etika profesi TI

30
4 4 Etika Profesi Etika Profesi TI TI Dosen Pengasuh: Dosen Pengasuh: Paulus Paulus & Erwin S & Erwin S Panjaitan Panjaitan Etika Profesi

description

Etika Profesi Teknologi Informasi

Transcript of etika profesi TI

Page 1: etika profesi TI

4 4 Etika Profesi TIEtika Profesi TI

Dosen Pengasuh:Dosen Pengasuh:

PaulusPaulus & Erwin S Panjaitan & Erwin S Panjaitan

Etika Profesi

Page 2: etika profesi TI

Mengapa Perlu Kode Etik Mengapa Perlu Kode Etik Profesi TI?Profesi TI?

Kita memiliki kebanggaan pada pekerjaan kita Kita memiliki kebanggaan pada pekerjaan kita dan ingin pekerjaan kita diberikan pengakuan dan dan ingin pekerjaan kita diberikan pengakuan dan rasa hormat.rasa hormat.

Kita ingin melindungi mata pencaharian kita.Kita ingin melindungi mata pencaharian kita. Komputer memiliki potensi untuk menghasilkan Komputer memiliki potensi untuk menghasilkan

manfaat yang positif maupun dampak yang manfaat yang positif maupun dampak yang negatif atau mempengaruhi ke arah yang positif negatif atau mempengaruhi ke arah yang positif maupun negatif.maupun negatif.

Page 3: etika profesi TI

Etika ProfesiEtika Profesionalonal Komputer Komputer

Secara umum, perilaku etis yang diharapkan dari para profesional Secara umum, perilaku etis yang diharapkan dari para profesional komputer:komputer: Jujur dan adil; memegang kerahasiaan; memelihara kompetensi Jujur dan adil; memegang kerahasiaan; memelihara kompetensi

profesi; memahami hukum yang terkait; menghargai dan profesi; memahami hukum yang terkait; menghargai dan melindungi kerahasiaan pribadi; menghindari merugikan pihak melindungi kerahasiaan pribadi; menghindari merugikan pihak lain; dan menghargai hak milik.lain; dan menghargai hak milik.

Berbagai contoh kode etik profesi komputer:Berbagai contoh kode etik profesi komputer: IEEE-CS/ACM (IEEE-CS/ACM (Software Engineering Code of Ethics and Software Engineering Code of Ethics and

Professional PracticeProfessional Practice) () (http://www.http://www.acm.org/about/se-codeacm.org/about/se-code)) ACM ACM Code of Ethics and Professional ConductCode of Ethics and Professional Conduct

((http://www.acm.org/http://www.acm.org/about/code-of-ethicsabout/code-of-ethics)) British Computer Society Code of ConductBritish Computer Society Code of Conduct and Code of Good and Code of Good

PracticePractice ( (http://www.bcs.org/http://www.bcs.org/upload/pdf/conduct.pdf upload/pdf/conduct.pdf dan dan http://www.http://www. bcs.org/ bcs.org/upload/pdf/cop.pdf upload/pdf/cop.pdf ))

Page 4: etika profesi TI
Page 5: etika profesi TI

IEEE-CS/ACM Code of Ethics IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practiceand Professional Practice

Dikembangkan berdasarkan 8 prinsip:Dikembangkan berdasarkan 8 prinsip:1.1. Kepentingan umumKepentingan umum2.2. Klien dan Klien dan atasanatasan3.3. ProdukProduk4.4. KeputusanKeputusan5.5. ManajemenManajemen6.6. ProfesiProfesi7.7. Rekan sejawatRekan sejawat8.8. Diri sendiriDiri sendiri

1.1. Pengembang sistem seharusnya bertindak konsisten dengan kepentingan umumPengembang sistem seharusnya bertindak konsisten dengan kepentingan umum Menyetujui sistem jika memiliki keyakinan yang kuat bahwa sistem aman, Menyetujui sistem jika memiliki keyakinan yang kuat bahwa sistem aman,

memenuhi standar, melewati berbagai pengujian dan tidak mengurangi kualitas memenuhi standar, melewati berbagai pengujian dan tidak mengurangi kualitas hidup, privasi, atau mengganggu lingkungan.hidup, privasi, atau mengganggu lingkungan.

