ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

9
RINGKASAN KOPERASI UTS Aliansi Koperasi Internasional (The International Co-opera-tive Alliance/ICA) pada September 1995 menerima pernyataan tentang jatidiri koperasi, meliputi definisi, nilai-nilai kunci gerakan, dan prinsip-prinsip. Sejak didirikan tahun 1895, ICA adalah otoritas terakhir untuk mendefinisikan koperasi dan mengkaji prinsip-prinsip yang harus menjadi dasar kerja koperasi. Koperasi muncul pertama kali di Eropa sebagai institusi legal yang berbeda, selama abad ke- 19. Dengan meraih keberhasilan-keberhailan permanen yang pertama selama tahun-tahun 1840-an, koperasi muncul dalam lima tradisi yang berbeda: Koperasi-kopersi konsumen, yang permulaannya secara populer terkait denan Rochdale Pioneers (pelopor-elopor Rochdale) Koperasi-koperasi pekerja, yang memilki kekuatan terbesar permulaannya di Perancis. Koperasi-koperasi kredit, yang mulai meluas di Jerman . Koperasi-koperasi pertanian, yang memiliki akar-akar permulaan di Denmark dan Jerman Koperasi-koperasi jasa, seperti koperasi-koperasi perumahan dan kesehatan yang muncul di banyak tempat di daerah industri Eropa padaakhir abad ke-19. Pertimbangan Dasar Bagi Pernyataan Ulang dari Prinsip-Prinsip 1. Ada tantangan-tantangan khusus yang dihadapi gerakan koperasi internasional yang membuat pengungkapan secara jelas dan jatidiri koperasi perlu dan bermanfaat dalam tahun 1995. 2. Antara tahun 1970 dan 1995 ekonomi pasar telah meluaskan dampak secara dramatis di seluruh dunia. Pada tingkat intelektual dan sikap hidup, koperasi-koperasi juga dihadapkan pada media dan lembaga-lembaga pendidikan internasional yang terus menunjuk akan besarnya peran bisnis yang dikendalikan oleh penanam-penanam modal. Dalam kenyataannya pengagungan dari bangun usaha kapitalis telah menentang kepercayaan diri dari banyak orang dalam gerakan koperasi, khususnya di negara-negara Atlantik Utara. 3. Di Eropa Timur dan Tengah, menurunya sistem ekonomi yang dikendalikan secara terpusat, juga membuat dipermasalahkannya peran-peran koperasi.

description

Ringkasan Koperasi UTS-ESCOESCO ESCO ESCO

Transcript of ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

Page 1: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

RINGKASAN KOPERASI UTS

Aliansi Koperasi Internasional (The International Co-opera-tive Alliance/ICA) pada September

1995 menerima pernyataan tentang jatidiri koperasi, meliputi definisi, nilai-nilai kunci

gerakan, dan prinsip-prinsip.

Sejak didirikan tahun 1895, ICA adalah otoritas terakhir untuk mendefinisikan koperasi dan

mengkaji prinsip-prinsip yang harus menjadi dasar kerja koperasi.

Koperasi muncul pertama kali di Eropa sebagai institusi legal yang berbeda, selama abad ke-

19.

Dengan meraih keberhasilan-keberhailan permanen yang pertama selama tahun-tahun

1840-an, koperasi muncul dalam lima tradisi yang berbeda:

Koperasi-kopersi konsumen, yang permulaannya secara populer terkait denan

Rochdale Pioneers (pelopor-elopor Rochdale)

Koperasi-koperasi pekerja, yang memilki kekuatan terbesar permulaannya di

Perancis.

Koperasi-koperasi kredit, yang mulai meluas di Jerman .

Koperasi-koperasi pertanian, yang memiliki akar-akar permulaan di Denmark dan

Jerman

Koperasi-koperasi jasa, seperti koperasi-koperasi perumahan dan kesehatan yang

muncul di banyak tempat di daerah industri Eropa padaakhir abad ke-19.

Pertimbangan Dasar Bagi Pernyataan Ulang dari Prinsip-Prinsip

1. Ada tantangan-tantangan khusus yang dihadapi gerakan koperasi internasional yang

membuat pengungkapan secara jelas dan jatidiri koperasi perlu dan bermanfaat dalam

tahun 1995.

