Etika pembangunan
-
Upload
anton-hilman -
Category
Government & Nonprofit
-
view
58 -
download
1
Transcript of Etika pembangunan
KELOMPOK I Agus Ilman Ahmad Daroni Ahmad Faizal Alamsyah Annisa Puspita Annisa Septa Adji P Anton Hilman Ari Susanto
Pembimbing : Rodlial Ramdhan Tackbir Abubakar, S.IP., M.AP
ETIKA ADMINISTRASI
ETIKA ADMINISTRASI
1. KONSEP DASAR ETIKA2. PENGERTIAN PEMBANGUNAN3. PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN4. PENGERTIAN ETIKA PEMBANGUNAN5. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN ETIKA PEMBANGUNAN
Etika Pembangunan
ETIKA ADMINISTRASI
MENURUT BAHASA, ETIKA BERASAL DARI BAHASA YUNANI YAITU DARI KATA ‘ETHOS’ YANG BERARTI WATAK ATAU KEBIASAAN. ETIKA MENCAKUP ANALISIS DAN PENERAPAN KONSEP SEPERTI BENAR, SALAH, BAIK, BURUK, DAN TANGGUNG JAWAB. ETIKA BERARTI ILMU TENTANG APA YANG BIASA DILAKUKAN ATAU ILMU TENTANG ADAT KEBIASAAN
Konsep Dasar Etika
Pengertian Etika
ETIKA ADMINISTRASI
1. Etika membuat kita memiliki pendirian dalam pergolakan berbagai pandangan
moral yang kita hadapi.
2. Etika membantu agar kita tidak kehilangan orientasi dalam transformasi budaya,
sosial, ekonomi, politik dan intelektual dewasa ini melanda dunia kita.
3. Etika juga membantu kita sanggup menghadapi ideologi-ideologi yang merebak
di dalam masyarakat secara kritis dan obeyktif.
ETIKA ADMINISTRASI
Kegunaan Etika
Jenis-jenis Etika
ETIKA ADMINISTRASI
1. Etika filosofis
Etika filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata “philosophis” yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: “philos” yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Etika filosofis adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut pandangan filsafat
ETIKA ADMINISTRASI
2. Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika ini memandang semua perbuatan moral sebagai perbuatan-perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan atau sesuai dengan kehendak Tuhan, perbuatan-perbuatan sbegai perwujudan cinta kasih kepada Tuhan, dan perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri kepada Tuhan
ETIKA ADMINISTRASI
3. Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat. Etika sosiologis memandang etika sebagai alat mencapai keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. Jadi etika sosiologis lebih menyibukkan diri dengan pembicaraan tentang bagaimana seharusnya seseorang menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan masyarakat
ETIKA ADMINISTRASI
4. Etika diskriptif dan etika normatif
Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini berbicara tentang kenyataan sebagaimana adanya tentang nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit. Etika ini hanya memaparkan, karenyanya dikatakan bersifat deskriptif. Sedangkan etika normatif berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Jadi etika ini berbicara tentang norma-norma yang menuntun perilaku manusia serta memberi penilaian dan hiambauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya.
5. Etika deontologis
Istilah deontologis berasal dari kata Yunani yang berati kewajiban, etika ini menetapkan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Dasar yang dipakai dalam etika ini adalah bahwa suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari suatu tindakan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri baik pada dirinya sendiri. Bahwa etika ini menekankan motivasi, kemauan baik, dan watak yang kuat dari pelaku, lepas dari akibat yang ditimbulkan dari pelaku.
ETIKA ADMINISTRASI
Pengertian PembangunanPembangunan pada dasarnya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu Negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation
building).Menurut para ahli• Menurut Gandhi, pembangunan sebagai suatu konsep normatif, menyiratkan
pilihan-pilihan tujuan untuk mencapai apa yang disebut sebagai “realisasi potensi manusia”.
• Menurut Todaro, pembangunan sebagai proses multidimensi mencakup perubahan penting dalam struktur sosial, sikap masyarakat dan lembaga-lembaga nasional dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequality), dan pemberantasan kemiskinan absolut.
