Essay Live in 2014 Desa Cuntel

download Essay Live in 2014 Desa Cuntel

of 2

description

live in

Transcript of Essay Live in 2014 Desa Cuntel

Nama : Rence PieterszNim : 102011171

LIVE IN DI DUSUN CUNTEL KEC. BATUR KOPENG SALATIGA JAWA TENGAH

Kegiatan live in ini untuk saya adalah pengalaman pertama dan sangat berkesan yang jarang sekali saya jumpai di kota besar seperti Jakarta. Dalam kegiatan ini saya tinggal bersama dengan keluarga baru saya Pak Ngatimin, warga Dusun Cuntel kec.Batur Kopeng Jawa Tengah. Pak Ngatimin adalah seorang petani sayur-sayuran di daerah itu, tiap pagi sekitar pukul 06.30 pak Ngatimin selalu bergegas ke ladang untuk merawat tanamannya diladang. Selain sebagai seorang petani, pak Ngatimin juga memiliki pekerjaan lainnya yaitu sebagai seorang peternak sapi. dimana selesai berladang kami bersama dengan istri pak ngatimin menyempatkan waktu untuk mengambil rumput dan memberi makan kedua ekor sapinya. Pak Ngatimin memiliki jiwa sosial yang begitu tinggi dimana ada kegiatan gotong royong beliau menyediakan dirinya untuk membantu karena menurut beliau dengan kehidupan yang seperti ini membuat hubungan antar warga dapat rukun dan damai. Hal ini membuat saya kagum akan sosok Pak Ngatimin dan warga di desa ini. Saya pribadi sangat sedih kenapa masyarakat di Jakarta tidak bisa mempunyai kehidupan seperti masyarakat di desa ini? Karena kita tahu bahwa kebanyakan masyarakat di kota Jakarta lebih mementingkan kepentingan masing-masing orang daripada kepentingan bersama. Akibat dari hal itu dapat kita lihat sering terjadi terjadi bentrok antar warga dan kasus-kasus lainnya yang merugikan masyarakat di Jakarta.

Pak Ngatimin memiliki seorang istri dan seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga. Rata-rata pendidikan keluarga ini adalah SD. Ada hal unik yang bisa ditemukan disini yaitu air penampungan yang sangat dingin seperti ES membuat kita merasakan sensasi segar yang tidak kita rasakan selama di Jakarta. Selain itu juga keluarga disini lebih suka minum teh manis dibandingkan air putih sehingga hal ini membuat kita takut terserang Diabetes Melitus, namun menurut Pak Ngatimin walaupun sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis namun jarang sekali ada yang menderita DM hal ini dikarenakan aktifitas fisik tinggi yang mereka lakukan membuat mereka membutuhkan kalori yang lebih tinggi pula, itulah yang menyebabkan mereka jarang terkena penyakit DM.Hampir setiap pagi dan sore dusun ini tertutup dengan kabut dari gunung Merbabu sehingga suhu lingkungan semakin dingin, saat seperti ini biasanya saya dan teman-teman menghangatkan diri di pengapian sambil membantu ibu di dapur dan bersendagurau dengan pak Ngatimin. Dan hal yang paling saya sukai disini adalah setiap warga disini sangatlah ramah dan memiliki sikap tolernasi yang tinggi sehingga membuat saya dan teman-teman merasa nyaman dan senang berada disini. Selain itu toleransi antar umat beragama disini juga sangat kental hal ini terlihat dari kehidupan umat beragama di desa ini. dimana ada satu tempat di desa ini yang digunakan sebagai tempat ibadah baik untuk agama Kristen maupun Muslim, sehingga darisini kita bisa belajar untuk saling menghargai dan menghormati antar manusia apapun agama ataupun suku mereka demi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Terimakasih untuk keluarga pak Ngatimin, warga dusun Cuntel dan panitia live in 2014. Semoga kegiatan ini akan selalu ada dan menjadi kegiatan yang bermakna untuk kita semua.