Etika Final Test

22
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha, adanya kegiatan transaksi antar perusahaan atau orang yang memiliki hubungan afiliasi, hubungan keluarga dan hubungan kepemilikan adalah lazim terjadi. Untuk dunia akuntansi hal ini sering diistilahkan sebagai transaksi antara pihak yang memiliki hubungan istimewa. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, laporan keuangan harus mengungkapan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada dasarnya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu kesepakatan atau pengaturan bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang saling tidak bebas satu dengan lainnya untuk tujuan tertentu. Unsur kesepakatan dalam menentukan harga transaksi adalah hal yang paling menjadi perhatian, karena kesepakatan dalam penentuan harga dapat membawa dampak keuntungan maupun kerugian bagi pihak-pihak terkait (stake holder). Kasus yang sedang hangat tentang transaksi pihak-pihak dalam hubungan istimewa yang menjadi perhatian yang sangat serius baik dari dalam kalangan dunia bisnis maupun dari pihak pemerintah adalah kasus yang dialamai oleh anak Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Rievan Avrian. Dalam hal ini kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Riefan Avrian sebagai tersangka kasus pengadaan videotron. Kepala Kejati DKI Jakarta Adhi Togarisman “hasil penyidikan perkara sebelumnya

Transcript of Etika Final Test

Page 1: Etika Final Test

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia usaha, adanya kegiatan transaksi antar perusahaan atau orang yang memiliki

hubungan afiliasi, hubungan keluarga dan hubungan kepemilikan adalah lazim terjadi. Untuk

dunia akuntansi hal ini sering diistilahkan sebagai transaksi antara pihak yang memiliki

hubungan istimewa. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, laporan keuangan

harus mengungkapan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Pada dasarnya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu

kesepakatan atau pengaturan bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang saling tidak bebas satu

dengan lainnya untuk tujuan tertentu. Unsur kesepakatan dalam menentukan harga transaksi

adalah hal yang paling menjadi perhatian, karena kesepakatan dalam penentuan harga dapat

membawa dampak keuntungan maupun kerugian bagi pihak-pihak terkait (stake holder).

Kasus yang sedang hangat tentang transaksi pihak-pihak dalam hubungan istimewa yang

menjadi perhatian yang sangat serius baik dari  dalam kalangan dunia bisnis maupun dari pihak

pemerintah adalah kasus yang dialamai oleh anak Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Rievan Avrian.

Dalam hal ini kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Riefan Avrian sebagai tersangka kasus

pengadaan videotron. Kepala Kejati DKI Jakarta Adhi Togarisman “hasil penyidikan perkara

sebelumnya dengan tersangka Direktur PT. Imaji Media Hendra Saputra kami menyimpulkan

RA terlibat”. Hendra merupakan bekas sopir dan sekaligus office boy Riefan yang dicatut

menjadi Direktur PT. Imaji dan pemenang proyek pengadaan videotron tahun 2012 senilai Rp.

23,5 miliar di gedung Smesco, milik Kementrian Koperasi.

Riefan Avrian ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat penyidikan yang

ditandatangani pada Jum’at 16 Mei 2014 dengan kasus dugaan korupsi videotron yang bermula

dari temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada februari-mei 2013 yang menyebutkan

pengadaan videotron tak sesuai spesifikasi. BPK juga menyatakan terjadi kelebihan pembayaran

Rp. 2,695 miliar. Sedangankan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan memperkirakan

kerugian negara dalam proyek itu Rp. 4,78 meliar.

Page 2: Etika Final Test

Sedangkan untuk peran Riefan itu sendiri Adhi Toegarisman menerangkan yang dimuat oleh

Tribunnews.com tertanggal 19 Juni 2014, diketahui Riefan adalah Direktur Utama PT. Rifuel,

yang perusahaannya kalah dalam lelang pengadaan videotron senilai Rp. 23,501 miliar di

Kementrian Koperasi dan UKM pada 2012. Riefan dalam hal ini justru mendirikan dan

menyertakan PT. Imaji Media agar dapat memenangakan lelang proyek tersebut.

