ETIMOLOGI SINTAKSIS

44
ETIMOLOGI SINTAKSIS •Istilah SINTAKSIS diserap dari bahasa Belanda SYNTAXIS, yang dalam bahasa Inggris disebut SYNTAX •Secara etimologis SINTAKSIS berasal dari bahasa Yunani, yaitu SUN “dengan” dan TATTEIN “menempatkan” •Secara etimologis SINTAKSIS berarti “menempatkan (bersama-sama) kata- kata menjadi kalimat.

description

fkip unej

Transcript of ETIMOLOGI SINTAKSIS

Page 1: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

ETIMOLOGI SINTAKSIS• Istilah SINTAKSIS diserap dari bahasa Belanda

SYNTAXIS, yang dalam bahasa Inggris disebut SYNTAX• Secara etimologis SINTAKSIS berasal dari bahasa

Yunani, yaitu SUN “dengan” dan TATTEIN “menempatkan”• Secara etimologis SINTAKSIS berarti “menempatkan

(bersama-sama) kata-kata menjadi kalimat.

Page 2: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Cakupan Kajian Sintaksis

• Kami sedang berdiskusi ketika hujan turun.

• KAMI adalah KATA• SEDANG BERDISKUSI adalah FRASE• KETIKA HUJAN TURUN adalah KLAUSA• KAMI SEDANG BERDISKUSI KETIKA HUJAN TURUN adalah KALIMAT

Page 3: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Perbedaan Morfologi dan Sintaksis dalam mengkaji kata:

• Morfologi mengkaji kata secara INTERNAL.

• Sintaksis mengkaji kata secara EKSTERNAL

Page 4: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT

• Analisis kalimat dapat dilakukan berdasarkan kajian TRADISIONAL dan STRUKTURAL

• Kajian TRADISIONAL mendasarkan analisisnya pada ARTI

• Kajian STRUKTURAL mendasarkan analisisnya pada FORMALITAS bahasa

Page 5: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Contoh Analisis Kalimat

• “Jangan membaca di sini”• “Engkau tidak boleh membaca di sini”

• Kedua kalimat tersebut secara maknawi memiliki ARTI yang sama (Aliran tradisional menganalisis bentuk bahasa berdasarkan arti)• Secara struktural jenis kedua kalimat tersebut berbeda. Kalimat (1)

adalah kalimat perintah, kalimat (2) adalah kalimat berita negatif

Page 6: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Penggolongan Kalimat• Kal. Berita• Kal. Tanya• Kal. Perintah• Kal. Pengharapan• Kal. Aktif• Kal. Pasif• Kal. Majemuk• Kal. Elips• Dsb.(aliran Tradisional)

• Kal. Tunggal (terdiri atas kal. Berita, tanya, perintah)• Kal. Majemuk• Kal. Mayor• Kal. Minor• Kal. Inti• Kal. Transformasi• Dsb.(aliran Struktural)

Page 7: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

HAKIKAT KALIMAT:• Satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh

kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.

• (Bandingkan dengan aliran Tradisional yang mendefinisikan kalimat sebagai satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran (arti) yang lengkap)

Page 8: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Bentuk Kalimat• Kalimat tidak ditentukan oleh panjang pendeknya bentuk. Kalimat

dapat berupa sebuah kata dan kumpulan kata.• Contoh kalimat:• “Ih”, “Aduh!” , “Kemarin” (satu kata)• “Dia datang”, “Mereka akan segera berangkat dengan kereta api pagi”

(kumpulan kata)

Page 9: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Konstituen Kalimat:• Satuan-satuan yang membentuk suatu konstruksi kalimat disebut

konstituen kalimat• Konstruksi adalah hasil pengelompokan satuan-satuan bahasa

menjadi kesatuan bermakna yang mempunyai sedikit banyak kebebasan.• Contoh: Anak muda itu / sangat cekatan. (Kalimat tsb terdiri atas 2

konstituen)

Page 10: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Immediate Constituents (Unsur Bawahan Langsung)• Pola hubungan konstituen sangat penting dan dapat dipaparkan

secara jelas melalui hierarki konstituen kalimat• Contoh dalam Morfologi: berpandangan, dsb.• Contoh dalam Sintaksis: anak kucing nakal, pidato menlu di gedung

DPR yang panjang, dsb

Page 11: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Hubungan Sintagmatik dan Paradigmatik dalam Kalimat• Hubungan sintagmatik dalam kalimat adalah hubungan antarunsur

dalam kalimat• Hubungan sintagmatik dapat diuji dengan cara permutasi, yaitu

perubahan urutan satuan-satuan bahasa• Contoh: Dia datang kemarin, Kemarin dia datang, Dia kemarin datang.

Akan tetapi, Santi memanggil Indra, tidak dapat dipermutasi menjadi Indra memanggil Santi.

Page 12: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Hubungan Sintagmatik• Hubungan sintagmatik konstan biasanya terdapat pada pada bahasa

yang mengenal tata runtun. • Contoh: Baju itu baru dicuci kemarin • Kemarin baju itu baru dicuci

Page 13: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Hubungan Sintagmatik• Hubungan sintagmatik tidak konstan terdapat pada bahasa yang

mengenal tata bentuk.• Contoh: Pater fillium bonum amat • Pater amat fillium bonum• Bonum fillium pater amat• Pater bonum amat fillium• Pada contoh bahasa Latin tsb., makna tidak ditentukan oleh urutan

kata, ttp bentuk kata

Page 14: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Hubungan Paradigmatik• Hubungan paradigmatik adalah hubungan antara satuan bahasa yang

mempunyai persesuaian secara sistematis• Hubungan paradigmatik diperoleh dengan cara substitusi• Contoh (untuk didiskusikan): Mengapa Ali memukul Amir tidak dapat

diubah menjadi Amir memukul Ali?

Page 15: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

POLA DASAR KALIMAT INTI (PDKI)• Terdiri atas satu klausa• Susunan unsur-unsurnya umum (S, P)• Intonasinya netral•Berupa kalimat berita positif

Page 16: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

PDKI dalam Bahasa Indonesia•KB + KB•KB + KK•KB + KS•KB + KBil•KB + KDep

Page 17: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT TRANSFORMASI

• Lebih dari satu klausa• Susunan balik (P,S)• Intonasi tanya, perintah•Berupa kalimat berita negatif

Page 18: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

FUNGSI DALAM KALIMAT•Subjek•Predikat•Objek•Pelengkap •Keterangan

Page 19: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

CIRI-CIRI SUBJEK•Hal yang dibicarakan•Berupa nomina atau nominal•Menjawab pertanyaan apa atau siapa

Page 20: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

CIRI-CIRI PREDIKAT• Menjelaskan subjek• Penunjuk aspek (sudah, sedang, akan,...)• Diawali kata kerja bantu ( boleh, harus, dapat, ...)• Kata penunjuk modal (mungkin, seharusnya,...)• Kata kerja kopula (ialah, adalah, merupakan, ...)• Negasi (tidak, bukan)

Page 21: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Predikat dapat diisi berbagai kategori kata (KK, KB, KS, KBil..)Verba yang mengisi predikat dapat berupa:1. Verba transitif (ekatransitif, dwitransitif) Contoh: Adik makan roti. Ibu memberi saya uang.2. Verba taktransitif (intransitif, semitransitif) Contoh: Mereka tertawa. Para mahasiswa berseragam putih hitam

Page 22: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

CIRI-CIRI OBJEK DAN PELENGKAP

• Berupa nomina

• Berada langsung di belakang predikat

• Menjadi subjek akibat pemasifan kalimat

• Dapat diganti pronomina -nya

• Berupa nomina, verba, ajektiva, preposisional• Berada langsung dibelakang

predikat jika tidak objek atau di belakang objek• Tidak dapat menjadi subjek

akibat pemasifan• Tidak dapat diganti dengan

pronomina -nya

Page 23: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Ciri-Ciri Keterangan•Berada di awal, tengah, atau akhir kalimat• Fleksibel (mudah berpindah)•Manasuka•Berupa nomina, frase preposisional, atau frase

adverbial

Page 24: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Analisislah fungsi-fungsi dalam kalimat berikut!• 1. Mahasiswi FKIP cantik-cantik.• 2. Mereka sedang belajar Sintaksis.• 3. Sekarang kami di kampus bersama dosen.• 4. Ani membawakan Lina catatan Linguistik.• 5. Tanpa basa-basi ia menanyakan kejadian itu.• 6. Mendengarkan memang tidak mudah.• 7. Kami memperhatikan dengan seksama.

Page 25: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KATEGORI KATA PENGISI FUNGSI

• Kata Benda Contoh: Ia menerima / uang saku bulanan Objek (kata benda)• Kata kerja Contoh: Ia / tidak suka / lagu dangdut. Predikat (kata kerja)

Page 26: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Latihan Soal: Analisislah kalimat berikut berdasarkan fungsi dan kategori katanya

1. Meremehkan orang lain tidak terpuji.2. Kadang-kadang ia berkata keras.3. Di ruangan ini mereka berdiskusi panjang lebar4. Pendapat itu dikemukakan secara hati-hati.5. Ia menangani masalah itu dengan segera.

