Pen Gen Alan Fungisida Print

download Pen Gen Alan Fungisida Print

of 22

Transcript of Pen Gen Alan Fungisida Print

I.

PENDAHULUAN

\ A. Latar Belakang

Pestisida merupakan bahan beracun yang dapat membunuh semua makhluk hidup termasuk organisme bermanfaat seperti musuh alami, penyerbuk, pengurai dan satwa. Secara umum label pestisida merupakan keterangan dan informasi penting yang ditempelkan secara kuat pada wadah pestisida sehingga tidak mudah lepas. Secara umum formulasi pestisida merupakan campuran bahan aktif dengan bahan tambahan tertentu sehingga pestisida tersebut dapat diaplikasikan secara aman, efektif dan ekonomis.

Pestisida dibagi menjadi beberapa macam yaitu insektisida, fungisida, herbisida, rodentisida, nematisida, akarisida, termatisida, muloscisida, helmintisida. Fungisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan cendawan atau fungi.. Beberapa bahan kimia tidak bersifat membunuh cendawan tetapi hanya menghambat pertumbuhannya untuk sementara waktu. Apabila cendawan dibersihkan atau dibebaskan dari pengaruh fungisida tersebut maka cendawan akan kembali aktif. Pada kelompok lain diketahui adanya beberapa fungisida yang menghambat produksi spora tanpa mempengaruhi pertumbuhan hifa vegetatif. Berdasarkan kerjanya fungisida dibagi menjadi tiga yaitu fungisida non sistemik, fungisida sistemik, dan fungisida sistemik lokal. Bentuk-bentuk fungisida yaitu cair, gas, butiran, dan serbuk

Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu: 1. Mengetahui tentang pentingnya label fungisida agar : a. Penggunaan fungisida dilakukan secara benar dan tepat b. Menghindari munculnya berbagai dampak yang muncul akibat penggunaan fungisida. 2. Mengerti semua informasi yang tercantum pada label fungsinya. 3. Terlatih membaca label fungisida sebelum menggunakanya.

II.

METODOLOGI KERJA

A.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sebelas macam fungisida.

B.

Cara Kerja

Langkah-langkah kerja dalam praktikum pengenalan fungisida yaitu: 1. Semua informasi yang ada pada label kemasan dibaca dan diperhatikan secara teliti. 2. Dicatat dan disusun semua informasi penting seperti: a. Nama dagang dan informasi b. Nama bahan aktif dan kadarnya c. Bobot atau volume kemasan d. Jenis fungisida e. Nomor izin dan pendaftaran serta alamatnya f. Gambar dan kalimat tanda bahaya g. Petunjuk penggunaan: Konsentrasi, dosis, volume semprot Jenis komoditi dan OPT Waktu dan frekuensi aplikasi Waktu aplikasi terakhir sebelum panen Fitotoksisitas

h. Cara aplikasi bagi operator i. Cara penyimpanan dan pembuangan j. Petunjuk pertolongan darurat

III.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. * Nama dagang dan formulasi

: ALIETTE / 80 WP

*Nana aktif dan kadarnya bahan : Aluminium etil fosfit 80% * Bobot atau volume kemasan * Jenis fungisida * Nomor izin dan pendaftaran * Gambar dan kalimat tanda bahaya : dapat menyebabkan keracunan (sama). * Petunjuk penggunaan - konsentrasi, dosis, dan volume semprot :4 gr Aliette, 80 We/liter - jenis komoditi dan OPT : tanaman lada / busuk kaku Phytopthora Palmivora, vapipins. - waktu dan frekuensi aplikasi : 1 bulan sekali pada daun Pertolongan Pada Keracunan: Lepaskan pakaian yang terkena racun, cuci dan bilas dengan air sabun. Bila tertelan, usahakan untuk mutah. : 250 %

2.a. Nama dagang : Aliette. b. Nama bahan aktif : Allumunium fosefil 100 ml g/L. c. Bobot atau volume kemasan : 1 L d. Jenis fungisida : Sistemik e. No izin dan pendaftaran serta alamatnya : RI. 880/7-89/T, Jl. H.R. Rasuna Said Kav B-35 Jakarta 12910. f. Gambar dan kalimat tanda bahaya:

Bahaya Iritasi dapat menyebabkan keracunan melalui mulut, kulit dan pernapasan serta dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.

