Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
Transcript of Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
1/13
Pada dasarnya suatu profesi memiliki tiga syarat utama, yaitu diperoleh melalui
pelatihan yang ekstensif, memiliki komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan
tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat. Selain itu juga
memiliki tiga syarat umum, yaitu sertifikasi, organisasi profesi, dan otonomi dalam bekerja.
Pemberian sertifikasi dilakukan tidak sekali untuk selamanya, melainkan harus selalu
memperoleh validasi melalui proficiency check. Otonomi mengakibatkan kelompok profesi
ini menjadi eksklusif dan memerlukan self regulationdalam rangka menjaga tanggung-
jawab moral dan tanggung-jawab profesinya kepada masyarakat. ereka umumnya memiliki
etika profesi dan standar profesi serta berbagai tatanan yang menunjang upaya self regulation
tersebut !.
Profesi "edokteran adalah #ontoh utama profesi dengan #iri-#iri tersebut di atas.
Profesi kedokteran pula yang memulai mempromosikan dirinya sebagai profesi yang
memiliki etika profesi dengan mengumandangkan sumpah pada awal kariernya. Profesi
kedokteran juga profesi pertama yang bersumpah untuk mengabdikan dirinya bagi
kemanusiaan $,%,&.
'enis hubungan dokter-pasien sangat dipengaruhi oleh etika profesi kedokteran, sebagai
konsekuensi kewajiban profesi yang memberikan batasan atau rambu-rambu hubungan
tersebut. "ewajiban tersebut tertuang di dalam prinsip moral profesi, yaitu autonomy
(menghormati hak-hak pasien), beneficence (berorientasi kepada kebaikan pasien), non
maleficence (tidak men#elakakan atau memperburuk keadaan pasien) dan justice (keadilan
distribusi, meniadakan diskriminasi) yang disebut sebagai prinsip utama. Prinsip turunannya
adalah veracity (kebenaran * truthfull information), fidelity (kesetiaan), privacy, dan
confidentiality(menjaga kerahasiaan) !,$,%,&.
Sebagaimana layaknya hubungan antara profesional dengan klien pada umumnya,
maka hubungan antara dokter dengan pasien juga mengikuti alternatif jenis hubungan yang
sama. Pada awalnya hubungan dokter + pasien adalah hubungan yang bersifat paternalistik,
dengan prinsip moral utama adalah beneficence. Sifat hubungan paternalistik ini kemudian
dinilai telah mengabaikan nilai otonomi pasien, dan dianggap tidak sesuai dengan
perkembangan moral (orang arat) saat ini, sehingga berkembanglah teori hubungan
kontraktual (sekitar tahun !$-!/). "onsep ini mun#ul dengan merujuk kepada teori
social contract di bidang politik. 0eat#h / mengatakan bahwa dokter dan pasien adalah
pihak-pihak yang bebas, yang meskipun memiliki perbedaan kapasitas dalam membuat
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
2/13
keputusan, tetapi saling menghargai. 1okter akan mengemban tanggungjawab atas segala
keputusan teknis, sedangkan pasien tetap memegang kendali keputusan penting, terutama
yang terkait dengan nilai moral dan gaya hidup pasien. 2ubungan kontrak mengharuskan
terjadinya pertukaran informasi dan negosiasi sebelum terjadinya kesepakatan, namun juga
memberikan peluang kepada pasien untuk menyerahkan pengambilan keputusan kepada
dokter.
3alaupun hubungan dokter-pasien ini bersifat kontraktual, namun mengingat sifat
praktek kedokteran yang berdasarkan ilmu empiris, maka prestasi kontrak tersebut bukanlah
hasil yang akan di#apai (resultaat verbintennis) melainkan upaya yang sungguh-sungguh
(inspannings-verbintennis). Profesi dokter yang menggeluti bidang kosmetik seringkali
terjebak untuk memperjanjikan hasil seperti pada resultaat verbintennis. 2al itu berbahaya
oleh karena hasil dari tindakan dokter umumnya tidak dapat dipastikan !445. 2ubungan
kontrak sema#am itu harus dijaga dengan peraturan perundang-undangan dan menga#u
kepada suatu standar atau ben#hmark tertentu. 6eenen mengatakan bahwa standar profesi
kedokteran tersebut memiliki / unsur, yaitu (!) teliti, seksama, berhati-hati7 ($) sesuai
dengan ukuran medik7 (%) kemampuan rata-rata7 (&) situasi dan kondisi yang sama7 dan (/)
upaya yang proporsional dengan tujuan 8.
