Etiologi Dan Penatalaksanaan

download Etiologi Dan Penatalaksanaan

of 9

Transcript of Etiologi Dan Penatalaksanaan

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    1/9

    ETIOLOGI

    Nyeri neuropatik dapat terjadi akibat lesi di susunan saraf pusat (nyeri sentral)

    atau kerusakan saraf perifer (nyeri perifer). Nyeri neuropatik berasal dari saraf perifer

    di sepanjang perjalanannya atau dari SSP karena gangguan fungsi, tanpa melibatkan

    eksitasi reseptor nyeri spesifik (nosiseptor). Gangguan ini dapat disebabkan oleh

    kompresi, transeksi, infiltrasi, iskemik, dan gangguan metabolik pada badan sel

    neuron.1

    Nyeri sentral neuropatik adalah suatu konsep yang berkembang akibat

    bertambahnya bukti bahwa kerusakan ujung-ujung saraf nosiseptif perifer di

    jaringanlunak, pleksus saraf, dan saraf itu sendiri juga dapat menyebabkan nyeri

    sentral nosiseptif melalui proses sensitasi. Sindrom nyeri thalamus adalah salah satu

    nyeri neuropatik sentral. Nyeri sentral neuropatik juga dapat ditemukan pada pasien

    post-strok, multiple sklerosis,spinal cord injury, dan penyakit Parkinson.

    2

    Nyeri neuropatik perifer terjadi akibat kerusakan saraf perifer. Kerusakan

    yang berasal dari perifer menyebabkan tidak saja pelepasan muatan spontan serat

    saraf perifer yang terkena tetapi juga lepasnya muatan spontan sel-sel ganglion akar

    dorsal saraf yang rusak. Contoh-contoh sindrom yang mungkin dijumpai adalah

    neuralgia pascaherpes, neuropati diabetes, neuralgia trigeminus, kausalgi,phantom-

    limb pain, kompresi akibat tumor, dan post operasi. 2

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    2/9

    Penyebab Tersering Nyeri Neuropatik1

    Nyeri Neuropatik Sentral Nyeri Neuropatik Perifer

    Mielopati kompresif dengan stenosis

    spinalis

    Mielopati HIV

    Multiple sclerosis

    Penyakit Parkinson

    Mielopati post iskemik

    Mielopati post radiasi

    Nyeri post stroke

    Nyeri post trauma korda spinalis

    Siringomielia

    Poliradikuloneuropati demielinasi

    inflamasi akut dan kronik

    Polineuropati alkoholik

    Polineuropati oleh karena kemoterapi

    Sindrom nyeri regional kompleks

    (complex regional pain syndrome)

    Neuropati jebakan (misalnya, carpal

    tunnel syndrome)

    Neuropati sensoris oleh karena HIV

    Neuralgia iatrogenik (misalnya, nyeri

    post mastektomi atau nyeri post

    thorakotomi)

    Neuropati sensoris idiopatik

    Kompresi atau infiltrasi saraf oleh tumor

    Neuropati oleh karena defisiensi

    nutrisional

    Neuropati diabetik

    Phantom limb pain

    Neuralgia post herpetic

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    3/9

    Pleksopati post radiasi

    Radikulopati (servikal, thorakal, atau

    lumbosakral)

    Neuropatik oleh karena paparan toksik

    Neuralgia trigeminus (Tic Doulorex)

    Neuralgia post trauma

    Nyeri neuropatik juga dapat dihubungkan dengan penyakit infeksi, yang

    paling sering adalah HIV. Cytomegalovirus, yang sering ada pada penderita HIV,

    juga dapat menyebabkan low back pain, radicular pain, dan mielopati. Nyeri

    neuropatik adalah hal yang paling sering dan penting dalam morbiditas pasien kanker.

    Nyeri pada pasien kanker dapat timbul dari kompresi tumor pada jaringan saraf atau

    kerusakan sistem saraf karena radiasi atau kemoterapi.

    PENATALAKSANAAN

    Banyak jenis obat obat yang telah digunakan dalam mengobati nyeri

    neuropatik, termasuk diantaranya antiepilepsi spektrum luas (AEDs), misalnya

    karbamazepin, fenitoin, okskarbazepin, gabapentin, pregabalin, lamotrigin,

    penobarbital, fenitoin, topiramate, dan valproic bekerja dengan mengurangi loncatan

    listrik pada neuron melalui blokade dari voltage dependent sodium dan kalsium

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    4/9

    channel. Obat lainnya (mis, penobarbital, tiagabine, topiramate, vigabatrine, valproat)

    bekerja dengan meningkatkan inhibisi neurotransmitter atau secara langsung turut

    campur dalam transmisi eksitatorik.3

    Anti Depresan

    Dari berbagai jenis anti depresan, yang paling sering digunakan untuk terapi nyeri

    neuropati adalah golongan trisiklik, seperti amitriptilin, imipramin, maprotilin,

    desipramin. Mekanisme kerja anti depresan trisiklik (TCA) terutama mampu

    memodulasi transmisi dari serotonin dan norepinefrin (NE). Anti depresan trisiklik

    menghambat pengambilan kembali serotonin (5-HT) dan noradrenalin oleh reseptor

    presineptik. Disamping itu, anti depresan trisiklik juga menurunkan jumlah reseptor

