Essai Bencana Kekeringan

4
Nama : Dhia Amalina Hanifa NIM : 21040114130106 Kelas : B Bencana Kekeringan dan Dampaknya pada Sektor Ekonomi Air merupakan suatu barang yang sangat berharga dan memiliki banyak manfaat. Manusia memanfaatkan air sebagai keperluan sehari-hari maupun keperluan ekonomi. Namun, penggunaan ini sering tidak bijak dan merata. Di satu daerah, ketersediaan air melimpah sehingga dapat dieksploitasi untuk kepentingan komersial. Namun, di sisi lain, beberapa daerah mengalami kekeringan. Contohnya, di daerah Boyolali tahun 2013, para warga bahkan harus menggali dasar sungai untuk mendapatkan air. Dari berita Suara Merdeka tanggal 3 September 2013 diberitakan bahwa mereka (warga daerah Boyolali) terpaksa melubangi dasar sungai Kedungdundu yang sudah kering untuk mendapatkan air meski cuma sedikit. (Sunaryo, 2013) Bencana kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang sangat merugikan. Menurut Balai Hidrologi, kekeringan adalah kekurangan curah hujan dari biasanya atau kondisi normal bila terjadi berkepanjangan sampai mencapai satu musim atau lebih panjang akan mengakibatkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan air yang dicanangkan.(Hidrologi, 2003) Tidak tersedianya air membuat laju aktivitas masyarakat dan perekonomian di suatu daerah terhenti. Bayangkan saja, air digunakan untuk mandi, cuci, kakus, minum, bertani, beternak ikan, dan sebagainya. Ketika air tidak tersedia, tentu berbagai macam kegiatan tersebut tidak dapat dijalankan. Tidak hanya merugikan dalam pemenuhan kebutuhan pribadi, kegiatan ekonomi yang mengandalkan sumber daya air akan terganggu. Hal tersebut mengakibatkan tersendatnya pendapatan masyarakat. Masalah dari sector ekonomi ini akan mengancam sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, dan sebagainya yang memerlukan biaya untuk mendapatkannya.

description

PWK

Transcript of Essai Bencana Kekeringan

Page 1: Essai Bencana Kekeringan

Nama : Dhia Amalina HanifaNIM : 21040114130106Kelas : B

Bencana Kekeringan dan Dampaknya pada Sektor Ekonomi

Air merupakan suatu barang yang sangat berharga dan memiliki banyak manfaat. Manusia memanfaatkan air sebagai keperluan sehari-hari maupun keperluan ekonomi. Namun, penggunaan ini sering tidak bijak dan merata. Di satu daerah, ketersediaan air melimpah sehingga dapat dieksploitasi untuk kepentingan komersial. Namun, di sisi lain, beberapa daerah mengalami kekeringan. Contohnya, di daerah Boyolali tahun 2013, para warga bahkan harus menggali dasar sungai untuk mendapatkan air. Dari berita Suara Merdeka tanggal 3 September 2013 diberitakan bahwa mereka (warga daerah Boyolali) terpaksa melubangi dasar sungai Kedungdundu yang sudah kering untuk mendapatkan air meski cuma sedikit. (Sunaryo, 2013)

Bencana kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang sangat merugikan. Menurut Balai Hidrologi, kekeringan adalah kekurangan curah hujan dari biasanya atau kondisi normal bila terjadi berkepanjangan sampai mencapai satu musim atau lebih panjang akan mengakibatkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan air yang dicanangkan.(Hidrologi, 2003) Tidak tersedianya air membuat laju aktivitas masyarakat dan perekonomian di suatu daerah terhenti. Bayangkan saja, air digunakan untuk mandi, cuci, kakus, minum, bertani, beternak ikan, dan sebagainya. Ketika air tidak tersedia, tentu berbagai macam kegiatan tersebut tidak dapat dijalankan. Tidak hanya merugikan dalam pemenuhan kebutuhan pribadi, kegiatan ekonomi yang mengandalkan sumber daya air akan terganggu. Hal tersebut mengakibatkan tersendatnya pendapatan masyarakat. Masalah dari sector ekonomi ini akan mengancam sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, dan sebagainya yang memerlukan biaya untuk mendapatkannya.

