EVALUASI KINERJA PADA SIMPANG DKT, KANDANG SAPI …... · Diagram Alir Perencanaan ..... 42 BAB 4...
-
Upload
vuongkhanh -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of EVALUASI KINERJA PADA SIMPANG DKT, KANDANG SAPI …... · Diagram Alir Perencanaan ..... 42 BAB 4...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI KINERJA PADA
SIMPANG DKT, KANDANG SAPI DAN FAJAR INDAH
KOTA SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
SUSI EKA RAHMAWATI
NIM. I8208003
D3 TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Moto
“Hidup adalah pilihan. Jalani hidupmu dengan sepenuh hati.”
(Penulis)
“Teruslah berpikir positif karena pikiranlah yang menggerakan diri kita untuk menjadi sesuatu
yang kita idamkan dalam kehidupan.”
(agus_sutiyono)
“Otoritas terdiri atas 20% diberi dan 80% mengambil… jadi ambillah.”
(Petter Ueberroth : pengelola olimpiade musim panas 1984 dan komisioner bisbol liga Besar,
1984-1988)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK :
ALLAH SWT,
Terimakasih atas segala sesuatu yang telah Engkau berikan sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar
Dengan do’a dari semua yang telah mendukung saya, akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan juga.
Dengan rendah hati, sebuah karya kecil ini saya persembahkan
Teruntuk:
1. Ayah dan ibu saya. Terutama buat ibu saya, terima kasih untuk
semua yang telah beliau berikan kepada saya sehingga tugas
akhir ini dapat terselesaikan.
2. Adikku Safa’, yang rajin belajarnya.
3. Andri arif kustiawan, terima kasih sudah selalu ada untuk saya.
4. Situl, vero, dodo, syeh gowok, mas fajar, dono, pendheng dan
semua yang telah membantu survei saya. Terima kasih sudah
mau berpanas-panasan.
5. Tante diah, cicul, titin, alyin, anak-anak kost CP, anak-anak kost
indah, dll yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terima
kasih sudah jadi teman-teman terbaik saya.
6. Teman – teman D3 Transport
Ita, bang fit, mas oncor, fachri, Bima, pramesti, terima kasih
kerjasamanya, dan teman-teman seperjuanganku Jenong,
Markicing, Dimas, Wati, mas Edi, Bayu, Agung, dll terima kasih
atas motivasi dan bantuannya.
7. Teman-teman DIII Transport 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 &
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
SUSI EKA RAHMAWATI, 2012, “EVALUASI KINERJA PADA SIMPANG DKT,
SIMPANG KANDANG SAPI DAN SIMPANG FAJAR INDAH SURAKARTA”
Simpang bersinyal merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di
kota besar. Pengaturan sinyal harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat membantu
kelancaran laju kendaraan yang melalui persimpangan.Simpang DKT merupakan 3 fase, fase
pertama dari arah Utara (Jalan Dr. Muwardi),fase ke-dua dari arah Selatan (Jalan Dr.
Muwardi) dan fase ke-tiga dari arah Barat (Jalan Brigjen Slamet Riyadi). Simpang Kandang
Sapi terdiri dari 3 fase, fase pertama dari arah Barat (Jalan Tentara Pelajar),fase ke-dua dari
arah Utara dan Selatan (Jalan Brigjend Katamso) dan fase ke-tiga dari arah Timur (Jalan
Tentara Pelajar). Simpang Fajar Indah terdiri dari 4 fase, fase pertama dari arah Utara (Jalan
Ahmad Yani), fase ke-dua dari arah Selatan (Jalan Ahmad Yani), fase ke-tiga dari arah Timur
(Jalan Adi Sucipto) dan fase ke-empat dari arah Barat (Jalan Adi Sucipto), fase merupakan
bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari
gerakkan lalu lintas.
Pengamatan ini diharapkan dapat mengetahui kinerja simpang bersinyal khususnya tingkat
kinerja Simpang DKT, Kandang Sapi dan Fajar Indah berdasarkan metode MKJI (Manual
Kapasitas Jalan Indonesia) 1997.
Penelitian ini berdasarkan metode MKJI 1997. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan dari
data primer yaitu data yang diambil secara langsung di lapangan. Analisa yang dilakukan
meliputi data geometri, arus kendaraan, jarak dari garis henti ke tititk konflik masing-masing
untuk kendaraan berangkat dan datang.
Hasil penelitian yang dilakukan tentang kinerja pada simpang DKT, Kandang Sapi dan Fajar
Indah, yang sangat perlu dilakukan perbaikan adalah Simpang Fajar Indah. Penelitian
dilakukan pada jam puncak sore, dari jam 15.15 – 17.15 WIB. Arus kendaraan terjadi sebesar
2875 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara sebesar 278 smp/jam, pendekatSelatan 354
smp/jam, pendekat Timur 1165 smp/jam, pendekat Barat 1077 smp/jam. Derajat kejenuhan
sebesar 0,834 – 1,318, untuk kendaraan terhenti 6,31 stop/smp, selain itu juga terjadi tundaan
rata-rata 535,25 smp/det. Sedangkan menurut MKJI 1997 derajat kejenuhan mendekati 0,85.
Maka dilakukan evaluasi kerja. Dari penelitian diketahui kapasitas pemakai jalan sangat
besar, dikarenakan simpang tersebut merupakan jalan menghubungkan antar kota dan pusat
pendidikan.
Kata Kunci: Fase, Kinerja, Manajemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
SUSI EKA RAHMAWATI, 2012, "PERFORMANCE EVALUATION ON DKT
INTERSECTION, KANDANG SAPIINTERSECTION AND FAJAR INDAH
INTERSECTION SURAKARTA"
Signalized intersectionsis a pretty important element in the transportation system in a big city.
Setting the signal should be done as much as possible in order to help smooth the vehicle
speed through the intersection. DKT intersection is 3 phases, the first phase of the North
(Jalan Dr. Muwardi), phase two of the South (Jalan Dr. Muwardi) and the third phase of the
West (Jalan Brig Slamet Riyadi). Kandang Sapi intersection consists of three phases, the first
phase of the West (Jalan Tentara Pelajar), phase two of the North and the South (Road
Brigjend Katamso) and phase three of the East (Jalan Tentara Pelajar). Fajar Indah
intersection consists of four phases, the first phase of the North (Jalan Ahmad Yani), phase
two of the South (Jalan Ahmad Yani), phase three of the East (Jalan Adi Sucipto) and phase
four of West direction (Jalan Adi Sucipto), is part of the cycle phase signal with green lights
provided for a particular combination of moving traffic.
These observations are expected to know the performance of signalized
intersectionsparticular performance levelDKT Intersection, Kandang Sapi Intersection and
the Fajar Indah Intersection MKJI based method (Indonesia Jalan Capacity Manual) 1997.
The research was based on the method MKJI 1997. The analysis in this study is based on
primary data is data taken directly in the field. The analysis was conducted on the geometry
data, the traffic, the distance from the stop line to point of conflict each for vehicles depart
and arrive.
The results ofstudies on theperformance oftheintersectionDKT, CattleandBeautifulDawn, a
verynecessaryimprovement isSimpangMorningBeautiful. The study was conductedatthe
afternoonpeak hour, from thehours of15:15 to 17:15pm.The trafficoccursat2875pcu/hour,
capacitynorthernapproachof 278pcu/ h, pendekatSelatan354pcu / h, Easternapproach1165pcu
/ h, westernapproach1077pcu/hour. The degree ofsaturationof0.834 to 1.318,
to6.31stalledvehiclestop /smp, but it alsooccurredan averagedelay of535.25smp/sec.
Meanwhile, according tothe degreeof saturationMKJI1997approached0.85.So
theevaluationwork.The study founda verylargeusercapacity, because theintersectionis
aroadlinkingbetween the cityand the center ofeducation.
Keywords: Phase, Performance, Management.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Assalaamu‘alaikum Warokhmatullahi Wabarokaatuh.
Segala puji bagi Allah SWT dan syukur atas limpahan karunia serta rahmat Nya sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan. Penyusunan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Era globalisasi semakin menuntut mahasiswa agar dapat memiliki
andil dalam penyelesaian permasalahan yang timbul di tengah-tengah masyarakat. Studi
mengenai evaluasi kinerja Simpang Botol Dan Jetak dipilih sebagai wujud kepedulian
terhadap semakin tingginya arus kendaraan di wilayah Surakarta.
Penyusunan tugas akhir ini memerlukan data-data dari pengamatan langsung di lapangan
Permasalahan dalam penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan bantuan dari
berbagai pihak. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada :
1. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Ir.Bambang Santoso, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Achmad Basuki, ST.MT, selaku Ketua Program D III Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. S. Jauhari Legowo, ST., MT,selaku Pembimbing Tugas Akhir.
5. Ir. Djumari, MT, selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Dosen penguji yang telah memberikan segenap waktunya.
7. Rekan-rekan yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini khususnya Transport
angkatan 2008, 2009 dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang ada. Saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembaca. Amin.
Wassalaamu’alaikum Warokhmatullahi Wabarokaatuh.
Surakarta, September 2012
Penulis
Susi Eka Rahmawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xv
DAFTAR NOTASI .......................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah ............................................................................ 5
1.4. Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
1.5. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7
2.2. Dasar Teori ..................................................................................... 8
2.2.1. Data Masukkan .................................................................... 8
2.2.1.1 Geometrik, Pengaturan Lalu Lintas dan Kondisi Lingkungan
.................................................................................. 8
2.2.1.2 Kondisi Arus Lalu Lintas...................................... ... 8
2.2.2. Penggunaan Sinyal .............................................................. 9
2.2.2.1 Penentuan Fase Sinyal........................................9
2.2.2.2 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang.............. ....... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2.3. Penentuan Waktu Sinyal ..................................................... 12
2.2.3.1 Tipe Pendekat........................................................... 12
2.2.3.2 Lebar Pendekat Efektif....................................... ..... 12
2.2.3.3 Arus Jenuh Dasar............................................... ...... 13
2.2.3.4 Faktor Penyesuaian............................................. ..... 14
2.2.3.5 Rasio Arus/Rasio Arus Jenuh.............................. .... 19
2.2.3.6 Waktu Siklus dan Waktu Hijau............................20
2.2.4. Kapasitas ............................................................................. 22
2.2.4.1 Kapasitas........................................................... ....... 22
2.2.4.3 Keperluan Untuk Perubahan................................ .... 23
2.2.5. Perilaku Lalu Lintas ............................................................ 23
2.2.5.1 Panjang Antrian.................................................. ..... 24
2.2.5.2 Kendaraan Terhenti............................................. ..... 27
2.2.5.3 Tundaan.................................................................... 28
2.2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB)..................................... .... 32
2.2.6.1Penyusunan Anggaran Biaya................................ .... 32
2.2.6.2 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya................... . 33
2.2.7 Time Schedule Pekerjaan................................................ ..... 34
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Data Primer ..................................................................................... 35
3.1.1Data Lalu Lintas............................................................ .......... 35
3.1.2 Traffic Signal................................................................ ......... 36
3.1.3Data Geometri............................................................... .......... 36
3.2. Data Sekunder ................................................................................. 37
3.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ...................................................... 37
3.4. Perhitungan Kinerja Simpang ......................................................... 40
3.5. Perbaikan......................................................................................... 41
3.5.1 Traffic Signal................................................................ ....... 41
3.5.2 Geometri.................................................. ............................ 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.6. Diagram Alir Perencanaan .............................................................. 42
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Geometri Simpng .......................................................................... 43
4.1.1 Simpang DKT ...................................................................... 43
4.1.2 Simpang Kandang Sapi ........................................................ 44
4.1.3 Simpang Fajar Indah ............................................................ 45
4.2 Data Volume Lalu Lintas .............................................................. 45
4.2.1Simpang DKT ....................................................................... 45
4.2.2 Simpang Kandang Sapi ........................................................ 47
4.2.3 Simpang Fajar Indah ............................................................ 49
4.3. Perhitungan Kinerja Simpang ....................................................... 52
4.3.1. Kondisi Lapangan ............................................................... 52
4.3.2.Arus Lalu lintas .................................................................... 56
4.3.3.Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang ................................. 60
4.3.3.1 Waktu Antar Hilang ............................................... 63
4.3.3.2 Waktu Hilang ......................................................... 64
4.3.4. Penentuan Waktu Siklus Kapasitas ..................................... 65
4.3.5. Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan 70
BAB 5RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE
PADA ALTERNATIF SIMPANG
5.1. Rencana Anggaran Biaya Studi ...................................................... 75
5.1.1.Perhitungan Biaya Personil .................................................. 75
5.1.2.Perhitungan Operasional ...................................................... 77
5.1.3.Perhitungan Survei ............................................................... 79
5.1.4. Perhitungan Biaya Pelaporan .............................................. 80
5.2. Rencana Anggaran Biaya Pelebaran ............................................... 82
5.2.1.Perhitungan Volume Pekerjaan............................................ 82
5.2.2.Perhitungan Volume Pekerjaan Perkerasan ......................... 82
5.2.3.Perhitungan Volume Pekerjaan Pelengkap .......................... 90
5.2.4.Analisis Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek ............... 91
5.2.4.1. Pekerjaan Umum ..................................................... 91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.2.4.2. Pekerjaan Tanah ...................................................... 91
5.2.4.3. Pekerjaan Perkerasan .............................................. 92
5.2.4.4. Pekerjaan Pelengkap ............................................... 93
5.2.5. Analisis Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan .................... 94
5.2.6. Analisis Perhitungan Bobot Pekerjaan................................ 95
5.3. Rekapitulasi RAB dan Time Schedule ........................................... 96
5.3.1. Rekapitulasi RAB Studi dan Time Schedule ...................... 96
5.3.2. Rekapitulasi RAB Pekerjaan Pelebaran dan Time Schedule 98
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 100
6.2. saran ................................................................................................. 102
PENUTUP ........................................................................................................ xxi
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Angka Ekivalen Kendaraan Penumpang ........................................ 9
Tabel 2.2. Operasi dan Perencanaan Nilai Normal Waktu Antar Hijau ........... 10
Tabel 2.3. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota ................................................... 14
Tabel 2.4. Faktor Penyesuaian Untuk Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan
Kendaraan Tak Bermotor ................................................................. 16
Tabel 2.5. Waktu Siklus yang Layak ................................................................ 21
Tabel 2.6. Perilaku lalu Lintas Tundaan Rata-rata ........................................... 31
Tabel 2.7 Contoh Rekapitulasi Perhitungan Waktu Pekerjaan ........................ 33
Tabel 4.1. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Dr. Muwardi jam 13.00 –
15.00 (Utara) ................................................................................... 46
Tabel 4.2. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Dr. Muwardi jam 13.00 –
15.00 (Selatan) ................................................................................ 46
Tabel 4.3. RekapitulasiPencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Brigjen Slamet Riyadi jam
13.00 – 15.00 (Barat) ...................................................................... 47
Tabel 4.4. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Brigjen Katamso jam 06.30
– 08.30 (Utara) ................................................................................ 47
Tabel 4.5. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Brigjen Katamso jam 06.30
– 08.30 (Selatan) .............................................................................. 48
Tabel 4.6. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Tentara Pelajar jam 06.30 –
08.30 ( Timur) ................................................................................. 48
Tabel 4.7. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Tentara Pelajar jam 06.30 –
08.30 (Barat) ................................................................................... 49
Tabel 4.8. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Jendral Ahmad Yani jam
15.15 – 17.15 (Utara) ...................................................................... 49
Tabel 4.9. Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Jendral Ahmad Yani jam
15.15 – 17.15 (Selatan) .................................................................... 50
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Adi Sucipto jam 15.15 –
17.15 (Timur) ................................................................................... 50
Tabel 4.11 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Adi Sucipto jam 15.15 –
17.15 (Barat) ................................................................................... 51
Tabel 4.12 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan Simpang DKT. 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.13 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan Simpang Kandang Sapi
.......................................................................................................... 53
Tabel 4.14 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan Simpang Fajar Indah
.......................................................................................................... 54
Tabel 4.15 Arus Lalu Lintas Simpang DKT ...................................................... 56
Tabel 4.16 Arus Lalu Lintas Simpang Kandang Sapi ........................................ 57
Tabel 4.17 Arus Lalu Lintas Simpang Fajar Indah ............................................ 58
Tabel 4.18 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang DKT .................... 61
Tabel 4.19 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang Kandang Sapi ...... 62
Tabel 4.20 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang Fajar Indah .......... 63
Tabel 4.21 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang DKT .................. 66
Tabel 4.22 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang Kandang Sapi .... 67
Tabel 4.23 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang Fajar Indah ........ 68
Tabel 4.24 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan Simpang DKT
.......................................................................................................... 71
Tabel 4.25 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan Simpang
Kandang Sapi ................................................................................... 72
Tabel 4.26 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan Simpang Fajar
Indah ................................................................................................ 73
Tabel 5.1. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan ......................................... 97
Tabel 5.2. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan Pelebaran ........................ 99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Peta Lokasi Simpang DKT Slamet Riyadi................................. 2
Gambar 1.2. Peta Lokasi Simpang Fajar Indah .............................................. 3
Gambar 1.3. Peta Lokasi Simpang Kandang Sapi .......................................... 4
Gambar 2.1. Pengaturan Fase Sinyal ............................................................. 9
Gambar 2.2. Tititk Konflik dan Jarak Untuk Keberangkatan dan Kedatangan 10
Gambar 2.3. Penentuan Tipe Pendekat .......................................................... 12
Gambar 3.1. Lokasi Simpang DKT ............................................................... 38
Gambar 3.2. Lokasi Simpang Kandang Sapi ................................................. 38
Gambar 3.3. Lokasi Simpang Fajar Indah ..................................................... 39
Gambar 3.4. Bagan Alir Analisis Simpang Bersinyal ................................... 40
Gambar 3.5. Diagram Alir Perencanaan ........................................................ 42
Gambar 4.1. Geometri Simpang DKT ........................................................... 43
Gambar 4.2. Geometri Simpang Kandang Sapi ............................................. 44
Gambar 4.3. Geometri Simpang Fajra Indah ................................................. 45
Gambar 5.1. Sket Lapis Permukaan (Selatan) ............................................... 90
Gambar 5.2. Sket Lapis Pondasi Atas (Selatan) ............................................ 90
Gambar 5.3. Sket Lapis Pondasi Bawah (Selatan) ........................................ 91
Gambar 5.4. Sket Marka Jalan ....................................................................... 91
Gambar 5.5. Sket Zebra Cross ....................................................................... 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR NOTASI
Pendekat : Daerah dari suatu lengan
Persimpangan jalan untuk kendaraan mengantri
sebelum keluar melewati garis henti.
