EVALUASI KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN...
Transcript of EVALUASI KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN...
EVALUASI KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar sarjana ilmu perpustakaan
Oleh:
KIBAR SUMANJA
1110025000079
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
i
iii
ABSTRACT
Kibar Sumanja ( 1110025000079 ) . Evaluation Activity Library Promotion
Ministry of Public Works . Under the guidance of Ulpah Andayani , Hum .
Science Program Faculty of Adab and Humanities Library Syarif
Hidayatullah State Islamic University in Jakarta . 2015 .
This thesis discusses the implementation of promotional activities at the Library
of the Ministry of Public Works and the constraints or barriers encountered in
conducting promotional activities of the library. The purpose of this study was to
determine how the implementation of promotional activities through the creation
of the environment, as well as the library services through the use of media in the
library Ministry of Public Works and any obstacles encountered in conducting
promotional activities in the Library of the Ministry of Public Works. This study
uses descriptive research with quantitative approach. Subjects were active
members of the Ministry of Public Works Library totaling 88 people. Samples
were taken using incidental sampling technique (sample coincidence). Data was
collected by questionnaire / questionnaire and interview as a supporter. Data
processing using the formula percentage and scale interval. The research found
that the implementation of promotional activities that have been carried out by the
Library of the Ministry of Public Works has been located on both levels, ie with a
score of 2.96 on a scale interval from 2.52 to 3.27. Furthermore, the results
obtained from all three promotional activities undertaken by the Library of the
Ministry of Public Works, namely through the creation of the environment with
the average score is 2.94 (good), through the promotion of library services with
the average score is 2.97 (good) and promotion through the use of media is the
average score of 2.96 (good). To be able to make the visitors feel interested to
visit the Library of promotional activities through the creation of an environment
in Library Public Works Ministry still needs to be improved. Because of the level
of achievement of promotion through the creation of this environment is lower
than in the promotion and use of library services through the media. Some of the
obstacles or barriers that arise when doing promotional activities in Library Public
Works Ministry is the lack of a librarian, librarian lack of creativity and
innovation in terms of promotion and a limited budget or expense to carry out
promotional activities.
Keywords : Special Libraries , Ministry of Public Works , the evaluation of
promotional activities Library of the Ministry of Public Works
ii
ABSTRAK
Kibar Sumanja ( 1110025000079 ) . Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum . Di bawah bimbingan Ulpah Andayani,
M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . 2015
Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan promosi di Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan kendala-kendala atau hambatan yang dihadapi
dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui
penciptaan lingkungan, layanan perpustakaan serta melalui penggunaan media di
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan kendala apa saja yang dihadapi
dalam melakukan kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian adalah anggota aktif Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum yang berjumlah 88 orang. Sampel diambil
menggunakan teknik Insidental Sampling (sampel kebetulan). Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner dan wawancara sebagai
pendukung. Pengolahan data menggunakan rumus persentase dan skala interval.
Hasil penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan kegiatan promosi yang telah
dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sudah berada pada
tingkatan baik, yaitu dengan skor 2,96 pada skala interval 2,52-3,27. Selanjutnya
diperoleh hasil dari ke-tiga kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum yaitu melalui penciptaan lingkungan yakni dengan
skor rata-rata adalah 2,94 (baik), promosi melalui layanan perpustakaan dengan
skor rata-rata adalah 2,97 (baik) dan promosi melalui penggunaan media skor
rata-ratanya adalah 2,96 ( baik). Untuk dapat membuat pemustaka merasa tertarik
untuk berkunjung ke Perpustakaan maka kegiatan promosi melalui penciptaan
lingkungan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum masih perlu
ditingkatkan. Karena tingkat pencapaian promosi melalui penciptaan lingkungan
ini lebih rendah dari pada promosi melalui layanan perpustakaan dan penggunaan
media. Beberapa kendala atau hambatan yang muncul saat melakukan kegiatan
promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah kurangnya
petugas perpustakaan, minimnya kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam hal
promosi dan terbatasnya anggaran atau biaya untuk melakukan kegiatan promosi.
Kata kunci: Perpustakaan Khusus, Kementerian Pekerjaan Umum, evaluasi
kegiatan promosi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
v
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan.
Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-
besarnya kepada bapak tercinta Kai Mohammad Ichwan, ibu tercinta
Wafriah, Adik pertama Bening Matasari dan Adik kedua Mentari Syahida
yang selalu mengingatkan dan memberikan dukungan kepada penulis
hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari
dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu
penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bpk. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bpk. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014-
2015.
vii
4. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
6. Ibu Ulpah Andayani, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang
membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.
8. Bapak Sambiyo, SH., M.Si selaku Kepala Sub Bidang Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan umum.
9. Mbak Umi Fatimah S, selaku Pustakawan di Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan masukan saat
melakukan penelitian.
10. Pihak Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang telah bersedia
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
11. Terimakasih pula kepada teman-teman penulis Fhebi Azom Ar-Rafiqi,
Rizki Ahmad Ghazali, Firly Hidayat, Moh. Rifqi Muzaki, Zulfikar
Arman, Febri Nurul Huda, Luki Budiawan, Rifky, Ari Herdiana,
Triyona Febri Guwantoro, Arief Dwi Hermawan, Riko, Aufa
Dzahabie, Novita Puspa, dan seluruh teman-teman Jurusan Ilmu
Perpustakaan 2010 terutama IPI C, yang sama-sama berjuang untuk
menyelesaikan skripsinya.
viii
12. Terimakasih pula kepada teman-teman JIP 2008 Akhmat Raditya,
Lana Adrian, M. Zihan Sragih, Septian Nur Arief, Danang Nur Cahya
dan Mifta Apriyanto. JIP 209 Syafiq Kumala P, Siti Rohani, Haikal
dan Intje.
13. Tidak akan lupa kepada teman-teman adik semester, terutama untuk
Eko Raharjo, M. Rizal Fahmi, Hasbi Fikri, Putra Arsy, Muthia Fariza,
Annisa Nurullita, Anggraeni Pramesti, Puti Asmarani, Gita, Roni,
Ihsan Rohis, Braja, Abdul Hafiz Dinullah, Rahmat Hidayatullah, Apri
dan Zaki yang selalu mendukung penulis.
14. Serta kawan-kawan KKN Lentera Hijau Novita Puspa, Laila Ridwan,
Sagita Deska, Eko, Upi M, Ratna, Dini, Yaser, Dikri, Fahru, Tazki,
Zha, Dwi Cahyo, Susanti, Delima H dan Soni.
15. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu
persatu, Terimakasih untuk segalanya, semoga Allah SWT yang
membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada
penulis. Amin.
Ciputat, 2015
Kibar Sumanja
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
D. Definisi Istilah .................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus ............................................................................ 10
1. Pengertian Perpustakaan Khusus ................................................... 10
2. Tujuan Perpustakaan Khusus ......................................................... 13
3. Fungsi Perpustakaan Khusus ........................................................ 13
B. Promosi Perpustakaan ......................................................................... 15
1. Pengertian Promosi Perpustakaan ................................................. 15
2. Pentingnya Promosi Perpustakaan ................................................ 16
3. Strategi Promosi Perpustakaan ...................................................... 17
C. Kendala Promosi Perpustakaan ........................................................... 36
1. Kendala dari Dalam Perpustakaan ................................................. 36
2. Kendala dari Luar Perpustakaan ................................................... 37
D. Penelitian Relevan ................................................................................ 39
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 43
B. Metode Penelitian…. ............................................................................ 43
C. Populasi dan Sampel .................. ......................................................... 43
D. Sumber Data .................. ...................................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data .................. ................................................ 45
F. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 46
G. Teknik Analisa Data ............................................................................ 47
H. Jadwal Penelitian ................................................................................. 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Profil Objek Penelitian ........................................................................ 51
1. Sejarah Singkat ................................................................................ 51
2. Visi dan Misi …. ............................................................................. 52
3. Jenis Layanan ................................................................................. 53
4. Tugas dan Fungsi ............................................................................. 55
5. Koleksi ............................................................................................. 56
6. Personalia ....................................................................................... 57
7. Struktur Organisasi .......................................................................... 58
8. Promosi Perpustakaan ..................................................................... 58
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 60
1. Data Responden ............................................................................. 60
2. Hasil Pendapat Pemustaka Terhadap Promosi yang Dilakukan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ................................ 61
C. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 79
D. Kendala/Hambatan yang Dihadapi Perpustakaan
KementerianPekerjaan Umum dalam Melakukan Kegiatan Promosi .. 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 89
B. Saran .................................................................................... 90
xi
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Contoh Pengolahan Data ............................................................... 49
Tabel 2 Jenis Kelamin ................................................................................ 60
Tabel 3 Usia................................................................................................ 60
Tabel 4 Pendidikan ..................................................................................... 61
Tabel 5 Pendapat tentang lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum mudah diketahui ................................................................ 62
Tabel 6 Pendapat tentang lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum mudah dijangkau ............................................................... 62
Tabel 7 Pendapat tentang desain dan interior ruang Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum nyaman dan menarik ................... 63
Tabel. 8 Pendapat tentang peralatan dan perabotan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum menarik dan rapi ......................... 64
Tabel. 9 Pendapat tentang fasilitas yang dimiliki Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum memadai ...................................... 64
Tabel. 10 Pendapat tentang Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
selalu menambah koleksi terbaru .................................................. 65
Tabel. 11 Pendapat tentang koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum menarik untuk dimanfaatkan ............................................. 66
Tabel. 12 Pendapat tentang susunan koleksi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum tertata rapi ......................................................... 66
Tabel. 13 Pendapat tentang display buku baru yang dimiliki Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum menarik perhatian ....................... 67
Tabel. 14 Pendapat tentang koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum relevan dan mendukung tugas pekerjaan .......................... 68
Tabel. 15 Pendapat tentang Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
meyediakan koleksi yang bervariasi ............................................. 69
Tabel. 16 Pendapat tentang koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum lengkap dan sesuai kebutuhan ........................................... 69
Tabel. 17 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum ramah dan baik dalam memberikan layanan .... 70
xiii
Tabel. 18 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian
PekerjaanUmum profesional dalam bekerja ................................. 71
Tabel. 19 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum membantu pemustaka dalam menggunakan
layanan dan fasilitas perpustakaan ................................................ 72
Tabel. 20 Pendapat tentang alamat website Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum mudah diketahui ............................................... 72
Tabel. 21 Pendapat tentang pustakawan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum memiliki pengetahuan yang baik ...................... 73
Tabel. 22 Pendapat tentang website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum tampilannya menarik ......................................................... 74
Tabel. 23 Pendapat tentang konten dan isi website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum informatif .................................... 74
Tabel. 24 Pendapat tentang akses informasi website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum mudah ......................................... 75
Tabel. 25 Pendapat tentang website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum membantu dalam mendapatkan informasi ........................ 76
Tabel. 26 Pendapat tentang kegiatan yang diselenggarakan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum seperti pameran dan lainnya
bermanfaat ..................................................................................... 76
Tabel. 27 Pendapat tentang kegiatan yang diselenggarakan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum seperti pameran dan lainnya
mudah diketahui ............................................................................ 77
Tabel. 28 Pendapat tentang pemberian souvenir seperti pembatas buku dan
kantong buku oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum 78
Tabel. 29 Pendapat tentang pemberian souvenir seperti pembatas buku dan
kantong buku oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
memberikankesan kepada pemustaka ........................................... 79
Tabel. 30 Kegiatan Promosi melalui penciptaan lingkungan yang
dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum .............. 80
Tabel. 31 Kegiatan Promosi melalui layanan perpustakaan yang dilakukan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ............................... 82
xiv
Tabel. 32 Kegiatan Promosi melalui penggunaan media yang dilakukan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ............................... 84
Tabel. 33 Kegiatan Promosi melalui penciptaan lingkungan, layanan
perpustakaan dan penggunaan media yang dilakukan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ............................... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca1. Perpustakaan terbagi menjadi beberapa jenis, salah
satunya perpustakaan khusus.
“Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling unik
jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus berada
di bawah suatu departemen atau di bawah suatu biro, di bawah suatu
bagian, atau bahkan di bawah bidang pemasaran, dsb. Karena itu
sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan di pimpin
oleh pejabat eselon dua atau dapat pula di pimpin oleh eselon lima,
karena letak dan struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat
bervariasi.”2
Istilah khusus tidak hanya menunjukan kekhususan organisasi dimana
perpustakaan merupakan bagian dari lembaga atau perusahaan bersangkutan,
melainkan lebih berkaitan erat dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan
yang harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri,
pendidikan, dan lain-lain. Seiring dengan bekembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebutuhan akan perpustakaan khusus sekarang ini sudah
dirasakan baik untuk kebutuhan apa saja, lebih khususnya lagi untuk
membantu tugas badan induk tempat perpustakaan itu bernaung.
1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 3. 2 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999), h. 2.3.
2
Perpustakaan khusus memiliki ciri-ciri utama, sebagai berikut:
1. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja
2. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau badan induk tempat
perpustakaan bernaung
3. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk
anggotanya
4. Tekanan koleksi bukan pada buku melainkan pada majalah, pamflet,
paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur dari jenis
tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih mutakhir
dibandingkan dengan buku
5. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan.
Perpustakaan khusus harus dapat memenuhi kebutuhan informasi
pemustakanya terutama yang bernaung dalam lembaga yang bersangkutan itu
sendiri. Agar pemustaka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan
layanan dan fasilitas perpustakaan, maka perpustakaan harus
mempublikasikan atau memperkenalkan produk dan jasa yang dimiliki kepada
calon pemustaka dengan cara melakukan promosi.
Promosi ini dilakukan supaya calon pemusta mengetahui apa saja yang
dimiliki oleh perpustakaan tersebut dan terutama untuk menarik perhatian dan
menambah minat calon pemustaka datang berkunjung serta memanfaatkan
perpustakaan tersebut.
“Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi dengan
konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang
3
produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk
konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan
didalam dunia perdagangan promosi adalah usaha untuk memajukan
dan meningkatkan popularitas barang yang akan di jual”.3
Kegiatan promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum harus
lebih ditingkatkan kembali, mengingat kegiatan promosi yang sudah dilakukan
di perpustakaan tersebut belum memberikan efek yang signifikan terhadap
jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut. Kegiatan promosi
layanan perpustakaan sangat perlu dilakukan, karena di Indonesia apresiasi
masyarakat terhadap perpustakaan masih sangat rendah, termasuk rendahnya
pemanfaatan layanan perpustakaan. Promosi itu sendiri memiliki pengertian
sebagai setiap kegiatan komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk
pelayanan atau ide dengan saluran distribusi. Kegiatan promosi mempunyai
sedikitnya empat tujuan yaitu:
1. Untuk menarik perhatian
2. Untuk menciptakan kesan
3. Untuk membangkitkan minat
4. Untuk memperoleh tanggapan.4
Dalam melakukan promosi pihak perpustakaan harus mengetahui
sasaran untuk melakukan promosi atau pengguna perpustakaan yang akan
dikenalkan layanan, fasilitas dan jasa yang diberikan perpustakaan untuk
pengguna perpustakaan. Sasaran promosi perpustakaan khusus adalah
masyarakat yang dilayani khusus, biasanya terbatas pada orang-orang dalam
lembaga atau instansi sebagai badan induk perpustakaan tersebut.