    5-HT (autoreseptor), sehingga secara keseluruhan mampu meningkatkan konsentrasi

    5-HT dicelah sinaptik. Hambatan reuptake norepinefrin juga meningkatkan

    konsentrasi norepinefrin dicelah sinaptik. Peningkatan konsentrasi norepinefrin

    dicelah sinaptik menyebabkan penurunan jumlah reseptor adrenalin beta yang akan

    mengurangi aktivitas adenilsiklasi. Penurunan aktivitas adenilsiklasi ini akan

    mengurangi siklik adenosum monofosfat dan mengurangi pembukaan Si-Na.

    Penurunan Si-Na yang membuka berarti depolarisasi menurun dan nyeri berkurang.4,5

    Anti Konvulsan

    Anti konvulsan merupakan gabungan berbagai macam obat yang dimasukkan

    kedalam satu golongan yang mempunyai kemampuan untuk menekan kepekaan

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    5/9

    abnormal dari neuron-neuron di sistem saraf sentral. Seperti diketahui nyeri neuropati

    timbul karena adanya aktifitas abnormal dari sistem saraf. Nyeri neuropati dipicu oleh

    hipereksitabilitas sistem saraf sentral yang dapat menyebabkan nyeri spontan dan

    paroksismal. Reseptor NMDA dalam influks Ca2+ sangat berperan dalam proses

    kejadian wind-up pada nyeri neuropati. Prinsip pengobatan nyeri neuropati adalah

    penghentian proses hiperaktivitas terutama dengan blok Si-Na atau pencegahan

    sensitisasi sentral dan peningkatan inhibisi.4,5

    Karbamasepin dan Okskarbasepin

    Mekanisme kerja utama adalah memblok voltage-sensitive sodium channels (VSSC).

    Efek ini mampu mengurangi cetusan dengan frekuensi tinggi dari neuron.

    Okskarbasepin merupakan anti konvulsan yang struktur kimianya mirip

    karbamasepin maupun amitriptilin. Dari berbagai uji coba klinik, pengobatan dengan

    okskarbasepin pada berbagai jenis nyeri neuropati menunjukkan hasil yang

    memuaskan, sama, atau sedikit diatas karbamazepin, hanya saja okskarbasepin

    mempunyai efek samping yang minimal.

    Lamotrigin

    Merupakan anti konvulsan baru untuk stabilisasi membran melalui VSCC, merubah

    atau mengurangi pelepasan glutamat maupun aspartat dari neuron presinaptik,

    meningkatkan konsentrasi GABA di otak. Khusus untuk nyeri neuropati penderita

    HIV, digunakan lamotrigin sampai dosis 300 mg perhari. Hasilnya, efektivitas

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    6/9

    lamotrigin lebih baik dari plasebo, tetapi 11 dari 20 penderita dilakukan penghentian

    obat karena efek samping. Efek samping utama lamotrigin adalah skin rash, terutama

    bila dosis ditingkatkan dengan cepat.

