Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM...

32
Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM Gandeng Perbankan Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM Gandeng Perbankan Edisi 06/Tahun VIII/Juni 2010 REFORMASI BIROKRASI IS IN THE HOUSE LIPUTAN KHUSUS Gebyar Pamsimas Kabupaten Kuningan Langkah Awal Promosi Kesehatan 9 INFO BARU 2 BKM Gerbang Permata Pakis : Lingkungan Hijau Melalui Pengelolaan Sampah 16

Transcript of Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM...

Page 1: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum

PDAM GandengPerbankan

Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum

PDAM GandengPerbankan

Edisi 06/Tahun VIII/Juni 2010

RefoRmasi BiRokRasiis in the house

LiPutan khususGebyar Pamsimas Kabupaten Kuningan Langkah Awal Promosi Kesehatan 9

info BaRu 2BKM Gerbang Permata Pakis : Lingkungan Hijau Melalui Pengelolaan Sampah 16

Page 2: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Inovasi19 Unit Layanan Pengadaan

(ULP) Barang dan Jasa Kota Surabaya: Hidupkan Ruh Reformasi PBJ di Indonesia

23 Reformasi Birokrasi Is in The House 16

Resensi29 Menuju Pencapaian Target

MDG’s Bidang Air Minum

Liputan Khusus9 Gebyar Pamsimas

Kabupaten Kuningan Langkah Awal Promosi Kesehatan

27

4

Pojok Hukum27 Permen PU No. 18 Tahun

2007 Penyelenggaraan Pengembangan SPAM

daftar isiJUNI 2010

http://ciptakarya.pu.go.id

Redaksi menerima artikel, berita, karikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas penulis. Naskah ditulis maksimal 5 halaman A4, Arial 12. Naskah yang dimuat akan mendapat insentif.

13 Keteledoran Engineer Membawa Bencana

16 BKM Gerbang Permata Pakis Kota Surabaya:Lingkungan Hijau Melalui Pengelolaan Sampah

Info Baru

PelindungBudi Yuwono PPenanggung JawabDanny SutjionoDewan RedaksiAntonius Budiono, Tamin M. Zakaria Amin, Susmono, Guratno Hartono, Joessair Lubis, Budi HidayatPemimpin RedaksiDwityo A. Soeranto, SudarwantoPenyunting dan Penyelaras NaskahT.M. Hasan, BukhoriBagian ProduksiDjoko Karsono, Emah Sadjimah,Radja Mulana MP. Sibuea, Djati Waluyo Widodo, Aulia UI Fikri,Indah RaftiartyBagian Administrasi & DistribusiSri Murni Edi K, Ilham Muhargiady,Doddy Krispatmadi, A. Sihombing,Ahmad Gunawan, Didik Saukat Fuadi,Harni Widayanti, Deva Kurniawan,Mitha Aprini, NurfhatiahKontributorPanani Kesai, Rina Agustin Indriani,Nieke Nindyaputri, Hadi Sucahyono,Amiruddin, Handy B. Legowo,Endang Setyaningrum, Syamsul Hadi,Didiet. A. Akhdiat, Muhammad Abid,Siti Bellafolijani, Djoko Mursito,Ade Syaeful Rahman,Th. Srimulyatini Respati,Alex A.Chalik,Bambang Purwanto, Edward Abdurahman, Alfin B. Setiawan,Deddy Sumantri,M. Yasin Kurdi, Lini TambajongAlamat RedaksiJl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Telp/Fax. [email protected]

4 Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM Gandeng Perbankan

7 Jaminan Pemerintah Halau Keraguan Bank

Berita Utama

Page 3: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

16Raperda Bangunan Gedung

Saya sekarang sedang menyusun Raperda Bangunan Gedung, masih kesulitan terkait dengan pengaturan bangunan non gedung. Mungkin ada yang bisa kasih saran terkait dengan referensi bangunan non gedungnya, terimakasih Edy

Kepada Saudara Edy, menurut UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 1 Angka 1. “Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau di air, yang berfungis sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,

editorialAkses PDAM ke Perbankan Akhirnya Dibuka

Sebagai penyalur bantuan, apapun lembaganya akan berpikir ulang jika kondisi pihak yang akan dibantu dalam kondisi sakit, atau kurang sehat. Demikian pula dengan perbankan, dalam mendukung percepatan pengembangan air minum melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) harus diikuti dengan peraturan dan jaminan yang meyakinkan dari pemerintah karena memang pemerintah lah yang bertanggung jawab akan hal ini. Pada saat masih banyak perbankan berpikir ulang untuk melirik bisnis air minum, keputusan Bank BRI, BNI, dan Bank Jabar Banten patut diacungi jempol.

Baru saja (di bulan ini), ketiga bank itu menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan (PKP) untuk PDAM yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Mereka mengucurkan total dana segar Rp 3,7 triliun, terdiri dari Rp 1,8 triliun dari BNI, Rp 1,8 triliun dari BRI, dan Rp 100 miliar dari Bank Jabar Banten. Gelontoran dana untuk menyehatkan PDAM itu dibarengi dengan perangkat kebijakan pemerintah seperti penjaminan gagal bayar (70%) dan subsidi bunga yang dikemas dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2009. Tahun ini juga Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalokasikan dana Rp 50 miliar untuk mensubsidi bunga bank tersebut. Lebih jauh ke depan, Ditjen Cipta Karya juga sudah menganggarkan Rp 11,8 triliun melalui Rencana Strategis 2009-2014 untuk mengejar target MDGs.

Meski sudah diringankan oleh pemerintah, nyatanya masih ada beberapa bank yang berpandangan lain. Resiko yang ditanggung bank sebesar 30% tetap saja masih dianggap besar. Karena itu, apa yang dilakukan Bank Jatim misalnya, hanya akan berinvestasi ke PDAM secara kasus per kasus sangat bisa dipahami dan wajar jika akan ditiru bank-bank lainnya. Bank Jatim hanya akan siap menyalurkan pembiayaan kepada PDAM yang memiliki kemampuan secara financial. Minimal BUMD tersebut membukukan laba dalam tiga tahun berturut-turut. Selain itu, tidak semua PDAM sehat minat meminjam ke bank karena kepercayaan dirinya untuk mengembangkan pelayanannya dengan dananya sendiri. Jika sudah seperti itu, kepercayaan kepada PDAM untuk bisa mengembalikan harus juga dimunculkan. Ditjen Cipta Karya sudah mensosialisasikan keuntungan kerjasama ini kepada seluruh PDAM di Indonesia, meskipun pada tahun ini baru terjaring lima PDAM yang siap dan layak dibiayai diterima tiga bank itu. Lima PDAM itu adalah PDAM Kota Tangerang, PDAM Kota Malang, PDAM Kabupaten Bandung, PDAM Kabupaten Ciamis, dan PDAM Kabupaten Bogor.

Berita utama Edisi Juni 2010 ini mengambil topik air minum karena sedang gencar dilaksanakan pemerintah, bank, dan PDAM. Tentu saja tidak menghilangkan daya tarik tema lain, seperti gebyar program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), peringatan kepada profesional Engineer untuk berhati-hati agar karyanya tidak menimbulkan korban saat terjadi bencana, pelajaran dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang diprakarsai Urban Sector Development Reform Project (USDRP) Ditjen Cipta Karya, dan masih banyak lagi informasi lainnya.

Selamat membaca dan berkarya!

kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus.”

Bangunan non gedung (bangun-bangunan) yang tidak dihuni oleh manusia tidak diatur oleh UU No. 28 Tahun 2002, namun di daerah pengaturan bangun-bangunan dapat disatukan dalam perda bangunan gedung dengan memasukkan peraturan perundang-undangan terkait sebagai konsideran.

Apabila bangunan-bangunan menjadi satu kesatuan konstruksi (misal menara BTS di atas bangunan gedung maka terkena IMB/SLF Bangunan Gedung. Bila terpisah dapat dikenai IMB/SLF tersendiri. Demikian kami sampaikan, terima kasih.

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

.....Suara Anda

Foto Cover : IPA PDAM Tirta Mountala, Aceh Besar

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 3

Page 4: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Ber

ita U

tam

a

S Sudah sejak 2008 lalu, masyarakat dan pemerintah menunggu momen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berlari kencang menuju level maju, sehat, dan mampu me-ning katkan pelayanan air minum kepada masyarakat secara mandiri. Jauh sebelum 2008, pemerintah juga sudah memfasilitasi PDAM melalui upaya restrukturisasi utang PDAM. Upaya yang sejatinya bakal me-ringankan beban PDAM tersebut sebelumnya sudah diberikan perhatian besar dari Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani Indrawati (SMI). “Kita lihat apakah program restrukturisasi

Dirjen Cipta Karya (tengah) bergandengan tangan dengan para Direktur Perbankan setelah acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pendanaan Pengembangan Air Minum

PDAM GandengPerbankan

Era Baru Pendanaan PengembanganAir Minum

ini bisa memajukan PDAM, karena ini adalah upaya kita agar PDAM diringankan bebannya. Selebihnya urusan PDAM untuk lebih mandiri. Jika ada Walikota/Bupati atau Ketua DPRD yang datang ke saya, saya minta mereka untuk mantapkan dulu visi misi dan komitmennya, baru bicarakan masalah keuangan,” ujar SMI kepada Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada suatu kesempatan. Tidak cukup dengan restrukturisasi, Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum seluruh Indonesia (Perpamsi) saat itu, Achmad Mardju Kodri, ikut melobi pemerintah agar di bukakan akses permodalan dengan

4 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 5: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

BERITAUTAMA

Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono sedang mencoba air siap minum

perbankan nasional. Bak gayung bersambut, pemerintah pun mengeluarkan Peraturan Pre siden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pem berian Jaminan dan Subsidi yang ke-mudian didukung dengan Peraturan Men teri Keuangan Nomor 229 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembinaan Jaminan dan Subsidi Bunga dan dilanjutkan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.21 tahun 2009 tentang Pedoman Kelayakan Investasi Pengembangan SPAM oleh PDAM. Pada akhirnya, 11 Juni 2010, gong di-tabuh melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pendanaan (PKP) antara Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum C.q. Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan para Direksi Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Jabar Banten. Dalam Perpres tersebut pemerintah akan mensubsidi bunga yang ditetapkan tiga bank tersebut berdasarkan BI (Bank Indonesia) rate. “Sebetulnya kita terlambat, kita kehilangan satu tahun pertama untuk persiapan. Perpres 29/2009 memberikan paket pertama untuk percobaan selama lima tahun (hingga 2004, red). Masih ada satu klausul lagi agar bola yang sudah dipegang perbankan dan PDAM bisa dimainkan, yaitu sebuah umbrella agreement, diantaranya melibatkan DPRD,” jelas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Budi Yuwono, usai menandatangani perjanjian di ruang kerjanya. Menurut Budi, mengajak PDAM ke era baru pendanaan dengan menggandeng per-bankan ibarat mengubah pola pikir men dasar yang selama ini menjangkit. PDAM selama

ini ‘disuapin’ dengan dana APBN dan APBD. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, lanjut Budi, PDAM yang mandiri adalah PDAM yang berani mengambil langkah maju untuk mem-benahi tarif, dan manajemen kebocoran air. Budi melanjutkan, dana yang dibutuhkan untuk mencapai target MDGs 2015 sebesar kurang lebih Rp 34 triliun. Kementerian Pe-kerjaan Umum sudah menganggarkan Rp 11,8 triliun melalui Rencana Strategis 2009-2014, selebihnya sekitar Rp 22 triliun sudah dipastikan berkurang berkat kepedulian tiga bank di atas yang menggelontorkan Rp 3,7 triliun. “Jumlah itu masih ada kemungkinan ber tambah karena BNI dan BRI sanggup me ngucurkan tambahan jika diperlukan. Ki-ta tung gu dari Bank lainnya. Sementara pe-merintah pada tahun 2010 ini telah menye-diakan dana Rp 50 miliar untuk mensubsidi bunga dalam PKP ini” kata Budi. Dana Kementerian PU sebesar Rp 11 triliun akan diprioritaskan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan daerah ra-wan air. Selain itu dikucurkan juga Rp 7 triliun untuk penyediaan air baku. Begitu banyak al-ternatif pembiayaan untuk pengembangan air minum bagi masyarakat, diantaranya Budi menyebutkan terbukanya peraturan peme-rintah dengan paket Kerjasama Peme rintah Swasta, serta hibah bagi MBR. “Paket pertama sudah dibuka oleh Men teri Keuangan sebesar Rp 202 miliar, dan tahun ini akan diluncurkan juga dari AusAID sebesar Rp 106 miliar untuk 22 PDAM dengan penekanan hibahnya adalah untuk masyarakat kurang mampu. Dalam hal ini sistemnya out

based aid, PDAM harus membangun dulu infrastrukturnya, dan AusAID akan membayar hasilnya yang disalurkan kepada masyarakat. Dan banyak lagi terobosan lain dalam mengembangkan air minum,” papar Budi. Budi Yuwono mengingatkan, peran Di-rektorat Jenderal Cipta Karya hanya sam pai pada penandatanganan PKP antara Per -bankan dengan 15 PDAM yang sudah siap dan menyatakan minat. Selebihnya, pro-ses yang dilakukan kedua pihak tersebut akan difasilitasi oleh Badan Pendukung Pe ngembangan Sistem Penyediaan Air Mi-num (BPPSPAM) Ke men terian Pekerjaan Umum. Dit jen Cipta Karya selanjutnya akan memfasilitasi hal serupa kepada 40 PDAM yang berpotensi memasuki era baru ini. Jumlah PDAM secara nasional saat ini 392 dan yang sudah mengikuti program restrukturisasi utang sebanyak 15 PDAM. Selain sehat, keikutsertaan PDAM dalam prog ram Kementerian Keuangan tersebut menjadi syarat utama bagi PDAM untuk bisa mendapatkan kredit dari perbankan. Dalam waktu dekat, Kementerian Keuangan akan segera memproses 50 PDAM dalam program restrukturisasi, sehingga sejumlah 65 PDAM bisa dikatakan siap antre di meja direksi tiga Perbankan di atas. “Kita harus mengakui dalam diri PDAM masih banyak ruang yang bisa diefisiensikan, seperti menurunkan angka kebocoran, dan lain-lain. Saat ini rata-rata kebocoran air PDAM secara nasional mencapai 33%,” tambah Budi. Dana Rp 3,7 triliun yang siap diberikan bank adalah untuk PDAM yang layak secara syarat dan besaran proyek yang sudah lolos studi kelayakannya. Selain memberikan ja-minan pinjaman dan subsidi bunga, Ke-menterian PU juga menyediakan fasilitasi pe nyiapan proposal pengembangan SPA M PDAM pa da per bankan nasional dan du-kungan ketersediaan air baku. Sementara dikatakan Direktur Sistem Ma-najemen Investasi Kementerian Keuangan, Anandy Wati, sampai saat ini Bank Mandiri sudah melayangkan kesanggupannya akan kerjasama pendanaan untuk pengembangan PDAM, namun Bank Mandiri belum menen-tukan nominal pagu yang akan disalurkan.