3 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 20. 4 Ibid., h. 20.
4
Tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan,
koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguan
perpustakaan.5 Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan memerlukan
sarana promosi. Sarana promosi dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:
bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik.
1. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, adalah brosur, poster,
leaflets, flayer, map khusus perpustakaan, newslatter, laporan tahunan,
pembatas buku (bookmark), dan buku panduan perpustakaan.
2. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan perpustakaan adalah
pameran perpustakaan, ceramah, seminar, bazar, kalender perpustakaan,
wisata perpustakaan (library tour), temu penulis, launching buku, dan
diskusi.
3. Selain sarana promosi dalam bentuk tercetak dan dalam bentuk kegiatan
perpustakaan, sarana promosi perpustakaan dalam bentuk elektronik juga
dilakukan dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan seperti media
elektronik (televisi dan radio), internet (website dan email), dan memutar
film dan video.
Untuk lebih menarik perhatian calon pemustaka promosi dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa cara dan bentuk. Promosi sangat
penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan karena selain untuk
memperkenalkan apa yang dimiliki oleh perpustakaan promosi juga dapat
memberikan kesan dan menambah rasa ingin tahu dari calon pemustaka untuk
5 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 21.
5
mengunjungi perpustakaan tersebut. Maka dari itu promosi sangatlah penting
dilakukan oleh sebuah perpustakaan.
“Penyebab promosi penting bagi perpustakaan karena promosi perpustakaan bisa menjadi sarana bagi perpustakaan tersebut memperkenalkan layanan, fasilitas, koleksi dan terkait dengan yang dimiliki oleh perpustakaan kepada calon pengguna perpustakaan. Dengan adanya promosi perpustakaan, diharapkan masyarakat akan mengenal perpustakaan dan pada akhirnya mereka menjadi pengguna perpustakaan yang giat”.
6
Dengan adanya promosi diharapkan mayarakat mengetahui pelayanan
yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk
mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan. Oleh
karena itu, penulis tertarik mengambil judul “Evaluasi Kegiatan Promosi
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum”. Apakah dengan
dilakukannya promosi oleh perpustakaan ini dapat menumbuhkan keinginan
masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan tersebut.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis
teliti, maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang
pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Khusus
Kementerian Pekerjaan Umum.
Dalam hal ini kegiatan promosi yang akan dievaluasi mencakup
kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan, kegiatan promosi
melalui layanan perpustakaan dan kegiatan promosi melalui penggunaan
media.
6 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 23.
6
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum?
1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui penciptaan
lingkungan?
2) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan
perpustakaan?
3) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui pemanfaatan/
penggunaan media?
b. Kendala atau hambatan apa saja yang dihadapi oleh perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum dalam melakukan promosi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum melalui
penciptaan lingkungan, melalui kegiatan layanan perpustakaan dan melalui
pemanfaatan/penggunaan media. Kegiatan promosi yang dilakukan
diharapkan dapat menumbuhkan keinginan dan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan tersebut.
a. Mengetahui pelaksanaan kegiatan promosi yang diterapkan pada
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ini.
7
1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui penciptaan
lingkungan?
2) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan
perpustakaan?
3) Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi melalui
pemanfaatan/penggunaan media?
b. Mangetahui kendala atau hambatan yang dihadapi perpustakaan ini
dalam melakukan kegiatan promosi.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan penulis tentang promosi di
perpustakaan khusus adalah:
a. Sebagai masukan informasi tentang bagaimana kegiatan promosi
perpustakaan yang dilakukan oleh perpustakaan khususnya
Perpustakaan Khusus Kementerian Pekerjaan Umum.
b. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis dan mahasiswa tentang
bagaimana cara melakukan kegiatan promosi perpustakaan, media
yang digunakan dalam promosi, dan strategi promosi perpustakaan.
c. Memberikan sumbangsih, buah pikiran dan masukan kepada
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal
mempromosikan perpustakaan, jika hal tersebut diperlukan.
D. Definisi Istilah
Evaluasi adalah kegiatan yang mengukur dan membandingkan antara
hasil dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat tingkat
keberhasilannya.
8
Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi dengan
konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang produk atau
jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk
beraksi terhadap produk atau jasa itu.7
Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu
instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintah maupun swasta dan
mempunyai kekhususan yang terletak pada pengelolaan, koleksi dan
pemustaka yang cukup terbatas.
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika ini akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang
terdapat pada tulisan ini, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang definisi perpustakaan
khusus, fungsi dan tujuan perpustakaan khusus, promosi
perpustakaan, pengertian promosi, pentingnya promosi
perpustakaan, pentingnya promosi perpustakaan, strategi promosi,
serta kendala yang dihadapi dalam melakukan promosi di
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penelitian
relevan.
7 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 20.
9
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengolahan
data, teknik analisa data dan jadwal penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini berisi penjelasan dan pemaparan tentang profil objek
penelitian seperti: sejarah singkat, visi dan misi, jenis layanan,
tugas dan fungsi, koleksi, struktur organisasi, sistem pelayanan,
fasilitas, personalia, hasil dan pembahasan penelitan serta kendala
yang dihadapi saat melakukan promosi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi dan
penulis mencoba memberikan saran-saran yang merupakan
masukan dan sumbangan pemikiran penulis.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Pengertian Pepustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling
unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus
berada di bawah suatu departemen atau di bawah suatu biro, di bawah
suatu bagian, atau bahkan di bawah bidang pemasaran, dsb. Karena itu
sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan di pimpin oleh
pejabat eselon dua atau dapat pula di pimpin oleh eselon lima, karena letak
dan struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat bervariasi.
Istilah khusus tidak hanya menunjukan kekhususan organisasi
dimana perpustakaan merupakan bagian dari lembaga atau perusahaan
bersangkutan, melainkan lebih berkaitan erat dengan subyek atau disiplin
ilmu pengetahuan yang harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan
hidup, pertanian, industri, pendidikan dan lain-lain. Perpustakaan khusus
harus bisa memfasilitasi dan mamberikan informasi kepada para
penggunanya. Pengguna perpustakaan khusus yaitu orang-orang yang
berada di bawah suatu naungan dari lembaga, departemen, atau suatu biro
itu sendiri.
Mulyadi Achmad Nurhadi memberikan definisi perpustakaan
khusus sebagai berikut:
11
“Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan
oleh suatu lembaga khusus di luar lembaga, tujuan
pengelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum,
tetapi hanya diperuntukan bagi para karyawan lembaga yang
bersangkutan dalam rangka menunjang penyelesaian program
lembaga yang bersangkutan.”1
Dalam ulasan Karmidi Martoatmojo memberikan definisi bahwa
perpustakaan khusus menyimpan koleksi khusus.2 Pengertian lainnya
perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi
atau lembaga tertentu, baik pemerintahan atau swasta, dan sekaligus
sebagai pengelola dan penanggung jawabnya.3
Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang lebih
menekankan koleksinya pada suatu bidang khusus seperti peta, surat
kabar, majalah, buku laporan dll. Pemustaka yang dilayaninya juga
tergolong khusus sesuai dengan lingkungan badan atau lembaga tempat
perpustakaan tersebut bernaung.
Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan,
karena adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta.
Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu
pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi
induknya.4
Perpustakaan khusus mempunyai tugas melayani suatu kelompok
masyarakat khusus yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan dan minat
1 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999), h. 2. 3. 2 Ibid., h.18.
3 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 39.
4 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2003),
h.39.
12
terhadap bahan pustaka dan informasi. Dan menunjang lembaga yang
dinaunginya.5
Dalam buku lainnya pengertian perpustakaan khusus adalah
sebagai berikut:
“Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang di bentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya, istilah khusus tidak hanya menunjukan pada kekhususan subjek/disiplin ilmu pengetahuan yang ditangani.”
6
Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaan-
perpustakaan yang berada di lingkungan instansi atau departemen, badan
atau yayasan, perkumpulan keahlian atau organisasi profesi, pusat
dokumentasi dan informasi.7
Berbagai pengertian tentang perpustakaan khusus telah di paparkan
di atas dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pengertian perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada
di bawah naungan suatu lembaga atau instansi tertentu, dan memiliki tugas
untuk memenuhi kebutuhan informasi lembaga yang dinaunginya, istilah
khusus tidak hanya menunjukan pada kekhususan organisasi tersebut
tetapi juga lebih berkaitan erat dengan subjek/disiplin ilmu yang di tangani
oleh perpustakaan tersebut, serta objek/sasaran pelayanan perpustakaan
diperuntukan pada pengguna internal dan masyarakat yang peduli terhadap
bidang-bidang tersebut.
5 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta:Kanisius,
1992), h.35. 6 Sukarman, Rachman Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus (Jakarta:Perpustakaan Nasioanal RI, 2000), h. 6. 7 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.
1.18.
13
2. Tujuan Perpustakaan Khusus
Tujuan perpustakaan khusus lazimnya sama yaitu membantu tugas
badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung. Perpustakaan khusus
juga memiliki tujuan umum yaitu perpustakaan khusus bertujuan untuk
memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan
tercetak dan terekam unruk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari
pada instansi yang besangkutan.
“Selain itu perpustakaan khusus juga memiliki tujuan khusus yaitu
mengembangkan keterampilan karyawan untuk belajar mandiri;
memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca
karyawan pada khususnya; memotivasi karyawan untuk dapat
memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan
efisien; dan mengembangkan kemampuan karyawan untuk
mencari, menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi yang
tersedia di perpustakaan khusus”.8
Tujuan yang telah di dapat dari berbagai literatur, dapat
disimpulkan bahwa tujuan secara umum adalah menyediakan informasi
yang dapat membantu pengguna perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan
informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan tujuan khususnya adalah
membantu tugas induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.
3. Fungsi Perpustakaan Khusus
Selain itu perpustakaan khusus juga mempunyai fungsi-fungsi yang
harus dijalankan sesuai dengan fungsi perpustakaan khusus. Fungsi utama
perpustakaan khusus adalah menyediakan informasi guna membantu
tujuan badan induknya.9
8 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22.
9 J. W Nainggolan, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran
Departemen dalam Negeri (Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Departemen dalam Negeri,
1992), h. 1.
14
“Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, perpustakaan khusus
mempunyai fungsi, antara lain menjadi pusat referensi bagi para
karyawan maupun anggota dari instansi atau lembaga yang
bersangkutan; menjadi pusat penelitian bagi petugas dari instansi
atau lembaga yang bersangkutan; dan menjadi sarana untuk
memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang
bersangkutan”.10
Sementara itu pendapat lainnya mengenai fungsi perpustakaan
khusus antara lain mengumpulkan terbitan yang ada di dalam organisasi;
selalu mengikuti perkembangan minat dan kebutuhan terhadap terbitan;
mengulas terbitan baru, memilih, dan memesan terbitan penting; dan
memesan langsung ke penerbit.
Fungsi perpustakaan khusus yaitu untuk membantu pengguna
perpustakaan khusus yang berasal atau bekerja di instansi atau lembaga
yang bersangkutan mendapatkan informasi dengan bahan pustaka atau
koleksi yang berkaitan dengan subjek atau bidang ilmu tertentu sesuai
dengan lembaga atau instansi tersebut.
“Fungsi maksimal perpustakaan khusus, yaitu secara berkala mengadakan riset formal tentang kebutuhan pemustaka; membuat kontak dengan para ahli dan agen publikasi luar biasa yang tidak dipublikasikan, asing; menambahkan koleksi khusus misalnya katalog perkembangan eksekutif, cetak komputer, dan arsip organisasi. Mengevaluasi dan memilih pangkalan data komputer sesuai dengan kepentingan organisasi”.
11
Selain itu ada pula yang menerangkan fungsi dari perpustakaan
khusus itu adalah sebagai berikut:
“Fungsi perpustakaan khusus adalah mendukung badan induknya. Dengan demikian sebagian besar perpustakaan khusus hanya terbuka atau digunakan para pengguna yang berasal atau bekerja di instansi atau badan yang bersangkutan. Di samping itu koleksi
10
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 14 11
Janet L. Ahrensfeld, Special libraries a guide for management, (New York: Special
Library Association, 1981), h. 8, 9.
15
bahan pustaka dan informasi perpustakaan khusus adalah berkaitan dengan bidang cakupan instansi tersebut”.
12
Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan diatas dapat
disimpulkan fungsi perpustakaan khusus, yaitu untuk mendukung badan
induknya dan fungsi lainnya untuk menyimpan, menyediakan, dan
menyebarkan informasi secara cepat kepada pengguna perpustakaan.
B. Promosi Perpustakaan
1. Pengertian Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan merupakan cara untuk memperkenalkan dan
mempublikasikan kepada calon pengguna dan pengguna perpustakaan
tentang layanan, fasilitas, dan koleksi yang dimiliki oleh sebuah
perpustakaan agar calon pengguna tertarik mengunjungi perpustakaan
tersebut.
“Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran
dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan bermasyarakat.
Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi
dan konsumen dengan tujuan utama member informasi tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus
membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan”.13
Promosi adalah setiap kegiatan komunikasi yang bertujuan
memperkenalkan produk pelayanan atau ide dengan saluran distribusi.
Promosi adalah usaha yang dilakukan penjual untuk membujuk pembeli
12
Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta:Universitas Terbuka, 1999),
h.1.19. 13
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 207.
16
agar menerima atau menjual lagi atau menyarankan kepada orang lain
untuk memakai produk, pelayanan atau ide yang dipromosikan.14
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian
promosi perpustakaan adalah suatu kegiatan atau usaha memperkenalkan
dan membujuk pengguna dan calon pengguna perpustakaan, agar
masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin.
2. Pentingnya Promosi Perpustakaan
Sekarang ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam
hal yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan utamanya
adalah mencari laba. Laba yang dimaksud bukan keuntungan secara
material berupa uang atau barang melainkan meningkatnya jumlah
pengunjung yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Dalam hal ini
promosi perpustakaan sangat penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan
untuk mendapatkan peningkatan layanan.
Perpustakaan saat ini agar dapat meningkatkan layanannya dituntut
untuk memasarkan jasa-jasa atau produk yang mereka hasilkan. Dengan
adanya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan, diharapkan
masyarakat akan lebih mengenal perpustakaan dan tertarik untuk
mengunjungi perpustakaan tersebut kemudian akhirnya mereka menjadi
pengguna perpustakaan yang giat.
Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan adanya
pemasaran dan promosi yang baik pada perpustakaan akan meraih
14
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 3.
17
setidaknya tiga hal yaitu menambah kepuasan pemakai, memperkuat atau
memperlancar bertambahnya dana, dan meningkatkan kepuasan
pustakawan.15
3. Strategi Promosi Perpustakaan
Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat akan lebih
mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna
perpustakaan yang giat. Strategi promosi perlu dilakukan agar promosi
yang dilakukan oleh perpustakaan tepat sasaran kepada calon pengguna
perpustakaan. ada dua strategi promosi perpustakaan yang biasa digunakan
yaitu promosi langsung (Direct Promotion) dan promosi tidak langsung
(Indirect Promotion).
a. Promosi Langsung (Direct Promotion)
Promosi langsung atau direct promotion adalah kegiatan
promosi yang dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung
dengan calon pengguna perpustakaan.