Perkembangan Teori Pembangunan
1. Teori Modernisasi
Teori ini merupakan teori yang banyak dianut oleh negara-negara berkembang dan mendominasi perkembangan studi pembangunan. Teori Modernisasi berasal dari konsep-konsep dan metafora yang diturunkan dari Teori Evolusi. Perubahan sosial pada dasarnya merupakan gerakan searah, linier, progresif dan perlahan-lahan, yang membawa masyarakat berubah dari tahapan primitif ke tahapan yang lebih maju, dan membuat berbagai masyarakat memiliki bentuk dan struktur serupa.
2. Teori Ketergantungan
Teori ini merupakan kritik dari Teori Modernisasi yang dianggap terlalu menekankan aspek internal negara berkembang tanpa melihat kondisi hubungan yang tidak seimbang (eksploitatif) antara negara berkembang dengan negara maju. Awalnya berkembang di negara-negara Amerika Latin. Para penggagas teori ini antara lain Raul, Paul Baran, Andre Gunder Frank, Samir, dan Amin Bill Warren.3. Teori Sistem DuniaTeori ini merupakan hasil dari ketidakpuasan Immanuel atas Teori Ketergantungan. Wallerstein merevisi kelompok negara menjadi tiga, yakni pusat, semi pinggirian (semi-periphery), dan pinggiran (periphery) dan menekankan pada analisa totalitas dan terbuka. Negara tidak bisa dianalisis secara mandiri dan terpisah dari sistem dunia. Kondisi suatu Negara ditentukan oleh dinamika sistem dunia. Teori ini salah satunya mampu menjelaskan tumbuhnya negara industri baru seperti Singapura atau Korea Selatan.
Pengertian Etika PembangunanMenurut Goulet, etika pembangunan adalah “the examination of ethical and
value questions posed by development theory, planning, and practice”. Sejalan dengan Goulet, Crocker mendefinisikan Etika Pembangunan sebagai nilai normatif atau penilaian etika terhadap tujuan dan maksud dari dunia ke tiga dan pembangunan global.
Dari definisi di atas, ada tiga fungsi utama etika pembangunan, yaitu mengangkat nilai-nilai sebagai suatu kebutuhan (needs) bukan sekedar kemauan (wants), berbasis pada keadilan (justice) bukan sekedar sedekah (charity), keadilan yang bukan bersifat individual atau perilaku tetapi terstruktur dan terlembaga, dan tidak sekedar memanipulasi
Jadi, etika pembangunan memberikan kebijakan dan keputusan pembangunan dan implementasi yang tidak memberikan akibat akan runtuhnya suatu budaya, terkorbankannya kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat semata-mata demi keuntungan sekelompok orang, ideologi tertentu ataupun alasan efisiensi.
Dalam memformulasikan etika pembangunan menjadi bidang kajian (Goulet, 1997)
1. Etika pembangunan dipandang sebagai metode dan prosedur penelitian yang berbeda; prinsip-prinsip umum sebagai pedoman memformulasikan strategi-strategi yang etis; strategi yang etis dalam pengambilan keputusan dan aksi pembangunan yang spesifik; dan penyedia standar normatif untuk mengevaluasi kinerja pembangunan.
2. Memusatkan perhatian pada teori dan praktek pembangunan yang berkaitan dengan lingkungan, keteraturan dunia, dan area antar-disiplin. Analisis formal yang dilakukan pada isu-isu: justifikasi utama pada hak asasi, kebutuhan, kapasitas dan hak menguasai; penilaian etika pada kebijakan yang berdampak pada korban dan marginalisasi akibat proses pembangunan; evaluasi kompetisi antara ekonomi, politik, dan sistem sosial; dan konsep baru mengenai keamanan (security).
Permasalahan-permasalahan Etika Pembangunan
1. Globalisasi ekonomi
Globalisasi saat ini sedang gencar-gencarnya dicetuskan oleh dunia, terutama oleh negara-negara maju
dan negara yang merasa mampu mengambil tempat dan kesempatan. Dalam globalisasi, batas dari setiap negara
sudah tidak jelas mengingat adanya kebebasan dari setiap negara maupun warganya untuk melakukan berbagai
hal yang menyangkut ekonomi seperti adanya investasi dari pihak asing
2. Masalah pengangguran
Masalah pengangguran memang merupakan masalah yang cukup rumit yang pemecahannya juga masih
belum bisa dipastikan. Banyak anggapan bahwa untuk menanggulangi tingkat pengangguran, maka harus
diciptakan lapangan pekerjaan yang banyak.
