Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

10
ETIKA MANAJERIAL DAN AKUNTANSI KEUANGAN Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi control. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi

description

GO AHEAD

Transcript of Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

Page 1: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

ETIKA MANAJERIAL DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan

yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung

terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi.

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan

laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta

pemerintah. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk

suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil

pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya

digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai

pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.

Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang

berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau

manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk

membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam

pengelolaan dan melakukan fungsi control.

Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu

Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan

untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi

Page 2: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada

pekerja.

Akuntan manajemen bertugas untuk membantu tugas manajer dalam usaha mereka

untuk meningkatkan kinerja ekonomik perusahaan. Namun tujuan tersebut harus dicapai

melalui cara-cara yang sah dan etis. Sistem akuntansi manajemen dapat dimanfaatkan oleh

manajer untuk mendukung perilaku tidak etis yang mungkin dilakukannya. Oleh karenanya

akuntan manajemen harus berpegang pada suatu kode etik yang akan berperan sebagai kendali

dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya

Kebiasaaan beretika sangat penting dalam menjalankan perekonomian yang telah

memicu berbagai perubahan peraturan dan permintaan perundang-undangan. Dalam

perekonomian yang baru, digital, dan berbasis kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung

tinggi. Kejujuran perusahaan yang diwujudkan dalam merek dan reputasi meningkatkan

kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor.

Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini harus dibangun lama dan penuh

pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan

segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua orang termasuk perusahaan pencetak laba sangat

penting untuk menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga

kepercayaan.

Di dalam melaksanakan tugas para akuntan manajemen dapat beroperasi sebagai

manajer keuangan,akuntan atau auditor internal tergantung posisi mereka didalam perusahaan

dan sifat dari perusahaan/organisasi tersebut.

Page 3: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

Akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan mempunyai kewajiban yang sama dengan

para akuntan lainnya tetapi hubungan mereka terhadap perusahaan memberi tanggung-jawab

yang berbeda dari auditor.

Perbedaan auditor dan manajemen internal dinyatakan secara jelas oleh Independence

Standart Boart sebagai berikut :

“Manajemen bertanggung jawab terhadap laporan keuangan dan tanggung-jawab

terhadap pilihan dan keputusan yang melekat dalam mempersiapkan laporan keuangan yang

tidak dapat ddiserahkan ke auditor atau siapapun itu. Auditor harus mengerti tingkatan

keahlian manajemen dan harus puas terhadap tanggung-jawab yang manajemen ambil

terhadap asumsi dan keputusan yang dibuat sepanjang pekerjaan.”

Standar etika terhadap praktisi akuntansi dan manajemen keuangan dimana ini adalah

kode etik untuk akuntan manajemen menyatakan bahwa “ Praktisi dari akuntansi manajemen

dan manajemen keuangan mempunyai sebuah kewajiban terhadap publik, profesi, organisasi

dan diri sendiri dalam memelihara standart tertinggi atas etiika.”

Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management Accountant – IMA) di Amerika

Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan

Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct for Practitioners of

Management Accounting and Financial Management).

Page 4: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:

1. Kompetensi

Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti

hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap

berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan,

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.

Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta

dapat diandalkan.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia

kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam

pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.

Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh,

agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk

menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan

pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

3. Integritas (Integrity)

Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat

menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.

Page 5: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari

potensi konflik.

Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi

kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.

Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat

mempengaruhi tindakan mereka.

Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan

organisasi.

Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang

dapat menghalagi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.

Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan

dalam penilaian profesional.

Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan

profesi.

4. Objektivitas (Objectifity)

Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif,

mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat

mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang

ditampilkan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.

Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan

pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikann

Saul W.Gellerman memberikan 4 alasan mengapa para manajer kadang kala membenarkan

tindakan yang tidak etis yaitu:

Page 6: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

1. suatu kepercayaan bahwa tindakan tersebut masih berada di dalam batasan yang sah

2. suatu kepercayaan dimana tindakan tersebut berada di dalam kepentingan terbaik dari

perusahaan

3. suatu kepercayaan bahwa tindakan tersebut aman untuk dilakukan karena tindakan

tersebut kemungkinan tidak dapat ditemukan ataupun dipublikasikan

4. suatu kepercayaan dimana tindakan tersebut dilakukan untuk menolong perusahaan

maka perusahaan akan memaafkan mereka bahkan melindungi mereka yang melakukan

tindakan tersebut

Whistle Blowing

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa

orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau

atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilaporkan ini bisa saja atasan yang lebih tinggi

ataupun masyarakat luas.

Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus dirahasiakan,

dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan bagi pihak lain, entah itu

masyarakat atau perusahaan lain.

Whistle blowing menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan perusahaan sendiri

maupun pihak lain, apabila dibongkar atau disebarluaskan akan merugikan perusahaan, paling

minimal merusak nama baik perusahaan tersebut.

Whistle Blowing terbagi dalam dua macam, yaitu:

1. Whistle blowing internal

Page 7: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

Hal ini terjadi ketika seorang atau beberapa orang karyawan mengetahui kecurangan

yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan itu

kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi.

Contohnya : Kecurangan yang dilakukan karyawan lain dalam memanipulasi laporan

keuangan perusahaan demi kepentingan pribadi. Motivasi utama dari whistle blowing ini adalah

: demi mencegah kerugian bagi perusahaan tersebut, karena hal tersebut sangat sensitif maka

untuk mengamankan posisinya, karyawan pelapor perlu melakukan beberapa langkah

pencegahan, antara lain:

a. Mencari cara yang paling cocok dalam penyampaian tanpa harus menyinggung

perasaan sesama karyawan atau atasan yang ditegur.

b. Anda perlu mencari dan mengumpulkan data sebanyak mungkin sebagai pegangan

konkret untuk menguatkan posisinya, kalau perlu disertai dengan saksi-saksi kuat.

2. Whistle blowing eksternal

Whistle Blowing ini menyangkut kasus dimana seorang pekerja mengetahui kecurangan

yang dilakukan perusahaannnya lalu membocorkannya kepada masyarakat karena dia tahu

bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat.

Contohnya: Adanya pembuangan limbah yang dilakukan perusahaan atau pabrik ke

pemukiman masyarakat, sehingga membahayakan kesehatan warga. Motivasi utamanya adalah

mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsumen.

Creative Accounting

Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan

kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll)

dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999).

Pihak-pihak yang terlibat di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan

Page 8: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

(sepengetahuan saya jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam proses

creative accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan profesi), pemerintah,

asosiasi industri, dll.

Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan

keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan metode

alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke

periode yang lain). Watt dan Zimmerman (1986), menjelaskan bahwa manajer dalam bereaksi

terhadap pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3 buah hipotesis :

1. Bonus Plan Hyphotesis

Perilaku dari seorang manajer sering kali dipengaruhi dengan pola bonus atas laba yang

dihasilkan. Tindakan yang memacu para manajer untuk mealkaukan creative accounting,

seringkali dipengaruhi oleh pembagian besaran bonus yang tergantung dengan laba yang akan

dihasilkan. Pemilik perusahaan umumnya menetapkan batas bawah, sebagai batas terendah

untuk mendapatkan bonus. Dengan teknik seperti ini, para manajer akan berusaha menaikkan

laba menuju batas minimal ini. Jika sang pemilik juga menetapkan bats atas atas laba yang

dihasilkan, maka manajer akan berusaha mengurangi laba sampai batas atas dan mentransfer

data tersebut pada periode yang akan dating. Perilaku ini dilakukan karena jika laba melewati

batas atas tersebut, manajer tidak akan mendapatkan bonus lagi.

2. Debt Convenant Hyphotesis

Merupakan sebuah praktek akuntansi mengenai bagaimana manajer menyikasi

perjanjian hutang. Sikap yang diambil oleh manjer atas adanya pelanggaran atas perjanjian

hutang yang jatuh tempo, akan berupaya menghindarinya degan memilih kebijakan-kebijakan

akuntansi yang menguntungkan dirinya.

3. Political Cost Hyphotesis

Page 9: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan laba perusahan lebih rendah lewat

proses akuntansi. Tindakkan ini dipengaruhi oleh jika laba meningkat, maka para karyawan akan

melihat kenaikan aba tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui

kenaikan gaji. Pemerintah pun melihat pola kenaikan ini sebagai objek pajak yang akan ditagih.

Fraud (Kecurangan)

Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan

secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam

bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk

berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini

adalah merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar

untuk kepentingan dirinya.

Karakteristik kecurangan Dilihat dari pelaku fraud auditing maka secara garis besar

kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis :

1. Oleh pihak perusahaan, yaitu :

A. Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena

kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial reporting,

untuk menghidari hal tersebut ada baiknya karyawan mengikuti auditing workshop dan fraud

workshop).

B. Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan

aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).

2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan

Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan ekspektasi

terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji yang timbul karena kecurangan terhadap

Page 10: Etika Manajerial Dan Akuntansi Keuangan

pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk

kecurangan seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud),

misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi atau

dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.