Secara umum ada beberapa kegiatan promosi langsung yang
biasa dilakukan dan digunakan perpustakaan antara lain:
1) Kontak Perorangan
“Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan sarana yang lebih ampuh dari pada sarana atau promosi lainnya seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan
15
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 23, 24.
18
informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam menarik minat pengguna perpustakaan”.
16
Menurut kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan
seperti berikut:
a) Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah
konsumen dengan langsung mencari konsumen baru;
b) Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi
mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen;
c) Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara
konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi.17
2) Pameran Perpustakaan, Ceramah dan Seminar
“Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat
dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak.
Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk
mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna
dan calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan
dimaksudkan untuk menampilkan apa yang dimiliki
perpustakaan dan apa yang dilayankan perpustakaan. Pada
prinsipnya pameran tidak saja menginformasikan secara tertulis
melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan dilayankan
perpustakaan langsung kepada pengguna”.18
Pameran memiliki dua tujuan, yaitu:
a) Untuk menarik perhatian pengguna atau calon pengguna;
b) Untuk menunjukan layanan atau apapun yang dimiliki
perpustakaan menarik untuk mereka.19
16
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 30. 17
Ibid.,h. 30 18
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.
110. 19
Ibid., h. 110.
19
Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku merupakan
salah satu langkah awal bagi penerbit atau perpustakaan untuk
memotivasi halayak atau publik tentang produk atau koleksi yang
diterbitkannya atau yang dimilikinya. Perpustakaan dapat
memperkenalkan atau mempromosikan sebagian koleksi
terbarunya atau produk-produknya yang dihasilkan selama dalam
jangka waktu tertentu. Selain itu aktivitas dan jasa-jasa yang telah,
sedang dan yang akan dilakukannya dapat diketahui masyarakat.
“Sedangkan ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri
beberapa orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta
pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik
atau tema tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal.
Lain halnya dengan seminar, seminar adalah suatu forum atau
kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu
waktu dan tempat tertentu dimana ada satu atau lebih orang
berceramah dan sejumlah orang lain sebagai peserta. Pada
umumnya suatu seminar berlangsung proses yang diatur secara
rapih dengan aturan-aturan tertentu. Biasanya terjadi diskusi
antara peserta dengan penceramah setelah materi ceramah
disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan tujuan
untuk mempromosikan layanan perpustakaan. Disamping itu,
perpustakaan dapat melakukan apa yang disebut sebagai proses
pendidikan pemakai. Dengan demikian perpustakaan dapat
membimbing pengguna atau calon pengguna bagaimana
menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang
ada”.20
3) Bazar
Bazar adalah suatu kegiatan yang dapat dilakukan dan
digunakan untuk tujuan promosi perpustakaan. Bazar adalah suatu
kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat
tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang biasanya
20
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h.116, 117.
20
dilakukan proses jual-beli. Tujuan utama diadakan bazar,
diharapkan semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan
dan berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkan fasilitas
yang telah disediakan.21
4) Wisata Perpustakaan (Library Tour)
Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan
orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di
perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang
memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara
menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi
dan apa manfaatnya bagi mereka.
“Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan
pengguna dapat mengetahui secara langsung apa yang
dimiliki perpustakaan bermanfaat bagi mereka dan
bagaimana menggunakannya. Wisata perpustakaan tidak
hanya dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada
tamu atau rombongan tamu perpustakaan, tetapi memang
merupakan program yang dirancang secara khusus oleh
perpustakaan. Biasanya pesertanya adalah perpustakaan
sekolah. Jadi kegiatan ini diadakan khusus untuk
menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan.
Kegiatan wisata perpustakaan ini akan memberi dampak
positif kepada anak-anak. Dalam jangka panjang hal ini
akan berpengaruh pada pola perilaku mencari informasi di
perpustakaan”.22
5) Temu Penulis
Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan
promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu penulis
21
Ibid., h. 126. 22
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 127.
21
masyarakat akan mengetahui fasilitas dan koleksi yang dimiliki
perpustakaan tersebut.
6) Launching Buku
Kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk
promosi perpustakaan. Biasanya sebelum diadakannya kegiatan ini
dilakukan promosi agar masyarakat mengetahui tempat
diadakannya kegiatan tersebut. Dan dengan diadakannya kegiatan
tersebut membuat masyarakat tahu akan keberadaan perpustakaan
tersebut berada.
7) Diskusi
Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta
mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka mengajukan
usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan masalah yang
mereka diskusikan.23
Diskusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan suatu
kelompok atau lebih dari satu orang membahas tentang suatu
materi atau topik tertentu yang sudah ditentukan dan akan
menghasilkan sesuatu kesimpulan dan pemahaman yang baik dan
benar.
Dari beberapa bentuk kegiatan promosi langsung
perpustakaan diatas salah satu bentuk kegiatan yang dapat
23
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1990), h. 334.
22
dilakukan untuk menarik perhatian orang akan keberadaan
perpustakaan adalah pameran perpustakaan. Pameran dapat
menjadi cara yang cukup efektif untuk mempublikasikan
keberadaan perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna
perpustakaan.
b. Promosi Tidak Langsung (Indirect Promotion)
Dalam kegiatan promosi perpustakaan selain promosi langsung
biasa digunakan juga promosi tidak langsung perpustakaan. Promosi
tidak langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara
tidak berhadapan atau berkomunikasi langsung secara tatap muka
tetapi dengan menggunakan dan memanfaatkan beberapa media. Dan
melalui penciptaan lingkungan serta dengan melalui layanan
perpustakaan yang dapat menarik pemustaka untuk memanfaatkan
perpustakaan.
Ada beberapa media yang sering digunakan dalam promosi tidak
langsung diantaranya : media cetak dan elektronik.
1. Promosi Melalui Penggunaan/Pemanfaatan Media
Promosi dengan memanfaatkan media adalah sebagai salah satu
cara yang biasa digunakan oleh sebuah perpustakaan, ada beberapa media
yang biasa dimanfaatkan oleh sebuah perpustakaan untuk melakukan
kegiatan promosi seperti media cetak dan media internet atau online.
a. Media Cetak
1) Brosur, Poster, dan Leaflets
Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya
berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu
23
barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen atau
pengguna.24
Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di
perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup besar.
Selain itu pembuatannya cukup mudah, banyak sekali informasi yang
ada di perpustakaan yang perlu disampaikan kepada pengguna. Brosur
bisa lebih banyak memberikan informasi mengenai kegiatan
perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki. Bahkan dengan brosur kita
bisa menyebarluaskan informasi yang bersifat teknis.
“Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang biasanya
berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang berisi
tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang
disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan poster adalah
menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara efektif,
mudah dan murah. Poster yang paling efektif adalah poster yang
dirancang untuk sekilas segera menarik perhatian atau mencuri
pandangan orang yang lewat di depan poster tersebut, sekaligus
member pesan atau informasi secara ringkas.”25
Untuk selebaran atau leaflet terdiri dari beberapa sisi. Sisi
depan dihiasi dengan desain yang menarik agar masyarakat
tertarik. Leaflet berisi keterangan mengenai jasa perpustakaan,
leaflet berfungsi sebagai pencipta citra sekaligus memberikan
informasi.26
Media promosi seperti brosur, leaflet dan poster adalah
sarana promosi dalam media tercetak yang sering digunakan
perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi. Sarana promosi
24
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 72. 25
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 80. 26
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 211.
24
brosur hampir sama dengan leaflet karena terbuat dari lembaran
kertas yang mengandung pesan dan dibagikan kepada pengguna
perpustakaan. Sedangkan untuk poster ukurannya lebih besar
dibandingkan brosur dan leaflet dan poster dirancang untuk sekilas
menarik perhatian, karena poster biasanya ditempatkan pada
tempat umum dimana orang sering melewati tempat tersebut.
Poster juga berisi pesan atau informasi secara singkat dan padat.
Diantara ketiga jenis media tercetak ini yang paling efektif adalah
brosur.
2) Flyer
Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu
lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan
belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan
dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu,
sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam
melakukan kegiatan promosi.27
3) Map Khusus Perpustakaan
Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map
dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di dalam map
ini dapat dimasukan paket-paket promosi yang telah dibuat,
misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan sebagainya.
27
Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178.
25
Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas menjadi satu paket
dan diberikan kepada orang-orang tertentu.28
4) Laporan Tahunan
Laporan tahunan merupakan suatu dokumentasi yang
menjabarkan secara ringkas tentang hasil kegiatan dan status
keuangan suatu organisasi atau lembaga selama setahun berlalu
dan memberikan kerangka rencana untuk masa yang akan datang.29
5) Pembatas Buku (Bookmark)
Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk
memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.
Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat
digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan
pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat mempengaruhi
citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna kepada pengunjung
potensial maka akan meningkatkan ingatan pengguna kepada
perpustakaan yang akan mendorong mereka berkunjung ke
perpustakaan.30
6) Buku Panduan Perpustakaan
Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang
diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala
sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar
28
Ibid., h. 80. 29
Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178, 179. 30
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 97.
26
belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan, organisasi,
lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas, lokasi, dan cabang-
cabangnya, staf pengelola dan struktur organisasinya, peraturan
dan sanksi-sanksi, nama dan alamat resmi, serta informasi lain
yang dianggap perlu untuk pengguna.31
Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media cetak yang
cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna adalah
poster, biasanya poster dapat digunakan untuk memperkenalkan
layanan yang ada di perpustakaan tersebut dan dapat
menyampaikan pesan kepada pengguna perpustakaan. Selain itu
brosur merupakan sarana promosi perpustakaan yang cukup efektif
karena dapat memuat informasi yang cukup banyak dan tidak
memerlukan biaya yang cukup besar.
b. Media Elektronik
1) Publikasi dan Iklan
Publikasi adalah perangsangan non-personal agar ada
permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai hal-
hal media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio,
televise dan sebagainya.32
Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk
penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar.
31
Ibid., h. 100. 32
Ibid., h. 29.
27
Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui
media cetak atau elektronik.33
Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui iklan
memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa bisa
mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikannya,
kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik dalam penerbitan
cetak maupun noncetak, dan frekuensi pemasangan iklan juga
dapat dikendalikan oleh pemasang iklan. Sedangkan publikasi
sebaliknya tidak memungkinkan pengendalian hal-hal yang
dicakup oleh iklan.
Biasanya, publikasi akan ditinjau oleh penyunting berita,
dan yang bersangkutan dapat memutuskan apakah seluruh berita
akan digunakan, atau hanya sebagian saja, ataupun tidak dipilih
sama sekali sebagai berita. Meskipun demikian, publikasi
mempunyai beberapa keunggulan sehingga merupakan investasi
yang baik.
Publikasi ditempatkan sebagai berita dan bukan di ruang
iklan. Penempatan ini memberikan kesan bahwa informasi dalam
berita mengenai produk dan jasa itu lebih objektif dibandingkan
dengan iklan yang dianggap mempromosikan diri sendiri.34
33
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 29, 30. 34
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 29.
28
2) E-mail
E-mail (electronic mail) adalah sistem yang
menghubungkan komputer, baik dengan hubungan kabel maupun
tanpa kabel (wireless). e-mail memungkinkan pengguna melalui
keyboard mengirimkan pesan dan membaca jawabannya pada layar
komputer.35
Melalui email kita dapat mengirim surat elektronik baik
berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan
dari satu alamat email ke alamat lain di jaringan internet.
3) Website
Kegiatan operasional perpustakaan dituangkan dalam
sebuah halaman website di internet. Dengan portal website tersebut
segala kebutuhan untuk interaksi antara pengguna dan pustakawan
dilaksanakan.36
Website dapat dijadikan salah satu sarana dalam melakukan
kegiatan promosi di perpustakaan, dengan mendesain website
perpustakaan memungkinkan pustakawan menempatkan pesan
promosi perpustakaan, jasa dan layanan, koleksi atau informasi
penting lainnya yang diadakan untuk dapat dinikmati oleh siapa
saja, dimana saja di internet. Keefektifannya dalam menyebarkan
informasi tidak diragukan lagi.37
35
Wahyu Suprianto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta:
Kanisius, 2008), h. 176. 36
Wahyu Suprianto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta:
Kanisius, 2008), h. 119. 37
Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006) h. 181.
29
Dalam hal ini dapat disimpulkan promosi dapat dilakukan
dengan sarana apapun dan semua pustakawan atau staf
perpustakaan dapat membantu melakukan kegiatan promosi
perpustakaan.
4) Jejaring Sosial (Social Network)
Jejaring sosial juga dapat menjadi salah satu sarana promosi
dalam media internet atau online. Dengan menggunakan jejaring
sosial perpustakaan bisa mempublikasikan layanan, koleksi dan
fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Kebanyakan
layanan ini berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui
internet.
Berbagai sarana yang digunakan dalam melaksanakan
kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk media tercetak,
seperti brosur, poster, flayer, map khusus perpustakaan, laporan
tahunan, pembatas buku, dan buku panduan perpustakaan, dari
berbagai sarana tercetak cara yang dianggap paling murah dan
praktis untuk melakukan promosi adalah dengan cara mencetak
dan menyebarkan brosur perpustakaan. Pemanfaatan brosur
sebagai sarana promosi di perpustakaan dianggap tidak
memerlukan biaya yang besar, pembuatannya pun cukup mudah,
dan bahannya mudah ditemukan.
Selain brosur ada media lain yang juga cukup efektif untuk
melakukan kontak dengan pengguna perpustakaan adalah poster.
Poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan baru atau
30
suatu kegiatan, menekankan dan menonjolkan layanan lama. Poster
yang efektif adalah poster yang dirancang untuk sekilas segera
menarik perhatian, sekaligus memberi pesan atau informasi secara
ringkas.
Sedangkan sarana promosi perpustakaan dalam media
elektronik seperti, publikasi dan iklan, email, website dan jejaring
sosial. Dalam bentuk elektronik ini yang paling efektif adalah
dengan melalui website, karena cara ini cukup tepat dan menarik.
Selain itu dapat memperkenalkan layanan dan fasilitas yang ada di
perpustakaan kepada calon pengguna dan juga tidak membutuhkan
biaya terlalu besar.
2. Promosi Melalui Penciptaan Lingkungan
a. Gedung
Gedung perpustakaan merupakan sarana yang sangat penting
dalam penyelenggaran perpustakaan. Dalam gedung itulah segala
aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan.
Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan faktor-faktor
fungsional dari kegiatan perpustakaan.38
Dalam merancang gedung perpustakaan perlu juga melibatkan
calon pengguna perpustakaan dan pustakawan atau petugas
perpustakaan untuk dimintai pendapat tentang rencana gedung yang
akan ditempati. Sehingga nantinya gedung perpustakaan tersebut bisa
38
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 223.