Untuk memuluskan rencanya, sang anak menteri tersebut menjadikan seorang office boy

(OB) tamatan kelas III SD, Hendra Saputra dan staf administrasi bernama Ahmad Kamaludin

dari perusahaanya sebagai Direktur Utama dan Komisaris PT. Imaji Media.

Dari proses lelang dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Hasnawi Bachtiar dan anggota

panitia lelang, Kasiyadi, akhirnya PT. Imaji Media terpilih sebagai pemenang. Dalam kasus ini

meski PT. Imaji Media yang memenangkan lelang proyek videotron, justru Riefan Avrian selaku

Direktur Utama PT. Rifuel yang mengerjakan keseluruhan proyek tersebut, kata Adhi

Toegarisman.

Bahkan untuk sisa pembayaran proyek tersebut sebesar Rp. 18,7 miliar Riefan yang

menerima, dengan alasan mendapatkan surat kuasa dari Hendra. Akhir pengerjaan proyek senilai

Rp. 23.501 miliar tersebut tidak sesuai kontrak dan sebagaiman hitungan BPKP negara telah

mengalami kerugian sebesar Rp. 4,78 miliar.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Standar Akuntansi Keuangan No. 7 menjelaskan keterkaitan Hubungan Pihak

Istimewa terhadap kasus Riefan Avrian?

2. Bagaimana tahap-tahapan untuk pengambilan sebuah keputusan etis dari kasus Riefan

Avrian?

Page 3: Etika Final Test

BAB II

PEMBAHASAN

1. Bagaimana Standar Akuntansi Keuangan No. 7 mengatur Hubungan Pihak Istimewa

terhadap kasus Riefan Avrian?

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap

mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan

pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan

keuangan dan operasional.

Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan

sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa

menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain:

1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan

oleh, atau berada dibawah pengemdalian bersama, dengan perusahaan pelapor, yang

termasuk dalam kategori ini yaitu : holding company¸anak perusahaan (subsidiaries) serta

perusahaan dan anak perusahaan (fellow subsidiaries).

2) Perusahaan asosiasi

3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan

anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut, dimana yang dimaksud dengan anggota

keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi

perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor.

4) Manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang

meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota

keluarga dekat orang-orang tersebut.

5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara

langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam bagian 3) dan

4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.

Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dengan komisaris, direksi

Page 4: Etika Final Test

atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang

mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Sedangkan pihak-pihak yang tidak dianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, antara lain:

1) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen kunci yang

sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh

signifikan terhadap entitas lain.

2) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.

3) Penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan publik, departemen dan instansi

pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh

signifikan terhadap entitas pelapor.

4) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba (franchise), distributor, atau

perwakilan/agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume

signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

Dalam kasus Riefan Avrian, dari penjelasan SAK No. 7, PT. Rifuel yang Direktur Utamanya

adalah Riefan Avrian sedangakan untuk PT. Imaji Media Direktur Utamanya adalah Hendra

Saputra, walaupun entitas berbeda akan tetapi ini dapat disimpulkan adanya hubungan istimewa,

yang menjelaskan hubungan istimewa dapat juga terjadi karena penguasaan melalui tentang

keuangan dan operasional atau penggunaan sumber daya manajemen walaupun tidak terdapat

hubungan kepemilikan dan hubungan istimewa itu dianggap ada apabila satu atau lebih

perusahaan berada di bawah penguasaan yang sama.

Sedangkan untuk Riefan Avrian yang merupakan anak dari Menteri Koperasi dan UKM,

pada pasal SAK No. 7 juga menjelaskan adanya hubungan istimewa anggota keluarga dekat.

Dalam hal ini berdasarkan prinsip akuntansi keterkaitan hubungan istimewa harus diungkapkan.

Jika seorang pejabat membuat keputusan tata usaha negara dalam sebuah tender pengadaan

barang publik untuk anak sendiri atau keponakan sendiri. Praktik-praktik konflik kepentingan

seperti ini dapat memengaruhi kinerja dan keputusan yang dibuat oleh seorang pejabat publik.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang

dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana

dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa diungkapkan dalam Laporan Keuangan.

Page 5: Etika Final Test

Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pengungkapan pihak yang

memiliki hubungna istimewa. Pernyataan standar akuntansi keuangan tertentu mengatur

perlakuan akuntansi jika terdapat pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, namun prinsip

akuntansi yang telah ditetapkan biasanya tidak mensyaratkan transaksi dengan pihak-pihak yang

memiliki hubungan istimewa diperlakukan dengan dasar yang berbeda dari yang seharusnya.

2. Bagaimana tahap-tahapan untuk pengambilan sebuah keputusan etis dari kasus Riefan

Avrian?

2.1 Tentukan Fakta – apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana ?

Apa :

Pada kasus ini, fakta yang ditemukan dan yang akan diangkat adalah kasus dugaan

korupsi videotron yang dilakukan oleh perusahaan PT. Imaji Media, yang bermula dari

temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada februari-mei 2013 yang menyebutkan

pengadaan videotron tak sesuai spesifikasi. Selain itu BPK juga menyatakan terjadi kelebihan

pembayaran Rp. 2,695 miliar. Sedangankan menurut Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan memperkirakan kerugian negara dalam proyek itu sebesar Rp. 4,78 meliar.

Mengapa hal ini bisa terjadi karena adanya kerjasama pada saat proses lelang antara

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan PT. Imaji Media yang pada dasarnya di miliki

oleh Riefan Avrian selaku pimpinan dari Hendra Saputra yang dicatut namanya sebagai

Direktur Utama PT. Imaji Media.

Riefan Avrian sendiri adalah Direktur Utama PT. Rifuel, dimana tempat Hendra Saputra

bekerja sebagai Office Boy dan Riefan Avrian merupakan anak dari Menteri Koperasi dan

UKM yang menyelenggarkan tender pengadaan videotron tersebut. Dari hasil lelang yang

dimenangkan oleh PT. Imaji Media, seluruh pekerjaan pengadaannya dikerjakan oleh PT.

Rifuel dan pembayaran dari pekerjaan tersebut diterima oleh Riefan Avrian dengan

menggunakan surat kuasa dari Hendra Saputra.

Siapa, dimana dan kapan :

Kasus dugaan korupsi videotron ini terjadi di Kementerian Koperasi dan UKM yang

terjadi pada rentang waktu pengadaan 2012 hingga tahun 2013 yang ditemukan oleh BPK

dan BPKP. Dalam hal telah ditetapkan empat tersangka kasus korupsi videotron berdasarkan

Page 6: Etika Final Test

surat penetapan tersangka, antara lain pihak-pihak yang terlibat adalah Direktur Utama PT.

Imaji Media Hendra Saputra, Pejabat Pembuat Komitmen dan anggotanya Hasnawi Bachtiar

dan Kasiyadi serta yang terakhir adalah Direktur Utama PT. Rifuel yakni Riefan Avrian yang

juga anak Menteri Koperasi dan UKM selaku pimpinan dari Hendra Saputra dan pihak yang

mengerjakan seluruh pengadaan pekerjaan videotron hingga yang menerima hasil pekerjaan

tersebut.

Dari keempat tersangka tersebut, pada awalnya hanya tiga tersangka yang ditahan.

Sedangkan untuk Riefan Avrian tidak ditahan karena hanya sebatas pemeriksaan keterangan.

Selanjutnya seiring proses penyidikan Riefan Avrian ditahan karena dikhawatirkan akan

menghilangkan barang bukti dan Kejati juga telah mengeluarkan surat pencekalan sehingga

Riefan Avrian tidak dapat bepergian keluar negeri. Pada tahun 2014 ini kasus masih berlanjut

pada proses pengadilan, salah satu tersangka telah meninggal dunia di tahanan yakni

Hasnawi Bachtiar karena sakit dan Riefan Avrian telah ditahan oleh Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta.

Bagaimana :

Kasus ini bermula dari proyek pengadaa videotron senilar Rp. 23,501 miliar yang

dimenangkan oleh perusahaan PT. Imaji Media pada tahun 2012. Pada tahun 2013 setelah

BPK melakukan audit pemeriksaan, dari temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

pada februari-mei 2013 yang menyebutkan pengadaan videotron tak sesuai spesifikasi. BPK

juga menyatakan terjadi kelebihan pembayaran Rp. 2,695 miliar. Selain itu juga dari hasil

BPKP ditaksir kerugian negara sebesar Rp. 4,78 miliar dari proyek tersebut.

