EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi...

49
i EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2016-2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Graciella Nadila NIM : 158114016 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi...

Page 1: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

i

EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN

DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA YOGYAKARTA

PERIODE TAHUN 2016-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Graciella Nadila

NIM : 158114016

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

ii

EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN

DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA YOGYAKARTA

PERIODE TAHUN 2016-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Graciella Nadila

NIM : 158114016

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan bangga dan rendah hati kupersembahkan karya ini untuk,

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sebagai pedoman dalam setiap langkah

hidupku

Papa, Mama, Adik, serta seluruh keluarga terkasih sebagai sumber inspirasiku

Sahabat dan segenap teman seperjuangan

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan karunia-Nya yang melimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Evaluasi Dosis dan Interaksi Obat Gastritis pada Pasien Dewasa di

Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta Periode Tahun 2016-2017” sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan serta dukungan

dari beberapa pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan. Untuk itu, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan karunia-Nya yang

luar biasa sehingga penulis diberikan kekuatan dan kelancaran untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing Akademik.

3. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan bimbingan, waktu, saran, dan doa selama

proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. dan Ibu Putu Dyana Christasani,

M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan waktu, kritik,

dan saran yang membangun selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Direktur, Staf Diklat, Staf Rekam Medis dan Apoteker di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin dan

kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Tim Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana

yang telah memberikan izin terkait pembuatan Ethical Clearance kepada

penulis.

7. Kedua orang tuaku, Misnadi dan Nurmala Herawati Tambunan serta

adikku Birgitta Arta Milawati yang senantiasa bersedia mendengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

ix

keluh kesah penulis serta memberikan dukungan moril maupun materi dan

mendoakan selama proses studi dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

8. Gregorius Agung Septiandri yang selalu mendoakan, memberikan

semangat, dan dukungan moral selama proses penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat sejak SMA “Da Aiguille” Gisela, Selsi, Bernadetha, Rina, dan

Kak Febby yang senantiasa menghibur serta memberikan semangat dan

doa selama SMA hingga proses penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat sejak kuliah “Fans Aak Burjo” Indian, Claresta, Nadia, Patricia,

dan Tia yang senantiasa menghibur, memberikan semangat dan doa

selama perkuliahan hingga proses penyusunan skripsi ini. Tak lupa juga

untuk „Cikgu‟ Tommy yang senantiasa memberikan dukungan dan

mengajari materi perkuliahan serta memberikan arahan selama proses

penyusunan skripsi ini.

11. Sahabat sesama anak rantau Dhanty Eka Theresiani, S.Kom yang

senantiasa menyemangati serta mengingatkan penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

12. Rekan-rekan “Skripsweet” Indian, Claresta, Misty, Patricia, Alberta, Maria

Juita yang saling memberikan dukungan serta informasi yang dibutuhkan

selama proses penyusunan proposal hingga skripsi dapat terselesaikan

dengan baik.

13. Rekan-rekan “Kos Belakang Burjo” Kadwi dan Kak Intan yang sudah

seperti keluarga, serta semua pihak yang memberikan dukungan, doa, dan

semangat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat dikatakan sebagai karya

ilmiah yang sempurna. Untuk itu, penulis meminta maaf apabila masih terdapat

kesalahan dalam penyusunan kata maupun hal lainnya yang tidak penulis sadari.

Penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang

membangun agar terciptanya skripsi yang lebih baik.

Yogyakarta, 19 Maret 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..…....... iii

HALAMAN PENGESAHAN..…………………………………………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………….. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………….....

PRAKATA ......……………………………………………………………

vii

viii

DAFTAR ISI…...………………………………………………………….

DAFTAR TABEL ………………………………..…………………….....

DAFTAR GAMBAR ………………………………..…………………….

DAFTAR LAMPIRAN ... ………………………………..………………..

ABSTRAK ………………………………..………………………………..

ABSTRACT ………………………………..………………………………

PENDAHULUAN ………………………………..………………………..

METODE PENELITIAN ………………………………..………………...

Desain dan Subjek Penelitian ………………………………..………

Pengambilan Data ………………………………..…………………..

Analisis Data ………………………………..………………………..

HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………..…………...

KESIMPULAN ………………………………..……………………………

SARAN ………………………………..……………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………..……………………..

LAMPIRAN ………………………………..……………………………….

BIOGRAFI PENULIS ………………………………..……………………..

x

xi

xii

xiii

xiv

xv

1

2

2

3

4

4

11

11

12

14

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Persentase Jenis Obat yang Digunakan Pasien Gastritis

Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta

Periode Tahun 2016-2017 .................................................

5

Tabel II. Hasil Evaluasi Ketepatan Regimen Dosis pada Pengobatan

Pasien Gastritis Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota

Yogyakarta Periode Tahun 2016-2017 ................................

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Gastritis Dewasa di

Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta Periode

Tahun 2016-2017 ............................................................

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Ethical Clearance ………………………………………..

Surat Izin Penelitian dari RSUD Kota Yogyakarta ……...

Surat Izin Penelitian dari Dinas Perizinan dan Penanaman

Modal …………………………………………………….

Definisi Operasional ……………………………………..

Kasus 11 ……………………………………..…………..

Kasus 2 ……………………………………..…………....

Kasus 9 ……………………………………..…………....

Kasus 17 ……………………………………..…………..

Kasus 15 ……………………………………..…………..

14

15

16

17

18

21

24

27

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

xiv

ABSTRAK

Salah satu penyakit saluran cerna yang dapat merusak integritas lambung

yaitu gastritis. Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada mukosa

lambung. Penyebab utama yang paling sering terjadi yaitu adanya gangguan

keseimbangan antara faktor agresif dan mekanisme pertahanan untuk menjaga

integritas mukosa yang dapat menimbulkan respon peradangan pada mukosa

lambung. Gastritis biasanya ditandai dengan gejala yaitu mual, muntah, nyeri di

daerah ulu hati, kembung, terasa sesak, nafsu makan menurun, pusing, selalu

bersendawa, dan pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan muntah

darah. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan

salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah

sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan regimen dosis pada

penggunaan obat gastritis dan mengidentifikasi potensi interaksi obat gastritis,

baik antar obat gastritis maupun obat gastritis dengan obat lainnya di Instalasi

Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian non

eksperimental dengan jenis penelitian deskriptif evaluatif menggunakan data

rekam medis yang bersifat retrospektif. Subyek penelitan yang digunakan pada

penelitian ini adalah seluruh populasi pasien gastritis kelompok dewasa yang

menjalani rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta periode tahun 2016-2017 yang

memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 kasus

(28,57%) ketidaktepatan regimen dosis, terbagi dalam 8 kasus (19,05%) dosis

kurang atau underdose dan 4 kasus (9,52%) dosis lebih atau overdose. Hasil

identifikasi potensi interaksi obat menunjukkan terdapat 2 kasus (4,76%) interaksi

secara farmakokinetik.