31
menjadi tempat yang nyaman dan sesuai untuk menyelenggarakan
kegiatan perpustakaan.
b. Lokasi
Dalam menentukan lokasi gedung perpustakaan yang perlu
dipertimbangkan adalah kemudahan akses ke perpustakaan, berada
ditempat tenang, memungkinkan untuk penambahan ruang
perpustakaan pada masa mendatang.39
Karena penentuan lokasi gedung perpustakaan sangat berperan
penting untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan perpustakaan.
Dalam hal penentuan lokasi gedung perpustakaan kemudahan akses
baik dilihat dari jarak dan waktu perjalanan menuju perpustakaan akan
sangat membantu pemustaka untuk menuju ke perpustakaan tersebut.
Dan juga gedung perpustakaan harus berada di lokasi yang tenang
tidak banyak kebisingan, hal ini tentu akan membuat pemustaka
merasa nyaman berada di dalam perpustakaan.
c. Fasilitas
Setiap perpustakaan memiliki fasilitas yang sangat beragam
sesuai dengan kebutuhan dari perpustakaan itu sendiri. Fasilitas-
fasilitas yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan disediakan untuk
membuat pengunjung perpustakaan atau pemustaka merasa nyaman
dan ingin mengunjungi kembali perpustakaan tersebut.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi dan membedakan antara
fasilitas suatu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, misalnya
39
Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 188.
32
dari segi jenis perpustakaan, pengguna perpustakaan dan anggaran atau
biaya dari perpustakaan itu sendiri. Semua fasilitas-fasilitas yang ada
di perpustakaan intinya adalah untuk membantu dan juga melayani
pemustaka seseuai dengan kebutuhannya masing-masing.
d. Penataan Ruang ( Desain dan interior)
Penataaan ruang sebuah perpustakaan harus didesain sebaik
mungkin, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan, membuat
nyaman dan menarik perhatian dari pengguna atau calon pengguna
perpustakaan. Pemilihan konsep desain dan interior di dalam
perpustakaan harus sangat diperhatikan, hal ini sangat berpengaruh
untuk membuat pemustaka merasa tertarik dan nyaman saat berada di
dalam perpustakaan.
Desain dan interior perpustakaan adalah suatu sistem penataan
ruang dalam yang berfungsi sebagai tempat bernaung dari kondisi
lingkungan dengan ciptaan suasana dan citra ruang yang memenuhi
persyaratan kenyamanan, keamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan
spriritual penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika.
Penataan ruangan perpustakaan perlu dilakukan secara hati-hati
dan mempertimbangkan berbagai aspek. Untuk dapat memikat mereka
agar mau datang ke perpustakaan adalah melalui penataan ruangan
yang menarik dan fungsional.40
40
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 233
33
e. Perabotan dan Perlengkapan
Perpustakaan perlu dan harus memberikan fasilitas seperti
perabotan dan perlengkapan perpustakaan, karena hal tersebut sangat
penting untuk menunjang kelancaran kegiatan di dalam perpustakaan,
oleh karena itu perlu adanya perencanaan pengadaan perabotan dan
perlengkapan agar kegiatan di dalam perpustakaan berjalan dengan
efisien.
“Perabotan perpustakaan adalah sarana pendukung atau
perlengkapan perpustakaan yang digunakan dalam proses
pelayanan pemustaka dan merupakan kelengkapan yang harus
ada untuk terselenggaranya perpustakaan. seperti meja-kursi
layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta
buku,dll. Sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah
perangkat atau benda yang digunakan sebagai daya dukung
pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti mesin tik,
komputer, printer, scanner, mesin fotokopi, dsb.” 41
Dengan adanya perabotan dan perlengkapan perpustakaan
diharapkan mampu melayani pemustaka dalam mendapatkan informasi
yang dibutuhkannya dan membantu proses terselenggaranya segala
kegiatan yang ada di dalam sebuah perpustakaan dengan baik.
3. Promosi Melalui Kegiatan Layanan Perpustakaan
Sebagai sebuah unit kerja perpustakaan terdiri dari berbagai bagian
seperti bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka dan
bagian layanan perpustakaan. Pada bagian layanan perpustakaan ini yang
terdapat interaksi langsung antara pemustaka dengan pustakawan yang
juga menjadi salah satu cara promosi sebuah perpustakaan. Layanan
perpustakaan yang diutamakan sebagai salah satu cara untuk promosi
41
Nurul Hayati, Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan
34
dalam hal ini yaitu layanan pemakai/pengguna perpustakaan dan layanan
koleksi.
a. Layanan Pemakai/Pengguna Perpustakaan
Dalam memberikan pelayanan terhadap pemustaka pustakawan
dituntut untuk bisa melayani pemustaka dengan sebaik mungkin dan
memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemustaka
yang berkunjung ke perpustakaan.
Layanan pemakai/pengguna perpustakaan adalah kegiatan
pemberian pelayanan perpustakaan kepada pemakai/pengguna
perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka yang terdapat
dalam perpustakaan.42
Layanan kepada pengguna/pemakai perpustakaan dapat
dijalankan dengan baik jika pelayanan teknisnya dikerjakan dengan
sebaik-baiknya. Misalnya pengadaan koleksi perpustakaan sesuai
dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, buku-buku yang terdapat di
perpustakaan dicatat dalam buku induk, semua buku diklasifikasi
sesuai dengan sistem klasifikasi, diberi label, kartu buku, kantong buku
dan disampul.43
Layanan pemakai/pengguna perpustakaan meliputi dua bidang
yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi (rujukan).
1) Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman
dan pengembalian buku-buku di perpustakaan. Tugas pokok bagian
42
Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 102.
43 Ibid., h. 102.
35
sirkulasi adalah melayani pengguna yang akan meminjam dan
mengembalikan buku-buku di perpustakaan, serta membuat
laporan kegiatan pelayanan sirkulasi.44
2) Pelayanan Referensi (Rujukan)
Pelayanan referensi berhubungan dengan pelayanan yang
membantu pengguna/pemakai perpustakaan yang menemukan
kesulitan dalam memperoleh informasi atau bahan pustaka dan
memberikan petunjuk agar informasi atau bahan pustaka yang
diperlukan dapat secepatnya ditemukan.45
b. Layanan Koleksi
Layanan koleksi ini masih erat hubungannya dengan layanan
pemakai/pengguna perpustakaan, layanan koleksi ini merupakan suatu
proses yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan untuk memenuhi
kebutuhan informasi penggunanya.
Koleksi perpustakaan khusus umumnya tidak hanya ditekankan
pada jenis buku, tetapi beragam bentuknya. Misalnya laporan-laporan,
paten-paten, atau berita-berita berupa news-letter dalam bidang kajian
perpustakaan, yang diperoleh dari lembaga lain, baik dalam maupun
luar negeri. Banyak pula diantara koleksi yang dimiliki dibuat sendiri
atau karya dari para pengguna dalam perpustakaan khusus
bersangkutan.46
44
Ibid.,h. 102. 45
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.
111. 46
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 50.
36
Ketersediaan koleksi di dalam perpustakaan khusus tentu harus
relevan, lengkap dan mendukung tugas pekerjaan penggunanya dan
juga lembaga yang dinaunginya. Koleksi yang ada harus berorientasi
kepada kebutuhan penggunanya agar dapat dimanfaatkan serta
memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan tersebut.
C. Kendala Promosi Perpustakaan
Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil
dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang
berasal dari dalam (internal) dan luar perpustakaan (eksternal).
1. Kendala dari Dalam Perpustakaan (Internal)
Ada beberapa kendala yang sebenarnya yang berasal dalam
perpustakaan. Baik itu berasal dari dalam perpustakaan maupun dari
pustakawan sendiri. Oleh karena kendala ini berasal dari dalam
perpustakaan, maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi sendiri
oleh perpustakaan atau pustakawan. Kendala-kendala itu antara lain
adalah:
a. Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik
pemasaran
b. Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang
buku
c. Kurang memadainya gedung perpustakaan
d. Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan
membuka layanan baru
37
e. Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna
perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di
perpustakaan.
2. Kendala dari Luar Perpustakaan (Eksternal)
Kendala ini berasal dari luar, karena itu pustakawan harus dapat
bekerja keras dan meningkatkan profesionalisme untuk dapat
menanggulangi kendala atau hambatan yang ada. Kendala-kendala
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan
perpustakaan
b. Lemahnya manajemen organisasi
c. Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke
perpustakaan.47
Dalam literatur lainnya pelaksanaan kegiatan promosi, seringkali
perpustakaan dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya :
a. Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas
layanan.
Keterbatasan sumberdaya yang ada di perpustakaan
menyebabkan perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas
dan kualitas layanan. Padahal kuantitas dan kualitas layanan
merupakan “produk” andalan dalam promosi perpustakaan.
Keterbatasan sumberdaya umumnya disebabkan minimnya anggaran
pengembangan perpustakaan. Disamping itu keterbatasan keterampilan
47
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 58.
38
dan pengetahuan dari staf perpustakaan yang ada kurang mendukung
terciptanya profesionalisme dalam melaksanakan tugas-tugas
kepustakawanan, sehingga berakibat layanan perpustakaan tidak bisa
dilaksanakan secara optimal.
b. Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representative
Salah satu unsur yang menunjang keberhasilan perpustakaan
adalah fasilitas gedung, baik ditinjau dari segi luas, tata ruang, lokasi
dan sebagainya.
c. Masyarakat akademis belum memandang secara benar terhadap
tugas, fungsi dan peranan perpustakaan.48
Hambatan dalam promosi perpustakaan bukan hanya dari pihak
penyelenggara perpustakaan saja tetapi sebaliknya juga dari pihak
pemakai. Meskipun untuk mendapatkan jasa layanan informasi tidak
diperlukan banyak biaya bahkan ada yang tidak sama sekali, tetapi
minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas dan layanan
perpustakaan masih kurang.
Dalam pemaparan diatas mengenai kendala yang dihadapi
dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dapat disimpulkan,
kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam dan luar perpustakaan.
Kendala dari dalam seperti terbatasnya sumberdaya manusia di
perpustakaan tersebut dan untuk kendala dari luar seperti lokasi kurang
strategis dls.
48
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 60.
39
D. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diantaranya diambil
dari skripsi yang pertama berjudul “ Promosi Perpustakaan: Studi Kasus di
Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta” oleh Nur Afifa Fauziah,
Universitas Indonesia, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan promosi yang
telah dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta selama
tahun 2006 dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi
di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara dan kajian pustaka. Hasil dari
penelitian ini yaitu didapatkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh
Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan membuat
papan petunjuk, running text, dengan melakukan kerjasama, menerima
kunjungan, melalui pelayanan, mengikuti pameran, mengadakan lomba, bedah
buku, pemilihan Abang dan None Buku 2006, pemuatan berita di media massa
cetak. Hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi kegiatan
promosi di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah dana,
staf perpustakaan, gedung, pasar, dan perhatian dari pemerintah Daerah
provinsi DKI Jakarta.
Selain itu ada juga penelitian yang terkait dengan penelitian penulis
seperti penelitian berikut ini yang berjudul “Kegiatan Promosi Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) di Depok: Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina
Kreasi” oleh Siti Maisyaroh, Universitas Indonesia, 2012.
40
Penelitian ini membahas tentang kegiatan promosi Taman Bacaan
Masyarakat Alfabet dan Bina kreasi di Depok. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui kegiatan promosi dalam mempromosikan jasa dan layanan TBM
Alfabet dan TBM Bina Kreasi serta memahami faktor yang
mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan
pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan berasal dari kegiatan observasi,
wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa TBM
Alfabet dan TBM Bina Kreasi telah melakukan bauran promosi periklanan,
promosi penjualan, penjualan perorangan, publikasi dan pemasaran media
interaktif. Dana, sumber daya manusia dan koleksi merupakan faktor yang
mempengaruhi kegiatan promosi di TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.
Penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang berjudul “ Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan Studi
Kasus di: Kantor Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Selatan”, oleh
Aisha Rachman, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia,
2012.
Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kegiatan promosi KPAK
Jakarta Selatan melalui opini pengguna dan pustakawan. Permasalahan
penelitian ini adalah opini pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan
promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh
KPAK Jakarta Selatan serta memahami opini dari pengguna dan pustakawan
terhadap kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan. Metode penelitian yang
41
digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode studi kasus.
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa kegiatan promosi yang sudah
dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan belum maksimal karena pengguna
masih belum merasakan adanya promosi yang sampai ke mereka.
Penelitian berikutnya yaitu berjudul “ Promosi Yang Dilakukan di
Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI”, oleh Sonia Mustinda,
UIN Jakarta, tahun 2010. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk mengetahui cara dan
sarana promosi yang dilakukan perpustakaan serta kendala yang dihadapi
dalam melaksanakan kegiatan promosi perpustakaan tersebut. Metodologi
yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel dan respondennya adalah
pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, pengambilan
sampel dilakukan secara Accidental Sampling(sampel kebetulan). Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa cara promosi perpustakaan yang memiliki
presentase tertinggi adalah kontak perorangan dan bimbingan pengguna
sebanyak 43%, sarana promosi perpustakaan prosentase tertinggi adalah
brosur dengan 61%. Kendala yang dihadapi perpustakaan adalah kendala dari
dalam perpustakaan salah satunya kebijakan yang ada sering menghambat
pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Eka Zahrotun Nisak,
mahasiswa UI jurusan Ilmu Perpustakaan dengan judul “Penilaian Mahasiswa
terhadap Media Promosi Perpustakaan Universitas Indonesia”. Penelitian ini
membahas tentang penilaian mahasiswa terhadap media promosi Perpustakaan
42
Universitas Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui penilaian mahasiswa
terhadap media promosi Perpustakaan UI dan mengidentifikasi media promosi
apa yang dianggap efektif oleh mahasiswa program sarjana regular UI. Hasil
penelitian ini adalah mahasiswa menilai bahwa media promosi yang
digunakan Perpustakaan UI buruk dan media promosi yang dianggap efektif
adalah lontar.
Walaupun memiliki kesamaan dalam hal promosi, namun penelitian
yang terdahulu masih terdapat perbedaan dalam pembahasan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis mengkaji
tentang evaluasi dari kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Membahas tentang pendapat
dari pemustaka tentang promosi yang dilakukan perpustakaan tersebut dan
kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan promosi
perpustakaan. perbedaan lainnya adalah metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulisan menggunakan metode deskriptif, yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai
suatu gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian
dilakukan1. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu
penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang
ada pada saat penelitian dilakukan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode survei adalah
metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama
untuk mengumpulkan data.2 Penelitian survei dengan kuesioner ini
memerlukan responden dalam jumlah yang cukup, agar validitas temuan bisa
dicapai dengan baik.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh
seorang peneliti di dalam penelitiannya. Populasi bisa berujud air, udara,
desa, sistem, dokumen, dan tentu saja manusia3. Populasi untuk penelitian
1 Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), h. 309.
2 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 68.
