Evaluasi Dan Tindak Lanjut

74
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TAHUN 2009 Materi : Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan jadwal jaga perawat, dokter jaga, dan dokter konsulen EVALUASI I. Perawat Perawat IGD pada umunya datang dan pulang sesuai jadwal yang telah ditentukan, hanya saja 1 atau 2 orang Perawat yang datang terlambat / berhalangan disebabkanoleh sakit / keperluan lain Perawat IGD mengisi daftar hadir pada buku ABSEN kadang-kadang ada yang tidak mengisi ABSEN dikarenakan kesibukan di ruangan atau lupa Perawat melakukan operan pasien dan obat setiap pergantian shift.Namun pada waktu-waktu tertentu ( keadaan sibuk dikarenakan banyak pasien yang datang terus menerus ).membuat perawat tidak sempat melakukan serah terima alat,dan hanya melakukan timbang terima pasien saja. II. Dokter jaga Dokter jaga datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,namun masih ada yang datang terlambat 5 s/d 10 menit karena ada keperluan lain / hambatan dijalan Dokter jaga selalu mengisi daftar hadir.

description

evaluasi

Transcript of Evaluasi Dan Tindak Lanjut

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTTAHUN 2009

Materi : Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan jadwal jaga perawat, dokter jaga, dan dokter konsulen

EVALUASI

I. Perawat Perawat IGD pada umunya datang dan pulang sesuai jadwal yang telah

ditentukan, hanya saja 1 atau 2 orang Perawat yang datang terlambat / berhalangan disebabkanoleh sakit / keperluan lain

Perawat IGD mengisi daftar hadir pada buku ABSEN kadang-kadang ada yang

tidak mengisi ABSEN dikarenakan kesibukan di ruangan atau lupa

Perawat melakukan operan pasien dan obat setiap pergantian shift.Namun pada waktu-waktu tertentu ( keadaan sibuk dikarenakan banyak pasien yang datang terus menerus ).membuat perawat tidak sempat melakukan serah terima alat,dan hanya melakukan timbang terima pasien saja.

II. Dokter jaga Dokter jaga datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,namun masih

ada yang datang terlambat 5 s/d 10 menit karena ada keperluan lain / hambatan dijalan

Dokter jaga selalu mengisi daftar hadir.

Dokter jaga selalu melakukan serah terima pasien dengan dokter penggantinya.

III. Dokter Konsulen Dokter konsulen bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan

Dokter konsulen datang jika ada konsul dari IGD

Ada kesulitan menghubungi dokter konsulen dikarenakan HP kadang-kadang tidak aktip

TINDAK LANJUT

I. Perawat Meningkatkan disiplin kerja perawat IGD dengan memberikan penyegaran

informasi tentang prosedur pelaksanaan jadwal jaga perawat IGD.

Memberitahukan kepada perawat IGD agar dapat bekerja sama menggantikan tim yang berhalangan / sakit

II. Dokter jaga Memberikan masukan kepada dokter jaga untuk memberikan kabar jika

berhalangan / datang terlambat kepada dokter jaga sebelumnya.

Mencari dokter pengganti jika berhalangan datang.

III.Dokter konsulen Memberikan masukan kepada dokter konsulen agar selalu mengaktifkan

mengaktipkan HP jika sedang jaga.

Bila berhalangan,memberikan informasi kepada petugas IGD dan mencari dokter pengganti.

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

PELAYANAN MEDIK OLEH DOKTER TERAMPILTAHUN 2009

EVALUASI

Pada tahun 2009 direncanakan pelatihan ACLS bagi 3 orang dokter, akan tetapi

dilaksanakan pelatihan ACLS tersebut hanya diikuti oleh 1 orang dokter. Hal ini

disebabkan karena jadwal pelatihan berbarangan dengan kegiatan prajabatan dokter

yang bersangkutan. Sedangkan dokter yang lain sudah pernah mengikuti pelatihan

ACLS.

TINDAK LANJUT

Merencanakan kembali program pelatihan bagi dokter di tahun yang akan datang.

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI Pada tahun 2008 masih dijumpai 391 kasus pasien non gawat darurat yang

berobat di IGD pada saat jam kerja

Pasien-pasien tersebut umumnya merupakan pasien ASKES dan JAMKESMAS

yang tidak membawa rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poly rawat jalan

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke

poly rawat jalan namun tetap tidak mau dengan berbagai alas an

TINDAK LANJUT Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap

pasien non gawat darurat di IGD

Memberikan informasi kepada pasien ASKES dan JAMKESMAS untuk

membawa rujukan jika berobat ke poly rawat jalan pada saat jam kerja, di luar

jam kerja pasien boleh berobat di IGD tanpa rujukan

EVALUASI & TINDAK LANJUT

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

PELAKSANAAN JADWAL INSTALASI GAWAT DARURATTAHUN 2009

Materi : Evaluasi dan tindal lanjut terhadap pelaksanaan jadwal jaga Perawat, dokter jaga dan dokter konsulen, CM, Farmasi,Loket Pembayaran, Laboratorium,Rongen, Ambulan.

Evaluasi1.Perawat.

- Perawat IGD umumnya sudah dating dan pulang sesuai jadwal yang telah ditentukan , hanya saja masih ada yang datang terlambat dan tidak mengisi daftar hadir.

Perawat yang berhalangan datang selalu memberi khabar untuk dicarikan penggantinya.

Perawat melakukan serah terima pasien dan alat, hanya saja terkadang masih ada yang tidak melakukan serah terima alat.

2.Doktet jaga.

- Dokter jaga datang sesuai jadwal yang telah ditentukan ,namun terkadang ada yang dating terlambat karena ada keperluan.

- Dokter jaga on side bukan on call.