emp (Ekivaken Mobil Penumpang) : Faktor dari berbagai tipe kendaraan
sehubungan dengan keperluan waktu hijau untuk
keluar dari antrian apabila dibandingkan dengan
sebuah kendaraan ringan(untuk mobil penumpang
dan kendaraan ringan yang sasisnya sama,
emp=1,0).
smp (Satuan Mobil Penumpang) : Satuan arus lalu lintas dari berbagai
tipe kendaraan yang diubah menjadi kendaraan
ringan (termasuk mobil penumpang) dengan
menggunakan faktor emp.
Type O (Arus Berangkat Terlawan) : Keberangkatan dengan konflik antara
gerak belok kanan dan gerak lurus/belok kiri dari
bagian pendekat dengan lampu hijau pada fase yang
sama.
Type P (Arus Berangkat Terlindung) : Keberangkatan tanpa konflik antara
gerakan lalu lintas belok kanan dan lurus.
LV (Kendaraan Ringan) : Kendaraan bemotor ber as 2 dengan
4 roda dan dengan jarak as 2,0-3,0 m (melewati:
mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick-up, dan
truk kecil sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).
HV (Kendaraan Berat) : Kendaraan bermotor dengan lebih
dari 4 roda (meliputi: bis, truk 2as, truk 3as, dan
truk kombinasi sesuai sistim klasifikasi Bina
Marga).
MC (Sepeda Motor) : Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
roda (meliputi: sepeda motor dan kendaraan roda 3
sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).
UM (Kendaraan Tak Bermotor) : Kendaraan dengan roda yang
digerakkan oleh orang atau hewan (meliputi:
sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai
sistim klasifikasi Bina Marga).
LT (Belok Kiri) : Indeks untuk lalu lintas yang berbelok
kiri.
LTOR (Belok Kiri Langsung) : Indeks untuk lalu lintas belok kiri yang
diijinkan lewat pada saat sinyal merah.
ST (Lurus) : indeks untuk lalu lintas yang lurus.
RT (Belok Kanan) : Indeks untuk lalu lintas yang belok
kekanan.
T (Pembelokan) : Indeks untuk lalu lintas yang berbelok
PRT (Rasio Belok Kanan) : Rasio untuk lalu lintas yang belok
kekanan.
Q (Arus Lalu Lintas) : Jumlah unsur lalu lintas yang melalui
titik tak terganggu dihulu, pendekat per satuan
waktu (sbg. Contoh: kebutuhan lalu lintas kend/jam;
amp/jam).
QO (Arus Melawan) : Arus lalu lintas dalam pendekat yang
berlawanan, yang berangkat dalam fase antar hijau
yang sama.
QRTO (Arus Melawan Belok Kanan) : Arus dari lalu lintas belok kanan dari
pendekat yang berlawanan (kend/jam; smp/jam).
S (Arus Jenuh) : Besarnya keberangkatan antrian di yang
ditentukan (smp/jam hijau).
SO (Arus Jenuh Dasar) : Besarnya keberangkatan antrian di
dalam pendekat selama kondisi ideal (smp/jam
hijau).
DS (Derajat Kejenuhan) : Rasio dari arus lalu lintas terhadap
kapasitas untuk suatu pendekat.
FR (Rasio Arus) : Rasio arus terhadap arus jenuh dari suatu
pendekat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IFR (Rasio Arus Simpang) : Jumlah dari rasio arus kritis (=tertinggi)
untuk semua fase sinyal yang berurutan dalam suatu
siklus.
PR (Rasio Fase) : Rasio arus kritis dibagi dengan rasio arus
bersimpang.
C (Kapasitas) : Arus lalu lintas maksimum yang dapat
dipertahankan.
F (Faktor Penyesuaian) : Faktor koreksi untuk penyelesaian dari
nilai ideal ke nilai sebenernya dari suatu variabel.
D (Tundaan) : Waktu tempuh tambahan yang
diperlukan untuk melalui simpang apabila
dibandingkan lintasan tanpa melalui simpang.
QL (Panjang Antrian) : Panjang antrian kendaraan dalam suatu
pendekat (m).
NQ (Antrian) : Jumlah kendaraan yang antri dalam
suatu pendekat (kend;smp).
NS (Angka Henti) : Jumlah rata-rata berhenti per kendaraan
(terberhenti berulang-ulang dalam antrian).
PSV (Rasio Kendaraan Terhenti) : Rasio dari arus lalu lintas yang terpaksa
berhenti sebelum melewati garis henti akibat
pengendalian sinyal.
WA (Lebar Pendekat) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur dibagian tersempit disebelah hulu
(m).
WMASUK (Lebar Masuk) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur pada garis henti (m).
WKELUAR (Lebar Keluar) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan oleh lalu lintas buangan
setelah melewati persimpangan jalan (m).
We (Lebar Efektif) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan dalam perhitungan
kapasitas (yaitu dengan pertimbangan terhadap WA,
WMASUK dan WKELUAR dan gerakan lalu lintas
membelok; m).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L (Jarak) : Panjang jarak segmen jalan (m).
GRAD (Landai Jalan) : Kemiringan dari suatu segmen jalan
dalam arah perjalanan (+/-%).
COM (Komersial) : Tata guna lahan komersial (contoh: toko
restoran, kantor) dengan jalan masuk langsung bagi
perjalan kaki dan kendaraan.
RES (Permukiman) : Tata guna lahan tempat tinggal dengan
jalan masuk langsung bagi perjalan kaki dan
kendaraan.
RA (Akses Terbatas) : Jalan masuk langsung terbatas atau tidak
ada sama sekali (contoh: karena adanya hambatan
fisik, jalan samping,dsb).
CS (Ukuran Kota) : Jumlah penduduk dalam suatu daerah
perkotaan.
SF (Hambatan Samping) : Interaksi antara arus lalu lintas dan
kegiatan disamping jalan yang menyebabkan
pengurangan terhadap arus jenuh di dalam pendekat.
i (Fase) : Bagian dari siklus sinyal dengan lampu
hijau disediakan bagi kombinasi tertentu ari
gerakkan lalu lintas (i = indek untuk nomor fase).
c (Waktu siklus) : Waktu untuk urutan lengkap dari
indikasi sinyal (contoh: diantara dua saat permulaan
hijau yang berurutan didalam pendekat yang sama;
m).
g (Waktu hijau) : Waktu nyala hijau dalam pendekat (det).
M (Median) : Daerah yang memisahkan arah lalu lintas
pada suatu segmen jalan.
V (kecepatan perjalanan) : Kecepatan kendaraan (km/jam atau
m/det).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Transportasi adalah pergerakan manusia, barang, dan informasi dari suatu tempat ke
tempat lain dengan aman, nyaman, cepat, murah, dan sesuai lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Transportasi timbul karena adanya kebutuhan hidup manusia, dan tidak semua
kebutuhan hidup berada pada satu lokasi dengan tempat tinggal sehingga diperlukan
pergerakan. Pergerakan tersebut memerlukan moda transportasi sebagai sarananya.
Agar moda transportasi dapat bergerak diperlukan sistem jaringan transportasi,
sehingga terjadi pergerakan lalu lintas. Dari pergerakan itulah sering terjadi
permasalahan-permasalahan transportasi yang menyebabkan gangguan pada lalu
lintas, misalnya kemacetan dan kecelakaan.
Diberbagai ruas jalan, permasalahan lalu lintas seperti yang telah disebutkan di atas
yang sering menimbulkan masalah karena sukarnya melakukan pencegahan
kecelakaan adalah pada simpang. Terdapat 2 jenis dasar simpang jalan dari segi
pandangan untuk control kendaraan : simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal
(Edward K. Morlon, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi).
Pada simpang bersinyal, peiode waktu yang dibutuhkan lampu lalu lintas untuk satu
kali penyelesaian keseluruhan warna yang dipancarkannya disebut panjang putaran
atau panjang daur (cycle length). Panjang putaran ini terbagi atas beberapa fase, di
mana di dalamnya satu atau lebih gerakan kendaraan. Pada umumnya sinyal-sinyal
yang ada mempunyai variasi waktu yang tetap pada tiap fasenya (Edward K. Morlon,
Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi). Pada simpang empat kaki terdapat
empat fase, yaitu 2 fase, 3 fase, dan 4 fase.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 1.1 Peta Lokasi Simpang DKT Slamet Riyadi, Surakarta
(Sumber : http://ndahsaja.com/wp-content/uploads/2011/12/peta-wisata-solo.png)
Keterangan : = Lokasi Penelitian
Penelitian pertama pada simpang DKT terletak di jalan utama kota Surakarta.simpang
empat ini termasuk dalam simpang 3 fase. Karena simpang ini terletak didekat gereja,
rumah sakit dan mall, sehingga perempatan ini sangat ramai. Biasanya kepadatan
terjadi pada jam-jam tertentu, seperti pada saat orang-orang berangakat bekerja, jam
makan siang, dan jam pulang kerja pada sore hari. Simpang DKT dominan dilewati
kendaraan pribadi dan sepeda motor.
Dari arah utara sering terjadi antrian pada jam-jam sibuk. Antrian sering terjadi pada
pertigaan belakang gereja dari arah kalitan ke kanan disebabkan tidak ada lampu lalin,
dan antrian dari arah utara belok kanan. Dari arah selatan sangat lancar dan dari arah
barat juga sangat padat tapi karena lebar jalan memadai jadi tidak pernah terjadi
antrian yang sangat panjang.
Lokasi
Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 1.2 Peta Lokasi Simpang Fajar Indah, Surakarta
(Sumber : http://ndahsaja.com/wp-content/uploads/2011/12/peta-wisata-solo.png)
Keterangan : = Lokasi Penelitian
Kedua, pada simpang Kandang Sapi yang terletak di Mojosongo. Dari sebelah utara
ke selatan jalan Brigjen Katamso, sedangkan dari arah timur ke barat jalan Tentara
Pelajar. Simpang ini merupakan simpang 4 bersinyal yang terdiri dari 4 fase. Simpang
ini juga merupakan pusat akumulasi kendaraan dari terminal Tirtonadi menuju
Surabaya, khususnya bus kota dan bis antar kota, dan kendaraan berat yang menuju
Terminal Angkat Barang yang letaknya di daerah Pedaringan.
Konflik pada simpang ini, dari arah utara dan selatan yang sinyal lalu lintasnya
bersamaan sehingga yang dari arah utara ke kanan harus berhenti terlebih dulu,
menunggu yang dari arah selatan menuju utara lewat. Begitu juga sebaliknya, yang
dari arah selatan belok kanan harus berhenti terlebih dulu menunggu kendaraan yang
dari arah utara ke arah selatan lewat.
Lokasi
Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 1.3 Peta Lokasi Simpang Kandang Sapi, Surakarta
(Sumber : http://ndahsaja.com/wp-content/uploads/2011/12/peta-wisata-solo.png)
Keterangan : = Lokasi Penelitian
Ketiga, pada simpang Fajar Indah yang merupakan simpang 4 dengan 4 fase.
Simpang Fajar Indah merupakan jalan utama menuju bandara dan jalan alternatif
menuju kota semarang. Jalan ini dilewati oleh berbagai jenis kendaraan, dari arah
Utara (Fajar Indah) lurus, ke kanan, dan ke kiri lalu lintas sangat lancar. Dari arah
selatan (kleco) lurus, ke kanan, dan ke kiri juga lancar. Dari arah timur (Manahan)
lurus sangat padat tapi tetap lancar, ke kanan, dan ke kiri juga sangat lancar. Dari arah
barat (bandara Adi Sucipto) lurus terjadi antrian yang sangat panjang, sedangkan yang
ke arah kanan dan ke arah kiri sangat lancar.
Dari kondisi lapangan yang telah disurvei/diteliti perlu dilakukan analisis untuk
mengetahui tingkat kinerja ketiga simpang tersebut.Metode yang digunakan adalah
MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997.MKJI 1997 merupakan satu-satunya
metode yang dibuat Indonesia oleh Direktoral Jenderal Bina Marga dan Banyak
Digunakan dalam analisis kinerja simpang.
Lokasi
Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kinerja simpang empat DKT, Kandang Sapi, dan Fajar Indah kota
Surakarta menurut MKJI 1997 dan menghitung RAB dan Time Schedule pekerjaan
pelebaran.
1.3 BATAS MASALAH
1. Lokasi survei adalah simpang DKT (Pertemuan Jl. Dr. Muwardi – Jl. Dr. Wahidin
– Jl. Brigjen Slamet Riyadi), simpang Kandang Sapi (Pertemuan Jl. Brigjend
Katamso – Jl. Tentara Pelajar), dan simpang Fajar Indah (Pertemuan Jl. Letjend
Suprapto – Jl. Jend. A. Yani – Jl. Adi Sucipto)
2. Pelaksanaan waktu survei, pada simpang DKT dilakukan pada jam puncak siang,
pada simpang Kandang Sapi dilakukan pada jam puncak pagi, dan pada simpang
Fajar Indah dilakukan pada jam puncak sore.
3. Kendaraan yang diamati adalah kendaraan berat, kendaraan ringan, dan sepeda
motor.
4. Penelitian hanya membahas arus lalu lintas yang terkena pengaturan lalu lintas
pada saat lampu hijau menyala.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis kinerja Simpang DKT, Kandang Sapi dan Fajar Indah berdasarkan
MKJI 1997.
2. Alternatif penyelesaian masalah.
3. Menyusun RAB dan Time Schedule pekerjaan Pelebaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1.5 MANFAAT PENELITIAN
1. Dapat mengetahui tingkat kinerja simpang bersinyal setelah koordinasi simpang
dilakukan.
