ETIKA RUMAH SAKIT

Makersi-PERSI anwar wardy

ETIKA RUMAH SAKIT

Anwar Wardy W

Dibawakan pada Seminar Rumah SakitTgl, 6 Nopember 2008


KOMITE ETIK RUMAH SAKIT

• PERMENKES RI NO. 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan RI.

• Salah satu syarat akreditasi rumah sakit (KERS)


KOMITE ETIK RUMAH SAKIT (KERS)

suatu badan yang secara resmi dibentuk

dengan anggota dari berbagai disiplin

profesi dalam rumah sakit yang bertugas

menangani berbagai masalah etika di

rumah sakit.


Latar belakang; masalah Etik di RS

Tantangan pelayanan kedokteran di RS dewasa ini:1. Semakin kuat tuntutan pasien/masyarakat akan

pelayanan kesehatan bermutu, efektif, dan efisien, 2. Standar pelayanan kesehatan harus sesuai dengan

kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran,3. Latar belakang pasien amat beragam (tingkat

pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya), dan 4. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai disiplin

dan institusi di dalam dan di luar rumah sakit


Pelayanan kedokteran semakin Kompleks & Multidimensi

• Ada berbagai kemungkinan cara terapi untuk satu penyakit sehingga membutuhkan kerja sama pasien dalam pengambilan keputusan

• Ada beberapa penyakit/komplikasi dalam satu pasien sehingga perlu kerjasama berbagai pihak dan perlu persetujuan pasien


Pelayanan Rumah Sakit Semakin Kompleks & Multidimensi• Pelayanan kedokteran di RS semakin kompleks

ditandai oleh semakin banyak yang harus diketahui, dilakukan, dikelola, diperhatikan, dan dengan melibatkan lebih banyak orang lain.

• Pelayanan kedokteran bersifat terbuka sehingga kemungkinan tuntutan dari aspek etika pelayanan menjadi lebih besar daripada aspek kegagalan medis--> sengketa medik.

(Medical Dispute)


KEMAJUAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEDOKTERANSPESIALISASI & SUPERSPESIALISASI MEDIS

PENEKANAN PADA ASPEK TEKNIS MEDIS FRAKMENTASI PENDEKATAN HOLISTIK

• DOKTER TIDAK TERLATIH MENGHADAPI ASPEK NON-MEDIS PASIEN

•BIAYA PERAWATAN KESEHATAN TINGGI

MODERNITAS(etika klinik)


1.Pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan penanganan etika

rumah sakit kurang

2.Masalah etika di rumah sakit tidak tertangani dengan baik (etika profesi

dan etika klinik)

3. Sikap profesionalisme - etika kurang (tidak terlatih dan dipelajari)KUALITAS PELAYANAN TURUN

HUBUNGAN PASIEN DOKTER BURUKSENGKETA MEDIK (MED,DISPUTE)PASIEN BEROBAT KE LUAR NEGRI


RUMAH SAKIT BUTUH PASIEN,

PASIEN BUTUH RUMAH SAKIT YG BERMARTABAT

CITRA DAN KEPERCAYAAN PASIEN TERHADAP RUMAH SAKIT ?


•PADAT MODAL •PADAT RISIKO

(Research)•PERSAINGAN ANTAR RS

•KENDALI PHARMACEUTICAL - HEALTH INDUSTRY

•KOMERSIALISASI PELAYANAN

KEDOKTERAN

RUMAH SAKIT


Masalah etika meluas dan serius di perumahsakitan Indonesiamenjadi--> beraspek Bioetika, Disiplin, Hukum dan HR serta Keselamatan Pasien

ETIKA (HIPPOCRATES) TIDAK MEMADAI

LAGI ??


Principles of Medical Ethic(Kaidah Dasar Bioetika)

• Autonomy: respecting the patient’s right to self-determination.

• Beneficence: preservation of life, restoration of health, relief of suffering and restoration or maintenance of function.

• Non-maleficence: doing no harm, prevent harm and remove harm.

• Justice: allocation of medical resources fairly and according to medical need.


