ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

14
ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT KELOMPOK 2: ANISA MAYA SAVITRI ANGGA M . AKROMI

Transcript of ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

Page 1: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORATKELOMPOK 2:ANISA MAYA SAVITRIANGGAM . AKROMI

Page 2: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON

Enron adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1930 sebagai Northern Natural Gas.

Tokoh Penting : Pendiri Enron : Kenneth Lay, CEO dan CRO Sementara : Stephen F.

Cooper, Ketua : John J. Ray, III Wakil Komisaris : Clifford Baxter

Page 3: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON KAP ARTHUR ANDERSON salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang

berdiri sejak 1913 Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam “the big four” (PricewaterhouseCoopers, Deloitte, Ernst & Young, KPMG) lalu pecah menjadi “the big five” Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi (fungsi akuntansi dan konsultasi) Arthur Andersen, (1999)

KERJA SAMA KAP ARTHUR ANDERSON dan ENRON

Arthur andersen Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, juga sebagai konsultan manajemen Enron. KAP tersebut memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal.

Page 4: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal

dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan).

KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.

Page 5: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON Lembaga - Lembaga Eksternal juga Ikut

Bertanggung Jawab Terjadinya Kasus Enron Auditor.

Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.

Konsultan hukum. Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins

juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi, struktur, dan legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron.

Page 6: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON Regulator. Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi

oleh Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.

Pasar ekuitas. Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan

tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.

Pasar hutang. Enron menginginkan dan membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron

membayar Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar. Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan.

Page 7: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON MUNCULNYA KASUS

Window dressing (Memanipulasi akun – akun laporan keuangan agar nampak menarik di mata investor dengan cara menyembunyikan hutang – hutang $12 billion dan menaikkan pendapatannya senilai US $ 600 juta.Teknik- off balance sheet (mencatat di buku besar sehingga tidak nampak di laporankeuangan)Special purpose partnership (Mendirikan ± 90 Perusahaan diluar enron untuk mengalihkan hutang – hutang enron)

Pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di firma audit Arthur Andersen. Pada tanggal 12 Oktober 2001 Arthur Andersen menerima perintah dari para pengacara Enron untuk memusnahkan seluruh materi audit, kecuali berkas-berkas yang paling dasar. Kini, Arthur Andersen menghadapi berbagai tuntutan di pengadilan. Diperkirakan tak kurang dari $ 32 miliar harus disediakan Arthur Andersen untuk dibayarkan kepada para pemegang saham Enron yang merasa dirugikan karena auditnya yang tidak becus. Ratusan mantan karyawan yang marah juga sudah melayangkan gugatan kepada Andersen. Di luar itu, otoritas pasar modal dan hukum Amerika Serikat pasti akan memberi sanksi berat jika tuduhan malapraktek itu terbukti. Belakangan, salah satu mantan petinggi Enron, Cliff Baxter tewas bunuh diri karena tak tahan menghadapi tekanan bertubi-tubi.

Selain penghancuran dokumen, terungkap pula adanya kemitraan Enron dengan perusahaan “kosong”, seperti Chewco dan JEDI. Perusahaan dengan nama yang terkesan main-main (Chewco dan JEDI adalah karakter dalam Star Wars) ini membuat para eksekutif Enron yang mengemudikannya kaya raya.

Page 8: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON KASUS TERUNGKAP Penyebabnya: ®  Masalah kepentingan pemegang saham

mayoritas dan manajemen Transaksi dengan pihak beberapa perusahaan afiliasi

®  Pemberian opsi saham (stock option plan) yang masif tidak hanya kepada karyawan  kunci, bahkan komite audit, karyawan bisa, serta program pensiun karyawan dengan memperoleh opsi saham perusahaan.

®  Penjualan saham dalam skala besar oleh pihak orang dalam.