3 Ibid.. h. 72.
44
ini adalah anggota yang masih aktif di Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum yang berjumlah 88 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang
ditarik dari populasi. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik
Insidental Sampling (sampel kebetulan) yaitu anggota aktif perpustakaan
yang sedang berkunjung dan memanfaatkan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum saat penelitian berlangsung. Untuk memperkecil tingkat
kesalahan dalam penelitian ini maka penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini diambil berdasarkan taraf kesalahan 5%, digunakan rumus
sebagai berikut:
( ) =
( )
s = 71,74 dibulatkan menjadi 72.
Jadi untuk populasi 88 dengan tingkat kesalahan 5% jumlah sampelnya
adalah 72 orang.
Keterangan:
S = Jumlah sampel
= Chi Kuadrad yang harganya tergantung derajat kebebasan tingkat
kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5% harga Chi
Kuadrad=3,841
N = Jumlah Populasi
P = Peluang benar (0,5)
Q = Peluang salah (0,5)
d = Perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi.
Perbedaan bisa 1%, 5% dan 10%.4
4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 131
45
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara
atau langsung dari sumbernya.5 Data ini diperoleh langsung dari lokasi
penelitian yaitu dengan memberikan angket atau kuesioner kepada
pengguna perpustakaan yang sedang berkunjung dan melakukan
wawancara dengan pustakawan yang bertugas melakukan kegiatan
promosi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari
literatur-literatur dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan tujuan, dan memperoleh informasi dengan
reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.6 Kuesioner berbentuk
pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang dibatasi dalam memberikan
jawaban terhadap beberapa alternatif jawaban dan kuesioner ini di berikan
kepada pengguna perpustakaan khusus yaitu Perpustakaan Kementerian
5Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.86.
6 Masri Singarimbun dan sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta:LP3ES,
1989), ed. Revisi, h. 175.
46
Pekerjaan Umum.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pendukung dalam pengumpulan
data di penelitian ini, yang dilakukan kepada satu orang pustakawan yang
bertanggung jawab pada bagian promosi untuk mendapatkan informasi
mengenai pelaksanaan kegiatan promosi yang sudah di lakukan di
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka dan dalam
keadaan yang santai. Penulis membiarkan informan menjawab sesuai
dengan kenyataan yang mereka ketahui.
F. Teknik Pengolahan Data
Dalam tahap ini bertujuan untuk menyederhanakan dan membuat
tabulasi data dalam arti data yang di kumpulkan di sederhanakan format atau
strukturnya.
Keterangan
P : Presentase
f : Frekuensi
n : Jumlah sampel7
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan
ini adalah sebagai berikut:
0% = tidak satupun
1 - 25% = sebagian kecil
26 – 49% = hampir setengahnya
7 Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.
43.
47
50% = setengahnya
51 – 75% = sebagian besar
76 – 99% = hampir seluruhnya
100% = seluruhnya8
G. Teknik Analisa Data
Data yang telah dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan
menggunakan skala likert. “...Skala likert paling sering digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden...”9
“Skala likert atau disebut summated-rating scale, merupakan skala
yang memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan
mereka. Skala likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup.
Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari tiga, lima, tujuh yang pasti
ganjil.”10
Skala likert (4 point likert type scale) yang digunakan untuk
menginterpretasikan satu per satu jawaban dari para responden.
Setiap jawaban yang telah diperoleh selanjutnya dikelompokkan dalam
skala kategori sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Setuju = 3
Sangat Setuju = 4
Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata
yang merupakan hasil jumlah dari skor pada tiap skala kategori yang
kemudian dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil
dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi.
8 Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa,
(Jakarta: Gramedia, 1992), h.10 9 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 45.
10 Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004), h. 46.
48
Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( )
Keterangan:
X = Skor rata-rata
(S4...S1) = Skor pada skala 4 sampai 1
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala diatas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek
kedalam kategori sangat baik atau sangat tidak baik, hal ini terjadi karena
skala ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas proses
analisis data peneliti menggunakan skala interval untuk menentukan skala-
skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan.
Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu
objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat baik, baik, tidak baik,
sangat tidak baik.
Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih
antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut ini
adalah rumusan dari skala interval:
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan.
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
{a(m-n):b}
{1(4-1):4} = 0,75
49
dapat dihitung seperti berikut:
Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian
sebagai berikut:
Sangat Baik 3,28-4,03
Baik 2,52-3,27
Tidak Baik 1,76-2,51
Sangat Tidak Baik 0,75-1,75
Misalnya hasil perhitungan menunjukkan skor rata-rata pengetahuan
dan pendapat pemustaka terhadap lokasi perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum mudah diketahui adalah 3,60 diartikan bahwa pengetahuan dan
pendapat pemustaka terhadap lokasi perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum mudah diketahui adalah sangat baik, karena pada skala interval skor
pengetahuan tentang lokasi perpustakaan berada diantara titik 3,28-4.03.11
Hasil pengolahan dan analisis data kemudian disajikan dalam bentuk
sebagai berikut:
Tabel. 1
Contoh Pengolahan Data
Alternatif
jawaban
Bobot
Nilai
F P S
Sangat Setuju 4 6 8,33% 24
Setuju 3 39 54,16% 117
Tidak Setuju 2 27 37,5% 54
Sangat Tidak
Setuju
1 0 0% 0
Jumlah 72 99,99% 195
Skor Rata-rata X = 195/72 = 2,70
11
Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004), h. 202.
50
Setelah melakukan peng-skoran (scoring), selanjutnya dilakukan
interpretasi data tentang pengetahuan dan pendapat pemustaka tentang lokasi
perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui.
H. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum dan penyebaran kuesioner dilakukan tepatnya pada tanggal 1
September-29 September 2014. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan
teknik Accidental Sampling (sampel kebetulan), yaitu penyebaran kuesioner
kepada pemustaka yang masih menjadi anggota aktif perpustakaan yang
kebetulan ditemui peneliti sedang berkunjung dan bersedia mengisi kuesioner.
Sebelumnya peneliti menanyakan kepada responden tersebut apakah menjadi
anggota aktif perpustakaan dan bersedia mengisi kuesioner tersebut.
Selanjutnya apabila menjadi anggota aktif maka penyebaran kuesioner
dilakukan tetapi apabila bukan anggota aktif perpustakaan maka kuesioner
tidak diberikan.
51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum merupakan
perpustakaan khusus dimana tugas utamanya adalah mengolah,
memelihara, melestarikan dan mendayagunakan informasi dalam bentuk
bahan pustaka, baik yang dihasilkan dari Kementerian PU sendiri maupun
dari pihak luar, yang koleksinya tersebar di masing-masing unit kerja.
Perpustakaan tersebut antara lain :
a. Perpustakaan Sekretariat Ditjen Pengairan, didirikan pada tahun 1967.
b. Perpustakaan Sekretariat Ditjen Bina Marga, didirikan pada tahun
1971.
c. Perpustakaan Sekretariat Balitbang, didirikan pada tahun 1975.
d. Perpustakaan Biro Hukum, didirikan pada tahun 1975.
e. Perpustakaan Biro Umum, didirikan pada tahun 1975.
Seiring dengan perubahan struktur organisasi yang terjadi di
Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 2005, koleksi perpustakaan
Sekretariat Balitbang, Sekretariat Ditjen Pengairan dan Sekretariat Ditjen
Bina Marga diserahkan kepada Pusat Komunikasi Publik untuk
digabungkan menjadi satu dan menempati gedung Pusdata. Dengan
penggabungan tersebut dan berkoordinasi dengan perpustakaan di Gedung
Utama (Biro Umum dan Biro Hukum) diharapkan dapat dijadikan cikal
bakal terbentuknya Perpustakaan Utama Kementerian Pekerjaan Umum,
52
sehingga dapat menyajikan data dan informasi ke-PU-an kepada
masyarakat luas secara umum.
Perpustakaan Kementerian PU telah memanfaatkan teknologi
informasi berupa fasilitas jaringan komputer untuk mengakses unit-unit
perpustakaan di lingkungan Kementerian PU baik dalam maupun luar
daerah. Perpustakaan dengan fasilitas jaringan ini mulai dikenalkan pada
awal terbentuknya Departemen Kimpraswil tahun 2001, dengan diawali
sharing data pustaka.
Dengan ditetapkannya SK Menteri PU No.242/ KPTS/ 1993
tentang Pembinaan Pengelolaan Perpustakaan di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum, maka perpustakaan Biro Umum saat itu ditetapkan
sebagai pusat jaringan perpustakaan Kementerian PU, untuk selanjutnya
diharapkan dapat melakukan pembinaan sistem jaringan perpustakaan di
lingkungan Kementerian PU, yang saat ini sejak tahun 2006 dilimpahkan
kepada Pusat Komunikasi Publik.
2. Visi dan Misi
Setiap lembaga atau departemen (pemerintahan atau swasta)
memiliki visi dan misi, begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum. Perpustakaan ini termasuk dalam jenis perpustakaan
khusus yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemustaka
dilingkungannya. Perpustakaan yang berada di bawah naungan
Kementerian Pekerjaan Umum. Perpustakaan ini memiliki visi dan misi
sebagai berikut:
53
a. Visi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Visi dari Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah
menyediakan informasi di bidang infrastruktur dan konstruksi secara
komprehensif.
b. Misi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
1) Meningkatkan jumlah koleksi baik dalam bentuk buku maupun non
buku
2) Mempromosikan koleksi yang dimiliki perpustakaan
3) Meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan dengan cara
meningkatkan mutu layanan
4) Meningkatkan SDM di perpustakaan
5) Membuat perpustakaan yang berbasais IT
3. Jenis Layanan
Bagian layanan perpustakaan merupakan bagian yang berhadapan
langsung dengan pengguna perpustakaan. Layanan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum diberikan setiap hari kerja dari Senin
sampai dengan Jum’at, pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB. Pelayanan
yang diterapkan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah
sistem pelayanan terbuka (open access). Sistem ini memungkinkan
pengguna langsung kejajaran rak koleksi untuk memilih dan mengambil
bahan pustaka yang diinginkannya.
Adapun jenis-jenis layanan yang diberikan Perpustakaan
54
Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
a. Layanan Sirkulasi yaitu kegiatan layanan yang sehari-hari ada di
perpustakaan. Pelayanan ini ditujukan agar pengguna perpustakaan
dapat meminjam dan membaca bahan pustaka lebih leluasa sesuai
kesempatan yang ada. Pemustaka yang ingin meminjam buku di
perpustakaan wajib memiliki kartu anggota.
b. Layanan Audio Visual adalah layanan yang memberikan pelayanan
berupa CD dan DVD. Pengunjung dapat memiliki CD yang diinginkan
dengan cara mengcopinya.
c. Ruang Santai Dengan Televisi yaitu Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum juga memberikan pelayanan berupa ruangan yang
cukup dengan dilengkapi televisi, yang dapat membuat nyaman
pengunjung.
d. Layanan Internet adalah Layanan yang diberikan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum secara gratis kepada pengunjung
perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum agar dapat mengakses
informasi secara aktual dan cepat dari seluruh dunia melalui jaringan
internet.
e. Layanan Majalah dan Jurnal yaitu selain layanan berupa buku,
perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum juga memberikan layanan
berupa majalah dan jurnal. Majalah dan jurnal selain dari terbitan
Pekerjaan Umum sendiri juga ada terbitan dari luar.
55
f. Scanner Dokumen merupakan layanan yang diberikan kepada
pengunjung perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang
menginginkan buku dengan cara di scan. Pegawai perpustakaan akan
dengan senang hati membantu pengunjung yang ingin menscan buku.
g. Layanan Ruang Baca adalah merupakan salah satu layanan yang
diberikan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum untuk
pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan tersebut.
h. Layanan Referensi ialah layanan rujukan yang diberikan untuk
membantu pengguna perpustakaan atau masyarakat yang ingin
menemukan informasi secara cepat dan tepat dari koleksi yang ada di
perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung
pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari masyarakat dengan
menggunakan sumber/ koleksi rujukan yang tersedia.
i. Layanan Fotocopy, perpustakaan menyediakan satu unit mesin
fotocopy untuk pemustaka yang membutuhkannya.
4. Tugas dan Fungsi
Setiap perpustakaan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda
untuk memajukan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna
dilingkungannya begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum .
Berdasarkan Permen PU No.08/PRT/M/2010 Pasal 968 Ayat 3
bahwa subbidang perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan
perpustakaan Kementerian, melakukan penyusunan pedoman dan
56
bimbingan tata perpustakaan, pengadaan, pengolahan, penyimpanan,
penyajian informasi dan dokumentasi bidang pekerjaan umum, serta
pembinaan sistem informasi perpustakaan Kementerian.
5. Koleksi
Koleksi yang ada di Perpustakaan Kementerian PU terbagi menjadi
2 (dua) jenis yaitu berdasarkan subjek dan berdasarkan jenis bahan
pustaka. Adapun contoh koleksi berdasarkan subjek seperti bidang
keteknikan sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan
perumahan, penataan ruang, konstruksi, serta informasi umum lainnya.
Sedang contoh koleksi berdasarkan jenis bahan pustaka adalah
seperti koleksi buku text biasa, buku hasil laporan dan hasil studi, koleksi
hukum, koleksi majalah, koleksi audio visual, koleksi buku tua
(peninggalan zaman Belanda), dan juga koleksi makalah/hasil seminar.
Koleksi buku tua ini terdiri dari beberapa bahasa asing, seperti Bahasa
Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Belanda. Koleksi buku langka ini
tidak hanya membahas tentang pembangunan gedung, jembatan, arsitektur
rumah, dan bidang-bidang teknik lainnya saja tetapi juga terdapat cerita-
cerita mengenai Indonesia pada saat itu. Jumlah koleksi perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum sebagai berikut:
Jumlah Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Sekretariat Jenderal 17670
Inspektorat Jendral 1539
Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya
Manusia
4840
57
Badan Penelitian dan Pengembangan 28470
Direktorat Jenderal Penataan Ruang 0
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 4313
Direktorat Jenderal Bina Marga 2883
Direktorat Jenderal Cipta Karya 2923
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum
0
Badan Pengatur Jalan Tol 0
Perpustakaan Balai Informasi Penataan Ruang 0
Perpustakaan Individu 1314
Jumlah Pustaka 63952
Jumlah Koleksi Pustaka Berdasarkan Jenis Pustaka
Artikel Majalah 8486
Produk Hukum 1177
Makalah / Konfrensi / Seminar /
Workshop
1983
Monograf 42609
Audio Visual 139
Buku Langka 7193
Hasil Studi 2365
Jumlah Pustaka 63952
6. Personalia
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dikepalai oleh
Sambiyo, SH., M.Si. Staf perpustakaan terdiri dari 3 orang pustakawan
58
yaitu Wayan Yoke S.Hum bagian pengadaan dan promosi, Odhy
Adiputra S.Hum bagian pengolahan dan Umi Fatimah S.Ip bagian
pelayanan serta 2 orang lulusan SMA yaitu Surip dan Arifin yang
kemudian mengikuti pelatihan dan seminar di berbagai tempat untuk
dapat mengikuti dan memahami pekerjaan perpustakaan, seperti
Pengolahan Perpustakaan, Pengembangan SDM Perpustakaan, dan lain
sebagainya.
