur

Dalam bab tinjauan literatur ini berisikan pembahasan evaluasi,

perpustakaan, koleksi perpustakaan, perpustakaan sekolah, standar

perpustakaan sekolah serta tentang hasil dari penelitian yang

mempunyai keterkaitan dengan latar belakang masalah dan tujuan

penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisikan mengenai jenis dan pendekatan penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan dan sumber data, teknik

pengolahan dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Dalam Bab ini memuat tentang profil objek penelitian, hasil

penelitian evaluasi realitas penerapan SNP 008:2011 pada

ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi

10

perpustakaan SLTP di Wilayah Kecamatan Pamulang dan

penyebab beberapa perpustakaan SLTP di Wilayah Kecamatan

Pamulang belum memenuhi SNP 008:2011 .

Bab V Penutup

Pada Bab ke-V ini berisikan kesimpulan dan saran.

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Evaluasi

1. Definisi Evaluasi

Menurut Prof. Dr. D. Hamid Hasan dalam bukunya yang berjudul

Evaluasi Kurikulum, adapun kata evaluasi sendiri merupakan proses

pengumpulan informasi untuk membantu mengambil keputusan dan di

dalamnya terdapat perbedaan mengenai siapa yang dimaksudkan dengan

pengambilan keputusan.4 Sementara itu menurut Wirawan evaluasi adalah

sebuah riset terhadap suatu objek evaluasi untuk mencari dan menemukan

informasi yang nantinya akan menentukan penilaian yang pada akhirnya

akan digunakan dalam menentukan pengambilan keputusan, serta evaluasi

sendiri merupakan alat dari berbagai ilmu cabang pengetahuan untuk

menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu

pengetahuan dalam penerapan ilmu pengetahuan dalam praktik

profesi.5Dan Zainal Arifin mengatakan bahwa evaluasi merupakan suatu

tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

evaluasi merupakan sebuah cara untuk menelaah objek evaluasi yang

biasanya berupa kegiatan, hal ini dilakukan untuk menemukan data-data

yang akan menjadi informasi tersendiri dan kemudian menjadi acuan

dalam penialain dari objek yang sedang di evaluasi, sehingga akan

4Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 33.

5Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikai, Dan Profesi (Jakarta: Rajawali

Press, 2011), 7–9.

12

memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusanuntuk

perencanaan selanjutnya.

Sebagai suatu kegiatan evaluasi sendiri memiliki alat-alat yang

digunakan dalam mencari informasi terkait kebutuhan evaluasi.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa evaluasi sendiri dapat dilakukan

dengan cara tes dan non-tes. Amir Daien mengatakan bahwa tes adalah

suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objetif untuk memperoleh

data-data atau keterangan yang dinginkan tentang suatu objek, dengan cara

yang boleh dikatakan tepat dan cepat.6Untuk evalusi dengan tes sendiri

alat yang digunakan adalah diagnosis, formatif, dan sumatif.Tes diagnosis

adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan objek

evaluasi sehingga berdasarkan hal tersebut dapat diberikan perlakuan yang

tepat. Kemudian tes formatif sendiri berasal dari arti kata form yang

merupakan dasar dari istilah formatif maka evaluasi ini dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana objek evaluasi telah terbentuk setelah

mengikuti suatu program tertentu. Dan tes sumatif adalah tes yang

dilakukan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program yang lebih

besar.Kemudian alat untuk evaluasi nontes, ialah skala bertingat,

kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan riwayat hidup.7

Dari teori diatas, dapat dipahami bahwa evaluasi dapat dilakukan

dengan cara tes dengan alat evaluasi seperti tes diagnosis, tes formatif, dan

tes sumatif. Kemudian evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara non-tes

dan alat evaluasinya ialah skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok,

wawancara, pengamatan, dan riwayat hidup. Pada penelitian ini, peneliti

evaluasi yang dilakukan dengan cara non-tes. Sehingga alat yang

digunakan dalam proses evaluasi ini adalah kuesioner terbuka berdasarkan

pada SNP 008:2011, hal ini disebabkan karena pengisisan jawaban yang

beragam dari tiap-tiap perpustakaan sekolah. Kemudian wawancara yang

dilakukan untuk mendapatkan data secara lebih jelas guna melengkapi data

6Amir Daien Indrakusuma, Evaluasi Penilaian Hasil-Hasil Belajar Jilid I, 1975, 77.

7Daien Indrakusuma, 26–39.

13

penelitian. Dan peneliti juga melakukan pengamatan terhadap proses

pengadaan, pengolahan, hingga pelayanan koleksi perpustakaan sekolah.

2. Evaluasi Koleksi Perpustakaan

Evaluasi koleksi perpustakaanberdasarkan Panduan ALA untuk

evaluasi koleksi perpustakaan membagi metode penilaian ke dalam

langkah-langkah yang berpusat pada koleksi dan langkah-langkah yang

dipusatkan secara pasti.Dalam setiap kategori adalah sejumlah metode

evaluatif yang spesifik.Focus evaluasi koleksi terbagi menjadi dua, yaitu

Berpusat Pada Koleksi: daftar periksa, pendapat ahli, statistik

penggunaan komparatif, standar koleksi. Dan Berpusat Pada

Penggunaan: studi sirkulasi, pendapat pengguna, analisis statistik ILL,

studi kutipan, studi penggunaan in-house, ketersediaan rak, studi

penggunaan simulasi, tes pengiriman dokumen. Setiap metode memiliki

keunggulan dan kekurangan. Seringkali sebaiknya menggunakan beberapa

metode yang akan mengimbangi kelemahan satu sama lain.8

Dapat diketahui bahwa evaluasi dilakukan dengan memusatkan

objek evaluasinya.Dalam penelitian ini focus evaluasi berpusat pada

koleksi dengan metode evaluasi yang digunakan adalah metode standar

koleksi. Hal ini dikarenakan penelitian hanya untuk mengevaluasi koleksi

perpustakaan, evaluasi tersebut dilakukan dengan menghitung besar

capaian kondisi riil koleksiberdasarkan Standar Nasional Perpustakaan

008:2011.

8G. Edward Evans dkk, Developing Collection, Fifth, 2005, 338.

14

a. Metode Evaluasi Standar Koleksi

Ada mempublikasikan standars untuk hampir semua jenis

perpustakaan.Standar mencakup semua aspek perpustakaan, jadi

setidaknya ada satu bagian yang membahas koleksi.Selain itu,

beberapa standar memiliki satu bagian tentang koleksi cetak dan

bagian lain yang berhubungan dengan format lainnya.Standar

bervariasi dari waktu ke waktu dan kadang-kadang bergeser dari

pendekatan kuantitatif ke kualitatif dan kembali lagi. Pergeseran ini

membuat perbandingan jangka panjang menjadi problematis.Standar

kuantitatif telah terbukti bermanfaat, dalam beberapa kasus, untuk

perpustakaan yang tidak mencapai standar atau yang memiliki "nilai"

rendah atau "tingkat".9

Berdasarkan IFLA/UNESCO paling sedikit penyediaan koleksi

perpustakaan sekolah 2.500 judul materi perpustakaanyang relevan dan

mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan

danlatar belakang. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari

buku nonfiksi yangberkaitan dengan kurikulum.Di samping itu,

perpustakaan sekolah hendaknya memiliki koleksi untuk

keperluanhiburan seperti novel populer, musik, dolanan, komputer,

kaset video, disk laser video,majalah dan poster. Materi semacam itu

dipilih bekerja sama dengan murid agar koleksiperpustakaan

mencerminkan minat dan budaya mereka, tanpa melintasi batas wajar

standaretika.10

Sehingga evaluasi koleksi dengan standar koleksi dapat

dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif pada perpustakaan yang

belum mencapai standar.Hal ini sejalan dengan kebutuhan peneliti

dalam melakukan evaluasi koleksi pada perpustakaan sekolah. Adapun

9Evans dkk, Developing Collection.

10“Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO” (Perpustakaan Nasional RI, 2006),

13, http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm.

15

standar koleksi berdasarkan IFLA/UNESCO minimal 2.500 judul

materi perpustakaanyang relevan dan mutakhir, serta paling sedikit

60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yangberkaitan

dengan kurikulum.

B. Koleksi

1. Definisi Koleksi

Menurut KBBI koleksimerupakan “bahan pustaka yang banyak

diminta karena merupakan bacaan wajib, disimpan di tempat khusus dan

hanya dapat dibaca di tempat atau dapat dipinjan untuk jangka waktu

pendek”.11

Koleksi menurut Philis J. Van Order adalah seperangkat sumber

daya pemakai tertentu.Istilah koleksi merupakan suatu entitas fisik

termasuk bahan-bahan tercetak, bahan audio visual, maupun

elektronik.12

Kemudian dalam SNI 7329:2009 koleksi merupakan semua

materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali

dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi

untuk pembelajaran.13

Sehingga koleksi dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan materi

yang menjadi sumber informasi dalam beberapa bentuk dan jenis, dikelola

berdasarkan aturan tertentu, yangkemudian dapat ditemukan kembali

untuk dimanfaatkan oleh pemustaka.

11

Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), 450. 12

Phillis J. Van Orden, Tha Collection Program in School Libraries: Concept, Practices,

and Information Sources (Eaglewood: Libraries Unlimited, 2011), 12. 13

Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan, “Standar Nasional Indonesia

(SNI) Bidang Perpustakaan” (Perpustakaan Nasional RI, 2011), 3,

perpustakaan.kemenkopmk.go.id/perpus/.../standar_nasional_indonesia_bidang_kepu...

16

2. Jenis Koleksi

Untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka sebaiknya

sebuah perpustakaan menyediakan beragam koleksi atau bahan

pustaka.Pada umumnya sebuah perpustakaan menyediakan beragam jenis

dan bentuk koleksi. Jenis koleksi perpustakaan pada umumnya terdiri dari

karya cetak (buku dan terbitan berkala), karya non-cetak (rekaman suara,

gambar hidup, bahan grafika, bahan kartografi), bentuk mikro

(microfilm,mikrofis,dan mikropaque), serta karya dalam bentuk elektronik

(pita magnetis dan cakram/disc). Namun, pada perpustakaan sekolah

biasanya hanya ditemukan karya cetak dan karya non-cetak saja.14

a. Karya Cetak

Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam

bentuk cetak seperti:

1) Buku

Bahan pustaka merupakan satu kesatuan yang paling umum

terdapat dalam perpustakaan, seperti buku fiksi, buku teks, dan

buku rujukan.

2) Terbitan Berkala

Bahan pustaka yang direncakan untuk diterbitkan terus dengan

jangka waktu terbit tertentu, seperti surat kabar, majalah, laporan

bulanan/tahunan, dan sebainya.

14

Yuyu Yulia, Janti G Sujana, and Henny Windarti, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta:

Universitas Terbuka, 1999), 3.

17

b. Karya Non-Cetak

Karya non-cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak

dalam bentuk cetak seperti:

1) Rekaman Suara: Karya non-cetak dalam bentuk pitakaset dan

piringan hitam;

2) Gambar Hidup: Karya non-cetak dalam bentuk video;

3) Bahan Grafika: Karya non-cetak dalam bentuk gambar dapat

dilihat secara langsung seperti lukisan, bagan, foto, gambar teknik;

dan dilihat dengan bantuan alat seperti selid, transparansi,

filmstrip;

4) Bahan Kartografi: Karya non-cetak dalam peta, atlas, bola dunia,

foto udara.15

3. Cacah Ulang Koleksi

a. Definisi Cacah Ulang Koleksi

Suatu kegiatan pengumpulan data jumlah koleksi bahan pustaka

menurut subjek yang sesuatu dengan subjek yang dicakup oleh suatu

perpustakaan.Kegiatan ini biasa disebut cacah ulang/stock

opname.16

Menurut Sutarno NS cacah ulang/stock opname yaitu

kegiatan penghitungan dan pengecekan kembali koleksi

perpustakaan.Ini suatu kegiatan untuk reinventarisasi, menata dan

menghitung kembali koleksi perpustakaan.17

b. Tujuan Cacah Ulang Koleksi

Tujuan dilakukannya kegiatan cacah ulang adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui denga tepat profil koleksi perpustakaan

15

Yulia, Sujana, and Windarti, 4. 16

Yulia, Sujana, and Windarti, 167. 17

Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa (Jakarta: Sagung Seto, 2008), 105.

18

2. Mengetahui jumlah buku menurut golongan klasifikasi koleksi

perpustakaan

3. Menyediakan jajaran katalog yang rapi

4. Mengetahui dengan tepat buku-buku yang tidak ada dikatalognya

5. Mengetahui dengan tepat buku-buku yang hilang

6. Mengetahui dengan tepat kondisi buku18

4. Penyiangan Koleksi

a. Definisi Penyiangan Koleksi

Penyiangan koleksi adalah proses mengeluarkan koleksi dari rak dan

menghitung kembali nilainya dari segi kebutuhan saat ini. Sekali

koleksi dikeluarkan, maka hal itu akandipindahkan, dibuang, atau

disimpan dan dikelompokkan dalam gudang, atau diputuskan untuk

dijualatau dihadiahkan ke perpustakaan lain.19

Sutarno NS

mengemukakan penyiangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

petugas untuk mengetahui beberapa aspek sekaligus yaitu (1) tingkat

pemakaian koleksi, (2) kondisi koleksi, (3) susunan koleksi di rak, (4)

kerusakan dan (5) pengawasan koleksi.20

b. Alasan Penyiangan Koleksi

Beberapa alasan terhadap dilakukannya penyiangan bahan pustaka

diantaranya adalah sebagai berikut:

2) Bahan pustaka dan informasinya mungkin telah out of date

18

Yulia, Sujana, and Windarti, Pengadaan Bahan Pustaka, 167. 19

Pungki Purnomo and Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2010), 78. 20

Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa, 104.

19

3) Bahan pustaka bersangkutan mungkin telah mengalami penyusutan

atau kerusakan secara fisik

4) Karena terbit edisi terbaru sebuah koleksi

5) Jumlah eksemplar yang terlalu banyak

6) Kebutuhan komunitas perpustakaan telah berubah

7) Biaya penyimpanan21

C. Perpustakaan

1. Defini Perpustakaan

Awalnya P. Sumardji berpendapat bahwa perpustakan adalah

koleksi yang terdiri dari bahan - bahan tertulis, tercetak ataupun grafis

lainya seperti film, slide, piringan hitam, tape, dalam ruangan atau gedung

yang diatur dan diorganisasikan dengan ragam sistem tertentu agar dapat

digunakan untuk keperluan studi, penelitian, pembacaan dan lain

sebagainya.22

Menurut UU No. 43 th, 2007 perpuatakaan adalah institusi

pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.

Lasa Hs dalam bukunya Manajemen Perpustakaan Sekolah mengatakan

bahwa perpustakaan sekolah pada hakikatnya adalah sistem pengelolaan

informasi oleh (SDM) yang terdidik dalam bidang perpustakaan,

dokumentasi dan informasi yang dalam pengelolaan dan pemanfaatannya

21

Pungki Purnomo and Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, 79. 22

P Sumardji, Perpustakaan Organisasi Dan Tata Kerjanya (Yogyakarta: Kanisius,

1998).

