Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

5
EVALUASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM dengan METODE FURNESS ( Studi kasus : Sibolga – Tapanuli Tengah ) 1. UMUM Sektor transportasi harus mampu memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat dengan segala kegiatannya di semua lokasi yang berbeda yang tersebar dengan karakteristik fisik yang berbeda pula. Untuk mendapatkan sistem transpotasi yang baik maka diperlukan perencanaan transportasi yang baik pula. Sektor angkutan umum merupakan solusi yang baik bilamana sektor tersebut bisa dioptimalkan sebagai alat transportasi yang handal,aman, nyaman dan murah yang dapat memenuhi kebutuhan pergerakkan masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanannya.

Transcript of Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

Page 1: Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

EVALUASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM dengan METODE FURNESS

( Studi kasus : Sibolga – Tapanuli Tengah )

1. UMUMSektor transportasi harus mampu memberikan

kemudahan bagi seluruh masyarakat dengan segala kegiatannya di semua lokasi yang berbeda yang tersebar dengan karakteristik fisik yang berbeda pula. Untuk mendapatkan sistem transpotasi yang baik maka diperlukan perencanaan transportasi yang baik pula. Sektor angkutan umum merupakan solusi yang baik bilamana sektor tersebut bisa dioptimalkan sebagai alat transportasi yang handal,aman, nyaman dan murah yang dapat memenuhi kebutuhan pergerakkan masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanannya.

Page 2: Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

17/04/2023

2. LATAR BELAKANG :1. Masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi

(khususnya sepeda motor) dari pada angkutan umum, sehingga perlu meningkatkan/ mengoptimalkan pelayanan angkutan umum agar masyarakat lebih memilih angkutan umum.

2. Peramalan perjalanan untuk masa yang akan datang bisa memberi gambaran dan anilisis terhadap perencanaan transportasi sehingga dapat dijadikan sebagai evaluasi terhadap pelayanan angkutan umum, baik itu dalam hal jumlah armada, time travelling, head way dan factor load. Sehingga angkutan umum bisa menjadi prioritas untuk melakukan perjalanan.

Page 3: Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

17/04/2023

3. Permasalahan

1. Berapa besar perjalanan yang terjadi dari setiap rute perjalanan?

2. Rute manakah yang menghasilkan perjalanan yang besar?

3. Bagaimana prediksi penyebaran perjalanan untuk masa mendatang?

4. Berapa jumlah armada, headway dan load factor dari perjalanan yang terjadi dimasa mendatang?

Page 4: Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

17/04/2023

4. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penelitian ini adalah :1. Mengetahui jumlah perjalanan yang terjadi pada setiap rute perjalanan2. Memprediksi jumlah perjalanan yang terjadi dimasa yang akan datang3. Menghitung jumlah armada angkutan umum yang dibutuhkan

Manfaat dari penelitian ini adalah :4. Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang

jelas bagi mahasiswa, perencana dan praktisi yang bergerak dibidang perencanaan transportasi kota.

5. Memberikan informasi dan Menambah wawasan para pembaca tentang pengembangan transportasi dalam beberapa tahun yang akan datang. Salah satu dasar dari perencanaan transportasi adalah dapat memperkirakan jumlah dan lokasi kebutuhan sarana dan prasarana transportasi, untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang (ramalan).

Page 5: Evaluasi Kebutuhan Angkutan Umum

17/04/2023

5. PEMBATASAN MASALAH DAN METODOLOGI

Untuk menghindari penelitian terlalu luas dan terbatasnya waktu, maka pembatasan masalah dalam penelitian akan menitik beratkan pada beberapa hal yaitu:

• Daerah penelitian dilakukan di kabupaten Tapanuli Tengah yaitu pada trayek angkutan umum Sibolga – Tukka, Sibolga – Pandan dan Sibolga – Pinang sori. Dimana perjalanan yang dihasilkan oleh masyarakat menuju daerah tujuan dan kembali ke tempat asal (asal – tujuan).

• Faktor pertumbuhan dengan metode furness menggunakan data jumlah penduduk dari tahun – tahun sebelumnya.

• Metode yang digunakan pada tulisan ini pengumpulan data dilakukan dengan metode home kuesioner sebagai alat ukur dengan satuan sebaran pergerakkan yang dilakukan dengan sistem acak

• Analisa hanya dilakukan pada aspek perencanaan dan aspek operasional angkutan kota dan Tidak dilakukan analisa biaya yang berhubungan dengan keberadaan angkutan kota ini.