7. Struktur Organisasi
Semua staf Perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam struktur
organisasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum terdapat satu
kepala perpustakaan dan 3 bagian yaitu Bagian Pengadaan/Promosi,
Bagian Pengolahan, dan Bagian Pelayanan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam struktur organisasi berikut ini :
Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
8. Promosi Perpustakaan
Promosi adalah teknik berhubungan dengan masyarakat untuk
memperkenalkan produk-produk dan jasa yang dihasilkan atau dimiliki
oleh perpustakaan tersebut serta pelayanan dan fasilitas yang
59
disediakan agar calon pengguna mengetahui dan memanfaatkannya.
Adapun promosi yang pernah dilakukan oleh perpustakaan
Kementerian PU adalah sebagai berikut :
a. Kementerian PU memberikan tanda atau tulisan yang cukup terlihat
untuk memberitahukan bahwa ada perpustakaan di gedung tersebut;
b. Memperhatikan interior, cahaya, warna ruangan yang menarik
sehingga calon pengunjung tertarik untuk masuk ke dalam
perpustakaan;
c. Memperkenalkan perpustakaan dalam pameran yang diselenggarakan
tiap tahunnya saat Kementerian PU berulang tahun;
d. Memberikan pamflet dan booklet yang cukup menarik berisikan
mengenai sejarah singkat, jam buka perpustakaan, fasilitas, koleksi
yang dimiliki, layanan dan peta perpustakaan kepada calon
pengunjung, sehingga calon pengguna perpustakaan mempunyai
sedikit gambaran mengenai perpustakaan Kementerian PU;
e. Memberikan pembatas buku dan kantong kepada pengunjung,
sehingga mereka akan selalu ingat terhadap perpustakaan Kementerian
PU;
f. Memasang poster-poster setiap bulan sekali yang berisikan koleksi-
koleksi terbaru dan koleksi-kolekai buku langka yang dimiliki
Kementerian PU;
g. Membuat Homepage perpustakaan Kementerian PU sendiri dengan
60
alamat website http://pustaka.pu.go.id;
h. Mengadakan sosialisasi perpustakaan seperti mengadakan lomba
karikatur tentang perpustakaan, mengadakan pameran dan memberikan
souvenir (kantong buku).
B. Hasil Penelitian
1. Data Responden
Berikut ini akan disajikan analisis data mengenai responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan pemustaka Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum.
Tabel. 2
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 40 55,55%
Wanita 32 44,44%
Jumlah N= 72 orang 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar
responden adalah pria sebanding dengan jumlah persentase sebesar
55,55% (40 orang) dan hampir setengahnya yang berjenis kelamin wanita
yaitu 44,44% (32 orang).
Tabel. 3
Usia
Usia Frekuensi Persentase
20-30 Tahun 21 29,16%
30-40 Tahun 23 31,94%
40-50 Tahun 22 30,55%
50-55 Tahun 6 8,33%
Jumlah N= 72 orang 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa responden
61
yang berusia 20-30 tahun dengan jumlah persentase sebesar 29,16% (21
orang), kemudian yang berusia 30-40 tahun jumlah presentase yaitu
31,94% (23 orang), sedangkan responden dengan usia 40-50 tahun adalah
30,55% (22 orang), dan sebagian kecil responden yang berusia 50-55
tahun dengan presentase 8,33% (6 orang).
Tabel. 4
Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 6 8,33%
D3 16 22,22%
S1 40 55,55%
S2 10 13,88%
Jumlah N= 72 orang 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian kecil
responden berpendidikan SMA dengan jumlah persentase sebesar 8,33%
(6 orang), sedangkan yang berpendidikan D3 yaitu 22,22% (16 orang)
kemudian sebagian besar responden yang berpendidikan S1 dengan
presentase 55,55% (40 orang) dan responden yang berpendidikan S2 yaitu
13,88% (10 orang).
2. Hasil Pendapat Pemustaka Terhadap Promosi Yang Dilakukan Oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Data pendapat yang dimaksud adalah sejauh mana tingkat pendapat
pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mengetahui
promosi apa saja yang telah dilakukan oleh perpustakaan dan apa pendapat
pemustaka terhadap promosi yang dilakukan oleh perpustakaan.
62
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan pendapat
pemustaka terhadap promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum:
Tabel. 5
Lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mudah
diketahui
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 11 15,27% 44
Setuju 3 58 80,55% 174
Tidak Setuju 2 3 4,16% 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 224
Skor Rata-rata X = 224/72 = 3,11
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu
3 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 4,16%
sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau
sebesar 95,82% (69 responden).
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa lokasi Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui yaitu dengan perolehan
skor 3,11 (tiga koma sebelas), yang artinya mencapai tingkatan baik.
Tabel. 6
Lokasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Mudah
Dijangkau
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 12 16,66% 48
Setuju 3 57 79,16% 171
Tidak Setuju 2 3 4,16% 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 225
Skor Rata-rata X = 225/72 = 3,12
63
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil
responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 4,16% (3 orang
responden), sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat
setuju sebesar 95,82% (69 orang responden).
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan tentang lokasi Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum mudah dijangkau yaitu dengan perolehan
skor 3,12 (tiga koma dua belas), yang artinya mencapai tingkatan baik.
Tabel. 7
Desain dan Interior Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum Nyaman dan Menarik
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 18 25% 72
Setuju 3 40 55,55% 120
Tidak Setuju 2 14 19,44% 24
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 216
Skor Rata-rata X = 216/72 = 3
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu
14 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebanding dengan
19,44% sedangkan 58 orang responden yang memilih jawaban setuju dan
sangat setuju atau sebesar 80,55%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa desain dan interior Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum nyaman dan menarik dengan perolehan
skor yaitu 3 (tiga), yang artinya mencapai tingkatan baik
64
Tabel. 8
Peralatan dan Perlengkapan di Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum Menarik dan Rapi
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 8 11,11% 32
Setuju 3 48 66,66% 144
Tidak Setuju 2 16 22,22% 32
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 208
Skor Rata-rata X = 208/72 = 2,88
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, 16 orang responden
yang memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 22,22% sedangkan
responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 56 orang
responden atau sebesar 77,77%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa peralatan dan perlengkapan di
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menarik dan rapi yaitu
dengan perolehan skor 2,88 (dua koma delapan delapan), yang artinya
mencapai tingkatan baik.
Tabel. 9
Fasilitas yang Dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum Memadai
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 12,5% 36
Setuju 3 42 58,33% 126
Tidak Setuju 2 21 29,16% 42
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 204
Skor Rata-rata X = 204/72 = 2,83
65
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sedangkan hampir
setengahnya yaitu 21 orang responden atau 29,16% yang memilih jawaban
tidak setuju, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan
sangat setuju yaitu 51 orang responden atau sebesar 70,83%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum memadai yaitu dengan memperoleh skor
2,83 (dua koma delapan tiga), yang artinya mencapai tingkatan baik.
Tabel. 10
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Selalu Menambah
Koleksi Terbaru
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 7 9,72% 28
Setuju 3 37 51,38% 111
Tidak Setuju 2 27 37,5% 54
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,38% 1
Jumlah 72 100% 194
Skor Rata-rata X = 194/72 = 2,69
Pada tabel diatas diketahui bahwa hanya sebagian kecil yaitu 1
orang responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau 1,38%.
Hampir setengahnya responden memilih jawaban tidak setuju yang dipilih
oleh 27 orang responden atau sebesar 37,5%, serta sebanyak 44 orang
responden memilih jawaban setuju dan sangat setuju atau sebesar 61,10%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum selalu menambah koleksi terbaru yaitu dengan perolehan skor 2,69
(dua koma enam sembilan), yang artinya mencapai pada tingkatan baik.
66
Tabel. 11
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Koleksinya
Menarik Untuk Dimanfaatkan
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 12 16,66% 48
Setuju 3 55 76,38% 165
Tidak Setuju 2 5 6,94% 10
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 223
Skor Rata-rata X = 223/72 = 3,09
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sedangkan sebagian
kecil yaitu 5 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar
6,94%, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat
setuju yaitu sebanyak 67 orang responden atau sebesar 93,04%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum koleksinya menarik untuk dimanfaatkan yaitu dengan
perolehan skor 3,09 (tiga koma nol sembilan), yang artinya mencapai pada
tingkatan baik.
Tabel. 12
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Koleksinya
Tertata Rapi
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 7 9,72% 28
Setuju 3 44 61,11% 132
Tidak Setuju 2 20 27,77% 40
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,38% 1
Jumlah 72 100% 202
Skor Rata-rata X = 202/72 = 2,80
67
Pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian kecil yaitu hanya 1
responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 1,38%,
kemudian hampir setengahnya yaitu 27,77% yang memilih jawaban tidak
setuju atau hanya 20 orang responden, sedangkan responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 51 orang responden atau sebesar
70,83%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa susunan koleksi di Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum tertata rapi yaitu dengan perolehan skor
2,80 (dua koma delapan puluh), yang artinya mencapai pada tingkatan
baik.
Tabel. 13
Display Buku yang Dimiliki Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum Menarik Perhatian
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 6 8,33% 24
Setuju 3 39 54,16% 117
Tidak Setuju 2 27 37,5% 54
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 195
Skor Rata-rata X = 195/72 = 2,70
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan hampir
setengahnya yaitu 37,5% yang memilih jawaban tidak setuju atau 27 orang
responden yang memilihnya, sedangkan responden yang memilih jawaban
setuju dan sangat setuju yaitu sebanyak 45 orang responden atau sebesar
62,49%.
68
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa display buku yang dimiliki Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum menarik perhatian yaitu dengan perolehan
skor 2,70 (dua koma tujuh puluh), yang artinya mencapai pada tingkatan
baik.
Tabel. 14
Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Relevan
dan Mendukung Tugas Pekerjaan
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 12 16,66% 48
Setuju 3 56 77,77% 168
Tidak Setuju 2 4 5,55% 8
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 224
Skor Rata-rata X = 224/72 = 3,11
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil
yaitu 4 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 5,55%,
sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu
68 orang responden atau sebesar 94,43%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa koleksi Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum relevan dan mendukung tugas pekerjaan
yaitu dengan perolehan skor 3,11 (tiga koma sebelas), yang artinya
mencapai pada tingkatan baik.
69
Tabel. 15
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Menyediakan Koleksi
yang Bervariasi seperti koleksi tercetak, elektronik dan digital
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 12,5% 36
Setuju 3 33 45,83% 99
Tidak Setuju 2 30 41,66% 60
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 195
Skor Rata-rata X = 195/72 = 2,70
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
menjawab sangat tidak setuju atau 0%, ssedangkan hampir setengahnya
sebesar 41,66% responden memilih jawaban tidak setuju atau 30 orang
responden, sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat
setuju yaitu 42 orang responden atau sebesar 58,33%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum menyediakan koleksi yang bervariasi dengan perolehan skor yaitu
2,70 (dua koma tujuh puluh), yang artinya mencapai pada tingkatan yang
baik.
Tabel. 16
Koleksi yang Dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Lengkap dan Sesuai dengan kebutuhan
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 6 8,33% 24
Setuju 3 48 66,66% 144
Tidak Setuju 2 18 25% 36
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 204
Skor Rata-rata X = 204/72 = 2,83
70
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil
yaitu 18 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau 25%,
sedangkan 54 orang responden yang memilih jawaban setuju dan sangat
setuju atau sebesar 74,99%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan koleksi yang dimiliki Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka,
yaitu dengan perolehan skor 2,83 (dua koma delapan tiga), yang artinya
mencapai pada tingkatan baik.
Tabel. 17
Pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Ramah
dan Baik Dalam Memberikan Layanan Perpustakaan
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 15 20,83% 60
Setuju 3 54 75% 162
Tidak Setuju 2 3 4,16% 6
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 228
Skor Rata-rata X = 228/72 = 3,16
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil
hanya 3 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau 4,16%,
kemudian sebanyak 69 orang responden memilih jawaban setuju dan
sangat setuju atau sebesar 95,83%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan di Perpustakaan
71
Kementerian Pekerjaan Umum ramah dan baik dalam memberikan
layanan perpustakaan kepada pemustaka, yaitu dengan perolehan skor skor
3,16 (tiga koma enam belas) yang artinya adalah mencapai tingkatan baik.
Tabel. 18
Pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Profesional dalam bekerja
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 22 30,55% 88
Setuju 3 48 66,66% 144
Tidak Setuju 2 2 2,77% 4
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 236
Skor Rata-rata X = 236/72 = 3,27
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil
yaitu 2 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 2,77%,
sedangkan responden yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu
70 orang responden atau sebesar 97,21%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum professional dalam bekerja yaitu dengan
perolehan skor 3,27 (tiga koma dua tujuh), yang artinya mencapai pada
tingkatan baik.
72
Tabel. 19
Pustakawan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Sangat
Membantu dalam menggunakan layanan dan fasilitas
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 11 15,27% 44
Setuju 3 59 81,94% 177
Tidak Setuju 2 2 2,77% 4
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 225
Skor Rata-rata X = 225/72 = 3,12
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%. Sedangkan sebagian kecil
yaitu 2 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju atau 2,77%,
sedangkan sebanyak 70 orang responden menjawab setuju dan sangat
setuju atau sebesar 97,21%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum sangat membantu dalam menggunakan
layanan dan fasilitas perpustakaan, yaitu dengan perolehan skor 3,12 (tiga
koma dua belas) yang artinya mencapai tingkatan baik.
Tabel. 20
Alamat Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Mudah Diketahui
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 8 11,11% 32
Setuju 3 54 75% 162
Tidak Setuju 2 10 2,77% 20
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 214
Skor Rata-rata X = 214/72= 2,97
73
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sedangkan sebagian kecil
yaitu 10 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar
2,77% dan sebanyak 62 orang responden yang menjawab setuju dan
sangat setuju atau sebesar 86,11%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa alamat website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum mudah diketahui oleh pemustaka, yaitu
dengan perolehan skor 2,97 (dua koma Sembilan tujuh), yang artinya
sudan mencapai pada tingkatan baik.
Tabel. 21
Pustakawan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Memiliki Pengetahuan Cukup Baik Tentang Bidang Perpustakaan
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 12,5% 36
Setuju 3 59 81,94% 177
Tidak Setuju 2 4 5,55% 8
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 221
Skor Rata-rata X = 221/72 = 3,06
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 0%, sebagian kecil yaitu 4 orang
responden yang menjawab tidak setuju atau sebesar 5,55% dan responden
yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 68 orang responden
atau 94,44%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum memiliki pengetahuan cukup baik tentang
74
bidang perpustakaan, yaitu dengan memperoleh skor 3,06 (tiga koma nol
enam), yang artinya sudah mencapai pada tingkatan baik.
Tabel. 22
Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Tampilannya Menarik
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 11 15,27% 44
Setuju 3 43 59,72% 129
Tidak Setuju 2 18 25% 36
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 209
Skor Rata-rata X = 209/72 = 2,90
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
menjawab sangat tidak setuju atau 0%, sebagian kecil yaitu 18 orang
responden memilih jawaban tidak setuju atau 25%, sedangkan responden
yang memilih jawaban setuju dan sangat setuju yaitu 54 orang atau sebesar
74,99%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa website Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum tampilannya menarik, yaitu dengan perolehan skor 2,90
(dua koma Sembilan puluh), yang artinya sudah mencapai pada tingkatan
baik.
