ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Transcript of ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK
(STUDI TENTANG PERAN FORKABI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Politik
Oleh
Ahmad Rikih
NIM 106033201159
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H2011 M
i
ABSTRAK
Ahmad Rikih
Etnis Betawi Dalam Politik
(Studi Tentang Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007)
Deskripsi penulisan skripsi ini berasal dari partisipasi politik ormas daerah
yang berperan didalam politik daerah misalnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Hal ini dikarenakan untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur ormas daerah
dinilai mempunyai peran yang begitu penting bagi terlaksananya Pilkada
diberbagai daerah disamping partisipasi masyarakat daerah tersebut Dalam
Pilkada DKI Jakarta ormas daerah yang bernaungan dengan Bamus Betawi
seperti Forkabi dan sebagainya yang berperan dalam mendukung dan
mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada
tersebut
Hasil penelitian atau temuan-temuan dalam penelitian skripsi ini ialah
sebagai berikut
Pertama pengaruh etnis yang menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan Forkabi untuk mendukung salah satu calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Hal tersebut dikarenakan dari VisiMisi Forkabi ialah
untuk menjujung tinggi martabat masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Kedua pada sisi lain temuan dukungan Forkabi disebabkan oleh pengaruh
figur dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Selain
Forkabi ormas Betawi lainnya yaitu FBR juga berperan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tetapi ia bersebrangan
dengan Forkabi untuk mendukung calon tersebut
Ketiga setelah Forkabi menyatakan dukungannya kepada salah satu calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta (Fauzi Bowo-Prijanto) dalam
hasil RAKER 1 hal tersebut mencerminkan upaya untuk memperoleh kekuasaan
politik bagi masyarakat Betawi Akan tetapi menurut penulis dukungan tersebut
tidak terlepas dari peran masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta dan peran
Forkabi Hal ini terlihat oleh penulis adanya 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) ditingkat Kotamadya selain di DKI Jakarta antara lainnya DPD
Tangerang DPD Depok DPD Bekasi Berdasarkan paparan penulis berdirinya
DPD Forkabi tersebut untuk memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
terhadap pemerintah pusat maupun daerah
Keempat peran pimpinan Forkabi juga dinilai begitu berpengaruh bagi
aspirasi masyarakat Betawi Sehingga berdampak bagi kemajuan budaya Betawi
maupun perekonomian masyarakat Betawi
Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif
dengan desain penelitian menggunakan data destriptif Adapun metode
pengumpulan data penulis menggunakan hasil dari data seperti buku artikel
jurnal surat kabar internet dan lain sebagainya Dalam pengumpulan data yang
lebih mendalam penulis menggunakan data hasil wawancara dengan narasumber
pimpinan Forkabi untuk lebih lanjut penulis menyiapkan daftar pertayaan
(kuesioner) yang bersifat tertutup atau terbuka
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Lewat perjalanan yang panjang dengan suka maupun duka tanpa terasa air
mata ini menetes dengan sendirinya dan senyumpun menyambut datangnya hari
sampai akhirnya tiba di ujung perjuangan penulisan skripsi Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah
diberikan ombak ilmu untuk menyelesaikan skripsi ini Sholawat serta salam
penulis haturkan kepada pembawa risalah dan cahaya kebenaran sayyidina wa
nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan seluruh umatnya
Penulis menyadari karya ini bukan hanya karya penulis pribadi tetapi
sebagian juga merupakan buah pemikiran dan pemberian ide dari orang-orang
yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan semangat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Untuk itu penulis ingin
menyampaikan banyak rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak
yang banyak membantu berjasa dan terhormat kepada
1 Prof Bahtiar Effendy Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta para
jajaranya
2 Selanjutnya ucapan rasa terimakasih yang dalam ingin penulis
sampaikan secara khusus kepada Armein Daulay Drs MSi selaku
pembimbing skripsi berkat kesabaran dalam membimbing dengan
berbagai arahannya dan motivasi ditengah-tengah kesibukannya tetapi
iii
beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan
penelitian skripsi ini
3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan
kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa
terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus
Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi
Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris
Thaha MSi dll
4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda
Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai
penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik
penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo
jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak
akan selalu mendukung mu
5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa
terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-
bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini
6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi
penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu
dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini
iv
7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah
banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis
perlu dalam skripsi ini
8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk
selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa
suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005
Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri
Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll
9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua
perbuatan baik kalian
10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti
berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan
akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu
menyadari kalo saya sangat mencintai mu
Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin
Jakarta 7 Maret 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11
b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12
2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
i
ABSTRAK
Ahmad Rikih
Etnis Betawi Dalam Politik
(Studi Tentang Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007)
Deskripsi penulisan skripsi ini berasal dari partisipasi politik ormas daerah
yang berperan didalam politik daerah misalnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Hal ini dikarenakan untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur ormas daerah
dinilai mempunyai peran yang begitu penting bagi terlaksananya Pilkada
diberbagai daerah disamping partisipasi masyarakat daerah tersebut Dalam
Pilkada DKI Jakarta ormas daerah yang bernaungan dengan Bamus Betawi
seperti Forkabi dan sebagainya yang berperan dalam mendukung dan
mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada
tersebut
Hasil penelitian atau temuan-temuan dalam penelitian skripsi ini ialah
sebagai berikut
Pertama pengaruh etnis yang menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan Forkabi untuk mendukung salah satu calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Hal tersebut dikarenakan dari VisiMisi Forkabi ialah
untuk menjujung tinggi martabat masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Kedua pada sisi lain temuan dukungan Forkabi disebabkan oleh pengaruh
figur dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Selain
Forkabi ormas Betawi lainnya yaitu FBR juga berperan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tetapi ia bersebrangan
dengan Forkabi untuk mendukung calon tersebut
Ketiga setelah Forkabi menyatakan dukungannya kepada salah satu calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta (Fauzi Bowo-Prijanto) dalam
hasil RAKER 1 hal tersebut mencerminkan upaya untuk memperoleh kekuasaan
politik bagi masyarakat Betawi Akan tetapi menurut penulis dukungan tersebut
tidak terlepas dari peran masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta dan peran
Forkabi Hal ini terlihat oleh penulis adanya 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) ditingkat Kotamadya selain di DKI Jakarta antara lainnya DPD
Tangerang DPD Depok DPD Bekasi Berdasarkan paparan penulis berdirinya
DPD Forkabi tersebut untuk memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
terhadap pemerintah pusat maupun daerah
Keempat peran pimpinan Forkabi juga dinilai begitu berpengaruh bagi
aspirasi masyarakat Betawi Sehingga berdampak bagi kemajuan budaya Betawi
maupun perekonomian masyarakat Betawi
Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif
dengan desain penelitian menggunakan data destriptif Adapun metode
pengumpulan data penulis menggunakan hasil dari data seperti buku artikel
jurnal surat kabar internet dan lain sebagainya Dalam pengumpulan data yang
lebih mendalam penulis menggunakan data hasil wawancara dengan narasumber
pimpinan Forkabi untuk lebih lanjut penulis menyiapkan daftar pertayaan
(kuesioner) yang bersifat tertutup atau terbuka
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Lewat perjalanan yang panjang dengan suka maupun duka tanpa terasa air
mata ini menetes dengan sendirinya dan senyumpun menyambut datangnya hari
sampai akhirnya tiba di ujung perjuangan penulisan skripsi Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah
diberikan ombak ilmu untuk menyelesaikan skripsi ini Sholawat serta salam
penulis haturkan kepada pembawa risalah dan cahaya kebenaran sayyidina wa
nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan seluruh umatnya
Penulis menyadari karya ini bukan hanya karya penulis pribadi tetapi
sebagian juga merupakan buah pemikiran dan pemberian ide dari orang-orang
yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan semangat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Untuk itu penulis ingin
menyampaikan banyak rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak
yang banyak membantu berjasa dan terhormat kepada
1 Prof Bahtiar Effendy Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta para
jajaranya
2 Selanjutnya ucapan rasa terimakasih yang dalam ingin penulis
sampaikan secara khusus kepada Armein Daulay Drs MSi selaku
pembimbing skripsi berkat kesabaran dalam membimbing dengan
berbagai arahannya dan motivasi ditengah-tengah kesibukannya tetapi
iii
beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan
penelitian skripsi ini
3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan
kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa
terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus
Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi
Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris
Thaha MSi dll
4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda
Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai
penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik
penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo
jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak
akan selalu mendukung mu
5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa
terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-
bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini
6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi
penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu
dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini
iv
7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah
banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis
perlu dalam skripsi ini
8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk
selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa
suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005
Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri
Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll
9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua
perbuatan baik kalian
10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti
berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan
akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu
menyadari kalo saya sangat mencintai mu
Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin
Jakarta 7 Maret 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11
b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12
2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Lewat perjalanan yang panjang dengan suka maupun duka tanpa terasa air
mata ini menetes dengan sendirinya dan senyumpun menyambut datangnya hari
sampai akhirnya tiba di ujung perjuangan penulisan skripsi Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah
diberikan ombak ilmu untuk menyelesaikan skripsi ini Sholawat serta salam
penulis haturkan kepada pembawa risalah dan cahaya kebenaran sayyidina wa
nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan seluruh umatnya
Penulis menyadari karya ini bukan hanya karya penulis pribadi tetapi
sebagian juga merupakan buah pemikiran dan pemberian ide dari orang-orang
yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan semangat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Untuk itu penulis ingin
menyampaikan banyak rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak
yang banyak membantu berjasa dan terhormat kepada