3. Dokter Konsulen.- Dokter bekerja sesuai dengan jadwal.- Dokter Konsulen dating jika ada konsul dari IGD- Ada kesulitan menghubungi dokter Konsulen dikarenakan HP kadang-kadang tidak

aktip

4. CMPetugas rekam medis bekerja sesuai jadwal di IGD, setiap shift ada petugas tersendiri. hanya saja terkadang datang telat, dan meninggalkan ruangan tanpa memberitahu sehingga sulit untuk dihubungi jika ada pasien.Dan akibatnya menghambat proses administrasi di IGD karena saat ini sudah menggunakan system komputerisasi.

5. Petugas loket.- Petugas loket datang sesuai jadwal, namun masih ada petugas loket yang sering

datang terlambat dan pulang lebih cepat sehingga menghambat proses administrasi di IGD.

6. Farmasi.- Petugas farmasi sudah on side di IGD, namun terkadang tidak ada di tempat pada

saat jam makan atau jam shalat

7. Radiologi.- Petugas radiologi sudah datang on side namun terkadang ada petugas yang tidak

ada ditempat, sehingga menghambat petugas di IGD.

8. Laboratorium.- Petugas Laboratorium sudah on side namun terkadang telepon tidak diangkat

sehingga tidak bisa dihubungi jika ada pemeriksaan laboratorium cito.

TINDAK LANJUT.

1) Meningkatkan disiplin kerja perawat IGD dengan cara selalu mensosialisasikan prosedur pelaksanaan jadwal jaga perawat.

2) Membina hubungan yang baik antar sesama perawat IGD sehingga dapat bekerjasama menggantikan jika ada tim yang berhalangan / sakit.

3) Bekerjasama dengan kepala ruangan petugas unit terkait untuk selalu mensosialisasikan masalah pelaksanaan jadwal jaga

4) Membuat usulan agar diadakan rewards and funishment5) Mengajukan penambahan obat untuk stok di IGD agar pada saat petugas farmasi

tidak ada di tempat, pelayanan IGD dapat terus berjalan

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Waktu pelaksanaan : 13 Februari 2008

Materi :Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan pelatihan bassic life support Bagi petugas instalasi gawat darurat RSUD Prabumulih

I. EVALUASI

Pada tahun 2007 tidak dilaksanakann pelatihan basic life support bagi petugas IGD, akan tetapi pada tanggal 3-7 Desember 2007 dilaksanakan pelatihan PPGD terhadap sepuluh orang perawat RSUD Prabumulih, 3 diantaranya adalah perawat IGD.Dengan demikian, masih ada tiga belas perawat IGD yang belum mengikuti pelatihan PPGD.Akan tetapi walaupun belum pernah mengikuti pelatihan gawat darurat, umumnya perawat IGD mampu melaksanakan tindakan gawat darurat dengan cepat dan tepat, hal ini dapat dilakukan karena seringnya menangani kasus gawat darurat, bukan karena telah mendapatkan pelatihan.

II.TINDAK LANJUT

Pada tahun 2008 akan diusulkan agar pelaksanaan bassic life support bagi petugas IGD dapat dilaksanakan secara rutin, seperti yang pernah dilaksanakan pada tahun 2006.Dengan demikian diharapkan agar petugas IGD yang belum mendapatkan pelatihan gawat darurat setidaknya dapat melaksanakan tindakan basic life support .

Prabumulih, 13 Februari 2008Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Waktu pelaksanaan : 2 Januari 2009

Materi :Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan pelatihan bassic life support Bagi petugas instalasi gawat darurat RSUD Prabumulih

I. EVALUASI

Pada tahun 2008 tidak dilaksanakann pelatihan basic life support bagi petugas IGD, akan tetapi pada tanggal ……. dilaksanakan pelatihan PPGD terhadap sepuluh orang perawat RSUD Prabumulih, satu diantaranya adalah perawat IGD.Dengan demikian, masih ada 12 orang perawat IGD yang belum mengikuti pelatihan PPGD.Pada tanggal 24 Desember 2008 pernah dibuat usulan agar dilaksanakan pelatihan basic life support, akan tetapi belum bisa dilaksanankan karena masih menunggu pemesanan pantum yang akan digunakan untuk pelatihan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sudah ada perencanaan untuk melaksanakan pelatihan basic life support namun belum dilaksanakan

II.TINDAK LANJUT

Pada tahun 2009 kembali akan diusulkan pelatihan bassic life support bagi petugas IGD dapat dilaksanakan secara rutin, seperti yang pernah dilaksanakan pada tahun 2006.Dengan demikian diharapkan agar petugas IGD yang belum mendapatkan pelatihan gawat darurat setidaknya dapat melaksanakan tindakan basic life support .

Prabumulih, 2 Januari 2009Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Materi : Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan jadwal jaga perawat, dokter jaga, dan dokter konsulen

EVALUASII. Perawat

Perawat IGD pada umunya datang dan pulang sesuai jadwal yang telah ditentukan, hanya saja 1 atau 2 orang Perawat yang datang terlambat / berhalangan disebabkanoleh sakit / keperluan lain

Perawat IGD mengisi daftar hadir pada buku ABSEN kadang-kadang ada yang tidak mengisi

ABSEN dikarenakan kesibukan di ruangan atau lupa

Perawat melakukan operan pasien dan obat setiap pergantian shift.Namun pada waktu-waktu tertentu ( keadaan sibuk dikarenakan banyak pasien yang datang terus menerus ).membuat perawat tidak sempat melakukan serah terima alat,dan hanya melakukan timbang terima pasien saja.

II. Dokter jaga Dokter jaga datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,namun masih ada yang

datang terlambat 5 s/d 10 menit karena ada keperluan lain / hambatan di jalan

Dokter jaga selalu mengisi daftar hadir.

Dokter jaga selalu melakukan serah terima pasien dengan dokter penggantinya.

