Esm hkm-bab-1-6

45
BAB I P E N D A H U L U A N A. Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu jenis studi tentang alokasi sumber-sumber daya yang langka di antara alternatif- alternatif penggunaan akhir. Keputusan memenuhi kebutuhan dihadapkan pada : 1. Kelangkaan (scarcity) 2. Pilihan-pilihan (choices) 3. Biaya peluang (opportunity cost) Yaitu biaya yang timbul akibat diambilnya suatu keputusan/alternatif yang lebih menguntungkan dengan mengorbankan alternatif yang lain. B. Pelaku-pelaku Ekonomi 1. Rumah tangga individu 2. Rumah tangga perusahaan 3. Rumah tangga pemerintah C. Mikroekonomi dan Makroekonomi Isu utama mikroekonomi : 1. Produk apa yang dibutuhkan; what (konsumsi) 2. Bagaimana menghasilkannya; how (produksi) 3. Untuk siapa produk dihasilkan; for whom (distribusi) Isu utama makroekonomi : 1. Penentuan kegiatan perekonomian 1

Transcript of Esm hkm-bab-1-6

1. BAB I P E N D A H U L U A NA. Pengertian Ilmu EkonomiIlmu ekonomi adalah suatu jenis studi tentang alokasi sumber-sumber dayayang langka di antara alternatif-alternatif penggunaan akhir.Keputusan memenuhi kebutuhan dihadapkan pada :1. Kelangkaan (scarcity)2. Pilihan-pilihan (choices)3. Biaya peluang (opportunity cost) Yaitu biaya yang timbul akibat diambilnya suatu keputusan/alternatif yang lebih menguntungkan dengan mengorbankan alternatif yang lain.B. Pelaku-pelaku Ekonomi1. Rumah tangga individu2. Rumah tangga perusahaan3. Rumah tangga pemerintahC. Mikroekonomi dan MakroekonomiIsu utama mikroekonomi :1. Produk apa yang dibutuhkan; what (konsumsi)2. Bagaimana menghasilkannya; how (produksi)3. Untuk siapa produk dihasilkan; for whom (distribusi)Isu utama makroekonomi :1. Penentuan kegiatan perekonomian a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga b. Investasi perusahaan-perusahaan c. Kegiatan ekspor2. Kebijakan makroekonomi a. Kebijakan fiskal b. Kebijakan moneter1 2. D. Persoalan-persoalan Pokok dalam Perekonomian1. Pertumbuhan ekonomi Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang/ jasa yang dihasilkan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.2. Kurva kemungkinan produksi.3. Pendapatan nasional potensial dan sebenarnya. Pendapatan nasional potensial yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai bila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.4. Konjungtur (siklus kegiatan perusahaan).5. Masalah inflasi dan pengangguran.6. Masalah defisit neraca pembayaran.E. Alat-alat Penilaian Prestasi Kegiatan Ekonomi1. Pendapatan nasional Produk Nasional Bruto (PNB); pendapatan nasional yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara. Produk Domestik Bruto (PDB); pendapatan nasional yang dihasilkan oleh penduduk dalam suatu negara.2. Tingkat pertumbuhan ekonomi Contoh : PDB tahun 1993 = 120 triliun PDB tahun 1994 = 126 triliun126 120 TPE tahun 1994 = x 100% = 5%1203. Tingkat pertambahan kemakmuran / pendapatan perkapita. Contoh : PDB tahun 1993 = 120 triliun; jumlah penduduk 120 juta PDB tahun 1994 = 126 triliun; jumlah penduduk 122 juta Tingkat pertambahan kemakmuran : 120 triliun = Rp.1.000.000, - Pendapatan perkapita tahun 1993; 120 juta2 3. 126 triliun = Rp.1.032.787, - Pendapatan perkapita tahun 1994; 120 juta - Pertambahan pendapatan perkapita tahun 1994; 1.032.787 1.000.000 x 100% = 3,3%1.000.0004. Tenaga kerja dan pengangguran Angkatan kerja; jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Kategori : a. Jumlah penduduk yang berusia lebih dari 10 tahun. b. Jumlah penduduk yang berusia lebih dari 10 tahun tidak mau bekerja (contoh: pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga).5. Tingkat iflasi Gejala kenaikan harga-harga secara umum.6. Neraca pembayaran dan kurs valuta asing. Manfaat informasi neraca pembayaran : a. Nilai dan perkembangannya b. Nilai modal jangka panjang c. Posisi defisit atau surplus Kurs valuta asing Banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.F. Tujuan Makro Ekonomi1. Menstabilkan kegiatan ekonomi Indikasinya : a. Pengangguran tenaga kerja penuh tanpa inflasi b. Pembahasan-pembahasan harga tidak berarti c. Keseimbangan ekspor-impor, dan lalu lintas modal dari/ke luar negeri. 3 4. 2. Penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.3. Menghindari masalah inflasi.4. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Manfaatnya : a. Dapat meyediakan kesempatan kerja. b. Dapat menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.G. Bentuk Kebijakan Makro Ekonomi1. Kebijakan fiskal a. Pengurangan pajak pendapatan masyarakat. b. Peningkatan pengeluaran pemerintah.2. Kebijakan moneter a. Kebijakan diskonto b. Kebijakan pasar terbuka c. Kebijakan nisbah cadangan wajib di bank sentral3. Kebijakan (1) dan (2) disebut kebijakan sisi permintaan.4. Kebijakan sisi penawaran Tujuan; untuk meningkatkan efisiensi perusahaan-perusahaan. Dilakukan dengan mengendalikan upah para pekerja melebihi produk- tivitasnya.H. Penekanan Kebijakan Sisi Penawarana. Memotivasi para pekerja Mengurangi pajak pendapatan masyarakat terutama golongan ber- pendapatan tinggi.b. Efisiensi perusahaan Memberikan insentif kepada para pengusaha, riset dan pengembangan, penyediaan dana dengan bunga rendah dan sebagainya.4 5. I. Variabel-variabel Ekonomi MakroDalam perekonomian terbuka yang kebijaksanaan fiskal :.Y = C + I + (T2 TX) + G + (X M)Dimana :C = belanja rumah tangga individuI = belanja perusahaanTr = pembayaran transferTX = PajakG = belanja pemeritahX = penerimaan eksporM = pengeluaran impor 5 6. BAB IIPENDAPATAN NASIONALA. PengertianNilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periodetertentu.B. Konsep Pendapatan Nasional dan Produk NasionalPendapatan Nasional : penjumlahan dari semua pendapatan individualselama periode tertentu (biasanya pertahun).Produk Nasional : output suatu perekonomian dalam periode berjalanyang dinilai dengan harga pasar.C. Pendekatan-pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional1. Pendekatan pengeluaran PNB atau Y = C + I + G + ( X M ) Pengeluaran bruto, mencakup pembelian barang-barang modal baru untuk ekspansi atau replacement (penggantian).2. Pendekatan penerimaan a. Penyusutan f. Laba perusahaan perorangan b. Pajak tak langsung g. Deviden c. Upah dan gajih. Pajak perseroan d. Bungai. Laba ditahan e. SewaD. Kegunaan Mempelajari Pendapatan Nasional / Regional1. Dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi2. Dapat mengetahui kemakmuran penduduk atau pendapatan per kapita3. Dapat mengetahui perubahan harga barang/jasa secara keseluruhan.4. Dapat mengetahui struktur perekonomian dan perubahannya5. Dapat mengetahui elastisitas kesempatan kerja6. Dapat mengetahui produktivitas per sektoral6 7. 7. Dapatmengetahuiberbagai macam rasio,misal pajak denganpendapatan, biaya pendidikan dengan pendapatan dan sebagainya. 8. Dapat mengetahui ramalan keadaan yang akan datang 9. Dapat mengetahui disparitas/perbedaan pendapatan antar wilayah.Penting untuk usaha pemerataan usaha dan pembangunan.E. Sifat-sifat PNB 1. Sebagai ukuran moneter 2. Hanya memperhitungkan final goods Contoh Hipotik Tentang Nilai TambahNilai HargaNoBarang Penjual PembeliTambah Satuan(Satuan) 1Kapas PetaniPabrik pemintalan 100100 2BenangPabrik Pemintalan Pabrik cita 250150 3CitaPabrik Cita Grosir cita 28030 4CitaGrosir Cita Pengecer cita 30020 5CitaPengecer Cita Perusahaan400100konveksi 6BajuPerusahaanGrosir Baju 44040konveksi 7BajuGrosir Baju Pengecer Baju 45010 8BajuPengecer Baju Konsumen47525Total Nilai Tambah = Harga yang dibayar konsumen 475 3. Tidak memperhitungkan nilai transaksi gelap, transaksi barang bekas,kualitas produk, waktu luang, dan kerusakan lingkungan.F. Konsep Pendapatan yang lain Dalam perhitungan akuntansi sosial terdapat lima jenis pendapatan yang sering digunakan yaitu : 1. Pendapatan nasional bruto (PNB) 2. Pendapatan nasional netto (PNN)7 8. 3. Pendapatan nasional (PN)4. Pendapatan pribadi (PP)5. Pendapatan siap pakai (PSP)Kelima jenis pendapatan itu secara singkat dapat dihubungkan sebagaiberikut :Pendapatan Nasional Bruto (PNB) = XXDepresiasi= XX (-)Pendapatan Nasional Netto (PNN) = XXPajak Tak Langsung (PTL)= XX (-)Pendapatan Nasional (PN)= XXDikurangi :Asuransi (Ass)= XXPajak Perseroan (Pps) = XXLaba tidak dibagi (LTD) = XX (+)= XX (+)= XXDitambah :Pembayaran Transfer (PTr) = XXBunga Netto (LTD) = XX (+)= XX (+)XXPajak Pribadi (PPi) = XX (-)Pendapatan Siap Pakai (PSP) = XXTabungan Pribadi (TPi)= XX (-)Konsumsi (C)=XXInvestasi Bruto (IB)= XX (+)Pengeluaran Pemerintah (G)= XX (+)Produk Nasional Bruto (PNB) = XX8 9. BAB IIIUANG DAN BANKA. Uang dan Peranannya1. Pengertian uang Money is something which is widely accepted in payment