(M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

38
Kelompok 1

description

nothing

Transcript of (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Page 1: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Kelompok 1

Page 2: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi
Page 3: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Ruang lingkupEtik akademik mencakup etika dalam :

Interaksi dosen – mahasiswa :• menyampaikan, mencari kebenaran, membaca,

berdiskusi menurut cara-cara ilmiah• Meneliti, menghargai hakikat ilmu, tata cara pemikiran,

mencari kebenaran dari sumber-sumber informasi dan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat dan/atau kepada mahasiswa

• Menyampaikan hasil dari pembelajaran dan/atau penelitian kepada msyarakat. Ilmu yg benar ini disampaikan kepada msyarakat untuk diaplikasikan di masyarakat untuk mendapatkan manfaat bagi masyarakat

Page 4: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Etika dalam hal ini dibatasi sebagai nilai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat (Bertens 1994: 6). Etika merupakan moral yang menentukan perilaku baik atau buruk secara kontekstual. Dengan demikian, etika akademik dapat diartikan sebagai aturan atau ketentuan yang menyatakan perilaku baik atau buruk para pelaku intelektual ketika mereka berbuat atau berinteraksi dalam kegiatan yang berkait dengan ranah kognitif.

Page 5: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Sonhaji (1996) menekankan pentingnya etika akademik dalam pengembangan dan kegiatan di perguruan tinggi (PT). Senada dengan itu, Susanto, Suwito, dan Djojodagdo (1996) dan Zubair (1987: 21) menegaskan bahwa etika akademik perlu ditegakkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan PT sehingga dapat ditentukan standar yang jelas

Page 6: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

PT dan Masyarakat Akademik PT merupakan suatu masyarakat yang di dalam mekanisme kerjanya PT terikat dengan etika, yakni patokan moral untuk bertindak dan menginterpretasi suatu tindakan atau keadaan. Anggota masyarakat PT terdiri atas tiga kelompok yang secara integratif membangun institusi PT, yakni mahasiswa, dosen, dan staf administrasi. Ketiga unsur ini berinteraksi secara alamiah di dalam budaya akademik untuk mencapai satu tujuan, yaitu mencerdaskan mahasiswa dalam intelek, emosi, dan ketaqwaan mereka. Jika satu dari ketiga unsur itu tidak ada, masyarakat yang membentuk institusi itu bukan merupakan PT

Page 7: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Tugas PT mencakup tiga hal yang dikenal sebagai Tridharma PT, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian, dan menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat. PT merupakan institusi yang terkait dengan teori dalam hal menyampaikan teori kepada mahasiswa (pendidikan dan pengajaran), membentuk atau merekayasa teori (penelitian), dan mengaplikasikan teori (kepada masyarakat) untuk kemashlahan umum. Di dalam menjalankan ketiga dharma ini PT terikat kepada etika akademik.

Page 8: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Sebagai aturan, etika akademik berdasar pada pemikiran kritis, artinya pemunculan satu pernyataan moral dalam satu profesi seperti PT bersifat alamiah sesuai dengan konteks PT. Dengan pandangan ini dapat diartikan bahwa etika akademik merupakan etika terapan. Dengan merujuk Bertens (1994: 293-302), satu dari empat unsur berikut menjadi dasar pertimbangan dalam pemunculan etika, yaitu sikap awal, informasi, norma moral, dan logika.

Page 9: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Etika DosenDosen menjaga kerhasiaan data akademik

mahasiswa. Dosen merupakan orang terpercaya dalam menjaga kerahasiaan data akademik mahasiswa dan tidak akan memberikan data itu apabila pemaparan data rahasia itu dapat membahayakan profesi dosen, mahasiswa, dan masayarakat serta unsur yang terkait dengan kemanusiaan.

Page 10: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Etika Dosen - MahasiswaDosen menghindari segala bentuk interaksi dengan

mahasiswa yang dapat menimbulkan hubungan pelanggaran norma sosial dan susila.Dalam kenyataannya mahasiswa merupakan pihak yang lemah dan menurut segala perintah dosen. Dalam keluguan dan kelemahan mereka mahasiswa sering terperdaya oleh perilaku, ucapan, dan perbuatan dosen sehingga terjadi hubungan intim yang tidak wajar antara dosen dan mahasiswa. Perilaku seperti ini dilarang oleh norma agama. Dalam membimbing mahasiswa dosen harus menghindari segala situasi yang dapat mengakibatkan hubungan yang tidak baik ini.