Kata kunci: gastritis, regimen dosis, dan interaksi obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

xv

ABSTRACT

One of the gastrointestinal diseases that can damage gastric integrity is

gastritis. Gastritis is inflammation that occurs in the gastric mucosa. The most

common cause is a balance disorder between aggressive factors and a defense

mechanism to maintain mucosal integrity which can cause an inflammatory

response to the mucous mucosa. Gastritis is usually characterized by symptoms

such as nausea, vomiting, pain in the pit of the stomach, bloating, feeling tight,

decreased appetite, dizziness, always belching, and in more severe conditions can

cause vomiting of blood. Based on Indonesia’s health profile in 2011, gastritis is

one of the 10 most common diseases in hospitalized patients in Indonesia with

30,154 cases (4.9%).

This study was conducted to determine the accuracy of the dosage regimen

in the use of gastritis drugs and identify potential interactions of gastritis drugs,

both between gastritis drugs and gastritis drugs with other drugs in the Inpatient

Installation of RSUD Kota Yogyakarta. This study is a non-experimental study

with a type of evaluative descriptive research using medical record data that is

retrospective. The research subjects used in this study were the entire population

of gastritis patients in the adult group who were hospitalized in the RSUD Kota

Yogyakarta during 2016-2017 that met the inclusion criteria. The results showed

that there were 12 cases (28.57%) inaccuracy in the dosage regimen, divided into

8 cases (19.05%) underdoses and 4 cases (9.52%) overdoses. The results of

identification of potential drug interactions showed that there were 2 cases

(4.76%) of pharmacokinetic interactions.

Keywords: gastritis, dosage regimen, and drug interaction.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

1

PENDAHULUAN

Lambung dinyatakan sehat apabila terdapat keseimbangan antara faktor

pelindung mukosa dan faktor perusak integritas mukosa lambung. Asam lambung

dalam jumlah sedikit disekresikan oleh sel parietal dalam keadaan basal, namun

dapat meningkat ketika ada rangsangan fisis (makanan) dan rangsangan

psikologis (stress) (Valle, 2015). Salah satu penyakit saluran cerna yang dapat

merusak integritas lambung yaitu gastritis. Gastritis merupakan peradangan yang

terjadi pada mukosa lambung. Penyebab utama yang paling sering terjadi yaitu

adanya gangguan keseimbangan antara faktor agresif dan mekanisme pertahanan

untuk menjaga integritas mukosa yang dapat menimbulkan respon peradangan

pada mukosa lambung (Muttaqin dan Sari, 2011; Sukarmin, 2012).

Biasanya gastritis terjadi pada orang-orang yang mempunyai pola makan

tidak teratur serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang merangsang

produksi asam lambung seperti mengkonsumsi makanan pedas, alkohol, kopi,

merokok, dan penggunaan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) dalam

jangka panjang. Beberapa infeksi mikroorganisme juga dapat menyebabkan

terjadinya gastritis, misalnya infeksi bakteri H. pylori. Gejala-gejala penyakit

yang ditimbulkan yaitu mual, muntah, nyeri di daerah ulu hati, kembung, terasa

sesak, nafsu makan menurun, pusing, sering bersendawa, dan pada kondisi yang

lebih parah dapat menyebabkan muntah darah (Novitasary, dkk., 2017; Suratun

dan Lusianah, 2010).

Menurut WHO tahun 2012, angka kejadian gastritis di Inggris yaitu 22%,

China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di Indonesia,

prevalensi gastritis cukup tinggi yaitu 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa

penduduk (Gustin, 2012). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011,

gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien

rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%)

(Depkes, 2012).

Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan standar dan tujuan terapi dapat

menyebabkan kerugian bagi pasien. Kegagalan terapi dapat disebabkan oleh

ketidaktepatan regimen dosis maupun adanya interaksi antar obat yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

2

pasien dengan lebih dari satu pengobatan. Suatu studi di rumah sakit menemukan

bahwa sebesar 7% interaksi obat pada pasien yang memakai 6 hingga 10 obat dan

40% pada pasien yang mengonsumsi 16 hingga 20 obat. Angka ini menunjukkan

peningkatan yang tidak proporsional (Baxter, 2010a).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pasien gangguan saluran

pencernaan, terdapat 19 kasus (55,88%) yang teridentifikasi kemungkinan

mengalami interaksi obat dan 17 kasus (50%) ketidaktepatan regimen dosis di

Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2012 (Pang, 2013). Penelitian

lain yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2016, dari 157 pasien gastritis

dan dispepsia ditemukan 80 pasien (52,98 %) mengalami interaksi obat. Dari

seluruh kejadian interaksi, ditemukan tingkat keparahan interaksi 22,02% minor,

74,31% moderate, dan 3,67% mayor. Obat yang paling banyak berinteraksi yaitu

antasida dan ondansetron 19,74% (Farikhah, 2017).

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian ini.

Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi penggunaan obat gastritis pada pasien

dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode tahun 2016-2017

yang ditinjau dari aspek tepat regimen dosis dan mengidentifikasi potensi

interaksi obat agar tujuan terapi dapat tercapai dan tingkat kekambuhan penyakit

serta efek samping yang tidak diinginkan dapat berkurang. Pertimbangan penulis

dalam memilih RSUD Kota Yogyakarta karena penelitian tentang evaluasi

penggunaan obat gastritis pada pasien dewasa belum pernah dilakukan di rumah

sakit ini.

METODE PENELITIAN

Desain dan Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dimana subyek

penelitian tidak diberikan suatu intervensi tertentu. Metode analisis data yang

digunakan yaitu secara deskriptif evaluatif dengan data retrospektif. Data berupa

rekam medis pasien gastritis kelompok dewasa yang menjalani rawat inap di

RSUD Kota Yogyakarta periode tahun 2016-2017, yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien pria

maupun wanita dewasa usia 18 – 65 tahun dengan diagnosa utama gastritis (Kode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

3

ICD 10: K29.7) dan menjalani rawat inap pada periode bulan Januari 2016-

Desember 2017. Adapun kriteria eksklusinya yaitu pasien dengan data rekam

medis yang hilang dan tidak lengkap, pasien rawat inap selama <1 hari, ibu hamil

dan menyusui, serta pasien dengan komplikasi penyakit yang memerlukan

penyesuaian dosis seperti gangguan ginjal dan hepar.

Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Gastritis Dewasa di Instalasi

Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta Periode Tahun 2016-2017

Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh populasi pasien

gastritis dewasa yang menjalani rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta periode

tahun 2016-2017 dimana data tersebut sudah memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Data yang diambil terdiri dari inisial pasien, nomor rekam medis, umur,

berat badan, jenis kelamin, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, keadaan pasien

saat keluar, anamnesa, diagnosa utama dan sekunder, hasil pemeriksaan

penunjang, hasil pemeriksaan fisik (tanda vital), dan catatan penggunaan obat.

Penelitian ini telah mendapatkan izin dari Pemerintah Kota Yogyakarta dengan

nomor surat 070/2427-5940/34, kemudian dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan nomor surat

770/C.16/FK/2018 dan pihak RSUD Kota Yogyakarta dengan nomor surat

070/0266.

Jumlah pasien

gastritis

kelompok

dewasa di

Instalasi Rawat

Inap periode

Januari 2016-

Desember 2017

sebanyak 56

orang

Rekam medis

yang ditemukan

sebanyak 51 data

Jumlah rekam

medis yang

dapat

digunakan

dalam

penelitian

sebanyak 20

data dengan 42

peresepan obat

Eksklusi = 31

*3 pasien rawat inap <1 hari

*3 pasien komplikasi gagal

ginjal

*25 pasien gastritis diagnosa

sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

4

Analisis Data

Data dalam penelitian dianalisis secara deskriptif menjadi dua bagian, yaitu

persentase berdasarkan jenis obat gastritis yang digunakan pasien dan jenis

interaksi yang mungkin terjadi, serta evaluasi ketepatan regimen dosis dan tingkat

keparahan dari interaksi yang mungkin terjadi. Persentase golongan obat gastritis

yang digunakan pasien dan jenis interaksi yang mungkin terjadi dapat dihitung

dengan cara jumlah kasus dibagi jumlah seluruh kasus yang kemudian dikali

100%. Selanjutnya, dilakukan analisis ketepatan regimen dosis berdasarkan

standar yang digunakan RSUD Kota Yogyakarta yaitu Panduan Praktik Klinis

Penyakit Dalam Tahun 2015 yang mengacu pada Panduan Praktik Klinis Tahun

2015. Jika informasi yang dibutuhkan tidak terdapat di dalam acuan di atas, maka

ditambahkan informasi dari Drug Information Handbook 20th

Edition dan MIMS

Petunjuk Konsultasi Edisi 14 sebagai acuan pelengkap. Evaluasi potensi interaksi

antar obat akan dilakukan berdasarkan Stockley’s Drug Interaction 9th

Edition dan

Medscape. Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk persentase dalam tabel

serta dilengkapi rekomendasi dari pihak peneliti secara narasi. Penelitian ini juga

melakukan penelusuran informasi yaitu wawancara dengan apoteker untuk

mengetahui faktor pemilihan dosis obat dan untuk membantu dalam

mengidentifikasi potensi interaksi antar obat dengan mengetahui apakah obat-

obatan tersebut digunakan secara bersamaan atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan 20 rekam medis dengan 42 peresepan obat pada

pasien gastritis dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode

2016-2017. Fokus evaluasi dalam penelitian ini adalah ketepatan regimen dosis

obat gastritis yang digunakan atau dikonsumsi oleh pasien (golongan antasida,

antagonis reseptor H2 (H2RA), penghambat pompa proton (PPI), dan sitoprotektif

(mucosal protectant)) dan identifikasi potensi interaksi obat, baik antar obat

gastritis maupun obat gastritis dengan obat lainnya. Peneliti menilai interaksi obat

yang terjadi berdasarkan pustaka. Untuk memastikan ada tidaknya interaksi obat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

5

memerlukan pemeriksaan kadar obat dalam tubuh pasien yang tidak dilakukan

oleh peneliti sehingga kajian yang digunakan adalah potensi interaksi obat.

Golongan obat yang digunakan pada pasien gastritis dewasa di Instalasi

Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode 2016-2017 yaitu antasida

(Dexanta®); antagonis reseptor H2 (Ranitidine); penghambat pompa proton yaitu

Esomeprazole (Esola® dan Nexium

®) dan Pantoprazole (Pranza

® dan Topazol

®);

serta agen sitoprotektif yaitu Rebamipide (Sysmuco®) dan Sucralfate (Inpepsa

®,

Ulsicral®, Neciblok

® dan Nucral

®) yang tersaji pada tabel I.

Tabel I. Persentase Jenis Obat yang Digunakan Pasien Gastritis Dewasa di

Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta Periode Tahun 2016-2017

Nama Obat Jumlah Persentase

Antasida

Dexanta® (AlOH,

MgOH, simethicone) 1 2,38%

Antagonis reseptor H2

Ranitidine 6 14,29%

Penghambat pompa proton

Esola® (esomeprazole) 2 4,76%

Nexium® (esomeprazole) 3 7,14%

Pantoprazole 1 2,38%

Pranza®

(pantoprazole) 5 11,91%

Topazol® (pantoprazole) 4 9,52%

Sitoprotektif

Rebamipide 1 2,38%

Sysmuco® (rebamipide) 1 2,38%

Sucralfate 9 21,43%

Inpepsa® (sucralfate) 5 11,91%

Ulsicral® (sucralfate) 1 2,38%

Neciblok® (sucralfate) 2 4,76%

Nucral® (sucralfate) 1 2,38%

Total 42 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

6

Tabel II. Hasil Evaluasi Ketepatan Regimen Dosis pada Pengobatan Pasien

Gastritis Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta Periode Tahun

2016-2017 Berdasarkan Panduan Praktik Klinis Tahun 2015 dan Drug

Information Handbook 20th

Edition

Nama Obat DK DT DL Total Keterangan

Dexanta® (AlOH, MgOH,

simethicone) 1 - - 1

Dosis : 2X5 mL/hari

Dosis lazim : 3X5-10

mL/hari (Ikatan

Dokter Indonesia,

2015)

Ranitidine 6 - - 6

Dosis : 50 mg/12 jam

Dosis lazim : 50 mg/6-

8 jam (Lacy et al.,

2011)

Esola® (esomeprazole) - 2 - 2

Nexium® (esomeprazole) - 1 2 3

Dosis : 40 mg/12 jam

Dosis lazim : 20-40

mg/hari (Lacy et al.,

2011)

Pantoprazole - 1 - 1

Pranza®

(pantoprazole) - 4 1 5

Dosis : 40 mg/12 jam

Dosis lazim : 40

mg/hari (Lacy et al.,

2011)

Topazol® (pantoprazole) - 3 1 4

Dosis : 40 mg/12 jam

Dosis lazim : 40

mg/hari (Lacy et al.,

2011)