20

di perlukan gedung/tata ruang, anggaran, sarana dan prasarana yang

memadai.23

Perpustakaan adalah sebuah lembaga pelayanan informasi yang

biasanya berada pada sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk

menyimpan bahan pustaka pada tempat yang tepat dan sesuai dengan

kondisi bahan pustakanya, mengelola bahan pustaka sesuai dengan

panduan yang sudah ada dan memberikan layanan bahan pustaka dengan

baik dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka potensialnya tanpa maksud

mencari keuntungan untuk lembaga, sehingga dapat digunakan oleh

masyarakat luas dengan nyaman. Kemudian definisi perpustakaan lainnya

adalah perpustakaan merupakan salah satu unit yang sangat penting dalam

setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian bagi setiap lembaga

pendidikan dan ilmu pengetahuan.Perpustakaan berasal dari kata dasar

pustaka.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pustaka artinya kitab,

buku.Dalam bahasa Inggris dikenal dengan library.Istilah ini berasal dari

kata Latin librer atau libri, yang artinya buku.Dari kata Latin tersebut

terbentuklah kata Librarius, tentang buku.Dalam bahasa asing lainnya

perpustakaan disebut bibliotheca (Belanda), yang juga berasal dari Yunani

biblia yang artinya tentang buku, kitab.Sedangkan menurut International

Federation of Library Association (IFLA) perpustakaan adalah kumpulan

bahan tercetak dan non-tercetak dan/atau sumber informasi alam komputer

yang disusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.

23

Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007).

21

D. Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Ibrahim Bafadal menyatakan bahwa “perpustakaan sekolah

merupakan koleksi yang diorganisasi didalam suatu ruang agar dapat

digunakan oleh para murid dan guru. Adanya perpustakaan sekolah

dimaksudkan agar dapat membantu murid-murid dan guru dalam

menyelesasikan tugas-tugas dalam proses belajar

mengajar”.24

Perpustakaan sekolah merupakan bagian yang terintegrasi

dengan program sekolah yang mendukung proses belajar mengajar di

sekolah, berada pada lingkungan sekolah dan sepenuhnya dikelola oleh

sekolah yang bersangkutan.25

Kemudian menurut Zurni Zahara dalam

Pengantar Perpuatakaan Sekolah mengemukakan bahwa perpustakaan

Sekolah merupakan usaha pendidikan, secara aktif dan positif.

Perpustakaan Sekolah menyelenggarakan pendidikan, yaitu

membangkitkan kegemaran dan minat baca, meningkatkan selera baca,

meningkatkan minat terhadap hal-hal baru melalui buku-buku referensi,

indeks, bibliografi dan lain-lainnya. Selanjutnya mendidik kerapian,

ketertiban, disiplin dan tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas yang

tersedia.26

Perpustakaan sekolah adalah satu unit kerja di sebuah sekolah

yang mengolah bahan-bahan pustaka yang diatur secara sistematis

menurut aturan tertentu, dan menyediakan bahan pustaka sesuai kebutuhan

24

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). 25

Dini Suhardini, “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung Tujuan

Sekolah” 1 No.1 (November 2011). 26

Zurni Zahara, “Pengatar Perpustakaan Sekolah” (Sumatera Utara: USU Digital Library,

2003).

22

pemustaka potensial disekolah tersebut sehingga akan menjadi tepat guna

bagi para pemustaka potesialnya yang tentunya akan menunjang program

belajar mengajar para pemustakanya.

Adapun perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang

tergabung dalam sebuah sekolah, yang mengelola koleksinya agar dapat di

manfaatkan oleh pemustakanya dengan tujuan utama membantu sekolah

dalam mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada

umumnya.

Sedangkan menurut International Bureau of Education UNESCO

adalah sebagai berikut:

“Full and unified range of carefully selected printed and audio-

visual materials, organized and indexed by subject for sufficient

retrieval and use, together and essential equipment needed to

instruction: and stimulate and assist both group study and

individualized learning and self instrucktion”. (Kumpulan koleksi

dengan ragam yang luas yang menyatu dari bahan-bahan tercetak

dan bahan pandang dengar yang di seleksi dengan penuh hati-

hati, di organisasi dan di indeks menurut subjek agar dapat

dengan mudah ditemukan kembali dan digunakan, bersama dengan

layanan konsultasi, dan distribusi, penyediaan peralatan pokok

yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, merangsang dan

membantu belajar kelompok, belajar perorangan dan belajar

mandiri.)

Sehingga perpustakaan sekolah dikatakan sebagai kumpulan koleksi

perpustakaan berupa buku atau non- buku yang di kelola dan doirganisir

agar mudah ditemukan kembali oleh pemustaka, dan koleksi yang

disediakan akan mampu membantu dalam menambah sumber informasi

yang dibutuhkan pemustaka.

23

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan umum dengan adanya perpustakaan sekolah adalah untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar

melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan

memberikan pilihan penunjangan Kegiatan Belajar Mengajar, dan

penggunaan cara/metode baru yang efektif dalam mencapai tujuan

program akademis, serta kewajiban instruksional yang direncanakan, hal

ini dikemukakan oleh Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-

Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar".

3. Manfaat Perpustakaan Sekolah

Menurut Ibrahim Bafadal secara terinci manfaat perpustakaan

sekolah baik yang diselenggarakan di sekolah dasar maupun di sekolah

menengah adalah sebagai berikut:27

a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid terhadap

membaca.

b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-

murid.

c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaanbelajar mandiri

kepada murid-murid.

d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik

membaca.

e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan

berbahasa.

f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung

jawab.

g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam

menyelesaikan tugas.

h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber

belajar.

i. Perpustakaan sekolah dapat membantu warga sekolah dalam mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

27

Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, 5–6.

24

4. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Adapun perpustakaan memiliki beberapa fungsi yang sangat

relevan dengan perkembangan pendidikan seperti:

a. Fungsi penyimpanan: bertugas menyimpan berbagai koleksi

(informasi) yang nanatinya dapat digunakan sebagai tambahan

referensi dalam proses pendidikan,

b. Fungsi informasi: perpustakaan berfungsi menyediakan informasi yang

sesuai dengan kebtuhan masyarakat,

c. Fungsi pendidikan: perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan

sarana untuk belajar, dan

d. Fungsi rekreasi: pemustaka dapat mengakses sumber informasi

hiburan yang tentunya akan tetap menambah pengetahuan pemustaka.

Dari fungsi-fungsi Perpustakaan tersebut terlihat bahwa

perpustakaan memberikan kontribusi yang mumpuni dalam

pengembangan pendidikan baik dalam suatu masyarakat maupun dalam

suatu lembaga.Kemudian menurut Keputusan Mendikbud No.

0103/0/1981 tertanggal 11/03/1981 fungsi perpustakaan sekolah dapat

diuraikan secara umum berperan dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran

yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar

mengajar (Learning Searching Support)

b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan

menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan

proses pembelajaran secara mandiri (Information Skill)

c. Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca

dikalangan siswa (Reading Promotion)

d. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,

intelektual, sosial, dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan

para siswa untuk hidup di masyarakat.

Darmono menyatakan secara umum perpustakaan mengemban

beberapa fungsi umum sebagai berikut:28

a. Fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi

bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainya agar pengguna

perpustakaan dapat:

1) Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari

berbagai bidang ilmu,

2) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam

berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih

informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya,

28

Darmono, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo,

2001), 3.

25

3) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi

yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang

diinginkan,

4) Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari

di masyarakat.

b. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi

bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainya sebagai sarana untuk

menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang

diperoleh adalah:

1) Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk

mendidik diri sendiri secara berkesinambungan,

2) Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah

dimiliki pengguna yaitu dengan mempertimbangkan kreativitas dan

kegiatan intelektual,

3) Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat

yangdemokratis,

4) Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan

teknologi baru.

c. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi

bahan tercetak, terekam mau pun koleksi lainnya yang dapat

dimanfaatkan oleh pengguna untuk:

1) Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai

informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan

taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu

maupun secarakelompok.

2) Mengembangkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang

merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni.

3) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian.

4) Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif

serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis.

5) Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal

penguaasaan alih teknologi

d. Fungsi rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi

bahan tercetak, terekam, maupun koleksi lainya untuk:

1) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.

2) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan

dan pemanfaatan waktu senggang.

3) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

e. Fungsi penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai

informasi untuk menunjang kegiatan penelitian.Informasi yang

disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.

26

f. Fungsi deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan

dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan

di wilayah Indonesia. Pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara

dengan baik bilamana para tenaga kependidikan dan para peserta didik

tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang baik. Perpustakaan

merupakan salah satu sumber belajar yang penting untuk

meningkatkan kualitas pendidikan, dan para tenaga pendidik dan

peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan

memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang

mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan.

Fungsi perpustakaan sekolah menurut Noerhayati adalah:29

a. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sarana penunjang

pendidikan.

b. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sarana proses belajar

mengajar.

c. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sarana penanaman dan

pembinaan minat baca.

d. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai tempat penanaman

disiplin, tempat rekreasi dan penelitian.

E. Standar Perpustakaan Sekolah

1. Definisi Standar

Menurut KBBI standar adalah "ukuran tertentu yang di pakai

sebagai patokan".30

Kemudian menurut Sulistyo Basuki, standar

adalah sebuah aturan/ kebijakan, yang biasanya dipergunakan sebagai

bimbingan/ pedoman tetapi dapat pula bersifat wajib, terbatasan dengan

spesifikasi tertentu dan penggunaan sebuah objek atau

karakteristik sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode.31

29

Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan Jilid I (Bandung: Alumni, 1987), 16.

30

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ketiga

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), 1089.

31

Sulistyo Basuki, “Standard Dan Standardisasi : Sebuah Pengantar Sangat

Singkat,” Home About Contact Foreword Projects Writing Sulistyo-Basuki’s

Blog: Library and Information Science (blog), 2013,

https://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/10/23/standard-dan-standardisasi-sebuah-

pengantar-sangat-singkat/.

27

Sehingga standar merupakan acuan/patokan dalam melaksanakan

suatu kegiatan, sehingga terorganisir dengan baik dan efisien dalam

penyelenggaraannya.Standar sendiri dapat menjadi suatu pondasi dari

sebuah kegiatan, sehingga dalam penerapannya standar ini merupakan

penentu dari hasil yang akan dicapai nantinya.

Dalam perpustakaan sekolah terdapat beberapa standar yang dapat

digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan perpustakaan, seperti

dari negara kita sendiri memiliki Standar Nasional Indonesia tahun 2009

(SNI 7329:2009) yang mengatur tentang perputakaan sekolah agar

menyediakan acuan tentang manajemen yang bersangkutan dengan

perpustakaan sekolah baik negeri maupun swasta yang meliputi

pendidikan dasar dan pendidikan menengah. standar ini dibahas dan

disepakati secara konsensus oleh Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan Dan

Kepustakaan pada tanggal 23 Februari 2009 di Jakarta dan telah

mendapatkan tanggapan dan masukan dari Masyarakat Standarisasi

Indonesia (MASTAN). Standar Nasional Perpustakaan (SNP) yang

dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional dan disesuaikan dengan Standar

Pendidikan Nasional yang di buat pihak Departemen Pendidikan Nasional.

Kemudian di Indonesia sendiri Standar Nasional Perpustakaan bukan lah

satu - satunya standar yang di gunakan ada pula pedoman yang

dikeluarkan International Federation of Library Association (IFLA)

pedoman ini pun juga menjadi acuan dalam penyusunan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP).

28

Dalam penelitian ini standar yang akan di bahas adalah Standar

Nasional Perpustakaan (SNP) tahun 2011 yang dikeluarkan Perpustakaan

Nasional Republik Indoesia (PNRI). Sebagaimana telah diketahui bahwa

dominan perpustakaan sekolah di Indonesia menggunakan standar tersebut

dalam mengelola perpustakaannya. Sehingga standar yang diterapkan di

setiap tingkatan sekolah pun akan sama, sebagaimana pada setiap sekolah

lanjutan tingkat pertama di Kecamatan Pamulang. Yang mana penggunaan

standar ini diharapkan akan mamapu untuk menyetarakan pengelolaan di

setiap sekolah tersebut.

2. Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

Sebuah perpustakaan layaknya harus menerapkan sebuah standar

yang mampu dijadikan acuan untuk mengelola perpustakaannya, sehingga

pada perpustakaan sekolah pun demikian adanya, standar perpustakaan

yang kerap digunakan sendiri adalah Standar Nasional Perpustakaan.Di

dalamnya meliputi standar koleksi, sarana prasarana, layanan, tenaga,

penyelenggaraan, pengelolaan, pengorganisasian bahan perpustakaan,

anggaran, perawatan, kerjasama dan integrasi dengan kurikulum. acuan

normatif dari Standar Nasional Perpustakaan (SNP) adalah Permendiknas

No.24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menenga

Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

29

a. Standar Koleksi

1) Standar koleksi pada perpustakaan sekolah tentunya akan di

sesuaikan dengan jumlah anggota maupun kebutuhan dari

pemustakanya. sehingga pada perpustakaan sekolah memiliki

standar koleksi seperti, jenis koleksi yang dapat digunakan adalah

buku (buku teks, buku penunjang kurikulum, buku bacaan, buku

referensi dan buku biografi); terbitan berkala (majalah, surat

kabar); Audio visual; multimedia.

2) Kuantitas dari koleksi yang harus dimiliki sebuah perpustakaan

sekolah seebagai berikut:

a) Perpustakaan memperkaya koleksi dan menyediakan bahan

perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan format

sekurang-kurangnya:

Buku teks 1 eksemplar permata pelajaran per peserta didik.

Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran per

guru bidang studi.

Buku pengayaan dengan perbandingan 70% non-fiksi dan

30% fiksi, dengan ketentuan bila 3 sampai 6 rombongan

belajar jumlah buku sebanyak 1.000 judul, 7 sampai 12

rombongan belajar jumlah buku sebanyak 1.500 judul, 13

sampai 18 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2.000

judul, 19 sampai 24 rombongan belajar jumlah buku

sebanyak 2.500 judul.

30

b) Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun dengan

ketentuan semakin besar jumlah koleksi semakin kecil

presentase penambahan koleksinya (1.000 judul penambahan

sebanyak 10%; 1.500 judul penambahan sebanyak 8%; 2.000

judul sampai dan seterusnya penambahansebanyak 6%).

c) Perpustakaan melanggan minimal dua judul majalah dan dua

judul surat kabar.

3) Bahan perpustakaan referensi

Bahan perpustakaan referensi sekurang-kurangnya meliputi

kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa Inggris-lndonesia, kamus

bahasa Indonesia-lnggis, kamus bahasa daerah, ensiklopedi umum

dan khusus, buku statistik daerah, buku telepon, peraturan

perundang-undangan, atlas, peta, kamus ilmu bumi (gasetir),

biografi tokoh dan kitab suci.

4) Pengorganisasian bahan perpustakaan

Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi, diberi

tajuk subjek dan disusun secara sistematis dengan mengacu pada:

a) Pedoman deskripsi bibliografis dan penentuan tajuk entri utama

(Peraturan Pengatalogan Indonesia);

b) Bagan klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification)\

c) Pedoman tajuk subjek.