Page 11: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Segala pelanggaran terhadap etika akademik berhadapan dengan sanksi hukum yang ditetapkan oleh pemerintah atau sanksi dari masyarakat. Yang amat penting di dalam penguatkuasaan etika akademik adalah kesadaran moral para pelaksana kegiatan akademik: dosen, mahasiswa dan staf administrasi. Sanksi pelanggaran etika akademik dapat berupa sanksi administrasi, pencabutan hak melakukan kegiatan akademik sampai kepada pemecatan dosen. Fungsi, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dosen sesuai dengan Tridharma PT didasarkan pada etika akademik. Etika akademik merupakan dasar bagi para dosen, mahasiswa, dan staf administrasi untuk berinteraksi secara produktif dan dinamis

Page 12: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Etika MahasiswaMAHASISWA sebagai bagian integral dari

kehidupan kampus yang mengembangkan wacana atau iklim akademik, penelitian dan pengabdian, menempati posisi yang strategis. Dalam kehidupannya di kampus, mahasiswa berkutat dengan berbagai aturan, yang mau tidak mau mengikat mereka, walaupun dalam konteks kampus mahasiswa memiliki kebebasan mimbar akademik, dan kebebasan berpendapat. Sudah tentu setiap manusia menginginkan suatu kebebasan dalam hidupnya, walaupun kebebasan itu bukan berarti tanpa batas.

Page 13: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

KEWAJIBAN CIVITAS AKADEMIKAUMUM

BANGGA TERHADAP PERGURUAN TINGGI sebagai sumber intelektual

Secara moral, mahasiswa wajib mematuhi peraturan akademik yang berlaku di perguruan tinggi tempat ia belajar

Page 14: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

KEWAJIBAN CIVITAS AKADEMIKABelajar

Mahasiswa wajib belajar, membaca, berdiskusi, berinteraksi dengan dosen

Mahasiswa hendaknya mengembangkan sikap kritis

Page 15: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

KEWAJIBAN CIVITAS AKADEMIKAMeneliti

Mahasiswa wajib menggali informasi dari berbagai sumber

Meneliti berarti juga menmukan informasi-informasi baru

Dalam hal ini, mahasiswa hendaknya bersikap/berpikir kritis, rasional terhadap hasil penelitiannya. Dosen ,membantu mahasiswa berpikir kritis, sistematik, dan teratur

Page 16: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

KEWAJIBAN CIVITAS AKADEMIKAMengabdi pada msyarakat :

Mahasiswa wajib menyampaikan ilmu/kebenaran kepada masyarakt, untuk manfaat masyarakat

Dalam menyampaikan kebenaran/ilmu kepada masyarakat diperlukan sifat bijaksana. Bila hasil penelitian diperkirakan akan meresahkan masyarakat, maka tidak dipublikasikan di media massa.

Page 17: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Kecurangan akademikCheatingPlagiatFalsificationFabrication

Page 18: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Cheating : nyontek, curangMenerima/memberi bantuan dari/kepada sesama

peserta ujian pada waktu ujianMengganti peserta ujian dengan dirinyaMeminta orang lain menggantikan seseorang

dalam ujianMengganti kertas ujiannya dengan yang lain,

diminta penilaian ulangMemiliki, menjual, membeli materi yg akan

diujikan secara tidak berhak

Page 19: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Plagiat, plagiarismMenyerahkan tugas/karya tulis orang lain,

sebagian atau seluruhnya, sebagai karyanya sendiri

Menggunakan ide orang lain sebagai idenya. Bila harus menggunakan, berikan tanda rujukan

Menyerahkan karya lama, miliknya atau orang lain sebagai karya baru, tanpa izin

Page 20: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Falsification Mengubah/memanipulasi atau memilih data

untuk mencapai kesimpulan yang dikehendaki

Page 21: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Fabrication Menyampaikan informasi “hasil penelitian”

yang sebenarnya diperoleh dari data yang dikarang-karang saja. Data yang sebenarnya tidak ada

Page 22: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Sanksi Pelanggaran ringan :

Pengurangan nilaiDiberi tugas ekstraMengulang tugas

Page 23: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Pelanggaran beratSkorsing sementara / cuti akademikPenangguhan penghargaan / awardPenghentian beasiswaDrop out / gagal studiDrop out dengan catatan pada transkrip

akademik

Page 24: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

ETIKA PROFESI (Etika & Hukum dibidang Kesehatan)

Page 25: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Tujuan dari Etik dan Hukum adalah untuk mengatur tertib dan tenteramnya pergaulan hidup dalam masyarakat

Etik merupakan norma , nilai, atau pola tingkah laku kelompok profesi (dokter, drg, apt, sarjana kesmas, fisioterapi, keperawatan, wartawan, hakim, pengacara, akuntan) dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.

Pekerjaan profesi mempunyai ciri: pendidikan formal, berlandaskan etik profesi, mengutamakan pelayanan kemanusiaan, ada izin, CDE, dan mempunyai organisasi profesi).

Profesi mencantumkan kewajiban “memenuhi Standar Profesi”

Etika mempunyai sanksi moral; dan profesi memiliki sanksi disiplin profesi atau disiplin administratif

Page 26: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

EtikaEtika adalah pengetahuan tentang moralitas,

menilai baik buruknya sesuatu ditinjau dari sisi moral

Etika dapat mengandung norma kesusilaan (yaitu sikap dan perilaku), maupun norma kesopanan (yaitu perilaku antar manusia), dan dapat dipengaruhi oleh norma agama dan norma hukum

Etika Fisioterapi adalah penerapan penalaran moral pada masalah yang dihadapi fisioterapi dalam berprofesi sbg fisioterapis

Page 27: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

HukumHukum adh peraturan perundang-undangan

yg dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup masyarakat

Hukum Perdata mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan dan kedudukannya yang sederajat.