1alam menjaga hubungan dokter-pasien tersebut maka sejak sebelum asehi telah ada Code
of Hammurabiyang memberikan an#aman pidana bagi dokter yang karena salahnya telah
mengakibatkan #edera atau matinya pasiennya, dan Code of Hittitesyang mewajibkan dokter
untuk membayar ganti rugi kepada pasiennya yang terbukti telah dirugikan karena
kesalahannya 9 kelalaiannya ,:.
1engan menganggap bahwa teori kontrak telah terlalu menyederhanakan nilai
hubungan dokter dengan pasien, maka Smith dan ;ewton (!:&) ! lebih memilih hubungan
yang berdasar atas virtue sebagai hubungan yang paling #o#ok bagi hubungan dokter-pasien,
dengan tanpa mengabaikan bentuk hubungan kontraktual. 2ubungan kontrak mereduksi
hubungan dokter-pasien menjadi peraturan dan kewajiban saja, sehingga seseorang
dokter dianggap baik bila ia telah melakukan kewajiban dan peraturan (followed the rules)
sehingga biasa disebut sebagai bottom line ethics. 2ubungan kontrak tidak lagi
mengindahkan empathy, compassion, perhatian, keramahan, kemanusiaan, sikap saling
memper#ayai, itikad baik, dll yang merupakan bagian dari virtue-based ethics(etika berdasar
nilai kebajikan9keutamaan). Pada hubungan dokter-pasien yang virtue-based dirumuskan
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
3/13
bahwa hubungan itu bertumbuh dan berkembang sedemikian rupa sehingga tidak ada satu
ketentuan pun yang ditentukan pada permulaan yang berlaku untuk seterusnya. aik dokter
maupun pasien harus tetap berdialog untuk menjaga berjalannya komunikasi dalam rangka
men#apai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan pasien.
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
4/13
reinventing governmenthanya akan menjadi sekadarsteering and rowing. Pertimbangan
yang digunakan adalah kelayakan dan kepatutan profesi, kepentingan pasien atau
masyarakat pada umumnya, serta waktu dan tempat. Penilaian kelayakan dan kepatutan
profesi dapat dilaksanakan dengan menga#u kepada landasan ilmiah atau keahlian yang
menjadi dasarnya atau menga#u kepada profesi yang bersangkutan di negara lain pada
umumnya. 2al itu juga telah diantisipasi oleh pemerintah ketika saat ini tengah
menggodok BCC praktek kedokteran yang didalamnya terdapat pembentukan lembaga
baru> "onsil "edokteran ?ndonesia, sebagai lembaga atribusian. 3aktu dan tempat sangat
mempengaruhi tingkat kemampuan yang diperlukan untuk memperoleh suatu kewenangan
tertentu :,,!4.
1i dalam hal terdapat kompetensi (dan kewenangan sebagai konsekuensinya) yang
tumpang tindih di antara beberapa #abang spesialis, maka di#arilah kesepakatan diantara
mereka yang terlibat untuk membagi kewenangan se#ara adil. "esepakatan ini sebaiknya
terjadi pada tingkat nasional diantara para pengurus organisasi profesi terkait dan dipatuhi
oleh seluruh anggota profesi yang bersangkutan. entuk hukum keluarannya adalah dokumen
konsensus (suatu telaah hukum administrasi negara9profesi) yang bersifat mengikat ke dalam
(beberapa waktu kemudian akan mengikat ke luar setelah pihak pemerintah mengakuinya).
=pabila oleh karena alasan tertentu hal itu tidak atau sukar terjadi, maka kesepakatan tersebut
setidaknya harus diambil pada tingkat institusi kesehatan, misalnya pada tingkat rumah sakit
atau klinik. 2al tersebut merupakan produk hospital bylaws yang dibuat dan ditegakkan oleh
direksi BS9klinik, dengan atau tanpa "omite edik atau lembaga pembantu lainnya.
Hospital bylaws mengikuti perkembangan iptekdok dan senantiasa diaudit, antara lain
melaluipeer review !,".
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
5/13
evil eFpenses or burden7 #ondition with #reate a duty to perform a#t immediately or in the
futureA.