Target MDGsProgram percepatan penyediaan air minum perkotaan melalui pebiayaan pinjaman bank nasional merupakan salah satu Program Percepatan Pencapaian Target MDGs bidang air minum dan sanitasi yang disusun oleh

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 5

Page 6: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

‘Bergantung Sharing Dana PDAM’

Dituturkan Direktur Bisnis Kelembagaan Bank BRI, Asmawi Syam, PDAM banyak juga yang bagus dan sehat, belum tentu mereka menerima tawaran kredit perbankan. Namun ada juga

yang bisa karena memang nilai proyeknya besar dan bakal menjanjikan prospek bisnis yang besar pula. “Kami bisa memulai hari ini sejak ditandatanganinya PKP, tentu saja setelah kita melihat

studi kelayakan dan eligibilitas program yang ditawarkan PDAM. Dan tentu kita juga membutuhkan green light DPRD dan walikota/Bupati setempat untuk legalitasnya,” tukas Asmawi.

Tentang besaran pinjaman yang akan diberikan bank pada masing-masing PDAM dengan Rp 1,8 triliun yang akan diberikan, Asmawi mengungkapkan tergantung dari sharing program

yang diajukan PDAM. Ada kemungkinan 60% bank 40% PDAM, atau 50% bank 50% PDAM. Lain jika PDAM tertentu mempunyai fresh money yang cukup, tentu mereka tidak mau menambah daftar utangnya. (bcr)

yang harus dicapai pada 2015 dengan air minum perpipaan kota sebesar 47,39%, per pipaan perdesaan 19,76% dan sisanya dengan nonperpipaan terlindungi. Sampai tahun 2009, pencapaian bidang air minum perpipaan perkotaan dan perdesaan adalah 35% dan 14,29%. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah pusat mentargetkan penambahan 6 juta sambungan rumah baru senilai kurang lebih Rp 33 triliun. (bcr)

BERITAUTAMA

Ditjen Cipta Karya untuk periode 2009-2014. Selain program pinjaman PDAM tersebut, percepatan juga mencakup kegiatan penye-diaan air minum perkotaan di 820 Ibu Kota Kecamatan (IKK), 577 kawasan MBR/RSH/Rusuna, ibukota pemekaran, serta kegiatan penyediaan air minum perdesaan di 4.650 desa rawan air/terpencl/pulau kecil terluar termasuk desa PAMSIMAS, pengembangan prasarana dan sarana air limbah sistem offsite

di 11 kota, sistem onsite di 210 kabupaten/kota, serta persampahan, program DAK air minum dan sanitasi sebesar Rp 3,4 triliun, program hibah air minum dan air limbah, serta percepatan sanitasi untuk mendorong swadaya masyarakat. Sesuai dengan penjabarannya, target MDGs bidang air minum nasional adalah meningkatkan proporsi jumlah penduduk terhadap akses air minum sebesar 60,3%

‘Prospek Bisnis Air Minum Tidak Kalah Menarik’

Menjawab mengapa baru kali ini perbankan tertarik membiayai sektor pengembangan air minum, Direktur Bisnis Banking BNI, Krishna Suparto, menjelaskan bahwa bank adalah BUMN yang dibiayai oleh masyarakat dan dipastikan ketika ingin melabuhkan biayanya harus mempertimbangkan prospek bisnisnya. “Setelah dilakukan pembenahan dan juga proses restrukturisasi utang, ke depan industri air minum tidak kalah menariknya dengan infrastruktur dasar lainnya, seperti listrik. Air minum juga menjadi target utama dalam target MDGs. Kita menyambut itu harus diprioritaskan, apalagi kami mendapatkan fakta bahwa pemerintah akan mensubsidi bunganya. Dengan itu kami tak ragu kucurkan Rp 1,8 triliun,” kata Krishna. Hubungan baik BNI dengan PDAM menurut Krishna sudah terjadi 20 tahun lalu, di mana BNI memfasilitasi beberapa PDAM dalam hal tata laksana penerusan pinjaman pemerintah kepada PDAM. Dalam proses itu, BNI menilai banyak potensi dalam bisnis hajat orang banyak itu. (bcr)

‘Lebih Dulu Kerjasama dengan PDAM’

Entis Sukendar dari Direktur Kredit Bank Jabar Banten menyebut pihaknya telah lebih dulu mengucurkan pinjaman kepada PDAM, contohnya untuk PDAM Kota Bogor sebesar

Rp 25 miliar, dan PDAM Cilegon sekitar Rp 2,5 miliar. Dari pengalaman, performa kedua PDAM tersebut sangat baik di mata Bank Jabar Banten. “Kami semakin yakin dengan

investasi Rp 100 miliar ini, karena selain jaminan bunga dan syarat hanya PDAM yang sehat, juga kami selama ini berpengalaman melayani setoran air minum di wilayah Jabar dan Banten,” ujar Entis. (bcr)

6 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 7: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

BERITAUTAMA

P Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberiaan Jaminan dan Sub-sidi Suku Bunga oleh Pemerintah Pusat telah diterbitkan pertengahan 2009 lalu. Bagaimana kelanjutan dari Perpres tersebut? Apakah PDAM antusias dengan hal itu? Apakah ber-manfaat untuk mencapai target MDGs? Be-rikut wawancara redaksi dengan Direktur Pengembangan Air Minum Direktorat Jen-deral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Tamin M. Zakaria Amin.

Perpres 29/2009 telah terbit, apakah sampai disitu saja?Tentu saja tidak. Kita akan mengadakan roadshow di empat kota yang di pim pin Dirjen Cipta Karya untuk men sosialisasikan dan berdialog me ngenai perpres tersebut bulan Juni ini.

Apakah sosialisasi tersebut efektif?Saya optimistis. Pasalnya tidak hanya unsur dari PDAM yang kita undang, tapi seluruh sta keholder yang terkait, se perti DPRD, Ke-pala Dae rah, pihak perbankan dan juga Kementerian ter kait. Ten tunya keluaran yang diharapkan adalah per samaan persepsi dan juga kesepakatan ber sa ma dalam per-cepatan air mi num. Hal ini juga dalam rangka pencapaian tar get MSD’s 2015.

Substansi Perpres ter sebut seperti apa?Intinya adalah pinjaman investasi PDAM ke per bankan akan dijamin ol-eh pemerintah pusat. Se lisih BI rate maksimal 5% akan ditanggung oleh

pemerintah pusat. Tahun ini Kita su-dah siapkan anggaran Rp 50 miliar untuk mensubsidi bunga tersebut.

Rp 50 miliar ter sebut ekuivalen dengan pinjaman Rp 1 triliun.

Halau Keraguan Bank

Jaminan Pemerintah

Bagaimana jika PDAM ngemplang mem­bayar utang?Kita sudah atur semuanya. Pemerintah akan menanggung 70%, sedangkan perbankan 30%. Angka 70% tersebut masih dibagi lagi dengan Pemda 30% dan pusat 40%. Makanya dalam pinjaman ini harus ada persetujuan dari Pemda dan juga DPRD setempat.

Jadi, seluruh stakeholder harus ber ko­mitmen dalam hal ini? Semua harus memiliki komitmen. Jika PDAM saja tanpa didukung Pemda tidak akan jalan. Begitu pula sebaliknya. Masa lalu PDAM yang buruk akibat tidak bisa bayar utang dan harus restrukturisasi tidak boleh terulang lagi.

Apakah ada masa berlaku untuk Perpres tersebut?Fasilitas ini bisa dimanfatkan sampai De-sember 2014. Sedangkan mengenai jangka kredit periodenya sekitar 10 tahun dengan grass periode 2 tahun. Kalau PDAM itu sadarnya telat, maka tidak bisa pinjam lagi. Kecuali diperpanjang. Kita harapkan PDAM berinvestasi dan memakai fasilitas ini.

Terkait dengan pihak perbankan, adakah yang tertarik?11 Juni 2010 kemarin kita telah menan-datangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan (PKP) senilai Rp 3,7 triliun dengan pihak per-bankan. Itu merupakan hal yang luar biasa. Dana sebesar Rp 3,7 triliun terdiri dari Rp 1,8 triliun Bank BNI, Rp 1,8 triliun Bank BRI, dan Rp 100 miliar Bank Jabar Banten. Dalam waktu dekat Bank Mandiri akan menyusul dengan menyipakan dana Rp 1,8 triliun.

Menurut Bapak, apa yang membuat per bankan mau mengucurkan dana investasi?Jaminan dari pemerintah pusat, itu yang membuat perbankan tidak ragu lagi. Di-samping itu, investasi di bidang air minum tak kalah menarik dibandingkan dengan listrik atau yang lainnya. Asal tahu saja, perbankan

Tamin M. Zakaria AminDirektur Pengembangan Air Minum Direktorat Jen deral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 7

Page 8: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

BERITAUTAMA

sebenarnya juga telah mengucurkan dana untuk PDAM. Contohnya PDAM Bogor dan Cilegon. Berapa jumlah PDAM saat ini, dan bagaiman kondisinya?Tahun 2005 jumlah PDAM sebanyak 335. Seiring dengan pemekaran wilayah yang ter-jadi dimana-mana, jumlah PDAM me ningkat menjadi 394 sampai tahun 2010 ini. Dari jumlah tersebut sebanyak 104 PDAM sehat. Sisanya masih banyak PDAM yang kurang sehat dan sakit.

Bagaimana bisa ada yang tidak sehat?Kebijakan PDAM itu sangat ditentukan oleh politiknya kepala daerah. Pemerintah pusat tidak bisa mengintervensi PDAM. Banyak PD AM yang tidak sehat karena belum meng-gunakan tarif full cost recovery, tarif yang digunakan masih dibawah biaya produksi. Karena jika tarif naik maka masyarakat akan protes. Sehingga PDAM terus merugi. Disamping itu, kelembagaan PDAM juga masih lemah sehingga kurang profesional.

Upaya yang dilakukan pemerintah seperti apa?Pemerintah pusat hanya sebatas Fasilitator.

Fasilitasi dalam penyusunan business plan untuk pinjaman perbankan, penyedian air baku un tuk kebutuhan PDAM maupun failitasi bantuan kelembagaan supaya lebih profesional. Kenaikan tarif sebenarnya bukan solusi satu-satunya. Intinya adalah efisiensi dari PDAM. Asal tahu saja PDAM yang efektif itu pegawainya 3,5/1000 pelanggan. Saat ini PDAM rata-rata masih 9/1000 pelanggan bahkan ada yang diatas 10/1000 pelanggan. Selain itu penggunaan listrik juga bisa di-hemat. Contoh yang bisa menekan biaya listrik adalah PDAM Surabaya.

Seberapa penting investasi bagi PDAM?Tanpa invesatasi PDAM tidak bisa ber-kembang. Memang tujuan PDAM bukan pro-fit tapi PDAM harus dapat laba. Satu untuk menggantikan aset yang usang seperti pipa, untuk pengembangan dan untuk bantuan luar biasa ke daerah lain seperti bencana gempa bumi. Sesuai dengan Permendagri No 23 Tahun 2006, PDAM adalah pelayanan public, profitnya di batasi oleh return of asset yang tidak lebih dari 10%. Kalau tidak,

pelayanan PDAM makin menurun. Kalau pipa pecah misalnya tidak bisa langsung diperbaiki.