Beneficence & Nonmaleficence

(Idealized risk-benefit analysis)

Risk

+

- Benefit - +

Do

Don’tdo

Justice Autonom+/+

Ethical-Moral(KDM)


How are ethics and law related?

MedicolegalMedicalLaw

MORAL

_

AKHLAk

IV. Illegal & Ethical

III.Malpractic & Unethical

II.Legal & Unethical

I. Legal & Ethical

MEDICINE

Anwardy 06


Kenyataan di Rumah Sakit- Statuta RS belum dijalankan secara tuntas.

- Kode Etik RS belum tampak ditegakkan.

- Banyak keluhan pasien yang bermuara hukum, hulunya adalah karena pelanggaran etik / disiplin.

- Terjadinya tumpang tindih fungsi antar komite yang ada di RS.

- Belum ada upaya prevensi dari komite etik RS. - Komite etik RS berfungsi jika ada kasus.


TANTANGAN PELAYANAN DOKTERDI RUMAH SAKIT

(Common Types of COI; Conflic of Interest)

• HUBUNGAN DOKTER-PASIEN• HUBUNGAN DOKTER-DOKTER• HUBUNGAN DOKTER- INDUSTRI.• HUBUNGAN DOKTER- SISTEM PELAYANAN

KESEHATAN.• HUBUNGAN DOKTER-GLOBALISASI &

NEGARA.• HUBUNGAN DOKTER-ILMU KEDOKTRAN


HUBUNGAN DOKTER-PASIEN• Dokter harus memperlihatkan keper-

cayaan diri yg tinggi (KOMPETENSI) dan meyakinkan tetapi tidak boleh arogan.

• Dokter harus menunjukkan “professional attitudes” (hangat, terbuka, berbuat banyak menghilangkan rasa takut pasien dan menyemangati pasien untuk mengungkapkan semua “medical history” nya)


HUBUNGAN DOKTER-PASIEN

• Dalam era “techno-medicine”, dokter tidak boleh melihat pasien sebagai “kasus” atau penyakit” tetapi harus dilihat sebagai “individu” yang memiliki problem yg dilahirkan dalam berbagai keluhan.

• Kebanyakan pasien “takut” dan ‘khawatir”


HUBUNGAN DOKTER-DOKTER

• Karakteristik hubungan dengan pasien berubah dari “one to one” menjadi “one to team” akibat kemajuan tehnologi kedokteran dan perubahan manajemen pelayanan.

• Tiap dokter dalam tim harus menguasai betul bidang spesialisnya dan mampu bekerjasama dalam tim.(effective collaboration)

• Konflik “wilayah”, jasa, pasien, dll.


HUBUNGAN DOKTER-INDUSTRI

• Penulisan resep apa dominan karena indikasi medis atau indikasi “Kontrak Farmasi”

• Penggunaan alat2 kedokteran demikian juga.

• Dokter merangkap sebagai pedagang


COI in Interactions between Physician and Industries Rep.

• Clinicians: gifts, promotional information, buying drug in deeply discounted price.

• Researchers: favor industrial products, hiding side-effect.

• Professional societies; medical journals

• Continuing medical education(CME)


HUBUNGAN DOKTER-SISTEM YAN KES

• Sistem rujukan.• Sistem pembiayaan


HUBUNGAN DOKTER- GLOBALISAI DAN NEGARA

• AGENTS OF TREATMENT• AGENTS OF CHANGE

• AGENTS OF DEVELOPMENT


HUBUNGAN DOKTER-ILMU KEDOKTERAN.

• Implementasi perkembangan ilmu kedokteran di masyarakat (abortus, cloning, dll).

• Pelibatan pasien dalam penelitian kedokteran.

• Overexamination/Overtreatment.• Banjir informasi……kekhawatiran

berlebihan (kecemasan).


MENJAWAB TANTANGAN PROFESI

• ETIKA/MORAL.• DISIPLIN• HUKUM• KEMANUSIAAN (HAM).