for good and services. Uang adalah segala sesuatu yang secara umum dapat diterima untuk pembayaran barang-barang / jasa.2. Fungsi uang a. Sebagai alat tukar (medium of exchange) b. Sebagai alat pengukur daya beli dan satuan perhitungan (standard ofvalue) c. Sebagai alat penghimpun kekayaan (store of value)3. Jenis-jenis uang a. Uang kartal; uang kertas dan logam b. Uang giral; uang yang berasal dari bank umum sebagai bukti adanyasimpanan di bank itu, berupa giro dan deposito.4. Teori kuantitas uang Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai uang a. Jumlah uang yang beredar (Supply of money = M) b. Cepatnya peredaran uang (velocity demand of money = V) c. Jumlah barang yang diperdagangkan (T)Jika M 2x P 2x, sebaliknyaJika M 2x P 2x, dari semulaDengan demikian formulasi kuantitas uang :MV = PT 9 10. 5. Motif-motif permintaan uang a. Motif transaksi (transaction motive)Mt = f(Y) b. Motif berjaga-jaga (precautionary motive)Mj = f(Y) c. Motif spekulasi (speculative motive)Msp= f(i)Harga surat berharga konsol.Rumus;Pv = R/idimanaPv = harga konsol di pasarR = jumlah penerimaan surat berharga konsol tiap tahun.i = suku bunga di pasarContoh :Pv = Rp. 100.000,-R = 10% / thn = Rp.10.000,-i = 12,5%Maka :Pv = Rp. 10.000 / 0,125 = Rp. 80.000,-B. Bank Sebagai Lembaga Keuangan1. Lembaga keuangan dalam ekonomi modern a. Pasaran saham, yaitu suatu badan atau perusahaan yang sahamnyadiperdagangkan. b. Perusahaan peminjaman, yaitu suatu badan keuangan yang menerimasimpanan jangka lama dan menginvestasikan/meminjamkan kembali. c. Perusahaan asuransi, yaitu suatu perusahaan yang memperoleh uangdengan menjanjikan akan membuat sejumlah ganti rugi kepadaindividu perusahaan, dan badan-badan lainnya apabila terjadi sesuatuperistiwa. d. Bank umum atau bank perdagangan, yaitu suatu perusahaan yangmenerima simpanan masyarakat dan meminjamkan kembali.10 11. 2. Keistimewaan-keistimewaan bank umuma. Kesanggupan menciptakan tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan menggunakan cek.b. Kesanggupan menciptakan daya beli baru, atau menghapuskan daya beli yang ada dalam perekonomian.c. Corak kegiatan yang dilakukannya adalah meminjamkan uang.3. Neraca suatu Bank UmumTabel 3.1 : Neraca Bank Umum( dalam triliun rupiah )AktivaPasivaCadangan *)Rp. 83 Tabungan giral Rp. 300Peminjaman Rp. 180Tabungan Rp. 20InvestasiRp. 183Tabungan berjangkaDeposito berjangka Rp. 40Bangunan & PeralatanRp. 4 ModalRp. 10JumlahRp. 370 Jumlah Rp. 370*) Uang tunai dan cadangan di bank sentral (0,20 x 300) + (0,05 x 40) + (0,05 + 20) = 63Dalam praktek jumlah uang tunak pada bank umum (yang tidak dipinjam-kan) lebih besar dibanding cadangan wajib, dengan alasan :a. Untuk menjamin kedudukan banknya lebih kukuh dan tidak perlu selalu melakukan penyesuaian bila terjadi perubahan-perubahan dalam berbagai jenis tabungan.b. Kekurangan kesempatan untuk memberikan pinjaman dan melakukan investasi yang menguntungkan dan terjamin.4. Proses penciptaan uang oleh bank-bank umum. Tabel 3.2 : Proses Penciptaan Uang oleh Bank-bank Umum( dalam triliunan rupiah ) BankTabungan Cadangan Kelebihan Cadangan/ Jumlah SeluruhUmumGiralJumlah yang dipinjamkan Tabungan Giral IRp. 100Rp. 20 *)Rp. 80 Rp. 100II 8016 64 180 III 6412,8 51,2 244IV 51,210,2440,96295,2 V 48,968,192 32,768 336,16...... ...... ......... ...... ...Jumlah Rp. 500 Rp. 100Rp. 400Rp.500*) Cadangan wajib 20%11 12. 1 Uang beredar; UB = . Deposito RR1 . Rp.100 M = Rp.500 M = 0,2 Faktor-faktor yang menghambat penciptaan uang a. Kebocoran uang tunai (leakage / with drawls) b. Keinginan bank untuk mempunyai cadangan yang lebih banyak c. Kekurangan peminjam Mata uang dalam peredaran, yaitu uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan bank sentral. Uang beredar : Dalam pengertian sempit; uang kertas + uang logam + uang giral M1 Dalam pengertian luas; uang kartal + uang giral + uang kuasi (deposito berjangka, tabungan, rekening, valuta asing swasta domestik) M25. Tugas-tugas bank sentral a. Bertindak sebagai bank untuk membiayai pemerintah b. Bertindak sebagai bank untuk bank-bank umum c. Mengawasi kegiatan bank-bank umum dan lembaga-lembaga keuanganlainnya d. Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri mem-pertahankan kestabilan nilai kurs mata uang asing dengan mengaturcash flow.6. Instrumen kebijaksanaan moneter a. Instrumen bertujuan untuk melakukan kontrol dan koreksi yang bersifatumum/kuantitatif, yang meliputi :1) Kebijaksanaan nisbah cadangan (legal reserve ratio)2) Kebijaksanaan suku bunga diskonto (discount rate of interest)3) Kebijaksanaan operasi/pasar terbuka (Operation or open marketpolicy) b. Instrumen kualitatif/selektif1) Penentuan margin minimum untuk peminjam2) Penentuan bunga untuk kredit tertentu12 13. BAB IV INFLASI DAN IMPLIKASINYAA. Pengertian Inflasi Inflasi merupakan suatu gejala kenaikan harga secara umum (general price increase), atau customer price index (CPI) atau index harga konsumen (IHK).B. Macam Inflasi 1. Atas dasar sebab-sebaba. Demand infation Dorongan permintaan masyarakat terlalu kuatGambar 4.1 : Demand Inflation PS P2D2 P1D10Q1Q2Q b. Cost Push InflationDidorong oleh kenaikan harga-harga input Gambar 4.2 : Cost Push Inflation PS2 S1 P2 P1 D0Q2Q1Q13 14. 2. Atas dasar asala. Domestic inflatin : misal panen gagalb. Import inflation; akibatnya : 1) Index biaya hidup naik 2) Menaikkan harga-harga di dalam negeri 3. Atas dasar tingkat keparahana. Inflasi ringan < 10% / tahunb. Inflasi sedang 10 30% / tahunc. Inflasi berat 31 100% / tahund. Hiper inflasi > 100% / tahunC. Akibat-akibat Inflasi 1. Terhadap perekonomian umumDapat menghambat pertumbuhan ekonomi, karena :a. Mendorong penggunaan dana nasional untuk spekulatifb. Tingkat suku bunga tinggic. Timbulnya ketidakpastiand. Harga produk domestik lebih mahal dibanding produk luar negerie. Gejolak kepercayaan kepada pemerintah 2. Terhadap orang peroranga. Daya beli turunb. Memperburuk tagihanc. Pengangguran meningkatd. Menurunnya hasrat (propencity) menabung, karena nilai tabungan turun.e. Mempertajam stagnasi sosial 14 15. D. Cara Menghitung Tingkat InflasiCara menghitung IHKKelompok Tahun Dasar 1989 Tahun 1993Weight Barang Harga (Rp.) Harga x WHarga (Rp.) Harga x WA50 1.00050.000 2.000 100.000B20 5.000100.000 11.000 220.000C 5 5.00025.00016.00080.000D25 3.00075.000 8.000 200.000100250.000600.000IHK 1993 = 600.000 / 250.000 = 2,40 = 240%Bila IHK tahun 1994 sebesar 251, makaInflasi 1994 = (251 240) / 240 = 4,6%E. Cara Mengatasi Inflasi1. Kebijaksanaan moneter a. Discount policy (menaikkan suku bunga) b. Open/operation market policy/tight money policy (menjual surat-suratberharga) c. Reserve requirement (menaikkan cadangan wajib di Bank Sentral)Misalnya jumlah deposito di Bank-Bank Umum Rp. 1.000 milyar,cadangan wajib di Bank Sentral 30%, kemudian dinaikkan menjadi 5%maka uang beredar (UB).Formulasi UB = 1/RR x DepositoUang beredar pada RR = 3% UB = 1/0,03 x Rp. 1.000 milyar = Rp. 33.333 milyarUang beredar pada RR = 5% UB = 1/0,05 x Rp. 1.000 milyar = Rp. 20.000 milyar2. Kebijaksanaan fiskal a. Penurunan pengeluaran pemerintah b. Menaikkan pajak 15 16. c. Mengadakan pinjaman pemerintah3. Kebijaksanaan non moneter a. Menaikkan hasil produksiCaranya memperkerjakan national idle capacity dan realocation ofresources, serta memberikan subsidi atas sektor produksi yangsensitif terhadap inflasi. b. Kebijaksanaan upah c. Pengawasan harga dan distribusi barangF. Kurva PhilipsKurva ini menggambarkan hubungan antara inflasi dan tingkat pengangguran.Kurva ini merupakan hasil analisis ekonom Inggris yaitu AW. Philips padatahun 1950 an melakukan studi kebijaksanaan stabilisasi perekonomian,salah satu kajiannya mengenai tingkat inflasi upah dengan tingkatpengangguran. Kurva ini terbentuk tegak lurus seperti nampak pada gambar di bawah ini. Kurva LRPC menunjukkan tingkat pengangguran alamiah dalam perkonomian tersebut. Dengan tingkat alamiah dimaksudkan sebagai perbandingan antara jumlah pengangguran nominal dan struktur dengan jumlah angkatan kerja. Pada titik A angka pengangguran 5 % dan inflasi 2 %. Untuk menekan pengangguran menjadi 4 % pemerintah mengambil kebijaksanaan fiskal dan moneter, walaupun inflasi meningkat pada titik B (3%). Dengan kebijaksanaan ini juga dapat mendorong tingkat upah yang dapat berakibat penurunankeuntungan, perusahaan-perusahaan mengalami kerugian yang disusul dengan pengurangan pegawai sehingga pengangguran kembali meningkat pada titik C. Keadaan diatas akan berulang kembali seperti ditunjukkan pada titik D dan E. 16 17. Gambar 4.3 Kurva Philips Jangka Panjang Inflasi (%)LRPC8 - D-E4 - B C (III)- (II)2 -A-(I)0| | | | | ||24 