Terakhir, bagaimana gambaran air minum di Indonesia menurut Bapak?Saat ini cakupan air minum nasional baru mencapai 25,49%. Hal tersebut masih rendah untuk mencapai target MDGs yaitu sebesar 66%. Selain itu, berdasarkan data 34 dari 1000 kelahiran bayi meninggal akibat buruknya air minum, di negara maju sekitara 10/ 1000 kelahiran. Untuk mencapai target MDGs kita mengarah ke 22/1000 kelahiran. Infrastruktur air minum pada intinya ada lah pemakaian secara bersama. Air mi-num harus diberikan seadilnya. Di Jakarta misalnya, masyarakat tanjung priuk sana masih membeli air Rp 8000/gallon sementara warga Pondok indah hanya membayar sekitar Rp 3000/ m3. Melalui perpres ini, PDAM sebagai ujung tombak pelayanan air minum saya harap dapat memberikan pelayanan seluas-luasnya kepada masyarakat dengan terus difasilitasi oleh pemerintah pusat. (dvt)

IPA Pramuka PDAM Banjarmasin17

“Masa lalu PDAM yang buruk akibat tidak bisa bayar utangdan harus restrukturisasi tidak boleh terulang lagi. “

Tamin M. Zakaria Amin

8 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 9: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

ALangkah Awal

Promosi Kesehatan

Gebyar Pamsimas Kabupaten Kuningan

LIPUTANKHUSUS

Lipu

tan

Khus

us

Air minum dan sanitasi merupakan sektor pelayanan publik yang berkaitan erat dengan usaha pengentasan kemiskinan. Tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di perdesaan dan daerah pinggiran kota, mempengaruhi kondisi kesehatan dan lingkungan masyarakat yang selanjutnya akan berdampak terhadap tingkat perekonomian keluarga. Penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sani-tasi yang berkualitas akan berdampak pada pening katan kualitas lingkungan dan ke-sehatan masyarakat, yang tentunya ber-pe ngaruh pada peningkatan produktivitas masyarakat. Berangkat dari keinginan itu, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) digagas dengan tujuan utama meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat

Praktek CTPS oleh anak SD di Gebyar PamsimasKabupaten Kuningan

S. Bellafolijani*), Dessi Irdina**) dan Widya Anantya***)

miskin perdesaan dan daerah pinggiran kota. PAMSIMAS juga membiasakan masyarakat untuk menerapkan praktek hidup bersih dan sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air mi-num dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh masyarakat sendiri. Melalui realisasi pelak-sanaan program PAMSIMAS, diharapkan ke-butuhan masyarakat akan air minum dan sanitasi yang layak dapat terpenuhi sehingga akhirnya mampu meningkatkan kesehatan dan tingkat sosial ekonomi mereka. Menjadi salah satu lokasi PAMSIMAS, Kabupaten Kuningan Jawa Barat mengadakan Gebyar PAMSIMAS pada akhir 27 – 28 Maret 2010 lalu. Acara yang diprakarsai oleh

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 9

Page 10: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

tersebut yaitu, stop BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, serta pengelolaan sampah dan limbah cair rumah tangga. Dalam acara itu juga diadakan berbabagai perlombaan seperti membaca puisi PHBS, pidato PHBS, cerdas cermat sehat, menggambar poster PHBS, kebersihan dan keindahan tenda, lomba kreasi seni, lomba opera PHBS dan jelajah alam. Ulasan berikut menggambarkan keber hasilan Program PAMSIMAS di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat:Program PAMSIMAS 2008Program PAMSIMAS di Kabupaten Kuningan periode tahun 2008 – 2009 telah dilaksanakan di 24 desa pada 18 kecamatan. Desa Program PAMSIMAS Tahun 2008 Kabupaten Kuningan sejumlah 9 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Semua desa telah menyelesaikan semua kegiatan Program PAMSIMAS. Gam bar an pelaksanaan Program PAMSIMAS di desa tahun 2008 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan Program PAMSIMAS Kabupaten Kuningan tahun 2008 di sembilan desa telah meningkatkan akses air minum dari 45% menjadi 85% dan akses sanitasi dari 33% menjadi 69%. Semua sarana air minum telah berfungsi dan dikelola oleh Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS) yang dibentuk di setiap desa. Hasil pemicuan CLTS telah menambah akses jam ban di seluruh desa. Saat ini 3 desa yang telah mencapai status ODF, yaitu Desa Bagawat, Sumberjaya dan Gewok. Melalui kegiatan pemicuan CLTS, diharapkan jumlah jamban di masyarakat akan terus bertambah dan diharapkan seluruh desa dapat

Tabel 1. Hasil Pelaksanaan Program PAMSIMASKabupaten Kuningan Tahun 2008

No

123456789

(Jiwa)

4,1842,2753,0962,9131,4683,0261,5092,7701,509

22,750

(KK)

1,101595878972468725283703485

6,210

Air Minum

70%84%69%94%96%92%93%77%87%

85%

Sanitasi

70%60%

100%55%60%65%61%

100%100%

75%

Kecamatan

Sindang AgungGarawangiGarawangiKarangkencanaKarangkencanaKramatmulyaNusaherangCiwaruSalajambe

Kabupaten Kuningan

Desa

TarajuPakembanganGewokTanjungkertaSimpayjayaCilowaKertayugaSumberjayaBagawat

Jumlah Penduduk Akses AkhirAir Minum

50%48%44%42%45%42%53%40%45%

45%

Sanitasi

29%13%18%26%29%55%44%28%56%

33%

Akses Awal

Pembacaan ikrar lima pilar STBM oleh siswa SD

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) 15 desa penerima PAMSIMAS 2009 ini merupakan wujud apresiasi warga yang telah menyelesaikan pembangunan sarana penyediaan air minum dan sanitasi. Jerih payah masyarakat terbayar dengan dirasakanya manfaat PAMSIMAS. Air minum sekarang sudah mudah didapatkan, derajat kesehatan masyarakat pun meningkat de-ngan di terap kannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mereka tidak lagi Buang Air Besar (BAB) sembarangan, dan mulai menerapkan praktek cuci tangan pakai sabun di rumah dan sekolah. Dalam laporannya, Kadis Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan Lili Suherli menyampaikan bahwa Kabupaten Kuningan telah memulai PAMSIMAS di sembilan desa pada tahun 2008 yang kemudian di 15 desa pada tahun 2009. Lili menuturkan, PAMSIMAS telah berhasil menyentuh berbagai aspek, seperti sektor kesehatan, pendidikan, pem-ber dayaan masyarakat, ekonomi, dan pem-bangunan. Dari pelaksanaan PAMSIMAS 2009, seba-nyak 5.332 KK atau 44.584 jiwa telah men-dapatkan pelayanan air minum. Selain itu, sarana sanitasi seperti jamban dan tempat cuci tangan telah dibangun di sekolah-sekolah yang terdapat di desa-desa sasaran PAMSIMAS. Usai membuka acara Gebyar PAMSIMAS, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda men jelaskan bahwa Gebyar PAMSIMAS me-rupakan langkah awal promosi kesehatan di sekolah dan masyarakat. Kegiatan ini juga dapat digunakan sebagai ajang pelatihan kader untuk ikut mempromosikan kesehatan dan mendorong budaya PHBS di masyarakat. “Diharapkan momentum ini menjadi awal penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan tentunya dapat dijadikan contoh bagi desa lain,” lanjut Aang. Acara Gebyar PAMSIMAS diramaikan dengan gebyar Cuci Tangai Pakai Sabun (CTPS), Deklarasi open defecation free (ODF), dialog dengan Muspida Kabupaten Kuningan dengan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) sebagai wakil masyarakat, dan penghancuran jamban cemplung sebagai tanda dimulainya pembangunan saranan sanitasi yang sehat melalui PAMSIMAS. Seluruh aksi kreatif ini menggambarkan keberhasilan pelaksanaan PAMSIMAS serta komitmen masyarakat untuk membudayakan lima pilar STBM yang menjadi pendukung program PAMSIMAS. Kelima pilar STBM

10 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 11: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

LIPUTANKHUSUS

Tabel 2. Hasil Pelaksanaan Program PAMSIMASKabupaten Kuningan Tahun 2009

No

123456789

101112131415

Kecamatan

DarmaDarmaDarmaHantaraMaleberMaleberPasawahanMandirancanPancalangCiawigebangCiawigebangCidahuKadugedeCiwaruCipicung

Kabupaten Kuningan

Desa

CikupaCipasungKawahmanuk HantaraPadamulyaCikahuripanPadamatangRandobawailirTarikolotCihaurCigarukgakCikeusikCisukadanaCiwaruSalareuma

(Jiwa)

2,2183,5871,5751,9243,1583,8951,1213,7131,3954,2544,0212,814979

7,1392,353

44,146

(KK)

421797315504533

1,142326

1,039381

1,137998598231

1,666502

10,590

Jumlah PendudukAir Minum

90%81%90%

100%71%

100%100%79%

100%80%

100%100%100%90%99%

92%

Sanitasi

100%100%100%75%60%70%41%

100%25%

100%100%71%53%

100%100%

80%

Akses AkhirAir Minum

23%52%18%53%45%48%50%26%35%51%55%48%11%50%22%

39%

Sanitasi

30%67%83%68%56%68%32%21%21%53%54%70%32%75%47%

52%

Akses Awal

mencapai status ODF. Untuk mendukung kegiatan PHBS di sekolah, di desa tahun 2008 telah dibangun 16 unit jamban sekolah dan 36 unit tempat cuci tangan.

Program PAMSIMAS 2009Gambaran pelaksanaan Program PAMSIMAS di desa tahun 2009 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

minum di 15 desa telah meningkatkan akses air minum dari 39% menjadi 92%. Sedangkan akses sanitasi meningkat dari 52% menjadi 80%. Ada 8 desa telah mencapai ODF, yaitu desa Cikupa, Cipasung, Kawahmanuk, Radobawailir, Ciha ur, Cigarukgak, Ciwaru dan Salareuma. Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAMS) telah di bentuk di semua desa. Melalui kegiatan pemicuan CLTS, diharapkan jumlah jamban di masyarakat akan terus bertambah dan diharapkan seluruh desa dapat mencapai status ODF. Untuk mendukung kegiatan PHBS di sekolah, di desa tahun 2009 telah dibangun 34 unit jamban sekolah dan 180 unit tempat cuci tangan.

PROGRAM PAMSIMAS 2010Kabupaten Kuningan sedang memper-siapkan pelaksanaan Program PAMSIMAS

Foto Atas : Bupati Kuningan membuka gebyar pamsimas

Foto Bawah : Dialog Bupati dan masyarakat

Dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan Program PAMSIMAS Kabupaten Kuningan tahun 2009 telah menyelesaikan seluruh kegiatannya. Pemba ngunan sarana air

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 11

Page 12: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

dalam APBD tahun 2010 sebesar Rp. 1,25 milyar dengan rincian sebagai berikut :1. Dana pendamping APBN untuk 12 desa

sebesar Rp. 330.000.000,-2. Dana desa replikasi untuk 3 desa sebesar

Rp. 660.000.000,-, dan3. Biaya operasional sebesar Rp.

260.000.000,-*) Ketua CPMU Pamsimas **) & ***) PMC Pamsimas Provinsi Jawa Barat dan

Banten

LIPUTANKHUSUS

Tahun 2010. Desa-desa tahun 2010 telah ditetapkan melalui SK Bupati Kuningan No. 690/719/BAPPEDA tanggal 22 Maret 2010. Berikut daftar desa Program PAMSIMAS dan Desa Replikasi Kabupaten Kuningan tahun 2010.

No

123456789

101112131415

Kecamatan

PadabeungharSumbakelingBabakan JatiTundaganBakonGunung SirahPaninggaranSitu SariKutawaringinSubangKarangkancanaGunung SariBabakan MulyaPinaraRambatan

Keterangan

Desa ReplikasiDesa ReplikasiDesa Replikasi

Tabel 4. Daftar Desa Program Pamsimas & Replikasi Kabupaten Kuningan Tahun 2010

Desa

PasawahanPancalangCigandamekarHantaraDarmaDarmaDarmaDarmaSelajambeSubangKarangkancanaCimahiCigugurCiniruCiniru

Suasana semarak Gebyar Pamsimas di Kabupaten Kuningan

Penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sani tasi yang berkualitas

akan berdampak pada pening katan kualitas lingkungan dan ke­

sehatan masyarakat, yang tentunya ber pe­

ngaruh pada peningkatan produktivitas masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Kuningan telah me ngalokasikan anggaran untuk Program Pam simas

12 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 13: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Keteledoran Engineer

Membawa Bencana

Salah satu bangunan yang terkena musibah gempa bumi di Padang

K Kasus pemberian dana talangan (bailout) terhadap Bank Century memang membuat banyak orang terhenyak dengan nilai ke-rugi an negara yang tak sedikit. Namun ke-jahatan “Engineer” atau kita bisa haluskan dengan istilah keteledoran Engineer, juga perlu mendapat sorotan bersama karena dampaknya bisa berkali lipat dibanding kasus Bank Century. Kerugian akibat kerusakan bangunan yang begitu besar telah berulang terjadi di Indonesia, dari yang paling segar diingat

Info

Bar

u 1 INFOBARU 1

seperti gempa dan tsunami Aceh, Nias, Tasik-malaya, Manokwari, dan Padang, Suma tera Barat. Semua itu terang-terangan “mene-lan” uang rakyat, mungkin sudah lebih dari puluhan triliun. Tentu tidak banyak orang sadar berapa tiliun kerugian yang diakibatkan. Apa ini akan dilupakan? Demikian ungkapan dari dua pakar konstruksi Indonesia ketika bicara di seminar nasional sehari yang diadakan oleh Universitas Negeri Padang (UNP) bekerjasama dengan JICA di Gedung Serba Guna Fakultas Teknik

Zulmadi*)

pada Maret 2010 lalu, serta pada kursus singkat yang dilakukan oleh HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia) Provinsi Sumatera Barat di INA Muaro, akhir Maret 2010 lalu. Sudah berapa banyak korban jiwa dan harta yang sudah ditelan saat terjadi bencana-bencana besar tersebut. Semuanya menurut para ahli itu diduga “ada” akibat keteledoran para Engineer dalam melakukan aktivitas profesinya. Baik sebagai perencana, pelaksana, maupun sebagai pengawas di bangunan-bangunan dan rumah-rumah

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 13

Page 14: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

yang runtuh dan pada akhirnya memakan korban jiwa pengunjung, pemilik, dan penyewa. Di Sumatera Barat saja misalnya pada gempa 2007 dan 2009 yang lalu, kerusakan atas konstruksi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Besar kerugian pada tiap gempa bisa dihitung sediri oleh para penulis. Anggaplah untuk kerusakan ringan mesti dibayar senilai 35% dari total biaya bangunan. Sedangkan untuk rusak sedang sebesar 45% dan untuk kerusakan berat lebih kurang sebesar 60% dari total nilai bangunan yang penyusutannya diperkirakan rata-rata 2,5% pertahun. Dengan luas rata-rata bangunan yang rusak anggap saja 36 m2, dan biaya bangunan per meternya Rp. 1.500.000, maka besar kerugian dapat penulis hitung sendiri.

Keteledoran Engineer, dalam arti singkat adalah manusia yang memiliki keahlian tertentu di bidang perancangan dan perekayasaan, atas alat-alat tertentu, dengan menggunakan me to de-metode tertentu, serta peralatan ter tentu untuk membuat konstruksi tertentu. Apakah itu, Mesin, Tenaga Pembangkit, dan Penghancur, Bangunan Gedung, Bendungan, dan sebagainya. Dengan keahlian yang dimilikinya itu, para Engineer itu dalam menjalankan profesi keahliannya ada yang melibatkan dirinya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hing ga ke pemanfaatan dan penghapusan atau penghancuran dari produk rekayasa yang diciptakannya itu. Namun karena aturan dan kebijakan pemerintah kita, saat ini para Engineer perencana tidak dapat ter libat dan melibatkan diri secara penuh dalam pelaksanaan maupun pengawasan. Perencana hanya dapat ikut serta sebatas monitoring dan pengawasan dan rapat-rapat berkala saja pada saat pelaksanaan konstruksi itu dimulai.