5) Cacah ulang dan penyiangan

Perpustakaan melakukan cacah ulang dan penyiangan

koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun.

6) Perawatan

- Perpustakaan melakukan perawatan bahan perpustakaan dengan

cara pengendalian kondisi ruangan berupa menjaga kecukupan

cahaya dan kelembaban udara.

31

- Perpustakaan melakukan perbaikan bahan perpustakaan yang rusak

minimal satu tahun sekali.32

F. Literatur Terdahulu

Tinjauan literatur ini dimaksudkan ppada karya yang memiliki tema

serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. berikut skripsi

yang memiliki tema yang sama:

1. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Maretha Indriyanti dengan

Judul “Evaluasi Perpustakaan Sekolah Berdasarkan Imlementasi Standar

Perustakaan Nasional SNP 009:2011 Sebagai Penjaminan Mutu Layanan

Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan evaluasi kesesuaian

antara standar SNP 009:2011 dengan yang dilaksanakan oleh perpustakaan

SMA Negeri 12 Semarang. Hasil observasi dieroleh tingkat kesesuaian 91

item dari 96 item atau tingkat kesesuaian

Sedangkan

yang tidak sesuai ada 5 item dari 96 item atau

.

Implementasi SNP 009:2011 di perpustkaan SMA Negeri 12 Semarang

dapat dikatakan hampir sesuai Standar Nasional Perpustakaan Sekolah hal

ini didasarkan pada 5 item yang tidak sesuai dengan SNP 009:2011 adalah

aspek yang tidak terlalu signifikan, karena item yang tidak sesuai dapat

dilakukan dalam waktu singkat dan tidak membutuhkan dana yang besar.

32

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Standar Nasional Perpustakaan Indonesia

(SNP), 2011, old.perpusnas.go.id/Attachment/.../standar%20nasional%20perpustakaan-

sekolah.pdf

32

Sehingga Implementasi Penjaminan Mutu Perpustakaan Sekolah

sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan SNP 009:2011 di SMA

Negeri 12 Semarang hampir sesuai, pada bagian layanan perpustakaan

maupun kinerja perpustakaan lainnya. Kategori Implementasi Penjaminan

Mutu Perpustakaan Sekolah sesuai denganStandar Nasional

PerpustakaanSNP 009:2011di SMA Negeri 12 Semarang adalah hampir

sesuai dengan skor rata-rata . Hasil evaluasi Implementasi

Penjaminan Mutu Perpustakaan Sekolah sesuai denganStandar Nasional

PerpustakaanSNP 009:2011di SMA Negeri 12 Semarang masih terdapat 5

item yang belum dilaksanakan yaitu cacah ulang dan penyiangan 1 kali

setahunpencahayaan dan kelembapan udara dikendalikan, kegiatan gemar

membaca: gelar wicara (talk show) tentang buku, jam buka layanan, dan

NPP yang seharusnya bisa dilaksanakan dan dapat meningkatkan kinerja

perpustakaan dalam memberikan layanan pada pemustakaanya. Dengan

peningkatan kinerja perpustakaan, meningkat pula minat pemustaka dalam

memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

Yang membedakan dengan penelitian diatasdengan penelitian ini

adalah peneliti melakukan penelitian evaluasi tidak hanya terfokus kepada

aspek layanan perpustakaan sekolah saja, tetapi dilakukan evaluasi

kesesuaian pada 6 aspek mulai dari koleksi, layanan, tenaga perpustakaan,

sarana dan prasarana (ruangan), dan juga anggaran. Kemudian peneliti

juga menggunakan Standar Nasional Perpustakaan SNP 008:2011 sesuai

dengan objek penelitiannya di SLTP.

33

2. Penelitianberikutnya berjudul Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Kepala

Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan oleh Muhammad

Yukha Mulyawan. Skripsi ini membahas tentang Evaluasi Kinerja dan

Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang

Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pencapaian dan dampak pada kinerja dan kompetensi Kepala Perpustakaan

Madrasah setelah mengikuti pelatihan yang di selenggarakan oleh

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek

penelitian adalah seluruh peserta pelatihan yaitu Kinerja dan Kompetensi

Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan yang

berjumlah 25 orang. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini

populasinya relatif kecil kurang dari 30 orang, maka peneliti mengambil

seluruh populasi sebagai sampel (sampling jenuh). Teknik pengumpulan

data dilakukan dengam studi pustaka, observasi, dan angket/kuesioner.

Dalam pengolahan data peneliti melakukan dengan editing data dan

tabulasi data. Analisis data menggunakan rumus persentase dan skala

interval. Diperoleh hasil dari evaluasi kinerja dan kompetensi Kinerja dan

Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan

termasuk pada level baik, yaitu 2,75, aspek kinerja Kinerja dan

Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan

setelah mengikuti pelatihan 2,36 (baik) dan aspek kompetensi yaitu 2,97

34

(baik). Untuk aspek kinerja dalam memaksimalkan anggaran perpustakaan

sekolah/madrasah merupakan tingkat pencapaian paling rendah diantara

yang lain dan perlu di tingkatkan. Pada kompetensi dalam menerapkan

teknik informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan perpustakaan

sekolah/madrasah merupakan tingkat pencapaian yang paling rendah

diantara yang lain dan perlu ditingkatkan.

Yang membedakan penelitian Evaluasi Kinerja dan Kompetensi

Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan adalah

peneliti diatas mengungkapkan evaluasi dari kinerja kerja Kepala

Perpustakaan dan menggunakan peserta pelatihan (Kepala Perpustakaan

Sekolah Di Wilayah Tangerang Selatan) sebagai objek penelitiannya.

Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah evaluasi mengenai

kondisi perpustakaan dengan mengacu kepada SNP 008:2011 serta

melibatkan sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri, baik yang berada di

bawah binaan Departemen Pendidikan (SMP) maupun Departemen Agama

(Madrasah).

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masimg,

yaitu “metode” yang artinya adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu,

kemudian “penelitian” merupakan suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,

merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan. Sehingga dapat

dipahami bahwa metode penelitian merupakan cara yang tepat dalam melakukan

pencarian, pencatatan, perumusan serta penganalisisan yang tepat untuk mencapai

hasil tertentu. Dengan begitu maka penelitian yang dilakukan akan lebih efisien

dan efektif dalam pengerjaan serta hasilnya.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian campuran. Dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian

campuran adalah penelitian yang dilakukan dengan menggabungkan berbagai

metode, filosofi, dan orientasi desain penelitian.33

Menurut Patricia Burch &

Carolyn J. Heinrich metode penelitian campuran adalah proses penelitian

dimana peneliti menggunakan dan menggabungkan kekuatan data metode

kualitatif dan kuantitatif, dari titik awal mendefinisikan tujuan penelitian ke

titik akhir untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam konteks kebijakan terapan

dan studi evaluasi, tujuan penelitian adalah peningkatan organisasi atau

33

Rully Indrawan and R. Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif,

Dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, Dan Pendidikan (Bandung: Refika

Aditama, 2014), 76.

36

pembuat kebijakan atau yang diinginkan tercapai, dan desain penelitian secara

langsung terkait dengan organisasi, kebijakan, atau program tujuan dan dapat

berkembang dengan penentuan kebijakan.34

Penggunaan metode penelitian ini

dimaksudkan agar penelitian mendapatkan analisis permasalahan yang lebih

lengkap, sehingga akan lebih efisien dan mendapatkan hasil yang efektif

dengan menemukan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dan

dapat selektif dalam menanggapi informasi yang diterima, sehingga lebih

mudah memahami kondisi lapangan terkait permasalahan yang diteliti, dan

tentunya akan meringankan dalam menyampaikan fakta di lapangan. Dengan

menerapkan metode penelitian campuran ini bertujuan untuk memperoleh

informasi dengan akurasi yang lebih baik dalam karena data yang diperoleh

mencakup data kuantitatif dan kualitatif untuk evaluasi koleksi berdasarkan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) pada Perpustakaan Sekolah Menengah

Tingkat Pertama di Daerah Kecamatan Pamulang. Dalam menggunakan

metode penelitian campuran ini Creswell menjabarkan strategi-strategi

penelitian campuran sebagai berikut:

1. Strategi metode campuran bertahap (sequential mixed methods)

merupakan strategi yang digunakan peneliti dalam menggabungkan data

yang ditemukan dilapangan dari satu metode dengan metode lainnya.

Strategi ini biasanya dilakukan dengan wawancara terlebih dahulu guna

mendapatkan data kualitatif, kemudian dilanjutkan dengan pengisian

34

Patricia Burch and Carolyn J. Heinrich, Conceptualizing Mixed Methods Research: Mixed

Methods for Policy Research and Program Evaluation (Thousand Oaks: SAGE Publications,

2014), 22, http://methods.sagepub.com/book/mixed-methods-for-policy-research-and-

program-evaluation/i277.xml.

37

angket guna mendapatkan data kuantitatif. Strategi ini dibagi kedalam tiga

bagian, yaitu: (1) Strategi eksplanatoris bertahap; (2) Strategi eksploratoris

bertahap; dan (3) Strategi transformatif bertahap.35

2. Strategi metode campuran bersamaan (concurrent mixed methods)

merupakan penelitian yang menggabungkan antara data kuantitatif dan

data kualitatif dalam satu waktu. Terdapat tiga strategi metode campuran

sewaktu waktu, yaitu: (1) Strategi triangulasi bersamaan; (2) Strategi

penyisipan bersamaan; dan (3) Strategi transformatif bersamaan.36

3. Prosedur metode campuran transformatif (transformative mixed methods)

merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggunakan kacamata

teoritis sebagai perspektif menyeluruh yang didalamnya terdiri dari data

kualtatif dan data kuantitatif. Perspektif inilah yang nantinya akan

memberikan kerangka kerja untuk topik penelitian, teknik pengumpulan

data, dan hasil yang diharapkan dari penelitian.

Pada penelitian ini menggunakan metode canpuran konkuren/

bersamaan (concurrent mixed methods), dan berfokus pada strategi penyisipan

bersamaan. Penelitian ini memulai penelitian dengan mengumpulkan data

kuantitatif dalam menjawab masalah pertama, yaitu bagaimana penerapan

SNP 008:2011 dalam ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan

perpustakaan sekolah. Kemudian, mengumpulkan data kualitatif untuk

menjawab masalah yang kedua, yakni mengapa ketersediaan koleksi, cacah

ulang dan penyiangan perpustakaan sekolah belum memenuhi SNP 008:2011.

35

John W. Creswell, Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed

(Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 316–18. 36

Creswell, 320–324.

38

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang pertama kali dikumpulkan oleh

peneliti merupakan data utama yang bersumber dari responden yang

lansung ditemui di lapangan yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada

para pustakawan perpustakaan dan mewawancarai responden.Data yang

diperoleh bersumber dari hasil observasi,questioner, wanwancara.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain

dan tinggal mengutip saja data sekunder merupakan data pendukung yang

diperoleh dari perpustakaan yang terdiri dari buku-buku, literatur, artikel

dan dokumen yang terkait dengan penelitian. Data yang diperoleh

bersumber dari dokumentasi, photo, literatur.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.37

Dan tentunya

keseluruhan subjek penelitian tersebut akan dijelaskan oleh seorang

peneliti di dalam penelitiannya.38

Sedangkan menurut Sugiyono populasi

merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang

memiliki karakter dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh seorang

37

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), 115. 38

Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN

Press, 2002), 72.

39

peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan.39

Kemudian Sugianto dalam bukunya Analisis Statistik Sosial. Sehingga

populasi merupakan keseluruhan elemen yang terkait dengan penelitian

yang akan dipelajari, ditarik kesimpulan dan dijelaskan oleh seorang

peneliti. Populasi dalam penelitian ini seluruh SLTP yang terdapat di

Wilayah Kecamatan Pamulang yang berjumlah ±50 sekolah.40

2. Sampel

Sementara itu sampel adalah objek sesungguhnya dari suatu

penelitian yang merupakan bagian dari sebuah populasi yang akan diteliti

secara rinci. Dapat pula dikatakan bahwa sampel adalah wakil (dari

populasi). Tetapi sampel saja tidak cukup, diperlukan pula cara

pengambilannya.41

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan

adalah purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan).

Yaitu, pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian.42

Sebagaimana penelitian yang peneliti

lakukan ini pada perpustakaan tingkat SLTP yang mendapat pembiayaan

dari negara, termasuk dalam sekolah yang mengikuti program BOS, serta

memiliki fasilitas yang juga bersandar pada negara. Sehingga sampel yang

39

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alpabeta, 2002). 40

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Daftar Satuan Pendidikan (Sekolah) Per

Kec. Pamulang,” Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (blog), n.d.,

http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11_smp.php?kode=286303&level=3. 41

Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Dan Panduan Praktis

Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula, 73. 42

Jogianto, METODOLOGI PENELITIAN SISTEM INFORMASI:Pedoman Dan Contoh

Melakukan Penelitian Di Bidang Sistem Teknologi Informasi (Yogyakarta: ANDI, 2008),

76.

40

digunakan dalam penelitian ini adalah 6 SLTP Negeri di Wilayah

Kecamatan Pamulang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk pengumpulan data agar kegiatan penelitian menjadi sistematis.

Ada pun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data-

data yang akurat adalah menggunakan cara sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang yang

yang akan memberikan informasi terkait penelitian dan ke situasi atau

lingkungan mereka yang sebenarnya. Dan peneliti dapat masuk ke lingkungan

yang ditelitinya atau observasi partisipatif. Pada observasi ini peneliti

pengamati peristiwa, kejadian, pose dan sejenisnya disertai dengan daftar yang

perlu di observasi.

2. Quesioner

Quesioner adalah satu alat riset atau survei yang terdiri atas

serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan untuk mendapatkan tanggapan

dari sekelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui

pos atau dapat juga disebut dengan daftar pertanyaan.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak

yaitu pewawancara dan narasumber. Melalui wawancara ini pula peneliti

menggali informasi secara mendalam dari responden mengenai pembinaan

perpustakaan sekolah di lingkungan Kecamatan Pamulang.

41

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang

datanya diperoleh dari buku, internet, atau dokumen lain yang menunjang

penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan catatan mengenai

peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti mengumpulkan dokumen yang

dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumen berupa buku

induk perpustakaan dan informasi dari web resmi sekolah.

5. Photo

Gambar diam baik berwarna maupun hitam-putih yang dihasilkan

oleh kamera yang merekam suatu obyek atau kejadian atau keadaan pada

suatu waktu tertentu. Photo yang peneliti ambil adalah yang dapat

membantu proses penelitian.

6. Literatur

Bahan bacaan yang mendukung proses penelitian yang dilakukan.

Bahan bacaan ini baik berupa buku, jurnal, artikel, dan karya tulis lainnya

yang terkait.

E. Teknik Pengolahan

Teknik pengolahan data pada penelitian ini merupakan pengolahan

data yang sudah dikumpulkan, pengolahan dilakukan baik dengan tangan

maupun dengan mesin/ komputer. Pengolahan data meliputi kegiatan: editing

dan tabulating.

