PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/51773/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
Transcript of PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/51773/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG,
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
SRI HARTINI
B 200 130 335
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)
PUBLIKASI ILMIAH
Yang ditulis oleh:
SRI HARTINI
B 200130335
ii
iii
1
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG,
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini
diproksikan dengan Price Book Value (PBV).Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.
Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan total sebanyak
61 perusahaan selama empat tahun yang sesuai dengan kriteria. Teknik analisis
menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional, kebijakan
dividen, dan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan
dividen, kebijakan hutang, ukuran perusahaan, nilai perusahaan.
ABSTRACT
The purposeof this research is to analyze that effect of managerial
ownership,institutional ownership, dividend policy, debt policy, and the size of the
company on firm value. The company’s value in this study is proxied by Price Book
Value (PBV).Population of this research are manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange in 2012-2015. Samples were taken by using purposive
sampling technique and the total of 61 companies for four years in accordance with
the criteria. Analysis techniques using classic assumption test and multiple
regression analysis.The result of the study shows that the managerial ownership, and
size of the company have significant influence the value of the company, while
institutional ownership, dividend policy, debt policy do not have influence the value
of the company.
Keywords: managerial ownership, institutional ownership, dividend policy, debt
policy, the size of the company, the company’s value.
1. PENDAHULUAN
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Perusahaan yang memiliki orientasi memperoleh keuntungan akan memfokuskan
kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan yang maksimum. Semakin tinggi
nilai perusahaan akan meningkatkan nilai pemegang sahamnya yang ditandai dengan
pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Struktur kepemilikan
dapat mempengaruhi jalannya suatu perusahaan yang berpengaruh pada kinerja
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ketika laba meningkat, nilai
2
perusahaan akan naik dan kenaikan tersebut diikuti oleh naiknya harga saham.
Peningkatan nilai perusahaan dapat meyakinan investor, bahwa investasi pada
perusahaan itu menguntungkan.
Menurut penelitian Sukirni (2012) peningkatan nilai perusahaan dapat
tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain
yang meliputi shareholder maupun stakeholder. Pemisahan fungsi kepemilikan dan
fungsi pengendalian dalam hubungan keagenan akan menimbulkan masalah-masalah
keagenan (agency problem). Masalah-masalah keagenan tersebut timbul karena
adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (principal) dan manajer
(agent). Pengaruh konflik ini berdampak pada turunnya nilai perusahaan akibat
turunnya harga saham. Kerugian ini merupakan agency cost bagi perusahaan.
Berdasarkan paparan tersebut, banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan, yang salah satunya adalah kepemilikan manajerial. Hasil penelitian
Arfan dan Pasrah (2012) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial dipandang
dapat mensejajarkan manajemen dan pemegang saham. Semakin tinggi kepemilikan
manajerial, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Sebaliknya penelitian yang
dilakukan Jusriani dan Rahardjo (2013) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian Sukirni (2012) menunjukkan adanya pengaruh kepemilikan
institusional terhadap nilai perusahaan. Semakin besar kepemilikan institusional,
maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat
bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan dan manipulasi laba yang
dilakukan oleh manajemen sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.
Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011)
membuktikan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi yang akan datang.
Hasil penelitian Jusriani dan Raharjo (2013) menyimpulkan bahwa perusahaan
dengan dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya,
penelitian yang dilakukan Mardiastanto, Raharjo, dan Abrar (2016) menunjukkan
3
bahwa tinggi atau rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak
berkaitan dengan tinggi atau rendahnya nilai perusahaan. Pembayaran dividen juga
dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih menyukai
capital gain daripada dividen, karena pajak capital gain lebih kecil daripada pajak
dividen.
Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber
dari eksternal. Penentuan kebijakan hutang ini berkaitan dengan struktur modal,
karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Hasil
penelitian yang dilakukan Sukirni (2012) menyimpulkan bahwa kebijakan hutang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung dengan trade off
theory, bahwa tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak
mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Teori ini
memperbandingkan manfaat dan biaya atau keseimbangan antara keuntungan dan
kerugian atas penggunaan hutang.Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh
Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) membuktikan bahwa kebijakan hutang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan.
Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan, maka akan semakin mudah pula
perusahaan memperoleh sumber pendanaan yang bersifat internal maupun eksternal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraina (2012) membuktikan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang
dilakukan Dewi dan Wirajaya (2013) membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian yang berbeda-beda dari penelitian terdahulu membuat penulis
ingin melakukan penelitian kembali dan mengembangkan dari penelitian Sukirni
(2012). Adapun faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan kebijakan
hutang, sedangkan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Sukirni (2012)
adalah menambahkan variabel independen yaitu ukuran perusahaan serta
menggunakan perusahaan manufaktur periode terbaru yaitu tahun 2012-2015 sebagai
sampel penelitiannya.
4
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN
HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PEUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2015).”
2. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015. Sampel adalah bagian dari
populasi yang dinilai dapat mewakili karakteristiknya. Pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel
menggunakan kriteria tertentu. Teknis analisis data yang digunakan adalah regresi
berganda. Adapun kriteria pengambilan sampel : (1) Perusahaan manufaktur yang
menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2012-2015, dengan
menggunakan satuan mata uang rupiah. (2) Perusahaan manufaktur yang
membagikan dividen selama periode 2012-2015. (3) Perusahaan manufaktur yang
sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak manajer selama periode 2012-2015. (4)
Perusahaan manufaktur yang memiliki semua data untuk menghitung variabel yang
menjadi fokus dalam penelitian ini.
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Sugiyono, 2010:137). Data penelitian
diperoleh dari situs www.idx.co.id dan ICMD selama periode 2012-2015.
3.3 Pengukuran Variabel Dan Definisi Operasional
2.3.1 Variabel Dependen
1.3.1.1. Nilai Perusahaan
Variabel dependen nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap
tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan diukur
5
dengan Price Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai buku.
PBV =Harga Pasar Per Lembar Saham
Nilai Buku Per Lembar Saham
2.3.2 Variabel Independen
1.3.2.1. Kepemilikan Manajerial
kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi yang mana manajer mengambil
bagian dalam struktur modal perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut
berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemeganag saham (Sugiarto, 2011).
Kepemilikan manajerial ditunjukkan dengan besarnya prosentase kepemilikan saham
oleh manajer.
1.3.2.2. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah prosentase saham perusahaan yang dimiliki
oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, dana pensiun, atau perusahaan lain)
dari seluruh modal saham yang beredar (Nuraina, 2012). Kepemilikan institusional
diukur dengan jumlah saham yang dimiliki oleh insvestor institusional dibandingkan
dengan total saham perusahaan.
1.3.2.3. Kebijakan Dividen
Menurut kebijakan dividen adalah tindakan praktik yang dilakukan oleh
manajemen dalam membuat keputusan pembayaran dividen, yang mencakup besaran
rupiahnya, pola distribusi kas kepada pemegang saham (Gumanti, 2013:7).
Kebijakan dividen diukur dengan menggunakan Devidend Payout Rasio (DPR).
DPR = Deviden Per Share
Earning Per Share
1.3.2.4. Kebijakan Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, yang manahutang tersebut merupakan sumber pendanaan atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Kebijakan hutang merupakan suatu
6
keputusan yang menentukan seberapa besar penggunaan sumber dana hutang untuk
membiayai operasional perusahaan. Kebijakan hutang diukur dengan menggunakan
indikator Debt to Equity Ratio (DER).
DER = Total Hutang
Total Ekuitas
1.3.2.5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Secara umum ukuran perusahaan diukur dengan besaran total aset
yang dimiliki karena nilai total aset umumnya sangat besar dibandingkan variabel
keuangan lainnya.