Menyingkap setiap bahaya potensial pada pengguna.Menyingkap setiap bahaya potensial pada pengguna. Adil dan hindari kecurangan dalam setiap pernyataan terkait dengan sistem.Adil dan hindari kecurangan dalam setiap pernyataan terkait dengan sistem.

Page 6: etika profesi TI

IEEE-CS/ACM Code of Ethics IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practice and Professional Practice (cont.)(cont.)

2.2. Pengembang sistem seharusnya bertindak Pengembang sistem seharusnya bertindak dalam cara yang memberikan perhatian dalam cara yang memberikan perhatian terbesar pada klien atau terbesar pada klien atau atasanatasannya, konsisten dengan kepentingan umum.nya, konsisten dengan kepentingan umum.

Jujur akan keterbatasan pengetahuan dan pengalamannya.Jujur akan keterbatasan pengetahuan dan pengalamannya. Simpan setiap informasi rahasia, konsisten dengan kepentingan umum dan hukumSimpan setiap informasi rahasia, konsisten dengan kepentingan umum dan hukum..

3.3. Pengembang sistem seharusnya meyakinkan bahwa produknya dan segala perubahannya Pengembang sistem seharusnya meyakinkan bahwa produknya dan segala perubahannya memenuhi standar profesional tertinggi yang mungkin.memenuhi standar profesional tertinggi yang mungkin.

Berupaya untuk mutu yang tinggi, biaya yang wajar, dan jadwal yang beralasanBerupaya untuk mutu yang tinggi, biaya yang wajar, dan jadwal yang beralasan.. Lakukan pengujian, penghapusan bug, dan pengkajian yang memadai terhadap Lakukan pengujian, penghapusan bug, dan pengkajian yang memadai terhadap

sistem dan dokumen yang terkait.sistem dan dokumen yang terkait. Hadapi setiap perawatan sistem dengan profesionalisme yang sama dengan Hadapi setiap perawatan sistem dengan profesionalisme yang sama dengan

pengembangan baru.pengembangan baru.

Page 7: etika profesi TI

IEEE-CS/ACM Code of Ethics IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practice and Professional Practice (cont.)(cont.)

4.4. Pengembang sistem seharusnya memelihara integritas dan independensinya dalam Pengembang sistem seharusnya memelihara integritas dan independensinya dalam membuat suatu keputusan profesionalmembuat suatu keputusan profesional

Tidak terikat dengan praktik keuangan yang keliruTidak terikat dengan praktik keuangan yang keliru.. Perlihatkan ke semua pihak yang terkait, konflik kepentingan yang terjadi Perlihatkan ke semua pihak yang terkait, konflik kepentingan yang terjadi

yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

5.5. Manajer/pemimpin pengembangan sistem seharusnya mengikuti dan mendorong Manajer/pemimpin pengembangan sistem seharusnya mengikuti dan mendorong pendekatan etis terhadap manajemen pengembangan sistem.pendekatan etis terhadap manajemen pengembangan sistem.

Yakini bahwa para pengembang sistem telah diberitahukan standar-standar Yakini bahwa para pengembang sistem telah diberitahukan standar-standar yang akan digunakan.yang akan digunakan.

Memberikan honor yang adil dan memadai.Memberikan honor yang adil dan memadai. Tidak memberikan sanksi kepada siapapun yang memberikan perhatian etis Tidak memberikan sanksi kepada siapapun yang memberikan perhatian etis

mengenai proyek.mengenai proyek.

Page 8: etika profesi TI

IEEE-CS/ACM Code of Ethics IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practice and Professional Practice (cont.)(cont.)

6.6. Pengembang sistem seharusnya menaikkan integritas dan reputasinya Pengembang sistem seharusnya menaikkan integritas dan reputasinya konsisten dengan kepentingan umumkonsisten dengan kepentingan umum.. Memasyarakatkan pengetahuan umum akan pengembangan sistem.Memasyarakatkan pengetahuan umum akan pengembangan sistem. Akurat dalam menyatakan karakteristik perangkat lunak yang Akurat dalam menyatakan karakteristik perangkat lunak yang

dikerjakannyadikerjakannya.. Bertanggung jawab untuk mendapatkan, memperbaiki, dan Bertanggung jawab untuk mendapatkan, memperbaiki, dan

melaporkan kesalahan dalam sistem dan dokumentasi yang terkait melaporkan kesalahan dalam sistem dan dokumentasi yang terkait yang sedang dikerjakannya.yang sedang dikerjakannya.

