etika klinik

17
1. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat terkait konsep etika? A. Pelanggaran kaidah yang disepakati merupakan sumber permasalahan utamanya. B. Cara profesi atau sesama anggota profesi menilai teman sejawatnya. C. Dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia. D. Seorang pribadi yang beretika identik dengan bermoral. E. Analisa terhadap keputusan moral dan perilaku. Pembahasan : karena etika menawarkan alat konseptual untuk mengevaluasi dan pedoman dalam pembuatan keputusan moral. 2. Manakah pernyataan berikut mengenai konsep moral yang paling tepat? A. Cara profesi atau sesama anggota profesi menilai teman sejawatnya. B. Dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia. C. Upaya seseorang anggota profesi menilai kelayakan dirinya sendiri. D. Kriteria rasional bagi seseorang untuk menentukan keputusan. E. Seorang pribadi yang bermoral identik dengan beretika. Pembahasan : karena keputusan dan tindakan manusia dipengaruhi oleh kesadaran diri akan perilaku baik/buruk (moral) individu tersebut. 3. Manakah asas etika berikut yang bermakna bahwa seorang dokter berkewajiban melakukan perbuatan baik tanpa pamrih? A. Beneficence B. non-maleficence C. primum non-nocere D. keadilan E. budi pekerti dan tingkah laku luhur Pembahasan : beneficence ~ tindakan berbuat baik non-maleficence ~ tidak berbuat yang merugikan

description

av

Transcript of etika klinik

Page 1: etika klinik

1. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat terkait konsep etika?A.      Pelanggaran kaidah yang disepakati merupakan sumber permasalahan utamanya.B.      Cara profesi atau sesama anggota profesi menilai teman sejawatnya.C.      Dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia.D.      Seorang pribadi yang beretika identik dengan bermoral.E.       Analisa terhadap keputusan moral dan perilaku.Pembahasan :karena etika menawarkan alat konseptual untuk mengevaluasi dan pedoman dalam pembuatan keputusan moral.2. Manakah pernyataan berikut mengenai konsep moral yang paling tepat?A.      Cara profesi atau sesama anggota profesi menilai teman sejawatnya.B.      Dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia.C.      Upaya seseorang anggota profesi menilai kelayakan dirinya sendiri.D.      Kriteria rasional bagi seseorang untuk menentukan keputusan.E.       Seorang pribadi yang bermoral identik dengan beretika.Pembahasan :karena keputusan dan tindakan manusia dipengaruhi oleh kesadaran diri akan perilaku baik/buruk (moral) individu tersebut.3. Manakah asas etika berikut yang bermakna bahwa seorang dokter berkewajiban melakukan perbuatan baik tanpa pamrih?A.      BeneficenceB.      non-maleficenceC.      primum non-nocereD.      keadilanE.       budi pekerti dan tingkah laku luhurPembahasan :beneficence ~ tindakan berbuat baiknon-maleficence ~ tidak berbuat yang merugikanprimum non-nocere ~ ungkapan bahasa latin yang artinya “First, do no harm”, ‘pertama, jangan merugikan’4. Apakah asas etika medik yg muncul pertama kali saat terjadinya hubungan dokter-pasien dan bahkan sebenarnya sudah ada sebelum hubungan dokter-pasien yg sesungguhnya terjadi?A.      Berbuat baikB.      KepercayaanC.      Tidak membahayakanD.      KemandirianE.       OtonomiPembahasan :Karena orang sudah saling kenal dan memiliki hubungan (teman,sahabat,sodara,pacar,dan juga dokter-pasien, dan masih banyak lagi), jika bertemu kembali yang pertama kali muncul dalam diri kita masing-masing adalah kepercayaan.5. Seorang laki-laki 78 tahun menderita kanker ganas dan menghadapi banyak permasalahan psikologis bertanya kepada dokter yang merawatnya. “Dokter... saya ini sesungguhnya sakit apa?” Dengan maksud supaya pasien yang sudah tua dan menderita ini tidak semakin terbebani

Page 2: etika klinik

secara psikologis maka dokter menjawab, “ Tidak papa pak...Bapak mengalami penurunan kesehatan saja. Tapi karena umur bapak sudah 78 tahun jadinya penyembuhan bapak tidak secepat yang masih muda. Sabar ya pak... saya akan berupaya maksimal. Bapak jangan lupa terus berdo’a. “ apakah aliran/paham/teori/pendekatan etika yg menjadi landasan cara dokter menjawab pertanyaan pasien tersebut?A.           ImitasiB.            DeontologiC.            TeleontologiD.           Hati nuraniE.            OtonomiPembahasan :Teori-teori etika :·         DeontologiEtika Deontologi, berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri.        Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.·         Teleologi / TeleontologiEtika Teleologi, berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil. Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik  dan membawa akibat yang baik dan berguna. Mengajarkan baik-buruk tindakan dilihat dr hasilnya atau akibatnya (D Hume, J Bentham, JS Mills). Lebih ke arah penalaran, pembenaran kepada asas manfaat.6. Apa salah satu dari asas kode etik kedokteran?A.           AksiologiB.            JusticeC.            KualitarisD.           AltruistikE.            EudamonismePembahasan :Aksiologi ~ guna ilmu dan penerapannya (dalam filsafat ilmu)Justice ~ keadilanKualitaris ~ jenis ilmu yang bedasarkan teori/konsep yang mendasarAltruistik ~ sikap lebih mementingkan pasienEudamonisme ~ suatu teleologi yang dapat diartikan tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.7. Manakah yg berkaitan dengan konflik antara individu dan peer-groupnya ?A.           HukumB.            NormaC.            DisiplinD.           EtikaE.            MoralPembahasan :Hukum ~ Berkaitan dengan konflik antara individu dan masyarakat (publik) atau dengan peraturan atau dengan individu lain.

Page 3: etika klinik

Norma ~Kebiasaan yg sudah diterima umum (kadang memiliki sanksi bila dilanggar).Disiplin ~ berkaitan dengan konflik antara individu dan peer-groupnya.Etika ~ Berkaitan dengan penalaran, pembenaran dan konflik moral diri pribadi, dalam membuat keputusan etis.Moral ~ kesadaran diri akan perilaku baik/buruk.8. Pada kasus di atas tampak dokter dalam berkomunikasi dengan pasiennya tidak      menyampaikan seluruh kebenaran sesungguhnya kepada pasien dengan maksud untuk tidak menimbulkan keresahan. Apakah asas etika tersebut yang seakan-akan “dikorbankan”/ “dikatakan” / “diabaikan” oleh dokter hingga dokter memberikan jawaban seperti tersebut diatas?A.           Truth tellingB.            BeneficenceC.            NonmaleficenceD.           AutonomyE.            Justice Pembahasan :Truth telling adalah berkata yang sejujurnya. Namun pada pernyataan yang terdapat pada soal diatas dokter tidak menyampaikan seluruh kebenaran kepada pasiennya agar tidak menimbulkan keresahan. Sehingga dokter tersebut mengabaikan asas etika Truth telling.9. Seorang dokter diwajibkan untuk tidak membahayakan kehidupan pasiennya, baik disengaja maupun karena kelalaian. Manakah asas etika berikut yang merupakan dasar pernyataan tersebut?A.           AutonomyB.            FidelityC.            Truth tellingD.           BeneficenceE.            NonmaleficencePembahasan :Asas nonmaleficence adalah kewajiban untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk/merugikan terhadap manusia. Sumber : philosophyofdoctor.blogspot.com10. Manakah pertanyaan berikut ini yang termasuk dalam kriteria asas beneficence?A.           Menolong pasien emergensiB.            Utamakan alturismeC.            Menghindari misrepresentasi pasienD.           Menjaga rahasia pribadiE.            Menghargai hak sehat pasienPembahasan :Asas beneficence, kriteria :-utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban)-menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia-memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter-mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan keburukannya-paternalism bertanggung jawab/ kasih sayang

Page 4: etika klinik

2.2.1 Beneficence

Dalam arti bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter

tersebut harus berusaha maksimal agar pasiennya tetap dalam kondisi sehat. Perlakuan terbaik

kepada pasien merupakan poin utama dalam kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan peran

dokter untuk menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif

untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Prinsip prinsip yang terkandung

didalam kaidah ini adalah;

Mengutamakan Alturisme

Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan

seorang dokter

Tidak ada pembatasan “goal based”

Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu

keburukannya

Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang

Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan

Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang

lain inginkan

Memberi suatu resep berkhasiat namun murah

Mengembangkan profesi secara terus menerus

Page 5: etika klinik

Minimalisasi akibat buruk

Kaidah Benefince dalam kasus dokter Bagus

1. Dokter Bagus telah lama bertugas di suatu desa terpencil yang sangat jauh dari kota.

Sehari-harinya ia bertugas di sebuah puskesmas yang hanya ditemani oleh seorang mantri, hal ini

merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan karena setiap harinya banyak warga desa yang

datang berobat karena puskesmas tersebut merupakan satu-satunya sarana kesehatan yang ada.

