Etika Bisnis. Tugas Individu BAB 2

3

Click here to load reader

description

Etika Lingkungan Hidup

Transcript of Etika Bisnis. Tugas Individu BAB 2

Page 1: Etika Bisnis. Tugas Individu BAB 2

MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

MATERI : ETIKA LINGKUNGAN ( BAB 2 )

NAMA : IKLIMA FITRI RAHMATIAH

DAFTAR PUSTAKA :

1. (http://www.walhi.or.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=175%3Aindustrialisasi-

konservasi&catid=84%3Ainfo-woc-2009&Itemid=90&lang=in)

2. Dewi Sutrisna.Etika Bisnis.2010.Udayana University Press.Denpasar

3. (www.balipost.co.id, 04 juli 2012).

Kasus Etika Lingkungan

Kasus  :

Pembakaran Limbah Medis RSUD Bangli

Dunia medis biasanya identik dengan lingkungan yang bersih dan jauh dari

pencemaran  atau polusi. Tetapi bagaimana apabila pencemaran tersebut justru dilakukan sendiri

oleh pihak medis. Kasus inilah yang terjadi di daerah bangli, dimana pembakaran limbah medis

yang dilakukan oleh rumah sakit umum daerah bangli berdampak buruk terhadap masyarakat

sekitar. Kepulan asap hitam dan disusul dengan debu yang berjatuhan di areal

pemukiman  membuat masyarakat terkadang mengunci putra-putri mereka di kamar agar tidak

menghirup asap atau pun debu yang berjatuhan akibat adanya pembakaran limbah.

Mesin incinerator yang digunakan untuk melakukan pembakaran jaraknya juga sangat

dekat dengan pemukiman warga sekitar 3 meter dan bau yang ditimbulkan oleh asap dan debu

hasil pembakaran sangatlah menyengat sehingga warga tidak dapat melakukan aktivitas di

pekarangan/halaman rumah serta tidak jarang pula debu-debu hasil pembakaran yang berupa

gumpalan-gumpalan hitam mengotori lingkungan termasuk jemuran warga.

Pembahasan :

                Dalam kasus pembakaran limbah, RSUD Bangli telah melakukan pelanggaran etika

terhadap lingkungan. Dimana mereka melakukan tindakan yang merugikan lingkungan atau

pencemaran terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh kepulan asap dari hasil pembakaran

limbah atau sering disebut pencemaran udara. Padahal pihak rumah sakit sendiri seharusnya

Page 2: Etika Bisnis. Tugas Individu BAB 2

mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh limbah medis. Limbah medis termasuk salah

satu limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).  Menurut UU No. 32 Tahun 2009 pada Bab I,

Limbah Bahan berbahaya dan beracun adalah zat, energy, dan/atau komponen lain yang karena

sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat

mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan serta  kelangsungan hidup  manusia dan makhluk lain. Dampak yang ditimbulkan oleh

polusi udara akibat limbah B3 dapat berakibat fatal bagi kesehatan maupun tanaman.

Pencemaran udara terhadap tingkat kesehatan dapat mengakibatkan terganggunya saluran

pernafasan ataupun iritasi terhadap bagian tubuh, hal tersebut yang menjadi kekhawatiran atau

teror bagi warga bangli apabila kegiatan tersebut terus berlangsung tanpa adanya perbaikan dari

pihak rumah sakit, karena sampai kasus ini dilaporkan belum ada tanda-tanda atau itikad baik

dari pihak rumah sakit untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Kesimpulan :

Peran pemerintah disini sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang

terjadi. Pemerintah tidak bisa hanya berdiam diri saja atau pun hanya mengandalkan atas

peraturan yang telah berlaku tetapi pemerintah juga harus turun secara langsung baik sebagai

pihak ketiga atau pihak yang memfasilitasi antara masyarakat sekitar dengan pihak rumah sakit,

karena peraturan atau UU yang di buat oleh pemerintah belum tentu berjalan secara efisien

susuai dengan isi peraturan atau Undang-undang secara tertulis, dimana terkadang terdapat

perbedaan antara keadaan di lapangan yang sesungguhnya dengan keadaan dalam peraturan yang

tertulis. Tidak hanya pemerintah yang berperan dalam penyelesaian kasus ini, kesadaran dari

pihak rumah sakit juga sangat diperlukan. Sebaiknya pihak rumah sakit memindahkan letak

mesin incinerator sehingga dapat meminimalkan dampak yang terjadi akibat pencemaran dan

pihak rumah sakit juga dapat bekerja sama dengan badan lingkungan hidup dalam mengelola

maupun mengawasi sehingga mengurangi dampak terjadinya pencemaraan.