1 Prof Bahtiar Effendy Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta para
jajaranya
2 Selanjutnya ucapan rasa terimakasih yang dalam ingin penulis
sampaikan secara khusus kepada Armein Daulay Drs MSi selaku
pembimbing skripsi berkat kesabaran dalam membimbing dengan
berbagai arahannya dan motivasi ditengah-tengah kesibukannya tetapi
iii
beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan
penelitian skripsi ini
3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan
kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa
terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus
Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi
Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris
Thaha MSi dll
4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda
Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai
penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik
penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo
jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak
akan selalu mendukung mu
5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa
terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-
bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini
6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi
penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu
dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini
iv
7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah
banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis
perlu dalam skripsi ini
8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk
selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa
suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005
Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri
Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll
9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua
perbuatan baik kalian
10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti
berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan
akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu
menyadari kalo saya sangat mencintai mu
Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin
Jakarta 7 Maret 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11
b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12
2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
iii
beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan
penelitian skripsi ini
3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan
kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa
terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus
Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi
Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris
Thaha MSi dll
4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda
Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai
penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik
penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo
jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak
akan selalu mendukung mu
5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa
terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-
bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini
6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi
penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu
dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini
iv
7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah
banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis
perlu dalam skripsi ini
8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk
selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa
suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005
Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri
Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll
9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua
perbuatan baik kalian
10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti
berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan
akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu
menyadari kalo saya sangat mencintai mu
Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin
Jakarta 7 Maret 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11
b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12
2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
iv
7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah
banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis
perlu dalam skripsi ini
8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk
selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa
suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005
Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri
Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll
9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua
perbuatan baik kalian
10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti
berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan
akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu
menyadari kalo saya sangat mencintai mu
Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin
Jakarta 7 Maret 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11
b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12
2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9
D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11
b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12
2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17
BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM
PILKADA DKI JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
vi
1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21
b Pimpinan Bamus Betawi 22
2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22
a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22
b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25
e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27
1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31
a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31
b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32
2 Keanggotaan Forkabi 35
a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN
PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37
1 Sunda Kelapa 37
2 Jayakarta 38
3 Batavia 39
4 Djakarta 40
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
vii
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42
1 Geografis DKI Jakarta 43
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47
E Pilkada DKI Jakarta 49
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI
MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI
JAKARTA DALAM PILKADA 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54
B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60
C Faktor Primordial 64
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17
Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63
Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84
Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta 89
Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 92
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21
Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30
Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31
Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36
Bagan 5 Struktur Forkabi 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain
yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi
ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga
fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang
sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki
tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang
melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI
Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan
janji-janji para pejabat pemerintah tersebut
Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar
dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai
hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29
September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5
(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang
1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa
2004) h 1
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
2
tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi
dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih
gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 19452
Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya
ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki
hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan
dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa
pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat
ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses
kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk
menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup
daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan
Kota
Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari
persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan
sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi
oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527
2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
3
Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0
59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total
jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3
Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya
melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara
langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat
etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa
(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang
berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi
dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi
(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-
anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan
merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan
dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang
positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan
masyarakat DKI Jakarta lainnya
3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38
5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013
6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29
Juni 2002) h 1
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
4
Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai
jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal
calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum
Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan
Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut
mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi
tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup
melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua
kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai
Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai
pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan
(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7
Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah
pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin
kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang
semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya
telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat
7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa
Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial
Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah
Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi
Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya
5
Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat
dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan
Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya
masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka
mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya
Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam
Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan
adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)
Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara
pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10
8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40
9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)
h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada
orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang
sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan
orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam
Pilkada DKI Jakarta
6
Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11
berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah
merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial
Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan
primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial
lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan
dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah
isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara
berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan
daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat
Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang
menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan
berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama
berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh
negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan
Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut
menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di
Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku
dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu
negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau
hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini
dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama
misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara
11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada
tanggal 12 Februari 2011
7
sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan
dalam UUD 45 pasal 3612
Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras
masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada
negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan
kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi
setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan
kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13
Kemudian ikatan berdasarkan
adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan
kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap
mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh
kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun
Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit
regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara
tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama
bahasa dan adat istiadat14
Dari uraian diatas semakin modernnya sistem
pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada
kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya
adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari
kebudayaan tersebut
12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi
masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90
8
Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik
perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik
kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah
satu calon gubernur15
Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran
ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta
kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin
menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut
Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk
kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub
yang terpilih nanti dalam Pilkada
Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan
pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16
memutuskan
untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan
mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari
salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada
anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI
Jakarta yang akan tampil
Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk
15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)
h 48
16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
9
mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta
2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI
DALAM PILKADA JAKARTA 2007
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya
membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta
Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya
sebagai berikut
1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada
DKI Jakarta 2007 tersebut
2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
tersebut
C Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data
sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian
kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari
ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar
penelitian kuantitatif
10
Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau
institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan
yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal
buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan
data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan
narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain
Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis
menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka
Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17
D Kerangka Teori
1 Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam
suatu sistem politik18
Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat
memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala
daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo
kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya
17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II
18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43
11
menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-
kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19
Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi
adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga
mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja
mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20
Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain
menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh
pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan
pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21
Kelompok kepentingan tersebut
secara garis besar terdiri dari
a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)
Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa
solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis
dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik
19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 381
20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010
21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat
dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan
partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka
terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur
masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung
memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama
terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti
kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama 2008) h 383
12
dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan
dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai
hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen
kelompok etnis dan kedaerahan22
Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat
dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama
dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan
keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah
satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi
b Kelompok Institusional (institutional groups)
Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja
sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional
dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti
birokrasi dan kelompok militer23
Karena sebagai wadah untuk memudahkan
aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah
2 Partisipasi Politik
Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan
seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara
langsung maupun tidak langsung
22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
2008) h 387
23 Ibid h 388
13
Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-
kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert
McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24
mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari
masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo
Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie
dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)
Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal
yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi
pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka
Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa
Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif
tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi
politik25
Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi
politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi
keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan
perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi
atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath
yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi
politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26
(1) Adanya
perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan
24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33
25 Ibid h 35
26 Ibid h 34
14
punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam
aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status
sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku
seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif
membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik
Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka
partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari
salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi
maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk
mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah
kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari
masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi
apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal
tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah
(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)
Bergabung dengan partai politik27
3 Teori Budaya Politik
Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah
sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut
tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek
27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI
Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan
Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia
(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38
15
kehidupan dan perubahan masyarakat28
Perubahan yang dimaksud diatas ialah
perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di
individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis
Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)
mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap
berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan
struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem
politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal
kekuasaan aturan dan wewenang29
Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan
Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik
sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan
anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik
tersebut30
Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang
terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk
memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah
dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan
dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik
Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan
sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan
28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232
29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h
210
30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama
Grafiti 1991) h 21
16
perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik
SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki
minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap
masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input
ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi
ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat
menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam
kehidupan politik
Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik
parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan
perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat
menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi
tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan
orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi
terhadap masyarakat Betawi lainnya
Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam
Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya
Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi
menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling
kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas
Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya
aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan
17
E Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi
dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon
gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
2 Manfaat Penelitian
a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini
mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi
Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007
F Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis
permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis
membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa
sub bab adapun sistematika sebagai berikut
Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan
memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul
18
maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan
beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan
partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan
sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang
berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan
pemerintah daerah tersebut
Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar
belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini
Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang
DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub
Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi
Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan
Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi
Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta periode 2007-2012
Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta
rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari
keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini
19
BAB II
KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI
JAKARTA 2007
A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi
Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi
tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu
eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda
lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan
yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun
1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa
Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di
tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1
Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada
kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk
menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya
diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan
Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi
kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi
(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin
(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga
Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga
Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta
Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember
2010
20
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat
(MANGKURAT)2
Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi
maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan
kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut
1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat
Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian
sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-
Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat
survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat
mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)
Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta
Pusat
2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu
a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum
b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian
c Arsani sebagai Sekretaris Umum
3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah
sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat
dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut
a Effendi Yusuf
b Djabir Chaidir Fadhli
2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3
3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7
21
c Arsani
1 Struktur Bamus Betawi
Bagan 1
Struktur Bamus Betawi
Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008
a Kepengurusan Bamus Betawi
1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4
2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua
Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum
4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14
Ketua Umum
Nachrowi Ramli
Wakil Ketua Umum
Amarullah Asbah
Ketua I
Arsani
Ketua II
Agus Asenie
Ketua III
Becky Mardani
Ketua IV
Zamakhsari
Ketua V
Ida Suprida
Sekretaris Umum
Lulung Abraham
Lunggana
Wakil Sekum I
Amirullah
Wakil Sekum II
Abdul Azis Khaia
Wakil Sekum III
Edi Susilo
Bendahara Umum
Sibroh Malisi
Wakil Bendahara I
M Natsir
Wakil Bendahara II
Priya Djan Farid
Wakil Bendahara III
Henkky L Danan
22
Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan
ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai
Mandataris MUBES
b Pimpinan Bamus Betawi
1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus
2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab
kepada Musyawarah Besar (MUBES)
2 Keanggotaan Bamus Betawi
a Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda
BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat
berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan
Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan
menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota
sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa
2 Anggota Biasa
Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan
Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang
mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS
Betawi5
5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19
23
3 Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok
warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu
yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
4 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang
berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau
organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di
luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang
bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi
b Syarat Anggota Bamus Betawi
Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi
yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat
menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai
Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6
c Kewajiban Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20
24
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi
BAMUS Betawi
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun
tidak
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
25
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi7
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai
berikut
a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan
Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS
Betawi baik secara lisan maupun tertulis
b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi
c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS
Betawi
d Hak-hak Anggota Bamus Betawi
1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak
suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk
kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25
26
a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi
b Mendapat pembinaan Organisasi
c Mendapat Informasi
d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara
e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8
3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat informasi
d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara
e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan
masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis
4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut
a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah
Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus
b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan kegiatan organisasi
c Mendapat pembinaan organisasi
8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23
27
e Kriteria Masyarakat Betawi
Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan
1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi
atau salah satunya Betawi)
2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau
menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya
3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian
terhadap budaya Betawi
4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi
yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah
Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian
daerah Bekasi9
B Latar Belakang Berdirinya Forkabi
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas
Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk
memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk
ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat
Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat
menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat
sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005
Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu
etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta
9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di
DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12
28
Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-
saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)
Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat
Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen
dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut
adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan
memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi
akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari
hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara
mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah
pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi
masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10
Untuk mewujudkannya pada 18
April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan
dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah
yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan
dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan
nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-
kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah
pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi
Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi
pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain
Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas
10
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
29
untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan
lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang
dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka
jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara
melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat
Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah
perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari
kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan
masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih
dahulu11
Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang
diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-
daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan
wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui
Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5
(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah
Daerah12
1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari
a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI
b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD
FORKABI
c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI
11
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 12
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 17
30
2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari
a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI
b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI
c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI
d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI
e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah
3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari
a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI
b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk
menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah
Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah
berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi
yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal
berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat
masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi
tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan
misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping
melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13
Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-
ajaran islam mempunyai tujuan yaitu
1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi
13
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 2
31
2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan
masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya
4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat
dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus
menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya
5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT
1 Struktur Oranisasi Forkabi
a Kepengurusan Forkabi
1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat
Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga
mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada
Dewan Pengurus Forkabi
2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu
menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi
menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun
keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung
jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar
Forkabi
32
Bagan 2
Struktur Forkabi Periode 20052010
Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua
(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002
b Pimpinan Forkabi
1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan
organisasi
b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar
(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
dan Departemen14
14
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 5
Ketua Umum
Husain Sani
Ketua I
Asmuni Muchtar
Ketua II
Komaruddin
Ketua III
Rusdi
Ketua IV
Marghani M Mustar
Ketua V
M Ihsan
Ketua VI
M Asyrof Ali
Sekjen
A Latif HM