PerencanaanPada tahap perencanaan, para Engineer biasa nya lebih banyak melakukan kegiatan nya di atas meja atau di ruang kantor. Sesekali untuk mendapatkan data-data untuk diolah, mereka mesti turun ke lapangan, seperti dalam perencanaan konstruksi bangunan, mulai dari penentuan titik atau tapak bangunan hingga ke penentuan daya dukung lahan untuk memikul konstruksi bangunan yang akan didirikan. Keteledoran para engineer pada saat perencanaan ini, biasanya terjadi akibat kemalasan dan takut rugi alias ingin untung nya secara sepihak. Semua data yang mesti didapat dari lapangan cukup diambil dari referensi melalui media tertentu saja. Misalnya data sondir atau pengujian tanah dan daya dukung tanah, diambil dari dokumen – dokumen yang sudah ada dan sudah dibuat oleh si perencana sebelumnya. Begitu juga untuk ukuran-ukuran dimensi struktur, apa-

Sumber : Data Kesbang Linmas 25 Oktober 2009; 26 September 2007; 13 Maret 2007

No

A

123456

B

123456789

10

RB

234

1070730776

4.5863.8852.679978

000

4700

13.302

RS

404

391.519

--

5.1913.2911.894914

000000

12.892

RR

47150

1.843-

99

6.8705.0011.6562.190

000

15800

17.897

RB

18985400-0

03.767

3500

3.590--

2.644

11.961

RS

16465000-5

04.672

8600

4.891-

440

11.322

RR

28928400-

28

04.853

597000

5.594--

2.145

15.725

RB

37.5878.619

-17--

2970.83312.634

145171

32402.173

---

135.448

RS

38.4851.633

-164

--

-12.6303.653243

-3.0465.410

---

65.264

RR

40.40613.376

50413

--

1054.4424.265357920

2.86211.386

---

78.804

Kerusakan Unit Rumah Akibat gempa

30 September 2009 Kota/Kabupaten

Kota

PadangPariamanBukittinggiPadang PanjangSolokPayakumbuh

Kabupaten

Tanah DatarPdg. PariamanAgamSolokPasamanPasaman BaratPesisir Selatan50 KotaSolok SelatanKep. Mentawai

Total

Kerusakan Unit Rumah Akibat Gempa September 2007

6 Maret 2007 12, 13 September 2009

kah itu kolom dan balok, adakalanya si engineer “serakah”. Mereka hanya cukup me-li hat gambar-gambar perencanaan lama yang sudah direncanakan oleh engineer sebelumnya untuk lokasi bangunan yang berbeda. Misalnya untuk bangunan tiga atau empat lantai, para Engineer cukup mencari gambar-gambar bangunan tiga lantai dan empat lantai yang sudah ada, dan dia cukup melihat berapa dimensi untuk masing-masing strukturnya tadi. Itulah yang dijadikannya sebagai bahan untuk pelaksanaan struktur bangunan, yang kini telah banyak memakan korban jiwa dan harta itu.

Pelaksanaan Pada saat pelaksanaan, dengan bertolak kepada kebijakan yang ada si perencana mu-lai “lepas” tangan. Menjelang pelaksanaan penentuan tapak bangunan. Pihak pelaksana sudah diikat dengan kontrak yang dimulai dari Surat Penunjukan Pemenang yang ada kalanya di ikuti dengan Surat Perintah Kerja, dimana se suai pula dengan ketentuan yang ada yang mesti dituruti dan diikuti, bahwa pihak pelaksana paling lambat seminggu sesudah turunnya surat perintah kerja harus memulai pekerjaan. Dan saat memulai pekerjaan itu, pihak perencana mungkin secara kebetulan juga sedang melakukan presentasi di tem-

14 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 15: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

INFOBARU 1

Keteledoran para engineer pada saat perencanaan ini, biasanya terjadi akibat kemalasan dan takut rugi alias

ingin untung nya secara sepihak.pat yang lain, sehingga saat pendirian dan penentuan tapak bangunanpun tidak diikuti oleh pihak perencana tadi. Jika alasannya tepat, dan misalnya berdalih menghindari biaya transportasi dan biaya lainnya untuk mengikuti penempatan titik lokasi tadi, bagaimana? Begitu juga halnya dalam me-nentukan ukuran-ukuran atau dimensi kolom dan pembesian lainnya yang diragukan oleh pihak pelaksana atas karya dari pihak perencana tadi. Na’udzubillahi min dzalik!

Pengawasan Keteledoran terjadi dimulai dari tak seban-ding nya jumlah tenaga yang ada di pihak si pemberi jasa dengan produk-produk yang disediakan oleh pengguna jasa, dalam hal ini pengguna jasa konsultan pengawasan. Hal itu juga disebabkan oleh beberapa hal, antara lain mahalnya biaya pembuatan perlengkapan administrasi ketenagaan pengawasan yang mesti ditanggung oleh pemberi jasa konsultan pengawasan, maka hal itu menyebabkan kurang nya keberadaan tenaga pengawas di lapangan. Untuk satu bidang pekerjaan bangunan saja, pihak konsultan harus menu-

run kan tenaga-tenaga pengawasan dengan keahlian yang berbeda, misalnya ada ahli arsitektur, ahli struktur, ahli Mekanikal dan Elektrikal, dan ahli pertamanan serta ahli – ahli ukur lainnya. Dalam kenyataannya, mungkin karena keterbatasan dana dan juga keserakahan, maka ahli-ahli yang diturunkan oleh konsultan pengawaspun juga tidak sebagaimana yang diharapkan untuk suatu konstruksi bangunan.

Kontroversi Kerusakan dan keruntuhan bangunan aki-bat bencana bukan disebabkan oleh para engineer saja, tapi juga tidak lepas dari tang-gungjawab si produsen produk, seperti pro-dusen yang bergerak untuk memproduksi besi beton. Ketentuan pemerintah jelas me-negaskan pada tulangan-tulangan pokok di larang menggunakan besi polos, tapi mut-lak besi ulir. Dalam kenyataannya, untuk bangunan-bangunan sederhana yang juga meng gunakan tulangan pokok dengan dia-meter tertentu kenapa masih diproduksi. Misalnya besi diameter 12 semestinya juga harus berulir, tapi dalam kenyataan yang ada

dilapangan besi 16 dan 19 pun masih ada yang polos.

Pembebanan Fakta di lapangan menjelaskan, kerusakan bangunan akibat bencana gempa juga disebabkan oleh pembebanan yang tidak seimbang pada tiap lantai. Artinya semakin tinggi lantai bangunan maka semestinya pembebanan pada lantai yang lebih atas mesti lebih ringan dari lantai yang dibawah. Tapi dalam kenyataannya pada lantai atas juga selalu diberikan fasilitas dan penggunaan dan pembebanan yang berlebihan. Seperti pada hotel-hotel mewah di kota-kota besar, pada lantai atas jumlah kamar juga jauh lebih besar dari pada lantai di bawahnya. Hal ini mungkin juga karena komersialisasi view, karena pada lantai yang lebih tinggi biasanya viewnya jauh menarik dari lantai yang di bawahnya. Pada lembaran yang sederhana dan ter-batas ini, sebagaimana yang diuraian se-cara singkat di atas, maka ada beberapa hal yang perlu penulis tekankan. Sudah saatnya pihak-pihak terkait untuk memikirkan segera mungkin mendirikan Laboratorium Forensick Konstruksi Bangunan Runtuh akibat kelalaian para Engineer. Perlu juga dipikirkan untuk peninjauan kembali kebijakan pemerintah atas tanggungjawab profesi dalam menjalan-kan tugasnya, mulai dari perencana, pelak-sana, dan pengawas. Keterpaduan lembaga dalam hal me ren-cakan dan produksi, contohnya dalam ke-tentuan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk tulangan pokok tidak boleh menggunakan besi polos, tapi besi polos untuk diameter yang juga untuk tulangan pokok masih diproduksi. Sudah saatnya pihak-pihak terkait untuk mempermudah proses pengeluar-an sertifikat-sertifikat keahlian, tanpa mem-beratkan pihak tenaga-tenaga ahli, dan pe rusahaan. Hal itu juga perlu diikuti oleh pa ra engineer untuk mengatur tugas harian dan membuatkan laporan aktifitas harian dalam penyelenggaraan tugas pro-fesinya untuk meng hadapi proses-proses pe ngadilan. Sudah saatnya juga lembaga-lembaga teknis non pemerintahan dan ben tukan pemerintahan untuk ikut aktif dalam pemantauan, terakhir, untuk para Engineer, sadarlah bahwa membangun ada-lah menjamin keselamatan. Semoga HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia), dapat menjaga nama baik, seluruh anak bangsa.*) Kepala Sekretariat Masyarakat Peduli Peru mah an

dan Pemukiman (MP3I) Sumatera Barat

Salah satu bangunan yang terkena musibah gempa bumi yang terjadi di Padang

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 15

Page 16: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Info

Bar

u 2

Lingkungan Hijau Melalui Pengelolaan

Sampah

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Gerbang Permata Pakis:

Gerbang masuk menuju BKM Gerbang Permata Pakis

16 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 17: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

INFOBARU 2

Foto Atas : Salah satu sudut Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya yang tampak asriFoto Bawah : Pembibitan Adenium

M Memasuki wilayah Kelurahan Pakis di Kecamatan Sawahan, Surabaya, kesan pertama yang didapat adalah hijau dan sejuk. Seperti menapaki sebuah kebun tanaman hias. Di hampir setiap bagian depan rumah terdapat berbagai tanaman, baik tanaman hias maupun tanaman obat. Tanaman yang tumbuh subur di pot-pot itu, tertata sangat rapi dan bersih. Hal lain yang menonjol dari kawasan ini adalah, tidak mudah bagi kita untuk melihat secuil sampah pun yang mengganggu pe-mandangan. Hampir di berbagai sudut ter-lihat tempat sampah dengan warna-warna cerah yang diimbuhi teks petunjuk untuk memisahkan sampah organik dan non-organik. Padahal beberapa tahun sebelumnya wilayah ini sangat kotor, tidak indah, dan tidak terawat. Perjuangan berat dari para anggota BKM Gerbang Permata Pakis yang dibentuk untuk menjalankan program P2KP tidaklah sia-sia. Berbagai hasil telah dicapai, bahkan kelurahan ini berhasil menjuarai berbagai perlombaan lingkungan. BKM yang didirikan pada 10 September tahun 2003 ini dan ber-anggotakan 13 orang, kini telah memiliki beberapa divisi yang berkembang pesat dan mulai memberi manfaat nyata kepada warga di kelurahan ini. Jumlah penduduk Kelurahan Pakis sebanyak 39 ribu jiwa dengan mata pencarian utama masyarakatnya menjadi pertukangan, peda gang, menjadi pegawai, dll. Kelurahan ini memiliki luas 246 Ha dan memiliki 93 RT dan 10 RW.

Pembudidayaan Tanaman Hias Secara SwadayaTujuan awal BKM Gerbang Permata Pakis adalah mencari solusi untuk mengelola ling-kungan agar hijau dan sehat. Kemudian dipu-tuskan untuk melangkah dengan melakukan budidaya tanaman hias secara swadaya. Tanaman yang dibudidayakan antara lain: adenium, lumeria, paprika, jahe merah, serai, mahkota dewa, kumis kucing, daun dewa, dan pecut kuda. Kegiatan bersih-bersih dan menghijaukan lingkungan menjadi acara yang sangat mena-rik dan menyenangkan bagi warga setelah mereka sendiri melihat dan merasakan hasil-nya. Ditambah lagi dengan adanya lom ba ‘lingkungan yang hijau dan bersih (green and clean)’ yang diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Daerah dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Surabaya. Hasilnya, pada

perlombaan tersebut, sebanyak 83 KK yang menghuni Gang Kembang Kuning Kulon III, RW IV/ RT 6, pada tahun 2005 berhasil menduduki posisi ke-10. Kemudian pada tahun 2006 berhasil memperbaiki prestasinya dengan menduduki posisi ke-8.

Komunitas Merdeka Sampah Setiap anggota BKM Pakis berusaha mem-berikan informasi sebanyak-banyak nya ten-tang manfaat dan pengertian neigbourhood development kepada ma sya rakat. Tujuannya agar anggota dan masyarakat secara bersama

dapat menciptakan lingkungan yang tertata asri guna meningkatkan kesejahteraan komu-nitas. Sejak tahun 2004, program pengelolaan sampah mandiri berbasis komunitas telah melahirkan relawan-relawan warga yang berkomitmen membangun lingkungan sehat. Berkat kerja keras, pada tahun 2006, kawasan ini berhasil memperoleh posisi ke tiga dalam kategori Komunitas Merdeka Sampah. Kegiatan membersihkan lingkungan itu sen diri sebetulnya hanya dianggap se-bagai batu loncatan semata. Menurut mere-

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 17

Page 18: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

ka, setelah lingkungan bersih dan sehat, akan lebih mudah untuk mencapai tujuan utamanya yaitu bagaimana meningkatkan aktivitas di semua aspek kehidupan yang lain, seperti aspek ekonomi dan aspek kesehatan.