g. Petunjuk penggunaan: Tanaman Penyakit Dosis Cara dan Waktu Penggunaan Kelapa Busuk pucuk dan gugur buah Phytophthora palmivora h. Cara dan waktu penggunaan : Infus melalui akar, dibersihkan pada permukaan, musim hujan dan diulang 6 bulan sekali. i. Cara aplikasi bagi operator : Jangan makan, minum, merokok. j. Cara penyimpanan : Simpanlah fungisida ini di tempat sejuk, terlindung dan terkunci. k. Cara pertolongan darurat : Tinggalkan pakaian yang terkena pestisida, cuci bagian yang terkena pestisida memakai air dan sabun. 40-80 ml per pohon dengan infuse akar Infuse melalui akar

3. * Nama dagang dan formulasi: Ridomil * Nana aktif dan kadarnya bahan : metalaksil 35% * Bobot atau volume kemasan: 20x5 gr * Jenis fungisida: Fungisida sistemik * Nomor izin dan pendaftaran: 96000 3- 6920 PT. CITRAGUNA NUSANTARA Jl. Mampang prapatan raya no. 100 Jakarta 12760 * Gambar dan kalimat tanda bahaya : papat menyebabkan keracunan melalui Mulut, kulit dan pernafasan * Petunjuk penggunaan - konsentrasi, dosis, dan volume semprot: 5 jam dengan 7,5 ml/kg jagung - jenis komoditi dan OPT - waktu dan frekuensi aplikasi - waktu aplikasi terakhir sebelum panen - fitotoksisitas * Cara aplikasi bagi operator: pada waktu penggunaan jangan makan minum Atau merokok, cucilah dengan sabun tangan dan Kulit yang terkena. * Cara penyimpanan dan pembuangan: Simpan f ungisida ini dalam wadah aslinya, tertutup rapa, kering dan sejuk dan aman.

* Petunjuk pertolongan darurat: Apabila fungisida ini tertelan dan penderita sadar segera muntahkan

4. a. Nama dagang dan formulasi : Rovral, 50 WP b. Bahan aktif : Iprodion 50% c. Bobot : 100 gr d. Jenis fungisida : Serbuk, Sistemik e. No.izin dan pendaftaran serta alamat : RI.614/2-2000/T, PT. Rhone Poulenc Agrocarb Graha Paramita, Lt 7 Jl. Denpasar Raya, Blok D-2 Kuningan Jakarta 12940. f. Gambar dan kalimat tanda bahaya : Dapat menyebabkan keracunan melalui mulut, kulit dan pernapasan. g. Cara aplikasi bagi operator : - Pada waktu menggunakan jangan makan, minum, dan merokok. - Pada waktu membuka wadah, menuang/menyemprotkan, pakailah sarung tangan, topeng muka dan pakaian berlengan panjang. - Bila bagian badan terkena pada saat bekerja, berhentilah bekerja dan segera cuci tangan hingga bersih. - Setelah bekerja, sebelum merokok, minum/makan, cucilah terlebih dahulu tangan/bagian badan yang diduga terkena bahan ini dengan air dan sabun. - Setelah digunakan, bersihkanlah dengan banyak semua alat untuk menukar, mengencerkan fungisida ini, alat penyemprot dan semua alat serta pakaian pelindung. - Jangan mengotori kolam, perairan dan saluran air dengan fungisida ini atau wadah bekasnya. h. Cara penyimpanan dan pembuangan : - Simpanlah tertutup rapat di tempat sejuk, terkunci serta di luar jangkauan anak-anak, jauhi dari bahan makanan, sumber air, benih, pupuk, alat perkakas dan jauh dari api.

- Rusakkanlah wadah bekasnya dan kemudian tanamlah sekurangnya 0,5 m dalam tanah di tempat yang aman, jauh dari sumber air. i. Petunjuk pertolongan : - Tanggalkan pakaian yang terkena dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. - Apabila terkena mata dicuci dengan air bersih selama 15 menit. j. Petunjuk penggunaan : No. Tanaman 1. Bawang Penyakit Penyakit daun (Trotol Alternaria solani) 2. Kentang - Busuk daun - Phytopthto ra infestans 3. Tomat Busuk Daun 1-2 gr/l Pada 2 minggu setelah tanam dengan selang waktu 7 hari. 1 gr/1 vol Semprot 100 ml/m2 Pada 2 minggu setelah tanam dengan selang waktu 7 hari. Dosis 1-2 kg/bln Keterangan Pada 2 minggu setelah tanam dengan selang waktu 7 hari.