Page 27: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

PERAN DALAM KALIMAT• Peran adalah makna pengisi unsur fungsional kalimat.• Contoh: Gadis cantik itu / menulis / puisi (pelaku) (perbuatan) (hasil) Truk itu / mengangkut / beras. (alat) (perbuatan) (penderita) Pantai Papuma / cukup indah (tempat) (keadaan)

Page 28: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

Latihan Soal: Analisislah berdasarkan fungsi, kategori, dan peran

1. Rumah itu indah sekali seperti istana.2. Ia berkirim surat kepada kekasihnya3. Lantai ruangan itu beralaskan permadani4. Penduduk desa itu membangun jembatan.5. Mobil pengusaha itu banyak.

Page 29: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

JENIS KALIMAT BERDASARKAN JUMLAH KLAUSA

• Kalimat Tunggal, yaitu kalimat yang terdiri atas satu klausa• Kalimat majemuk, yaitu kalimat yang terdiri atas lebih dari satu klausa

Page 30: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT BERPREDIKAT VERBAL• Verba Intransitif, contoh: Raminra belum datang• Verba Ekatransitif, contoh: Pemerintah memasok semua kebutuhan

Lebaran• Verba Dwitransitif, contoh: Bagus sedang mencarikan adiknya

pekerjaan

Page 31: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT AKTIF DAN PASIF•Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan

sebagai pelaku. Contoh: Saya sudah mencuci mobil itu.•Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan

sebagai penderita. Contoh: Kursi itu diperbaiki oleh Hasan.

Page 32: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

PEMASIFAN DALAM BAHASA INDONESIA•Menggunakan verba berprefiks di-. Contoh: Tugas itu

diselesaikan oleh Weni•Menggunakan verba tanpa prefiks. Contoh: Mobil itu

sudah saya cuci

Page 33: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

VERBA PASIF YANG LAIN•Kakinya terinjak olehku.•Kemarin ia kehujanan.

Page 34: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT MAJEMUK•Kalimat Majemuk Setara•Kalimat Majemuk Rapatan•Kalimat Majemuk Bertingkat•Kalimat Majemuk Campuran

Page 35: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT MAJEMUK SETARA• Matahari terbit di ufuk timur dan para petani berangkat ke ladang.• Mula-mula ia berjalan, setelah itu berlari.• Pamannya sangat ramah, tetapi bibinya tampak tidak acuh.• Kamu atau dia yang akan datang?

Page 36: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT MAJEMUK RAPATAN• Benteng itu ditembaki dan dibom bertubi-tubi.• Sawahnya, pekarangannya, dan rumahnya digadaikan.• Baju itu dicuci dan celana itu disetrika oleh ibu.• Adik menimba air dan kakak mencuci pakaian di sumur.

Page 37: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN• Ayah dan ibu tiba saat hujan reda.• Ia mencariku ketika jam kantor usai dan aku mulai berkemas-kemas.

Page 38: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT• Kedatangannya disambut oleh rakyat ketika matahari condong ke

barat.• Anak berbaju merah itu adikku.• Botol itu berisi cairan berwarna biru.• Ayahku laki-laki berwatak penyabar.

Page 39: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KLAUSA• Kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat (Cook, 1971)

• Satuan gramatikal berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat (Ramlan, 1996)

Page 40: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

PENGGOLONGAN KLAUSA• Berdasarkan struktur internnya• Berdasarkan ada tidaknya negasi• Berdasarkan kategori kata yang menduduki fungsi P• Berdasarkan potensinya untuk menjadi kalimat• Berdasarkan kriteria tataran dalam kalimat

Page 41: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KLAUSA BERDASARKAN STRUKTUR INTERNNYA• Klausa Lengkap, yaitu klausa yang terdiri atas fungsi S dan P

• Klausa Tidak Lengkap, yaitu klausa yang fungsi S dilesapkan

• (Klausa lengkap dapat bersusun biasa dan susun balik)

Page 42: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KLAUSA BERDASARKAN KATEGORI KATA PREDIKATNYA• Klausa Nominal• Klausa Verbal• Klausa Numeral• Klausa Preposisional

Page 43: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KLAUSA BERDASARKAN POTENSINYA MENJADI KALIMAT

• Klausa bebas, yaitu klausa yang berpotensi menjadi kalimat mayor

• Klausa terikat, yaitu klausa yang hanya berpotensi menjadi kalimat minor

Page 44: ETIMOLOGI  SINTAKSIS

KLAUSA BERDASARKAN KRITERIA TATARANNYA DALAM KALIMAT• Klausa Atasan, yaitu klausa yang tidak menduduki fungsi sintaksis

dari klausa yang lain

• Klausa Bawahan, yaitu klausa yang menduduki fungsi sintaksis atau menjadi unsur dari klausa yang lain