Bencana kekeringan dilihat dari sektor ekonomi jelas sangat merugikan. Hal tersebut dapat sama- sama dibayangkan bahwa bencana kekeringan menghentikan pendapatan pada sector ekonomi yang mengandalkan sumber daya air. Contohnya, pada bidang pertanian. Bencana kekeringan akan menyebabkan petani kehilangan hasil panen, kerusakan pada kualitas hasil panen, menurunkan produktivitas lahan pertanian(erosi, angin, dan sebagainya), kondisi yang terik meudahkan tanaman terserang hama dan penyakit. Dampak buruk yang sama juga akan terjadi pada bidang perikanan, kayu, industri yang bergantung pada produksi pertanian, dan sebaginya. Sedangkan, dampak buruk bencana kekeringan dari segi ekonomi global antara lain kenaikan harga bahan pangan, gangguan suplai air, penurunan pendapatan pemerintah pusat, penambahan biaya dari perjalanan atau pemindahan air, kenaikan biaya pemompaan air tanah (pemompaan air tanah yang berlebih juga dapat menimbulkan penurunan tanah), pernurunan harga lahan, dan sebagainya. Dampak kekeringan sangatlah besar. Jika kita mengabaikan kemungkinan- kemungkinan terjadinya bencana kekeringan di masa mendatang, mungkin saja bencana kekeringan akan terjadi secara menyeluruh dan melumpuhkan berbagai sektor ekonomi.

Page 2: Essai Bencana Kekeringan

Nama : Dhia Amalina HanifaNIM : 21040114130106Kelas : B

Penanggulangan bencana kekeringan harus segera ditemukan dan solusi terbaik harus diterapkan dalam menangani bencana kekeringan.

Penanggulangan atas bencana kekeringan adalah kebutuhan yang mendesak. Bencana kekeringan dapat ditanggulangi dengan cara- cara berikut, antara lain pemeliharaan saluran- saluran irigasi, pembuatan waduk untuk menampung air selama musim hujan, membangun pemeliharaan konservasi lahan dan air, mengembangkan budaya hemat air, dan mengembangkan unit- unit pengolahan air minum. Unit pengolahan air minum ini terdiri dari bangunan penangkap air, bangunan pengendapan pertama, pembuluh koagulat, bangunan pengaduk cepat, bangunan pembentuk floc, bengunan pengendap kedua, bangunan penyaring, reservoir, dan pemompaan.(Ir. C. Totok Sutrisno, dkk, 1987). Penyediaan air bersih merupakan hal yang penting diperhatikan. Pada daerah yang dilanda bencana kekeringan, masyarakat biasanya menyonsumsi air seadanya sedangkan harga air bersih melonjak tajam dan mencekik perekonian masyarakat. Air bersih tersebut dapat diolah dari air yang ditampung dari waduk. Penanggulangan- penanggulangan tersebut saling terkait dan sama- sama penting. Dengan penanggulangan- penanggulangan yang dilakukan, banyak hal yang akan mengurangi beberapa kerugian, termasuk di bidang ekonomi.

Penanggulangan terhadap bencana kekeringan dapat meminimalisir resiko kerugian dalam bidang ekonomi. Air adalah suatu hal yang harus dikelola dengan hemat Ketika air terseida dalam jumlah besar, masyarakat harus dapat bijak menggunakan dan tidak seluruhnya digunakan. Sebagian sebaiknya disimpan dalam waduk atau berbagai wadah penyimpanan air sehingga ketika bencana kekeringan terjadi, masih terdapat cadangan air dan sektor ekonomi yang mengandalkan air tetap bias berjalan dengan bijaksana.

Daftar Pustaka

Hidrologi, B. (2003). Permasalahan Kekeringan dan Cara Mengatasinya, 2. Retrieved from http://pustaka.pu.go.id/files/pdf/KT-pkdcm-00854-1127200715910.pdf on 5 Mei 2015

Ir. C. Totok Sutrisno, Dkk. (1987). Teknologi Penyediaan Air Bersih. (PT Asdi Mahasatya, Ed.). Jakarta.

Sunaryo, A. (2013). Kekeringan, warga Boyolali gali dasar kali untuk cari minum. Retrieved from http://www.merdeka.com/peristiwa/kekeringan-warga-boyolali-gali-dasar-kali-untuk-cari-air-minum.html on 5 Mei 2015

Page 3: Essai Bencana Kekeringan

Nama : Dhia Amalina HanifaNIM : 21040114130106Kelas : B