5. a. Nama dagang : Cupravit b. Formulasi : OB 21 c. Bahan aktif : Tembaga oksiklorida 50% d. Bobot : 1 kg e. Jenis fungisida : Serbuk, Sistemik

f. No. izin, pendaftaran dan alamat : RI 87/01-90/T ; PT. Bayer Indonesia Bb. Agrochemicals PO BOX 2507 Jakarta. g. Gambar dan kalimat tanda bahaya : Berbahaya Baca Cara Penggunaannya h. Petunjuk penggunaan : Tanaman Penyakit Dosis Waktu penggunaan dan interval Anggur Embun bamboo (Plasmopora niticola) Cabai Merah Jeruk Aniraknose Tepung odimn Tingitatinum i. Cara penyimpanan dan penggunaan : Simpanlah di tempat tertutup, sejuk, terkunci serta di luar. j. Petunjuk pertolongan darurat : - Tinggalkan pakaian yang terkena fungisida dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. - Apabila mengenai mata cucilah mata selama 15 menit. 1-2 g/l Interval 1 minggu 1,5-3 g/l Interval 1 minggu

4 g (500 l/ha) Interval 5-7 hari

6. * Nama dagang dan formulasi : ANVIL 50 SC * Nana aktif dan kadarnya bahan: Heksakonazol 50 g/l * Bobot atau volume kemasan * Jenis fungisida: sistemik * Nomor izin dan pendaftaran: RI 896 1-90 T Alamat: PT. ICI Pestisida Indonesia PO. BOX 2158 Jakarta Tlp. 021 520541/9 -520 5434/5 : 100 ml

* Gambar dan kalimat tanda bahaya : bahan iritasi * Petunjuk penggunaan - konsentrasi, dosis, dan volume semprot - jenis komoditi dan OPT

Tanaman/ Penyakit Karet: penyakit cendawan akar putih

Konsentrasi Formulasi 2,5-5 ml/ l air/ pohon

Keterangan Penyiraman pada leher akar, selang waktu penyiraman 6 bulan.

Kedelai : karat 0,5-1 ml/l air

Disemprotkan pada daun selang waktu penyemprotan 7-10 hari. Disemprotkan pada daun

Kopi: karat daun 1-2 ml/ l air

selang waktu penyemprotan 7-10 hari. Disemprotkan pada daun selang waktu penyemprotan 7-10 hari.

Semangka: embun bulu 0,25- 0,5 ml/l air

- waktu dan frekuensi aplikasi:

Petunjuk keamanan: pada waktu bekerja dengan fungisida ini jangan makan ,minum atau merokok dan pakai pakaian pelindung, cuci tangan sebelum makan, bersihkan semua alat dengan air yang banyak, jangan mengotori kolam, perairan dan saluran air dengan fungisida atau wadah bekasnya. * Cara aplikasi bagi operator * Cara penyimpanan dan pembuangan: simpanlah fungisida ini dari tempat Yang jauh dari anak-anak * Petunjuk pertolongan darurat: Tanggalkan pakaian yang terken fungisida ini dan cuci bersih kulit yang terkena dengan air dan sabun Apabila terkena mata dengan air mengalir selama 15 menit Apabila tertelan, cuci bersih rongga mulut Hubungi dokter terdekat secepatnya

7. Champion 77 WP *Bahan aktif: tembaga hidroksida 77% *Jenis fungisida : sisitemik *No registrasi: RI-261/2-97/T *Bobot ; 200 gram *PT. Dharma Andika Farma. Po Box 4142 JKT 12041 * Keracunan menyebabkan: iritasi kulit, dan infeksi mata, dan kematian apabila tertelan.

* Target sasaran: Colletttotricum capsisi pada cabai Colletotricum gleosproides * Penyimpanan: simpan di tempat yang sejuk dan kering, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

8. *Derosal 60 WP *Bahan aktif: Karbendazim 60% *Bobot : 100 gram *Jenis : Sistemik *No Registrasi : RI-581-90/T *Tanda bahay : Dapat menyebabkan kematian apabila tertelan, iritasi kulit dan gfangguan pernafasan. *OPT: Fungi pada tanaman Hortikultura. *Cara penyimpanan: simpan ditempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari jangkauan anak-anak. *Petunjuk pertolongan : - Cuci dengan air apabila terkena kulit -Jika terhirup, bawa keruangana yang segar. -jika tertelan, usahakan muntah, dan bawa ke dokter terdekat.