7.7. Pengembang sistem seharusnya adil dan memberi dukungan kepada rekan Pengembang sistem seharusnya adil dan memberi dukungan kepada rekan sejawatnya.sejawatnya. Hargai pekerjaan orang lain Hargai pekerjaan orang lain Berikan pemahaman yang adil akan pendapat, perhatian, dan Berikan pemahaman yang adil akan pendapat, perhatian, dan

keberatan dari rekan sejawat.keberatan dari rekan sejawat. Untuk hal-hal di luar kompetensi yang dimiliki, minta pendapat dari Untuk hal-hal di luar kompetensi yang dimiliki, minta pendapat dari

profesional yang berkompetensi di bidang tersebut.profesional yang berkompetensi di bidang tersebut.

Page 9: etika profesi TI

IEEE-CS/ACM Code of Ethics IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practice and Professional Practice (cont.)(cont.)

8.8. Pengembang sistem seharusnya belajar terus terkait dengan Pengembang sistem seharusnya belajar terus terkait dengan praktik profesinya dan seharusnya mendukung pendekatan etis praktik profesinya dan seharusnya mendukung pendekatan etis dalam praktik profesinyadalam praktik profesinya.. Menambah pengetahuannyaMenambah pengetahuannya Meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan Meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan

sistem berkualitas yang aman, andal, dan bergunasistem berkualitas yang aman, andal, dan berguna Meningkatkan kemampuannya untuk menghasilkan Meningkatkan kemampuannya untuk menghasilkan

dokumentasi yang akurat, informatif, dan ditulis dengan dokumentasi yang akurat, informatif, dan ditulis dengan baik.baik.

Page 10: etika profesi TI

Pedoman Tambahan untuk Pedoman Tambahan untuk Profesional TIProfesional TI

Pahami apa itu keberhasilanPahami apa itu keberhasilan Pengembang (terutama) dan pengguna sistem komputer Pengembang (terutama) dan pengguna sistem komputer

harus melihat keberhasilan sebagai sesuatu yang harus melihat keberhasilan sebagai sesuatu yang melampaui sekedar penulisan kode programmelampaui sekedar penulisan kode program

Kembangkan untuk penggunaKembangkan untuk pengguna Untuk menghasilkan sistem yang berguna dan aman, Untuk menghasilkan sistem yang berguna dan aman,

pengguna harus dilibatkan dalam tahap-tahap pengguna harus dilibatkan dalam tahap-tahap pengembanganpengembangan sistem. sistem.

Rencanakan dan jadwalkan secara seksamaRencanakan dan jadwalkan secara seksama Memperhatikan kedetilan, lakukan dengan seksama dan Memperhatikan kedetilan, lakukan dengan seksama dan

hati-hati sewaktu membuat perencanaan dan hati-hati sewaktu membuat perencanaan dan penjadwalan proyek serta sewaktu membuatkan penjadwalan proyek serta sewaktu membuatkan penawaranpenawaran

Page 11: etika profesi TI

Pedoman Tambahan untuk Pedoman Tambahan untuk Profesional TI Profesional TI (cont.)(cont.)

Mengkaji penggunaan kembali perangkat lunakMengkaji penggunaan kembali perangkat lunak Jangan mengasumsikan bahwa perangkat lunak yang sudah Jangan mengasumsikan bahwa perangkat lunak yang sudah

ada aman dan dapat digunakan kembaliada aman dan dapat digunakan kembali MelindungiMelindungi

Perlu jaminan yang meyakinkan akan keamanan sistemPerlu jaminan yang meyakinkan akan keamanan sistem JujurJujur

Jujur dan terbuka mengenai kemampuan, keamanan, dan Jujur dan terbuka mengenai kemampuan, keamanan, dan keterbatasan dari perangkat lunakketerbatasan dari perangkat lunak

Page 12: etika profesi TI

Bagaimana MenghadapiBagaimana Menghadapi Masalah Profesional yang terkait Masalah Profesional yang terkait

EtikaEtika??1.1. BrainstormingBrainstorming

• Daftarkan risiko, isu, masalah, dan akibat yang adaDaftarkan risiko, isu, masalah, dan akibat yang ada• Daftarkan pihak-pihak yang terlibatDaftarkan pihak-pihak yang terlibat• Daftarkan tindakan/perbuatan yang mungkinDaftarkan tindakan/perbuatan yang mungkin