Yang membuat kasus ini semakin jadi perbincangan adalah terungkapnya fakta

persidangan keterlibatan anak Menteri Koperasi dan UKM yaitu Riefan Avrian. Seperti

pengakuan dipersidangan PT. Imaji Media didirikan Riefan dengan mengatasnamakan

Hendra Saputra yang adalah bawahannya Riefan sebagai office boy merangkap sopir saat

bekerja di PT. Rifuel.

Penyimpangan proyek videotron terjadi karena pelaksanaan pekerjaan yang tidak

dilakukan oleh PT. Imaji Media sebagai perusahaan pemenang lelang. Dalam perkara ini,

Pengadilan Tipikor sudah menyidangkan Hendra Saputra sebagai terdakwa Hendra didakwa

Page 7: Etika Final Test

melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama pejabat pembuat komitmen dan anggota

Hasnawai Bachtiar dan Kasiyadi dan juga Riefan Avrian.

Dalam dakwaan Hendra yang dipaparkan Riefan bersiasat untuk mendapatkan proyek

pembuatan videotron di Kemenkop dan UKM tahun 2012. Riefan mengajak Hendra Saputra

yang hanya lulusan SD, untuk membangun PT. Imaji Media dan dijadikan Direktur

perusahaan tersebut untuk kepentingan mendapatkan proyek dengan nilasi sebesar Rp. 23,5

miliar. Namun selanjutnya pekerjaan diserahkan Hendra ke PT. Rifuel, perusahaan Riefan

dan dengan memberikan surat kuasa kepada Riefan untuk mengambil uang hasil pembayaran

proyek.

“Pada intinya pekerjaan itu tidak dilaksanakan sebagaiman mestinya dan pada intinya

juga Riefan Avrian berdasarkan surat kuasa yang dibuat oleh HS menarik uang yang

berkaitan dengan proyek. “

2.2 Menetapkan Isu Etis

Isu etis yang terjadi pada kasus ini adalah adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan

bersama-sama mulai dari proses lelang hingga pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan

yang diperjanjikan dikontrak dengan kebutuhan instansi, ketidak sesuaian spesifikasi teknis

barang dan jasa serta ketidakwajaran harga barang dan jasa yang disepakati dalam kontrak yang

bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang terkait. Dalam Audit BPK telah

menyebutkan bahwa pengadaan videotron itu tidak sesuai dengan kontrak sehingga

mengakibatkan kerugaian negara sebesar 4,78 miliar dari proyek tersebut.

Isu etis selanjutnya adalah bagaimana peranan seorang Riefan Avrian yang merupakan anak

Menteri Koperasi dan UKM, yang bersiasat untuk mendapatkan proyek ini dengan melakukan

korupsi dan konspirasi dengan bekerjasama untuk memperoleh keuntungan dan menjadikan

seorang office boy menjadi Direktur Utama PT. Imaji Media yang didirikannya. Serta bagaimana

statusnya sebagai anak Menteri Koperasi dan UKM yang mungkin dapat mempengaruhi

pelaksanaan dan keputusan pelelangan proyek videotron yang dilakukan oleh Kementerian

Koperasi dan UKM. (konflik kepentingan)

Isu-isu yang disebutkan ini terjadi dikarenakan adanya tindakan yang melanggar dari segi

prinsip etika bisnis dan adanya keterkaitan hubungan istimewa tersebut yang dapat

mengakibatkan adanya konflik kepentingan serta tidak dilaksanakan prinsip etika dalam kegiatan

Page 8: Etika Final Test

pengadaan barang dan jasa tersebut. Dan semua hal ini telah dibuktikan dari fakta-fakta

persidangan dimana adanya kerjasama untuk menetapkan PT. Imaji Media sebagai pemenang

lelang yang merupakan perusahaan milik Riefan Avrian yang telah diakui dalam persidangan.

