Esensi Gereja + Statement

8
Esensi Gereja Gereja adalah kumpulan orang atau jemaat yang berdatangan ke gereja bukan karena gedungnya! Tetapi tertarik karena kasih dan penerimaan “Gereja” atas mereka yang nyata dan karena lawatan Roh Kudus dan kuasa Tuhan yang luar biasa dan mengubah mereka. Kapasitas Gereja: Gereja merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai latar belakang suku bangsa, ras, kebudayaan, kedudukan sosial dan ekonomi yang berbeda yang semuanya menyembah Tuhan dan bekerja sama dalam ikatan kasih. Di gereja ini seharusnya barrier latar belakang sosial dan kebudayaan dirobohkan. Gereja menjadi Pusat Pemulihan Citra setiap manusia. Gereja adalah tempat yang penuh dengan jiwa-jiwa yang menyimpan pengalaman buruk, karena pemulihan bukan hanya diperlukan dan dikerjakan kepada mereka yang belum lahir baru, tetapi juga bagi mereka yang sudah mengenal Kristus juga. Kerangka Gereja: Gereja adalah sesuatu yang abstrak dan memiliki kehidupan seperti organisme, oleh karena itu gereja harus bisa dibawa ke mana-mana untuk disajikan kepada masyarakat. Gereja bukanlah tempat pertunjukan tunggal untuk beberapa gelintir orang yang duduk dalam kepengurusan gereja, tetapi merupakan tempat di mana Tuhan memanggil orang-orang khusus untuk bidang pelayanan tertentu melayani bersama-sama. Gereja harus bisa meninggalkan tempatnya yang kokoh dan yang dapat membuat dirinya menjadi semakin gemuk sehingga menghalangi dirinya untuk berinkarnasi ke sekelilingnya bahkan ke kotanya. Pergerakan Gereja: Gereja harus “melakukan” apa yang Tuhan katakan tentang “Tubuh Kristus” yang seharusnya --- yaitu menjadi suatu gereja yang tidak mempunyai banyak “permainan agamawi”. Tantangan Gereja: Kesulitan terbesar gereja terhadap jemaatnya adalah: Membuat orang-orang Kristen untuk menjadi Kristen yang sesungguhnya yang terlatih untuk menghayati/menerapkan kehidupan Kristen. Aset Gereja: Yang menjadi aset gereja bukanlah gemuknya dan betapa kayanya dia secara fisik, tetapi yang menjadi asetnya adalah: Orang-orang yang berhasil menangkap visi dan menyediakan diri untuk terlibat dalam pekerjaan sehingga memungkinkan gereja itu untuk menjangkau orang-orang yang berada “di luar tembok gereja”.

description

Gereja adalah kumpulan orang atau jemaat yang berdatangan ke gereja bukan karena gedungnya! Tetapi tertarik karena kasih dan penerimaan “Gereja” atas mereka yang nyata dan karena lawatan Roh Kudus dan kuasa Tuhan yang luar biasa dan mengubah mereka.

Transcript of Esensi Gereja + Statement

Page 1: Esensi Gereja + Statement

Esensi Gereja

Gereja adalah kumpulan orang atau jemaat yang berdatangan ke gereja bukan karena gedungnya! Tetapi tertarik karena kasih dan penerimaan “Gereja” atas mereka yang nyata dan karena lawatan Roh Kudus dan kuasa Tuhan yang luar biasa dan mengubah mereka.

Kapasitas Gereja:Gereja merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai latar belakang suku bangsa, ras, kebudayaan, kedudukan sosial dan ekonomi yang berbeda yang semuanya menyembah Tuhan dan bekerja sama dalam ikatan kasih. Di gereja ini seharusnya barrier latar belakang sosial dan kebudayaan dirobohkan.Gereja menjadi Pusat Pemulihan Citra setiap manusia.Gereja adalah tempat yang penuh dengan jiwa-jiwa yang menyimpan pengalaman buruk, karena pemulihan bukan hanya diperlukan dan dikerjakan kepada mereka yang belum lahir baru, tetapi juga bagi mereka yang sudah mengenal Kristus juga.

Kerangka Gereja:Gereja adalah sesuatu yang abstrak dan memiliki kehidupan seperti organisme, oleh karena itu gereja harus bisa dibawa ke mana-mana untuk disajikan kepada masyarakat.Gereja bukanlah tempat pertunjukan tunggal untuk beberapa gelintir orang yang duduk dalam kepengurusan gereja, tetapi merupakan tempat di mana Tuhan memanggil orang-orang khusus untuk bidang pelayanan tertentu melayani bersama-sama.Gereja harus bisa meninggalkan tempatnya yang kokoh dan yang dapat membuat dirinya menjadi semakin gemuk sehingga menghalangi dirinya untuk berinkarnasi ke sekelilingnya bahkan ke kotanya.