Kemitraan BKMBKM Gerbang Permata Pakis sejak tahun 2004 telah membuka diri untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Diantaranya melalui program Musrenbang, yaitu Prog ram Penanggulangan Kemiskinan Milik Ma s ya rakat (PJM PRONANGKIS) yang telah disinkronkan dengan Pemerintah Kelurahan. Selain itu, ker jasama antara BKM dengan Kelompok Pe-duli yang dilakukan melalui Jaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara). Keranjang takakura digunakan un tuk menampung sampah olahan tiga pe nam pung-an. Keranjang ini diproduksi oleh Pusat Pem-berdayaan Masyarakat Kota (PPM) Uni versitas Surabaya dan dijual dengan harga Rp. 75.000 per buah. Untuk seluruh Kelurahan Pakis te-lah didistribusikan sebanyak 800 keranjang untuk 800 KK. Seluruh warga telah dilatih untuk memanfaatkannya; Karena keberhasilan BKM Gerbang Per-mata Pakis, banyak BKM dan instansi dari pelosok Indonesia kemudian tertarik untuk mempelajari hal-hal apa saja yang sudah ber-hasil diraih oleh BKM ini. Mereka adalah dari BKM-BKM dari Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, serta Bap peko, Bap-peprop, dan Bappenas. Para anggota BKM Gerbang Permata Pakis juga sering diminta untuk menjadi na-rasumber dalam berbagai sosialisasi dan lo kakarya pengelolaan sampah mandiri ber-basis komunitas. BKM Gerbang Permata Pakis terus me-nyusun dan mengajukan proposal ker ja sa -ma demi keberlanjutan program penge lo-laan lingkungan kepada berbagai LSM dan perusahaan swasta, baik asing maupun na-sional. Langkah ini dilakukan demi meman-tapkan gerakan penanggulangan kemiskinan dengan memanfaatkan Social Responsibility (tanggung jawab sosial) perusahaan-pe r-usahaan. Antara lain proposal Program St-ra tegis Pengembangan Ekonomi berbasis Ke masyarakatan (Prospek) yang ditujukan un tuk meraih investasi Citizen Base Initiative (CBI) dari Asoka Foundation dan penguatan kelompok perempuan dari Golden Fund for Women yang bermarkas di San Fransisco USA.Tim Sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan

INFOBARU 2

Lembaga

Yayasan Uli Peduli (Unilever Indonesia)

World Vision (Wahana Visi Indonesia)

Program

Mengadakan pelatihan pengelolaan sampah setiap dua minggu sekali dengan tema ’paradigma hidup sehat dan perilaku ramah lingkungan’;

Demi menjadikan lingkungan bersih sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat, maka pengelolaan sampah dan lingkungan dipertandingkan antar kelurahan.

Kelurahan Pakis termasuk diantara 12 kelurahan terbaik;

Pengadaan 115 gerobak sampah. Kerjasama ini dilakukan sejak tahun 2005;

Program Kemitraan dengan Lembaga Swasta

Penghargaan

BKM Award tingkat Nasional 2005 dalam rangka Hari Habitat Dunia

Juara I pengelolaan sampah konvensional (pengelolaan sampah melalui pemilahan secara manual oleh warga) tingkat Kota Surabaya

Proposal terbaik pengelolaan sampah mandiri (dengan bantuan BKM) yang mendapatkan penghargaan dari Energi Globe (melalui Yayasan Uli Peduli Unilever), untuk wilayah RW III

RW VI sebagai Juara 3 pengelolaan sampah mandiri (pengelolaan sampah dengan sentuhan teknologi melalui pemanfaatan media Takakura dan KRT) tingkat kota Surabaya.

Tahun

2005

2005

2005, 2006

2006, 2006

Penghargaan yang Diterima

No.

1

2

3

4

Dinas

Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman

Pemerintah Kota Surabaya melalui dana APBD

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)

Program

Bantuan Pembangunan Perumahan Swadaya beru-pa dana bergulir untuk pembangunan/rehabilitasi perumahan swadaya bagi warga yang kurang mampu.

Saat ini sudah berkembang menjadi 48 peminjam dengan total asset sebesar Rp 75.403.295,-

• PembangunanPuskesmasBarudiwilayahRWVItermasuk fasilitas rawat inap (24 jam);

• Pavingisasijalankampong;• Rehabilitasi TK & SD Pakis Jaya (RW III) menjadi

bangunan dua lantai;• Pembuatanjoggingtrack;• Perencanaanpenghijauandanpembuatanhutan

kota di jalur hijau Dukuh Kupang Timur I RW IX Kelurahan Pakis;

• Bantuan berupa komposter aerob skala rumahtangga. Warga menyebutnya keranjang sakti takakura. Fungsinya sangat efektif dalam mengu-rai sampah basah serta sampah kering. Sampah basah diurai menjadi kompos, sampah kering didaur ulang;

• Saat ini sedangdikembangkankomposteraerobskala komunal untuk ditempatkan di setiap RT/RW wilayah Kelurahan Pakis;

Program Kemitraan dengan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya

18 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 19: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Procurement Unit Kota Surabaya

Inov

asi 1

INOVASI 1

P Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) masih mem butuhkan agenda reformasi yang se-ri us. Karena itu dibutuhkan sebuah Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebagai indikator pencapaian reformasi serta publikasi berkala sebagai wujud transparansi kepada rekanan yang berkinerja baik. Inilah yang sedang diupayakan Urban Sector Development Re-form Project (USDRP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum kepada para pesertanya. Upaya ini pernah berjalan baik di Filipina. USDRP sedang meng hidupkan kembali ruh reformasi pe-ngadaan barang dan jasa dari negeri itu ke Indonesia. Inisiatif pembentukan ULP sudah dimulai

Hidupkan Ruh Reformasi PBJdi Indonesia

Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Kota Surabaya

di beberapa Pemerintah kabupaten/kota pe-serta USDRP, seperti Kota Palangkaraya, Kota Cimahi, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kota Palopo, Kabupaten Barru dan Kota Banda Aceh. Sedangkan publikasi untuk rekanan yang mempunyai kinerja baik salah satunya telah dilakukan oleh Pemda yang bukan peserta USDRP, yaitu Kota Blitar. Sebagian besar Pemda berinisiatif mem-bentuk ULP dengan dasar pertimbangan untuk mengantisipasi berlakunya aturan di Keppres 80/2003 dan perubahannya, bahwa seluruh panitia pengadaan harus mempunyai sertifikasi pengadaan nasional. Saat ini, secara rata-rata baru sekitar 20% dari staf Pemda yang mempunyai sertifikat tersebut.

M. Reva Sastrodiningrat *)

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 19

Page 20: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Pedoman pembentukan ULP barang/jasa mengacu pada Keppres 80/2003 dan per-ubahannya, Perpres 8/2006 dan Per aturan Kepala LKPP No. 002/PRT/KA/VII/2009 me-ngenai Pedoman Pembentukan ULP Barang/jasa Pemerintah. Selain itu, berdasarkan Draft Perpres Pengadaan Barang dan Jasa yang me rupakan Revisi dari Keppres 80/2003, se-lambat-lambatnya akhir tahun 2014, Pemda diharapkan telah membentuk ULP. Melalui agenda reformasi USDRP di bidang pengadaan barang dan jasa, di-harapkan pemda kota/kabupaten peserta USDRP yang belum membentuk ULP agar dapat meningkatkan pemahaman mengenai mekanisme ULP serta kelebihan dari pem-bentukan unit tersebut. Sedangkan bagi Pem da yang telah membentuk ULP, akan lebih fokus dalam meningkatkan kualitas pelayanan agar pelaksanaan ULP dapat lebih profesional, kelembagaan ULP dapat lebih independen, dan terdapatnya peluang pengembangan karir yang diimbangi dengan sistem kompensasi yang memadai bagi panitia pengadaan. Selain itu terkait dengan mekanisme publikasi kepada rekanan yang mempunyai kinerja baik, terutama dalam pe laksanaan paket kegiatan di Pemda, di-harapkan dapat direalisasikan oleh Pemda Kota/Kabupaten peserta USDRP yang men-cakup penetapan kriteria, aturan main, so-sialisasi, yang tentunya akan berdampak terhadap peningkatan profesionalisasi pe-nga daan barang dan jasa (PBJ).

Berbagi Pengalaman dengan FilipinaPemerintah Philipina memiliki 43.500 unit pelayanan pengadaan yang ha rus diorganisir di bawah undang-undang reformasi pe nga-daan barang dan jasa yang dikeluarkan tahun 2003. Undang-undang re formasi barang dan jasa ini menyatukan kurang lebih 150 peraturan atau undang-undang pengadaan barang dan jasa yang sudah dikeluarkan, baik oleh lembaga-lem baga di tingkat pemerin tah pusat/pemerintah daerah, BUMN maupun BUMD dan lembaga-lambaga lainnya yang ada di Philipina. Pada awal berdirinya Unit PBJ terpusat yang berada di bawah Departemen Ang-garan dan Manajemen, unit ini memiliki fungsi untuk memberikan penyediaan suplai peralatan kantor yang digunakan secara ru tin setiap harinya (seperti kertas, folder, ballpoint, pensil sampai dengan komputer) oleh lembaga negara/departemen/pemda. Setiap lembaga negara/departemen/pemda

membeli 350 jenis peralatan kantor melalui unit tersebut. Unit ini tidak mendapatkan subsidi dari pe me rintah, tetapi diperbolehkan me narik service fee dari lembaga negara/ departemen/pemda yang menggunakan jasa unit tersebut maksimal 5 %, yang digunakan untuk biaya operasional seperti membayar gaji dan biaya-biaya sewa yang diperlukan. Hal tersebut membuat unit ini terbebas dari desakan ataupun tekanan politik yang biasanya meng-intervensi transaksi-transaksi PBJ. Permasalahan yang dihadapi pada sa-at itu adalah ; 1) keengganan melakukan perubahan, 2) keengganan supplier untuk ikut PBJ melalui unit ini dikarenakan pengalaman buruk masa lalu, 3) merubah pola pikir, 4) keengganan kehilangan kewenangan dalam PBJ dan 4) membuat standar kualitas barang yang dapat diterima semua pihak.

TantanganTantangan utama pada awal terbentuknya

unit ini diantaranya: pertama, masih kurang-nya pengalaman dalam melaksanakan PBJ secara terpusat, hal tersebut dikarenakan unit ini belum terlalu lama terbentuk sehingga masih butuh beberapa penyesuaian dalam pelaksanaannya. Kedua, belum adanya man-dat bagi unit ini untuk menginstitusikan pe ngadaan secara terpusat. Ketiga, bagai-mana meyakinkan para supplier untuk ber-partisipasi dalam kegiatan PBJ yang diadakan unit ini. Ini disebabkan adanya pengalaman buruk terkait dengan unit sejenis di masa lalu. Keempat, kurangnya kesadaran lembaga negara/departemen/pemda terkait dengan adanya unit ini. Kelima, tantangan yang ter-besar adalah, banyak peraturan yang dike-luarkan lembaga negara/departemen/pemda yang masih menginginkan proses PBJ tetap dibawah kendali mereka

Strategi Hadapi TantanganStrategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, diantaranya melakukan

20 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 21: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

INOVASI 1

serangkaian proyek percontohan PBJ ter-pusat untuk 4 lembaga pemerintahan (De-par temen Anggaran dan Manajemen, COA, Departemen Keuangan dan Universitas Phi li pina) pada tahun 1976 untuk men-da patkan umpan balik dari pelaksanaan PBJ terpusat dan mendapatkan dukungan untuk dapat menginstitusikan PBJ terpusat. Strategi ini mendapat respon dari presiden dengan dikeluarkannya aturan LOI 775 pada tahun 1978, yang diantaranya berisikan ; 1) membentuk Procurement Council sebagai badan yang menyusun kebijakan untuk PBJ pemerintah, 2) membentuk Inter-Agency Bids and Award (IABAC) yang memiliki tugas melakukan PBJ terpusat un-tuk peralatan-peralatan kantor yang se-hari-hari dipergunakan oleh pemerintah, dan 3) mem bentuk Unit PBJ yang bertugas mengimplementasikan kebijakan PBJ ter-pusat dan melaksanakan kontrak pemenang yang dihasilkan oleh IABAC. Strategi kedua dijawab dengan menun juk orang-orang yang berpengaruh dari anggota kabinet (Pimpinan Komisi Audit, Menteri Anggaran, Menteri Keuangan dan Pimpinan

Foto Kiri : Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang & Jasa Kota SurabayaFoto Kanan : Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono memberikan sambutan dalam acara Lokakarya Peningkatan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa di Surabaya

Universitas Philipina) untuk menempati posi si kunci dalam unit ini. Strategi ketiga, yaitu membuat standar terhadap kualitas barang yang akan diadakan melalui unit ini sehingga dapat diterima oleh semua pihak. Strategi kempat yaitu dengan melaksanakan PBJ khusus dengan tetap mengacu pada peraturan-peraturan dasar PBJ, seperti ; 1) hanya melakukan pengadaan dalam volume besar, 2) melakukan pengadaan langsung dari pabrik (tidak boleh melalui perataraan) untuk mendapatkan harga yang terbaik dan 3) melakukan pembayaran secara tepat waktu (tidak lebih dari 4 hari setelah barang diterima), dengan mempersingkat proses persetujuan pembayaran.