Tabel. 23
Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Konten dan
Isinya Informatif
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 10 13,88% 40
Setuju 3 50 69,44% 150
Tidak Setuju 2 12 16,66% 24
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 214
Skor Rata-rata X = 214/72 = 2,97
75
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu
12 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 16,66%,
dan sebanyak 60 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau
sebesar 83,32%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden yang menyatakan website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum konten dan isinya informatif yaitu dengan
perolehan skor 2,97 (dua koma sembilan tujuh) yang artinya sudah
mencapai pada tingkatan baik.
Tabel. 24
Akses Informasi Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum mudah
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 8 11,11% 32
Setuju 3 56 77,77% 168
Tidak Setuju 2 8 11,11% 16
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 216
Skor Rata-rata X = 216/72 = 3
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu
8 orang responden yang menjawab tidak setuju atau 11,11%, sedangkan
sebanyak 64 orang responden yang menjawab setuju dan sangat setuju
atau sebesar 88,88%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa website Perpustakaan
76
Kementerian Pekerjaan Umum mudah untuk akses informasi yaitu dengan
perolehan skor 3 (tiga), yang artinya mencapai tingkatan baik.
Tabel. 25
Website Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum membantu
pemustaka dalam mendapatkan informasi
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 10 13,88% 40
Setuju 3 58 80,55% 174
Tidak Setuju 2 4 5,55% 8
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 222
Skor Rata-rata X = 222/72 = 3,08
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun responden
menjawab sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu 4
orang responden menjawab tidak setuju atau sebesar 5,55%, dan sebanyak
68 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau sebesar
94,43%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum membantu pemustaka dalam mendapatkan
informasi yaitu dengan perolehan skor 3,08 (tiga koma nol delapan), yang
artinya sudah mencapai pada tingkatan baik.
Tabel. 26
Kegiatan yang Diselenggarakan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dll bermanfaat
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 12 16,66% 48
Setuju 3 50 69,44% 150
Tidak Setuju 2 10 13,88% 20
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 72 100% 218
Skor Rata-rata X = 218/72 = 3,02
77
Pada tabel diatas diketahui bahwa tidak satu pun orang responden
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%, sebagian kecil yaitu
10 orang responden menjawab tidak setuju atau sebesar 13,88%,
sedangkan 62 orang responden yang menjawab setuju dan sangat setuju
atau sebesar 86,10%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa kegiatan/program yang
diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti
seminar, bazar, pameran dan lain-lain itu bermanfaat bagi pemustaka yaitu
dengan memperoleh skor 3,02 (tiga koma nol dua), yang berarti sudah
mencapai pada tingkatan baik.
Tabel. 27
Kegiatan yang Diselenggarakan Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar, pameran dll mudah
diketahui
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 7 9,72% 28
Setuju 3 44 61,11% 132
Tidak Setuju 2 20 27,77% 40
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,38% 1
Jumlah 72 100% 201
Skor Rata-rata X = 201/72= 2,79
Pada tabel diatas diketahui hanya sebagian kecil 1 responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau 1,38%. Hampir setengahnya 20
orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 27,77%,
sedangkan 51 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau
sebesar 70,83%.
78
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa Kegiatan yang Diselenggarakan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum seperti seminar, bazar,
pameran dan lain-lain mudah diketahui pemustaka yaitu dengan perolehan
skor 2,79 (dua koma tujuh sembilan), yang artinya sudah pada tingkatan
baik.
Tabel. 28
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Memberikan Souvenir
Seperti Pembatas Buku, Kantong Buku dll
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 15 20,83% 60
Setuju 3 42 58,33% 126
Tidak Setuju 2 14 19,44% 28
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,38% 1
Jumlah 72 100% 215
Skor Rata-rata X = 215/72 = 2,98
Pada tabel diatas diketahui bahwa hanya 1 orang responden yang
menjawab sangat tidak setuju atau sebesar 1,38%, sedangkan sebagian
kecil yaitu 14 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar
19,44%, sedangkan 57 orang responden yang menjawab setuju dan sangat
setuju atau sebesar 79,16%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum memberikan souvenir seperti pembatas buku dan
kantong buku yaitu dengan perolehan skor 2,98 (dua koma Sembilan
delapan), yang artinya mencapai tingkatan baik.
79
Tabel. 29
Pemberian Souvenir Seperti Pembatas Buku dan Kantong Buku yang
Dilakukan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Memberikan Kesan Kepada Pemustaka
Alternatif jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 4 9 12,5% 36
Setuju 3 47 65,27% 141
Tidak Setuju 2 14 19,44% 28
Sangat Tidak Setuju 1 2 2,77% 2
Jumlah 72 100% 207
Skor Rata-rata X = 207/72 = 2,87
Pada tabel diatas diketahui bahwa hanya sebagian kecil yaitu 2
orang responden yang menjawab sangat tidak setuju atau sebesar 2,77%,
14 orang responden memilih jawaban tidak setuju atau sebesar 19,44%,
sedangkan 56 orang responden menjawab setuju dan sangat setuju atau
sebesar 77,97%.
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir
seluruhnya responden menyatakan bahwa pemberian souvenir seperti
pembatas buku dan kantong buku yang dilakukan Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum memberikan kesan kepada pemustaka yaitu
dengan perolehan skor 2,87 (dua koma delapan puluh tujuh), yang artinya
telah mencapai pada tingkatan baik.
C. Pembahasan Hasil dan Analisis Data Tentang Evaluasi Promosi yang
Dilakukan Oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Pembahasan hasil penelitian pada bagian ini di bagi menjadi 3
kategori, yaitu:
1. Kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan
80
2. Kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan
3. Kegiatan promosi melalui penggunaan/pemanfaatan media
1. Kegiatan Promosi Melalui Penciptaan Lingkungan
Penciptaan lingkungan sangat berpengaruh dalam pemanfaatan
sebuah perpustakaan, penciptaan lingkungan ini merupakan salah satu
strategi didalam kegiatan promosi perpustakaan untuk menarik pemustaka
mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan harus bisa menciptakan suasana
yang baik melalui penciptaan lingkungan ini agar dapat memberikan
kenyamanan pada setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut.
Berdasarkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan promosi
melalui penciptaan lingkungan adalah sebagai berikut:
Tabel. 30
Promosi melalui penciptaan Lingkungan di Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum
No Unsur yang dinilai Kategori Skor rata-rata
1 Senang mengunjungi perpustakaan
karena lokasinya mudah diketahui
Baik 3,11
2 Senang mengunjungi perpustakaan
karena lokasinya mudah dijangkau
Baik 3,12
3 Senang mengunjungi perpustakaan
karena desain dan interior ruangnya
nyaman dan menarik
Baik 3
4 Senang mengunjungi perpustakaan
karena peralatan dan perlengkapannya
menarik dan rapi
Baik 2,88
5 Senang mengunjungi perpustakaan
karena fasilitas yang dimiliki
memadai
Baik 2,83
6 Senang mengunjungi perpustakaan
karena display buku baru yang
dimiliki menarik perhatian
Baik 2,70
Jumlah
81
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan tingkat pencapaian
promosi melalui penciptaan lingkungan yang dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum yaitu baik dengan skor 2,94 (dua koma
sembilan empat), karena berada pada titik 2,52-3,27. Hasil analisis data
tersebut juga menunjukkan bahwa pemustaka senang mengunjungi
perpustakaan Kementerian PU karena lokasinya mudah dijangkau yang
tingkat pencapaiannya paling tertinggi dengan skor 3,12 (tiga koma
duabelas) bila dibandingkan dengan pemustaka senang mengunjungi
perpustakaan karena display buku baru yang dimiliki menarik perhatian
yang tingkat pencapaiannya paling rendah diantara yang lain dengan skor
2,70 (dua koma tujuh nol).
2. Kegiatan Promosi Melalui Layanan Perpustakaan
Sebagai sebuah unit kerja perpustakaan terdiri dari berbagai bagian
seperti bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka dan
bagian layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan yang diutamakan
sebagai salah satu cara untuk promosi dalam hal ini yaitu layanan
pemakai/pengguna perpustakaan dan layanan koleksi. Melalui layanan
perpustakaan ini diharapkan pengguna dan calon pengguna dapat
berkunjung kembali ke perpustakaan dan memanfaatkan layanan ini untuk
memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan yang diinginkannya.
Berdasarkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan promosi
melalui layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:
82
Tabel. 31
Promosi melalui Layanan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum
1 Senang mengunjungi perpustakaan karena selalu menambah koleksi terbaru
Baik 2,69
2 Senang mengunjungi perpustakaan karena koleksinya menarik untuk dimanfaatkan
Baik 3,09
3 Senang mengunjungi perpustakaan karena susunan koleksinya tertata rapi
Baik 2,80
4 Senang mengunjungi perpustakaan karena koleksinya relevan dan mendukung tugas pekerjaan
Baik 3,11
5 Senang mengunjungi perpustakaan karena menyediakan koleksi yang bervariasi (koleksi tercetak dan koleksi elektronik)
Baik 2,70
6 Senang mengunjungi perpustakaan karena koleksinya lengkap dan sesuai dengan kebutuhan
Baik 2,83
7 Senang mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya ramah dan baik dalam memberikan layanan
Baik 3,16
8 Senang mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya professional dalam bekerja
Baik 3,27
9 Senang mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya sangat membantu dalam menggunakan layanan dan fasilitas
Baik 3,12
10 Senang mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya memiliki wawasan yang cukup baik tentang bidang perpustakaan
Baik 3,06
11 Senang mengunjungi kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan seperti seminar, bazaar, pameran dsb karena bermanfaat
Baik 3,02
12 Senang mengunjungi kegiatan seperti seminar, bazaar, pameran dsb yang diselenggarakan perpustakaan karena mudah diketahui
Baik 2,79
Jumlah
83
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan tingkat pencapaian
promosi melalui layanan perpustakaan yang dilakukan oleh pustakawan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu baik dengan skor 2,97
(dua koma sembilan tujuh), karena berada pada titik 2,52-3,27. Hasil
analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa pemustaka senang
mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya professional dalam
bekerja yang tingkat pencapaiannya paling tertinggi dengan skor 3,27 (tiga
koma dua tujuh) bila dibandingkan dengan pemustaka yang senang
mengunjungi perpustakaan karena selalu menambah koleksi terbaru yang
tingkat pencapaiannya paling rendah diantara yang lain dengan skor 2,69
(dua koma enam sembilan).
3. Kegiatan Promosi Melalui Penggunaan Media
Penggunaan media sangat berperan penting sebagai salah satu cara
untuk melakukan kegiatan promosi perpustakaan kepada pemustaka.
Melalui media ini perpustakaan juga dapat memperkenalkan produk-
produk dan jasa yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan kepada
pemustaka. Peran media sebagai alat promosi sangatlah membantu
perpustakaan untuk mengenalkan apa saja yang yang dimiliki
perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna untuk menarik
perhatian mereka agar mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan.
Berdasarkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan promosi
melalui penggunaan media adalah sebagai berikut:
84
Tabel. 32
Promosi melalui Penggunaan Media di Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum
1 Senang mengunjungi website
perpustakaan karena tampilannya
menarik
Baik 2,90
2 Senang mengunjungi website
perpustakaan karena konten dan
isinya informative
Baik 2,97
3 Senang mengunjungi website
perpustakaan karena akses
informasinya mudah
Baik 3
4 Senang mengunjungi website
perpustakaan karena membantu dalam
mencari informasi
Baik 3,08
5 Senang mengunjungi alamat website
perpustakaan karena mudah diketahui
Baik 2,97
6 Senang mengunjungi perpustakaan
karena mendapatkan souvenir
(pembatas buku, kantong buku,dll)
Baik 2,98
7 Pemberian souvenir telah
memberikan kesan kepada saya
tentang perpustakaan
Baik 2,87
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan tingkat pencapaian
promosi melalui penggunaan media yang dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum yaitu baik dengan skor 2,96 (dua koma
sembilan enam), karena berada pada titik 2,52-3,27. Hasil analisis data
tersebut juga menunjukkan bahwa pemustaka senang mengunjungi
website perpustakaan karena membantu dalam mencari informasi yang
tingkat pencapaiannya paling tertinggi dengan skor 3,08 (tiga koma nol
delapan) bila dibandingkan dengan pemberian souvenir telah memberikan
kesan kepada pemustaka tentang perpustakaan yang tingkat pencapaiannya
paling rendah diantara yang lain dengan skor 2,87 (dua koma delapan
tujuh).
85
Dengan demikian tingkat pencapaian kegiatan promosi melalui
penciptaan lingkungan, layanan perpustakaan dan penggunaan media yang
dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel. 33
Kegiatan Promosi melalui Penciptaan Lingkungan, Layanan Perpustakaan
dan Penggunaan Media di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
No Kegiatan promosi Skor Interpretasi
1 Melalui penciptaan lingkungan 2,94 Baik
2 Melalui layanan perpustakaan 2,97 Baik
3 Melalui penggunaan media 2,96 Baik
Total rata-rata keseluruhan adalah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui skor rata-rata keseluruhan
kegiatan promosi melalui penciptaan lingkungan di Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum bahwa skor rata-ratanya adalah 2,94
(Baik), karena berada pada titik 2,52-3,27. Sedangkan mengenai kegiatan
promosi melalui layanan perpustakaan diketahui skor rata-rata adalah 2,97
(Baik), karena berada pada titik 2,52-3,27. Dan mengenai kegiatan
promosi melalui penggunaan media diketahui skor rata-rata adalah 2,96
(Baik), karena berada pada titik 2,52-3,27.
Berdasarkan hasil skor rara-rata dari ketiga kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dapat
diketahui skor rata-rata keseluruhan yaitu 2,96 (Baik), dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah Baik karena berada
pada titik 2,52-3,27.
86
D. Kendala atau Hambatan yang Dihadapi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum Dalam Melakukan Promosi Perpustakaan
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam melaksanakan
kegiatan promosinya juga menemui kendala-kendala atau hambatan yang
dapat menghambat proses berjalannya kegiatan promosi di perpustakaan ini.
Banyaknya kendala yang dihadapi seperti masalah kurangnya petugas
perpustakaan, kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam kegiatan
promosi, dan juga masalah anggaran yang membuat promosi berjalan kurang
maksimal dalam dilaksanakan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
Kurangnya Sumber Daya Manusia atau petugas perpustakaan menurut
narasumber juga dapat menghambat kegiatan promosi perpustakaan, hal ini
didukung oleh penjelasan dari narasumber yang merupakan pustakawan yang
bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum:
“karena kita petugas perpustakaannya sedikit, jadi kalau promosi
sering kurang orang apalagi kalau sedang melaksanakan promosi
diluar perpustakaan pasti perpustakaan Kementerian PU akan tutup
karena tidak ada orang.”1
Kurangnya petugas perpustakaan atau Sumber Daya Manusia (SDM)
di perpustakaan menjadi salah satu faktor kendala atau hambatan perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum dalam menjalankan promosi perpustakaan, hal
ini menjadi kendala disebabkan bila perpustakaan sedang melakukan kegiatan
promosi diluar dari perpustakaan maka perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum akan ditutup karena semua petugas perpustakaan membantu dalam
1 Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014.