2. Antara tahun 1970 dan 1995 ekonomi pasar telah meluaskan dampak secara dramatis di

seluruh dunia. Pada tingkat intelektual dan sikap hidup, koperasi-koperasi juga dihadapkan

pada media dan lembaga-lembaga pendidikan internasional yang terus menunjuk akan

besarnya peran bisnis yang dikendalikan oleh penanam-penanam modal. Dalam

kenyataannya pengagungan dari bangun usaha kapitalis telah menentang kepercayaan diri

dari banyak orang dalam gerakan koperasi, khususnya di negara-negara Atlantik Utara.

3. Di Eropa Timur dan Tengah, menurunya sistem ekonomi yang dikendalikan secara terpusat,

juga membuat dipermasalahkannya peran-peran koperasi.

Page 2: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

4. Bersamaan dengan itu, cepatnya perkembangan dari banyak negara Asia, sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi di bagian-bagian tertentu dari Amerika Latin dan Afrika membuka

kesempatan yang luar biasa bagi perkembangan koperasi.

5. Selama tahun 1990-an, koperasi menghadapi tantangan –tantangan lainyang sifatnya lebih

umum, ialah tantangan –tantangan yang tampak akan lebih penting dalam dasawarsa-

dasawarsa mendatang, tantangan-tantangan yang terkait dengan perubahan-perubahan

mendasar dalam kondisi kemanusiaan di seluruh dunia.

6. Tantangan-tantangan termasuk permasalahan yang timbul akibat pertumbuhan cepat dan

kependudukan secara global; tekanan yang bertambah terhadap lingkungan; peningkatan

konsentrasi kekuatan ekonomi di tangan minoritas dari penduduk dunia; ragam krisis yang

menghinggapi komunitas-komunitas dalam aneka budaya; siklus kemiskinan yang makin

mendalam yang nyata dibanyak bagian dunia dan makin meningkatnya frekuensi peledakan

bentrokan etnik.

7. Koperasi pada dirinya tidak dapat diharapkan memecahkan sepenuhnya permasalahn-

permasalahan tersebut, akan tetapi dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

penyelesaiannya.

Koperasi dapat meproduksi dan mendistribusikan bahan makanan yang bermutu

tinggi dengan harga layak

Koperasi dapat membantu orang-orang untuk mampu menolong diri mereka sendiri

untuk keluar dari kemiskinan

Koperasi dapat membantu mempertemukan orang-orang yang berbedadalam

budaya, agama, dan keyakinan politik

Koperasi-koperasi dapat menawarkan banyak kepada dunia, cukup dengan

membangun di atas dasar tradisi-tradisi dan kekhususan-kekhususan koperasi dan

menangani secara efisien kebutuhan-kebutuhan dari anggota-anggotanya.

DEFINISI

- “KOPERASI adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya

bersama melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikendalikan secara

demokratis.”

Karakteristik Koperasi menurut Definisi:

Page 3: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

a. Bersifat otonom : sejauh mungkin bebas dari pemerintah dan perusahaan swasta

b. Berupa perkumpulan orang-orang : anggota dapat berupa individual atau badan-badan

hukum

c. Keanggotaan sukarela : anggota harus bebas memilih untuk bergabung

d. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan bersama : koperasi didirikan dan diorganisir untuk

kemanfaatan bagi diri para anggota sendiri dan bagi mereka bersama. Kebutuhan-

kebutuhan tersebut diantaranya :

- Kebutuhan Ekonomi

- Kebutuhan Sosial -> memenuhi tujuan-tujuan sosial

Contoh : penyediaan jasa kesehatan atau penitipan anak-anak

- Kebutuhan Budaya -> merupakan kepedulian dan kehendak anggota-anggota

Contoh : membantu memajukan budaya nasional, mensponsori olahraga dan kegiatan-

kegiatan kebudayaan

e. Dikendalikan secara demokratis : pengendalian dibagi diantara anggota-anggota atas dasar

demokrasi

NILAI-NILAI

1. Swadaya (self-help) :adanya kepercayaan bahwa semua orang dapat dan seharusnya

berupaya keras mengendalikan nasibnya sendiri. Koperasiwan percaya bahwa

pengembangan diri secara penuh dapat terjadi hanya dengan bergabung bersama karena

adanya batasan-batasan dalam upaya pencapaian hasil seseorang.