Wakil Sekjen I
Maryadi
Wakil Sekjen II
Somajaya
Wakil Sekjen III
Maturidi Umar Said
Wakil Sekjen IV
Lahyanto Nadie
Wakil Sekjen V
Anas Syukron
Bendahara Umum
Djuli Zulkarnaen
Bendahara I
Herman Sani
Bendahara II
Abdullah
Bendahara III
Maah Setiawan
Bendahara IV
Nur Ihsan Absani
33
2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi
a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat
KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang
digariskan oleh DPP Forkabi
b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Divisi
3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi
a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan
melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Bagian
4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi
a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi
b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
34
c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Sub Seksi
5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi
a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun
Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh
organisasi
b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah
Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun
c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan
Penasehat Sub Seksi
6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi
a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan
langsung oleh DP Subran Forkabi
b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan
dengan kebutuhan setempat
c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh
DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan
7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi
35
a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri
dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP
Forkabi
b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara
Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5
(lima) tahun
c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat
Keputusan
d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat
Dewan Pembina Departemen
8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan
a Dewan Penasehat
b Dewan Kehormatan
c Dewan Pembina
d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)
e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan
Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
2 Keanggotaan Forkabi
a Penerimaan Anggota Forkabi
1 Anggota Biasa
36
Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli
dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung
atau tidak langsung
2 Anggota Kader
Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau
pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari
a Pratama
b Madya
c Utama
3 Anggota Kehormatan
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk
Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau
mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab
menjaga citra Betawi15
b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi
1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam
2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan
masyarakat Betawi
3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan
organisasi
4 Membayar iuran Anggota
15
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
37
c Hak-hak Anggota Forkabi
1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta
perlindungan hukum yang sama dari organisasi
2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat
3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri
4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih
5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara
6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai
hak suara dipilih dan memilih
38
BAB III
DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya
Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa
dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)
Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang
sekarang huruf D menjadi J)
1 Sunda Kelapa (1527)
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran
(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan
Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah
ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura
1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan
daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan
disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus
Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010
39
Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang
sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-
barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat
itu
2 Jayakarta (1527ndash1619)
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI
Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan
dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka
tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya
yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut
Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak
rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956
adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember
2010
40
pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang
berarti kota kemenangan
3 Batavia (1619ndash1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah
singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah
oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619
VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya
menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi
kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak
mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari
Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang
dikenal dengan nama etnis Betawi
Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal
sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut
sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat
Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme
Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta
ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung
Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai
3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 48
41
4 Djakarta (1942ndash1972)
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama
Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II
Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI
Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran
Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946
Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat
Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah
kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang
dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo
Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh
Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961
Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus
19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya
penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan
yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5
tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa
sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian
berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan
Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh
berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas
4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 54
42
Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan
pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)
Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya
Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat
bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara
Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta
adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an
pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah
lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta
Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol
kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat
Monumen Nasional (Monas)
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi
yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut
mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6
ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten
dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerahrdquo
Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya
kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD
45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota
6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta
Penerbit New Merah Putih 2009) h 22
43
Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara
Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya
Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta
Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai
Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi
Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki
kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan
pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada
di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat
berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik
Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-
ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya
ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)
44
1 Geografis DKI Jakarta
DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan
dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun
1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas
66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750
kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan
dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang
dan Kota Tangerang
DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)
Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790
kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220
kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas
12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan
luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI
Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa
serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk
sekitar 22024 jiwa
C Peta Sosial Politik DKI Jakarta
Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga
memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-
7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010
45
daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai
pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah
berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta
Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI
Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini
Tabel 1
Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat
No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat
1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur
Telp 021 4755146
2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi
Jakarta Barat Telp 021 5481618
3 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI P)
Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan
Telp 021 5416713
4 Partai Persatuan Pembangunan
(PPP)
Jl Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi Jakarta Barat Telp
0215302222
5 Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
Jl Sukabumi No23 Menteng
Jakarta Pusat Telp 021 3155138
6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98
D E F Jakarta 12720
7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17
Jakarta Selatan Telp 021
7975588
8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta
Pusat Telp 021 3921785
9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp 021- 7220725
Sumber httpkabarbebaswordpresscom
46
Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI
Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota
Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran
politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan
sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat
daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam
sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10
yang bermukim di DKI
Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya
terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura
Banten Banjar dan lain-lain
Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI
Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri
Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai
percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak
kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun
bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang
digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11
Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12
9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan
pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan
kedua setelah Golkar 10
httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal
10 November 2010 11
httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12
Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009) h 46
47
rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo
Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk
mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang
menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah
segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13
Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen
bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras
agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14
Terkait pada
sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu
populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun
melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-
nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena
keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki
kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi
Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil
dan potensi budaya masing-masing
Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh
masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada
juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam
masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa
mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan
13
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor
Indonesia 2000) h 7 14
Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka
Utama Grafiti 2002) h 22
48
individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar
mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya
dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat
dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti
disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di
daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan
(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka
saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara
pernikahan dan upacara kematian misalnya
Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan
kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai
Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis
tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu
semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian
juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik
dapat diatasi
D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai
terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan
otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15
sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia
perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul
15
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h
3
49
pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi
(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 pada tanggal 29 September 200416
tentang Pemerintahan Daerah Dari UU
tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang
secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya
keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam
mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai
berikut
Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta
demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara
langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik
lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung
Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta
demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada
Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon
kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi
partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui
pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17
Pengertian
disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan
16
Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan
Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah
dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai
politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih
pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai
politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi
Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17
A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164
50
partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk
memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala
Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan
jenis kelamin pekerjaan dan status sosial
Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas
dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam
melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia
ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam
melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran
Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara
jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah
dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih
harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak
manapun
Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam
berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini
dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun
daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun
E Pilkada DKI Jakarta
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari
demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan
langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat
51
mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29
September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan
mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada
didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD
mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya
pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan
peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan
Indonesia secara keseluruhan
Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-
undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya
masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh
karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya
masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta
Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah
khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan
menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat
menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan
aspirasi dari masyarakat tersebut
Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat
menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI
Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di
DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada
52
sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam
Pilkada DKI Jakarta18
Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada
diberbagai daerah19
termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta
menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala
aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati
pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada
beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20
ialah menegakkan hukum secara
adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari
virus KKN
1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus
sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan
penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang
kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah
(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan
mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor
2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta
18
Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20
Kompas 7 Agustus 2007 h 4
53
pada tanggal 16 Juni 200721
Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai
politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk
menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor
urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan
siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22
Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang
Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat
dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari
demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh
masyarakat DKI Jakarta
Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon
untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap
kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen
Nasional23
Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi
Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat
DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati
seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara
pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007
dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur
dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang
21
Kompas 17 Juni 2007 h 5 22
Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23
Ibid 24 Juli 2007 h 4
54
diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang
dipandang akan memenangi pertarungan tersebut
Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan
yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI
Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji
calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat
kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan
disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga
akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat
membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta
55
BAB IV
Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon
Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007
A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta
Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta
kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum
memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula
kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi
Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai
kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta
yang berkependudukan di DKI Jakarta
Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga
dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya
budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1
Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh
pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi
pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan
antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah
pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang
lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2
1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
56
Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan
barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-
saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura
Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam
mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi
daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3
berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai
anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di
Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan
menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu
Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi
memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat
daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar
DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota
Bekasi
Tabel 24
Jumlah Etnis Betawi di Daerah
Daerah Betawi Jumlah
Daerah Jakarta 778953 jiwa
Daerah Tangerang 452821 jiwa
Daerah Bekasi 563439 jiwa
Daerah depok 354153 jiwa
Sumber httpbetawiblogsomecom
3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
57
Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut
dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping
itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga
budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan
meniru dari kebudayaan Betawi
Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat
DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara
lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD
Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan
terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan
anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun
birokrasi5
Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu
membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader
Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya
yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan
daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer
politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta
Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI
Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani
mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan
5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
58
dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau
ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6
Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk
mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu
ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran
birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat
asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta
kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan
2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan
dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani
Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor
urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)
diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor
urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang
Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS
sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik
yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya
Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon
gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung
6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta
Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5
59
maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara
dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di
adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam
RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan
calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto10
Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang
berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara
mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut
mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11
Menurut M Iwan selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi
adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik12
Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi
terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi
Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan
9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 10
Ibid 11
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 12
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur
M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
60
bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta
kalau bukan sekarang saatnya13
Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil
yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat
Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan
mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat
sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi
(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714
Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari
beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak
dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan
nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar
sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu
Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI
Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya
kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu
Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI
Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur
DKI Jakarta
13
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 14
Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada
tanggal 15 Januari 2011
61
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil
Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah
menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada
secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran
Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu
kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi
sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu
B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai
politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI
Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh
partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan
wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai
politik
Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil
gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas
banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di
bawah ini
62
Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja
yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan
dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan
wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta
Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan
mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam
Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan
Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk
menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal
ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas
tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan
pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat
modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua
Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan
kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu
calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi
Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri
63
Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada
anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya
masyarakat Betawi15
untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih
di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia
masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16
Tabel 317
Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta 2007
KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total
Suara Sah
Jakarta Pusat 183679 234144 100
Jakarta Timur 465750 611788 100
Jakarta Utara 235616 319506 100
Jakarta Barat 304983 475894 100
Jakarta Selatan 341887 460380 100
Kab Kepulauan
Seribu
3860 7799 100
Jumlah 1535555 2109511 3645066
Sumber KPUD DKI Jakarta 2007
15
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani
Pada tanggal 14 Januari 2011 16
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
64
Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak
terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran
masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi
Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan
dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan
sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak
Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18
Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang
berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan
kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu
dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi
Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban
Anggota19
anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan
dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI
18
Kompas 26 Juli 2007 h 2 19
Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada
tanggal 29 Juni 2002 h 13
65
Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung
Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720
Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk
proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang
mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan
Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
C Faktor Primordial
Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung
Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan
wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo
Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli
(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna
menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007
sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh
para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan
daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai
aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang
Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap
tidak dapat
20
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
66
mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI
Jakarta21
Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi
mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan
Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi
Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai
gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat
Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang
serta tidak tersaingi dengan budaya luar
Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk
menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI
Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan
(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi
ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada
untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara
dari anggota dan pendukung organisasi tersebut
D Faktor Birokrasi dan Keagamaan
Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader
dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi
mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta
21
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus
2010
67
2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan
bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi
Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam
bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi
dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik
Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah
suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22
Dari
definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari
jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk
memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan
Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk
mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui
anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar
oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut
Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23
ada 3 (tiga) elemen
pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen
teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam
masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada
22
Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas
Indonesia 1987) h 16 23
Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h
19
68
penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari
sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai
suatu kelompok masyarakat tersebut
Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai
anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi
mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta
ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi
sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek
keagamaan maupun tolong menolong
Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi
sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari
masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan
kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya
maupun dengan masyarakat Betawi lainnya
Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk
berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal
ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-
calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)
Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-
dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun
pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat
69
dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan
Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-
2012
Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang
diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz
Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian
bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya
untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi
kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta
khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi
Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012
Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi
untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam
dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007
dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat
Betawi
Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI
Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan
keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724
Pada tanggal 18
Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007
24
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010
70
Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan
DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan
pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012
Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo
dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan
memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah
mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil
gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan
Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI
Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta
Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk
tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau
melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi
dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan
berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah
politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI
Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001
Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai
ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari
aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk
menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti
71
mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang
maju dalam Pilkada
Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah
dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan
dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat
dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan
mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide
2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi
jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang
begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan
perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam
aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi
perpolitikkan daerah tersebut
Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat
berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat
menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan
Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam
Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut
1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta
diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil
gubernur
2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk
menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572
masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih
3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan
dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi
calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-
kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil
gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan
bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif
berpartisipasi dan berpolitik
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam
Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan
Keagamaan serta faktor partai politik pendukung
5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada
72
pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon
pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang
mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang
berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung
oleh Forkabi
73
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo
Raya No 18 Jakarta 7 April 2008
Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society
Jakarta PT Nusa Utama 2008
Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan
Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu
Persada 2001
SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta
Pustaka 2005
Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas
Trisakti 2006
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan
Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
2007 Cet II
Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka
2006
Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama 2008
Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT
Pustaka Utama Grafiti 1991
ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI
Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979
Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta
Mitra Gama Widya 1989
Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002
ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)
74
Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-
2013
Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih
2009)
UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina
Prakasa 2004)
Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan
Obor Indonesia 2000
Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta
Universitas Indonesia 1987)
Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja
Grafindo 2003)
Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta
PT Pustaka Utama Grafiti 2002)
Majalah dan Internet
Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie
Center 2000)
Media cetak Kompas
httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010
httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010
httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010
httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27
Desember 2010
httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011
httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011
httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011
75
httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011
httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011
httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011
httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3
Agustus 2010
Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1
Oktober 2010
Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada
tanggal 1 Desember 2010
Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010
Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011
Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI
Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011
76
Lampiran
Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1
Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun
Kemacetan 1 Perluasan
penambahan jaringan
jalan
2 Optimalisasi jaringan
jalan yang ada
3 Jalur khusus sepeda
motor dan sepeda
4 Rond princing untuk
mengatasi kemacetan
1 Membangun sistem
transportasi missal
murah cepat dan
nyaman
2 Mengendalikan
Pertumbuhan
kendaraan bermotor
pribadi
Banjir 1 Penyelesaian banjir
timur dan normalisasi
banjir kamal barat
2 Normalisasi kali
ciliwung kali
pesanggrahan kali
krukut dan lain-lain
3 Penyelesaikan polder
dan sistem drainase
4 Pelestarian situ-situ
diselatan Jakarta
1 Mempercepat
pembangunan banjir
kamal timur
2 Perbaikan sistem
dranese kota
3 Revitalisasi daerah
aliran sungai kawasan
hijau dan daerah
resepan air
Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan
angkutan missal
berbasis rel jalan dan
kapal laut
2 Peningkatan angkutan
umum dari kepulawan
seribu
3 Peningkatan akses
angkutan umum khusus
ke bandara cengkareng
1 Melanjutkan
Pembangunan
busway
2 Revitalisasi angkutan
kereta api
3 Merintis non
motorized
transportation
4 Bermitra dengan
swasta
Pendidikan 1 Subsidi sekolah
kejuruan
2 Perluasan kualitas
pendidikan dasar dan
menengah
3 Pembatasan wajib
belajar 12 tahun
1 Pendidikan gratis
sampai SLTA
2 Peningkatan
kesejahteraan guru
3 Keterlibatan
pendidikan dan iptek
4 Revitalisasi balai
latihan kerja
Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah
dan mutu puskesmas
2 Menetapkan tenaga
kesehatan di kelurahan
1 Gratis perawatan
kelas III semua rumah
sakit
2 Meningkatkan mutu
1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5
77
3 Dana pelayanan
kesehatan bagi
penduduk miskin
pelayanan kesehatan
Kemiskinan 1 Pemberdayaan
masyarakat kelurahan
2 Pembentukan lembaga
keuangan mikro di
kelurahan
3 Pembangunan rumah
susun
4 Perbaikan permukiman
kumuh
1 Penyedian perumahan
sehat dan terjangkau
untuk rakyat miskin
2 Mendukung program
pembangunan rusun
oleh pemerintah
pusat
3 Menghapus kawasan
kumuh
Ketenaga
kerjaPengangguran
1 Pengembangan
kesempatan kerja
2 Perlindungan dan
pengendalian tenaga
kerja
3 Penataan kawasan
industri
1 Pengembangan sektor
informal
Keamanan 1 Program polisi
komunitas
2 Peningkatan kepasitas
aparatur
1 Meningkatkan
kerukunan anatar
kelompok
masyarakat
2 Menekan kriminalitas
3 Menegakkan
supremasi hukum
NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007
1 Suwiryo 1945-1947
2 Daan Jahja 1948-1950
3 Suwiryo 1950-1951
4 Syamsurizal 1951-1953
5 Sudiro 1953-1960
6 Soemarno 1960-1964
7 Henk Ngantung 1964-1865
8 Soemarno 1965-1966
9 Ali Sadikin 1966-1977
78
10 Tjokropranolo 1977-1982
11 R Soeprapto 1982-1987
12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992
13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997
14 Sutiyoso 1997-1998
15 Sutiyoso 1998-2007
16 Fauzi Bowo 2007-2012
Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007
79
Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani
Selasa 03 Agustus 2010
P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi
J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua
Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus
Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis
yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran
Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela
kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu
(Madura)
P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja
J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar
untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-
kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan
uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat
Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan
Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya
P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007
J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena
masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-
citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali
P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007
J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat
Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat
martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan
berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu
memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007
P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo
J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran
lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan
lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi
masyarakat Betawi dalam politik
80
P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti
Forum Betawi Rempug (FBR)
J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada
keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan
baik-baik saja tak ada masalah yang berarti
P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi
Bowo
J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi
sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode
2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi
adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya
dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT
RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih
dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan
untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7
januari 2007
P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto
J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon
pasangan gubernur tersebut
81
Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM
Jumat 01 Oktober 2010
P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI
Jakarta
J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta
Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai
menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi
diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar
berdampak positif
P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung
pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri
J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada
saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai
masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung
sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta
periode 2007-2012
82
Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani
Rabu 01 Desember 2010
P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi
J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan
mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat
Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk
meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi
tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di
DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan
Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)
Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan
Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta
(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa
Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan
Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan
Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat
(MANGKURAT)
P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan
bergabung
J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi
ada sekitar 114 ormas Betawi
P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada
suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung
pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan
Adang Daradjatun dan Dani Anwar
J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk
berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal
Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi
tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk
memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik
83
Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010
Bpk H Husain Sani
Jumat 14 Januari 2011
P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat
J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan
Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur
dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum
masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada
P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota
Raker setuju atau tidak
J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta
Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD
Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang
tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada
Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI
Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan
kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi
untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012
dalam acara kampanye pasangan tersebut
84
Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan
Senin 17 Januari 2011
P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya
tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan
Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat
Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula
dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya
kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan
sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk
mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya