Erupsi Volume 2: Februari 2016

18
1 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org ERUPSI Volume 2 | Februari 2016 Jaringan Konservasionis Muda Indonesia [email protected] www.tamboramuda.org B ERAPA BANYAK SPESIES DI BUMI? Goresan oleh Sabhrina Gita Aninta

description

Newsletter edisi kedua dari Tambora. Di isu ini membahas mengenai spesies di bumi dan juga terdapat seri tokoh konservasi.

Transcript of Erupsi Volume 2: Februari 2016

Page 1: Erupsi Volume 2: Februari 2016

1ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

ERUPSIVolume 2 | Februari 2016

Jaringan Konservasionis Muda Indonesia

[email protected]

BERAPA BANYAK SPESIES DI BUMI?

Goresan oleh Sabhrina Gita Aninta

Page 2: Erupsi Volume 2: Februari 2016

1 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

KKONTEN

anya Tambora ..... hlm.2

oresan ..... hlm.3“Berapa Banyak Spesies di Bumi”

easiswa ..... hlm.5

onferensi ..... hlm.9

ompetisi ..... hlm.14

okoh, Ayo Kenali ..... hlm.15

Jatna Supriatna

T

G

B

K

K

T

Page 3: Erupsi Volume 2: Februari 2016

2ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

TTANYA TAMBORA

Rubrik ini berisikan pertanyaan-per-tanyaan yang terekam dalam laman komentar di situs web dan akun media sosial (facebook, twitter dan surel) Tamb-ora. Kami hadirkan kembali sebagai petun-juk bagi teman-teman Tambora lainnya.

Tanya #1Jika saya ingin mendapatkan informasi menge-nai beasiswa, riset, dan lowongan magang atau pekerjaan, apa yang harus saya lakukan?Jawab: Untuk mendapatkan info mengenai hal

tersebut, kalian bisa membuka: www.tamboramuda.org atau mengecek Newsletter kami di setiap bulannya.

Tanya #2Saya tertarik dengan Newsletter Tambora. Dimana saya da pat mendapatkan berkas aslin-ya?Jawab: Untuk mendapatkan berkas Newsletter

Tambora, silahkan mengirim e-mail ke [email protected] dengan subjek “Permintaan Newsletter Volume [silahkan isi sesuai keinginan]”. Cantum-kan Nama dan Institusi di badan e-mail.

Tanya #3Saya ingin mengikuti konferensi X, namun saya belum PD dengan abstrak saya. Apakah Tamb-ora bisa membantu untuk mengulas (review) abstrak saya?Jawab: Tim Tambora yang dibantu oleh men-

tor kami, Susan, sangat bisa membantu kalian dalam hal mengulas abstrak kon-ferensi, proposal penelitian, draf lapo-ran penelitian, artikel ilmiah dll. Silahkan kirimkan berkas tersebut ke [email protected]. Jangan lupa untuk menulis seputar bantuan yang diperlu-kan di badan e-mailnya.

Salam,TAMBORA

Page 4: Erupsi Volume 2: Februari 2016

3 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

GBERAPA BANYAK SPESIES DI BUMI?

Sabhrina Gita Aninta “Iga”

e-mail: [email protected]

Pertanyaan ini bukan pertanyaan baru. Sejak akhir tahun 1980an, penelitian untuk men-jawab pertanyaan ini mulai marak. Beberapa “angka terkenal” yang diajukan untuk men-jawab pertanyaan ini adalah 30 juta spesies1, 6,8 juta spesies2, dan penelitian terbaru yang mengklaim sekitar 8,7 juta spesies eukario-tik3. Semuanya angka yang sangat tinggi dan semuanya “hanya” perkiraan.

Terlalu banyak untuk dibayangkan?

Mari kita ambil jumlah manusia Bumi saat ini, yang sudah menginjak angka 7 milyar individu. Dengan kata lain, jumlah spesies di Bumi se-banyak setidaknya seluruh manusia di Bumi. Bayangkan bahwa setiap orang mewakili satu spesies berbeda, mulai dari amuba sampai gajah asia. Jangan lupa, ini baru jumlah min-imum. Semua penelitian itu memperkirakan batas bawah.