Rebamipide - 1 - 1

Sysmuco® (rebamipide) - 1 - 1

Sucralfate - 9 - 9

Inpepsa® (sucralfate) - 5 - 5

Ulsicral® (sucralfate) - 1 - 1

Neciblok® (sucralfate) 1 1 - 2

Dosis : 2X5 mL/hari

Dosis lazim : 2X10

mL/hari sebagai

profilaksis duodenal

ulcer; maksimal 4X10

mL/hari (Lacy et al.,

2011)

Nucral®

(sucralfate) - 1 - 1

Jumlah 8 30 4 42

Persentase 19,05

%

71,43

%

9,52

% 100%

Keterangan :

DK : Dosis kurang; DT : Dosis tepat; DL : Dosis lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

7

Evaluasi ketepatan regimen dosis pada pasien gastritis dewasa di Instalasi

Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode 2016-2017 adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 peresepan obat gastritis (19,05%)

dimana dosis terlalu rendah atau dosis kurang, yaitu penggunaan Dexanta®

(AlOH, MgOH, simethicone), Ranitidine, dan Neciblok® (sucralfate) :

1.1 Penggunaan Dexanta® pada kasus 11 (Lampiran 5) yaitu 2X5 mL/hari.

Dexanta® berisi Aluminium Hidroksida (AlOH), Magnesium Hidroksida

(MgOH), dan Simethicone sehingga obat ini digolongkan sebagai antasida

(MIMS, 2014). Antasida adalah basa lemah yang bereaksi dengan asam

lambung untuk membentuk garam dan air sehingga mengurangi keasaman

lambung. Enzim pepsin tidak aktif pada pH >4, maka penggunaan antasida

dapat mengurangi aktivitas pepsin sehingga menurunkan keasaman

lambung (Finkel et al., 2009). Menurut Panduan Praktik Klinis Tahun

2015, penggunaan antasida pada terapi gastritis yang dianjurkan untuk

pasien dewasa yaitu 3X5-10 mL/hari (Ikatan Dokter Indonesia, 2015).

Pada kasus ini, pasien diberikan Dexanta®

pada hari ketiga dan keempat

rawat inap disela-sela penggunaan Sucralfate (Sucralfate dihentikan saat

Dexanta®

digunakan) kemudian dilanjutkan penggunaan Sucralfate satu

kali sebelum pasien pulang. Pasien diberikan Sucralfate selama 4 hari

yaitu dari awal rawat inap sampai pasien pulang. Menurut apoteker, pasien

mengeluhkan rasa mual dan tidak nyaman di perut setelah mengkonsumsi

Sucralfate. Atas pertimbangan kenyamanan pasien, dokter memutuskan

untuk mengganti sementara obat Sucralfate menjadi Dexanta®

, namun

dokter memutuskan untuk melanjutkan kembali Sucralfate karena lebih

efektif untuk melapisi lambung sehingga membantu pemulihan pasien.

Rekomendasi dari peneliti yaitu frekuensi pemberian Dexanta® dinaikkan

menjadi 3X5 mL/hari. Jika diperlukan, dapat dinaikkan dosisnya menjadi

3X10 mL/hari sesuai kondisi klinis pasien tersebut.

1.2 Penggunaan Ranitidine dengan dosis terlalu rendah sebanyak 6 peresepan

yaitu pada kasus 2 (Lampiran 6), 3, 12, 14, 16, dan 19. Ranitidine bekerja

secara selektif di reseptor H2 pada sel parietal lambung sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

8

penghambat sekresi asam lambung yang diinduksi oleh histamin atau

gastrin (Finkel et al., 2009). Pada semua kasus digunakan injeksi

Ranitidine dengan dosis 50 mg/12 jam secara intravena. Menurut Drug

Information Handbook 20th

Edition, dosis Ranitidine untuk pasien dewasa

yaitu 50 mg/6-8 jam dengan dosis maksimal tidak lebih dari 400 mg/ hari

secara intravena maupun intramuskular (Lacy et al., 2011). Menurut

apoteker, dosis Ranitidine yang digunakan di RSUD Kota Yogyakarta

biasanya 50 mg/12 jam, namun dapat dinaikkan frekuensi pemberiannya

sesuai kondisi klinis pasien. Durasi obat Ranitidine secara intravena

maupun intramuskular yaitu 4-5 jam dengan waktu paruh eliminasi 2-2.5

jam (Medsacpe, 2019). Dilihat dari durasi obat yang cukup singkat, maka

seharusnya pemberian dosis Ranitidine untuk pasien dapat dimulai dari 50

mg/8 jam sehingga peneliti merekomendasikan penambahan frekuensi

pemberian menjadi 50 mg/8 jam. Apabila diperlukan, frekuensi pemberian

dapat dinaikkan menjadi 50 mg/6 jam sesuai kondisi klinis masing-masing

pasien.

1.3 Penggunaan Neciblok® pada kasus 9 (Lampiran 7) yaitu 2X5 mL/hari.

Neciblok® berisi Sucralfate dengan penggunaan dosis dewasa yaitu 4X10

mL/ hari (MIMS, 2014). Dosis Sucralfate yang dianjurkan Drug

Information Handbook 20th

Edition yaitu 4X10 mL/hari, namun dapat

digunakan dosis 2X10 mL/hari untuk profilaksis duodenal ulcer (Lacy et

al., 2011). Sucralfate membentuk gel kompleks dengan sel epitel untuk

melapisi mukosa lambung sehingga mencegah degradasi mukosa oleh

pepsin dan difusi asam klorida. Sucralfate juga merangsang pelepasan

prostaglandin serta mukus dan bikarbonat (Finkel et al., 2009).

Menurut apoteker, dosis Sucralfate yang dianjurkan di RSUD Kota

Yogyakarta yaitu 3X5-10 mL/hari, namun frekuensi pemberian dapat

dinaikkan hingga 4X10 mL/hari sesuai kondisi klinis masing-masing

pasien. Peneliti merekomendasikan penambahan frekuensi pemberian dari

2X5 mL/ hari menjadi 3X5 mL/hari. Apabila diperlukan, frekuensi

pemberian dapat ditambah hingga dosis maksimal 4X10 mL/hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

9

2. Terdapat 4 peresepan obat gastritis (9,52%) dimana dosis terlalu tinggi atau

dosis lebih, yaitu penggunaan Nexium®

(esomeprazole), Pranza®

(pantoprazole), dan Topazol® (pantoprazole) :

2.1 Penggunaan Nexium®

dengan dosis terlalu tinggi yaitu pada kasus 17

(Lampiran 8) dan 18 dimana pasien diberikan dosis 40 mg/12 jam.