2.2. AnalisisAnalisis• Identifikasi tanggung jawab dari pembuat keputusanIdentifikasi tanggung jawab dari pembuat keputusan• Identifikasi hak-hak dari pihak-pihak yang terlibatIdentifikasi hak-hak dari pihak-pihak yang terlibat• Pertimbangkan dampak dari pilihan-pilihan tindakan Pertimbangkan dampak dari pilihan-pilihan tindakan

terhadap pihak-pihak tersebutterhadap pihak-pihak tersebut• Temukan pedoman dalam kode etik profesi anda (jika Temukan pedoman dalam kode etik profesi anda (jika

ada). Kategorikan tiap pilihan tindakan sebagai “wajib ada). Kategorikan tiap pilihan tindakan sebagai “wajib secara etis”, “dilarang secara etis”, atau “dapat diterima secara etis”, “dilarang secara etis”, atau “dapat diterima secara etis”secara etis”

• Pertimbangkan manfaat dari tiap pilihan tindakan, dan Pertimbangkan manfaat dari tiap pilihan tindakan, dan pilihlah salah satupilihlah salah satu

Page 13: etika profesi TI

CYBER LAWCYBER LAW

Page 14: etika profesi TI

ISTILAH LAINISTILAH LAIN

Cyber LawCyber Law Hukum teknologi informasi (Law of Hukum teknologi informasi (Law of

information technology)information technology) Hukum mayantara (Virtual World Law)Hukum mayantara (Virtual World Law)

Page 15: etika profesi TI

Konsep DasarKonsep Dasar Awalnya cyber law sesuatu yang sulit untuk Awalnya cyber law sesuatu yang sulit untuk

menjadi hukum nyata menjadi hukum nyata Dulu pencurian listrik tidak bisa dibuktikanDulu pencurian listrik tidak bisa dibuktikan

sekarang bisa dibuktikansekarang bisa dibuktikan Mestinya cyber law juga bisa.Mestinya cyber law juga bisa. Meskipun tidak nyata tetapi akibatnya sangat nyata Meskipun tidak nyata tetapi akibatnya sangat nyata

dan jelasdan jelasContohContoh:: Pencurian lewat Internet, perusakan database pada Pencurian lewat Internet, perusakan database pada

perusahaan tertentu.perusahaan tertentu. Contoh di atas akibatnya sangat jelas, tapi untuk Contoh di atas akibatnya sangat jelas, tapi untuk

pembuktian dengan hukum biasa (misal KUHP) pembuktian dengan hukum biasa (misal KUHP) sangat sulit sangat sulit

Page 16: etika profesi TI

PENDEKATAN CYBER LAWPENDEKATAN CYBER LAW

1.1. Pendekatan teknologi Pendekatan teknologi diarahkan pada diarahkan pada pembuktian secara teknologi pembuktian secara teknologi

2.2. Pendekatan budaya dan etika Pendekatan budaya dan etika berkaitan berkaitan dengan kebiasaandengan kebiasaan

3.3. Pendekatan hukum Pendekatan hukum sebagai upaya untuk sebagai upaya untuk menjerat pelaku dengan hukum positif menjerat pelaku dengan hukum positif di di Indonesia sudah disahkan UU tentang ITE Indonesia sudah disahkan UU tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).(Informasi dan Transaksi Elektronik).

Page 17: etika profesi TI

ASAS DALAM PENEGAKAN ASAS DALAM PENEGAKAN HUKUMHUKUM

1.1. Subjective territoriality, tempat tindak pidana Subjective territoriality, tempat tindak pidana dilakukan dan penyelesaian kasusnya di negara lain.dilakukan dan penyelesaian kasusnya di negara lain.

2.2. Objective territoriality, Hukum yang diterapkan di Objective territoriality, Hukum yang diterapkan di negara dimana akibat perbuatan itu merugikan negara dimana akibat perbuatan itu merugikan negara tertentu.negara tertentu.

3.3. Nationality, didasarkan pada kewarganegaraan Nationality, didasarkan pada kewarganegaraan pelaku kejahatan (hukum negara pelaku).pelaku kejahatan (hukum negara pelaku).

Page 18: etika profesi TI

ASAS DALAM PENEGAKAN ASAS DALAM PENEGAKAN HUKUM HUKUM (cont)(cont)

4.4. Passive nasionality, didasarkan pada Passive nasionality, didasarkan pada kewarganegaraan korban (hukum negara kewarganegaraan korban (hukum negara korban).korban).