2. Hasil analisis kinerja simpang bisa digunakan sebagai masukan bagi instansi
terkait dalam pembangunan prasarana yang sesuai untuk keadaan yang ada.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai rekayasa lalu lintas
khususnya yang berkaitan dengan analisis kinerja simpang bersinyal.
4. Memberikan informasi tentang cara menghitung tingkat kinerja suatu simpang
bersinyal menggunakan metode MKJI 1997 dan lebih baik sehingga memberikan
saran perbaikan yang sesuai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Tingkat kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menerangkan kondisi operasional
dan fasilitas lalu lintas seperti yang dinilai oleh pembuat jalan.Untuk simpang
bersinyal tingkat kinerja dinyatakan dalam panjang antrian, proporsi kendaraan
terhenti dan tundaan.(MKJI, 1997).
Persimpangan terdiri dari dua kategori utama yaitu persimpangan sebidang dan
persimpangan tak sebidang (interchange).Perbedaan tersebut berdasarkan
besarnya arus atau volume lalu lintas yang harus dilayani simpang tersebut.Pada
simpang tidak bersinyal, pada umumnya arus atau volume lalu lintas yang dilayani
relatif kecil. Sedangkan pada simpang bersinyal simpang akan lebih dapat
melayani lalu lintas dengan arus atau volume lalu lintas sedang atau besar (>1000
kendaraan/ jam puncak untuk jalan dua lajur, atau > 1500 kendaraan / jam puncak
untuk jalan empat lajur atau lebih).
Adapun tingkat kinerja yang diukur pada MKJI 1997 adalah :
1. Panjang antrian (Que Length/QL)
Panjang antrian kendaraan (QL) adalah jarak antara muka kendaraan terdepan
hingga ke bagian belakang kendaraan yang berada paling belakang dalam suatu
antrian akibat sinyal lalu lintas.
2. Jumlah kendaraan terhenti (Number of Stoped Vehicle/ Nsv)
Angka henti (NS) yaitu jumlah rata - rata berhenti per kendaraan (termasuk
berhenti berulang `- ulang dalam antrian) sebelum melewati simpang.
3. Tundaan (Delay/D)
Tundaan (delay) adalah waktu tertundanya kendaraan untuk bergerak secara
normal.Tundaan pada suatu simpang dapat terjadi karena dua hal, yaitu
Tundaan lalu lintas (DT) dan Tundaan geometri (DG).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2 DASAR TEORI
2.2.1 Data Masukan
2.2.1.1 Geometrik, Pengaturan Lalu Lintas dan Kondisi Lingkungan
Sketsa simpang yang diperlukan:
a. Denah dan posisi dari pendekat-pendekat, pulau-pulau lalu lintas, garis
henti, penyeberangan pejalan kaki, marka lajur dan marka panah.
b. Lebar (ketelitian sampai sepersepuluh meter terdekat) dari bagian
pendekat yang diperkeras, tempat masuk dan keluar.
c. Panjang lajur dengan panjang terbatas (ketelitian sampai meter terdekat).
d. Gambar suatu panah yang menunjukkan arah Utara pada sketsa.
Disertakan juga data kondisi lapangan seperti kode pendekat (Utara, Selatan,
Timur dan Barat), tipe lingkungan jalan (COM =komersial, RES =
pemukiman, RA = akses terbatas), tingkat hambatan samping (tinggi/rendah),
median (Ya/Tidak), kelandaian (naik = + %, turun = - %), belok kiri langsung
(Ya/Tidak), jarak ke kendaraan parkir, dan lebar pendekat.
2.2.1.2 Kondisi Arus Lalu Lintas
Semua gerakan lalu lintas di dalam simpang harus dihitung dan dicatat, begitu
juga untuk belok kiri langsung (LTOR). Hitungan arus lalu lintas dalam
smp/jam dengan menggunakan emp berikut:
Tabel 2.1 Angka Ekivalen Kendaraan Penumpang
Tipe kendaraan
Emp
Pendekat
terlindung
Pendekat
terlawan
LV 1,0 1,0
HV 1,3 1,3
MC 0,2 0,4
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Arus lalu lintas dapat dihitung:
Q = QLV x QHV x empHV x QMC x empMC …………………...…………… (2.1)
2.2.2 Penggunaan Sinyal
2.2.2.1 Penentuan Fase Sinyal
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Gambar 2.1 Pengaturan fase sinyal
2.2.2.2 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang
Tabel 2.2. Operasional dan Perencanaan Nilai Normal Waktu Antar Hijau
Ukuran Simpang Lebar jalan rata-rata Nilai normal waktu antar
hijau
Kecil 6-9 m 4 detik/fase
Sedang 10-14 m 5 detik/fase
Besar ≥ 15m ≥ 6 detik/fase
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada saat sinyal merah semua, itu merupakan fungsi dari kecepatan dan jarak
dari kendaraan yang berangkat dan yang dating dari garis henti sampai ke titik
konflik, dan panjang dari kendaraan yang berangkat.
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Gambar 2.2 Titik Konflik Kritis dan Jarak Untuk Keberangkatan dan Kedatangan
Titik konflik kritis pada masing-masing fase (i) adalah titik yang
menghasilkan waktu merah semua.
Merah Semuai =
MAXAV
AV
EV
EVEV
V
L
V
lL
Di mana:
LEV, LAV = jarak dari garis henti ke titik konflik masing-masing untuk
kendaraan yang berangkat dan yang datang (m)
IEV = panjang kendaraan yang berangkat (m)
VEV, VAV = kecepatan untuk masing-masing untuk kendaraan yang
berangkat dan yang datang (m/det).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nilai-nilai sementara yang dipilih untuk VEV, VAV dan IEV karena ketiadaan
aturan di Indonesia:
Kecepatan kendaraan yang datang VAV : 10 m/det (kend. bermotor)
Kecepatan kendaraan yang berangkat VEV : 10 m/det (kend. bermotor)
3 m/det (kend. tak bermotor
misalnya sepeda)
1,2 m/det (perjalan kaki)
Panjang kendaraan yang berangkat lEV : 5 m (LV atau HV)
2 m (MC atau UM)
2.2.3 Penenuan Waktu Sinyal
2.2.3.1 Tipe Pendekatan
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Gambar 2.3 Penentuan Tipe Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2.3.2 Lebar Pendekatan Efektif
1. Untuk Pendekat Tipe O (Terlawan)
Jika WLTOR ≥ 2.0 meter, maka We = WA - WLTOR
Jika WLTOR ≤ 2.0 meter, maka We = WA x (1+PLTOR) -WLTOR.
keterangan:
WA : lebar pendekat
WLTOR : lebar pendekat dengan belok kiri langsung
2. Untuk Pendekat Tipe P (Terlindung)
Jika Wkeluar< We x (1 - PRT - PLTOR),
We sebaiknya diberi nilai baru = Wkeluar
keterangan:
PRT : rasio kendaraan belok kanan
PLTOR : rasio kendaraan belok kiri langsung
2.2.3.3 Arus Jenuh Dasar
Arus jenuh dasar adalah besarnya keberangkatan antrian didalam pendekat
selama kondisi ideal (mp/jam hijau).
Untuk pendekatan terlindung arus jenuh dasar ditentukan sebagai fungsi dari
lebar efektif pendekatan (We):
So = 600 x We ............................................................................................ (2.2)
Dimana:
SO = arus jenuh dasar (smp/jam hjau)
We = lebar efektif (m)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.1 Arus Jenuh Dasar Untuk Pendekat Tipe P
2.2.3.4 Faktor Penyesuaian
Faktor penyesuaian untuk nilai arus jenuh dasar untuk pendekat P
(Terlindung) dan O (Terlawan):
1. Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota
Penduduk kota
(juta jiwa)
Faktor penyesuaian ukuran kota
>3 1,05
1,0-3,0 1,00
0,5-1,0 0,94
0,1-0,5 0,83
<0,1 0,82
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumber: Manual Kapasitas Jalann Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.2 Rasio Belok Kiri dan Kanan 10% Untuk Ukuran Kota 1-3 Juta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Faktor penyesuaian hambatan samping
Table 2.4 Faktor Penyesuaian Untuk Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan
Samping dan Kendaraan Tak Bermotor
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
3. Faktor penyesuaian kelandaian
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.3 Faktor Penyesuaian Untuk Kelandaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Faktor penyesuaian parkir
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.4 Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Parkir dan Lajur Belok Kiri
yang Pendek
Faktor penyesuaian untuk nilai arus jenuh dasar untuk pendekatan tipe P saja:
1. Faktor penyesuaian belok kanan (FRT)
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.5 Faktor Penyesuaian Untuk Belok Kanan (FRT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Faktor penyesuaian belok kiri (FLT)
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.6 Faktor Penyesuaian Pengaruh Untuk Belok Kiri (FLT)
Nilai arus jenuh yang disesuaikan:
Nilai arus jenuh yang sesuai dengan hitungan sebagai:
S = SO x FCS x FSF x FG x FP x FRT x FLT
Dimana:
SO : arus jenuh dasar
FCS : faktor koreksi ukuran kota
FSF : faktor koreksi hambatan samping
FG : faktor koreksi kelandaian
FP : faktor koreksi parkir
FRT : faktor koreksi belok kanan
FLT : faktor koreksi belok kiri
2.2.3.5 Rasio Arus/Rasio Arus Jenuh
Nilai rasio arus (FR) dihitung dengan:
FR = Q/S ………...........................................................................................(2.3)
Dimana:
FR = rasio arus
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
S = arus jenuh (smp/jam)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nilai rasio arus simpang (IFR) dihitung dengan:
IFR = ∑ (FRCRIT) ………...............................................................................(2.4)
Dimana:
IFR = rasio arus simpang
FRORIT = nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu
fase sinyal
Nilai rasio fase (PR) dihitung dengan:
PR = FRCRIT/IFR ………...............................................................................(2.5)
Dimana:
PR = rasio fase
FRORIT = nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu
fase sinyal
IFR = rasio arus simpang
2.2.3.6 Waktu Siklus dan Waktu Hijau
1. Waktu siklus sebelum penyesuaian
Waktu siklus sebelum penyesuaian (Cua) dihitung untuk mengendalikan
waktu tetap.
Cua = (1,5 x LTI +5) / (1 – IFR) .............................................................(2.6)
Dimana:
Cua = waktu siklus sebelum penyesuaian sinyal (det)
LTI = waktu hilang total per siklus (det)
IFR = rasio arus simpang ∑(FRCRIT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.7 Penetapan Waktu Siklus Sebelum Penyesuaian
Tabel 2.5 Waktu Siklus yang Layak
Tipe pengaturan Waktu siklus yang layak
(det)
Pengaturan dua-fase 40-80
Pengaturan tiga-fase 50-100
Pengaturan empat-fase 80-130
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Nilai-nilai yang lebih rendah dipakai untuk simpang dengan lebar jalan
<10 m, nilai yang lebih tinggi untuk jalan yang lebih lebar. Waktu siklus
lebih rendah dari nilai yang disarankan, akan menyebabkan kesulitan bagi
para pejalan kaki untuk menyebrang.
2. Waktu hijau
Waktu hijau (g) untuk masing-masing fase dapat dihitung dengan rumus:
gi = (Cua – LTI) x PRi
dimana:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
gi = tampilan waktu hijau pada fase i (det)
Cua = waktu siklus sebelum penyesuaian (det)
LTI = waktu hilang total per siklus (det)
PRi = rasio fase FRorit/∑(FRorit)
Waktu hijau yang kurang dari 10 detik akan mengakibatkan pelanggaran
lampu merah yang berlebihan dan kesulitan bagi pejalan kaki untuk
menyebrang.
3. Waktu siklus yang disesuaikan
Waktu siklus yang disesuaikan dapat dihtung dengan rumus:
c = ∑g + LTI ……...............................................................................(2.7)
dimana:
c = waktu siklus yang disesuaikan (det)
∑g = total waktu hijau (det)
LTI = total waktu hijau per siklus (det)
2.2.4 Kapasitas
2.2.4.1 Kapasitas
1. Kapasitas masing-masing pendekatan
Dapat dihitung dengan rumus:
C = S x g/c ……..…...............................................................................(2.8)
Dimana:
C = kapasitas (smp/jam)
S = arus jenuh (smp/jam)
g = waktu hijau (det)
c = waktu siklus yang disesuaikan (det)
2. Derajat kejenuhan masing-masing pendekatan
Dapat dihitung dengan rumus:
DS = Q/C …….......................................................................................(2.9)
Dimana:
DS = derajat kejenuhan
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2.4.2 Keperluan Untuk Perubahan
Jika waktu siklus yang telah dihitung lebih besar dari batas atas yang telah
ditentukan, derajat kejenuhan umumnya juga lebih tinggi dari 0,85. Berarti
simpang tersebut mendekati lewat-jenuh, yang akan menyebabkan antrian
panjang pada kondisi lalu lintas puncak. Kemungkinan untuk menambah
kapasitas simpang melalui salah satu dari tindakan berikut:
1. Penambahan lebar pendekatan
2. Perubahan fase sinyal
3. Pelarangan pergerakan belok kanan.
2.2.5 Perilaku Lalu Lintas
Perilaku lalu lintas dapat ditentukan berdasarkan pada arus lalu lintas (Q),
derajat kejenuhan (DS) dan waktu sinyal (c dan g).
2.2.5.1 Panjang Antrian
1. Menghitung jumlah antrian smp (NQ1) yang tersisa dari fase hijau
sebelumnya.
Untuk DS > 0,5
C
DSDSDSCNQ
5,081125,0
2
1
..................(2.10)
Dimana:
NQ1 = jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
DS = derajat kejenuhan
C = kapasitas (smp/jam)
Untuk DS ≤ 0,5:
NQ1 = 0
Dimana:
NQ1 = jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DS = derajat kejenuhan
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.8 Jumlah Kendaraan Antri (smp) yang Tersisa Dari Fase Hijau
Sebelumnya
2. Menghitung jumlah antrian smp yang datang selama fase merah (NQ2)
36001
12
Q
DSGR
GRcNQ
............................................................(2.11)
Dimana:
NQ2 = jumlah smp yang dating selama fase merah
DS = derajat kejenuhan
GR = rasio hijau
c = waktu siklus (det)
Qmasuk = arus lalu lintas pada tempat masuk di luar LTOR (smp/jam)
Dapat dihitung jumlah kendaraan antri:
NQ = NQ1 +NQ2 ..................................................................................(2.12)
3. Panjang antrian
MASUK
MAX
W
NQQL
20
................................................................................(2.13)
Dimana:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
QL = panjang antrian
NQMAX = jumlah kendaraan antrian max.
WMASUK = lebar masuk
20 = luas rata-rata yang dipergunakan per smp (20 m2)
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.9 Perhitungan Jumlah Antrian (NQMAX) Dalam smp
2.2.5.2 Kendaraan Terhenti
Angka henti yaitu jumlah berhenti rata-rata per kendaraan (termasuk berhenti
terulang dalam antrian) sebelum melewati suatu simpang. Angka henti dapat
dihitung dengan rumus:
36009,0
cQ
NQNS .......................................................................(2.14)
Dimana:
NS = angka henti
NQ = jumlah kendaraan antri
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
c = waktu siklus (det)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Rasio kendaraan terhenti yaitu rasio kendaraan yang harus berhenti akibat
sinyal merah sebelum melewati suatu simpang. Rasio kendaraan terhenti dapat
dihitung dengan rumus:
1,min NSPSV ...................................................................................(2.15)
Dimana:
PSV = rasio kendaraan terhenti
NS = angka henti
jumlah kendaraan terhenti pada masing-masing pendekatan dapat dihitung
dengan rumus:
NSQNSV (smp/jam) .....................................................................(2.16)
Dimana:
NSV = jumlah kendaraan terhenti
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
NS = angka henti
Angka henti seluruh simpang dapat dihitung dengan rumus:
TOT
SV
TOTQ
NNS
..........................................................................................(2.17)
Dimana:
NSTOT = angka henti seluruh simpang
NSV = jumlah kendaraan terhenti
QTOT = arus lalu lintas total
2.2.5.3 Tundaan
Tundaan pada simpang dapat terjadi karena dua hal:
1. Tundaan lalu lintas (DT)
Terjadi karena interaksi lalu lintas dengan gerakan lainnya pada suatu
simpang.