Nexium® berisi Esomeprazole dengan penggunaan dosis dewasa yaitu 20-

40 mg/hari (MIMS, 2014). Penggunaan yang dianjurkan untuk pasien

dewasa yaitu 20 sampai 40 mg/hari selama kurang dari 10 hari dengan

anjuran penggantian terapi ke oral bila pasien sudah memungkinkan untuk

mengkonsumsi obat secara oral (Lacy et al., 2011). Molekul dari

penghambat pompa protein berikatan kovalen dengan sistem enzim K+H

+-

ATPase (pompa proton) secara ireversibel sehingga menghambat ion K+

masuk ke dalam sel parietal yang dapat mengaktifkan protein kinase untuk

menghasilkan energi yang digunakan dalam mengeluarkan ion H+ dari sel

parietal ke dalam lumen lambung (Finkel et al., 2009; Fohl and Regal,

2011). Kebanyakan penghambat pompa proton memiliki waktu paruh

eliminasi yang singkat yaitu sekitar 30-90 menit sehingga obat secara

cepat dapat tereliminasi dari sirkulasi sistemik, namun durasi hambatannya

terhadap asam dapat bertahan hingga 24 jam karena terjadi inaktivasi

pompa secara ireversibel. Oleh sebab itu, obat ini cukup diberikan satu kali

sehari. Karena tidak semua pompa diinaktifkan pada dosis pertama terapi,

maka dibutuhkan 3-5 hari terapi untuk mencapai hambatan asam

maksimal. Frekuensi pemberian yang lebih sering, misalnya dua kali

sehari, pada beberapa hari awal terapi akan mempercepat pencapaian

hambatan asam maksimal (Fohl and Regal, 2011; McQuaid, 2009).

Menurut apoteker, dokter memberikan dosis Nexium®

hingga 40 mg/12

jam karena kondisi klinis pasien yang mengeluhkan nyeri perut dan pasien

memiliki riwayat gastritis, sehingga untuk mempercepat efek hambatan

asam, dokter menaikkan frekuensi pemberian. Rekomendasi peneliti

adalah mengurangi frekuensi pemberian menjadi satu kali sehingga

menjadi 40 mg/hari karena durasi obat dapat bertahan hingga 24 jam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

10

namun apabila diperlukan dapat dilakukan penambahan frekuensi

pemberian sesuai kondisi klinis masing-masing pasien.

2.2 Penggunaan Pranza® pada kasus 9 (Lampiran 7) dan Topazol

® pada kasus

15 (Lampiran 9) yaitu 40 mg/12 jam. Pranza® dan Topazol

® berisi

Pantoprazole dengan penggunaan dosis dewasa yang dianjurkan yaitu 40

mg/hari (MIMS, 2014). Menurut Drug Information Handbook 20th

Edition, penggunaan yang dianjurkan untuk pasien dewasa yaitu 40

mg/hari (Lacy et al., 2011). Pada kasus 9, apoteker berpendapat bahwa

penambahan frekuensi pemberian dosis Pranza® dikarenakan nyeri ulu hati

selama 2 bulan yang dialami pasien sehingga untuk mempercepat efek

obat, dokter menaikkan frekuensi pemberian obat tersebut. Pada kasus 15,

apoteker berpendapat bahwa penambahan frekuensi pemberian dosis

Topazol® dikarenakan pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah dan

BAB hingga 3-4 kali dalam sehari, diikuti dengan hasil pemeriksaan USG

yaitu dinding lambung tampak ireguler dan tes urinalisa ditemukan adanya

epithel (6-10 L/P). Hal ini menandakan kemungkinan pasien mengalami

gastritis dengan erosif yang cukup parah. Peneliti merekomendasikan

untuk penurunan dosis menjadi 40 mg/hari dengan mengurangi frekuensi

pemberian injeksi Pranza® dan Topazol

® menjadi satu kali karena durasi

obat dapat bertahan hingga 24 jam, namun apabila diperlukan dapat

dilakukan penambahan frekuensi pemberian hingga 40 mg/12 jam untuk

mempercepat pencapaian hambatan asam maksimal.

Hasil identifikasi potensi terjadinya interaksi obat pada pasien gastritis

dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode 2016-2017 yaitu

sebanyak 2 kasus (4,76%). Potensi interaksi terjadi pada penggunaan

Esomeprazole dan Chlordiazepoxide pada kasus 17 dan 18. Esomeprazole

(komposisi dari Nexium®) dan Chlordiazepoxide yang merupakan salah satu

komposisi dari Braxidin®

mengalami interaksi minor yaitu Esomeprazole akan

menurunkan metabolisme dari Chlordiazepoxide sehingga efek Chlordiazepoxide

meningkat (Medscape, 2019). Chlordiazepoxide merupakan golongan

benzodiazepine yang digunakan sebagai antispasmodik untuk mengatasi gejala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

11

nyeri terkait gastritis yang dialami pasien. Chlordiazepoxide dimetabolisme oleh

enzim CYP2C19. Secara teoritis, Esomeprazole dapat menghambat enzim

CYP2C19 sehingga menyebabkan penurunan metabolisme Chlordiazepoxide

(Baxter, 2010b). Potensi interaksi yang terjadi termasuk dalam interaksi secara

farmakokinetik, namun peneliti tidak merekomendasikan penggantian terapi

dikarenakan tingkat keparahan dikategorikan minor. Tidak semua interaksi obat

dapat terjadi pada semua individu. Dalam penelitian ini, tidak dilakukan

pemeriksaan kadar obat dalam darah pasien karena penelitian ini bersifat

retrospektif, sehingga kajian yang digunakan dalam penelitian yaitu potensi

interaksi.

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu jumlah data yang

didapatkan oleh peneliti sedikit (<30 data) sehingga digunakan semua populasi

pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta wawancara untuk

penggalian informasi hanya dilakukan dengan apoteker sehingga alasan dokter

penulis resep dalam menentukan terapi untuk pasien tidak diketahui.

KESIMPULAN

Hasil penelitian mengenai evaluasi dosis dan interaksi obat gastritis pada

pasien dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta periode tahun

2016-2017 berdasarkan Panduan Praktik Klinis Tahun 2015 dan Drug

Information Handbook 20th

Edition, terdapat 12 kasus (28,57%) ketidaktepatan

regimen dosis, terbagi dalam 8 kasus (19,05%) dosis kurang atau underdose dan 4

kasus (9,52%) dosis lebih atau overdose. Hasil identifikasi potensi interaksi obat

menunjukkan terdapat 2 kasus (4,76%) interaksi secara farmakokinetik.

SARAN

Saran dari penelitian ini untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu adanya

wawancara yang terstruktur dan mendalam dengan dokter dan apoteker terkait

penentuan terapi yang diberikan. Perlunya penyimpanan data rekam medis secara

terstruktur untuk menghindari kehilangan data. Selain itu, diperlukan penulisan

data dalam rekam medis secara jelas sehingga mempermudah dilakukannya

pembacaan untuk kepentingan penelitian atau evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

12

DAFTAR PUSTAKA

Baxter, K., 2010a. General Considerations and An Outline Survey of Some Basic

Interaction Mechanisms. In: Karen Baxter, ed. Stockley’s Drug Interaction

9th

Edition. Great Britain: Pharmaceutical Press, 1-11.