42

1. Editing

Data yang masuk perlu diperiksa apakah terdapat kekeliruan-

kekeliruan dalam pengisiannya barangkali ada yang tidak lengkap, palsu,

tidak sesuai dan sebagainya. Editing dapat dilakukan di tempat penelitian

(fiels editing) atau pun di kantor pusat (office editing). Pengecekan

dilakukan pada dipenuhi tidaknya bagian sampling, sesuai atau tidak

responden yang diwawancarai, dapat dibaca atau tidak baris data,

kelengkapan pengisian dan keserasian.

2. Tabulasi

Tabulasi yaitu pengelompokan jawaban-jawaban yang serupa

dengan cara yang teliti dan sistematis, kemudian dihitung dan dijumlah

berapa banyak fenomena yang termasuk dalam satu kategori.

Pengelompokan ini dilakukan sampai terwujud tabel-tabel yang dapat

digunakan dalam proses penelitian. Dalam proses pentabulasian ini akan

mudah didapatkan informasi mengenai persentase.

Persentase data dalam penelitian ini menggunakan persentase

dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi

jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap

kuesioner berbeda.

Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah dengan mengedit

data yang ada, agar tidak terjadi kekeliruan dan ketidak lengkapan data

yang dibutuhkan, kemudian tabulating dengan mengelompokkan jawaban

43

yang sama atau serupa secara teliti dan selanjutnya dilakukan

penghitungan dari data yang tersedia tersebut.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Anlisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik

deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis ini

berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak

mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat

ramalan dan lain-lain. Dalam analisis ini data disajikan dalam bentuk tabel

atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Dengan analisis ini akan

diketahui hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah,

sedang, atau tinggi.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif persentase. Deskriptif persentase diolah dengan

menggunakan cara frekuensi ketersediaan koleksi, cach ulang dan penyiangan

dibagi dengan jumlah yang distandarkan dikali 100%. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi (jawaban terpilih)

44

N = Standar yang terdapat dalam SNP

Adapun langkah untuk menafsirkan nilai persentase menurut

Hermawan Warsito yang dikutip oleh Bambang Susilo menggunakan skala

persentase sebagai berikut:

0% = Tidak Ada Satupun

1%-25% = Sebagian Kecil

26%-49% = Hampir Setengahnya

50% = Setengahnya

51%-75% = Sebagian Besar

76%-99% = Hampir Seluruhnya

100% = Seluruhnya43

2. Teknis Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan secara bersaman

dengan pengumpuluan data, menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh

Sugiyono tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Data dari hasil wawancara ditulis dengan rinci dengan menentukan

pokok-pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Dengan demikian

akan memberikan gambaran dari data yang lebih akurat dengan telah

mereduksinya.

2. Penyajian data

Dengan mereduksi data, kemudian peneliti menyajikan data dalam

bentuk teks naratif. Hal ini dilakukan agar data penelitian dapat

mudah dipahami dan dapat dilakukan penarikan kesimpulan

setelahnya.

43

Bambang Susilo, “Evaluasi Tata Ruang 3 SMAN Terakreditasi A Di Wilayah Kota

Depok” (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015), 44.

45

3. Penarikan kesimpulan

Setelah data disajikan, peneliti membuat kesimpulan berdasarkan pada

penyajian data dalam bentuk naratif. Kesimpulan diambil agar data

yang telah disajikan dapat digambarkan lebih jelas.44

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu 2017-2018

J F Mr Ap Me Jn Jl Ag S O N D J F

1 Penyusunan proposal

2 Penyerahan proposal

dan dosen pembimbing

3 Pelaksanaan bimbingan

skripsi

4 Pengumpulan literatur

5 Penyebaran kuesioner

6 Analisis dan

pengolahan data

7 Penyerahan skripsi

8 Pengajuan sidang

9 Sidang skripsi

44 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 99.

46

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Profil Objek Penelitian

1. MTsN I Tangerang Selatan

Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) merupakan

integral dari lembaga pendidikan menengah yang menyajikan berbagai

koleksi bahan pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh siswa maupun guru

untuk menunjang proses belajar mengajar di MTsN 1 Tangerang Selatan.

Perpustakaan juga secara aktif meningkatkan minat baca siswa dan guru

serta karyawan untuk mempelajari hal-hal baru dari beragam koleksi yang

ada, seperti koran, majalah, ensiklopedia, dan sebagainya.

a. Sejarah

Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan telah hadir sejak

awal 1980an, yang merupakan buah dari kepedulian segenap sivitas

akademika akan pentingnya ilmu pengetahuan yang kian berkembang

pesat tanpa ada yang mengontrolnya. Dipelopori oleh Bapak Edi

Junaidi sebagai kepala madrasah kedua, Perpustakaan mulai berperan

aktif dalam menunjang kegiatan akademik di MTsN 1 Tangerang

Selatan. Dengan penunjukan Ibu Marjanah sebagai kepala

perpustakaan pertama, maka dimulailah perjalanan panjang

perpustakaan MTsN Pamulang.

Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan telah melewati

beberapa kepemimpinan kepala perpustakaan, mulai dari:

47

1) IbuMarjanah

2) Bapak Drs. PanjiWaluyo, M.Pd

3) IbuDra. EkaMunawaroh, M.Ed

4) IbuDra. DewiWidyantari

5) IbuDra. SitiBahriah, MA

6) IbuDra. Hj. Titin S. M.Si

7) Nur al-karim, S.IP

Selama ini perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan belum

menjadi prioritas utama dalam pengembangan keilmuan sivitas

akademika. Perpustakaan masih dijadikan tempat untuk pengamanan

buku-buku dan koleksi bacaan serta alat bantu peraga dari kerusakan

yang mungkin terjadi hingga tidak berbeda dengan gudang. Oleh

karena itu, saat ini perbaikan bangunan dan penambahan staf

perpustakaan merupakan upaya meningkatkan mutu dan kualitas

MTsN 1 Tangerang Selatan.

b. Peran dan Tugas

Peran terpenting Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan

adalah, menyediakan bahan atau koleksi yang menunjang penuh

kebutuhan informasi seluruh warga MTsN 1 Tangerang Selatan. Selain

itu, Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan juga berperan penting

dalam controlling perkembangan media sebagai makanan sehari-hari

para siswa/i. Dengan menyediakan bahan bacaan berkualitas dan

melakukan pengawasan dalam penggalian informasi, diharapkan para

48

sivitas akademika mampu mengembangkan diri lebih dari yang mereka

bayangkan.

Tugas pokok Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan di

antaranya:

1) Menjaga dan merawat seluruh koleksi agar mampu dinikmati

dalam waktu lama

2) Mengupayakan perkembangan dengan kemajuan jaman

3) Terus berusaha menjadi pusat informasi terbaik dengan

memperbanyak sumber-sumber informasi, baik buku, majalah,

maupun layanan internet

c. Visi dan Misi

Visi

“Menjadi pusat referensi/rujukan yang mendukung penuh

kebutuhan informasi sivitas akademika MTsN 1 Tangerang Selatan”.

Misi

1) Meningkatkan layanan dan pelayanan di Perpustakaan MTsN 1

Tangerang Selatan

2) Meningkatkan koleksi dan referensi penunjang kegiatan belajar

mengajar (KBM) madrasah

3) Meningkatkan sistem manajeman dan pengelola perpustakaan

madrasah

49

d. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Struktur Organisasi

SDM Perpustkaan MTsN I Tangerang Selatan terdiri dari tiga orang,

sebagai berikut:

Tabel 4.1 SDM Perpustakaan MTsN I Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1. Nur Al-Karim Kepla Perpustakan Ilmu Perpustakaan

2. M. Hasan Staff Layanan Teknis

Perpustakaan

Non - Ilmu

Perpustakaan

3. Jamilah Staff Layanan

Pengguna Perpustakaan

Non -Ilmu

Perpustakaan

Bagan 4.1 Strutur Organisasi Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan

45

e. Koleksi

Koleksi perpustakaan sampai saat ini + 30.000 buku yang terdiri dari:

Tabel 4.2 Koleksi MTsN 1 Tangerang Selatan

NO BENTUK KOLEKSI JUMLAH

1. Buku Teks ± 18.538

2. Buku Pengayaan ± 2.891

3. Buku Referensi ± 3.237

4. Buku Fiksi ± 3.324

5. Majalah/Surat Kabar ± 7

6. Globe ± 1

JUMLAH ± 27.706

45

MTsN 1 Tangerang Selatan, Sejarah dan Profil Perpustakaan

50

f. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia pada perpustakaan MTsN 1

Tangerang Selatan, meliputi ukuran luas gedung ± 15m x 30m =

450m2.

Tabel 4.3 Sarana Perpustakaan MTsN 1Tangerang Selatan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Rak Buku 21 Unit Baik

2 Rak Surat Kabar 1 Unit Baik

3 Meja Baca 7 Unit Baik

4 Kursi Baca 14 Unit Baik

5 Kursi Kerja 2 Unit Baik

6 Meja Kerja 1 Unit Baik

7 Lemari 1 Unit Baik

8 Papan Pengumuman 1 Unit Baik

9 Meja Sirkulasi 1 Unit Baik

10 Majah Dinding 1 Unit Baik

11 Computer 1 Unit Baik

12 TV 1 Unit Baik

13 Pemutar DVD/VCD 1 Unit Baik

14 Tempat Sampah 1 Unit Baik

15 Jam Dinding 1 Unit Baik

2. SMPN 17 Tangerang Selatan

a. Sejarah

Perpustakaan SMP Negeri 17 Tangerang Selatan berdiri

bersamaan dengan berdirinya sekolah. Perpustakaan ini difungsikan

sebagaimana mestinya. Menjadi tempat untuk menampung koleksi,

mengolahnya dan melayankannya kepada masyarakat sekolah.

Perpustakaan ini awalnya di pimpin oleh bapak Jajang Saepulloh dan

dibantu seorang staff perpustakaan. Awalnya perpustakaan ini belum

memiliki administrasi yang rapih, sampai sekitar tahun 2012

51

perpustakaan ini sudah mulai berbenah dengan memiliki administrasi

yang layak dengan pembukuan atas inventaris dan koleksi, penataan

ruangan beserta rak-rak koleksi, dan penggunaan klasifikasi pada tiap

koleksi, serta penanggungjawab perpustakaan. Dan saat ini

Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan di pimpin oleh seorang

coordinator perpustakaan bernam Ibu Ipah Latipah, S.Pd

b. Peran dan Fungsi

Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan memiliki tugas

sebagai berikut:

1) Menjadi tempat penyimpanan koleksi perpustakaan

2) Menjadi media penyebarluasan informasi yang dibutuhkan sivitas

akademika SMPN 17 Tangerang Selatan

3) Menjadi sumber informasi lebih luas

Perpustakaan ini juga memiliki fungsi perpustakaan adalah

sebagai:

4) Menyimpan berbagai koleksi yang nantinya dapat digunakan

sebagai tambahan referensi dalam proses pendidikan,

5) Perpustakaan berfungsi menyediakan informasi yang sesuai dengan

kebtuhan masyarakat,

6) Perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk

belajar, dan

7) Pemustaka dapat mengakses sumber informasi hiburan yang

tentunya akan tetap menambah pengetahuan pemustaka.

52

c. Visi dan Misi

Visi

“Terwujudnya perpustakaan sekolah yang mampu memberikan

pelayanan informasi dan pengetahuan yang efektif, efisien cepat dan

tepat”.

Misi

1) Meningkatkan pelayanan pemakai dalam bentuk memberikan

pelayanan yang mudah

2) Meningkatkan sarana penunjang pelayanan pemakai

3) Memberikan pelayanan yang ramah, tertib dan tangkas

4) Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat

menunjang proses

5) Pembelajaran dan pendidikan di sekolah

6) Menumbuhkan motivasi mambaca dan budaya belajar

d. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

SDM Perpustkaan SMPN 17 Tangerang Selatan terdiri dari tiga

orang, sebagai berikut:

Tabel 4.4 SDM Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1. Ipah Latipah Koordinator

Perpustakan

Pendidikan Bahasa

Indonesia

53

Bagan 4.2 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan

e. Koleksi

Koleksi perpustakaan saat ini ± 7.300 buku terdiri dari:

Tabel 4.5 Koleksi SMPN 7 Tangerang Selatan

NO BENTUK KOLEKSI JUMLAH

1. Buku Teks ± 5.216

2. Buku Pengayaan ± 1.618

3. Buku Referensi ± 59

4. Buku Fiksi ± 384

5. Majalah/Surat Kabar ± 8

6. Globe ± 1

JUMLAH ± 7.286

f. Sarana dan Prasarana

Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan memiliki luas

ruangan 63 m2 memiliki beberapa sarana dan prasarana yang

disediakan untuk mendukung kegiatan yang berlangsung di

perpustakaan, adapun prasarana yang tersedia tersebut adalah sebagai

berkut:

54

Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana SMPN 17 Tangerang Selatan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Rak Buku 20 Unit Baik

2 Rak Majalah 1 Unit Baik

3 Rak Surat Kabar 1 Unit Baik

4 Meja Baca 7 Unit Baik

5 Kursi Kerja 5 Unit Baik

6 Meja Kerja 3 Unit Baik

7 Lemari 1 Unit Baik

8 Meja Sirkulasi 1 Unit Baik

9 Rak Buku Referensi 1 Unit Baik

10 Computer 2 Unit Baik

11 Tempat Sampah 1 Unit Baik

12 Jam Dinding 1 Unit Baik

3. SMPN 9 Tangerang Selatan

a. Sejarah

Perpustakaan SMP Negeri 9 Tangerang Selatan sudah berdiri

sekitar tahun 1996. Sejak sekolah ini didirikan sebagai SMP Negeri 1

Pamulang tahun 1992 , kemudian di tahun 1997 menjadi SLTPN 2

Pamulang, setelah itu berubah lagi menjadi SMP Negeri 2 Pamulang

pada tahun 2002, dan seiring terbentuknya Kota Tangerang Selatan

pada tahun 2009 hingga sekarang menjadi SMP Negeri 9 Tangerang

Selatan. Perpustakaan yang awalnya hanya ditempatkan pada satu

ruang kelas yang kecil dan sering berpindah-pindah karena kurangnya

ruang, kini sudah memiliki ruangannya sendiri dengan kondisi ruang

yang cukup luas. Perpustakaan SMP Negeri 9 didirikan dengan tujuan

untuk menampung, mengelola dan mengontrol sumber informasi

(koleksi perpustakaan) yang dimiliki SMP Negeri 9 Tangerang

Selatan, serta agar proses Kegiatan Belajat Mengajar dapat berjalan

55

lebih lancar lagi dengan menyediakan sumber informasi tambahan di

perpustakaan. Perpustakaan ini juga merupakan media kontrol dan

upaya peningkatan bagi literasi siswa/i SMP Negeri 9 Tangerang

Selatan, sehingga dapat diberikan kebijakan lebih lanjut terhadap

tingkat literasi peserta didik SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

b. Tugas dan Fungsi

Perpustakaan SMP Negeri 9 Tangerang Selatan sebagai salah

satu fasilitas sumber informasi bagi peserta didik/guru/staff SMP

Negeri 9 Tangerang Selatan memiliki tugas dan fungsi. tugas

perpustakaan SMP Negeri 9 Tangerang Selatan adalah sebagai

berikut:

1) Menampung, mengolah serta merawat koleksi perpustakaan SMP

Negeri 9 Tangerang Selatan sebagai sumber informasi.