ETIKA KEDOKTERAN DI RUMAH SAKIT

• Etika Klinis• Etika Bisnis• Etika Profesi /

Kode Etik• Etika Institusi RS• “Disiplin Profesi”• “Hukum

Kedokteran”


Moral - Etika – Asas – Aturan - Kode Etik Profesi

Ajaran MoralAjaran Moral

Moral

Falsafah Moral

Teori2 Etika

Ajaran tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak menjadi manusia yang baik

Sistem nilai tentang perbuatan manusia yang dianggap baik/ buruk, benar / salah, pantas / tidak pantas

Mencari penjelasan , mengapa perbuatan tertentu dinilai baik/ buruk, benar/salah, pantas /tidak pantas

Kerangka berpikir yang disusun oleh filsuf tertentu-untuk memberi pembenaran, mengapa suatu perbuatan dinilai baik dari pendekatan moral

1

2

3

4


Moral - Etika – Asas – Aturan - Kode Etik Profesi

Ajaran Moral

Asas2 Etika

Aturan2 Etika

Kode Etik Profesi

Asas-asas yang diturunkan dari teori-teori etika sebagai kaidah-kaidah dasar moral bagi manusia (KDM)

Seperangkat norma atau pedoman untuk mengukur perbuatan, berupa aturan dan larangan yang didasarkan pada asas –asas etika

Seperangkat aturan etika yang khusus berlaku untuk semua anggota asosiasi profesi tertentu, sebagai konsensus bersama, yang memuat aturan dan larangan yang wajib di taati oleh semua anggota dalam menjalankan profesi

5

6

7


TEORI-TEORI ETIKA

KLASIK

1. Hedonisme.2. Utilitarianisme

• Teologi• Konsenkuensialisme• Consequence-based

3. Deontologi• Kewajiban • Obligation-based

4. Hukum Kodrat• Lex Naturalis• Natural Law

KONTEMPORER

1. Budi Pekerti LuhurVirtue/character/Value-

based• Compassion• Discernment • Dapat di dipercaya• Integritas moral tinggi

2. Etik mengasuh• Caring/relation -based

3. Penalaran praktis• Kasuistik, care - based

4. Pancasila, filsafat moral dan teori etika


ETIKA/MORAL (BIOETIK)STANDAR ETIKA

HUKUMUU DAN PERATURANLAINNYA.

BIOMEDIK(DISIPLIN)STANDAR PROFESI

BUDAYA PROFESIONALPRAKTEK DANPENELITIANKEDOKTERAN

HAM

KOMPONEN KOMPETENSI DOKTER (7)(Pendidikan Dokter Indonesia)


BUDAYA PROFESIONALPRAKTEK DANPENELITIANKEDOKTERAN

Sistem pelayanan Kesehatan

?

Budaya dan prilakumasyarakat

Pengaruh faktor ekonomi dan dunia industri.

?

Penegakan Hukum


Sekilas tentang MAKERSI

Organ Organ didalam naungan PERSI yang berfungsi:didalam naungan PERSI yang berfungsi:

- Menjamin keterlaksanaan kode etik RS berdasarkan STATUTA RS.

- Mencegah terjadinya misconduct, malpraktik, dll, yang bersumber dari adanya pelanggaran etika RS, pelanggaran disiplin, sehingga dapat

berpotensi menimbulkan tuntutan hukum.


Komponen garapan kerja MAKERSI

Kode Etik RS (Kodersi).

Statuta RS (Hospital bylaws).


Fungsinya: Fungsinya:

Acuan pemilik RS dalam melakukan pengawasan.

Acuan direktur RS dalam mengelola RS dan menyusun kebijakan teknis operasional.

Sarana untuk menjamin efektifitas, efisiensi & mutu.

Sarana perlindungan hukum bagi semua pihak yang berkaitan dengan RS.

Acuan bagi penyelesaian konflik di RS antara pemilik, direktur RS dan staf medik.

Salah satu komponen persyaratan akreditasi rumah sakit.

Statuta Rumahsakit


Rumah sakit di Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), mempersembahkan Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSIKODERSI), yang memuat rangkuman nilai-nilai dan

norma-norma perumahsakitan guna dijadikan pedoman bagi semua pihak yang terlibat dan berkepentingan

dalam penyelenggaraan dan pengelolaan perumahsakitan di Indonesia.