C
NQAcDT
36001
....................................................................(2.18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dimana:
DT = tundaan lalu lintas rata-rata (det/smp)
c = waktu siklus yang disesuaikan (det)
A =
DSGR
GR
1
15,02
GR = rasio hijau (g/c)
DS = derajat kejenuhan
NQ1= jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
C = kapasitas (smp/jam)
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Grafik 2.10 Penetapan Tundaan Lalu Lintas Rata-Rata (DT)
2. Tundaan geometri (DG)
Terjadi karena perlambatan dan percepatan saat membelok pada suatu
simpang dan/atau terhenti karena lampu merah.
4611 SVTSV PPPDG ......................................................(2.19)
Dimana:
DG1 = tundaan geometri rata-rata pada pendekat j (det/smp)
PSV = rasio kendaraan terhenti pada suatu pendekat
PT = rasio kendaraan membelok pada suatu pendekat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tundaan rata-rata untuk suatu pendekat j dapat dihitung dengan rumus:
jjj DGDTD
..................................................................................(2.20)
Dimana:
Dj = tundaan rata-rata untuk pendekat j (det/smp)
DTj = tundaan lalu lintas rata untuk pendekat j (det/smp)
DGj = tundaan geometri rata-rata untuk pendekat j (det/smp)
Table 2.6 Perilaku Lalu Lintas Tundaan Rata-Rata
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997)
Sedangkan tundaan rata-rata untuk seluruh simpang dapat dihitung dengan
rumus:
TOT
IQ
DQD
.....................................................................................(2.21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan proyek pembangunan.
Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-
masing daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah
tenaga kerja. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran
biaya suatu bangunan yaitu:
1. Faktor teknis: berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan serta gambar-gambar
konstruksi bangunan.
2. Faktor non teknis: berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga
kerja.
2.2.6.1 Penyusunan Anggaran Biaya
Cara penyusunan anggaran biaya berbeda-beda meskipun berdasarkan pada
prinsip yang sama. Ada 2 macam jenis penyusunan anggaran biaya, yaitu:
1. Anggaran biaya kasar/taksiran ( cost estimate )
Penyusunan anggaran biaya kasar memerlukan bahan-bahan antara lain
gambar perencanaan, keterangan singkat mengenai bahan-bahan bangunan
yang digunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran biaya
kasar antara lain:
a. Jenis dan ukuran bangunan.
b. Jenis konstruksi (berat atau ringan).
c. Lokasi bangunan.
2. Anggaran biaya teliti
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran biaya teliti,
antara lain:
a. Peraturan dan syarat-syarat (bestek).
b. Gambar rencana atau gambar bestek.
c. Buku analisa BOW.
d. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Peraturan-peraturan bangunan Negara dan bangunan setempat.
f. Syarat-syarat lain yang diperlukan.
2.2.6.2 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
RAB = ∑ ( Volume x Harga satuan pekerjaan )
Tabel 2.7 Contoh Rekapitulasi Perkiraan Waktu
Pekerjaan
No Mata
Pembayaran URAIAN PEKERJAAN
KODE
ANALISA VOLUME SATUAN
HARGA
SATUAN (Rp.)
JUMLAH
HARGA (Rp.)
BOBOT
( % )
1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilitas dan Demobilitas - 1 Ls 1,353,030.00 1,353,030.00 1.205
1.8 Administrasi dan Dokumentasi - 1 Ls 750,000.00 750,000.00 0.668
Direksi Keet - 1 Ls 750,000.00 750,000.00 0.668
Papan Nama Proyek - 1 Ls 500,000.00 500,000.00 0.445
Pengukuran - 1 Ls 500,000.00 500,000.00 0.445
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 1. UMUM 3,853,030.00 3.43
DIVISI 2. PEKERJAAN TANAH
pengupasan tanah K-210 600.00 M2 1,877.26 1,126,356.00 1.003
Persiapan badan jalan EI-33 600.00 M2 1,498.22 898,932.00 0.800
3.1(1) Galian biasa EI-331 300.00 M3 3,501.08 1,050,324.00 0.935
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 2. PEKERJAAN TANAH 3,075,612.00 2.74
DIVISI 3. PERKERASAN BERBUTIR
1 Konstruksi LPB EI-521 160.00 M3 110,998.60 17,759,776.00 15.810
2 Konstruksi LPA EI-512 120.00 M3 251,253.43 30,150,411.60 26.841
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 3. PERKERASAN BERBUTIR 47,910,187.60 42.65
DIVISI 4. PERKERASAN ASPAL
6.1(1) Lapis Resap Pengikat EI-611 600.00 M2 8,745.83 5,247,498.00 4.671
6.3 LASTON EI-815 40.00 M3 1,208,693.32 48,347,732.80 43.041
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 4. PERKERASAN ASPAL 53,595,230.80 47.71
DIVISI 5. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4(1) Marka Jalan Thermoplastic LI-841 30.00 M3 92,031.23 2,760,936.90 2.458
8.4(4) Rambu lalu-lintas LI-842 3 LS 378,537.14 1,135,611.42 1.011
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 5. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 3,896,548.32 3.47
DIVISI 6. PEKERJAAN HARIAN
DIVISI 7. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN\
REKAPITULASI
DIVISI URAIAN JUMLAH HARGA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DIVISI 1 UMUM 3,853,030.00
DIVISI 2 PEKERJAAN TANAH 3,075,612.00
DIVISI 3 PERKERASAN BERBUTIR 47,910,187.60
DIVISI 4 PERKERASAN ASPAL 53,595,230.80
DIVISI 5 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 3,896,548.32
DIVISI 6 PEKERJAAN HARIAN 0.00
DIVISI 7 PEKERJAAN PEMELOIHARAAN RUTIN 0.00
JUMLAH HARGA
112,330,608.72 100.000
PPn 10%
11,233,060.87
JUMLAH TOTAL
123,563,669.59
Dibulatkan = (Rp.) 123,563,670
SERATUS DUA PULUH TIGA JUTA LIMA RATUS ENAM PULUH TIGA RIBU ENAM RATUS TUJUH PULUH
2.2.7 Time Schedule Pekerjaan
Yang dimaksud dengan Time Schedule (penjadwalan) adalah mengatur
rencana kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan. Kegiatan ini menliputi:
1. Kebutuhan tenaga kerja
2. Kebutuhan material atau barang
3. Kebutuhan waktu
4. Transportasi atau pengangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 3
METODOLOGI
3.1 DATA PRIMER
Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama.
3.1.1 Data Lalu Lintas
Data lalu lintas diperoleh dengan cara menghitung arus lalu lintas yang melintas pada
lokasi survei yang telah ditentukan.
1. Survey pendahuluan: yang dimaksud untuk mencari jam sibuk dan hari tersibuk. Jam
sibuk diperoleh dari jumlah kendaraan yang lewat pada simpang yang telah
ditentukan.
2. Survey volume lalu lintas pada jam sibuk:
a. Dilakukan berdasarkan arus arah pada tiap pendekat yang dilakukan:
Simpang DKT pada jam 13.00 – 15.00
Simpang Kandang Sapi pada jam 06.30 – 08.30
Simpang Fajar Indah pada jam 15.15 – 17.15
b. Perhitungan dilakukan tiap 15 menit untuk setiap interval waktu.
c. Perhitungan dilakukan selama 2 jam.
d. Dilakukan perhitungan panjang antrian pada tiap kaki simpang.
3. Peralatan yang digunakan saat penelitian:
a. Alat tulis
b. Formulir SIG untuk perhitungan metode MKJI 1997
c. Jam, digunakan untuk mengetahui saat mulai dan berakhirnya waktu pelaksanaan
pengambilan data arus lalu lintas pada simpang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Data lalu lintas yang disurvei adalah data lalu lintas terklasifikasi yaitu LV (kendaraan
ringan), HV (kendaraan berat), MC (sepeda motor) dan kendaraan tak bermotor.
5. Jumlah surveyor:
a. Pada simpang DKT, survei volume lalu lintas dilakukan oleh 8 orang.
b. Pada simpang Kandang Sapi, survei volume lalu lintas dilakukan oleh 9 orang.
c. Pada simpang Fajar Indah, survei volume lalu lintas dilakukan oleh 9 orang.
3.1.2 Traffic Signal
1. Data yang disurvei pada survei traffic signal adalah fase sinyal ( waktu hijau, waktu
kuning, waktu merah, dan waktu hilang ).
2. Jumlah surveyor 2 orang pada tiap simpang.
3. Lokasi survei:
a. Simpang DKT
b. Simpang Kandang Sapi
c. Simpang Fajar Indah.
4. Peralatan yang digunakan:
a. Alat tulis
b. Formulir perhitungan
c. Stopwatch, untuk menghitung waktu nyala lampu lalu lintas.
3.1.3 Data Geometri
Data geometri didapat dari survei langsung di lapangan.
1. Cara mengukur data geomerti simpang:
a. Menyiapkan gambar sketsa simpang, meteran dan alat penerangan.
b. Satu orang petugas memegang alat penerang dan memberi tanda pada pengguna
jalan supaya hati-hati untuk melindungi petugas pengukur.
c. Dua orang petugas mengukur data geometrik yang dibutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Hasil pengukuran dicatat pada formulir yang disediakan.
2. Jumlah surveyor ada 3 orang.
3. Waktu survei: survei dilakukan pada malam hari.
4. Data yang disurvey adalah tipe lingkungan jalan, median (ada atau tidaknya median
pada tiap kaki simpang), belok kiri langsung (diperbolehkan atau tidaknya belok kiri
langsung), dan lebar pendekat (WA, WMASUK, WLTOR, dan WKELUAR).
3.2 DATA SEKUNDER
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan. Data sekunder yang dibutuhkan dalam laporan ini yaitu:
1. Peta lokasi survei
2. Harga satuan pekerjaan.
3.3 LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN
1. Nama simpang : Simpang DKT
Lokasi : Jln. Brigjen Slamet Riyadi
Waktu : 2 jam
Pelaksanaan : pada jam puncak siang ( 13.00 – 15.00 )
Jumlah fase : 3 fase
Tabel 3.1 Penentuan Waktu Sinyal Simpang DKT
Pendekat Penentuan Waktu Panjang
Antrian Merah Kuning Hijau
Utara 75 3 28 124
Selatan 80 3 23 131
Barat 67 3 36 107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 3.1 Lokai Simpang DKT
2. Nama simpang : Simpang kandang sapi
Lokasi : Jln. Tentara Pelajar
Waktu : 2 jam
Pelaksanaan : pada jam puncak pagi ( 06.30 – 08.30 )
Jumlah fase : 3 fase
Tabel 3.2 Penentuan Waktu Sinyal Simpang Kandang Sapi
Pendekat Penentuan Waktu Panjang
Antrian Merah Kuning Hijau
Utara 84 3 13 45
Selatan 84 3 13 40
Timur 79 3 18 49
Barat 74 3 23 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 3.2 Lokasi Simpang Kandang Sapi
3. Nama simpang : Simpang fajar indah
Lokasi : Jln. Adi Sucipto
Waktu : 2 jam
Pelaksanaan : jam puncak sore ( 15.15 – 17.15 )
Jumlah fase : 4 fase
Tabel 3.3 Penentuan Waktu Sinyal Simpang Fajar Indah
Pendekat Penentuan Waktu Panjang
Antrian Merah Kuning Hijau
Utara 112 3 13 37
Selatan 97 3 28 29
Timur 90 3 35 62
Barat 99 3 26 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 3.3 Lokasi Simpang Fajar Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.4 PERHITUNGAN KINERJA SIMPANG
Untuk mengetahui kinerja simpang dilakukan survei. Diperoleh contoh dalam diagram
pada gambar 3.4 di bawah ini:
Ringkasan Prosedur Perhitungan
(Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997)
Gambar 3.4 Badan alir analisis simpang bersinyal
PERUBAHAN
Ubah penentuan lebar
pendekat, fase sinyal,
aturan membelok dsb.
LANGKAH A: DATA MASUKAN
A-1 : Geometri, pengaturan lalu lintas dan
kondisi lingkungan
A-2 : Kondisi arus lalu lintas
LANGKAH B: PENGGUNAAN SINYAL
B-1 : Fase sinyal
B-2 : Waktu antara hijau dan hilang
LANGKAH C : PENENTUAN WAKTU
SINYAL
C-1 : Tipe pendekat
C-2 : Lebar pendekat efektif
C-3 : Arus jenuh dasar
C-4 : Faktor-faktor penyesuaian
C-5 : Rasio arus/arus jenuh
C-6 : Waktu siklus dan waktu hijau
LANGKAH D : KAPASITAS
D-1 : Kapasitas
D-2 : Keperluan untuk perubahan
LANGKAH E : PERILAKU LALULINTAS
E-1 : Persiapan
E-2 : Panjang antrian
E-3 : Kendaraan terhenti
E-4 : Tundaan
Bila DS > 0,85
Bila DS < 0,85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.5 PERBAIKAN
Setelah dilakukan survei volume lalu lintas, traffic signal dan geometri maka didapat
analisis untuk mengetahui simpang yang telah disurvei perlu dilakukan perbaikan atau
tidak.
3.5.1 Traffic Signal
Yang perlu diperbaiki antara lain:
1. Perubahan fase sinyal.
2. Resetting signal.
3.5.2 Geometri
Perlu dilakukan perbaikan bila terjadi kerusakan geometri jalan supaya lalu lintas pada
suatu simpang lancar.
1. Pemanfaatan ruas jalan secara optimal.
2. Penambahan lebar pendekat.
3. Perbaikan jari-jari tikungan pada simpang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.6 DIAGRAM ALIR PERENCANAAN
Gambar 3.5 Diagram Alir Perencanaan
Mulai
Persiapan
Data primer:
1. Data lalu lintas
2. Traffic light
3. geometri
Data sekunder:
1. Peta lokasi survei
2. Harga satuan pekerjaan
Kinerja simpang:
Panjang antrian, derajat kejenuhan
dan tundaan.
DS > 0,85
ya
tidak
Perbaikan:
1. Traffic signal
2. Geometri
Perencanaan simpang:
1. Perubahan fase sinyal
2. Perambuan
3. Perubahan geometri tikungan (r)
4. Pelebaran bahu jalan
Tidak perlu
dilakukan
perbaikan.
selesai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 GEOMETRI SIMPANG
4.1.1 Simpang DKT
Gambar 4.1 Geometri Simpang DKT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.1.2 Simpang Kandang Sapi
Gambar 4.2 Geometri Denah Perempatan Kandang Sapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.1.3 Simpang Fajar Indah
Gambar 4.3 Geometri Simpang Fajar Indah
Gambar geometri setelah perbaikan simpang tertera pada lampiran.