5 6 8Pengangguran (%)G. Pengangguran dan Implikasinya1. Jenis-jenis pengangguran a. Pengangguran konjungtur (Cyclical unemployment)Pengagguran akibat perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatanekonomi. Pada waktu kegiatan perekonomian mengalami kemunduran,perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan produksinya,yang dikemudian hari disusul pengurangan jam kerja dan penguranganpegawai. b. Pengangguran strukturalPengangguran akibat perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi.Dua kemungkinan pengangguran struktural1) Akibat permintaan merosot2) Akibat penggunaan teknologi canggih 17 18. c. Pengangguran normal/pengangguran friksional/pengangguran mencari. Timbul sebagai akibat dari orang yang punya kemampuan dan sedang bekerja, kemudian berhenti untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.2. Akibat-akibat Buruk PengangguranPengangguran normal dan struktural tidak perlu dirisaukan, karena timbulakibat berlakunya pertumbuhanekonomi. Sedangpenganggurankonjungtur merupakan masalah serius, karena timbul akibat pertumbuhanekonomi lambat dan resesi (kemunduran).a. Terhadap kegiatan perekonomian 1) Masyarakat tidak mencapai kemakmuran maksimum 2) Pendapatan pajak berkurang 3) Tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomib. Terhadap individu dan masyarakat 1) Kehilangan mata pencaharian 2) Kehilangan ketrampilan 3) Menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik3. Pengangguran di Negara-negara Berkembang a. Pengangguran tersembunyi (Undisguised unemployment)Dalam suatu kegiatan perekonomian dengan jumlah tenaga kerjasangat berlebihan pengangguran ini dapat berlaku, karena kelebihantenaga kerja tersebut sebagian dapat dipindahkan ke kegiatanekonomi lainnya tanpa mengganggu tingkat produktivitas yang pertama.Contoh pengangguran tak kentara disektor pertanian. b. Pengangguan musiman (seasional unemployment)Pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam satutahun. Misal pada waktu kegiatan bercocok tanam sedang menurunkesibukannya, maka pengangguran ini timbul.18 19. c. Setengah pengangguran (under employment) Pengangguran ini terjadi akibat tenaga kerja yang bekerja dalam jumlah jam kerja yang terbatas. Masalah ini banyak dijumpai di sektor informal.d. Pengangguran sukarela dan tidak sukarela Pengangguran sukarela adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu. Contoh mahasiswa, pelajar dan ibu rumah tangga. Pengangguran tidak sukarela (involuntary unemployment), yaitu pada suatu tingkat upah tertentu tenaga kerja secara aktif mencari kerja, tapi mereka tidak dapat memperolehnya. 19 20. BAB VPENGANTAR EKONOMI INTERNASIONALA. Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional1. Memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri.2. Memperoleh teknologi modern dari negara lain.3. Memperluas pasar-pasar produk dalam negeri.4. Memperoleh keuntungan spesialisasi. a. Keuntungan mutlakKeuntungan dari efisiensi dalam menghasilkan barang dibanding negaralain. Tabel 5.1Produksi seorang pekerja (dalam setahun)Negara Kain (meter)Beras (kg)A500 2.000B750 1.800 b. Keuntungan berbandingKeuntungan yang didasarkan akan dasar tukar dalam negeri.Tabel 5.2 Keuntungan Berbanding Per Unit OutputNegaraRadioAnggurDasar Tukar Dalam NegeriA 2 Hari 4 Hari1 Radio = 2 AnggurB 3 Hari 5 Hari1 Radio = 1,5 AnggurBila kedua negara bersepakat melakukan spesialisasi, negara Bmenghasilkan radio dan negara A menghasilkan anggur. Dasar tukaryang dianggap menguntungkan adalah 1 Radio = 1,8 Anggur. Makanegara B akan memperoleh anggur 0,3 dari satu radio yang 20 21. ditukarkan. Negara A akan menghemat 0,2 anggur untuk memperolehsatu radio.B. Syarat Perdagangan (Term of Trade)Menggambarkan perbandingan antara harga barang yang diekspor olehsuatu negara dengan barang-barang yang diimpornya.Formulasi ; Syarat Perdagangan = Px : Pm.dimana ; Px = indeks harga barang ekspor Pm = indeks harga barang imporDimisalkan Perancis mengeskpor televisi ke Kanada dan mengimpor radiodari Kanada. Kurs pertukaran antara radio dan televisi ; 1,5 : 1. Dengandemikian dapat diketahui syarat perdagangan untuk masing-masing negara.Untuk Kanada syarat perdagangannya adalah harga radio/televisi = 2/3.Untuk Perancis adalah harga televisi/harga radio = 1,5.C. Penentuan Nilai (Kurs) Valuta