III. Dokter Konsulen Dokter konsulen bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan

Dokter konsulen datang jika ada konsul dari IGD

Ada kesulitan menghubungi dokter konsulen dikarenakan HP kadang-kadang tidak aktip TINDAK LANJUT

I. Perawat Meningkatkan disiplin kerja perawat IGD dengan memberikan penyegaran informasi tentang

prosedur pelaksanaan jadwal jaga perawat IGD.

Memberitahukan kepada perawat IGD agar dapat bekerja sama menggantikan tim yang berhalangan / sakit

II. Dokter jaga Memberikan masukan kepada dokter jaga untuk memberikan kabar jika berhalangan /

datang terlambat kepada dokter jaga sebelumnya.

Mencari dokter pengganti jika berhalangan datang.

III.Dokter konsulen Memberikan masukan kepada dokter konsulen agar selalu mengaktifkan mengaktipkan HP

jika sedang jaga.

Bila berhalangan,memberikan informasi kepada petugas IGD dan mencari dokter pengganti.

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPASIEN NON GAWAT DARURAT

A. EVALUASIPada tahun 2008 masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja

( 291 orang ).

Pasien – pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES dan JAMKESMAS yang tidak membawa

rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poly rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poly rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

B. TINDAK LANJUTMelakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD

Memberikan informasi kepada pasien ASKES dan JAMKESMAS untuk membawa rujukan jika

berobat ke poly rawat jalan, di luar jam kerja pasien boleh berobat ke IGD tanpa rujukan

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

TINDAK LANJUT

I. Perawat Meningkatkan disiplin kerja perawat IGD dengan memberikan penyegaran informasi

tentang prosedur pelaksanaan jadwal jaga perawat IGD.

Memberitahukan kepada perawat IGD agar dapat bekerja sama menggantikan tim yang berhalangan / sakit

II. Dokter jaga Memberikan masukan kepada dokter jaga untuk memberikan kabar jika

berhalangan / datang terlambat kepada dokter jaga sebelumnya.

Mencari dokter pengganti jika berhalangan datang.

III.Dokter konsulen Memberikan masukan kepada dokter konsulen agar selalu mengaktifkan

mengaktipkan HP jika sedang jaga.

Bila berhalangan,memberikan informasi kepada petugas IGD dan mencari dokter pengganti.

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2008

A. EVALUASI

Pada tahun 2008 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5653 orang,dari jumlah kunjungan

tersebut,masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 430 orang ( 7,6 %). Ini berarti telah terjadi penurunan jumlah pasien non gawat darurat

dibandingkan dengan tahun 2007,yitu dari 8,9 % menjadi 7,6 %.

Pasien – pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES dan JAMKESMAS yang tidak membawa

rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

B. TINDAK LANJUT1. Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD

2. Memberikan informasi kepada pasien ASKES dan JAMKESMAS serta JAMSOSKES,untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam jam kerja

3. Menyebarkan leaflet tentang informasi pelayanan di IGD

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2007

B. EVALUASI

Pada tahun 2007 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5126 orang,dari jumlah kunjungan

tersebut,masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 457 orang ( 8,9 %).Ini berarti telah terjadi kenaikan jumlah pasien non gawat darurat

dibandingkan dengan tahun 2006,yitu dari 6,8 % menjadi 8,9 %.

Pasien – pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES dan JAMKESMAS yang tidak membawa

rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

B. TINDAK LANJUT1. Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD

2. Memberikan informasi kepada pasien ASKES dan JAMKESMAS serta JAMSOSKES,untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam jam kerja

3. Menyebarkan leaflet tentang informasi pelayanan di IGD

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2005

C. EVALUASI

Pada tahun 2005 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5641 orang,dari jumlah kunjungan

tersebut,masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 473 orang ( 8,3 %). Pasien – pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES dan

JAMKESMAS yang tidak membawa rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

B. TINDAK LANJUT Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD

Memberikan informasi kepada pasien ASKES dan JAMKESMAS serta JAMSOSKES,untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam jam kerja

Menyebarkan leaflet tentang informasi pelayanan di IGD

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT DATA KASUSINSTALASI GAWAT DARURAT

TAHUN 2008

EVALUASIPada tahun 2008 jumlah kunjungan di IGD sebanyak 5653 kasus,kasus bedah sebanyak 2340 dan

kasus non bedah sebanyak 3313.jenis kunjungan terbanyak adalah kasus non bedah yaitu sebesar 3313

kasus (58,6 %) ,ini berarti pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus kunjungan yang cukup

significant yaitu sebanyak 528 kasus (4,9 %) dibandingkan dengan tahun 2007.

Pada tahun 2008 kasus bedah yang terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas yaitu sebesar 562 kasus

(9,94%) pada tahun 2007 kasus kecelakaan juga merupakan kasus bedah terbanyak yaitu 750 kasus

(14,6 %).Ini berarti terjadi penurunan kasus kecelakaan di IGD yaitu sebesar 188 kasus( 14,3 % ).

Pada tahun 2008 kasus non bedah yang terbanyak adalah demam yaitu sebesar 804 kasus (14,22%%)

pada tahun 2008 kasus demam juga merupakan kasus non bedah terbanyak yaitu 901 kasus (17,58

%).Ini berarti terjadi penurunan kasus demam di IGD yaitu sebesar 97kasus ( 5,68 % ).

Pada tahun 2008 jumlah kasus kematian di IGD sebanyak 32 kasus,jumlah kasus kematian sebelum

tiba di IGD sebanyak 27 kasus dan yang meninggal setelah tiba di IGD sebanyak 5 kasus

kematian.Sedangkan pada tahun 2007 terdapat 79 kasus kematian di IGD, 68 kasus meninggal sebelum

tiba di IGD dan 11 kasus meninggal setelah tiba di IGD.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terjadi penurunan angka kematian dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu dari 0,21 % menjedi 0,09 %

Pada tahun 2009 terdapat 214 kasus visum et repertum kasus visum et repertum terbanyak adalah

penganiayaan yaitu sebesar 145 kasus (67,75 % ) .Pada tahun 2007 kasus visum et repertum sebanyak

44 kasus,kasus penganiayaan juga merupakan kasus visum et repertum terbanyak di tahun 2007 yaitu

34 kasus ( 77,3 %).Ini berarti terjadi peningkatan kasus visum et repertum yang sangat significant yaitu

sebanyak 170 kasus ( 68,5 % ).