4.2 DATA VOLUME LALU LINTAS
4.2.1 Perempatan DKT
Perempatan DKT termasuk simpang 3 fase, sebab dari arah timur hanya di
gunakan pada malam hari yaitu pada jam 22.00. Sehingga pada siang hari
hanya satu jalur yang digunakan, yaitu dari arah barat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Arah Utara
Tabel 4.1 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Dr. Muwardi
jam 13.00 – 15.00
Utara
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
13.00 - 13.15 71 0 80 0 0 3 159 161 163
13.15 - 13.30 78 2 85 0 0 7 165 165 174
13.30 - 13.45 96 1 103 1 0 4 213 195 209
13.45 - 14.00 65 3 312 2 0 15 203 170 617
14.00 - 14.15 85 2 300 2 0 9 209 172 603
14.15 - 14.30 104 0 279 3 0 10 196 143 577
14.30 - 14.45 95 1 270 1 0 2 185 137 567
14.45 - 15.00 89 0 259 1 0 6 180 132 470
2. Arah Selatan
Tabel 4.2 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Dr. Muwardi
jam 13.00 – 15.00
Selatan
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
13.00 - 13.15 17 57 30 3 1 0 42 298 29
13.15 - 13.30 21 61 37 5 0 1 44 312 33
13.30 - 13.45 22 81 36 5 0 0 72 295 27
13.45 - 14.00 30 123 65 4 3 1 47 297 55
14.00 - 14.15 22 181 55 6 0 1 42 353 49
14.15 - 14.30 35 169 38 4 1 0 40 353 43
14.30 - 14.45 27 143 50 1 0 0 35 333 40
14.45 - 15.00 21 120 57 1 2 2 38 289 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Arah Barat
Tabel 4.3 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Brigjen Slamet Riyadi
jam 13.00 – 15.00
Barat
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
13.00 - 13.15 30 165 0 2 3 0 89 435 17
13.15 - 13.30 33 182 0 3 3 0 100 449 20
13.30 - 13.45 59 190 0 3 4 0 111 387 10
13.45 - 14.00 61 185 2 0 3 0 60 426 28
14.00 - 14.15 46 210 2 6 1 0 63 479 13
14.15 - 14.30 58 188 0 2 2 0 124 436 11
14.30 - 14.45 46 190 1 1 2 0 103 388 15
14.45 - 15.00 41 197 1 0 3 0 91 343 10
4.2.2 Perempatan Kandang Sapi
1. Arah utara
Tabel 4.4 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Brigjen Katamso
jam 06.30 – 08.30
Utara
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
06.30 - 06.45 21 39 7 2 2 1 293 633 56
06.45 - 07.00 20 51 6 1 0 0 291 529 74
07.00 - 07.15 16 39 6 0 0 1 265 611 69
07.15 - 07.30 14 39 9 2 5 0 235 612 87
07.30 - 07.45 15 37 11 2 1 0 178 473 83
07.45 - 08.00 11 45 4 4 6 1 164 411 78
08.00 - 08.15 14 44 8 3 8 0 134 384 52
08.15 - 08.30 15 37 8 0 9 0 144 323 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Arah selatan
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Brigjen Katamso
jam 06.30 – 08.30
Selatan
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
06.30 - 06.45 7 32 3 0 1 1 11 392 14
06.45 - 07.00 3 29 3 0 1 0 19 395 17
07.00 - 07.15 2 28 1 0 5 0 23 347 16
07.15 - 07.30 2 25 1 0 1 0 11 357 21
07.30 - 07.45 4 27 2 0 2 0 28 333 15
07.45 - 08.00 2 16 3 0 0 0 19 231 15
08.00 - 08.15 3 26 9 0 3 0 18 248 23
08.15 - 08.30 5 34 2 0 4 0 13 235 4
3. Arah timur
Tabel 4.6 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Tentara Pelajar
jam 06.30 – 08.30
Timur
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
06.30 - 06.45 3 18 10 0 0 0 22 142 177
06.45 - 07.00 3 13 7 0 1 0 21 154 177
07.00 - 07.15 1 26 7 1 2 0 15 144 190
07.15 - 07.30 2 16 9 1 1 0 18 155 236
07.30 - 07.45 3 22 5 0 3 1 13 141 143
07.45 - 08.00 1 17 11 0 1 1 14 102 123
08.00 - 08.15 1 16 10 0 2 3 18 91 103
08.15 - 08.30 2 22 11 0 6 1 18 92 108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Arah barat
Tabel 4.7 Rekapitulasi Pencacahan Arua Lalu Lintas Jalan Tentara Pelajar
jam 06.30 – 08.30
Barat
waktu kendaraan ringan kendaraan berat sepeda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
06.30 - 06.45 5 22 3 0 18 0 41 158 7
06.45 - 07.00 5 45 4 0 17 1 45 344 14
07.00 - 07.15 17 64 4 0 22 0 53 389 17
07.15 - 07.30 12 44 3 1 22 1 48 456 21
07.30 - 07.45 6 56 5 1 22 0 42 352 23
07.45 - 08.00 7 42 6 1 26 3 45 288 15
08.00 - 08.15 6 52 7 1 27 2 48 231 12
08.15 - 08.30 6 38 6 2 23 0 41 202 13
4.2.3 Perempatan Fajar Indah
1. Arah utara
Tabel 4.8 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Jendral Ahmad Yani
jam 15.15 – 17.15
Utara
waktu kendaraan ringan kendaraan berat seperda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
15.15 - 15.30 17 8 9 0 0 0 36 45 23
15.30 - 15.45 13 12 13 1 2 1 40 42 48
15.45 - 16.00 25 12 13 0 0 1 47 40 42
16.00 - 16.15 10 11 18 0 0 0 42 48 50
16.15 - 16.30 23 11 4 2 0 1 44 37 38
16.30 - 16.45 20 11 13 1 0 1 41 45 32
16.45 - 17.00 16 9 10 1 0 0 37 47 35
17.00 - 17.15 11 13 11 1 0 0 33 30 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Arah selatan
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Jendral Ahmad Yani
jam 15.15 – 17.15
Selatan
waktu kendaraan ringan kendaraan berat seperda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
15.15 - 15.30 25 5 20 0 0 0 27 60 27
15.30 - 15.45 26 7 26 3 0 3 53 49 53
15.45 - 16.00 22 12 22 3 0 3 37 56 37
16.00 - 16.15 16 13 16 2 0 2 42 97 42
16.15 - 16.30 14 15 14 3 0 3 44 60 44
16.30 - 16.45 13 19 13 0 0 0 35 40 35
16.45 - 17.00 17 12 17 3 0 3 31 42 31
17.00 - 17.15 11 12 11 1 0 1 34 57 34
3. Arah timur
Table 4.10 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Adi sucipto
jam 15.15 – 17.15
Timur
waktu kendaraan ringan kendaraan berat seperda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
15.15 - 15.30 33 191 10 0 12 0 48 470 13
15.30 - 15.45 22 151 15 0 4 0 63 379 23
15.45 - 16.00 22 164 23 0 4 0 100 517 41
16.00 - 16.15 19 197 19 1 5 0 86 512 60
16.15 - 16.30 20 175 12 0 8 0 79 504 23
16.30 - 16.45 21 177 19 0 6 0 51 556 40
16.45 - 17.00 21 158 15 1 7 0 72 497 34
17.00 - 17.15 23 170 19 0 5 0 59 527 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Arah barat
Tabel 4.11 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Jalan Adi sucipto
jam 15.15 – 17.15
Barat
waktu kendaraan ringan kendaraan berat seperda motor
LTOR ST RT LTOR ST RT LTOR ST RT
15.15 - 15.30 12 181 22 0 13 0 73 478 22
15.30 - 15.45 15 145 19 0 18 0 23 370 16
15.45 - 16.00 23 131 18 0 12 0 41 477 14
16.00 - 16.15 19 134 17 0 19 0 60 590 29
16.15 - 16.30 12 172 23 0 22 0 23 525 20
16.30 - 16.45 19 110 14 0 12 1 40 425 24
16.45 - 17.00 15 86 10 0 14 0 34 516 17
17.00 - 17.15 19 125 14 0 12 0 38 525 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.3 PERHITUNGAN KINERJA SIMPANG
4.3.1 Kondisi Lapangan
Tabel 4.12 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan simpang DKT
Tabel Formulir SIG - I
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
FORMULIR SIG-I : Kota : Surakarta
- GEOMETRI Simpang : perempatan DKT Slamet Riyadi
- PENGATURAN LALULINTAS Ukuran Kota/jumlah penduduk (isi dalam jutaan) : 1.00
- LINGKUNGAN Perihal : 3 fase
Periode : jam puncak siang
FASE SINYAL YANG ADA (Gambarkan Sket Fase)
g =
28 g =
23 g =
36 g = Waktu siklus : c
96
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG =
IG= 3 IG= 3 IG= 3 IG = 9
SKETSA SIMPANG
KONDISI LAPANGAN
Tipe Hambatan Belok kiri
Jarak ke Lebar
Pendekat ( m )
Kode lingkunga
n Samping Median kelandaian
langsung
kendaraan
Pendekat Masuk Belok kiri lgs.
Keluar
Pendekat jalan +/- % parkir (m) WA WENTR
Y W LTOR W EXIT
(com/res/ra) (Tinggi/Rendah
) Ya/Tida
k Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
U com T T 0 T 0 6.65 6.65 0.00 6.85
S com T T 0 T 0 4.80 4.80 0.00 5.50
B com T T 0 T 0 6.85 6.85 0.00 6.20
Ket : diisi manual lihat keterangan kolom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.13 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan Simpang Kandang Sapi
Tabel Formulir SIG - I
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
FORMULIR SIG-I : Kota : Surakarta
- GEOMETRI Simpang : perempatan Kandang Sapi
- PENGATURAN LALULINTAS Ukuran Kota/jumlah penduduk (isi dalam jutaan) : 1.00
- LINGKUNGAN Perihal : 3 fase
Periode : jam puncak pagi
FASE SINYAL YANG ADA (Gambarkan Sket Fase)
g = 13 g = 18 g = 23 g = Waktu siklus : c
63
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG =
IG= 3 IG= 3 IG= 3 IG= 9
SKETSA SIMPANG
KONDISI LAPANGAN
Tipe Hambatan Belok kiri Jarak ke Lebar Pendekat (
m )
Kode lingkungan Samping Median kelandaian langsung kendaraan Pendekat Masuk Belok kiri lgs.
Keluar
Pendekat jalan +/- % parkir (m) WA WENTRY W LTOR W EXIT
(com/res/ra) (Tinggi/Rendah) Ya/Tidak Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
U com T T 0 Y 0 5.40 3.40 2.00 5.00
S com T T 0 Y 0 4.90 4.90 0.00 6.00
T com T T 0 Y 0 4.00 4.00 0.00 3.90
B com T T 0 Y 0 4.40 4.40 0.00 3.90
Ket : diisi manual lihat keterangan kolom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.14 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan Simpang Fajar Indah
Tabel Formulir SIG - I
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
FORMULIR SIG-I : Kota : Surakarta
- GEOMETRI Simpang : perempatan Fajar Indah
- PENGATURAN LALULINTAS Ukuran Kota/jumlah penduduk (isi dalam jutaan) : 1.00
- LINGKUNGAN Perihal : 4 fase
Periode : jam puncak sore
FASE SINYAL YANG ADA (Gambarkan Sket Fase)
g = 13 g = 28 g = 35 g = 26 Waktu siklus : c
114
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG =
IG= 3 IG= 3 IG= 3 IG = 3 12
SKETSA SIMPANG
KONDISI LAPANGAN
Tipe Hambatan Belok kiri Jarak ke Lebar
Pendekat ( m )
Kode lingkungan Samping Median kelandaian langsung kendaraan Pendekat Masuk Belok kiri lgs. Keluar
Pendekat jalan +/- % parkir (m) WA WENTRY W LTOR W EXIT
(com/res/ra) (Tinggi/Rendah) Ya/Tidak Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
U com T T 0 Y 0 4.60 4.60 0.00 5.10
S com T T 0 Y 0 6.85 4.85 2.00 3.60
T com T Y 0 Y 0 8.60 4.60 4.00 8.60
B com T Y 0 Y 0 8.60 4.60 4.00 8.60
Ket :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diisi manual
lihat keterangan kolom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan:
Kolom (1) : Kode pendekatan yang digunakan penempatan arah (Utara, Selatan,
Timur dan Barat).
Kolom (2) : Tipe lingkungan jalan (COM = Komersial, RES = Pemukiman, RA =
Akses terbatas).
Kolom (3) : Tingkat Hambatan Samping (Tinggi: Besar arus berangkat pada
tempat masuk dan keluar berkurang oleh karena aktivitas di samping
jalan pada pendekat seperti angkutan umum berhenti, pejalan kaki
berjalan sepanjang atau melintasi pendekat, keluar-masuk halaman di
samping jalan. Rendah: Besar arus berangkat pada tempat masuk dan
keluar tidak berkurang oleh hambatan samping dari jenis-jenis yang
disambut di atas).
Kolom (4) : Median (jika terdapat median pada bagian kanan dari garis henti
dalam pendekatan).
Kolom (5) : Kelandaian (kelandaian dalam %, naik = +%; turun = - %).
Kolom (6) : Belok kiri langsung (LTOR diijinkan Ya/Tidak pada pendekat).
Kolom (7) : Jarak ke Kendaraan Parkir (jarak normal antara garis henti dan
kendaraan pertama yang diparkir disebelah hulu pendekatan).
Kolom (8) : Lebar pendekat WA merupakan lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur dibagian tersempit disebelah hulu (m).
Kolom (9) : Lebar pendekat WMASUK merupakan lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur pada garis henti (m).
Kolom (10) : Lebar pendekat WLTOR merupakan dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan untuk belok kiri langsung.
Kolom (11) : Lebar pendekat WE merupakan lebar dari bagian yang diperkeras,
yang digunakan dalam perhitungan kapasitas (yaitu dengan
pertimbangan terhadap WA, WMASUK, WLTOR dan gerakan lalu lintas
membelok, (m).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.3.2 Arus Lalu Lintas Tabel 4.15 Arus Lalu Lintas Simpang DKT
Tabel Formulir SIG - II
SIMPANG BERSINYAL
Tanggal : Maret 2012
Ditangani oleh : Susi
Eka Rahmawati
Formulir SIG-II :
Kota : Surakarta
ARUS LALULINTAS
Simpang : perempatan DKT Slamet Riyadi Periode : jam puncak siang
Perihal : 3 fase
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor (
MV ) Kend.tak bermotor
Kendaraan Ringan(LV)
Kendaraan Berat(HV) Sepeda Motor(MC)
Kendaraan Bermotor Rasio Arus Rasio
Kode Arah emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total Berbelok UM PUM =
Pendekat
emp terlawan = 1,0 emp terlawan = 1,3 emp terlawan = 0,4 MV
UM/ MV
kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kiri Kanan kend/
jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan PLT PRT jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
U
LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
LTOR 349 349 349 8 10 10 417 83 167 774 443 526 0.271 2
ST 6 6 6 0 0 0 622 124 249 628 130 255 5
RT 823 823 823 36 47 47 960 192 384 1819 1062 1254 0.616 0
Total 1178 1178 1178 44 57 57 1999 400 800 3221 1635 2035 7 0.0022
S
LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
LTOR 114 114 114 15 20 20 164 33 66 293 166 199 0.162 4
ST 401 401 401 4 5 5 1030 206 412 1435 612 818 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
RT 208 208 208 2 3 3 187 37 75 397 248 285 0.219 0
Total 723 723 723 21 27 27 1381 276 552 2125 1027 1303 6 0.0028
B
LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
LTOR 211 211 211 9 12 12 309 62 124 529 285 346 0.353 2
ST 328 328 328 8 10 10 821 164 328 1157 503 667 0
RT 5 5 5 0 0 0 67 13 27 72 18 32 0.023 0
Total 544 544 544 17 22 22 1197 239 479 1758 806 1045 2 0.0011
Tabel 4.16 Arus Lalu Lintas Simpang Kandang Sapi
Tabel Formulir SIG - II
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-II : Kota : Surakarta
ARUS LALULINTAS Simpang : perempatan Kandang Sapi Periode : jam puncak pagi
Perihal : 3 fase
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor (
MV ) Kend.tak bermotor
Kendaraan Ringan(LV) Kendaraan Berat(HV) Sepeda Motor(MC) Kendaraan Bermotor Rasio Arus Rasio
Kode Arah emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total Berbelok UM PUM =
Pendekat emp terlawan = 1,0 emp terlawan = 1,3 emp terlawan = 0,4 MV UM/ MV
kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kiri Kanan kend/
jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan PLT PRT jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
U
LTOR 65 65 65 5 7 7 929 186 372 999 257 443 0.379 2
ST 166 166 166 6 8 8 759 152 304 931 326 477 8
RT 32 32 32 1 1 1 313 63 125 346 96 159 0.147 3
Total 263 263 263 12 16 16 2001 400 800 2276 679 1079 13 0.0057
S
LTOR 11 11 11 0 0 0 81 16 32 92 27 43 0.082 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ST 109 109 109 9 12 12 808 162 323 926 282 444 4
RT 7 7 7 0 0 0 69 14 28 76 21 35 0.066 2
Total 127 127 127 9 12 12 958 192 383 1094 330 522 8 0.0073
T
LTOR 9 9 9 2 3 3 67 13 27 78 25 38 0.078 2
ST 65 65 65 7 9 9 454 91 182 526 165 256 3
RT 28 28 28 1 1 1 516 103 206 545 133 236 0.411 4
Total 102 102 102 10 13 13 1037 207 415 1149 322 530 9 0.0078
B
LTOR 40 40 40 2 3 3 148 30 59 190 72 102 0.130 3
ST 209 209 209 83 108 108 665 133 266 957 450 583 5
RT 16 16 16 2 3 3 75 15 30 93 34 49 0.060 0
Total 265 265 265 87 113 113 888 178 355 1240 556 733 8 0.0065
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.17 Arus Lalu Lintas Simpang Fajar Indah
Tabel Formulir SIG - II
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012
Ditangani oleh : Susi
Eka Rahmawati
Formulir SIG-II :
Kota : Surakarta
ARUS LALULINTAS
Simpang : perempatan Fajar Indah Periode : jam puncak sore
Perihal : 4 fase
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor (
MV ) Kend.tak bermotor
Kendaraan Ringan(LV) Kendaraan Berat(HV) Sepeda Motor(MC) Kendaraan Bermotor Rasio Arus Rasio
Kode Arah emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total
Berbelok UM PUM =
Pendekat emp terlawan = 1,0 emp terlawan = 1,3 emp terlawan = 0,4 MV
UM/ MV
kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kiri Kanan kend/
jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan jam Terlindung Terlawan PLT PRT jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
U LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
LTOR 71 71 71 3 4 4 173 35 69 247 110 144 0.392 1
ST 46 46 46 2 3 3 169 34 68 217 82 116 2
RT 48 48 48 3 4 4 178 36 71 229 88 123 0.321 0
Total 165 165 165 8 10 10 520 104 208 693 279 383 3 0.0043
S
LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LTOR 78 78 78 11 14 14 176 35 70 265 128 163 0.360 1
ST 47 47 47 0 0 0 262 52 105 309 99 152 0
RT 78 78 78 11 14 14 176 35 70 265 128 163 0.168 0
Total 203 203 203 22 29 29 614 123 246 839 354 477 1 0.0012
T
LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
LTOR 83 83 83 1 1 1 328 66 131 412 150 216 0.129 2
ST 687 687 687 21 27 27 1012 202 405 1720 917 1119 3
RT 69 69 69 0 0 0 147 29 59 216 98 128 0.084 0
Total 839 839 839 22 29 29 1487 297 595 2348 1165 1462 5 0.0021
B
LT (tanpa LTOR)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
LTOR 69 69 69 0 0 0 147 29 59 216 98 128 0.091 1
ST 582 582 582 71 92 92 1059 212 424 1712 886 1098 0
RT 77 77 77 0 0 0 79 16 32 156 93 109 0.086 0
Total 728 728 728 71 92 92 1285 257 514 2084 1077 1334 1 0.0005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan:
Kolom (1) : Kode pendekat terdiri arah Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Kolom (2) : Arah arus kendaraan terdiri LT/LTOR (belok kiri/belok kiri
langsung), ST (lurus), RT (belok kanan).
