Etiologi Anemia Aplastik.doc

2
Etiologi Anemia Aplastik 1. Klasifikasi Etiologi Anemia Aplastik di Masa Lalu (Sudoyo, 2009) a. Toksisitas langsung 1) Iatrogenik a) Radiasi b) Kemoterapi 2) Benzena 3) Metabolit intermediate beberapa jenis obat b. Penyebab yang diperantarai imun 1) Iatrogenik : transfusion-associated graft-versus-host disease 2) Fascilitis eosinofilik 3) Penyakit terkait hepatitis 4) Kehamilan 5) Metabolit intermediate beberapa jenis obat 6) Anemia aplastik idiopatik Obat yang banyak menyebabkan anemia aplastik adalah kloramfenikol. Obat-obatan lain yang juga sering dilaporkan adalah fenilbutazon, senyawa sulfur, emas dan antikonvulsan, obat-obatan sitotoksik misalnya mileran atau nitrosourea. Bahkan kimia terkenal yang dapat menyebabkan anemia aplastik ialah senyawa benzena (Sudoyo, 2009). Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan anemia aplastik sementara atau permanen, misalnya virus Epstein-Barr, influenza A, dengue, tuberkulosis (milier). Akhir-akhir ini, sindrom anemia aplastik dikaitkan dengan hepatitis walaupun merupakan kasus yang jarang. Meskipun telah banyak studi yang

Transcript of Etiologi Anemia Aplastik.doc

Etiologi Anemia Aplastik

1. Klasifikasi Etiologi Anemia Aplastik di Masa Lalu (Sudoyo, 2009)a. Toksisitas langsung

1) Iatrogenik

a) Radiasi

b) Kemoterapi

2) Benzena

3) Metabolit intermediate beberapa jenis obat

b. Penyebab yang diperantarai imun

1) Iatrogenik : transfusion-associated graft-versus-host disease2) Fascilitis eosinofilik

3) Penyakit terkait hepatitis

4) Kehamilan

5) Metabolit intermediate beberapa jenis obat

6) Anemia aplastik idiopatikObat yang banyak menyebabkan anemia aplastik adalah kloramfenikol. Obat-obatan lain yang juga sering dilaporkan adalah fenilbutazon, senyawa sulfur, emas dan antikonvulsan, obat-obatan sitotoksik misalnya mileran atau nitrosourea. Bahkan kimia terkenal yang dapat menyebabkan anemia aplastik ialah senyawa benzena (Sudoyo, 2009).Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan anemia aplastik sementara atau permanen, misalnya virus Epstein-Barr, influenza A, dengue, tuberkulosis (milier). Akhir-akhir ini, sindrom anemia aplastik dikaitkan dengan hepatitis walaupun merupakan kasus yang jarang. Meskipun telah banyak studi yang dilakukan, virus yang pasti belum diketahui, namun diduga virus hepatitis non-A, non-B, dan non-C (Sudoyo, 2009).Dapus

Sudoyo, W. Aru (Ed). 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.