2.3 Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan, dan nilai-nilai

Dalam film Wall Street, karakter utama Gordon Gekko berpendapat bahwa bisnis didasarkan

pada ketamaakan. Bahwa ketamakan karena tidak ada kata yang lebih tepat adalah baik.

Ketamakan adalah benar, ketamakan dalam segala bentuknya adalah kepentingan pribadi.

Kepentingan pribadilah bukan keserakahan yang menggerakkan perekonomian. Dalam teori

social dan ekonomi, kepentingan pribadi dapat bermanfaat dan layak, keegoisan, keserakahan

dan ketamakan. Dalam kasus demi kasus, ketamakan yang tidak seimbang telah menciptakan

kerentanan da telah terbukti menjadi strategi yang sangat beresiko bagi individu dan perusahaan

yang mengejarnya yang biasanya berakhir dengan bencana.

Etika, Bisnis dan Hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, selama perusahaan

tersebut tidak melanggar hukum, mereka bersikap etis artinya hukum dan etika adalah satu dan

sama ketika menyangkut persoalan bisnis. Prinsip-prinsip dalam etika bisnis itu sendiri yang

utama adalah kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan integritas moral. Apa yang terjadi

pada kasus videotron ini adalah perbuatan yang melanggar hukum dan perbuatan yang cacat dari

segi etika bisnis dengan memanfaatkan hubungan istimewa serta tindakan untuk memenangkan

salah satu pihak dari proses lelang pengadaan barang.

Pada saat melaksanakan pelelangan pekerjaan pada instansi pemerintah, setiap panitia lelang

harus tunduk pada ketentuan yang berlaku, yaitu Keppres nomor 80 tahun 2003 serta

perubahannya ataupun aturan yang baru, yaitu Perpres nomor 54 tahun 2010. Dalam mengambil

sebuah keputusan, mereka harus berpegang pada prinsip-prinsip dasar dan juga harus mengikuti

etika pengadaan seperti yg sudah ditentukan oleh aturan-aturan tersebut.

Prisip - prinsip dasarnya adalah sebagai berikut :

1. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya

yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Page 9: Etika Final Test

2. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan

dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan.

3. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa

yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia

barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan

prosedur yang jelas dan transparan.

4. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa,

termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan

calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat

serta bagi masyarakat luas pada umumnya.

5. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia

barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan

cara dan atau alasan apapun.

6. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi

kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan

prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.

Etika pengadaannya sebagai berikut :

1. melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai sasaran

kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa.

2. bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan

dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah

terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.

3. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan

menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.

4. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan

kesepakatan para pihak.

5. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait,

langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa (conflict of interest).

6. menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam

pengadaan barang/jasa.

Page 10: Etika Final Test

7. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung

merugikan negara.

8. tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima

hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga

berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.

Pada kasus yang terjadi ini dari proses pengadaan barang dan jasa telah terjadi konflik

kepentingan. Aturan yang mengatur tentang konflik kepentingan berdasarkan UU No 7 Tahun

2006, Indonesia telah meratifikasi United Nation Convention Anti-Corruption (UNCAC) yang

salah satu pasalnya adalah penanganan konflik kepentingan ssebagai langkah pemberantasan

korupsi.

Konsep dan definisi konflik kepentingan menurut OECD (2003) adalah “a conflict between

the public duty and private interests of a public official, in which the public official’s private-

capacity interests could improperly influence the performance of their official duties and

responsibilities”.

Pada umumnya Prinsip-prinsip dasar konflik kepentingan, yaitu

1. Mengutamakan kepentingan publik

2. Menciptkan keterbukaan penangangan dan pengawasan konflik kepentingan

3. Mendorong tanggungjawab pribadi dan sikap keteladanaan

4. Menciptakan dan membina budaya organisasi yang tidak toleran terhadap konflik

kepentingan

Dalam praktinya di Indonesia, konflik kepentingan sebenarnya merupakan situasi yang dapat

mengarahkan atau mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan wewenang sebagai unsur

terjadinya tindak pidana korupsi. Jika dilihat dari penyebabnya, paling tidak ada lima sumber

utama terjadinya konflik kepentingan di Indonesia, yaitu rangkap jabatan, hubungan afiliasi,

penerimaan gratifikasi, kepemilikan aset dan penggunaan diskresi yang melebihi batas.