Pergerakan Gereja:Gereja harus “melakukan” apa yang Tuhan katakan tentang “Tubuh Kristus” yang seharusnya --- yaitu menjadi suatu gereja yang tidak mempunyai banyak “permainan agamawi”.

Tantangan Gereja:Kesulitan terbesar gereja terhadap jemaatnya adalah: Membuat orang-orang Kristen untuk menjadi Kristen yang sesungguhnya yang terlatih untuk

menghayati/menerapkan kehidupan Kristen.

Aset Gereja:Yang menjadi aset gereja bukanlah gemuknya dan betapa kayanya dia secara fisik, tetapi yang menjadi asetnya adalah: Orang-orang yang berhasil menangkap visi dan menyediakan diri untuk terlibat dalam pekerjaan

sehingga memungkinkan gereja itu untuk menjangkau orang-orang yang berada “di luar tembok gereja”.

Yang harus dilakukan gereja adalah:1. Menge”NOL”kan rasa takut, dan curiga terhadap orang-orang yang sebenarnya dapat dan harus

dijangkau dengan pemberitaan Injil.2. Menghapuskan istilah “Hanya Untuk Kalangan Sendiri” dan mengutamakan ketulusan.3. Memaksimalkan setiap peran karunia pelayanan untuk mencetak dan menjadikan murid-murid,

yaitu mengajar, melatih, memberikan dorongan semangat dan memampukan mereka yang datang kepada Kristus untuk menjadi pekerja dalam masa menuai.

Setiap orang yang berfungsi dengan karunia pelayanan masing-masing berkewajiban memiliki prioritas memuridkan jemaat yang dilayaninya dengan mengajar, melatih, memberikan dorongan semangat dan memperlengkapi jemaat untuk pergi dan menjadi pekerja Kristus yang handal pada masa penuaian.

Page 2: Esensi Gereja + Statement

Daud adalah orang tahu isi hati Tuhan dan bukan seorang yang mengerjakan segala sesuatu selalu benar karena terbukti beberapa kali Daud tidak selalu mengerjakan segala sesuatu dengan benar.

Kita harus menajamkan mata yang kita gunakan sebagai pemotong pada mata kapak yang tumpul dan kita akan melihat bahwa kapak itu akan berfungsi dengan baik dengan esensinya dan eksistensinya sebagai kapak yang sanggup memotong dengan tepat, kuat, dan cepat karena kapak itu tajam.

Seorang pemimpin rohani adalah orang yang tidak sekedar mampu mengumpulkan orang pada event-event (latihan, rapat, kkr, dll). Tetapi harus mampu menjalankan fungsinya untuk mengajar, berdoa bersama-sama dan meningkatkan kualitas hubungan yang lebih dari sekedar hubungan yang terbentuk antara seorang pemimpin dengan orang yang dipimpinnya (anak-anak rohaninya), sehingga suatu saat nanti mereka akan memperoleh perhatian dan penghormatan dari yang dipimpinnya (anak-anak rohaninya) karena keberadaannya di tengah-tengah mereka.

Layanilah Tuhan dengan cara yang kau rasakan dan ketahui sebagai pimpinan Roh Kudus dan bukan sekedar karena engkau ingin atau bisa.

Janganlah mendidik orang untuk menjadi terlalu pandai, tetapi latihlah orang untuk menjadi terlatih menghadapi kegagalan.

Kekristenan bukan sekedar berbicara tentang iman, tetapi menyingsingkan lengan baju untuk mengerjakan iman dalam karya yang nyata.

Kita harus membuang jauh-jauh mentalitas “piring kertas” dan hentikan setiap usaha mencampakkan orang-orang yang kacau dan kotor kehidupannya. Kebenaran penting dari Alkitab adalah “Dia menyegarkan jiwaku …”

Kita harus menjadi penjala manusia dan bukan menjadi penjaga akuarium.

Curahkanlah kepada orang-orang lain apa yang Tuhan curahkan pada anda.

Sasaran gereja adalah menjadi gereja yang sempurna bagi orang-orang yang tidak sempurna.

Kalau orang-orang Kristen tidak mau mengambil orang-orang yang terbuang, maka pengikut-pengikut iblis akan mengambil mereka.