2) Mengontrol dan meningkatkan minat siswa/i terhadap literasi.

3) Menyediakan sumber referensi tambahan yang sesuai dan dapat

menyokong kebutuhan informasi masyarakat SMP Negeri 9

Tangerang Selatan.

Adapun fungsi perpustakaan SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

terdiri dari:

1) Berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi yang nantinya akan

digunakan oleh masyarakat SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

2) Berfungsi menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan

pemustakanya

56

3) Menjadi ruang untuk mendapatkan sumber informasi dan

pengetahuan tambahan

c. Visi dan Misi

Visi

“Menjadi wadah literasi peserta didik dan ruang sumber

referensi yang menyokong penuh kebutuhan informasi sivitas

akademika SMP Negeri 9 Tangerang Selatan”

Misi

1) Menyediakan sumber bacaan yang sesuai dengan kurikkulum

dengan berbagai jenis bacaan.

2) Senantiasa melakukan perbaruan sumber referensi (koleksi) sesuai

dengan perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan

3) Melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong

peningkatan gerakan literasi sekolah

d. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

SDM Perpustkaan SMPN 17 Tangerang Selatan terdiri dari tiga

orang, sebagai berikut:

Tabel 4.7 Sumber Daya Manusia Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1. Euis Adilah Kepla Perpustakan Pendidikan Bahasa

Indonesia

2. Naza Staff Layanan Teknis

Perpustakaan

SMA

3. Andika Staff Layanan

Pengguna Perpustakaan

SMA

57

Bagan 4.3 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan

e. Koleksi

Koleksi perpustakaan saat ini ± 7.000 buku terdiri dari:

Tabel 4.8 Koleksi Perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan

NO BENTUK KOLEKSI JUMLAH

1. Buku Teks ± 4.148

2. Buku Pengayaan ± 1.153

3. Buku Referensi ± 1.232

4. Buku Fiksi ± 345

JUMLAH ± 6.878

f. Sarana dan prasaran

Perpustakaan SMPN 9Tangerang Selatan memiliki luas

ruangan 77m2menyediakan beberapa sarana dan prasarana untuk

mendukung kegiatan yang berlangsung di perpustakaan, adapun

prasarana yang tersedia tersebut adalah sebagai berkut:

Tabel 4.9 Sarana dan Prasarana SMPN 9 Tangerang Selatan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Rak Buku 11 Unit Baik

2 Meja Baca 12 Unit Baik

3 Kursi Kerja 3 Unit Baik

4 Meja Kerja 2 Unit Baik

5 Lemari Katalog 1 Unit Baik

6 Lemari 1 Unit Baik

58

7 Meja Sirkulasi 1 Unit Baik

8 Majalah Dinding 1 Unit Baik

9 Rak Buku Referensi 2 Unit Baik

10 Computer 1 Unit Baik

11 TV 1 Unit Baik

12 Tempat Sampah 1 Unit Baik

13 Jam Dinding 1 Unit Baik

4. SMPN 4 Tangerang Selatan

a. Sejarah

Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan telah berdiri seiring

berdirinya SMPN 4 Tangerang Selatan. Pendirian perpustakaan ini

bertujun untuk penyimpanan koleksi perpustakaan yang menunjang

Kegiatan Belajar Mengajar. SMPN 4 Tangerang Selatan sendiri telah

berdiri sejak tahun 1984, semula sekolah ini adalah SMPN 1 Pamulang

dan dipimpin oleh Drd. Wanhar S., namun seiring dengan adanya

pemekaran wilayah maka berubahlah menjadi SMPN 4 Tangerang

Selatan sesuai dengan peraturan Walikota Tangerang Selatan No 10

Tahun 2009. saat ini perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan

semakin mengalami perkembangan dan dapat memberikan sumber-

sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan tidak hanya melakukan

tugasnya menjadi penyedia sumber informasi bagi sivitas akademika

SMPN 4 Tangerang Selatan saja, tetapi juga mengadakan program

“pustakawan cilik” yang kandidatnya diambil dari setiap perwakilan

kelas.

59

b. Tugas dan Fungsi

Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan memiliki tugasnya

sendiri sebagai penyedia sumber referensi bagi sivitas akademika

SMPN 4 Tangerang Selatan, sehingga perpustakaan SMPN 4

Tangerang Selatan memiliki tugas-tugas:

1) Menyediakan referensi bagi sivitas akademika SMPN 4 Tangerang

Selatan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan

2) Selalu menyediakan informasi yang terbaru sehingga ilmu

pengetahuan yang tersedia tetap dinamis

3) Melayankan sumber informasi yang bersifat menghibur namun

tetap menambah ilmu pengetahuan

Dan berdasarkan tugas yang dimiliki, maka perpustakaan

SMPN 4 Tangerang Selatan berfungsi sebagai:

1) Tempat penyedia informasi dan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan

pemustakanya

2) Penyedia informasi terbaru yang sesuai dengan kebutuhan

pemustakanya

3) Tempat rekreasi dengan koleksi yang menghibur namun tetap

memiliki nilai pengetahuan

c. Visi dan Misi

Visi

“Menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu

pengetahuan”

60

Misi

1) Melayani segenap siswa, guru, dan karyawan demi terwujudnya

hubungan yang harmonis

2) Menanamkan budaya : bersih, tertib, belajar, dan bertanggung

jawab

3) Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan

4) Menanamkan budaya membaca dan memanfaatkan perpustakaan

untuk meningkatkan prestasi siswa

5) Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan prestasi siswa untuk

dapat bersaing dan Mandiri

d. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

SDM Perpustkaan SMPN 4 Tangerang Selatan terdiri dari tiga

orang, sebagai berikut:

Tabel 4.10 Sumber Daya Manusia SMPN 4 Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1. Keen Nasyithah Koordinator

Perpustakan

Pendidikan

2. Yanni KD Staff Perpustakaan Diploma Sekretris

Bagan 4.4 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan

61

e. Koleksi

Koleksi perpustakaan saat ini ± 12.500 buku terdiri dari:

Tabel 4.11 Koleksi Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan

NO BENTUK KOLEKSI JUMLAH

1. Buku Teks ± 9.516

2. Buku Pengayaan ± 1.437

3. Buku Referensi ± 222

4. Buku Fiksi ±1.347

5. Majalah/Surat Kabar ± 8

6. Globe ± 6

JUMLAH ± 12.536

f. Sarana dan Prasarana

Perpustakaan ini memiliki ruangan dengan luas Ruang 78m2,

dengan pembagian Ruang ruangan menjadi Ruang Koleksi, Ruang

baca, Ruang tamu, Ruang peminjaman, Ruang kerja dan Ruang

pengolahan. ada pun sarana pendukung yang melengkapi perpustakaan

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Rak Buku 14 Unit Baik

Rak Majalah 2 Unit Baik

2 Rak Surat Kabar 1 Unit Baik

3 Meja Baca 7 Unit Baik

4 Kursi Kerja 3 Unit Baik

5 Meja Kerja 2 Unit Baik

6 Lemari 2 Unit Baik

7 Papan Pengumuman 2 Unit Baik

8 Meja Sirkulasi 1 Unit Baik

9 Majalah Dinding 1 Unit Baik

10 Computer 2 Unit Baik

11 TV 1 Unit Baik

12 Pemutar DVD/VCD 1 Unit Baik

13 Tempat Sampah 3 Unit Baik

14 Jam Dinding 2 Unit Baik

62

5. SMPN 18 Tangerang Selatan

a. Sejarah

Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan masih terbilang

baru di aktifkan kembali, setelah sebelumnya perpustakaan ini ada

tanpa adanya tenaga perpustakaan yang bertugas mengelola. Dan kini

perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan dipimpin oleh Bapak

Jajang Saepulloh, S.Pd. dibawah pimpinan beliau dimulai pengelolaan

perpustakaan mulai dari peletakkan koleksi padarak buku,

pengklasifikasian koleksi berdasarkan subjek dan jenis koleksi, dan

pengatalogan koleksi. Hingga saat ini perpustakaan masih dikelola

secara menyeluruh oleh Bapak Jajang dibawah arahan Kepala Sekolah,

dalam pengelolaannya juga dibantu oleh staff-staff sekolah lainnya.

b. Tugas dan Fungsi

Tugas perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan sendiri

adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pelayanan dalam menyediakan informasi

2) Menyediakan informasi yag sesuai dengan kebutuhan sivitas

akademika SMPN 18 Tangerang Selatan

3) Mengintegrasikan informasi yang dilayankan dengan kurikulum

yang sedang berjalan.

Fungsi perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan tentunya

mengacu kepada fungsi perpustakaan pada umumnya, yaitu:

1) Sebagai sarana pendidikan Kegiataan Belajar Mengajar

63

2) Sebagai pusat informasi dan referensi yang di butuhkan sivitas

akademika SMPN 18 Tangerang Selatan

3) Sebagai tempat memperoleh inspirasi pengetahuaan dan pusat

pengembangan budaya baca.

c. Visi dan Misi

Visi

Menjadikan perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan sebagai

pusat informasi yang berbasis ICT dan IPTEK serta pengembangan

budaya sebagai sumber belajar warga sekolah guna mendukung

kegiatan belajar mengajar yang terdepan dan lengkap dan professional.

Misi

1) Mengembangkan organisasi dan sumber daya manusia

2) Merencanakan layanan berbasis ICT

3) Mengelola informasi serta menyebarluaskan informasi

4) Mewujudkaan kualitas dan kuantitas buku bacaan dan referensi

5) Melayani semua warga sekolah dengan layana yang prima

6) Menerapkan layanan pustaka yang professional dan akuntabel

d. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

SDM Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan terdiri dari

tiga orang, sebagai berikut:

Tabel 4.13 Smber Daya Manusia Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1. Jajang Saepulloh Kepla Perpustakan Pendidikan Bahasa

Indonesia

64

Bagan 4.5 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan

e. Koleksi

Rata-rata koleksi yang dimiliki perpustakaan SMPN 18

Tangerang Selatan ± 3.600 eksemplar dengan proporsisi :

Tabel 4.14 Koleksi Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan

NO BENTUK KOLEKSI JUMLAH

1. Buku Teks ± 2.660

2. Buku Pengayaan ± 197

3. Buku Referensi ± 640

4. Buku Fiksi ± 136

5. Majalah/Surat Kabar ± 14

6. Globe ± 1

JUMLAH ± 3.648

f. Sarana dan Prasarana

Perpustakaan ini memiliki ruangan dengan luas Ruang 42m2,

dengan pembagian Ruang ruangan menjadi Ruang Koleksi, Ruang

baca, dan Ruang peminjaman. ada pun sarana pendukung yang

melengkapi perpustakaan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Rak Buku 8 Unit Baik

2 Rak Majalah 1 Unit Baik

65

3 Rak Surat Kabar 1 Unit Baik

4 Kursi Baca 5 Unit Baik

5 Kursi Kerja 3 Unit Baik

6 Meja Kerja 1 Unit Baik

7 Lemari 1 Unit Baik

8 Meja Sirkulasi 1 Unit Baik

9 Majah Dinding 1 Unit Baik

10 Rak Buku Refensi 1 Unit Baik

11 Computer 2 Unit Baik

12 Tempat Sampah 1 Unit Baik

13 Jam Dinding 1 Unit Baik

6. SMPN 21 Tangerang Selatan

a. Sejarah

SMPN 21 Tangerang Selatan baru berdiri 5 tahun dan sudah

meluluskan 2 angkatan siiswa/i. Sejak berdirinya sekolah ini

perpustakaan masih dalam rancangan dan akhirnya kini terwujud pada

sebuah ruangan yang cukup untuk menjalankan kegiatan perpustakaan.

Perpustakaan ini di pimpin dan di kelola oleh seorang tenaga pendidik

mata peajaran Bahasa Indonesia, beliau adalah Ibu Dra.Neneng Dinarti

hingga saat ini.

b. Tugas dan Fungsi

Tugas perpustakaan SMPN 21 sendiri adalah sebgai berikut:

1) Menyediakan dan memberikan informasi yang sesuai dengan

kebutuhan sivitas akademika SMPN 21 Tangerang Selatan

2) Mengadakan program literasi informasi dan menggalakkan budaya

baca bagi peserta didik

Perpustakaan ini juga memiliki beberapa fungsi seperti:

1) Menyokong sumber informasi yang berkaitan dengan pendidikan

bagi peserta didik

66

2) Menjadi pusat dari budaya baca bagi seluruh sivitas akademika

SMPN 21 Tangerang Selatan

c. Visi dan Misi

Visi

“Membudayakan baca dari hidup siswa dalam menguatkan

kecakapan hidup dan membuka jendela dunia”

Misi

1) Membaca bagian dari hidup siswa

2) Menggalakkan budaya baca siswa

3) Menguatkan kecakapan hidup siswa

4) Menambah wawasan siswa

5) Membentuk karakter siswa

6) Membangun budaya positif

d. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

SDM Perpustkaan MTsN I Tangerang Selatan terdiri dari tiga

orang, sebagai berikut:

Tabel 4.16 SDM Perpustakaan SMPN 2I Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1. Neneng Dinarti Kepla Perpustakan Pendidikan

Bahasa Indonesia

2. Lyani Fitriadi Staff Perpustakaan Pendidikan

Bahasa Indonesia

3. Fikry Utama Staff Perpustakaan Pendidikan

Bahasa Indonesia

67

Bagan 4.6 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan

e. Koleksi

Perpustakaan in memiliki Rata-rata koleksi ± 4.000 eksemplar,

dengan isi sebagai berikut:

Tabel 4.17 Koleksi Perpustakaan SMPN 21Tangerang Selatan

NO BENTUK KOLEKSI JUMLAH

1. Buku Teks ± 3.942

2. Buku Pengayaan ± 85

3. Buku Referensi ± 10

4. Buku Fiksi ± 72

5. Majalah/Surat Kabar ± 4

6. Globe ± 1

JUMLAH ± 4.115

f. Sarana dan Prasarana

Perpustakaan ini memiliki luas ruangan 72m2, dengan

pembagian Ruang sirkulasi berada di depan ruangan dan Ruang baca

berada ditengah ruangan.

Tabel 4.18 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Rak Buku 4 Unit Baik

2 Rak majalah 1 Unit Baik

3 Rak Surat Kabar 1 Unit Baik

4 Meja Baca 7 Unit Baik

68

5 Kursi Baca 7 Unit Baik

6 Kursi Kerja 2 Unit Baik

7 Meja Kerja 1 Unit Baik

8 Lemari 1 Unit Baik

9 Meja Sirkulasi 1 Unit Baik

10 Majah Dinding 1 Unit Baik

11 Computer 1 Unit Baik

12 Tempat Sampah 1 Unit Baik

13 Jam Dinding 1 Unit Baik

B. Hasil penelitian

Penelitian evaluasi koleksi pada perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama ini dilakukan di Wilayah Kecamatan Pamulang. Perpustakaan sekolah

yang menjadi objek penelitian diantaranya adalah MTsN 1 Tangerang Selatan,

SMP Negeri 17 Tangerang Selatan, SMP Negeri 9 Tangerang Selatan, SMP

Negeri 4 Tangerang Selatan, SMP Negeri 18 Tangerang Selatan, dan SMP

Negeri 21 Tangerang Selatan.