2.4 Tentukan Alternatif

Pengadaan barang/jasa pemerintah di Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Page 11: Etika Final Test

1. Menggunakan penyedia barang/jasa yaitu pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak penyedia

barang/jasa setelah melalui proses pemilihan penyedia barang/jasa dengan metode pemilihan

yang ditentukan.

2. Swakelola yaitu pekerjaan yang dilaksanakan sendiri oleh pengguna barang/jasa, atau

dikuasakan kepada instansi pemerintah bukan penanggung jawab anggaran/kelompok

masyarakat/lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, terdapat empat metode:

1. Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang / jasa yang dilakukan secara

terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional

dan atau satu surat kabar provinsi

2. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang / jasa yang dilakukan secara

terbatas (karena jumlah penyedia barang / jasa yang diyakini mampu terbatas dan untuk

pekerjaan yang kompleks) dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya di satu surat

kabar nasional dan/ atau satu surat kabar provinsi dengan mencantumkan penyedia

barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna member kesempatan kepada penyedia barang

dan jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi

3. Pemilihan langsung merupakan metode pemilihan yang membandingkan sebanyak-

banyaknya penawaran dan sekurang-kurangnya tiga penawaran dari penyedia barang / jasa

yang telah lulus prakualifikasi. Metode ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bernilai

diantara Rp. 50 juta sampai Rp. 100 juta.

4. Penunjukan Langsung, metode ini langsung menunjuk satu penyedia barang / jasa denga cara

melakukan negosiasi teknis maupun harga. Biasanya digunakan dalam keadaan tertentu dan

keadaan khusus termasuk apabila pengadaan dibawah Rp. 50 juta.

2.5 Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul keputusan yang jelas.

Berdasarkan alternative yang dikemukan dapat dihasilkan keputusan yang jelas terhadap

penyebab terjadinya tindak pidana korupsi dan dapat dihindari dengan melakukan penyedia

barang dan jasa dilakukan dengan pelelangan terbatas. Pelelangan terbatas tanpa mengurangi

transparansi dan akutabilitasnya lebih relevan dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan

UKM apabila pekerjaan videotron ini pekerjaan yang kompleks dan hanya penyedia barang yang

memenuhi kualifikasi yang mampu dapat melaksanakan pekerjaan ini. Dalam pelelangan

Page 12: Etika Final Test

terbatas ini hanya beberapa penyedia barang dan jasa yang berpengalaman dibidangnya sehingga

apa yang akan dikerjakan penyedia tersebut professional dan dapat memenuhi kualitas dan

spesifikasi yang termuat dalam kontrak.

Apabila dilakukan dengan pelelangan umum, semua perusahaan dapat mengikuti pelelangan

walaupun belum memiliki pengalaman dibidangnya karena tergiur dengan nilainya yang besar

untuk mengikuti pelelangan sehingga yang terjadi adalah perusahaan tersebut tidak dapat

menjaga kualias dan spesifikasi yang termuat dalam kontrak. Contohnya adalah perusahaan PT.

Imaji Media terlepas dari konspirasi dan pendidikan direktunya adalah perusahaan baru yang

belum berpengalaman tetapi bisa menangkan proses tender videotron ini tapi pada akhirnya

karena ini perusahaan yang belum pengalaman sehingga pengadaan videotron tidak memiliki

spesifikasi yang sesuai dengan kontrak.

Dari sisi persaingan usaha sebagaimana telah diatur UU No. 5 tahun 1999, penunjukan

langsung menutup peluang terjadinya kompetisi berkualitas. Oleh karena itu, para pelakunya

dapat dikategorikan melanggar persaingan usaha yang sehat.

Penunjukan langsung juga dapat dianggap melanggar Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Instansi Pemerintah. Terutama jika syarat-syarat penunjukan

langsungnya tidak terpenuhi. Disamping itu, pelanggaran terhadap Keppres tersebut akan

semakin nyata jika dalam praktik penunjukan langsung, negara dirugikan karena

penggelembungan harga. Apalagi jika ditemukan unsur penyuapan dan fraud, yakni pemberian

uang pelicin oleh peserta lelang kepada panitia lelang. Meskipun demikian, penunjukan langsung

tetap bisa dilakukan asal semua syarat wajib yang tertera dalam Keppres tersebut memenuhi

prinsip-prinsip.