Kolom (3) : Jumlah arus kendaraan/jam pada kendaraan ringan (LV).
Kolom (4) : Hasil kali kendaraan/jam dengan emp terlindung = 1,0 pada
kendaraan ringan (LV) (smp/jam).
Kolom (5) : Hasil kali kendaraan/jam dengan emp terlawan = 1,0 pada kendaraan
ringan (LV) (smp/jam).
Kolom (6) : Jumlah rus kendaraan/jam pada kendaraan berat (HV).
Kolom (7) : Hasil kali kendaraan/jam dengan emp terlindung = 1,3 pada
kendaraan berat (HV) (smp/jam).
Kolom (8) : Hasil kali kendaraan/jam dengan emp terlawan = 1,3 pada kendaraan
berat (HV) (smp/jam).
Kolom (9) : Jumlah arus kendaraan/jam pada sepeda motor (MC).
Kolom (10) : Hasil kali kendaraan/jam dengan emp terlindung = 0,2 pada sepeda
motor (MC) (smp/jam).
Kolom (11) : Hasil kali kendaraan/jam dengan emp terlawan = 0,4 pada sepeda
motor (MC) (smp/jam).
Kolom (12) : Hasil total seluruh kendaraan/jam.
Kolom (13) : Hasil total kendaraan terlindung (smp/jam).
Kolom (14) : Hasil total kendaraan terlawan (s,p/jam).
Kolom (15) : Rasio kendaraan belok kiri (PLT).
(PLT =
Kolom (16) : Rasio kendaraan belok kanan (PRT).
(PRT = .
Kolom (17) : Jumlah arus kendaraan tak bermotor (UM).
Kolom (18) : Rasio kendaraan tak bermotor (PUM).
4.4 DATA WAKTU ANTAR HIJAU DAN WAKTU HILANG
Tabel 4.18 Data Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang DKT
Tabel 4.19 Data Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang Kandang Sapi
Tabel 4.20 Data Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang Fajar Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.4.1 Waktu Antar Hilang
1. Lalu lintas berangkat
Kolom (1) : Pendekat (Utara, Selatan, Timur dan Barat).
Kolom (2) : Kecepatan VEV (m/det).
Dimana:
VEV: kecepatan masing-masing untuk kendaraan yang berangkat
(m/det). Namun dalam MKJI untuk nilai VEV = 10 m/det (kendaraan
bermotor), tergantung dari komposisi lalu lintas dan kondisi
kecepatan pada lokasi, dapat dipilih dengan ketiadaan aturan di
Indonesia akan hal ini.
2. Lalu lintas dating
Kolom (1) : Pendekat (Utara, Selatan, Timur dan Barat).
Kolom (2) : Kecepatan VAV (m/det).
Dimana:
VAV: kecepatan masing-masing untuk kendaraan yang datang
(m/det). Namun dalam MKJI untuk nilai VAV = 10 m/det (kendaraan
bermotor), tergantung dari komposisi lalu lintas dan kondisi
kecepatan pada lokasi, dapat dipilih dengan ketiadaan aturan di
Indonesia akan hal ini.
Kolom (3): Jarak berangkat (LEV) - datang (LAV)(m).
Dimana:
(LEV) dan (LAV) jarak dari garis henti ke titik masing-masing untuk
kendaraan yang berangkat dan yang datang (m/det).IEV : panjang
kendaraan yang berangkat (m). namun dalam MKJI untuk nilai IEV =
5 m (LV atau HV) dan 2 m (MC atau UM), tergantung dari
komposisi lalu lintas dan kondisi kecepatan pada lokasi, dapat dipilih
dengan ketiadaan aturan di Indonesia akan hal ini.
Kolom (4) : Waktu berangkat (VEV) - datang (VAV)(m/det).
Dimana:
(VEV) dan (VAV) kecepatan masing-masing untuk kendaraan yang
berangkat dan yang datang (m/det).IEV : panjang kendaraan yang
berangkat (m). namun dalam MKJI:
untuk nilai VAV =10 m/det (kendaraan bermotor),
untuk nilai VEV = 10 m/det (kendaraan bermotor)
3 m/det (kendaraan bermotor)
1,2 m/det (pejalan kaki), tergantung dari
komposisi lalu lintas dan kondisi kecepatan pada lokasi, dapat dipilih
dengan ketiadaan aturan di Indonesia akan hal ini.
3. Waktu merah semua
Dapat dimasukkan dalam rumus sebagai berikut:
Merah semua =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.4.2 Waktu Hilang
Waktu hilang (LTI) merupakan jumlah semua periode antar hijau dalam siklus yang
lengkap (det).
Waktu hilang total (LTI) dapat dihitung dengan waktu merah semua total ditambah
dengan waktu kuning.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.3.3 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang
Tabel 4.18 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang DKT
Tabel Formulir SIG -III
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012
Formulir SIG - III :
Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
-WAKTU ANTAR HIJAU Kota : Surakarta
-WAKTU HILANG Simpang : perempatan DKT Slamet Riyadi
Perihal : 3 fase
LALULINTAS LALU LINTAS DATANG Waktu merah BERANGKAT semua (dtk) Pendekat Kecepatan Pendekat U S 0 B
VEV (m/dtk) Kecepatan VAV (m/dtk) 10 10 10 10
U Jarak berangkat-datang (m) 26+5-27
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.6+0.5-2.7
0.4
S Jarak berangkat-datang (m) 33+5-26
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 3.3+0.5-2.6
1.2
Jarak berangkat-datang (m) 32+5-23
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 3.2+0.5-2.3 1.4 B Jarak berangkat-datang (m) 0
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 0 0
Penentuan waktu all red didasarkan pada
aturan fase Penentuan waktu merah semua : (data ini dapat dirubah sendiri sesuai fase)
Fase 1 --> Fase 2 2
Fase 2 --> Fase 3 2
Fase 3 --> Fase 1 2
Jumlah fase 3 kuning/fase 3 9
Waktu hilang total (LTI)= Merah semua total+waktu kuning (dtk / siklus ) 15
Dari gambar 5.1.
*) Waktu untuk berangkat = ( LEV + I EV ) / V EV, dimana IEV = 5 m
Waktu untuk datang = L AV / V AV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.19 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang Kandang Sapi
Tabel Formulir SIG -III
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012
Formulir SIG - III : Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
-WAKTU ANTAR HIJAU Kota : Surakarta
-WAKTU HILANG Simpang : perempatan Kandang Sapi
Perihal : 3 fase
LALULINTAS LALU LINTAS DATANG Waktu merah
BERANGKAT semua (dtk)
Pendekat Kecepatan Pendekat U S T B
VEV (m/dtk) Kecepatan VAV (m/dtk) 10 10 10 10
U Jarak berangkat-datang (m) 20+5-23
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.0+0.5-2.3 0.2 S Jarak berangkat-datang (m) 17+5-20
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 1.7+0.5-2.0 0.2 T Jarak berangkat-datang (m) 20+5-24
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.0+0.5-2.4 0.1 B Jarak berangkat-datang (m) 20+5-24
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.0+0.5-2.4 0.1
Penentuan waktu all red didasarkan pada
aturan fase Penentuan waktu merah semua : (data ini dapat dirubah sendiri sesuai fase)
Fase --> Fase
Fase 1 --> Fase 2 2
Fase 2 --> Fase 3 2
Fase 3 --> Fase 1 2 Jumlah fase 3 kuning/fase 3 9
Waktu hilang total (LTI)= Merah semua total+waktu kuning (dtk / siklus ) 15
Dari gambar 5.1. *) Waktu untuk berangkat = ( LEV + I EV ) / V EV, dimana IEV = 5 m
Waktu untuk datang = L AV / V AV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.20 Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang Simpang Fajar Indah
Tabel Formulir SIG -III
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012
Formulir SIG - III : Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
-WAKTU ANTAR HIJAU Kota : Surakarta
-WAKTU HILANG Simpang : perempatan Fajar Indah
Perihal : 4 fase
LALULINTAS LALU LINTAS DATANG Waktu merah
BERANGKAT semua (dtk)
Pendekat Kecepatan Pendekat U S T B
VEV (m/dtk) Kecepatan VAV (m/dtk) 10 10 10 10
U Jarak berangkat-datang (m) 26.5+5-28
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.65+0.5-
2.8 0.4 S Jarak berangkat-datang (m) 29+5-33
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.9+0.5-3.3 0.1 T Jarak berangkat-datang (m) 25+5-26.5
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.5+0.5-2.65 0.35 B Jarak berangkat-datang (m) 21+5-25
10 Waktu berangkat-datang (dtk)*) 2.1+0.5-2.5 0.1
Penentuan waktu all red didasarkan pada
aturan fase Penentuan waktu merah semua : (data ini dapat dirubah sendiri sesuai fase)
Fase 1 --> Fase 2 2
Fase 2 --> Fase 3 2
Fase 3 --> Fase 4 2
Fase 4 --> Fase 1 2 Jumlah fase 4 kuning/fase 3 12
Waktu hilang total (LTI)= Merah semua total+waktu kuning (dtk / siklus ) 20
Dari gambar 5.1. *) Waktu untuk berangkat = ( LEV + I EV ) / V EV, dimana IEV = 5 m Waktu untuk datang = L AV / V AV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan :
Kolom (1) : Pendekat (Utara, Selatan, Timur dan Barat).
Kolom (2) : Nomor dari fase yang masing-masing pendekat atau geraknya
mempunyai nyala hijau.
Kolom (3) : Tipe dari setiap pendekat, terlindung (P) atau terlawan (O).
Kolom (4) : Rasio kendaraan berbelok kiri langsung (PLTOR).
Kolom (5) : Rasio kendaraan berbelok kiri (PLT).
Kolom (6) : Rasio kendaraan berbelok kanan (PRT).
Kolom (7) : Arus lurus arah dari.
Kolom (8) : Arus lurus arah dalam.
Kolom (9) : Lebar efektif WE (m).
Kolom (10) : Nilai dasar (SO)
Untuk tipe arus terlindung (P)
SO = 600 x WE
= 600 x 7,50 = 4500 smp/jam
Sedangkan untuk arus terlawan (O) dapat dicari dengan
menggunakan grafik MKJI.
Kolom (11) : Tipe pendekat ukuran kota (FCS) dapat dilihat dalam table 2.4.
Kolom (12) : Tipe pendekat hambatan samping (FSF).
Kolom (13) : Tipe pendekat kelandaian (FG) dapat dilihat dalam grafik 2.6.
Kolom (14) : Tipe pendekat parkir (FP) dapat dilihat dalam grafik 2.7. dan dapat
dicari dengan rumus:
Kolom (15) : Tipe pendekat terlindung belok kanan (FRT) dapat dilihat dalam grafik
2.9.
Kolom (16) : Tipe pendekat terlindung belok kanan (FLT) dapat dilihat dalam grafik
2.8.
Kolom (17) : Nilai arus jenuh yang disesuaikan (S) dapat dihitung dengan rumus:
S = So x Fcs x FSF x FG x Fp x FRT x FLT smp/ jam hijau
Kolom (18) : Arus lalu lintas (Q) smp/jam.
Kolom (19) : Rasio arus (FR), dihitung dengan rumus:
FR = Q/S
Kolom (20) : Rasio fase (PR).
Kolom (21) : Waktu hijau (det).
Kolom (22) : Kapasitas (C), dihitung dengan rumus:
C = S x g / c
Kolom (23) : Derajat kejenuhan (DS), dapat dihitung dengan rumus:
DS = Q/C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.3.4 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas
Tabel 4.21 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang DKT
Tabel Formulir SIG - IV
SIMPANG BERSINYAL
Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-IV : PENENTUAN WAKTU SINYAL Kota : Surakarta Perihal : 3 fase
KAPASITAS Simpang : perempatan DKT Slamet Riyadi
Periode : jam puncak siang
Distribusi arus lalu lintas(smp/jam) Fase 1 Fase 2 Fase Fase
1062 130 443 U
346 0
B 667 0 T
32
0
0 612 248
S
Kode Hijau Tipe Rasio Arus RT smp/jam Lebar Arus jenuh smp/jam Hijau Arus Rasio Rasio Waktu Kapa- Derajat
Pen- dalam Pen- kendaraan Arah Arah efektif Nilai Faktor
Penyesuaian Nilai lalu Arus fase hijau sitas jenuh
dekat fase dekat berbelok dari lawan (m) dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P disesu- lintas FR = PR = det smp/j
no. (P / O) smp/j Ukuran Hambatan kelan- Parkir Belok Belok aikan smp/j C = DS=
hijau kota Samping daian Kanan Kiri smp/jam
PLTOR PLT PRT QRT QRTO WE So FCS FSF FG FP FRT FLT hijau FRCRIT
S Q Q/S IFR g Sxg/c Q / C
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
U 1 P 0.271 0.000 0.616 0 0 6.65 3990 1.00 0.930 1.00 1.00 1.16 1.00 3996 1192 0.298 0.413 35 1400 0.852
S 2 P 0.162 0.000 0.219 0 0 4.80 2880 1.00 0.930 1.00 1.00 1.06 1.00 2885 860 0.298 0.412 35 1010 0.852
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B 3 P 0.353 0.000 0.023 0 0 6.85 4110 1.00 0.930 1.00 1.00 1.01 1.00 4116 521 0.127 0.175 15 612 0.852
Waktu hilang total Waktu siklus pra penyesuaian cua (det) 99.3 IFR = Total g = 84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.22 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang Kandang Sapi
Tabel Formulir SIG - IV
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-IV : PENENTUAN WAKTU SINYAL Kota : Surakarta Perihal : 3 fase
KAPASITAS Simpang : perempatan Kandang Sapi Periode : jam puncak pagi
Distribusi arus lalu lintas(smp/jam) Fase 1 Fase 2 Fase Fase
159 477 443 U
102 236
B 583 256 T
49
38
0 444 35
S
Kode Hijau Tipe Rasio
Arus RT
smp/j Lebar Arus jenuh smp/jam Hijau Arus Rasio Rasio Waktu Kapa- Derajat
Pen- dalam Pen- kendaraan Arah Arah efektif Nilai Faktor
Penyesuaian Nilai lalu Arus fase hijau sitas jenuh
dekat fase dekat berbelok dari lawan (m) dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P disesu- lintas FR = PR = det smp/j
no. (P / O) smp/j Ukuran Hambatan kelan- Parkir Belok Belok aikan smp/j C = DS=
hijau kota Samping daian Kanan Kiri smp/jam
PLTOR PLT PRT QRT QRTO WE So FCS FSF FG FP FRT FLT hijau FRCRIT
S Q Q/S IFR g Sxg/c Q / C
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
U 1 o 0.379 0.000 0.147 159 35 3.40 832 1.00 0.930 1.00 1.00 1.00 1.00 805 422 0.524 1.087 41 628 0.672
S 1 o 0.082 0.000 0.066 35 159 4.90 1890 1.00 0.930 1.00 1.00 1.00 1.00 1793 303 0.169 0.351 13 451 0.672
T 2 P 0.078 0.000 0.411 0 0 4.00 2400 1.00 0.930 1.00 1.00 1.11 1.00 2478 297 0.120 0.249 9 442 0.672
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B 3 P 0.130 0.000 0.060 0 0 4.40 2640 1.00 0.930 1.00 1.00 1.02 1.00 2504 484 0.193 0.401 15 720 0.672
Waktu hilang total Waktu siklus pra penyesuaian cua (det) 53.1 IFR = Total g = 38
LTI ( det ) 15 Waktu siklus disesuaian c (det) 53
∑FRCRIT 0.482
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.23 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang Fajar Indah
Tabel Formulir SIG - IV
SIMPANG BERSINYAL
Tanggal : Maret 2012
Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-IV : PENENTUAN WAKTU SINYAL Kota : Surakarta Perihal : 4 fase
KAPASITAS Simpang : perempatan Fajar Indah
Periode : jam puncak sore
Distribusi arus lalu lintas(smp/jam) Fase 1 Fase 2
Fase 3
Fase 4
88 82 110 U
128 128
B 1098 1119 T
109
216
0 99 128
S
Kode Hijau Tipe
Rasio Arus RT smp/j Lebar
Arus jenuh
smp/jam Hijau Arus Rasio Rasio Waktu Kapa- Derajat
Pen- dalam Pen- kendaraan
Arah Arah efektif Nilai Faktor
Penyesuaian Nilai lalu Arus fase hijau sitas jenuh
dekat fase dekat berbelok
dari lawan (m) dasar Semua tipe pendekat Hanya tipe P disesu- lintas FR = PR = det smp/j
no. (P / O) smp/j Ukuran Hambatan kelan- Parkir Belok Belok aikan smp/j C = DS=
hijau kota Samping daian Kanan Kiri smp/jam
PLTOR PLT PRT QRT QRTO WE So FCS FSF FG FP FRT FLT hijau FRCRIT
S Q Q/S IFR g Sxg/c Q / C
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
U 1 P 0.392 0.000 0.321 0 0 4.60 2760 1.00 0.930 1.00 1.00 1.08 1.00 2772 170 0.061 0.068 3 129 1.318
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
S 2 P 0.360 0.000 0.168 0 0 4.85 2910 1.00 0.930 1.00 1.00 1.04 1.00 2815 227 0.081 0.089 4 172 0.836
T 3 P 0.129 0.000 0.084 0 0 4.60 2760 1.00 0.930 1.00 1.00 1.02 1.00 2618 1015 0.388 0.429 19 770 1.318
B 4 P 0.091 0.000 0.086 0 0 4.60 2760 1.00 0.930 1.00 1.00 1.02 1.00 2618 979 0.374 0.414 18 743 0.834
Waktu hilang total Waktu siklus pra penyesuaian cua (det) 63.6 IFR = Total g = 44
LTI ( det ) 20 Waktu siklus disesuaian c (det) 64
∑FRCRIT 0.904
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan:
Kolom (1) : Kode pendekat terdiri arah Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Kolom (2) : Arus lalu lintas (Q) smp/jam.
Kolom (3) : Kapasitas (C), dihitung dengan rumus:
C = S x g /c
Kolom (4) : Derajat kejenuhan (DS), dapat dihitung dengan rumus:
DS = Q/C
Kolom (5) : Rasio hijau (GR), dapat dihitung dengan rumus:
GR = g/c
Kolom (6) : Jumlah kendaraan antri (smp) (NQ1) yang tersisa dari fase hijau
sebelumnya, dapat dihitung dengan rumus:
NQ1 = 0.25 x C x
Untuk DS >0.5 ; selain dari itu NQ1= 0
Kolom (7) : Jumlah kendaraan antri (smp) (NQ2) yang dating selama fase merah,
dapat dihitung dengan rumus:
Kolom (8) : Jumlah
kendaraan antri yang tersisa dari fase hijau sebelumnya (smp)
ditambah jumlah kendaraan antri yang dating selama fase merah, dapat
dihitung dengan rumus:
NQ = NQ1 + NQ2
Kolom (9) : Jumlah arus kendaraan antri max (NQMAX), dapat dilihat dengan
grafik 2.10.
Kolom (10) : Panjang antrian dengan mengalikan luas rata-rata yang digunakan per
smp (20m2).
Kolom (11) : Angka henti masing-masing pendekat.
Kolom (12) : Angka henti seluruh simpang dengan cara membagi jumlah
kendaraan terhenti pada seluruh pendekat dengan arus simpang total.
Kolom (13) : Tundaan lalu lintas rata-rata pendekat (DT) pengaruh timbal balik
dengan gerakan-gerakan lainnya.
Kolom (14) : Tundaan geometri rata-rata (DG) akibat perlambatan dan percepatan
ketika menunggu giliran pada suatu simpang.
Kolom (15) : Tundaan rata-rata (smp/jam), dapat dihitung dengan rumus:
D = DT + DG
Kolom (16) : Tundaan total (smp/jam), dapat dihitung dengan rumus:
D x Q.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.3.5 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti
dan Tundaan Tabel 4.24 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan
Simpang DKT
Tabel Formulir SIG - V
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-V : PANJANG ANTRIAN Kota : Surakarta Kondisi Eksiting
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang : perempatan DKT Slamet Riyadi Periode : jam puncak siang
TUNDAAN Waktu siklus :
Kode Arus Kapasitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Angka Jumlah Tundaan
Pendekat Lalu smp / jam Kejenuhan Hijau Antrian Henti Kendaraan Tundaan lalu Tundaan geo- Tundaan Tundaan
Lintas DS= GR= NQ1 NQ2 Total NQMAX Terhenti lintas rata-rata metrik rata-rata rata-rata total
smp/jam Q/C g/c NQ= ( m ) stop/smp smp/jam det/smp det/smp det/smp smp.det
Q C NQ1+NQ2 liat gb e22 QL NS NSV DT DG D = DT+DG D x Q
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
U 1192 1400 0.852 0.35 2.320 30.5 32.8 46.4 139 0.897 1069 35.8 4.0 39.81 47462
S 860 1010 0.852 0.35 2.302 22.0 24.3 35.2 147 0.921 792 38.1 3.8 41.87 36012
B 521 612 0.852 0.15 13.073 14.0 27.1 38.9 114 1.696 884 118.1 6.7 124.84 65039
Arus total. Q tot. Total : 2745 Total : 148514
Arus kor. Q kor. 2573
Kendaraan terhenti
rata-rata stop/smp : 1.07
Tundaan simpang rata-
rata(det/smp) : 57.71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.25 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan Simpang Kandang Sapi
Tabel Formulir SIG - V
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-V : PANJANG ANTRIAN Kota : Surakarta Kondisi Eksiting
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang : perempatan Kandang Sapi Periode : jam puncak pagi
TUNDAAN Waktu siklus :
Kode Arus Kapasitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Angka Jumlah Tundaan
Pendekat Lalu smp / jam Kejenuhan Hijau Antrian Henti Kendaraan Tundaan lalu Tundaan geo- Tundaan Tundaan
Lintas DS= GR= NQ1 NQ2 Total NQMAX Terhenti lintas rata-rata
metrik rata-rata rata-rata total
smp/jam Q/C g/c NQ= ( m ) stop/smp smp/jam det/smp det/smp det/smp smp.det
Q C NQ1+NQ2 liat gb e22 QL NS NSV DT DG D = DT+DG D x Q
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
U 422 628 0.672 0.78 0.521 2.9 3.4 7.8 46 0.491 207 5.7 2.4 8.10 3418
S 303 451 0.672 0.78 0.520 2.1 2.6 6.7 27 0.521 158 6.9 2.3 9.13 2765
T 297 442 0.672 0.18 0.520 4.1 4.6 9.4 47 0.947 281 24.6 3.9 28.52 8471
B 484 720 0.672 0.29 0.522 6.3 6.8 12.3 56 0.860 416 19.3 3.5 22.80 11036
LTOR(semua) 382
Arus total. Q tot. Total : 1063 Total : 25690
Arus kor. Q kor. 1888
Kendaraan terhenti rata-
rata stop/smp : 0.56
Tundaan simpang rata-rata(det/smp) : 13.61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.26 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti dan Tundaan Simpang Fajar Indah
Tabel Formulir SIG - V
SIMPANG BERSINYAL Tanggal : Maret 2012 Ditangani oleh : Susi Eka Rahmawati
Formulir SIG-V : PANJANG ANTRIAN Kota : Surakarta Kondisi Eksiting
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang : perempatan Fajar Indah Periode : jam puncak sore
TUNDAAN Waktu siklus :
Kode Arus Kapasitas Derajat Rasio
Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Angka Jumlah Tundaan
Pendekat Lalu smp / jam Kejenuhan Hijau Antrian Henti Kendaraan Tundaan lalu Tundaan geo- Tundaan Tundaan
Lintas DS= GR= NQ1 NQ2 Total NQMAX Terhenti lintas rata-rata metrik rata-rata rata-rata total
smp/jam Q/C g/c NQ= ( m ) stop/smp smp/jam det/smp det/smp det/smp smp.det
Q C NQ1+NQ2 liat gb e22 QL NS NSV DT DG D = DT+DG D x Q
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
U 170 129 1.318 0.05 22.826 3.1 25.9 37.3 162 7.754 1318 667.9 18.0 685.94 116609
S 227 172 1.318 0.05 29.760 4.1 33.8 47.8 197 7.593 1724 652.9 23.7 676.62 153594
T 1015 770 1.318 0.29 125.014 20.7 145.7 194.7 847 7.311 7422 610.3 26.0 636.32 645928
B 979 743 1.318 0.28 120.644 19.8 140.4 187.8 817 7.308 7154 610.9 26.0 636.86 623420
LTOR(semua) 485
Arus total. Q tot. Total : 17618 Total : 1539552
Arus kor. Q kor. 2876
Kendaraan terhenti
rata-rata stop/smp : 6.13 Tundaan simpang rata-rata(det/smp) : 535.25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 5
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE PADA
ALTERNATIF SIMPANG
5.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA STUDI
5.1.1 Perhitungan Biaya Personil
a. Tenaga Ahli
1. Ahli Senior Engginer
Jumlah : 1 orang
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 6.000.00;/bln
Jumlah Harga = 1 x 1bln x 6.000.00;
= Rp 6.000.000;
2. Ahli Junior Enginer
Jumlah : 1 orang
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 5.000.000;/bln
Jumlah Harga = 1 x 1bln x 5.000.000;
= Rp 5.000.000;
3. Asisten Ahli
Jumlah : 1 orang
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 2.000.000;/bln
Jumlah Harga = 1 x 1bln x 2.000.000;
= Rp 2.000.000;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jumlah total = total biaya tenaga ahli
= 6.000.000; + 5.000.000; + 2.000.000;
= Rp 13.000.000;
a. Tenaga Pendukung
1. Sekertaris
Jumlah : 1 orang
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 750.000;/bln
Jumlah Harga = 1 x 1bln x 750.000;
= Rp 750.000;
2. Operator Komputer
Jumlah : 1 orang
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 750.000;/bln
Jumlah Harga = 1 x 1bln x 750.000;
= Rp 750.000;
Jumlah total = total biaya tenaga pendukung
= 750.000; + 750.000;
= Rp 1.500.000;
5.1.2 Perhitungan Biaya Operasional
a. Peralatan (sewa)
1. Komputer
Jumlah : 3 buah
Waktu : 30 hari
Harga satuan : Rp 15.000;/hr
Jumlah Harga = 3 x 30 hr x 15.000;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
= Rp 1.350.000;
2. Printer
Jumlah : 1 buah
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 7.500;/hr
Jumlah Harga = 1 x 30 hr x 7.500;
= Rp 225.000;
3. LCD
Jumlah : 1 buah
Waktu : 4 hari
Harga Satuan : Rp 100.000;
Jumah Harga = 1 x 4hr x 100.000;
= Rp 400.000;
Jumlah total = total biaya peralatan
= 1.350.000; + 225.000; + 400.000;
= Rp 1.975.000;
a. Barang Habis
1. Kertas
Jumlah : 1 rim
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 31.000;/rim
Jumlah Harga = 1 x 31.000;
= Rp 31.000;
2. Flash Disk
Jumlah : 2 buah
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 80.000;/buah
Jumlah Harga = 2 x 80.000;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
= Rp 160.000;
3. Tinta Print
Jumlah : 1 buah
Waktu : 30 hari
Harga Satuan : Rp 88.000;
Jumlah Harga = 1 x 88.000;
= Rp 88.000;
Jumlah total = total biaya barang habis
= 31.000; + 160.000; + 88.000;
= Rp 279.000;
5.1.3 Perhitungan Biaya Survei
a. Survey Sekunder
1. Surveyor
Jumlah : 3 orang
Waktu : 2 hari
Harga Satuan : Rp 50.000;/hari
Jumlah Harga = 3 x 2hr x 50.000;
= Rp 300.000;
2. Transportasi
Jumlah : 2 buah
Waktu : 2 hari
Harga Satuan : Rp 30.000;/hari
Jumlah Harga = 2 x 2 hr x 30.000;
: Rp 120.000;
3. Penggandaan (LS)
Jumlah Harga : Rp 300.000;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jumlah total = total biaya survey sekunder
= 300.000; + 120.000 + 300.000
= Rp 720.000;
b. Survei Primer
1. Surveyor
Jumlah : 10 orang
Waktu : 1 hari
Harga Satuan : Rp 50.000;/hari
Jumlah Harga = 10 x 1hr x 50.000;
= Rp 500.000;
2. Transportasi
Jumlah : 5 buah
Waktu : 1 hari
Harga Satuan : Rp 30.000;
Jumlah Harga = 5 x 1 hr x 30.000;
= Rp 150.000;
3. Penggandaan (LS)
Jumlah Harga : Rp 250.000;
4. Peralatan Survey (LS)
Jumlah Harga : Rp 250.000;
Jumlah total = total biaya survey primer
= 500.000 + 150.000 + 250.000 + 250.000
= Rp 1.150.000;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.1.4 Perhitungan Biaya Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan
Jumlah : 10 buah
Harga Satuan : Rp 50.000;
Jumlah Harga = 10 x 50.000;
= Rp 500.000;
b. Laporan Akhir Sementara
Jumlah : 10 buah
Harga Satuan : Rp 90.000;
Jumlah Harga = 10 x 90.000;
= Rp 900.000;
c. Laporan Akhir
1. Hard Copy
Jumlah : 10 buah
Harga Satuan : Rp 100.000;
Jumlah Harga = 10 x 100.000;
= Rp 1.000.000;
2. Soft Copy
Jumlah : 1 buah
Harga Satuan : Rp 240.000;
Jumlah Harga = 1 x 240.000;
= Rp 240.000;
Jumlah total = total biaya laporan akhir
= 500.000 + 900.000 + 1.000.000 + 240.000
= Rp 2.640.000;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA PELEBARAN
5.2.1 Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah
1. Pengupasan Tanah.
Pendekat Selatan ( S )
Luas = Panjang x Lebar Jalan
= 100 m x 2 m
= 200 m²
2. Persiapan Badan Jalan ( m² ).
Pendekat Selatan ( S )
Luas = Lebar lapis pondasi bawah x Panjang jalan
= 2m x 100 m
= 200m²
3. Galian Biasa ( m³ )
H = 50 cm = 0,5 m
Luas galian tanah ( S ) =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Volume = 200 x 0,5
= 100 m³
5.2.2 Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan
1. Lapis Permukaan
Gambar 5.1. Sket lapis permukaan ( Selatan )
L ( S ) = 075,02
15,22
= 0,16 m²
V ( S ) = 0,16 m²x Panjang jalan
= 0,16 m² x 100 m
= 16 m³
2. Lapis Resap Pengikat (prime Coat)
Luas ( S ) = Lebar pondasi atas x Panjang jalan
= 2m x 100 m
= 200 m²
3. Lapis Pondasi Atas
Gambar 5.3. Sket lapis pondasi atas ( Selatan )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L ( S ) = 2,02
55,215,2
= 0,47 m²
V = 0,47 m² x Panjang jalan
= 0,47 m²x 100 m
= 47 m³
4. Lapis Pondasi Bawah
Gambar 5.5. Sket lapis pondasi bawah ( Selatan )
L ( S ) = 24,02
03,355,2
= 0,67 m²
V = 0,67 m² x Panjang jalan
= 0,67 m² x 100 m
= 67m³
5.2.3 Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap
1. Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan
Ukuran marka
Gambar 5.7. Sket marka jalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Luas marka( S) = 100m x 0,1 m
= 10 m²
2. Rambu Jalan
Rambu lalu-lintas 1 buah .