Dilihat dari tujuan penelitian ini, maka peneliti akan memaparkan hasil

penelitian yang diperoleh dari hasil observasi, penyebaran kuesioner, dan

wawancara. Adpun hasil penelitian tersebut adalah sebagi berikut:

69

1. Penerapan SNP perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di

Kecamatan Pamulang

a. Realitas Penerapan SNP perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama di Kecamatan Pamulang

Tabel 4.19 Hasil Penelitian

No

Poin

Yang

Dinilai

Standar46

SLTPN di Kecamatan Pamulang

MT

sN

SM

PN

17

SM

PN

9

SM

PN

4

SM

PN

18

SM

PN

21

1. Jenis

Koleksi

a. Buku

50% 75% 25% 50% 50% 50%

b. Terbitan

Berkala c. Audio

Visual

d. Multimedia

2. Jumlah

Koleksi

a. Rata-rata

Judul Koleksi;

- 3-6 Kls=

1.000 Judul

7-12 Kls=

1.500 Judul

13-18 Kls=

2.000 Judul

19-24 Kls=

2.500 Judul

25-30 Kls=

3.000 Judul

31-36 Kls=

3.500 Judul

- Fiksi 30%

- Non-Fiksi

70%

69% 48% 60% 52% 57% 35%

b. 2 Majalah

dan 2 Surat

Kabar

50% 50% 0% 150% 100

% 25%

c. 12 Bahan

Referensi 92% 92% 75% 92% 83% 42%

3. Cacah

Ulang 1 Kali/Tahun 100% 0% 0% 100% 0% 0%

4. Penyiang

an 1 Kali/Tahun 0% 0% 0% 100% 0% 0%

46

Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasional Perpustakaan” (Perpustakaan Nasional RI,

2011), 37–38, old.perpusnas.go.id.

70

Koleksi perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan berjumlah

±3.750 judul dengan Rata-rata ±30.000 eksemplar. Dengan proporsisi

±3.324 eksemplar dari ±563 judul koleksi fiksi, ±3.327 eksemplar dari

±375 judul koleksi referensi, dan ±21.429 eksemplar dari ±2.812 judul

koleksi non-fiksi.Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan memiliki 33

rombongan belajar/kelas dengan koleksi perpustakaan 27.706 eksemplar

dari 3.750 judul.

Dari data koleksi perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan

tersebut sebagian besar telah mencapai standar dengan capaian 60%.

Dengan menyediakan 2 jenis koleksi yaitu koleksi buku dan koleksi

terbitan berkala, dari yang seharusnya 4 koleksi yang disediakan, sehingga

jenis koleksi yang telah disediakan memiliki nilai persentase 50% dari

standar. Jumlah judul koleksi yang telah melebihi capaian standar dengan

nilai hingga 69% dengan menyediakan 3.750 judul koleksi dari yang

seharusnya 3.500 judul koleksi karena perpustakaan ini memiliki 33

rombel/ kelas, adapun proporsisi ketersediaan koleksi ini adalah 12%

koleksi fiksi, dan 88% koleksi non-fiksi. Dalam menyediaan koleksinya

perpustakaan ini mendominasi dengan koleksi buku teks, karena beberapa

buku pengayaan sudah out of date dan sudah rusak. Perpustakaan ini juga

melanggan koleksi terbitan berkala yang masing-masing 1 judul majalah

yaitu Pustaka Tangsel dan 1 judul surat kabar yaitu Tangsel Expres, dari

yang seharusnya 2 judul majalah dan 2 judul surat kabar. Perpustakaan ini

71

juga telah memenuhi 11 bahan referensi dari yang seharunya 12 bahan

referensi, hanya kamus ilmu bumi saja yang tidak dimiliki. Perpustakaan

MTsN 1 Tangerang Selatan melaksanakan stock opname setiap tahun

bersamaan dengan pengembalian buku teks dari peserta didik. Namun,

penyiangan koleksi tidak dilakukan setiap tahun, karena pengadaan koleksi

tidak dilakukan setiap tahun.

Selanjutnya koleksi perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan

berjumlah ±665 judul dengan Rata-rata ±7.300 eksemplar. Dengan

proporsisi ±384 eksemplar dari ±183 judul koleksi fiksi, ±67 eksemplar

dari ±27 judul koleksi referensi, dan ±6.834 eksemplar dari ±1.077 judul

koleksi non-fiksi. Perpustakaan SMPN 17 Tangerang Selatan memliki 29

rombel/kelas dengan ±7.286 eksemplar koleksi perpustakaan.

Dari data diatas ditunjukkan penerapan SNP pada pepustakaan

SMPN 17 Tangerang Selatan dibidang koleksi hampir setengahnya telah

mencapai standar dengan nilai 44%. Dengan menyediakan 3 jenis koleksi

yaitu koleksi buku, multimedia dan koleksi terbitan berkala, dari yang

seharusnya 4 koleksi yang di sediakan, sehingga jenis koleksi yang telah

disediakan memiliki nilai 75% dari standar yang berlaku. Jumlah judul

koleksi yang telah hampir setengahnya mencapai standar dengan nilai

hingga 43,3% dengan menyediakan 1.300 judul koleksi dari yang

seharunya 3.000 judul koleksi karena perpustakaan ini memiliki 29

rombel/kelas, adapun proporsisi ketersediaan koleksi ini adalah 5%

koleksi fiksi, dan 95% koleksi non- fiksi. Perpustakaan ini juga melanggan

72

koleksi terbitan berkala yang masing-masing bernilai 50% karena

melanggan 1 judul majalah yaitu Pustaka Tangsel dan 1 judul surat kabar

yaitu Tangsel Ekspress dari yang seharusnya 2 judul majalah dan 2 judul

surat kabar. Perustakaan ini juga telah memenuhi 11 bahan referensi dari

yang seharunya 12 bahan referensi dengan rata-rata capaian 91,6%, hanya

kamus ilmu bumi saja yang tidak dimiliki. Pada pepustakaan SMPN 17

Tangerang Selatan tidak melakukan cacah ulang dan penyiangan koleksi

setiap tahun, terakhir kegiatan cacah ulang dan penyiangan dilakukan pada

tahun 2016.

Koleksi perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan berjumlah

±2.400 judul dengan Rata-rata ±7.000 eksemplar. Dengan proporsisi

±1.232 eksemplar dari ±432 judul koleksi fiksi, ±345 eksemplar dari ±120

judul koleksi referensi, dan ±5.301 eksemplar dari ±1.848 judul koleksi

non-fiksi. Perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan memiliki 30

rombel/kelas dengan ±6.878 eksemplar koleks perpustakaan.

Data di atas menunjukkan bahwa penerapan SNP pada pepustakaan

SMPN 9 Tangerang Selatan di bidang koleksi hampir setengahnya telah

mencapai standar dengan nilai 27%. Dengan menyediakan 1 jenis koleksi

yaitu koleksi buku, dari yang seharusnya 4 koleksi yang disediakan,

sehingga jenis koleksi yang telah di sediakan memiliki nilai 25% dari

standar yang berlaku. Jumlah judul koleksi yang hampir setengah capaian

standar dengan nilai hingga 80% dengan menyediakan 2.400 judul koleksi

dari yang seharunya 3.000 judul koleksi karena perpustakaan ini memiliki

73

30 rombel/kelas, adapun proporsisi ketersediaan koleksi ini adalah 18%

koleksi fiksi, dan 82% koleksi non-fiksi. Perpustakaan ini juga memiliki 9

bahan referensi dari yang seharunya 12 bahan referensi, kamus ilmu bumi,

peta dan kamus bahasa daerah saja yang tidak dimiliki.

Koleksi perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan berjumlah

±1.707 judul dengan Rata-rata ±12.500 eksemplar. Dengan proporsisi

±1.347 eksemplar dari ±667 judul koleksi fiksi, ±230 eksemplar dari ±102

judul koleksi referensi, dan ±10.953 eksemplar dari ±938 judul koleksi

non-fiksi. Perpustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan memiliki 28

rombel/kelas dengan ±12.536 eksemplar koleksi perpustakaan.

Data koleksi di atas menunjukkan penerapan SNP pada

pepustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan di bidang koleksi hampir

seluruhnya telah mencapai standar dengan nilai 95%. Dengan

menyediakan 2 jenis koleksi yaitu koleksi baca dan koleksi terbitan

berkala, dari yang seharusnya 4 koleksi yang disediakan, sehingga jenis

koleksi yang telah di sediakan memiliki nilai 50% dari standar yang

berlaku. Jumlah judul koleksi yang telah melebihi capaian standar dengan

rata-rata hingga 57% dengan menyediakan 1.707 judul koleksi dari yang

seharunya 3.000 judul koleksi karena perpustakaan ini memiliki 28

rombel/ kelas, adapun proporsisi ketersediaan koleksi ini adalah 11%

koleksi fiksi, 89% koleksi non-fiksi. Perpustakaan ini juga melanggan

koleksi terbitan berkala yang masing-masing bernilai 100% karena

melanggan 2 judul majalah dan 200% karena melanggan 4 judul surat

74

kabar dari yang seharusnya 2 judul majalah dan 2 judul surat kabar.

Perpustakaan ini juga telah memenuhi 11 bahan referensi dari yang

seharunya 12 bahan referensi, hanya kamus ilmu bumi saja yang tidak

dimiliki. Pepustakaan SMPN 4 Tangerang Selatan setiap tahunnya

melakukan cacah ulang dan penyiangan koleksi.

Koleksi perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan berjumlah

±362 judul dengan Rata-rata ±3.600 eksemplar. Dengan proporsisi ±138

eksemplar dari ±102 judul koleksi fiksi, ±654 eksemplar dari ±44 judul

koleksi referensi, dan ±2.857 eksemplar dari ±119 judul koleksi non-fiksi.

Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan memiliki 24 rombel/kelas

dengan ±3.649 eksemplar koleksi perpustakaan.

Data tersebut menunjukkan penerapan SNP pada pepustakaan

SMPN 18 Tangerang Selatan di bidang koleksi sebagian besar telah

mencapai standar dengan nilai persentase 48%. Dengan menyediakan 2

jenis koleksi yaitu koleksi baca dan koleksi terbitan berkala, dari yang

seharusnya 4 koleksi yang disediakan, sehingga jenis koleksi yang telah di

sediakan memiliki nilai 50% dari standar yang berlaku. Jumlah judul

koleksi sebagian besar mencapai standar dengan rata-rata hingga 70,7%

dengan menyediakan 1.767 judul koleksi dari yang seharunya 2.500 judul

koleksi karena perpustakaan ini memiliki 24 rombel/kelas, adapun

proporsisi ketersediaan koleksi ini adalah 4% koleksi fiksi dan 96%

koleksi non-fiksi, koleksi yang disediakan didominasi oleh buku teks

dengan frekuensi yang lumayan banyak. Perpustakaan ini juga melanggan

75

koleksi terbitan berkala yang masing-masing bernilai persentase 150%

karena melanggan 3 judul majalah seperti Pustaka Tangsel, My Tangsel

serta Tangsel dan 50% karena melanggan 1 judul surat kabar yaitu Tangsel

Ekspress dari yang seharusnya 2 judul majalah dan 2 judul surat kabar.

Perustakaan ini juga telah memenuhi 10 bahan referensi dari yang

seharunya 12 bahan referensi, hanya kamus ilmu bumi dan buku statistik

daerah saja yang tidak dimiliki. Selama pendirian pepustakaan SMPN 18

Tangerang Selatan kegiatan cacah ulang dan penyiangan dilakukan tidak

setiap tahun.

Koleksi perpustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan berjumlah

±144 judul dengan Rata-rata ±4.000 eksemplar. Dengan proporsisi ±72

eksemplar dari ±72 judul koleksi fiksi, ±14 eksemplar dari ±10 judul

koleksi referensi, dan ±4.027 eksemplar dari ±60 judul koleksi non-fiksi.

Perpustakan SMPN 21 Tangerang Selatan memiliki 25 rombel/kelas

dengan ±4.113 eksemplar koleksi perpustakaan.

Dari tabel tersebut ditunjukkan penerapan SNP pada pepustakaan

SMPN 21 Tangerang Selatan di bidang koleksi sebagian kecil telah

mencapai standar dengan rata-rata 25%. Dengan menyediakan 2 jenis

koleksi yaitu koleksi buku dan koleksi terbitan berkala, dari yang

seharusnya 4 koleksi yang disediakan, sehingga jenis koleksi yang telah

disediakan memiliki nilai 50% dari standar yang berlaku. Jumlah judul

koleksi mendapat capaian standar dengan nilai 4,8% dengan menyediakan

144 judul koleksi dari yang seharunya 3.000 judul koleksi karena

76

perpustakaan ini memiliki 25 rombel/kelas, adapun proporsisi ketersediaan

koleksi ini adalah 2% koleksi fiksi dan 98% koleksi non-fiksi,

perpustakaan ini juga melanggan koleksi terbitan berkala yang masing-

masing bernilai 25% karena melanggan 1 judul majalah namun tidak

melanggan judul surat kabar dari yang seharusnya 2 judul majalah dan 2

judul surat kabar. Perustakaan ini juga telah memenuhi 5 bahan referensi

dari yang seharusnya 12 bahan referensi dengan nilai capaian 42%, yang

dimiliki kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa inggris-indonesia, kamus

bahasa Indonesia-inggris, ensiklopedia umum dan khusus, serta atlas.

Pepustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan belum pernah melakukan cacah

ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa koleksi pada 6 perpustakaan

SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang baru menyediakan 50%

jenis koleksi dari yang distandarkan, 65% jumlah koleksi berdasarkan SNP

008:2011, 33,3% yang melaksanakan kegiatan cacah ulang sesuai standar

dan 16,6% yang melaksakan kegiatan penyiangan dari yang terdapat pada

standar. Hal ini menghasilkan rata-rata capaian penerapan standar pada

koleksi perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang

sebesar 41,5%, sehingga belum ada setengahnya SNP 008:2011 di

terapkan dalam pengelolaan koleksi perpustakaan pada SLTP di Wilayah

Kecamatan Pamulang.

77

2. Ketersediaan Koleksi Serta Cacah Ulang Dan Penyiangan Koleksi

pada Beberapa Perpustakaan SLTP Di Wilayah Kecamatan

Pamulang Belum Memenuhi SNP

b. Penyebab Ketersediaan Koleksi Serta Cacah Ulang Dan Penyiangan

Koleksi pada Beberapa Perpustakaan SLTP Di Wilayah Kecamatan

Pamulang Belum Memenuhi SNP

Perpustakaan sekolah, sebagaimana pula perpustakaan pada

umumnya akan menyediakan koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi

untuk memberikan sumber-sumber informasi yang sesuai bagi kebutuhan

pemustaka. Dalam menyediakan koleksi, cacah ulang dan penyiangan

koleksi perpustakaan sekolah harus mengikuti suatu pedoman atau standar.