Dokter Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia

harus mengobati pasien dimalam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya.

(Paragraf 1).

Disini dokter bagus menunjukan bahwa ia melayani pasien tanpa mengenal batas waktu,

walaupun sebenarnya ia merasakan kelelahan, tetapi hal tersebut tidak meruntuhkan niatnnya

untuk menolong pasien dokter bagus juga rela berkorban demi orang lain.

Dalam kasus ini, dokter bagus telah menjalankan prinsip altruisme dalam kaidah Beneficence.

2. Setelah memeriksakan anak tersebut, dokter Bagus menyarankan agar anak tersebut

dirawat dirumah sakit yang berada dikota.(Paragraf 2).

Dapat kita lihat bahwa dokter bagus juga telah melakukan suatu tindakan yang

berhubungan dengan Kaidah Beneficence yaitu mengusahakan agar kebaikan atau manfaat lebih

banyak dibandingkan dengan keburukannya, dan meminimalisasi akibat buruk.

3. Dokter Bagus memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta nasehat agar istirahat

yang cukup. (Paragraf 2).

Page 6: etika klinik

Disini dokter Bagus memberi perhatian penuh kepada pasien, dalam mengusahakan agar

kebaikan serta manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan kerugian yang akan diterima pasien.

4. “Pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara

membuat air oralit pada ibu ini” kata dokter Bagus kepada pak mantri. (Paragraf 3)

Dapat dilihat jika dokter Bagus juga menjalankan prinsip Benefince yang ke 15 yaitu,

memberikan obat berkhasiat namun murah kepada pasiennya.

5. “Pak, yang hanya dapat saya lakukan adalah memberi obat obatan penunjang agar anak

bapak tidak terlalu menderita” kata dokter Bagus sambil menyerahkan obat kepada orang tua

pasien. (Paragraf 4).

Dokter bagus memberikan obat penunjang untuk meminimalisasi akibat buruk agar

pasien tidek terlalu menderita.

6. Sambil bersimbah peluh, dokter Bagus akhirnya menyelesaikan tindakan amputasi

telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan tersebut. (Paragraf 5). Disini dokter

Bagus menunjukkan sisi paternalisme penuh kasih sayang dan bertanggung jawab sebagai

seorang dokter dalam menangani pasiennya.

7. Demikianlah kegiatan sehari-hari dokter Bagus dan tanpa terasa sudah 25 tahun dokter

Bagus mengabdi di desa tersebut dan kini usianya sudah memasuki 55 tahun, namun belum ada

sedikitpun dibenaknya dokter Bagus untuk mencari pendamping hidupnya, yang ada hanya

bagaimana mengobati pasien-pasiennya (Paragraf 7).

Disini dokter Bagus menunjukkan sisi altruisme, ia menolong dan rela berkorban demi

kepentingan orang lain, dan tidak mementingkan dirinya sendiri.

Page 7: etika klinik

2.2.2 Non – Malficence

Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan

perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi

pasien yang dirawat atau diobati olehnya. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan

harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-ciri:

Menolong pasien emergensi

Mengobati pasien yang luka

Tidak membunuh pasien

Tidak memandang pasien sebagai objek

Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien

Melindungi pasien dari serangan

Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

Menghindari misrepresentasi

Memberikan semangat hidup

Tidak melakukan white collar crime

Kaidah Non - Maleficence dalam kasus dr. Bagus:

1. Ketika yang lain sibuk membaringkan pemuda yang tidak sadarkan diri tersebut, salah

satu orang mengatakan bahwa pemuda tersebut telapak tangan sebelah kanannya masuk kedalam

mesin penggilingan padi dan setelah 15 menit kemudian telapak tangan pemuda tersebut baru

Page 8: etika klinik

dapat dikeluarkan dari mesin penggilingan padi. Pada pemeriksaan, dokter Bagus mendapatkan

telapak tangan pemuda tersebut hancur. Dokter Bagus bertanya kepada orang-orang yang

mengantar pemuda tadi apakah diantara mereka ada keluarga dari pemuda tersebut. Dari

serombongan orang tadi keluar seorang perempuan, ia mengatakan bahwa ia adalah istri dari

pemuda tersebut. Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan

tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi. (Paragraf 5).