Selain dari proses pengadaan yang harus transparan dan akuntabel serta memenuhi prinsip-

prinsip lainnya juga diperlukan panitia lelang yang memiliki integritas, kredibel, mandiri dan

objektif dalam menilai proses pelelangan. Pengeloalaan pengadaan yang dikendalikan oleh

badan pelaksana yang sifatnya ad hoc dan memiliki posisi tawar rendah adalah pihak yang rentan

atas tekanan internal dan eksternal.

Sehingga dapat disimpulkan setelah mencermati proses pengadaan barang/jasa (lelang) yang

dilaksanakan, apakah ada penyimpangan terhadap keppres 80 tahun 2003 dan semua

perubahannya atau tidak adalah dengan mencermati pihak-pihak yang terkait dengan pelelangan.

Pihak-pihak yang terkait dengan pelelangan antara lain, Panitia Pengadaan, Pejabat Pembuat

Page 13: Etika Final Test

Komitmen (PPK) dan Peserta Pengadaan (lelang) harus menjaga etika dan kode etiknya sehingga

tidak terjadi pelanggaran etika bisnis dan konflik kepentingan.

2.6 Menilai konsekuensi

Konsekuensi yang akan diperoleh dari pengadaan barang dan jasa melalui pelelangan

terbatas adalah tidak tercipta rasa adil dan ada diskriminatif terhadap penyedia barang dan jasa

karena hanya penyedia barang dan jasa yang professional dibidang pekerjaan tersebut yang dapat

mengikuti proses pelelangan terbatas ini. Akan tetapi hal ini lebih baik daripada pelelangan

umum yang mungkin perusahaan yang ikut ini adalah perusahaan yang belum berpengalaman

dibidang pekerjaan tersebut dan pelelangan terbatas ini adalah etis dan legal karena ini berkaitan

kualitas dan komplektivitas pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan ini memenuhi spesifikasi yang

ditetapkan dalam kontrak.

2.7 Membuat keputusan

Korupsi dan konspirasi yang dilakukan oleh Rievan Avrian, Hendra Saputran dan Pejabat

pembuat komitmen dengan memenangkan perusahaan PT. Imaji Media, telah menambah

mencoreng citra Kementerian bahwa tidak terlepas dari konflik kepetingan terutama

Kementerian Koperasi dan UKM dalam pelaksanaan proses tendernya. Untuk itulah keputusan

etis yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan pengawasan yang lebih dan menerapakan

prinsip-prinsip etika dalam pengadaan, menghindari konflik kepentingan dan juga panitia lelang

harus memiliki integritas kredibel, mandiri dan obejektivitas dalam menilai proses lelang dan

tidak terpengaruh terhadap kepentingan internal dan eksternal.

Page 14: Etika Final Test

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, Leonard J. dan Paul Dunn. 2011. Etika Bisnis dan Profesi untuk Direktur, Eksekutif,

dan Akuntan (Edisi 2 Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Brooks, Leonard J. dan Paul Dunn. 2011. Etika Bisnis dan Profesi untuk Direktur, Eksekutif,

dan Akuntan (Edisi 5 Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

KPK. 2009. Konflik Kepentingan : Panduan Penanganan Konflik Kepentingan bagi

Penyelenggara. Jakarta : KPK

Sartono. 2006. Analisis Faktor-Fakto yang Mempengaruhi Penyimpangan Pada Pengadaan

Barang dan Jasa di Lingkungan Instansi Pemerintah. Universitas Indonesia.

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/19/ini-peran-anak-syarief-hasan-dalam-kasus-

korupsi-videotron

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=hukum&i=57816-Kasus-Videotron:-Kejati-DKI-

Tahan-Riefan-Avrian

http://jateng.tribunnews.com/2014/05/18/anak-syarif-hasan-akan-dilaporkan-terkait-dugaan-

keterangan-palsu