Pada tahun 2008 jenis pemeriksaan penunjang yang paling banyak di IGD yaitu pemeriksaan

laboratorium ( 371 kasus ) sedangkan pemeriksaan radiology sebanyak 136 kasus dan EKG 156

kasus.Jika dibandingkan dengan tahun 2007 jenis pemeriksaan penunjang yang terbanyak juga

merupakan pemeriksaan laboratorium yaitu 366 kasus dan radiology 77 kasus.Sedangkan pemeriksaan

EKG sebanyak 25 kasus.Ini berarti terjadi peningkatan kasus pemeriksaan laboratorium sebanyak 5

kasus (0,9 %).

TINDAK LANJUT

Melengkapi sarana dan prasarana di IGD

Meningkatkan kualitas SDM

Mensosialisasikan informasi pelayanan di IGD

Mengusulkan agar diadakan pembinaan etika keperawat

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT DATA KASUS

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

INSTALASI GAWAT DARURATTAHUN 2007

EVALUASI

Pada tahun 2007 jumlah kunjungan di IGD sebanyak 5125 kasus,2379 kasus merupakan kasus

bedah dan 2747 kasus non bedah.Jenis kunjungan terbanyak adalah kasus non bedah yaitu

sebesar 2747 kasus (53,58 % ).Jika dibandingkan dengan tahun 2006 terdapat 5983

kunjungan,ini berarti terjadi penurunan sebanyak 858 kunjungan (7,7 % )

Pada tahun 2007 kasus bedah yang terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas yaitu sebesar 750

kasus (14,6%). pada tahun 2006 kasus kecelakaan juga merupakan kasus bedah terbanyak yaitu

1484 kasus (24,8 %).Ini berarti terjadi penurunan kasus kecelakaan di IGD yaitu sebesar 734

kasus( 32,85 % ).

Pada tahun 2007 kasus non bedah yang terbanyak adalah demam yaitu sebesar 901kasus

(17,58%%) pada tahun 2006 kasus demam juga merupakan kasus non bedah terbanyak yaitu

1267 kasus (21,17 %).Ini berarti terjadi penurunan kasus demam di IGD yaitu sebesar 366

kasus ( 16,9 % ).

Pada tahun 2007 jumlah kasus kematian di IGD sebanyak 79 kasus,jumlah kasus kematian

sebelum tiba di IGD sebanyak 68 kasus dan yang meninggal setelah tiba di IGD sebanyak 11

kasus kematian.Sedangkan pada tahun 2006 terdapat 19 kasus kematian di IGD, 10 kasus

meninggal sebelum tiba di IGD dan 9 kasus meninggal setelah tiba di IGD.Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan angka kematian dibandingkan dengan tahun 2006

yaitu dari 0,15 % menjedi 0,21 %

Pada tahun 2007 terdapat 44 kasus visum et repertum kasus visum et repertum terbanyak

adalah penganiayaan yaitu sebesar 34kasus (77,3 % ) .Pada tahun 2006 kasus visum et

repertum sebanyak 190 kasus,kasus penganiayaan juga merupakan kasus visum et repertum

terbanyak di tahun 2007 yaitu 34 kasus ( 77,27 %).Ini berarti terjadi peningkatan kasus visum et

repertum yang sangat significant yaitu sebanyak 170 kasus ( 68,5 % ).

Pada tahun 2007 jenis pemeriksaan penunjang yang paling banyak di IGD yaitu pemeriksaan

laboratorium ( 366 kasus ) sedangkan pemeriksaan radiology sebanyak 77 kasus dan EKG 25

kasus.Jika dibandingkan dengan tahun 2006 jenis pemeriksaan penunjang yang terbanyak juga

merupakan pemeriksaan laboratorium yaitu 243 kasus dan radiology 108 kasus.Sedangkan

pemeriksaan EKG belum ada di tahun 2006.Ini berarti terjadi peningkatan kasus pemeriksaan

laboratorium sebanyak 123 kasus (20 % )

TINDAK LANJUT

Melengkapi sarana dan prasarana di IGD

Meningkatkan kualitas SDM

Mensosialisasikan informasi pelayanan di IGD

Mengusulkan agar diadakan pembinaan etika keperawatan

Mengusulkan agar petugas labor dan radiology on side

Mensosialisasikan prosedur pembuatan visum yang benar

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT DATA KASUS KECELAKAAN

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

INSTALASI GAWAT DARURATTAHUN 2008

EVALUASI

Pada tahun 2008 terdapat 752 kasus kecelakaan.Kasus kecelakaan tertinggi adalah kasus kecelakaan

lalu lintas yaitu sebesar 562 kasus (74,7 %),hal ini disebabkan karena letak kota Prabumulih yang di

lalui jalan lintas Sumatra sehingga rawan terjadinya kecelakaan.Kecelakaan juga banyak terjadi

disebabkan kurangnya fasilitas perlintasan kereta api sehingga sering terjadi kecelakaan di perlintasan

kereta api,dan yang paling sering terjadi adalah kurangnya kesadaran pengguna jalan untuk mematuhi

tata tertib jalan raya.

Namun jika dibandingkan dengan tahun 2007 angka ini sudah mengalami penurunan,dimana pada

tahun 2007 angka kecelakaan sebesar 932 kasus dan kecelakaan lalu lintas juga merupakan kasus

kecelakaan tertinggi yaitu 750 kasus (80,47 %).

Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan kasus kecelakaan lalu lintas 188 kasus (14 % )

TINDAK LANJUT Melengkapi sarana dan prasarana di IGD

Meningkatkan kualitas SDM

Mengusulkan pada pihak pemerintah kota untuk melengkapi fasilitas perlintasan kereta api

Mengusulkan pada pihak kepolisian agar selalu diadakan penertiban lalu lintas

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN INFORM CONCENT

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

INSTALASI GAWAT DARURATTAHUN 2007

EVALUASI

Pada tahun 2009 telak dilakukan inform concent terhadap pasien yang ada di IGD,akan tetapi

terkadang pasien tidak mau menandatangani persetujuan tersebut dikarenakan takut dan tidak mengerti.

Perawat dan dokter IGD selalu menekankan pengisian inform concent sebelum melakukan tindakan

medis

TINDAK LANJUT

Mensosialisasikan kepada perawat IGD agar bisa memberikan informasi dan penjelasan yang mudah

dimengerti oleh pasien atau keluarga.

Selalu menyediakan formulir inform concent di IGD

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASIKEGIATAN ORIENTASI PETUGAS BARU

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PRABUMULIHTAHUN 2009

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka meingkatkan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Prabumulih, telah

dilaksanakan orientasi terhadap petugas baru yang bekerja di Unit Gawat Darurat.Dengan berakhirnya

seluruh kegiatan orientasi bagi petugas baru di Instalasi Gawat Darurat RSUD Prabumulih tahun 2009

maka perlu dibuat suatu laporan serta evaluasi dari seluruh kegiatan program orientasi petugas baru

tahun 2009 baik yang sudah terlaksana maupun yang belum terlaksana sehingga dapat diketahui segala

hambatan dan kendala yang ada sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan peningkatan dalam

membuat program kegiatan orientasi petugas baru di Instalasi Gawat Darurat tahun 2010.

Dari Evaluasi ini juga akan bermanfaat untuk menilai apakah prosedur yang sudah sudah ada

masih dapat dipakai untuk kegiatan orientas selanjutnya apakah perlu direvisi sesuai dengan kebutuhan

dan evaluasi ini meliputi peserta yang diorientas, prosedur tetap yang digunakan serta pembimbing agar

kegiatan tersebut benar-benar dapat berjalan dengan baik serta bermanfaat bagi semua yang terlibat

dalam pelaksanaan kegiatan ini.

B. TUJUAN

1. Memantau apakah pelaksanaan program sudah sesuai perencanaan

2. Memantau apakah pelaksanaan sudah sesuai prosedur

3. Mencari permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi

4. Memperbaiki dan meningkatkan kekurangan yang ada

5. Menyelesaikan dan melanjutkan program yang belum terlaksana

C. MATERI ORIENTASI

a. Struktur Organisasi dan kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit

b. Fasilitas dan sarana yang ada di Rumah Sakit

c. Protap-protap Unit Gawat Darurat Rumah Sakit

d. Sistem Kerja Dokter Jaga.

e. Tanggung jawab dokter jaga dan batasan-batasan tindakan medis.

f. Protokol medis untuk kasus-kasus yang mengancam jiwa.

D. LAPORAN PELAKSANAAN

1. Sudah dilaksanakan orientasi petugas baru di IGD tahun 2009 terhadap

1 orang perawat atas nama Dian Widiantika tanggal 3 Februari 2009

1 orang perawat atas namaLesi Satria tanggal 2 Maret 2009

1 orang perawat atas nama Yusuf Ifnugroho tanggal 1 April 2009

1 orang Dokter atas nama Cassanova tanggal 1 April 2009

1 orang dokter atas nama Safri Mulyadi tanggal 5 Mei 2009

1 orang perawat atas nama Ade Haris tanggal 1 April 2009

1 orang perawat atas nama Elfina Sriyani tanggal 1 Mei 2009

2 orang perawat atas nama Ramdani dan Nasroni tanggal 1 Agustus 2009

3 orang porter atas nama Adi, Sugeng dan Hesto tanggal 1 Agustus 2009

2 orang perawat atas nama Widiastutu dan Nofrinain tanggal 1 Oktober 2009

2. Dilaksanakan evaluasi secara berkala terhadap petugas baru di IGD

3. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan orientasi di Instalasi Gawat Darurat

E. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN

1. Bimbingan sering terganggu oleh pelayanan di IGD

2. Perlu pertemuan antar pembimbing sebelum pelaksanaan dimulai sehingga pelaksanaan

dapat berjalan dengan baik

3. Perlu ditambah materi tentang prosedur penggunaan kartu jaminan dalam masalah

administrasi

4. Perawat dan dokter baru di IGD belum memiliki keterampilan yang cukup dalam

melakukan tindakan dan pengoperasionalan alat sehingga banyak ditemukan kesulitan

dalam melaksanakan bimbingan.

F. PEMECAHAN MASALAH

1. Agar diadakan dahulu pertemuan antar pembimbing sebelum pelaksanaan orientasi

2. untuk menentukan pembimbing serta materi yang akan disampaikan pada saat kegiatan

orientasi

3. Agar pembimbing tidak melakukan kegiatan orientasi pada saat dinas melainkan di luar

jam dinas

4. Agar dilengkapi prosedur tetap di Instalasi Gawat Darurat untuk membantu pelaksanaan

kegiatan orientasi termasuk prosedur tetap untuk pasien yang menggunakan kartu

jaminanan kesehatan.

G. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Melakukan pertemuan antar pembimbing sebelum kegiatan orientasi dimulai

2. Mengatur jadwal dinas pembimbing agar dapat memberikan bimbingan di luar jadwal

dinas

3. Memperbaiki dan menambah materi orientasi

H. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan orientasi terhadap petugas IGD yang baru dapat terlaksana dengan lancar ,

walaupun masih terdapat beberapa hambatan, ini terlihat dari komunikasi yang terjalin antara peserta

dengan pembimbing. Diharapkan orientasi ini dapat terus berjalan terhadap petugas-petugas IGD yang

baru.