Merupakan kewajiban-kewajiban moral/akhlak yang harus ditaati oleh setiap RS (sebagai satu lembaga)

di Indonesia, yang lewat jalur organisasi dan manajemen RS diterjemahkan menjadi pedoman dan

pegangan bagi para insan perumahsakitan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan RS.

KODERSI


Pelaksanaan fungsi Makersi

Dilaksanakan oleh komite etik RS yang seyogyanya bersifat dinamis:

-Partisipatif: terlibat dalam berbagai kegiatan terkait menjamin keterlaksanaan etika RS (mulai kebijakan sampai teknis pelaksanaan prosedur).-Aktif-proaktif: mengidentifikasi berbagai aspek kegiatan yang berpotensi menimbulkan masalah etika RS.- Preventif: program pelatihan, simulasi kasus, dll.- Promotif: diseminasi-identifikasi pengetahuan- evaluasi pemahaman dan keterlaksanaan.


Fungsi Komite Etik RS

* Pembinaan / Kebijakan

* Konsultasi

* Pendidikan

* Mediasi


PROFESI DOKTER DI RS

• MEMILIKI KOMPETENSI KNOWLEDGE DAN SKILL (STANDAR PROFESI).

• MEMILIKI KOMPETENSI HUMAN RELATION INTERPERSONAL COMMUNCATION, ADAT ISTIADAT, INFORMASI• MEMILIKI KEPEDULIAN SOSIAL YANG TINGGI. TARIF, SUKA MENOLONG

• MEMAHAMI DAN MEMATUHI HUKUM

• MEMILIKI KOMPETENSI ETIK/MORAL (STANDAR ETIK).


SANGSI BAGI PROFESI DOKTER

• MELANGGAR STANDAR PROFESI DISEBUT MELANGGAR DISIPLIN, DIADILI DI MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA (MKDKI). (UUPK N0. 29 TH.2004).

• MELANGGAR STANDAR ETIK DISEBUT MELANGGAR ETIK, DIADILI DI ORGANISASI

PROFESI (MKEK-IDI).• MELANGGAR HUKUM, DIADILI DI PENGADILAN• MELANGGAR HAM ?


Prevensi; BUDAYA PROFESIONAL

PROFESI DOKTER

RESPONSIBILITYACCOUNTABILITYLIABILITY

BUDAYA PROFESIONAL


RESPONSIBILITYTanggungjawab terhadap diri sendiri.

(siap melaksanakan tugas profesinya setiap saat, dimana saja dan kepada siapa saja dengan kemampuan profesional yang memadai)

PROFESI LUHUR DAN MULIA KEPERCAYAAN KASIH SAYANG

PENGABDIAN KEPADA TUHANMANFAAT UNTUK ORANG BANYAK


ACCOUNTABILTYTanggungjawab terhadap tempat kerja,

lingkungan atau pihak lain (stakeholder).(disiplin melaksanakan semua standar profesi dan

siap menghadapi kontrol sosial masyarakat).

TRANSPARANSIKEHATI-HATIAN

KADERISASIPENGEMBANGAN


LIABILITYTanggungjawab thd pasien/keluarga pasien.

(Siap menghadapi keluhan pasien terhadap pelayanan profesinya, bahkan siap menghadapi tuntutan perdata

pasien jika ada).

KESADARAN HUKUMKSATRIA

MENGHORMATI HAMKESELAMATAN PASIEN

KEPASTIAN HUKUM


Bahan Bacaan:

James Rachels, The Elements of Moral Philosophy, 4th ed., Boston: McGraw-Hill, 2003.Nina Rosenstand, The Moral of the Story: An Introduction to Ethics, 5th ed., Boston: McGraw-Hill, 2005.Mark Timmons, Moral Theory: An Introduction, Lanham: Rowman & Littlefield, 2002.

ETIKA RUMAH SAKIT

Documents

Transcript of ETIKA RUMAH SAKIT