Reformasi PBJ di FilipinaUndang-Undang reformasi PBJ yang baru tahun 2003, mengatur pembentukan Govern-ment Procurement Policy Board yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap kantor/unit pemerintahan agar mereka mematuhi UU reformasi PBJ tersebut. UU ini juga mem-batalkan pembentukan Procurement Council yang dihasilkan melalui UU LOI 755 tahun

1978 dan Procurement Policy Board yang dihasilkan melalui UU E.O. 359 tahun 1989, serta mengukuhkan mempertegas bentuk dan fungsi IABAC dan Unit PBJ terpusat. Di bawah UU yg baru, unit PBJ ini diakui sebagai satu-satunya unit yang mengadakan PBJ bagi lembaga negara/departemen/pem da yang tidak memiliki panitia PBJ ataupun tenaga-tenaga yang berkompetensi dibidang PBJ. Sebagai contoh ; unit ini pernah melakukan pengadaan persenjataan dan amunisi untuk Departemen Pertahan, pengadaan obat-obatan untuk Departemen Kesehatan dan buku-buku untuk Departemen Pendidikan. UU reformasi PBJ di Filipina juga mengharuskan adanya pengamat dari sek-tor swasta yang berasal dari organisiasi non pemerintahan, organisasi profesi dan organiasi masyarakat sipil, yang memiliki tugas mengamati setiap kegiatan panitia dalam melaksanakan pengadaan. Kegiatan PBJ di Filipina pada dasarnya sangat ter-desentralisasi, di mana setiap lembaga di-tingkat pemerintah pusat/daerah mem pu-nyai panitia PBJ yang terdiri dari 5-7 orang

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 21

Page 22: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

INOVASI 1

yang mewakili institusi anggaran, hukum, pelayanan umum dan teknis yang ada disetiap tingkatan wilayah. Pada setiap lembaga pemerintahan se-benar nya hanya diperbolehkan memiliki 1 unit panitia PBJ, kecuali jika pada lembaga tesebut terdapat kegiatan yang kompleks dan memerlukan begitu banyak kegiatan PBJ, maka diperbolehkan untuk membentuk lebih dari 1 Panitia PBJ, dan setiap kegiatan PBJ dilaksanakan dengan prinsip-prinsip trans paransi, kompetisi, simpilfikasi cara/pro sedur yang menggunakan teknologi mo-dern, akuntabilitas publik dan monitoring pengawasan publik. Setiap kegiatan PBJ dari tingkat pusat sampai daerah harus dipublikasi secara detail melalui sistem pengadaan berbasis internet. Demikian juga para suppliers/kon-traktor yang akan melakukan kegiatan tran-saksi dengan pemerintah harus terdaftar di dalam sistem tersebut. Salah satu ke-untungan menggunakan sistem tersebut ada lah terwujudnya prinsip transparansi, di mana setiap supplier/kontraktor yang ter-daftar secara otomatis akan mendapatkan informasi mengenai kegiatan PBJ yang akan dilaksanakan baik oleh pemerintah pusat mau pun daerah dengan tepat waktu. Begitu juga dengan pengumuman pemenang le lang yang dipublikasikan secara terbuka melalui sistem ini, sehingga seluruh peserta lelang dapat mengetahui hasilnya. Dengan cara ini maka tidak saja dapat terhindar dari over pricing, tetapi juga mampu meningkatnya

daya saing yang merupakan perwujudan dari prinsip kompetisi, serta mendapatkan biaya/harga dan kondisi terbaik, walaupun hasil yang dikeluarkan oleh panitia pengadaan hanya berupa rekomendasi, keputusan akhir tetap ditangan kepala eksekutif pemerintah-an terkait.

Permasalahan ULP di Filipina Kesuksesan ULP di Filipina bukan tanpa ma-sa lah. Sebut saja, ketersediaan tenaga ahli pengadaaan. Sama seperti di Indonesia, Philipina juga menerapkan sertifikasi un-tuk tenaga ahli PBJ, saat ini sedang di la-kukan pelatihan untuk mencetak tenaga ahli pengadaan yang dapat memahami per aturan-peraturan terbaru PBJ, karena se-suai dengan target pemerintah pada setiap 3 tahun dapat dihasilkan 1 juta tenaga ahli PBJ. Target ini berkaitan dengan peraturan yang mengatur bahwa kepanitian PBJ hanya bertugas selama 1 tahun, setelah itu akan diganti dengan kepanitiaan yang baru. Dalam hal ini pemerintah juga melibatkan perguruan tinggi dan asosiasi professional untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan terbaru PBJ.

ULP di SurabayaBerbagi pengalaman dengan pemerintah kota Manila, bahwa di Indonesia sebenarnya sudah mulai menerapkan sistem ULP secara terpusat, walaupun mungkin masih terdapat hal-hal yang belum tentu dapat diaplikasikan di Indonesia. Di satu sisi bahkan ada bebera-

pa hal yang sudah lebih maju dibandingkan Filipina. Contohnya Kota Surabaya yang su-dah menerapkan fungsi ULP dan menjadi salah satu contoh terbaik terutama di bidang E-Procurement. Salah satu tugasnya adalah mengawasi serta melaksanaan kegiatan pe-ngadaan barang dan jasa, menyampaikan hasil evaluasi dan usulan calon pemenang dari satuan tugas pengadaan melalui ko-ordinator utama kepada pejabat pembuat komitmen yang memiliki pekerjaan, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara periodik setiap bulan dan atau sewaktu – waktu bilamana diperlukan kepada Walikota Surabaya. Manfaat diterapkannya ULP di Surabaya sudah dirasakan, contohnya membuat pro-ses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah men ja di lebih terpadu, efektif dan efesien, meningkatkan efektifitas tugas dan fungsi SKPD dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, menjamin persamaan kesempatan, ak ses dan hak bagi Penyedia Barang/Jasa agar tercipta persaingan usaha yang sehat, serta menjamin proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dilakukan oleh Aparatur yang Profesional. Selain itu Surabaya juga diuntungkan de ngan keunggulan dari ULP itu sendiri ya-itu; Standarisasi harga untuk Barang/Jasa da lam penyusunan HPS/OE dan Dokumen Lelang, efesiensi dan efektifitas Pengadaan Barang/Jasa menjadi lebih terintegritasi, me minimalisir potensi terjadinya penyakit Peng adaan Barang/Jasa, berkurangnya jum-lah proyek fisik yang tidak terselesaikan di akhir Tahun Anggaran, Controlling Pengada-an Barang/Jasa tersentralisasi, transparansi proses Pengadaan Barang/Jasa, Efesiensi Ang gar an Pengadaan Barang/Jasa, tahun 2008 mencapai 23.68% (Rp. 80 Miliar dari Budget Rp. 340 Miliar), dan pada tahun 2009 mencapai 29.97% (Rp. 384 Miliar dari Budget Rp. 1.2 Triliun). Pemerintah Kota Surabaya sangat men-dukung keberadaan ULP sebagai unit penga-daan yang terpusat, hal ini juga dapat dilihat dengan dianggarkannya biaya operasional un tuk ULP sekitar kurang lebih Rp 2 miliar per tahun. Pada akhirnya memang pembentuk an ULP ini kembali lagi kepada komitmen pe me-rintah daerah kota/kabupaten, karena tan pa dukungan dan keinginan untuk me re for masi bidang pengadaan barang dan jasa maka hal tersebut hanya sebagai wacana diskusi yang tidak terlaksana. *) Asisten CPMU Urban Sector Develpoment Reform

Project (USDRP)

Direktur Eksekutif Procurement Service Filipina, Estanislao C. Granados Jr., membagi pengalaman kepada peserta Lokakarya Peningkatan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa di Surabaya

22 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 23: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Reformasi Birokrasi Is in the House

INOVASI 2

Inov

asi 2

Eka Yulia Widyanti *), Siti Aliyah Junaedi **)

M Masyarakat sudah banyak mendengar Reformasi Birokrasi. Namun apakah istilah itu dipahami sesuai dengan yang seharusnya? Mungkin birokrasi bisa direformasi? Birokrasi memegang peranan penting dalam peru-mus an, pelaksanaan, dan pengawasan ber-bagai kebijakan. Dengan posisi yang strategis seperti itu, sebenarnya adalah logis bahwa reformasi pasti akan dapat dilakukan dan dinikmati hasilnya. Pesimis? Tidak sedikit yang berpikir seperti itu. Namun sugesti dan persepsi positif pasti akan menjadi amunisi yang mampu mengubahnya menjadi hasil yang diinginkan. Reformasi Birokrasi sejatinya diarahkan pada upaya-upaya mencegah dan memper-c e p a t pemberantasan korupsi secara b e r - kelanjutan, dalam men-

ciptakan tata pe me -rintahan yang baik

dan berwibawa

(good governance), pemerintah yang bersih (clean government), dan bebas KKN. Dengan de mikian diyakini bahwa reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Hal ini ditunjang dengan visi reformasi birokrasi yaitu terciptanya tata kelola pe-merintahan yang baik tahun 2025. Selain itu, dengan pesatnya ke ma juan ilmu pe-ngetahuan dan teknologi infor masi dan ko munikasi, serta pe r u bahan lingkungan stra tegis menuntut birokrasi pe me rintahan untuk di reformasi dan disesuaikan dengan dinamika dan tuntutan masyarakat. Re for-masi dilakukan secara ber tahap dan ber-kelanjutan dan bukan upaya yang radikal dan revolusioner.

Manfaat Sejak dicanangkan pada tahun 2004, or-ganisasi Ke men terian Pekerjaan Umum se-cara bertahap telah men coba melakukan

perbaikan dalam memenuhi misi reformasi di bidang birokrasi

yang mensyaratkan banyak hal. Diantaranya yang

penting ada lah peru-bahan mind-set

( s u m b e r d a y a

Page 24: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

manu sia) dan culture-set (ke tatalaksanaan), ser ta manajemen kelem ba gaan (organisasi). Perbaikan dalam kelem bagaan merupakan prasyarat mutlak yang diperlukan untuk men jamin berlangsungnya pengelolaan pe-me rintahan yang demokratis serta sistem ekonomi yang dapat menciptakan keadilan sosial bagi semua. Organisasi (Kelembagaan) Reformasi yang diharapkan dari bidang or-ganisasi antara lain; pertama, organisasi ram ping struktur dan banyak/kaya fungsi, rasional, proporsional, efisien, dan efektif. Kedua, disusun berdasarkan visi, misi, dan strategi yang jelas (structure follows strategy). Ketiga, pembidangan sesuai beban dan sifat tugas dengan kontrol yang ideal. Keempat, banyak diisi jabatan-jabatan fungsional (me-nge depankan kompetensi dan profesio nali-tas dalam pelaksanaan tugas). Dan ke li ma, menerapkan strategi organisasi pem belajar-an (learning organization) yang cepat ber-adaptasi terhadap perubahan.

Culture Set (Tata Laksana atau Mana je­men) Empat reformasi yang ingin disasar dari culture set adalah; pertama, ketatalaksanaan aparatur pemerintah yang disederhanakan, ditandai oleh mekanisme, sistem, prosedur, dan tata kerja yang tertib, efisien, dan efektif, pada proses perencanaan, pelaksanaan,pe -man tauan, evaluasi dan pengendalian, pe -ng elolaan sarana dan prasarana kerja, ser-ta penerapan perkantoran elektronis. Ini di dukung oleh pemanfaatan teknologi infor-masi (e-government), apresiasi kearsipan yang transparan, akuntabel, hemat, disiplin, dan penerapan pada pola hidup sederhana. Sasaran kedua, efisiensi kerja aparatur dan peningkatan budaya kerja melalui ter-wujudnya sistem dan mekanisme kerja yang efe ktif dan efisien (dalam administrasi pemerintahan maupun pelayanan kepada masyarakat). Ketiga, sistem kearsipan yang andal (tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, efektif dan efisien). Dan sasaran keempat adalah otomatisasi administrasi perkantoran, dan sistem manajemen yang efisien dan efektif.

Mind Set (Sumber Daya Manusia Aparatur) : Mau tahu apa saja reformasi bidang SDM? Pertama, SDM yang ingin dibangun adalah PNS yang memahami dan menganut sistem manajemen kepegawaian modern, sejahtera,

berdayaguna, berhasilguna, produktif, trans-paran, bersih dan bebas KKN. Kedua, jumlah dan komposisi pegawai yang ideal (sesuai dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada di masing-masing instansi pemerintah). Ketiga, Penerapan sistem merit dalam ma na-jemen PNS, klasifikasi jabatan, standar kom-petensi, sistem diklat yang mantap, standar kinerja, penyusunan pola karier PNS, pola karir terbuka, membangun sistem manajemen kepegawaian unified berbasis kinerja. Keempat, dukungan pengembangan da ta base kepegawaian guna menghasilkan sistem informasi manajemen kepegawaian yang menggambarkan jumlah pegawai yang re al di dasarkan oleh data detail dari tiap-tiap pegawai. Kelima, sistem remunerasi yang layak dan adil, menuju manajemen

modern didukung oleh teknologi berbasis TI (Teknologi Informasi) yang handal seperti Sistem untuk Absensi pegawai, Sistem per-suratan dan informasi yang mudah diperoleh dengan tersedianya Bank informasi secara on-line serta masih banyak lagi kecanggihan Teknologi Informasi yang bisa dimanfaatkan guna mendukung pekerjaan. Bayangkan apa saja yang akan dapat kita nikmati jika reformasi ini mulai terlihat hasilnya. Ada banyak langkah yang dapat dilakukan, utamanya dalam bidang kinerja organisasi (kelembagaan) yaitu melakukan penataan dalam sistem sebagai jembatan untuk merubah pola pikir, budaya, dan nilai nilai organisasi. Sistem yang ada sekarang atau yang akan dibangun tidak akan dapat berkembang dan

24 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 25: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

INOVASI 2

berjalan dengan optimal jika tools yang ada tersebut tidak dapat digunakan secara optimal oleh penggunanya. Mestinya ada sebuah unit yang dikhususkan untuk mengelola dan mengembangan sistem berbasis Teknologi Informasi yang dapat digunakan oleh unit lain untuk mengelola data dan menghasil kan suatu informasi yang handal.

Bagaimana Caranya ?Mengingat cakupan reformasi birokrasi sa-ngat luas, maka diperlukan tahapan dan program prioritas yang disesuaikan dengan kondisi lembaga. Berikut adalah langkah awal yang sedang dilakukan :1. Melakukan Analisa Jabatan Analisisa jabatan adalah suatu proses dan metode untuk memperoleh informasi tentang suatu jabatan yang diperlukan dalam suatu unit organisasi, dan disiapkan untuk

kepentingan program-program kepegawai-an, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. Se-dang kan jabatan adalah suatu kedudukan atau pekerjaan yang melekat padanya tugas, we wenang, dan tanggung jawab yang diakui secara legal formal dalam suatu instansi/or-ganisasi dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi organisasi.

Dalam Undang-Undang Nomor 43/1999 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian disebut-kan dua Jenis Jabatan yaitu Jabatan Struk-tural dan Jabatan Fungsional dimana Jabat- an Fung sional terbagi dalam 2 jenis yaitu Ja bat an Fung sional Tertentu, dan Jabatan Fungsional Umum. • Jabatan struktural menurut PP No. 13

tahun 2002 Jo No. 100 tahun 2000 ten-tang pengangktan PNS dalam Jabatan st ruk tural adalah suatu kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, we wenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin sua tu satuan organisasi negara. Jabatan struktural bekerja dalam ranah manajerial yang mengatur dan mengelola tata laksa-na dan program organisasi. Jabatan ini tercantum dalam struktur organisasi.

• Jabatan fungsional tertentu menurut PPNo. 16 tahun 1994 adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung ja-wab, wewenang dan hak seorang Pega -wai Negeri Sipil dalam suatu satuan or ga nisasi yang dalam pelaksanaan tu-gas nya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat man diri, yang pada ha kekatnya tidak ter-cantum dalam struktur organisasi, na mun sangat diperlukan dalam tugas-tu gas po-kok dalam organisasi Pemerintah. Saat ini sudah ada 101 Jabatan fungsional ter ten-tu di seluruh Indonesia

• Jabatanfungsionalumumadalahjabatanselain jabatan fungsional tertentu dan jabatan struktural.

Sebenarnya dalam melakukan analisisa jabatan, kita telah dipermudah dengan se-gala pekerjaan atau tugas yang kita lakukan sehari-hari. Atau bahasa kerennya kita me-lakukan suatu analisa organisasi, yaitu ki ta menjabarkan atau menggambarkan fung -si-fungsi yang ada di setiap unit kerja kita, berikut bahan-bahan yang digunakan, per-alat an kerja, keadaan tempat kerja, dan hal- hal lain yang dapat mempengaruhi ke mam-pu an kerja. Sedangkan yang disebut dengan tugas/pekerjaan adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pegawai dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan meng gunakan alat kerja dalam kondisi pe-laksanaan tertentu dan dalam hubungan dengan pemegang jabatan lainnya. Di sini kita diminta untuk ”memberikan nama” pada setiap pekerjaan yang kita laku-kan. Mulai dari hal yang detil dan teknis rutin hingga tugas konseptual. Kita bisa ambil contoh untuk jabatan Kepala Subbagian Pe ngembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional :

Tugas pokok : 1. Memfasilitasi proses administrasi peng-

usulan dan perizinan pendidikan formal/infomal dalam rangka peningkatan kom-petensi pegawai.

Foto Kiri : Sejak dicanangkan pada tahun 2004, or ganisasi Kementerian Pekerjaan Umum se cara bertahap telah mencoba melakukan perbaikan dalam memenuhi misi reformasi di bidang birokrasi yang

mensyaratkan banyak halFoto Kanan Atas : Rapat pembahasan reformasi birokrasi di lingkunagn Ditjen Cipta Karya

Foto Kanan Bawah : Pegawai Kementerian Pekerjaan Umum Sedang mengikuti upacara

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 25

Page 26: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

kan namun sesungguhnya remunerasi atau tun jangan kinerja mensyaratkan tingginya ki nerja secara kualitatif dan kuantitatif, efisien dan efektif. Dalam Permenpan No.15/2008 digambarkan alur reformasi birokrasi, bahwa sistem remunerasi adalah salah satu dari kom-ponen penataan sistem birokrasi yang sehat. Hingga saat ini sudah terdapat 3 lembaga negara yang telah mengaplikasikan sistem remunerasi yaitu Mahkamah Agung, Badan Pengawas Keuangan, dan Kementerian Ke-uangan. Menurut Undang-Undang No. 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian me ng amanatkan sistem penggajian yang berdasarkan merit sistem untuk memacu ki nerja pegawai. Di dalam pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa setiap Pegawai Negeri Si-pil berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya. Selanjutnya di da-lam ayat (2) disebutkan bahwa gaji yang di terima oleh Pegawai Negeri Sipil ha rus mampu memacu produktivitas dan men ja-min kesejahteraannya. Sehingga dapat di ka-takan bahwa visi penggajian PNS adalah me-wujudkan sistem penggajian yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya, serta mampu memacu pro duktifitas dan menjamin kesejahteraan PNS. Sistem penggajian atau remunerasi yang berlaku saat ini adalah gaji dengan sistem ga bungan yaitu gaji pokok yang ditetapkan berdasarkan pangkat dan masa kerja tanpa memperhatikan sifat pekerjaan dan tang-gung jawab. Sebagai tindak lanjut arahan Kemente-rian Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Bi ro Ke pegawaian dan Ortala Kementerian Pe kerjaan Umum, saat ini Direktorat Jenderal Cipta karya sedang melakukan penyusunan analisa jabatan. Hal ini penting agar uraian tugas pada jabatan non struktural di bawah eselon IV dapat terisi lengkap sehingga dapat memberikan informasi tentang jabatan yang ada karena dalam setiap unit eselon II me-miliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Sehingga sangat tepat jika proses pe-nyusunan analisa jabatan ini turut meminta peran serta dari segenap Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Dan jika pe-gawai memiliki kesadaran dan kepahaman ten tang apa dan bagaimana jabatan yang di pang kunya, maka kita bisa katakan bahwa reformasi birokrasi is in the house!!*) Jabfung Analis Kepegawaian Ahli Pertama **) Jabfung Pranata Komputer Ahli Muda

INOVASI 2

1.1 Menerima surat – surat yang masuk ke Bagian Kepegawaian dan Ortala melalui Sekretaris Ditjen Cipta Karya atas disposisi yang diberikan oleh Kepala Bagian Kepegawaian dan Or-tala Staf (surat – surat tersebut sudah dibuka dan diberikan nomor agenda oleh Arsiparis ).

1.2 Memeriksa dengan membaca isi su -rat, dan kemudian memilah-mi lah su rat tersebut sesuai dengan isi su-rat dan tujuannya, dan kemudian memarafnya dan memberikan perin-tah.

1.3 Menyerahkan surat-surat ke staf un-tuk menjawab atau memproses surat masuk.Peranan:Pengontrolan proses administrasi.Indikator Prestasi:Administrasi surat – surat dapat diproses dengan cepat.

Sehingga bisa kita katakan bahwa ana-lisa jabatan bukanlah analisisa pribadi atau in dividu pemangku jabatan, melainkan ana -lisa atau penilaian terhadap suatu ja batan. Analisisa jabatan dapat dimulai dengan mem buat rincian detil untuk jabatan struk-tural eselon IV, yang kemudian menjadi rin-cian tugas bagi jabatan non struktural di bawahnya. Dalam proses ini, setiap pegawai menghimpun dan menganalisis jabatannya dengan cara melengkapi kuisioner analisisa

jabatan dimana hasilnya kemudian diguna-kan sebagai bahan untuk melakukan eva lua si jabatan.

2. Evaluasi jabatanEvaluasi Jabatan adalah penentuan nilai atau harga dari suatu jabatan dalam organisasi tertentu, yang hasilnya kemudian dapat di-jadikan sebagai patokan untuk menyusun skala atau skema penggajian. Harus ditekan-kan disini bahwa evaluasi jabatan tidaklah bertujuan untuk mengukur atau menilai ha sil kerja seseorang, melainkan nilai jaba-tan nya siapapun pemegangnya. Namun ka-re na proses ini melibatkan pekerja dalam suatu jabatan tertentu, ia harus merasa be-bas dari perasaan akan dinilai, sehingga di-dapatkan gambaran yang objektif tentang nilai pekerjaannya. Untuk dapat melakukan evaluasi jabatan, organisasi harus sudah mempunyai deskripsi dan spesifikasi jabatan yang diperoleh dari proses analisa jabatan. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk me nentukan tingkat upah yang tepat dan adil diantara jabatan-jabatan yang ada. Karena itu dapat pula dikatakan bahwa evaluasi jabatan merupakan kelanjutan dari proses analisa jabatan/pekerjaan.

3. RemunerasiMungkin remunerasi menjadi salah satu kata yang diminati oleh pegawai negeri sipil ka re na ber kaitan dengan tunjangan yang diberikan. Wa laupun terbayang hal yang menyenang-

KONSEP REFORMASI BIROKRASI

LATAR BELAKANG•DasarHukum•KondisiObjektif

ORGANISASI•Redefinisivisi, misi & strategi•Restrukturisasi•Analisabeban kerja

• PENGUATAN UNIT ORGANISASI KEPEGAWAIAN• PENGUATAN UNIT KERJA KEDIKLATAN

• PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

• PENEGAKAN DISIPLIN• PENEGAKAN KODE ETIK

• PERBAIKAN PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA

TATA LAKSANA•BusinessProcess•StandardOperating Procedure (SOP)

S.D.M•AsesmenKompetensiIndividu•SistemPenilaianKerja•PengadaandanSeleksi•PengembangandanPelatihan•PolaPromosi,Rotasi&Mutasi•PolaKarir•DatabasePegawai

SASARAN•PerubahanPolaPikir•PerubahanBudayaKerja•PerubahanPerilaku

ANALISA JABATANKeluaran : Uraian Jabatan

EvaluasiJabatan

SistemRemunerasi

(Permen PAN No : PER/15/M.PAN/7/2008)

PROSES PENCAPAIAN SASARAN REFORMASI BIROKRASITahapan, program dan aktivitas yang harus dilakukan kementerian/lembaga

PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)

PENILAIAN KINERJAORGANISASI SAAT INI

POSTURBIROKRASI 2025

MA

NA

JEM

EN

PE

RU

BA

HA

NP

RO

SES SO

SIALISA

SI DA

N IN

TE

RN

ALISA

SI

AR

AH

AN

STR

AT

EG

IP

EN

ATA

AN

SISTE

MP

EN

JAM

INP

ELA

KSA

NA

AN

SISTE

M

26 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 27: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Permen PU No. 18 Tahun 2007

PenyelenggaraanPengembangan SPAM

POJOKHUKUM

Pojo

k H

ukum

Prasetyo Budi Luhur *)

P Pemerintah daerah sebagai pemilik wewe-nang dalam pembangunan Sistem Penyedia-an Air Minum (SPAM) wajib menyusun Kebi-jak an dan Strategi Pengembangan SPAM Daerah yang mengacu pada Kebijakan dan Stra tegi Nasional Pengembangan SPAM dan peraturan pemerintah yang berlaku. Kebijak-an dan Strategi Pengembangan SPAM Dae-rah memuat antara lain rencana strategis dan program pengembangan SPAM. Dalam pe nyusunan rencana strategis dan program pengembangan SPAM, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah harus mengikutsertakan penyelenggara SPAM dan para pemangku kepentingan dalam bentuk konsultasi publik.Air minum merupakan urusan wajib peme-rintah daerah, sebagaimana ditegaskan da lam Pasal 7 PP 38 tahun 2007 tentang Pem ba gi an Urusan Pemerintahan antara Pe-merintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam rangka menyelenggarakan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) se-perti yang diamanatkan pada Pasal 40 UU no 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, maka disusunlah PP 16 tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM. Salah satu turunan dari PP 16 tahun 2005 yang menjabarkan amanat pasal 13, 30, 31, 34, 35, dan 36 yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umun (Permen PU) No. 18/PRT/M/ 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM. Mak -sud dan tu juan pe nga turan da lam pe nye-lenggaraan pe ngembangan SPAM adalah se ba gai pe doman bagi pemerintah, peme-rin tah daerah, penyelenggara, dan para ahli dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan SPAM untuk: (i) mewujudkan pengelolaan dan pelayanan SPAM yang berkualitas dengan harga terjangkau; (ii)

mencapai kepentingan yang seimbang anta-ra konsumen dan penyedia jasa layanan; (iii) mencapai peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum; dan (iv) mendorong upaya penghematan pemakaian air. Secara definitif penyelenggaraan SPAM dengan ja ring an perpipaan adalah kegiat -an yang meliputi: (1) perencanaan, (2) pe-lak sanaan konstruksi, (3) pengelolaan, (4) pemeliharaan dan rehabilitasi, serta (5) pe-mantauan dan evaluasi sistem fisik (teknik) dan nonfisik penyediaan air minum yang melalui sistem jaringan perpipaan. Permen ini lebih mengatur SPAM dengan jaringan perpipaan, sedangkan untuk SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) diatur tersendiri dalam Permen PU yang lain.

Perencanaan Perencanaan pengembangan SPAM terdiri dari penyusunan: (i) Rencana Induk; (ii) Studi Kelayakan; (iii) Perencanaan Teknis Pe ngembangan SPAM. Ren cana Induk Pe-ngem bangan (RIP – SPAM) adalah suatu ren cana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode. Rencana Induk ini dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem dan dimensi-dimensinya (pasal 5). Periode Perencanaan RIP – SPAM adalah 15 – 20 tahun, dan harus dikaji ulang setiap 5 tahun atau dapat diubah bila ada hal-hal khusus dengan memperhatikan pe-ngembangan penataan ruang wilayah nasio-nal, provinsi, dan/atau kabupaten atau kota (Pasal 8). Sebelum ditetapkan, RIP – SPAM wajib disosialisasikan oleh penyelenggara ber sama dengan pemerintah terkait melalui konsultasi publik. Konsultasi publik dimak-sud harus dilakukan sekurang-kurangnya ti ga kali dalam kurung waktu 12 bulan dan harus dihadiri oleh masyarakat di wilayah layanan dan masyarakat di wilayah yang diperkira kan terkena dampak dengan mengundang to koh masyarakat, LSM, dan perguruan tinggi (Pasal 10).

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 27

Page 28: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kelembagaan penyelenggara harus disiapkan dan dibentuk sebelum SPAM se-lesai dibangun agar SPAM dapat langsung beroperasi (Pasal 42).

Pemeliharaan dan Rehabilitasi SPAMPemeliharaan dan rehabilitasi SPAM adalah tang gungjawab penyelenggara. Ke giatan pe meliharaan dan rehabilitasi yang di la ku-kan oleh penyelenggara SPAM tidak diper-kenankan menghentikan seluruh pela yan-an air minum kepada masyarakat (Pasal 44). Pemeliharaan adalah kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala yang bertujuan untuk men-jaga agar prasarana dan sarana air minum dapat diandalkan kelangsungannya (Pasal 45). Rehabilitasi SPAM adalah perbaikan atau penggantian sebagian atau seluruh unit SPAM yang perlu dilakukan agar dapat berfungsi secara normal kembali (Pasal 48).

Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan kinerja penyelenggaraan pe-ngem bangan SPAM dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rang ka mendapatkan data dan/atau informasi kondisi dan kinerja baik sistem fisik maupun sistem non-fisik dalam waktu tertentu (Pasal 54). Sistem fisik meliputi: unit air baku; unit produksi; unit distribusi, dan unit pelayanan. Sedangkan sistem non fisik sekurang-ku-rang nya meliputi: data kelembagaan, da-ta manajemen, data keuangan, peran ser ta masyarakat, dan hukum. Evaluasi la poran kinerja didasarkan pada indikator ki ner ja pe nyelenggaraan pengembangan SPAM.In di kator kinerja tersebut meliputi aspek ke uangan, ope rasional, pelayanan pelang -gan, dan sumber daya manusia (Pa sal 59). Berikut adalah alur pelaporan peman tau an dan evaluasi penyelenggaraan dan pengem-bangan SPAM (Pasal 60) : Untuk pedoman pelaksanaan penyediaan prasarana dan sarana air minum di daerah, maka akan lebih efektif bila dibuat Peraturan Daerah yang didasarkan pada ketentuan dalam Permen ini. *) Staf Subdit Pengelolaam dan Pengusahaan, Dit.

Pengembangan Air Minum

POJOKHUKUMDalam pe nyusunan rencana strategis dan program

pengembangan SPAM, Pemerintah atau Pemerintah Daerah harus mengikutsertakan penyelenggara

SPAM dan para pemangku kepentingan dalam bentuk konsultasi publik.

Studi kelayakan pengembangan SPAM dilakukan untuk mengetahui tingkat kela-yakan usulan pembangunan SPAM di suatu wilayah pelayanan ditinjau dari aspek teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya, eko no -mi, kelembagaan, dan finansial (Pa sal 15). Studi kelayakan dapat berupa: (a) Studi Kelayakan Lengkap; (b) Studi Kelayakan Sederhana; (c) Justifikasi Teknis Dan Biaya. Studi Kelayakan Lengkap adalah kajian kelayakan terhadap suatu kegiatan pengembangan sebagian atau seluruh SPAM yang mempunyai pengaruh atau dipengaruhi oleh perkembangan finan-sial, ekonomi, teknis, dan lingkungan pada area kajian, serta perkiraan besaran cakupan layanan lebih besar dari 10.000 jiwa. Studi Ke-layakan Sederhana adalah kaji an kelayakan terhadap suatu kegiatan pengembangan sebagian SPAM yang mem pu nyai pengaruh atau dipengaruhi oleh per kembangan finan-sial, ekonomi, teknis, dan lingkungan pada area kajian, serta perkiraan besaran cakupan layanan sampai dengan 10.000 jiwa. Justifika-si Teknis dan Biaya adalah kajian kelayakan teknis dan biaya terhadap suatu kegiatan peningkatan sebagian SPAM (Pasal 16). Perencanaan teknis terinci pengembang -an SPAM yang selanjutnya disebut perenca-naan teknis, adalah suatu rencana rinci pem ba ngunan SPAM di suatu kota atau ka-wasan meliputi unit air baku, unit produk si, unit distribusi, dan unit pelayanan. Pe ren-ca naan teknis pengembangan SPAM disu-sun berdasarkan: RIP – SPAM yang telah di te tapkan; hasil studi kelayakan; jadwal pe laksanaan konstruksi; kepastian sumber pembiayaan; serta hasil konsultasi teknis dengan dinas teknis terkait (Pasal 21). Penyelenggaraan pengembangan SPAM ha rus dilaksanakan secara terpadu dengan pe-ngembangan prasarana dan sarana sani tasi, baik air limbah maupun persampahan, sejak dari penyiapan rencana induk sampai dengan operasi dan pemeliharaan sebagai salah satu upaya perlindungan dan pelestarian sumber air (Pasal 27). Keterpaduan pengembangan SPAM dilaksanakan sekurang-kurang nya pa da tahap pe rencanaan. Keterpaduan pe-ng embangan dilaksanakan melalui; per ta-ma, untuk daerah dengan kualitas air tanah dangkal yang baik serta tidak terdapat pe -layanan SPAM dengan jaringan perpipaan, maka pengelolaan sanitasi dilakukan dengan sistem sanitasi terpusat; kedua, untuk per-mukiman dengan kepadatan 300 orang/Ha atau lebih, di daerah dengan daya dukung lingkungan yang rendah meskipun

penyediaan air minum dilayani dengan sis-tem perpipaan, pengelolaan sanitasi meng-gunakan sis tem sanitasi terpusat.

Pelaksanaan Konstruksi SPAMPelaksanaan konstruksi SPAM dilakukan ber-dasarkan hasil perencanaan teknis yang telah ditetapkan (Pasal 28). Tahapan pelaksanaan konstruksi SPAM terdiri dari; persiapan pe-lak sanaan konstruksi; Pelaksanaan kons-truksi, pengawasan dan uji material; Uji coba laboratorium dan uji coba lapangan (trial run); Uji coba sistem instalasi pengolahan air (Commissioning Test); Masa pemeliharaan; dan Serah terima pekerjaan. Kegiatan pelaksanaan konstruksi SPAM harus memperhatikan Rencana Mutu Kon-trak/Kegiatan (RMK) dan (Rencana K3 Kon-trak/Kegiatan (RK3K) yang telah disusun oleh penyelenggara atau penyedia jasa pe-laksanaan konstruksi (Pasal 29). Kegiatan pe-laksanaan konstruksi SPAM dilaksanakan oleh penyelenggara, dapat dilaksanakan sendiri atau melalui penyedia jasa pelaksanaan konstruksi (Pasal 30).

Pengelolaan SPAMPengelolaan SPAM dilaksanakan apabila pra-sarana dan sarana SPAM yang telah terbangun siap untuk dioperasikan dengan membentuk organisasi penyelenggara SPAM. Pengelolaan SPAM meliputi kegiatan pengoperasian dan pemanfaatan; dan kegiatan administrasi dan kelembagaan. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas pe ngelolaan SPAM, maka dapat dilakukan kerjasama antar pemerintah daerah. Pe-ng e lolaan SPAM harus memenuhi standar pelayanan minimal dan memenuhi syarat kualitas sesuai Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku, serta pelayanan secara penuh 24 jam per hari. Pengelolaan SPAM harus berdasarkan kaidah sistem akuntansi air mi-num Indonesia (Pasal 35). Pengelolaan SPAM dilaksanakan oleh pe-nyelenggara berupa BUMN, BUMD, kope-rasi, badan usaha swasta dan masyarakat, yang khusus bergerak di bidang air minum. Kelembagaan penyelenggara SPAM harus dilengkapi dengan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pengelolaan SPAM

28 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 29: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

ketentuan-ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam peraturan dan NSPM SPAM dengan lebih menekankan partisipasi aktif dari masyarakat, pemangku kepentingan (stakeholder) dan pemerintah daerah serta pembelajaran dari pelaksanaan.

Buku ini merupakan potret perjalanan pelaksanaan program pengembangan SPAM IKK 2005-2009 di Indonesia. Terdapat delapan bab dalam buku setebal 100 halaman ini. Mulai dari latar belakang, Kriteria pemilihan lokasi SPAM IKK, penyelenggaraan pembangunan SPAM IKK, Organisasi penyelenggaraan SPAM IKK, mekanisme pelak-sanaan pengendalian pekerjaan pembangunan SPAM IKK, pelaksana pembangunan SPAM IKK, lembaga pengelola SPAM IKK dan terakhir permasalahan dan langkah-langkah penanganan pembangunan SPAM IKK.

Buku ini dilengkapi dengan foto, grafik dan juga data-data pem-bangunan SPAM IKK selama kurun waktu 2005-2009. Tak luput juga beberapa foto peresmian SPAM IKK oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mudah mudahan buku ini dapat memberikan gambaran tentang: maksud, tujuan dan sasaran dibangunnya SPAM IKK, upaya pemerintah (dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum) dalam menyebarkan layanan air minum ke seluruh pelosok tanah air dan dalam rangka upa ya kesinambungan pelayanan, masalah kelembagaan yang akan menjadi pengelola SPAM IKK tersebut sudah direncanakan sejak awal (sejak lokasi ditetapkan), termasuk didalamnya kegiatan pelatihan bagi calon operator. Dengan demikian, buku ini dapat dijadikan sumber in-formasi dan pegangan bagi semua pihak yang memerlukannya. (dvt)

D

RESENSI

Bidang Air MinumMenuju Pencapaian Target MDG’s

Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah salah satu instansi yang bertanggung jawab dalam penyediaan infrastruktur permukiman baik diperkotaan maupun di perdesaan dalam skala lingkungan mau pun skala kawasan. Termasuk didalamnya Sistem Penyediaan Air Minum.

Kawasan rawan penyediaan air minum di seluruh nusantara men dapat perhatian serius dari pemerintah cq. Kementeriaan Pe-kerjaan Umum cq. Direktoral Jenderal Cipta Karya melalui program pengembangan SPAM-IKK. Pemerintah berharap agar hasil-hasil pembangunan dapat secara langsung memenuhi kebutuhan dalam rangka menunjang perkembangan sosial-ekonomi masyarakat men-jadi lebih sejahtera.

Untuk itu langkah-langkah dan upaya yang telah dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya ini perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas dalam rangka memenuhi prinsip transparasi, meningkatkan keterlibatan masyarakat serta menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya penyediaan infrastruktur permukiman, khususnya SPAM IKK, dimana program penyediaan air minum IKK, mewujudkan pelayanan air minum bagi masyarakat di segala penjuru tanah air.

Program ini diharapkan dapat member dukungan untuk men-capai tujuan pembangunan IKK sesuai RPJM 2004-2009 yaitu pe ning-katan keberdayaan masyarakat perdesaan dan peningkatan kapa-sitas pemerintah di tingkat lokal dalam mengelola pembangunan perdesaan sesuai dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik secara kuantitatif.

Program pengembangan SPAM IKK dapat meningkatkan kapasitas produksi kumulatif dari tahun 2005-2009 sebesar 9.607 L/dt. Kapasitas produksi diharapkan mampu melayani hampir sebesar 7 juta jiwa. Program dititikberatkan pada IKK rawan air yang masih memiliki ting-kat pelayanan SPAM rendah.

Kaidah pelaksanaan program secara umum akan mengacu pada

Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/Juni 2010 29

Page 30: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mengucurkan dana hibah sebesar Rp 119 miliar untuk air minum dan sanitasi ke 29 kota di Indonesia. Penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (NPPH) dilakukan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (18/6). Acara penandatanganan disaksikan oleh Menteri Pe-kerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Duta Besar Australia Bill Farmer selaku negara donor.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengakui, akses pe-layanan dibidang air minum dan sanitasi masih jauh dari target MDGs. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut pemerintah harus berupaya keras untuk memenuhinya. Dukungan pemerintah terhadap program ini berupa program penyehatan bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berupa pinjaman bersubsidi kepada pihak bank.

“Karena masih jauh dari target. Sehingga perlu upaya keras agar ketertinggalan bisa terpenuhi,” tegas Djoko Kirmanto, usai menyaksikan penandatangan pemberian banatuan hibah kepada 29 Walikota dan Bupati dibidang Program Air Minum dan Air Limbah hari ini (18/6) di Jakarta.

SEPUTARKITA

Direktorat Jenderal Cipta Karya saat ini sedang gencar menso-sialisasikan Tertib Tata Naskah Dinas Elektronis dengan menye-lenggarakan pelatihan untuk semua petugas sekretaris di lingkungan Ditjen Cipta Karya, Selasa (8/6). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memperlancar arus informasi yang diproses melalui naskah dinas sehingga dapat disajikan dengan cepat, tepat, efisien dan efektif.

Sekretaris Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono dalam sambutan-nya mengatakan, untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, salah satu unsur pendukungnya adalah dokumen atau arsip yang tertata dengan baik. Dalam rangka menindaklanjuti arahan pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meningkatkan Manajemen Per kantoran, khususnya percepatan arus informasi bagi Pimpinan serta mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian PU, maka harus dikembangkan aplikasi tata naskah dinas elektronis Kementerian PU.

”Tahun 2010, Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) ditargetkan dapat diimplementasikan sampai pada Unit Eselon II. Selanjutnya pada tahun berikutnya akan dikembangkan sampai pada Eselon-IV dilingkungan Kementerian PU,” jelasnya.

Cipta Karya Menuju Tata NaskahDinas Elektronis

Pemerintah Kucurkan Hibah119 MiliarUntuk Air Minum dan Sanitasi

Sepu

tar K

ita

Para anggota parlemen Dewan Perwakilan Rakyat maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Par-lemen Republik Indonesia (KPPRI) mengundang

Parlemen Perempuan RI PeduliSoal Sanitasi dan Air Minum

Dirjen Cipta Karya untuk menjelaskan masalah sanitasi dan air minum di Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Kamis (17/6).

Ketua KPPRI Timo Pangerang mengatakan, maksud dari acara ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi dan juga air minum serta kebijakan Ditjen Cipta Karya terkait hal tersebut. Selain itu juga untuk menyamakan pemahaman antara Pemerintah pusat dan anggota parlemen.

“Setelah paham betul, maka kita akan pulang ke daerah konstituen kita masing-masing sebagai juru bicara mengenai masalah sanitasi dan air minum. Kami juga akan memberi penguatan kepada bupati maupun walikota agar memperhatikan masalah sanitasi,” katanya.

30 Buletin Cipta Karya - 06/Tahun VIII/ Juni 2010

Page 31: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

IngatdalamPembangunanInfastruktur

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM)SMS:0817 148 048 Po BOX 2222 JKPMT

Website:www.p2kp.orgE-mail:[email protected] & [email protected]

Page 32: Era Baru Pendanaan Pengembangan Air Minum PDAM ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_jun10.pdfkarikatur yang terkait bidang cipta karya dan disertai gambar/foto serta identitas

Segenap Pimpinandan Staf Direktorat Jenderal Cipta Karya

Mengucapkan

Selamat Menyelenggarakan

3rd Asia Pacific Ministerial Conferenceon Housing and Urban Development

(APMCHUD) 2010

Solo, June 22-24, 2010

Empowering Communities for Sustainable Urbanization

(APMCHUD)