2. Swa-tanggung Jawab :

- Tanggung jawab bagi koperasi mereka, bagi berdirinya dan kelanjutan vitalitasnya

- Tanggung jawab untuk memajukann koperasi mereka di kalangan keluarga, kawan-

kawan dan kenalan mereka

- Tanggung jawab guna pemastian bahwa koperasi mereka tetap independen dari

organisasi lain, publik atau swasta

3. Asas Persamaan :anggota-anggota harus terhimpun dengan cara yang sejauh mungkin sama,

meskipun kadang-kadang merupakan tantangan yang sulit.

4. Keadilan :dalam koperasi keadilan pertama-tama diterapkan kepada bagaimana anggota-

anggota diperlakukan dalam koperasi, contohnya dalam bagaimana mereka memperoleh

imbalan atas partisipasi mereka.

5. Kesetiakawanan (solidaritas) :sebuah koperasi adalah lebih dari sebuah perkumpulan

anggota-anggota; anggota-anggota koperasi adalah juga sebuah kolektivitas. Anggota-

anggota mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua anggota diperlakukan

Page 4: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

seadil mungkin; bahwa kepentingan umum selalu memperoleh perhatian; bahwa ada upaya

yang konsisten untuk memperlakukan karyawan secara adil (sebagai anggota atau bukan),

juga dengan bukan anggota yang memiliki hubungan kepentingan dengan koperasi.

NILAI-NILAI KOPERASI

Nilai-nilai kalimat kedua berbunyi: “Mengikuti tradisi dari para pendirinya, anggota-

anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab

social serta kepedulian terhadap orang lain”.

Nilai-nilai etis merupakan aspirasi gerakan koperasi

Koperasi-koperasi yang berkembang dengan baik didasari oleh adanya komitmen terhadap

kejujuran dari segi kualitas maupun harga.

Koperasi memiliki aspirasi untuk berhubungan secara jujur dengan anggota-anggotanya.

Koperasi terbuka dan berkomitmen kepada anggota-anggota komunitasnya (tanggung

jawab sosial).

Koperasi melakukan tindakan tertentu untuk membantu pihak lain sebagai wujud

kepedulian.

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Adalah garis-garis penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai

koperasi.

Prinsip-prinsip koperasi saling terkait secara halus. Penilaian koperasi harus didasarkan atas

seberapa jauh koperasi mentaati prinsip-prinsip sebagai satu keseluruhan.

Tujuh prinsip dalam Pernyataan Aliansi Koperasi Sedunia 1995

- Keanggotaan sukarela dan terbuka

- Pengendalian oleh anggota secara demokratis

- Partisipasi ekonomis anggota ekonomi

- Otonomi dan kebebasan

- Pendidikan, pelatihan dan informasi

- Kerjasama antar koperasi

- Kepedulian terhadap komunitas

Prinsip Keanggotaan Sukarela dan Terbuka

Page 5: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

Koperasi adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang yang mampu menggunakan jasa-

jasa perkumpulan dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa diskriminasi jender,

social, politik dan agama.

Koperasi adalah organisasi sukarela

Keanggotaan koperasi didasarkan atas dasar kesukarelaan anggotanya

Koperasi terbuka bagi semua orang yang mampu menggunakan jasa-jasa koperasi dan

bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa diskriminasi

Koperasi diorganisir untuk tujuan-tujuan spesifik, memberikan jasa secara efektif dan

terbatas kepada anggota tertentu.

Adanya pembatasan keanggotaan dilakukan oleh koperasi untuk alasan-alasan

tertentu

Contoh: koperasi perikanan pada intinya melayani nelayan-nelayan

Bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan

Memberikan hak suara, ikut serta dalam pertemuan-pertemuan, menggunakan jasa

koperasi dan menyediakan modal apabila diperlukan

Koperasi harus memberi kepastian

Tidak ada hambatan-hambatan terhadap keanggotaan karena masalah gender

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan koperasi harus memberikan manfaat bagi masyarakat

sekitar

Prinsip keanggotaan melarang diskriminasi berdasarkan karakteristik social.