UP = Ln Total Aset
2.3.3 Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi
berganda yang bertujuan untuk menguji apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka
dilakukan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Selanjutnya dilakukan uji ketetapan uji f, uji
t, dan uji koefisien determinasi (Adjusted R2). Setelah uji asumsi klasik dan uji
ketetapan maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis, model persamaan regresi sebagai
berikut.
PBV= α + 1KM+ 2KI+ 3DPR + 4DER+ 5UP +
Keterangan:
PBV = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
KM = Kepemilikan Manajerial
KI = Kepemilikan Institusional
DPR = Kebijakan Dividen
DER = Kebijakan Hutang
UP = Ukuran Perusahaan
7
ε = Residua
3. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk
mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan. Regresi yang baik adalah memiliki
data yang terdistribusi normal, bebas multikolinieritas, bebas heteroskedasitas, dan
tidak terdapat autokorelasi.
4.2 Uji Normalitas
HasilKolomogorov-Smirnov Z sebesar 0,958 dengan nilai probablitias (p-
value) sebesar 0,287. Simpulan dari hasil perhitungan tersebut adalah bahwa nilai
probabilitas 0,287 > 0,05. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa semua data
terdistribusi normal.
4.3 Uji Multikolinearitas
Nilai VIF pada hasil uji multikolinieritas model regresi untuk semua variabel
independennya kurang dari 10 dan nilai tolerance value diatas 0,10. Maka, dapat
dibuktikan bahwa pada model regresi lolos uji multikolinearitas.
4.4 Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat diketahui bahwa
variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen,
kebijkaan hutang, dan ukuran perusahaan menunjukkan nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan
ukuran perusahaan bebas dari uji heteroskedastisitas.
4.5 Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dengan Durbin Watson dengan signifikansi 5%
dengan jumlah sampel 61 perusahaan dan jumlah variabel independen 5 (K = 5),
maka tabel Durbin Watson memberikan nilai dU = 1,7671 dan dL = 1,4146.Maka,
8
persamaannya (dL d dU). Hasil persamaan diperoleh 1,4146 1,418 1,7671.
Nilai dL 1,4322 lebih kecil dari DW dan DW kurang dari dU, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi.
4.6 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.
Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini ditunjukkan dari nilai thitung (2,142) yang lebih besar dari ttabel (1,67022) dengan
nilai signifkansi yang lebih kecil (0,037) dibandingkan level of significant (0,05),
sehingga hipotesis H1dalam penelitian ini diterima.
Kepemilikan manajerial dalam perusahaan dapat mengurangi masalah
keagenan yang timbul akibat dari perbedaan kepentingan manajerial dengan
pemegang saham atau pemilik perusahaan. Selain itu, manajemen akan cenderung
lebih giat dalam meningkatkan nilai perusahaan guna kesejahteraan pemegang
saham, yaitu dirinya sendiri. Kepemilikan manajerial dipandang dapat mensejajarkan
antara manajemen dengan pemegang saham, sehingga semakin tinggi kepemilikan
manajerial, maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan.
2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan.
Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung(1,016) yang lebih kecil dari ttabel
(1,67022) dengan nilai signifikansi yang lebih besar (0,314)dibandingkan level of
significant(0,05), sehingga hipotesis H2 dalam penelitian ini ditolak.
Hal ini terjadi karena adanya asimetri informasi antara investor dengan
manajer, investor belum tentu sepenuhnya memiliki informasi yang dimiliki oleh
manajer sebagai pengelola perusahaan, sehingga manajer sulit dikendalikan oleh
investor institusional.Semakin tinggi tingkat kepemilikan saham institusional, maka
semakin besar pula pengawasan yang dilakukan untuk menghalangi opportunistic
manajer. Kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor institusional dapat
meningkatkan pengawasan perusahaan dalam pengambilan keputusan perusahaan
yang berdampak bagi kinerja perusahaan, namun pengawasan yang tinggi dalam
perusahaan dapat menimbulkan biaya yang tinggi, sehingga dapat menurunkan nilai
perusahan. Pengawasan yang terlalu displin oleh pihak institusi akan membuat
9
manajer merasa tidak nyaman dan akan menurunkan kinerja perusahaan, sehingga
harga saham perusahaan akan turun dan nilai perusahaan juga menurun.