Asing1. Penentuan dalam pasar bebas a. Permintaan valuta asingPermintaan akan valuta asing di sini, akan dikaitkan dengan keinginanpenduduk suatu negara untuk membeli barang dari negara valutaasing tersebut.Misal harga blue jeans buatan AS adalah US $ 50.Bila satu dollar sama dengan Rp 2.000,- ; Rp 3.000,- ; atau Rp 1.000,-,maka harga blue jeans tersebut Rp 100.000,- ; Rp 150.000,- ; atau Rp50.000,-. Dengan demikian, makin murah nilai dollar, makin murahpula hargabarang-barang Amerikadinyatakan dalam rupiah.Sehingga makin murah harga mata uang dollar, makin banyak dollaryang akan diminta. b. Penawaran valuta asingUntuk memudahkan pemahaman ini, kita menggunakan contohkeinginan penduduk Amerika membeli kemeja batik buatan Indonesia.21 22. Harga kemeja batik Indonesia Rp 90.000,-, kurs alternatif satu dollar Amerika Rp 1.000,- ; Rp 2.000,- ; atau Rp 3.000,-. Harga kemeja batik yang harus dibayar orang Amerika dengan masing-masing kurs alternatif di atas adalah : US$ 90 ; US$ 45 ; dan US$ 30. Dengan begitu orang Amerika menyukai kemeja batik dengan harga US$ 30, karena paling murah. Kesimpulan ; makin mahal harga mata uang dollar, makin banyak penawarannya, sebaliknya bila harga dollar murah penawarannya makin sedikit.c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs pertukaran 1) Perubahan dalam citarasa masyarakat. 2) Perubahan harga dari barang-barang ekspor. 3) Perubahan dalam tingkat bunga dari tingkat pengembalian investasi 4) Kenaikan harga-harga umum (inflasi). 5) Perkembangan ekonomi.2. Kurs Tetap atau Kurs ResmiKurs pertukaran ditetapkan oleh pemerintah dan dipertahankannya untukperiode yang lama. Dalam perekonomian yang mengalami masalahkekurangan mata uang asing akan muncul pasar gelap. Hal inidisebabkan karena impor melebihi ekspor dan aliran modal keluarmelebihi aliran modal masuk.a. Menentukan nilai kurs tetap Untuk menjelaskan penentuan nilai kurs tetap dapat dilakukan dengan bantuan gambar di bawah ini 22 23. Gambar 5.1Perbandingan Kurs Bebas dengan Kurs Tetap Kurs dollar(rupiah)S DM N3000Under valued2000EA B Over valued1000 SD Q0 Jumlah Dollar ASKurva DD ; permintaan dollar AS oleh penduduk IndonesiaKurva SS ; penawaran dollar oleh penduduk ASTitik E; kurs yang ditentukan oleh mekanisme pasar bebas (Rp 2.000,-)Bila pemerintah menetapkan kurs Rp 1.000,- untuk tiap dollar (bukanRp 2.000,-), maka ini dinamakan lebih tinggi atau over valued. Dengandemikian penduduk Indonesia memperoleh dollar AS dengan hargayang lebih murah.Sebaliknya bila pemerintah menetapkan kurs Rp 3.000,- untuk tiapdollar AS, maka ini dinamakan terlalu rendah atau under valued.Dengan demikian penduduk Indonesia memperoleh dollar AS denganharga yang lebih mahal.b. Pandangan penyokong kurs tetap1) Akan menimbulkan suasana kepastian dalam perdagangan luar negeri.2) Akan mengurangi spekulasi jual beli mata uang.3) Akan menstabilkan harga-harga di dalam negeri23 24. KritikSistem kurs tetap pada waktu-waktu tertentu harus melakukanperubahan yang cukup besar atas mata uang asing, sehingga lebihmenimbulkan ketidakpastian. c. Implikasi-implikasi penggunaan sistem kurs tetap1) Pengaruhnya terhadap cadangan valuta asing Sistem kurs tetap yang ditetapkan pemerintah secara overvalued (lihat gambar 5.1) akan menyebabkan permintaan dollar lebih besar dibanding penawarannya (sebesar A B). Akibatnya pemerintah harus menjual cadangan yang dimilikinya, dan akan muncul pasar gelap yang menjual dengan harga lebih tinggi dari kurs yang ditetapkan pemerintah. Sebaliknya sistem kurs tetap yang ditetapkan pemerintah secara undervalued akan menyebabkan penawaran dollar yang lebih besar dibanding permintaannya (sebesar M N). Akibatnya permintaan akan dollar dengan harga bebas menjadi lebih besar, sehingga pemerintah harus membeli kelebihan penawarannya dengan harga yang telah ditetapkannya sendiri.2) Kurs tetap dan devaluasi serta revaluasi Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang atas mata uang negara lain. Kurs tetap yang overvalued yang menyebabkan ekspor merosot perlu dilakukan devaluasi. Revaluasi adalah menaikkan nilai mata uang suatu negara terhadap negara lain. Kurs tetap yang undervalued akan menekan import dan mendorong ekspor.D. Neraca PembayaranMerupakan suatu neraca pembukuan yang menunjukkan nilai berbagai jenistransaksi (mutasi) keuangan yang dilakukan diantara suatu negara dengannegara lain dalam satu tahun tertentu.24 25. Tabel 5.3Neraca Pembayaran Indonesia, Tahun Terpilih di Antara 1969 - 1993( dalam jutaan dolar Amerika) Jenis Transaksi19691980 19851990 1993A. Transaksi berjalan 1. Baranga. Ekspor99517.489 49.90126.80737.186b. Impor 995 9.962 14.42729.198 2. Jasa-jasa -425-5.537 -7.663-8.592-10.876 3. Pemberian --- 20 --- ------B. Lalu lintas modal 1. Modal pemerintah2841.7734.783 633748 2. Modal swasta 71 -1.3151.191 4.1135.583C. Jumlah (A)+(B) -702.4781.823 1.5063.443D. Selisih Perhitungan 50 -788247 293 -2.716E. Kedudukan neraca pembayaran :+20 -1.690 -2.070-2.099 -727 defisit (+) / Surplus (-) Sumber : Bank Indonesia, Laporan Tahunan, beberapa tahun.C. Mengatasi Ketidakseimbangan Perdagangan InternasionalBanyak negara yang mengalami surplus perdagangan internasional karenamenerapkan praktek politik dumping, walau di sisi lain mengakibatkannegara-negara lain mengalami defisit. Untuk menembus isolasi/bentengpasar yang menerapkan politik dumping ini diusahakan melalui putaranUruguay dengan GATT-nya (sekarang WTO) dengan tujuan untuk mencipta-kan perdagangan yang lebih adil. Namun putaran ini mengalami kegagalankarena adanya blok-blok perdagangan untuk posisi tawar-menawar. Blok-blok tersebut antara lain :1. AFTA= Asean Free Trade Area2. EEA = European Economics Area3. NAFTA = North American Free Trade AreaTindakan-tindakan untuk mengatasi ketidakseimbangan :1. Devaluasi; menurunkan nilai mata uang suatu negara terhadap negara lain. 25 26. 2. Kebijaksanaan tarif a. Jenis-jenis tarif; bea ekspor, transito dan tarif impor. b. Efek tarif1) Price effect2) Consumption effect3) Protective / import substitution effect4) Redistribution of income effectGambar 5.2 Efek Tarif di Negara AP BC P1 AG F EP SDQ1 Q2 Q3 Q0 Q Keterangan : OP= Harga barang impor di dalam negeriOQ1 = Produksi domestik dengan harga OPOQ0 = Demand dalam negeriQ1Q0= Barang imporNegara A menaikkan harga menjadi OPT atau sebesar PPT akibatnya :1) Harga di dalam negeri naik menjadi OPT (Price effect)2) Permintaan turun menjadi OQ3 (Consumption effect)3) Produksi dalam negeri naik menjadi OQ 2 (Protective/impor substitution effect)4) Pendapatan pemerintah dari tarif sebesar BCFG (Revenue effect)5) Tambahan pendapatan untuk produsen dalam negeri sebesar PPT AB (redistribution effect)3. Kebijakan Quota ekspor dan impor26 27. BAB VIPERTUMBUHAN EKONOMIA. PendahuluanPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan ekonomi makro, sebabdapat memperlihatkan tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih baik dandirasakan penduduk suatu negara, pertumbuhan ekonomi hanyamenyangkut fisik berupa produksi barang dan jasa. Sedang perkembanganekonomi mencakup kualitas barang dan jasa yang dihasilkan serta kualitasfaktor-faktor yang digunakan.B. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi1. Produk Domestik Bruto (PDB) Merupakan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan perekonomian suatu negara dalam satu tahun yang dinyatakan dengan harga pasar.2. Pendapatan perkapita Jumlah PDB nasional dibagi jumlah penduduk.3. Pendapatan perjam kerja.4. Harapan hidup di waktu lahir.C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi1. Perkembangan teknologi2. Kualitas tenaga kerja3. Akumulasi modal / kapital4. Sumber daya alam5. Faktor sosial Keamanan, politik, adat istiadat, agama, pemerintahan, dan sebagainya.D. Teori Pertumbuhan Ekonomi1. Teori klasik Faktor-faktor determinan ; jumlah penduduk, jumlah stock barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta teknologi. Perhatiannya menitik 27 28. beratkan pada pertumbuhan penduduk ; faktor-faktor lain dianggap Giffen.Menurut klasik hukum hasil yang semakin berkurang akan mempengaruhipertumbuhan ekonomi tidak kontinyu, akibatnya hasrat investasi makinmenurun dan produktivitas penduduk menjadi negatif. Pada akhirnyakemakmuran masyarakat turun kembali dan perkembangan ekonomisangat rendah, dan pendapatan perpekerja hanya cukup untuk hidup(subsistence). Keadaan yang demikian dinamakan stationary state(keadaan tidak berkembang). Menurut klasik masyarakat tidak akanmampu menghalau terjadinya keadaan tidak berkembang, mereka hanyamampu mengundurkan terjadinya keadaan tersebutAtas dasar pandangan klasik itu, ditemukanlah