Untuk saat ini, angka yang paling baru adalah 8,7 juta spesies eukariotik. Angka ini berasal dari penelitian yang dilakukan Camilo Mora dari Dalhousie University, Kanada, bersama rekan-rekannya dari Hawai dan UK. Mereka mengamati bahwa tingkatan taksonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki jumlah yang lebih sedikit daripada tingkatan taksonomi yang lebih rendah. Misalnya, jumlah anggota tingkatan taksonomi Domain hanya ada tiga (Eukarya, Eubacteria, dan Archaea)4 sementara Kingdom dalam Eukarya hanya ada enam (Ani-malia, Plantae, Fungi, Chromista, Protozoa dan

GORESAN

Page 5: Erupsi Volume 2: Februari 2016

4ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Bacteria)5, lalu Filum dalam Kingdom Plantae ada sepuluh, dan seterusnya. Mereka berpikir, mengapa tidak mencoba memperkirakan ada berapa spesies dari kecenderungan tersebut? Metodenya cukup inovatif dan mengundang perhatian media massa populer6. Namun, pe-nelitian ini hanya menambah variasi jawaban dari pertanyaan yang ada. Kita tidak semakin yakin dengan jumlah spesies di Bumi.

Dari sekian banyak spesies yang mungkin ada tersebut, baru 1,5 juta spesies yang sudah dideskripsikan oleh para taksonom6. Sementara itu, setidaknya 0,01% dari jumlah spesies ini ter-us punah setiap tahunnya. Dari sekian ratus sp-esies itu, mungkin ada obat kanker7, obat HIV/AIDS, pengurai plastik, atau sumber makanan sehat alternatif, dan masih banyak lagi! Jumlah spesies yang tinggi juga terbukti menjaga kes-eimbangan ekosistem yang menjadi sumber se-gala kebutuhan hidup kita8.

Untungnya berkat penelitian-penelitian yang fokus kepada jumlah spesies di Bumi dan glo-balisasi, masyarakat makin sadar akan pent-ingnya menjaga keragaman hayati. Di tingkat internasional, negara-negara mulai memper-hitungkan perlunya kebijakan untuk mengatur penggunaan keragaman hayati di negaranya masing-masing. Namun, agar kebijakan ini efek-tif, kita tentu harus tahu berapa banyak spesies yang ada di Bumi untuk menilai secara objektif sejauh mana kebijakan itu berdampak. Semakin banyak jumlah spesies di Bumi, semakin kecil kemungkinan kita menurunkan biodiversitas. Semakin sedikit jumlah spesies di Bumi, semak-in besar kemungkinan kita menurunkan biodi-versitas.

Penting untuk tahu kita berbagi Bumi dengan siapa. Penting untuk selalu ingat bahwa kita tidak berbagi dengan generasi berikutnya mel-ainkan juga spesies lainnya, agar kita selalu bisa menghargai setiap suap nasi dan helaan oksi-gen yang kita nikmati. Meminjam kalimat Ma-hatma Gandhi,

“Bumi bisa memenuhi kebutuhan manusia, tapi tidak kerakusan manusia.”

P.S.: Satu-satunya orang Indonesia yang peduli dengan isu ini, sampai ada di blognya9

Referensi:1. Erwin, T. L. Tropical forests: their richness

in Coleoptera and other arthropod species. Coleopt. Bull. 36, 74–75 (1982).

2. May, R. M. in Nature and Human Society: The Quest for a Sustainable World 30–45 (Na-tional Academy Press, 1997).

3. Mora, C., Tittensor, D. P., Adl, S., Simpson, A. G. B. & Worm, B. How Many Species Are There on Earth and in the Ocean? PLoS Biol. 9, e1001127 (2011).

4. Woese, C. R., Kandler, O. & Wheelis, M. L. To-wards a natural system of organisms: pro-posal for the domains Archaea, Bacteria, and Eucarya. Proc. Natl. Acad. Sci. 87, 4576–4579 (1990).

5. Cavalier-Smith, T. Only six kingdoms of life. Proc. R. Soc. B Biol. Sci. 271, 1251–1262 (2004).

6. Costello, M. J., May, R. M. & Stork, N. E. Can we name Earth’s species before they go ex-tinct? science 339, 413–416 (2013).

