Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

18
KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SKALA RUMAH TANGGA BEDAH JURNAL OLEH : Fatimah Maulida Armyanda Tussadiah Saylia Sofyranti Heri Abrianto Arbianto Azmi

description

KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii

Transcript of Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Page 1: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SKALA RUMAH TANGGA

BEDAH JURNAL

OLEH :Fatimah MaulidaArmyanda TussadiahSaylia SofyrantiHeri AbriantoArbianto Azmi

Page 2: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

KAJIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SKALA RUMAH TANGGA

Rumput laut temasuk salah satu jenis tanaman perairan yang telah banyak dibudidayakan terutama jenis Eucheuma cottoni oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Rumput laut jenis E. cottonii memiliki daya tahan terhadap penyakit dan juga mengandung karaginan kelompok kappa, karaginan dengan kandungan yang relatif tinggi, yakni sekitar 50 % atas dasar berat kering.

Page 3: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Kappa Karaginan

Bernilai ekonomis tinggi, 10 sampai 20 kali harga rumput laut.

Digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik, industri pangan, dsb.

Page 4: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Latar Belakang Penggunaan Pupuk KCl

Bahan yang biasa digunakan sebagai pengekstrak yaitu kalium hidroksida (KOH) dan alkohol sangat sulit ditemukan atau diperoleh masyarakat pedesaan. Maka untuk menggantikan kedua bahan tersebut digunakanlah air sebagai pengekstrak karaginan dan penggunaan pupuk KCl sebagai pemisah karaginan dalam ekstrak.

Page 5: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Gambar 1. Hasil pengukuran rendemen karaginan

Page 6: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Hasil Analisis Rendemen Karaginan

Maka disimpulkan bahwa konsentrasi KCl berpengaruh terhadap rendemen karaginan. Dengan meningkatnya rendemen karaginan pada konsentrasi 0,3 M.

Page 7: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Gambar 2. Kurva hasil pengukuran mutu (kadar air, kadar abu, kadar sulfat, dan viskositas)

Page 8: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Analisis Mutu (kadar air) Karaginan

Page 9: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Analisis Mutu (kadar abu) Karaginan

Page 10: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Analisis Mutu (kadar sulfat) Karaginan

Page 11: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Analisis Mutu (viskositas) Karaginan

Page 12: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma
Page 13: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Analisis Mutu (kadar abu tidak larut asam)

Karaginan

Page 14: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma
Page 15: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Analisis Mutu (kekuatan gel) Karaginan

Page 16: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma
Page 17: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Kelebihan Dalam jurnal ini ditemukan teknologi baru untuk

menggantikan bahan yang biasa digunakan dalam pengolahan karaginan. Yaitu menggunakan pupuk KCl dengan air sehingga memudahkan masyarakat pesisir.

Ditinjau dari aspek mutu yang berdasarkan pada hasil analisis, maka kalium klorida dapat digunakan sebagai pengendap dalam proses produksi karaginan dari rumput laut Eucheuma cottonii.

Hasil dari tiap-tiap analisis menunjukkan hasil yang bagus yaitu sesuai dengan standar mutu yang ada.

Page 18: Kajian teknologi pengolahan karaginan dari rumput laut eucheuma

Kekurangan

Pada penggunaan konsentrasi kalium klorida untuk pemisahan karaginan dilakukan beberapa analisis data. Namun pada hasil analisis mutu kadar air, kadar abu, kadar sulfat, viskositas, kadar abu tidak larut asam, dan kekuatan gel didapatkan bahwa keterangan konsentrasi kalium klorida tidak berpengaruh.

Tidak adanya gambar baik dalam bentuk bagan proses maupun bahan yang digunakan.

Tidak adanya tabel dalam penyampaian data.