Eucheuma Cotonii. IMAH

15
Eucheuma cotonii merupakan jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di pulau Seribu. Jenis rumput laut ini dapat dikonsumsi sebagai minuman es rumput laut dan karaginan. Karaginan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, pengental atau penstabil .Budidaya rumput laut Eucheuma cottonii merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani atau nelayan serta pemanfaatan lahan di pesisir pantai. Teknologi yang sederhana, daya serap pasar yang tinggi dan biaya produksi yang rendah merupakan kelebihan usaha budidaya rumput laut dibandingkan komoditas perikanan lainnya. Faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut antara lain pemilihan lokasi, penggunaan bibit, metode budidaya serta penanganan selama pemeliharaan.

Transcript of Eucheuma Cotonii. IMAH

Page 1: Eucheuma Cotonii. IMAH

Eucheuma cotonii merupakan jenis rumput laut yang banyak  dibudidayakan   di pulau Seribu. Jenis rumput laut ini dapat dikonsumsi sebagai minuman es rumput laut dan karaginan. Karaginan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, pengental atau penstabil .Budidaya rumput laut  Eucheuma cottonii merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani atau nelayan serta pemanfaatan lahan di pesisir pantai. Teknologi yang sederhana, daya serap pasar yang tinggi dan biaya produksi yang rendah merupakan kelebihan usaha budidaya rumput laut dibandingkan komoditas perikanan lainnya. Faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut antara lain pemilihan lokasi, penggunaan bibit, metode budidaya serta penanganan selama pemeliharaan.

Page 2: Eucheuma Cotonii. IMAH

Agar mendapatkan lokasi budidaya yang tepat harus mempertimbangkan faktor resiko, pencapaian dan ekologis yang meliputi:

Lokasi harus terlindung dari terpaan angin dan gelombang yang besar untuk menghindari kerusakan fisik rumput laut

Dasar perairan yang baik bagi pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus sp.) adalah potongan karang mati bercampur dengan pasir karang

Kedalaman berkisar antara 30 - 50 cm pada surut terendah, agar tidak mengalami kekeringan karena terkena sinar matahari secara langsung

Kecepatan arus yang dianggap baik berkisar antara 20 - 40 cm/detik

Page 3: Eucheuma Cotonii. IMAH

Mudah dijangkau atau dekat dengan sarana dan prasarana transportasi

Metode Permukaan : Metode Rakit

Bahan yang diperlukan adalah bibit tanaman rumput laut, potongan bambu berdiameter 8 - 12 cm, panjang 2,5 dan 5 meter, potongan bambu penyiku berdiameter 5 - 10 cm, tali rafia, tali pengikat bambu berdiameter 6 mm, tali ris diameter 4 mm, tali jangkar diameter 12 - 15 mm, serta jangkar dari besi, bongkah batu, atau adukan pasir. rakit dibuat dari bambu berukuran 2,5 x 5 m2, dimana satu unit usaha budidaya umumnya 10 rakit yang dirangkai dengan formasi 2 x 5 rakit. Bibit dengan kisaran bobot 50 - 150 gram diikat pada tali ris dengan jarak antar simpul 20 - 25 cm.

Metode Tali Bentang/Long LineBibit dengan kisaran bobot 50 - 150 gram diikat pada tali bentangan nilon sepanjang 30 m dengan jarak antar simpul 15 cm. Setiap kali bentangan diberi pelampung sebanyak 5 buah untuk menjaga kestabilan bibit pada kedalaman 10 cm di bawah permukaan air

Page 4: Eucheuma Cotonii. IMAH

selama pemeliharaan, Tali bentangan diikat pada tali ris utama dengan jarak 80 cm antar bentangan.

Metode Lepas Dasar :

Bibit dengan berat 100 gram diikatkan pada seutas tali yang direntangkan dalam air dengan bantuan tiang pantang atau patok. Patok bambu atau kayu sepanjang 1 m ditancapkan sampai kira - kira setengah meter dan jarak tiap baris adalah 2,5 m.

