Erick Alan D_H1C111032
-
Upload
erick-alan -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Erick Alan D_H1C111032
-
Erick Alan D. H1C111032
Penyebab awal terjadinya pembakaran spontan adalah reaksi oksidasi yang terjadi dengan
sendirinya dalam batubara, yang mengakibatkan pemanasan dengan sendirinya yang selanjutnya
akan mengakibatkan pembakaran spontan apabila tidak terkontrol. Pembakaran spontan adalah
merupakan fenomena alami dan juga disebut pembakaran sendiri (self combustion). Hal ini
disebabkan terjadinya reaksi zat organik dengan oksigen dari udara. Kecepatan reaksi oksidasi sangat
bervariasi antara suatu zat dengan yang lainnya. Batubara akan mengalami pemanasan dengan
sendirinya kapan pun dan dimana pun apabila batubara tersebut disimpan dalam bentuk bulk
(tumpukan dalam jumlah besar) di stockpile. Self heating disebabkan oleh oksidasi pada permukaan
batubara yang kontak dengan oksigen di udara. Sebenarnya panas yang dihasilkan dapat
terhilangkan dengan distribusi panas keseluruh batubara atau ke udara dengan penguapan moisture
batubara tersebut.
Pembakaran akan terjadi apabila :
- Adanya bahan bakar (fuel)
- Adanya oksidan (udara / oksigen)
- Adanya panas (heat)
Untuk mencegah terjadinya kebakaran harus meniadakan sedikitnya satu dari komponen diatas.
Batubara sebagai zat organik yang mengandung gas methan, mudah terbakar karena beroksidasi
dengan oxygen dari udara. Pembakaran spontan ini dapat dikontrol apabila ditangani secara benar.
Tahapan Terjadi Swabakar
1. Tahap pertama : mula-mula batubara akan menyerap oksigen dari udara secara perlahan-lahan
dan kemudian temperature batubara akan naik.
2. Tahap kedua : sebagai akibat temperature naik kecepatan batubara menyerap oksigen dari
udara bertambah dan temperature kemudian akan mencapai 100-1400C
3. Tahap ketiga : setelah mencapai temperature 1400C, uap dan CO2 akan terbentu
4. Tahap keempat : sampai temperature 2300C, isolasi CO2 akan berlanjut
5. Tahap kelima : bila temperature telah berada diatas 3500C, ini berarti batubara telah mencapai
titik sulutnya dan akan cepat terbakar.
Penyebab terjadinya Swabakar
Batubara merupakan bahan bakar organik dan apabila bersinggungan langsung dengan udara dalam
keadaan temperature tinggi (misalnya musim kemarau yang berkepanjangan) akan terbakar sendiri.
Keadaan ini akan dipercepat oleh :
a. Rekasi eksothermal (uap dan oksigen diudara), hal ini yang paling sering terjadi
b. Bacteria
c. Aksi katalis dari benda-benda anorganik
-
Sedangkan kemungkinan terjadinya terbakar sendiri terutama antara lain :
a. Karbonisasi yang rendah (low carbonization)
b. Kadar belerangnya tinggi (>2%). Ambang batas kadar belerang sebaiknya 1,2%
Solusi Pencegahan
Bilamana batubara ditimbun ditempat penimbunan yang tertutup (indoor storage) maka harus
dibuat peraturan agar gudang penyimpanan tersebut bersih dari endapan-endapan debu batubara,
terutama yang ditemukan dipermukaan alat-alat. Dengan demikian maka perlu ada perawatan yang
terus menerus dan konstan.
a. Penyiraman air ke lapisan batubara terbakar untuk mengikat oksigen yang dilakukan dengan
cara menginjeksi air dari atap terowongan di daerah titik api dan flushing air dari permukaan
melalui lubang pemboran ke lapisan batubakar terbakar.
b. Semen grouting untuk menutup pori-pori, cleat, dan retakan yang terdapat pada lapisan
batubara dengan maksud mencegah suplai aliran oksigen.
c. Sealing atap untuk menutup rapat lubang guna mencegah runtuhnya batuan atap.
d. Apabila tempat penimbunan ini terbuka (outdoor storage) maka sebaiknya dipilihkan tempat
yang rata dan tidak lembab, hal ini untuk menghindari penyusupan kotoran-kotoran
(impurities). Untuk batubara yang berzat terbang tinggi perlu dipergunakan siraman air
(sprinkler). Penyimpanan batubara yang terlalu lama juga membahayakan, paling lama
sebaiknya 1 bulan.