Disini dokter Bagus menunjukkan usahanya yaitu melakukan amputasi dalam hal untuk

meminimalisasi akibat buruk yang akan merugikan pasien, seperti kehilangan nyawa akibat

pendarahan.

2.2.3 Autonomi

Dalam kaidah ini, seorang dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia. Setiap individu

harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib sendiri. Dalam hal

ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomi

bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi

dirinya sendiri. Kaidah Autonomi mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut:

Menghargai hak menentukan nasib sendiri

Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan

Berterus terang menghargai privasi

Menjaga rahasia pasien

Menghargai rasionalitas pasien

Melaksanakan Informed Consent

Page 9: etika klinik

Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien

Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk

keluarga pasien sendiri

Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien

Mejaga hubungan atau kontrak

Kaidah Autonomi dalam kasus dr. Bagus :

1. Namun ibu tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat.

“Baiklah kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan oralit untuk anak ibu, nanti ibu berikan

obat tersebut sesuai dengan aturan dan usahakan anak ibu minum oralit sesering mungkin, nanti

sore setelah selesai tugas saya akan mampir kerumah ibu untuk melihat kondisi keadaan anak

ibu”, kata dokter Bagus. (Paragraf 3).

Disini dokter Bagus menunjukkan bahwa setiap keputusan itu berada di tangan pasien,

dan dokter bagus tidak mengintervensi keputusan dari ibu tersebut. Dia juga tetap menjaga

hubungan atau kontrak dengan pasien, dengan berjanji akan mengunjungi anak dari ibu tersebut

2. Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan

yang harus dilakukan adalah amputasi. (Paragraf 5).

Disini dokter bagus berterus terang dan tidak berbohong demi kebaikan pasien itu sendiri.

Page 10: etika klinik

3. Melihat kondisi pasien yang baik dan stabil, akhirnya pasien diperbolehkan

pulang dengan diberi beberapa macam obat dan anjuran agar besok datang kembali untuk

kontrol. (Paragraf 5).

Dapat dilihat bahwa dokter Bagus sepenuhnya memberikan keputusan kepada pasien,

apakah dia mau dirawat atau tidak, dan dokter Bagus pun tetap menjaga hubungannya dengan

pasien melalui kontrol rutin yang dilakukannya.

4. Setelah menerima penjelasan tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya,

pasien pulang dengan membawa surat rujukan tersebut. (Paragraf 6)

Dapat kita lihat juga dalam paragraph ini, bahwa dokter Bagus selalu menerapkan prinsip

prinsip yang ada didalam kaidah Autonomi. Dalam kasus ini, dokter Bagus menerapkan prinsip

ke 3, yaitu berterus terang kepada pasiennya.

2.2.4 Justice

Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan perlakuan

sama rata serta adil untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat

ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan

kewarganegaraan tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan dokter terhadap pasiennya. Justice

mempunyai ciri-ciri :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal

Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

Page 11: etika klinik

Menghargai hak sehat pasien

Menghargai hak hukum pasien

Menghargai hak orang lain

Menjaga kelompok rentan

Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social, dan

sebagainya

Tidak melakukan penyalahgunaan

Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien

Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya

Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara adil

Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat

Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan kesehatan

Bijak dalam makroalokasi

Kaidah Justice dalam kasus dr. Bagus :

1. Pada suatu pagi hari, ketika ia datang ke puskesmas sudah ada 4 orang pasien yang

sedang mengantri. Dokter bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal ini

dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur. (Paragraf 2).

Disini dokter Bagus menunjukkan keadilannya dalam menangani pasien, ia memeriksa

pasiennya secara teratur menurut nomor urut agar pemeriksaan berjalan dengan tertib, lancar dan

tidak membeda-bedakan pasien.

Page 12: etika klinik

2. “Pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara

membuat air oralit pada ibu ini” kata dokter Bagus kepada pak mantri. (Paragraf 3)

Dari percakapan dokter bagus diatas, dapat dilihat jika dokter Bagus menjalankan prinsip

Justice yang ke sepuluh, yaitu memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan

pasien

3. Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu diluar karena ia akan

terlebih dahulu memberi pertolongan pada pemuda tersebut. (Paragraf 5).

Di sini dokter bagus menjalankan prinsip Justice yang ketiga, yaitu memberi kesempatan

yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama.