ESDM Audit Dana Inpex US$ 1,6 M -...

1
Kontan, 31 Juli 2017

Transcript of ESDM Audit Dana Inpex US$ 1,6 M -...

14 INDUSTRIKontan Senin, 31 Juli 2017

nENERGI nTAMBANG nMINERAL

Gerai Pabrik Pengisian LPG Terbesar Milik PT Pertamina

KONTAN/Carolus Agus Waluyo

Petugas melakukan pengisian tabung gas 3 kg di Depot liquefied petroleum gas (LPG) Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (28/7). Depot LPG Tanjung Priok merupakan salah satu pabrik pengisian (filling plant) LPG terbesar milik PT Pertamina yang mendistribusikan gas LPG hingga 3.250 metrik ton per hari.

minerban

ESDM Terbitkan Dua Izin Ekspor MineralJAKARTA. Meski mendapat para pengusaha pemurnian mineral (smelter) soal izin ekspor mineral mentah, Ke-menterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berge-ming. Bahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan sudah membe-rikan dua izin ekspor lagi.

Sebelumnya tercatat izin ekspor diberikan kepada lima perusahaan (lihat tabel). Kini giliran Harita Group menda-patkan izin ekspor nikel dan bauksit. Sebelumnya memang Harita Group sudah memba-ngun smelter alumina berka-pasitas dua juta ton per tahun. Setelah beroperasi, Harita Group melalui dua anak usa-

hanya, yakni PT Trimegah Bangun Persada dan PT Gane Permai Sentosa mengajukan ekspor nikel dan bauksit.

Direktur Pembinaan Peng-usahaan Mineral Kementerian ESDM Bambang Susigit me-nyatakan, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sudah melakukan evaluasi atas pengajuan ekspor kedua per-usahaan itu..

Kuota ekspor untuk PT Tri-megah Bangun Persada seba-nyak 1.559.799 ton nikel, se-dangkan PT Gane Permai Sentosa sebanyak 519.933 ton nikel. "Nanti saya cek, apakah sudah keluar atau belum," ujar

Bambang kepada KONTAN, Minggu (30/7).

Alasan pemberian rekomen-dasi ekspor itu karena kedua perusahaan tersebut sudah membangun fasilitas peng-olahan dan pemurnian mine-ral. Tapi sayang, Bambang ti-dak bersedia mendetailkan berapa kapasitas smelter ser-ta di mana saja lokasinya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM juga menerbitkan re-komendasi ekspor yang cukup fantastis. PT Dinamika Sejah-tera Mandiri misalnya, men-dapatkan ekspor 2,7 juta ton selama satu tahun dengan melaporkan pembangunan smelter berkapasitas 7 juta ton di Kalimantan Barat (Kal-bar).

Sementara PT Ceria Nugra-ha Indotama mendapatkan rekomendasi sebanyak 2,3 juta ton selama setahun. Ka-pasitas smelter di Makassar itu sekitar 5 juta ton.

Wakil Ketua Asosiasi Per-usahaan Pengolahan dan Pe-murnian Indonesia (AP3I), Jonatan Handjojo menegas-kan, sikap pemerintah yang masih membuka keran ekspor nikel kadar rendah menye-babkan harga nikel semakin ambruk. "Banyak perusahaan smelter menghentikan opera-si karena itu," ujar Jonatan.

Dia menyesalkan, mengapa Kementerian ESDM cuek ter-hadap instruksi Presiden Joko Widodo. Apalagi smelter nikel yang berhenti sudah lebih ba-nyak lagi. "Sudah ada 20 smel-ter nikel yang berhenti, kare-na ambruknya harga," terang Jonatan.

Pratama Guitarra

POWR Raih Laba Bersih sebelum Pajak US$ 71,5 Juta

JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk berhasil membuku-kan kenaikan laba bersih sebelum pajak US$ 71,5 juta pada semester I 2017 ini. Laba ini naik 18,1% dibanding laba ber-sih sebelum pajak semester I 2016 sebesar US$ 60,6 juta.

Adapun pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi serta amortisasi alias earning before interest, taxes and amortization (EBITDA) emiten listrik yang berkode POWR ini naik 3,3% dari US$ 99,8 juta di semester pertama tahun 2016 menjadiUS$ 103,1 juta di semester pertama 2017. "Pencapaian positif ini didukung oleh pertumbuhan permintaan listrik dari kawasan industri di semester perta-ma tahun 2017 sebesar 4,3% serta kinerja operasional yang kuat," ujar Direktur Keuangan POWR Christanto Pranata yang diterima KONTAN, Minggu (31/7).

Peningkatan kinerja POWR juga didukung peningkatan gross margin dari 34% ke 35% secara tahunan atau year on year (yoy). Margin laba operasi sebelum bunga dan pajak perusahaan ini juga naik dari dari 25% menjadi 27% secara yoy. "Target kami, kinerja POWR akan terus membaik sam-pai akhir tahun," ujar Chritanto lagi. Apalagi, POWR baru saja menyelesaikan proses commissioning unit pertama PLTU. Unit pertama itu kini sudah beroperasi dengan total kapasitas 140 megawatt.

Titis Nurdiana

ESDM Audit Dana Inpex US$ 1,6 MPemerintah bersedia mengganti dana yang sudah dikeluarkan Inpex dalam pengembangan Blok Masela dalam bentuk cost recovery

JAKARTA. Sepucuk surat Sa-tuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas sampai ke KONTAN. Surat b e r n o m o r S R T- 0 1 3 8 /SKKMA0000/2017/SO itu ter-kait pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela.

