Etika Penelitian

download Etika Penelitian

of 3

description

etika penelitian

Transcript of Etika Penelitian

Etika Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, terdapat etika penelitian yang harus diperhatikan oleh para peneliti. Pengertian etika itu sendiri, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, ethikos, yang berarti adat istiadat, kebiasaan. Etika merupakan cabang ilmu filsafat yang objek kajiannya adalah tingkah laku manusia, yang dilihat dari baik buruknya. Hubungan etika dengan penelitian, etika dijadikan sebagai ukuran kepatutan boleh atau tidaknya, baik atau buruknya aspek-aspek yang dijadikan bahan penelitian. Hal ini diperlukan dalam penelitian karena hakikat penelitian adalah mencari suatu kebenaran dari suatu kejadian atau situasi, dimana kebenaran tersebut bersifat empiris dan logis. Empiris berarti sesuai dengan apa yang dilihat oleh indera yang dimiliki oleh manusia, sedangkan logis berarti hipotesis yang sudah dinyatakan benar. Dengan demikian, untuk menghasilkan penelitian yang bersifat empiris dan logis, dibutuhkan etika sebagai fondasi atau rambu-rambu bagi para peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian.

Etika penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai pencarian ilmiah yang berpola

Tujuan akhir dari penelitian adalah mengembangkan dan menguji teori. Penelitian harus dilakukan dengan dilandaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Menurut Walberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu1. Mengidentifikasi masalah penelitian.

2. Melakukan studi empiris.

3. Melakukan replikasi atau pengulangan.

4. Menyatukan dan melakukan peninjauan ulang,

5. Mengevaluasi.

Pencarian ilmiah adalah suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode-metode yang diorganisasikan secara sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Pencarian berpola adalah suatu prosedur pencarian dan membuat suatu laporan dengan menggunakan cara-cara dan sistematika tertentu, disertai penjelasan dan alasan yang kuat. Pencarian berpola bukan merupakan pencarian yang bersifat sempit dan mekanistis, tetapi mengikuti standar prosedur yang ada. Prosedur pencarian ini pada awalnya bersifat spekulatif, mencoba menggabungkan ide-ide dan metode-metode, kemudian menuangkan ide-ide dan metode tersebut dalam suatu prosedur yang baku.

2. Objektivitas

Penelitian harus memiliki objektivitas, baik dalam karakteristik maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan.3. Ketepatan

Di dalam penelitian, dibutuhkan tingkat ketepatan, kemudian secara teknis pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reabilitas yang memadai, model penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisis datanya tepat.

4. Verifikasi

Penelitian dapat diverifikasi, atau dengan kata lain dapat dikonfirmasikan, direvisi ulang dengan cara yang sama atau berbeda.

5. Empiris

Penelitian ditandai oleh pendekatan empiris yang kuat. Empiris berarti pengalaman, pengalaman yang didapat dan ditangkap melalui panca indera. Kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan. 6. Penjelasan ringkas

Penelitian mencoba memberi penjelasan yang ringkas tentang suatu situasi yang diteliti. Tujuan akhir dari sebuah penelitian adalah meringkas suatu situasi atau kejadian yang kompleks menjadi lebih sederhan dan ringkas, sehingga dapat dengan mudah dipahami.

7. Penalaran logis

Kegiatan penelitian menuntun adanya penalaran yang logis. Penalaran merupakan proses berpikir yang menggunakan prinsip deduktif atau induktif. Penalaran deduktif, penarikan kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila premisnya benar maka kesimpulannya otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidenfikasi hubunganhubungan baru dalam pengetahuan yang ada. Dalam penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus baik individual, situasi, peristiwa, kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum.

8. Kesimpulan kondisional

Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut atau tidak menghasilkan suatu kepastian. Sekalipun dikatakan kepastian, kepastian tersebut adalah relatif.