87
menjalankan kegiatan promosi. Apabila perpustakaan tetap ingin buka untuk
melayani pemustaka maka kegiatan promosi yang dilakukan akan mengalami
hambatan dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia dalam melakukan
kegiatan promosi.
Selain kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) permasalahan atau
hambatan berikutnya dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh
perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah kurangnya kreatifitas dan
inovasi pustakawan terhadap teknik pemasaran atau promosi. Hal ini didukung
oleh penjelasan yang disampaikan dari narasumber yang merupakan
pustakawan yang bertanggung jawab di bagian promosi perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum:
“Kita ini kan pustakawan jadi kurang begitu mengerti tentang
pemasaran atau promosi, misalnya kalau kita mau mengadakan
promosi karena kita tidak mengerti desain dan segala macam jadi kita
butuh tenaga ahli untuk desain, layout, poster, tampilan, pameran dll
kita pasti panggil orang karena itu bukan bidang kita”2
Dalam hal ini kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan juga
menjadikan salah satu kendala atau hambatan tersendiri yang dihadapi oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, karena apabila setiap kali
perpustakaan akan melakukan kegiatan promosi dan menggunakan tenaga
diluar petugas perpustakaan atau pustakawan maka hal ini akan berdampak
juga pada biaya atau anggaran yang dikeluarkan akan bertambah besar.
Apalagi anggaran atau biaya menjadi salah satu faktor kendala atau
hambatan perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam menjalankan
kegiatan promosi. Hal ini didukung oleh penjelasan yang dikemukakan dari
2 Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014.
88
narasumber yang merupakan pustakawan yang bertanggung jawab di bagian
promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum:
“Anggaran itu masalah klasik, karena perpustakaan ini berada dibawah
naungan Kementerian Pekerjaan Umum jadi kita juga harus
menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan kementerian PU jadi
kegiatan promosi yang dilakukan perpustakaan juga harus disesuaikan
dengan anggaran atau dana yang diberikan”3
Keterbatasan dana atau anggaran menjadi kendala atau hambatan
perpustakaan dalam menjalankan kegiatan promosi perpustakaan, pustakawan
harus pintar-pintar dalam mengatasi keterbatasan biaya tersebut agar promosi
perpustakaan tetap berjalan. Minimnya biaya atau anggaran akan menghambat
proses berlangsungnya kegiatan-kegiatan promosi seperti pembuatan souvenir,
brosur, poster, pengadaan kegiatan acara promosi dan lain-lain.
Dengan adanya hambatan atau kendala seperti keterbatasan SDM,
kurangnya kreatifitas dan inovasi pustakawan serta minimnya dana atau
anggaran tentu saja akan berimbas kepada kelancaran kegiatan promosi yang
akan dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Karena
kegiatan promosi sangat penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan yang
nantinya akan menunjang tugas dan fungsi sebuah perpustakaan itu sendiri
dengan cara mengenalkannya serta mempublikasikannya kepada pengguna
dan calon pengguna perpustakaan.
3 Wawancara pribadi dengan Wayan, Jakarta, 2 Oktober 2014.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah pada bab sebelumnya dijelaskan mengenai hasil dan
pembahasan penelitian, maka pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang
merupakan kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan
penelitian ini. Selanjutnya, akan diuraikan saran-saran yang dapat dijadikan
masukan bagi beberapa pihak.
1. Secara umum pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum melalui penciptaan
lingkungan, melalui layanan perpustakaan dan melalui
penggunaan/pemanfaatan media sudah berada pada tingkatan baik, yaitu
2,96. Kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan memperoleh skor
tertinggi dibandingkan dengan kegiatan promosi melalui penciptaan
lingkungan dan melalui penggunaan media.
2. Pelaksanaan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum melalui penciptaan lingkungan sudah
mencapai pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang
diperoleh dari beberapa variabel yaitu mencapai skor 2,94.
3. Pelaksanaan kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan yang telah
dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum sudah berada
pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh
dari beberapa variabel yaitu 2,97. Sedangkan pada kegiatan promosi
90
melalui layanan perpustakaan ini, ditemukan bahwa pendapat pemustaka
yang senang mengunjungi perpustakaan karena pustakawannya
profesional dalam bekerja adalah pendapat yang paling tertinggi skornya
dibandingkan dengan pendapat-pendapat yang lain.
4. Pelaksanaan kegiatan promosi melalui penggunaan media yang telah
dilakukan oleh Perpustakaan Pekerjaan Umum sudah mencapai pada
tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari
beberapa variabel yaitu memperoleh skor 2,96.
5. Berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa hambatan/kendala-
kendala yang dihadapi perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi
perpustakaan diantaranya kurangnya petugas perpustakaan, minimnya
kreatifitas dan inovasi pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi
perpustakaan dan terbatasnya anggaran atau biaya.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengajukan
beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan dan masukan bagi
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dalam melakukan kegiatan
promosi perpustakaan. beberapa saran tersebut, antara lain:
1. Kegiatan promosi perpustakaan yang sudah dilakukan harus dievaluasi dan
lebih ditingkatkan baik itu promosi melalui penciptaan lingkungan seperti
penciptaan display buku baru yang harus dibuat lebih menarik lagi,
kemudian kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan seperti harus
selalu menambah koleksi terbaru dan kegiatan promosi melalui
penggunanaan media seperti media tercetak dan media elektronik yang
91
harus ditingkatkan agar lebih menarik pengguna untuk datang ke
perpustakaan.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal promosi perpustakaan
baik itu dengan cara mengikuti pelatihan atau workshop. Mengingat
minimnya kreatifitas dan inovasi yang dimiliki pada beberapa SDM dalam
hal mempromosikan perpustakaan dan lebih inovatif dalam melakukan
kegiatan promosi perpustakaan.
3. Diharapkan kepada staf Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
untuk dapat memaksimalkan kegiatan promosi dengan berbagai cara
sehingga dapat disampaikan dengan baik kepada pengguna secara berkala
dan menyeluruh.
4. Penambahan/perekrutan SDM yang sudah berpengalaman dan sesuai
dengan kebutuhan perpustakaan. Karena kekurangan SDM, maka akan
menghambat kegiatan di dalam perpustakaan jika sedang melakukan
kegiatan promosi di luar Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
5. Diharapkan kebijakan dan dana yang diberikan untuk pelaksanaan
kegiatan promosi perpustakaan dapat sesuai dengan perencanaan yang
telah ditentukan sebelumnya.
92
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1997.
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
1996.
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.
Jakarta: Grasindo, 2007.
Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa.
Jakarta: Gramedia, 1992.
Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1990.
Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
Mudjito, Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.
Nainggolan, J. W, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran
Departemen Dalam Negeri. Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat
Departemen Dalam Negeri, 1992.
Natadjumena, Sukarman, Rachman, Pedoman Umum Penyelenggaraan
Perpustakaan Khusus. Jakarta:Perpustakaan Nasioanal RI, 2000.
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Rizal Saiful Haq, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, ed. Revisi.
Jakarta:LP3ES, 1989.
93
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:
Kanisius, 1992.
Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung:
Alfabeta, 2013.
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
…………..., Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan.
Yogyakarta: Kanisius, 2008.
KUESIONER
“EVALUASI KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM”
Kepada Yth.
Pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Di tempat
Dengan Hormat
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi) dari program studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum.
Penulis memerlukan sejumlah data dan informasi yang diperoleh melalui bantuan para
pemustaka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk itu perkenankanlah penulis
untuk memohon bantuan dan kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan melakukan pengisian sesuai dengan
petunjuk-petunjuk yang terdapat pada kuesioner tersebut. Penulis mengharapkan kesediaan
saudara/i untuk menjawab pertanyaan dibawah ini dengan kondisi dan keadaan yang
sebenarnya. Informasi apapun yang diberikan hanya untuk kepentingan penelitian dan akan
dijaga kerahasiaannya.
Atas bantuan dan partisipasinya, penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 01 September 2014
Hormat Saya,
Kibar Sumanja
Nim. 1110025000079
Bagian 1: Data Responden
Petunjuk :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan bapak / ibu
1. Nama Responden
2. Jenis Kelamin Pria
Wanita
3. Usia
4. Pendidikan SMA
Diploma (D2/D3)
Sarjana (S1)
Pascasarjana (S2/S3)
Lainnya..........
Petunjuk :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan tingkatan pengetahuan dan
pendapat yang bapak / ibu miliki.
Tingkat pengetahuan dan pendapat
Pernyataan Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Bagian 2: Pendapat pemustaka terhadap promosi yang dilakukan oleh perpustakaan
kementerian pekerjaan umum
Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena lokasinya mudah diketahui
SS S TS STS
2. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena lokasinya mudah dijangkau
3. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena desain dan interior ruangnya
nyaman dan menarik
4. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena peralatan dan perlengkapannya
menarik dan rapi
5. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena fasilitas yang dimiliki memadai
6. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena selalu menambah koleksi terbaru
7. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena koleksinya menarik untuk
dimanfaatkan
8. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena susunan koleksinya tertata rapi
9. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena display buku baru yang dimiliki
menarik perhatian
10. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena koleksinya relevan dan
mendukung tugas pekerjaan
11. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena menyediakan koleksi yang
bervariasi seperti koleksi tercetak, elektronik, digital dsb
12. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena koleksi yang dimiliki lengkap,
menarik dan sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka
13. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena pustakawannya ramah dan baik
dalam memberikan layanan perpustakaan
14. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena pustakawannya profesional dalam
bekerja
SS S TS STS
15. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena pustakawannya sangat membantu
pemustaka dalam menggunakan layanan dan fasilitas
perpustakaan
16. Saya senang mengunjungi alamat website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum karena mudah diketahui
pengunjung
17. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena pustakawannya memiliki
pengetahuan cukup baik tentang bidang perpustakaan
18. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum karena tampilannya
menarik
19. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum karena konten dan isinya
informative
20. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum karena akses informasinya
mudah
21. Saya senang mengunjungi website Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum karena membantu
pemustaka dalam mendapatkan informasi
22. Saya senang mengunjungi kegiatan/program yang
diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum seperti seminar, bazar, pameran dll karena
bermanfaat
23. Saya senang mengunjungi kegiatan/program seperti bazar,
seminar, pameran dll yang diselenggarakan oleh
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum karena
mudah diketahui
24. Saya senang mengunjungi Perpustakaan Kementerian
Pekerjaan Umum karena mendapatkan souvenir seperti
pembatas buku dan kantong buku
SS S TS STS
25. Pemberian souvenir seperti pembatas buku dan kantong
buku telah memberikan kesan kepada saya tentang
perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Bagian 3: Tuliskan saran Anda tentang Promosi yang dilakukan untuk menarik
pemustaka datang ke Perpustakaan Kemeterian Pekerjaan Umum
Terima kasih atas kerjasama dan partisipasinya dalam studi ini.
Wawancara narasumber (bapak Wayan)
1. Apa yang anda ketahui tentang promosi perpustakaan?
“kegiatan buat mempromosikan perpustakaan ke luar dan ke dalam juga
mempublikasikan kepada pengguna dan calon pengguna, karena kita kan perpustakaan
khusus”.
2. Apakah perpustakaan pekerjaan umum pernah melakukan promosi?
“ya pernah”
3. Promosi apa saja yang telah dilakukan oleh perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum?
“banyak sih, contohnya bikin pameran buku langka sama potret buku langka di pasific
flash dan di sky walk pondok indah karena itu kan andalan kita kalau yang lain kurang
menarik terus juga melalui web dan ya banyak yang lainnya”
4. Media dan bentuk apa saja yang digunakan dalam kegiatan promosi perpustakaan?
“media cetak seperti poster dan booklet, media internet seperti website dan juga
pemberian souvenir”.
5. Siapa saja yang berperan dalam melakukan kegiatan promosi ?
“yang berperan semua pustakawan di perpustakaan ini”.
6. Hambatan atau kendala apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi?
“karena kita petugas perpustakaannya sedikit, jadi kalau promosi sering kurang orang
apalagi kalau sedang melaksanakan promosi diluar perpustakaan pasti perpustakaan
Kementerian PU akan tutup karena tidak ada orang, kemudian juga kita ini kan
pustakawan jadi kurang begitu mengerti tentang pemasaran atau promosi, misalnya kalau
kita mau mengadakan promosi karena kita tidak mengerti desain dan segala macam jadi
kita butuh tenaga ahli untuk desain, layout, poster, tampilan, pameran dll kita pasti
panggil orang karena itu bukan bidang kita, dan juga Anggaran itu masalah klasik, karena
perpustakaan ini berada dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum jadi kita juga
harus menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan kementerian PU jadi kegiatan
promosi yang dilakukan perpustakaan juga harus disesuaikan dengan anggaran atau dana
yang diberikan”.
7. Siapa saja target utama dalam kegiatan promosi perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum?
“target utamanya ya orang luar, kalau karyawan PU kita bisa buat 1 atau 2 bulan bikin
poster tentang koleksi terbaru, pemberian souvenir seperti kantong buku dan tas jinjing”
8. Menurut anda apakah kegiatan promosi yang dilakukan sudah sesuai/efektif dengan yang
diharapkan?
“kalau dalam hal mengenalkan perpustakaan ke masyarakat sih efektif tapi dalam hal
pengunjung yang datang kurang soalnya kita kan perpustakaan khusus ya jadi jangkauan
pasarnya terbatas beda dengan perpustakaan umum”.
9. Apakah kegiatan promosi yang telah dilakukan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
pengunjung yang datang ke perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum?
“kalau kita abis ngadain acara ada sih peningkatan tapi setelah lewat beberapa bulan ya
biasa lagi”.
10. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan itu terencana atau tidak?
“ya terencana karena biasanya dari setahun sebelumnya sudah dirancang”.
11. Menurut anda faktor apa yang menyebabkan pemustaka jarang berkunjung ke
perpustakaan?
“karena kita kan perpustakaan khusus jadi orang yang kesini juga khusus seperti orang-
orang teknik”.
Desain dan interior ruang Perpustakaan Kementerian Pekejaan Umum
Display koleksi terbaru Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Poster koleksi terbaru Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Kegiatan bedah buku Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Kegiatan pameran foto dan buku langka Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Lomba karikatur Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Souvenir (kantong buku) Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Brosur kegiatan pameran Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Poster kegiatan pameran Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Brosur Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
Booklet Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kibar Sumanja, laki-laki kelahiran Jakarta 22 November 1992
dari pasangan bapak Kai Mohammad Ichwan dan ibu Wafriah.
Menyelesaikan pendidikan di SDN Ciputat 10 (1998-2004),
SMPN 2 Ciputat (2004-2007), SMK Triguna Utama Tangerang
Selatan (2007-2010), dan kuliah mengambil Jurusan Ilmu
Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014).
Selama aktif kuliah pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Ilmu Perpustakaan sebagai anggota bidang kemahasisswaan HMJ Ilmu Perpustakaan
(2012-2013), serta PKL di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum dan juga
mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Tanjung Pasir tahun 2013.