5.5. Protective principle, berlakunya hukum Protective principle, berlakunya hukum didasarkan atas keinginan negara untuk didasarkan atas keinginan negara untuk melindungi kepentingan negara dari melindungi kepentingan negara dari kejahatan yang dilakukan di luar wilayahnya kejahatan yang dilakukan di luar wilayahnya korbanya pemerintah/negara. korbanya pemerintah/negara. komputer komputer pentagon USA disusupi virus dari orang pentagon USA disusupi virus dari orang Philipina.Philipina.

Page 19: etika profesi TI

ASAS DALAM PENEGAKAN ASAS DALAM PENEGAKAN HUKUM HUKUM (cont)(cont)

1.1. Asas Universality, perlu mendapatkan perhatian Asas Universality, perlu mendapatkan perhatian karena siapa saja yang melanggar dalam dunia karena siapa saja yang melanggar dalam dunia cyber negara akan menangkap dan menghukum cyber negara akan menangkap dan menghukum tidak perduli warga manapun dan siapapun yang tidak perduli warga manapun dan siapapun yang dirugikan.dirugikan.

2.2. Biasanya dipakai dengan pertimbangan yang Biasanya dipakai dengan pertimbangan yang dilakukan adalah kejahatan serius berdasarkan dilakukan adalah kejahatan serius berdasarkan perkembangan dalam hukum internasional.perkembangan dalam hukum internasional.

Page 20: etika profesi TI

Asas UniversalityAsas Universality

Asas ini disebut juga “Asas ini disebut juga “Universal Interrest Universal Interrest jurisdiction/tempat berlakunya hukumjurisdiction/tempat berlakunya hukum

Sehingga dalam Cyber Law perlu aturan Sehingga dalam Cyber Law perlu aturan tersendiri yang secara spesifik mengatur tentang tersendiri yang secara spesifik mengatur tentang dunia maya yang tanpa batas.dunia maya yang tanpa batas.

Atau dalam bahasa hukum yang bisa dipakai Atau dalam bahasa hukum yang bisa dipakai adalah istilah lex informatica adalah istilah lex informatica khusus khusus mengatur tentang persoalan2 TImengatur tentang persoalan2 TI

Page 21: etika profesi TI

BEBERAPA TEORI DUNIA BEBERAPA TEORI DUNIA CYBERCYBER

1.1. The Theory of the Uploader and the The Theory of the Uploader and the Downloader.Downloader.

2.2. The Law of the ServerThe Law of the Server

3.3. The Theory of International SpaceThe Theory of International Space

Page 22: etika profesi TI

The Theory of The Theory of the Uploader and the Downloaderthe Uploader and the Downloader

Suatu negara dapat melarang dalam wilayahnya Suatu negara dapat melarang dalam wilayahnya untuk kegiatan untuk kegiatan uploadinguploading dan dan downloadingdownloading yang yang diperkirakan dapat bertentangan dengan diperkirakan dapat bertentangan dengan kepentingannya.kepentingannya.

Contohnya:Contohnya:Suatu negara dapat melarang untuk Suatu negara dapat melarang untuk uploading & uploading & downloading downloading kegiatan perjudian di kegiatan perjudian di wilayahnya.wilayahnya. indobetonline.com indobetonline.com

Page 23: etika profesi TI

Minnesota adalah salah satu negara bagian Minnesota adalah salah satu negara bagian pertama yang menggunakan ketentuan ini.pertama yang menggunakan ketentuan ini.

Dalam konteks ini jika tidak mempunyai Dalam konteks ini jika tidak mempunyai perangkat/teknologi sangat susah untuk perangkat/teknologi sangat susah untuk melakukan pemantauan atau pengawasan. melakukan pemantauan atau pengawasan. Terlebih jika belum ada perangkat/aturan Terlebih jika belum ada perangkat/aturan hukumnya.hukumnya.

The Theory of The Theory of the Uploader and the Downloader the Uploader and the Downloader (cont)(cont)

Page 24: etika profesi TI

The Law of the ServerThe Law of the Server

Pendekatan ini memperlakukan server di mana Pendekatan ini memperlakukan server di mana WEBPAGESWEBPAGES secara fisik berlokasi, di mana secara fisik berlokasi, di mana mereka dicatat sebagai data elektronik.mereka dicatat sebagai data elektronik.