2.3.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.
Variabel kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini ditunjukkan dari nilai thitung (0,947) yang lebih kecil dari ttabel (1,67022) dengan
nilai signifikansi yang lebih besar (0,348)dibandingkan level of significant (0,05),
sehingga hipotesis H3 dalam penelitian ini ditolak.
.Kebijakan dividen tidak konsisten dengan informatonal content of dividend,
yaitu bahwa pembayaran dividen dianggap sebagai prospek perusahaan di masa
mendatang. Sebaliknya, kebijakan dividen lebih konsisten dengan bird on hand
theory yang menyatakan bahwa pembayaran dividen yang dilakukan saat ini adalah
lebih baik daripada capital gain di masa mendatang. Hal ini menunjukkan tinggi atau
rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak berkaitan dengan
tinggi atau rendahnya nilai perusahaan.Kebijakan dividen merupakan hak pemegang
saham untuk mendapatkan sebagian dari keuntungan perusahaan. Pembayaran
dividen juga dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih
menyukai capital gain daripada dividen, karena pajak capital gain lebih kecil
daripada pajak dividen.
2.3.4 Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan.
Variabel kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini ditunjukkan dari nilai thitung(-1,155) yang lebih kecil dari ttabel (1.67022) dengan
nilai signifikansi yang lebih besar (0,253)dibandingkan level of significanti (0,05),
sehingga hipotesis H4 dalam penelitian ini ditolak.
Kebijakan hutang mengarah pada risiko keuangan yang semakin meningkat,
karena dengan meningkatnya hutang perusahaan beban tetap perusahaan untuk
membayar bunga hutang makin besar sementara hasil investasi yang diharapkan
belum tercapai.Semakin besar hutang maka semakin besar kemungkinan kegagalan
perusahaan untuk tidak mampu membayar hutangnya, sehingga memiliki risiko
mengalami kebangkrutan. Akibatnya pasar saham akan mereaksi secara negatif yang
berupa turunnya volume perdagangan saham dan harga saham yang berdampak
10
terhadap turunnya nilai perusahaan. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan, karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan
hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya.
2.3.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini
ditunjukkan dar nilai thitung (3,819) yang lebih besar dari ttabel (1,67022) dengan nilai
signifikansi yang lebih kecil (0,000) dibandingkan level of significant (0,05),
sehingga hipotesis H5 dalam penelitian ini diterima.
Perusahaan yang besar lebih diminati daripada perusahaan kecil, sehingga
pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan yang
mengalami perkembangan yang pesat mendapatkan keuntungan berupa citra positif
perusahaan yang dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya
pada perusahaan tersebut. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar
modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki
fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana, karena kemudahan aksebilitas
ke pasar modal dan kemampuannya untuk memunculkan dana lebih besar. Adanya
kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif, sehingga
meningkatkan nilai perusahaan..
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat
ditarik simpulan sebagai berikut: kepemilikan manajerial dan ukuran perusahan
berpengaruh terhadap nilai pearusahaan. Sedangkan kepemilikan institusional,
kebijakan dividen dan kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.2 Keterbatasan
Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu
diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang
ada adalah sebagai berikut: (1) Periode penelitian yang dilakukan relatif pendek
hanya selama 4 tahun yaitu tahun 2012-2015, sehingga belum memberikan gambaran
hasil yang dapat digeneralisasikan. (2) Penelitian ini hanya menggunakan kelompok
industri manufaktur saja, sehingga hasil penelitian ini kemungkinan tidak sama
11
apabila diimplikasikan pada jenis industri yang lain. (3) Belum diperhitungkannya
variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi nilai perusahaan.