7. Hamaker, P. Wasp venom proven to kill can-cer cells but not normal cells. Examiner.com (2015). at <http://www.examiner.com/ar-ticle/wasp-venom-proven-to-kill-cancer-cells-but-not-normal-cells>

8. Cleland, E. E. Biodiversity and Ecosystem Sta-bility. Nat. Educ. Knowl. 3, 14 (2011).

9. Berapa Jumlah Spesies Penghuni Bumi? at <http://victorsum11.blogspot.de/2011/09/berapa-jumlah-spesies-peng-huni-bumi.html>

Page 6: Erupsi Volume 2: Februari 2016

5 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

BBEASISWA#INFOTERBARUAsia Pacific Leadership Program Fellowship 2016, Honolulu, Hawai’i

Global Youth Leaders Program 2016, Canada

Deadline : 1 Maret 2016Lokasi : East-West Center di Honolulu, Hawai’i

Deadline : 18 Maret 2016Lokasi : Coady Institute, Kanada

Program ini diadakan oleh The East-West Center. Asia Pacific Leadership Program (APLP) The East-West Center mencari individu yang berbakat dari berbagai jenis bidang untuk bergabung dalam program pengembangan kepemimpinan yang diadakan di East-West Center di Honolulu, Hawai’i. Peserta berkesempatan mendapat bantuan dana sebesar 13.000 USD untuk tanggungan seluruh program. APLP akan diadakan selama sembilan bulan.

Kriteria pendaftaran:•Peserta dari berbagai negara dipersilahkan

mendaftar

•Memiliki gelar sarjana•Tidak ada batasan umur•Memiliki rasa keikutsertaan yang tinggi untuk

mengikuti pelatihan kepemimpinan serta menyebarkan pesan perdamaian di wilayah Asia Pasifik

Info selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/asia-pacific-leadership-program.html

Global Youth Leaders adalah program pendidikan tiga minggu yang diusung oleh Coady Institute. Program ini memberikan kesempatan kepada pemuda dari negara-negara berkembang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan mereka, sehingga mereka dapat berkontribusi terhadap inovasi dan perubahan organisasi dan komunitas mereka.

Acara ini akan berlangsung dari tanggal 19 September sampai 7 Oktober 2016. Terdapat

biaya pendaftaran sebesar $3.500 Kanada yang sudah termasuk makanan dan akomodasi, namun kalian dapat mengajukan beasiswa.

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi:http://www.tamboramuda.org/2016/02/global-youth-leaders-program-2016-di.html

Page 7: Erupsi Volume 2: Februari 2016

6ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Orangutan Foundation Research Grant 2016, Borneo

Asian Development Bank (ADB)-Japan Scholarship Program 2016, JapanDeadline : tidak adaLokasi : Berbagai institusi universitas di dunia

Deadline : 30 April 2016Lokasi : Taman Nasional Tanjung Puting, Suaka Margasatwa Lamandau, dan wilayah

lain di Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Se-ruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Beasiswa ADB-Japan bertujuan untuk mem-berikan kesempatan studi lanjut bagi warga negara dari negara-negara berkembang yang merupakan anggota ADB (salah satunya Indonesia). Warga yang berkualifikasi diharapkan untuk melanjutkan studi pascasarja-na di bidang ekonomi, mana-jemen, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang terkait pembangunan lainnya. Mereka

akan ditempatkan pada lembaga akademis di Kawasan Asia dan Pasifik yang berpartisipasi.

ADB menyediakan beasiswa penuh untuk satu sampai dua tahun masa sekolah.

Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.o r g / 2 0 1 6 / 0 2 / a d b - j a p a n -scholarship-program.html

Orangutan Foundation (www.orangutan.org.uk) memiliki misi untuk menjamin kelestarian orangutan liar dan habitatnya di Kalimantan, termasuk flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Kini Orangutan Foundation membuka kesempatan kepada tiga mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan beasiswa penelitian masing-masing sebesar maksimal Rp 10 juta.

Syarat dan ketentuan:•Mahasiswa sarjana/pasca sarjana

tingkat akhir yang akan menyelesaikan tugas akhir (skripsi/tesis).

•Penelitian dilakukan pada periode Juni-November 2016 di Taman Nasional Tanjung Puting, Suaka Margasatwa Lamandau, dan wilayah lain di Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.

•Tema penelitian terkait ekologi, sosial ekonomi hutan, orangutan dan habitatnya.

•Mengirimkan proposal penelitian yang berisi: latar belakang, tujuan penelitian,

metodologi, dan waktu penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.•Membuat pernyataan bahwa tema penelitian tersebut relevan untuk konservasi hutan, orangutan

dan habitatnya maksimal 400 kata.• Membuat anggaran penelitian dan

pernyataan bahwa beasiswa tersebut cukup untuk menyelesaikan studi.

•Semua persyaratan dikirim dalam bentuk .pdf ke email [email protected] dengan subjek “Beasiswa Penelitian OF 2016”.

Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/beasiswa-penelitian-orangutan.html

Page 8: Erupsi Volume 2: Februari 2016

7 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

#MASIHADAKESEMPATAN

New Zealand ASEAN Scholar AwardsDeadline : 15 April 2016 (paper

application); 30 April 2016 (online application)

Lokasi : Berbagai universitas terbaik di New Zealand

Taiwan International Graduate Program (TIGP) on BiodiversityDeadline : 31 Maret di setiap

tahunnya!Lokasi : Berbagai universitas

terbaik di Taiwan

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) New Zealand membuka peluang bagi mahasiswa/I yang ingin melanjutkan studin-ya di New Zealand melalui beasiswa New Zealand. Berbagai macam pilihan universi-tas terbaik di New Zealand ditawarkan dalam program beasiswa ini. Bagi yang berminal untuk melanjutkan studinya di Negeri Kiwi dan penasaran dengan persyaratan yang dia-jukan, silahkan membuka link ini untuk info lebih lanjut:

http://www.tamboramuda.org/2016/01/new-zealand-asean-scholar-awards.html

Academia Sinica bersama dengan kon-sorsium nasional universitas berbasis ri-set di Taiwan membuat sebuah program bernama Taiwan International Graduate Program (TIGP). Tujuan dibuat program tersebut adalah untuk mengembangkan bakat-bakat di bidang multidisiplin yang penting dalam masa depan pembangunan ekonomi dan sosial Taiwan. Selain itu, juga untuk meningkatkan standar potensi ino-vatif dan standar akademis dari riset dan bidang terkait.

Bagi kalian yang tertarik untuk melanjut-kan studi di Taiwan, TIGP merupakan salah satu pilihan yang tepat. Info selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2015/12/t a i w a n - i n t e r n a t i o n a l - g r a d u a t e -program_27.html

Page 9: Erupsi Volume 2: Februari 2016

8ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Global Entrepreneurship Summer School 2016Deadline : 31 Maret 2016Lokasi : Serentak di 3 negara: Munich (Jerman), Mexico City (Mexico), dan Shanghai

(China)

Global Entrepreneurship Summer School (GESS) men-dukung siswa-siswa yang memiliki jiwa entrepreneur dengan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita. Hal tersebut dibuktikan dengan cara men-ciptakan solusi untuk menye-lesaikan tantangan masalah sosial dunia. Topik yang di-angkat pada GESS tahun ini adalah migrasi.

Nilai-nilai inti GESS adalah untuk mencari siswa yang berkomitmen dalam usaha perdamaian dan memiliki rasa bertanggung jawab un-tuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat global, ter-

lepas dari apa jenis kelamin, ras, agama, atau kebangsaan mereka.

Silahkan membuka link berikut untuk info lebih lanjut: http://www.tamboramuda.org/2016/02/global-entrepreneurship-summer-school.html

Page 10: Erupsi Volume 2: Februari 2016

9 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

KKONFERENSI

International Conference on Island Evolution, Ecology and Conservation 2016, PortugalDeadline : 15 Maret 2016Lokasi : University of Azores, Terceira,

Angra do Heroismo, Portugal

Konferensi ini akan menjadi ajang pertemuan bagi beragam peneliti yang memiliki ketertari-kan terhadap biologi kepulauan (island biology). Mengusung tema Biodiversity, Global Changes, Conservation, Invasive Species, Evolutionary Biology, Species Interactions and Networks, Paleobiology and Biogeography, konferensi ini diharapkan dapat memunculkan ide-ide, teori-teori terkemuka, pendekatan metodolo-gis terbaru, dan hasil-hasil yang inovatif, yang dapat menunjang riset-riset biologi kepulauan secara komprehensif.

Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2015/12/island-biology-2016-portugal.html

Pre-conference field tripPico and Faial Islands

©azores-ad

ventu

res.com

Page 11: Erupsi Volume 2: Februari 2016

10ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

8th World Congress of Herpetology (WCH8), Hangzhou, ChinaDeadline : 15 Juni 2016Lokasi : New Century Grand Hotel Hangzhou, Xiaoshan,

Hangzhou, China

Course of Economic Tools For Marine Conservation 2016, BaliDeadline : 10 April 2016Lokasi : Bali

Amfibi dan reptil merupakan model ideal un-tuk menyelidiki berbagai masalah biologis dan juga sebagai penyedia studi lebih layak bagi or-ganisme vertebrata darat lainnya. Kesadaran ini telah membuat peningkatan besar dalam upaya penelitian herpetologi di seluruh dunia, dan WCH8 memiliki posisi strategis dalam sur-vei dan integrasi kemajuan terbaru dalam berb-agai macam disiplin ilmu dan juga dalam men-ghubungkan para herpetolog secara konseptual dan profesional.

Dalam kongres WCH8 tersebut, juga akan dilaku-kan prosiding bagi seluruh artikel yang diterima

dan telah diulas (reviewed) oleh setidaknya dua pengulas (referees). Artikel-artikel tersebut akan dimuat dalam jurnal A s i a n Herpetological Research, Current Zoology atau Integrative Zoology.

Menarik bukan?

Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/8th-world-congress-of-herpetology.html

Peserta yang mengikuti pela-tihan ini akan mendapatkan ilmu mengenai dasar ekonomi dalam manajemen perikanan dan konservasi pesisir di In-donesia. Topik yang akan dia-jarkan meliputi: sebab dari segi ekonomi terhadap praktek pen-angkapan ikan yang merusak dan degradasi pesisir, pemberian nilai terh-adap barang dan jasa lingkungan, insentif dan solusi kebijakan untuk perikanan dan pengelo-laan sumber daya pesisir, perencanaan tata ruang laut dan pembiayaan kawasan lindung, dan analisa cost-benefit proyek dan kebijakan. Terdapat juga lokakarya dalam pelatihan ini agar peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah dipelajari.Pelatihan ini diadakan oleh Conservation Strategy Fund dengan bantuan dari David and Lucile Packard Foundation

dan Margaret A. Cargill Founda-tion, serta kolaborasi dengan In-

stitut Pertanian Bogor (IPB).

Jika teman-teman ingin mengetahui info lebih lanjut dan melakukan registrasi, silahkan kunjungi laman kami: http://www.tamboramuda.org/2016/02/economic-tools-for-marine-conservation.html

Page 12: Erupsi Volume 2: Februari 2016

11 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Joint Meeting Society for Conservation Biology (SCB)Asia section Association for Tropical Biology and Conservation (ATBC) Asia-Pacific chapter Deadline : 20 Maret 2016Lokasi : National University of

Singapore, Singapore

10th International Flora Malesiana Symposium 2016, Edinburgh Deadline : 1 April 2016Lokasi : Royal Boyanic Garden,

Edinburgh

SCB dan ATBC adalah dua organisasi nirlaba profesional internasional terbesar yang memi-liki fokus pada konservasi keanekaragaman hayati, dengan> 10.000 anggota di seluruh dunia. Ini adalah pertama kalinya bahwa SCB Asia-Pasifik dan ATBC Asia bersama-sama akan menjadi tuan rumah pertemuan. Konservasi Asia 2016 akan menarik hingga 500 delegasi dari hingga 80 negara. Peserta dapat berasal dari kalangan konservasi, agribisnis dan indus-tri ekstraktif, pembuat kebijakan, ilmuwan kon-servasi dan mahasiswa dari akademik, bisnis, LSM dan pemerintah masyarakat. Mengusung tema konferensi dari “lanskap yang berkelan-jutan bagi masyarakat, bisnis dan keanekar-agaman hayati” mencerminkan kompleksitas tantangan lingkungan yang dihadapi kawasan Asia.

Bagi yang tertarik untuk mengikuti konferensi tersebut, info selengkapnya buka link: http://www.conservationasia2016.org/

Flora Malesiana adalah simposium biannual yang berfokus pada tumbuhan di kawasan Malesia (Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon). Kali ini, Flora Male-siana akan diselenggarakan di Botanic Garden Edinburgh, Skotlandia, dengan tema Classi-fy, Cultivate, Conserve. Simposium ini sangat disarankan bagi teman Tambora yang tertarik dengan dunia taksonomi tumbuhan.

A very warm welcome to the Royal Botanic Garden Edinburgh, Tambora!

Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/01/flora-malesiana-10.html

Page 13: Erupsi Volume 2: Februari 2016

12ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

The 13th International Seabird Group Conference, Edinburgh Deadline : 15 April 2016Lokasi : John McIntyre Conference Centre, Pollock Halls

XXV International Congress of Entomology 2016, Orlando Deadline : 31 Maret 2016Lokasi : Orlando, USA

International Seabird Group Conference ke-13 akan dilaksanakan di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 6 sampai 9 September 2016. Acara ini diadakan oleh The Seabird Group, sebuah lembaga yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengkoordinasikan peneli-tian serta konservasi burung laut. The Seabird Group juga merupa-kan lembaga yang menerbitkan jurnal SEABIRD.

Jika teman-teman ingin mempresentasikan penelitian kalian, si-lahkan submit abstrak kalian ke Francis Daunt ([email protected]). Sertakan judul, daftar penulis, abstrak dengan 200 kata, serta kes-ediaan untuk melakukan presentasi dalam bentuk oral atau poster. Registrasi acara harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mengung-gah abstrak, sertakan kode registrasi dalam berkas submit abstrak kalian. Tenggat waktu registrasi awal dan pengajuan abstrak adalah tanggal 15 April 2016.

Jika teman-teman ingin mengetahui info lebih lanjut dan melakukan registrasi, silahkan kunjungi laman kami: http://www.tamboramuda.org/2016/02/the-13th-international-seabird-group.html

Konferensi yang mengangkat tema “Entomology without borders” (Entomologi tanpa batas), akan mempersatukan delegasi ento-molog-entomolog dari seluruh dunia, di Orlando, Florida, USA. Kon-ferensi ini juga sangat terbuka bagi para mahasiswa yang memiliki minat yang besar terhadap dunia konservasi serangga. Selain sim-posium yang beragam, acara ini juga menggelar kompetesi poster virtual bagi mahasiswa dan juga peserta mahasiswa terbaik (khusus untuk presentator , poster dan virtual poster). Tertantang untuk ikut?

Jika teman-teman ingin mengetahui info lebih, silahkan kunjungi la-man: http://ice2016orlando.org/

Page 14: Erupsi Volume 2: Februari 2016

13 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Seed Ecology V Conference 2016, Brazil Deadline : 31 Maret 2016Lokasi : Brazil

The Mangrove & Macrobenthos Meeting (MMM4), FloridaDeadline : Segera diumumkan (coming soon)Lokasi : Flagler College, St. Augustine, Florida,

USA.

Konferensi ekologi benih merupakan pertemuan internasional, yang bersi-fat tematik dan saintifik, yang dituju-kan untuk mengupas tuntas segala hal tentang benih dan faktor lingkungan-nya. Konferensi ini diselenggarakan oleh International society for Seed Science. Ekologi benih sendiri meru-pakan cabang ilmu yang membahas mengenai persebaran, predasi, lum-bung benih di tanah dan kanopi (soil and canopy seed banks), ekofisiologi dari dormansi benih dan germinasi, dan topic penelitian lain yang terkait dengan evolusi, konservasi, dan fung-si benih di ekosistem.

Bagi teman-teman yang penasaran dan tertarik, dapatkan info lebih men-genai konferensi ini disini: http://www.seedecologyv.com/

Pertemuan Mangrove dan Makrobentos merupakan seri konferensi internasional yang berfokus pada pemahaman mengenai konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan atas ekosistem mangrove di seluruh dunia. Pertemuan ini diinisiasi pada tahun 2000, dan ditujukan untuk men-ingkatkan kesadaran akan mangrove yang merupakan ekosistem yang sedang terancam di dunia saat ini. Per-temuan ini akan diadakan pada tanggal 18-22 Juli 2016 mendatang. Selain mempresentasikan hasil penelitian dan mengikuti diskusi, peserta juga berkesempatan un-tuk mempublikasi hasil penelitiannya dengan mengikuti prosiding Jurnal Hydrobiologia.

Informasi terbaru mengenai waktu registrasi dan prose-durnya dapat dilihat di alamat berikut: http://www.conference.ifas.ufl.edu/MMM4/

©h

egreatgatherin

g.org

Page 15: Erupsi Volume 2: Februari 2016

14ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Indonesian Peat Prize tidak bertujuan untuk membuat peta lahan gambut yang sempurna, melainkan mendorong pene-muan teknologi dan metodologi (solusi) yang paling berguna dan memungkinkan untuk pemetaan lahan gambut. Kegu-naan metode pemetaan ditentukan oleh sejauh mana peta itu akurat, terjangkau dan cepat dalam pembuatannya.