1alam dunia kedokteran terdapat dua pihak yang bisa menjadi penanggungjawab, yaitu
institusi penyelenggara pelayanan kedokteran dan profesional pelaksana pelayanan
kedokteran.
?nstitusi berkewajiban untuk menyediakan semua sumber daya yang dibutuhkan
dengan kualitas yang memadai, menyediakan fasilitas dan instrumentasi kedokteran yang
berfungsi baik, menyediakan bylaws dan prosedur standar yang harus diikuti oleh seluruh
profesional, serta melakukan pengawasan atas semua penyelenggaraan pelayanan kedokteran
di institusi tersebut. ?nstitusi bertanggungjawab sendiri sebagai korporasi, baik yang bersifatpubli# liability maupun medi#al liability. 1i bidang hukum perdata institusi juga
bertanggungjawab atas perbuatan orang-orang yang berada dalam tanggungannya (respondeat
superior, pasal !%8 "C2 Perdata) !$.
Profesional bertanggungjawab atas hal-hal yang menjadi kewajibannya, yaitu yang
berada di dalam domain medi#al liability. 1alam hal ini umumnya dikenal tanggungjawab
etik dan tanggungjawab hukum. Amistreatment of a disease or injury through ignoran#e,
#arelessness or #riminal intentA, atau Aimproper treatment of patient by medi#al attendant7
illegal a#tion for oneEs own benefit while in position of trustA. !
Pengertian malpraktek medis di atas merupakan pengertian sejak awal
diperkenalkannya istilah tersebut, yang meliputi malpraktek pidana (#riminal malpra#ti#e),
malpraktek perdata (#ivil malpra#ti#e), dan malpraktek etik (ethi#al malpra#ti#e). "emudian
banyak ahli berpendapat bahwa malpraktek pidana tidak perlu lagi disebut malpraktek,
melainkan #ukup disebut sebagai tindak pidana7 demikian pula dengan malpraktek etik yang
lebih biasa disebut sebagai pelanggaran etik. Pada akhirnya sebutan malpraktek medis hanya
digunakan pada jenis malpraktek medis perdata saja. ,:
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
6/13
3orld edi#al =sso#iation (!$) memberikan definisi > Amedi#al malpra#ti#e
involves the physi#ianEs failure to #onform to the standard of #are for treatment of the
patientGs #ondition, or la#k of skill, or negligen#e in providing #are to the patient, whi#h is the
dire#t #ause of an injury to the patient.A!&
1alam CC "ompensasi =suransi dan Behabilitasi "e#elakaan !$ di ;ew Healand
dikenal istilah Amedi#al errorA yang diartikan sebagai Athe failure of a registered health
professional to observe a standard of #are and skill reasonably to be eFpe#ted in the
#ir#umstan#esA. ,!%
3= mengingatkan bahwa tidak semua kegagalan medis adalah akibat malpraktek
medis. Suatu peristiwa buruk yang tidak dapat diduga sebelumnya (unforeseeable) yangterjadi saat dilakukan tindakan medis yang sesuai standar tetapi mengakibatkan #edera pada
pasien tidak termasuk ke dalam pengertian malpraktek. A=n injury o##urring in the #ourse of
medi#al treatment whi#h #ould not be foreseen and was not the result of the la#k of skill or
knowledge on the part of the treating physi#ian is untoward result, for whi#h the physi#ian
should not bear any liabilityA. !&
CC ;ew Healand menyebutkan pula istilah medi#al mishap yang berarti an adverse
#onseDuen#e of treatment by a registered health professional, properly given, if (a) the
likelihood of the adverse #onseDuen#e of the treatment o##urring is rare7 and (b) the adverse
#onseDuen#e of the treatment is severe. ,!%
Pertanggung-jawaban suatu malpraktek medis (perdata) biasanya berdasarkan kepada
hubungan hukum yang timbul>
!. 3anprestasi atas kontrak antara dokter (langsung atau melalui rumah sakit atau
institusi kesehatan lainnya) dengan pasien. Sebagaimana biasanya, hubungan
kontraktual ini biasa disebut sebagai inspanningsverbinntenis, yang berarti kontrak
yang tidak menjanjikan hasilnya melainkan menjanjikan upayanya. 1alam hal itu,
se#ara eksplisit ataupun implisit, dianggap dokter (dan atau institusi kesehatannya)
berjanji akan melakukan upaya yang memadai atau sesuai standar profesi dalam
menangani pasien (reasonable #are) :,!$. 1engan demikian apabila dokter tidak
menepati AjanjinyaA untuk memberikan upaya yang layak atau memadai dapat
dianggap sebagai tindakan wanprestasi (tidak menepati janji). 1asar hukum gugatan
wanprestasi adalah Pasal !%%: "C2 Perdata.!$ ASemua perjanjian yang dibuat se#ara
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
7/13
sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnyaA. 1alam praktek,
pembuktian janji yang implisit seringkali sukar dilakukan, sehingga pembuktian
wanprestasi juga mengalami hambatan.