Orang-orang tidak akan peduli mengenai seberapa banyak anda tahu, sampai mereka tahu berapa banyak anda memperhatikan mereka.

Kemajuan selalu mewajibkan kita untuk keluar dari wilayah aman kita.

Iblis tidak akan menghambur-hamburkan batu kepada burung-burung yang sudah mati.

Pekerjaan kecil yang selesai dikerjakan adalah lebih baik daripada pekerjaan besar yang hanya dibicarakan saja.

Apa yang anda sediakan bagi orang lain, akan Tuhan sediakan bagi anda.

Dalam zaman Tuhan Yesus mujizat terjadi di jalanan dan bukan terjadi di sinagoga . Dan yang menjadi pertanyaan sekarang adalah,”Apakah gereja zaman sekarang sedang melihat ke tempat yang salah untuk mendemonstrasikan kuasa mujizat Tuhan?”

Orang Kristen sama seperti teh celup. Kalau belum dimasukkan ke dalam air panas tidak akan ada gunanya.

Page 3: Esensi Gereja + Statement

Engsel yang kecil yang berfungsi dengan baik dapat menggoyangkan pinntu-pintu yang besar.

Untuk menuai hasil yang berbeda-beda kita harus menabur dan menanam benih yang berbeda-beda.

Tuhan yang kita sembah selalu menang di puncak gunung dan di lembah-lembah Setiap orang menyukai pengalaman-pengalaman di puncak gunung, yaitu pengalaman-pengalaman mereka menyukai menyanyi, berteriak-teriak, menikmati puji-pujian dan penyembahan, untuk mengibarkan bendera kemenangan di gereja atau pada saat mereka beribadah di gereja.Tetepi kenyataannya kita tidak dapat tinggal selalu di puncak gunung (pada saat mereka beribadah di gereja), karena udaranya sangat tipis di puncak gunung itu. Yang menjadi permasalahannya Di hari-hari Senin - Sabtu kita dikelilingi oleh sumpah serapah, cerita-cerita lelucon kotor dan gelimang rupa-rupa dosa. Bagaimana kita bisa menyatakan kemenangan Kristus.

Kenyataan yang luar biasa adalah Kegembiraan terbesar bukanlah di atas, tetapi justru di lembah-lembah saat Roh Kudus selalu ada di sisi kita menyertai, menolong dan menginsafkan kita dan sekeliling kita dari dosa.

Bersaksi adalah sama dengan seorang pengemis memberi tahu pengemis lain di mana tempat memperoleh roti.

Warisi Kemenangan Tuhan YesusTuhan Yesus sudah menang dan telah melalui jalan-jalan yang harus dilalui oleh seorang

manusia secara lengkap dan sempurna, tetapi Tuhan Yesus tidak pernah menyingkirkan semua rintangan-rintangan dan jerat yang telah dilaluinya dengan sempurna, tetapi terhadap musuh-musuhNya yang Tuhan Yesus lakukan adalah sudah kalahkan mereka dengan sempurna sampai mereka bertekuk lutut menyerah kepadaNya dan kepada namaNya.Dan sekarang setelah Ia duduk di tahtaNya di surga Ia menyiapkan “manual user book” yang berisi bimbingan, prinsip-prinsip utama, dan tuntunan lengkap mengenai bagaimana kita menghadapi segala permasalahan, rintangan bahkan jerat yang terletak di depan kita asal saja kita mentaatinya dengan tepat seperti yang telah dipersiapkan Tuhan Yesus bagi kita, kita akan dapat melalui segala permasalahan tersebut dengan kemenangan dan dapat melanjutkan perjalanan kita lagi.Mengenai musuh-musuh atau iblis yang telah dikalahkan dengan sempurna oleh Tuhan Yesus bagian kita adalah juga mengalahkan mereka dengan nama Tuhan Yesus dan marilah kita tunjukkan identitas diri kita sebagai milik Tuhan Yesus dan bahwa Ia juga ada di dalam kita maka musuhpun mundurlah terhadap kita, karena ia tidak memiliki alasan dan hak apapun untuk berbuat yang macam-macam bahkan melawan kita, karena pada hakekatnya di dalam kita telah ada kemenangan Kristus.

Lahirkan dan Perlengkapi PasukanmuJohn Noble,”Kamu harus bekerja bersama orang-orang yang diberikan oleh Tuhan kepadamu, …dan biasanya mereka mencerminkan sesuatu dalam perjalanan sejarahmu …dengan demikian merekalah yang menjadi cadangan pemimpin yang berpotensi, …oleh sebab itu latihlah mereka sebagai kelompok orang yang memiliki karunia yang khusus.”