I.PENUTUP

Demikianlah laporan pelaksanaan kegiatan orientasi terhadap petugas baru di Instalasi Gawat

Darurat dibuat sebagai hasil evaluasi terhadap kegiatan orientasi atau pelatihan petugas baru di Instalasi

Gawat Darurat di tahun 2009,mudah-mudahan menjadi masukan bagi pimpinan dalam

mempertimbangkan kebijakan bagi pembinaan petugas IGD di masa yang akan datang.

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN ORIENTASI PETUGAS BARU

INSTALASI GAWAT DARURAT

Prabumulih, 20 November 2009Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

RSUD KOTA PRABUMULIHTAHUN 2009

INSTALASI GAWAT DARURATRSUD KOTA PRABUMULIH

Rapat tanggal : 15 Januari 2010

Rapat dihadiri : 8 orang

Tempat : Ruang pertemuan IGD

Pimpinan rapat : dr Efrizal Syamsuddin MM

Materi Rapat : Evaluasi dan tindak lanjutProgram Pelatihan Bantuan

Hidup Dasar

Notulen Rapat :

1. Perlu dibuat program pelatihan bantuan hidup dasar rutin setiap tahun

2. Program pelatihan BHD di RSUD Prabumulih belum bisa dilaksanakan karena belum lengkapnya

peralatan yang akan digunakan untk pelatihan BHD

3. Dari hasil evaluasi memang pelatihan BHD belum terealisasi dikarenakan belum ada phantom

yang bisa digunakan untuk pelatihan resusitasi

4. Direncanakan pelatihan BHD baru akan dilaksanakan di tahun 2010 menunggu pembelian

Phantom resusitasi yang sudah dianggarkan dalam APBD tahun 2010

5. Meskipun pelatihan BHD belum bisa dilaksanakan di RSUD Prabumulih, IGD akan terus

mengirimkan SDM nya untuk mengikuti pelatihan penanggulangan gawat darurat di luar Rumah

sakit.

6. Perlu dipersiapkan materi pelatihan BHD

Prabumulih, 15 Januari 2009 NOTULIS

( Melly arpha yarani )

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI DOKTER JAGA UNIT GAWAT DARURAT

Pendahuluan

Dalam rangka meingkatkan pelayanan medis di Unit Gawat Darurat Rumkit, telah dilaksanakan orientasi terhadap petugas baru yang bekerja di Unit Gawat Darurat.

Tujuan

Tujuan diselenggarakannya orientasi ini adalah sebagai berikut:

a. Agar petugas baru dapat mengenal lingkungan kerja Rumah Sakit b. Agar petugas baru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditentukan.

Pelaksanaan Orientasi

Peserta adalah: ………………………………………………….Pembimbing : Kepala Gawat DaruratWaktu Pelaksanaan :……………………………………………..

Materi Orientasi adalah sebagai berikut:

a. Struktur Organisasi dan kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit b. Fasilitas dan sarana yang ada di Rumah Sakit c. Protap-protap Unit Gawat Darurat Rumah Sakit d. Sistem Kerja Dokter Jaga.e. Tanggung jawab dokter jaga dan batasan-batasan tindakan medis.f. Protokol medis untuk kasus-kasus yang mengancam jiwa.

Kesimpulan

Dari pelaksanaan orientasi terhadap petugas UGD yang baru dapat terlaksana dengan lancar , ini terlihat dari komunikasi yang terjalin antara peserta dengan pembimbing. Diharapkan orientasi ini dapat terus berjalan terhadap petugas-petugas UGD yang baru.

Penutup

Demikianlah laporan ini disampaikan, mudah-mudahan menjadi masukan bagi pimpinan dalam mempertimbangkan kebijakanbagi pembinaan petugas UGD dimasa yang akan datang

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPELAKSANAAN ORIENTASI PETUGAS BARU

INSTALASI GAWAT DARURATTAHUN 2009

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengevaluasi kegiatan orientasi petugas baru di IGD maka dilakukan evaluasi berkala

setiap tiga bulan sekali

B. TUJUAN

Tujuan diselenggarakannya evaluasi ini adalah sebagai berikut:

1. Agar petugas baru dapat mengenal lingkungan kerja Rumah Sakit

2. Agar petugas baru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar sesuai dengan

prosedur tetap yang telah ditentukan.

C. PELAKSANAAN ORIENTASI

Peserta adalah : dr. Cassanova………………………………………………….

Pembimbing : Kepala Instalasi Gawat darurat

Waktu Pelaksanaan : 10 Agustus 2009 …………………………………………..

Materi Orientasi adalah sebagai berikut:

a. Struktur Organisasi dan kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit

b. Fasilitas dan sarana yang ada di Rumah Sakit

c. Protap-protap Unit Gawat Darurat Rumah Sakit

d. Sistem Kerja Dokter Jaga.

e. Tanggung jawab dokter jaga dan batasan-batasan tindakan medis.

f. Protokol medis untuk kasus-kasus yang mengancam jiwa.

D. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan orientasi terhadap perawat atas nama dr. Cassanova tidak ditemukan

hambatan yang significant , hanya saja diperlukan bimbingan yang terus menerus dalam memberikan

pelayanan di gawat darurat karena belum memiliki pengalaman kerja di Instalasi Gawat, dan belum

mengikuti pelatihan penanggulangan kegawatdaruratan. ( PPGD ).

F. TINDAK LANJUT

Setelah dilakukan kegiatan orientasi dan bimbingan terhadap petugas baru atas nama dr.

Cassanova , maka akan terus dilakukan bimbingan selama tiga bulan berikutnya untuk mengevaluasi

perkembangan kemampuan dan keterampilan dalam bidang gawat darurat, dan akan diusulkan

pelatihan PPGD bagi dokter yang belum mengikuti pelatihan PPGD.