9. a. Nama dagang : Antracol 70 WP b. Formulasi : Tepung berwarna krem c. Nama bahan aktif : Propirieb 70%

d. Bobot : 250 gr e. Jenis fungsida : Sistemik f. No. izin dan pendaftaran serta alamatnya :3040530, PT. BAYER INDONESIA Tbk BG-Grop protection PO BOX 2507 Jakarta 10001. g. Gambar dan kalimat tanda bahaya:

Dapat menyebabkan keracunan melalui mulut, kulit dan pernapasan. h. Petunjuk penggunaan: Tanaman Penyakit Konsentrasi Waktu dan Interval Aplikasi Anggur Embun Tepung 1,5-3 gr/l (600- 1-2 minggu setelah Piasmonara viticola 800 l/ha) pemangkasan daun dan diakhiri 3 minggu sebelum panen, interval 4 hari. Bawang Bercak Ungu 2 gr/l (300-800 l/ha) Apabila ditemukan sergan dan selanjutnya dengan interval 5-7 hari. Cengkeh Cacar Daun 2 gr/l (500-750 l/ha) Apabila terdapat 20% daun terserang bercak daun dan karat. Kentang/ Tomat Bercak Daun 1,5-2,5 kg/ha Dilakukan apabila ditemukan bercak aktif atau 10 tanaman dengan interval 5-7 hari.

10.* Nama dagang dan formulasi

: Orthocide 50 WP

* Nana aktif dan kadarnya bahan : kaptan 50%

* Bobot atau volume kemasan

: 200 g

* Jenis fungisida: Fungisida kontak * Nomor izin dan pendaftaran: komisi pestisida peptan tu/ PT. Indogro inc PO BOX 3314/ Jakarta * Gambar dan kalimat tanda bahaya : bahaya iritasi * Petunjuk penggunaan - jenis komoditi dan OPT: a. The dan tembakau b. bawang merah : Alternaria SPP 1gr/10 l air 10.20 g/l - waktu dan frekuensi aplikasi: 7-10 hari - waktu aplikasi terakhir sebelum panen: sebelum panen * Cara aplikasi bagi operator *. Jenis komoditi + OPT - Bawang Merah : Alternana Spp - Kedelai : Phakopsora Spp - Cabe Merah : Collerotruchurs Spp *. Cara penyimpanan dan pembuangan : Simpanlah tertutup rapat di tempat yang sejuk dan terkunci, jauh dari api dan suhu yang tinggi, di luar jangkauan anak-anak dan jauh dari bahan makanan. Rusakkanlah wadah pekat dan tanamlah sekurang-kurangnya meter dari sumber air.

11.a Nama dagang dan formulasi : Delcone Fungisida b. Bahan aktif dan kadar : Karbendazim 6,2%, Monkazeb73,8% c. Bobot : 100 gr d. Gambar dan kalimat tanda bahaya : Bahaya Iritasi

e. Jenis fungisida : Sistemik f. No.izin dan pendaftaran serta alamat : RI 328/2-80 T ; PT. Petrokimia Kayaku, Jl. Jend. A.Y. Gresik g. Konsentrasi + dosis + volume : Kacang tanah (1,0-2,0 gr/l ; 400-800 l/ha) h. Jenis komoditi + OPT : Kacang tanah ( Cercospora, Spp ) ; Kentang ( Phytophthora infestans ). i. Pertolongan darurat : - Tinggalkan pakaian yang terkena fungisida - Cuci kulit yang terkena dengan air sabun - Jika kena mata cuci dengan air selama 15 menit - Apabila tertelan usahakan dilakukan memuntahkan dengan cara minum air hangat.

B. Pembahasan Kenapa semua fungisida harus berlabel agar pengguna tahu bahaya dan kandungan yang terdapat pada jenis fungisida yang didapati/dipakai agar konsumen tahu bagaimana mencegah dan menghindari/pertolongan pertama pada jenis fungisida yang ada serta mengetahui label kadarluasa pada fugisida yang ada, tujuan nya agar tidak membahayakan konsumen,lingkungan dan orang-orang yang didekat pada fugisida tersebut. Beberapa jenis fungisida menurut cara kerjanya: 1.Fungisida Nonsistemik

Fungisida nonsistemik tidak dapat diserap dan ditranslokasikan didalam jaringan Tanaman. Fungisida nonsistemik hanya membentuk lapisan penghalang di permukaan tanaman (umumnya daun) tempat fungisida disemprotkan. Fungisida ini hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan dengan cara menghambat perkecambahan spora atau miselia jamur yang menempel di permukaan tanaman. Karena itu, fungisida kontak berfungsi sebagai protektan dan hanya efektif bila digunakan sebelum tanaman terinfeksi oleh penyakit. Akibatnya, fungisida nonsistemik harus sering diaplikasikan agar tanaman secara terus-menerus terlindungi dari infeksi baru.