“…dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya” (Kejadian 14:14). Abraham tidak memiliki dan tidak mengerahkan tentara sewaan, semua pasukan Abraham merupakan bagian dari rumah tangganya.

Besarnya dan hebatnya pasukan kita adalah tergantung pada berapa banyak waktu, dana dan tenaga yang kita investasikan bersama dengan orang-orang yang kita kasihi dan pimpin.

Prinsip dasar yang sangat penting dari segala sesuatu yang hendak kita rintis adalah hubungan yang dinamis.

Page 4: Esensi Gereja + Statement

Kata-kata seperti rumah, keluarga, tubuh yang hidup, teman dan persahabatan yang intim, yang banyak terdapat pada Perjanjian Baru menjadi unsur dasar pelayanan Tuhan Yesus, sekarang berubah menjadi gedung gereja, majelis gereja, organisasi dan proyek/program.Inilah inti gereja: komunitas yang dinamis, yang didalamnya terdapat penyangkalan diri.

Semakin Rohani Semakin Tidak BerpotensiSeringkali yang muncul sebagai permasalahan baru setelah seseorang menjadi seorang Kristen

adalah:Pengalaman mereka berjemaat dan menjadi orang Kristen yang berkelakuan baik secara perlahan mengikis semangat mereka yang tinggi. Mereka lebih memilih di rumah dan terpenjara daripada menikmati seperti yang digambarkan di Perjanjian Baru mengenai pelayanan Tuhan Yesus. Kita kehilangan yang dinamakan dengan memiliki komunitas yang sangat bervariasi, dari yang negatif, pemungut cukai, pelacur, orang miskin, ahli taurat dan orang farisi sampai komunitas yang terbaik, yaitu Tuhan Yesus dengan 12 muridnya. Kebanyakan kita memilih berada hanya di komunitas terbaik saja dan mengabaikan orang-orang yang membutuhkan sentuhan.

Tuhan Yesus berkata,”Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10), tetapi seringkali kita melihat orang-orang dunia kelihatan sangat berbahagia dan seringkali gereja membuat kita tidak berbahagia . Kita harus melihat kenyataan bahwa banyak kebaktian Kristen hanya menjadi penyedot kehidupan daripada pemberi kehidupan.Hal ini terjadi karena banyak di antara kita bahwa beberapa bulan sejak pertobatan kita, kita kehilangan semua sahabat non-Kristen kita. Pada dasarnya akar permasalahan ini adalah akibat pengajaran yang menyesatkan, misalnya konsep-konsep mengenai pelayanan yang sangat tidak seimbang dan yang sangat picik yang diterima oleh jemaat yang sederhana pola pikirnya dan karena kebanyakan kita hanya terpaku dalam serangkaian rapat, proyek/program dan aktifitas di gereja yang tidak berakhir. Sehingga yang terjadi sepertinya,”Aku datang, supaya engkau mempunyai rapat-rapat/aktivitas di gereja/dll dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Terhadap ini harus ada orang yang meniup peluit untuk menghentikan jalannya pertandingan. Kita harus mengistirahatkan para pemain barang sejenak. Bahkan kita harus menarik sebagian besar orang kudus dari kursi mereka di mana mereka hanya mengawasi orang lain melakukan tugas dan menantikan orang lain menyelesaikan tugas itu demi mereka!

VirusUntuk mengalahkan virus tidak diperlukan makhluk lain untuk membunuh virus dan seringkali

hal itu bahkan membuat virus itu lebih kuat bahkan menyebar ke area yang lebih luas lagi melalui inang/akseptor virus, tetapi ternyata untuk mematikan virus diperlukan pemikiran yang sederhana, yaitu virus itu sendiri (yang dilemahkan) menjadi vaksin untuk memberi kekebalan tubuh yang akan membunuh virus itu sendiri.Demikian juga manusia tidak diperlukan manusia atau makhluk lain untuk membinasakan manusia, karena hal itu akan sangat berguna sekali untuk membangun kekebalan manusia itu sendiri terhadap konflik dari luar sehingga manusia itu akan semakin kuat menghadapi situasi dan kondisi yang tidak bersahabat atau lebih buruk lagi, tetapi untuk membinasakan manusia diperlukan suatu pemikiran yang sama sederhananya, yaitu kualitas manusia yang rapuh “bad quality and weak inner-man.”