Surat SKK Migas itu dituju-kan ke Inpex Masela Ltd. ter-tanggal 22 Mei 2017. Isi surat itu, pemerintah menyetujui semua keinginan Inpex dalam pengembangan Blok Masela.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan surat iu. ESDM mengaku, pemerintah mendo-

rong Inpex segera melakukan kajian desain awal Lapangan Abadi, Masela.

Ada lima poin penting da-lam surat itu. Pertama, peme-rintah bersedia mengganti US$ 1,6 miliar dalam bentuk cost recovery. Kedua, SKK Migas menyetujui kapasitas produksi liquefied natural gas (LNG) sebesar 9,5 juta ton per tahun dan gas pipa sebe-sar 150 mmscfd.

Ketiga, Inpex mendapat pergantian waktu tujuh tahun, dari kontrak habis tahun 2028 menjadi tahun 2035. Ini lantar-an sejak tahun 1998 kebijakan di proyek Masela sering ber-ubah. Keempat, SKK Migas j akan membahas penambahan kontrak Masela jangka waktu

dua kali 10 tahun. Kelima, lo-kasi Kilang LNG darat di seki-tar Pulau Yamdena, Saumlaki Barat, Saumlaki Timur dan Kore di Pulau Selaru.

Arcandra Tahar, Wakil Men-teri ESDM, menegaskan, surat SKK Migas ke Inpex sedang diaudit, termasuk persetujuan pengembalian dana sekitar US$ 1,6 miliar ke Inpex. "Bu-kan serta merta surat yang di-berikan disetujui, tapi diaudit dulu," tandas Arcandra, di kantornya, Jumat sore (28/7).

Pergantian US$ 1,6 miliar tidak berbentuk tunai, tapu cost recovery ketika Lapangan Abadi sudah produksi. Sesuai kontrak, Blok Masela tetap memakai bagi hasil cost reco-very bukan gross split.

Sementara itu, Fahmi Radhi Pengamat Energi dari Univer-sitas Gajah Mada, menyata-kan, tidak seharusnya negara merogoh kocek US$ 1,6 miliar untuk Inpex sebagai kompen-sasi keputusan presiden yang memindah kilang dari on sho-re ke off shore. "Penggantian uang sebesar itu tidak menja-min Blok Masela segera ber-operasi. Inpex masih membu-tuhkan perhitungan ulang un-tuk pengoperasian off shore," imbuh dia.

Sayang, Amien Sunaryadi Kepala SKK Migas tidak men-jawab konfirmasi KONTAN soal penggantian dana itu. Deputi Pengendalian Peng-adaan SKK Migas Djoko Sis-wanto hanya menjawab sing-

kat. "Maaf saya tidak urusi itu lagi," katanya. Senior Com-munication Manager Inpex Corporation Usman Slamet juga tak menjawab soal per-gantian dana itu.

Pemerintah menargetkan dalam tiga bulan ada pembeli gas untuk Blok Masela. "Kami utamakan dalam negeri dulu," tutur Arcandra, Minggu (30/7). Nah, sekarang pemerintah yang menanti Inpex dan Shell melakukan pre front end en-gineering design (feed). "Su-rat SKK Migas sudah, harus-nya mereka mulai jalan,"ujar Arcandra. Blok Masela dikelo-la oleh PT Inpex Inpex Masela Limited (65%) dan Shell Up-stream Overseas Services Ltd (35%). n

Pratama Guitarra, Azis Husaini, Febrina Ratna

AP3I

menyesalkan,

instruksi

Presiden tidak

dihiraukan.

Lokasi Kilang LNG Masela dievaluasi di tiga

lokasi itu, sesuai arahan Pak Menteri ESDM.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Izin Ekspor Mineral dari ESDMNama Komoditas Jumlah

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nikel 2,7 juta ton PT Amman Mineral Konsentrat tembaga 675.000 WMTPT Freeport Indonesia Konsentrat tembaga 1,1 juta WMTPT Dinamika Sejahtera Mandiri Bauksit 2,7 juta ton PT Ceria Nugraha Indotama Nikel 2,3 juta tonPT Trimegah Bangun Persada Nikel 1,5 juta tonPT Gane Permai Sentosa Bauksit 519.933 tonKeterangan: WMT = wet metric ton Sumber: Kementerian ESDM

Kontrak dan Perubahan Proyek

Kontrak: 16 November 1998-16 November 2028

Revisi PoD sudah dua kali

Perubahan skema FLNG menjadi LNG Darat

Investasi: US$ 14,8 miliar

Revisi PoD: 2017

Final Investment Decision: 2018-2019 dan produksi 2023

Perjalanan Kebijakan di Blok Masela

Profil Produksi dan Calon PembeliProduksi LNG: 9,5 juta ton per tahun dan gas pipa 150 mmscfd

Pembeli lokal: PT Pupuk Indo-nesia, Elsoro Multi Prima/So-jitz, dan Kalimantan Metanol Indonesia

Mayoritas gas akan diekspor ke Jepang.

Komposisi Saham Blok Masela

Sumber: Riset KONTAN

Inpex Corp 65%

Shell35%

Kontan, 31 Juli 2017