2.Fungisida Sistemik Fungisida sistemik diabsorbsi oleh organ-organ tanaman dan ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya melalui pembuluh angkut maupun melalui jalur simplas (melalui dalam sel). Pada umumnya fungisida sistemik ditranslokasikan ke bagian atas (akropetal), yakni dari or gan akar ke daun. Beberapa fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah, yakni dari daun ke akar (basipetal). Kelebihan fungisida sistemik antara lain yaitu, bahan aktif langsung menuju ke pusat infeksi didalam jaringan tanaman, sehingga mampu menghambat infeksi cendawan yang sudah menyerang di dalam jaringan tanaman.

3.Fungisida Sistemik Lokal Fungisida sistemik local diabsorbsi oleh jaringan tanaman, tetapi tidak ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya. Bahan aktif hanya akan terserap ke sel-sel jaringan yang tidak terlalu dalam dan tidak sampai masuk hingga pembuluh angkut.

Formulasi fungisida terdiri atas bahan pokok : Bahan aktif (active ingredient) Bahan ramuan (inert ingredient) : bahan pembawa, perekat, pewarna, aroma

1. Tepung hembus, debu (solubledust = SD) Bentuknya tepung kering Penggunaan dihembuskan menggunakan alat khusus Duster Mengendalikan hama gudang Komposisi fungisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman 2. Tepung yang dapat disuspensikan dalam air (Wettable Powder = WP) Berbentuk tepung kering agak pekat Hasil campuran dengan air disebut suspensi Penggunaan dengan alat semprot Komposisi fungisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).

3. Cairan (emulsifiable concentrate = EC) Berbentuk cairan pekat Penggunaannya dengan pelarut air Cairan semprotnya disebut emulsi Penggunaan dengan alat semprot

Fungisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi Insektisida Agrimec 18 EC, Decis 2,5 EC Fungisida Afugan 300 EC Akarisida Meothrin 50 EC 4. Soluble Concentrate = SC) Formulasi berbentuk cairan yang larut dalam air

Perbedaan dari jenis fungisida yang ada Pada jenis nama dagang,nama bahan aktif, bobot volume, bobot/volume,jenis fugisida, no izindan pendaftaran,serta alanmatnya, petinjuk penggunaan ,cara aplikasi bagi operator, cara penyimpanan, dan pembuangan, petunjuk pertolongan darurat.konsentrasi pada tiap-tiap fugisida berbeda dilihat dari kadar fungisida itu tersebut. Kemudian dari masing-masing fungisida tersebut masih digolongkan lagi kedalam fungisida sistemik, non sistemik, sistemik local serta konsentrasi dari masing-masing cairan. Persamaan dari jenis fungisida yang ada : Terdapat pada kandungan yang sama-sama bahaya,serta pada keterangan gambar dan kalimat tanda bahaya yang tertanda pada label fungisida tersebut, dan sangat beracun bagi hewan dan manusia, apabila tertelan dapat menyebabkan kematian.

IV.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapt dari praktikum ini adalah: 1. Fungisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan cendawan atau fungi. 2. Label fungisida : keterngan dan informasi penting yang ditempelkan secara kuat pada wadah fungisida sehingga tidak mudah lepas. 3. Jenis fungisida dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fungisida nonsistemik, sistemik dan sistemik lokal. 4. Dengan mencermati label, kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berguna lainnya, serta dampak lainnya. 5. Fungisida yang dapat digunakan konsumen adalah fungisida yang sudah terdaftar oleh badan pengawas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1989. Pengenalan Fungisida .Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Anonim.2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Fungisida.Diakses pada tanggal 8 Desember 2010, pukul 19.00 WIB.

Biotis. 2010. Apa Itu Pestisida?. http://biotis.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82:apaitu-pastisida&catid=14:berita. Diakses pada tanggal 12 Desember 2010 pada pukul 10.05 WIB. Djafarudin.2001.Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (Umum).Bumi Aksara.Jakarta.

Syamsir Elvira. 2008. Prinsip macam-macam fungisida. Gramedia : jakarta.

LAMPIRAN

PENGENALAN FUNGISIDA (Laporan Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum)

Oleh Fernando Iskandar D 0914013100 Kelompok IV

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2010