G. PENUTUP

Demikianlah laporan ini disampaikan, mudah-mudahan menjadi masukan bagi pimpinan dalam

mempertimbangkan kebijakanbagi pembinaan petugas UGD dimasa yang akan datang

Prabumulih, 10 Juni 2009Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2006

I. EVALUASI

Pada tahun 2007 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5983 orang,dari jumlah kunjungan

tersebut,masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 409 orang (6,8 %).Ini berarti telah terjadi penurunanjumlah pasien non gawat darurat

dibandingkan dengan tahun 2006,yitu dari 8,3 % menjadi 6,8 %.

Pasien – pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES dan JAMKESMAS yang tidak membawa

rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

B. TINDAK LANJUT4. Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD

5. Memberikan informasi kepada pasien ASKES dan JAMKESMAS serta JAMSOSKES,untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam jam kerja

6. Menyebarkan leaflet tentang informasi pelayanan di IGD

Prabumulih, Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

EVALUASI HASIL

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

DI UBIT PELAYANAN GAWAT DARURAT

TAHUN 2009

I. Penetapan Responden

Penetapan responden diambil sebanyak 27 orang yang berkunjung ke instalasi gawat darurat

Pelaksanaan pengumpulan data, meliputi pengumpulandata terhadap 14 unsur pertanyaan yang

telah ditetapkan, kemudian melakukan pengisian kuisioner oleh unit pelayanan kemudian

dikumpulkan untuk di edit.

II. Pengolahan Data

- Metode pengolahan data

Jumlah nilai rata-rata tertimbang = jumlah bobot / jumlah unsur

= 1/14

= 0,071

IKM = Total nilai persepsi per unsur X nilai penimbang atau total unsur yang terisi.

Interpretasi nilai IKM yaitu antara 25-100, maka hasil penilaian di konversikan dengan nilai

dasar 25

Dengan rumus :

IKM unit pelayanan X 25

Atau

IKM unit pelayanan = nilai IKM / 4 X 100

III. Tabel nilai persepsi, interval IKM, Interval konversiIKM, Mutu Pelayanan dan kinerja unit

pelayanan.

Nilai

Persepsi

Nilai

Interval IKM

Nilai Interval

Konversi IKM

Mutu

Pelayanan

Keterangan

1 1,00 - 1,75 25 - 43,75 DTidak

memuaskan

2 1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 CKurang

memuaskan

3 2,51 - 3,25 62,51 - 81,25 B Memuaskan

4 3,26 - 4,00 81,26 - 100 ASangat

memuaskan

IV. Hasil penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tentang pelayanan di instalasi gawat

darurat

No Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata Mutu pelayanan

U1 Prosedur pelayanan 2,8 B

U2 Persyaratan pelayanan 2,8 B

U3 Kejelasan petugas pelayanan 2,6 B

U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,1 B

U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,0 B

U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,0 B

U7 Kecepatan pelayanan 3,0 B

U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,0 B

U9 Kesopanan dan keramahan petugas 2,7 B

U10 Kewajaran biaya pelayanan 2,8 B

U11 Kepastian biaya pelayanan 2,8 B

U12 Kepastian jadwal pelayanan 2,9 B

U13 Kenyamanan lingkungan 2,9 B

U14 Keamanan pelayanan 3,0 B

V. Kesimpulan

Dari hasil penilaian IKM diatas, maka didapatkan hasil IKM unit pelayanan Instalasi Gawat

Darurat adalah 70 (tujuh Puluh), dengan mutu pelayanan B, dan dapat di kelompokkan berdasarkan

unsur pelayanan sebagai berikut :

a. Kinerja sangat baik (A), Tidak ada

b. Kinerja Baik (B), terdiri dari :

Prosedur pelayanan

Persyaratan pelayanan

Kejelasan petugas pelayanan

Kedisiplinan petugas pelayanan

Tanggung jawab petugas pelayanan

Kemampuan petugas pelayanan

Kecepatan pelayanan

Keadilan mendapatkan pelayanan

Kesopanan dan keramahan petugas

Kewajaran biaya pelayanan

Kepastian biaya pelayanan

Kepastian jadwal pelayanan

Kenyamanan lingkungan

Keamanan pelayanan

c. Kinerja kurang baik (C), Tidak ada.

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2005

A. EVALUASI

Pada tahun 2005 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5641 orang, dari jumlah kunjungan

tersebut, masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 473 orang (8,3%). Pasien-pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES,

JAMKESMAS dan JAMSOSKES yang tidak membawa rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli

rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

B. TINDAK LANJUT

Prabumulih, 20 November 2009Kepala Instalasi Gawat Darurat

dr.H. Efrizal Syamsuddin, MMNIP : 19670419 199903 02 001

Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD.

Memberikan informasi kepada pasien ASKES, JAMKESMAS dan JAMSOSKES untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam kerja.

Menyebarkan leaflet tentang informasi di IGD.

Prabumulih, 20 Oktober 2009. Kepala Instalasi IGD

( dr.H.Efrizal Syamsuddin ) NIP. 19670419 199903 1 002

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2006

C. EVALUASI

Pada tahun 2006 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 1094 orang, dari jumlah kunjungan

tersebut, masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 389 orang (35,5%). Pasien-pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES,

JAMKESMAS dan JAMSOSKES yang tidak membawa rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli

rawat jalan.

Ada juga pasien umum yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan

namun tetap tidak mau dengan alasan tidak mau menunggu lama.

D. TINDAK LANJUT

Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD.

Memberikan informasi kepada pasien ASKES, JAMKESMAS dan JAMSOSKES untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam kerja.

Menyebarkan leaflet tentang informasi di IGD.

Prabumulih, 20 Oktober 2009. Kepala Instalasi IGD

( dr.H.Efrizal Syamsuddin ) NIP. 19670419 199903 1 002

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2007

E. EVALUASI

Pada tahun 2007 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5126 orang, dari jumlah kunjungan

tersebut, masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 457orang (8,9%). Ini berarti telah terjadi penurunan jumlah pasien non gawat darurat

dibandingkan dengan tahun 2006, yaitu dari 35,5% menjadi 8,9%.