Baxter, K., 2010b. Gastrointestinal Drug. In: Karen Baxter, ed. Stockley’s Drug

Interaction 9th

Edition. Great Britain: Pharmaceutical Press, 1142-1164.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Profil Kesehatan Republik

Indonesia Tahun 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(Online), www.depkes.go.id diakses pada 20 Februari 2019.

Farikhah, H.N., 2017. Evaluasi Interaksi Obat Potensial pada Pasien Gastritis dan

Dispepsia di Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2016. Naskah

Publikasi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 17.

Finkel, R., Cubeddu, L.X., Clark, M.A., Harvey, R.A., and Champe, P.C., 2009.

Lippincott’s Illustrated Reviews Pharmacology 4th

Edition, Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins.

Fohl, A.L., and Regal, R.E., 2011. Proton pump inhibitor-associated pneumonia:

not a breath of fresh air after all. World Journal of Gastrointestinal

Pharmacology and Therapeutics, 2(3): 17-26.

Gustin, R.K., 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis

pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Bancah Kota

Bukittinggi Tahun 2011. Artikel Penelitian. Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas.

Ikatan Dokter Indonesia, 2015. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter

Indonesia.

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L., 2011. Drug

Information Handbook 20th

Edition. New York: Lexicomp.

McQuaid, K.R., 2009. Drug Used in The Treatment of Gastrointestinal Disease.

In: B.G. Katzung,S.B. Masters, A.J. Trevor, eds. Basic and Clinical

Pharmacology 11th

Edition. New York: McGraw-Hill, 1071-1075.

Medscape, 2019. Drugs and Diseases Esomeprazole Interactions. (Online).

https://reference.medscape.com/drug/nexium-nexium-24hr-

esomeprazole-341998#3 accessed 15 Maret 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

13

Medscape, 2019. Drugs and Diseases Ranitidine Pharmacology. (Online).

https://reference.medscape.com/drug/zantac-ranitidine-342003#10

accessed 09 April 2019.

MIMS, 2014. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 14. Jakarta: PT Bhuana Ilmu

Populer.

Muttaqin, A., dan Sari, K., 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba medika.

Novitasary, A., Sabilu, Y., dan Ismail, C.S., 2017. Faktor determinan gastritis

klinis pada mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Halu Oleo tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,

2 (6), 1-11.

Pang, M.R.Q., 2013. Penatalaksanaan Gangguan Saluran Pencernaan di Rumah

Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode Juli 2012 Kajian : Dosis Obat Dan

Kemungkinan Interaksi Obat. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, 58.

Staf Medis Penyakit Dalam, 2015. Panduan Praktik Klinis Penyakit Dalam Tahun

2015. Yogyakarta: RSUD Kota Yogyakarta.

Sukarmin, 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Suratun dan Lusianah, 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media.

Valle, J.D., 2015. Peptic Ulcer and Related Disease. In: D.L. Kasper, S.L. Hauser,

and A.S. Fauci, eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th

Edition. United States: McGraw-Hill, 1911-1932.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

14

Lampiran 1. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

15

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari RSUD Kota Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

16

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Dinas Perizinan dan Penanaman Modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

17

Lampiran 4. Definisi Operasional

1. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien gastritis kelompok pria dan

wanita dewasa usia 18-65 tahun di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota

Yogyakarta periode tahun 2016-2017 dengan kode ICD 10: K29.7 yang

memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi.

2. Data penelitian diperoleh dari rekam medis pasien yang didapatkan dari

bagian rekam medis RSUD Kota Yogyakarta dengan mencantumkan

catatan pengobatan dan perawatan pasien yang memuat data karakteristik

pasien meliputi inisial pasien, nomor rekam medis, umur, berat badan,

jenis kelamin, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, keadaan pasien saat

keluar, anamnesa, diagnosa utama dan sekunder, hasil pemeriksaan

penunjang, hasil pemeriksaan fisik (tanda vital), dan catatan penggunaan

obat.

3. Evaluasi ketepatan regimen dosis pada penelitian ini didasarkan menurut

panduan yang digunakan RSUD Kota Yogyakarta yaitu Panduan Praktik

Klinis Penyakit Dalam Tahun 2015 yang diadaptasi dari Panduan Praktik

Klinis Tahun 2015, Drug Information Handbook 20th

Edition, dan MIMS

Petunjuk Konsultasi Edisi 14. Karakteristik peresepan obat meliputi

nama obat, dosis, rute pemberian, dan lama pemberian obat.

4. Evaluasi potensi interaksi obat dilakukan dengan melihat interaksi antar

obat gastritis maupun obat gastritis dengan obat lainnya yang diterima

pasien selama menjalani terapi, baik secara farmakokinetik maupun

farmakodinamik. Evaluasi ini didasarkan menurut Stockley’s Drug

Interaction 9th

Edition dan Medscape.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

18

Lampiran 5. Kasus 11

LEMBAR PENGAMBILAN DATA REKAM MEDIS

Nomor RM : 678315

Tanggal Masuk : 22-04-2016

Tanggal Pulang : 26-04-2016

Nama

Jenis Kelamin

Umur / BB

W

Pria

57 Tahun / 51 kg

Status Pulang Sembuh

Anamnesa

Keluhan : kembung, dan nyeri perut sudah 3 bulan

Riwayat alergi : tidak ada

Riwayat operasi : tidak ada

Riwayat penyakit : tidak ada

Riwayat pengobatan : tidak ada

Diagnosa Utama Kolik abdomen ec gastritis (K29.7)

Diagnosa Sekunder Type 2 diabetes mellitus without complications (E11.9); Bradycardia (R00.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

19

Hasil Pemeriksaan

Penunjang

LAB = GDS 259 mg/dL (N= 70-140 mg/dL); GDP 199 mg/dL (N= 70-116 mg/dL); G2PP 222 mg/dL (N= 85-140

mg/dL)

USG = Gastritis

Tanda Vital

TD = 110/80 mmHg

N = 88x/menit

RR = 18x/menit

Suhu = 36,7○C

Pengobatan

Nama Obat

Dosis Pemberi

an Rute

Waktu Pemberian

22/4 23/4 24/4 25/4 26/4

NaCl 0,9% 16 tpm IV V V V V V V V V V V V V

Topazol®

(panto- prazole)

40 mg /hari

IV V V V V

Inpepsa® (sucral-

fate) 3X5 mL PO V V V V V V V V V

Ketorolac 30 mg /8 jam

IV V V V V V V V V V V

Glime-piride

1X1 PO V V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

20

Actos® (piogli-tazone)

1X1 PO V V V

Scopa-

min®

(hyoscine n-

butylbromide,

paracetamol)

3X10 mg PO V V V V V V V V V

Dexanta®

(AlOH, MgOH, sime-

thicone)

2X5 mL PO V V

Informasi Tambahan

Tidak ada

Ketepatan Dosis

Dosis Topazol® (pantoprazole) sudah sesuai yaitu 40 mg/hari (MIMS, 2014).