Hal ini dilakukan agar kegiatan penyediaan koleksi, cacah ulang dan

penyiangan koleksi lebih efisien. Ketersediaan koleksi, cacah ulang dan

penyiangan koleksi perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan

Pamulang sudah dilakukan, namun kegiatan tersebut belum memenuhi

standar SNP 008:2011. Dan pada penelitian ini ketersediaan koleksi, cacah

ulang dan penyiangan koleksi diukur berdasarkan SNP 008:2011. Dari

penelitian ini di temui bahwa:

1) Ketersediaan Koleksi

Pada 6 SLTP Negeri di Kecamatan Pamulang belum memenuhi

standar ketersediaan koleksi dari segi jenis koleksi, jumlah koleksi buku,

jumlah koleksi terbitan berkala, dan jumlah bahan referensi. Hal ini

disebabkan tidak menentunya alokasi dana yang disediakan untuk

pengadaan koleksi perpustakaan sekolah sebagaimana yang diungkapkan

oleh pustakawan MTsN 1 Tangerang Selatan "…kalau koleksi yang ada

78

sekarang ya seperti ini (sambil menunjuk ke rak-rak koleksi) ... dan buat

pengadaan koleksinya sendiri banyakan dari pemerintah ya, karena kalau

beli itu tergantung disetujui atau enggaknya pengajuan pembelian koleksi

karena anggaran yang dialokasiin untuk perpustakaan enggak pasti setiap

tahunnya .."47

, dan begitu pula pada SMPN 17 Tangerang Selatan yang

mengatakan bahwa "... kita sih dominan koleksi dari pemerintah, karena

anggarannya juga minim .."48

, sedangkan pada perpustakaan SMPN 18

Tangerang Selatan kepala perpustakaannya mengutarakan "... kebanyakan

koleksi yang kita punya juga dari pemerintah dan kita juga ada yang

dapet dari sumbangan siswa, biasanya yang kita dapet itu novel, atlas

atau kamus .."49

hal serupa juga terdapat pada perpustakaan SMPN 21

Tangerang Selatan.

Terdapat pula kendala lain dalam mencapai standar ketersediaan

koleksi seperti pada perpustakaan SLTP di Wilayah Kecamatan Pamulang,

seperti kurangnya tenaga perpustakaan yang kompeten dalam

mengorganisir koleksi yang disediakan, sehingga setiap koleksi yang

berasal dari hadiah/hibah kurang diseleksi untuk dilayankan.

2) Cacah ulang dan penyiangan

Cacah ulang dan penyiangan sesuai dengan standar sebaiknya

dilakukan setiap setahun sekali, dan sebaiknya dilakukan pada saat libur

sekolah agar kegiatan cacah ulang dan penyiangan tidak terganggu dan

47Wawancara Pribadi dengan Nur Al Karim, Tangerang Selatan, Oktober 2017.

48

Wawancara Pribadi dengan Tari, Tangerang Selatan, Oktober 2017.

49

Wawancara Pribadi dengan Jajang Saepulloh, Tangerang Selatan, Desember 2017.

79

tidak mengurangi kenyamanan pemustaka. Cacah ulang dan penyiangan

yang dilakukan 6 SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang ini

hampir semuanya sudah melakukan kegiatan tersebut. Namun, kegiatan

cacah ulang dan penyiangan yang terlaksana belum sesuai dengan SNP

008:2011. Sehingga ditemukan beberapa penyebab belum tercapainya

standar pada kegiatan cacah ulang dan penyiangan seperti yang ditemukan

pada perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan "…di perpustakaan ini sih

cacah ulang dilakukan hampir setiap tahun ya .. karena disini buku teks

wajib pinjam dari perpustakaan, jadi cacah ulang dikerjakan setelah

buku-buku teks di siswa/i kembali ke perpustakaan setiap tahun ajaran

selesai .. tapi kalau penyiangan sih saya baru melakukan satu kali, itu

juga karena banyak koleksi yang rusak kena air hujan jadi udah enggak

bisa di pakai lagi .."50

. Sedangkan SMP Negeri 17 belum pernah

melakukan penyiangan karena belum ada staff yang memiliki pengetahuan

perihal penyiangan sebelumnya sebagaimana yang dituturkan oleh staff

perpustakaan yang bertanggungjawab "…disini pernah ada stock opname

waktu saya masih tugas di perpustakaan tahun 2015, tapi setelah itu

belum dilakukan lagi karena penanggungjawab yang baru ini juga ngajar

jadi mungkin belum sempat .. dan kalau buat weeding sih kita belum

pernah lakuin ya, karena penambahan koleksi juga enggak banyak jadi

belum tau apa yang mau diweeding .. "51

. Kemudian pada perpustakaan

SMP Negeri 9 mengatakan bahwa "…stock opname pasti kita lakuin ya

50Wawancara Pribadi dengan Nur Al Karim.

51

Wawancara Pribadi dengan Tari.

80

tapi enggak setiap tahun, karena staff perpustakaannya juga sering ganti

dan sekarang juga masih baru ganti lagi orangnya ... kalau buat seleksi

koleksi perpustakaan yang udah enggak kepake juga enggak setiap tahun

karena jarang ada koleksi yang rusak juga ..."52

. Sementara pada SMP

Negeri 4 Tangerang Selatan menjawab " ... kita pasti selalu melakukan

stock opname dan penyiangan setiap tahun, supaya kita tau koleksi yang

hilang/belum kembali dan yang rusak juga .. jadi sekalian deh kita ambil

yang rusak buat di simpen di gudang aja .."53

. SMP Negeri 18 Tangerang

Selatan mengatakan bahwa "…kalau stock opname kita kerjain tapi karena

saya cuma sendiri jadi enggak setiap tahun dilaksanakannya ..kalau buat

penyiangan sih saya belum pernah lakukan karna koleksinya juga cuma

segini dan masih ada yang baca .."54

. Dan pada perpustakaan SMP Negeri

21 Tangerang Selatan "…karena kita baru ya perpustakaannya, jadi belum

pernah tuh cacah ulang atau penyiangan, disamping itu juga saya kan

merangkap guru jadi belum sempet kerjainnya ... dan koleksi yang ada

juga belum banyak nambah jadi kayanya belum perlu ya .."55

.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab ketersediaan koleksi,

cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan belum memenuhi

standar karena:

1) Jumlah koleksi yang tidak banyak sehingga dirasa belum perlu

melakukan cacah ulang dan penyiangan satu tahun sekali.

52Wawancara Pribadi dengan Euis Adillah, Tangerang Selatan, November 3, 2017.

53

Wawancara Pribadi dengan Yani Kartika Dewi, Tangerang Selatan, Desember 2017.

54

Wawancara Pribadi dengan Jajang Saepulloh.

55

Wawancara Pribadi dengan Neneng Dinarti, Tangerang Selatan, Desember 2017.

81

2) Kurangnya fasilitas pendukung dalam menyediakan koleksi

bentuk non-cetak

3) Alokasi dana yang tidak memungkinkan dilakukannya kegiatan

cacah ulang dan penyiangan koleksi

4) Kurangnya kompetensi tenaga perpustakaan terhadap kegiatan

cacah ulang dan penyiangan

5) Penambahan koleksi tidak dilakukan setiap tahun, sehingga

cacah ulang dan penyiangan juga tidak dilakukan setiap satu

tahun sekali

Cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan ini dilakukan

agar penyediaan koleksi perpustakaan tetap actual dan dalam kondisi baik

saat dioayankan.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dianalisa berdasarkan

Standar Nasional Perpustakaan 008:2011 yang diterbitkan Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia, bahwa koleksi perpustakaan SLTP Negeri di

Wilayah Kecamatan Pamulang hampir setengahnya memiliki ketersediaan

koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan perpustakaan yang

belum sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011. Pada

SLTP di Wilayah Kecamatan Pamulang ini aspek koleksi perlu mendapat

perhatian lebih, karena koleksi merupakan sumber informasi utama bagi

pemustaka.

82

1. Penerapan SNP 008:2011 pada Ketersediaan Koleksi, Pelaksanaan

Cacah Ulang dan Penyiangan Koleksi SLTP Negeri di Wilayah

Kecamatan Pamulang

Pada aspek koleksi perpustakaan dari 6 SLTP Negeri di Wilayah

Kecamatan Pamulang masing-masing memiliki kelemahan dalam

menyediakan sumber informasi bagi pemustakanya. Sebagaimana MTsN 1

Tangerang Selatan memiliki kondisi yang hampir seluruhnya sudah

mengikuti standar dengan penyesuaian antara jumlah judul yang tersedia

yaitu 3.750 judul dalam 33 rombongan belajar/kelas dengan yang di

standarkan yaitu 3.500 judul, namun dengan hasil capaian ini Perpustakaan

MTsN 1 Tangerang Selatan memiliki kelemahan dalam menyediakan jenis

koleksi dan terbitan berkala, begitu pun koleksi yang disediakan masih

didominasi oleh buku teks. Kemudian pada SMPN 17 Tangerang Selatan

memiliki kelebihan pada pengorganisasian koleksi karena salah satu staff

perpustakaan diperpustakaan ini merupakan sarjana ilmu perpustakaan,

sedangkan perpustakaaan ini memiliki kelemahan pada jumlah judul

koleksi untuk 24 rombongan belajar/kelas yang seharusnya 3.000 judul,

hanya tersedia 1.300 judul saja, koleksi yang di sediakan juga masih

dominan buku teks. Pada Perpustakaan SMPN 9 Tangerang Selatan

kelebihannya adalah jumlah koleksi non-fiksi yang mendominasi

ketersediaan koleksi terlebih pada buku pengayaan yang mengisi hampir

setiap rak koleksi, namun memiliki kekurangan pada ketersediaan jenis

koleksi yang hanya 1 jenis saja yaitu buku. Ada pula Perpustakaan SMPN

4 Tangerang Selatan yang menyediakan 3.007 judul untuk 28 rombongan

83

beajar/kelas dari yang di standarkan 3.000, namun masih kurang pada

aspek jenis koleksi yang baru menyediakan 2 jenis koleksi. Selanjutnya

Perpustakaan SMPN 18 Tangerang Selatan yang memiliki kelemahan pada

kurangnya koleksi fiksi yang disediakan, namun memiliki kelebihan pada

ketersediaan 3 judul majalah yang di langgan dari yang seharusnya 2 judul

saja. Dan yang terakhir adalah Perpustakaan SMPN 21 Tangerang Selatan,

perpustakaan ini masih sangat baru sehingga terdapat beberapa kekurangan

pada koleksinya yang terletak pada hampir seluruh aspek koleksi, begitu

pun dominasi koleksi juga terdapat pada buku teks.

Dari pembahasan kondisi koleksi perpustakaan SLTP diatas, dapat

diketahui aspek koleksi yang terdapat dalam Standar Nasional

Perpustakaan 008:2011 yang dikeluarkan Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia, Perpustakaan MTsN 1 Tangerang Selatan, SMPN 17 Tangerang

Selatan, SMPN 9 Tangerang Selatan, SMPN 4 Tangerang Selatan, SMPN

18 Tangerang Selatan, SMPN 21 Tangerang Selatan belum sesuai

pedoman. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata capaian penerapan standar

pada koleksi perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang

sebesar 41,5%, sehingga belum ada setengahnya SNP 008:2011 di

terapkan dalam pengelolaan koleksi perpustakaan.

84

2. Ketersediaan Koleksi, Pelaksanaan Cacah Ulang dan Penyiangan

Koleksi pada Beberapa SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan

Pamulang Belum Memenuhi Standar

Pada SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang aspek koleksi

belum memenuhi standar karena ketersediaan koleksi masih lemah pada

jenis dan jumlah koleksi, serta kegiatan cacah ulang dan penyiangan

koleksi juga belum dilakukan secara rutin di hampir seluruh SLTP Negeri

di Wilayah Kecamatan Pamulang.

Dari penelitian yang sudah dilakukan maka diketahui bahwa

penyebab keteserdiaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan belum

memenuhi standar adalah sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang dimaksud di sini tentunya tenaga

perpustakaan atau bahkan pustakawan. Jumlah tenaga perpustakaan

mempengaruhi belum terpenuhinya standar dalam penyediaan koleksi,

cacah ulang dan penyiangan karena dalam menjalankan kegiatan tersebut

tenaga perpustakaan akan berperan aktif dalam penanggungjawabannya.

Kemudian kompetensi tenaga perpustakaan, hal ini juga akan menghambat

terpenuhinya standar pada ketersediaan koleksi, cacah ulang dan

penyiangan koleksi, karena ini akan menentukan efisiensi kerja yang

memberikan efektifitas dari hasil kegiatan tersebut. Dengan kompetensi

terhadap ketersediaan koleksi akan memberikan gambaran jelas terhadap

pengadaan koleksi, penyeleksian koleksi, serta pengolahan koleksi untuk

dilayankan kepada pemustaka. Sedangkan kompetensi pada cacah ulang

85

dan penyiangan koleksi akan mempengaruhi penyeleksian dari seberapa

mutakhirnya koleksi perpustakaan yang disediakan dan kondisi fisik

koleksi yang layak di layankan.

b. Alokasi Dana

Alokasi dana perpustakaan untuk perpustakaan berperan penting dalam

menjalankan segala kegiatan yang berlangsung di perpustakaan. Alokasi

dana pada perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang

dapat menghambat terpenuhinya standar pada ketersediaan koleksi karena

pengadaan koleksi dengan pendanaan yang cukup akan memberikan

ketersediaan koleksi yang lebih beragam dan terkini, sehingga pengadaan

koleksi tidak hanya didominasi oleh hibah yang mungkin kurang sesuai

dengan kebutuhan pemustaka pada perpustakaan sekolah, dan hal

sebaliknya pun akan terjadi bila alokasi dana pada pengadaan koleksi

kurang/tidak pasti setiap tahunnya sementara penambahan/pembaruan

koleksi perlu dilakukan mengikuti perkembangan informasi yang lebih

baru. Kemudian, kurangnya dana pada cacah ulang dan penyiangan dana

perpustakaan akan berimbas pada tidak tersedianya peralatan yang

dibutuhkan dalam melakukan kegiatan tersebut.

c. Fasilitas

Fasilitas yang dimiliki perpustakaan sekolah dapat menjadi penyebab

standar ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan belum

terpenuhi. Pada perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan

Pamulang ketersediaan koleksi pada jenis koleksi belum sesuai standar

86

karena fasilitas untuk audio visual dan multimedia belum dimiliki,

sehingga jenis koleksi ini belum dimiliki oleh beberapa perpustakaan

SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang. Fasilitas juga berpengaruh

pada kegiatan cacah ulang dan penyiangan, karena dalam

menyelenggarakan kegiatan ini membutuhkan beberapa alat dan jika tidak

ada maka kegiatan tersebut akan terhambat atau tidak dilakukan.

Ketiga faktor di atas menjadi masalah dalam terpenuhinya

penerapan standar pada ketersediaan koleksi, pelaksanaan cacah ulang dan

penyiangan koleksi perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan

Pamulang.