Misalnya sebuah Misalnya sebuah WEBPAGES yang berlokasi di WEBPAGES yang berlokasi di Stanford University maka akan tunduk pada Stanford University maka akan tunduk pada hukum California.hukum California.

Teori ini sulit dilakukan jika Uploader berada Teori ini sulit dilakukan jika Uploader berada dalam yurisdiksi asing.dalam yurisdiksi asing.

Page 25: etika profesi TI

The Theory of International SpaceThe Theory of International Space

Ruang cyber dianggap sebagai Ruang cyber dianggap sebagai the fourth space.the fourth space. Analoginya adalah tidak terletak pada kesamaan fisik Analoginya adalah tidak terletak pada kesamaan fisik

semata melainkan sifat internasional.semata melainkan sifat internasional. Tidak ada ruang yang tidak tersentuh oleh teori ini.Tidak ada ruang yang tidak tersentuh oleh teori ini. Semua tempat dapat dimasuki teori ini, karena dunia Semua tempat dapat dimasuki teori ini, karena dunia

cyber mempunyai karakteristik yang maya.cyber mempunyai karakteristik yang maya.

Page 26: etika profesi TI

INSTRUMEN INTERNASIONAL DI INSTRUMEN INTERNASIONAL DI BIDANG KEJAHATAN CYBERBIDANG KEJAHATAN CYBER

1.1. Awalnya tidak pernah mendapat perhatian Awalnya tidak pernah mendapat perhatian internasional.internasional.

2.2. Namun setelah muncul tindakan kejahatan Namun setelah muncul tindakan kejahatan baru yang bersifat lintas batas (Transnasional) baru yang bersifat lintas batas (Transnasional) apapun kejahatan itu, pokoknya melalui apapun kejahatan itu, pokoknya melalui Internet Internet cyber crime cyber crime

Page 27: etika profesi TI

Apakah Ada Instrumen/Alatnya?Apakah Ada Instrumen/Alatnya?

Covention on Cyber Crime tahun 2001 yang Covention on Cyber Crime tahun 2001 yang digagas Uni Eropa.digagas Uni Eropa.

Sangat memungkinkan untuk diratifikasi atau Sangat memungkinkan untuk diratifikasi atau diikuti/disetujui/ditandatangani oleh negara diikuti/disetujui/ditandatangani oleh negara lain.lain.

Biasanya harus mendapatkan persetujuan Biasanya harus mendapatkan persetujuan dari DPR (termasuk Indonesia).dari DPR (termasuk Indonesia).

Page 28: etika profesi TI

ISI DARI CYBER LAWISI DARI CYBER LAW

1.1. Hak ciptaHak cipta

2.2. Hak merekHak merek

3.3. Pencemaran nama baikPencemaran nama baik

4.4. Fitnah, penistaan, dan penghinaanFitnah, penistaan, dan penghinaan

5.5. Serangan terhadap fasilitas komputerSerangan terhadap fasilitas komputer

6.6. Pengaturan tentang sumber daya internet seperti Pengaturan tentang sumber daya internet seperti IP-address, Domain Name, dan sejenisnya.IP-address, Domain Name, dan sejenisnya.

Page 29: etika profesi TI

ISI DARI CYBER LAWISI DARI CYBER LAW

7.7. Kenyamanan individu/privacy.Kenyamanan individu/privacy.8.8. Prinsip kehati-hatian (Duty Care) Prinsip kehati-hatian (Duty Care) 9.9. Tindakan kriminal (Criminal Liability) biasa yang Tindakan kriminal (Criminal Liability) biasa yang

menggunakan TI sebagai alat.menggunakan TI sebagai alat.10.10. Kontrak dan transaksi elektronik serta tanda tangan Kontrak dan transaksi elektronik serta tanda tangan

digital/elektronik.digital/elektronik.11.11. Pornografi, termasuk pornografi anak-anak.Pornografi, termasuk pornografi anak-anak.12.12. Pencurian melalui InternetPencurian melalui Internet13.13. Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen14.14. Pemanfaatan Internet dalam aktivitas keseharian Pemanfaatan Internet dalam aktivitas keseharian

manusia manusia e-gov, e-edu, e-health, dll e-gov, e-edu, e-health, dll

Page 30: etika profesi TI

Thank YouThank You