    Duloxetine

    Duloxetine diindikasikan untuk penanganan nyeri neuropatik yang

    berhubungan dengan dpn, walaupun mekanisme kerjanya dalam mengurangi nyeri

    belum sepenuhnya dipahami. Hal ini mungkin berhubungan dengan kemampuannya

    untuk meningkatkan aktivitas norepinephrin dan 5-HT pada sistem saraf pusat,

    duloxetine umumnya dapat ditoleransi dengan baik, dosis yang dianjurkan yaitu

    duloxetine diberikan sekali sehari dengan dosis 60 mg, walaupun pada dosis 120

    mg/hari menunjukkan keamanan dan keefektifannya, tapi tidak ada bukti yang nyata

    bahwa dosis yang lebih dari 60 mg/hari memiliki keuntungan yang signifikan, dan

    pada dosis yang lebih tinggi kurang dapat ditoleransi dengan baik3

    Gabapentin

    Gabapentine diindikasikan untuk penanganan PHN pada orang dewasa,

    molekulnya secara struktural berhubungan dengan neurotransmittergamma-amino

    butyric acid, namun gabapentin tidak berinteraksi secara signifikan dengan

    neurotransmitter yang lainnya, walaupun mekanisme kerja gabapentin dalam

    mengurangi nyeri pada PHN belum dipahami dengan baik, namun salah satu sumber

    menyebutkan bahwa gabapentin mengikat reseptor 2 subunit darivoltage-activated

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    7/9

    calsium channels,pengikatan ini menyebabkan pengurangan influks ca2+

    ke dalam

    ujung saraf dan mengurangi pelepasan neurotransmitter, termasuk glutamat dan

    norepinephrin.3

    Pada orang dewasa yang menderita PHN, terapi gabapentin dimulai dengan

    dosis tunggal 300 mg pada hari pertama, 600 mg pada hari kedua (dibagi dalam dua

    dosis), dan 900 mg pada hari yang ketiga(dibagi dalam 3 dosis). Dosis ini dapat

    dititrasi sesuai kebutuhan untuk mengurangi nyeri sampai dosis maksimum 1800

    hingga 3600 mg(dibagi dalam 3 dosis). Pada penderita gangguan fungsi ginjal dan

    usia lanjut dosisnya dikurangi.3

    Pregabalin

    Pregabalin diindikasikan pada penanganan nyeri neuropatik untuk DPN dan

    juga PHN. Mekanisme kerja dari pregabalin sejauh ini belum dimengerti, namun

    diyakini sama dengan gabapentin. Pregabalin mengikat reseptor 2 subunits

    dari voltage activated calsium channels, memblok ca2+

    masuk pada ujung saraf dan

    mengurangi pelepasan neurotransmitter. Pada penderita DPN yang nyeri, dosis

    maksimum yang direkomendasikan dari pregabalin adalah 100 mg tiga kali sehari

    (300mg/hari). Pada pasien dengan creatinin clearance 60 ml/min, dosis seharusnya

    mulai pada 50 mg tiga kali sehari (150mg/hari) dan dapat ditingkatkan hingga

    300mg/hari dalam 1 minggu berdasarkan keampuhan dan daya toleransi dari

    penderita. Dosis pregabalin sebaiknya diatur pada pasien dengan gangguan fungsi

    ginjal. Pada penderita PHN, dosis yang direkomendasikan dari pregabalin adalah 75

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    8/9

    hingga 150 mg 2 kali sehari atau 50 hingga 100 mg 3 kali sehari (150-300 mg/hari).

    Pada pasien dengan creatinin clearance 60 ml/min, dosis mulai pada 75 mg 2 kali

    sehari, atau 50 mg 3 kali sehari (150 mg/hari) dan dapat ditingkatkan hingga 300

    mg/hari dalam 1 minggu berdasarkan keampuhan dan daya toleransi penderita, jika

    nyerinya tidak berkurang pada dosis 300 mg/hari, pregabalin dapat ditingkatkan

    hingga 600 mg/hari.3

  • 7/22/2019 Etiologi Dan Penatalaksanaan

    9/9

    Daftar Pustaka

    1.

    Nicholson B. Differential Diagnosis: Nociceptive and Neuropathic Pain. The

    American Journal of Managed CareJune 2006; 12: S256-S262.

    2. Dupere D. Neuropathic Pain: An Option Overview. The Canadian Journal ofCMEFebruary 2006; 79: 90-92.

    3. Gidal B, Billington R. New and Emerging Treatment Option for NeuropaticPain.The American Journal of Managed Care Juni 2006; 12(9): S269-S278.

    4. Argoff CE. Managing Neuropathic Pain: New Approaches For Today'sClinical Practice. [homepage on the internet] 2002 [cited 2012 october 31] :

    Available from: URL :http://www.medscape.org/viewarticle/453496

    5. Richeimer S. Understanding neuropathic pain. [homepage on the internet]2007 [cited 2012 october 31] ]. Available from URL :

    http://www.spineuniverse.com/conditions/chronic-pain/understanding-

    neuropathic-pain

    http://www.medscape.org/viewarticle/453496http://www.medscape.org/viewarticle/453496http://www.medscape.org/viewarticle/453496http://www.spineuniverse.com/conditions/chronic-pain/understanding-neuropathic-painhttp://www.spineuniverse.com/conditions/chronic-pain/understanding-neuropathic-painhttp://www.spineuniverse.com/conditions/chronic-pain/understanding-neuropathic-painhttp://www.spineuniverse.com/conditions/chronic-pain/understanding-neuropathic-painhttp://www.spineuniverse.com/conditions/chronic-pain/understanding-neuropathic-painhttp://www.medscape.org/viewarticle/453496