teori penduduk optimalyang menjelaskan hubungan antara pendapatan per kapita denganjumlah penduduk. Dengan berlakunya hukum hasil semakin berkurang,pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi makin lambanpertumbuhannya, keadaan ini terjadi bila penduduk bertambah terus,maka pada jumlah tertentu produksi marginal sama dengan pendapatanperkapita. Pada keadaan inilah pendapatan perkapita mencapai nilaimalsimal. Gambar 6.1YPendapatanPerkapita Y pk Penduduk optimal Po Jml. Penduduk2. Teori SchumpeterIa menekankan pentingnya peranan pengusaha yang terus melakukan28 29. inovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan efisiensi,memperluas pasar, mengembangkan sumber bahan baku, dan mengada-kan reorganisasi.Ia menggabungkan investasi menjadi :a. Investasi otonom; akibat adanya inovasib. Investasi terimbas, akibat pendapatan nasional meningkat.Menurutnya, makin tinggi tingkat kemajuan ekonomi suatu negara, makinterbatas kemungkinan suatu negara untuk inovasi, akibatnya pertumbuhanekonomi makin lambat, yang pada akhirnya tercapai tingkat Stationarystate.Schumpeter memandang stationary state dicapai pada tingkat pembangunanyang tinggi, sedang klasik memandangnya hal itu terjadi pada waktuperekonomian telah berada kembali di tingkat cukup hidup, yaitu padatingkat pendapatan yang sangat rendah.3. Teori Neo KlasikBila menurut Harrod Domar, pertumbuhan ekonomi hanya dapat dicapaidengan pengeluaran agrerat investasi secara kontinyu pertumbuhan yangditentukan (Warrented rate of growth). Sedang Neo Klasik melihatnya darisegipenawaran (Abramovits dan Solow), pertumbuhan ekonomitergantung pada faktor-faktor produksi.Y = f ( K, L, T ) ..........................................( 1 )Formulasi tingkat pertumbuhan (Solow)G = m . K + b . L + T .............................(2)Dimana m dan b adalah tingkat produktivitasContoh :Dimisalkan m = 0,25 ; artinya tiap Rp. 1.000,- pertambahan modalmenghasilkan Rp. 250,- pertambahan pendapatan nasional b = 0,75(artinya tiap pertambahan tenaga kerja menghasilkan 75 % dari tingkatproduksi pertumbuhan tenaga kerja. Dan perkembangan produktivitasakibat perubahan teknologi adalah 5 %. Pertumbuhan barang modal dantenaga kerja masing-masing 10 % dan 2 % maka :g = 0,25 (10) + 0,75 (2) + 529 30. g = 9 persenE. Masalah KependudukanSecara umum ; kuantitatif dan kwalitatifSecara khusus di negara berkembang1. Angka kelahiran tinggi.2. Tingkat kematian dini.3. Migrasi penduduk.Gambar di bawah ini menjelaskan transisi demografisPola ATahap I : Tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi dan lajupertumbuhan penduduk masih rendah.Tahap II :Tingkat kematian menurun, tingkat kelahiranpun turun akibatpendidikan dan teknologi, kedokteran maupun industrialisasi,sehingga laju pertumbuhan jumlah penduduk tidak terlalu tinggi.Tahap III : Karena adanya program KB tingkat kematian dini rendahdibarengi tingkat kelahiran yang rendah. Laju pertumbuhanpenduduk negatif karena tingkat kelahiran lebih kecil dari tingkatkematian.Pola BTahap I : Tingkat kelahiran tinggi dan kematian tinggi laju pertumbuhanpenduduk rendah.Tahap II :Tingkat kelahiran masih tinggi dan kematian turun, sehinggapertumbuhan penduduk semakin cepat.Tahap III : Tingkat kelahiran sedikit turun mengikuti kematian yang rendah,akibatnya pertumbuhan jumlah penduduk masih relatif tinggi.Pola CTahap I : Pada umumnya di negara terbelakang, tingkat kelahiran tinggidan kematian tinggi, pertumbuhan penduduk relatif rendah.Tahap II :Dengan adanya kemajuan teknologi kedokteran kematian dapat 30 31. detekan dan kelahiran tidak menurun sampai pada tahap III. Akibatnya pertumbuhan penduduk tetap tinggi bahkan lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Gambar 6.2 : Transisi DemografiTingkatKelahiranKematian35302520 Kelahiran1510 KematianTahap ITahap IITahap III0(A) WaktuTingkatKelahiranKematian40302520 Kelahiran10KematianTahap ITahap IITahap III0Waktu(B)31 32. TingkatKelahiranKematian40Kelahiran30252010 Kematian Tahap I Tahap II Tahap III0(C) Waktu32 33. TingkatKelahiranKematian40Kelahiran30252010 Kematian Tahap I Tahap II Tahap III0(C) Waktu32 34. TingkatKelahiranKematian40Kelahiran30252010 Kematian Tahap I Tahap II Tahap III0(C) Waktu32 35. TingkatKelahiranKematian40Kelahiran30252010 Kematian Tahap I Tahap II Tahap III0(C) Waktu32