Etika Kedokteran Dan Hukum Kesehatan

download Etika Kedokteran Dan Hukum Kesehatan

of 13

Transcript of Etika Kedokteran Dan Hukum Kesehatan

ETIKA KEDOKTERAN DAN HUKUM KESEHATAN BAB V Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

ETIKA KEDOKTERAN DAN HUKUM KESEHATAN

BAB VUndang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004Tentang Praktik KedokteranPembangunan Kesehatan Undang undang Republik Indonesia tahun 29, tahun 2004 Tentang praktik kedokteran merupakan lanjutan dari berbagai kebijakan pemerintah dalam rangka pembangunan kesehatan yaitu yang sudah tercantum dalam UU RI nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang bertujuan untuk mneingkatkan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk indonesia.7 September 2004 : Penyetujuan RUU tentang Praktik Kedokteran oleh DPR RI 6 oktober 2004 : Pengundangan UU RI nomor 29 tahun 2004 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri

Penyelenggaraan praktik kedokteran merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan secara terus-menerus ditingkatkan mutunya, melakukan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, lisensi serta pertimbangan, pengawasan dan pemantauan agar penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologiTujuan dan Filosofi UUPKTujuan UUPK tergambar dari pasal 3 yang menyatakan:Memberi perlindungan kepada pasienMempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter, dan dokter gigi.Kebijakan dalam UUPK Mendirikan konsil kedokteran Memeberdayakan organisasi profesi (IDI, PDGI, asosiasi Rumah Sakit, institusi pendidikan, )Mengatur tentang standart pendidikna profesi, standar kopetensi, penyelenggaraan praktik sampai ke pembinaan dan pengawasan.

Filosofi UUPK: Perlindungan kepada pasien, Pedoman kepada dokter dan dokter gigi dalam menjalankan praktik, Peningkatan mutu pelayanan medis, Pemberdayaan organisasi profesi dan institusi pendidikan.

Konsil kedokteran Merupakan badan otonom, nonstruktural dan indipenden.Terdiri dari konsil kedokteran dan kedokteran gigi.Dihajatkan dapat menjembatani kepentingan penerima dan pemberi pelayanan kesehatan.Diharapkan dapat mejalankan fungsi regulator yang terkait dengan peningkatan kemampuan dokter dan dokter gigi dalam pelaksanaan praktik kedokteran.Konsil terbagi menjadi 3 devisi:Devisi registrasi,Devisi standart pendidikan profesi. Devisi pembinaan.Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai wewenang :Menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi.Menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasiMengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi.Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi.Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.Melakukan pembinaanMelakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi karena melanggar etika profesi.Penyelenggaraan praktik kedokteran Praktik kedokteran : rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam paya kesehatan.Untuk dapat menjalankan praktik kedokteran dan kdokteran gigi harus mempunyai surat izin praktik (SIP).SIP diberikan kepada dokter dan dokter gigi yang menunda masa bakti atau dotter spesialis dan dokter gigi spesialis yang menunggu penempatan dan menjalankan praktik kedokteran di RS pendidikan dan jejaringnya berlkau 6 bulan.Standar Pelayanan, Persetujuan Tindakan Kedokteran, Kendali Mutu Dan BiayaStandar pelayanan kedokteran dan kedokteran gigi adalah pedoman yang harus diikuti dokter atau dokter gigi dalam praktik kedokterannya.Standar profesi : batasan kemempuan (knowledge, skill and attitude) minimal yang harus dikuasai oleh dokter secara mandiri yang dibuat oleh tiap-tiap profesi, dan diatur di dalam peraturan meteri.Persetujuan tindakan kedokteran, rekam medis dan rahasia kedokteran, isi dan penyelenggaraannya diatur denagn peratuaran meteri.Pembinaan dan pengawasan dilakukakn oleh organisasi profesi.Disiplin dokter dan dokter gigi Pelanggaran etik profesi : pelanggaran terhadap kode etik kedokteran dan kedokterna gigi yang disusun oleh IDI dan PDGI.Pelanggaran disiplin : penyimpanagn terhadap standar profesi yang ditentukan oleh organisasi profesi dan prosedur standar operasional yang ditentukan oleh sarana pelayanan kesehatan setempat.Untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi dalam UUPK makan dibentuklah Majelis Kehormatan disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI).Majelis Kehormatan disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) berwenang untuk menetukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukkan dokter atau dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.Tugas MKDKI : menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin serta menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin.Anggota MKDKI teridiri dari 3 dokter, 3 dokter gigi, seorang dokter dan seorang dokter gigi dari asosiasi RS dan sarjana hukum.Sanksi disiplin bisa berupa peringatan tertulis, rekomendasi pencabutan tanda registrasi/ izin praktik atau mewajibkan ikut pendidikan dan pelatihan di institusi pendidikan.Ketentuan pidana Pidana dapat dijtukkan apabila:Tidak memiliki tanda surat registrasi denagn hukum penjara 3 tahun, denda 100 juta.Dokter dan dokter gigi asing tidak memiliki surat tanda registrasi , penjara 3 tahun dan denda 100 juta.Tidak memiliki surat izin praktik, penjara 3 than dan denda 100 juta.Identitas (gelat atau bentuk lain) seolah-olah yang bersangkutan dokter dan dokter gigi yang memiliki surat registrasi atau izin prakter. Penjara 5 tahun dan denda 150 juta.Tidak memasang papan nama, tidak memebuat rekam medis, tidak memenuhi kewajiban sebagai dokter/ dokter gigi. Penajara 1 (satu) tahun dan denda 50 juta.Mempekerjakan dokter/ dokter gigi yang tidak memiliki SIP. Penjara 10 tahun dan denda 300 juta.TERIMA KASIH,,,,