Etrade Study Case
-
Upload
rangga-try-putra -
Category
Documents
-
view
67 -
download
2
description
Transcript of Etrade Study Case
6. SWOT Matrix dari E*TRADE Financial adalah :
Kekuatan Kelemahan
1. Operasi pasar yang kuat
2. Peningkatan pengelolaan
biaya
3. "Power E" promosi
penjualan. Menawarkan
komisi flat $ 9,99 per
perdagangan untuk
perdagangan 27 kali atau
lebih per kuartal
4. E*Trade memiliki basis
pelanggan di 119 negara
5. Berbagai layanan kepada
investor, seperti database
penelitian dan bantuan
pribadi
1. Penurunan operasi laba
di bisnis
2. Penurunan pendapatan
bunga
3. E*Trade memiliki
pengalaman pernah
mengalami kegagalan
sistem komputer
4. Terbatas jumlah cabang
bagi pelanggan untuk
bertransakasi
5. Rasio profitabilitas
Lemah
Peluang S-O Strategi W-O Strategi
1. Kenaikan 77% di
transaksi yang diproses
di bank-bank di Afrika
Selatan
2. "Sangat puas" nasabah
perbankan online lebih
cenderung untuk
merekomendasikan situs
bank mereka
3. Peningkatan
perdagangan pasar
saham online
4. Peningkatan global
1. Iklan kampanye yang
mempromosikan
banking platform
ditingkatkan secara
online baik dalam negeri
maupun global
2. Iklan "Power E"
promosi penjualan
untuk mendorong
transaksi saham lebih
3. Meningkatkan iklan 24
jam 7 hari seminggu
bersama dengan
1. Pasar dan menawarkan
layanan perbankan dan
broker ke Afrika dan
negara-negara kurang
berkembang lainnya
dalam aksesibilitas
internet
5. Pelanggan bersedia
membayar untuk
pelayanan yang baik jika
membatasi tingkat
ketidaknyamanan
jaringan ATM yang kuat
Ancaman S-T Strategi W-T Strategi
1. Charles Schwab
memiliki rekening online
4Million sementara
perdagangan E*Trade
memiliki 2.86Million
2. Pelanggan Charles
Schwab lebih makmur
daripada pelanggan
E*Trade
3. Mampu melewati
undang-undang
perlindungan privasi
yang baru
4. Biaya pesaing yang lebih
rendah
5. Pesaing menerima
pendapatan dan hormat
yang lebih dari
masyarakat
1. Meningkatkan
pemasaran di 119
negara yang saat ini
kami memiliki basis
pelanggan
2. Iklan "Power E" dalam
promosi penjualan
1. Gunakan pembiayaan
utang untuk
meningkatkan sistem
komputer untuk
memastikan bahwa
website ini aman dan
berguna
2. Pasar pelanggan yang
memiliki aset yang
signifikan
6
5
4
3
2
1
-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6-1
-2
-3
-4
-5
-6
IS
ES
CA
FSConservative Aggressive
Defensive Competitive
7. SPACE Matrix dari E*TRADE Financial adalah :
*) Perbaikan dari presentase :
*x-axis: (CA + IS) =(-3.25 + 4.50) = 1.25
*y-axis: (FS + ES) = (3.00 - 4.00) = -1.00
*Sumbu Y: - Kekuatan Keuangan: + 3
- Stabilitas Lingkungan: - 4 => Y koordinat: - 1
* Sumbu X: - Competitive Advantage: - 3.25 => koordinat X: +1.25
- Kekuatan Industri: + 4.50
Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation),digunakan untuk evaluasi
posisi strategi. Analisa ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menentukan posisi
strategi perusahaan dan individu bisnisnya. Ini merupakan pengembangan dari metode
portofolio dua dimensi, seperti halnya portofolio produk BCG (Boston Consuling
Group) atau metode Mc. Kinsey’s Attractiveness Industry / Company Strength Matrix.
Pendekatan analisa SPACE berusaha untuk mengatasi keterbatasan metode metode
lainnya, dengan menambahkan dua dimensi lagi pada matriks. Setiap dimensi dilihat sebagai
gabungan dari beberapa faktor yang dievaluasi secara terpisah. Dengan memasukkan
sejumlah faktor, manajer dapat melakukan evaluasi alternatif strategi tertentu dari beberapa
perspektif, dalam posisi yang lebih baik untuk menentukan strategi yang dipilih.
Analisa SPACE terdiri dari empat input variabel / dimensi yang digunakan, yaitu :
Kekuatan Finansial (KF)
Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan finansial yang dimiliki perusahaan,
seperti : profitabilitas, likuiditas, aliran uang kas, skala ekonomi.
Kekuatan Industri (KI)
Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan industri / bisnis perusahaan, seperti :
potensial pertumbuhan, kemampuam teknologi, produktivitas, intensitas kapital.
Keunggulan Bersaing (KB)
Mencakup ukuran-ukuran yang menggambarkan keunggulan bersaing yang dimiliki
perusahaan, seperti : kualitas produk, loyalitas pelanggan, pangsa pasar, utilitas kapital.
Kestabilan Lingkungan (KL)
Mencakup ukuran-ukuran yang mencerminkan kestabilan lingkungan perusahaan, meliputi :
perubahan teknologi, tingkat inflasi, hambatan masuk pasar, intensitas persaingan.
Kekuatan finansial dan keunggulan bersaing merupakan dua faktor yang menentukan dalam
posisi strategi perusahaan, sedangkan kekuatan industri dan kestabilan lingkungan
Rapid Market Growth
Quadrant II Quadrant I
Strong Competitive
Position
Slow Market Growth
Weak Competitive
Position
Quadrant III Quadrant IV
menunjukkan karakteristik posisi strategi industri secara menyeluruh. Pada diagram SPACE
faktor-faktor diukur dengan skala -400 sampai +400.
8. Grand Matrix Strategy dari E*TRADE Financial adalah :
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam kuadran I matriks strategi besar memiliki
posisi strategis yang sempurna. Untuk perusahan-perusahan tersebut, konsentrasi pada pasar
(penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk (pengembangan produk) yang ada saat
ini merupakan strategi yang sesuai. Bukan hal yang bijak bagi sebuah perusahaan kuadran I
untuk beralih secara mendasar dari keunggulan kompetitifnya yang sudah mapan. Bila
perusahaan kuadran I memiliki kelebihan sumber daya, maka integrasi kebelakang, integrasi
kedepan, atau integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif. Ketika suatu perusahaan
kuadran I terlalu berpatokan dengan satu produk tertentu, diversifikasi terkait kiranya dapat
membantu mengurangi resiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempit. Perusahaan-
perusahaan kuadran I memiliki sumber daya yang memadai untuk mengambil keuntungan
dari berbagai peluang eksternal yang muncul di banyak bidang. Mereka bias mengambil
risiko secara agresif jika perlu.
Perusahaan-perusahaan yang terletak di Kuadran II perlu secara serius mengevaluasi
pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industry mereka tengah tumbuh, mereka tidak
mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencaritahu mengapa pendekatan
perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat memperbaiki daya
saingnya. Oleh karena perusahaan-perusahaan kuadaran II berada di industry dengan pasar
yang bertumbuh cepat, strategi intensif (sebagai kebalikan dari stragtegi integrative atau
diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama untuk dipertimbangkan. Namun demikian,
jika perusahaan kurang memiliki kompentensi khusus atau keunggulan kompetitif, integrasi
horizontal dapat menjadi alternative lain yang bagus. Sebagai pilihan terakhir, divestasi atau
likuidasi dapat dipertimbangkan. Divestasi dapat menyediakan dana yang diperlukan untuk
mengakuisisi bisnis lain atau membeli saham.
Organisasi-organisasi kuadran III bersaing di industri yang pertumbuhannya lambat
serta memiliki posisi kompetitif lemah. Berbagai perusahaan ini harus segera membuat
perubahan drastic untuk menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi.
Pengurangan (penciutan) biaya dan asset yang esktensif harus dilakukan pertama kali.
Strategi alternativenya adalah dengan mengalihkan sumber daya dengan bisnis saat ini ke
bidang yang lain (diversifikasi). Jika ke semuanya gagal, pilihan terakhir untuk bisnis
kuadran III adalah divestasi atau likuidasi.
Terakhir, bisnis-bisnis kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada
di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai
kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru yang
lebih menjanjikan karakteristik perusahaan-perusahaan kuadran IV adalah memiliki tingkat
arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan sering kali dapat
menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak terkait dengan berhasil. Perusahaan-
perusahaan kuadran IV juga bisa melakukan usaha patungan.
4.0 I II IIIHigh
3.0 IV V VI
TheEFETotal Medium E*TradeWeightedScores
Brokerage Bank
2.0 VII VIII IX
Low1.0
Strong Average Weak4.0 to 3.0 2.99 to 2.0 1.99 to 1.0
The Total IFE Weighted Scores
27%
73%
27%
73%
9. Internal External (IE) Matrix dari E*TRADE Financial adalah :
Matriks internal-ekternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh
eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
IE Matriks terdiri atas dua dimensi, yaitu: total skor dari IFE Matriks pada sumbu X,
dan total skor dari EFE Matriks pada sumbu Y. Pada sumbu X dari IE Matriks skornya ada
tiga, yaitu: 1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99 posisinya
adalah rata-rata, dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Dengan cara yang sama pada sumbu Y yang
dipakai untuk EFE Matriks skor 1,0-1,99 adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah sedang, skor
3,0-4,0 adalah tinggi.
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2,
dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan.
3. Retrenchment strategy (sel 3,6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan strategi yang
terdapat pada sembilan sel IE matriks tersebut diatas, berikut ini akan dijelaskan tindakan dari
masing-masing strategi tersebut.
1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)
Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit, atau
kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,
mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, atau
meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan cara meminimalkan biaya (minimize cost) sehingga dapat meningkatkan
profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut
berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk
melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan
demikian, peusahaan yang belum mencapai critical mass (mendapat profit dari
large-scale production) akan mengalami kekalahan, kecuali jika perusahan ini
dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang menguntungkan.
2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi
Ada dua dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi pada
satu industri atau diversifiksi ke industri lain. Berdasarkan hasil penelitian,
perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan konsentrasi,
sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki kinerja yang baik cenderung
mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentasi, dia dapat tumbuh melalui
integrasi (integration) horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui
sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya
dari luar.
Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifiksi, dia dapat tumbuh melalui
konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui
pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui akuisisi. Contoh strategi
pertumbuhan adalah sel 1,2,5,7 dan 8.
i. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (sel 1)
Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal
dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi supplier) atau
dengan cara forward integration mengambil alih fungsi distributor). Hal ini
merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif
pasar yang kuat (high market share) dalam industri yang berdaya tarik
tinggi. Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi
kompetitifnya, perusahaan ini harus melaksanakan upaya untuk
meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien untuk mengontrol
kualitas serta distribusi produk. Integrasi vertikal dapat dicapai baik melalui
sumber daya internal maupun eksternal.
ii. Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal (sel 2 dan 5)
Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan
untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang sama,
dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika perusahaan tersebut berada
dalam industri yang sangat atraktif (sel 2), tujuannya adalah untuk
meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfatkan keuntungan
economics of scale baik di produksi maupun di pemasaran. Sementara jika
perusahaan ini berada dalam moderate attractive industry, strategi yang
diterapkan adalah konsolidasi (sel 5). Tujuannya relatif lebih defisif, yaitu
menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Perusahaan yang
berada dalam sel ini dapat memperluas pasar, fasilitas produk, dan teknologi
melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahan lain dalam industri
yang sama.
iii. Diversikasi Konsentris (sel 7)
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh
perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat tetapi
nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha
memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien
karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan
pemasaran yang baik. Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi (2+2=5)
dengan harapan bahwa dua bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan
lebih banyak profit daripada jika melakukannya sendiri-sendiri.
iv. Diversifikasi Konglomerat (sel 8)
Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan
dapat dilakukan jika perusahan menghadapi competitive position yang tidak
begitu kuat (average) dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua
faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam
perusahaan lain. Tetapi pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap yang
matang, perusahaan yang hanya memiliki competitive position rata-rata
cenederung akan menurun kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi
konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada sinergi
finansial dari pada product market sinergy (seperti yang terdapat pada
strategi diversifikasi konsentris).
3. Strategi Stabilitas (Stability)
Kategori stabilitas paling tepat digunakan oleh perusahaan yang dengan sukses
beroperasi pada daya tarik industri menengah. Industri ini berada pada daya tarik
industri mengah karena menghadapi pertumbuhan yang biasa-biasa saja atau
bahkan tidak ada pertumbuhan, atau danya perubahan lingkungan dan masa depan
yang tidak pasti. Strategi ini berguna dalam jangka pendek tetapi dapat berbahaya
untuk jangka panjang.
Beberapa strategi stabilitas yang popular adalah:
Strategi bahwa bisnis diistirahatkan (pause) atau terus dilakukan dengan
kehati-hatian yang tinggi (proceed with caution)pada sel 4. Perusahaan tetap
menjalankan usahanya dengan hati-hati karena ada faktor-faktor penting yang
berubah pada lingkungan eksternal, seperti misalnya peraturan dari pemerintah.
Strategi bahwa bisnis dilaksanakan seperti biasa, tidak berubah (no change)
pada sel 5. Pada strategi ini perusahaan tidak perlu melakukan perubahan-
perubahan yang berarti. Di sini perusahaan tetap melakukan usaha-usaha yang
sedang dijalankan, dan hanya melakukan sedikit penyesuaian inflasi dalam
penjualan dan laba
Strategi kearah peningkatan laba (profit) pada sel 5
4. Strategi Pengurangan (Retrenchment)
Strategi ini dapat dilaksanakan ketika sebuah perusahaan mempunyai posisi
persaingan yang lemah yang berhubungan dengan daya tarik industrinya. Posisi
seperti ini mempunyai kinerja yang buruk. Strategi pengurangan yang dapat
dipilih adalah :
Strategi turnaround pada sel 3
Strategi memikat perusahaan lain pada sel 6
Strategi pelepasan atau likuidasi pada sel 9
*) Pertanyaan dari Presentase :
Sebutkan dan jelaskan pengertian dari Retrenchment beserta dengan contoh dari kasus
E*Trade Financial!
Jawab : Pengertian dari Retrenchment adalah Strategi Pengurangan (Penciutan).Strategi
ini dapat dilaksanakan ketika sebuah perusahaan mempunyai posisi persaingan yang lemah
yang berhubungan dengan daya tarik industrinya. Posisi seperti ini mempunyai kinerja
yang buruk. Strategi pengurangan yang dapat dipilih adalah :
Strategi turnaround pada sel 3
Strategi memikat perusahaan lain pada sel 6
Strategi pelepasan atau likuidasi pada sel 9
Contoh dari Strategi Pengurangan (Retrenchment) adalah E*Trade Financial melakukan
penciutan dengan cara mengurangi asset dan mengurangi kas. Misalnya, E*Trade
Financial yang mempunyai banyak mesin ATM di berbagai negara, kuotanya dikurangi
sehingga dapat mengurangi kas dan asset pada E*Trade Financial.