Koperasi-koperasi yang dikelola oleh kelompok budaya minoritas tetap memiliki hak

untuk ada sepanjang tidak merugikan bukan anggota dalam komunitasnya.

Koperasi harus terlepas dari kepentingan politik maupun kepercayaan agama

Prinsip keanggotaan mempunyai kaitan erat dengan prinsip pendidikan dan prinsip

pengendalian demokratis oleh anggota.

Keanggotaan hanya dapat menjalankan peranannya apabila memperoleh informasi

yang utuh dan terdapat komunikasi yang efektif diantara anggota, pimpinan, manajer

dan para karyawan.

Hampir seluruh koperasi menerima anggota dari berbagai latar belakang ( agama, suku, dll)

Meskipun ada koperasi yang diorganisir oleh komunitas keagamaan namun sepanjang koperasi

tidak mengganggu koperasi lainnya, dapat bekerja sama dengan koperasi lain, bertanggung

jawab mengembangkan gerakan koperasi di Indonesia, maka koperasi ini tidak dianggap

menolak prinsip-prinsip koperasi.

Prinsip keanggotaan memiliki kaitan yang erat dengan prinsip pendidikan dan prinsip

Page 6: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

pengendalian demokratis oleh anggota. Anggota harus dilibatkan dan diajak berdiskusi. Para

pengurus koperasi yang terpilih harus dapat jmemahami anggota-anggota koperasi terlepas dari

berbagai perbedaan yang ada (kepercayaan, suku, dll).

Pada intinya prinsip keanggotaan berarti bahwa terdapat hubungan khusus antara koperasi

dengan orang-orang yang secara esensial harus dilayani. Hubungan tersebut harus

mendefinisikan kegiatan usaha yang dihalankan oleh koperasi. Koperasi harus memiliki

komitmen yang tinggi mengenai pelayanan terhadap anggota –anggotanya.

Prinsip Kedua (Pengendalian oleh anggota-anggota Secara Demokratis)

Koperasi adalah perkumpulan demokratis yangdikendalikan oleh anggota yang secara aktif

berpartisipasi dalam penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan, pengurus yang telah terpilih

bertugas sebagai wakil yang bertanggung jawab terhadap kepentingan anggota. Dalam koperasi

primer anggota-anggota memiliki hak suara yang sama (one man one vote).

1.) Dalam Koperasi “demokrasi mencakup pertimbangan mengenai hak-hak dan tanggung jawab.

Para anggotalah yang mengendalikan koperasi secara demokratis. Hak-hak anggota adalah dilibatkan

secara aktif dalam penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam rapat anggota. Anggota

juga dapat dilibatkan pada kegiatan operasional misalnya pada koperasi pekerja, koperasi

perumahan, koperasi pemasaran.

2.) Pengurus yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan bertindak sebagai wakil (pengurus)

terpilih yang memiliki jabatan dan bertanggung jawab memberikan manfaat terhadap para anggota.

3.) Dalam koperasi primer, anggota-anggota mempunyai hak suara yang sama ( one man one vote).

Dalam koperasi sekunder dan tersier digunakan sistem pemungutan suara proporsional dan

mencerminkan adanya kepentingan yang beragam, banyaknya jumlah anggota dalam koperasi-

koperasi yang tergabung dan adanya komitmen diantara koperasi –koperasi yang bersangkutan.

Prinsip Ketiga (Partisipasi Ekonomi Anggota)

Anggota-anggota menyumbang secara adil dan mengendalikan modal dari koperasi secara

demokratis.Anggota menerima kompensasi yang terbatas terhadap modal yang mereka tanamkan.

1. Keuntungan yang didapatkan oleh koperasi akan digunakan untuk pengenmbangan usaha,

memberikan kompensasi atau balas jasa (di Indonesia dikenal dengan sebutan pemberian

Page 7: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

sisa hasil usaha atau SHU) terhadap anggota terkait kontribusi yang mereka berikan (

contohnya apabila anggota melakukan transaksi pada koperasi konsumsi), dan mendukung

kegiatan-kegiatan yang disetujui oleh para anggota.

2. Modal bukanlah hal utama dalam Koperasi karena koperasi merupakan perkumpulan dari

orang-orang bukan modal.