Kompetisi yang sukses akan mengidentifikasi sebuah metod-ologi yang transparan, kredibel dan bisa direplikasi di lokasi manapun, untuk memetakan luas dan ketebalan lahan gam-but di Indonesia.

Untuk kontribusi yang tak ternilai dalam menyusun standar nasional dalam pemetaan lahan gambut, tersedia hadiah se-nilai US$ 1 juta, yang akan diberikan kepada tim pemenang.

Saat mengajukan solusi untuk dikaji, peserta harus menyertakan:•Sifat dan Karakteristik gambut yang dapat diukur dengan

solusi ini•Bukti kemampuan untuk membuat peta dengan skala 1:

50.000•Akurasi data sebelumnya untuk semua sifat dan

karakteristik untuk diukur dengan solusi ini (penggunaan lahan, penutup tanah, ketebalan gambut, level air tanah dan / atau adanya kubah gambut).

•Solusi biaya per satuan luas.

Ayo segera mendaftar kawan-kawan demi konservasi lahan gambut Indonesia!

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi:http://www.tamboramuda.org/2016/02/indonesian-peat-prize.html

Persyaratan peserta kompetisi:•Peserta yang layak harus berkewar-

ganegaraan Indonesia atau memiliki partner dari Indonesia.

•Mampu mengukur ketebalan gam-but, volume air, dan / atau land form. Pengukuran harus diverifika-si secara independen, tetapi adalah tidak wajib bahwa pengukuran ini sudah dilakukan pada lahan gambut atau tanah di Indonesia

•Mengambil referensi berdasarkan ri-set yang telah dipublikasikan, diveri-fikasi dan milik publik.

KKompetisi

©eco-bu

siness.com

Page 16: Erupsi Volume 2: Februari 2016

15 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

JATNA SUPRIATNADikenal sebagai legenda konservasi Indo-

nesia, Jatna Supriatna mendedikasikan hidupnya untuk konservasi hidupan

liar di Indonesia selama lebih dari empat dekade. Sejak tahun 1994 hingga 2010, beliau dipercaya memimpin Conservation Inter-national (CI) Indonesia Program, salah satu lembaga konserva-si terbesar di dunia. Setelah mengabdi di CI, beliau mengem-ban amanah baru sebagai direk-

tur Pusat Studi Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC-UI)

hingga sekarang. Saat ini beliau se-dang aktif di bidang perubahan iklim

terutama perencanaan dan implementa-si REDD+ di Indonesia.

Jatna Supriatna telah menulis 10 buku tentang konservasi dan alam Indonesia serta mempublikasikan lebih dari 100 artikel ilmi-ah di jurnal internasional. Dua buku beliau, “Biologi Konservasi” (2007) dan “Menyelamatkan Alam Indonesia” (2009) merupakan daftar best seller buku lingkungan di Indonesia. Atas kontribusi beliau di bidang konservasi dan lingkungan, Jatna Supriatna telah menerima berbagai penghargaan prestigius seperti “The Officer of the Most Excellence Order of Golden Ark Award” di Belanda (1999), Habibie Award untuk pencapaian luar biasa di bidang sains (2008), dan Achmad Bakrie Award untuk kontribusi di bidang sains Indo-nesia. Jurnalis kenamaan pemenang Pullitzer Award Thomas L. Friedman menggambarkan Jatna Supriatna sebagai “The Noah of Modern History” dan Conservation International menyebutnya se-bagai “Conservation Warrior” atau pahlawan konservasi Indonesia.

TTOKOH, AYO KENALI!

Ardiantiono & Sheherazade “Sera”

Page 17: Erupsi Volume 2: Februari 2016

16ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Achmad Ridha JunaidNuruliawati “Nuy”

ERUPSI Newsletter Team

&

Photo credits

Sheherazade . . . . . . . . . . . front coverAchmad Ridha Junaid . . . hlm. 3, 4, 10, & back coverArdiantiono . . . . . . . . . . . hlm. 11Nuruliawati . . . . . . . . . . . . hlm. 1, 2 & 16

Page 18: Erupsi Volume 2: Februari 2016

17 ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Mari bergabung dalam jaringan Tambora, kunjungi

www.tamboramuda.orghttps://twitter.com/tamboramudahttps://www.facebook.com/tamboramuda