4.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut: (1) Bagi peneliti selanjutnya agar menambah tahun
pengamatan yang lebih panjang, sehingga semakin besar kesempatan untuk
memberikan gambaran bagi hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan. (2)
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan seluruh perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menguji beberapa variabel lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini kecil yaitu
sebesar 18,6%, seperti kinerja keuangan, suku bunga, tingkat inflasi, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Apriadha, Kadek dan Suardhika, Made Sadha. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan
Saham, Struktur Modal Dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan. E- Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.2 (2016): 201-218. ISSN: 2337-
3067.
Arfan, Muhammad dan Pasrah. 2012. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.2. No. 2. ISSN: 2301-4717. p 125-134.
Asmawati. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, Terhadap
Nilai Perusahaan: Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Jurnal ilmu &
Riset Akuntansi. Vol. 2 No. 4.
Asnawi, Said Kelana., Wijaya, Chandra,. 2005. Riset Keuangan Pengujian
– Pengujian Empiris,. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Brigham, F dan Houston, J. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10,
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
12
Dewi, A.S.M., Wirajaya, Ari. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan
Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 4.2 (2013): 358-372. ISSN: 2302-8556
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Edisi Kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gumanti, Tatang Ary. 2013. Kebijakan Dividen Teori, Empiris Dan Implikasi .Edisi
Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hariyanto dan Lestari. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, Dan ROE
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food And Baverage. E– Jurnal
Manajemen Unud. Vol. 4 No. 4. 1599–1626.
Hartono. 2005. Hubungan Teori Signalling dengan Underpricing Saham Perdana di
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Manajemen : pp 35-48.
Hasnawati, Sri dan Sawir, Agnes. 2015. Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan,
Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. JMK,
VOL. 17, NO. 1, MARET 2015, 65–75. ISSN 1411-1438 print / ISSN 2338-
8234 online.
Jensen, M., C. and Meckling, W.H. 1976. Theory of the firm : Managerial behavior,
agency, and ownership structure. Journal of financial Economics, 4, 305-360.
Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011).
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2. Nomor 2.Tahun
2013. Hlm 1 – 10 ISSN: 2337-3806.
13
Mardiastanto, Raharjo, dan Abrar. 2016. Pengaruh Insider Ownership, Profitabilitas,
Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010–2013).Journal Of Accounting. Volume. 2. No. 2.
Maret 2016.
Martono dan Harjito, D. Agus. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama.
Yogjakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogjakarta.
Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Hutang Dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI untuk periode 2006-2008. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi (JBE). Hal. 110 – 125. Vol. 19. No. 2. ISSN: 1412-3126.
Prasetia, Ta’dir Eko., Tommy, Parengkuan., Saerang, Ivone. S. 2014. Struktur
Modal, Ukuran Perusahaan Dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Otomoti Yang Terdaftar Di BEI. ISSN 2302-1174.
Rahmawati, Amalia Dewi., Topowijoyo., Sulasmiyati, Sri. 2015. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Keputusan Investasi
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Property, Real
Estate, Dan Building Construction Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(Bei) Periode 2010-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 23 No. 2,
Juni 2015.
Sartono, Agus., 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta
: BPFE
Sofyaningsih, Sri dan Hardingsih, Pancawati. 2012. Struktur Kepemilikan, Kebijakan
Dividen, Kebijakan Utang Dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan
Perbankan. Vol.3 No. 1, Mei 2011. ISSN 1979-4878.
14
Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening.
Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol. 3. No. 1, Januari 2011, hal. 1-25.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-16. Bandung: ALFABETA
Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan
Dividen Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan (studi
tentang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-
2010). Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.
Sumantri, Jorenza Chiquita dan Mangantar. 2015. Analisis Kepemilikan Manajerial,
Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal
Emba. ISSN 2303-1174.
Wida P.D, Ni Putu, Suartana, I Wayan. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Dan Kepemilikan Institusional Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 9.3 (2014):575-590. ISSN: 2302-8556.