Page 5: Eucheuma Cotonii. IMAH

Bibit yang berupa stek dipilih dari tanaman yang segar, dapat diambil dari alam, tanaman budidaya, atau hasil kultur jaringan.

Bibit unggul mempunyai ciri bercabang banyak.

Pengangkutan bibit harus dilakukan dengan hati - hati dan cermat, dimana bibit harus tetap dalam keadaan basah.

Sebelum ditanam, bibit dikumpulkan pada tempat tertentu, seperti di keranjang atau jaring yang bermata kecil dan terhindar dari tumpahan bahan bakar minyak, kehujanan, dan kekeringan.

Page 6: Eucheuma Cotonii. IMAH

Pembersihan tanaman atau tumbuhan penempel atau benda - benda lainnya.

Penggantian tanaman yang rusak atau hilang dengan yang baru.

Perbaikan bangunan budidaya, seperti halnya tali atau jaring yang putus, tiang - tiang pancang yang tercabut dan bambu atau kayu yang patah.

Panen umumnya dilakukan bila tanaman telah mencapai berat 400 - 600 gram atau sekitar 30 - 45 hari sekali setelah panen berikutnya, hal ini sangat penting sehubungan dengan produksi karaginan yang diperoleh.

Panen dapat dilakukan secara total, yaitu dengan mengangkat seluruh tanaman atau secara berkala dengan pemetikan sebagian dari tanaman yang sudah besar serta menyisihkan sebagian untuk tumbuh dan berkembang lagi.

Page 7: Eucheuma Cotonii. IMAH

Penyebab kegagalan budidaya rumput laut adalah masalah hama dan penyakit. Penyakit yang sering timbul pada rumput laut, khususnya dari jenis K. alvarezii adalah penyakit yang dikenal dengan nama "ice - ice" yang menyebabkan tanaman tampak memutih, kemudian mati. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan lingkungan yang ekstrim (arus, suhu dan kecerahan) sehingga dapat menimbulkan infeksi sekunder oleh mikroorganisme. Sedangkan hama rumput laut jenis ini antara lain bulu babi, bulu babi duri pendek, ikan beronang, bintang laut, dan penyu hijau. cara menghindari organisme tersebut yaitu dengan pemagaran di sekeliling tanaman dengan jaring.

Page 8: Eucheuma Cotonii. IMAH

Proses pemanenan ada dua cara yaitu pemanenan langsung untuk tujuan produksi produks, dan pemanenan untuk pembibitan (Jaya Suastika, IBM, et.al, 2006). Pemanenan untuk tujuan produksi biasanya dilakukan oleh petani pembudidaya, sedangkan untuk tujuan pembibitan dilakukan oleh kebun pembibitan (broodstock centre). Pemanenan dilakukan paling cepat 45 hari setelah rumput laut disemaikan. Pemanenan dilakukan dengan dengan cara melepas tali ris dari ikatannya dari pasak kayu, kemudian membawanya ke pantai dengan media angkut terbuat dari ban. Setelah sampai di pantai rumput laut dilepas dari tali ris dengan cara memotong tali rafia pengikat rumput laut. Selanjutnya rumput laut dijemur selama 2 – 3 hari kemudian dijual dalam bentuk kering.

Page 9: Eucheuma Cotonii. IMAH

Penanganan pasca panen dapat dilakukan dengan teknik sederhana yaitu dengan Penjemuran. Untuk menjaga kualitas rumput laut, penjemuran dianjurkan menggunakan Para-para jarring, para-para beton atau menggunakan terpal plastic.

Penanganan Pasca panen yang dapat menurunkan kualitas Rumput laut antara lain penjemuran langsung dilakukan diatas pasir tanpa Menggunakan Alas.

PENDAHULUAN

Page 10: Eucheuma Cotonii. IMAH

PEMILIHAN LOKASI

PEMILIHAN BIBIT

METODE BUDIDAYA

PEMELIHARAAN

MANAJEMEN PENYAKIT

PANEN DAN PASCA PANEN

Page 11: Eucheuma Cotonii. IMAH
Page 12: Eucheuma Cotonii. IMAH
Page 13: Eucheuma Cotonii. IMAH