Hukum pidana adh peraturan mengenai hukuman (penguasa dan pemerintah mempunyai kedudukan yang tertinggi)

Page 28: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Hukum KesahatanPeraturan dan ketentuan hukum untuk profesi

kesehatan obat-obatan, kesehatan jiwa & raga, kesehatan masyarakat, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan, hygiene

Tujuan Pembangunan kesehatan ( UU Kesehatan Pasal 3) (untuk dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal - lama)

Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis

Page 29: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Hukum kesehatan adalah peraturan perundang- undangan yang menyangkut pelayanan kesehatan (merupakan ketentuan hukum yg berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan)

Yang terlibat didalam hukum kesehatan adalah : perorangan, lapisan masyarakat, penyelenggara kesehatan, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan kesehatan, ilmu pengetahuan kesehatan, dan hukum

Page 30: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Etika Fisioterapi adalah pengetahuan tentang perilaku profesional para Fisioterapist dalam menjalankan pekerjaannya, sebagai mana tercantum dalam lafal sumpah dan Kode Etik yang telah disusun oleh organisasi IFI

Pelanggaran etik tidak selalu berarti pelanggaran hukum, dan pelanggaran hukum belum berarti pelanggaran etik

Page 31: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Beda Etik & Hukum

Berlaku untuk profesiDisusun berdasarkan

kesepakatan anggota profesi

Etik bisa tertulis dan tidak tertulis

Sanksi etik berupa tuntunan

Pelanggaran etik diselesaikan oleh Profesi

Penyelesaikan pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik

Berlaku untuk umumDisusun oleh badan

pemerintah yang berkuasa

Hukum tersusun rinci dalam UU dan lembaran negara

Sanksi hukum berupa tuntutan

Pelanggaran hukum diselesaikan oleh aparat hukum / pengadilan

Penyelesaian pelanggaran hukum harus dengan bukti fisik

Page 32: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Hukum Kesehatan harus diketahui:Karena HK akan memberi wawasan tentang

ketentuan2 hukum yg berhubungan dengan pelayanan kesehatan, shg akan lebih memberi keyakinan diri thd tenaga kesehatan dlm menjalankan profesi kesehatan yg berkualitas dan selalu berada pada jalur yg aman, tidak melanggar etika dan ketentuan hukum.

Page 33: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Kesulitan saat ini : Etika mempunyai sanksi moral, profesi

mempunyai sanksi disiplin profesi. Dan sekarang para ahli hukum menganggap

bahwa standar prosedur dan pelayanan kesehatan dianggap sebagai ranah hukum.

Dan ini menurut profesi kesehatan dianggap bahwa memenuhi standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan profesional

Sehingga penafsiran ahli hukum: pelanggaran standar profesi dapat diartikan juga melanggar hukum

Ini perlu diinformasikan kepada profesi kesehatan dan profesi hukum, hal ini harus berbeda

Page 34: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Kaidah Dasar Moral (Moral Principle)1. Prinsip Autonomy= yaitu prinsip moral

yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien. Selanjutnya diklinik dibuat informed consent dalam setiap melakukan tindakan.( pasien berpendidikan, dewasa, matang dsb)

2. Prinsip Beneficence= yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan kepada kebaikan pasien. Disini ditekankan tindakan atau perbuatan yang mempunyai sisi baik atau bermanfaat lebih besar dibanding dengan sisi buruk atau mudharat.

Page 35: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

3. Prinsip Non-maleficence= yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yg memperburuk keadaan pasien (Pasien dalam keadaan gawat, harus diperlukan tindakan medik untuk penyelamatan jiwanya, pasien rentan, dsb).

4. Prinsip Justice = yaitu prinsip moral yang mementingkan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumberdaya (konteks membahas hak orang lain, selain dari pasiennya itu sendiri).

Page 36: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Garis Besar Kode Etik Fisioterapi Indonesia Menghargai hak dan martabat individu. Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siapapun

yang membutuhkan. Memberikan pelayanan professional secara jujur, berkompeten dan

bertanggung jawab. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan

dalam lingkup profesi fisioterapi. Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi pelayanan kesehatan lain

dalam merawat pasien/klien. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk

kepentingan hukum/pengadilan Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi dan selalu

meningkatkan pengetahuan/ketrampilan. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan

untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.

Page 37: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Produk Hukum yg Bernuansa Bidang Kesehatan1. UUPK No 29 th 2004 2. UU RI No 36 th 2009 tentang Kesehatan (Sistematika UU Kesh : td 22 bab, 205 pasal; sbg catatan, yg lama 12 bab, 90 pasal)3. UU RI No 44 th 2009 tentang Rumah Sakit

Page 38: (M.1) Etika Akademik Dan Etika Profesi

Daftar PustakaShalahudden Syah, Etika dan Hukum

Kesehatan 2011M. Hasinuddin, S.Kep. Ns, Etika Akademik

2010rizkarunia.wordpress.com/2011/03/03/etika-

profesi-fisioterapihttp://fisiosby.com/profil/falsafah-fisioterapi/