Dengan adanya kesadaran ini iblis memakai strategi yang sangat sederhana, yaitu melemahkan sistem kekebalan manusia dengan merusak kualitas manusia rohani menjadi sangat rendah sehingga bahkan manusia itu tidak akan dapat bertahan terhadap dirinya sendiri dalam hal-hal mental, jiwani apalagi hal-hal rohani, dengan demikian akan sangat mudah iblis bekerja sama dengan manusia itu sendiri merusak manusia itu sendiri secara jasmaniah dan yang lebih luas, yaitu lingkungan hidup manusia dengan wabah yang sangat mematikan yang memiliki suatu kekuatan pemusnahan sebuah generasi dan peradaban.

Hampir semua Tim Kepemimpinan gereja memiliki seorang “pembuat tawar hati”, kadang kala lebih dari satu orang! Mereka berhasil meluncurkan peluru kendali yang diarahkan pada setiap langkah iman

Page 5: Esensi Gereja + Statement

yang hendak diambil orang lain. Pada dasarnya adalah sebagai berikut: hal ini tidak berhubungan dengan usia, tetapi sikap! Tim Kepemimpinan yang berhasil memerlukan orang-orang seperti Kaleb dan Yosua yang akan menolong generasi mendatang menduduki milik pusaka mereka.

Setiap generasi tidak membutuhkan Gersom dan Eliezer, tetapi selalu membutuhkan Josua dan Kaleb untuk merealisasikan kehendak Allah dalam generasi sekarang dan mempersiapkan dan memperlengkapi generasi yang mendatang.

Suatu titik balik suatu generasi kepemimpinan dan kehidupan gereja adalah mempersiapkan jalan bagi yang akan datang kemudian.

Gereja adalah Tubuh KristusGereja adalah Tubuh Kristus yang terdiri dari anggota tubuh yang kreatif menyumbangkan kemampuan dirinya secara spesifik yang dipersembahkan untuk membangun dan memperindah Tubuh Kristus. Mereka adalah orang-orang yang memberikan seluruh hidup mereka untuk mengungkapkan kemuliaan Tuhan melalui karunia mereka yang kreatif, jadi gereja bukanlah gedung, tetapi masing-masing adalah “Batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah” (1Petrus 2:5).

Gereja Harus BerinteraksiGereja Perjanjian Baru memiliki hal yang penting dalam kehidupan bergerejanya, yaitu spontanitas dan kehidupan, tanpa prosedur resmi untuk beribadah, tanpa pemisahan yang salah antara kudus dan duniawi, pendeta dan awam. Tetapi yang muncul adalah keinginan untuk menyaksikan setiap orang dibebaskan dalam pelayanan yang merupakan suatu tujuan yang seharusnya selalu ada dalam ibadah kita.

Gereja adalah Ibadah Yang Dinamis dan Bukan Yang Permanen dan LiturgisGereja sesungguhnya merupakan wadah yang didalamnya memberikan kepada Tuhan kesempatan untuk berkarya dan bukan tempat di mana Tuhan menjadi penonton. Jemaat menjadi tontonan Tuhan atau sebaliknya jemaat menikmati, dijamu, dilayani dan menonton karya spektakuler Tuhan. Inilah yang sesungguhnya sedang menjadi pemikiran Tuhan untuk mengembalikan gereja kepada Tuhan. Dan inilah juga yang menjadi tugas gereja, mengerti kehendak Tuhan yang sesungguhnya dan bukan melulu berkutat dengan hal-hal yang jasmaniah tentang bagaimana mengatur sebuah ibadah yang teratur rapi, permanen dan tepat waktu.

Gereja Harus Di-Update Untuk Menambah FeksibilitasPermasalahan masa kini hanya bisa diselesaikan dengan solusi pewahyuan masa kini. Di sini kita harus mengakui bahwa kebenaran Tuhan tidak pernah ketinggalan zaman, tetapi untuk suatu generasi tertentu dengan permasalahan tertentu Tuhan selalu memiliki solusi yang terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berlaku. Hal ini akan meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas.

Ibadah itu Karya Roh Kudus atau ProgramSeringkali kita menjadi orang Yahudi di Nazaret yang menghalangi pelayanan Yesus yang berkuasa dengan ketidakpercayaan mereka, sehingga seringkali kita menjadikan pekerjaan Roh Kudus sebagai pelengkap ibadah dan bukan sebagai pusat perhatian.

Berkhotbah Buat Tuhan dan Bukan Buat Manusia