Epistemoogi Keilmuan Islam

14
EPISTEMOLOGI KEILMUAN ISLAM Dosen : Fihris Sa’adah S.Ag, M.Ag Nama Kelompok: Muhammad Wisnu D R M. Shony Hidayatullah Iip Latifah Maslihah Pengantar Studi Islam

Transcript of Epistemoogi Keilmuan Islam

EPISTEMOLOGI KEILMUAN ISLAM

Dosen : Fihris Sa’adah S.Ag, M.AgNama Kelompok:

Muhammad Wisnu D R M. Shony Hidayatullah Iip Latifah Maslihah

Pengantar Studi Islam

PendahuluanDalam dunia pemikiran, epistemologi

menempati posisi penting, sebab menentukan corak pemikiran dan pernyataan kebenaran yang di hasilkannya. Bangunan dasar epistemologi berbeda dari satu peradaban dengan yang lain. Perbedaan titik tekan dalam epistemologi memang sangat besar pengaruhnya dalam konstruksi bangunan pemikiran manusia secara utuh. Oleh karena itu, perlu pengembangan empirisme dalam satu keutuhan dimensi yang bermuatan spiritualitas dan moralitas.

RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian epistemologi keilmuan Islam? Bagaimana Model berpikir Bayani ? Bagaimana Model berpikir Burhani ? Bagaimana Model berpikir Irfani ?

• Pengertian EpistemologiSecara bahasa, kata epistemologi berasal

dari bahasa yunani episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan, sedangkan logos berarti teori, uraian atau alasan. Dari gabungan dua kata ini dapat di ambil sebuah pengertian yang dimaksud epistemologi adalah sebuah teori tentang pengetahuan, atau theory of knowledge.

Pembahasan

Epistemologi secara istilah, meminjam penjelasan Dagobert D. Runes dalam bukunya, Dictionary of Philoshopy, adalah cabang filsafat yang mnyelidiki tentang keaslian pengertian, struktur, mode dan validitas pengetahuan. Pendapat lain dikemukakan oleh D.W Hamlyn yang mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian-pengandaiannya, serta secara umum hal itu dapat diandalkan sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.

Dari dua definisi epistemologi ini, maka dapat kita pahami bahwa epistemologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan pengetahuan dan dipelajari secara substantif.

Lanjutan. . .

Oleh karena itu, epistemologi bersangkutan dengan masalah-masalah sebagai berikut:• Filsafat, yaitu sebagai cabang ilmu dalam

mencari hakikat dan kebenaran pengetahuan.• Metode, memiliki tujuan untuk mengantarkan

manusia mencapai pengetahuan.• Sistem, bertujuan memperoleh realitas

kebenaran pengetahuan.

Lanjutan. . .

Dalam teori epistemologi terdapat beberapa aliran. Aliran-aliran tersebut mencoba menjawab pertanyaan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan.

Pertama, golongan yang mengemukakan asal atau sumber pengetahuan yaitu aliran:• Rasionalisme, yaitu aliran yang mengemukakan, bahwa

sumber pengetahuan manusia ialah pikiran, rasio dan jiwa.• Empirisme, yaitu aliran yang mengatakan bahwa pengetahuan

manusia berasal dari pengalaman manusia itu sendiri, melalui dunia luar yang ditangkap oleh panca inderanya.

• Kritisme (transendentalisme), yaitu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu berasal dari dunia luar dan dari jiwa atau pikiran manusia sendiri.

Pembahasan

Kedua, golongan yang mengemukakan hakikat pengetahuan manusia inklusif di dalamnya aliran-aliran:• Realisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa

pengetahuan manusia adalah gambaran yang baik dan tepat tentang kebenaran. Dalam pengetahuan yang baik tergambar kebenaran seperti sesungguhnya.

• Idealisme, yaitu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan hanyalah kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kanyataan yang diketahui manusia semuanya terletak di luar dirinya.

Lanjutan. .

Dalam pemikiran epistemologi keilmuan Islam

terdapat juga beberapa aliran besar dalam kaitannya

dengan teori pengetahuan (epistemologi). Setidaknya ada

tiga model sistem berfikir dalam Islam, yakni burhani,

bayani dan irfani, yang masing-masing mempunyai

pandangan yang sama sekali berbeda tentang

pengetahuan.

Model Pemikiran epistemologi keilmuan islam

Secara etimologi al burhan dalam bahasa arab, adalah argumentasi yang kuat dan jelas (al-hujjat al-fashilat al bayyinat). Dalam bahasa inggris, al-burhan disebut demonstration, berasal dari bahasa latin demonstrage yang berarti isyaray, siafat, keterangan dan menampakkan. al-burhan dapat juga di artikan sebagai pembuktian yang tegas (decisiveproof) dan keterangan yang jelas.

Burhani adalah pengetahuan yang diperoleh dari indra, percobaan dan hukum–hukum logika. Burhani atau pendekatan rasional argumentatif adalah pendekatan yang mendasarkan diri pada kekuatan rasio melalui instrumen logika (induksi, deduksi, abduksi, simbolik, proses, dll). dan metode diskursif (bathiniyyah). Pendekatan ini menjadikan realitas maupun tesk dan hubungan antaa kedua nya sebagai sumber kajian.

Model Berpikir Burhani

Secara bahasa, bayani bermakna sebagai penjelasan,pernyataan, ketetapan. Sedangkan secara terminologis, bayani berarti pola pikir yang bersumber pada nash, ijma’, dan ijtihad.

Epitemologi Bayâni adalah pendekatan dengan cara menganalisis teks. Maka sumber epistemologi bayani adalah teks. Sumber teks dalam studi Islam dapat dikelompokkan secara umum menjadi dua, yakni: • Teks nash ( Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW).• Teks non nash berupa karya para ulama.

Obyek kajian yang umum dengan pendekatan bayani adalah :• Gramatika dan sastra (nahwu dan balagah)• Hukum dan teori hukum (fiqh dan ushul fiqh)• Filologi • Teologi, dan• Dalam beberapa kasus di bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadist.

Model Berpikir Bayani

Irfani adalah pendekatan yang bersumber pada intuisi (kasf/ilham). Dari irfani muncul illuminasi. Prosedur penelitian irfaniah berdasarkan literatur tasawuf, secara garis besar langkah-langkah penelitian irfaniah sebagai berikut:• Takhliyah : pada tahap ini, peneliti mengkosongkan (tajarrud)

perhatiannya dari makhluk dan memusatkan perhatian kepada (tawjih).

• Tahliyah : pada tahap ini, peneliti memperbanyak amal sholeh dan melazimkan hubungan dengan al-Khaliq lewat ritus-ritus tertentu.

• Tahliyah : pada tahap ini, peneliti menemukan jawaban batiniah terhadap persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Model Berpikir Irfani

Burhani Bayani Irfani

Sumber Rasio Teks Keagamaan/Nash

Ilham/ Intuisi

Metodologi Tahlili (analitik),Diskursus

Istinbat/ Istidlal Kasyf

Pendekatan logika Linguistik Psikho-Gnostik

Tema Sentral Essensi – AksistensiBahasa – Logika

Ashl – Furu’Kata – Makna

Zahir – BatiWilayah – Nubuwah

ValiditasKebenaran

KoherensiKonsistensi

Korespondensi Intersubjektif

Pendukung Para Filosof Kaum Teolog,ahli Fiqh,

ahli Bahasa

Kaum Sufi

Perbandingan Epistemologi Burhani, Bayani dan Irfani