ERUSISME

3
ERUSISME Tugas Pendahuluan Praktikum Parasitologi Organ Neurosensoris Galih Putri Wahyuningati 122010101014 A. Definisi Erusisme merupakan sindroma drmatitis yang biasa dikenal dengan Caterpillar Dermatitis. Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon pengaruh eksogen dan endogen yang menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik dan keluhan gatal. B. Etiologi Larva serangga yang termasuk ordo Lepidoptera seperti larva kupu-kupu atau ulat bulu. Beberapa spesies kupu- kupu yang larvanya mengandung bulu beracun adalah : Megalopyge opercularis ( di Amerika ), Anaphe infracta ( di Eropa), dan parasa hilarata ( di Asia ). Contoh kupu-kupu penyebab lepidopterisme adalah heylesia spp. Sumber : Google dengan keyword Larva Lepidoptera C. Patofisiologi Larva kupu-kupu yang biasa disebut ulat bulu mempunyai bulu yang mengandung toksin yang dapat menyebabkan kelainan pada manusia. Kelainan ini disebut erusisme. Gejala-gejala erusisme atau dermatitis ulat ( caterpillar dermatitis ) adalah urikaria, nyeri, gatal dan rasa panas. Hal ini disebabkan oleh toksin yang merusak sel- sel tubuh sehingga tubuh mengelurkan histamine, serotonin

description

erusisme

Transcript of ERUSISME

Page 1: ERUSISME

ERUSISME

Tugas Pendahuluan Praktikum Parasitologi Organ NeurosensorisGalih Putri Wahyuningati

122010101014

A. DefinisiErusisme merupakan sindroma drmatitis yang biasa dikenal dengan Caterpillar Dermatitis. Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon pengaruh eksogen dan endogen yang menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik dan keluhan gatal.

B. EtiologiLarva serangga yang termasuk ordo Lepidoptera seperti larva kupu-kupu atau ulat bulu. Beberapa spesies kupu-kupu yang larvanya mengandung bulu beracun adalah : Megalopyge opercularis ( di Amerika ), Anaphe infracta ( di Eropa), dan parasa hilarata ( di Asia ). Contoh kupu-kupu penyebab lepidopterisme adalah heylesia spp.

Sumber : Google dengan keyword Larva Lepidoptera

C. Patofisiologi

Larva kupu-kupu yang biasa disebut ulat bulu mempunyai bulu yang mengandung

toksin yang dapat menyebabkan kelainan pada manusia. Kelainan ini disebut

erusisme. Gejala-gejala erusisme atau dermatitis ulat ( caterpillar dermatitis ) adalah

urikaria, nyeri, gatal dan rasa panas. Hal ini disebabkan oleh toksin yang merusak sel-

sel tubuh sehingga tubuh mengelurkan histamine, serotonin dan heparin sebagai

reaksi terhadap toksin larva kupu-kupu. Jika bulu ulat mengenai mata  dapat terjadi

konjungtivitis atau ulkus kornea. Kupu-kupu dewasa dapat juga menyebabkan

kelainan bila manusia kontak dengan bulu yang terdapat dibagian ventral

abdomennya. Kelainan karena kupu-kupu dewasa disebut  lepidopterisme. Gejala

klinis lepidopterisme berupa dermatitis yang mirip giant urrticaria oleh cacing

schistosoma.

D. DiagnosisDiagnosis detetapkan bila terdapat gejala klinis diserati riwayat kontak dengan ulat bulu atau kupu-kupu.

Page 2: ERUSISME

E. GejalaDiawali dengan rasa nyeri, gatal dan panas di kulit muncul biduran. Apabila reaksi cukup berat bentol-bentol kecil ini akan menjadi bruntus-bruntus kecil dan dapat seperti eksim. Pada kondisi normal biduran akan hilang dalam 24 jam. Biasanya bentol akan terjadi di daerah kulit yang terbuka seperti tangan, kaki, dan wajah. Selain itu bisa juga menyebabkan efek lebih parah bagi yang mempunyai riwayat alergi, seperti pernapasan terganggu, sesak napas, reaksi anafilaksis, tekanan darah menurun.

F. Terapi1. Hindari pajanan misal menyingkirkan ulat dengan hati-hati (jangan dengan tangan

kosong) dan hindari faktor yang memperberat misalnya menggaruk kulit yang terkena.

2. Pelembab dapat digunakan untuk mengatasi kulit kering3. Kortikosteroid tapikal dapat diperlukan apabila terjadi radang

G. Pencegahan1. Hindari kontak langsung dengan ulat bulu2. Menutup makanan dan minuman3. Membersihkan lingkungan4. Mencuci tangan dengan sabun5. Menggunakan pakaian dan pelindung seperti masker apabila ke luar rumah

Sumber:

Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Jilid III. Jakarta : Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia

eMedicine Speciality, Emergency Medicine, Enviromental-Caterpillar Envenomation.

Journal of the American Academy of Dermatology, Caterpillar and moths