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

bahwa evaluasi koleksi pada perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah

Kecamatan Pamulang berdasarkan SNP 008:2011 adalah sebagaiberikut:

1. Realitas penerapan SNP 008:2011 pada ketersediaan koleksi, cacah ulang

dan penyiangan koleksi pada perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah

Kecamatan Pamulang sebesar 41,5% dari standar yang digunakan,

sehingga belum ada setengahnya SNP 008:2011 diterapkan dalam

pengelolaan koleksi perpustakaan. Hal ini diperoleh berdasarkan

penyediaan 50% jenis koleksi dari yang distandarkan, 65% jumlah koleksi

berdasarkan SNP 008:2011, 33,3% pelaksanaan kegiatan cacah ulang dan

16,6% pelaksanaan kegiatan penyiangan dari yang terdapat pada standar.

2. Penyebab ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi

perpustakaan belum memenuhi standar ada beberapa hal, diantaranya

adalah: (1) tenaga perpustakaan dengan jumlah yang tidak sesuai dengan

kebutuhan perpustakaan dan minimnya kompetensi tentang perpustakaan;

(2) alokasi dana yang kurang/tidak pasti setiap tahunnya; (3) fasilitas

pendukung ketersediaan koleksi dan fasilitas dalam melaksanakan

kegiatan cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan. Hal ini lah

yang menghambat penyelenggaraan perpustakaan belum sesuai dengan

Standar Nasional Perpustakaan 008:2011.

88

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, diperoleh saran untuk koleksi

perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang sebagai berikut:

1. Sebaiknya Perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang

dapat lebih memperkaya jenis koleksi dengan menyediakan koleksi

terbitan berkala tidak hanya terbitan berkala lokal tetapi juga terbitan

berkala nasionalnya, audio visual dan multimedia bersama dengan fasilitas

pendukungnya. Dan menyesuaikan penyediaan jumlah judul koleksi sesuai

dengan jumlah kelas agar kebutuhan informasi pemutaka dapat terpenuhi

dengan koleksi yang semakin beragam.

2. Sebaiknya perpustakaan SLTP di Wilayah Kecamatan Pamulang merekrut

kepala perpustakaan atau staff perpustakaan dengan latar belakang

pendidikan ilmu perpustakaan agar kegiatan dan pengelolaan koleksi

perpustakaan berjalan dengan baik sesuai dengan standar.

3. Anggaran pada setiap sekolah pasti berbeda-beda, namun sebaiknya

dialokasikan anggaran untuk perpustakaan yang sesuai dengan standar

agar penyelenggaraan dan penyediaan kualitas informasi perpustakaan

dapat berjalan lebih baik lagi. Dan dapat menyediakan fasilitas pendukung

koleksi untuk koleksi non-cetak.

89

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta, 1998.

Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Barus, Lita Sari, and Rahmat Agung Catur Rianto. “Identifikasi Peranan Faktor - Faktor

Yang Mempengaruhi Harga Lahan Di Kelurahan Pondok Benda Dan Benda Baru

Kecamatan Pamulang.” PLANESATM 1, No. 2 (2010).

Burch, Patricia, and Carolyn J. Heinrich. Conceptualizing Mixed Methods Research:

Mixed Methods for Policy Research and Program Evaluation. Thousand Oaks:

SAGE Publications, 2014. http://methods.sagepub.com/book/mixed-methods-for-

policy-research-and-program-evaluation/i277.xml.

Creswell, John W. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed.

Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Daien Indrakusuma, Amir. Evaluasi Penilaian Hasil-Hasil Belajar Jilid I, 1975.

Darmono. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo, 2001.

Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta: Balai

Pustaka, 2007.

———. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

“Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Tangerang Selatan,” n.d.

http://jikn.sikn.go.id/index.php/dinas-perpustakaan-dan-arsip-daerah-tangerang-

selatan.

Evans, G. Edward, and dkk. Developing Collection. Fifth., 2005.

Hasan, Hamid. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Indrawan, Rully, and R. Poppy Yaniawati. Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif,

Dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, Dan Pendidikan. Bandung:

Refika Aditama, 2014.

Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula. Jakarta: STIA-

LAN Press, 2002.

Jogianto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi:Pedoman Dan Contoh Melakukan

Penelitian Di Bidang Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2008.

90

Kementrian Pendidikan & Kebudayaan. “DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN

(SEKOLAH) PER Kec. Pamulang.” Data Referensi Kementrian Pendidikan &

Kebudayaan (blog), n.d.

http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?level=3&kode=286303&id=15

.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. “Daftar Satuan Pendidikan (Sekolah) Per Kec.

Pamulang.” Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (blog), n.d.

http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11_smp.php?kode=286303&level=3.

Lasa ,Hs. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007.

Maryam, Siti. Evaluasi Koleksi Perpustakaan UIN Jakarta Berdasarkan Analisis Sitiran

Penelitian Para Dosen. Jakarta: LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Sutarno,

NS. Membina Perpustakaan Desa. Jakarta: Sagung Seto, 2008.

Noerhayati, S. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bandung: Alumni, 1987.

Orden, Phillis J. Van. Tha Collection Program in School Libraries: Concept, Practices,

and Information Sources. Eaglewood: Libraries Unlimited, 2011.

Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan. “Standar Nasional Indonesia

(SNI) Bidang Perpustakaan.” Perpustakaan Nasional RI, 2011.

perpustakaan.kemenkopmk.go.id/perpus/.../standar_nasional_indonesia_bidang_k

epu...

“Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO.” Perpustakaan Nasional RI, 2006.

http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm.

Perpustakaan Nasional RI. “Standar Nasional Perpustakaan.” Perpustakaan Nasional RI,

2011. old.perpusnas.go.id.

Purnomo, Pungki, and Ida Farida. Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2010.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alpabeta, 2002.

Suhardini, Dini. “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung Tujuan

Sekolah” 1 No.1 (November 2011).

Sulistyo-Basuki. “Standard Dan Standardisasi : Sebuah Pengantar Sangat Singkat.” Home

About Contact Foreword Projects Writing Sulistyo-Basuki’s Blog:

Library and Information Science (blog), 2013.

91

https://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/10/23/standard-dan-standardisasi-

sebuah-pengantar-sangat-singkat/.

Sumardji, P. Perpustakaan Organisasi Dan Tata Kerjanya. Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Susilo, Bambang. “Evaluasi Tata Ruang 3 SMAN Terakreditasi A Di Wilayah Kota

Depok.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015.

Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikai, Dan Profesi. Jakarta: Rajawali Press,

2011.

Yulia, Yuyu, Janti G Sujana, and Henny Windarti. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta:

Universitas Terbuka, 1999.

Zahara, Zurni. “Pengatar Perpustakaan Sekolah.” Sumatera Utara: USU Digital Library,

2003.

1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

2

Lampiran 1. Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. Reduksi Data

Lampiran 4. Lembar Kuesioner

Lampiran 5. Lembar Dokumentasi

Lampiran 1. Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. Reduksi Data

REDUKSI DATA

No Katagori Utama

Katagori Sub Katagori Hasil Wawancara

1 Ketersediaan Koleksi Serta Cacah Ulang Dan Penyiangan Koleksi Perpustakaan Pada Beberapa SLTP Di Wilayah Kecamatan Pamulang

Penyebab Ketersediaan Koleksi Serta Cacah Ulang Dan Penyiangan Koleksi pada Beberapa Perpustakaan SLTP Di Wilayah Kecamatan Pamulang

Ketersediaan Koleksi

"…kalau koleksi yang ada sekarang ya seperti ini (sambil menunjuk ke rak-rak koleksi) ... dan buat pengadaan koleksinya sendiri banyakan dari pemerintah ya, karena kalau beli itu tergantung disetujui atau enggaknya pengajuan pembelian koleksi karena anggaran yang dialokasiin untuk perpustakaan enggak pasti setiap tahunnya." NA "... kita sih dominan koleksi dari pemerintah, karena anggarannya juga mini." TA "... kebanyakan koleksi yang kita punya juga dari pemerintah dan kita juga ada yang dapet dari sumbangan siswa, biasanya yang kita dapet itu novel, atlas atau kamus." JS "... ya beginilah dominan dari pemerintah dan ada juga yang dapet dari sumbangan siswa..." ND

Belum Memenuhi SNP

Belum Memenuhi SNP

Cacah ulang dan penyiangan

"…di perpustakaan ini sih cacah ulang dilakukan hampir setiap tahun ya .. karena disini buku teks wajib pinjam dari perpustakaan, jadi cacah ulang dikerjakan setelah buku-buku teks di siswa/i kembali ke perpustakaan setiap tahun ajaran selesai .. tapi kalau penyiangan sih saya baru melakukan satu kali, itu juga karena banyak koleksi yang rusak kena air hujan jadi udah enggak bisa di pakai lagi." NA "…disini pernah ada stock opname waktu saya masih tugas di perpustakaan tahun 2015, tapi setelah itu belum dilakukan lagi karena penanggungjawab yang baru ini juga ngajar jadi mungkin belum sempat .. dan kalau buat weeding sih kita belum pernah lakuin ya, karena penambahan koleksi juga enggak banyak jadi belum tau apa yang mau diweeding. " TA "…stock opname pasti kita lakuin ya tapi enggak setiap tahun, karena staff perpustakaannya juga sering ganti dan sekarang juga masih baru ganti lagi orangnya ... kalau buat seleksi koleksi perpustakaan yang udah enggak kepake juga enggak setiap tahun karena jarang ada koleksi yang rusak juga." EA " ... kita pasti selalu melakukan stock opname dan penyiangan setiap tahun, supaya kita tau koleksi yang hilang/belum kembali dan yang rusak juga .. jadi sekalian deh kita ambil yang rusak buat di simpen di gudang aja." YK "…kalau stock opname kita kerjain tapi karena saya cuma sendiri jadi enggak setiap tahun dilaksanakannya ..kalau buat penyiangan sih saya belum pernah lakukan karna koleksinya juga cuma segini dan masih ada yang baca." JS "…karena kita baru ya perpustakaannya, jadi belum pernah tuh cacah ulang atau penyiangan, disamping itu juga saya kan merangkap guru jadi belum sempet kerjainnya ... dan koleksi yang ada juga belum banyak nambah jadi kayanya belum perlu ya.” ND

Lampiran 4. Lembar Kuesioner

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Saya Annisa Iqomatul Qisti mahasiswa semester 9 Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang “Evaluasi

Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Wilayah Kecamatan

Pamulang Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan tahun 2011 (SNP

008:2011)”. Data yang terkumpul akan digunakan untuk bahan penulisan skripsi.

Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data dalam rangka penulisan

skripsi tersebut, bukan untuk hal lain. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan

akan dijaga kerahasiaannya dan semata-mata hanya digunakan untuk keperluan

penelitian saja. Mohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner ini, atas waktu dan

kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

A. Petunjuk pengisisan kuesioner:

- Mengisi setiap pertanyaan pada kolom “Jawaban” yang telah disediakan

pada setiap pertanyaan esai sesuai dengan jawaban Anda.

Apabila terdapat pertanyaan yang kurang dimengerti dan saran terhadap kuesioner

silahkan hubungi peneliti.

SMS/Telegram : 081315178711

E-mail : [email protected]

[email protected]

B. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Tugas/Jabatan :

C. Identitas SLTPN

Nama Sekolah :

Alamat :

Jumlah Kelas :

D. Isilah kolom “Jawaban“ sesuai dengan pertanyaan yang disediakan.

1. KOLEKSI

a. Berapa jumlah koleksi secara keseluruhan yang terdapat di Perpustakaan

SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

b. Berapa jumlah judul koleksi Fiksi yang dimiliki Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

c. Berapa jumlah judul koleksi Non-Fiksi yang dimiliki Perpustakaan

SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

d. Berapa jumlah judul koleksi Referensi yang dimiliki Perpustakaan

SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

e. Apakah Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu melanggan majalah dan surat

kabar? Jika ya, apa saja majalah dan surat kabar yang dilanggan?

Jawaban:

2. SARANA

a. Berapa jumlah Rak Buku yang tersedia di Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

b. Berapa jumlah Rak Majalah yang dimiliki Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

c. Berapa jumlah Rak Surat Kabar yang dimiliki Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

d. Berapa jumlah Meja Baca yang tersedia di Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu

Jawaban:

e. Berapa jumlah Kursi Baca yang tersedia di Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

f. Berapa jumlah Kursi Kerja di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

g. Berapa jumlah Meja Kerja yang dimiliki Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu

Jawaban:

h. Berapa jumlah Lemari Katalog yang tersedia di Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

i. Berapa jumlah Lemari di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

j. Berapa jumlah Papan Pengumuman di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

k. Berapa jumlah Majalah Dinding di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

l. Berapa jumlah Meja Sirkulasi yang tersedia di Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu?

Jawaban:

m. Berapa jumlah Rak Buku Referensi di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

n. Berapa jumlah Perangkat Komputer di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

o. Berapa jumlah TV tersedia di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

p. Berapa jumlah Pemutar VCD/DVD di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

q. Berapa jumlah Tempat Sampah dimiliki Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

r. Berapa jumlah Jam Dinding tersedia di Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

3. PRASARANA

a. Berapa ukuran luas ruangan Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu? (p x l =

l)

Jawaban:

b. Berapa jumlah pembagian ruangan perpustakaan yang terdapat di

Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu?

Jawaban:

4. TENAGA PERPUSTAKAAN

a. Berapa jumlah tenaga kerja yang bertanggungjawab pada perustakaan

SLTPN Bapak/Ibu …?

Jawaban:

b. Apa pendidikan terakhir yang di tempuh tenaga perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu …?

Jawaban:

5. LAYANAN PERPUSTAKAAN

a. Perpustakaan SLTPN Bapak/Ibu buka mulai jam berapa hingga jam

berapa

Jawaban:

b. Berapa jumlah layanan yang disediakan oleh perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu? Apa saja layanan tersebut?

Jawaban:

c. Adakah program wajib kunjung bagi siswa/i SLTPN Bapak/Ibu? Jika

ada, berapa kali dalam seminggu jadawal kunjungan tersebut

dilaksanakan?

Jawaban:

6. ANGGARAN

a. Berapa persentase anggaran yang di keluarkan untuk perpustakaan per

tahunnya dari total anggaran sekolah di Perpustakaan SLTPN

Bapak/Ibu

Jawaban:

b. Darimana saja sumber anggaran penyelenggaraan perpustakaan

SLTPN bapak/ibu

Jawaban:

Lampiran5. Lembar Dokumentasi

PERPUSTAKAAN MTSN 1 TANGERANG SELATAN

Kondisi Ruangan Perpustakaan Saat

Ini

Rak koleksi buku teks

PERPUSTAKAAN SMPN 17 TANGERANG SELATAN

Kondisi Ruangan Perpustakaan Saat Ini

PERPUSTAKAAN SMPN 9 TANGERANG SELATAN

Kondisi Ruangan Perpustakaan Saat Ini Koleksi sudah dilengkapi

label call number

PERPUSTAKAAN SMPN 4 TANGERANG SELATAN

Kondisi Ruangan Perpustakaan Saat Ini

PERPUSTAKAAN SMPN 18 TANGERANG SELATAN

Ruang kerja staff

perpustakaan

Kondisi Ruangan Perpustakaan Saat Ini

PERPUSTAKAAN SMPN 21 TANGERANG SELATAN

Tampak Depan Ruang

Perpustakaan

Kondisi Ruang

Perpustakaan Saat Ini

Penggunaan Label

Warna Untuk

Membedakan Subjek

Koleksi