3. Pekerjaan Pengecatan Zebra Cross
Gambar 5.8. Sket Zebra cross
Lebar jalan selatan : 11,95
Luas selatan = (11,95 x 2) / 2 = 11,95 m²
5.2.4 Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek
5.2.4.1 Pekerjaan Umum
1. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 1 hari.
2. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama 1 hari.
3. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 hari.
4. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 hari.
5. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi dilakukan selama proyek berjalan.
5.2.4.2 Pekerjaan Tanah
1. Pekerjaan pengupasan tanah :
Luas Lahan = 200 m²
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja untuk tenaga diperkirakan 900
m²/hari
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengupasan
tanah jika terdapat 1 regu kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
= hari222,0900
200 1 hari
2. Pekerjaan persiapan badan jalan :
Luas Lahan = 200m2
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller adalah 250
m²/jam x 7 jam =1.750 m2
Misal digunakan 1Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
pembersihan :
hari114,01750
2001 hari
3. Pekerjaan galian tanah :
Volume galian = 100m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah 285,71 m³/jam
x 7 jam = 2.000 m3
Misal digunakan 1 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan galian :
hari05.0000.2
1001 hari
5.2.4.3 Pekerjaan Perkerasan
1. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) :
Volume = 67 m³
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller adalah 46,73
m²/jam x 7 jam =327,103 m2
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB :
hari 0,205103,327
671 hari
2. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) :
Volume = 47m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Rollerdiperkirakan =
56,18 m³ x 7 jam = 393,26 m3
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA :
hari119,026,393
471 hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Pekerjaan Prime Coat :
Luas perkerjaan untuk Prime Coat adalah 200 m2
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer diperkirakan
333.33 m2/jamx 7 jam = 2.333
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan prime coat :
hari086,0333.2
2001 hari
4. Pekerjaan LASTON :
Volume = 16m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher
diperkirakan 14,43 x 7 jam = 101,01 m3
Maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LASTON = hari158,001,101
161 hari
5.2.4.4 Pekerjaan Pelengkap
1. Pekerjaan marka jalan :
Luas = 10m2
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan 93,33 m2
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan marka :
= hari1107,033,93
10
2. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 hari.
5.2.5 Analisis Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume dengan upah
atau harga tenaga/material dan peralatan, kemudian dijumlah dan dikalikan 10 % (Overhead
dan Profit). Hasil dari jumlah biaya ditambah dengan hasil Overhead dan Profit dinamakan
Harga Satuan Pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perhitungan pekerjaan persiapan badan jalan:
a. Tenaga
1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,0161 x 5.500,00
= 88,55
2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,004 x 5.714,29
= 36
Total biaya tenaga = 124,55
b. Peralatan
1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,0025 x 220.000,00
= 550
2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,004 x 170.000,00
= 680
3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,0105 x 108.000,00
= 1.134
Total biaya peralatan = 9.864
Total biaya tenaga dan peralatan = 9.988,55 (A)
Overhead dan Profit 10 % x (A) = 998,855 (B)
Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 10.987,405
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.2.6 Analisis Perhitungan Bobot Pekerjaan
Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan harga tiap pekerjaan dengan
jumlah harga pekerjaan (dalam persen).
Bobot = %100pekerjaanharga Jumlah
pekerjaan arga tiap
h
Contoh perhitungan :
Bobot pekerjaan pengukuran = %100pekerjaan hargaJumlah
pekerjaan tiaparga
h
= %100446,00Rp.66.634.
,00Rp.500.000
=0,75%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.3 Rekapitulasi RAB dan Time Schedule
5.3.1 Rekapitulasi RAB Studi dan Time Schedule
Tabel 5.1.
Rekapitulasi
Perkiraan Waktu
Pekerjaan
No URAIAN PEKERJAAN VOL DURASI SATUAN HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA BOBOT
(jmlh) (hari) (Rp) (Rp) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
DIVISI I. BIAYA PERSONIL
1 TENAGA AHLI
Ahli Senior Enginer 1 30 - 6,000,000.00 6,000,000.00 28.217 Ahli Junior Enginer 1 30 - 5,000,000.00 5,000,000.00 23.514 Asisten Ahli 1 30 - 2,000,000.00 2,000,000.00 9.406
2 TENAGA PENDUKUNG
Sekertaris 1 30 - 750,000.00 750,000.00 3.527
Operator Komputer 1 30 - 750,000.00 750,000.00 3.527
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI I. BIAYA PERSONIL 14,500,000.00 68.190
DIVISI 2. BIAYA OPERASIONAL
1 PERALATAN (SEWA)
Komputer 3 30 - 15,000.00 1,350,000.00 6.349 Printer 1 30 - 7,500.00 225,000.00 1.058 LCD 1 4 - 100,000.00 400,000.00 1.881
2 BARANG HABIS Kertas 1 30 - 31,000.00 31,000.00 0.146 Flash disk 2 30 - 80,000.00 160,000.00 0.752
Tinta Print 1 30 - 88,000.00 88,000.00 0.414
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 2. BIAYA OPERASIONAL 2,254,000.00 10.600
DIVISI 3. SURVEY
1 SURVEY SEKUNDER
Surveyor 3 2 - 50,000.00 300,000.00 1.411 Transportasi 2 2 - 30,000.00 120,000.00 0.564 Penggandaan - - Ls 300,000.00 300,000.00 1.411
2 SURVEY PRIMER Surveyor 10 1 - 50,000.00 500,000.00 2.351 Transportasi 5 1 - 30,000.00 150,000.00 0.414 Penggandaan - - Ls 250,000.00 250,000.00 1.176
Peralatan Survey - - Ls 250,000.00 250,000.00 1.176
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 3. BIAYA SURVEY 1,870,000.00 8.503
DIVISI 4. PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan 10 1 - 50,000.00 500,000.00 2.351
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2 Laporan Akhir Sementara 10 1 - 90,000.00 900,000.00 4.233
3 Laporan Akhir
Hard Copy 10 1 - 100,000.00 1,000,000.00 4.703
Soft Copy 1 1 - 240,000.00 240,000.00 1.129 JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 4. BIAYA PELAPORAN 2,640,000.00 12.415
REKAPITULASI
DIVISI URAIAN JUMLAH HARGA
1 BIAYA PERSONIL 14,500,000.00
2 BIAYA OPERASIONAL 2,254,000.00
3 SURVEY 1,870,000.00
4 PELAPORAN 2,640,000.00
JUMLAH HARGA
21,264,000.00 100.000
ppn 10%
2,126,400.00
JUMLAH HARGA
23,390,400.00
Dibulatkan = (Rp) 24,000,000.00
DUA PULUH EMPAT JUTA RUPIAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.3.2 Rekapitulasi RAB Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Time Schedule
Tabel 5.2. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan
No Mata
Pembayaran URAIAN PEKERJAAN
KODE
ANALISA VOLUME SATUAN
HARGA SATUAN
(Rp.)
JUMLAH
HARGA (Rp.)
BOBOT
( % )
1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilitas dan Demobilitas - 1 Ls 1,353,030.00 1,353,030.00 2.909
1.8 Administrasi dan Dokumentasi - 1 Ls 750,000.00 750,000.00 1.613
Direksi Keet - 1 Ls 750,000.00 750,000.00 1.613
Papan Nama Proyek - 1 Ls 500,000.00 500,000.00 1.075
Pengukuran - 1 Ls 500,000.00 500,000.00 1.075
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 1. UMUM 3,853,030.00 8.28
DIVISI 2. PEKERJAAN TANAH
pengupasan tanah K-210 200.00 M2 1,877.26 375,452.00 0.807
Persiapan badan jalan EI-33 200.00 M2 1,498.22 299,644.00 0.644
3.1(1) Galian biasa EI-331 100.00 M3 3,501.08 350,108.00 0.753
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 2. PEKERJAAN TANAH 1,025,204.00 2.20
DIVISI 3. PERKERASAN BERBUTIR
1 Konstruksi LPB EI-521 67.00 M3 110,998.60 7,436,906.20 15.990
2 Konstruksi LPA EI-512 47.00 M3 251,253.43 11,808,911.21 25.389
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 3. PERKERASAN BERBUTIR 19,245,817.41 41.38
DIVISI 4. PERKERASAN ASPAL
6.1(1) Lapis Resap Pengikat EI-611 200.00 M2 8,745.83 1,749,166.00 3.761
6.3 LASTON EI-815 16.00 M3 1,208,693.32 19,339,093.12 41.579
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 4. PERKERASAN ASPAL 21,088,259.12 45.34
DIVISI 5. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4(1) Marka Jalan Thermoplastic LI-841 10.00 M3 92,031.23 920,312.30 1.979
8.4(4) Rambu lalu-lintas LI-842 1 LS 378,537.14 378,537.14 0.814
JUMLAH HARGA PEKERJAAN DIVISI 5. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 1,298,849.44 2.79
DIVISI 6. PEKERJAAN HARIAN
DIVISI 7. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN\
REKAPITULASI
DIVISI URAIAN JUMLAH HARGA
DIVISI 1 UMUM 3,853,030.00
DIVISI 2 PEKERJAAN TANAH 1,025,204.00
DIVISI 3 PERKERASAN BERBUTIR 19,245,817.41
DIVISI 4 PERKERASAN ASPAL 21,088,259.12
DIVISI 5 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 1,298,849.44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DIVISI 6 PEKERJAAN HARIAN 0.00
DIVISI 7 PEKERJAAN PEMELOIHARAAN RUTIN 0.00
JUMLAH HARGA
46,511,159.97 100.000
PPn 10%
4,651,116.00
JUMLAH TOTAL
51,162,275.97
Dibulatkan = (Rp.) 51,163,000
LIMA PULUH SATU JUTA SERATUS ENAM PULUH TIGA RIBU RUPIAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Dari hasil survei kinerja pada simpang DKT, Kandang Sapi dan Fajar Indah, didapat nilai
derajat kejenuhan dan nilai tundaan sebagai berikut:
Tabel 6.1 Rekapitulasi Hasil Survei Kinerja Simpang
Simpang Pendekat
Derajat Jumlah
Tundaan kejenuhan kendaraan
terhenti
(smp/jam) (smp/jam) (det/smp)
DKT Utara 0.970 304 181.6
Selatan 0.970 234 189.4
Barat 0.970 190 272
Kandang Sapi Utara 0.672 207 5.7
Selatan 0.672 158 6.9
Timur 0.276 281 24.6
Barat 0.672 416 19.3
Fajar Indah Utara 1.017 322 223.3
Selatan 0.836 403 204.4
Timur 0.107 1401 199.8
Barat 0.834 1357 121.7
2. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, kinerja pada simpang DKT, Kandang Sapi dan
Fajar Indah dengan metode MKJI 1997 dan setelah dilakukan perbaikan, maka didapat
nilai tundaan dan nilai derajat kejenuhan < 0,85.
Tabel 6.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan
Simpang Pendekat
Derajat Jumlah
Tundaan kejenuhan kendaraan
terhenti
(smp/jam) (smp/jam) (det/smp)
DKT Utara 0.844 1062 33.9
Selatan 0.844 787 36
Barat 0.844 901 115.6
Kandang Sapi Utara 0.630 364 23.5
Selatan 0.630 266 24.2
Timur 0.630 265 25.2
Barat 0.630 393 19.7
Fajar Indah Utara 0.767 206 46.5
Selatan 0.836 257 42.2
Timur 0.767 899 24.5
Barat 0.834 872 24.9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Dari hasil perhitungan yang dilakukan maka perlu dilakukan perbaikan.
a. Pada simpang DKT yaitu dengan keberadaan belok kiri langsung (LTOR)
mempengaruhi besarnya kapasitas dan kinerja simpang. Untuk mengatasi masalah
pada simpang DKT tersebut adalah dengan memberlakukan larangan belok kiri
langsung (LTOR), supaya nilai derajat kejenuhan masih dapat dipertahankan jauh dari
kondisi jenuh dan mampu menghasilkan kapasitas yang lebih baik.
b. Pada simpang Kandang Sapi yaitu dengan keberadaan gerakan beok kiri (LTOR) pada
semua pendekat terutama pendekat utara mempengaruhi besarnya kapasitas dan kinerja
pada simpang tersebut. Untuk mengatasi masalah pada simpang tersebut adalah dengan
memberlakukan larangan belok kiri langsung (LTOR) dan perlu dilakukan perubahan
fase, dari 3 fase menjadi 4 fase supaya nilai derajat kejenuhan mampu menghasilkan
nilai kapasitas yang lebih baik.
c. Pada simpang Fajar Indah yaitu dengan keberadaan gerakan belok kiri langsung
(LTOR) pada semua simpang terutama pada kaki simpang sebelah barat
mempengaruhi besarnya kapasitas dan kinerja pada simpang tersebut. Untuk mengatasi
masalah pada simpang tersebut adalah dengan memberlakukan larangan belok kiri
langsung (LTOR) dan perlu dilakukan pelebaran perkerasan pada kaki simpang selatan
dengan lebar 2 meter dan panjang 100 meter supaya nilai derajat kejenuhan mampu
menghasilkan nilai kapasitas yang lebih baik.
4. Nilai anggaran biaya yang digunakan untuk perbaikan jalan yang telah dicantumkan pada
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp 75.163.000,00 dengan rincian, Rencana
Anggaran Biaya untuk studi sebesar Rp 24.000.000,00 dan Rencana Anggaran Biaya
untuk pelebaran jalan sebesar Rp 51.163.000,00.
5. Waktu yang digunakan untuk perbaikan selama 6 minggu. Untuk studi direncanakan akan
dilaksanakan selama 5 minggu dan untuk pekerjaan pelebaran jalan direncanakan akan
dilakukan selama satu minggu.
6.2. Saran
1. Kepada pemerintah, supaya lebih meningkatkan pemeliharaan rutin pada perkerasan
jalan.
2. Kepada para pengguna jalan raya, supaya selalu mentaati peraturan lalu lintas terutama
pada simpang bersinyal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENUTUP
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah serta
inayah-Nya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Tugas Akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Ahli Madya
di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Akhir kata diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
terselesaikannya tugas akhir ini baik secara moril maupun spiritual.Semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa
Fakultas Teknik pada khususnya.
Surakarta, September 2012
Penyusun
SUSI EKA RAHMAWATI