Dosis Inpepsa® (sucralfate) sudah sesuai yaitu dalam rentang 2X10 mL/hari sebagai profilaksis duodenal ulcer dengan dosis maksimal 4X10 mL/hari

(Lacy, et al., 2011). Dosis Dexanta

® (AlOH, MgOH, simethicone) masih kurang.

Interaksi Obat

Tidak ada

Rekomendasi

Dosis Dexanta® (AlOH, MgOH, simethicone) dinaikkan menjadi 3X5-10 mL (Ikatan Dokter Indonesia, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

21

Lampiran 6. Kasus 2

LEMBAR PENGAMBILAN DATA REKAM MEDIS

Nomor RM : 535601

Tanggal Masuk : 12-01-2017

Tanggal Pulang : 16-01-2017

Nama

Jenis Kelamin

Umur / BB

N

Wanita

64 Tahun / 46 kg

Status Pulang Sembuh

Anamnesa

Keluhan : mual muntah dan pusing sudah ±2 hari, tidak mau makan sejak ±1 minggu, nyeri lutut ±1 tahun

Riwayat alergi : tidak ada

Riwayat operasi : tidak ada

Riwayat penyakit : Hipertensi, Diabetes Mellitus tipe 2

Riwayat pengobatan : tidak ada informasi

Diagnosa Utama Gastritis (K29.7)

Diagnosa Sekunder Type 2 diabetes mellitus with other specified complications (E11.6); Hypertensive heart disease without heart failure

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

22

(I11.9); Osteoarthritis of knee (M17.9)

Hasil Pemeriksaan

Penunjang

USG = Gastritis

LAB = GDS 369 mg/dL (N= 70-140 mg/dL); kreatinin 1,5 mg/dL (N= <0.9mg/dL)

Tanda Vital

TD = 150/80 mmHg

N = 88x/menit

RR = 20x/menit

Suhu = 36.3○C

Pengobatan

Nama Obat

Dosis Pemberi

an Rute

Waktu Pemberian

12/01 13/01 14/01 15/01 16/01

NaCl 0,9% mikro

12 tpm IV V V V V V V V V V V V V

Raniti-dine

50 mg /12 jam

IV V V V V V V V V

Ondan- setron

4 mg /hari

IV V V V V V V V V V V

Inpep-

sa®

(sucral-

3X5 mL PO V V V V V V V V V V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

23

fate)

Leve-

mir® (insulin)

10 IU SC V V V V

Informasi Tambahan

Pemberian Ondansetron pada tanggal 12/01 pada pkl. 16.00 dan pkl. 24.00.

Pemberian Levemir® (insulin) setiap pkl. 22.00.

Ketepatan Dosis

Dosis Ranitidine masih kurang.

Dosis Inpepsa® (sucralfate) sudah sesuai yaitu dalam rentang 2X10 mL/hari sebagai profilaksis duodenal ulcer dengan dosis maksimal 4X10 mL/hari

(Lacy, et al., 2011).

Interaksi Obat

Tidak ada interaksi antar obat.

Rekomendasi

Dosis Ranitidine dinaikkan menjadi 50 mg/6-8 jam (Lacy, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

24

Lampiran 7. Kasus 9

LEMBAR PENGAMBILAN DATA REKAM MEDIS

Nomor RM : 609228

Tanggal Masuk : 13-07-2016

Tanggal Pulang : 16-07-2016

Nama

Jenis Kelamin

Umur / BB

S

Pria

28 Tahun / 40 kg

Status Pulang Sembuh

Anamnesa

Keluhan : nyeri ulu hati ±2 bulan (hilang timbul) (skala nyeri 3), pusing, dan mual

Riwayat alergi : tidak ada

Riwayat operasi : tidak ada

Riwayat penyakit : tidak ada

Riwayat pengobatan : tidak ada

Diagnosa Utama Gastritis (K29.7)

Diagnosa Sekunder Anxiety disorder (F41.1); Acute tonsillitis due to other specified organisms (J03.8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

25

Hasil Pemeriksaan

Penunjang

USG = Susp. gastritis; massa ren sinistra susp. hemangioma

Tanda Vital

TD = 120/80 mmHg

N = 88x/menit

RR = 20x/menit

Suhu = 36,3○C

Pengobatan

Nama Obat

Dosis Pemberi

an Rute

Waktu Pemberian

13/7 14/7 15/7 16/7

RL 20 tpm IV V V V V V V V V V

Pranza® (panto- prazole)

40 mg /12 jam

IV V V V V V V V

Ondan-setron

4 mg /12 jam

k/p IV V V V V V

Neci-

blok®

(sucral-

fate)

2X5 mL PO V V V V V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

26

Diaze- pam

5 mg /12 jam

PO V V V V

Informasi Tambahan

Tidak ada

Ketepatan Dosis

Dosis Pranza® (pantoprazole) berlebih.

Dosis Neciblok® (sucralfate) masih kurang.

Interaksi Obat

Tidak ada interaksi antar obat.

Rekomendasi

Dosis Pranza® (pantoprazole) diturunkan menjadi 40 mg/hari (MIMS, 2014).

Dosis Neciblok® (sucralfate) dinaikkan menjadi dalam rentang 2X10 mL/hari untuk profilaksis duodenal ulcer dengan dosis maksimal 4X10 mL/hari

(Lacy, et al., 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

27

Lampiran 8. Kasus 17

LEMBAR PENGAMBILAN DATA REKAM MEDIS

Nomor RM : 702679

Tanggal Masuk : 01-04-2017

Tanggal Pulang : 08-04-2017

Nama

Jenis Kelamin

Umur / BB

R

Wanita

19 Tahun / 67 kg

Status Pulang Sembuh

Anamnesa

Keluhan : nyeri perut (skala 4)

Riwayat alergi : tidak ada

Riwayat operasi : tidak ada

Riwayat penyakit : gastritis

Riwayat pengobatan : tidak ada

Diagnosa Utama Gastritis (K29.7)

Diagnosa Sekunder Salpingitis dan oophoritis, unspecified (adnexitis) (N70.9); Other and unspecified ovarian cysts (N83.2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