Page 9: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON

Dampak Keruntuhan Enron Keruntuhan perusahaan energi Enron cukup

banyak berdampak bagi dunia bisnis internasional. Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001 sedikitnya 4.000 karyawan kehilangan pekerjaan. Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran dolar (JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya). Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena simpanan hari tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan tabungan 20.000 karyawan Enron terikat dalam saham yang kini tanpa nilai.

Page 10: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON BERAKHIRNYA KASUS ENRON

PERUBAHAN YANG TERJADI SETELAH KASUS - Disahkan UU baru, Sarbannes Oxley,

Act 2002 : - Larangan melakukan jasa konsultasi

bersamaan dengan audit keuangan - Pembatasan masa partner audit

(7thn) - Keharusan Auditor untuk memberikan

opini terhadap keandalan SPI

Page 11: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON 1C.      Kemahiran profesional Arthur Anderson

terhadap enron. Arthur Andersen merupakan KAP yang ahli dan

profesional dalam bidangnya sebagai auditor, tetapi sangat disayangkan ke profesionalisme yang dimilikinya harus salah digunakan, karena ia tidak memiliki sikap independensi mental dan tidak memiliki sifat tanggung jawab atas pekerjaan yang dimilikinya, ia lebih memilih untuk melakukan kecurangan bersama dengan petinggi enron demi mendapatkan keuntungan untuk dirinya maupun pihak enron.Jelas ini sudah sangat melanggar etika profesi dirinya sebagai seoarang auditor atau auntan. Karena tindakannya ini maka Arthur Andersen menerima hukuman memberikan uang $32 milyar untuk para pemegang saham enron, karena sudah melanggar kode etik profesinya sebagai auditor dalam mengaudit dan menerima tuntutan dari para karyawan.

Page 12: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang

menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity; pressure; dan rationalization, Ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik (public trust). Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis adalah hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

Page 13: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KASUS ENRON Dari kasus tersebut secara kasat mata kasus tersebut terlihat pelanggaran terhadap 5 Prinsip

Etika Profesi, yaitu :

1.·Adanya pelanggaran prinsip tanggung jawab. Yaitu pihak Arthue Andersen sebagai sebuah kantor akuntan public tidak dapat memelihara kepercayaan masyarakat terhadap jasa profesional seorang akuntan dikarenakan mudah tergiur oleh bayaran yang besar dari Enron untuk bersikap menilai secara baik perusahaan Enron yang ternyata dalam kondisi buruk.

 2. Adanya pelanggaran pada prinsip kepentingan publik. Yaitu perusahaaan kurang memegang teguh kepercayaan masyarakat, perusahaan hanya semata-mata bertanggungjawab pada kepentingan klien dan tidak menitikberatkan pada kepentingan public.

3. Adanya pelanggaran pada prinsip obyektivitas. Seharusnya setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Namun dalam kasus ini terlihat bahwa beberapa elemen perusahaan memiliki doublejob di perusahaan Enron dan di kantor akuntan public Arthur sehingga banyak terjadi konflik kepentingan. Pun para pemimpin perusahaan CEO, CFO, bendahara dan beberapa pihak lagi dalam perusahaan menggunakan jabatannya untuk mendapatkaan manfaat demi kepentingan pribadinya.

·4.  Adanya pelanggaran pada prinsip Integritas. Prinsip Integritas mengharuskan anggotanya untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasisa penerima jasa. Dalam kasus ini Enron pernah menerbitkan laporan keuangan yang bukan hasil actual yang terjadi namun laporan keuangan dibuat dan menunjukkan laba yang besar agar terlihat bagus oleh klien dan pasar.

5. Adanya pelanggaran prinsip professional. Yaitu pihak perusahaan yang seharusnya berprilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat menjatuhkan perusahaan. Namun dalam kasus ini bahkan CEO dan CFO perusahaan membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu terjadi yang didalamnya jelas melanggar etika dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading),

Page 14: ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT.ppt

KESIMPULAN    :

Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis yang sehat dan keluar dari prinsip good corporate governance. Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.

KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjunjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat yaitu dengan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan (deception of information).Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.