$. Perbuatan melanggar hukum (P2) yang umumnya bersifat kelalaian (tort of
negligen#e), yaitu suatu pelanggaran atas kewajiban untuk memberikan perawatan
medis sehingga mengakibatkan #edera atau kerugian bagi pasien. "adang-kadang
juga terjadi suatu perbuatan melawan hukum yang bersifat kesengajaan (intentional
tort or battery), yaitu misalnya melakukan tindakan medis tanpa adanya #onsent,
meskipun untuk tujuan menyelamatkan pasien. 1asar hukum gugatan perbuatan
melanggar hukum adalah Pasal !%8/ "C2 Perdata!$. A
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
8/13
"ewajiban di atas adalah kewajiban untuk melakukan upaya perawatan yang
memadai (reasonable #are), berupa kewajiban kepada pasien akibat hubungan kontraktual
diantara keduanya (dokter - pasien).
1alam hal hubungan kontrak yang terjadi adalah antara dokter dengan pihak lain (perusahaan
atau asuransi) dan pasien adalah hanya subyek yang akan diperiksa dan ditangani, maka
berlaku pula kewajiban kepada pihak ketiga (pasien). 1asarnya adalah bahwa dokter
melakukan pemeriksaan dan tindakan medis kepada pasien sehingga kewajiban melakukan
upaya yang reasonable tersebut juga kepada pasien, meskipun bukan ia yang membayar atau
mengikat kontrak dengan dokter tersebut.:,,!%
Pada dasarnya, malpraktek medik adalah pelanggaran atas kewajiban profesional,baik sengaja mengabaikannya maupun karena lalai melakukannya. 1engan demikian
penilaiannyapun haruslah dengan #ara membandingkan tindakan tersebut dengan standar
perilaku profesional yang berlaku dan standar prosedur pelayanan medis yang sesuai
dengan tingkat keahlian dan sarana kesehatan setempat. Standar perilaku profesional
sendiri merupakan gabungan dari nilai-nilai etik, moral, hukum, dan standar prosedur
tindakan. :,,!%
?1? telah menerbitkan standar profesi yang bersifat umum dan berbagai standar
tindakan atau prosedur medik tertentu, yang meskipun belum sempurna namun sudah #ukup
memadai. Selain itu berbagai perhimpunan dokter spesialis juga telah menerbitkan standar
prosedur medis di bidang spesialisasi masing-masing. Sementara itu, CC "esehatan tahun
!$ pasal /% menyebutkan bahwa ketentuan mengenai standar profesi akan diatur
kemudian melalui Peraturan Pemerintah yang hingga saat ini belum diundangkan. Iang perlu
diingat adalah bahwa standar tindakan medis tersebut pasti ada, meskipun kadang-kadang
belum dituangkan di dalam bentuk suatu tulisan resmi. Oleh karena itu tidak adanya standar
yang tertulis tidak mengakibatkan kesulitan dalam menilai suatu perbuatan telah mentaati
atau melanggar suatu standar. Standar juga tidak merupakan sesuatu yang baku untuk
selamanya, melainkan merupakan sesuatu aturan yang siap untuk berubah mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Selain itu, suatu standar
umumnya juga hanya memuat prosedur yang bersifat umum, sehingga apabila akan
diterapkan ke dalam suatu keadaan atau situasi tertentu akan memerlukan AjudgmentA tertentu
pula. 1engan demikian, peranan peer-group untuk memberikan suatu pertimbangan, atau
bahkan membuat standar tindakan medis pada suatu keadaan atau situasi tertentu tetap
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
9/13
diperlukan. Sebagai #ontoh adalah bahwa standar tindakan medis se#tio #aesaria se#ara
umum telah dibuat dan ter#antum di dalam standar tindakan medis yang dipublikasikan.
;amun prosedur tindakan se#tio #aesaria pada ibu hamil dengan usia lanjut, memiliki riwayat
se#tio #aesaria sebelumnya, berpenyakit 1 dan dengan perdarahan per-vaginam akibat
solutio pla#entae tidaklah sama dengan prosedur standar di atas.
Pelanggaran atas kewajiban di atas dapat terjadi karena ketidaktahuan, kelalaian,
ke#erobohan atau dapat pula akibat kesengajaan. "etidaktahuan dapat terjadi akibat
kurangnya materi pendidikan atau tidak tepatnya metode pendidikan, akibat lupa karena tidak
adanya pelatihan pas#a pendidikan, atau akibat perkembangan iptekdok yang belum sempat
dipelajarinya. "elalaian dan ke#erobohan dapat terjadi sebagai akibat dari ketidakdisiplinan,
kelelahan atau kekurang hati-hatian, atau dapat pula sebagai akibat dari tekanan waktu atau
tekanan lingkungan yang lain. "esengajaan merusak kesehatan pasien boleh dianggap tidak
pernah terjadi mengingat terbiasanya dokter pada prinsip non malefi#en (do no harm), namun
kesengajaan mengambil risiko mungkin saja dilakukan oleh dokter. Bisiko medis seringkali
diambil akibat suatu keuntungan (benefit driven) atau suatu keterpaksaan akibat tidak
tersedianya #ara atau tindakan lain yang lebih baik.
"erugian dapat berupa kerugian materiel dan immateriel. "erugian materiel adalah
biaya yang telah dikeluarkan (real #ost) dan yang akan dikeluarkan (future eFpenditure),
hilangnya peluang untuk memperoleh pendapatan (loss of opportunity), dan berbagai
pengeluaran yang dapat dihitung akan dikeluarkan untuk rehabilitasi di masa mendatang7
sedangkan kerugian immateriel adalah kerugian yang tidak dapat dihitung sehingga besarnya
sangat bervariasi bergantung kepada pihak yang dirugikan (misalnya akibat #edera fisik dan
emosional). 1i beberapa negara besarnya kompensasi immateriel ini dibatasi untuk
menghindari tuntutan kompensasi yang berlebihan dan tidak rasional. :,,!%
2ubungan kausal antara pelanggaran kewajiban dengan kerugian adalah hal yang
paling sukar dibuktikan oleh orang awam (non medis). 1i dalam ilmu hukum dikenal dua
#ara membuktikannya, yaitu #ara (a) but for test + yaitu kalau tidak ada = maka tidak ada
pula , dan #ara (b) foreseeability + yaitu apakah akibat pelanggaran tersebut telah dapat
diprediksi atau diperhitungkan sebelumnya. ut for test tidak mudah diterapkan di dalam
bidang medis, sebagai akibat dari banyaknya faktor yang berpengaruh, side effe#t yang
a##eptable, risiko yang a##eptable atau #ontrollable, adverse effe#t atau bahkan peristiwa
yang tidak ada hubungannya dengan tindakan medis yang dilakukan. Cntuk dapat dianggap
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
10/13
sebagai malpraktek medis, biasanya akibat tersebut harus telah dapat diperhitungkan
sebelumnya (foreseeable) dan sebenarnya avoidable. =kibat yang foreseeable tetapi
unavoidable yang telah diinformasikan terlebih dahulu (biasa disebut sebagai risiko) dan
telah disetujui dilakukan, apabila kemudian terjadi tidak dapat dipertanggung-jawabkan
kepada dokter sepanjang dokter tersebut telah melakukan reasonable #are yang diperlukan
oleh standar. Sementara itu, sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, suatu akibat yang
unforeseeable disebut sebagai untoward result yang juga tidak dapat dipertanggung-jawabkan
kepada dokter. :,,!%
Perkembangan pengetahuan dan teknologi kedokteran seringkali tidak terduga ke#epatannya
dan arahnya, baik sebagai akibat penemuan di bidang teknologi peralatan (instrumentasi
kedokteran) maupun akibat penemuan di bidang teknologi molekuler. "onsekuensinya
bermun#ulanlah berbagai keahlian baru untuk menyelenggarakan pelayanan kedokteran
khusus yang menggunakan iptekdok baru tersebut, termasuk bedah kulit (dermatosurgery).
edah kulit bukanlah suatu spesialisasi baru, setidaknya hingga saat ini7 melainkan hanyalah
salah satu kelompok studi dari spesialisasi kulit dan kelamin. Pengembangan spesialisasi
kulit dan kelamin ke arah bedah kulit se#ara nalar memang masih dapat dibenarkan dengan
mengambil analogi bedah mata atau bedah
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
11/13
spesialis. =khir-akhir ini Penyakit 1alam juga dibagi sesuai dengan sistem organ, seperti
gastroenterologi, endokrinologi, dll
1ari segi medikolegal, harus dikaji kompetensi, kewenangan, dan tanggung-
jawabnya. Pertama-tama perlu dikaji, apakah bedah kulit merupakan suatu kompetensi baru
yang membutuhkan kewenangan khusus ataukah hanya pemanfaatan teknologiJ 1emikian
pula, apakah kata bedah pada bedah kulit memberikan arti bahwa kompetensi bedah kulit
harus pula memiliki kompetensi bedah dasar sebagaimana diajarkan di PP1S-? ilmu bedahJ
Pertanyaan kedua ini harus dianggap inheren dengan pertanyaan pertama. Pertanyaan
berikutnya adalah berkenaan dengan bidang kosmetika, yaitu apakah dokter memperjanjikan
hasilJ
=pabila benar bahwa bedah kulit adalah merupakan kompetensi yang membutuhkan
kewenangan khusus, maka harus disepakati untuk membentuk program pendidikan atau
pelatihan dan menerbitkan sertifikasi khusus untuk itu. Program dan sertifikasi tersebut harus
diperkenalkan dan sebaiknya diakreditasi oleh ajelis "olegium "edokteran ?ndonesia P
?1?, sehingga dengan demikian sah sebagai suatu keahlian baru. =tau dalam arti kata lain
bahwa kompetensi dan kewenangan keahlian tersebut telah sah dan diakui oleh dunia
kedokteran sebagai peer-group. Selanjutnya, tanggung-jawab yang terkait dalam setiap
tindakan bedah kulit mengikuti semua aturan umum tentang tanggung-jawab sebagaimana
telah diuraikan di atas.
=pabila benar dokter menperjanjikan hasil kosmetis tertentu, baik implisit maupun eksplisit,
maka berarti dokter juga liable atas kegagalan pengobatan yang dilakukan. "omunikasi pra-
tindakan yang baik, jujur, jelas dan lengkap sangat diperlukan untuk dapat menghindari
adanya tuntutan malpraktek.
=khirnya, pemahaman akan tanggungjawab dokter di bidang hukum ini janganlah dijadikan
hambatan dalam melaksanakan dan mengembangkan profesi, melainkan digunakan sebagai
pemi#u untuk selalu berupaya men#apai standar yang tertinggi dan menjaga mutu layanan.
Profesi kedokteran adalah profesi yang otonom dan memiliki aturan sendiri (self
regulation), namun juga harus memiliki akuntabilitas kepada masyarakat. Setiap keputusan
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
12/13
dan tindakan di bidang kedokteran haruslah memiliki pertimbangan ilmiah, demi kebaikan
pasien dan selalu memperhatikan hak pasien.
=ny profession is defined by its ability to reguliKe, to #riti#iKe, to restrain vagaries,
to set a standard of workmanship and to #ompel others to #onform to it
Kepustakaan
!. ayles 1. Professional Lthi#s. elmont> 3adsworth ?n#, !:!.
$. =lton 3@. alpra#ti#e, a trial 6awyerGs advi#e for physi#ians (how to avoid, how to
win), oston> 6ittle rown and Mompany, !.
%. eau#hamp
-
7/22/2019 Etik Pada Dasarnya Suatu Profesi Memiliki Tiga Syarat Utama
13/13
. ann =. edi#al ;egligen#e 6itigation. edi#al assessment of #laims. Bedfern> 6egal
books, !:.
!4. S#hutte 'L, elli . Preventing edi#al alpra#ti#e Suits. Seattle> 2ogrefe 2uber
Publ, !/
!!. 'oling B'. Problems of Nreedom and Besponsibility in the Norensi# S#ien#es. ' Noren S#i
!87 &> &%-&
!$. Subekti. B,