Pasien-pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES, JAMKESMAS dan JAMSOSKES yang

tidak membawa rujukan sehingga tidak bias dilayani di poli rawat jalan.Ada juga pasien umum

yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan namun tetap tidak mau

dengan alasan tidak mau menunggu lama.

F. TINDAK LANJUT Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD.

Memberikan informasi kepada pasien ASKES, JAMKESMAS dan JAMSOSKES untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam kerja.

Menyebarkan leaflet tentang informasi di IGD.

Prabumulih, 20 Oktober 2009. Kepala Instalasi IGD

( dr.H.Efrizal Syamsuddin ) NIP. 19670419 199903 1 002

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAYANAN TERHADAP PASIEN NON GAWAT DARURAT

DI INSTALASI GAWAT DARURAT TAHUN 2008

G. EVALUASI

Pada tahun 2008 jumlah pasien yang datang ke IGD adalah 5653 orang, dari jumlah kunjungan

tersebut, masih ada pasien non gawat darurat yang datang ke IGD pada saat jam kerja yaitu

sebanyak 430 orang (7,6%). Ini berarti telah terjadi penurunan jumlah pasien non gawat darurat

dibandingkan dengan tahun 2007, yaitu dari 8,9% menjadi 7,6%.

Pasien-pasien tersebut umumnya adalah pasien ASKES, JAMKESMAS dan JAMSOSKES yang

tidak membawa rujukan sehingga tidak bisa dilayani di poli rawat jalan.Ada juga pasien umum

yang telah mendapatkan penjelasan untuk berobat ke poli rawat jalan namun tetap tidak mau

dengan alasan tidak mau menunggu lama.

H. TINDAK LANJUT Melakukan penyegaran dan sosialisasi tentang prosedur pelayanan terhadap pasien non gawat

darurat di IGD.

Memberikan informasi kepada pasien ASKES, JAMKESMAS dan JAMSOSKES untuk

membawa rujukan jika berobat ke poli rawat jalan di dalam kerja.

Menyebarkan leaflet tentang informasi di IGD.

Prabumulih, 20 Oktober 2009. Kepala Instalasi IGD

( dr.H.Efrizal Syamsuddin ) NIP. 19670419 199903 1 002

EVALUASI DAN TINDAK LANJUTPENGEMBANGAN PEGAWAI IGD

Evaluasi

Telah dilaksanakan pelatihan ACLS terhadap 2 orang perawat IGD dan 1 orang dokter pada tanggal 22 Maret 2009

Telah dilaksanakan pelatihan PPGD terhadap 5 orang perawat IGD pada bulan Juuni 2009

Telah dilaksanakan pelatihan PPGD terhadap 6 orang perawat pada bulan September 2009

Telah dilaksanakan pendidikan D4 Emergency terhadap 4 orang perwat IGD yang telah selesai pada bulan julI 2009

Tindak Lanjut

Membuat usulan pelatihan bagi petugas IGD yang belum mengikuti pelatihan kegawatdaruratan

PARAMETER I1) JADWAL DINAS2) ABSEN3) INFORMASI GAWAT DARURAT (

LEAFLET )4) BUKU LAPORAN JAGA

PARAMETER II1)SK PEMBENTUKAN

IGD2)STRUKTUR

ORGANISASI3)DENAH RUMAH SAKIT

PARAMETER III1) SK PASIEN NON

GAWAT DARURAT2) JUMLAH PASIEN NON

GWT DARURAT DI IGD3) EVALUASI DAN

TINDAK LANJUT PASIEN NON GWT DARURAT

STANDAR VII

PARAMETER 11) JUMLAH KUNJUNGAN IGD2) PENGGUNAAN PEMERIKSAAN

PENUNJANG3) 10 PENYAKIT BEDAH

TERBANYAK4) 10 PENY.NON BEDAH

TERBANYAK5) ANGKA KEMATIAN6) VISUM ET REPERTUM7) DATA DITEMPEL DI PAPAN

PENGUMUMAN DAN DIBUAT BULETIN

STANDAR VII

PARAMETER 4 PENGHITUNGAN RESPON TIME EVALUASI DANTINDAK LANJT

STANDARPARAMETER 7 DATA KEMATIAN DI IGD ANGKA KEMATIAN DI IGD EVALUASI ANGKA KEMATIAN

DI IGD\

STANDAR VII

PARAMETER 2 DATA KASUS KECELAKAAN DATA KASUS MEDIS EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

STANDAR VII

PARAMETER 3 SK INFORM CONCENT SOP INFORM CONCENT EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

PELAKSANAAN INFORM CONCENT

STANDAR IV

PARAMETER 1 DENAH RUMAH SAKIT ADA AKSES LANGSUNG

STANDAR IV

PARAMETER 2 ADA TEMPAT

TRIAGE,RESUSITASI,TINDAKAN BEDAH,TINDAKAN NON BEDAH,OBSERVASI,TEMPAT ISTIRAHAT PETUGAS, RUANG TUNGGU

DENAH RUANG IGD

STANDAR IV

PARAMETER 4 ADA SISTEM KOMUNIKASI ADA TELEPON ADA SOP TELEPON

STANDAR IV

PARAMETER 5 ADA SOP PERBAIKAN ALAT ADA DAFTAR ALAT ADA BUKTI PELAKSANAAN

PEMELIHARAAN

STANDAR IV

STANDAR IV

PARAMETER 3

DAFTAR OBAT DAN ALAT LIFE SAVING

DAFTAR PERALATAN DI IGD SOP PERSEDIAAN OBAT DAN ALAT

HABIS PAKAI DOKUMEN : PERBAIKAN ALAT

PERMINTAAN BHP DAN OBAT