3. Tanggung jawab sosial sebagai sebagai tantangan
Semakin besar pembangunan yang dilakukan, maka harus diakui bahwa semakin besar pula tanggung jawab yang diemban, termasuk tanggung jawab social. Adapun tanggung jawab sosial diwujudkan dengan kepedulian sosial, meliputi;
1) Penggunaan tenaga kerja setempat dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan organisasi sepanjang tenaga kerja local local tersebut memenuhi berbagai persyaratan administrative dan perundang-undangan, termasuk dalam arti jumlah dan mutunya.
2) Pemanfaatan masyarakat sekitar organisasi sebagai pemasok bahan yang diperlukan. 3) Keterlibatan dalam aktivitas social yang berlangsung di masyarakat sekitar.
4) Penyediaan sarana dan prasarana umum dan social yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar dan tidak hanya diperuntukkan bagi para karyawan organisasi dan para anggota keluarganya.
5) Berperan aktif dalam membangun masyarakat sekitar sehingga menjadi masyarakat yang mandiri dengan kemampuan yang lebih tinggi.
4. Pelestarian lingkungan hidup
Tantangan lainnya dalam pembangunan adalah mengenai pelstarian lingkungan hidup. Hal yang memang terlihat cukup sulit dalam tantangan ini adalah pembangunan selalu diidentikkan dengan kemajuan dan penggunaan teknologi tinggi sementara itu, efek dari teknologi biasanya tidak jauh dari sesatu yang bersifat merusak lingkungan. Satu hal yang harus kita sadari dalam hidup ini adalah bahwa menjaga lingkungan merupakan hutang yang harus kita bayar terhadap generasi berikutnya
5. Keanekaragaman tenaga kerja
Manusia di muka bumi ini memang hany memiliki satu spesies, yakni manusia itu senidiri.
Namun, hal yang menjadi perhatian adalah bahwa manusia ternyata memiliki keanekaragaman, baik
menyangkut; jenis kelamin, agama, suku, ras, dan lain-lain. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan
dimana diharapkan tidak terjadinya suatu diskriminasi yang membuat pihak-pihak tertentu tidak dapat
bekerja di perusahaan tertentu.
6. Konfigurasi demografi
1) Penduduk yang belum waktunya memasuki lapangan
pekerjaan (anak-anak yang masih dalam batasan umur
belum boleh bekerja)
2) Penduduk yang tergolong pada angkatan kerja, dan
3) Penduduk yang tergolong purnakarya.
6. Penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang wajib mengingat era pembangunan sudah memasuki era
globalisasi yang sarat akan persaingan. Dalam persaingan, maka yang terbaiklah tentunya yang akan
menang. menciptakan sesuatu yang terbaik dan lebih baik lagi tentunya adalah dengang teknologi yang
semakin mutakhir. Mengembangkan suatu teknologi tentunya harus memiliki ilmu pengetahuan pula.
7. Bidang politik sebagai tantangan
Dalam menjalankan suatu pembangunan, biasanya kental akan campur tangan politik dalam
menentukan rioritas dan kebijakan. Bidang politik tentunya tidak saja hanya menyangkut partai politik,
tetapi bagai mana menjalankan Negara ini kedepannya juga termasuk kajian politik. Hal ini tentunya dapat
dicontohkan seperti pengaturan angkatan bersenjata dalam menjaga stabilitas ekonomi dan bahkan di
beberapa Negara dimanfaatkan untuk membantu keamanan pembangunan suatu Negara.
kesimpulan
Etika pembangunan meliputi dua pengertian, yaitu etika dan pembangunan. Etika adalah serangkaian nilai yang berkenaan dengan aturan formal ataupun non formal. Adapun pembangunan adalah sebagai rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu Negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Jadi etika pembangunan adalah bahwa disiplin baru yang berkaitan dengan hal normative dimensi pembangunan.
Dalam kondisi Negara dan bangsa seperti sekarang ini maka etika pembangunan menjadi sangat relevan untuk dikembangkan dan diimplementasikan dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur seperti yang dicita-citakan. Namun dalam mengembangkan etika pembangunan tersebut ada berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapai antara lains eperti masalah dalam globalisasi ekonomi, konfigurasi ekonomi, dan lain sebagainya.