3. Anggota memiliki kewajiban untuk memberikan sumbangan modal kepada koperasi dan

pemberian modal oleh anggota dilakukan secara adil. Terdapat empat cara bagi anggota

untuk menyumbangakan modal mereka:

Untuk dapat menjadi anggota dari suatu koperasi dan menerima manfaat dari menjadi

anggota seseorang harus memberikan modal dalam bentuk simpanan wajib dan

simpanan pokok.

Apabila koperasi berkembang dan menjadi unit usaha yang lebih besar, koperasi dapat

membentuk cadangan-cadangan yang diperoleh melalui pendapatan yang ditahan dari

kegiatan koperasi dengan tujuan untuk mengembangkan usaha.

Beberapa koperasi mungkin membutuhkan modal yang jauh lebih besar dari apa yang

telah mereka sisihkan dari kegiatan-kegiatan ekonomi koperasi. Sebagain koperasi

berharap bahwa para anggota bersedia untuk menyumbangkan sebagian dari SHU

mereka untuk mendanai pengembangan usaha koperasi.

PRINSIP KEEMPAT

Otonomi dan Kebebasan

Koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan yang menolong diri sendiri dan

dikendalikan oleh anggota-anggotanya.

Latar belakang Prinsip “Otonomi dan Kebebasan”

1. Semua koperasi terpengaruh oleh hubungan mereka dengan negara. Semua koperasi harus

waspada dalam mengembangkan hubungan-hubungan yang terbuka dan jelas dengan

pemerintah.

2. Koperasi bila mengadakan kesepakatan dengan pihak lain dilakukan dengan persyaratan-

persyaratan yang menjamin pengendalian oleh anggota serta dipertahankannya otonomi.

3. Menunjuk pada “perkumpulan-perkumpulan lain”, prinsip ini mengakui bahwa makin banyak

koperasi yang memasuki proyek-proyek patungan dengan perusahaan sektor swasta.

Page 8: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

PRINSIP KELIMA

Pendidikan, Pelatihan dan Informasi

Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi seluruh civitas koperasi agar dapat

memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi mereka.

Latar belakang Prinsip “Pendidikan, Pelatihan dan Informasi”

1. Gerakan koperasi memiliki komitmen kuat sejak lama dan terhormat terhadap pendidikan.

2. Peran pendidikan dan pelatihan yang sangat penting bagi koperasi yaitu salah satunya untuk

memberikan kesempatan yang baik bagi pemimpin-pemimpin koperasi untuk memahami

kebutuhan-kebutuhan anggota.

3. Koperasi mempunyai tanggung jawab khusus untuk memberikan informasi kepada orang-orang

muda, pemimpin-pemimpin opini mengenai “sifat dan kemanfaatan” kerjasama.

PRINSIP KEENAM

Kerjasama Diantara Koperasi-koperasi

Koperasi dapat memberikan pelayanan yang paling efektif dengan cara bekerjasama melalui

struktur-struktur lokal, nasional, regional dan internasional.

Latar belakang Prinsip “Kerjasama Diantara Koperasi-koperasi”

1. Koperasi harus bebas, terutama dari campur tangan pemerintah jika mereka mengatur

persekutuan, penggabungan dan usaha patungan diantara mereka sendiri. Sesungguhnya,

koperasi hanya akan dapat memaksimalkan dampak mereka melalui kerjasama praktis, erat dan

kokoh satu dengan yang lain.

2. Koperasi-koperasi harus menyadari adanya keharusan untuk memperkuat organisasi-organisasi

dan kegiatan-kegiatan para pendukung mereka.

PRINSIP KETUJUH

Page 9: ESCO Ringkasan Koperasi UTS-ESCO

Kepedulian terhadap Komunitas

Koperasi-koperasi berkerja bagi pembangunan yang berkesinambungan dari komunitas-

komunitas mereka melalui kebijakan-kebijakan yang disetujui anggota-anggotanya.

Latar belakang Prinsip “Kepeduliaan terhadap Komunitas”

Koperasi adalah organisasi yang diadakan pertama-tama bagi kepentingan anggota-anggotanya.

Koperasi mempunyai tanggung jawab untuk bekerja secara meyakinkan bagi perlindungan

lingkungan dari komunitas yang bersangkutan