28

Hasil Pemeriksaan

Penunjang

USG = Susp. kista ovarii, adnexitis

URINALISA = Eritrosit (+)

LAB = Kalium 3.3 mmol/L (N= 3.7-5.3 mmol/L)

Tanda Vital

TD = 90/60 mmHg

N = 91x/menit

RR = 20x/menit

Suhu = 37,2○C

SaO2 = 99%

Pengobatan

Nama Obat

Dosis Pemberi

an

Rute

Waktu Pemberian

1/4 2/4 3/4 4/4 5/4 6/4 7/4 8/4

Tutofusin ops

20 tpm IV V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

Nexium® (esome-prazole)

40 mg /12 jam

IV V V V V V V V V V V V V V V V

Cefim® (ceftixo-

zime)

1 gram /12 jam

IV V V V V V V V V V V V V V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

29

Braxidin® (chlordia-zepoxide, clidinium bromide)

3X1 PO V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

Sistenol®

(acetyl-cysteine, parace-tamol)

3X6 mg PO V V V V V V V V V V V

Sotatic®

(metoclop

ramide HCl)

5 mg /12 jam

k/p IV V V V V

Urinter® (pipemi-dic acid)

2X400 mg

PO V V

Ketorolac 30 mg /8 jam

IV V V V V V V V V V V

Clindamy-cin HCl

2X300 mg

PO V V V V V V

Sucralfate 3X10 mL PO V V V V V

Informasi Tambahan

Pemberian awal Nexium® (esomeprazole) dan Sotatic

® (metoclopramide HCl) di IGD pkl. 12.30 pada tanggal 1/4.

Ketepatan Dosis

Dosis Nexium® (esomeprazole) berlebih.

Dosis Sucralfate sudah sesuai yaitu dalam rentang 2X10 mL/hari sebagai profilaksis duodenal ulcer dengan dosis maksimal 4X10 mL/hari (Lacy, et al., 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

30

Interaksi Obat

Esomeprazole (komposisi dari Nexium®) dan Chlordiazepoxide (salah satu komposisi Braxidin

®) mengalami interaksi minor yaitu Esomeprazole akan meningkatkan

efek Chlordiazepoxide dengan menurunkan metabolisme (Medscape).

Rekomendasi

Dosis Nexium® (esomeprazole) diturunkan menjadi 20-40 mg/hari (MIMS, 2014).

Tidak perlu penggantian obat karena interaksi minor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

31

Lampiran 9. Kasus 15

LEMBAR PENGAMBILAN DATA REKAM MEDIS

Nomor RM : 506251

Tanggal Masuk : 01-03-2017

Tanggal Pulang : 03-03-2017

Nama

Jenis Kelamin

Umur / BB

D

Wanita

46 Tahun / 86 kg

Status Pulang Sembuh

Anamnesa

Keluhan : nyeri pada perut bawah ±3-4 hari, mual, pusing, lemas, BAB ±3-4 kali sehari

Riwayat alergi : tidak ada

Riwayat operasi : tidak ada

Riwayat penyakit : tidak ada

Riwayat pengobatan : tidak ada

Diagnosa Utama Gastritis (K29.7)

Diagnosa Sekunder Hyperuricemia (E79.0)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

32

Hasil Pemeriksaan

Penunjang

USG = Dinding gaster irregular, susp. gastritis

LAB = Urin keruh; Leukosit(+) (3-5L/P) (N= 0-2L/P); Epithel (+) (6-10 L/P) (N= 0-2L/P)

Tanda Vital

TD = 120/80 mmHg

N = 76x/menit

RR = 20x/menit

Suhu = 37○C

Pengobatan

Nama Obat

Dosis Pemberi

an Rute

Waktu Pemberian

1/3 2/3 3/3

Tutofusin ops

16 tpm IV V V V V V V V

Topazol® (panto- Prazole

40 mg /12 jam

IV V V V V V

Sotatic®

(metoclopramide

HCl)

5 mg /8 jam

IV V V V V V V V

Sysmuco®

(rebami-

pide)

3X100 mg

PO V V V V V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

33

Scopa-

min®

(hyoscine n-

butylbromide,

paracetamol)

3X10 mg PO V V V V V V

Sucral-fate

3X10 mL PO V V V V V V

Allopu-rinol

1X100 mg

PO V

Informasi Tambahan

Tidak ada

Ketepatan Dosis

Dosis Topazol® (pantoprazole) berlebih.

Dosis Sysmuco® (rebamipide) sudah sesuai yaitu 3X100 mg/hari.

Dosis Sucralfate sudah sesuai yaitu dalam rentang 2X10 mL/hari sebagai profilaksis duodenal ulcer dengan dosis maksimal 4X10 mL/hari (Lacy, et

al., 2011). Interaksi Obat

Tidak ada interaksi antar obat.

Rekomendasi

Dosis Topazol® (pantoprazole) diturunkan menjadi 40 mg/hari (MIMS, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS ...repository.usd.ac.id/34648/2/158114016_full.pdfi EVALUASI DOSIS DAN INTERAKSI OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP

34

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Evaluasi Dosis dan Interaksi Obat

Gastritis pada Pasien Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD

Kota Yogyakarta Periode Tahun 2016-2017” bernama lengkap

Graciella Nadila, lahir di Jambi, 07 Mei 1997. Penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan

Bapak Misnadi dan Ibu Nurmala Herawati Tambunan. Jenjang

pendidikan penulis diawali di TK Xaverius 1 Jambi (2002-2003), melanjutkan

pendidikan ke SD Xaverius 1 Jambi (2003-2009), kemudian pendidikan

menengah di SMP Xaverius 2 Jambi (2009-2012) dan SMA Xaverius 2 Jambi

(2012-2015). Pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di

perguruan tinggi, penulis pernah terlibat dalam beberapa kegiatan kepanitiaan,

UKF, serta menjadi asisten praktikum, yaitu menjadi anggota divisi Liaison

Officer kegiatan Pharmacy 3on3 2015, PEPTIDA 2016, Pharmalympic 2017;

anggota divisi Perlengkapan Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi 2016; anggota

divisi Keamanan Pharmacy Performance 2017; koordinator divisi Publikasi dan

Dokumentasi Desa Mitra 2017; anggota relawan bakti sosial kerja sama dengan

Rotary Club Yogyakarta tahun 2016; panitia Job Fair Fakultas Farmasi dan

Profesi Apoteker Universitas Sanata Dharma Tahun 2019; anggota aktif UKF

DNA (dance) 2015-2016; asisten praktikum mata kuliah Biofarmasetika-

Farmakokinetika (2017), Formulasi Teknologi Sediaan Farmasi (2018),

Komunikasi Farmasi (2018), dan Peracikan Obat (2019).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI